Brand Identity Meningkatkan Citra Produk

Saat membeli sebuah produk, hal apa yang kamu cari pertama kali? Betul, biasanya kita sebagai konsumen akan melihat kemasannya terlebih dahulu karena secara tidak langsung kemasan sebuah produk adalah hal yang paling mudah diingat oleh konsumen. Hal tersebut dikenal sebagai brand identity

Identity atau identitas yang bermakna jati diri tidak hanya menyangkut soal manusia, tetapi juga menyangkut soal brand. Contoh hal sederhana dari brand identity bisa ditemukan saat kita berbelanja membeli produk, ketika kamu ingin membeli snack bermerek Oreo pasti kamu akan mencari petunjuk kemasan berwarna biru dengan gambar kukis krim lapis. Logo dan warna dalam kemasan merek tersebut menjadi salah satu variabel brand identity dari merek Oreo.

Nah, contoh tersebut menjadi sebuah contoh sekaligus bukti bahwa konsumen bisa langsung mengenali sebuah brand melalui kemasan produk. Sehingga, selain tagline, warna kemasan juga menjadi  power dari brand identity.

Apa itu Brand Identity?

Identitas produk atau brand identity adalah berbagai elemen yang melekat pada sebuah merek, baik logo, kemasan, dan warna yang tentunya berguna untuk membedakan merek tersebut di benak konsumen dan juga sebagai bentuk citra suatu merek. 

Sebuah merek, brand, bahkan produk sekalipun perlu memiliki ciri khas tersendiri, gunanya adalah agar membedakan produk kamu dengan produk merek lainnya dan mampu dikenal menjadi produk yang lebih unggul.

Selain sebagai pembeda, dengan adanya brand identity juga bisa meningkatkan citra brand seperti:

1. Produk lebih mudah dikenal konsumen

Dengan identitas produk yang menarik bisa membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat brand kamu. Contoh, saat konsumen ingin membeli minuman kola, pasti mereka akan merujuk kepada satu merek yaitu Coca Cola. Hal ini dikarenakan merek minuman tersebut dari mulai nama hingga kemasannya sudah lama terkenal di benak masyarakat.

2. Meningkatkan loyalitas konsumen

Setelah memiliki brand identity yang kuat, kamu bisa membangun strategi pemasaran yang menarik untuk mendapatkan kepercayaan konsumen agar mendapatkan loyalitas, dengan begitu hubungan emosional konsumen dengan produk atau merek kamu akan semakin meningkat. Sehingga, tercipta loyalitas konsumen.

3. Meningkatkan brand awareness

Memiliki produk dengan tampilan yang indah dan sempurna bisa meningkatkan brand awareness. Kamu bisa melihat kesuksesan Apple dari segi kesempurnaan dan keindahan produknya.

4. Lebih unggul dari kompetitor

Sebuah brand yang memiliki tampilan menarik dan mudah dihafal oleh konsumen akan lebih unggul dengan kompetitor lain di pasaran, karena konsumen cenderung membeli sesuatu yang sudah diketahui dan juga yang memiliki kemasan menarik.

5. Meningkatkan keuntungan perusahaan

Dari keempat manfaat di atas akan berujung dengan naiknya keuntungan perusahaan. Jika brand kamu mudah dikenal konsumen, maka akan tercipta brand awareness sekaligus mendapatkan loyalitas konsumen. Hal tersebut juga termasuk juga merujuk pada kredibilitas perusahaan kamu, dengan begitu untuk mendapatkan pelanggan baru tidak akan terlalu sulit.

Membangun brand identity dengan brand guidelines yang menarik

Membangun brand identity agar bisa meningkatkan citra brand tentunya harus dibangun berdasarkan brand guidelines yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Dilansir dari HubSpot, brand guidelines adalah pedoman yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatur elemen seperti desain, tampilan, dan komposisi dari sebuah merek brand

Untuk mengatur brand guideline yang tepat, Canva menjelaskan ada beberapa elemen yang harus diperhatikan di antaranya:

1. Color palette

Kamu bisa memilih warna yang sesuai dengan identitas brand, color palette juga berfungsi untuk membangkitkan ekspresi dan emosi yang mencerminkan identitas merek. Penggunaan warna yang tepat dan tidak berubah-ubah juga bisa membuat konsumen langsung mengenalinya.

2. Typography  

Selain warna, tentunya ada huruf yang tercetak dalam sebuah merek. Pemilihan jenis huruf juga harus disesuaikan dengan ekspresi brand kamu. Pemilihan jenis huruf juga harus konsisten agar bisa dipakai dengan jangka waktu yang lama dan yang terpenting harus mudah dibaca oleh konsumen.

3. Brand image and design element

Gunakan icon atau gambar yang merepresentasikan merek dan jangan lupa untuk memperhatikan elemen desain yang sesuai seperti kontras, saturasi, vibrance, atau blurring karena elemen tersebut menentukan tone dari brand.

4. Consistent brand language 

Dengan menggunakan bahasa yang konsisten dan familiar pada sebuah merek dan menerapkannya selaras di berbagai channel marketing akan membantu audiens langsung mengenali merek. Penggunaan bahasa sesuai citra brand juga membantu meminimalkan potensi kesalahpahaman dan meningkatkan loyalitas konsumen.

Melalui brand identity dan brand guideline kunci untuk meningkatkan citra perusahaan adalah dengan konsisten menggunakan elemen-elemen yang sudah melekat pada brand. Sehingga, konsumen bisa terus mengingat merek perusahaan dan loyalitas pelanggan bisa tetap terjaga.

Berkenalan Dengan “Brand Awareness”, Cara Ampuh Raih Pengakuan Dari Pelanggan

Pernahkah kamu terpikir terhadap suatu brand saat mendengarkan tagline atau melihat logonya saja? Atau menyebut sebuah brand dengan menyebutkan nama brand lain? Seperti, menyebut pasta gigi dengan sebutan Odol, atau air mineral kemasan dengan sebutan Aqua. Jika benar, sepertinya kamu sudah aware dengan produk tersebut.

Aware atau sadar yaitu ketika kamu tahu dan ingat akan sesuatu. Hal ini juga berlaku pada sebuah brand, lho. Saat kamu bisa mengetahui sebuah brand hanya dari jingle atau logonya saja, berarti kamu sudah aware terhadap brand tersebut.

Perkembangan teknologi dapat memunculkan inovasi baru dan bisa diimplementasikan menjadi sebuah bisnis. Berdasarkan data yang dirilis oleh GEM Global Report, 100 juta bisnis diluncurkan setiap bulannya, artinya ada sekitar 11 ribu startup yang hadir setiap jam. Besarnya jumlah tersebut semakin menandakan sempit persaingan dan peluang bagi startup untuk tampil. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan bersaing untuk mendapatkan hati pelanggan dan calon pelanggan mereka. Salah satu caranya yaitu membuat calon pelanggan aware terhadap brand yang dimiliki.

Brand Awareness

Aware atau sadar terhadap sebuah brand disebutkan dalam istilah “Brand Awareness” atau kesadaran terhadap sebuah merek. Brand awareness merupakan kemampuan seorang pelanggan (atau calon pelanggan) untuk mengingat (recognize) atau mengenali (recall) suatu merek tertentu atau iklan tertentu secara spontan atau dipicu dari sebuah kata kunci. Misal, jingle, logo, atau tagline dari merek tersebut.

Brand awareness juga akan menunjukkan pengetahuan pelanggan terhadap eksistensi sebuah brand.

Brand Awareness sendiri memiliki beberapa tingkatan, mulai dari paling bawah (tidak menyadari brand) hingga tingkat tertinggi (Top of Mind). Adapun tingkatan aware terhadap sebuah merek, yaitu:

1. Unware of Brand (tidak menyadari brand)

Merupakan tingkatan paling bawah dimana pelanggan atau calon pelanggan tidak menyadari brand tersebut.

2. Brand Recognition (pengenalan brand)

Pada tingkatan ini, pelanggan dikenalkan dengan sebuah brand dan mulai menyadari setelah diberikan pemicu sebagai bantuan (aided recall).

3. Brand Recall (pengingatan kembali brand)

Tingkatan ini, pelanggan bisa mengingat sebuah brand tanpa bantuan (unaided recall).

4. Top of Mind (puncak pikiran)

Tingkatan ini merupakan tingkatan paling atas dalam brand awareness. Pelanggan akan selalu mengingat sebuah brand dan brand yang disebutkan pertama kali adalah brand yang selalu diingat dan merupakan brand utama yang ada di pikiran pelanggan.

Peran dan Manfaat Brand Awareness

Saat pelanggan sadar (aware) terhadap suatu brand maka pelanggan akan memunculkan rasa suka dan percaya. Pelanggan biasanya akan membeli atau menggunakan sebuah produk yang sudah akrab di telinga mereka.

Adapun manfaat dari meningkatkan Brand Awareness yaitu:

1. Pelanggan akan mengingat brand

Saat sebuah brand dapat mencapai brand awareness, maka pelanggan secara cepat akan mengetahui brand tersebut. Hanya melihat logo, warna, tagline, atau mendengarkan jingle brand tersebut.

2. Loyalitas pelanggan menjadi lebih tinggi

Saat sebuah brand sudah mencapai Top of Mind, maka pelanggan akan lebih memilih brand tersebut dibandingkan brand lain, sehingga pelanggan menjadi lebih loyal.

3. Brand Awareness lebih dari Word of Mouth

Promosi sebuah brand atau produk melalui word of mouth dapat meningkatkan penjualan sebuah produk, tetapi saat sebuah brand sudah mendapatkan brand awareness, maka akan lebih baik lagi. Saat brand tersebut sudah berada di Top of Mind, maka semua orang sudah mengenalnya. Jadi, perusahaan tidak perlu mengeluarkan effort yang lebih besar untuk promosi.

4. Efektivitas iklan menjadi lebih tinggi

Saat sebuah brand tersebut membuat produk baru atau membuat sebuah iklan, pelanggan akan aware. Karena brand tersebut sudah kuat dan mendapatkan hati para pelanggan, maka pelanggan akan menjadi tertarik akan produk yang diiklankan.

5. Sensitivitas harga menjadi lebih rendah

Saat sebuah brand sudah melekat di benak dan hati pelanggan, mereka dengan senang hati mengeluarkan budget untuk membeli produk dari brand tersebut. Mereka tidak akan memikirkan semahal apa produk tersebut. Sehingga, ini akan meningkatkan penjualan dari brand tersebut.

Brand Awareness dalam Bisnis Online

Selain penting bagi bisnis konvensional, brand awareness juga dibutuhkan dalam bisnis online, lho. Sebagai pelaku bisnis online, penggunaan internet menjadi salah satu cara efektif dalam meningkatkan brand awareness. Selain promosi melalui media sosial, pemanfaatan SEO bisa diterapkan.

Beberapa bisnis online membuka toko mereka di media sosial, seperti Instagram atau Facebook. Untuk menjangkau kesadaran orang akan toko tersebut, maka pemilik toko harus memperhatikan popularitas toko atau produk mereka.

Popularitas atau kepopuleran merupakan tolak ukur apakah sebuah produk atau toko dapat dikenali oleh banyak orang. Brand awareness dan popularitas produk atau toko saling berkaitan. Saat produk kamu sudah diketahui dan disadari oleh banyak orang, maka secara tidak langsung produk dan toko kamu akan populer dan banyak dibicarakan oleh orang-orang. Begitu juga, saat toko atau produk kamu sudah populer, maka orang-orang akan sadar akan brand kamu. Untuk menjadikan produk atau toko kamu populer bisa dengan meningkatkan brand awareness.

Cara Meningkatkan Brand Awareness

Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan brand awareness, terutama pada bisnis online, diantaranya:

1. Membuat Storytelling

Pelanggan akan menyukai pemasaran produk dengan menggunakan storytelling. Orang-orang akan menyukai cerita yang menarik. Saat mendengar cerita menarik, orang akan menjadi penasaran dengan brand tersebut.

2. Memanfaatkan SEO

Dengan memanfaatkan SEO, konten yang dibuat oleh brand tersebut bisa mendapatkan peringkat tinggi di halaman hasil pencarian seperti di Google dan Bing. Jika kamu ingin produk kamu diketahui banyak orang, maka kamu bisa membuat konten yang diposting dengan memperhatikan kata kunci yang sering dicari.

3. Kerja sama sponsor

Menjadi sponsor suatu acara dapat membuat orang aware terhadap brand tersebut. Biasanya dalam suatu event, brand yang menjadi sponsor acara akan disebutkan terus menerus dan ditampilkan di spanduk, backdrop, poster, hingga after movie event. Strategi ini bisa menjadi salah satu strategi yang ampuh untuk meningkatkan brand awareness.

4. Social media branding

Brand bisa aktif dalam mempromosikan produk mereka melalui media sosial. Tetap memposting konten yang bersangkutan dengan produk bisa memberikan impresi kepada orang yang terpapar konten tersebut. Semakin sering dan teratur membuat postingan, maka kesadaran orang-orang akan brand tersebut menjadi semakin tinggi.

5. Penggunaan Influencer Marketing

Dari artikel DailySocial sebelumnya mengenai Mengenal Metode Pemasaran “Influencer Marketing”, disebutkan bahwa penggunaan influencer marketing efektif untuk meningkatkan brand awareness. Karena influencer merupakan trendsetter, maka orang-orang dan pengikut mereka akan tertarik terhadap produk yang dipromosikan. Tingkat kepercayaan para pengikut influencer tersebut memiliki nilai yang tinggi, sehingga mereka akan kenal dan bisa menjadi pelanggan brand tersebut.

Itulah penjelasan mengenai brand awareness, manfaat brand awareness, dan cara meningkatkan brand awareness. Berbagai cara dapat digunakan untuk membuat orang aware (sadar) akan produk dan brand yang kita miliki. Bagaimana dengan brand atau produk kamu? Sudah mendapatkan aware dari pelanggan kah?

***

Disclosure: Artikel ini ditulis oleh Masni Rahmawatti. S

Usaha Rumahan Menjamur Saat Pandemi, Tips Optimalkan Media Sosial Mendongkrak Bisnis Pemula

Menurut laporan BPS bertajuk “Statistik E-commerce 2019”, tahun lalu sebanyak 15,08% dari bisnis di Indonesia dijalankan secara online, sisanya 84,92% masih offline. Namun berdasarkan hasil penelitian terbaru yang diungkap Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sepanjang masa pandemi Covid-19 tercatat ada peningkatan hingga lebih dari 300 ribu pengusaha baru yang masuk ke ranah online.

Peningkatan tersebut cukup masuk akal, pasalnya adanya pembatasan sosial dan berkurangnya aktivitas di luar rumah mendorong masyarakat lebih konsumtif melakukan transaksi melalui platform digital. Mudah ditemui juga usaha-usaha baru berbasis social commerce di sekitar kita. Mereka memanfaatkan media sosial untuk memulai wirausaha. Ada yang berjualan makanan, pakaian, hingga jasa.

Beberapa melakukan pekerjaan tersebut penuh waktu menggantikan pekerjaan sebelumnya, sebagian lagi mengisi waktu luang di sela-sela pekerjaan utamanya. Kesempatannya memang cukup menjanjikan, karena pilihan platform promosinya juga sangat beragam. Nah, barangkali Anda juga mau ikut mencoba meramaikan tren yang kami sebut dengan “new economy” tersebut?

Tulisan ini akan membahas beberapa kiat yang dirangkum dari berbagai sumber dan narasumber terkait mengoptimalkan media sosial untuk bisnis tahap awal.

Manfaatkan fitur jualan di media sosial

Bila dipakai secara tepat, media sosial dapat membantu usaha rintisan Anda berkembang. Untuk memaksimalkan publikasi barang dagangan salah satunya bisa dengan manfaatkan fitur-fitur yang memang disediakan platform untuk menunjang bisnis. Misalnya di Facebook, saat ini sudah ada fitur Marketplace, memungkinkan pengguna untuk membuat konten jualan yang lebih terstruktur di sana.

Untuk memulai berjualan dengan fitur tersebut, bisa membuka menu yang tertera di aplikasi, atau melalui tautan berikut ini: https://www.facebook.com/marketplace.

Tampilan laman Facebook Marketplace
Tampilan laman Facebook Marketplace

Calon pembeli juga turut dimudahkan. Selain karena informasi yang dibutuhkan sudah terpampang secara jelas, hal ini memudahkan mereka terhubung dengan Anda sebagai pembeli secara mudah, walaupun tidak saling berteman. Adanya fitur geolokasi juga memungkinkan penjual bertemu pelanggan potensial yang jaraknya tidak jauh dari tempat tinggalnya.

Instagram juga memiliki fitur yang mengakomodasi pebisnis mikro untuk mudah berjualan. Bernama “Instagram Shopping”, pengguna bisa menampilkan katalog dan daftar harga pada foto-foto yang dipublikasikan. Selain itu, pengalaman pengguna yang ditawarkan memungkinkan mendorong calon pembeli untuk terhubung dengan kanal penjualan Anda – baik untuk berkomunikasi langsung, lewat online marketplace, atau lainnya.

Fitur katalog di Instagram
Fitur katalog di Instagram

Akun pribadi atau bisnis?

Dimulai dari skala kecil, biasanya media sosial yang dimanfaatkan adalah akun personal pemilik bisnis. Tidak salah, tapi ada baiknya mulai memikirkan pembuatan akun media sosial khusus untuk brand produk yang dijajakan. Di Facebook bisa membuat Fans Page, di Instagram dan WhatsApp bisa membuat akun bisnis. Masing-masing punya keunggulan, misalnya memudahkan kita untuk memanfaatkan fitur iklan atau mendapatkan fitur-fitur khusus bisnis.

Dari sisi brand awareness, hal ini memungkinkan calon pengguna menilai lebih obyektif tentang kualitas produk. Penggunaan akun personal untuk bisnis lebih rentan dengan penilaian subyektif – ambil contoh ada beberapa orang yang tidak mau mencoba beli karena tidak sepemikiran dengan pemilik bisnis, misalnya faktor politik, klub sepak bola favorit, hingga faktor lain. Beberapa brand yang sehari-hari kita gunakan kebanyakan juga berprinsip seperti itu: membawa konsumen menilai obyektif kualitas produknya tanpa perlu mempertimbangkan siapa di balik produk tersebut.

Di titik atau kondisi tertentu, “siapa founder bisnisnya” juga berpengaruh. Dengan asumsi kita ini adalah orang yang biasa-biasa saja, fokus ke brand dapat dijadikan pilihan. Sama seperti orang, produk juga memiliki persona yang bisa didesain empunya.

Apakah perlu beriklan?

Jawabannya tentu akan berbeda-beda, namun beberapa hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan. Pada dasarnya manfaat beriklan di media sosial untuk membuat postingan dilihat lebih banyak orang. Karena berbayar, pengguna bisa menentukan sendiri demografi pengguna seperti apa yang dituju, misalnya berdasarkan lokasi, usia, pekerjaan, dan lain-lain.

Namun jika Anda benar-benar sedang memulai, ada baiknya untuk menerapkan prinsip Product-Market Fit, yakni berupaya memastikan bahwa produk yang akan dijual benar-benar sesuai dan ada pembelinya. Jika produk tersebut berupa makanan, pastikan rasanya disukai banyak orang dengan harga yang sesuai. Untuk menemukan kesimpulan tersebut, proses Product Market Fit dilakukan dengan menguji penerimaan sebuah produk di skala pasar yang lebih kecil.

Anda bisa memulai mempromosikan produk tersebut di lingkaran pertemanan terdekat, seperti melalui story di WhatsApp, postingan di Facebook, Instagram, Tiktok, dan lain-lain. Lihat bagaimana respons mereka. Jika sudah baik maka bisa dilanjutkan, termasuk memperluas cakupan pasar dengan beriklan.

Namun jika ternyata responsnya masih belum sesuai harapan, ada baiknya untuk melakukan evaluasi dengan memikirkan kembali: (1) apakah produknya kurang sesuai ekspektasi pasar? (2) apakah harganya terlalu tinggi? (3) apakah ternyata produk tersebut harus disuguhkan kepada segmentasi konsumen tertentu?

Alih-alih mendapatkan return of investment (ROI), alias hasil investasi yang sesuai, beriklan tanpa strategi hanya akan membuang-buang dana, tenaga, dan waktu.

Konten bersponsor di TikTok
Konten bersponsor di TikTok

Saat beriklan juga pastikan memilih platform yang tepat. Seperti diketahui, saat ini ada beberapa aplikasi media sosial populer di Indonesia. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri – terutama didasarkan pada jenis konten yang diakomodasi dan basis pengguna. Berikut ini contoh pertimbangan yang bisa dipilih:

  • Jika Anda menjual roti yang memiliki visual apik, maka Instagram dapat menjadi galeri produk yang menawan. Beriklan lewat layanan tersebut berpeluang untuk mendapatkan peningkatan traksi bisnis.
  • Jika Anda menjual buku dari penerbit, maka pemasaran model bercerita akan lebih diminati. Platform seperti Facebook dapat dipilih untuk beriklan dan meningkatkan brand awareness.
  • Jika Anda berbisnis pakaian lalu ingin menyuguhkan iklan dengan konten yang unik, beriklan di TikTok mungkin bisa relevan untuk sukseskan kampanye produk.

Tidak ada rumus yang pasti. Semua formula harus diuji dan mendapatkan pembaruan. Tren di media sosial bersifat sangat dinamis.

Perlukah jasa influencer?

Istilah “endorse produk” juga populer di tengah perkembangan media sosial. Pengguna dengan followers besar – biasanya datang dari kalangan figur publik, memberikan rekomendasi kepada netizen terkait penggunaan produk tertentu. Mereka disebut dengan influencer. Brand harus mengeluarkan sejumlah uang atau dapat melakukan kerja sama dengan mekanisme tertentu (masing-masing influencer memiliki model kesepakatan berbeda).

Apakah efektif memakai jasa influencer untuk meningkatkan penjualan produk? Konsep dasar kerja influencer adalah mempengaruhi orang supaya menggunakan apa yang ia gunakan. Tarifnya akan bergantung popularitas influencer tersebut. Beberapa influencer dengan kredibilitas tinggi hanya mau mengulas produk yang berkualitas juga (yang benar-benar mereka gunakan atau makan). Beberapa lainnya sekadar mem-posting.

Bersifat lebih personal, latar belakang si influencer kadang juga berpengaruh pada image brand produk. Jika Anda benar-benar merasa perlu melakukan pemasaran ini, pastikan kalangan follower si influencer sesuai dengan target pasar. Ini bisa dilihat dari brand yang terlebih dulu memanfaatkan jasanya, melihat postingan di akunnya, atau interaksi mereka dengan penggunanya. Karena berbayar, biasanya kita berhak memberikan arahan konten yang akan dipublikasikan – misalnya dengan menekankan keunggulan dari produk yang dijual.

Alternatif lain adalah dengan membuat testimoni dari pelanggan sebelumnya, kemudian diiklankan ke media sosial.

Tetap relevan di media sosial

Menyikapi kondisi tren di media sosial yang dinamis, pendekatan bisnis di dalamnya juga perlu selalu beradaptasi. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

  • Amati trending topic atau topik bahasan di media sosial. Ini bisa dilakukan secara manual di masing-masing aplikasi ataupun menggunakan alat bantu.
  • Gunakan fitur analitik di masing-masing media sosial untuk melihat kebiasaan dan tren pengguna. Misalnya Facebook Analytics, Instagram Insight, Twitter Analytics, TikTok Analytics – dan fitur analitik lain yang mengikat di media sosial tertentu.
  • Ikuti akun-akun yang memiliki pengaruh besar mendorong terbentuknya tren atau topik perbincangan di media sosial.

Manfaat lain yang bisa didapat dengan mengikuti tren di media sosial adalah memungkinkan bisnis menemukan momentum untuk meningkatkan promosi.

Social Media Strategy For Startup

Although considered very effective, digital marketing is not easy, precisely requires proper tactics, because when a brand plunge into the digital world, they will face a fairly complicated competition. As a business focuses on digital innovation, it is important for startup to formulate its best strategy in digital marketing. One of today’s most effective digital marketing channels is no other than social media.

Discussing on how social media can have an impact on startup marketing, DailySocial in weekly discussion #SelasaStartup sessions (7/11) presents CEO Bangwin Consulting Abang Edwin as a speaker. The man, usually called Bangwin, gives presentation titled “Social Media for Startup”, contains startup tips to increase product awareness through social media.

Get started with introducing the product

A strategy which can be optimized through social media is to attract the attention of consumers or clients. The trick is to throw a variety of issues commonly faced by market share, then offer the products or solutions concluded. One of the best response in social media is when the public shows their interest to the published products or services, especially to be able to discuss regarding its problem.

“The role of social media is to make the products from the company can be known by many, resulting in a good relationship with the user and giving a positive response to our products,” said Bangwin.

Social media strategy for startup

There are two things presented by Bangwin related to startup strategies in improving the performance of digital marketing through social media, namely One Time Set-up and Daily Engagement. One Time Set-up is related to the way the startup matures the identity associated with its brand. The startup identity in social media must be strong, it has to be linked to all activities. Such reinforcement can be done through optimization of profile pages or published content.

Daily Engagement deals with how social media become a medium for communicating between startup and its customers. The more conversations occured, the better score for the Daily Engagement. The most important part is the context, the consistency of content and social media strategies in delivering messages which appropriate and useful to followers on social media. Every post on it will have a value called Rate Impressions.

Content creativity plays a central role

The main trigger for consumers to be interested in discussing through social media is content. It does not have to be rigid to promote products or services on an ongoing basis, sometimes it needs more expressive content, such as quotes, visual content, quizzes and others. However, please notice the majority of the followers on social media.

“The point is that they notice the brand or product provided by startup is in accordance with their needs. Through images and facts given by social media which affect the personality of the product is the idea that should happened to a lot of enthusiasts, “said Bangwin.

The main purpose of social media is to ensure visitors to be more interested in the products they have. It includes of making the brand well-recognized, even make an impression to generate indirect promotion by consumers to the environment.


Original article is written in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Strategi Media Sosial untuk Startup

Kendati dinilai sangat efektif, melakukan pemasaran digital ternyata tidak mudah –tepatnya memerlukan taktik yang sesuai, pasalnya ketika sebuah brand terjun ke dunia digital, maka mereka pun akan dihadapkan pada persaingan yang cukup rumit. Sebagai bisnis yang memfokuskan pada inovasi digital, penting bagi startup untuk merumuskan strategi terbaiknya dalam melakukan pemasaran digital. Salah satu kanal pemasaran digital yang paling efektif saat ini tak lain adalah media sosial.

Untuk membahas bagaimana sosial media dapat memberikan dampak terhadap pemasaran startup, sesi diskusi mingguan DailySocial dalam #SelasaStartup (7/11) menghadirkan CEO Bangwin Consulting Abang Edwin sebagai narasumber. Pria yang akrab disapa Bangwin tersebut membawakan presentasi bertajuk “Social Media for Startup”, berisi kiat startup meningkatkan awareness produk melalui media sosial.

Memulai dengan mengenalkan produk

Salah satu strategi yang dapat dioptimalkan melalui media sosial ialah untuk menarik perhatian konsumen atau klien. Caranya ialah dengan melempar berbagai isu yang umum dihadapi oleh pangsa pasar, kemudian menawarkan produk atau solusi yang digarap. Respons terbaik di media sosial salah satunya saat masyarakat menunjukkan ketertarikannya terhadap produk atau layanan yang dipublikasikan, terlebih di sana mampu menghadirkan diskusi terkait permasalahan tadi.

“Peran media sosial supaya banyak orang yang mengenal produk dari perusahaan yang ditampilkan, sehingga nantinya memiliki hubungan dengan pengguna dan memberi respons positif terhadap produk kita,” ujar Bangwin.

Strategi media sosial untuk startup

Ada dua hal yang dipaparkan oleh Bangwin terkait strategi startup dalam meningkatkan performa pemasaran digital melalui media sosial, yakni One Time Set-up dan Daily Engagement. One Time Set-up berkaitan dengan cara startup mematangkan identitas berkaitan dengan brand atau merek produknya. Identitas startup di media sosial harus kuat, bahkan harus dihubungkan untuk setiap aktivitas yang dilakukan. Penguatan tersebut bisa dilakukan melalui optimasi laman profil ataupun konten yang dipublikasikan.

Daily Engagement berkaitan dengan bagaimana media sosial dapat menjadi medium berkomunikasi antara startup dengan konsumennya. Semakin banyak perbincangan yang terjadi, maka skor untuk Daily Engagement semakin bagus. Bagian terpenting di sini ialah konteks, tentang konsistensi konten dan strategi media sosial dalam memberikan pesan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pengikut di media sosial. Setiap posting di media sosial akan memiliki nilai yang disebut Rate Impressions.

Kreativitas konten berperan sentral

Trigger utama bagi konsumen untuk tertarik berdiskusi melalui media sosial ialah konten. Tidak harus terlalu kaku mempromosikan produk atau layanan secara terus menerus, kadang perlu disisipi dengan konten umum yang menggugah, misalnya kutipan, konten visual, kuis dan sebagainya. Namun perlu diperhatikan dengan mayoritas pengikut di media sosial tersebut.

“Intinya agar mereka tahu bahwa brand atau produk yang startup berikan sesuai dengan yang mereka butuhkan. Melalui gambar dan fakta dari media sosial yang diberikan mempengaruhi kepribadian produk itulah ide yang seharusnya terjadi banyak peminat,” lanjut Bangwin.

Tujuan utama media sosial memastikan pengunjung untuk lebih tertarik dengan produk yang dimiliki. Termasuk membuat brand yang dimiliki lebih dikenal, bahkan memberikan kesan sehingga secara tidak langsung kadang konsumen turut membantu mempromosikan kepada lingkungannya.

Empat Cara Tepat Mengelola Akun Media Sosial Bisnis

Media sosial sudah menjadi salah satu tools yang sangat populer untuk berpromosi, membina relasi dan memberikan informasi kepada publik. Terutama jika startup Anda baru saja diluncurkan, memanfaatkan media sosial dengan benar bisa mendorong pertumbuhan bisnis hingga akuisisi pelanggan. Artikel berikut akan mengupas empat cara ampuh yang bisa dilakukan untuk membantu bisnis melalui media sosial.

Manfaatkan kalangan terdekat

Salah satu cara yang bisa dilakukan saat akun media sosial startup mulai dibuat adalah dengan mengundang kalangan terdekat seperti keluarga, teman hingga rekan kerja. Mintalah kepada mereka untuk mempromosikan produk atau layanan yang startup Anda miliki. Dengan cara tersebut yaitu merekrut dari kalangan terdekat, Anda mampu untuk menciptakan buzz yang positif, terutama bagi mereka yang telah memiliki jumlah pengikut di akun media sosial.

Manfaatkan social media tools

Saat ini tidak cukup satu saja akun media sosial yang wajib dimiliki oleh brand, dari berbagai pilihan yang idealnya terapkan berbagai kegiatan pemasaran di 2-3 akun media sosial. Agar kegiatan tersebut bisa dimonitor dan dikelola dengan mudah, manfaatkan social media management tools yang saat ini beredar dan gratis, seperti Hootsuite dan lainnya.

Perkerjakan staf media sosial

Media sosial membutuhkan perhatian ekstra setiap harinya, untuk bisa memonitor semua tren hingga perubahan yang ada idealnya perkerjakan seorang staf yang bisa mengelola akun media sosial startup. Bukan hanya memonitor dan mempublikasikan informasi atau promosi seputar brand Anda, namun staf media sosial tersebut atau yang lebih dikenal dengan Social Media Manager, harus bisa membuat konten yang kreatif, menarik dan engaging di akun media sosial tersebut, demikian juga ketika adanya krisis atau masalah yang terjadi dengan brand Anda.

Teliti semua konten media sosial

Untuk menghindari terjadinya efek negatif atau kontroversi dari brand, idealnya teliti dan periksa terlebih dahulu konten dari media sosial yang akan dipublikasikan. Dengan demikian brand Anda bisa terhindar dari respons negatif hingga pemberitaan yang buruk. Periksa juga penulisan hingga pengejaan semua konten yang akan dipublikasikan, agar bisa diterima dengan baik oleh pengikut akun media sosial Anda.

Lima Cara Tepat Melakukan Kegiatan “Brand Awareness”

Berdasarkan data yang dirilis oleh GEM Global Report, 100 juta bisnis diluncurkan setiap bulannya, artinya ada sekitar 11 ribu startup yang hadir setiap jam. Besarnya jumlah tersebut semakin menandakan sempit persaingan dan peluang bagi startup untuk tampil. Agar bisa tampil menonjol dan berbeda dari startup lainnya, diperlukan strategi hingga penerapan yang tepat saat melakukan branding kepada target pengguna. Seperti yang diungkapkan oleh Jeff Bezos,

A brand for a company is like a reputation for a person. You earn reputation by trying to do hard things well.

Artikel berikut ini akan membahas 5 cara yang tepat bagi startup saat melakukan branding.

Temukan identitas startup sejak awal

Agar startup mampu bersaing dan pada akhirnya tampil lebih unggul dari pesaing lainnya, penting untuk menentukan jenis hingga model bisnis yang dimiliki, apakah itu lebih ke arah “niche” atau layanan yang cukup mainstream. Dengan demikian kegiatan pemasaran hingga branding kepada publik lebih mudah dilakukan. Lakukan uji coba kegiatan pemasaran hingga branding yang paling tepat untuk startup, dan jangan harapkan hasil yang cepat dalam waktu 1-2 tahun.

Hadir secara eksklusif

Ketika Pinterest diluncurkan, strategi yang dilancarkan adalah hanya mengirimkan undangan dalam jumlah terbatas kepada pengguna. Dengan demikian ketika akhirnya Pinterest dirilis, banyak pengguna yang langsung mendaftar dan menggunakan platform tersebut. Tampil secara eksklusif secara langsung bisa menarik perhatian pengguna dan menciptakan hype yang cukup masif sejak awal. Terapkan cara ini dengan tepat dan hindari terlalu terlalu banyak memberikan janji atau informasi. Fokus kepada rencana dan lakukan kegiatan ini sesederhana mungkin.

Perhatikan tampilan

Salah satu kesuksesan dari Apple adalah keindahan hingga kesempurnaan dari semua desainnya, sehingga mampu menarik perhatian pengguna untuk mencoba dan membeli berbagai produk yang ada. Jika startup Anda berencana untuk diluncurkan, coba perhatikan tampilan situs, resolusi gambar hingga logo yang dimiliki. Apakah mampu menarik perhatian target pengguna dengan keindahan hingga visi dan misi yang ingin disampaikan.

Jangan terpancing promosi saling menyerang

Sengitnya kompetisi antar perusahaan saat ini terkadang memberikan peluang untuk menciptakan kampanye yang negatif dan cenderung menyerang pesaing dalam media promosi. Sekilas ide ini memang menarik dan bakal memancing respon dari media hingga pengguna dalam media sosial, namun agar brand Anda tetap baik dan terjaga hindari kegiatan pemasaran seperti ini. Intinya adalah jika kegiatan pemasaran tersebut dilancarkan, tidak akan memberikan kesan yang baik dari publik, bahkan akan menimbulkan penilaian yang negatif dari pengguna kepada brand Anda.

Lakukan kegiatan pemasaran yang beragam

Selain cara-cara organik tidak ada salahnya bagi startup untuk memanfaatkan marketing tools berbayar yang saat ini banyak pilihannya. Sesuaikan budget Anda dan pilihlah marketing tools yang paling sesuai untuk mempercepat kegiatan pemasaran dan menumbuhkan brand awareness kepada publik. Hindari melakukan kegiatan pemasaran dan brand awareness yang terlalu masif, saat kondisi startup masih bootstrapping dan baru saja diluncurkan.

Lima Kesalahan Saat Melakukan Pemasaran Melalui Media Sosial

Media sosial saat ini sudah menjadi salah satu media paling ampuh dan banyak digunakan oleh startup untuk mempromosikan dan melakukan engagement dengan pelanggan. Namun demikian dari sekian banyak akun media sosial yang banyak beredar saat ini, masih banyak startup yang masih salah menerapkan cara yang tepat.

Artikel berikut ini akan membahas 5 kesalahan yang masih dilakukan oleh brand hingga startup saat melancarkan kegiatan promosi melalui media sosial, belajar dari CEO Tatu, agensi media sosial di Amerika Serikat.

Tidak memprioritaskan media sosial

Salah satu kesalahan yang masih banyak dilakukan oleh startup saat berencana untuk melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah tidak memprioritaskan kegiatan ini dengan optimal dan menyerahkan pengerjaannya kepada fresh graduate atau kalangan millennial. Kebanyakan startup menganggap kalangan millennial yang baru memasuki bursa tenaga kerja saat ini memiliki pengalaman dan wawasan yang cukup baik terkait dengan media sosial, namun faktanya kurangnya pengetahuan hingga rendahnya pendekatan yang mereka kuasai terkait dengan kegiatan pemasaran, menjadikan akun media sosial Anda kurang optimal.

Untuk bisa memiliki akun media sosial yang aktif dan menarik, perkerjakan tenaga ahli yang memiliki wawasan hingga pengalaman yang cukup terkait dengan pengelolaan media sosial.

What happens on social media has real consequences for your brand. It deserves every bit as much attention as your pricing strategy or your branding.

Fokus kepada jumlah pengguna, interaksi hingga konversi

Kesalahan lain yang masih banyak dilakukan oleh startup saat melancarkan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah, terlalu fokus dengan hasil seperti mendapatkan pengikut dalam jumlah tertentu, jumlah like setiap postingan, click-throughs hingga conversions.

Strategi yang paling tepat saat melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah untuk selalu “menghormati” target pengguna Anda di media sosial. Yang perlu diingat adalah kebanyakan dari mereka menggunakan media sosial untuk berbagi foto hingga informasi kepada teman hingga keluarga, sifat personal tersebut yang harus dihormati. Sehingga ketika startup Anda ingin menyisipkan sebuah info atau promo, upayakan untuk membuat kegiatan tersebut secara relevan dan tidak mengganggu target pengguna Anda saat melihat update terbaru di media sosial.

It’s great to have a narrative, but it has to have value to the people you’re talking to as well as yourself,” is how Janet expresses it.

Tidak menggunakan kalimat yang “mengajak” dan kasual

Kesalahan lain yang banyak dilakukan oleh startup hingga brand saat melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan media sosial adalah penggunaan kalimat yang terlalu “menjual” dan tidak bersifat personal. Kalimat baku yang biasa digunakan saat melakukan promosi di media konvensional kerap dilakukan. Hal tersebut dinilai salah dan tidak bersifat dua arah.

Kegiatan pemasaran yang baik adalah informasi yang bersifat seperti percakapan dan mampu mengajak target pengguna Anda masuk dan terlibat dari percakapan tersebut. Hindari kegiatan yang terlalu hard selling dan fokus kepada konten yang menarik dan engaging.

It’s about conversation, not spamming people with the same old messaging.

Tidak membuat konten yang relevan

Sebelum Anda melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial, kenali dulu brand Anda dan siapa target pengguna yang tepat. Kemudian lancarkan kegiatan pemasaran berupa foto, video hingga kalimat sederhana yang relevan dengan target pengguna Anda. Jangan sebarkan promosi tersebut secara acak, namun tentukan siapa pengguna media sosial yang membutuhkan dan mencari layanan atau produk startup Anda.

If it doesn’t resonate, or if they feel like it’s automated and there’s no human behind it, they are not going to respond to you.

Lebih fokus kepada kuantitas bukan kepada kualitas

Saat ini sudah banyak layanan berbayar yang bisa digunakan oleh startup hingga brand untuk mempercepat pertumbuhan akun media sosial. Dari semua layanan tersebut pastinya akan memberikan hasil yang cukup pasti mulai dari follower hingga jumlah like, namun yang perlu dicermati adalah, peningkatan jumlah tersebut belum menjamin jumlah pengikut akun media sosial Anda bakal memiliki relasi atau koneksi dengan brand yang Anda miliki. Untuk itu agar kegiatan Paid Promotion Anda bisa berjalan dengan baik secara optimal, jaga kualitas konten agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

It doesn’t matter how big your following is. It’s about how much they care about you

Revolusi Digital dan Dampaknya Terhadap Pengenalan Brand

Peradaban internet berhasil mengubah beragam cara lama dalam bermacam hal, tak terkecuali dalam dunia bisnis. Jika kita mengingat bahwa brand fashion olahraga Nike membutuhkan 14 tahun untuk dikenal dunia dan mencapai $100 juta penjualan (kala itu dinilai sebagai salah satu yang cukup cepat), maka saat ini sudah sangat berbeda keadaannya. Mengambil contoh layanan transportasi on-demand Uber, sejak didirikan pada Maret 2009, kini popularitasnya sudah sangat mendunia.

Tak hanya berlaku untuk produk global, akan tetapi juga pada produk lokal. Sebut saja startup ala Go-Jek, Tokopedia, Traveloka dan sebagainya. Dalam kurun waktu beberapa tahun saja sudah berhasil mengenalkan brand-nya di seluruh pelosok tanah air.

Mengamati bagaimana brand bisa berkembang begitu pesat, ada beberapa hal yang bisa diamati mengapa persebaran informasi tersebut bisa begitu signifikan. Setidaknya ada enam faktor yang dapat dimasukkan sebagai salah satu bagian dari revolusi digital yang berhasil mengubah akselerasi pengembangan brand.

(1) Perangkat pintar ada di kantong setiap orang

Mungkin kita bisa setuju dengan pernyataan berikut ini, bahwa kepemilikan ponsel pintar bagi banyak orang saat ini sudah bukan lagi masuk ke dalam kebutuhan tersier, melainkan sekunder atau bahkan primer. Karena banyak orang yang sangat bergantung pada kapabilitas aplikasi mobile untuk kesehariannya. Ponsel pintar juga mengubah habit seorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dari bangun pagi sampai malam menutup mata.

Pemanfaatan ponsel pintar secara tidak langsung menjadi media yang sangat efektif untuk penyebaran informasi. Melalui pendekatan iklan, aplikasi khusus hingga penawaran langsung dapat dilakukan oleh brand untuk mendekatkan kepada konsumen atau calon konsumen prospektif. Jika cara lama harus memanfaatkan media seperti billboard, televisi, radio atau lainnya dengan pendekatan yang kurang personal, ponsel memiliki cara yang lebih personal.

Teknologi seperti big data banyak digunakan juga untuk melakukan analisis habit pengguna, sehingga brand dapat membuat prioritas penyajian ke calon konsumen secara tepat sasaran.

(2) Perangkat komputasi dan kemudahan yang ditawarkan e-commerce

Alat komputasi secara umum, baik komputer, laptop, tablet, hingga ponsel umum digunakan untuk melakukan aktivitas internet. Salah satu yang menjadi idaman saat ini adalah layanan e-commerce. Booming e-commerce sendiri sudah sangat terasa di Indonesia. Salah satu keuntungan e-commerce bagi pelanggan adalah memudahkan mereka mendapatkan barang atau brand baru yang sulit ditemukan di toko konvensional. Apa saja menjadi mudah dicari menggunakan layanan e-commerce.

Sedikit banyak kebiasaan ini memberikan kesempatan bagi brand dikenal secara lebih luas. Sebut saja Xiaomi, sedari awal melalui model flash-sale pihaknya memasarkan produk di pangsa pasar Indonesia. Brand awareness berhasil dibangun memanfaatkan tren belanja online yang sedang bertumbuh subur di Indonesia. Kuncinya kini pada strategi penyampaian informasi produk ke pengguna sehingga memunculkan ketertarikan masif.

(3) Saluran berbagi media sosial

Sama pentingnya dengan kepemilikan ponsel pintar, eksistensi atau pemanfaatan media sosial menjadi hal penting di kalangan digital society. Media sosial berhasil memunculkan budaya baru, untuk membagikan apapun yang menurut penggunanya menarik. Brand modern memanfaatkan budaya ini sebagai keuntungan, untuk menyebarluaskan apa yang ia tawarkan kepada pengguna.

(4) Target pangsa pasar yang semakin jelas dikondisikan

Menyambung dari poin-poin sebelumnya, pemanfaatan alat-alat modern di atas memberikan banyak keuntungan untuk pemilik brand. Media sosial misalnya, berbekal fasilitas analisis yang disediakan penyedia layanan media sosial, brand semakin mudah mendefinisikan ke mana ia akan memasarkan produknya. Seperti Facebook misalnya, brand dapat menempatkan iklan produk secara native mengikuti segmentasi pengguna yang diinginkan.

(5) Internet memberikan ruang tanpa batas

Penyampaian brand ke konsumen bisa dilakukan dengan banyak pilihan, dari yang berbayar sampai yang gratis. Semua bergantung bagaimana strategi yang diterapkan. Ini adalah keuntungan yang diberikan oleh internet, memberikan ruang tanpa batas untuk penyampaian informasi. Internet membuatnya lalu-lintas data menjadi lebih murah, yang berarti memberikan kesempatan pemain kecil sekalipun untuk show-off produk yang dimilikinya.

(6) Modal bukan lagi sebagai penghalang

Salah satu tantangan bisnis jaman dulu adalah ketika memulai, dan kebanyakan faktor penentu akselerasi bisnis di sisi modal. Menariknya sekarang modal bukan lagi sebuah pengganjal yang sulit untuk dilompati. Di dunia startup, kanal inkubasi dan akselerasi menawarkan kepada bisnis kesempatan untuk mendapatkan pendanaan. Di sektor konvensional pemerintah bekerja sama dengan perbankan juga memberikan kesempatan yang sama. Terlepas dari itu semua, bahkan untuk memulai bisnis di era internet bisa dimulai dengan 0 rupiah. Beberapa sudah membuktikan, misalnya dengan memanfaatkan layanan gratis seperti forum online atau marketplace sebagai tempat menjajakan produk/layanan.

Dari enam fakta di atas, sudah jelas teknologi mengubah perilaku konsumen. Dan bisa disimpulkan juga bahwa informasi dan penyebaran brand saat ini dapat lebih mudah dibandingkan sebelum revolusi teknologi. Kekuatan ini harus disadari betul, sehingga permasalahan yang muncul di era tradisional dapat terpecahkan. Scaling secara cepat juga berimplikasi pada kompetisi bisnis yang semakin ketat.

Layanan Metasearch Trivago Ingin Tingkatkan Brand Awareness di Indonesia

Kantor Trivago / Trivago

Diluncurkan enam bulan yang lalu di Indonesia sebagai salah satu layanan metasearch untuk perbandingan kamar hotel, Trivago yang berbasis di Düsseldorf, Jerman, ingin meningkatkan brand awareness-nya di Indonesia tahun ini. Salah satu langkah yang gencar dilakukan adalah beriklan di televisi. Sejauh ini mereka juga telah bekerja sama dengan beberapa online travel agency (OTA) lokal.

Continue reading Layanan Metasearch Trivago Ingin Tingkatkan Brand Awareness di Indonesia