Kini Berusia 17 Tahun, Onimusha Warlords Akan Dirilis Kembali di Console Current-Gen

Dalam laporan keuangan yang Capcom publikasikan di bulan Juli kemarin, perusahan game asal Jepang itu mengungkapkan ketertarikan mereka untuk menggarap lebih banyak remake judul-judul permainan klasik setelah melihat respons positif terhadap pengungkapan Resident Evil 2 di E3 2018 dan kesuksesan tak terduga dari Street Fighter 30th Anniversary Collection.

Realisasi terbaru dari arahan tersebut adalah penyingkapan upaya remaster dari Onimusha: Warlords, game pertama di seri action-adventure Onimusha yang melakukan debutnya di PlayStation 2. Mengusung judul serupa, Capcom mempersiapkan game untuk dilepas di PC, Xbox One, PlayStation 4 dan Nintendo Switch. Kabar baiknya lagi, mereka bahkan sudah menentukan tanggal peluncurannya.

Onimusha: Warlords akan kembali membawa Anda ke era Sengoku yang dipadu bersama sejumlah legenda Jepang terkait iblis dan pasukan kegelapan. Bermain sebagai samurai bernama Samanosuke Akechi, tugas Anda adalah menyelamatkan Putri Yuki dari iblis misterius yang menyerbu Kastil Inabayama. Petualangan itu tidak dilakukan oleh Samanosuke sendirian. Di beberapa sesi game, Anda juga akan memandu rekannya, ninja Kaede.

Oni 2

Di remake ini, Capcom meng-upgrade kualitas grafis, baik pada karakter, latar belakang, serta bagian cutscene. Game juga siap mendukung rasio layar lebar. Anda bisa menikmatinya di 18:9 atau mempertahankan tampilan tradisional di 4:3 – dapat diubah-ubah kapan pun Anda menginginkannya. Selanjutnya, developer membubuhkan fitur screen scroll, sehingga memungkinkan layar mengikuti gerakan karakter dan menampilkan area-area yang tadinya tak terlihat dari posisi tertentu.

Oni 4

Onimusha: Warlords versi current-gen juga akan mendukung stik analog sebagai metode mengontrol karakter. Menurut Capcom, analog akan memudahkan pemain dalam mengubah arah serta membuat pengendaliannya lebih intuitif. Developer tahu bahwa game ini kemungkinan tak cuma dinikmati oleh veteran saja. Para pemula yang belum familier dengan Onimusha dipersilakan memilih easy mode – fitur ini tidak ada di versi sebelumnya.

Oni 3

Perlu diketahui bahwa Onimusha: Warlords bukanlah proyek remake besar-besaran seperti Resident Evil 2 atau Final Fantasy VII. Capcom tetap menggunakan versi orisinal sebagai basisnya. Itu berarti sistem pertempurannya sama seperti dulu, begitu pula metode gerakan ala tank-nya. Dan menakar dari  trailer-nya, grafis permainan ini belum bisa dikatakan sekelas dengan game-game blockbuster terbaru.

Onimusha: Warlords rencananya akan dirilis di empat platform pada tanggal 15 Januari 2019 dan merupakan pertama kalinya game tersedia di Windows. Harganya tidak terlalu mahal. Warlords dibanderol di US$ 20, dan pre-order sudah bisa dilakukan sekarang.

Bundel Spesial Resident Evil 2 Versi Remake Datang Bersama Keyboard Bluetooth Antik

Salah satu bintang panggung E3 2018 kemarin adalah Resident Evil 2, remake dari game berjudul sama yang dirilis 20 tahun silam. Capcom pun tidak mau setengah-setengah dalam mengerjakannya. Mereka menggabungkan elemen-elemen unggulan dari seri Resident Evil mereka selama ini, contohnya engine memukau RE 7 serta perspektif kamera RE 5 dan 6.

Tak hanya tahap pengerjaan yang diseriusi Capcom, tahap promosinya pun juga. Di kampung halamannya, Capcom belum lama lini merilis bundel khusus RE 2 Premium Edition. Di dalamnya, terdapat satu benda yang tidak umum, yakni sebuah keyboard Bluetooth.

Namun seperti yang bisa Anda lihat, ini bukan sembarang keyboard Bluetooth. Nuansa RE 2 tampak cukup melekat di perangkat ini, dan Capcom bilang bahwa desainnya terinspirasi dari mesin ketik Lexington yang ada pada game, yang berfungsi untuk menyimpan progress (save game) asalkan pemain memiliki gulungan pitanya (ink ribbon).

Pada kenyataannya, perangkat ini merupakan modifikasi dari keyboard bernama Qwerkywriter S yang memang terinspirasi mesin ketik lawas dan dibanderol $249. Spesifikasinya pun sama, dan kabar baiknya, aspek ini cukup bisa diunggulkan, terbukti dari penggunaan switch mekanis Cherry MX Blue pada masing-masing tombolnya.

Tampilan mesin ketik Lexington dalam game yang dijadikan inspirasi / Capcom
Tampilan mesin ketik Lexington dalam game yang dijadikan inspirasi / Capcom

Gimmick lain yang siap membuat konsumen tersenyum di antaranya adalah kenop di sisi kiri dan kanan atas perangkat yang berfungsi untuk mengatur volume dan scrolling halaman, serta tuas di kiri atas yang bisa dijadikan alternatif tombol Enter. Bagian atasnya pun juga bisa dipakai untuk menyangga smartphone atau tablet yang terhubung.

Produk kolektor biasanya memang dijual cukup mahal, akan tetapi Capcom sepertinya agak melampaui batas di sini. Mereka mematok harga 99.800 yen (± Rp 13,2 juta, bukan typo) untuk RE 2 Premium Edition, atau 75.000 yen (± Rp 9,9 juta) untuk keyboard-nya saja. Padahal, seperti yang saya bilang tadi, keyboard asli yang menjadi basisnya cuma dibanderol $249.

Resident Evil 2 Premium Edition

Sumber: Kotaku dan Variety.

Capcom Umumkan Segala Info Penting Mengenai Monster Hunter: World PC

Meski sempat ada kekhawatiran terkait arahan baru Capcom, peluncuran Monster Hunter: World di PS4 dan Xbox One ternyata lebih baik dari dugaan sebelumnya. Gamer memuji sang developer karena berhasil membuat ARPG ini mudah diakses oleh pemula dan mereka yang kurang familier dengan seri Monster Hunter tanpa mengorbankan faktor gameplay favorit fans.

Namun pelepasan Monster Hunter: World memang masih belum sempurna karena versi PC-nya belum tersedia. Setelah daftar kebutuhan sistem yang diubutuhkan buat menjalankan game di Windows sempat bocor beberapa hari silam, Capcom akhirnya mengungkap segala informasi resmi terkait Monster Hunter: World PC; termasuk tanggal peluncuran, detail konten, serta fitur khusus versi PC.

Kabar paling menggembirakan dari pengumuman Capcom ini adalah, ternyata Monster Hunter: World PC tiba lebih cepat dari agenda awal sang developer Jepang. Di bulan Januari silam, penjelasan produser Ryozo Tsujimoto mengindikasikan bahwa pelepasan permainan ini akan jatuh pada bulan September. Alasan mengapa perilisan versi PC lebih lambat dari console ialah karena Capcom butuh waktu lebih lama untuk memolesnya.

MHW 3

Monster Hunter: World PC kabarnya akan menyuguhkan segala konten yang ada di versi console. Dan di waktu ke depan, update dan sejumlah perbaikan diberikan secara berangsur-angsur, lalu ‘jadwal’ The Event Quest di PC akan berbeda dari platform lainnya. Capcom menegaskan bahwa gamer Monster Hunter: World PC hanya bisa bermain dengan sesamanya – ia belum mendukung fitur cross-platform play.

MHW 1

Capcom tentu saja tidak mau mengecewakangamer PC yang umumnya cukup menuntut. Di game-nya nanti, Anda dipersilakan untuk mengustomisasi efek visual dan setting grafis, dari mulai resolusi, frame rate, V-Sync hingga opsi yang lebih teknis semisal anti-aliasing serta ambient occlusion – dapat diakses dengan memilih ‘Advanced Graphics Setting’.

MHW 5

Anda juga tidak perlu khawatir jika terbiasa bermain menggunakan keyboard dan mouse. Bagian menu sudah dimodifikasi agar pemain bisa mudah mengakses sejumlah perintah dan shortcut, termasuk pada bagian menu radial. Seluruh elemen di sana tentu saja dapat Anda konfigurasi sesuka hati.

Berikut adalah daftar kebutuhan hardware Monster Hunter: World PC. Seperti biasa, terbagi dalam dua kategori.

 

Minimal

  • Sistem operasi: Windows 7, 8, 8.1, 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i5-4460 3,2GHz atau AMD FX-6300
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 760 atau AMD Radeon R7 260x 2GB
  • Memori RAM: 8GB
  • Penyimpanan: 20GB atau lebih
  • Kartu suara: DirectSound DirectX 9.0c atau terbaru
  • Catatan: setup ini memungkinkan PC menjalankan game di 1080p/30fps di ‘low

 

Rekomendasi

  • Sistem operasi: Windows 7, 8, 8.1, 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-3770 3,4GHz atau Intel Core i3-8350 4GHz atau AMD Ryzen 5 1500X
  • Kartu grafis: NVIDIA GeForce GTX 1060 3GB atau AMD Radeon RX 570X 4GB
  • Memori RAM: 8GB
  • Penyimpanan: 20GB atau lebih
  • Kartu suara: DirectSound DirectX 9.0c atau terbaru
  • Catatan: game akan berjalan di 1080p/30fps di ‘high

Di Windows PC, Monster Hunter: World akan didistribusikan lewat platform Steam. Game bisa dimainkan pada tanggal 9 Agustus 2018 nanti, dan bagi gamer yang melakukan pre-order sekarang, mereka akan mendapatkan satu set armor Origin serta jimat ‘Fair Wind’ yang bisa menambah kekuatan serangan.

MHW 4

Resident Evil 7 Akan Hadir di Nintendo Switch, Tapi Lewat Metode Stream?

Uniknya konsep hybrid, dukungan game-game eksklusif yang menakjubkan, dan keputusan Nintendo buat merangkul developer thrid-party lebih mesra adalah alasan mengapa Switch berjaya. Tak seperti pendahulunya, pengguna Switch tidak akan terisolasi lagi. Mereka diberikan kesempatan untuk menikmati permainan blockbuster semisal Doom, Dark Souls hingga Crash Bandicoot.

Kini pengumuman kehadiran game multi-platform di Nintendo Switch tak lagi jadi hal yang aneh, namun Resident Evil 7 merupakan perkecualian. Eksistensi versi Switch permainan survival horror ini diungkap Capcom lewat trailer baru, namun sang publisher tidak menggunakan metode penyajian tradisional. Di Switch, Resident Evil 7 dihidangkan lewat metode stream, sesuai judul lengkapnya, Biohazard 7 Resident Evil Cloud Version.

Dengan begini, versi Switch Resident Evil 7 disuguhkan lewat mekanisme menyerupai layanan PlayStation Now atau GeForce Now karena permainan sepenuhnya dioperasikan di cloud dan hampir tak ada komponen yang di-install di console Anda. Tentu saja, metode ‘cloud gaming‘ punya kelebihan dan kekurangan.

Hal lain yang perlu Anda ketahui ialah, Biohazard 7 Resident Evil Cloud Version tidak dijual seperti game biasa. Capcom menawarkan ‘tiket bermain’ selama 180 hari seharga JP¥ 2.000 atau sekitar US$ 18. Lalu apakah 180 hari merupakan waktu yang cukup panjang?

Sebagai gambaran, di tengah kesibukan sehari-hari, saya bisa menyelesaikan Resident Evil 7 dalam kurang dari seminggu. Namun mungkin sebagian orang tidak menyukai gagasan ia tak memiliki game secara permanen setelah mengeluarkan uang.

Resident Evil 7 cloud juga menuntut sambungan internet yang cepat dan konsisten. Karena alasan inilah Capcom baru menyajikannya kawasan Jepang saja. Dan boleh jadi, Anda bahkan juga tidak disarankan untuk bermain di luar jangkauan Wi-Fi. Sebagai sarana mencoba sebelum membeli, Capcom menyediakan demo selama 15 menit. Tebakan saya, durasi 15 menit hanya cukup buat menyelesaikan bagian prolognya.

Di sisi positifnya, Nintendo Switch Anda sama sekali tidak perlu bekerja keras. Resident Evil 7 kemungkinan besar dijalankan dari PC berspesifikasi tinggi, sehingga visualnya tersaji lebih baik dibandingkan kapabilitas maksimal hardware Switch. Selain itu, Anda juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan buat membeli DLC. Versi cloud ini sudah dibekali dengan seluruh add-on yang pernah dirilis.

Biohazard 7 Resident Evil Cloud Version bukan satu-satunya game yang mengusung metode cloud: Sega sempat menerapkan pendekatan serupa untuk Phantasy Star Online 2 di Switch. Capcom tampaknya belum menyediakan opsi bahasa non-Jepang, memperkuat dugaan bahwa versi cloud permainan ini cuma tersedia di sana…

Via Nintendo Everything.

Capcom Akan Melepas Ulang Versi Cartridge Game Mega Man 2 dan Mega Man X

Segmen retrogaming yang kembali diperhatikan oleh nama-nama besar di industri merupakan berkah bagi gamer veteran. Kesuksesan NES Classic Edition memotivasi Nintendo buat meluncurkan penerusnya, SNES Classic Edition; dan belum lama ini, Sega melakukan koloborasi bersama AtGames untuk memproduksi Mega Drive Mini. Lalu sebagai alternatifnya, Retro-Bit punya console retro multi-platform.

Mungkin Anda sudah tahu bahwa franchise Mega Man sedang memperingati ulang tahun ke-30. Sebagai bentuk perayaannya, Capcom mengumumkan eksistensi dari game Mega Man 11 dan mengabarkan agenda untuk melepas Mega Man Legacy Collection 1 dan 2 di Nintendo Switch tanggal 22 Mei nanti. Dan ada kabar gembira jika kebetulan console lawas Anda masih bisa beroperasi: Capcom akan meluncurkan kembali permainan Mega Man 2 dan Mega Man X dalam bentuk cartridge.

Capcom 4

Diberi nama Mega Man 2 dan Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge, mereka ini merupakan edisi fisik terbatas karena Capcom hanya memproduksi sebanyak 8.500 kopi untuk tiap judul. Mega Man 2 30th Anniversary Classic Cartridge bisa dinikmati dari NES/Famicom, sedangkan Mega Man X disiapkan buat dimainkan dari Super Nintendo.

Capcom 1

Penyajian Mega Man 2 dan Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge mempunyai banyak kesamaan. Perbedaannya hanya terletak pada warna cartridge dan bagian packaging. Mega Man 2 dibungkus dalam packaging dual-fold sedangkan Mega Man X menggunakan boks tri-fold, masing-masing mempunyai cartridge berwarna biru muda dan putih. Jika beruntung, Anda bisa mendapatkan cartrige berwarna biru semi-transparan glow-in-the-dark – cuma tersedia 1.000 kopi per game.

Capcom 3

Agar konsumen tidak memburu edisi langka tersebut dengan membabi buta, Capcom memasukkan cartridge glow-in-the-dark tersebut ke bungkus secara acak dan tidak memberikan kode atau petunjuk dalam bentuk apapun. Selain cartridge permainan, Anda akan menemukan booklet premium serta bonus ‘Retro Pack-In Surprises’. Semua konten-konten tersebut diproduksi oleh Retrotainment Games dan Infinite NES Lives.

Capcom 6

Mega Man 2 serta Mega Man X 30th Anniversary Classic Cartridge sudah dapat di-pre-order melalui online store iam8bit. Kedua permainan dijajakan di harga serupa, yakni US$ 100, dan rencananya akan mulai didistribusikan pada bulan September 2018.

Capcom 5

US$ 100 memang tergolong mahal untuk game tua, dan Anda bisa memperolehnya di harga yang lebih ekonomis dengan membeli Legacy Collection 1. Namun tentu saja 30th Anniversary Classic Cartridge bukan ditujukan buat konsumen biasa, melainkan para kolektor. Dan saya berasumsi mereka-mereka ini tak segan mengeluarkan uang lebih dari itu demi mendapatkan versi glow-in-the-dark-nya.

Capcom 2

Via Polygon.

Capcom Umumkan Tanggal Rilis Mega Man Legacy Collection 1 dan 2 di Nintendo Switch

Walau diciptakan Capcom, franchise Mega Man juga mendapatkan asuhan penuh kasih sayang dari Nintendo. Sang ‘Blue Bomber’ memulai perjalanannya dengan mendarat di NES, dan telah hadir di lebih dari 50 permainan. Petualangannya belum mendekati akhir cerita, dan di bulan Desember kemarin, Anda mungkin sudah mendengar eksistensi dari game ke-11 di seri utamanya.

Mega Man 11 rencananya akan meluncur di penghujung tahun nanti di empat platform permainan – Windows, PlayStation 4, Xbox One dan Switch. Demi meringankan penantian itu, dan sebagai salah satu bentuk perayaan ulang tahun Mega Man ke-30, Capcom turut menyiapkan Mega Man Legacy Collection 1 dan 2 buat console Nintendo Switch. Dan baru saja, Capcom mengumumkan tanggal perilisan dua bundel koleksi game tersebut.

Mega Man Legacy Collection 1 terdiri dari enam permainan Mega Man, mengajak Anda mengarungi lorong waktu dan kembali ke era 8-bit demi menghadapi para Robot Master. Di sana, Capcom membubuhkan fitur save, mempersilakan Anda menyimpan progres permainan kapan saja, sehingga pemain tak perlu mengulang dari awal saat gagal melewati satu bagian sulit serta bisa meneruskan petualangannya kapan pun.

Mega Man Legacy Collection untuk Nintendo Switch 1

Selain itu, developer turut memperkenalkan fitur baru bernama rewind. Fungsinya hampir mirip quick save, namun dapat diaktifkan cukup dengan menekan satu tombol, sehingga momentum permainan tidak terpotong. Skenario penggunaannya seperti ini: saat Mega Man jatuh ke lubang karena Anda lambat bereaksi, tinggal tekan tombol rewind, lalu Anda bisa segera mencobanya lagi.

Mega Man Legacy Collection untuk Nintendo Switch 3

Edisi ini dibekali koleksi sketsa concept art, box art, collection art hingga lagu-lagu dari tiap permainan; dan juga kompatibel dengan Amiibo Mega Man untuk membuka mode challenge buatan fans.

Mega Man Legacy Collection untuk Nintendo Switch 2

Bundel Mega Man Legacy Collection 2 sendiri menyimpan empat permainan, yaitu Mega Man 7, 8, 9 dan 10. Ia akan membawa Anda menikmati perjalanan Blue Bomber di periode 16-bit hingga 32-bit. Mega Man 8 tentu saja akan menyajikan cutscene dan voice acting, lalu Mega Man 9 serta 10 kembali mengusung sensasi ala 8-bit – walaupun kedua permainan ini dilepas di console generasi ketujuh.

Mega Man Legacy Collection 1 dan 2 rencananya akan meluncur pada tanggal 22 Mei 2018, masing-masing dijual seharga US$ 15 serta US$ 20.

Kedua bundel ini merupakan koleksi sempurna buat mengantisipasi kehadiran Mega Man 11. Tapi Anda perlu tahu, game baru Mega Man itu memiliki arahan desain yang betul-betul berbeda dari para pendahulunya. Ia akan menjadi permainan Mega Man pertama (di seri utama) dengan karakter serta dunia 3D.

Sumber: Capcom Unity.

Akankah Monster Hunter: World Hadir di Nintendo Switch?

Kesuksesan Capcom dalam menghidangkan franchise Monster Hunter ke konsumen yang lebih luas melalui Monster Hunter: World merupakan kejutan menggembirakan. Game action role-playing ini baru dilepas di PS4 dan Xbox One, namun angka pengapalannya melampaui lima juta kopi cuma dalam tiga hari setelah dirilis, dan naik jadi enam juta kopi dua minggu sesudahnya.

Respons positif para pemain di kedua console itu membuat penantian versi Windows-nya kian tak tertahankan. Capcom sengaja memundurkan peluncurannya di sana karena ingin memastikan permainan tersebut tersaji mulus, dan menunjuk kuartal tiga sampai empat 2018 sebagai jendela perilisannya. Namun selain PC, ternyata pemilik Switch juga mengharapkan kemunculan World di console mereka.

Dalam kesempatan wawancara dengan Haruhiro Tsujimoto selaku presiden Capcom, website berbahasa Jepang Toyo Keizai bertanya mengenai eksistensi versi Switch Monster Hunter: World. Sayang sekali jawabannya kurang memuaskan. Tsujimoto tahu para gamer Switch sangat mengharapkan hadirnya game tersebut di platform mereka, tetapi langkah porting dinilai ‘akan sulit’.

Sang eksekutif berpendapat bahwa Switch punya fungsi dasar berbeda dari PlayStation 4 dan Xbox One, karena dua kompetitornya itu didesain untuk ‘digunakan tanpa bergerak’. Menurutnya, tiap console punya karakteristik berbeda. Dan sebagai developer, ia merasa Capcom perlu beradaptasi ketika mengembangkan sebuah game.

Hal tersebut kembali menegaskan apa yang telah Capcom garis bawahi sebelum Monster Hunter: World meluncur. Developer sempat menjelaskan, mereka belum punya rencana buat menggarap versi Switch permainan karena dalam proses pengembangannya, tim harus berkomitmen pada hardware yang mereka pilih. Mereka menunjuk Xbox One dan PS4 karena keduanya dianggap sebagai platform current-gen paling bertenaga dan paling pas untuk menyajikan permainan dengan formula gameplay Monster Hunter: World.

Capcom juga menyampaikan bahwa proses pengembangan Monster Hunter: World menghabiskan waktu hampir empat tahun, sudah dimulai sebelum Switch diumumkan.

Tapi harapan belum sirna. Tsujimoto sempat mengingatkan lagi komitmen Capcom buat terus mendukung Nintendo Switch lewat game, termasuk ‘menghadirkan permainan dari franchise Monster Hunter’.

Saya pribadi kurang yakin dengan alasan Capcom untuk melewatkan perilisan World di Switch terkait perbedaan ‘fungsi’ dan kemampuan hardware. Argumen saya adalah, console hybrid Nintendo tersebut terbukti sanggup menangani Doom dan sama sekali tidak buruk dalam menyajikan Skyrim. Lalu Wolfenstein II: The New Colossus kabarnya juga sedang dikembangkan buat Switch.

Via Gamespot.

Analis: Penundaan Monster Hunter: World di PC Akan Berdampak Besar Pada Penjualan

Di minggu ini, pemilik PlayStation 4 dan Xbox One sedang bersiap-siap menyambut pendaratan Monster Hunter: World, yaitu game action role-playing open world terbaru garapan Capcom. Namun seperti yang mungin sudah Anda ketahui, gamer PC harus menunggu lebih lama karena developer membutuhkan lebih banyak waktu buat memolesnya.

Dalam bincang-bincang bersama GamesRadar, produser Ryozo Tsujimoto menjelaskan bahwa penundaan selama berbulan-bulan itu diperlukan untuk memastikan segala kontennya tersaji sempurna. Perlu diingat, Monster Hunter: World merupakan game Monster Hunter pertama yang dirilis di PC. Proses porting tidak dilakukan oleh tim third-party, tapi ditangani langsung oleh tim inti Capcom.

Alasan tersebut terdengar sangat masuk akal. Memang jauh lebih baik game hadir terlambat namun kualitasnya memuaskan, dibanding tiba lebih cepat tapi kontennya setengah matang atau belum optimal – seperti yang terjadi pada Batman: Arkham Knight di PC. Namun menurut pakar industri, penundaan Monster Hunter: World versi PC yang terlalu lama punya peluang memberikan dampak negatif pada penjualan game.

Analis senior SuperData Carter Rogers menjelaskan bahwa rentang waktu selama berbulan-bulan (dari akhir Januari hingga musim gugur 2018) sampai versi PC-nya tiba akan menekan potensi penjualan Monster Hunter: World secara lifetime. Penyebabnya adalah, Monster Hunter: World PC nanti akan menghadapi persaingan yang lebih ketat dari game-game PC yang meluncur lebih dulu.

Rogers memberikan sebuah contoh: Nioh dirilis di console pada bulan Februari 2017, lalu versi PC-nya baru menyusul di November 2017. Dampaknya, total pemain di PC hanya 28 persen dari jumlah seluruh gamer satu bulan setelah tersedia. Sebagai perbandingan, versi PC Dark Souls III diluncurkan di minggu yang sama dengan versi console-nya (di awal 2016). Efeknya, gamer PC menguasai populasi pemain di 40 persen, sebulan sesudah dirilis.

Meski berbeda publisher (Capcom, Koei Tecmo, dan Bandai Namco); Monster Hunter: World, Nioh dan Dark Souls III punya satu kesamaan: mereka digarap oleh developer Jepang.

Sang analis memprediksi, Monster Hunter: World akan terjual sebanyak 300 ribu sampai 600 ribu kopi dalam periode 30 hari sesudah tersedia.

Kesuksesan Monster Hunter: World sangat esensial bagi franchise ini. Meski game telah terjual sebanyak 40 juta kopi lebih sejak debutnya di tahun 2004 dan berhasil menghimpun penggemar setia di Jepang, kepopularitasan Monster Hunter di level global masih belum menyamai franchise RPG terkenal lain.

Saya menerka, hal ini yang mendorong Capcom memutuskan untuk mengusung formula open world dan menyesuaikan gameplay-nya agar lebih mudah dinikmati gamer mainstream.

Sumber: VentureBeat.

Versi PC Monster Hunter World Akan Tiba Berbulan-Bulan Lebih Terlambat dari Console

Selain menjanjikan dunia open world lebih luas, Monster Hunter World juga didukung olrn mode co-op online sembari dibekali jalan cerita buat menemani petualangan Anda. Dua fitur ini pertama kali hadir di seri Monster Hunter. Berkat segala premisnya, DailySocial memilih karya baru Capcom itu sebagai salah satu permainan yang paling dinanti di 2018.

Monster Hunter World akan diluncurkan sebentar lagi di console current-gen. Game juga akan dirilis untuk PC, tapi kehadirannya akan lebih terlambat karena developer mengaku membutuhkan lebih banyak waktu demi memastikannya tersaji optimal di platform tersebut. Prosesnya itu dilakukan secara internal oleh Capcom karena mereka tak mau memperlakukannya sebagai port setengah matang.

Namun jika kebetulan Anda telah memutuskan untuk memainkan Monster Hunter World di PC, maka Anda harus menunggu lebih lama. Lewat Twitter miliknya, produser game Ryozo Tsujimoto memublikasikan video berisi ucapan terima kasih atas partisipasi gamer dalam sesi uji coba beta, dan mengumumkan bahwa versi PC game action role-playing ini baru akan tersedia di musim gugur tahun 2018.


Alasan waktu rilis yang lebih terlambat ini sama seperti sebelumnya: developer membutuhkan waktu lebih lama untuk memoles game. Tim mengungkapkan bahwa saat ini mereka sedang bekera keras demi mengoptimalkan versi PC, dan menargetkan buat melepasnya di musim gugur nanti – kira-kira jatuh di minggu ketiga bulan September. Itu berarti, versi console dan PC-nya memiliki jarak delapan bulan, bisa lebih.

Sayangnya, Tsujimoto belum menjelaskan lebih rinci status dari Monster Hunter World di PC. Ia hanya berjanji buat menyingkap detailnya di lain kesempatan dan mengucapkan terima kasih karena kita bersedia menunggu. Setelah mendarat di console, Capcom memiliki agenda untuk menghidangkan beragam update gratis, termasuk penambahan jenis monster. Kita boleh berasumsi, versi PC Monster Hunter World nanti akan dilengkapi konten-konten add-on yang telah muncul di console.

Modifikasi terbesar pada aspek gameplay di World adalah penyatuan zona-zona permainan secara mulus. Di game sebelumnya, area-area tersebut dipisahkan oleh loading screen, membuat mereka jadi terisolasi. Capcom juga mendesain agar ekosistem dunia permainannya betul-betul hidup: misalnya, satu spesies monster akan merespons kehadiran jenis monster lainnya, dan Anda bisa memanfaatkan kondisi ini untuk menciptakan umpan.

Monster Hunter World akan meluncur di Xbox One dan PlaySation 4 pada tanggal 26 Januari 2018.

Capcom Singkap Detail Lebih Lanjut Mengenai Monster Hunter: World Beta

Diumumkan resmi di E3 2017, Monster Hunter: World pelan-pelan jadi semakin menarik. Game ARPG fantasi bertema perburuan monster baru dari Capcom itu menjanjikan peta permainan lebih luas dengan transisi antar zona yang lebih mulus. Dan lewat game ini, untuk pertama kalinya gamer diperkenankan berburu bersama kawan dalam mode online kooperatif.

Di bulan Oktober silam, developer sempat mengabarkan rencana untuk melangsungkan uji coba beta Monster Hunter: World pada penghujung tahun. Dan beberapa hari lalu, Capcom akhirnya mengungkap info lebih detail mengenainya. Di website game, Capcom membeberkan jadwal digelarnya tes beta, kontennya, serta bonus-bonus menarik bagi yang mereka ikut berpartisipasi.

Informasi pertama adalah waktu pelaksanaan beta. Sesi ini akan dimulai pada hari Sabtu tanggal 9 Desember besok, dengan satu syarat: hanya gamer PlayStation 4 dan pelangan PlayStation Plus saja yang dapat menikmatinya. Lewat beta, Capcom bermaksud untuk menguji sistem matchmaking global serta kapasitas server mereka. Dan satu hari sehari sebelumnya, developer akan mempersilakan Anda untuk mengunduh permainan.

Beta Monster Hunter: World akan menyuguhkan mode single-player dan multiplayer. Di single-player, Anda dapat mengerjakan quest seorang diri, namun game tetap mewajibkan pemain untuk selalu online. Kemudian dalam multiplayer, Anda dipersilakan bermain bersama gamer lain dari penjuru dunia. Khusus di mode ini, Anda bisa memanfaatkan fitur filter buat mengumpulkan pemain berbahasa yang sama dengan Anda.

Perlu Anda maklumi bahwa terdapat sejumlah fitur yang belum tersedia di beta, di antaranya: fungsi untuk masuk ke grup saat anggotanya tengah mengerjakan quest, kemampuan mengeluarkan gamer lain dari quest, mengundang kawan untuk bergabung, serta fungsi Guild Cards. Seluruh fitur ini nanti akan hadir di versi retail-nya.

Capcom membekali beta dengan tiga quest, yakni Great Devourer, Great Jagras (berlokasi di Ancient Forest), Wildspire Rampage (Wildspire Waste), dan The Ancient Forest Menace (juga di Ancient Forest). Di sana Anda bisa memilih satu dari enam rupa karakter untuk masing-masing gender, kemudian fungsi trainer area serta chat juga sudah aktif.

Jika berhasil menyelesaikan seluruh quest di Monster Hunter: World beta, Anda akan memperoleh bonus berupa cat wajah serta bundel item (life powder, max potion, shock trap) ketika versi retail-nya tersedia nanti.

Monster Hunter: World akan meluncur di PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 26 Januari 2018. Capcom juga punya agenda untuk melepasnya di PC, tapi tanggal pastinya belum diketahui.

Monster Hunter World 1

Sumber: MonsterHunterWorld.com.