Tiga Bulan Pasca Peluncuran Quibi, Jumlah Konsumen yang Lanjut Berlangganan Sangat Sedikit

Diluncurkan di Amerika Serikat pada bulan April lalu, Quibi merupakan layanan streaming baru besutan eks bos Disney sekaligus pendiri DreamWorks, Jeffrey Katzenberg. Namun latar belakang pendirinya bukan satu-satunya alasan di balik hype-nya yang cukup besar. Quibi juga menawarkan premis yang unik: semua kontennya orisinal, berdurasi singkat, dan eksklusif untuk platform mobile.

Aspek eksklusivitas ini sempat memicu kekhawatiran sejumlah pihak bahwa Quibi tidak mampu menggaet banyak konsumen. Kehadiran suatu layanan di banyak platform otomatis membuka peluang untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Kalau hanya tersedia di mobile, Quibi tentu bakal kesulitan memikat perhatian konsumen yang lebih suka menonton di TV.

Kekhawatiran tersebut nampaknya cukup akurat. Berdasarkan laporan dari Sensor Tower, Quibi hanya mampu meyakinkan sekitar 8% dari total konsumennya untuk lanjut berlangganan setelah masa free trial tiga bulannya usai. Jadi dari sekitar 910.000 konsumen yang mendaftarkan akun Quibi selama beberapa hari pasca peluncurannya, cuma sekitar 72.000 yang sekarang lanjut menjadi pelanggan dengan membayar biaya bulanan.

Kalau cuma dilihat persentasenya saja, 8% sebenarnya cukup lumayan. Sebagai perbandingan, Sensor Tower mencatat tingkat konversi Disney+ sebesar 11%. 11 persen dari berapa, itu yang juga harus kita perhatikan, sebab dalam tiga hari pertama peluncurannya di Amerika Serikat dan Kanada, Disney+ berhasil menggaet sebanyak 9,5 juta konsumen. 11 persennya saja sudah mengalahkan jumlah keseluruhan konsumen yang mendaftar di Quibi.

Quibi sejauh ini belum pernah mengumumkan jumlah pelanggan berbayarnya seberapa banyak, namun mereka sempat bilang aplikasinya sudah diunduh lebih dari 5,6 juta kali sejak bulan April. Tentu saja angka ini tidak bisa dijadikan patokan, mengingat kita tidak tahu berapa banyak dari mereka yang sempat mengunduh Quibi yang masih terus menggunakannya sampai sekarang.

Dalam wawancaranya bersama New York Times Mei lalu, Jeffrey Katzenberg sempat berdalih bahwa pandemi COVID-19 merupakan alasan utama mengapa pencapaian awal Quibi tidak sesuai dengan ekspektasinya. Andai Quibi meluncur dengan aplikasi untuk smart TV maupun web player sekaligus (seperti yang sudah menjadi standar buat layanan streaming saat ini), saya kira bosnya tidak akan sekecewa itu.

TikTok saja dengan jutaan konten user-generated-nya bisa diakses lewat browser laptop, masa Quibi tidak? Memang benar format video pendek lebih cocok dikonsumsi lewat smartphone, tapi tentu ada kalanya juga pelanggan ingin menontonnya di laptop atau TV sambil bersantai, apalagi di saat semua orang lebih banyak berdiam di rumah seperti sekarang.

Sumber: The Verge.

Intel Ungkap Spesifikasi Thunderbolt 4, Dukung Dua Monitor 4K atau Satu Monitor 8K

Intel pertama kali mengungkap Thunderbolt 4 pada bulan Januari lalu dan kini mereka mengungkap lebih banyak detail spesifikasinya. Dari sisi kecepatan, Thunderbolt 4 memang tidak lebih cepat dibanding generasi sebelumnya, kecepatan maksimumnya sama-sama mencapai 40 Gbps.

Meski begitu, Thunderbolt 4 mengemas sejumlah fitur baru guna memberikan kompatibilitas dan dukungan yang lebih luas. Thunderbolt 4 pun akan sepenuhnya kompatibel dengan generasi sebelumnya (Thunderbolt 3) dan USB4.

Thunderbolt 3

Intel meningkatkan kecepatan data untuk perangkat dengan PCIe hingga 32 Gbps (sebelumnya 16 Gbps). Serta, menambah dukungan dari yang sebelumnya satu monitor 4K menjadi dua layar 4K atau satu layar eksternal beresolusi 8K.

Thunderbolt-4

Selain itu, dock Thunderbolt 4 mendukung hingga empart port yaitu satu upstream dan tiga downstream. Lalu, mendukung kabel Thunderbolt universal yang panjangnya hingga 2 meter. Port Thunderbolt 4 juga bisa digunakan untuk mengisi daya laptop hingga 100W.

Mobile PC processor terbaru Intel dengan nama kode “Tiger Lake” akan menjadi yang pertama yang mengintegrasikan Thunderbolt 4. Developer kits Thunderbolt 4 dan certification testing juga sekarang sudah tersedia untuk para pengembang. Intel juga mengumumkan Thunderbolt 4 controller 8000 series yang kompatibel dengan Thunderbolt 3 yang sudah tersedia.

Sumber: GSMArena

Klub Sepak Bola Argentina Umumkan Roster CS:GO

Walau olahraga tradisional tidak bisa dibilangnya sepenuhnya serupa dengan esports, namun tak bisa dipungkiri keduanya punya semangat yang sama, semangat berkompetisi. Tapi, satu yang mungkin tak bisa dipungkiri adalah bahwa tim olahraga juga mengejar khalayak esports demi melebarkan jangkauan mereka.

Satu yang aktif terlihat adalah klub sepak bola asal Prancis, Paris Saint-Germain (PSG), yang sempat bekerja sama dengan RRQ di tahun 2019 lalu, dan baru-baru ini berkolaborasi dengan Talon Esports untuk masuk liga LoL Asia Pasifik. Tetapi, kisah hubungan erat antara klub sepak bola dan esports bukan hanya milik PSG semata. Baru-baru ini, juga ada klub sepak bola Amerika Latin yang mengumumkan divisi CS:GO.

Klub tersebut adalah River Plate, salah satu tim sepak bola Amerika Latin ternama yang berasal dari Argentina. Secara pemain, divisi CS:GO River Plate memang tidak mengambil pemain yang namanya sudah termasyhur secara internasional. Kebanyakan pemain mereka berasal dari kancah lokal Argentina. Roster pertama mereka adalah Ezequiel Palmero (KUN), pemain muda berusia 22 tahun asal Argentina.

Mengutip dari HLTV.org, KUN sudah diincar oleh River Plate sejak awal lama. Namun demikian, negosiasi tidak berjalan lancar. Semuanya berubah ketika KUN dibangkucadangkan pada tim sebelumnya, Coscu Army. Dari sana, sedikit demi sedikit roster terbentuk. KUN mengajak mantan rekan satu timnya, yaitu Ariel Ramirez (arieldidi) dan Mariano Santa Maria (MRN1), yang sedang dalam posisi free agent setelah meninggalkan tim Hawks.

Mereka lalu merekrut pemain dengan status free agent lain, Thomas Navales (christopher). Baru setelah itu skuad tersebut dilengkapi dengan Guido Romano (guidimon). Sebagai pelengkap terakhir, Hugo Caceres (rew4z) hadir sebagai pelatih.

Dengan roster ini, River Plate akan bertanding di beberapa kompetisi, yaitu Aorus League, FiRe League, Logitech G Challenge 2020, Argentina Game Show, dan La Liga Pro Trust.

Ini bukan kali pertama bagi River Plate terjun ke dalam ekosistem esports. Pada 21 Desember 2019 kemarin, Liga Master Flow, kompetisi League of Legends terbesar di Argentina, sudah mengumumkan kehadiran River Plate di dalam ke dalam kompetisi; yang diikuti oleh pengumuman resmi dari klub River Plate pada 16 Januari 2020.

https://twitter.com/RiverPlateGames/status/1217627789840592897

Menarik jika melihat bagaimana klub sepak bola kini semakin tidak ragu untuk masuk ke dalam ekosistem esports. Melihat potensi bisnis esports yang menggiurkan, mungkin di masa depan akan ada lebih banyak lagi klub olahraga profesional ikut terjun ke dalam ekosistem esports.

Menilik Investasi Properti lewat Platform Crowdfunding PropertiLord

Salah satu kemudahan yang dihadirkan oleh inovasi teknologi di industri keuangan adalah mudahnya masyarakat melakukan investasi di berbagai instrumen, tak terkecuali properti. Bila berbicara tentang investasi properti, mungkin yang pertama kali terlintas di pikiran adalah modal yang besar dan syarat yang berlapis untuk memiliki aset properti kita sendiri. Masalah-masalah tersebut saat ini coba diatasi oleh penyedia platform investasi crowdfunding properti.

Melalui platform investasi crowdfunding properti, saat ini masyarakat telah dapat berinvestasi di sektor properti dengan modal yang lebih sedikit dan lebih cepat tanpa syarat yang berlapis melalui bantuan teknologi. Bagi para pemilik properti, hadirnya platform investasi crowdfunding membuat mereka bisa mendapatkan dana tambahan tanpa perlu kehilangan seluruh kepemilikan properti seutuhnya. Bagi para investor, platform ini memperlihatkan bahwa properti dapat menjadi instrumen investasi yang dapat dimiliki oleh siapapun dengan berbagai keunggulannya. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut kami hadirkan keunggulan investasi crowdfunding properti sebagai salah satu pilihan instrumen investasi Anda.

Kemudahan Investasi dengan Bantuan Teknologi

Melalui platform investasi crowdfunding properti, Anda dapat segera memiliki properti sebagai instrumen investasi dengan proses yang sangat mudah. Mulai dari keabsahan dokumen hingga detail bentuk dan lokasi properti sudah tersedia dalam platorm tersebut. Hal ini membuat Anda cukup mengakses aplikasi ataupun website yang tersedia. Dengan begitu, Anda tidak perlu keluar rumah, mengurus berbagai kebutuhan dokumen, atau repot-repot mengecek properti yang ingin dimiliki kepemilikan propertinya secara langsung. Kemudahan ini juga dapat menambah kepercayaan diri Anda yang mungkin sebelumnya belum pernah atau ragu untuk terjun ke dalam investasi properti.

Selain diberikan kemudahan dalam melakukan investasi, platform investasi crowdfunding properti juga membuat kita tidak harus menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan biaya untuk melakukan pemeliharaan aset properti yang dimiliki. Investor tidak perlu terlibat bila terjadi kerusakan terhadap aset karena telah diurus oleh pemilik properti utama. Hal ini membuat keuntungan dari investasi tetap terjaga tanpa perlu terganggu biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk melakukan perawatan aset yang diinvestasi. Sebagai investor, Anda cukup memantau perkembangan nilai investasi melalui aplikasi untuk menjadi pertimbangan dalam mengelola instrumen investasi.

Instrumen Investasi yang Tidak Rentan Fluktuasi

Salah satu keunggulan lain dalam menggunakan platform investasi crowdfunding properti adalah kita dapat melakukan investasi properti dengan modal yang lebih kecil tapi tetap mendapatkan keuntungan dari harga properti yang terus naik dan tidak rentan fluktuasi. Investor juga bisa mendapatkan keuntungan melalui penjualan token properti di pasar sekunder seperti yang tersedia di platform PropertiLord. Selain itu, karena adanya kenaikan capital gain saat pembelian dan penjualan token, hal ini juga membuat investasi properti melalui platform tersebut menjadi lebih likuid. Lalu, bila aset properti tersebut disewakan untuk kepentingan komersial Anda juga bisa mendapatkan keuntungan dari pembagian hasil sewa terhadap investor sesuai dengan jumlah kepemilikan token aset properti. Tentunya hal ini menjadi keunggulan yang dimiliki oleh platform investasi crowdfunding properti, dibandingkan dengan berinvestasi di properti yang masih dalam tahap pembangunan.

Dari segi pasarnya sendiri, Anda juga tidak perlu khawatir karena nilai properti memiliki kecenderungan untuk naik dari waktu ke waktu. Berdasarkan laporan Property Market Index dari Rumah.com, indeks harga properti hunian diperkirakan akan mengalami kenaikan pada kisaran 6-9% (y-o-y) di akhir tahun 2020 ini. Sektor properti juga dikenal dengan sektor investasi yang aman, minim risiko, dan tidak rentan pada fluktuasi jangka pendek. Hal ini juga didukung oleh kebutuhan akan properti untuk tempat tinggal ataupun kebutuhan bisnis yang terus meningkat, sementara ketersediaan lahan semakin langka tiap tahunnya. Selain itu, menurut CEO PropertiLord, Leon Hidajat, sektor properti juga tidak akan terlalu terpengaruh oleh pandemi Covid-19, meskipun sangat berpengaruh ke sektor investasi yang lain.

Grafik perbandingan beberapa instrumen investasi (sumber: propertilord.com)
Grafik perbandingan beberapa instrumen investasi (sumber: propertilord.com)

Bila dibandingkan dengan instrumen lain, investasi properti memiliki cukup banyak keunggulan. Seperti terlihat pada grafik di atas, instrumen properti memiliki volatilitas yang lebih rendah dan keuntungan yang lebih tinggi dan stabil dibandingkan beberapa instrumen investasi lain seperti emas, reksadana, dan deposito. Selain itu, Anda juga dapat terhindar dari fluktuasi jangka pendek seperti pada instrumen saham, atau adanya kemungkinan gagal bayar (non-performing loan) seperti saat berinvestasi melalui platform peer-to-peer lending.

Siapapun Kini Bisa Investasi Properti

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, keunggulan utama dari berinvestasi menggunakan platform investasi crowdfunding properti ini memberikan siapapun kesempatan untuk memiliki instrumen investasi berupa properti dengan modal yang minim. Secara tradisional, mungkin dalam melakukan investasi properti, Anda perlu melakukan pembelian secara penuh. Hal tersebut tentu memakan waktu dan biaya yang besar. Akan tetapi, sistem crowdfunding ini membuat Anda dapat memiliki keuntungan dari hasil sewa properti dengan memiliki token properti tanpa perlu mengeluarkan modal yang besar.

Salah satu cara untuk melakukan pembagian hasil sewa properti adalah kepemilikan properti dipecah menjadi lebih kecil dan dikonversikan dengan menggunakan sistem tokenisasi digital yang ke depannya akan didukung dengan teknologi blockchain. Tokenisasi adalah sebuah proses mengubah dan membagi keseluruhan nilai aset menjadi potongan nilai yang lebih kecil dalam bentuk token. Contohnya, bila keseluruhan aset bernilai satu miliar rupiah, saat dibagi menjadi potongan lebih kecil dapat menjadi hanya sepuluh ribu rupiah per token dengan total seratus ribu token yang bisa diperjualbelikan.

Tokenisasi ini membuat seorang investor dapat berinvestasi properti dengan modal yang sangat minim. Selain itu, para investor juga dapat melakukan diversifikasi portofolio investasi properti yang lebih beragam karena hanya membutuhkan modal yang sedikit pada satu portofolio sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih tinggi serta menghindari risiko jatuhnya nilai pada instrumen tertentu.

Semua kemudahan yang diberikan oleh platform investasi crowdfunding properti untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat supaya kini dapat berinvestasi di properti tanpa membutuhkan modal yang besar ini tersedia melalui platform PropertiLord. Melalui platform ini, Anda dapat melakukan investasi properti mulai dari sepuluh ribu rupiah per tokennya. Selain itu Anda juga dapat melakukan jual beli token yang dimiliki melalui pasar sekunder sehingga kemungkinan untuk mendapat keuntungan semakin beragam.

propertilord

Untuk memberi Anda kemudahan dalam menggunakan platformnya, PropertiLord kini juga telah tersedia dalam bentuk aplikasi yang dapat diunduh melalui Play Store maupun App Store. Dengan menggunakan platform investasi crowdfunding properti seperti ini, Anda sekarang sudah dapat melakukan investasi properti sendiri dengan mudah, aman, dan menguntungkan.

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh PropertiLord

Application Information Will Show Up Here

Mercedes-Benz Pamerkan Beragam Inovasi Digital pada S-Class Generasi Terbaru

Keberadaan touchscreen pada dashboard mobil sudah tidak bisa dibilang barang baru lagi. Kendati demikian, saya kira belum ada pabrikan yang seberani Tesla, yang sejak Model 3 sudah sepenuhnya mengandalkan layar sentuh untuk mengendalikan beragam fungsi mobil.

Arahan yang diambil Tesla mungkin agak kelewat ekstrem. Kalau untuk keperluan seperti mengecek tekanan ban, touchscreen mungkin merupakan medium interaksi yang sangat pas. Namun kalau untuk mengatur arah semburan AC atau membuka jendela mobil, saya rasa reflek manusia akan lebih nyaman dengan kehadiran tuas fisik.

Sayang sepertinya trennya lebih condong ke visi Tesla. Mercedes-Benz baru-baru ini menjabarkan secara detail mengenai pembaruan yang mereka terapkan pada sistem infotainment MBUX-nya, yang siap menjalani debutnya bersama S-Class generasi terbaru. Kalau mau penjelasan sederhananya, versi baru MBUX ini melibatkan touchscreen berukuran besar sebagai panel kontrol utamanya.

Layar sentuh OLED sebesar 12,8 inci dengan orientasi vertikal ini langsung mengingatkan saya pada touchscreen milik Tesla Model S. Menurut Mercy, kehadiran layar sentuh ini membantu mereka mengeliminasi 27 tombol yang biasanya terdapat dalam kabin S-Class. Seketika itu juga saya berpikir: “Apakah ini berarti S-Class generasi terbaru tidak dilengkapi tombol power window?”

Untungnya tidak demikian. Mercy memastikan bahwa tombol power window, tuas wiper dan lampu, serta sejumlah tombol fisik lain yang sudah sangat familier masih ada di tempat aslinya. Namun untuk kenop-kenop pengaturan sistem climate control, Mercy sudah memindahnya ke layar sentuh, meski untungnya Mercy juga merancangnya agar menghuni porsi bawah layar secara permanen.

MBUX

Tepat di balik lingkar kemudinya, tentu saja panel instrumennya juga sudah sepenuhnya digital. Satu hal baru yang Mercy perkenalkan di sini adalah semacam teknologi 3D display yang glasses-free. Pastinya untuk apa fitur ini Mercy buat belum dijelaskan, dan yang menurut saya lebih menarik adalah teknologi AR-HUD alias augmented reality heads-up display.

Penerapan AR di bidang otomotif bukanlah hal baru, akan tetapi Mercy berhasil mengintegrasikan teknologinya dengan HUD, yang berarti konten AR bisa diproyeksikan langsung ke jendela depan mobil. Hasil proyeksinya pun cukup luas, setara layar 77 inci kalau kata Mercy.

Tentu saja implementasi AR di sini bukan sebatas untuk keren-kerenan saja. Salah satu fungsinya adalah sebagai format baru untuk menampilkan panduan navigasi. Dan karena tampilannya sekarang bisa diproyeksikan ke jendela depan, maka pengemudi bisa melihat arah panah petunjuk navigasi yang seakan-akan berada tepat di atas jalanan.

Berhubung S-Class identik dengan mobil para bos yang pasti punya sopir pribadi, tentu saja kabin belakangnya turut dibanjiri layar sentuh. Maksimal hingga tiga buah, satu di konsol pembatas dan dua sisanya di belakang jok depan.

MBUX

Teknologi keamanan biometrik juga menjadi salah satu fitur yang diunggulkan MBUX versi terbaru. Dari yang sederhana seperti memindai kode QR untuk mengaktifkan profil pengemudi (yang menyimpan informasi-informasi seperti posisi jok, pengaturan climate control, dan lain sebagainya), sampai yang lebih kompleks seperti fingerprint scanning dan facial recognition.

Pada S-Class terbaru nanti, facial recognition tak hanya dipakai untuk memantau apakah pengemudi mulai mengantuk, melainkan juga untuk mengaktifkan beragam fungsi-fungsi cerdas, seperti misalnya menyesuaikan posisi kaca spion secara otomatis (dengan memperhatikan posisi kepala dan mata pengemudi relatif terhadap sandaran jok dan parameter-parameter lainnya).

Mercy juga tak mau melupakan sistem voice recognition. Pada MBUX versi terbaru, perintah suara dapat diberikan tanpa harus menyebutkan “Hey Mercedes” setiap kali. Mercy mengklaim sistemnya telah mendukung 27 bahasa yang berbeda, serta mampu memahami instruksi-instruksi yang implisit seperti misalnya “Saya kepanasan” daripada yang terang-terangan seperti “Turunkan suhu AC ke 20 derajat”.

Sejauh ini penawaran Mercy terdengar lebih menarik daripada Tesla kalau buat saya. Digitalisasi itu penting, dan kita tentu ingin bisa mengakses beragam fitur mobil semudah menavigasikan smartphone. Kendati demikian, beberapa hal tetap lebih mudah dikendalikan via tombol atau tuas fisik. Anda tentunya bakal keberatan kalau tombol volume pada ponsel Anda dihilangkan, bukan?

Sumber: CNET dan Daimler.

Snapdragon 865 Plus: Tidak Hanya Sekadar Menaikkan Clock Speed Saja

Selama ini, kita melihat bahwa smartphone Android terkencang pada tahun 2020 dipegang oleh perangkat yang menggunakan Snapdragon 865. Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Antutu yang mengeluarkan 10 perangkat terkencang dan delapan teratas dipimpin oleh perangkat dengan Snapdragon 865. SoC yang satu ini tidak hanya memberikan kinerja tinggi untuk sebuah perangkat Android, namun juga memberikan feature lengkap seperti 5G, Wi-Fi 6, GPU update, dan lain sebagainya.

Snapdragon 865 Plus (2)

Pada awal tahun 2020, banyak kabar beredar bahwa Snapdragon 865 tidak akan memiliki versi plus. Padahal, Snapdragon 855 memiliki versi plus yang lebih kencang dibandingkan versi aslinya. Namun secara tiba-tiba, Qualcomm mengumumkan bahwa mereka memiliki Snapdragon 865 plus dan meluncurkannya. Lalu apa saja yang berbeda dari Snapdragon 865 dan 865 Plus?

Clock Speed

Snapdragon 865 versi awal memiliki kecepatan 2,84 GHz untuk Kryo 585 Prime. Prosesor ini merupakan inti paling kencang dari delapan yang ada pada Snapdragon 865. SoC tersebut terdiri dari tiga cluster, yaitu Prime, Performance, dan Efficient. Cluster Performance sendiri terdiri dari tiga core Kryo 585 Gold dan cluster Efficient terdiri dari empat core Kryo 585 Silver yang berbasis Cortex A55.

Pada Snapdragon 865 Plus, Qualcomm menaikkan clock speed dari Kryo 585 Prime menjadi 3,1 GHz. Hal tersebut membuat 865 Plus menjadi Snapdragon pertama yang memiliki clock di atas 3 GHz. Qualcomm sendiri mengklaim bahwa kinerjanya meningkat 10%.

Selain kecepatan CPU, Qualcomm juga meningkatkan kinerja dari Adreno 650 pada Snapdragon 865 Plus. Sayangnya, Qualcomm tidak memberitahukan berapa peningkatan clock-nya. Namun, Qualcomm mengaku bahwa Adreno 650 pada Snapdragon 865 memiliki peningkatan kinerja sebanyak 10%.

FastConnect 6900

Snapdragon 865 Plus juga menggunakan FastConnect 6900 pada cipnya. Dengan FastConnect 6900, SoC ini memiliki standar Wi-Fi 6E baru yang memiliki kecepatan hingga 3.6 Gbps serta Bluetooth 5.2. Snapdragon 865 versi awal hanya memiliki Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.1 saja.

Snapdragon 865 Plus (1)

Konektivitas dan feature lainnya masih sama dengan Snapdragon 865 non plus. Hal tersebut seperti konektivitas 5G yang lengkap (Sub6 dan Millimeter wave), Quick Charge 4, dukungan layar 144 MHz, perekaman video dengan resolusi 8K, 10-bit HDR, dan lain sebagainya.

Siapa yang Mengadopsi?

Dengan meluncurnya cip terbaru dari Qualcomm ini, tentu saja sudah ada vendor yang siap mengadopsinya pada perangkat mereka. Dua vendor tersebut adalah ASUS dan Lenovo. ASUS akan mengadopsi Snapdragon 865 Plus pada perangkat ASUS ROG Phone 3, sementara Lenovo pada smartphone Lenovo Legion.

“ASUS sangat gembira untuk sekali lagi menawarkan pengalaman mobile gaming terbaik dengan ROG Phone 3 generasi selanjutnya, yang akan ditenagai oleh   Snapdragon 865 Plus Mobile Platform terbaru,” sebut Bryan Chang, General Manager pada Smartphone Business Unit, ASUS. “Spesifikasi lengkap dari ROG Phone 3 akan diumumkan dalam beberapa minggu mendatang, tetapi adanya dukungan Snapdragon 865 Plus akan memastikan performa keseluruhan yang akan ditingkatkan secara signifikan.”

Review-Asus-ROG-Phone-9

“Inovasi teknologi yang lebih pintar dan lebih cepat demi performa yang lebih tinggi dan gameplay yang imersif selalu menjadi ciri khas dari Lenovo™ Legion,” sebut Jerry Tsao, Vice President dari Lenovo Mobile Gaming Group Emerging Markets. “Tiga tahun semenjak peluncuran portofolio PC Lenovo Legion™, kami membawa nilai sejati dari sub-brand gaming terbaik kami – performa yang cepat dan bertenaga – ke mobile gaming 5G.”

“Lenovo Legion merupakan salah satu dari yang pertama untuk menawarkan Snapdragon 865 Plus pada portofolio perangkat gaming kami yang semakin bertambah di tahun ini. Lenovo memiliki sejarah panjang dalam merancang pengalaman konsumen yang luar biasa bersama dengan Qualcomm Technologies dan kami tidak sabar untuk segera berbagi lebih banyak pengalaman-pengalaman ini.” sambung Jerry.

Perangkat pertama yang menggunakan Snapdragon 865 Plus akan diumumkan pada kuartal ketiga tahun 2020. Kemungkinan, perangkat pertama tersebut akan diluncurkan antara bulan Juli sampai September 2020.

Gaji Pemain Valorant Dikabarkan Capai Rp361 Juta per Bulan

Sebagian pemain profesional Valorant dikabarkan telah mendapatkan gaji sebesar US$25 ribu (sekitar Rp361 juta) per bulan. Menurut laporan The Esports Observer, para pemain Valorant mendapatkan gaji sekitar US$15 ribu (sekitar Rp217 juta) sampai US$25 ribu (sekitar Rp361 juta) per bulan. Sementara pemain yang masuk dalam kategori top player dikabarkan bisa mendapatkan gaji yang bahkan lebih besar.

Memang, gaji sebesar US$60 ribu (sekitar Rp866 juta) per tahun bukanlah hal yang aneh bagi pemain esports. Misalnya, para pemain yang berlaga di liga League of Legends kawasan Amerika Utara bisa mendapatkan gaji sekitar US$75 ribu (sekitar Rp1,1 miliar) per tahun. Hanya saja, Valorant adalah game yang sangat baru. Game first person shooter tersebut baru diluncurkan pada awal Juni 2020.

Bagi para pemain, hal ini tentunnya bukan masalah. Mengingat Valorant baru diluncurkan, belum ada banyak turnamen esports yang diadakan. Jadi, jadwal pertandingan para pemain Valorant belum sepadat atlet esports dari game lain yang ekosistem esports-nya sudah terbentuk, seperti Counter-Strike: Global Offensive atau League of Legends.

gaji pemain valorant
Organisasi esports rela bayar gaji besar untuk pemain Valorant.

Sementara bagi organisasi esports, mereka tampaknya bersedia untuk memberikan gaji besar pada pemain Valorant karena mereka percaya, ekosistem esports Valorant akan berkembang pesat di masa depan. Mengingat Riot Games sukses menjadikan League of Legends sebagai salah satu game esports terpopuler di dunia, keputusan para organisasi esports untuk serius dengan Valorant sejak awal tidak aneh, menurut laporan Forbes.

Jika sebuah organisasi esports sukses membuat tim Valorant yang tangguh, mereka bisa memenangkan turnamen esports besar di masa depan. Tak hanya itu, jika mereka bisa menemukan pemain superstar yang tidak hanya jago, tapi juga karismatik, mereka akan bisa menarik banyak fans. Dan hal ini akan membantu mereka untuk mendapatkan sponsor, yang masih menjadi sumber pemasukan utama organisasi esports.

Hanya saja, organisasi esports bukan badan amal. Jika mereka mengeluarkan uang besar untuk membayar pemain Valorant, mereka tentu berharap bisa mendapatkan untung. Dan jika organisasi esports gagal untuk mendapatkan kembali modal yang mereka keluarkan atau bahkan merugi, hal ini bisa berdampak buruk pada para pemain esports sendiri.

Masalah serupa pernah terjadi dalam ekosistem esports PUBG. Ekosistem esports dari game battle royale itu berkembang sangat cepat. Pada awalnya, organisasi esports rela membayar mahal para pemain PUBG, sama seperti Valorant. Namun, ketika mereka gagal mendapatkan jumlah penonton yang memadai dan tak bisa mendapatkan untung, banyak organisasi esports yang justru memutuskan untuk membubarkan tim PUBG mereka. Tak hanya itu, gaji rata-rata pemain PUBG juga jadi turun.

Pasca Mixer Tutup, Ninja Lakukan Streaming di YouTube

Tutupnya layanan Mixer pada 24 Juni 2020 lalu membuat Tyler Blevins (Ninja) berada dalam posisi free agent hingga saat ini. Namun kemarin sosok selebriti gamers ini membuat sebuah posting Twitter yang berisi promosi tayangan stream miliknya di YouTube. Walau demikian belum bisa disimpulkan bahwa Ninja akan melakukan streaming secara eksklusif dengan YouTube, karena belum ada pengumuman apapun hingga saat ini.

Sebelumnya, Ninja kesepakatan penayangan streaming dirinya secara eksklusif dengan Mixer pada Agustus 2019 lalu, dengan kontrak dikabarkan sekitar 20 sampai 30 juta dollar AS. Pesona seorang Tyler Blevins membuat game streamer lainnya tergoda untuk pindah haluan ke Mixer. Sayangnya, walau jumlah game streamer di Mixer makin banyak, namun tidak ada dampak yang positif dari jumlah penonton.

Akhirnya, walau sudah menggaet Ninja dan Shroud, Mixer tidak bertahan lama. Pesona dua game streamer papan atas tersebut ternyata tidak bisa menumbangkan dominasi Twitch di dalam pasar platform streaming. Untuk memfasilitasi streamer yang sudah terlanjur bergabung ke dalam Mixer, Microsoft bekerja sama dengan Facebook Gaming. Nantinya seluruh akses Mixer dialihkan ke Facebook Gaming, para streamer yang sudah menjadi bagian Mixer punya pilihan untuk pindah ke Facebook Gaming.

Mengutip Esports Observer, tutupnya Mixer membuat kontrak Ninja dengan platform tersebut jadi tidak berlaku. Maka dari itu untuk sementara waktu Ninja dapat melakukan stream dengan sesuka hati, kapan pun dan di platform mana pun. Namun mengutip jurnalis esports ESPN, Rod Breslau (Slasher), dikatakan bahwa Ninja saat ini masih dalam negosiasi hak siar streaming atas dirinya dengan beberapa platform. Memiliki akun YouTube dengan 23 juta subscriber, streaming yang dilakukan Ninja kemarin berhasil menyentuh jumlah penonton tertinggi sebanyak 167.000 orang.

Mengingat posisi Ninja yang begitu berpengaruh dalam internet culture, tidak heran jika dirinya diperebutkan berbagai platform streaming. Apalagi sampai saat ini perang platform streaming masih belum berakhir, menyisakan Facebook Gaming, YouTube Gaming, dan Twitch di dalam peperangan. Jadi, kira-kira ke mana Ninja akan berlabuh nantinya? Apakah akan kembali ke Twitch, atau berlabuh ke tempat baru lagi?

Berteknologi Gimbal, Vivo X50 Series Tiba di Indonesia Pada 16 Juli

Vivo telah mengkonfirmasi akan meluncurkan smartphone kamera flagship X50 series mereka ke Indonesia, tepatnya pada tanggal 16 Juli mendatang. Buat yang belum mengetahui, Vivo X50 series merupakan smartphone yang mengusung teknologi stabilisasi gimbal.

Inovasi teknologi stabilisasi gimbal ini pertama kali muncul pada smartphone konsep Vivo APEX 2020. Namun pada X50 series, Vivo berhasil membuat ukuran lensanya 40 persen lebih kecil guna menekan ketebalan X50 series agar tetap tipis.

Bila dibandingkan dengan Optical Image Stabilization (OIS), teknologi stabilisasi gimbal pada Vivo X50 series diklaim 3.2x lebih baik dalam meredam getaran. Karena seperti halnya gimbal, seluruh sistem kamera akan bergerak sehingga lensa berada di posisi yang stabil untuk menghasilkan foto yang tajam dan tidak kabur.

Selain mengunggulkan teknologi stabilisasi gimbal, Vivo X50 series juga akan membawa fitur kamera pendukung lainnya. Antara lain Extreme Night Vision, seperti yang kalian ketahui saat mengambil foto malam kita harus memegang smartphone dengan stabil, teknologi stabilisasi gimbal tentunya akan meningkatkan tingkat keberhasilan untuk mendapatkan foto malam secara optimal.

Lalu, X50 series juga membawa kemampuan memperbesar gambar 5x optical zoom dan 60x Hyper Zoom. Serta Pro Sport Mode, untuk menangkap foto dengan objek yang bergerak cepat. Nah yang membuat saya begitu penasaran ialah seberapa baik penerapannya pada sisi videografi.

Kalau dari aspek tampilan, Vivo X50 series mengadopsi X-Class design yang dibalut dengan warna Alpha Grey. Sebetulnya masih ada banyak lagi fitur yang diusung X50 series dan untuk spesifikasi maupun harga nanti akan kita bahas lebih lanjut pada hari peluncuran resminya.

opt 7 Blind PO X50 horizontal (online)

Jelang peluncuran Vivo X50 series pada 16 Juli mendatang, Vivo telah membuka program Blind Pre-Order sejak tanggal 7 Juli hingga 15 Juli dengan menawarkan keringanan down payment sebesar Rp500.000. Dengan berbagai benefit tambahan dan hadiah menarik bagi konsumen yang ingin lebih dulu memiliki Vivo X50 series, seperti seperti Blibli Voucher senilai hingga Rp500.000, Vivo TWS Neo, dan Speaker Pintar Google Nest mini 2.

Update VALORANT 1.03: Perkuat Guardian, Hadirkan Overtime, dan Senjata Naga Hidup?

Sudah satu bulan berlalu sejak VALORANT rilis pertama kalinya pada 2 Juni 2020 kemarin. Maka dari itu, Riot Games pun sudah mulai merilis update untuk game ini satu per satu secara rutin. Pekan lalu kita sudah melihat beberapa hal. Ada perubahan untuk Ranked Mode di VALORANT yang diumumkan pada update 1.02. Riot juga mengumumkan rencana mereka dalam menyajikan konten di VALORANT lewat sajian serial video Dev Diary.

Kini, 2 pekan berlalu sejak update 1.02, maka sudah saatnya kita bersiap untuk VALORANT Update 1.03. Dua hari lalu, update terbaru ini diumumkan lewat akun twit resmi @PlayVALORANT. Update kali ini tidak banyak menghadirkan konten, namun ada sedikit perubahan balancing, serta perbaikan Quality of Life permainan.

Untuk balancing, VALORANT update 1.03 membuat senjata Guardian menjadi lebih relevan. Dalam blog post dijelaskan, perubahan ini dilakukan karena posisi Guardian dalam meta permainan yang agak aneh. Ini karena harga Guardian yang cuma sedikit lebih murah saja dibanding Vandal atau Phantom, namun punya tingkat kekuatan yang terlampau lemah.

Maka dari pada update terbaru, harga Guardian dibuat lebih murah, dari 2700 menjadi 2500. Selain itu, kemampuan tembak Guardian juga disesuaikan agar jadi lebih kuat. Kecepatan menembak ditingkatkan, kekuatan penetrasi senjata juga diperkuat.

Perubahan yang cukup besar dalam VALORANT update 1.03 ini adalah perubahan pada sistem Surrender dan beberapa perubahan Quality of Life dalam mode Competitive. Menyerah di dalam permainan kini dipermudah, namun hanya untuk mode Unrated saja.

Anda cuma perlu 80% vote, untuk dapat menyerah kalah pada mode Unrated. Jadi jika 4 dari 5 orang memilih untuk menyerah, permainan akan otomatis usai. Namun untuk mode Competitive, Anda tetap butuh seluruh anggota tim setuju untuk menyerah, untuk menyelesaikan permainan secara lebih cepat.

Sumber: Riot Games
Perubahan dari Sudden Death menjadi Overtime tentu akan membuat pertarungan jadi lebih sengit lagi jika keadaan kedua tim sama-sama saling imbang. Sumber: Riot Games

Selain itu, mode Competitive juga mendapatkan cara penentuan kemenangan baru, jika keadaan imbang 12-12 di akhir permainan. Sebelumnya, penentuan pemenang saat keadaan imbang adalah dengan Sudden Death. Pada ronde Sudden Death, pemain diberikan 5000 Credit dan 4 poin Ultimate. Siapa yang menang di ronde tersebut langsung menjadi pemenang permainan.

Pada update 1.03 nanti, penentuan kemenangan pada saat keadaan imbang akan menjadi lebih menantang. Sudden Death dihilangkan, diganti dengan Overtime. Pada Overtime Anda harus bisa menang 2 kali berturut-turut setelah skor imbang 12-12. Ketentuan ekonomi masih sama, 5000 Credit dan 4 poin Ultimate untuk semua pemain sepanjang Overtime berjalan. Setelah dua ronde, akan muncul vote yang fungsinya memilih, apakah Overtime diteruskan atau diakhiri saja yang akan memberi hasil seri.

Terakhir yang juga tak kalah menarik adalah skin senjata terbaru. Edisi skin ini diberi nama Ultra Edition, karena skin ini mengubah senjata Anda menjadi seekor naga kecil yang hidup! Skin bernama Elderflame ini akan hadir di Store tanggal 10 Juli 2020 mendatang. Belum ada informasi soal harga skin ini, namun melihat modifikasi yang begitu dinamis, bisa jadi harganya akan sama seperti Prism Edition atau mungkin malah lebih mahal.

Lebih lengkap, Anda bisa memeriksa langsung meluncur ke laman blog post catatan patch VALORANT 1.03. Jujur, saya menyukai perubahan yang diberikan pada Guardian. Tinggal kita lihat saja, akankah perubahan tersebut membuat Guardian menjadi terlalu kuat sehingga orang-orang jadi melupakan Phantom dan Vandal?