Uber Kini Sediakan Family Profiles di Indonesia

Uber mengumumkan ketersediaan Family Profiles di Indonesia. Dengan fitur ini, satu akun, dengan preferensi pembayaran kartu kredit, kini bisa digunakan untuk membayar hingga 10 anggota keluarga atau kerabat. Fitur ini sudah dinikmati mulai hari ini, 10/5, di semua kota tempat Uber beroperasi. Satu akun disebutkan bisa terdaftar di maksimal 2 Family Profiles.

Kehadiran Family Profiles menambah kelengkapan fitur pembayaran untuk Uber di Indonesia, setelah sebelumnya mengadopsi penggunaan uang tunai dan debit Mandiri sebagai alat pembayaran. Untuk bisa menggunakan fitur ini, setiap anggota keluarga yang ingin ditambahkan ke dalam profil keluarga harus sudah memiliki akun Uber.

Family Profiles kini tersedia untuk pengguna Uber di Indonesia
Family Profiles kini tersedia untuk pengguna Uber di Indonesia

Pun awal minggu ini Uber, melalui General Manager untuk Asia Tenggara, Michael Brown, mengatakan UberPOOL, fitur untuk nebeng kendaraan secara beramai-ramai, akan tersedia dalam waktu dekat di Indonesia.

Rendahnya penggunaan kartu kredit di Indonesia menjadi faktor kenapa Family Profiles baru tersedia. Meskipun demikian, Uber menganggap fitur ini akan mempermudah mobilitas keluarga, termasuk tentu saja mempercepat adopsi Uber di kota-kota Indonesia.

Dengan pembatasan mitra pengemudi mobil Uber, pasca demonstrasi yang dilakukan oleh pengemudi taksi, Uber terus melakukan berbagai cara baru untuk menambah antusiasme konsumen Indonesia menggunakan layanan startup yang disebut memiliki valuasi paling tinggi di dunia ini. Selain UberPOOL, Uber juga telah meluncurkan UberMOTOR di Jakarta.

Application Information Will Show Up Here

DailySocial Jalin Kemitraan dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

DailySocial hari ini mengumumkan kemitraan dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dalam hal membangun PENS Sky Venture, sebuah inkubator bisnis yang diinisasi PENS. Dalam kapasitasnya sebagai partner, DailySocial akan membantu dalam hal mentorship, pemberitaan, dan keikutsertaan startup dalam program yang dijalankan DailySocial.

PENS Sky Venture (PENSky) adalah sarana inkubator, akselerator, dan co-working space yang dibangun untuk membantu mahasiswa-mahasiswa PENS mengembangkan startup-nya. Jumat kemarin, 30/4, PENSky resmi diluncurkan dalam sebuah acara di PENS, meskipun situsnya sendiri belum 100% siap.

Direktur PENS Dr. Zainal Arief, ST., MT. mengatakan kehadiran PENS Sky Venture memberikan akses dan fasilitas inkubator bisnis berbasis technopreneur kepada alumni dan mahasiswa untuk membangun teknologi produk inovatif yang layak jual dan membantu tumbuhnya UKM industri kreatif di Indonesia.

Terkait kemitraan dengan DailySocial, ia menambahkan, “Kerja sama dengan DailySocial harapannya agar publikasi dan pengembangan mitra bisnis PENS Sky Venture dapat cepat direspon banyak investor untuk berkolaborasi [dalam pengembangan lebih lanjut] sehingga terjadi percepatan, kepercayaan, dan efisiensi program-program inkubasi tersebut.”

Sebagai mitra, DailySocial akan membantu mendatangkan founder-founder startup untuk menjadi pembicara di acara-acara PENS, membantu mendatangkan mentor yang membantu startup yang diinkubasi PENSky, membantu pemberitaan startup yang diinkubasi PENSky, dan mengikutsertakan startup yang diinkubasi PENSky dalam program-program yang dijalankan DailySocial ke depannya.

CEO DailySocial Rama Mamuaya berkomentar, “Industri digital indonesia membutuhkan banyak talenta digital untuk terus mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sejalan dengan visi-misi DailySocial, kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan pihak PENS untuk membantu menjembatani mahasiswa/i dengan pelaku industri digital.”

“Dengan kerjasama ini, diharapkan founder-founder baru atau talenta-talenta digital akan lahir di Surabaya dan juga di seluruh Indonesia. Kerja sama ini adalah langkah awal DailySocial untuk mewujudkan komitmen membangun ekosistem, industri, dan ekonomi digital Indonesia yang perkasa,” tuntasnya.

Deals@DS Minggu Ini (29 April 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi pembaca terdaftar dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

CEO Netflix Isyaratkan Tidak Peduli Pemblokiran oleh Telkom

Akhir Januari lalu, Telkom Group melakukan langkah kontroversial dengan memblokir akses internet ke Netflix. Di bulan April ini, pihak Telkom menggandeng layanan video on-demand Iflix dan mempertegas bahwa Netflix bisa tidak diblokir lagi jika menjalin kerja sama. CEO Netflix Reed Hastings, ditanyai soal hal ini, mengisyaratkan tidak peduli terhadap isu blokir ini dan menyebutkan Telkom Group adalah satu-satunya ISP yang memblok layanannya di Asia.

Di sela-sela acara konferensi Asia Pacific Pay-TV Operators (APOS) 2016 di Bali, Hastings diwawancarai CNBC soal kompetisi di sektor video on-demand, ekspansi globalnya, konten lokal, usahanya memasuki pasar Tiongkok, dan tanggapannya terkait pemblokiran di Indonesia.

Secara umum Hastings menyebutkan bahwa dalam ekspansi global ini, salah satu kuncinya adalah soal konten lokal. Hastings mencontohkan Netflix saat ini sedang memproduksi serial televisi Perancis “Marseilles” dan film Korea Selatan “Okja”.

Ketika disinggung soal kebijakan Netflix di Indonesia, dengan Telkom Group, yang bisa dibilang penyedia layanan Internet dengan pengguna terbanyak di Indonesia, memblok layanannya, Hastings dengan santai mengatakan:

“Kami berharap permasalahan ini akan hilang seiring sejalannya waktu. Konsumen ingin kebebasan untuk memilih jika mereka ingin bergabung [berlangganan Netflix]. Di manapun di Asia, tidak ada pemblokiran, hanya satu ISP di Indonesia.”

Telkom Group, ketika mengumumkan pemblokiran, berkilah bahwa di negara lain Netflix menjalin kerja sama dengan mitra lokal, sehingga di Indonesia seharusnya melakukan hal yang sama. Sejauh ini tidak ada layanan ISP lain yang terang-terangan mengikuti langkah Telkom Group. Pun pemerintah hingga kini tidak secara tegas menjatuhkan “talak” terhadap layanan video on-demand paling populer ini, seperti halnya ketika pemerintah memblok Vimeo karena isu konten pornografi.

Berikut ini adalah tautan video wawancara CNBC dan CEO Netflix Reed Hastings http://video.cnbc.com/gallery/?video=3000512926.

 

East Ventures Buka Co-Working Space EV Hive Kedua

East Ventures mengumumkan kehadiran co-working space EV Hive yang kedua di kawasan The Breeze, BSD City. Pendirian lokasi kedua ini berkolaborasi dengan perusahaan investasi Sinar Mas, SMDV. EV Hive kedua ini memiliki luas area 432 meter persegi dengan 32 tempat duduk di common area, 6 kantor privat, dan 4 ruang konferensi. Sebagai kelengkapan, co-working space ini memiliki satu game room dan 2 quite room untuk melakukan conference call.

Pemilihan kawasan BSD, yang sebenarnya cukup jauh dari Jakarta, berbasiskan kepercayaan bahwa BSD nantinya juga bisa menjadi sebuah hub bisnis dan teknologi. Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menyebutkan kehadiran 4 universitas di sekitar BSD menjadi pendorong kuat potensi ini.

Willson mengatakan, “Permasalahan startup teknologi saat ini adalah merekrut talenta yang tepat. Startup dapat mengatasi permasalahan ini dengan memposisikan kantor dekat tempat yang percaya adalah hub talenta.”

Universitas di seputaran BSD adalah Binus, Prasetiya Mulya, UMN, dan Swiss German University (SGU).

Managing Partner SMDV Roderick Purwana menambahkan, “Kami percaya bahwa BSD City akan berada di posisi vital di ekosistem teknologi Indonesia dalam waktu dekat. Bahkan sekarang, lokasi ini sudah memiliki semua bahan yang dibutuhkan, termasuk infrastruktur, akses, dan orang-orang [yang terlibat di ekosistem]. Kehadiran EV Hive tidak hanya memvalidasi kepercayaan ini, tetapi juga mengakselerasi BSD City sebagai pendorong komunitas.”

Sebelumnya EV Hive pertama sudah berdiri di kawasan Kebayoran Baru, sementara SMDV juga memiliki ruang komunitas teknologi D.LAB di daerah Menteng yang menjadi kantor sejumlah startup binaannya.

Meskipun co-working space menjadi tren baru berkantor dan berkolaborasi, tidak semua bisnis di sektor ini mampu bertahan lama. Comma, sebuah co-working space yang berdiri sejak tahun 2012, mengucapkan selamat tinggal akhir Maret lalu.

EV Hive The Breeze dibuka untuk umum, baik untuk UKM di industri kreatif, freelancer, dan startup tahap awal pada tanggal 28 April mendatang. Untuk memperkenalkan konsep co-working space bagi konsumen di seputaran BSD, EV Hive The Breeze menyediakan kesempatan uji coba gratis selama 3 hari bagi yang mengisi data di halaman ini.

Solusi Telkomsel Parkirin untuk Cara Parkir yang Lebih Pintar

Parkir adalah satu satu momok buat pengguna kendaraan, khususnya mobil, di Jakarta. Ruang parkir yang terbatas, terutama di kantor dan pusat berbelanjaan, membuat kegiatan mencari tempat parkir menjadi hal yang menyita banyak waktu. Telkomsel mencoba membuat alternatif solusi terhadap urusan perparkiran dengan Parkirin. Parkirin mengkombinasikan konsep aplikasi, Internet of Things (IoT), dan penggunaan mobile payment Tcash di sektor transportasi. Saat ini Parkirin sudah diuji coba di Kuningan City dan menyusul di fX akhir Mei 2016.

Kami berbincang dengan Manager Business Development dan Model Solution Telkomsel Andry Setiawan yang menjadi PIC produk Parkirin. Menurutnya, ide Parkirin hadir karena Telkomsel ingin mengembangkan konsep IoT di Indonesia. Menurut penilaian mereka, saat ini yang siap dengan solusi IoT dan potensi bisnisnya besar adalah sektor transportasi. Oleh karena itu Telkomsel mencoba menginkubasi layanan ini.

Secara umum, cara kerja Parkirin adalah konsumen menggunakan aplikasi Parkirin, saat ini baru tersedia di Google Play (di App Store rencananya per awal Mei 2016), untuk mengecek fasilitas gedung, promo merchant, dan ketersediaan tempat parkir. Khusus untuk reservasi tempat parkir dan pembayarannya saat ini baru bisa dilakukan oleh pelanggan Telkomsel, meskipun tidak menutup kemungkinan bakal dibuka untuk umum.

Pelanggan Telkomsel bisa melanjutkan proses hingga reservasi dan pembayaran menggunakan Tcash. Seperti yang saya sudah lihat di Kuningan City, ada area parkir khusus untuk pengguna Parkirin. Untuk memasuki area tersebut, konsumen harus menunjukkan bukti reservasi dalam bentuk QR code, yang diperoleh setelah pembayaran, di entry gate.

Andry menyebutkan, sebagai sebuah solusi yang mendukung konsep smart city di segmen transportasi, target utama Telkomsel hanya mengembangkan platform transportasi, sementara sensor dan aplikasi bisa berkolaborasi dengan pihak lain. Mereka siap bekerja sama jika basisdata direktori transportasi yang dimiliki nantinya digunakan oleh aplikasi lain, dashboard command center kota, dan pemain industri transportasi yang lain.

Untuk target ekspansinya tahun ini, Andry menyebutkan 2 hal sebagai target tim Parkirin, yaitu 7 lokasi tempat parkir di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang, dan 1000 pengguna aktif. Di tahap awal, fokus pendirian Parkirin berada di area komersial dan berikutnya menyusul area park and ride sesuai dengan perencanaan kota masing-masing.

Sejauh ini, sejumlah layanan on-demand sudah mendukung cara bertransportasi di kota-kota besar yang lebih pintar. Jika konsumen harus membawa kendaraan sendiri, Parkirin diharapkan menjadi solusi yang lebih nyaman untuk mencari, memesan, dan membayar tempat parkir.

Application Information Will Show Up Here

Survei: Masyarakat Umum Tidak Terpengaruh Kampanye Nasionalisme Go-Jek

Kampanye Go-Jek “Kembali Ke Merah Putih” menuai kritik dari media dan netizen di media sosial. Pihak Go-Jek pun akhirnya memutuskan untuk menutup akses ke video tersebut, setelah sebelumnya menutup akses komentar karena komentar yang masuk cenderung bernada negatif. Terlepas dari dinamika masyarakat di Internet, bagaimanakah pandangan masyarakat umum terhadap kampanye ini?

DailySocial dan JakPat mengadakan survei terhadap 501 responden untuk menggali pandangan masyarakat terhadap kampanye layanan yang mengusung tagline Karya Anak Bangsa tersebut. Mayoritas responden berusia antara 20-35 tahun, kelas sosial ekonomi menengah ke atas (A dan B), berdomilisi di Pulau Jawa, dan menggunakan smartphone.

Pertama kami menanyakan apakah mereka menggunakan layanan transportasi berbasis aplikasi (bisa berupa Go-Jek, Grab, atau Uber) dalam 30 hari terakhir. Lebih dari 58% mengatakan tidak.

Pertanyaan (1) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (1) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Berikutnya kami menanyakan apakah mereka sudah menonton video ajakan CEO Go-Jek Nadiem Makarim tentang kampanye Merah Putih, yang mengajak pengemudi GrabBike dan UberMOTOR berpindah ke Go-Jek dengan alasan nasionalisme. 54% responden mengatakan sudah.

Untuk sisanya, kami memberikan tautan ke halaman kampanye “Kembali Ke Merah Putih” agar responden mengetahui konteks yang dimaksudkan.

Pertanyaan (2) dan (3) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (2) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih. No (3) adalah pemberian informasi tautan kampanye jika belum melihat video

Berdasarkan pemahaman tersebut, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana pendapat mereka terhadap kampanye ajakan yang menggunakan alasan nasionalisme dan “karya anak bangsa” tersebut. Ternyata 65% responden menyatakan hal tersebut sah-sah saja. Hanya 34% yang menyatakan hal tersebut tidak etis.

Pertanyaan (4) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (4) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Tidak heran jika 82% responden menyatakan tidak terpengaruh dengan sentimen yang ditimbulkan layanan tersebut dan akan tetap menggunakan Go-Jek. Hanya 17% responden yang terang-terangan mengaku tidak akan menggunakan layanan Go-Jek lagi.

Pertanyaan (5) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih
Pertanyaan (5) survei tentang Kampanye Kembali Merah Putih

Survei ini mungkin tidak mewakili semua suara masyarakat, tetapi meskipun kampanye ini bisa dianggap blunder secara kehumasan, ternyata secara umum banyak orang, yang tidak sevokal mereka-mereka di media sosial, tidak terpengaruh sentimen kampanye ini, menganggap hal tersebut boleh-boleh saja, dan akan terus menggunakan Go-Jek karena manfaatnya.


Disclosure: Survei ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan JakPat. JakPat adalah platform survei terbuka yang memudahkan pemasar, brand, dan startup untuk terkoneksi dengan 53 ribu responden mobile dan mendapat insight dalam hitungan jam.

Asisten Virtual MobilKamu Membantu Memilih Mobil dengan Harga Terbaik

Layanan asisten virtual Diana baru saja menghentikan layanan, dan belum tahu kapan bakal beroperasi lagi. Meskipun demikian, bukan berarti layanan asisten virtual adalah segmen teknologi yang tidak menarik. Salah satu layanan yang memiliki fungsi mirip, seperti asisten atau agen virtual, tapi mengkhususkan diri ke segmen pembelian mobil, adalah Mobilkamu.

Saat ini Mobilkamu mengkhususkan diri untuk membantu konsumen mencari mobil dengan penawaran harga terbaik. Awalnya mereka hanya menawarkan pembelian mobil baru, tetapi kini mereka juga membuka segmen pencarian mobil bekas.

Co-Founder MobilKamu Wilton Halim yang ditemui DailySocial menyebutkan ide hadirnya MobilKamu berawal dari hal sepele. Wilton melihat rate keyword di Google Adwords, khususnya di Indonesia, untuk urusan mobil sangat rendah. Menurut penelusurannya, marketplace mobil yang ada saat ini tidak menyelesaikan masalah utama konsumen. Konsumen membutuhkan mobil dengan kualitas bagus dengan penawaran harga terbaik. Biasanya mobil yang dijual kembali di marketplace tidak dalam kondisi terbaik, terutama karena urusan perawatan dan pemakaian.

Meskipun tampilan situs MobilKamu masih jauh dari kata “bagus” dan “mudah digunakan”, yang ditawarkan melalui MobilKamu adalah asisten virtual yang membantu konsumen mencari mobil yang diinginkan dengan harga terbaik. Wilton menjelaskan role model layanannya adalah Carwow yang berbasis di Inggris.

Co-Founder MobilKamu Wilton Halim
Co-Founder MobilKamu Wilton Halim

Setelah konsumen memasukkan data mobil yang diinginkan dan kontaknya, pihak MobilKamu akan mencarikan mobil tersebut ke berbagai dealer rekanan untuk memastikan konsumen bisa memperoleh harga terbaik, karena biasanya setiap dealer memiliki kebijakan berbeda-beda untuk urusan diskon dan bonus.

Khusus untuk pembelian mobil bekas, yang baru saja dibuka, MobilKamu akan bertindak sebagai penjamin mutu karena telah memverifikasi semua produk yang terdaftar. Hal ini untuk memastikan kualitas produk yang ditawarkan ke konsumen.

Berbeda dengan marketplace atau iklan baris, MobilKamu akan bertindak sebagai agen yang akan membantu konsumen menentukan mobil yang paling cocok tanpa dipungut biaya. MobilKamu memperoleh pendapatan melalui komisi dari pihak dealer dan penjual mobil bekas.

Segmen utama konsumen MobilKamu adalah konsumen dengan rentang usia di atas 35 tahun yang cenderung lebih mapan secara ekonomi. Seperti kita ketahui, pembelian mobil secara umum adalah pembelian benda termahal kedua dalam hidup seseorang, setelah rumah.

Jatuh bangun membangun layanan

Sebagai layanan yang masih baru, plus dengan co-founder yang berusia muda, Wilton tak menampik bahwa MobilKamu tidak dimulai dengan mulus. Dengan ide yang dimulai dari Melbourne, Australia, tempat ia berkuliah, Wilton sempat kesulitan mencari mitra Co-Founder dan pendanaan untuk menjalankan operasional. Setelah memperoleh bimbingan dan pendanaan dari sebuah inkubator di Melbourne, Wilton bisa bernafas lebih lega dan kini telah merelokasi keseluruhan timnya (termasuk beberapa orang Australia) ke Jakarta.

Untuk mendukung pertumbuhan layanannya, Wilton telah memasukkan kakaknya, Willix Halim, yang kita kenal sebagai SVP of Growth Freelancer.com, dan CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma di jajaran Penasihat.

HaloDoc Resmi Diluncurkan, Dekatkan Akses Kesehatan Bagi Masyarakat

Layanan kesehatan berbasis aplikasi HaloDoc resmi diluncurkan. Dikembangkan oleh MHealth Tech yang mendapat dukungan investasi dari Mensa Group, Global Digital Niaga (Blibli), Go-Jek, dan sebuah pendanaan kesehatan (health fund) dari sejumlah investor, HaloDoc hadir ingin mendekatkan dan mensimplikasi akses kesehatan bagi masyarakat.

Melalui HaloDoc, konsumen bisa melakukan konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar yang lebih dulu hadir, dan pemeriksaan lab secara on-demand. Meskipun demikian, HaloDoc tidak akan menggantikan pusat-pusat kesehatan yang sudah ada karena konsultasi dengan dokter di HaloDoc tidak boleh menghasilkan diagnosis dan pemberian resep.

Selain tiga fitur utama tersebut, HaloDoc juga memiliki Directory yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia. Mereka juga sedang mengembangkan fitur Appointment untuk memudahkan follow up pasca konsultasi dalam bentuk perjanjian bertemu dengan dokter terkait. Aplikasi HaloDoc sudah tersedia di platform iOS dan Android.

Menurut CEO MHealth Tech Jonathan Sudharta, sebelum membangun HaloDoc pihaknya sudah memiliki layanan jejaring sosial dokter LinkDokter yang memiliki lebih dari 16 ribu dokter di basisdatanya dan layanan apotik on-demand Apotik Antar selama lebih dari 2 tahun.

Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia
Cuma ada 3 dokter per 10 ribu orang di Indonesia

Fakta bahwa hanya sedikit jumlah dokter untuk mengurusi seluruh rakyat Indonesia, hanya 3 dokter per 10 ribu orang, membuat MHealth Tech memutar otak untuk menjembatani kesenjangan ini.

Jonathan mengatakan, “Mimpi kami adalah membuat suatu ekosistem kesehatan berorientasi konsumen lengkap, seperti konsep layanan kesehatan terpadu yang sangat menjunjung tinggi keamanan dan keselamatan pasien sampai kepada pelayanan terpadu. Hal ini sudah menjadi kebutuhan dalam waktu deekat. bukan lagi hanya tren.”

HaloDoc bisa dibilang merupakan wajah yang menghubungkan semua layanan ini. Melalui HaloDoc, konsumen (pasien) bisa berkonsultasi langsung dengan dokter dengan fitur video call dengan tarif yang ditentukan oleh dokternya sendiri. Tarifnya bervariasi, bahkan ada dokter yang menggratiskan layanannya di sini demi pengabdian. HaloDoc hanya akan mengambil sedikit komisi dari layanan ini.

Untuk membuktikan kehandalan layanan ini, pihak HaloDoc sudah mencoba layanan konsultasi jarak jauh, dalam bentuk kegiatan sosial di Citereup dan Cilincing. Dalam sehari, masing-masing dapat ditangani 350 dan 282 pasien yang menyampaikan keluhannya menggunakan teknologi video call.

Untuk memastikan bahwa layanan ini didukung oleh dokter yang sesuai standar, semua dokter yang tergabung di HaloDoc sudah memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP (Surat Izin Praktik) dari Konsili Kedokteran Indonesia (KKI).

PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc
PB IDI mendukung kehadiran aplikasi kesehatan seperti HaloDoc

Ketua terpilih PB IDI dr Daeng Mohammad Faqih, dalam sambutannya, mengatakan, “Kami sadar para dokter saat ini perlu berkembang selaras dengan teknologi tinggi agar dapat membantu masyarakat lebih luas lagi. Harapan IDI, aplikasi semacam HaloDoc dan ekosistemnya akan semakin besar membentuk satu pelayanan dalam jaringan online terpadu yang semakin lengkap.”

Untuk ke depannya, HaloDoc sedang dalam proses bekerja sama dengan sejumlah pihak asuransi dan berharap bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk mempermudah biaya akses layanan kesehatan ke semua lapisan masyarakat.

Saat ini faktor jaringan internet berkecepatan tinggi, yang dibutuhkan untuk melakukan video call, masih menjadi permasalahan, dan mereka berharap ketersediaan jaringan LTE, seperti dijanjikan pemerintah melalui Menkominfo Rudiantara yang hadir saat peluncurannya, bisa menjadi salah satu solusi.

Di industri teknologi kesehatan Indonesia sendiri, HaloDoc bukanlah yang pertama menjadi jembatan antara dokter dan pasien. Ada bejibun layanan yang arahnya ke sana. Meskipun demikian, menurut pengamatan kami, sejauh ini baru HaloDoc yang memberikan layanan konsultasi secara langsung melalui video call dan integrasi layanan dengan apotek dan lab untuk benar-benar memenuhi lingkaran kebutuhan masyarakat.

Application Information Will Show Up Here

Deals@DS Minggu Ini (22 April 2016)

Sesuai komitmen kami, Deals@DS kami terus perbarui tiap minggunya. Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi pembaca terdaftar dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.