Betulkah Konami Sedang Menggarap 2 Game Silent Hill Baru?

Kolaborasi antara Hideo Kojima, sutradara Guillermo del Toro, Sony dan aktor Norman Reedus demi mengembangkan Death Stranding mungkin mungkin mampu mengobati kekecewaan karena pembatalan proyek Silent Hills. Tapi dengan melihat P.T. (versi demo game, singkatan dari playable teaser) yang begitu brilian, fans kini hanya bisa membayangkan seperti apa istimewanya Silent Hills jika permainan betul-betul digarap.

Meski Konami tak lagi memegang kendali atas Kojima Productions, mereka kabarnya masih punya hasrat untuk ‘menghidupkan kembali’ franchise Silent Hills. Menariknya lagi, perusahaan gaming asal Tokyo itu tak hanya berencana mengerjakan satu game, tetapi dua permainan Silent Hills sekaligus. Informasi ini datang dari pengguna Twitter bernama Aesthetic Gamer serta laporan situs Rely on Horror dari sumber terpisah.

Mungkin pertanyaan yang kini muncul adalah, apakah info dari Aesthetic Gamer ini akurat dan bisa dipercaya? Secara teknis, eksistensi game Silent Hill anyar belum dapat dipastikan hingga ada pengumuman resmi dari pihak Konami. Namun bocoran dari Aesthetic Gamer terkait permainan Capcom berkali-kali terbukti benar – salah satu yang paling baru ialah mengenai remake Resident Evil 3.

Berdasarkan keterangan Aesthetic Gamer, sejak dua tahun silam Konami sudah mulai mendekati sejumlah developer untuk membantu mereka mengerjakan permainan. Satu game dirancang sebagai ‘soft-reboot‘ dari franchise Silent Hill, lalu satu lagi digarap dengan formula episodik ala permainan TellTale Games (The Walking Dead, Minecraft: Story Mode) dan gaya penyajian drama interaktif Until Dawn.

Aesthetic Gamer menyampaikan hanya itu saja informasi yang bisa dibagikan. Ia pribadi memprediksi, ada kemungkinan salah satu game tersebut akan diumumkan tahun ini. Jika benar begitu, boleh jadi permainan akan diluncurkan di dua generasi console, dan ini sangat menarik. Saya juga berharap agar Konami tidak melakukan perjanjian eksklusif dengan pemilik platform tertentu agar game lebih mudah diakses.

Lewat artikel terpisah, Rely on Horror menguatkan laporan Aesthetic Gamer, “Kami berani memverifikasi keabsahan berita ini. Walaupun belum bisa mendiskusikan detailnya, kami telah mendengar informasi serupa dari sejumlah narasumber independen yang menyatakan bahwa game Silent Hill baru tengah dikembangkan. Kami berpendapat, dua informan ini adalah bukti terkuat Silent Hill siap bangkit dari kematian.”

Seandainya game Silent Hill anyar betul-betul disingkap di tahun 2020, kira-kira ajang apa yang Konami pilih untuk mengumumkannya? Apakah E3, Gamescom, TGS, PAX, atau event seperti Sony State of Play?

Via Eurogamer.

Ayo Dapatkan Harga Game Terbaik di Steam Lunar New Year Sale 2020

Satu dari banyak hal yang membuat Steam lebih unggul dibanding platform gaming lain adalah, untuk mendapatkan produk di harga terjangkau, kita tak perlu menunggu dilangsungkannya ajang sale musiman. Potongan harga bisa ditemukan tiap saat dan kadang dilakukan secara tiba-tiba, misalnya melalui program Midweek Madness atau di momen khusus seperti perayaan Tahun Baru Imlek.

Menyusul sejumlah laporan dari sumber terpercaya, Steam Lunar New Year Sale 2020 resmi dimulai di tanggal 23 Januari (atau tanggal 24 Januari pukul 1:00 pag WIB). Seperti biasa, pemangkasan harga diterapkan di hampir seluruh judul permainan. Program Steam sale spesial Imlek ini merupakan peluang berharga jika Anda sedang mengincar game blockbuster yang dibanderol terlalu mahal (misalnya Star Wars Jedi: Fallen Order) atau tak sengaja melewatkan Winter Sale 2019.

Steam Lunar New Year Sale 2020 1

Untuk memeriahkan program diskon, Valve juga kembali menerapkan sistem token melalui ‘Lunar Night Market’. Token diperoleh dengan melakukan transaksi (atau dari angpau yang Valve berikan selama empat hari). Anda akan memperoleh 107 token tiap pembelian konten seharga Rp 15 ribu, berlaku kelipatan. Token bisa ditukarkan dengan pernak-pernik bertema Imlek, misalnya stiker, efek chat room, tema profil, background beranimasi, hingga emoticon. Alternatifnya, token dapat digunakan buat membeli kupon diskon.

Steam Lunar New Year Sale dijadwalkan untuk berlangsung selama empat hari (hingga tanggal 28 Januari 2020 di Indonesia), sangat singkat dibanding sale musiman yang bisa sampai dua minggu. Jadi seandainya ada permainan yang Anda inginkan, segera cek lewat fitur search. Di laman utama Lunar New Year Sale, Steam menampilkan Featured Deals dan akan memperbaruinya tiap hari.

Steam Lunar New Year Sale 2020 3

Tak jauh dari sana, Anda dapat menemukan judul-judul rekomendasi Steam berdasarkan permainan yang di-follow atau sudah dimiliki sebelumnya. Selanjutnya, ada lebih banyak judul feature di bagian bawah, dan dilanjutkan oleh kolom Top Sellers yang diisi oleh game-game populer. Laman ditutup oleh bagian ‘Celebrating Year of the Rat’. Di sana, Valve meng-highlight segala macam permainan bertema tikus.

Steam Lunar New Year Sale 2020 2

Ini dia beberapa game esensial yang dijajakan di harga atraktif:

  • Ace Combat 7: Skies UnknownRp 275 ribu (dari Rp 550 ribu)
  • Age of Empires II: Definitive EditionRp 199 ribu (dari Rp 265 ribu)
  • Assassin’s Creed OdysseyRp 275 ribu (dari 690 ribu)
  • Dragon Ball FighterZRp 148 ribu (dari Rp 590 ribu)
  • Hitman 2Rp 264 ribu (dari Rp 800 ribu)
  • Red Dead Redemption IIRp 512 ribu (dari Rp 640 ribu)
  • Resident Evil 2Rp 165 ribu (dari Rp 500 ribu)
  • Sekiro: Shadows Die TwiceRp 474 ribu (dari Rp 730 ribu)
  • Shadow of the Tomb Raider: Definitive EditionRp 260 ribu (dari Rp 1,2 juta)
  • Sid Meier’s Civilization VIRp 150 ribu (dari Rp 600 ribu)
  • Star Wars Jedi: Fallen OrderRp 680 ribu (dari Rp 850 ribu)
  • Total War: Three KingdomsRp 406 ribu (dari Rp 541 ribu)
  • Watch Dogs 2Rp 172 ribu (dari Rp 690 ribu)

RDR2 dan Darksiders Genesis Jadi Game Terlaris di Steam Bulan Desember 2019

Selain menyederhanakan proses distribusi konten dan jadi jembatan yang menghubungkan gamer dengan developer, Steam juga merupakan tempat munculnya fenomena menarik di gaming – misalnya permainan indie yang kepopulerannya meledak tiba-tiba. Melacak judul-judul unik di Steam kini jadi lebih mudah karena Valve secara konsisten menyingkap game-game berprofit terbesar dalam sebulan atau setahun.

Hari ini, Valve mengumumkan daftar permainan Steam terlaris di bulan Desember 2019. Periode ini terbilang spesial karena di masa itu developer juga melangsungkan program Summer Sale terbesar dan terakhir di 2019. Dari sana, terungkaplah 20 judul dengan kombinasi yang tidak biasa: game-game blockbuster terkenal, perwakilan dari ranah indie dan early access, hingga permainan virtual reality bertema dewasa.

Ini dia 20 game Steam terlaris di bulan lalu. Seperti biasa, Valve tidak mengungkap besarnya pemasukan atau angka penjualan. Dan berbeda dari Best of 2019, tidak ada indikator tier penjualan (Platinum, Gold, Silver atau Bronze) di sini. Permainan di bawah saya urutkan berdasarkan abjad.

  • Ashen
  • Boneworks
  • Darksiders Genesis
  • Day of Dragons
  • DJMax Respect V
  • Dragon Quest Builders 2
  • Endless World Idle RPG
  • GTFO
  • Hades
  • Halo: The Master Chief Collection
  • Hurtworld
  • Last Year
  • Nancy Drew: Midnight in Salem
  • Nostos
  • Red Dead Redemption 2
  • Sayonara Wild Hearts
  • Transport Fever 2
  • Vampire: The Masquerade – Coteries of New York
  • VR Paradise
  • Winter Resort Simulator

Dan di bawah ini adalah lima permainan free-to-play dengan pendapatan terbesar di Desember 2019:

  • Endless World Idle RPG
  • Inferna
  • Ironsight
  • Paunch
  • Ylands

Selain menjabarkan judul terlaris di Steam, Valve menjelaskan bagaimana mereka juga suka menggali metadata tim developer pencipta permainan. Satu contohnya: game-game di atas merupakan hasil karya studio yang berasal dari 13 negara berbeda. Hal ini memperlihatkan beragamnya kreator konten Steam. Itu berarti masing-masing developer mempunyai pandangan dan pengalaman berbeda yang memengaruhi tema, unsur budaya dan mekanisme dari permainan.

Menariknya lagi, banyak dari developer ini yang ternyata baru melakukan debutnya di Steam (meski mereka bukanlah pemula di bidang pengembangan game). Bulan Desember kemarin juga menjadi momen dirilisnya sejumlah permainan di Steam setelah sebelumnya mereka tersedia secara eksklusif di Epic Games Store, contohnya Ashen, Hades dan Sayonara Wild Hearts. Versi Steam Red Dead Redemption 2 juga dilepas sebulan lebih lambat dari peluncurannya di Rockstar Games Launcher.

Sesudah Winter Sale 2019, kabarnya Valve akan kembali melangsungkan program diskon, kali ini digelar untuk memeriahkan Tahun Baru Imlek 2020. Berdasarkan informasi dari SteamDB, Steam 2020 Lunar New Year Sale akan dimulai hari Jumat besok.

SteelSeries Luncurkan 3 Gaming Gear Terjangkau Untuk Gamer Pemula

Dalam memilih gaming gear, tiap orang memang punya preferensi brand sendiri. Tapi kini makin banyak konsumen memahami bahwa masing-masing merek punya kekuatan: ada yang memberikan pilihan paling banyak, mutu terbaik di harga terjangkau, hingga nama-nama apa saja yang menguasai lini high-end. Di kelas inilah kita bisa menemukan perangkat berdesain unik dengan fitur-fitur canggih.

Meski begitu, segmen entry-level tentu tetap jadi tulang punggung bisinis terlepas dari begitu ketatnya kompetisi di sana. Demi membuat penawarannya lebih menarik, produsen menurunkan sejumlah fitur premium ke produk-produk terjangkau. Inilah strategi SteelSeries dalam mengenalkan tiga periferal anyarnya. Perangkat-perangkat ini disiapkan sebagai gaming gear pertama bagi mereka yang baru mulai menyeriusi gaming.

Tiga produk SteelSeries baru itu meliputi mouse bernama Rival 3 dan dua buah keyboard, yaitu Apex 3 dan Apex 5.

 

Rival 3

Rival 3 ialah mouse spesialis gaming dengan rancangan simetris khas SteelSeries. Meski demikian, ia dirancang untuk digunakan di tangan kanan karena thumb button-nya diposisikan di sisi kiri. Struktur tubuhnya terbuat dari ‘material premium’, dan demi mempercantik penampilannya, SteelSeries tidak lupa membubuhkan sistem pencahayaan RGB LED tiga zona pada logo serta striping di bagian bawah.

SS 1

Mouse menyajikan total enam buah tombol yang menyimpan switch mekanis berdaya tahan hingga 60 juta kali tekan. Di rentang harga ini, switch biasanya hanya tahan sampai 10 atau 20 juta kali tekan. Selanjutnya, Rival 3 memanfaatkan sensor optik TrueMove Core dengan sensitivitas DPI dari 100 sampai 8.500, dan kabarnya dibekali kemampuan melacak 1:1 dalam menerjemahkan gerakan tangan ke layar.

 

Apex 3

Apex 3 merupakan keyboard berdaya tahan paling tinggi terjangkau yang SteelSeries miliki. Alasannya adalah penggunaan struktur kedap air bersertifikasi IP32 sehingga ia tidak langsung rusak ketika Anda tak sengaja menumpahkan minuman saat sedang seru bermain. Apex 3 menghidangkan layout full-size dengan numerical pad, dilengkapi wrist rest magnetik, serta siap memeriahkan kegiatan gaming Anda dengan tarian warna LED RGB 10-zona.

SS 2

Apex 3 masih menggunakan jenis switch karet. Tapi SteelSeries tak mau ia disamai dengan switch membran biasa: papan ketik tetap bisa bekerja normal hingga 20 juta kali tekan. Selain itu, keyboard mempunyai fitur antighosting, rangkaian tombol multimedia dedicated, serta ditunjang kabel routing tiga arah.

 

Apex 5

Apex 5 diramu untuk memperkuat lini tengah keyboard SteelSeries dan menyuguhkan upgrade signifikan dari Apex 3. Tubuhnya terbuat dari aluminium kelas pesawat terbang, kemudian terdapat layar OLED di area kanan atas untuk menampilkan profil, info permainan hingga notifikasi Discord. Sistem backlight-nya pun lebih canggih, Apex 5 memanfaatkan RGB LED per-key yang memperkenankan kita buat mengustomisasi pencahayaan tiap tuts. Dan tentu saja, SteelSeries turut membekalinya dengan wrist rest magnetik.

SS 5

Jantung dari Apex 5 adalah switch hybrid racikan SteelSeries sendiri. Switch ini tetap menggunakan membran karet sebagai basisnya, dipadu struktur mekanis sehingga tiap tekanan pada tombol memberikan sensasi clicky ala Cherry MX Blue. Switch hybrid juga dijanjikan lebih awet dari varian membran dengan daya tahan hingga 20 juta kali tekan.

SS 6

Ketiga produk sudah mulai dipasarkan, namun saat ini mereka masih belum tersedia di Indonesia. Berikut daftar harganya:

Sumber: SteelSeries.

Jelang Perilisan Half-Life: Alyx, Seri Game Half-Life Digratiskan Sementara

Pengumuman Half-Life: Alyx dilakukan ketika gamer terlena dan tidak menyangka Valve akan memberi kesempatan lagi untuk kembali ke jagat Half-Life 12 tahun sesudah Half-Life 2: Episode Two dirilis. Namun Alyx bukanlah game biasa. Kontennya disajikan secara eksklusif lewat perangkat virtual reality namun tetap menjanjikan pengalaman gaming blockbuster dengan dunia permainan yang ekspansif dan siap dieksplorasi.

Setelah digarap secara rahasia selama bertahun-tahun, Half-Life: Alyx akhirnya siap buat meluncur di kuartal pertama tahun 2020. Dan bermaksud untuk menyegarkan kembali memori Anda terhadap petualangan (dan perjuangan membebaskan Bumi dari alien) yang dilakukan oleh tokoh protagonis Gordon Freeman, Valve secara sementara menggratiskan permainan-permainan Half-Life sebelumnya hingga saat Half-Life: Alyx dilepas nanti.

Game yang dapat Anda nikmati secara cuma-cuma terdiri dari Half-Life (versi engine Source tahun 2004), Half-Life 2 (2004), Episode One (2006), dan Episode Two (2007); plus sejumlah expansion pack: Opposing Force dan Blue Shift. Semuanya dapat diakses tanpa perlu membayar selama kurang lebih dua bulan. Itu artinya selain cocok buat menyegarkan ingatan gamer veteran, program ini bisa jadi kesempatan bagi para pendatang baru untuk mendalami dan memahami dunia Half-Life.

Sayangnya, Valve tidak menyertakan Black Mesa di program ini. Alasannya mungkin karena bukan mereka yang mengembangkannya. Black Mesa adalah remake Half-Life pertama yang dikerjakan oleh pihak ketiga. Developer-nya, Crowbar Collective, merekonstruksi hampir seluruh aset permainan serta menambahkan skenario baru, memastikan konten, visual dan penyajiannya sekelas dengan game-game shooter modern.

Lewat Steam, Valve menyampaikan, “Half-Life: Alyx mengusung latar belakang sebelum Half-Life 2 dan episode-episode setelahnya. Developer berkeyakinan bahwa permainan baru dapat dinikmati secara maksimal jika kita sudah memainkan game-game sebelumnya, terutama Half-Life 2 serta dua episode penerusnya. Untuk itu, kami ingin membuat akses [ke semesta Half-Life] lebih mudah bagi pemain.”

Half-Life: Alyx membutuhkan headset virtual reality agar dapat dimainkan. Kabar baiknya, tidak ada pembatasan model HMD. Game siap mendukung HTC Vive, Oculus Rift, Oculus Quest, perangkat Windows Mixed Reality, serta produk buatan Valve sendiri, Index. Alyx rencananya akan dilepas di bulan Maret 2020, disuguhkan sebagai ‘full game‘ dan dibanderol seharga US$ 54 dengan penyesuaian di kawasan tertentu, termasuk Indonesia.

Sedikit catatan: khusus bagi pemilik Valve Index, Half-Life: Alyx akan diberikan secara gratis. Valve juga sudah menyiapkan sejumlah bonus menarik lain seperti SteamVR Home dan konten Counter-Strike: Go bertema Half-Life, serta skin senjata alternatif.

Via The Verge, sumber: Steam.

Garmin Tactix Delta Ialah Smartwatch-nya Pasukan Khusus dan Penegak Hukum

Berkat ketangguhan serta kemudahan akses ke fungsi-fungsi esensial, Casio G-Shock jadi aksesori penunjuk waktu favorit para penegak hukum dan anggota militer. Reputasi tersebut sulit direbut dari G-Shock, tetapi hal ini tidak menghentikan sejumlah produsen menggarap alternatifnya, terutama brand-brand yang berpengalaman dalam penyediaan perangkat wearable olahraga seperti Garmin.

Beberapa waktu lalu, Garmin sempat memperluas lini produknya lewat pengenalan Tactix, smartwatch rugged dengan rancangan bertema ‘taktis’. Garmin beberapa kali meng-update Tactix, lewat peluncuran varian Bravo dan Charlie, semuanya tetap menjagokan fungsi navigasi. Namun baru di generasi keempat Tactix mendapatkan standardisasi militer sesungguhnya (MIL-STD-810). Garmin menamainya Tactix Delta.

Garmin Tactix Delta 3

Tactix Delta meneruskan arahan desain yang sebelumnya diusung oleh Charlie. Tubuhnya diselimuti warna hitam, lalu Anda bisa menemukan rangkaian angka mengelilingi bingkai bundarnya. Struktur casing terbuat dari baja dan tersambung ke strap silikon. Layar kembali dilindungi oleh lapisan kaca safir, kemudian bezel-nya diproteksi oleh lapisan berbahan karbon ‘mirip berlian’ untuk meminimalkan peluang terbaret dalam pemakaian sehari-hari.

Garmin Tactix Delta 4

Smartwatch menyuguhkan layar seluas 1,4-inci, 36 persen lebih lapang dibanding Tactix Charlie dan membuat Delta menjadi perangkat wearable ber-display terlebar yang Garmin punyai saat ini. Dengan layar lebih luas, maka navigasi fungsi dan konten jadi lebih mudah terlepas dari besar atau kecilnya jari Anda. Selanjutnya, kelima tombol yang berada di sekeliling case sengaja dibuat menonjol agar gampang ditekan meski Anda sedang mengenakan sarung tangan.

Garmin Tactix Delta 1

Dua kapabilitas baru yang jadi andalan di Tactix Delta, stealth mode dan kill switch, memastikannya siap jadi rekan pasukan khusus dalam misi militer. Stealth mode berguna untuk menonaktifkan fitur penyimpanan dan sharing posisi GPS, serta mematikan segala bentuk komunikasi dan konektivitas wireless. Kemudian kill switch bisa digunakan dalam keadaan darurat buat menghapus semua data pengguna dari perangkat.

Garmin Tactix Delta 2

Tactix Delta didukung pula oleh mode malam sehingga konten tetap bisa dilihat ketika Anda mengenakan kacamata night vision, lalu ada fitur JumpMaster yang dapat menghitung ketinggian dan jarak ke target dalam skenario terjun payung, kemampuan memproyeksikan waypoint, serta mode dual-position untuk menampilkan dua set sistem koordinat di sebuah layar data. Tentu saja, Delta juga punya beragam fungsi pintar layaknya activity tracker premium.

Garmin tak lupa membekali Tactix Delta dengan baterai berdaya tahan tinggi. Perangkat bisa aktif selama 21 hari di mode smartwatch atau 80 hari di mode jam tangan. Selain itu ia dapat menyimpan 2.000 lagu, ditopang Garmin Pay, dan mampu menyalurkan notifikasi.

Tactix Delta sudah mulai dipasarkan di bulan Januari 2020 ini. Walaupun menyimpan banyak fitur militer, produk tetap dijajakan secara umum, dijual seharga US$ 900.

Via BusinessWire.

Daftar Game yang Telah Didukung Fitur Cross-Platform Play

Meski kita masih berada di era generasi console ke delapan, banyak hal di industri gaming telah berubah. Publisher dan developer kini lebih percaya diri merangkul strategi live service, dan walaupun judul eksklusif masih jadi andalan sejumlah nama, pemilik platform mulai terbuka dalam menyajikan konten. Game Xbox sudah lama tersedia di Windows 10, lalu rumornya Sony akan memperkenankan salah satu permainan kebanggaannya meluncur di PC.

Contoh lain dari keterbukaan itu ialah lewat penyediaan fitur cross-platform play. Cross-play memungkinkan gamer di hardware berbeda untuk bermain bersama. Jumlah game yang mendukung fitur ini terus bertambah, tapi implementasinya berbeda-beda di tiap judul. Tak semua brand awalnya setuju buat mengadopsi cross-play. Sony yang paling lambat mengusungnya, tapi luluh karena dua kompetitor utamanya telah mempersilakan pemainnya bersenang-senang bersama.

Seperti yang saya singgung sebelumnya, cross-platform play terbagi jadi dua tingkatan ditakar berdasarkan penerapannya: dukungan penuh dan sebagian. Saat ini, hanya ada 12 permainan yang ditopang cross-play secara menyeluruh, artinya ialah cross-platform play disajikan tanpa restriksi di tiap versi permainan. Judul apa saja yang menyuguhkannya? Ini dia:

  • Brawlhalla – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Call of Duty: Modern Warfare – PC, PS4, Xbox One
  • Dauntless – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Fantasy Strike – PC (termasuk Linux), PS4, Switch, Mac
  • Fortnite – PC, PS4, Xbox One, Switch, mobile
  • Minecraft – PC, PS4, Xbox One, Switch, mobile
  • Paladins: Champions of the Realm – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Realm Royale – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Rocket League – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • SMITE – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • Super Mega Baseball 2 – PC, PS4, Xbox One, Switch
  • World of Warships: Legends – PC, PS4, Xbox One

Cross-platform play sebagian sendiri maksudnya ialah fitur ini tidak tersedia di semua versi permainan atau tetap ada pemisahan atau pengelompokan. Misalnya di ‘game A’, gamer PlayStation 4 hanya bisa main bersama pengguna PC, sedangkan user PC dapat bertanding melawan pemain Xbox dan Switch. Mengejut-kannya, jumlah permainan berfitur ‘partial cross-play‘ sangat banyak. Berikut adalah judul-judul yang menopangnya:

(Saya menggunakan ‘|‘ sebagai indikator pemisah/pengelompokan platform yang memungkinkan user-nya saling berinteraksi)

  • Aragami – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • Ark: Survival Evolved – PC, Xbox One
  • Astroneer – PC, Xbox One
  • Blobcat – PC, Switch
  • Chess Ultra – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • DC Universe Online – PC, PS4
  • Deep Rock Galactic – PC, Xbox One
  • Dick Wilde 2 – PC, PS4
  • Disc Jam – PC, Switch | PC, PS4
  • Eve: Valkyrie – PC, PS4
  • Final Fantasy XIV: A Realm Reborn – PC, PS4, Mac
  • Full Metal Furies – PC, Xbox One
  • Games of Glory – PC, PS4
  • Guns of Icarus Online – PC, PS4, Mac
  • Happy Wars – PC, Xbox One
  • Hearthstone – PC, Mac, iOS, Android
  • Hero Siege – PC, Switch, Mac, mobile | PC, PS4, Mac, mobile
  • Hex – PC, PS4
  • Hover – PC, Xbox One, Switch | PC, PS4
  • Kabounce – PC, PS4
  • Mantis Burn Racing – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • Mortal Kombat 11 – PS4, Xbox One (akan hadir)
  • Mushroom Wars 2 – PC, Switch, Mac, mobile
  • NBA 2K Playgrounds 2 – PC, Xbox One, Switch
  • Next Up Hero – PC, Xbox One, Switch, Mac
  • Overload – PC, Xbox One | PC, PS4
  • Phantasy Star Online 2 – PC, PS4
  • Pinball FX 3 – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • PlayerUnknown’s Battlegrounds – PS4, Xbox One
  • Pox Nora – PC, PS4, Mac
  • Pure Chess – PC, 3DS
  • Rec Room – PC, PS4
  • Riptide GP Renegade – PC, Switch | PC, Xbox One
  • Roblox – PC, Xbox One, Mac, mobile
  • Siegecraft Commander – PC, PS4 | PC, Xbox One, Switch
  • Sniper Elite V2 Remastered – PC, Xbox One
  • Spacelords – PC, PS4 | PC, Xbox One
  • Sports Bar VR – PC, PS4
  • Star Trek: Bridge Crew – PC, PS4
  • Street Fighter V – PC, PS4
  • Square Heroes – PC, PS4
  • Super Dungeon Bros – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One
  • Trailblazers – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One, Switch
  • Treasure Stack – PC, Xbox One, Switch
  • Tooth and Tail – PC, PS4, Mac
  • Ultimate Chicken Horse – PC, PS4, Mac | PC, Switch, Mac
  • War Thunder – PC, PS4, Mac | PC, Xbox One, Mac
  • Wargroove – PC, Xbox One, Switch
  • Weapons of Mythology: New Age – PC, PS4
  • Werewolves Within – PC, PS4

Via Digital Trends.

Microsoft Mulai Luncurkan Fitur ‘Console Streaming’ Xbox One

Mulai dikembangkan sejak beberapa tahun silam, streaming pelan-pelan menjadi tren penyajian konten di ranah video game. Bergantung dari premisnya, teknologi stream diterapkan berbeda-beda: beberapa disuguhkan via metode on demand (seperti Stadia atau PS Now) dan ada pula yang dihidangkan secara lokal atau lewat data seluler dengan syarat Anda sudah memiliki permainannya (Steam Link Anywhere, HP Omen Game Stream).

Hampir seluruh pemilik platform gaming telah menyediakan kapabilitas game stream, termasuk Microsoft. Namun sejak tersedia, Xbox hanya memungkinkan streaming di dalam satu jaringan saja. Dan memasuki tahun 2020 ini, Microsoft berupaya memperluas lagi kemampuan tersebut sehingga aksesnya jadi lebih fleksibel. Perlu digarisbawahi bahwa fitur ini berbeda dan terpisah dari layanan cloud gaming xCloud yang juga tengah Microsoft godok.

Mulai sekarang, game-game Xbox yang sudah dimiliki pengguna bisa dinikmati dari smartphone atau tablet Android. Fitur bertajuk Console Streaming ini pada dasarnya belum meluncur secara penuh. Statusnya masih ‘Preview’, dan partisipasi pengguna diharapkan dapat membantu developer membangun dan mematangkan layanan Xbox Game Streaming. Itu berarti, program ini diprioritaskan bagi anggota aktif Xbox Insider.

Xbox Console Streaming 1

Selain jadi partisipan Xbox Insider, ada sejumlah syarat lain yang mesti dipenuhi: Pastikan Anda berdomisili di negara yang sudah mendapatkan dukungan layanan Xbox Live (daftarnya bisa dilihat di sini, sayangnya Indonesia belum masuk). Kemudian Anda harus memiliki console Xbox One serta permainan buat di-stream, memastikan smartphone/tablet berjalan di OS Android versi 6.0 (atau terbaru) dan mempunyai koneksi Bluetooth 4.0, serta mengunduh app Xbox Game Streaming.

Untuk menggunakan Console Streaming secara maksimal, Anda membutuhkan sambungan internet yang stabil dan memadai, spesifiknya ialah Wi-Fi 5GHz atau koneksi mobile dengan kecepatan unduh 10Mbps dan unggah 4,75Mbps. Bermain game via stream juga memerlukan controller Xbox One dengan Bluetooth. Microsoft sudah menyiapkan aksesori klip opsional sehingga kita dapat menyematkan smartphone di gamepad.

Selain permainan-permainan Xbox One, Console Streaming kompatible pula ke judul-judul Xbox Game Pass. Microsoft menyampaikan bahwa di masa uji coba ini, stream belum berlaku buat game Xbox 360 atau Xbox generasi pertama melalui backward compatibility. Tapi dengan membahasnya seperti ini, ada kemungkinan besar mereka ingin agar Console Streaming dan backward compatibility dapat diakses user secara tandem.

Mendekati peluncuran Xbox next-gen, layanan serta strategi baru yang Microsoft usung dalam menghadapi babak baru di industri gaming terlihat kian menarik. Tapi bagi gamer di Indonesia, satu pertanyaan besar masih tersisa: kapan kami memperoleh dukungan penuh Xbox Live?

Peluncuran Cyberpunk 2077 Ditunda Lima Bulan

Pengembangan video game tidaklah sederhana. Prosesnya memakan waktu, tenaga serta pikiran. Di masa penggarapan permainan, developer selalu menghadapi tekanan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal sembari tetap menghadirkan konten sebaik mungkin. Ketika harus memilih antara dua hal ini, beberapa studio rela mengundur waktu rilis demi memastikan game tersaji sesuai visi mereka.

Pengunduran peluncuran game sering terjadi dan kadang pengumumannya dilakukan tiba-tiba. Belum lama ini, Square Enix memundurkan waktu rilis dua permainan blockbuster mereka, yaitu remake Final Fantasy VII serta Marvel’s Avengers, masing-masing ke bulan April dan September 2020. Menyusul kedua judul itu, penundaan juga terjadi pada game action role-playing open world sci-fi baru garapan CD Projekt Red, Cyberpunk 2077.

Melalui Twitter resmi, co-founder Marcin Iwinski dan head of studio Adam Badowski mengumumkan diundurnya peluncuran Cyberpunk 2077, dari tanggal 16 April menjadi 17 September 2020. Alasan mengapa pelepasan game dimundurkan sama seperti argumen umum studio lain: CD Projekt Red membutuhkan lebih banyak waktu untuk memoles permainan demi memastikan Cyberpunk 2077 tersuguh maksimal.

Berdasarkan penjelasan kedua developer, saat ini Cyberpunk 2077 telah selesai dikembangkan dan sudah dapat dimainkan. Namun mengingat kota permainan – dinamai Night City – yang begitu besar, kompleks serta penuh dengan cerita, CD Projekt Red memerlukan tambahan waktu buat melakukan pengujian dan pemolesan konten.

Mereka menyampaikan, “Kami ingin Cyberpunk 2077 menjadi sebuah pencapaian membanggakan di generasi ini, dan penundaan beberapa bulan bisa memberikan kami kesempatan untuk memastikan permainan rampung secara sempurna.”

Tak lama setelah mengungkapkan kabar penundaan itu, CD Projekt Red juga mengiformasikan bahwa mode multiplayer Cyberpunk 2077 baru akan tiba secepat-cepatnya pada tahun 2022. Dukungan multiplayer sudah didiskusikan sejak tahun 2013, tetapi waktu itu developer masih terlihat ragu karena fokus awal mereka ialah menyajikan lebih banyak konten single-player dan DLC gratis selepas perilisan Cyberpunk 2077 – sebuah pendekatan yang menjadi kunci kesuksesan The Witcher 3.

Pengunduran selama lima bulan ini membuat waktu peluncuran Cyberpunk 2077 jadi mendekati momen perilisan console next-gen. Namun menariknya, CD Projekt Red menegaskan mereka belum punya rencana buat meluncurkan  game di PlayStation 5 maupun Xbox (Series X). Sejauh ini, CD Projekt Red baru mengonfirmasi tiga platform: Windows PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Meski begitu, saya pribadi berasumsi bahwa CD Projekt Red pasti tak mau membuang kesempatan untuk menghidangkan permainan di hardware yang lebih canggih. Dengan melepas game secara lebih luas – terutama di console baru, peluangnya merangkul lebih banyak gamer jadi meningkat serta membuat umur permainan lebih panjang.

Via PC Gamer.

‘Kacamata Audio Pintar’ Mutrics GB-30 Dirancang Khusus Buat Gamer

Selain menikmati hobinya, makin banyak gamer kini gemar mengekspresikan minatnya lewat busana, barang-barang koleksi dan aksesori. Produsen merespons minat tersebut dengan menyediakan berbagai produk, misalnya kaos, action figure, hingga gaming gear berlisensi resmi. Meski demikian, produsen memang jarang bereksperimen di ranah merchandising seperti yang dilakukan tim bernama Mutrics.

Perusahaan spesialis perangkat IoT dan AI tersebut saat ini tengah fokus mengembangkan GB-30, yaitu perangkat wearable yang dideskripsikan sebagai ‘kacamata audio pintar berdesain ultra-ramping untuk gamer‘. GB-30 bukanlah produk pertama Mutrics. Mereka sudah mulai menggarap kacamata audio sejak tahun 2017 dan tak lupa berpartisipasi di ajang CES. Jadi Anda tak perlu cemas dan berpikir bahwa Mutrics GB-30 merupakan proyek coba-coba.

Dengan menganalisis namanya, beberapa dari Anda mungkin bisa menebak sumber inspirasi desain dari GB-30: Nintendo Game Boy. Ada banyak elemen desain di GB-30 yang merepresentasikan console portable klasik tersebut: rangkaian tombol yang menyerupai directional pad dan action button di tangkai, plus penampilan serta kombinasi warna bertema retro. Meski berkiblat pada rancangan klasik, GB-30 bukanlah perangkat bertubuh bulky dan tetap nyaman dikenakan.

Mutrics GB-30 2

Rancangan Mutrics GB-30 berpedoman pada prinsip ergonomis. Bobotnya hanya 33-gram dengan ketebalan bingkai 6-milimeter. Saat dikenakan di waktu lama, kacamata audio pintar ini tidak akan menekan hidung serta menyakiti bagian belakang telinga. Uniknya lagi, GB-30 mempunyai dua bagian lensa. Satu dibekali filter ultraviolet 400 dan satu lagi bisa digonta-ganti. Tersedia lensa penangkal sinar matahari dalam berbagai warna serta lensa anti-sinar biru. Alternatifnya, kita dapat memasangkan lensa resep.

Mutrics GB-30 1

Tentu saja, fitur andalan Mutrics GB-30 ialah kemampuannya menyajikan suara. Perangkat ini memanfaatkan teknologi near-field surround system (NFSS), disuguhkan lewat speaker yang diposisikan di bagian dalam tangkai. Ia mampu mentransfer suara stereo tanpa menutup lubang telinga dengan earbud, itu berarti GB-30 tak akan menyakiti telinga dan tidak mengisolasi kita. Output speaker diarahkan ke telinga pengguna sehingga audio game tidak mengganggu orang-orang di sekitar.

Mutrics GB-30 4

Mutrics sempat pula membahas soal kapabilitas GB-30 menyuguhkan audio ‘virtual 5.1’ demi mempermudah gamer mengidentifikasi sumber bunyi dan membantu mereka mendominasi permainan. GB-30 terkoneksi ke perangkat gaming Anda secara wireless melalui Bluetooth 5.0, yang menjanjikan sambungan rendah latency dan mendukung jarak pemakaian hingga 20-meter. Perangkat juga dapat digunakan buat mengakses Siri maupun Google Assistant.

Mutrics GB-30 bisa dipesan sekarang di Kickstarter. Di masa crowdfunding ini, produk dijajakan seharga mulai dari US$ 100. Setelah itu, ia akan dibanderol di harga retail US$ 200.