Versi Terbaru Djay Meluncur ke iOS Sebagai Aplikasi Gratis dengan Opsi Subscription

iOS tidak kekurangan stok aplikasi DJ. Namun yang sudah eksis sejak lama dan rutin diperbarui adalah Djay bikinan developer asal Jerman, Algoriddim. Sebelum pergantian tahun, Algoriddim rupanya sudah menyiapkan versi paling gres dari Djay untuk iOS.

Versi terbaru Djay ini menggantikan semua versi yang ada sebelumnya, termasuk halnya Djay Pro yang dirancang untuk memaksimalkan layar masif iPad Pro. Dengan wujud yang lebih universal ini, Djay tentunya dapat membantu menyederhanakan katalog aplikasi yang disajikan Algoriddim.

Semua fitur yang ada sebelumnya tentu tetap dipertahankan, termasuk fitur Automix AI yang dapat menciptakan remix dengan sendirinya tanpa input dari pengguna sama sekali, dan fitur barunya sendiri tidak terhitung jumlahnya.

Djay for iOS

Namun yang paling menarik adalah perubahan model bisnis yang diterapkan Algoriddim: Djay kini merupakan aplikasi gratisan. Siapapun bebas menggunakannya tanpa batas waktu, akan tetapi fitur lengkapnya baru bisa dinikmati apabila pengguna membayar biaya berlangganan sebesar $5 per bulan atau $40 per tahun.

Perubahan dari model premium ke freemium jelas dapat membuka akses konsumen yang lebih luas lagi. Namun di saat yang sama, dipilihnya model subscription merupakan alternatif yang lebih ideal ketimbang mengharuskan pengguna membeli versi baru Djay setiap tahunnya.

Djay for iOS

Juga menarik adalah bagaimana Algoriddim tidak pelit menghadirkan fitur buat versi gratisan Djay. Konsumen yang enggan berlangganan masih bisa mengakses fitur seperti Automix AI itu tadi, integrasi Spotify Premium, sinkronisasi tempo dengan Ableton Link, maupun kompatibilitas dengan controller eksternal dari mitra-mitra Algoriddim.

Versi baru Djay saat ini sudah bisa diunduh langsung dari App Store. Algoriddim juga menyediakan uji coba gratis selama 7 hari supaya pengguna dapat menjajal semua fitur yang ditawarkan pada versi subscription-nya.

Sumber: Engadget dan Algoriddim.

Google Lens Kini Bisa Diakses Lewat Aplikasi Google Search di iOS

Saya sempat mendapat cerita lucu dari istri saya yang berprofesi sebagai dosen: dibandingkan 8 – 10 tahun yang lalu, mahasiswa zaman now lebih memilih memotret penjelasan di papan tulis menggunakan ponselnya ketimbang mencatatnya. Kebiasaan yang sama mungkin juga akan berlaku untuk keperluan mencari informasi di internet ke depannya.

Tren itu sebenarnya sudah mulai kelihatan berkat kemunculan Google Lens. Jadi ketimbang mengetikkan kata kunci di Google Search ketika hendak mencari tahu soal tanaman unik yang ada di hadapan kita, kita tinggal mengarahkan kamera ponsel saja dan informasinya akan langsung muncul di layar.

Google Lens sendiri juga sudah kian sempurna dan tersedia di banyak perangkat sekaligus, termasuk halnya di perangkat iOS. Kabar baiknya, kalau sebelumnya pengguna iOS hanya bisa mengaksesnya lewat aplikasi Google Photos, Google Lens sekarang tersedia langsung melalui aplikasi Google Search di iOS.

Selain berada di tempat yang lebih ideal, Google Lens di Search juga tidak mewajibkan pengguna mengambil foto terlebih dulu, melainkan cukup mengarahkan kamera dan menyentuh objeknya saja. Untuk mengakses Lens, cukup klik icon baru yang ada di sebelah kiri icon voice search pada search bar.

Apa saja yang bisa dilakukan dengan Lens? Banyak, apalagi sejak Google mengumumkan pembaruannya pada bulan Mei lalu. Namun yang terpenting, pengalaman menggunakannya di perangkat iOS kini sudah hampir mendekati versi Android-nya.

Sumber: 9to5Google.

Direct Message di Instagram Sudah Mendukung Pengiriman Pesan Suara

Setelah meluncurkan pesan video ke dalam fitur olah pesan bawaan, jejaring sosial kepunyaan Facebook, Instagram hari ini mulai meluncurkan pesan suara sebagai opsi lain bagi pengguna yang ingin mengirimkan pesan dalam bentuk audio, bukan video. Instagram telah menguji fitur ini setidaknya selama empat bulan. Dan kini, semua pengguna berbasis Android dan iOS segera bisa mempergunakannya.

Cara pakai fitur pesan suara di Instagram Direct ini sangat mirip dengan fitur serupa di perpesanan suara yang tersedia di Apple iMessage. Durasi pesan suara yang dikirimkan bisa mencapai satu menit, mencakup pesan perorangan atau kelompok.

fitur pesan suara instagram

Untuk menggunakan fitur ini, pengguna cukup menekan tombol mikrofon dan pesan akan dikirim secara otomatis saat tombol dilepas. Tetapi jika pengguna merasa tidak yakin untuk mengirimnya atau ingin merekam ulang, mereka bisa menggeser jari Anda ke tempat sampah untuk menghapusnya sebelum melepaskan tekanan.

Di platform lain, seperti WeChat, pesan suara mulai menjadi salah satu cara komunikasi favorit. Jadi cukup masuk akal apabila Instagram mengikutinya dengan merilis fitur yang sama. Instagram harus diakui agak terlambat menghadirkan fitur pesan suara ke DM. Pasalnya, Facebook sebagai perusahaan induknya sudah sejak beberapa tahun lalu menawarkan cara komunikasi ini.

Peluncurannya sendiri ditujukan untuk pengguna global, namun seperti pembaruan yang sudah-sudah, kemungkinan besar belum semua pengguna benar-benar akan menemukan fitur ini di fitur Direct Message miliknya. Jika Anda termasuk di antaranya, mohon bersabar dan periksa kembali besok.

Sumber berita Techcrunch dan gambar header Pixabay.

Setelah Qualcomm, MediaTek Juga Umumkan Chipset dengan Dukungan 5G Helio M70

Setelah Qualcomm menyita perhatian dunia dengan pengumuman Snapdragon 855-nya, kini giliran MediaTek yang juga ikut meluncurkan chipset berkemampuan 5G pertama yang dinamai Helio M70.

Helio M70 merupakan chipset yang akan menjadi tulang punggung industri mobile masa depan dengan sederet kemampuan yang disempurnakan dan tentu kemampuan jaringan baru, yakni 5G. Pembuat chip tersebut mengklaim bahwa Helio M70 akan membawa momentum baru dengan latensi yang lebih rendah dan pengalaman jaringan berkecepatan tinggi di era 5G masa depan.

Menyinggung teknologi jaringannya, MediaTek Helio M70 merupakan multimode silicon dengan dukungan jaringan 2G/3G/4G/LTE/5G. Artinya, perangkat yang mengadopsi chipset ini akan memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi dalam hal ketersediaan jaringan. Jika 5G masih sulit ditemui, perangkat tak akan menolak jaringan yang ada, bisa 4G atau 3GB sekalipun.

Tak hanya menonjolkan dukungan 5G yang sepertinya akan jadi fitur wajib di flagship tahun depan, Helio M70 juga mengakomodir tuntutan desain yang makin tipis dari waktu ke waktu. Rancangan dasarnya Helio M70 menggunakan solusi multi-mode yang menyederhanakan desainnya. Hal ini memungkinkan pabrikan perangkat untuk merancang smartphone dengan faktor bentuk yang lebih ramping tetapi dengan peningkatan efisiensi energi dan penampilan yang kompetitif.

MediaTek telah mengumumkan bahwa chipset akan tersedia dalam diri perangkat smartphone pada paruh kedua tahun 2019 di mana MediaTek NeuroPilot akan turut serta sebagai salah satu dukungan penting dan terbesar dari mereka. Di samping itu, Helio M70 juga dirancang agar dapat sejalan dengan spesifikasi baru 3GPP Rel-15 yang menjanjikan kecepatan transfer data hingga 5Gbps.

Di momen yang sama, MediaTek juga mengumumkan kerjasama antara pihaknya dengan sejumlah perusahan besar seperti China Mobile, Huawei, Nokia, NTT Docomo, dan banyak lagi untuk membantu membangun ekosistem industri dalam mencapai tujuan roadmap 5G tahun depan.

Sumber berita Gizmochina dan MediaTek.

Google Hadirkan Dukungan USB OTG pada Aplikasi File Manager-nya

Setahun yang lalu, Google resmi merilis aplikasi bernama Files Go. Dilihat dari namanya, tampak bahwa aplikasi file manager ini ditujukan bagi para pengguna smartphone Android kelas budget, yang umumnya sering terkendala kapasitas penyimpanan yang sangat terbatas.

Namun seiring waktu, rupanya cukup banyak pengguna smartphone flagship yang juga ikut memakai Files Go, hingga akhirnya Google memutuskan untuk mengubah namanya menjadi “Files” saja sekaligus merombak tampilannya mengikuti filosofi Material Design baru-baru ini.

Dengan total jumlah unduhan Files yang telah mencapai angka 50 juta lebih di Play Store, wajar apabila Google ingin terus menyempurnakannya. Yang terbaru, Files kedatangan dukungan USB OTG (on-the-go); fitur yang belum bisa dianggap standar, tapi tetap cukup umum di kalangan pengguna perangkat Android.

Berkat dukungan USB OTG, pengguna Files dapat mengakses file yang tersimpan pada flash disk maupun memory card yang tersambung ke perangkatnya. Fitur ini sebenarnya juga sudah kerap dijumpai pada aplikasi file manager lain.

Terakhir, versi terbaru Files turut menghadirkan dukungan struktur folder secara penuh. Dengan demikian, manajemen file dapat dilangsungkan dengan lebih mudah, dan ini sejak awal sudah menjadi salah satu prioritas di balik pengembangan Files sejak namanya masih diimbuhi embel-embel “Go”.

Sumber: 9to5Google.

Application Information Will Show Up Here

Lego AR Playgrounds Ajak Kita Mengeksplorasi Set Lego Rakitan Secara Digital

Pada konferensi developer yang dihelat Apple Juni lalu, divisi Creative Play Lab dari Lego diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan karya terbarunya di bidang augmented reality, sekaligus menyoroti sederet pembaruan yang dihadirkan pada platform AR bikinan Apple.

Kreasi mereka tersebut adalah Lego AR Playgrounds, yang baru saja dirilis untuk perangkat iOS 12. Premis utama Playgrounds adalah mengajak para pemain untuk berinteraksi dengan balok Lego secara fisik sekaligus elemen-elemen digital yang disajikan aplikasi.

Jadi ketika pengguna mengarahkan kamera iPhone atau iPad-nya ke set Lego yang kompatibel (sementara baru dari seri Lego Ninjago), mereka dapat melihat balok-balok tersebut menjadi ‘hidup’, lengkap dengan tambahan elemen digital lainnya.

Lego AR Playgrounds

Berkat Playgrounds, set Lego yang kita rakit pada dasarnya tidak sebatas menjadi pajangan saja. Pastinya ada kepuasan sendiri bermain-main secara interaktif selagi melibatkan set Lego kebanggaan kita. Lego tidak lupa melengkapinya dengan narasi yang menarik, sehingga anak-anak berusia 9 tahun atau lebih bisa semakin terpikat.

Playgrounds bisa dilihat sebagai tahap eksplorasi lebih lanjut atas set Lego yang kita rakit. Namun seandainya Anda belum mempunyai set Lego yang kompatibel, Playgrounds masih bisa dimainkan hingga lima level pertama; yang Anda butuhkan hanyalah permukaan datar seperti meja guna bermain dalam mode AR-only.

Lego AR Playgrounds saat ini sudah bisa diunduh secara cuma-cuma dari App Store. Lego memastikan bahwa tidak ada satu pun iklan atau opsi in-app purchase pada aplikasi. Masuk akal mengingat game ini mendorong kita untuk membeli set Lego demi mendapatkan kepuasan yang maksimal.

Sumber: Lego.

Google Resmi Pensiunkan Aplikasi Chatting Allo

Gmail, YouTube dan Google Maps bisa dibilang merupakan produk tersukses Google di luar Search. Kendati demikian, selama bertahun-tahun mereka terkesan tidak pernah beruntung dalam hal mengembangkan aplikasi chatting.

Dahulu ada Google Talk, akan tetapi layanan tersebut resmi dipensiunkan pada bulan Februari 2015, dan digantikan sepenuhnya oleh Hangouts. Hangouts sendiri terbukti kurang begitu populer, akan tetapi Google masih belum mau menyerah; mereka pun memperkenalkan Allo dan Duo pada tahun 2016.

Imbas dari kehadiran Allo dan Duo adalah pergeseran fungsi Hangouts menjadi platform komunikasi tim ala Slack. Namun lagi-lagi Google bernasib kurang beruntung, mereka baru saja mengumumkan bahwa pengembangan Allo resmi dihentikan, dan aplikasinya hanya akan bisa dipakai sampai bulan Maret 2019.

Android Messages / Google
Android Messages / Google

Apakah ini berarti Google sudah betul-betul menyerah mengembangkan aplikasi chatting? Tidak juga. Penutupan Allo hanya berarti mereka telah mengalihkan seluruh upaya dan sumber dayanya ke inisiatif baru bernama RCS (Rich Communications Services), yang sebenarnya sudah mereka gagaskan sejak November 2016.

RCS sederhananya merupakan SMS dan MMS yang sudah naik kelas. Jadi, cukup dengan memakai aplikasi Messages resmi bikinan Google, pengguna dapat menerima dan mengirim SMS biasa, sekaligus menikmati fitur-fitur yang umum ditawarkan aplikasi chatting modern macam kirim-mengirim foto, video, sticker maupun GIF.

Lewat RCS, Google pada dasarnya ingin memperlakukan Messages di Android jadi seperti di iOS, di mana SMS dan chatting dapat disatukan ke dalam satu aplikasi saja. Ke depannya, Google juga berniat menghadirkan fitur-fitur berbasis machine learning ke Messages, seperti integrasi Google Assistant misalnya, yang memang menjadi nilai jual utama Allo sejak pertama diluncurkan.

Google Duo / Google
Google Duo / Google

Allo sudah resmi di-discontinue, akan tetapi tidak demikian untuk Duo. Duo masih akan terus disempurnakan dan beroperasi sebagai aplikasi video call untuk konsumen secara umum. Di mata saya, kombinasi Messages dan Duo di Android ini mirip seperti iMessage dan FaceTime di iOS.

Buat para pengguna setia Allo selama ini, Google menyediakan opsi untuk meng-export seluruh riwayat percakapan yang ada beserta instruksi lengkapnya. Seperti yang saya bilang tadi, batas waktunya sampai Maret 2019.

Sumber: Google.

Microsoft Rombak Total Tampilan Aplikasi Outlook di iOS

Seperti sebagian besar orang, Gmail adalah layanan yang saya pakai untuk email pribadi. Meski demikian, aplikasi yang saya gunakan bukanlah aplikasi Gmail atau aplikasi email bawaan iPhone, melainkan Outlook garapan Microsoft.

Buat yang seperti saya, Anda bakal tersenyum mendengar kabar bahwa Microsoft baru saja merombak tampilan Outlook versi iOS secara total. Saya pribadi menilai tidak ada yang salah dari tampilan lamanya, akan tetapi tampilan barunya ini jauh lebih menarik sekaligus fungsional.

Penyempurnaannya mencakup baik hal yang sepele maupun yang esensial. Yang sepele contohnya adalah haptic feedback yang muncul ketika pengguna menggeser email ke kiri atau kanan, diikuti oleh animasi yang menawan. Selanjutnya, warna biru khas Outlook kini tampak lebih mendominasi tampilan aplikasi.

Beralih ke yang esensial, Outlook versi terbaru ini memungkinkan pengguna untuk menjadwalkan suatu event kalender tanpa mengharuskannya menginput teks sama sekali. Aplikasi bakal mencermati semua elemen yang dilibatkan (siapa saja yang diundang dan waktu lowong masing-masing, beserta tanggal dan tempatnya), dan pengguna hanya perlu menggeser-geser saja opsi yang tersedia.

Dari perspektif yang lebih luas, update Outlook ini merupakan bagian dari upaya Microsoft untuk meningkatkan user experience di semua produknya yang termasuk dalam layanan Office 365. Hal kecil dan sepele pun ikut mereka perhatikan, dan itu juga yang pada akhirnya melahirkan deretan icon baru untuk aplikasi-aplikasi Office 365.

Sumber: Microsoft.

Snapdragon 855 Tawarkan Solusi Jaringan 5G, Engine AI dan Sederet Peningkatan Lain

Qualcomm akhirnya secara resmi mengumumkan chipset generasi baru, Snapdragon 855 yang menjadi saudara termuda Snapdragon 845, menawarkan solusi 5G untuk perangkat mobile masa depan dengan kemampuan paling kompleks yang pernah ada.

Diluncurkan di sebuah acara di Hawaii, Snapdragon 855 membawa beberapa fitur yang paling sidorot, meliputi kinerja yang meningkat tiga kali lipat lebih baik dari chip pendahulunya, kinerja dua kali yang lebih baik dari chip pesaing, hadirnya Gen AI Engine ke-4, computer vision ISP pertama di dunia dan tentunya 3D Sonic Sensor yang akan mendukung pemindaian sidik jari di bawah layar.

Snapdragon 855 dibangun dengan proses 7 nanometer yang membuatnya lebih kuat dan efisien dalam hal konsumsi baterai. Apple 12 Bionic dan Huawei Kirin 980 juga diproses dengan cara yang sama.

Bicara hal teknis, Snapdragon 855 dibekali prosesor octa-core Kryo 485 yang terdiri dari beberapa konfigurasi, antara lain 4x custom A76-based [email protected], [email protected], 4x custom A55-based @1.8GHz. Kryo 485 dikalim mampu berlari 45% lebih cepat dibandingkan Snapdragon 845 dan sedikit lebih efisien berkat proses 7nm. Sedangkan untuk bagian grafis, Qualcomm menggunakan generasi teranyar Adreno 640 “Snapdragon Elite Gaming Platform” yang memberikan peningkatan performa hingga 20%.

Meski sorotan Snapdragon 855 terletak pada kemampuan jaringan 5G, namun modem X50 sendiri tidak akan benar-benar ditanamkan di semua smartphone yang mengadopsi chipset utamanya. Modem 5G ini nantinya akan bersifat sebagai diskrit modul yang penyertaannya akan tergantung pada pabrikan. Dan kecepatannya pun akan tergantung pada ketersediaan dan dukungan jaringan. Tetapi di atas kertas, modem 5G di Snapdragon 855 menawarkan peningkatan kecepatan sampai dengan 50 kali jaringan 4G.

screenshot-www.qualcomm.com-2018-12-06-11-48-00

screenshot-www.qualcomm.com-2018-12-06-11-49-29

Tetapi jangan lekas kecewa dulu, karena di Snapdragon 855 ini Qualcomm juga membenamkan modem LTE baru bernama Snapdragon X24. Rincian performa modem baru ini sudah keluar sejak Februari lalu. Berdasarkan rincian tersebut, dikatakan bahwa Snapdragon X24 menawarkan kecepatan unduh maksimum 2Gbps. Ini adalah modem LTE tercepat dan paling efisien yang pernah dibuat oleh Qualcomm, tetapi ini benar-benar pembaruan yang sangat iteratif dibandingkan dengan X50, yang sekarang menjadi bintang di keluarga modem Qualcomm.

Snapdragon 855 yang baru juga hadir dengan Engine AI generasi keempat yang diklaim memiliki kinerja 3 kali lebih baik dibandingkan versi sebelumnya. Tak lupa, dijumpai pula Image Signal Processor (ISP) baru, yang disebut dengan Qualcomm Computer Vision (CV), ISP untuk mendukung fotografi dan fitur pengambilan video komputasi.

Snapdragon 855 jelas akan menghadirkan banyak kapabilitas baru bagi sederet flagship langganannya. Yang terdepan kemungkinan besar adalah Samsung Galaxy S10.

Sumber berita AndroidPolice dan Qualcomm, gambar header YouTube.

Facebook Kembali Hadirkan Sejumlah Fitur Baru untuk Messenger Lite

Tidak terasa sudah lewat dua tahun semenjak Facebook merilis Messenger Lite. Selama itu pula Facebook sudah memperkaya fiturnya secara perlahan, termasuk menghadirkan salah satu fitur yang paling krusial, yakni video calling pada bulan Maret lalu.

Baru-baru ini, Facebook kembali merilis update untuk Messenger Lite. Salah satu pembaruan yang paling utama adalah fitur kirim-mengirim GIF. Sebelumnya pengguna Messenger Lite memang sudah bisa menerima pesan dalam bentuk GIF, tapi gambarnya tidak bergerak.

Pada versi terbarunya, Messenger Lite sudah mendukung animated GIF secara penuh. Namun ketimbang harus membebani aplikasi dan membengkakkan ukurannya hingga melebihi 10 MB, Messenger Lite memilih mengandalkan bantuan aplikasi keyboard pihak ketiga macam Gboard untuk mengirim GIF.

Update ini turut mendatangkan fitur untuk mengirim file, bukan sebatas gambar seperti sebelumnya, tapi juga termasuk video maupun file audio. Selanjutnya, ada opsi kustomisasi tampilan chat dengan beragam warna, mirip seperti yang ditawarkan versi terbaru Messenger standar.

Sekali lagi semuanya disajikan tanpa membuat Messenger Lite jadi tambah berat. Ukuran aplikasinya masih di bawah 10 MB ketika diunduh dari Google Play Store, dan ini sangat penting buat target pasarnya yang merupakan pengguna ponsel Android lawas.

Sumber: Facebook.