Yanolja Kembali Terlibat di Putaran Pendanaan Terbaru ZEN Rooms

ZEN Rooms telah mengamankan pendanaan terbaru dari Yanolja, jaringan aplikasi hotel asal Korea Selatan. Yanolja sebelumnya juga telah memiliki sebagian saham ZEN Rooms saat pendanaan pertengahan 2018 silam. Turut terlibat dalam pendanaan kali ini Access Ventures, perusahaan modal ventura yang juga beroperasi di Hongkong dan Korea.

Dengan putaran pendanaan terbaru ini, investor awal ZEN Rooms Asia Internet Holdings (perusahaan joint venture Rocket Internet dan Ooredoo Telecom) tak lagi terlibat dalam kepemilikan saham atau exit. Sementara investor awal lainnya, seperti RedBadge Pasific dan SBI Korea, masih termasuk dalam jajaran investor.

Sebagai salah satu layanan budget hotel, ZenRooms sudah hadir di Indonesia sejak tahun 2015. Dalam perjalanannya di Indonesia, beberapa strategi kolaborasi dan inovasi terus dilakukan setiap tahunnya untuk lebih mendekatkan diri kepengguna dan memberikan kemudahan.

Beberapa inovasi yang dihadirkan antara lain pembayaran melalui Alfamart dan Indomaret dan pembayaran melalui hotel. ZEN Rooms juga tercatat pernah meluncurkan ZEN Home untuk menghadirkan konsep penginapan non hotel.

ZEN Rooms sendiri didirikan oleh Kiren Tanna dan Nathan Boublil. Perusahaan sejauh ini tercatat mengoperasikan 13.000 kamar yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Sejak Yonolja terlibat dalam putaraan pendanaan ZEN Rooms pada pertengahan 2018, perusahaan mengklaim berhasil meningkatkan 400 persen pendapatan.

“Dengan strategi aliansi ini kami bergabung dengan salah satu group perjalanan yang paling inovatif secara teknologi dan pendukungnya yang unik, Booking Holding, untuk menciptakan full-service budget dan mid-range hospitality group di Asia Tenggara. Kami akan dapat menggunakan infrastruktur teknologi kelas dunia di IoT R&D, automasi, hardware dan software untuk semua hotel di Asia Tenggara,” terang CEO ZEN Rooms Nathan Boublil.

Dengan pendanaan ini ZEN Rooms akan lebih agresif melakukan serangkaian strategi dalam upayanya memenangi pasar Asia Tenggara. Di sana ada nama-nama seperti Oyo, Airy, dan RedDoorz yang berlomba-lomba menawarkan layanan terbaiknya.

Pada Juni 2019, Yanolja mengumumkan perolehan dana sebesar $180 juta dari Booking Holdings dan GIC yang membuat valuasi mereka melewati $1 miliar atau menyandang status unicorn.

Application Information Will Show Up Here

ZEN Rooms Jual Sebagian Saham ke Jaringan Aplikasi Hotel Korea Selatan Yanolja

ZEN Rooms jaringan budget hotel yang beroperasi di Asia Tenggara diberitakan telah menjual sebagian saham mereka ke jaringan aplikasi hotel asal Korea Selatan, Yanolja. Dengan total dana $15 juta, Yanolja membayar untuk “strategic non-controlling stake” yang dirahasiakan — tetapi tetap membuka kemungkinan Yanolja mendapatkan 100% saham ZEN Rooms di kemudian hari.

Didirikan tahun 2015, ZEN Rooms berhasil mendapatkan pendanaan $4.1 juta untuk seri A dari Redbadge dan SBI Investment Korea. Tiga tahun ZEN Rooms berjalan, tepatnya pada Maret silam, diberitakan ZEN Rooms menghadapi masalah keuangan serius dan ingin menjual atau menutup layanannya. Pembelian sebagian saham oleh Yanolja ini akan memberikan dana segar bagi ZEN Rooms untuk bisa tetap bertahan dan mengusahakan untuk berkembang.

“Kami sekarang memiliki modal untuk berinvestasi, Kesepakatan itu telah didiskusikan sejak awal tahun ini . . . kami memperlakukan seperti akuisisi tetapi ini adalah langkah pertama,” terang co-founder ZEN Rooms Kiren Tanna kepada TechCrunch.

Di Indonesia industri budget hotel saat ini masuk dalam “seleksi alam”, persaingan ketat antar pemain diramaikan dengan persaingan dengan OTA (Online Travel Agent). Kondisi ini menyebabkan layanan harus bisa bertahan dengan memenuhi kebutuhan pelanggan lokal atau angkat kaki.

NIDA Rooms contohnya, diam-diam sudah tidak beroperasi di Indonesia dengan menarik aplikasi dan situs pemesanan mereka. Kondisi serupa pun bisa menimpa ZEN Rooms jika gagal memenuhi kebutuhan pelanggan lokal. Meski kebutuhan akan budget hotel masih tinggi.

Mengacu pada laporan survei yang dikeluarkan DailySocial tahun lalu, budget hotel masih menjadi pilihan banyak responden. Total 58,61% responden memilih budget hotel, dengan harga sebagai perbandingan utama. Masalahnya, di Indonesia para pemain OTA seperti Traveloka, Tiket, dan lain sebagainya juga memasukkan daftar hotel budget ke dalam pencarian mereka. Ini tentu membantu para pelanggan tetap tidak untuk jaringan budget hotel yang beroperasi di Indonesia. Persaingan sekarang lebih mengerucut ke kualitas layanan, termasuk harga.

Kini di Indonesia jaringan hotel budget ada ZEN Rooms, RedDoorz, Airy Rooms dan beberapa lainnya. Mereka akan berhadapan langsung dengan penyedia layanan OTA yang juga menjajakan kamar-kamar hotel dengan harga terjangkau. Dengan investasi yang didapat ZEN Rooms ini wajib ditunggu apa yang akan dilakukan mereka untuk pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia dengan persaingan yang ada saat ini.

Application Information Will Show Up Here

Zen Rooms Accepts Payment via Alfamart and Indomaret

Following the launch of hotel direct payment, Zen Rooms, a franchise budget
accomodation company, is back with a new payment option using the biggest
modern retail company in Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart
Group) and PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group).

In the release, the strategic partnership is said to be done after seeing
customer interest to make payment at various retail merchants and increasing
growth of mini market segment by 11% since 2015.

Jafar Jafarov, Zen Rooms Indonesia’s Country Manager, said the
opportunity is used to build strategic partnership with two
biggest modern retail companies in Indonesia.

“We are committed to help consumer in finding the right hotel on budget and also to improve our services. One of which is adding new option
for the latest payment system,” he explained.

“Pay at Supermarket” Feature

Customers with no bank account, credit card, or other digital payment options
may take advantage of this direct payment after making reservation on Zen
Rooms website or app. By choosing Pay at Supermarket method, consumer can opt to pay in Alfamart Group (Alfamart, Lawson, Dan+Dan, Alfamidi, AlfaExpress) or Indomaret.

Zen Rooms will send confirmation email and booking code after the payment
successfully made.

“Alfamart and Indomaret is two great players of supermarket segment. It will
be an easier option for consumer on paying its reservation at Zen Rooms,” Jafarov added.

In 2018, Zen Rooms plans to expand its services to several regions in Indonesia and Asia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Zen Rooms Hadirkan Pilihan Pembayaran Melalui Alfamart dan Indomaret

Setelah sebelumnya meluncurkan pembayaran langsung di hotel, perusahaan franchise budget accomodation Zen Rooms kembali menghadirkan pilihan pembayaran baru, memanfaatkan perusahaan ritel modern terbesar di Indonesia, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart Group) dan PT Indomarco Prismatama (Indomaret Group).

Dalam rilisnya disebutkan, kerja sama strategis ini dilakukan, setelah melihat besarnya minat pelanggan melakukan pembayaran di berbagai gerai toko ritel tersebut dan makin meningkatnya pertumbuhan di segmen minimarket sebesar 11% sejak tahun 2015.

Menurut Country Manager Zen Rooms Indonesia Jafar Jafarov, peluang tersebut kemudian dimanfaatkan oleh Zen Rooms untuk melakukan kerja sama dengan dua perusahaan ritel modern terbesar di Indonesia.

“Kami selalu berkomitmen untuk membantu konsumen dalam menemukan hotel yang tepat sesuai bujet dan keperluan mereka, serta selalu meningkatkan pelayanan, salah satunya dengan menambah opsi ini sebagai sistem pembayaran terbaru,” jelas Jafar.

Fitur “Bayar di Supermarket”

Bagi pelanggan yang tidak memiliki akun rekening bank, kartu kredit dan pilihan pembayaran lainnya, bisa memanfaatkan pembayaran langsung ini usai melakukan pemesanan kamar di situs dan aplikasi Zen Rooms. Dengan memilih metode pembayaran, Pay at Supermarket atau Bayar di Supermarket, nantinya akan muncul tampilan di halaman berikutnya, pilih “Convenient Store”, dan pilih apakah konsumen ingin bayar di Alfamart Group (Alfamart, Lawson, Dan+Dan, Alfamidi, AlfaExpress) atau Indomaret.

Setelah pembayaran dilakukan, pihak Zen Rooms akan mengirimkan email konfirmasi dan pemesanan kamar ketika pembayaran telah berhasil.

“Alfamart dan Indomaret adalah dua pemain besar di area pasar swalayan. Ini akan menambah opsi kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pembayaran pemesanan kamar yang telah mereka lakukan di Zen Rooms,” kata Jafar.

Konsisten dengan visi dari Zen Rooms yaitu menghadirkan budget hotel berkualitas di Indonesia, di tahun 2018 mendatang Zen Rooms berencana untuk menambah pelayanan hingga melakukan ekspansi ke beberapa daerah di Indonesia dan Asia.

Application Information Will Show Up Here

Dinamika yang Terjadi di Sektor Travel Selama Tahun 2017

Sepanjang tahun 2018 banyak perkembangan menarik di sektor pariwisata, terutama yang menyasar kepada Online Travel Agent (OTA). Sebagai salah satu industri yang menunjukkan peningkatan, bahkan mengalahkan layanan e-commerce berdasarkan laporan dari Bain & Company, disebutkan penjualan tiket pesawat, hotel, penyewaan tempat tinggal sementara hingga tiket untuk acara dan atraksi wisata menjadi pilihan orang banyak dan paling populer.

Memasuki tahun 2018 diperkirakan industri OTA dan terkaitnya makin menunjukkan kompetisi yang sengit, dengan diakuisisinya Tiket oleh Blibli, hingga status unicorn dari Traveloka. Berikut adalah rangkuman peristiwa sepanjang tahun 2017 di sektor OTA Indonesia.

Januari 2017

Awal tahun belum banyak aktivitas yang berarti di sektor pariwisata dan OTA di tanah air. Namun demikian mulai banyak bermunculan beberapa startup baru yang mencoba untuk menghadirkan layanan penyediaan travel dan hotel. Di antaranya adalah peluncuran Tinggal, startup yang menjajakan hotel-hotel independen dengan harga bersaing saat ini telah menawarkan lebih dari 400 hotel sejak pertama kali beroperasi awal tahun lalu. Tinggal ingin terus berbenah untuk bisa menjembatani kesenjangan antara banyaknya hotel budget dengan konsumen melalui teknologi yang inovatif.

Februari 2017

Di bulan kedua tahun 2017, layanan penyedia kamar hotel ekonomis NIDA Rooms mendapatkan pendanaan seri A senilai $5,6 juta dari Shanda Group dan beberapa investor Asia Tenggara lainnya. Dengan pendanaan ini, artinya NIDA Rooms telah membukukan total pendanaan senilai $11 juta. Investasi ini akan difokuskan untuk memperluas kerja sama dan jaringan hotel serta meningkatkan kapabilitas teknologi NIDA Rooms.

Sementara itu kerja sama strategis juga mulai marak hadir, dengan diumumkannya kemitraan antara ZEN Rooms dan Tokopedia memberikan harga istimewa untuk pengguna di Indonesia yang membeli tiket kereta api melalui desktop atau aplikasi mobile Tokopedia, kemudian secara otomatis akan mendapatkan diskon hingga 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Maret 2017

Sebagai pemain yang cukup dominan di sektor travel dan pariwisata, awal bulan Maret 2017 lalu, Traveloka mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI. Layanan yang sudah hadir sejak akhir tahun 2016 ini, diklaim mendapatkan sambutan baik dari pengguna Traveloka, yang ingin mendapatkan tiket kereta api langsung melalui aplikasi.

Di bulan yang sama Bukalapak juga tidak mau ketinggalan, dan mengumumkan kerja sama strategisnya dengan PT KAI dalam hal pembelian tiket kereta api melalui Bukalapak. Sebelumnya Tokopedia telah terlebih dulu memiliki kanal pembelian tiket kereta api.

Bulan Maret 2017 juga diramaikan dengan kehadiran HelloWings yang menyediakan perbandingan harga tiket maskapai di level pasar LCC (Low Cost Carrier).

April 2017

Memasuki bulan April 2017 penyedia akomodasi budget hotel di Indonesia RedDoorz mengumumkan keberhasilannya dalam meraih pendanaan sebesar $1 juta (atau senilai Rp13,3 miliar) dari InnoVen Capital yang merupakan joint venture dari Temasek Holding Singapura dan Bank UOB. Ini menjadi pendanaan lanjutan setelah sebelumnya RedDoorz membukukan pendanaan seri A tahun 2016 yang dipimpin oleh Asia Investment Fund, World Bank Group dan Jungle Ventures.

Sementara itu di bulan yang sama, ZEN Rooms mengumumkan perolehan pendanaan seri A. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor Redbadge Pacific dan SBI Investment Korea, turut berpartisipasi juga Asia Pacific Internet Group (APACIG). Nilai yang digelontorkan mencapai $4,1 juta atau setara dengan Rp54,4 miliar. Pendanaan tersebut melambungkan nilai ekuitas perusahaan menjadi $8 juta.

Di akhir bulan April 2017 StubHub, marketplace jual beli tiket asal Amerika Serikat, mengumumkan ekspansinya ke Indonesia dengan menggandeng Kaskus sebagai mitra eksklusif untuk pengadaan konten. Lewat kerja sama ini, Kaskus akan memberikan konten terkait event terkini yang dapat diakses melalui widget StubHub di Kaskus, untuk mendorong transaksi jual beli tiket.

Mei 2017

Di pertengahan bulan Mei 2017, DailySocial secara eksklusif memberitakan tentang adanya rencana akuisisi dari GDP Venture terhadap lebih dari 50% saham startup travel Tiket. Tiket adalah startup yang dibangun Wenas Agusetiawan, Gaery Undarsa, Dimas Surya, dan Natali Ardianto. Sejak awal dibangun di tahun 2011, Tiket termasuk startup yang tidak pernah mencari pendanaan lanjutan dari investor. Dana awalnya diperoleh dari angel investor tunggal yang kabarnya termasuk keluarga pemilik EMTEK.

Sementara itu layanan OTA Pegipegi merayakan HUT mereka yang ke 5. Selain melakukan transformasi Pegipegi juga berniat untuk meningkatkan layanan dan teknologi mereka agar bisa bersaing dengan Traveloka dan Tiket.

Juni 2017

Setelah sempat diberitakan sebelumnya oleh DailySocial, pada bulan Juni akhirnya diumumkan akuisisi 100% Blibli terhadap layanan OTA Tiket. Hal tersebut akhirnya dikonfirmasi melalui acara pengumuman akuisisi 100% saham Tiket oleh Blibli, salah satu perusahaan di bawah naungan Global Digital Prima (GDP) Venture. Fokus dari Tiket selanjutnya adalah lebih kepada penjualan, teknologi dan akuisisi pelanggan.

Di bulan yang sama, Traveloka mengumumkan penjualan tiket masuk tempat rekreasi. Layanan yang dinamai Aktivitas & Rekreasi ini memberikan kesempatan pengguna Traveloka membeli tiket tempat wisata di genggaman mereka, baik melalui web maupun melalui aplikasi. Selain tempat wisata domestik, Traveloka juga menawarkan untuk kawasan internasional seperti Universal Studios Singapore, Hong Kong Disneyland, Legoland Malaysia, hingga tiket F1 Singapore Grand Prix 2017.

Sementara itu Pegipegi juga mengumumkan kehadiran CEO baru, Takeo Kojima, yang masih dari kalangan eksekutif Recruit Holdings. Takeo menggantikan Hideki Yamada yang baru menjabat selama satu tahun. Kendati kerap berubah, Deputy CEO PegiPegi Ryan Kartawidjaja memastikan kepemimpinan Takeo bakal mendukung ambisi perusahaan untuk menjadi pemain OTA terbaik di Indonesia.

Untuk menambah wawasan pembaca terkait dengan aplikasi budget hotel di Indonesia, DailySocial juga meluncurkan laporan terkait dengan hal tersebut, yang bisa diunduh secara gratis.

Juli 2017

Setelah menguasai pasar OTA di Indonesia, sekitar akhir bulan Juli 2017 lalu, Traveloka mendapatkan pendanaan sebesar $350 juta (lebih dari 4,6 triliun Rupiah) dari Expedia. Selain dari Expedia, dalam setahun terakhir Traveloka secara total sudah mendapatkan dana $500 juta (lebih dari 6,6 triliun Rupiah) dari East Ventures, Hillhouse Capital Group, JD.com, and Sequoia Capital.

Menurut The Information, yang pertama kali memberitakan informasi ini, Traveloka kini bervaluasi lebih dari $2 miliar dan menjadikannya startup unicorn pertama di industri travel online Indonesia. Nilai valuasinya di Indonesia hanya kalah dari Go-Jek yang disebutkan mencapai $3 miliar pasca perolehan pendanaan dari Tencent.

Di bulan yang sama Triprockets salah satu layanan marketplace yang mencoba untuk menghadirkan marketplace aktivitas, kegiatan, dan tempat wisata yang unik resmi meluncur di tanah air. Startup yang didirikan Raymond Iskandar selaku CMO ini menerapkan cara yang sama dilakukan oleh Airbnb, yaitu sharing economy antar pengguna. Triprockets disebutkan didirikan demi memberikan alternatif pilihan kegiatan wisata yang unik baik di Indonesia maupun negara lainnya.

Agustus 2017

Sementara itu di bulan Agustus 2017, Tiket pasca Blibli masuk sebagai pemegang saham baru, Tiket mulai kebut mengakselerasi pertumbuhan bisnisnya dimulai dari merekrut developer berkualitas. Talenta tersebut nantinya akan diarahkan menyempurnakan aplikasi Tiket, sehingga dapat menggenjot transaksi baru dari sana. Tiket menargetkan tahun ini secara bisnis keseluruhan dapat tumbuh 250 persen dibandingkan sebelumnya.

September 2017

Setelah resmi meluncur awal tahun 2017 lalu, layanan Pemesanan Hotel Budget Tinggal dikabarkan Tutup Layanan. Tinggal didirikan di awal tahun 2016 dengan dukungan pendanaan $1 juta dari sejumlah investor, termasuk CEO Wudstay Prafulla Mathur. Wudstay adalah layanan serupa yang beroperasi di India.

Oktober 2017

Memasuki bulan Oktober 2017, ZuzuHOTELS setelah sempat meluncurkan layanan online hospitality di Indonesia bulan November 2016 lalu, memutuskan menghentikan layanan hotel budget mereka di Indonesia dan kemudian hanya fokus kepada hotel budget di Taiwan. Keputusan ini diambil co-founder Vikram Malhi dan rekannya yang sama-sama memiliki pengalaman bekerja di Expedia, Dan Lynn, setelah menjalankan bisnis dan mendapatkan pendanaan awal dari angel investor beberapa waktu yang lalu.

Situs penyedia paket wisata Tripvisto dikabarkan menutup layanannya. Didirikan Bernardus Sumartok, yang sebelumnya juga sempat menutup bisnis serupa, Flamingo, Tripvisto sendiri sempat mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dengan merekrut anggota tim yang cukup banyak, pindah ke kantor yang lebih besar, hingga menghadirkan ribuan perjalanan wisata lokal hingga mancanegara.

Sementara itu Traventure merupakan sebuah marketplace yang mencoba menemukan para kreator wisata dengan para pencari kreasi wisata baru di Indonesia resmi hadir di Indonesia. Traventure ini tak ubahnya tempat transaksi dan berbagi pengalaman berwisata, bedanya mereka mengemasnya dalam paket bisnis wisata.

November 2017

Setelah diakuisisi bulan Juni 2017, secara resmi manajemen baru dari Tiket mengumumkan rencana rebranding aplikasi dengan mengubah tampilan dan logo jadi lebih fresh dan modern, serta menambah fitur baru untuk kenyamanan transaksi. Perusahaan ingin fokus menyasar pada dua hal yakni meningkatkan brand awareness dan perbaikan produk.

Selain itu, Tiket akan lebih serius menggarap dua produknya, yakni rental mobil dan booking hotel. Untuk produk rental mobil, perusahaan telah bermitra dengan penyedia jasa rental yang tersebar di 50 kota di seluruh Indonesia. Dibandingkan produk lainnya, bisnis rental mobil tumbuh tertinggi hingga 3 ribu persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu layanan e-commerce yang menyajikan barang-barang dengan jaminan orisinal, JD.id, merilis fitur teranyarnya. Seakan tak mau ketinggalan dengan pemain e-commerce lain di Indonesia, JD.id menghadirkan kanal pembelian tiket pesawat. Berjuluk JD Flight, fitur ini hadir dengan dukungan penuh dari Traveloka. Induk perusahaan JD.id, JD.com, merupakan investor di Traveloka.

Masih di bulan November, RedDoorz, platform pemesanan online hotel budget, mengungkapkan telah mendapat investasi lanjutan untuk mengembangkan pasarnya di Indonesia. Hanya saja, pengumuman ini tidak diungkap secara langsung, baik dari siapa VC yang mendanainya dan nilai investasi yang didapat perusahaan.

Desember 2017

Menjelang akhir tahun, pengumuman tentang akuisisi kembali mencuat. Kali ini giliran Indonesia Flight yang sebelumnya dikenal sebagai “sister company” dari Tiket. Akuisisi tersebut juga dilakukan oleh Blibli. Dengan kepemilikan Tiket dan Indonesia Flight di dalam lini bisnis Blibli, disampaikan akan banyak aktivitas strategis yang akan digaungkan pada tahun 2018 mendatang untuk lanskap travel di Indonesia.

Aplikasi “Budget Hotel” dan Penerimaan Konsumen di Indonesia

Budget hotel tergolong tren baru dalam industri travel, menawarkan layanan penginapan sesuai kebutuhan konsumen. Karakteristiknya pengguna dapat memilih jenis layanan yang dibutuhkan saat menginap –jika layanan hotel umum secara otomatis menyajikan full-services—sehingga cenderung memberikan lebih banyak penghematan di sisi konsumen.

Mengikuti tren digital, budget hotel juga ditawarkan oleh OTA (Online Travel Agency), bahkan sudah ada beberapa pemain spesifik yang hadir di Indonesia, sebut saja Airy Rooms, NIDA Rooms, RedDoorz, hingga ZEN Rooms.

Untuk mengetahui popularitas dan pandangan konsumen di Indonesia terhadap budget hotel, DailySocial bekerja sama dengan JakPat melakukan survei kepada pengguna smartphone di Indonesia untuk mengetahui ketertarikannya terhadap layanan tersebut. Sekurangnya ada 1005 responden yang mengikuti survei tersebut.

Tesis kami diawali dengan mengetahui kecenderungan pengguna ketika hendak menyewa sebuah tempat penginapan, sebanyak 65.77% telah memanfaatkan aplikasi atau layanan web agregasi, 41% mendatangi langsung hotel untuk menyewa, 18,81% melalui telepon, dan 17,31% melalui agen travel (offline).

Kecenderungan orang menggunakan layanan budget hotel

Porsinya sudah jelas, ada separuh lebih dari responden yang telah memanfaatkan layanan digital untuk memesan tempat penginapan. Lalu tentang penggunaan aplikasi budget hotel responden mengaku telah mengenal beberapa nama pemain, di antaranya ZEN Rooms, RedDoorz, NIDA Rooms, dan Tinggal.

Budget Hotel Survey 1

Habit pemesanan langsung tetap dilakukan konsumen tatkala memesan budget hotel. Cukup masuk akal, karena pada umumnya orang memilih jenis penginapan tersebut lantaran membutuhkan efisiensi biaya atau hanya butuh sekedar menginap –umumnya dilakukan oleh pelancong, atau istilah kekiniannya backpackers. Selain penghematan dari sisi biaya, ternyata alasan lain orang-orang menggunakan budget hotel adalah efisiensi waktu.

Budget Hotel Survey 2

Dasar pemilihan budget hotel untuk menginap

Bagi pengguna budget hotel sendiri, ada beberapa kriteria yang ditentukan dalam memilih sebuah tempat. Faktor harga menjadi dominan, disusul jarak dengan destinasi terdekat. Berkaitan dengan faktor lain seperti tingkatan bintang suatu hotel dan fasilitas justru tidak terlalu menjadi perhatian. Konsiderasi ini bisa ditarik menjadi sebuah pola tentang konsumen budget hotel, yaitu hemat dan mudah dijangkau.

Budget Hotel Survey 3

Terkait dengan temuan lain seputar karakteristik konsumen budget hotel di Indonesia, bisa diunduh selengkapnya dalam laporan bertajuk “Budget Hotels Apps in Indonesia Survey 2017”. Temukan juga kabar terbaru tentang ekspansi, pendanaan, dan pergerakan baru pemain OTA di sektor budget hotel di Indonesia.

ZEN Rooms Hadirkan Konsep Penginapan Non-Hotel ZEN Home

Layanan marketplace budget hotel, ZEN Rooms meluncurkan layanan terbaru ZEN Home yang diklaim merupakan dukungan ZEN Rooms untuk Indonesia memberdayakan industri pariwisata dan perhotelan. Setelah merangkul berbagai pemilik hotel dan homestay, kini ZEN Home menghadirkan pilihan penginapan properti non hotel (misalnya kost-kostan) untuk pengguna ZEN Rooms di Indonesia. Masih fokus di Jakarta, ZEN Home menargetkan bakal mengumpulkan sebanyak 100 kost-kostan hingga akhir tahun 2017.

“Memulai bisnis di Jakarta sendiri sudah menjadi salah satu bentuk cinta ZEN Rooms terhadap Indonesia. Dan untuk memajukan industri pariwisata dan perekonomian Tanah Air, ZEN Rooms melebarkan bisnis dengan memperkenalkan ZEN Home,” ungkap Country Manager ZEN Rooms Indonesia, Nikita Semenov.

Konsep ZEN Home sendiri adalah jenis properti ZEN Rooms berbentuk rumah, apartemen, kost-kostan, atau bangunan bukan hotel lainnya yang dikelola perorangan.

Kepada DailySocial, Semenov menjelaskan perbedaan antara layanan ZEN Home dengan layanan lokal serupa, seperti Infokost. Lebih dari sekedar marketplace, ZEN Home memberikan pendekatan yang berbeda dan lebih personal kepada pemilik kost-kostan di Indonesia.

“Selain memberikan komisi yang menarik, pemilik properti kost-kostan juga mendapatkan edukasi mengenai manajemen dan bagaimana cara tepat memasarkan properti mereka untuk bisnis.”

Pemilik kost-kostan yang sudah bergabung dengan ZEN Home akan diberikan perlengkapan kamar tidur dengan logo resmi dan kesempatan untuk mempromosikan bangunan mereka dengan harga khusus di ZEN Home.

“Kita juga memastikan properti milik mitra akan terjamin pemesanannya, sehingga pemilik bangunan bisa terus mendapatkan tamu sesuai dengan ketersediaan ruangan,” kata Semenov.

Ekspansi di Asia Tenggara

ZEN Rooms awalnya mencoba konsep ZEN Home di Jakarta dari jenis properti kost-kostan. Hingga kini ZEN Rooms telah memiliki 949 properti dengan 77 properti flagship yang dikelola penuh, dan telah meluncurkan 17 properti bertipe ZEN Home, baik di Indonesia, juga di luar negeri seperti di Malaysia, Filipina, dan Thailand. Dan melihat besarnya potensi konsep ini, ZEN Rooms bakal memperluas cakupannya hingga Bali, Bogor, dan Jogjakarta.

“Setelah melakukan percobaan di Jakarta, ZEN Home memiliki potensi untuk berkembang, sesuai dengan maraknya jumlah pemilik kostan di Jakarta dan kota besar lainnya. Selanjutnya ZEN Rooms akan menambahkan fitur terbaru seperti check-in management  untuk memudahkan pengguna dan pemilik properti,” tutup Semenov.

Application Information Will Show Up Here

ZEN Rooms Perkenalkan Fitur Bayar di Hotel

Marketplace hotel budget ZEN Rooms mengumumkan inovasi yang diprediksi akan mengubah cara masyarakat dalam memesan kamar hotel yang memungkinkan siapa saja bisa memesan kamar tanpa harus memiliki kartu kredit atau sejenisnya. Fitur ini diperkenalkan dengan nama Pay-at-hotel. Pengguna hanya perlu melakukan konfirmasi dengan memberikan nomor telepon valid untuk memesan di situs resmi ZEN Rooms. Dalam rilisnya, ZEN Rooms juga akan terus menyempurnakan fitur Pay-at-hotel ini dengan sejumlah metode pembayaran lain, seperti kartu kredit dan transfer bank.

Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam mewujudkan fitur ini adalah masih tingginya masyarakat yang belum memiliki atau terjangkau layanan perbankan. Disebut kurang lebih tiga perempat masyarakat di Asia Tenggara masih belum tersentuh layanan perbankan. Di sisi lain pembayaran hotel yang kebanyakan terjadi saat berada di hotel menjadi alasan lain ZEN Rooms akhirnya meluncurkan fitur ini.

Co-CEO ZEN Rooms Nathan Boublil dalam keterangannya menyebutkan:

“Kami sangat senang akhirnya mengumumkan fitur Pay-at-hotel ini. Hal ini tentu saja menghilangkan hambatan yang signifikan untuk travel  di Asia Tenggara. Kami mendirikan ZEN pada tahun 2015 untuk mengubah keramahan di wilayah ini menjadi lebih baik dengan pendekatan customer sentra dan ini merupakan salah satu langkah maju yang penting untuk memungkinkan lebih anak orang melakukan perjalanan keliling wilayah, sesuai dengan moto dan misi kami Travel More, Pay Less.”

Nathan juga menjelaskan, sejak diperkenalkan di kuartal pertama tahun ini, pihaknya mendapatkan peningkatan booking sebesar 100%. Sebuah angka yang di atas ekspektasi. Ini yang tampaknya membuat ZEN Rooms percaya fitur ini memang dinantikan oleh masyarakat di Asia Tenggara.

Di awal tahun ini ZEN Rooms menegaskan bahwa mereka menyasar pengguna di generasi millennial dan fitur Pay-at-hotel ini termasuk serangkaian strategi ZEN Rooms untuk bisa lebih banyak mendapatkan pengguna di kalangan tersebut.

Application Information Will Show Up Here

Susul NIDA Rooms dan RedDoorz, Kini Giliran ZEN Rooms Bukukan Seri A Senilai 54,4 Miliar Rupiah

Setelah NIDA Rooms dan RedDoorz kini giliran ZEN Rooms mengumumkan perolehan pendanaan seri A. Pendanaan tersebut diperoleh dari investor Redbadge Pacific dan SBI Investment Korea, turut berpartisipasi juga Asia Pacific Internet Group (APACIG). Nilai yang digelontorkan mencapai $4,1 juta atau setara dengan Rp54,4 miliar. Pendanaan tersebut melambungkan nilai ekuitas perusahaan menjadi $8 juta.

Pendanaan kali ini akan difokuskan untuk perluasan jaringan ZEN Rooms di kawasan Asia serta memantapkan inovasi fitur-fitur baru yang akan diluncurkan beberapa waktu pendatang. Selain di beberapa wilayah di Indonesia, ZEN Rooms saat ini telah beroperasi menyediakan platform pemesanan budget hotel di wilayah Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand.

Genderang persaingan yang terus menguat

Persaingan makin terlihat ketika waktu pendanaan beberapa pemain di sektor ini sangat berdekatan. NIDA Rooms baru membukukan pendanaan seri A senilai $5,6 juta. Baru genap seminggu ini, pesaing lainnya RedDoorz juga baru mengumumkan pendanaan dengan putaran yang sama senilai $1 juta. Dan secara garis besar alokasi yang dilakukan masing-masing pemain sama, yakni untuk perluasan cakupan layanan di Asia dan pembenahan fitur.

Beberapa strategi turut dipatenkan oleh masing-masing pemain. Oleh ZEN Rooms contohnya. Guna mengakuisisi pelanggan, terutama kalangan millennials di Indonesia, pihaknya menjalin kerja sama khusus dengan online marketplace terbesar Tokopedia. Hal ini dilakukan mengingat potensi untuk pasar tersebut sangat besar, kalangan konsumtif yang terus bertumbuh. Karena sebelumnya ZEN Rooms sempat memaparkan bahwa ia ingin memfokuskan pada akomodasi konsumen korporasi.

Semua pemain bergerak agresif memperebutkan peningkatan minat akan budget hotel. Tak hanya persaingan vertikal, namun OTA (Online Travel Agency) umum –di Indonesia seperti Tiket.com atau Traveloka, juga mulai ambil bagian menawarkan kepada konsumen opsi untuk penginapan harga hemat tersebut.

Menurut Co-Founder and Global Managing Director Kiren Tanna salah satu strategi yang dapat membuat ZEN Rooms bertahan adalah dengan inovasi berbasis customer-centric. Untuk itu beberapa fitur coba ia tonjolkan dalam ZEN Rooms, seperti pay-at-hotel, self check-in kiosks dan beberapa pipeline layanan lain yang segera dihadirkan.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Tokopedia, ZEN Rooms Perluas Kanal Promo dan Akuisisi Pelanggan

Marketplace “Budget Hotel” ZEN Rooms semakin agresif melakukan akuisisi pelanggan dengan menghadirkan promo dan harga diskon, kali ini menggandeng layanan e-commerce lokal Tokopedia. Kerja sama antara ZEN Rooms dan Tokopedia memberikan harga istimewa untuk pengguna di Indonesia yang membeli tiket kereta api melalui desktop atau aplikasi mobile Tokopedia, kemudian secara otomatis akan mendapatkan diskon hingga 30% untuk pemesanan hotel di ZEN Rooms.

Kerja sama ini dimulai pada tahun 2016 dengan kampanye percobaan bersama Tokopedia. Melihat besarnya minat dari pengguna, selanjutnya kerja sama dilanjutkan, berupa paket tiket kereta api dan kamar hotel dengan harga diskon.

“Kolaborasi Tokopedia dan ZEN Rooms kami yakini bisa menghadirkan satu kesatuan penawaran terbaik untuk para pelancong sekaligus mendukung peningkatan perjalanan domestik yang dimaksud pemerintah,” kata VP Product Digital Marketplace & Payment Tokopedia Amit Lakhotia.

Layanan pembelian tiket kereta api dari Tokopedia merupakan platform yang paling sesuai untuk layanan budget hotel seperti ZEN Rooms dan layanan serupa, untuk menawarkan promo diskon dengan harga yang sangat terjangkau. Selain dengan ZEN Rooms, Tokopedia juga telah melakukan kerja sama dengan Nida Rooms.

“Sebenarnya, kami pernah melakukan kerja sama serupa tahun lalu dan karena animo masyarakat sangat baik, maka awal tahun ini kami kembali melakukannya dengan Zen Rooms. Ke depannya, kami akan berusaha menciptakan inovasi-inovasi lain demi memudahkan pengguna,” kata Amit.

Melancarkan kemitraan lebih luas lagi

Kepada DailySocial Head of Communications ZEN Rooms Polina Leman menyebutkan, ZEN Rooms berkomitmen untuk memberikan harga terbaik untuk wisatawan lokal.

“Tujuan akhir dari ZEN Rooms adalah agar kolaborasi ini bisa memfasilitasi para wisatawan di seluruh Indonesia, dengan memberikan solusi paket (tiket kereta api dan pemesanan kamar hotel) yang terjangkau,” kata Polina.

Untuk ke depannya, ZEN Rooms juga akan terus membuka kerja sama dengan layanan e-commerce lainnya di Indonesia dengan paket istimewa atau diskon khusus kamar hotel pilihan ZEN Rooms.

“Selain dengan Tokopedia kami juga akan terus menambah kemitraan dengan pihak terkait lainnya agar bisa memberikan keuntungan lebih bagi tamu sekaligus mitra dan klien kami, nantikan kolaborasi kami lainnya,” kata Polina.