Ayo Rayakan Hari Star Wars Dengan Lima Hal Ini

Meskipun tidak pernah diumumkan resmi oleh Lucasfilm, fans setuju 4 Mei ialah hari Star Wars, dipilih karena tanggal ini merupakan pun dari kalimat ‘May the Force be with you’. Bagi penggemar, bulan Mei juga dianggap spesial sebab ia merupakan bulan ditayangkannya enam film Star Wars. Banyak orang (termasuk pejabat pemerintah) bahkan menganggapnya sebagai hari libur.

Anda masih bingung apa saja yang mesti Anda siapkan buat merayakan tanggal 4 Mei? Jangan cemas, beberapa ide di bawah sudah disiapkan khusus untuk Anda.

Siapkan Lightsaber Anda

“Lightsaber adalah senjata elegan di era yang lebih beradab,” begitu kata Obi-Wan Kenobi. Dan Sayangnya (atau untung saja, tergantung perspektif), upaya pembuatan lightsaber masih sejauh menciptakan replika. Saat ini ada dua produsen lightsaber mainan terbaik, dan mereka sama-sama menawarkan keleluasaan kustomisasi – warna bilah pedang, gagang, sampai kristal: Adaptive Saber Parts oleh Saber Forge serta OTS Saber.

Star Wars Day 2016 01

Jika ingin merakit lightsaber yang sesuai dengan visi Anda, OTS Saber menyajikan lebih dari 40 komponen, memungkinkan Anda menciptakan 800 ribu kombinasi. Saya sendiri lebih menyukai Adaptive Saber Parts karena selain kustomisasinya mudah, ‘bilah sinar’ terbuat dari pipa tahan benturan, biasa dipakai buat kaca anti-peluru.

Star Wars Day 2016 02

Jadi pilot Millennium Falcon

Tenang saja, Anda tidak memerlukan lahan parkir buat menaruh Millennium Falcon. Yang saya maksudkan di sini adalah mainan remote control buatan Air Hogs. Wujudnya memang tidak seapik kreasi Olivier Caron, namun setidaknya kita tidak perlu susah-susah merakitnya dari nol. Air Hogs Millennium Falcon mengusung desain quad-copter, mengambil tenaga dari enam buah baterai AA, bisa dikendalikan lewat remote dan dapat terbang hingga jarak maksimal 60 meter.

Star Wars Day 2016 03

Selain Millennium Falcon, Air Hos juga menyediakan mainan remote control X-Wing, TIE Advanced X1 serta X-34 Landspeeder.

Mainkan game Star Wars

Dengan penyajian serupa kedua permainan terdahulu, Disney Infinty 3.0 difokuskan pada franchise Star Wars. Setidaknya ada empat set figurine yang disiapkan untuk memuaskan kalangan fans berbeda: The Clone Wars, Original Trilogy, The Foroce Awakens dan Star Wars Rebels. Game sudah dirilis, dan Anda dapat menikmatinya di PC, PlayStation 4, Xbox One, perangkat bergerak serta console last-gen.

Star Wars Day 2016 04

Sejumlah publisher juga tak lupa turut memeringati tanggal 4 Mei. Electronic Arts mengadakan program free trial Star Wars Battlefront dan expansion-pack Star Wars: The Old Republic, Knights of the Fallen Empire. Sedangkan ada diskon bundel game Star Wars di GOG.com, plus kemunculan perdana Shadows of the Empire di platform distribusi digital spesialis judul klasik itu.

Star Wars Day 2016 05

Miliki console game serta notebook Star Wars

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan bundel PlayStation 4 Star Wars Battlefront. Edisi khusus ini disediakan untuk menemani peluncuran game shooter garapan DICE. Namun meskipun Anda tidak menyukai Battlefront, kita tetap mendapatkan console berdesain kontemporer Star Wars: gambar helm Darth Vader dengan logo Star Wars mengisi seluruh tubuh PlayStation 4.

Star Wars Day 2016 06

Tampaknya ‘sisi gelap’ Force merupakan favorit produsen hardware. HP juga mengangkat tema Sith untuk notebook Pavilion Star Wars Special Edition. Ia memang bukan perangkat gaming, namun fans akan sangat mengapresiasi penampilannya yang apik, serta konten-konten eksklusif (1.100 gambar ditambah wallpaper dan koleksi sound effect Star Wars).

Star Wars Day 2016 07

Miliki astromech droid

Buat pertempuran di angkasa, bahkan pilot-pilot kawakan sekelas Luke Skywalker dan Poe Dameron membutuhkan bantuan astromech droid. Mengacu pada kedua karakter ini, Anda diberikan pilihan: R2-D2 atau BB-8?

Jika menyukai penampilan imut BB-8 di The Force Awakens, Anda dapat membeli miniatur BB-8 kreasi Sphero. Ia bergerak seperti aslinya, pintar, lucu, dn terkoneksi ke smartphone Anda via aplikasi. Sphero BB-8 mampu bergerak dan berpatroli di rumah Anda secara otomatis.

Star Wars Day 2016 09

Namun sebagai penggemar setia Original Trilogy, saya sendiri lebih memilih R2-D2 dari Hasbro. Robot ini mampu merespons perintah Anda, dan buat memanggilnya, cukup katakan ‘hey R2’. Lalu dalam mode Game, R2 bisa memainkan sejumlah permainan, menari hingga memutar musik.

Star Wars Day 2016 08

Sebagai tambahan, jika Anda penggila Lego dan ingin melengkapi koleksi Lego Star Wars, Anda bisa menjelajah dan membelinya lewat tautan ini atau ini.

Penggunaan Windows Berkurang, Turun di Bawah 90 Persen?

Ketika diluncurkan, Windows 10 mendapatkan tanggapan positif karena selain mendengarkan permintaan konsumen terkait UI, Microsoft juga menyempurnakan bundel software dan membekalinya dengan Cortana. Di Oktober 2015, terhitung ada lebih dari 110 juta device yang berjalan di Windows 10. Tetapi menariknya, muncul indikasi lebih banyak orang berpaling dari Windows.

Informasi tersebut dilaporkan oleh PC Gamer berdasarkan data yang dikumpulkan Net Marketshare. Persentase penggunaan sistem operasi Windows di desktop turun hingga di bawah 90 persen, tepatnya 88,77 persen di bulan April. Kemungkinan besar, hal ini merupakan dampak melemahnya Windows 7. Melihat dua bulan ke belakang, untuk pertama kalinya, Windows 7 terpantau merosot dari 51,89 menjadi 48,81 persen.

Di periode dua tahun ke belakang, Windows 7 memperlihatkan dominasi pada Juni dan Juli 2015, namun mulai melandai di momen perilisan Windows 10. Platform anyar ini memang menunjukkan peningkatan stabil, dan mungkin masa upgrade gratis yang sebentar lagi akan habis turut mendorong hal tersebut. Uniknya, ada eskalasi tipis pemakaian Windows 8.1, setelah menyusut kurang dari 10 persen di Februari 2016.

Dan yang tak kalah menarik: Windows XP masih menampakkan kegigihannya bersaing dengan OS-OS anyar. Ia memulai tahun ini dengan menguasai 11 persen lebih, meskipun terpaksa turun. Masa extended support XP sebetulnya sudah berakhir lebih dari dua tahun silam, dan sejak itu platform rentan terhadap serangan serta eksploitasi.

Ketika Windows melemah, Anda bisa melihat kategori Others mengalami kenaikan hampir tiga persen dalam satu bulan terakhir – dari 9,45 ke 12,43 persen. Kemudian dari bagan lain, Mac semakin mendekati sepuluh persen (9,57 persen).

Dari menganalisa kurva-kurva Net Marketshare, PC Gamer memperkirakan sangat kecil kemungkinan bagi Windows 10 melampaui Windows 7 secara signifikan di tahun ini. Bahkan jika Windows 10 memperoleh kenaikan dan Windows 7 turun tiga persen tiap bulan, platform terfavorit itu tetap akan memimpin di Desember 2016 hingga dipaksa menyerahkan mahkotanya pada Windows 10 di Januari 2017 .

Salah satu faktor pendorong peningkatan Windows 10 di awal ketersediaannya adalah strategi update gratis yang Microsoft terapkan pada Windows 7, 8 dan 8.1; akan usai pada tanggal 29 April 2016. Tapi sang raksasa asal Redmond masih memikul beban berat: Mereka menargetkan satu milar perangkat beroperasi di Windows 10 tiga tahun selepas perilisannya.

Siap-Siap, Open Beta Overwatch Akan Digelar Akhir Minggu Ini

Semenjak diungkap, Overwatch mencuri perhatian gamer karena ia merupakan game shooter multiplayer pertama Blizzard semenjak mulai berkiprah di gaming seperempat abad silam. Tak heran banyak orang tertarik mengikuti program tes beta di akhir 2015, sayangnya diadakan secara terbatas. Dan beberapa jam lalu, developer menyingkap kabar gembira bagi fans yang penasaran.

Belum punya rencana buat menghabiskan liburan panjang minggu ini? Para gamer tak perlu pergi ke mana-mana. Blizzard Entertainment mengumumkan bahwa mereka akan segera membuka gerbang open beta Overwatch, tepatnya pada tanggal 5 sampai 9 Mei 2016. Beta bisa dinikmati oleh seluruh pemilik platform current-gen, termasuk PC, PlayStation 4, dan Xbox One; dihadirkan melalui dua tahapan.

Overwatch Open Beta 03
Mei dan robot punya D.Va.

Blizzard sangat dermawan dalam menyuguhkan konten open beta. Di sana Anda dapat mengakses seluruh karakter hero, peta, dan fitur-fitur semisal Custom Games, Loot Boxes serta Weekly Brawl. Anda dipersilakan memilih 21 hero Overwatch, dan dibebaskan bermain di 12 map yang terbagi dalam empat kategori mode: Assault, Escort, hybrid Assault/Escort, serta Control.

Semua mode menopang total 12 pemain, membaginya jadi dua tim. Melengkapi opsi Quick Play (segera membawa Anda masuk ke game), Anda bisa memilih Play vs. AI atau Custom Game di mana kita dapat mengutak-atik peraturan permainan buat bermain bersama kawan atau komputer. Di Weekly Brawl, pemain ditantang dengan sejumlah restriksi serta rule set berbeda. Selain itu tersedia pula Tutorial, Practice Range dan Practice vs. AI.

Overwatch Open Beta 02
Robjorn versus Lucio versus Tracer.

Untuk di PC, Overwatch disajikan melalui aplikasi Battle.net. Anda hanya berlu mengunduh dan menginstalnya (jika belum), kemudian log-in. Selanjutnya klik icon Overwatch di sebelah kiri app desktop Battle.net, tentukan region di menu drop-down, dan jangan lupa tekan Install. Setelah selesai, Overwatch siap mainkan.

Buat pemilik console PlayStation 4 atau Xbox One, langkah-langkahnya lebih sederhana. Gamer PS4 bisa melakukan search di PlayStation Store dengan keyword ‘Overwatch’. Di Xbox One: masuk ke akun Xbox Live, kunjungi Xbox One Store, pilih Games kemudian Search All Games. Masukkan kata ‘Overwatch’ dan akan keluar Overwatch Open Beta. Tinggal klik Download.

Sempat disebut di atas, ada dua tahapan beta Overwatch. Early Access tersaji secara eksklusif untuk mereka yang sudah pre-order, sudah terbuka mulai hari ini. All Access sendiri baru menyusul tanggal 5 Mei besok. Setelah open beta rampung, Overwatch akan meluncur pada tanggal 24 Mei 2016.

Teknologi Pre-Touch Microsoft Lebih Canggih dari Apple 3D Touch

3D Touch adalah salah satu fitur andalan yang Apple sematkan di iPhone 6S. Berkatnya, smartphone mampu mengukur intensitas sentuhan – dapat membedakan tap normal atau tekanan kuat pada layar, diakui sebagai lompatan besar dalam penyajian touchscreen. Menariknya, terdengar kabar bahwa Microsoft sedang meramu teknologi sejenis tapi lebih canggih.

Melalui blog resmi, Microsoft memperkenalkan teknologi bernama Pre-Touch Sensing for Mobile Interaction. Meskipun pengembangannya masih dalam wilayah handset ber-touchscreen, pemakaian Pre-Touch tidak membutuhkan sentuhan. Metodenya mirip Samsung Air View, namun sang raksasa dari Redmod itu betul-betul menitikberatkan detail dan akurasi. Alhasil, Anda bisa menavigasi konten smartphone tanpa perlu menyentuhnya, membuat prosedurnya jadi efisien.

Pre-Touch memberikan kemampuan pada smartphone untuk mendeteksi posisi jari di sekitar layar termasuk saat Anda menggenggamnya. Seiring penggunaan, ia dapat beradaptasi terhadap cara kita berinteraksi dengan handset. Contoh sederhana: ketika Anda sedang menyaksikan video, tidak ada UI yang mengganggu. Interface baru akan keluar sewaktu jari mendekat, dan seperti biasa, Anda dapat mem-pause atau menggerakkan slider.

Pusat dari kapabilitas Pre-Touch terletak pada komponen touchscreen self-capacitive. Sebelumnya, teknik kendali hands-free seperti ini biasanya mengandalkan kamera depan di device atau mungkin ultrasonic, tapi versi Microsoft tersebut sepenuhnya memanfaatkan bagian layar. Pre-Touch mendongkrak tingkat akurasi dan keleluasaan pengoperasian via gesture, serta membantu bidang kolaborasi edit konten.

Seperti yang telah dibahas sedikit sebelumnya, Microsoft juga memodifikasi Pre-Touch agar mengetahui bagaimana cara Anda menggunakan device. Jika kebetulan Anda sedang memegangnya di tangan kanan dan mencoba mengakses konten (misalnya dengan jempol), UI akan dimunculkan di area yang mudah dijangkau. Hal serupa berlaku untuk tangan kiri. Berkat Pre-Touch, smartphone seolah-olah mengerti maksud Anda bahkan sebelum disentuh.

Lewat video yang diunggah minggu lalu, Microsoft memperlihatkan beberapa aspek yang terbantu karena Pre-Touch. Misalnya sewaktu menjelajahi web, hyperlink akan muncul seandainya device mendeteksi satu jari, lalu eksplorasi tab dapat diteruskan dengan merentangkan dua jari atau lebih.

Microsoft belum menginformasikan kapan Pre-Touch akan hadir di produk konsumen. Di sesi demo, tampaknya Microsoft memakai perangkat prototype. Semoga saja fitur ini segera diimplementasikan oleh para pencipta handset.

Via Digital Trends.

Dalam 1 Menit, Roda GeoOrbital Ubah Sepeda Biasa Anda Jadi e-Bike

Adopsi sepeda elektrik di dunia mengalami kenaikan stabil sejak akhir abad ke-20. Mudah digunakan, efisien dan ramah lingkungan merupakan beberapa aspek mengapa makin banyak orang memilihnya. Namun tak bisa dipungkiri, e-bike memang relatif lebih mahal dibanding versi normal. Dan mungkin Anda tidak akan berpikir untuk membelinya jika sudah memiliki sepeda biasa.

Developer sudah lama mencari solusi praktis atas kendala tersebut, dan beberapa solusi berhasil ditemukan. Kali ini sebuah alternatif ditawarkan oleh tim kecil dari Cambridge. Menggunakan pendekatan serupa Centinel, GeoOrbital memperkenalkan GeoOrbital Wheel, yaitu roda unik yang bisa mengubah sepeda standar menjadi e-bike cukup dalam waktu satu menit. Rahasia dari kemudahaan pengoperasian GeoOrbital terdapat pada desainnya.

GeoOrbital mengusung rancangan orbital, wujudnya seperti roda Light Cycle di film Tron. Device terdiri atas ban flat-proof, unit pengendali motor dengan tubuh unibody aluminium kelas pesawat terbang, baterai li-ion dan motor DC. Satu-satunya bagian yang tidak tersambung ke roda adalah throttle-nya. Developer menyediakan dua tipe ukuran, dan proses pemasangannya sama sekali tidak memerlukan alat bantu.

GeoOrbital 02
Spesifikasi lengkap GeoOrbital Wheel.

Ban bermotor elektrik tersebut kompatibel ke hampir semua jenis sepeda, dan demi memastikannya, developer telah menguji ratusan model dari era berbeda. Dua ukuran GeoOrbital Wheel dapat terpasang ke ban 26-inci serta 700C (termasuk 28- sampai 29-inci) di depan. Untuk mentenagainya, tim memanfaatkan baterai lithium-ion removable Panasonic 36V.

Dengan unit baterai tersebut, GeoOrbital mampu menjangkau jarak 80-kilometer (dibantu kayuh) atau kisaran 48-kilometer untuk roda 26-inci. Jika Anda betul-betul mengandalkan motor elektriknya saja, GeoOrbital dapat menempuh 32-kilometer (19km roda 26-inci). Tentu saja semakin banyak kita mengayuh, maka baterai jadi kian awet. Motor Brushless DC 500W bisa membawa Anda hingga kecepatan maksimal 32km per jam dalan enam detik.

Bagian ban GeoOrbital terbuat dari busa padat, sehingga Anda tak perlu mengisi angin atau khawatir bocor. Ia didesain agar tahan lama serta bisa digunakan di bermacam-macam kondisi cuaca. Perangkat dilengkapi pula dengan outlet USB, sehingga Anda dapat mengisi baterai smartphone sampai speaker portable, atau menyambungkannya ke lampu sepeda.

Saat ini developer telah sukses mengumpulkan dana buat merampungkan proyek mereka via Kickstarter. Di platform crowdfunding itu, Anda sudah boleh memesannya. Di sana satu unit GeoOrbital dipatok di harga US$ 700, mulai didistribusikan bulan November 2016.

Activision Umumkan Call of Duty: Infinite Warfare, Siapkan Pula Remake Modern Warfare

Bocoran mengenai game Call of Duty terbaru – menyebutkan judul serta kapan Activision menyingkapnya – terbukti tepat. Tapi selain pelanjut permainan shooter populer itu, ternyata publisher juga sudah mempersiapkan kejutan buat para fans. Di tahun ini juga, Activision akan merilis veri remaster dari salah satu judul CoD terbaik yang pernah dilepas di platform last-gen.

Call of Duty: Infinite Warfare

Pengumuman Call of Duty: Infinite Warfare dilakukan lewat publikasi reveal trailer di YouTube. Kotennya mungkin sudah bisa Anda tebak: potongan-potongan adegan sinematik, cutscene dalam perspektif orang pertama, baku tembak, ledakan dan lebih banyak ledakan di sana-sini. Meski tampaknya permainan kembali menyajikan formula ‘perang berskala besar’ yang sama, developer menjanjikan sejumlah inovasi serta kehadiran mode Zombie.

Sejak Advanced Warfare, Call of Duty mulai terang-terangan mengusung tema fiksi ilmiah, dan arahan tersebut tampaknya turut memengaruhi seri Black Ops. Di Infinite Warfare, developer Infinity Ward menggiring Anda jauh ke masa depan. Aksi baku tembak turut dibawa ke luar atmosfer planet. Pertempuran udara dan luar angkasa akan menjadi aspek penting mode campaign.

Call of Duty Infinite Warfare 01
Infinite Warfare membawa Anda jauh ke masa depan.

Infinite Warfare mengambil latar belakang cerita futuristis. Di masa itu, negara-negara di dunia telah bersatu mendirikan United Nations Space Alliance untuk mulai mengkolonisasi ruang angkasa. Dan di jagat Call of Duty, kedamaian tidak dapat bertahan lama. Sebuah faksi yang menamakan dirinya Settlement Defense Front menyatakan perang pada UNSA, dan segera melakukan serangan tiba-tiba. Anda bermain sebagai komandan kapal UNSA Retribution Kapten Reyes, ditugaskan buat menghentikan SDF.

Permainan rencananya akan dirilis tanggal 4 November 2016 di PC, Xbox One dan PlayStation. Tersedia pilihan edisi standar, Legacy Edition dan Digital Legacy Edition (masing-masing US$ 80), Digital Deluxe Edition (US$ 100), serta Legacy Pro Edition (US$ 120).

Call of Duty Infinite Warfare 02
Pertempuran di udara dan angkasa menjadi elemen penting di game.

Call of Duty: Modern Warfare Remaster

Kejutan terbesar dari pengungkapan Infinite Warefare adalah pengumuman versi remake Call of Duty: Modern Warfare. Sayang sekali, ia tidak dijual terpisah. Permainan dibundel bersama Infinite Warfare edisi Legacy. Modern Warfare Remaster dikerjakan oleh tim Raven Software, menyuguhkan campaign orisinil serta upgrade pada grafis. Namun untuk multiplayer-nya sendiri, cuma ada 10 map, separuh dari Modern Warfare versi lawas.

Via Gamespot. Sumber: CallofDuty.com.

Apakah Dengan Memblokir, Masalah ‘Game-Game Berbahaya’ Bagi Anak Dapat Teratasi?

Sudah cukup lama Kemendikbud mengumumkan daftar 15 permainan video yang dianggap berbahaya bagi anak. Namun kabar menjadi sorotan saat KPAI menanggapi hal tersebut dengan mengungkap rencana pemblokiran. Ternyata langkah ini mendapatkan kritik keras dari netizen. Banyak orang meluapkannya di sosial media, beberapa pihak bahkan mengambil tindakan dramatis.

Melihat melalui perspektif kalangan awam, tak ada yang salah dengan niatan Pemerintah melindungi generasi muda. Perkembangan teknologi hiburan begitu pesat, dan dengannya meningkat pula tuntutan bagi lembaga negara untuk menyaring konten. Tapi terkait agenda pemblokiran, mengapa respons khalayak begitu negatif? Di artikel ini, saya mencoba mendalaminya.

Game-game berbahaya

Berdasarkan laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, list permainan berbahaya sebetulnya sudah dipublikasi semenjak 15 Maret 2016. Di sana, penulis Yohan Rubiyantoro mengutip hasil penelitian Iowa State University yang menyebutkan bahwa ‘bermain game dengan unsur kekerasan dapat mematikan rasa’.

Selanjutnya direktur Indonesia Heritage Foundation Wahyu Farrah Dina turut menyampaikan, gara-gara video game-lah anak mudah melakukan kekerasan dan kehilangan empati.

Permainan-permainan tersebut meliputi:

  1. World of Warcraft
  2. Grand Theft Auto
  3. Call of Duty
  4. PointBlank
  5. CrossFire
  6. War Rock
  7. Counter-Strike
  8. Mortal Kombat
  9. Future Cop
  10. Carmageddon
  11. Shellshock
  12. Raising Force
  13. Atlantica
  14. Conflict: Vietnam
  15. Bully

Para orang tua mungkin akan segera menandai nama-nama ini, atau langsung mengecek isi PC buah hati mereka. Namun gamer akan segera melihat masalah: list di atas tidak up-to-date.

Shellshock serta Conflict Vietnam (2004) bukanlah permainan populer bahkan saat mereka dirilis bertahun-tahun silam, dan saya ragu masih ada yang memainkan War Rock (2007). World of Warcraft (2004)? Gamer muda kita pasti lebih memilih game  free-to-play dibanding harus mengeluarkan belasan dolar per bulan buat langganan. Terlebih lagi, judul-judul seperti Future Cop (1998) dan Carmageddon (1997) dirilis hampir dua dekade lalu.

Saya setuju Grand Theft Auto, Bully, Mortal Kombat, dan game-game bertema kekerasan tidak boleh disentuh anak kecil; namun begitu pula dengan ratusan permainan lain. Banyak orang menilai penjabaran tersebut memperlihatkan ketidakpahaman pihak Kemendikbud serta KPAI mengenai apa yang sedang mereka bahas.

Memahami sistem rating video game

Bukan hanya sekarang video game menimbulkan polemik. Di masanya, Doom mendapat kecaman dari berbagai pihak karena selain sadis, permainan mengusung ‘simbol-simbol iblis’. Tapi kendala ini sudah memperoleh solusi semenjak belasan tahun silam. Faktanya, Doom merupakan salah satu permainan pertama yang mendapatkan rating M oleh ESRB. Dan fungsi lembaga seperti Entertainment Software Rating Board dan sejenisnya-lah yang perlu kita pahami.

Setidaknya ada dua organisasi global raksasa yang bertugas memberi rating pada software hiburan: ESRB meliputi wilayah Amerika Serikat, Kanada serta Meksiko; dan PEGI atau Pan European Game Information di Eropa. Cara mengetahui buat siapa permainan itu ditujukan sangat mudah, Anda tinggal melirik badge-nya – baik di boks fisik maupun di platform distribusi digital (Steam tak lupa akan menanyakan tanggal lahir Anda).

Ada tujuh rating ESRB, ditandai dengan huruf:

  • RP (Rating Pending): belum ada sertifikasi final, muncul saat game masih diiklankan
  • EC (Early Childhood): untuk usia tiga tahun ke atas atau periode pra-sekolah
  • E (Everyone): siapapun bisa menikmatinya selain kategori EC
  • E 10+ (Everyone 10+): umur 10 tahun ke atas
  • T (Teen): minimal 13 tahun, biasanya sudah mulai berisi kekerasan tingkat menengah dan lelucon kasar
  • M (Mature): 17 tahun ke atas, menampilkan kekerasan dan elemen seks secara lebih gamblang
  • AO (Adults Only): 18 tahun ke atas, lebih tinggi lagi dari Mature

Sertifikasi PEGI malah lebih mudah dipahami karena menunjukkan angka umur: 3, 7, 12, 16 sampai 18. Fungsi sejumlah icon juga perlu Anda ketahui, menandakan adanya unsur perjudian, diskriminasi ras, penggunaan narkotika serta kata-kata makian, dan lain sebagainya.

Silakan kunjungi Steam, dan Anda akan langsung melihat bahwa Grand Theft Auto dan Mortal Kombat masuk dalam kategori PEGI 18. Counter-Strike: Global Offensive sendiri ialah permainan Mature. Mereka sama sekali bukan santapan anak kecil.

Bagaimana jika belum mendapatkan rating?

Sejumlah permainan belum mendapatkan sertifikasi PEGI atau ESRB, umumnya game-game dari publisher-publisher negeri timur. Dan sayangnya, mereka ini memenuhi game center dan warnet secara tak terbendung. Dan di sinilah pentingnya peran orang tua, keluarga dan para pengajar untuk selalu mengetahui apa yang dikonsumsi oleh generasi muda kita.

Bagi saya, mengenal siapa yang anak-anak temui secara online tak kalah krusial dari mengetahui permainan apa yang sering mereka mainkan.

Blokir?

Blokir memang terlihat seperti jalan keluar sederhana, dan sangat mudah menyalahkan sesuatu yang belum betul-betul dipahami. Tapi ia tidak memberikan pemecahan fundamental terhadap masalah ini: masih minimnya pengetahuan banyak orang, termasuk generasi pendidik dan instansi pemerintah, terhadap industri gaming. Lagi pula, bukankah video game turut mengharumkan nama Indonesia di kancah global?

Langkah pertama buat mengatasi dampak buruk video game terhadap generasi muda: pahami benar cara kerja sistem rating, kemudian sampaikan pengetahuan tersebut ke seluruh kalangan. Sudah saatnya semua orang mengerti potensi gaming di negara dengan populasi gamer aktif lebih dari 28 juta jiwa ini.

Lalu bagaimana jika ditemukan game tanpa rating? Inilah PR buat Pemerintah: menciptakan standar atau sistem sertifikasi, khususnya bagi permainan-permainan yang belum tersaring ESRB dan PEGI. Update: Seperti yang dikutip dari Duniaku.net, akhir tahun lalu pembahasan tentang rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Klasifikasi Permainan Interaktif Elektronik atau Sistem Rating Game Indonesia telah bergulir.

MSI Akan Pamerkan Ultrabook Gaming Generasi Selanjutnya di Computex 2016

Di antara lima seri gaming notebook MSI, bagi saya GS merupakan yang paling ideal bagi gamer nomaden: ia menyimpan hardware bertenaga demi menangani game-game anyar, dikemas dalam tubuh tipis sehingga tidak membuat punggung Anda bengkok. Sudah setahun lebih semenjak MSI merilis GS72, dan sekarang ialah waktu tepat untuk menyingkap penerusnya.

Beberapa minggu sebelum Computex 2016 digelar, Micro-Star International resmi memperkenalkan GS73 dan pengumumannya tidak dilakukan secara biasa. GS73 adalah salah satu pemenang penghargaan Computex d&i Awards 2016, bersama mini PC Cubi 2 Plus dan Vortex. Untuk sekarang, GS73 masih misterius. Device belum memiliki laman khusus di website MSI, dan di press release, perusahaan Taiwan ini hanya menjabarkan garis besar produk saja.

‘Perangkat gaming monster dalam desain ramping’, itulah deskripsi yang MSI berikan pada GS73. Tubuhnya terbuat dari logam almunium padat warna hitam, dipadu tekstur brushed familier. Dua garis pada punggung notebook tak lagi seagresif GS72, kini didorong lebih ke area pinggir, tanpa menghilangkan kesan ala mobil sport. Grille heat sink berada di belakang, dibingkai oleh garis merah.

MSI menjelaskan, pembuatan casing bagian bawah menggunakan teknik tempa, gunanya ialah buat memastikan kekuatan struktur serta membuat tubuhnya lebih tipis. Lalu katanya, plat metal di tengah dapat dikustomisasi oleh gamer profesional buat ‘memamerkan kepribadian unik mereka’. MSI belum menerangkan lebih rinci maksud mereka, tapi saya berasumsi, Anda bisa menaruh nama atau logo tim esport di sana.

Hanya itu informasi resmi yang diberikan MSI. Namun menariknya, sejumlah situs teknologi Eropa (Notebook Check Polandia, Notebook Italia, Notik.ru) sudah membahas GS73 sejak awal April lalu. Kemungkinan besar notebook menyuguhkan lebar layar serupa GS72, yakni 17,3-inci, tentu saja dengan update pada jeroan. Chip Intel Skylake akan hadir di sana, ditemani kartu grafis Nvidia GTX 970M.

Melengkapi rangkaian port USB 3.0 standar, MSI membubuhkan Thunderbolt 3 via USB 3.1 type-C, HDMI 1.4, mini-DisplayPort 1.2, dipadu konekvitas Bluetooth 4.0 serta Smart Wi-Fi 802.11ac. Untuk keyboard, MSI lagi-lagi menggandeng SteelSeries, menyuguhkan papan ketik ber-backlight LED. Lewat software SteelSeries Engine, Anda tak cuma dipersilakan mengonfigurasi keyboard, namun juga dapat menentukan warna di area tertentu.

Selain GS73 Stealth, MSI turut mempersiapkan GS63 Ghost demi memperkuat lini notebook gaming slim di kelas 15,6-inci. Saya menerka, detail akan diungkap lebih jelas tak lama lagi.

Sumber: MSI.

VREAL Merupakan Twitch-nya Virtual Reality

Mengambil contoh esport dan kegemaran khalayak terhadap platform seperti Twitch serta YouTube buat berbagi pengalaman mereka menikmati video game, hiburan jenis ini menjadi populer berkat aspek sosial. Tapi konsep VR sendiri cukup bertolak belakang karena umumnya device dikenakan untuk mengisolasi pengguna dan membawa mereka ke alam virtual.

Namun dalam waktu dekat, hal itu tak lagi jadi kendala. Satu startup asal Seattle mengajukan sebuah solusi menarik: platform Virtual Reality Entertainment and Livestreaming, atau disingkat VREAL. Sesuai namanya, pengembang mencoba mengintegrasikan tren live-streaming dan interaksi sosial ke ranah virtual reality. Singkatnya, VREAL merupakan Twitch-nya VR. Tapi tentu saja, penerapannya dan teknologi di belakangnya tidak sesederhana itu.

VREAL tak hanya memudahkan pengguna untuk me-live stream sebuah konten, namun juga mengusung penontonnya masuk ke game via virtual reality. Misalnya, jika Anda sedang bermain Surgeon Simulator di VR, pemirsa juga menyaksikan pemandangan yang sama dengan memakai headset, seolah-olah berdiri bersama-sama sang streamer. Selain itu, mereka bisa berjalan-jalan di sana buat melihat dari sudut lain.

VREAL 02
Seperti inilah cara VREAL bekerja.

Uniknya lagi, jika streamer menginginkannya, ia dapat melihat atau mendengar komentar para penonton. Viewer juga dipersilakan melakukan hal serupa: tampil atau malah tersembunyi dari Anda.

Elemen live-streaming, interaksi sosial dan virtual reality memang terdengar familier, tapi ketika ketiganya dikombinasikan, hasilnya betul-betul baru. Contoh skenario Surgeon Simulator di atas menggambarkan bagaimana VREAL mengaburkan batasan antara kreator dengan viewer.

“Sederhananya, VREAL ialah cara terbaik untuk men-streaming permainan VR,” jelas developer di website. “Kami menghadirkan hiburan tingkat selanjutnya pada gamer lewat memperkenalkan live stream full native. Sejauh ini, pengalaman streaming virtual reality masih mengecewakan. VR hanya bisa dirasakan melalui headset. Streaming video 2D atau bahkan video 360 belum mampu menyuguhkan sensasinya.”

Implementasi VREAL tidak sesederhana Twitch, dan teknologi yang memungkan platform dihidangkan merupakan senjata andalan developer. VREAL tak sekedar menyalurkan rekaman, ia mensinkronisasi dunia virtual di host dan para pemirsanya. Penonton mendapatkan konten dengan visual berkualitas serta kebebasan bergerak di sana. VREAL membutuhkan integrasi khusus antara platform dan aplikasi via SDK, sudah dibekali plug-in Unity dan Unreal, kompatibel ke HTC Vive dan Oculus Rift.

Kabarnya, program beta VREAL akan dimulai pertengahan tahun ini.

Via Forbes. Sumber: VREAL.

Sony Kembangkan Lensa Kontak Pintar yang Mampu Merekam Video

Di bulan April kemarin, Samsung kabarnya telah mengajukan paten sebuah device unik: lensa kontak pintar untuk augmented reality, terdiri atas layar kecil, kamera, antena RF serta sensor buat mendeteksi gerakan mata. Ternyata tak hanya Samsung yang tertarik menciptakan perangkat serupa. Sony juga sedang mengembangkan contact lens berkemampuan merekam video.

Ingatkah Anda pada karakter Trevor Hanaway di Mission Impossible: Ghost Protocol? Di film itu, ia menggunakan gadget berupa lensa mata untuk dokumentasi. Secara garis besar, kemampuan inilah yang disuguhkan oleh kreasi terbaru Sony, berdasarkan penjelasan di laman US Patent & Trademark Office. Sang produsen turut melengkapi perangkat dengan teknik kendali unik, membuatnya lebih mirip alat mata-mata ketimbang aksesori.

Dari deskripsi Sony, lensa kontak ciptaan mereka memanfaatkan display electroluminescence, memungkinkan pengguna menyaksikan video, gambar-gambar, serta melihat informasi lain. Ia turut dibekali sebuah modul video recorder, di mana Anda bisa merekam apapun, ditopang fitur familier misalnya autofocus dan zoom, serta setting exposure dan aperture.

Sony contact lens
Desain dari lensa kontak Sony

Yang membuat device ini distingtif adalah cara pengoperasiannya. Ia tidak dirancang untuk streaming terus menerus dan menyalurkannya ke perangkat lain (smartphone, tablet). Lensa kontak Sony dapat dikendalikan dengan kedipan mata. Device menyimpan rangkaian sensor piezoelectric, mampu menghitung seberapa lama kelopak mata terpejam, sehingga mengetahui apakah user berkedip biasa karena refleks atau bermaksud memberi input.

Lewat teknik kedipan itu, pengguna juga dapat menghapus video. Lensa tersebut dilengkapi gyroscope untuk membaca arah kepala – apakah tegap atau miring – dan menjaga orientasi video supaya tidak miring. Buat sumber tenaganya sendiri, Anda tak perlu khawatir harus menggantungkan baterai di mata. Solusi Sony jauh lebih mutakhir: induksi elektromagnetik wireless, memastikan device mampu bekerja seharian.

Lensa kontak Sony merupakan karya dari tujuh orang inventor: Yoichiro Saku, Masanori Iwasaki, Kazunori Hayashi, Takayasu Kon, Takatoshi Nakamura, Tomoya Onuma dan Akira Tange. Menariknya, waktu pengajuan paten device ini sama seperti lensa milik Samsung, yaitu di tahun 2014. Selain kedua perusahan itu, Anda mungkin sudah tahu bahwa Google telah mengembangkan gadget sejenis, tapi untuk fungsi berbeda.

Memang ada banyak skenario pemakaian lensa kontak tersebut, dan ia juga dapat diterapkan ke bidang augmented reality. Namun tentu saja, ketersediaan device ini untuk publik bisa menimbulkan problem soal privasi…

Via Forbes.