AV Test: Anti Malware Gratis Windows Defender Sudah Cukup untuk Melindungi PC

Sistem operasi Windows 10 saat ini memang merupakan sistem operasi yang cukup populer dan banyak digunakan pada perangkat desktop maupun laptop. Selain sangat mudah untuk digunakan, pilihan bundling dengan laptop baru juga merupakan penyebab orang memilih sistem operasi yang satu ini.

Akan tetapi, satu hal yang cukup menghantui para pengguna komputer dengan sistem operasi Windows 10 adalah malware. Malware pada sistem operasi ini merupakan yang paling banyak di antara semua sistem operasi.

Microsoft sendiri pernah membeli beberapa perusahaan anti malware untuk bertarung dengan malware yang merusak PC dan merugikan. Hasilnya adalah Microsoft mengeluarkan software anti virus bernama Security Essential yang berubah menjadi Windows Defender.

Windows Defender yang dapat dikatakan gratis ini memang berfungsi untuk melindungi komputer dari serangan malware, termasuk virus dan ransomware. Namun, banyak yang meragukan kemampuannya karena gratis, karena gratis dianggap tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.

AV Test, sebuah institusi asal Jerman yang selalu melakukan pengujian terhadap keamanan, ternyata berkata sebaliknya. Pada pengujian yang dilakukan pada bulan Juni lalu, mengklaim bahwa Microsoft Windows Defender memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan anti malware berbayar.

AVTest

AV Test menguji sekitar 18 program anti malware yang ditujukan kepada pengguna rumah. Pengujian dilakukan dengan memberikan sekitar 5600 malware yang ditemukan selama empat minggu sebelum pengujian. Selain itu, terdapat 255 malware yang ditemukan kurang dari 24 jam juga masuk dalam tahap pengujian.

AV Test memberikan angka 6 sebagai angka tertinggi di setiap pengujian. Dengan total tiga pengujian, yaitu Proteksi, Performa, dan Penggunaan, nilai tertinggi akan mendapatkan 18 poin. Microsoft Windows Defender sendiri mendapatkan nilai 17,5 dari pengujian.

AVTest Protection

Nilai yang didapat ini tentu menggunakan update terakhir dari Windows Defender. Pada update bulan Mei, nilainya tidak sebaik update bulan Juni dari sisi performa, namun pengujian proteksinya memang sudah yang paling tinggi.

Windows Defender juga mampu mendeteksi malware dengan sangat baik pada update terakhirnya. Pengujian AV Test menunjukkan bahwa anti malware gratis ini tidak pernah salah mendeteksi sebuah malware.

AVTest Performance

Dengan nilai 17,5 ke atas, AV Test memberikan penghargaan “Top Product“. Hal tersebut diraih Windows Defender bersama dengan Ahnlab V3 Internet Security 9.0,  Avast Free AntiVirus 18.3 & 18.4. AVG Internet Security 18.3 & 18.4, Avira Antivirus Pro 15.0, Bitdefender Internet Security 22.0, Kaspersky Internet Security 18.0 & 19.0, McAfee Internet Security 21.1 & 21.2, Windows Defender 4.12, eScan Internet Security Suite 14.0, Norton Security 22.14, dan VIPRE AdvancedSecurity 10.1.

Hal ini tentu saja membuat para pengguna Windows 10 yang tidak memiliki dana berlebih bisa menggunakan perangkatnya dengan lebih tenang. Tidak perlu lagi menggunakan anti malware lain karena perlindungan maksimal sudah didapatkan.

AVTest Usability

Akan tetapi bagi para pengguna komputer di perusahaan-perusahaan besar, Windows Defender belum tentu cukup untuk memenuhi kebutuhan keamanan.

Sumber: AV Test.

Logitech Akuisisi Blue Microphones Senilai $117 Juta

Logitech kembali mengakuisisi sebuah perusahaan besar setahun setelah membeli Astro Gaming. Yang menjadi incaran kali ini adalah Blue Microphones, pabrikan asal AS yang mikrofonnya cukup populer di kalangan podcaster, YouTuber, maupun live streamer.

Logitech bersedia membayar $117 juta secara tunai guna mencaplok seluruh aset Blue, termasuk semua karyawannya. Namun sama seperti ketika Logitech mengakuisisi Ultimate Ears dan Jaybird, brand Blue masih akan dipertahankan sebagai salah satu portofolio produk Logitech.

Akuisisi ini merupakan langkah yang wajar mengingat Logitech memang sudah cukup lama bermain di bidang audio sekaligus memproduksi sejumlah perangkat pendukung broadcasting. Headphone dan headset mereka punya, webcam pun juga demikian, tinggal mikrofon yang belum (sebenarnya ada tapi tidak populer), dan langkah termudah adalah meminang perusahaan yang sudah mendedikasikan waktunya sejak lama di segmen ini.

Salah satu produk Blue yang paling diminati konsumen, Blue Yeti / Blue Microphones
Salah satu produk Blue yang paling diminati konsumen, Blue Yeti / Blue Microphones

Kalau brand sekelas Beyerdynamic saja sudah mulai ikut bermain di kategori mikrofon USB, maka Logitech pun juga sudah harus mengerahkan upaya ekstra, dan akuisisi ini bisa dianggap sebagai langkah minim resiko bagi mereka. Popularitas mikrofon buatan Blue di kalangan live streamer juga bakal bersinergi dengan posisi Logitech yang memang sudah cukup kuat di sektor gaming.

Bagi Blue sendiri, berhubung brand-nya masih dipertahankan, akuisisi ini bisa dianggap sebagai suntikan dana segar buat upaya mereka memimpin di kategori mikrofon USB. Berada di bawah naungan Logitech juga berarti produk-produknya bisa menjangkau konsumen secara lebih luas.

Sumber: Logitech dan TechCrunch.

AI Dapat Memprediksi Apakah Anda Tertarik dengan Sebuah Film Berdasarkan Trailer-nya

Trailer adalah salah satu senjata promosi utama sebuah film. Lewat sebuah trailer, kita dapat sedikit mengetahui plot ceritanya, mengenali sejumlah pemerannya, hingga pada akhirnya mendapat gambaran guna memutuskan apakah film tersebut layak dinikmati di bioskop ketika tayang nanti.

Dari sisi sebaliknya, pihak produser film rupanya juga dapat memanfaatkan trailer untuk memprediksi kalangan penonton seperti apa yang bakal tertarik dengan film buatan mereka. Ide ini telah dibuktikan oleh 20th Century Fox, yang mengembangkan sistem kecerdasan buatan (AI) untuk melaksanakan tugas tersebut.

Dari kacamata sederhana, AI tersebut mampu ‘mengekstrak’ informasi-informasi dari film seperti warna, iluminasi, wajah, objek dan lanskap; untuk kemudian diformulasikan menjadi prediksi demografi penonton yang tertarik. Yang namanya AI, kemampuan semacam ini tentu didapat dari hasil pelatihan intensif yang dilakukan pengembangnya.

Sistemnya sendiri mengandalkan GPU Nvidia Tesla P100 untuk mengolah data yang sudah pasti masif, dibantu oleh deep learning framework TensorFlow dan cuDNN dari Nvidia. Kombinasi ini memungkinkan sistem untuk ‘mencerna’ ratusan trailer film yang dirilis dalam beberapa tahun terakhir, beserta jutaan riwayat kehadiran penonton di bioskop.

Dengan bangga Fox mengklaim bahwa mereka adalah studio pertama yang menerapkan alat bantu unik semacam ini. Mereka percaya bahwa sistem ini bakal sangat membantu pihak produser dalam mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan promosi sebuah film, sebab mereka sudah tahu kira-kira jenis penonton yang bakal tertarik.

Sumber: Nvidia. Gambar header: Pixabay.

Pengguna Berbayar Tembus 83 Juta, Spotify Kian Jauh dari Kejaran Apple Music

Spotify baru saja merilis laporan keuangan kedua pasca menjadi perusahaan publik. Dalam laporan tersebut Spotify mengungkapkan beberapa informasi penting salah satunya tentang mengenai jumlah pelanggan berbayarnya yang merangkak naik sehingga sepertinya kian sulit dikejar oleh Apple Music.

Sebagai layanan streaming musik, tentu Spotify mengandalkan pelanggan berbayar untuk terus membukukan profit. Nah, laporan terbaru menyebutkan bahwa kini pelanggan berbayar Spotify telah tembus angka 83 juta, naik dari 75 juta orang di kuartal sebelumnya. Angka ini tidak hanya menandai dominasinya di industri streaming musik, tapi juga sekali lagi menjauhkan diri dari kejaran Apple.

Spotify menyoroti pertumbuhan jumlah pelanggan berbayar yang paling signifikan disumbangkan oleh pasar negara berkembang, terutama Amerika Latin dan Asia Tenggara, di mana paket keluarga paling banyak dipilih. Sementara dari pertumbuhan tahun ke tahun, basis pelanggan berbayar Spotify meningkat sebesar 40 persen dari kuartal yang sama di tahun 2017.

table-1

Di periode laporan yang sama, Spotify memiliki 180 juta pengguna aktif bulanan termasuk pengguna yang masih bertahan di layanan gratis. Meskipun membukukan pertumbuhan yang cepat di seluruh dunia, neraca profit Spotify per kuartal belum bisa dibanggakan dikarenakan sampai saat ini perusahaan tampaknya masih fokus pada perluasan platform.

Kerugian operasional untuk kuartal ini tercatat sebesar EUR 90 juta ($105 juta), di mana dua pertiga di antaranya dikeluarkan untuk meloloskan diri ke lantai bursa di New York Stock Exchange awal tahun ini.

Sementara itu, Apple Music yang merupakan rival terbesar Spotify dilaporkan telah mengantongi 50 juta pengguna per bulan Mei 2018. Pengamat memperkirakan jumlah tersebut masih harus dibagi atas dua tier, masing-masing 8 juta untuk pengguna free trial, dan jumlah pelanggan berbayar sebanyak 42 juta.

Sumber berita Businesswire.

Ultimo Hombre dan Axis Siapkan Wadah Untuk Menjembatani Gamer Pro dan Casual

Apapun judul permainannya, ranah eSport umumnya dihuni secara eksklusif oleh gamer profesional. Namun eSport hanyalah potongan kecil dari industri gaming. Di Bumi ini, ada 1,2 miliar jiwa yang mengakui dirinya sebagai gamer, dan sebagian besar dari populasi tersebut masih bingung bagaimana caranya mengekspresikan kegemaran mereka terhadap gaming.

Inilah alasan dibentuknya Ultimo Hombre. Diambil dari bahasa Spanyol yang berarti ‘last man standing‘, Ultimo Hombre adalah sebuah platorm yang disiapkan untuk menjembatani eSport dengan ranah gaming kompetitif casual. Penciptanya melihat bahwa sejauh ini,eSport selalu disajikan melalui formula serupa: para pro bermain di panggung utama dan orang lain hanya dapat menonton. Ultimo Hombre mencoba mengubah tradisi ini.

Pada hari Jumat silam, tim penyelenggara asal Inggris itu mengumumkan agenda event gaming di Indonesia. Bersama XL Axiata, Ultimo Hombre akan melangsungkan ‘Ultimo Hombre Axis Pyramid League’. Lewat acara ini, Ultimo Hombre dan XL Axiata mengajak gamer dari seluruh rentang usia untuk hadir dan bermain bersama, termasuk anggota keluarga yang mungkin belum pernah bermain game.

UH 2

 

Apa itu Ultimo Hombre?

Ultimo Hombre menjelaskan bahwa ekosistem eSport saat ini masih lebih condong ke gamer profesional. Padahal kalangan pro hanya mewakili satu persen dari demografi gaming. Di setiap negara, selalu ada gamer berjiwa kompetitif yang ingin merasakan pengalaman sama seperti para atlet eSport, tetapi mereka tak selalu mendapatkan kesempatan tersebut.

UH 4

Saat dilangsungkan di negara asalnya, animo khalayak terhadap acara-acara Ultimo Hombre ternyata sangat tinggi. Penyelenggara menyadari ada pangsa pasar yang sangat potensial. Mereka juga menemukan cara efektif buat menggaet para pemain casual, yaitu dengan menciptakan atmosfer yang nyaman, menyenangkan, dan inklusif; sehingga para ‘gamer kompetitif non-profesional’ itu merasa menjadi bagian dari komunitas.

UH 6

Ultimo Hombre Axis Pyramid League kabarnya merupakan event pertama Ultimo Hombre yang digelar di luar wilayah Inggris. Dan dengan membawa ajang ini ke tingkat dunia, mereka bermaksud memberikan para gamer kesempatan untuk saling berkenalan serta mengekspos talenta-talenta baru di ranah gaming. Jika masih belum merasa yakin apakah event ini cocok buat Anda, Ultimo Hombre kembali menegaskan slogan mereka: semua orang bisa bermain, siapa pun dapat jadi pemenang.

 

Game-game yang bisa Anda nikmati

Acara ini akan terbagi menjadi dua kategori: turnamen eSport ‘standar’ dan kompetisi-kompetisi on-site yang dapat langsung Anda ikuti ketika berkunjung ke lokasi. Kategori turnamen eSport disajikan seara tradisional. Penyelenggara sudah melangsungkan kualifikasionline, dan akan mempertandingkan judul-judul olahraga elektronik populer di atas panggung: Mobile Legends, Dota 2, PlayerUnknown’s Battlegrounds, dan Counter-Strike: Global Offensive.

UH 5

Judul-judul di atas tentu saja bisa dinikmati pengunjung tanpa harus mengikuti ‘main event‘. Selain itu, ada sejumlah game lain yang dapat dimainkan di sana, di antaranya adalah FIFA 18, Tekken 7, Dragon Ball FighterZ dan Maro Kart 8 Deluxe. Dari diskusi bersama sejumlah kru media game lokal, saya mendengar bahwa Ultimo Hombre sempat memasukkan Hearthstone dalam daftar permainan, namun kemudian menghilangkannya.

Status Hearthstone di Ultimo Hombre Axis Pyramid League saya tanyakan langsung pada Benjamin Husted selaku chief operating officer Ultimo Hombre. Ia hanya menjelaskan bahwa mereka belum punya rencana untuk menyertakan game card battle Blizzard itu di acara ini, mungkin akan ada di event mereka selanjutnya.

UH 3

Setelah presentasi usai, tim Ultimo Hombre memang membenarkan mereka memang sempat punya niatan buat memasukkan Hearthstone. Tapi sesudah mempertimbangannya lebih lanjut, terutama dari potensi game tersebut menarik perhatian khalayak, Ultimo Hombre memutuskan untuk menggantinya. Menariknya, Mobile Legends sendiri baru dimasukkan dalam daftar seminggu sebelum konferensi pers ini.

 

Selain game populer…

Di Ultimo Hombre Axis Pyramid League, pengunjung juga bisa menikmati permainan-permainan retro, bernostalgia dengan mesin-mesin arcade, hingga mencicipi game virtual reality via HTC Vive (satu judul yang sudah dikonfirmasi adalah Codename: Mindvoke buatan Shinta VR). Selain itu, acara turut dimeriahkan oleh para cosplayer serta pertunjukan musik.

UH 1

“Axis sangat antusias menjalin kerja sama dengan Ultimo Hombre buat memberikan pengalaman bermain game yang menarik dan unik kepada seluruh gamer di Indonesia,” tutur Robert E. Langton dari XL Axiata. “Melalui ajang ini juga, kami bermaksud untuk meyakinkan gamer dari semua level dan usia buat bermain menggunakan Axis.”

UH 5

 

Tanggal dan lokasi cara

Ultimo Hombre Axis Pyramid League akan digelar pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 10 sampai 11 Agustus 2018; bertempatkan di The Hall, Senayan City Jakarta. Tiket masuk dapat Anda beli di lokasi, dijual seharga Rp 40 ribu.

UH 7

Huawei Perkenalkan Kirin 710, Penggerak Smartphone Android Nova 3i

Huawei saat ini diketahui telah memperkenalkan smartphone terbaru mereka untuk pasar mainstream dengan nama Huawei Nova 3i. Peluncuran perdananya dilaksanakan pada gedung olah raga Universitas Shenzen. Smartphone ini menggunakan chipset terbaru mereka yang bernama Kirin 710.

Sebagai informasi, System on Chip (disingkat SoC) Kirin didesain oleh HiSilicon. HiSilicon sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki secara penuh oleh Huawei. Dan Huawei juga merupakan salah satu perusahaan yang membeli lisensi untuk menggunakan prosesor ARM pada chipset-nya.

HiSilicon Kirin 710 merupakan generasi pertama seri 700 pada lini produk SoC Kirin. Banyak pihak yang mengatakan bahwa Kirin 710 merupakan penerus dari Kirin 659 yang saat ini sepertinya sudah tidak lagi bisa melawan para pesaingnya.

Penggunaan nama 710 pada SoC Kirin mungkin akan membuat para pengguna bingung dengan chipset terbaru Qualcomm. Snapdragon 710 yang saat ini merupakan dapur pacu Xiaomi Mi 8 SE juga sedang ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia.

Kirin 710 menggunakan proses pabrikasi terbaru dengan 12 nm. Jadi, Kirin 710 merupakan SoC pertama Huawei yang memiliki pabrikasi terkecil. Kirin 710 juga mengikuti arsitektur yang ada pada Kirin 970 dengan cluster big.LITTLE. Cluster “big” menggunakan prosesor empat inti ARM Cortex A73 berkecepatan 2,2 GHz, sedangkan cluster “LITTLE” menggunakan empat inti ARM Cortex A53 berkecepatan 1,7 GHz.

Kirin-710

Grafis juga merupakan hal yang diberikan tenaga tambahan pada Kirin 710. SoC ini menggunakan Graphics Processing Unit (GPU) ARM Mali G5 yang memiliki kinerja 1,3 kali lipat dibandingkan dengan ARM Mali T830 MP2 yang digunakan pada SoC Kirin 659 pada Huawei Nova 2i. Daya yang dimiliki Mali G5 juga lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya tersebut.

Hal tersebut menandakan bahwa Kirin 710 memiliki kinerja prosesor single core 75% lebih baik dan 68% lebih baik saat menggunakan semua inti prosesor yang ada dibandingkan dengan Kirin 659.

Selain dari sisi prosesor, Kirin 710 juga membawa kemampuan 4G LTE dengan Cat 12 dan Cat 13. Kedua kategori tersebut mendukung kecepatan download hingga 600 MB/s serta memiliki kemampuan untuk tersambung dengan tiga jaringan sekaligus atau 3 Carrier Aggregation. Chipset ini juga sudah mendukung VoLTE dengan dual SIM.

Huawei mengklaim bahwa Image Signal Processor (ISP) dan Digital Signal Processor (DSP) telah ditingkatkan sehingga menambah kinerja dari kamera di kondisi rendah cahaya. Selain itu, chipset ini juga mendukung face unlock.

Secara spesifikasi, di atas kertas chipset ini akan sedikit lebih rendah kinerjanya dibandingkan chipset terbaru Qualcomm, yaitu Snapdragon 710. Hal tersebut dikarenakan Snapdragon menggunakan basis prosesor terbaru ARM, yaitu Cortex A75 dan A55 dengan clock yang sama. Adreno 616 juga disinyalir bakal lebih baik dari ARM Mali G5. Namun, hal tersebut tentu harus dibuktikan dengan pengujian lebih lanjut.

Sayangnya, tidak banyak lagi yang dibeberkan oleh Huawei untuk chipset yang satu ini. Akan tetapi, yang jelas adalah bahwa Kirin 710 (melihat dari spesifikasi) seharusnya mengalahkan kinerja Snapdragon 636, 660, dan Mediatek P60.

huawei-akan-merilis-smartphone-nova-generasi-ketiga-di-indonesia-akhir-juli

Walaupun begitu, setidaknya Huawei saat ini telah memiliki chipset yang bisa bersaing di pasar mainstream. Selain Huawei Nova 3i, tentu saja nanti chipset ini bakal dipakai oleh Honor, yang juga merupakan bagian dari perusahaan Huawei.

Mari kita lihat perkembangannya di masa depan.

Sumber artikel dan gambar: MyDrivers. Featured image: Pixabay.

Xiaomi: Kami Merupakan Spesies Baru

Maraknya penjualan perangkat Xiaomi di Indonesia, baik yang resmi maupun (sayangnya) non resmi, membuat banyak orang mengira bahwa perusahaan asal Tiongkok  ini adalah vendor smartphone. Padahal, Xiaomi sudah menjual banyak menjual perangkat non smartphone. Xiaomi pun menjelaskan hal tersebut pada saat bertemu dengan para awak media di Ático by Javanegra, Kuningan, Jakarta pada tanggal 11 Juli 2018 kemarin.

“Kami tidak saja merupakan perusahaan smartphone. Kami merupakan spesies baru. Karena kami adalah sebuah perusahaan smartphone, sebuah perusahaan internet, yang juga merupakan perusahaan retail baru atau ecommerce. Xiaomi adalah sebuah spesies baru”, jelas Steven Shi, Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager.

Steven juga menjelaskan bahwa Xiaomi merupakan satu dari empat perusahaan selain Samsung, Huawei, dan Apple yang mampu mendesain sebuah smartphone dan chipset-nya.

Menekankan pada perusahaan internet, Xiaomi kini memiliki banyak produk IoT. Pada tanggal 31 Maret 2018 lalu, sudah lebih dari 100 juta perangkat yang terhubung pada platform IoT Xiaomi. Selain itu, melihat Xiaomi sebagai perusahaan smartphone, perusahaan asal Tiongkok itu saat ini sudah memiliki lebih dari 190 juta pengguna aktif MIUI per bulannya.

Xiaomi-Steven-Shi

Steven Shi kembali menekankan bahwa bisnis hardware mereka hanya akan mengambil keuntungan 5% per tahunnya. Dan mereka ingin selalu membuat produk dengan harga yang “jujur” agar semua orang dapat menikmati teknologi mereka.

Terakhir, Steven juga mengatakan bahwa sistem penjualan mereka pun juga membuat harga produknya menjadi murah. Xiaomi menghilangkan biaya dealer dan agen pada saat melakukan model Direct Sales, dan menghilangkan biaya agen pada saat menjual produknya lewat distribusi pihak ketiga. Hal tersebutlah yang menurut mereka menjadikan nomer 1 di India dan nomer 2 di Indonesia (rujukan yang diberikan Xiaomi adalah menurut data Canalys).

Lalu bagaimana dengan perubahannya untuk Indonesia?

Jika berbicara mengenai Xiaomi, tentu saja semua orang akan berharap akan masuknya beberapa smartphone unggulan mereka ke Indonesia. Sebut saja Mi 8 SE, Mi 8, dan Mi 8 Explorer. Sayang memang, Steven masih belum mau membuka mulut apakah smartphone tersebut bakal dijual di Indonesia atau tidak.

Selain itu, bug pada MIUI masih sering ditemukan saat memakai sebuah smartphone Xiaomi. Waktu yang dibutuhkan untuk membenahi bug yang ada pun cukup lama, sehingga tidak jarang pengguna marah-marah di forum mereka.

Dua hal yang sangat terlihat inilah yang ditunggu oleh masyarakat Indonesia. Apakah dengan berubahnya kondisi perusahaan Xiaomi membuat perubahan pada pasar di Indonesia, khususnya untuk para pengguna Xiaomi sendiri? Mengingat bahwa pengguna Indonesia cukup berkontribusi pada keuntungan Xiaomi.

Semoga saja, dengan janji bahwa mereka adalah spesies baru, membawa perubahan pada pasar teknologi dunia, termasuk Indonesia. Dan juga, semoga perubahan ini meningkatkan pelayanan mereka, terutama dari sisi perangkat lunaknya.

Acer Apresiasi Pelanggan Setianya Dengan Kembali Melangsungkan Acer Day

Acer mungkin bukanlah brand pertama yang Anda sebutkan saat membahas laptop terlaris di Indonesia, namun perusahaan Taiwan ini bangga dengan keberhasilan mereka merebut penghargaan kepuasan konsumen Indonesia (ICSA) selama sepuluh tahun berturut-turut. Dan yang mengejutkan, perangkat Acer kabarnya merupakan pilihan dari 36,6 persen gamer di kawasan Asia Pasifik.

Menurut Acer, pencapaian ini tak lain merupakan kontribusi dari para pelanggan setianya. Perusahaan memang sudah lama menggelar berbagai program dan promo menarik sebagai ungkapan terima kasih mereka pada konsumen, namun baru di tahun 2017 silam agenda tersebut dilakukan secara berbarengan di sejumlah negara melalui acara bertajuk Acer Day. Dan di tahun ini, Acer kembali melangsungkannya.

Acer Day 2018 9

Acer Day 2018 merupakan sebuah acara ‘brand experience‘ yang digelar serentak di 12 negara. Menariknya, program ini bukan hanya menguntungkan bagi pelanggan Acer, tapi juga memberikan benefit buat calon pembeli. Yang perlu mereka lakukan hanyalah berpartisipasi dalam tantangan online untuk mengumpulkan poin. Pemenangnya akan mendapatkan hadiah liburan hingga menonton konser musik.

Di Acer Day kali ini, sang produsen mengusung tema ‘Play Music Together’. Acer belum menjelaskan lebih detail terkait tantangan-tantangan yang akan mereka berikan, namun presiden direktur Herbet Ang sempat menjelaskan mengapa Acer memilih musik: karena musik ialah bahasa universal yang dimengerti orang, meski mereka dipisahkan batas negara. Dari penuturannya, saya mendapat kesan peserta akan ditantang menyanyi, kemungkinan bersama-sama.

Acer Day 2018 8

 

Produk edisi spesial Acer Day

Momen ini tentu saja juga Acer manfaatkan untuk menawarkan produk-produk edisi istimewa. Ada dua varian perangkat yang jadi andalan mereka di sana, yaitu laptop Swift 3 ‘Acer Day Edition’ dan Nitro bersenjata prosesor Intel Core generasi kedelapan. Tapi tak cuma itu. Acer turut menyingkap sebuah kejutan: masih ingatkah Anda pada laptop gaming Predator Helios 300 edisi spesial berwarna putih yang Acer perkenalkan di New York berbarengan dengan Helios 500? Mereka berencana buat membawanya ke Indonesia bulan Agustus besok.

Acer Day 2018 3

Untuk Swift 3 ‘Acer Day Edition’, keistimewaannya terletak pada lebih banyaknya pilihan warna. Setelah varian hitamnya dipasarkan, kali ini Acer menghidangkan opsi biru, pink (mirip rose gold) dan silver. Swift 3 adalah laptop ultra-thin berlayar 14-inci dengan ‘tubuh 13-inci’. Perangkat ini dibekali aspek konektivitas fisik yang luas serta mempunyai sensor sidik jari buat memudahkan akses. Di dalam, Anda akan menemukan prosesor Intel Core, penyimpanan HDD 1TB, serta RAM 4GB yang masih bisa diekspansi.

Acer Day 2018 1

Acer Day 2018 5

Seri laptop Nitro ideal bagi mereka yang mencari titik temu antara performa gaming andal serta harga masuk akal. Di Acer Day 2018, produsen telah meng-upgrade Nitro dengan chip Intel Core generasi kedelapan serta menyediakan opsi kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1060 jika Anda membutuhkan lebih banyak tenaga di segmen olah grafis. Acer kabarnya sengaja ‘menyesuaikan’ spesifikasi laptop ini agar lebih ideal buat konsumen tanah air.

Acer Day 2018 2

 

Potongan harga dan penawaran menarik

Selama Acer Day 2018 dilaksanakan, Acer menerapkan potongan harga signifikan terhadap produk-produknya. Herbet Ang bilang, Anda tidak akan menemukan penawaran yang lebih baik dari promo Acer ini. Detail harganya bisa Anda simak di bawah:

  • Predator Helios 500: Rp 60 juta
  • Predator Helios 300: mulai Rp 26 juta
  • Nitro 5: mulai Rp 11 juta, model dengan GTX 1060 dibanderol mulai dari Rp 17 jutaan
  • Swift 3 i3-7020U: Rp 7 juta
  • Swift 3 i5-5280U: Rp 8,5 juta
  • Swift 3 i7-8550U: Rp 10,9 juta

 

Fun Festival

Untuk setiap pembelian yang dilakukan hingga tanggal 18 September 2018, konsumen berhak mendapatkan voucher belanja atau bundel Microsoft Office 365 secara gratis. Transaksi juga memberikan Anda poin. Poin-poin tersebut nantinya akan diundi, dengan hadiah di antaranya notebook Swift 5, liburan ke Taiwan, hingga menonton konser Sam Smith di Singapura – sudah termasuk biaya tiket dan hotel.

Acer Day 2018 4

Perlu Anda ketahui bahwa poin bisa diperoleh dengan membeli segala produk Acer yang didistribusikan secara resmi di Indonesia – bukan cuma PC desktop dan laptop. Metode transaksinya tidak dibatasi, bisa secara offline di toko ataupun online.

 

Fun Friends

Fun Friends di Acer Day 2018 memberikan kesempatan buat semua orang untuk mengumpulkan poin tanpa harus melakukan pembelian. Program ini akan dimulai pada tanggal 21 Juli nanti dan berlangsung sampai 31 Agustus 2018. Saat artikel ini ditulis, status dari Fun Friends di laman resmi Acer Day masih ‘coming soon‘.

Acer Day 2018 6

Dan lewat digelarnya Acer Day 2018, Acer turut mengumumkan bahwa mereka telah menambah anggota keluarga Predator Warriors dengan menggaet sejumlah gamer serta komentator profesional, di antaranya adalah Melondoto dan Franzeska Edelyn.

Silakan kunjungi situs Acerid.com untuk mengetahui informasi lebih jauh mengenai Acer Day 2018.

Nvidia Ciptakan AI yang Sanggup Membersihkan Noise pada Gambar

Februari lalu, Microsoft mendemonstrasikan AI (artificial intelligence) yang mampu menggambar sesuai deskripsi teks dari seseorang. Juni kemarin, Adobe memamerkan AI yang sanggup mendeteksi apakah suatu foto merupakan hasil editan Photoshop. Dari situ bisa kita simpulkan bahwa AI punya potensi yang sangat besar di bidang visual, dan ini semakin dipertegas oleh karya Nvidia berikut ini.

Bekerja sama dengan tim peneliti dari Aalto University dan MIT, produsen kartu grafis tersebut merancang AI yang mampu membersihkan noise dari suatu foto atau gambar. Seperti yang kita tahu, noise kerap muncul dalam bentuk bintik-bintik di sebuah foto yang ditangkap dalam kondisi cahaya yang kurang terang, sehingga otomatis foto jadi kurang enak dilihat.

Tugas AI ini adalah ‘mengusap’ suatu foto hingga bersih dari noise, sehingga detail-detailnya dapat kelihatan jelas. Yang istimewa, AI ini sanggup melakukannya tanpa sekali pun melihat seperti apa penampilan foto yang bebas noise. Sebagai gantinya, yang dipelajari oleh AI tersebut adalah pola noise yang berbeda pada gambar.

Nvidia AI denoise

Hebatnya lagi, hasilnya terkadang malah lebih bagus ketimbang jika AI tersebut dilatih menggunakan contoh gambar bebas noise. Mengingat AI ini tak perlu melihat gambar yang bersih terlebih dulu sebelum beraksi, ia pada dasarnya bisa digunakan untuk menghapus noise dari segala macam gambar.

Bukan cuma noise, gambar yang dihujani teks secara acak juga dapat ia selamatkan, seperti bisa Anda lihat pada video di bawah. Tim pengembangnya bilang bahwa AI ini punya potensi untuk dimanfaatkan di bidang medis, utamanya untuk membersihkan hasil scan MRI, yang sering kali tampak kurang jelas akibat noise.

Sumber: DPReview.