Qualcomm Tunjukkan Kebolehan Snapdragon X50 Hasilkan Konektivitas Data Kualitas 5G (UPDATED)

Qualcomm dalam acara “4G/5G Summit” di Hong Kong mengumumkan showcase Snapdragon X50 yang menghasilkan konektivitas data kualitas 5G melalui sebuah modem 5G yang diuji coba menggunakan pita frekuensi radio mmWave 28GHz. Uji coba dilakukan di laboratorium Qualcomm di San Diego, Amerika Serikat, dan mengklaim mencapai kecepatan lebih dari 1 Gbps.

Roadmap Qualcomm menyebutkan teknologi ini, yang mengutilisasi 5G New Radio (NR), akan mulai tersedia di pasaran di tahun 2019.

Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong menyebutkan rencana peluncuran tahun 2019 adalah setahun lebih cepat dibanding rencana awal yang mencanangkan ketersediaan teknologi 5G untuk publik di tahun 2020.

Snapdragon X50 pertama kali dikenalkan ke publik tepat setahun yang lalu, di acara serupa di Hong Kong. Qualcomm mengklaim sebagai yang pertama mengembangkan chipset konektivitas 5G. Showcase tersebut disebutkan untuk mempertegas posisi Qualcomm sebagai pionir di sektor ini.

Secara teoritis, teknologi 5G bisa mendukung kecepatan hingga 5Gbps.

desain referensi smartphone 5G Qualcomm / Qualcomm
Desain referensi smartphone 5G Qualcomm / Qualcomm

Selain showcase ini, Qualcomm juga mengumumkan desain referensi smartphone 5G. Desain ini memudahkan pengetesan dan optimasi performa mmWave 5G di berbagai form factor perangkat mobile.

“Milestone kali ini dan desain referensi smartphone 5G menunjukkan bagaimana Qualcomm Technologies memimpin [pengembangan] 5G NR di perangkat mobile untuk meningkatkan pengalaman mobile broandband bagi konsumen di seluruh dunia,” ujar EVP Qualcomm Inc dan President Qualcomm Technologies Cristiano Amon.

5G di Indonesia

Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong / DailySocial
Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong / DailySocial

Shannedy kepada sejumlah media mengatakan fokus Qualcomm Indonesia saat ini masih membantu pemerataan implementasi teknologi 4G/LTE di Indonesia, yang mulai tersedia sejak akhir 2014.

Tahun ini, Telkomsel sebagai operator dengan jangkauan terluas, berjanji untuk memperluas jangkauan 4G/LTE ke semua kabupaten.

Ia memprediksikan penerapan 5G di Indonesia akan terlambat 2-3 tahun dibanding negara-negara maju. Meskipun demikian, menurutnya, “keterlambatan” adopsi teknologi telekomunikasi terbaru di Indonesia sudah semakin berkurang jika dibandingkan zaman dahulu. Ia mencontohkan adopsi Indonesia untuk teknologi 4G lebih cepat dibanding saat peralihan dari 2G ke 3G.

Implementasi teknologi 5G di Indonesia disebutkan masih terganjal urusan regulasi. Menurutnya yang paling penting adalah penetapan frekuensi mana yang bakal digunakan untuk implementasi 5G.

Ia mengungkapkan penerapan 5G akan berbeda dengan penerapan teknologi 4G/LTE saat ini.

We need very huge bandwidth to roll out 5G. Di Indonesia yang penting [penentuan] frekuensinya. Setahu saya belum di-decide frekuensinya, apakah mau di sub 6 GHz atau 28 GHz,” tutup Shannedy.

Emtek Dikabarkan Ambil Porsi Kepemilikan di KapanLagi Network

Raksasa media Emtek, menurut informasi yang kami terima, dikabarkan telah mengambil porsi kepemilikan di KapanLagi Network (KLN). Belum ada informasi berapa besar kepemilikan Emtek di grup media tersebut, tapi kabarnya memiliki potensi mayoritas. Grup media Singapura MediaCorp Singapura sebelumnya telah mengakuisisi 52% saham KLN di tahun 2015.

KLN disebutkan sebagai grup media hiburan dan gaya hidup terbesar di Indonesia. Selain KapanLagi dan Merdeka, sejumlah properti media lain menyasar segmen niche, seperti Bola.net, Fimela, Vemale, dan lain-lain.

KLN awalnya didirikan oleh Steve Christian dan Eka Wiharto di tahun 2003, kemudian merger dengan Fimela Group di tahun 2014 membawa Ben Subiakto dan Dian Mulyadi ke jajaran manajemen.

Menurut informasi yang kami terima, media unggulan seperti KapanLagi dan Merdeka akan tetap menjadi properti independen. Sementara properti yang memiliki irisan dengan milik grup Emtek, misalnya Bola.net (KLN) dan Bola.com (Emtek) akan digabungkan (merger).

Kami telah menghubungi pihak KLN untuk meminta komentarnya tentang hal ini.

Emtek sendiri saat ini bertransformasi menjadi konglomerasi media dan teknologi. Selain media televisi dan online, mereka berinvestasi di sejumlah perusahaan teknologi, termasuk Bukalapak dan BBM. Properti media online-nya sendiri berada di bawah naungan Liputan6.com yang dipimpin Karaniya Dharmasaputra.

Startup Distribusi Data Synchro Umumkan Perolehan Dana Awal 2,7 Miliar Rupiah

Layanan distribusi data Synchro mengumumkan perolehan dana awal $200 ribu (hampir 2,7 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh PT Multidata Rancana Prima. Dana tersebut akan digunakan untuk proses perekrutan, aktivitas operasional, dan membantu target ekspansi global. Synchro adalah jebolan program Indigo Creative Nation.

Didirikan tahun 2014 oleh Sindarta Gemilang, Argon Usman, dan Eko Sukaryanto, Synchro memiliki teknologi data channeling yang diklaim dapat mengkoneksikan berbagai data endpoint di perusahaan untuk membantu workflow data yang lebih cepat dan efisien. Synchro disebutkan telah memiliki beberapa klien korporasi dan pemerintahan, seperti Telkom Group, Bank Permata, dan Kemenpar.

Co-Founder dan Komisaris Synchro Sindarta Gemilang mengatakan, “Synchro telah mengkoneksikan lebih dari setengah juta data endpoint dan terus berkembang dengan cepat. Kami telah menyiapkan batasan baru [yang lebih baik] untuk perangkat Internet of Things [IoT]. Kami senang memiliki PT Multidata sebagai mitra strategis untuk membantu kami menjangkau visi kami: membuat dasar untuk berbagai hal yang membutuhkan konektivitas data.”

Sementara Direktur PT Multidata Rancana Prima Wifiksana Suhendra tentang pendanaan ini menyebutkan, “Synchro memberikan kami kepercayaan diri dan peluang untuk bekerja sama dengan berbagai entitas di berbagai bidang untuk menyelesaikan permasalahan ekosistem mereka yang kompleks dengan berbagai sumber data, basisdata, sistem operasi, data besar, dan proses online-to-offline.”

Produk-produk yang dicakup layanan Synchro misalnya solusi IoT untuk perkebunan, smart parking, logistik, traffic management, dan lainnya. Secara umum, Synchro membangun fondasi konektivitas data untuk membantu perangkat IoT berkomunikasi satu dengan yang lain secara seamless.

“Karena kami dapat menyinergikan teknologi kami di perusahaan apapun, kemungkinan [hasil produknya] tidak terbatas. Siapapun bisa menggunakan Synchro,” tutup Sindarta.

Layanan Pemesanan Hotel Budget “Tinggal” Dikabarkan Segera Tutup Layanan

Kami mendapatkan informasi dari sumber terpercaya bahwa layanan pemesanan hotel budget dan hotel independen Tinggal segera menutup layanannya. Dari sumber yang sama disebutkan semua karyawan segera di-layoff dan Pendiri berencana pivot ke layanan property management system.

Saat tulisan ini dibuat situs Tinggal sudah sulit diakses, sementara Co-Founder dan CEO Arjun Chopra yang kami kontak belum memberikan balasannya.

Tinggal didirikan di awal tahun 2016 dengan dukungan pendanaan $1 juta dari sejumlah investor, termasuk CEO Wudstay Prafulla Mathur. Wudstay adalah layanan serupa yang beroperasi di India.

Arjun dalam wawancara terdahulu memberikan premis:

“Banyak dari hotel budget ini merupakan usaha keluarga yang sering kali mengalami kesulitan dengan penjualan, pemasaran, dukungan dan operasional. Oleh karena itu, kami bekerja sama sangat dekat dengan mitra hotel kami untuk membantu mereka meningkatkan standar hotelnya. Caranya adalah dengan memastikan adanya kontrol kualitas, memaksimalkan pengunaan wadah kami, membuat konten berkualitas tinggi dan menjangkau konsumen yang tepat, sehingga mitra hotel dapat menawarkan dan memberikan pengalaman menginap terbaik.”

Berbeda dengan kompetitornya, Tinggal didirikan dari awal untuk fokus ke pasar Indonesia. Setelah 1,5 tahun beroperasi, Tinggal tampaknya tak mampu jaminan bisnis berkelanjutan bagi para investornya. Pesaing Tinggal saat ini adalah RedDoorz, Nida Rooms, dan Airy Rooms.

Deals@DS Minggu Ini (29 September – 5 Oktober 2017)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS terus diperbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

OLX Indonesia Konfirmasi Perampingan Pegawai

OLX Indonesia kepada DailySocial mengkonfirmasi bahwa mereka sedang melakukan perampingan pegawai. Tidak menyebutkan jumlah secara pasti, pihak OLX Indonesia mengklaim yang terkena layoff tidak mencapai 10% dari total pegawai. Salah satu fokus reorganisasi ini adalah alignment antara tim produk dan teknologi OLX Indonesia dengan tim global.

Menurut informasi yang kami terima, ke depannya pengembangan produk OLX akan tersentralisasi. Sejumlah anggota tim teknologi dan produk OLX Indonesia disebutkan sudah bergabung dengan tim global.

CEO OLX Indonesia Olaf van Schagen menyebutkan, “[Keputusan reorganisasi ini] Sejalan dengan arahan yang diberikan oleh [manajemen] Global. Pertumbuhan OLX Indonesia akan berpusat pada pengembangan produk yang berfokus pada kepuasan pengguna.”

Tahun 2017 menjadi tahun yang menarik bagi OLX Indonesia. Di awal tahun mereka melakukan “gebrakan” dengan meluncurkan aplikasi model baru yang diimplementasi untuk platform Android. Lima bulan yang lalu, mantan CEO OLX Indonesia Daniel Tumiwa mengundurkan diri.

Secara bisnis, segmen iklan baris (classified ads) juga terus mendapat persaingan dari layanan C2C marketplace yang juga mengakomodasi penjualan barang-barang second hand.

Application Information Will Show Up Here

Deals@DS Minggu Ini (22 – 28 September 2017)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS terus diperbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi member dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

Emtek dan Ant Financial Siapkan DANA, Implementasi Alipay di Indonesia

Bulan April lalu, Emtek dan Ant Financial, pemilik layanan pembayaran Alipay yang didukung Alibaba, mengumumkan pembentukan joint venture yang akan mengembangkan layanan pembayaran digital di Indonesia. Menurut informasi yang kami peroleh, produk tersebut adalah DANA yang akan menjadi platform pembayaran BBM. Diperkirakan layanan ini akan meluncur ke publik bulan depan.

DANA akan mempermudah pembayaran berbagai layanan yang terkoneksi dengan BBM, seperti halnya Alipay dan Tencent Pay. BBM, sebagai pusat ekosistem digital Emtek, kini setidaknya memiliki BBM Shopping (terhubung dengan Bukalapak) dan BBM Travel (terhubung dengan Reservasi.com).

Untuk lisensi e-money, awal tahun ini Emtek telah mengakuisisi pemegang lisensi e-money PT Espay Debit Indonesia Koe (Espay) dan DOKU. Mengikuti langkah Go-Jek memasuki pasar pembayaran melalui akuisisi, kami tidak akan terkejut jika lisensi Espay ditransfer ke pengelola DANA.

Menurut informasi whois yang kami peroleh, situs DANA terdaftar atas nama Henry Iswaratioso dan beralamat di SCTV Tower, lantai 18. Vincent Henry Iswaratioso adalah Co-Founder Indomog yang kini menjadi Country Head Alipay Indonesia.

Pasar pembayaran digital memasuki babak baru dengan semakin giatnya pemerintah menggalakkan penggunaan e-money untuk berbagai transaksi. Setelah “memaksa” pengguna commuter line Jabodetabek, bulan depan pengguna jalan tol di Indonesia harus menggunakan e-money untuk semua transaksinya.

Sementara itu, layanan digital juga berlomba-lomba untuk mendapatkan lisensi e-money. Bulan ini Ovo, layanan pembayaran digital Lippo Group, memperoleh lisensi e-money dari Bank Indonesia, sementara Tokopedia dan Shopee sedang menghentikan layanan pembayaran digitalnya demi menyesuaikan dengan kebutuhan kepemilikan lisensinya.

Provident Capital Indonesia Terlibat Pendirian Bisnis E-Commerce dan Fintech JD di Thailand

Raksasa e-commerce Tiongkok JD.com dan raksasa ritel Thailand Central mengumumkan pendirian joint venture yang akan menyiapkan layanan e-commerce dan fintech JD di Thailand. Mitra pendiri JD.id, perusahaan investasi Provident Capital Indonesia, disebutkan Nikkei terlibat dalam kemitraan ini.

Menurut sumber tersebut, dana awal pendirian layanan ini adalah $500 juta, separuhnya dipenuhi Central, sementara separuh lagi adalah patungan JD.com, JD Finance, dan Provident Capital. Pendirian layanan JD di Thailand menjadi yang kedua di Asia Tenggara setelah membuka layanan di Indonesia, JD.id, sekitar dua tahun yang lalu.

Provident Capital disebutkan memiliki kapitalisasi pasar senilai lebih dari $3 miliar dan berinvestasi di berbagai sektor, termasuk telekomunikasi, kelapa sawit, dan e-commerce.

JD sendiri memang sedang agresif berinvestasi di Asia Tenggara. Mereka terus bersaing dengan kompetitor terdekatnya, Alibaba. Di Indonesia sendiri, selain mengurusi layanan online JD.id, mereka telah berinvestasi di Go-Jek dan Traveloka, meskipun “gagal” masuk ke Tokopedia yang akhirnya memperoleh investasi dari Alibaba.

MDI Ventures Kembali Terlibat Pendanaan untuk Red Dot Payment

Red Dot Payment (RDP), sebuah layanan pembayaran asal Singapura, mengumumkan perolehan pendanaan Seri B senilai total $5,2 juta atau sekitar 68 miliar Rupiah. MDI Ventures kembali terlibat dalam putaran pendanaan kali ini, bersama sejumlah investor terdahulu, dengan DORR Group menjadi investor baru. Fokus pendanaan kali ini adalah memperkuat dan meningkatkan infrastruktur teknis dan menambah tenaga ahli untuk mengurus bisnis yang sedang berkembang di kawasan Asia Tenggara.

Sekitar setahun yang lalu, MDI Ventures memimpin pendanaan Seri A untuk RDP termasuk membantu ekspansi RDP ke Indonesia. CEO MDI Ventures Nicko Widjaja kepada DailySocial menyebutkan RDP kini memiliki basis operasi di Jakarta dan Bali. Karena fokusnya adalah klien-klien hospitality (khususnya perhotelan), Bali disebutkan memberikan kontribusi solid bagi perkembangan perusahaan.

Tentang keterlibatan kembali MDI di putaran kali ini, Nicko berkomentar bahwa RDP memerlukan dana baru untuk membantu meningkatkan performa, karena mereka sedang mengeksplorasi kemungkinan ekspansi ke kawasan Tiongkok dan bisnis e-commerce yang lain. RDP juga diharapkan bisa melakukan diversifikasi layanan di luar vertikal hotel yang menjadi spesialisasi mereka dan memberikan nilai tambah baru.

Terhadap sinergi RDP dengan Telkom Group sebagai induk MDI, Nicko mengatakan RDP saat ini sudah berkolaborasi dengan Finnet dan mereka berencana untuk meningkatkan sinergi dengan perusahaan-perusahaan lain di dalam grup.

RDP didirikan pada tahun 2011 oleh Randy Tan yang memiliki latar belakang karier sebagai mantan eksekutif Visa dan Herman Santoso (CTO) yang sebelumnya pernah berkarier di First Data.