ZALORA Rambah Segmen B2B Demi Tingkatkan Profitabilitas, Sekaligus Tunjuk CEO Baru

ZALORA, platform e-commerce khusus fesyen dan gaya hidup, memperkenalkan layanan B2B sebagai jalur bisnis baru demi mendongkrak posisinya sebagai perusahaan yang keberlanjutan. Ada empat solusi yang ditawarkan, yakni E-Fulfillment, Data, Marketing, dan E-Distribution. Solusi ini merupakan bagian dari expertise induk Zalora, Global Fashion Group (GFG).

Pada saat yang bersamaan, ZALORA juga memperkenalkan Aasish Midha sebagai CEO dan Managing Director untuk ZALORA Indonesia & Filipina. Midha menggantikan Anthony Fung yang sudah menjabat di ZALORA Indonesia sejak 2015. Midha sudah bergabung di ZALORA selama lima tahun, posisi terakhirnya adalah Revenue Director ZALORA Filipina.

Di bawah kepemimpinannya, ia akan memperkuat brand identity ZALORA yang telah solid dibangun selama lebih dari satu dekade, dengan memperluas jangkuan melalui pertumbuhan yang eksponensial dan menguntungkan.

“B2B merupakan pilar penting sekaligus jadi sumber revenue baru, sehingga kami melihatnya sebagai era bisnis yang sama pentingnya dengan bisnis B2C. Kami menawarkan layanan menyeluruh untuk membantu brand dapat terbantu. Solusi ini berlaku untuk seluruh operasional Zalora, termasuk Indonesia,” terang Midha dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/12).

Lebih lanjut, melalui solusi E-Fulfillment, ZALORA menghadirkan One Stock Solution (1SS) dan Fulfillment by Zalora (FBZ) sebagai solusi pemenuhan yang ditawarkan kepada brand partner strategis untuk meningkatkan efisiensi pengiriman produk dan layanan pelanggan.

Melalui Fulfillment by ZALORA (FBZ), brand dapat memanfaatkan solusi e-commerce end-to-end yang telah disempurnakan oleh ZALORA untuk menikmati proses operasi yang disederhanakan. Dengan FBZ, brand yang berjualan di ZALORA dapat mengandalkan jaringan ahli logistik dan infrastruktur ZALORA yang sudah mapan, namun tetap memiliki kendali atas kampanye dan keputusan pemasaran.

Berikutnya, One Stock Solution (1SS), memungkinkan brand untuk menikmati manfaat dari infrastruktur pergudangan dan logistik ZALORA tidak hanya untuk brand store mereka di dalam platform ZALORA, tetapi juga untuk platform online eksternal.

Melalui 1SS, pesanan brand partner dari platform marketplace non-ZALORA dan situs web brand disimpan dan dipenuhi oleh ZALORA – memberikan brand kemudahan dalam menggabungkan manajemen e-commerce mereka melalui operasi dan pemenuhan digital ZALORA secara menyeluruh.

Mengutip dari situsnya, solusi E-Fulfillment ini telah mengelola pesanan e-commerce di ZALORA.com untuk lebih dari 300 merek lokal & internasional. Perusahaan memiliki satu gudang pusat di Malaysia untuk menangani pesanan skala regional. Terdapat dua gudang lokal, masing-masing di Filipina dan Indonesia untuk menangani pesanan domestik. Serta armada kurir last-mile sendiri yang tersebar di Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia.

Sejak solusi E-Fulfillment diperkenalkan, mayoritas brand global telah memanfaatkan solusi tersebut. Di antaranya, Ted Baker, Giordano, H&M, Hush Puppies, Kipling, hingga Mango, lalu ada dua brand lokal yang turut bergabung, yakni Varesse dan RiaMiranda. Secara regional, ZALORA beroperasi di Singapura, Malaysia & Brunei, Indonesia, Filipina, Hong Kong, dan Taiwan.

Secara terpisah mengutip dari Tech in Asia, Zalora dilaporkan sudah cetak EBITDA positif yang disesuaikan pada tahun lalu. Walau platform e-commerce ini tidak setenar pemain sejenisnya di skala regional, seperti Shopee dan Lazada, pencapaian ini patut diapresiasi.

Dipaparkan, margin EBITDA positif yang disesuaikan – ukuran pendapatan sebagai persentase pendapatan – sebesar 0,7%. Dalam periode yang sama, terdapat 2,9 juta pembeli membeli setidaknya satu item dari ZALORA, tidak termasuk pembatalan, penolakan, dan pengembalian. Bila diterjemahkan dengan angka, menjadi 412 juta Euro ($451,4 juta) dalam net merchandise value.

Di saat yang sama, banyak pemain e-commerce yang juga menjual produk fesyen dan aksesoris melalui brand yang dikelola sendiri, pengguna mengakses ZALORA untuk mencari kategori yang tidak bisa ditemukan di tempat lain, yakni merek barang mewah (luxury brands).

Dalam paparannya, Midha menjelaskan pertumbuhan dari transaksi kategori tersebut mencapai 37% secara yoy. Kategori lainnya berdasarkan pertumbuhan nilai pesanan rata-rata adalah Kids (6%), perabotan rumah tangga (14%), dan kecantikan (18%). Bila melihat dari tiga kategori yang paling banyak dibeli, dipegang oleh: produk olahraga, pakaian pria, dan pakaian perempuan.

Resmikan program loyalitas

Untuk mendorong loyalitas konsumen, ZALORA meresmikan ZALORA VIP, yakni program berlangganan dengan pemberian voucher diskon, ekstra cashback, pengiriman gratis, akses pelanggan prioritas, serta keuntungan eksklusif lainnya. Biaya berlangganan ini dimulai dari Rp99 ribu yang berlaku selama satu tahun.

“Pelanggan kami sangat setia, memungkinkan kami mencapai NPS (Net Promoter Score) tertinggi di atas 80% di Indonesia. Menurut saya tidak ada yang bisa seperti ini [mencapai skor tinggi].”

Diharapkan adopsi ZALORA VIP ini dapat semakin masif ke depannya. Diklaim, pengguna ZALORA VIP mencapai 15%-20% dari total konsumennya.

Di Indonesia saja, pengguna ZALORA didominasi oleh perempuan (74%) dengan rentang usia mulai dari 18-45 tahun. Menariknya, transaksi terbesar ZALORA justru datang dari luar Jakarta (23%). Lokasi terbesar dipegang oleh pulau Jawa (50%), Sumatera (12%), Kalimantan (5%), Sulawesi (4%), Bali-NTB&NTB-Papua&Maluku masing-masing berkontribusi sebesar 2%.

Dengan tren ritel yang masih menjanjikan di Asia, salah satunya karena pertumbuhan populasi masyarakat kelas menengah, berhasil menjadikan kawasan ini siap memimpin pemulihan ritel global di tahun-tahun mendatang.

Pada tahun mendatang, berbagai tren akan menarik perhatian. Seperti pengembangan pengalaman berbelanja yang menyenangkan dengan adopsi teknologi baru, seperti AI, AR, pengiriman cepat, dan pertumbuhan BNPL yang berkelanjutan; pertumbuhan social commerce lewat brand D2C yang terus bertumbuh dan kenyamanan konsumen berbelanja melalui platform media sosial; strategi omnichannel, yang memungkinkan konsumen dapat berbelanja di berbagai tempat saluran.

Midha menuturkan, tren ritel yang menjanjikan ini mendorong ekspansi omnichannel yang menarik dimulai dengan kampanye bersama para desainer lokal. Beberapa inisiatif yang pernah dilakukan adalah ZALORAYA (Malaysia) dan Zalora x Adidas ‘Supermart’ (Singapura).

“Kami tidak akan menjadi pemain ritel offline, karena offline itu untuk brand experience. Jadi format omnichannel kami lebih ke click and collect yang memberikan konsumen pengalaman belanja yang mendalam karena objektif belanja online dan offline itu berbeda,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Startup Cleantech Neutura Umumkan Pendanaan Pra-Awal

Bersama dengan pagelaran COP 28 di Dubai, Neutura selaku startup di bidang carbon removal lokal, mengumumkan pendanaan angel round atau pra-awal dengan investor dan nilai yang tidak disebutkan. Investasi tersebut difokuskan untuk pengembangan proyek penyerapan karbon berbasis biochar, yang dinilai dapat menghadirkan loncatan besar dalam menghambat laju perubahan iklim.

Cara kerjanya dengan mengubah limbah pertanian menjadi biochar yang memiliki nilai tambah dan diklaim mampu mengunci karbon dalam tanah selama lebih dari 500 tahun.

Dalam waktu dekat Neutura bersiap meluncurkan dua proyek mercusuar pada tahun 2024 ini. Proyek yang akan diluncurkan berfokus pada pemanfaatan limbah tanaman dari industri pertanian untuk menyerap karbon dari atmosfer, dengan mengubah hasil limbah menjadi biochar dan cuka kayu.

Targetnya proyek ini akan dijalankan di Indonesia dan Eropa Selatan. Proyek di dua wilayah ini tidak hanya sekadar bertujuan untuk mengurangi emisi secara holistik, melainkan juga mengubah paradigma masyarakat terkait carbon removal dan manajemen limbah agrikultur yang bertanggung jawab.

Lokasi uji coba yang akan dikerjakan di Indonesia berkapasitas 30 ribu ton untuk limbah per tahunnya, dengan perkiraan karbon yang dihilangkan melalui Biochar Carbon Removal (BCR) sekitar 18 ribu ton per tahun.

Untuk lokasi uji coba kedua di Eropa Selatan, kapasitas potensial maksimumnya sekitar 12 ribu ton limbah yang akan diproses setiap tahunnya, perkiraan karbon yang dihilangkan melalui BCR akan sekitar 6 ribu ton per tahun.

“Kami melihat limbah pertanian bukan sebagai masalah tetapi sebagai solusi. Dengan mengubah limbah ini menjadi biochar, kami mengatasi beberapa tantangan sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan kesehatan tanah, dan menciptakan praktik pertanian yang berkelanjutan,” ujar Co-Founder Neutura Laksamana Sakti atau yang akrab dipanggil Alif.

Mengenal Biochar

Biochar merupakan hasil produk berbentuk arang yang dihasilkan oleh Neutura melalui proses pirolisis. Salah satu kemampuan utamanya untuk meningkatkan kesuburan tanah. Selain itu, biochar ini bisa dimanfaatkan sebagai material industri metalurgi dan semen rendah emisi.

“Material ini dapat meningkatkan retensi air dan struktur tanah, menghasilkan pertumbuhan tanaman yang lebih sehat, dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Produksi biochar dapat menjadi katalis perubahan yang cukup signifikan untuk memulai praktik pertanian berkelanjutan,” jelas Alif.

Secara bersamaan, cuka kayu produk sampingan dari proses ini, dapat berfungsi sebagai pestisida dan pupuk alami. Menurut Alif, cuka kayu adalah solusi organik untuk perawatan tanaman. Cara ini dinilai efektif, ramah lingkungan, dan sejalan sepenuhnya dengan visi masa depan pertanian yang berkelanjutan.

Proyek pilot yang dikerjakan Neutura menggunakan peralatan pirolisis khusus yang dirancang menggunakan energi yang efisien dan terintegrasi dengan pabrik. “Kami berinvestasi dalam teknologi yang tidak hanya mendukung berjalannya kegiatan operasional, tetapi juga menetapkan standar rendah emisi yang berkelas dunia,” ujar Alif.

Dengan menjual biochar dan kredit penyerapan karbon, Neutura ingin memastikan kelangsungan profitabilitas perusahaan sedari awal. “Model bisnis kami mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan profitabilitas,” kata Alif.

Selain Alif, startup ini turut didirikan oleh Glory Sihombing. Sebelumnya Alif dikenal sebagai Co-Founder Siklus, salah satu startup berdampak yang fokus pada layanan isi ulang aneka kebutuhan harian. Ia juga terlibat sebagai dewan direksi di proyek berdampak REDD+ dan ARR yang fokus ke solusi penanganan iklim. Alif juga menjadi salah satu delegasi Indonesia pada KTT Pemuda G20 2023 lalu.

Sementara Glori juga merupakan anggota Global Green Capital dan Carbon Offset AsiaCarbon. Dengan enam proyek penghapusan karbon yang sedang berjalan di seluruh Indonesia, pengalamannya dinilai akan signifikan dalam mengakselerasi Neutura.

Strategi Branding dalam Membentuk Identitas dan Keberlanjutan Bisnis UMKM

Dalam dinamika perekonomian global yang terus berkembang, peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia menjadi semakin krusial. Sebagai pilar yang menyokong perekonomian negara, UMKM tidak hanya berfungsi sebagai generator pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjadi solusi konkret untuk menyerap tenaga kerja di berbagai wilayah Indonesia.

Meskipun keberadaan UMKM sangat vital, realitas kompetisi yang semakin ketat menuntut perhatian khusus terhadap aspek penting yang dapat memberikan daya saing yang berkelanjutan. Salah satu elemen yang menjadi fondasi kesuksesan dan keberlanjutan UMKM adalah strategi branding yang matang.

Mengapa Branding Bisa Mendorong Kesuksesan UMKM di Indonesia?

Branding menjadi strategi pendorong kesuksesan UMKM melalui beberapa aspek kunci. Pertama, kepercayaan dibangun melalui branding dengan menciptakan identitas yang kuat dan menjadi fondasi utama dalam bisnis. Dalam persaingan ketat, branding memberikan diferensiasi untuk menarik perhatian pelanggan di tengah banyaknya opsi pasar.

Lebih dari identitas visual, branding mencerminkan nilai-nilai UMKM dan meningkatkan nilai persepsi produk atau layanan. Ini membuktikan bahwa kualitas yang dihadirkan dihargai oleh pelanggan. Branding juga mendukung efektivitas pemasaran, menciptakan kohesi dalam kampanye promosi, dan menjangkau target pasar dengan lebih efisien.

Terakhir, branding yang kuat menjadikan UMKM menarik untuk kolaborasi dan investasi. Brand yang konsisten memberikan sinyal positif tentang stabilitas dan potensi pertumbuhan, membuka peluang untuk kemitraan yang saling menguntungkan.

Tips Branding untuk Bisnis UMKM

Terdapat 5 tips branding bagi bisnis UMKM seperti dilansir dari HubSpot. Perhatikan tips berikut ini:

Personalisasi Merek Anda

Pikirkan merek Anda sebagai individu dengan identitas, kepribadian, dan pengalaman unik. Pertanyaan penting seperti bagaimana merek Anda akan memperkenalkan dirinya dan bagaimana merek Anda memperkenalkan produk atau layanannya yang membantu menciptakan koneksi emosional dengan pelanggan.

Prioritaskan Konsistensi

Keaslian merek sangat dihargai oleh kebanyakan konsumen. Dengan menjaga konsistensi dalam pesan dan penampilan merek di seluruh platform, Anda dapat membangun kepercayaan pelanggan. Ini juga mempermudah pengenalan merek dan memudahkan pelanggan memilih merek Anda secara konsisten.

Terapkan Strategi Merek

Jangan hanya memiliki pedoman merek, tetapi bangun strategi merek yang dapat mengarahkan pertumbuhan merek Anda. Strategi merek adalah rencana jangka panjang yang membimbing tujuan merek Anda.

Hindari Plagiarisme

Analisis kompetitif penting, tetapi hindari meniru kompetitor Anda. Fokuslah pada keunikan dan kelebihan yang membuat merek Anda berbeda. Gunakan informasi dari kompetitor untuk mengidentifikasi cara Anda bisa membedakan merek Anda dari semua kompetitor. Keunikan adalah kunci untuk menjadi mudah diingat oleh konsumen.

Manfaatkan Branding untuk Perekrutan

Branding yang kuat tidak hanya memengaruhi pelanggan, tetapi juga membuat karyawan bangga. Dedikasikan sumber daya untuk employer branding agar mencerminkan kebanggaan terhadap perusahaan guna memikat karyawan potensial. Dengan employer branding yang kuat, perekrutan dapat menjadi lebih efektif.

Melalui penerapan strategi branding yang matang, UMKM di Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun fondasi yang kokoh, mencapai pengakuan merek yang signifikan, dan mengukir jejak keberhasilan yang berkelanjutan di pasar yang terus berubah.

Branding bukan hanya investasi dalam citra dan identitas, tetapi juga langkah proaktif menuju pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis UMKM serta kontribusi positifnya terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan di Indonesia.

Membangun Identitas Bisnis yang Kuat dengan Digital Branding

Di tengah gebrakan revolusi digital, apakah merek Anda sudah menciptakan jejak yang tak terlupakan di platform digital? Mengapa digital branding begitu penting, dan apa bedanya dengan strategi branding produk secara offline?

Sederhana, kita tidak lagi berbicara hanya tentang nama di kemasan atau iklan di koran lokal. Sekarang, kita perlu merambah ke dunia di mana setiap klik, like, dan share memiliki arti mendalam.

Sementara branding konvensional telah memainkan peran penting selama bertahun-tahun, pertanyaannya sekarang, “Mengapa digital branding lebih dari sekadar tren, dan mengapa Anda, sebagai pelaku bisnis, harus peduli akan hal itu?”

Mari kita selami bersama mengapa, di tengah gemuruh teknologi, digital branding bukan sekadar tren, melainkan fondasi utama untuk mengukir identitas dan keberlanjutan suatu merek jangka panjang.

Apa itu Digital Branding?

Digital branding, menurut Digital Branding Institute, adalah proses kunci dalam membentuk identitas, visibilitas, dan kredibilitas bisnis di ranah online. Lebih dari sekadar logo atau pesan merek, ini melibatkan pembuatan narasi unik dan keberadaan yang mencolok di berbagai platform digital.

Seiring dengan pergeseran perilaku konsumen yang semakin mengandalkan platform digital seperti pencarian online, media sosial, dan aplikasi seluler, keberadaan digital branding menjadi lebih vital daripada sebelumnya.

Digital branding bukan sekadar strategi. Ini adalah fondasi esensial yang memungkinkan suatu bisnis berinteraksi dengan konsumen modern di era digital, di mana kehadiran online menjadi krusial. Dengan fokus pada menciptakan narasi yang terhubung, digital branding tidak hanya membuat merek dikenal, tetapi juga memberikan dampak besar pada keputusan pembelian, akuisisi pelanggan, perolehan prospek, konsumsi konten, dan peningkatan kesadaran merek secara keseluruhan.

Panduan Melakukan Digital Branding

Berikut adalah langkah-langkah untuk mulai melakukan digital branding menurut laman Medium:

  • Definisikan Identitas Merek: Sebelum memulai digital branding, penting untuk menentukan nilai, visi misi, dan USP merek Anda.
  • Pahami Audiens: Lakukan riset pasar dan cari tahu kebutuhan, preferensi, serta perilaku target konsumen Anda.
  • Kisah Merek yang Menarik: Buat cerita yang mengkomunikasikan sejarah, nilai, dan solusi yang ditawarkan oleh merek Anda.
  • Konsistensi Visual: Rancang logo, pilih palet warna, dan font sesuai identitas merek. Terapkan konsistensi di seluruh platform digital.
  • Website User-Friendly: Optimalkan situs web agar responsif, mudah dinavigasi, dan mencerminkan kepribadian merek dengan menyediakan konten berharga.
  • Manfaatkan Media Sosial: Identifikasi platform yang sering dikunjungi target konsumen, dan buat strategi media sosial dengan konten reguler dan kemitraan influencer.
  • Terapkan SEO: Gunakan strategi SEO untuk meningkatkan visibilitas di mesin pencari dengan kata kunci yang relevan.
  • Libatkan Influencer: Bermitra dengan influencer di niche Anda untuk memperluas jangkauan merek.
  • Pengalaman Pelanggan Berkualitas: Fokus pada interaksi personal dan penanganan cepat terhadap kekhawatiran atau keluhan pelanggan.
  • Pantau Kinerja: Gunakan alat analitik untuk memantau traffic situs web, metrik keterlibatan, dan konversi.
  • Adaptasi: Ikuti perkembangan tren, teknologi, dan preferensi konsumen untuk terus mengembangkan strategi merek dan mempertahankan daya saing merek Anda.

Digital branding tidak hanya tentang memiliki kehadiran online, tetapi juga tentang membangun dan merawat hubungan dengan konsumen. Dengan strategi yang tepat, merek dapat mencapai kesuksesan dalam mengelola identitas online mereka, meningkatkan kesadaran merek, dan membangun kepercayaan konsumen.

Dalam era digital ini, tidak hanya kualitas produk atau layanan yang penting, tetapi juga sejauh mana merek dapat terhubung dengan audiensnya di dunia maya.

Galemoru Ramaikan Pasar Jual-Beli Mobil Online

Pasar otomotif online Indonesia kembali diisi oleh pemain baru di segmen car marketplace. Galemoru resmi memperkenalkan aplikasinya yang diposisikan sebagai platform pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembelian mobil baru secara instan, aman, dan transparan.

Galemoru didirikan oleh Harry Sendiko (CEO) yang sebelumnya mengecap perjalanan karier panjang selama 30 tahun lebih di Astra International. Adapun aplikasi tersebut dikembangkan sejak Oktober 2021.

Kehadiran Galemori dikatakan untuk menjawab perubahan perilaku generasi Z dan milenial terhadap tren belanja online. Selain itu, pihaknya melihat belum ada penjualan mobil di Indonesia yang 100% dilakukan lewat aplikasi. Kebanyakan transaksi di sejumlah car marketplace masih terjadi secara hibrida, alias menggabungkan O2O untuk meningkatkan pengalaman pembeli.

“Kita melihat bahwa gen Z itu cenderung tidak ingin membeli melalui salesman, karena faktor tidak transparan, hanya berorientasi pada penjualan, dan tidak memahami produk. Ini yang saya dapati dari [pengalaman saya] di lapangan langsung,” tutur Harry ditemui di acara peluncuran Galemoru di Jakarta (7/12).

Untuk memberikan pengalaman transaksi all-in-one dalam satu aplikasi, Galemoru menggandeng sejumlah tenant, mencakup diler hingga perusahaan asuransi. Saat ini, ekosistem Galemoru telah bekerja sama dengan 5 merek mobil, 4 perusahaan leasing, dan 5 perusahaan asuransi.

Secara bertahap, mereka akan menambah ekosistemnya, tak cuma fasilitas transaksi, tetapi juga layanan pelengkap, seperti perbaikan mobil, spare part, hingga trade-in dalam aplikasinya. Pihaknya juga membuka peluang kemitraan B2B dengan startup atau penyedia layanan yang mendukung ekspansi bisnisnya.

Aplikasi Galemoru kini sudah dapat diunduh di Google Play Store dan AppStore.

Pasar otomotif digital

Saat ini, pasar otomotif digital di Indonesia kebanyakan justru menggarap platform jual-beli mobil bekas, seperti Broom, Moladin, dan mobbi milik Grup Astra. Namun, Galemoru menyebut potensi penjualan mobil baru masih besar mengingat siklus penjualan mobil bekas dipicu oleh keinginan pemilik mobil untuk mengganti unitnya dengan yang baru.

Meski platform jual-beli mobil bekas mendominasi, digitalisasi pada ekosistem pelengkapnya juga mulai berkembang. Ada yang berfokus pada sektor aftermarket otomotif, seperti Otoklix dan Bengkel Mania.

Berdasarkan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada 2024 diestimasi naik menjadi 1,1 juta, yang mana telah memperhitungkan gejolak politik karena Pemilu.

Application Information Will Show Up Here

Melacak Konversi Landing Page untuk Mengukur Kinerja dan Mengoptimalkan Hasil

Seiring dengan perkembangan dunia digital, keberadaan landing page menjadi semakin krusial dalam strategi pemasaran online. Landing page berperan sebagai pintu gerbang utama yang mengonversi pengunjung menjadi pelanggan.

Namun, seberapa efektifkah upaya pemasaran Anda di landing page? Inilah saatnya untuk melacak tingkat konversi landing page Anda.

Pelacakan Konversi Landing Page

Pelacakan konversi adalah praktik mengukur seberapa sukses suatu tindakan pemasaran dalam menghasilkan hasil yang diinginkan. Dalam konteks landing page, konversi bisa mencakup pembelian produk, langganan newsletter, mengunduh materi, atau tindakan lain.

Pelacakan konversi dari landing page melibatkan penggunaan alat analitik dan metrik khusus untuk memahami perilaku pengunjung dan melacak berapa banyak pengunjung yang mengambil tindakan konversi melalui landing page yang dikunjungi.

Mengapa Pelacakan Konversi Penting?

Mengukur Efektivitas Kampanye

Pelacakan konversi memungkinkan Anda untuk mengevaluasi seberapa baik kinerja kampanye pemasaran Anda. Apakah biaya dan usaha yang Anda investasikan sebanding dengan hasil yang diperoleh?

Optimasi Landing Page

Dengan data pelacakan konversi, Anda dapat mengidentifikasi elemen landing page yang efektif dan yang tidak. Ini membantu Anda untuk mengoptimalkan elemen yang kurang atau tidak efektif, misalnya desain, teks, foto, video, copy, headline, atau berbagai elemen lain.

Pemahaman Audiens

Melalui analisis konversi, Anda dapat memahami lebih baik siapa pengunjung landing page Anda. Dengan mengetahui karakteristik demografis dan perilaku mereka, Anda dapat menyempurnakan strategi pemasaran di kemudian hari.

Pengambilan Keputusan yang Didasarkan pada Data

Dengan data konversi yang akurat, keputusan pemasaran dapat diambil secara lebih objektif. Anda dapat menyesuaikan strategi berdasarkan fakta, bukan hanya intuisi.

Mengukur Konversi Landing Page

Metrik penting untuk mengukur tingkat kesuksesan landing page Anda. Berbagai metrik pengukuran landing page dapat diakses dengan mudah melalui Google Analytics. Dikutip dari Databox, beberapa metrik di Google Analytics yang dapat digunakan untuk mengukur tingkas konversi landing page, diantaranya:

  • Landing Page Views, menunjukkan seberapa sering landing page Anda dikunjungi, dengan submetrik seperti pageviews, unique pageviews, rata-rata waktu yang dihabiskan, entrances, bounce rate, percent exit, dan page value.
  • Sessions by Source, menunjukkan asal traffic untuk landing page dan membantu dalam menganalisis efektivitas saluran pemasaran.
  • Tingkat Konversi, menunjukkan seberapa banyak pengunjung yang mengambil tindakan yang diinginkan melalui tombol CTA.
  • Visitors to Contact Ratio, menunjukkan seberapa baik Anda mengarahkan pengunjung untuk mengambil tindakan.
  • Average Time on Page, mengukur seberapa lama pengunjung menghabiskan waktu di landing page guna memberikan wawasan tentang keterlibatan pengunjung.
  • Bounce Rate, menunjukkan berapa banyak pengunjung yang meninggalkan landing page setelah melihat satu halaman saja.
  • Pages per Session, menunjukkan jumlah rata-rata halaman yang dilihat pengunjung dalam satu sesi.
  • Top Pages by Page Views, menampilkan halaman yang paling banyak dikunjungi dan memiliki paling banyak traffic.

Dengan menerapkan pelacakan konversi, Anda dapat meningkatkan efektivitas landing page Anda. Selain itu, dengan data yang didapat, Anda juga dapat terus mengembangkan strategi yang mengarah pada tingkat konversi yang lebih tinggi guna mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Masih Dini, Pasar Apotek Online Berpotensi Tinggi

Kesadaran gaya hidup sehat telah menjadi pendorong utama di balik pertumbuhan sektor ritel farmasi. Menurut hasil temuan Ken Research, pasar ritel farmasi Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada CAGR 1,5% berdasarkan pendapatan penjualan selama 2019-2025.

Ada beberapa faktor dari kenaikan ini, yakni jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) terus bertambah. Per 31 Desember 2019, jumlahnya mencapai 224 juta orang dan telah melampaui 83% dari total penduduk Indonesia.

Di samping itu, obat generik banyak digunakan sebagai alternatif obat paten yang harganya mahal, akibat bahan baku mayoritas diimpor. Alhasil melalui program JKN, pemerintah mengatur harga agar obat terjangkau oleh daya beli masyarakat.

Bila dilihat dari angka harapan hidup orang Indonesia pada 2019 adalah 71,59 tahun, meningkat dari 0,25% pada 2018. Statistik ini mencerminkan cara yang lebih baik untuk mengendalikan penyakit menular dan fasilitas medis yang lebih baik, pada akhirnya menyebabkan peningkatan usia rata-rata penduduk Indonesia.

Sedangkan, makin menuanya umur seseorang turut dipengaruhi oleh meningkatnya pengeluaran untuk perawatan kesehatan. Dengan meningkatnya populasi usia tua, penjualan obat-obatan di dalam negeri juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Untuk meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan, hampir semua rantai ritel farmasi besar mulai menawarkan produknya melalui portal online, tak terkecuali pemain startup. Meski apotek online mungkin belum terlalu populer di Indonesia, pandemi kemarin membuka pintu lebar-lebar bagi bisnis ini. Lambat tapi pasti, dampak kehadirannya mulai terasa.

Tak sekadar kemudahan dan kecepatan dalam membeli obat, ada banyak isu genting yang tengah diselesaikan oleh pemain digital dengan pendekatan digital pula. Di antaranya, rantai pasok dan keaslian produk farmasi. Lifepack adalah salah satu contoh startup yang mencoba menangkal isu tersebut.

Startup yang dirintis oleh eks petinggi Tiket.com, Natali Ardianto, menyampaikan tantangan dunia farmasi di Indonesia masih dihadapi oleh obat palsu. Dari data yang ia kutip, bahkan sebanyak 25% dari total pendapatan penjualan obat nasional adalah sumbangsih dari penjualan obat palsu yang masuk ke Indonesia secara ilegal dan tidak memiliki tanda BPOM.

“Kondisi ini membuat rasa percaya konsumen untuk beli sesuatu secara online jadi rendah karena mereka takut barangnya tidak asli. Tantangan ini sama seperti saat memulai Tiket.com dulu, banyak yang bertanya ini penipuan atau enggak. [Tantangan] ini umum banget bagi perusahaan teknologi untuk adopsi di pasar yang masih early adopter ini,” terangnya kepada DailySocial.id.

Masih dari laporan yang ia kutip, pada 2025, industri farmasi di Indonesia diprediksi akan tumbuh dua kali lipat dengan estimasi nilai pasar mendekati $20 miliar. Apotek online hanya mencakup 3,5% dari total angka tersebut.

Dia juga menekankan permasalahan yang paling mengakar di industri farmasi itu bukan karena kekurangan jumlah apotek dan distributor, melainkan sistem rantai pasoknya yang tidak efisien. Ambil contoh, apotek yang berlokasi di rumah sakit atau klinik sangat mudah untuk menebus resep dari dokter di rumah sakit tersebut. Apotek pun mudah untuk menyetok suplai obat-obat dengan frekeuensi penjualan yang tinggi.

Kondisi sebaliknya, justru sangat sulit bagi konsumen bila menebus obatnya di luar lingkaran rumah sakit di mana resep itu dibuat. Alasannya karena beragamnya merek farmasi yang beredar untuk satu molekul. Sementara pada umumnya, dokter itu menuliskan resep bukan dari molekul tapi dari mereknya.

“Jadi apotek di rumah sakit itu suplai produknya berdasarkan apa yang sering ditulis dokter. Bagaimana dengan apotek kecil di luar rumah sakit? Itu yang kita coba selesaikan masalahnya.”

Co-Founder & President Director of Alodokter Suci Arumsari sepakat bahwa bisnis apotek online ini berpotensi besar dalam meraih pasar yang semakin mengadopsi belanja online. Tantangan yang perlu diatasi, seperti kepatuhan regulasi terkait penjualan obat, membangun kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk, dan persaingan dengan pemain besar.

Sebagai catatan, Alodokter menjadikan layanan telemedisin sebagai bisnis utamanya yang dilengkapi dengan ekosistem pendukungnya, salah satunya apotek online Aloshop yang sudah diperkenalkan sejak 2021. Perusahaan bekerja sama dengan mitra apotek dan kurir last-mile untuk pengantarannya.

Dalam membangun kepercayaan, Alodokter melakukan sejumlah langkah preventif untuk meminimalisir pelanggaran. Misalnya, untuk penjualan obat non-OTC yang memerlukan resep dokter, maka setiap pembelian obat di Aloshop akan diverifikasi secara ketat. Resep yang diunggah untuk dibeli, akan diverifikasi lagi oleh tim dokter di Alodokter.

“Hal ini bisa mencakup validasi apakah obat yang diresepkan sudah sesuai dengan kondisi medis pasien atau tidak, apakah obat tersebut memang bisa ditebus secara online atau tidak (karena ada beberapa obat yang tidak bisa dibeli secara online) dan sebagainya. Kami juga terus edukasi ke pengguna tentang pentingnya resep dokter untuk obat-obatan tertentu,” terang Suci.

Pengambilan suplai stok di Aloshop berasal dari jaringan mitra apotek resmi, seperti Century, Apotek K24, Watsons, dan Viva Medika. Jaringan yang luas ini memungkinkan Aloshop dapat diakses dan melakukan pengantaran untuk para penggunanya di seluruh Indonesia.

Isu rantai pasok

Natali melanjutkan, sebagai pemain apotek online, tidak efisiennya rantai pasok di industri farmasi ini dilatarbelakangi oleh regulasi yang berlaku. Setiap apotek itu setidaknya harus bekerja sama dengan 80-100 distributor. Distributor itu biasanya mengambil inventarisnya dari beberapa pabrik.

Masalah berikutnya, jika apotek tersebut berbentuk jaringan, seperti K24. Maka setiap outletnya yang tersebar di tiap kota itu harus cari distributor farmasi yang ada di masing-masing kota dan harus membentuk badan hukum sendiri. Regulasi juga tidak memperbolehkan apotek di suatu kota membeli suplai dari kota lain.

Lifepack

“Karena dari dulu cara kerja distributor itu akuisisi apoteknya menggunakan sales. Di tiap kota itu ada tim sales masing-masing dan punya target masing-masing. Jadi purchasing-nya tidak ter-centralized, negosiasi diskon di masing-masing titik makanya tidak efisien. Ketidakefisiensinya ini sangat luar biasa. Industri farmasi paling terlambat [adopsi teknologi].”

Untuk mengatasi isu besar ini, Lifepack mengakuisisi perusahaan distributor Tetama (PT Global Logistic Medika) pada September 2022. Tetama adalah perusahan distributor farmasi online yang mendistribusikan obat & suplemen kesehatan. Perusahaan inilah yang menangani rantai pasok untuk apotek Lifepack dan pebisnis apotek.

Melalui solusi one-click purchase, Tetama ingin mempermudah pebisnis farmasi dalam pemesanan produk. Mereka dapat mengisi stok produk dari berbagai manufaktur secara lebih mudah tanpa perlu membuat banyak surat pemesanan, belum lagi untuk dapat diskon, harus negosiasi yang panjang.

Fitur ini dapat diakses berkat integrasi API Tetama dengan VMedis, software dengan fitur stok dan pengadaan anti-bocor (pencegah kecurangan). Data terakhir menyebut, terdapat lebih dari 2.900 apotek dan klinik di dalam jaringan VMedis.

Tetama sendiri memberikan jaminan stok lengkap, mulai dari obat resep, obat yang dijual bebas (OTC), suplemen, vaksin, produk kecantikan, hingga fast moving consumer goods (FMCG). Ditambah, telah mengantongi sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Cold-Chain Product (CCP), BPOM, Alat Kesehatan, dan lainnya demi menjaga kualitas produk yang optimal selama proses distribusi.

Selain kemudahan inventaris barang, software Tetama juga memudahkan apotek dalam pencatatannya berdasarkan kode batch kedaluwarsa. “Tanggal expire itu harus dicatat satu-satu, first expire first out. Jadi pergerakan barangnya sesuai tanggal expire. Ketika terima barang, sekarang tinggal masuk ke rak saja.”

Disebutkan, ada 500 apotek, klinik, dan RS yang pakai solusi dari Tetama di Lifepack. Lifepack memiliki empat apotek yang tersebar di Jakarta, Cakung, Bandung, dan Surabaya. Walau disebut apotek, sebenarnya sangat berbeda dengan kebanyakan apotek offline lainnya. Lantaran apotek ini berada di area pergudangan sehingga tidak menerima pembelian langsung oleh konsumen.

“Segmentasi konsumen kami berbeda, kami hanya menyasar pasien penderita penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi yang harus konsumsi obat setiap hari. Jadi beli obatnya berkala lewat kita. Dengan fokus ke sana, jadi servis kami lebih detail dan spesifik. Sebelum obat habis, biasanya kita selalu ingatkan mereka.”

Pasien penyakit kronis ini, menurut data Riskesdas 2018 (Riset Kesehatan Dasar), jumlahnya 20% dari total pasien se-Indonesia. Tapi biaya yang harus mereka keluarkan, lebih tinggi sampai 70% karena harga obat yang dibeli tergolong mahal.

Selain menawarkan pelayanan yang ekstra untuk pasien penyakit kronis, Lifepack memiliki aplikasi Lifepack for medic, untuk suster dan dokter. Di aplikasi tersebut, dokter dapat langsung menulis resep untuk pasiennya. Pasien tidak perlu antre untuk menebus resepnya karena obatnya dikirim oleh Lifepack. Dokter juga bisa melihat apakah pasien tersebut menebus obatnya atau tidak. Sebanyak 2 ribu dokter spesialis telah menggunakan solusi ini.

“Lifepack juga ada aplikasi untuk end-user tapi itu bukan main activity kita.”

Prospek positif

Bagi Natali, industri farmasi akan mendominasi di dunia kesehatan. Di negeri maju, seperti Tiongkok dan Amerika Serikat, bahkan India, penggunaan apotek online sudah de-facto sudah umum. “Di Cina, orang langsung ke apotek karena ada screen untuk konsultasi online dengan dokter dan bisa langsung tebus obat. Apotek digital akan jadi sesuatu yang biasa.”

Dia melanjutkan, “Industri farmasi ini challenging karena ubah budaya itu butuh waktu lama dan harapan saya dukungan dari semua pihak itu sangat membantu kita semua.”

Untuk itu, Lifepack, melalui Tetama, akan terus menggenjot kinerjanya agar distribusi farmasi dapat makin merata ke seluruh titik di Indonesia. Dengan demikian konsumen mau di manapun mereka dapat mengakses obat dengan harga yang sama di Jakarta, tanpa harus beli dari negara tetangga.

Diklaim saat ini kontribusi bisnis dari apotek Lifepack dan Tetama imbang, yakni 50:50. Kontribusi dari Tetama ditargetkan akan melaju lebih jauh karena ke depannya semakin banyak software apotek yang akan bergabung untuk melakukan pembelian suplai farmasi secara lebih efisien.

“Kami pasang harga tidak jauh dari HET (harga eceran tertinggi), tetap kompetitif karena ada pemain lain yang pasang di atas 20%-30% dari HET. Mimpi kita ingin beri harga jauh lebih murah, tapi efisiensi meningkat terus. Karena semakin banyak volume yang dibeli, diskon [dari distributor] makin banyak, jadi harga jual bisa diturunkan.”

Partner Antler Indonesia Agung Bezharie Hadinegoro menyampaikan secara umum healthtech di Indonesia masih memiliki kesenjangan yang perlu diatasi. Di saat yang sama, di ranah regional, Indonesia selalu menjadi pasar penting yang banyak mewakili lahirnya kesempatan baru.

Adanya founder startup yang memiliki ketertarikan di sektor ini dapat menjadi peluang besar untuk mengisi kekosongan tersebut. Dalam menyikapi inovasi di sektor ini, perlu disadari bahwa sebagian besar ide berasal dari inisiatif atau pain point yang dialami oleh para founder sendiri.

“Upaya kami terfokus pada mendengarkan cerita di balik motivasi mereka untuk terlibat dalam sektor kesehatan, serta bagaimana mereka ingin memberikan solusi terbaik kepada target pengguna. Keunggulan dari pendekatan ini, solusi yang dihasilkan cenderung lebih relevan dan dapat langsung mengatasi permasalahan konkret dalam dunia kesehatan,” kata Agung.

Sejauh ini, Antler belum memiliki dana kelolaan khusus untuk sektor ini karena pendekatannya masih secara agnostik. Namun, ketika melihat portofolio perusahaan yang telah dihasilkan oleh Antler, terlihat banyak founder yang memiliki passion yang menarik di healthtech.

“Hal ini mungkin menunjukkan bahwa, meskipun tidak ada fokus secara eksplisit, tetapi potensi dan minat dalam sektor ini tetap ada.” Adapun portofolio Antler di Indonesia khusus healtech adalah CareNow, Healthpro, Qalboo, Sesama Care, dan Ziwa.

Kemendikbud Ristek Paparkan Dampak Platform Digital untuk Akselerasi Pendidikan

Kemendikbud Ristek bersama konsultan manajemen global Oliver Wyman merilis laporan terkait “Dampak Peran Teknologi dalam Transformasi Pendidikan Indonesia” untuk mengetahui pemanfaatan adopsi empat platform dalam mengakselerasi sistem pendidikan di Indonesia.

Keempat platform ini antara lain Platform Merdeka Mengajar (PMM), Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah. Perlu dicatat, analisis ini berdasarkan survei Oliver Wyman terhadap 118.000 guru dan kepala sekolah, serta data aktual penggunaan PMM, Rapor Pendidikan, ARKAS, dan SIPLah.

Adapun, saat ini ekosistem pendidikan dasar dan menengah di Indonesia terdiri dari 437.311 sekolah (termasuk Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD), 52,8 juta murid aktif, dan 3,38 juta guru aktif.

“Dalam pelaksanaan transformasi, guru dituntut untuk melakukan ini dan itu, mereka tidak tahu mulai dari mana. Inilah mengapa platform ini hadir. Teknologi berperan untuk menskalakan proses ini. Salah satu hal penting dalam transformasi adalah mengubah kompetensi, kita harus dapat hak untuk melakukan perubahan,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam peluncuran laporan di Jakarta (6/12).

Sebelum bicara adopsi platform Kemendikbud Ristek, Oliver Wyman menemukan beberapa tantangan utama pada sistem pendidikan di Indonesia yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan Indonesia. Pertama, penerapan kurikulum yang bersifat one-size-fits-all mengakibatkan kesadaran sekolah terhadap pentingnya penyesuaian strategi pembelajaran juga rendah.

Kedua, mentalitas “zona nyaman” dinilai menghambat motivasi pengajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ketiga, akses terhadap pelatihan berkualitas terbatas karena belum meratanya fasilitas pelatihan guru dan sistem pengelolaan pelatihan masih terdesentralisasi.

Hendy Kurniawan mewakili Oliver Wyman Indonesia menambahkan tiga temuan lainnya, yaitu akses ke ekosistem pendidikan, faktor geografis di area pelosok, dan adopsi platform. Menurutnya, setiap provinsi memiliki aspek kapabilitas dan kualitas talenta yang berbeda-beda.

“Namun, adopsi platform ini mendorong mereka menjadi mandiri, membentuk perilaku dan mindset baru. Awalnya terbiasa didikte, sekarang punya kebebasan belajar. Ketersediaan konten dan dukungan pemerintah mendorong mereka berkembang secara mandiri,” jelasnya.

Laporan ini menyebut perlunya intervensi teknologi dalam menyelesaikan tantangan tersebut mengingat perlu waktu puluhan tahun untuk merealisasikan transformasi secara sistemik. Untuk mewujudkan hal tersebut, UNESCO bahkan merekomendasikan bahwa tak perlu teknologi canggih untuk memberikan dampak, tetapi teknologi spesifik sesuai dengan konteksnya.

Adopsi platform

Sejumlah negara telah memanfaatkan platform teknologi untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikannya. Laporan ini mencontohkan Singapura lewat platform Student Learning Space (SLS) yang berfungsi untuk menyediakan sumber daya pendidikan, alat penilaian, dan beragam fitur untuk memantau
kemajuan murid.

Sementara Estonia mengembangkan platform bernama eKool yang memungkinkan sekolah untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antara murid, orang tua, sekolah, dan badan pengawas.

Di Indonesia, keempat platform di atas dilaporkan mendapat antusiasme dari ekosistem pendidikan. Klaimnya per September 2023, PMM telah mengantongi 2,3 juta pengguna, di mana 83% berasal dari sekolah G-12 (SD, SMP, SMA).

Skor kualitas pembelajaran murid / Sumber: Rapor Pendidikan Nasional

Kemudian, data Kemendikbudristek mencatat sekitar 220 ribu sekolah telah terdaftar di ARKAS. Hampir 100% dari seluruh sekolah jenjang dasar dan menengah, dan sekitar 150 ribu sekolah jenjang dasar dan menengah (sekitar 70%) telah login di SIPLah per awal November 2023.

Dari hasil analisis dan survei, beberapa dampak yang disoroti dalam laporan ini antara lain hampir 60% responden mengungkap bahwa mereka telah memakai lebih dari tiga fitur di PMM. Temuan ini mengindikasikan bahwa para guru aktif dalam menjelajahi fitur-fitur di dalam platform tersebut. Adapun, 40% responden mengaku lebih fokus untuk mempelajari fitur “Kurikulum Merdeka”, “Perangkat Ajar”, dan “Pelatihan Mandiri”.

Hasil survei juga mengungkap PMM mampu meningkatkan jumlah peserta pelatihan sebanyak 4,1 juta peserta per November 2023. Jumlah tersebut naik 7 kali lipat dari realisasi 2019 yang hanya 20% dari total 3 juta guru di Indonesia. Kemudian, lebih dari 40% (80 ribu) guru di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) telah menggunakan PMM untuk mengakses materi pembelajaran.

Waktu yang dihemat lewat penggunaan ARKAS per bulan / Sumber: Oliver Wyman

Penggunaan ARKAS yang dirancang untuk mengurangi beban administratif pengajar, juga dilaporkan mampu menghemat waktu hingga 5 jam menurut 40% responden. Dari total penghematan waktu ini, sebanyak 46% responden guru mengaku dapat meningkatkan kualitas pengajaran.

Pentingnya Membangun Fondasi Bisnis yang Kuat Melalui Branding

Apakah Anda pernah bertanya-tanya mengapa merek tertentu tetap terpatri dalam benak kita, sementara yang lain begitu mudah dilupakan? Di balik keberhasilan sebuah bisnis, ada kekuatan branding yang mampu menciptakan ikatan emosional dengan konsumennya. Tak hanya sekadar logo atau warna, branding membawa sebuah cerita, nilai-nilai, dan identitas yang membuat suatu bisnis unik dan menempel di benak konsumen.

Apakah Anda penasaran seberapa jauh pengaruh branding bagi bisnis Anda? Atau bagaimana merek terkenal dapat membangun kesetiaan konsumen yang kokoh? Mari kita gali lebih dalam tentang keajaiban branding dan betapa pentingnya peran ini tidak hanya untuk bisnis baru, tetapi juga bagi setiap entitas bisnis yang ingin membangun jejak yang tak terlupakan di dunia bisnis yang semakin kompleks ini.

Mengapa Branding Penting dalam Bisnis?

Dalam upaya memahami sejauh mana pentingnya branding, kita akan melihat beberapa aspek krusial yang menjadikan branding sebagai fondasi kuat bagi kesuksesan bisnis. Mari kita bahas lima aspek tersebut seperti yang dilansir dari HubSpot.

Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Branding bukan hanya sekadar label, branding dapat menjadi strategi yang mendorong keputusan pembelian. Dengan banyaknya produk atau layanan sejenis di pasar, konsumen sering kali memilih produk atau layanan yang memiliki identitas yang dikenal dan dipercayai.

Merek yang  kuat dapat menciptakan daya tarik emosional yang akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

Menciptakan Identitas untuk Bisnis Anda

Lebih dari sekadar produk atau layanan, branding memberikan identitas yang membuat bisnis Anda tertanam di benak konsumen. Ini seperti karakteristik unik yang membuat Anda dikenali dan diingat oleh konsumen.

Mereka tidak hanya membeli produk atau layanan, tetapi juga merangkul nilai-nilai dan cerita yang dikomunikasikan oleh merek Anda.

Membantu Pelanggan Mengingat Bisnis Anda

Dalam sengitnya persaingan bisnis, branding akan membuat produk atau layanan Anda menomjol di antara kompetitor di pasar. Ini menciptakan kesan yang mendalam dan membantu konsumen untuk dengan mudah mengingat merek Anda.

Saat nama bisnis Anda diucapkan, sebuah citra, nilai, dan pengalaman muncul dalam pikiran dan benak konsumen.

Meningkatkan Periklanan dan Pemasaran

Branding bukan hanya tentang menciptakan identitas,tetapi juga merupakan kekuatan pendorong di balik upaya periklanan dan pemasaran yang dilakukan. Merek yang kuat memungkinkan pesan-pesan pemasaran untuk lebih mudah diterima dan diingat oleh konsumen. Ini memberikan fondasi yang kokoh untuk kampanye-kampanye pemasaran yang kreatif dan lebih efektif.

Membangun Dukungan dan Kebanggaan Karyawan

Branding tidak hanya tentang hubungan dengan konsumen, tetapi juga tentang membangun kebanggaan di dalam organisasi. Saat karyawan merasakan diri mereka menjadi bagian dari sesuatu yang lebih besar dan memiliki identitas yang kuat, hal ini menciptakan lingkungan kerja yang positif dan karyawan yang berdedikasi.

Dengan memahami bahwa branding memiliki dampak yang luas, dari keputusan pembelian hingga motivasi karyawan, kita dapat melihat betapa pentingnya membangun fondasi yang kuat melalui branding.

Marketing vs. Branding: Menggali Perbedaan dan Manfaatnya dalam Dunia Bisnis

Dalam dinamika bisnis yang terus berubah, perusahaan dihadapkan pada tuntutan untuk tidak hanya memiliki produk atau layanan yang berkualitas tinggi, tetapi juga untuk membangun citra dan identitas yang melekat dalam pikiran konsumen.

Dua konsep utama yang sering menjadi pusat perhatian dalam mencapai tujuan ini adalah marketing dan branding. Meskipun sering dianggap sebagai elemen yang sama, marketing dan branding memiliki perbedaan yang signifikan.

Artikel ini akan membahas perbedaan antara marketing dan branding, serta bagaimana keduanya dapat saling melengkapi untuk menciptakan keberhasilan bisnis yang berkelanjutan.

Branding vs Marketing

Seperti dikutip dari The Branding Journal, branding adalah strategi untuk memberikan identitas pada organisasi, produk, atau layanan di benak konsumen. Tujuannya adalah memudahkan konsumen mengenali dan memilih produk atau layanan dari brand tersebut.

Sementara itu, definisi marketing menurut laman Forbes adalah serangkaian strategi dan aktivitas yang melibatkan penelitian pasar, periklanan, dan langkah-langkah lainnya, dengan tujuan mengubah calon konsumen menjadi pelanggan. Fokusnya adalah meyakinkan individu bahwa produk atau layanan yang ditawarkan layak diinvestasikan, serta membangun loyalitas merek dan meningkatkan penjualan secara keseluruhan.

Perbedaan Branding dan Marketing

Memahami perbedaan branding dan marketing menjadi hal yang penting agar Anda dapat merancang strategi bisnis yang tepat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dilansir dari HubSpot, berikut beberapa perbedaan branding dan marketing:

Fokus Utama

Branding menitikberatkan pada pengembangan identitas merek, membangun kepercayaan melalui cerita, dan menekankan perasaan audiens terhadap perusahaan. Sementara marketing lebih berorientasi pada pengembangan kampanye yang menghubungkan merek dengan produk, misi, dan tujuan untuk mendorong penjualan.

Tujuan Akhir

Branding bertujuan untuk membangun identitas merek yang kuat dan menciptakan hubungan emosional jangka panjang dengan pelanggan. Sementara marketing bertujuan untuk meningkatkan penjualan dan mengkomunikasikan nilai produk atau layanan kepada calon pelanggan.

Pendekatan

Branding membangun identitas dan kepercayaan melalui narasi dan cerita, misalnya cerita di balik kehadiran brand atau perusahaan. Sementara marketing membangun kepercayaan dengan tindakan nyata dan inisiatif konkret yang mendukung cerita merek.

Waktu dan Fokus

Branding bersifat jangka panjang, menekankan pada pembentukan identitas dan cerita merek secara mendalam. Sementara marketing bersifat lebih taktis dan fokus pada upaya saat ini untuk mempromosikan produk dan meningkatkan penjualan.

Sederhananya, branding dilakukan untuk membentuk identitas brand di benak konsumen, sementara pemasaran mencakup taktik dan strategi guna mendorong penjualan.

Hubungan Antara Marketing dan Branding

Meskipun marketing dan branding memiliki fokus yang berbeda, keduanya saling terkait dan dapat saling meningkatkan. Marketing membantu mengenalkan produk atau layanan kepada konsumen dan meningkatkan penjualan, sementara branding memberikan fondasi untuk menciptakan citra dan identitas merek yang kuat.

Dalam strategi bisnis yang efektif, marketing dan branding bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Sebuah kampanye pemasaran yang sukses dapat memperkuat citra merek, sementara branding yang kuat dapat memberikan dasar untuk strategi pemasaran yang efektif.

Saat keduanya digabungkan dengan baik, perusahaan dapat membangun kehadiran yang kuat di pasar dan memenangkan hati pelanggan untuk jangka panjang.