Melihat Tren E-Learning sebagai Komoditas Bisnis

E-learning bukan sebuah hal yang baru. Saat ini varian platform belajar itu sudah begitu banyak, pun demikian dengan startup atau perusahaan yang mencoba membisniskanya. Penetrasinya yang tidak se-booming teknologi lainnya –misalnya e-commerce ataupun layanan online lainnya—membuat banyak yang mengira bahwa platform ini kurang “sexy” untuk dijadikan sebagai sebuah revenue stream.

Menurut hasil penelitian dari elearningindusry.com, negara dengan tingkat pertumbuhan adopsi e-learning adalah India (55%), disusuk Tiongkok (52%), Malaysia (41%), dan Romania (28%). Indonesia sendiri berada di urutan ke 8 dengan pertumbuhan sebesar 25% setiap tahunnya. Angka ini lebih besar dari rata-rata Asia Tenggara sebesar 17,3%.

2

Terdapat sebuah pergeseran unik dari bisnis di sektor pendidikan ini, e-learning mulai mengarah ke kalangan B2B (Business-to-Business). Sebagai contoh, instansi publik di Amerika Serikat 77% memanfaatkan e-learning untuk program pelatihan korporasi demi meningkatkan keterampilan pekerjanya. Di sisi industri, pangsa pasar online corporate training meningkat 13% per tahun.

[Baca juga: Riset DailySocial tentang Pengguna Kursus Online di Indonesia]

Perusahaan dari skala kecil, menengah, hingga besar mulai memandang pentingnya dan keuntungan dari adanya e-learning. Menurut data dan statistik dari The 2014 Training Industry Report, sebesar 29% perusahaan secara global  baik kecil, menengah, dan besar berminat membeli perangkat lunak dan jasa e-learning. Selain itu, sebesar 41% perusahaan berminat untuk membeli jasa Learning Management System (LMS).

Di Indonesia sendiri bisnis e-learning mulai berkembang. Berbagai bentuk layanan disuguhkan. Salah satunya yang menyediakan berupa SaaS adalah Squline. Pihaknya menyediakan jasa pendidikan bahasa asing secara online berbasis Learning Management System (LMS) dengan memanfaatkan teknologi seperti video call, materi dan tugas-tugas online, penjadwalan belajar, evaluasi dari pengajar serta laporan belajar untuk murid.

Menanggapi dengan tren e-learning yang sekilas tampak “loyo”, CEO Squline Tomy Yunus mengungkapkan:

“Kami melihat dan menganalisis data serta statistik yang ada terkait bisnis e-learning di Indonesia secara seksama dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan, survei, dan penelitian telah menunjukkan bahwa industri e-learning tidak melambat. Faktanya semakin banyak individu, perusahaan dan institusi beralih ke e-learning karena mereka menyadari keefektifan dan kenyamanannya.”

[Baca juga: Startup Pendidikan Squline Fokus Tambah Pengguna Korporasi]

Terkait dengan model B2B yang kini berkembang di sektor ini, Tommy turut menceritakan, “Untuk bisnis, kami telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti asuransi, migas, retail, institusi pendidikan dan pelatihan, hingga BUMN. Oleh karena itu, kami menargetkan perluasan pasar business to business (B2B) sebesar 13% per tahun sesuai dengan tren pasar e-learning untuk perusahaan secara global.”

5

Dari testimoni pengguna Squline sendiri, sistem belajar secara online dianggap sebagai cara efektif bagi murid-murid. Hal ini juga didukung berdasarkan data bahwa belajar melalui e-learning membutuhkan waktu 40-60% lebih sedikit dibandingkan sistem belajar offline. Selain itu, dengan metode e-learning peserta menjadi lebih efektif belajar dengan menguasai hampir 5x lebih banyak materi dibandingkan dengan kelas offline dengan durasi waktu belajar yang sama.

Freeware Space Adakan “Meat Up”, Acara Fokus pada Sesi Networking

Jaringan bisnis penting untuk dimiliki oleh sebuah startup. Melaluinya, berbagai kesempatan dan peluang sangat mungkin didapat. Untuk mendukung startup memperluas jaringannya, Freeware Space selaku pionir co-worksing space di Indonesia akan mengadakan sebuah acara bertajuk “Meat Up”. Agenda “networking” diutamakan dalam acara tersebut.

Ada beberapa hal yang ingin menjadi goal dalam acara ini. Pertama, dengan adanya koneksi yang luas startup dapat saling berbagi info, dapat saling memberi referral, serta dapat bekerja sama di kemudian hari. Kedua, dengan mengikuti acara bertajuk networking, dinilai sebagai salah satu cara untuk mendapatkan koneksi yang luas bagi startup.

[Baca juga: Kumpulan artikel tentang kiat dan manfaat networking bagi startup]

Meat Up adalah sebuah acara yang memiliki visi untuk mewujudkan tujuan tersebut di atas, memfasilitasi berkumpulnya para entrepreneur, investor, dan profesional. Acara ini akan diadakan pada tanggal 9 Agustus 2017, dari jam 19.00 sampai selesai. Tempatnya di Freeware Spaces, yang beralamat di Jl. Bangka XII No. 4, Jakarta Selatan.

Pada Meat Up kali ini, Freeware Spaces berkolaborasi dengan Jenius (Banking Reinvented). Beberapa tamu undangan yang akan hadir dalam acara ini di antaranya David Audy (MNC), Reino Barrack (PROOF), Peterjan Van Nieuwenhuizen (BTPN), Kevin Aluwi (GO-JEK), Sukan Makmuri (Kudo), Rizki Suluh Adi (HappyFresh), Natali Ardianto (Tiket.com), Christian Sutardi (Fabelio), Ashraf Sinclair (500 Startups) dan masih banyak lagi.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut ini: di sini.


Disclosure: DailySocial merupakan media partner dari acara Meat Up oleh Freeware Space.

Aplikasi Brankas Mungkinkan Pengguna Kelola Banyak Rekening Bank di Satu Dasbor

Brankas adalah sebuah startup fintech baru di Indonesia. Platform yang dikembangkan ialah membantu pengguna mengakomodasi akun bank (satu atau lebih) dalam satu sebuah aplikasi terpusat. Secara khusus Brankas didesain untuk membantu pengguna personal dan bisnis dalam mengelola transaksi harian. Visi besarnya ialah menciptakan mobile banking baru yang dirancang untuk memberi orang Indonesia lebih banyak pilihan dan kontrol atas transaksi uang mereka.

Bagi individu dan bisnis kecil, Brankas menawarkan aplikasi mobile gratis untuk mengelola akun bank dalam tampilan real-time terpadu. Selain dapat melacak pengeluaran dan pelaporan lainnya, aplikasi ini juga mampu digunakan untuk mengirim dan meminta pembayaran transfer bank secara instan kepada orang lain melalui medium nomor ponsel. Saat ini Brankas sudah mendukung akun BCA, Mandiri, BNI dan BRI.

Bagi perusahaan dan toko online yang lebih besar, Brankas for Business dapat membantu memperbaiki konversi, memproses, dan mencocokkan pesanan secara instan, dan memberi pelanggan pengalaman mulus yang mereka harapkan dalam proses transaksi. Brankas didirikan oleh Todd Schweitzer (CEO) dan Ken Shaw (CTO).

“Brankas memungkinkan pengguna menautkan rekening bank mereka ke aplikasi dan mengelola aktivitas mereka semua dari satu tempat. Tidak perlu 5 aplikasi bank, internet banking, atau kunjungan ke cabang bank yang berbeda, Brankas memungkinkan Anda mengelola semuanya dari satu tempat yang nyaman dan aman,” jelas Todd kepada DailySocial.

Tidak seperti aplikasi e-wallet atau e-money pada umumnya yang membutuhkan proses top-up saldo di dalamnya, semua pemrosesan transaksi dilakukan menggunakan saldo yang ada pada akun bank yang diintegrasikan. Proses enkripsi sangat ketat, dan untuk menjamin keamanan lebih, two-factor authentication diterapkan melalui token bank untuk setiap transaksi yang dilakukan.

“Banyak hal yang bisa dilakukan dengan Brankas, misalnya penjual di Instagram dapat meminta dan langsung melacak pembayaran pelanggan tanpa perlu screenshot kode konfirmasi. Seseorang dapat melacak biaya transportasi dan makanan bulanan mereka. Hingga melakukan transfer ke rekening lain di luar daerah,” imbuh Todd.

Ingin menjadi lebih dari sekedar mobile banking

Saat ini aplikasi Brankas tengah tersedia secara gratis (dalam waktu terbatas) di Google Play Store. Untuk versi iOS rencananya akan dirilis pada bulan September mendatang. Untuk versi Brankas for Business, pengguna akan mendapati sebuah dasbor pelaporan dan pengelolaan akun. Melalui dasbor tersebut akan tersaji aktivitas akun secara real-time yang mudah dihubungkan ke sistem manajemen pesanan yang ada.

“Ada banyak kemajuan dalam internet banking dan mobile e-wallets, namun ada dua kebutuhan inti tidak ditangani. Pertama pengguna menginginkan satu alat terpadu untuk mengelola banyak akun mereka. Dan kedua Brankas percaya bahwa orang tidak menginginkan atau membutuhkan akun e-wallet atau mobile banking lain, mereka hanya menginginkan cara yang lebih mudah untuk mengirim uang secara langsung dari rekening bank mereka ke bank lain,” ujar Todd menjelaskan tentang komparasinya dengan aplikasi yang sudah ada.

Secara umum, tujuan Todd dan Ken dengan Brankas adalah memberi orang Indonesia pilihan, kontrol, dan akses terhadap uang mereka. Mereka ingin pengguna mempercayai Brankas sebagai mitra keuangan independen mereka, memberikan cara sederhana dan menyenangkan untuk mengelola uang dengan lebih baik. Cita-cita besar keduanya, Brankas bisa menjadi “must-have” untuk bisnis online mana pun.

Saat ini Brankas juga sudah bekerja sama dengan banyak perusahaan e-commerce untuk meningkatkan manajemen pesanan, meningkatkan pengalaman pelanggan, dan meningkatkan konversi penjualan. Kerja sama ini menghadirkan kemampuan Brankas untuk langsung mencocokkan transaksi dengan pesanan, sehingga pelanggan tidak perlu menunggu pesanan mereka diproses, dan perusahaan tidak perlu mengecek setiap transaksi secara manual.

Tim pengembang aplikasi Brankas / Brankas
Tim pengembang aplikasi Brankas / Brankas

Mengawali debut besar dari pangsa pasar Indonesia

Brankas terdiri dari komposisi co-founder yang unik. Todd berpengalaman di bidang strategi bisnis, pengalamannya telah membawa sebuah perusahaan perangkat lunak berekspansi di seluruh Asia Tenggara. Sedangkan Ken sudah lebih 12 tahun berada di Asia Tenggara, dan memiliki hubungan dengan beberapa perusahaan besar di Indonesia seperti Garuda Indonesia dan KapanLagi Network. Sebelumnya Ken juga berpengalaman menjadi CTO Multiply.com.

Terkait pasar Indonesia, Todd menjelaskan saat ini adalah waktu yang sangat tepat bagi fintech untuk berkibar. Beberapa faktor telah menyatu, menjadikannya waktu yang ideal untuk meningkatkan mobile banking taraf selanjutnya. Adapun faktor tersebut di antaranya (1) orang Indonesia suka belanja online, (2) semakin banyak orang memiliki ponsel pintar, (3) sedikit orang yang memiliki kartu kredit atau dompet elektronik yang mereka gunakan untuk belanja online, (4) orang Indonesia lebih memilih untuk membayar secara online dengan menggunakan transfer bank langsung, namun prosesnya masih lamban dan tidak efisien, dan (5) banyak orang Indonesia memiliki lebih dari satu rekening bank.

Untuk mendukung operasional bisnisnya, Brankas mendapatkan investasi sekitar $500 ribu dari beberapa investor, salah satunya Plug and Play selaku akselerator Silicon Valley yang baru saja meluncurkan batch pertamanya di Indonesia. Brankas terpilih untuk batch pertama mereka, termasuk memberi dukungan dengan menyertakan pakar fintech dan angel investor dari Asia, Eropa, dan Amerika Utara, serta insinyur Google untuk menjadi penasihat teknis.

Saat ini Brankas tengah bersiap berekspansi ke negara lain di Asia Tenggara yang debutnya akan diumumkan dalam waktu dekat.

Application Information Will Show Up Here

Melalui Road to GECommunity Summit 2017, MaGIC Paparkan Visinya pada Kewirausahaan

Pagelaran Road to Global Entrepreneurship Community Summit 2017 (GECommunity Summit 2017) Jakarta telah usah dilaksanakan pada 22 Juli lalu. Secara umum inti dari pembahasan di acara ini adalah tentang rancangan masa depan kewirausahaan yang akan ditawarkan sebagai misi dari GECommunity Summit 2017 akhir tahun mendatang. Acara dimulai oleh Chairman of GECommunity YBhg Tan Sri Dr. Mohd Irwan Serigar. Dalam keynote-nya ia menyampaikan tentang bagaimana Malaysian Global Innovation & Creativity Centre (MaGIC) mendukung pertumbuhan kewirausahaan berkelanjutan di wilayahnya.

Salah satu hal yang begitu ditekankan adalah tentang inovasi. Melalui inovasi Irwan mengatakan bahwa akan ada banyak kesempatan untuk terciptanya nilai dan dorongan ekonomi baru. Salah satu konsentrasi dari MaGIC ialah memberikan sumber daya untuk memberikan trigger pada pengembangan inovasi tersebut, selain menjadi sebuah hub bagi para pelakunya. Hal lain yang turut dilakukan oleh MaGIC ialah dengan menghubungkan antara wirausahawan dengan korporasi, akademisi, pusat inovasi hingga kalangan pemerintahan.

Terkait misi MaGIC untuk lingkungan kewirausahaan global, dalam sesi lanjutan yang disampaikan oleh CEO MaGIC Ashran Dato’ Ghazi pihaknya akan melakukan hal yang sama pada skala global, menghubungkan ekosistem kewirausahaan dengan para pemimpin industri. Adanya kolaborasi ini dinilai akan menyajikan diskusi mendalam seputar teknologi baru, tren dan perilaku konsumen, tantangan dan peluang masa depan industri yang spesifik. Selain itu agar terpetakan berbagai permasalahan nyata yang dapat menjadi landasan suatu pengembangan produk.

Di Jakarta, Road to GECommunity Summit 2017 diadakan bekerja sama dengan Bekraf dan Kejora. Dengan demikian, harapannya banyak pelaku kewirausahaan yang akan berpartisipasi pada GECommunity Summit. Tahun sebelumnya, GECommunity memfokuskan pada pembahasan “Reimagine the Future of Entrepreneurs” menghadirkan banyak pemateri dari ranah industri dan startup. Setidaknya 6000 peserta bergabung dari acara tersebut, menghasilkan 50 inisiatif yang diformulasikan untuk berbagai jenis industri.

Acara Road to GECommunity Summit 2017 sendiri masih akan diadakan di beberapa negara lain, dengan pembahasan yang spesifik sesuai dengan kebutuhan di masing-masing wilayah. Di Indonesia, kolaborasi antar berbagai komponen dalam meningkatkan kualitas industri kreatif digital dianggap menjadi salah satu urgensi.


Disclosure: DailySocial adalah media partner Road to GECommunity Summit 2017.

Amvesindo Demo Day 2017 Sajikan Pelatihan Terpadu untuk Startup Pemula

Amvesindo Demo Day 2017 merupakan sebuah acara yang dapat diikuti pelaku startup yang ingin mendapatkan pengetahuan dan gambaran umum lanskap bisnis dari berbagai sudut pandang. Selain menghadirkan pelaku startup sukses, beberapa komponen pendukung bisnis digital lain turut dihadirkan, mulai dari investor, inkubator, media, serta instansi pemerintah terkait.

Sesi pengembangan pengetahuan untuk startup pemula turut disajikan dalam seminar, membahas studi kasus nyata serta praktik terbaik untuk memaksimalkan manuver bisnis dengan pendekatan modern. Sesi ini setidaknya terbagi dalam tiga tema bahasan utama: (1) Successful Start Up Investment to Exit dibawakan oleh Paul Santosa dari Wavemaker, (2) Indonesian Startup Going Global dibawakan oleh Co-founder AR&Co Peter Shearer, (3) Growth Hacking dibawakan Co-founder Tiket.com Natali Ardianto.

Sesi coaching class juga secara khusus diadakan pada acara ini untuk memberikan pendampingan materi secara lebih mendalam. CMO Kumparan Andrias Ekoyuono dan Founder Drone Academy Irendra Radjawali akan mendampingi pada sesi tersebut dengan membawakan bahasan seputar strategi promosi brand dan inovasi produk.

Peserta yang mengikuti pelatihan ini juga berkesempatan untuk memperoleh funding bagi startupnya. Tiga peserta terbaik akan mendapatkan keanggotaan khusus untuk inkubator, bertemu dengan pelaku startup lain yang telah berpengalaman.

Rangkaian Amvesindo Demo Day 2017 akan dilaksanakan esok hari, tanggal 2 Agustus 2017 mulai pukul 09.00 hingga selesai. Acara bertempat di Auditorium Indosat, Jakarta Pusat. Saat ini pendaftaran seminar dan coaching class masih dibuka. Informasi lebih lanjut dan pendaftaran, kunjungi tautan berikut ini: http://www.amvesindo.org/event/18


Disclosure: DailySocial adalah media partner Amvesindo Demo Day 2017

Kominfo Pekan Ini Normalisasi Akses Telegram

CEO Telegram Pavel Durov hari ini menyambangi kantor Kemenkominfo untuk bertemu Menkominfo Rudiantara mengonsolidasikan permasalahan yang mengemuka beberapa waktu terakhir. Beberapa pembahasan hari ini di antaranya tentang penanganan isu terorisme dan konten radikal yang berkembang di platform Telegram yang menjadi alasan Kemenkominfo memblokir 11 DNS layanan web Telegram.

Dari rilis resmi yang kami terima dari Kemenkominfo, Durov memiliki komitmen yang sama dengan pemerintah dalam penanganan isu terorisme di Indonesia. Ia mengutarakan bahwa pembuatan “Joint Statement” sangat perlu direalisasikan untuk dapat bersinergi bersama. Sebagai tindak lanjut dari komitmen ini, Kemenkominfo dan Telegram sepakat untuk mengatur dan mengelola prosesnya.

[Baca juga: Pemerintah Blokir Situs Telegram]

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel A Pangerapan. Pihaknya mengapresiasi itikad baik yang dilakukan Telegram dan komitmen yang diutarakannya. Dalam waktu dekat (estimasi maksimal pekan ini), 11 DNS web yang telah diblokir akan segera dipulihkan.

Indonesia adalah negara istimewa bagi Telegran

Pasca pertemuan ini, pekerjaan rumah Telegram ialah membentuk tim khusus untuk berkomunikasi secara intend dengan pemerintah dalam berbagai upaya pemberantasan terorisme dan konten negatif. Hal ini telah disetujui Durov, pasalnya ia mengakui jika Indonesia termasuk negara yang diistimewakan oleh perusahaannya. Kendati demikian tidak diungkapkan mengenai data pengguna yang ada di Indonesia saat ini, yang pasti sangat sigifikan.

“Kami juga sudah membentuk kanal langsung yang akan membantu tim Menkominfo melaporkan konten yang membahayakan publik ke moderator kami sehingga waktu yang dibutuhkan akan berkurang secara signifikan,” jelas Durov.

[Baca juga: Yang Diinginkan Pemerintah Agar Tak Lagi Terjadi Pemblokiran Layanan]

Sejauh ini, selain digunakan untuk kebutuhan komunikasi personal, aplikasi pesan Telegram banyak dimanfaatkan (dari kapabilitas API – Application Programming Interface) oleh komunitas untuk membuat inovasi berbasis bot –termasuk untuk kebutuhan pendidikan. Di Yogyakarta ada komunitas pecinta sejarah yang menggunakan Telegram sebagai media diskusi dan arsip pengetahuan. Pun demikian beberapa universitas bahkan memanfaatkan untuk bot sitasi digital, dan masih banyak lainnya.

Tentu harapannya dengan adanya konsolidasi ini menjadi sebuah jalan tengah yang akan memberikan kenyamanan bagi semua pihak. Baik untuk konsumen yang begitu diuntungkan dengan layanan Telegram, pun bagi pemerintah untuk tetap bisa mengawasi atas konten negatif di dalamnya.

Perangkat VR dan AR Belum Populer di Indonesia, Namun Masyarakat Antusias Menyambutnya

Produk berbasis Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) saat ini sudah sangat mudah ditemui. Mulai yang dibungkus dalam sebuah permainan digital, hingga digunakan oleh brand untuk menghasilkan konten yang menarik.

OmniVR, Octagon, Digital Happiness, AR&Co. dan sebagainya menjadi pemain lokal yang turut meramaikan pasar tersebut. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai popularitas VR dan AR di kalangan masyarakat Indonesia, DailySocial bekerja sama dengan JakPat melakukan sebuah survei melibatkan 1013 responden pengguna ponsel pintar di Indonesia.

Pemahaman tentang VR dan AR sudah cukup beragam, khususnya saat diminta untuk membedakan di antara keduanya. Sebanyak 9,08% dari responden masih menganggap VR dan AR adalah dua hal yang sama, sedangkan 44,32% masih kurang yakin terhadap konsep keduanya. Terkait perbandingan di antara VR dan AR, responden lebih memahami lebih dalam tentang VR (61,20%) dibanding dengan AR (42,65%).

Terkait dengan perangkat, beberapa tipe perangkat VR dan AR sudah pernah digunakan oleh responden. Yang paling banyak digunakan adalah Samsung Gear VR. Persentasenya pun masih separo responden yang pernah menggunakan. Pun demikian hanya 40,67% dari responden yang pernah memasang aplikasi berbasis VR atau AR di ponsel pintarnya.

Riset tentang popularitas VR dan AR di Indonesia

Salah satu isu dari penggunaan perangkat berbasis VR adalah motion sickness atau rasa pusing yang diakibatkan dari gerakan objek virtual dalam aplikasi. Dari responden yang pernah mencoba perangkat VR, persentasenya hampir sama antara yang merasa pusing dan tidak merasa pusing saat menggunakan perangkat tersebut.

Tidak hanya para pengembang yang percaya bahwa VR dan AR akan memiliki masa depan cerah untuk diimplementasikan dalam banyak hal. Responden survei pun lebih banyak yang menganggap bahwa ke depan perangkat tersebut akan bermanfaat untuk menunjang kebutuhan profesional, hiburan hingga pendidikan. Salah satu yang sudah bisa dicicipi saat ini (walau baru 15,60% responden yang mencoba) adalah untuk virtual shopping.

Riset tentang popularitas VR dan AR di Indonesia

Secara umum survei ini menyimpulkan bahwa cakupan penggunaan VR dan AR belum begitu luas di Indonesia, banyak alasan yang menjadikan pengguna belum sempat mencobanya. Namun demikian, responden terlihat antusias menyambut inovasi berbasis VR dan AR untuk berbagai kepentingan. Hal ini menyiratkan, bahwa pangsa pasar untuk inovasi VR masih sangat memungkinkan untuk berkembang dan inovator di bidang ini dapat terus memacu pengembangan produknya.

Dalam survei tersebut, juga diperlihatkan berbagai data tentang pengalaman pengguna menggunakan perangkat VR/AR, sektor yang paling ditunggu untuk kehadiran VR/AR, dan lain sebagainya. Versi lengkap dari survei tersebut dapat diunduh secara gratis di sini.

Daftar Startup Indonesia di Bidang SaaS (UPDATE)

Software as a Services (SaaS) menjadi varian produk teknologi yang kini banyak digandrungi, baik oleh pengguna personal ataupun bisnis. SaaS merupakan varian produk perangkat lunak yang dapat digunakan secara langsung oleh pengguna, tanpa perlu adanya instalasi secara rumit. Umumnya saat ini produk SaaS diakses secara online –baik langsung menggunakan peramban ataupun melalui medium aplikasi, dan dikemas dalam bentuk berlangganan.

Ada dua faktor utama yang menjadi pendukung akan melejitnya SaaS. Faktor pertama dari sudut pandang konsumen, penetrasi internet dan perangkat pendukung menjadi pendongkrak utama. Kemudian faktor kedua ialah dari sudut pandang pengembang, fleksibilitas layanan komputasi awan sangat mendukung penguatan berbagai unsur teknis.

Di Indonesia, startup digital yang mengembangkan produk berjenis SaaS tidak sedikit. Beragam kebutuhan –khususnya berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan sumber daya manusia—mulai difasilitasi dengan teknologi berbasis aplikasi. DailySocial mencoba merangkum startup-startup tersebut dalam sebuah daftar startup Indonesia di bidang SaaS.

AkuntansiOnline

Sesuai namanya, layanan ini menawarkan sistem akuntansi virtual yang dapat diakses melalui aplikasi online. Startup yang digagas bersama PT Zahir Internasional ini tidak hanya menyediakan aplikasi perhitungan semata, namun di dalam layanannya juga disematkan dukungan konsultasi pendampingan. Tepatnya ada tiga bidang pekerjaan yang coba difasilitasi AkuntansiOnline. Pertama berkaitan dengan pembuatan SOP bisnis dan sistem akuntansi perkantoran. Kedua berkaitan dengan konsultasi bisnis. Dan yang ketiga berkaitan dengan jasa pembuatan laporan keuangan.

Amplifia

Startup ini menyajikan sebuah platform employee advocacy yang mencoba percaya bahwa suara karyawan sebuah perusahaan dapat menjadi alternatif periklanan yang lebih efisien. Hal ini didasari dengan tren –khususnya di wilayah Amerika Serikat—bahwa employee advocacy sudah menjadi model baru dari marketing automation. Advocacy marketing sebenarnya punya kekuatan yang mampu memperkuat brand melalui media sosial. Sistem Amplifia mendesain karyawan perusahaan berperan langsung di dalam proses tersebut.

Application Information Will Show Up Here

 

Eresto

Eresto merupakan solusi end-to-end untuk manajemen restoran. Untuk kebutuhan konsumen, Eresto menyediakan fitur self-order. Para pengunjung bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dari meja masing-masing. Sedangkan di sisi pengelola restoran, Eresto disebutkan bisa digunakan mulai hulu hingga hilir, termasuk manajemen pemesanan, pengaturan inventaris barang, sampai sistem pencatatan keuangan. Sistem ini bisa dijalankan di cloud secara total maupun secara hybrid, sehingga kendala infrastruktur internet tidak menjadi masalah mendasar.

Exquisite Informatics

Startup yang berdiri sejak Oktober 2016 ini menyediakan layanan analisis data dan pengembangan platform data untuk korporasi. Saat ini telah menangani beberapa bidang bisnis, mulai dari perbankan, medis, ritel hingga perusahaan energi. Produk Exquisite Informatics memungkinkan data dari berbagai sumber untuk disatukan dan direstrukturisasi, sehingga memudahkan proses visual dan analisis terjadi dalam satu dasbor terpadu.

Selain produk berupa SaaS, Exquisite Informatics juga menyediakan layanan pengembangan dan konfigurasi infrastruktur server. Hal ini mengingat banyak perusahaan yang butuh comply dengan memiliki pusat data on-premise untuk server yang menampung data konsumen Indonesia.

Gadjian

Layanan yang disajikan ialah untuk pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Berbagai dukungan dihadirkan dalam layanan berbasis web dan aplikasi mobile, yang paling anyar ialah kemampuan untuk mengelola presensi pegawai. Platform Gadjian juga memberikan fungsionalitas untuk perusahaan dalam memonitor karyawan yang bekerja di luar kantor. Fungsi dasarnya mengelola kebutuhan HRD secara menyeluruh, termasuk penggajian, lembur, cuti dan sebagainya. Diharapkan seluruh fitur tersebut dapat memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan yang memiliki banyak kantor cabang, karyawan dengan mobilitas tinggi, atau bekerja jarak jauh (remote).

Application Information Will Show Up Here

 

GDIAnalytics

Dikembangkan oleh GDILab, produk analitik GDIAnalytics mencoba membantu UMKM dengan sebuah sistem terpadu untuk memantau dan menganalisis performa pemasaran yang dilakukan melalui kanal Twitter, Facebook dan Instagram. Cara kerjanya platform ini mengelola unstructured data yang berpotensi menjadi digital market insight. GDIAnalytics merupakan perpaduan dua produk yang diciptakan sebelumnya yaitu Polaris dan Iris.

Handl (Tidak Aktif)

Handl merupakan platform manajemen acara. Menyediakan banyak fitur, mulai dari kanal pendaftaran, monetisasi hingga pengelolaan peserta. Proses kerjanya secara sederhana peserta dapat langsung melakukan registrasi secara online dan data akan terekap dalam basis data penyelenggara. Penyelenggara dapat mengawasi aliran pemasukan pembayaran tiket mulai dari pendaftaran hingga pencairannya setiap waktunya. Handl sudah mendukung alternatif pembayaran yang variatif mulai dari transfer bank, kartu kredit, dan offline melalui mini-market.

Jubelio

Jubelio adalah layanan omni-channel memungkinkan penjual online mengelola produk dan transaksi dari berbagai marketplace di satu dasbor. Selain layanan manajemen stok barang dan transaksi, Jubelio juga terintegrasi dengan sebuah layanan Point of Sale (POS), Accounting, dan Webstore. Yang saat ini juga tengah dikembangkan ialah integrasi layanan pelanggan secara terpusat.

Jurnal

Jurnal menjadi sebuah platform akuntansi berbasis komputasi awan dengan beragam fitur yang mampu mengakomodasi berbagai tugas. Beberapa tugas tersebut termasuk pengelolaan faktur, pengelolaan biaya, pengelolaan stok barang, hingga pelaporan dalam jurnal akuntansi bisnis. Ditambah fitur seperti manajemen aset otomatis, inventori & multi-gudang, serta beragam fitur lainnya untuk menunjang kinerja pebisnis agar lebih profesional sehingga relasi dan kepercayaan dengan pelanggan dan juga pemasok dapat dengan mudah dijalin.

Application Information Will Show Up Here

 

Jojonomic

Dari awal dikembangkan, Jojonomic telah berkembang dari layanan perencanaan keuangan individu ke platform reimburse karyawan. Reimbursement manual dapat sangat menyulitkan, tetapi Jojonomic membantu untuk digitalisasi proses tersebut sehingga pelaku bisnis dapat dengan cepat dan mudah menyetujui dan melakukan kontrol biaya yang dikeluarkan karyawan mereka. Startup ini mencoba membantu perusahaan untuk menyelesaikan tantangan tersebut menggunakan teknologi berbasis komputasi awan dan OCR (Optical Character Recognition).

Application Information Will Show Up Here

 

Kata.ai

Kata.ai merupakan sebuah conversational platform dikembangkan dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) guna menghubungkan brand dengan konsumen secara lebih efektif. Kata.ai menawarkan Dialogue Engine dengan Natural Language Processing yang memungkinkan pelaku bisnis mewujudkan persona brand melalui chatbot yang dapat melakukan beragam aktivitas meliputi pemasaran produk, transaksi jual-beli, hingga pengumpulan data perilaku konsumen melalui media sosial dan messaging app yang populer digunakan.

Kofera

Kofera adalah platform otomasi pemasaran berbasis AI dan machine learning. Tujuannya untuk membantu perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran yang efisien dan menjalankan kampanye pemasaran yang efektif. Pembuatan campaign, monitoring dan optimasi sudah terintegrasi dengan teknologi machine learning, sehingga pelaku usaha cukup memberikan data produk dan tujuan bisnis untuk beriklan secara online. Harapannya, dengan Kofera, pelaku bisnis yang awam sekalipun dapat beriklan secara online dengan mudah dan tepat sasaran.

Konektifa

Layanan ini menangani proses inventori secara digital, khususnya bagi UMKM yang belum mendalami betul tentang bagaimana mengaitkan proses inventori dengan manajemen bisnis guna memonitor seluruh kegiatan usaha sebelum melangkah ke keputusan selanjutnya. Menggunakan Konektifa pemilik bisnis bisa memonitor administrasi usahanya mulai dari rekap kegiatan bisnis dalam satu laporan terpadu, catatan transaksi penjualan dan pembelian, data konsumen dan penyuplai, dan lainnya.

MailTarget

MailTarget adalah aplikasi online yang didesain untuk membantu bisnis melakukan pemasaran melalui kanal email. Saat ini layanan otomasi email untuk pemasaran masih menjadi fokus MailTarget. Layanan ini juga dilengkapi dengan fitur Social Media Management. Untuk bersaing dengan produk-produk luar negeri ada sejumlah keunggulan yang coba dihadirkan dalam platform MailTarget.

Contact Management dan Email Automation dengan sistem labeling akan memudahkan pengguna MailTarget dalam melakukan segmentasi pengguna. Ditambah lagi dengan kapabilitas analisis dan fitur laporan kampanye yang mendalam. Dengan ragam fitur tersebut MailTarget percaya diri bisa menjadi salah satu layanan email marketing lokal yang terpercaya.

Moka

Startup ini menyediakan layanan kasir (atau POS – Point of Sale) berbasis aplikasi. Dengan produk andalannya mPOS, Moka memfokuskan diri untuk menyasar segmentasi bisnis UMKM. Melalui sistemnya Moka merampingkan proses bisnis, menambah efisiensi dan memberikan pemilik ritel tradisional visibilitas yang lebih baik untuk bisnis mereka. Layanan Moka juga memudahkan ritel UMKM dengan mudah mendapatkan akses pembayaran cashless melalui kartu kredit dan kartu debit.

Application Information Will Show Up Here

 

NadiPOS

Mengandalkan teknologi komputasi awan, platform manajemen untuk restoran, food-truck dan bisnis F&B lainnya, NadiPOS menyediakan layanan terpadu untuk memudahkan pengaturan sistem pembayaran dan keuangan. Prosesnya dengan menghubungkan beberapa perangkat, kemudian informasi dari perangkat dapat dikirim ke back-office untuk dilakukan analisis penjualan, inventaris, pelanggan, staf, dan keuangan secara langsung.

Application Information Will Show Up Here

 

NoLimit

Didirikan sejak tahun 2010, NoLimit merupakan layanan SaaS berplatform big data untuk monitor dan analisis media sosial. Saat ini startup asal Bandung tersebut memiliki tiga pilar produk utama, yakni: (1) NoLimit Dashboard, (2) NoLimit Care, dan (3) Online Loyalty. Sistem dasbor membantu pengguna memantau dan menganalisis informasi yang disajikan dari media sosial. Termasuk memahami konsumen internet (warganet) dan kampanye online yang dilakukan kompetitor.

NoLimit Care menyajikan aplikasi yang membantu bisnis memiliki kanal terpadu untuk mengadakan layanan pelanggan melalui media sosial, termasuk via Facebook, Twitter, Instagram dan aplikasi chatting. Sementara itu Online Loyality adalah platform yang membantu meningkatkan keterlibatan warganet terhadap kampanye online yang dilakukan oleh brand. Saat ini kliennya sudah hadir dari berbagai vertikal industri, mulai dari perusahaan telekomunikasi, logistik, finansial hingga pemerintahan.

 

Nusatalent

Nusatalent memiliki dua produk yang dikhususkan untuk mendukung kebutuhan tim SDM di perkantoran. Pertama adalah layanan head hunting yang dikembangkan untuk membantu tim HR melakukan pencarian kandidat, interview kandidat, dan akhirnya memberikan rekomendasi kepada tim HR kandidat yang cocok.

Produk kedua adalah sebuah perangkat lunak untuk membantu tim HR membuat rencana perekrutan dan menggunakan basis data NusaTalent untuk mencari kandidat yang cocok dengan filter-filter yang ada.

OnlinePajak

OnlinePajak diluncurkan untuk memudahkan kegiatan perpajakan untuk UKM dengan sistem yang dijalankan secara online. Kegiatan pencatatan perpajakan yang diakomodasi cukup lengkap, mulai dari perpajakan badan usaha hingga perpajakan pribadi/karyawan. Saat ini OnlinePajak juga telah memiliki API untuk memudahkan beragam transaksi online mengatur otomatis pajak yang harus ditanggung.

Paper.id

Paper.id adalah startup yang menyediakan layanan invoicing (penagihan), akuntansi, dan inventory. Memungkinkan pelaku usaha membuat laporan keuangan di berbagai perangkat dan menyediakan analisis sehingga mereka bisa mengetahui semua hal tentang keuangan perusahaan (arus kas, inventaris, dan lainnya) secara real time.

Application Information Will Show Up Here

 

Pawoon

Pawoon adalah sebuah aplikasi kasir berbasis komputasi awan yang dapat memantau penjualan yang terjadi dan bisa dilakukan di mana saja secara real-time. Saat ini platform Pawoon telah mendukung kebutuhan untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari kedai kopi, ritel, butik, restoran, hingga pameran. Fitur di dalamnya termasuk manajemen inventori terpadu dan sistem pelaporan bisnis. Pawoon ditujukan untuk pasar bisnis kecil dan menengah, sembari memberikan alternatif perangkat lunak dengan harga terjangkau.

Application Information Will Show Up Here

 

Quintal

Layanan Quintal terdiri dari beberapa sistem yang dikembangkan untuk menunjang kebutuhan administratif sekolah, yakni berupa LMS (Learning Management System) dan Sistem Informasi Administratif Sekolah. Pangsa pasarnya cukup spesifik, yakni untuk sekolah berjenjang K-12 di Indonesia (atau setara SD-SMA). Gagasan pengembangan sistem ini muncul untuk mengatasi isu efisiensi pengajaran yang selama ini mengganggu kegiatan belajar. Quintal juga menyediakan layanan belajar online yang memungkinkan guru untuk mengunggah bahan ajar dan kegiatan ujian. Sistem juga mendesain agar orang tua siswa dapat memantau perkembangan anaknya di sekolah.

Application Information Will Show Up Here

 

Sales1CRM

Fokus di sektor korporasi, Sales1CRM menyajikan layanan berbasis komputasi awan untuk membantu perusahaan di Indonesia menjalankan tim penjualan mereka menjadi lebih efisien, kompetitif, dan produktif. Sejauh ini Sales1CRM telah menjalin kerja sama dengan perusahaan di Jakarta, Tegal, Semarang, Surabaya, dan Denpasar untuk menjadi mitra lokal. Secara head-to-head layanan Sales1CRM berhadapan langsung dengan sejumlah perusahaan ternama, seperti Salesforce dan ZohoCRM. Dengan pelokalan layanan, Sales1CRM menjadi berbeda untuk pasar Indonesia.

SIKAD

SIKAD (Sistem Akademik) merupakan sebuah produk berbasis SaaS yang dikembangkan untuk membantu manajemen pendidikan di sekolah. Layanan ini disuguhkan melalui paltform web, dengan harapan bisa diakses di mana pun dan melalui perangkat apa pun. Fungsi utama SIKAD ialah membantu proses administrasi di berbagai lini divisi di sekolah, mulai dari membantu guru dalam mengelola nilai, hingga membantu staf tata usaha untuk mengelola arus kas.

Saat ini sudah ada banyak fitur yang diakomodasi oleh SIKAD, di antaranya fitur rapor digital, sistem pendaftaran siswa baru, layanan bimbingan konseling, administrasi tata usaha, sistem perpustakaan, hingga yang terbaru sistem penilaian kinerja guru.

SIRCLO

SIRCLO membantu pemiliki bisnis berjualan online dengan menyediakan akses ke teknologi, seperti jasa pembuatan website e-commerce, integrasi ke berbagai marketplace, dan beragam jasa lainnya. Dikemas dalam bentuk SaaS, menjadikan pengguna tidak perlu lalu memusingkan bab teknis, pasalnya cukup memilih dan memasang fitur yang ada, maka semua akan dikonversi secara otomatis menjadi sebuah platform bisnis yang andal. Salah satu varian fitur yang menarik di SIRCLO adalah kalkulasi ongkos kirim dan sistem pembayaran, karena dua hal tersebut biasanya menjadi hal utama bagi bisnis untuk mulai berjualan online, khususnya bagi kalangan UMKM.

Sleekr

Mengawali debutnya sebagai aplikasi akuntansi, Sleekr kini menjadi sebuah solusi bisnis end-to-end dengan menawarkan berbagai keunggulan. Salah satunya ialah layanan pengurusan pajak secara online yang terintegrasi dengan sistem akuntansi perusahaan. Sejak awal Sleekr didesain untuk memudahkan UMKM dan korporasi untuk melakukan kegiatan akunting hingga HR. Saat ini Sleekr juga telah terintegrasi dengan berbagai layanan seperti Kartunama.net dan mPOS.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

 

Talenta (Diakuisisi Sleekr)

Talenta merupakan platform SaaS untuk manajemen sumber daya manusia. Saat ini fiturnya juga telah terintegrasi dengan layanan OnlinePajak. Selain itu terdapat beberapa layanan mendasar Talenta, seperti manajemen karyawan, pengelolaan cuti, lembur, reimburse, hingga sistem penggajian. Semenjak kemunculannya, Talenta memang memfokuskan diri untuk usaha kecil dan menengah seperti UKM dan startup.

Turboly

Turboly menyediakan sistem manajemen seperti POS (Point Of Sale), ERP (Enterprise Resource Planning), dan sistem manajemen lainnya untuk operasional bisnis secara digital. Ide awal Turboly berangkat dari masih banyaknya usaha kecil dan menengah masih banyak yang menggunakan manual dalam hal manajemennya. Hal ini tidak lepas dari sistem ERP yang ada di pasaran dinilai terlalu mahal. Karena tidak adanya sistem tersebut maka kontrol atas inventaris, keuangan dan pajak menjadi berantakan.

Trivio (Tidak Aktif)

Trivio dirancang untuk mengedepankan kontrol proses penjualan yang terukur dan transparan bagi para manajer, pemilik bisnis dan salesman sendiri. Ada pun fitur-fitur yang menjadi unggulan antara lain, Absensi Online melalui aplikasi yang terintegrasi, Pipeline yang digunakan untuk melihat proses, Check in – Check out untuk update penjualan dan lokasi pertemuan, Photo Geo-tagging untuk laporan keberadaan lokasi, Region Based Salesman, dan beberapa lainnya. Selain itu Trivio juga menyediakan fitur untuk memantau kondisi GPS, sehingga penggunaan GPS palsu akan terdeteksi. Demikian juga status baterai dari perangkat yang digunakan.

Ukirama

Ukirama adalah startup SaaS  ERP (Enterprise Resource Planning). Produknya menawarkan sistem aplikasi lengkap berbasis komputasi awan yang menyediakan kemampuan mengontrol dan mengatur data transaksi pembelian, penjualan, manajemen stok, akuntansi, keuangan, reparasi, manufaktur, proyek, dan HRD yang membantu mengelola kegiatan administrasi bisnis, khususnya di tingkat UKM.

Riset Nielsen Tunjukkan Pergeseran Penikmat Media ke Ranah Online

Sebuah data hasil riset dari Nielsen Company yang dirilis paruh pertama tahun 2017 menunjukkan beberapa tren menarik dalam industri digital dan media. Total sampel yang diikutsertakan dalam riset kali ini sebanyak 1107 dengan dominasi responden di usia antara 16-34 tahun dari 11 kota besar di Indonesia, mewakili sekurangnya 54,8 juta penduduk.

Bab pertama temuan survei membahas tentang penetrasi media. Tercatat bahwa TV masih berada di peringkat pertama dengan 96 persen responden masih menikmatinya, disusul oleh media berjenis static outdoor (53 persen), kemudian internet (44 persen – setara dengan 24,2 juta penikmat), radio (37 persen), koran (7 persen), dan majalah (3 persen). Penetrasi internet menjadi yang cukup signifikan, meningkat 26 persen sejak lima tahun silam.

Demografi menjadi salah satu hal menarik dalam media, hal ini menjadi kebutuhan bagi para brand untuk menargetkan pangsa pasar yang tepat. Dari konsumsi media didasarkan pada generasi tersaji sebuah grafik menarik berikut. Millennials dan generasi X yang kini menjadi pangsa pasar mayoritas brand terpantau lebih menyukai media internet dan bioskop dalam aktivitas mendapatkan konten.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Kemudian jika menilik proposisi media berdasarkan Social-Economic Class (SEC), terdapat temuan masyarakat kelas 1 (berpenghasilan di atas rata-rata) mendominasi penggunaan TV berlangganan. Sedangkan untuk kelas menengah masih mengisi semua porsi, dengan persentase tertinggi ada pada TV konvensional, internet dan majalah.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Perangkat tablet kurang dinikmati pengguna di Indonesia

Internet menjadi saluran media paling bertumbuh, hal tersebut tak lain dipengaruhi karena aksesiblitas yang makin terjangkau. Mengenai alat akses sendiri, dari hasil survei Nielsen terungkap bahwa ponsel pintar masih berada pada di tingkat teratas, pun demikian dengan pertumbuhannya. Persentase menarik lainnya justru penetrasi perangkat tablet kian menurut. Pada grafik di bawah membandingkan antara penggunaan perangkat di tahun 2015 (ungu tua) dan tahun 2017 (ungu muda).

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Menjadi sebuah temuan menarik, pasalnya justru angka yang masih besar berada pada perangkat laptop dan PC. Faktor kenyamanan dinilai menjadi yang paling mempengaruhi mengapa tablet pada akhirnya kurang diterima di kalangan masyarakat yang menjadi responden.

Tentang penetrasi konten video internet

Tentang media hiburan juga bergeser, kendati sambungan TV masih memiliki porsi tertinggi, ada peningkatan yang cukup signifikan untuk konten video internet. Dalam grafik di bawah ini, varian konten video internet persentasenya tersaji pada grafik batang berwarna kuning. Frekuensinya aksesnya cukup beragam, sedangkan kategori usia menjadi salah satu yang mempengaruhi.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Sedangkan untuk kanal video populer, YouTube masih mendominasi di pasar. Pun saat dibandingkan dengan penyedia konten viral lokal. Persentasenya berselisih sangat jauh. Tentu dapat dipahami, bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi angka tersebut. Selain dari kuantitas dan kategori video yang tersedia, kemudahan fitur pada kanal platform juga menjadi salah satu faktor keberpihakan pengguna dengan portal video milik Google tersebut.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Nielsen juga mencoba menelisik lebih dalam terhadap persentase masyarakat yang belum menikmati konten berbasis internet. Terdapat tiga alasan fundamental, yakni terkait dengan ketersediaan infrastruktur, pengetahuan teknologi yang rendah, serta kenyamanan dengan konten yang telah disediakan oleh TV konvensional.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Efektivitas media internet dengan kebutuhan pemasaran produk

Dalam risetnya Nielsen juga menanyakan apakah ketika responden melihat sebuah tayangan brand di konten yang ia temui internet mereka akan mencari tahu lebih lanjut. Selain responden berusia 50 tahun ke atas, kebanyakan dari responden (lebih dari 60 persen) mengaku selalu berminat mencari tahu lebih lanjut. Karena pada umumnya iklan yang ia lihat di media online mengerucut kepada produk atau brand yang cocok untuk mereka. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada digital advertising yang kian maju, mampu menargetkan secara spesifik kepada demografi pengguna yang diincarnya.

Ada beberapa jenis tindakan yang coba dipetakan ketika pengguna mencari tahu lebih lanjut tentang produk yang mereka temui di konten online. Mulai dari menilik lapak online yang diinformasikan, melakukan pembelian secara langsung, menghubungi penyaji brand terkait, atau membeli secara online. Persentase tertinggi ialah melakukan pembelian secara online.

Riset Nielsen bertajuk "The New Trend Among Indonesia's Netizen"
Riset Nielsen bertajuk “The New Trend Among Indonesia’s Netizen”

Sehingga dapat menjadi sebuah simpulan bahwa akses media online tidak terpaku pada sebuah platform media saja, namun sifatnya kait-mengait satu dengan yang lainnya. Misalnya antara media online dengan iklan digital, antara iklan digital dan toko online, dan lain sebagainya.

CAKRA Jalin Kerja Sama dengan True Axion Interactive Tingkatkan Kualitas Pengembang Game Lokal

CAKRA (Cipta Kreasi Indonesia) adalah asosiasi yang berfokus di berbagai aspek perkembangan intellectual property di Indonesia. Salah satu konsentrasi asosiasi ini adalah pada peningkatan keterlibatan pengembang lokal pada pasar game. Di pasar industri kreatif digital, game menjadi salah satu yang paling dominan pertumbuhannya di Indonesia.

Menurut hasil riset yang dilakukan Newzoo, pasar game di Indonesia pada tahun 2015 mencetak pendapatan $321 juta dan naik secara cepat menjadi $704 juta pada tahun 2016. Pada awal tahun 2017 ini sendiri, pasar game di Indonesia sudah hampir menyentuh angka $900 juta dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau naik 200 persen setiap tahunnya.

Konsumsinya besar, tetapi porsi penguasaan pengembang lokal sangat minim. Porsi produk lokal dalam pasar game di Indonesia masih sangat miris, tidak lebih dari 1 persen. Kecilnya persentase tersebut dinilai disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari kualitas SDM, daya saing industri hingga skema program pemerintah yang masih berada di wilayah abu-abu.

Inisiasi kerja sama dengan True Axion Interactive

Salah satu langkah yang dilakukan CAKRA untuk meningkatkan porsi pengembang lokal pada pasar game di Indonesia, pihaknya menginisiasi kerja sama dengan True Axion Interactive. True Axion Interactive akan membawa program Akademi dan Studio mereka untuk melakukan transfer manajemen produksi dan teknologi hingga daya saing dan kompetensi nasional meningkat.

Kerja sama antara kedua pihak ditandai dengan penandatanganan MoU pada hari ini. Diharapkan kolaborasi ini mampu membuka luas kesempatan transfer teknologi dan proses manajemen selain tentunya membuka akses ke pasar internasional.

“Kami bermaksud membentuk suatu ekosistem positif dengan membangun kolaborasi lintas sektor ekonomi kreatif dan melibatkan berbagai pihak terkait hingga dapat mempercepat akselerasi industri kreatif Indonesia. Pada akhirnya inisiasi ini kami harapkan dapat mendukung program pemerintah mencapai 50% kontribusi pengembang lokal di industri pasar game dan kreatif Indonesia pada tahun 2020,” sambut Kepala Bidang Games CAKRA Ivan Chen.

True Axion Interactive dianggap menjadi mitra strategis, karena studio miliknya Axion Games telah menjadi pilihan outsourcing untuk nama-nama besar pengembang game global seperti EA, Blizzard hingga Activision dan sukses menghasilkan berbagai IP (intellectual properties) yang mendunia.

“Kami memiliki pengalaman selama 11 tahun terakhir di Axion Games melatih talent lokal melalui program akademi intensif hingga secara teknis menjadi pengembang game terbaik di China dan Thailand, program ini akan kami bawa serta ke Indonesia dengan target menghasilkan IP bertaraf global,” ungkap CEO True Axion Interactive Jessie Boonyawattanapisut.

Akademi dan studio direncanakan juga akan masuk ke renah edukasi melalui universitas di Indonesia. Akan ada banyak program lainnya seperti inkubasi, akselerasi, co-development, internship dan masih banyak lagi, bahkan tidak tertutup kemungkinan para intern berpartisipasi dalam proyek kolaboratif bersama EA atau Activision.