Cars24 Menyerah di Pasar Indonesia

Setelah meluncur tahun 2022 di Indonesia, Cars24 platform yang fokus kepada jual-beli mobil bekas asal India dikabarkan menutup operasional mereka di sini. Mereka juga akan menutup layanan mereka di Arab Saudi.

Dilansir dari DealStreetAsia, Cars24 secara resmi akan menutup layanan mereka di Indonesia akhir pekan ini. Selanjutnya perusahaan akan memfokuskan bisnis mereka di India, Thailand, Uni Emirat Arab, dan Australia. Menurut Katadata, tahun 2022 lalu perusahaan mengalami kerugian operasional di Indonesia hingga $248 juta.

Didirikan oleh Vikram Chopra and Mehul Agrawal, Cars24 selama ini dikenal sebagai platform yang ingin menghadirkan pengalaman baru penjualan mobil bekas di India. Selain bisnis intinya jual beli mobil bekas, Cars24 juga menawarkan berbagai layanan terkait. Ini termasuk pembiayaan, asuransi, dan perbaikan. Menjadikan mereka sebagai toko serba ada untuk semua kebutuhan terkait mobil.

Pada tahun 2021, Cars24 mengumpulkan dana segar sekitar $450 juta dalam putaran Seri F yang dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2, menjadikan valuasi Cars24 menjadi lebih dari $1,8 miliar. Perusahaan menggunakan dana tersebut untuk memperluas ke pasar baru, berinvestasi dalam teknologi, dan mengembangkan produk dan layanan baru untuk pelanggannya.

Persaingan marketplace mobil bekas

Salah satu alasan mengapa akhirnya Cars24 terpaksa menghentikan operasional mereka di Indonesia adalah, makin sengitnya persaingan marketplace jual-beli mobil bekas saat ini di Indonesia. Mulai dari Carro, Carsome, hingga Astra Digital yang juga turut bermain dalam sektor ini melalui platform jual-beli mobil mereka “mobbi”.

Salah satu pemain terkemuka yang sudah cukup lama menghadirkan layanan jual-beli mobil bekas yaitu OLX Autos, akhir bulan Januari 2023 lalu dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 karyawannya Indonesia. Dampak perubahan kondisi ekonomi global dianggap sebagai biang keladi dibalik keputusan tersebut.

Sementara itu Moladin bulan Februari 2023 lalu dikabarkan telah merumahkan 11% dari total pegawai yang dimiliki. Sekurangnya 360 karyawan terdampak PHK. Perusahaan berdalih, keputusan sulit ini didasarkan pada upaya menciptakan bisnis berkelanjutandalam jangka panjang.

Persaingan di pasar mobil bekas Indonesia sangat ketat, dengan banyak pemain bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar yang sedang berkembang. Setiap platform memiliki proposisi nilai yang unik, dengan beberapa berfokus pada kualitas dan transparansi, sementara yang lain menawarkan berbagai pilihan mobil dan layanan bernilai tambah.

Application Information Will Show Up Here

Moladin PHK 360 Pegawai, Bisnis Car Marketplace Perlu Penyesuaian

Startup car marketplace Moladin pekan lalu mengumumkan telah merumahkan 11% dari total pegawai yang dimiliki. Sekurangnya 360 karyawan terdampak PHK. Perusahaan berdalih, keputusan sulit ini didasarkan pada upaya menciptakan bisnis kerberlanjutan dalam jangka panjang.

Kendati perusahaan menjamin hak-hak pegawai terdampak akan diberikan sesuai beleid yang ada, keputusan ini tentu menambah catatan kurang baik untuk ekosistem startup digital. Lebih lagi sempat tersiar kabar bahwa pengumuman pemecatan pegawai dilakukan dalam townhall mendadak berdurasi sekitar 5 menit.

Layoff di segmen car marketplace

Di segmen car marketplace, Carsome telah terlebih dulu melakukan aksi serupa. Q4 2022 lalu Carsome juga dikabarkan telah melakukan efisiensi operasional dengan merumahkan 10% dari total pegawainya. PHK tersebut dilakukan bertahap, memberikan dampak kepada unit usahanya di Indonesia, Thailand, dan Malaysia.

Januari 2023 OLX Autos juga pangkas 300 karyawan dan ubah model bisnis utama mereka menjadi B2B dan C2B. Ini dilakukan setelah pada pertengahan 2022 lalu mereka mendapati tren kenaikan bisnis penjualan mobil bekas yang disampaikan di pagelaran GIIAS 2022. Kenaikannya sampai 8%, dengan transaksi penjualan hingga 20 ribu unit per bulan dengan taksiran nilai Rp4 triliun.

Menurut Gakindo, di tahun 2022 penjualan ritel untuk mobil (baru) mencapai 1.013.582 unit. Angka ini naik 17,4% dibandingkan dengan tahun 2021. Mengokohkan kondisi pulih seperti tren penjualan sebelum pandemi.

Di tahun 2023, Gakindo punya target penjualan 975 ribu unit. Ini tidak jauh dari angka yang ditargetkan tahun lalu, yakni 960 ribu unit. Terkesan kurang ambisius, karena pihaknya mencoba realistis melihat kondisi perekonomian di tengah ancaman resesi yang mengakibatkan penurunan daya beli (atau setidaknya stagnan).

Bisnis yang diminati investor

Sebagian besar platform car marketplace saat ini mengusung model bisnis C2B2C. Membeli mobil bekas dari pengguna, lalu melelangkannya ke mitra bisnis (diler) atau menjualnya secara langsung lewat aplikasi digital yang dimiliki. Proses inspeksi yang detail dan keberadaan inspection center yang tersebar di berbagai kota menjadi salah satu proposisi nilai yang ditawarkan. Proses jual-beli yang biasanya rumit dan membutuhkan waktu lama, sekarang menjadi relatif lebih cepat dan transparan.

Pandemi yang membuat transaksi jual-beli mobil bekas meningkat menjadikan setiap pemain car marketplace ingin menjadi pemenang. Salah satunya dengan memanfaatkan duit investor untuk memaksimalkan pertumbuhan dan ekspansi.

Untuk mengoptimalkan momentum tersebut, awal 2022 Moladin berhasil menutup putaran pendanaan seri A, sekaligus mengukuhkan model bisnis baru mereka. Diketahui ketika meluncur, Moladin fokus pada penjualan sepeda motor, pendanaan baru itu menjadi “bahan bakar” perusahaan untuk pivot dan fokus menjadi marketplace produk kendaraan roda empat.

Tak lama berselang, Moladin juga dikabarkan dapat pendanaan seri B $96 juta dari DST Global dan sejumlah investor lainnya. Capaian ini membuat kisaran valuasi perusahaan meningkat hingga $700 juta.

Co-Founder & CEO Moladin Jovin Hoon sempat mengatakan, pasar mobil bekas di Indonesia masih sangat terfragmentasi. Masih banyak pemain di ekosistem seperti agen dan diler yang belum memiliki platform dan sistem kerja yang terstruktur. Tujuan Moladin mendemokratisasi sistem tersebut. Pasca-pivot, ia mengatakan selama 6 bulan Moladin mendapati pertumbuhan bisnis yang eksplosif kendati enggan memberikan kisaran angkanya.

Carsome pun sama, di awal 2022 mereka baru mengumumkan pendanaan seri E senilai Rp4,1 triliun. Untuk meningkatkan bisnisnya, bahkan satu bulan setelahnya mereka melakukan akuisisi atas iCarAsia, yang merupakan induk startup Mobil123 dan Carmudi Indonesia. Ekspansi memang jadi kunci perusahaan perluas ekosistem penjualan mobil bekas di jaringannya.

Bisnis car marketplace perlu penyesuaian

Strategi growth at all cost mulai direvisi, seiring dengan kekhawatiran investor terhadap portofolionya untuk bisa mencapai titik profit. Di sisi lain, ancaman gejolak ekonomi global juga memberikan perhatian tersendiri terhadap industri otomotif.

Di Amerika Serikat, tunggakan cicilan mobil meningkat signifikan pada Desember 2022. Data terbaru Cox Automotive, tunggakan pinjaman lebih dari 2 bulan terakhir di 2022 meningkat 5,3%. Dibanding tahun 2021, lonjakannya 26,7% lebih buruk. Ini menjadi preseden tersendiri, karena berada di level tertinggi sejak krisis keuangan global 15 tahun lalu.

Kendati belum ada data sejenis yang kami temukan untuk konsumen di Indonesia, ada beberapa temuan menarik yang berkaitan dengan konsumen di sini. Menurut survei yang dilakukan oleh Astra pada 2021, sekitar 71% responden mengaku membeli mobil secara kredit.

Sementara itu, data dari OJK mengatakan rasio kredit macet di perusahaan multifinance (perusahaan yang banyak menangani kredit pembelian kendaraan bermotor) ada di level 2,54%. Di sisi lain, jumlah penarikan kendaraan yang diakibatkan gagal bayar rata-rata mencapai 144 unit per bulan.

Kondisi tersebut memaksa setiap bisnis yang bergerak di dalamnya untuk melakukan penyesuaian, setidaknya sampai kondisi ekonomi dipastikan kembali normal dengan daya beli masyarakat yang kian membaik. Bisa saja satu tahun ke depan atau lebih. Perusahaan mengantisipasi dengan melakukan efisiensi di titik-titik yang bisa dilonggarkan, termasuk mungkin dengan mengurangi ekspansi dengan memfokuskan pada konversi transaksi dari persebaran yang sudah ada.

Moladin saat ini mereka sudah memiliki sekitar 10 ribu agen, dengan ratusan warehouse yang tersebar di puluhan kota di Indonesia.

OLX Autos Pangkas 300 Karyawan, Ubah Model Bisnis Jadi B2B dan C2B

OLX Autos mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 300 karyawannya Indonesia. Dampak perubahan kondisi ekonomi global dianggap sebagai biang keladi dibalik keputusan tersebut.

Mengutip dari Kontan, Marketing Director OLX Autos Indonesia Sandy Maulana mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Secara keseluruhan OLX telah mengurangi 10% karyawan di seluruh negara, unit bisnis, dan fungsi pekerjaan. Sebanyak 300 karyawan di OLX Autos Indonesia dari total 1.000 orang terkena dampak PHK dari keputusan tersebut.

Sebagai sebuah bisnis, OLX akan fokus pada layanan inti, yakni bermain di pasar mobil bekas. Kendati begitu, perusahaan berencana mengubah model bisnisnya dari saat ini, yakni B2C menjadi C2B dan B2B.

“Maka dari itu, kami pastikan bahwa perubahan ini tidak akan mengurangi layanan OLX di Indonesia,” ucap Sandy.

Sebelumnya informasi pertama beredar lewat pemberitaan DealStreetAsia. Sumber menyebutkan OLX Group sedang merampingkan bisnisnya di Indonesia, termasuk pemangkasan jumlah karyawan.

Sandy menyebut sebelum langkah ini ditempuh, pihaknya telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi struktur biaya sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi makro. Meski tidak diurai secara rinci, OLX mengklaim telah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya.

“Sayangnya, kini kami dengan sangat terpaksa harus melakukan langkah terakhir, yaitu mengurangi jumlah posisi di seluruh bisnis kami.”

OLX Autos Indonesia juga mengumumkan berakhirnya kerja sama dengan para kontributor. Secara umum, OLX Group memberikan jaminan untuk untuk karyawan yang terdampak dengan adil, layak, dan terhormat.

Perusahaan juga memastikan bahwa penerapan kebijakan ini sejalan dengan komitmen untuk memperkuat bisnis yang berkelanjutan pada masa yang akan datang.

Pemain sejenisnya, Carsome, juga mengambil langkah serupa pada September 2022. Sebanyak 10% karyawan di Indonesia dan Thailand di-PHK secara bertahap dalam tiga gelombang yang berbeda.

Perjalanan OLX

Pada awal kehadirannya, OLX sangat mengandalkan bisnis iklan baris otomotif sebagai bisnis inti perusahaan. Ada juga bisnis klasifikasi properti yang akhirnya dialihkan ke EPMG pada awal tahun kemarin.

Sebagai catatan, Emerging Markets Property Group (EMPG), grup portal properti dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Asia Tenggara, mengakuisisi Lamudi Global, grup portal properti yang beroperasi di Indonesia, Filipina, dan Meksiko pada Mei 2020.

Selang sebulan sebelumnya, EMPG juga mengakuisisi penuh OLX Group yang beroperasi di MENA (Middle East and North Africa) dan Asia Selatan. Langkah tersebut sukses melambungkan valuasi EMPG menjadi unicorn, berkat suntikan dana yang diperoleh dari OLX Group dan pemangku kepentingan lainnya sebesar $150 juta.

Lewat akuisisi bisnis properti OLX Indonesia, Lamudi.co.id kini memiliki lebih dari 4,5 juta unique visitors, 600 ribu listing baru setiap bulannya, dan menghasilkan minat pembelian lebih dari dua juta yang akan memastikan tingginya visibilitas dari listing para penjual.

Pada Juli 2020, OLX juga mengumumkan langkah akuisisinya terhadap pemain lokal sejenisnya, BeliMobilGue. Langkah tersebut mengubah penggunaan merek menjadi OLX Autos Indonesia (OLX Autos), sekaligus mengangkat pimpinan BeliMobilGue Johnny Widodo sebagai bagian dari OLX Indonesia hingga 2022.

Application Information Will Show Up Here

Astra Digital Resmi Meluncurkan Platform Jual-Beli Mobil Bekas “mobbi”

Untuk merangkum pasar yang lebih luas, PT Astra Digital Mobil resmi meluncurkan platform jual-beli mobil bekas “mobbi” (sebelumnya bernama mo88i). Aplikasi ini menyediakan berbagai pilihan mobil bekas dan terintegrasi dengan berbagai bisnis otomotif milik Grup Astra.

Dengan model business-to-consumer (B2C), mobbi menghubungkan showroom milik ekosistem Grup Astra kepada pembeli mobil bekas. Dengan integrasi ini, pihaknya berupaya menghadirkan layanan menyeluruh kepada pelanggan, baik dari aspek kualitas, finansial, dan asuransi sebagai faktor pertimbangan utama dalam proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“Saat ini mobbi sudah terintegrasi dengan ekosistem Grup Astra, seperti Toyota, Daihatsu, IBID, Auto TRUST, ACC group, Toyota Astra Financial Services, Asuransi Astra Buana, dan AstraPay. Rencananya, integrasi ini terus bertambah ke depan,” kata Presiden Direktur Astra Digital Mobil Naga Sujady.

Layanan mobbi menyediakan fleksibilitas pilihan pembayaran dengan opsi tunai maupun kredit, ditambah akses kredit yang bisa didapatkan di aplikasi. Dukungan integrasi ekosistem Grup Astra diharapkan dapat mempermudah proses jual-beli dan tukar-tambah mobil bekas.

“mobbi mengedepankan tiga keunggulan, yaitu inspeksi oleh ahli dari Astra, jaminan kualitas mobbi Certified, dan jaminan delapan hari uang kembali. Jadi, jika dalam waktu tersebut, mobil tidak sesuai dengan hasil inspeksi mobbi Certified, pelanggan dapat mengembalikan mobil dan memperoleh refund 100%,” tambah Direktur dan Co-CEO PT Astra Digital Mobil CK Yap.

Lanskap penjualan mobil bekas

Pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas tercatat tumbuh 10% di sepanjang 2022 dibandingkan tahun lalu. Kehadiran online marketplace turut mendorong pertumbuhan bisnis jual-beli mobil bekas. Selain mobbi, sejumlah platform yang menawarkan layanan yang sama di antaranya Carro, Carsome, Otofrens, Moladin, hingga Broom.

Berdasarkan riset DailySocial, kebiasaan orang bertransaksi di online marketplace membentuk perilaku jual-beli melalui platform digital. Adapun, layanan ritel otomotif terbagi ke dalam beberapa model bisnis, yakni B2C atau C2C. Paling populer berupa layanan penjualan mobil baru (oleh bisnis), layanan penjualan mobil bekas (oleh bisnis maupun konsumen), dan layanan penjualan mobil bekas (oleh konsumen).

Selain itu, penurunan daya beli mobil baru akibat pandemi Covid-19 justru memicu peningkatan volume penjualan mobil bekas. Saat ini, lanskap industri tengah didominasi oleh dua kubu. Di satu sisi segelintir diler besar beserta beberapa platform raksasa tengah fokus pada layanan jual instan.

Pada dasarnya, mereka mengadopsi model diler konvensional dengan modal yang jauh lebih besar dan dukungan teknologi. Di sisi lain, ada banyak sekali makelar dan pedagang rumahan yang masih bekerja secara tradisional dan sering kali kurang transparan dalam menjalankan bisnisnya. Konsep sharing economy juga banyak diterapkan oleh pemain marketplace mobil saat ini.

Application Information Will Show Up Here

Planet Aja Hadirkan Platform Jual-Beli Motor Bekas

Nama “Planet Ban” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Perusahaan ini telah fokus melayani kebutuhan kendaraan bermotor roda dua sejak tahun 2011.  Dengan total lebih dari 1000 gerai di seluruh Indonesia, Planet Ban telah menjelma menjadi jaringan sparepart motor modern terbesar di bawah naungan PT Surganya Motor Indonesia.

Tidak cukup menjadi unggul, Planet Ban ingin terus berinovasi. Planet Aja merupakan afiliasi terbaru yang menyediakan platform dan layanan jual motor bekas secara instan dalam 1 jam. Pemilik motor hanya tinggal memasukkan data motor bekas yang ingin dijual untuk mendapatkan estimasi harga jual dan menjadwalkan inspeksi di toko Planet Ban yang sudah dipilih.

Dalam wawancara singkat bersama DailySocial.id, CEO Planet Aja Rendy Nasa Patriot mengungkapkan bahwa timnya telah melakukan riset internal di tahun 2021 dan menemukan bahwa pasar motor bekas di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari 3,2 juta unit,  transaksi didominasi oleh penjualan dari konsumen ke konsumen (C2C) melalui marketplace/personal network.

Namun, dalam kondisi tersebut penjual motor kerap dihadapkan dengan proses jual yang tidak efisien dan penawaran yang kurang transparan. Maka dari itu, Planet Aja dikembangkan untuk menjadi solusi bagi para pemilik sepeda motor yang ingin menjual kendaraan mereka dengan proses yang jauh lebih mudah, cepat, aman, dan penawaran harga yang transparan.

Proses bisnis

Untuk para pemilik motor yang ingin menjual motor bekasnya dapat langsung mengakses situs Planet Aja untuk menggunakan fitur price engine, sebuah sistem yang dapat menampilkan harga estimasi jual motor sesuai dengan merek, model, tipe, tahun, dan jumlah kilometer. Setelah itu penjual bisa langsung mengunjungi lokasi toko Planet Ban yang dipilih untuk proses inspeksi.

Selanjutnya, Planet Aja akan menawarkan unit motor milik konsumen kepada puluhan mitra dealer melalui aplikasi khusus. Proses penawaran harga dari mitra dealer ini juga bisa dipantau secara real-time. Setelah terjadi kesepakatan harga, dana akan masuk ke rekening penjual dalam waktu kurang dari 5 menit. Keseluruhan proses ini disebut hanya memakan waktu 1 jam saja.

Mulai beroperasi pada Juli 2022, Planet Aja sudah tersedia di 35  toko Planet Ban di area Jadetabek, “Untuk tahun 2023, kami akan menawarkan layanan tukar tambah dan meningkatkan jangkauan wilayah operasional. Setidaknya kami menargetkan layanan jual-beli motor ini akan tersedia di 350 toko Planet Ban. Tentunya ekspansi layanan ini harus didukung dengan pengembangan situs yang lebih baik,” ungkap Rendy.

Sebelumnya Moladin bermain di area ini, namun tahun lalu memutuskan pivot untuk mengubah model bisnis dari layanan marketplace untuk sepeda motor ke mobil bekas.

Pasar jual-beli motor bekas

Bagi sebagian masyarakat, motor bekas menjadi pilihan menarik, mengingat harga lebih murah dan kondisi motor yang relatif oke jika pintar memilah. Selain itu, pihak Planet Aja memproyeksikan bahwa industri dan pasar motor bekas akan terus tumbuh ke depannya seiring bertambahnya konsumen yang mulai transisi ke motor listrik, terutama konsumen di wilayah kota-kota besar.

Seperti diketahui, industri kendaraan listrik di Indonesia semakin bertumbuh pesat. Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Menteri Perhubungan RI Nomor PM 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Berbasis Baterai mengatur konversi motor bensin menjadi motor listrik.

Salah satu yang masih jadi kendala adalah biaya mungkin yang dikeluarkan untuk perubahan ini, yakni minimal Rp15 juta per unit. Meskipun begitu, Kementerian Perindustrian disebut tengah mengejar target produksi nasional sebanyak dua juta unit sepeda motor listrik, sesuai arahan langsung dari Presiden Jokowi.

Terkait perbandingan jual-beli motor dan mobil bekas, menurut pihak Planet Aja, tidak banyak perbedaan signifikan. Sebagian besar konsumen masih banyak melakukan transaksi jual-beli melalui marketplace, personal network, atau perantara.

“Namun, satu hal yang kami amati, di market jual-beli motor tidak banyak perusahaan yang menawarkan kenyamanan transaksi cepat dengan bantuan profesional, seperti yang dimiliki konsumen pemilik mobil di platform sejenis lainnya,” pungkas Rendy.

Di Indonesia sendiri, selain Planet aja, belum banyak platform yang fokus melayani jual-beli motor bekas. Kebanyakan platform menyediakan layanan jual-beli mobil bekas seperti Carmudi. Selain itu juga ada Carro yang melayani jual-beli motor bekas melalui Jualo.

Ambisi Otofrens Wujudkan Transparansi Pasar Jual-Beli Mobil Bekas di Indonesia

Pasar jual-beli mobil bekas disebut mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Investasi yang dilakukan para pelaku industri untuk membangun jaringan diler juga mempengaruhi peningkatan kualitas dan reliabilitas mobil bekas yang kemudian mendorong minat konsumen. Selain itu, pandemi yang berdampak pada penurunan daya beli pelanggan untuk mobil baru disebut sebagai faktor meningkatnya volume penjualan mobil bekas.

Dalam bisnis jual beli mobil bekas, penjual mobil pribadi kerap dihadapkan pada dua pilihan, yaitu jual ke diler dan platform jual instan tanpa repot dengan harga lebih rendah, atau jual santai ke pemakai langsung tapi harus siap repot. Otofrens hadir untuk mendampingi segmen pasar yang ingin jual santai tanpa repot. Selain itu, perusahaan juga menawarkan garansi dan layanan selengkap diler, dengan transparansi dan harga kompetitif dari pemakai langsung.

Otofrens didirikan dua co-founder, yaitu David Alexander (CEO) dan Onie Sunoto (CTO). Sebelumnya, perusahaan mengaku sempat beroperasi dengan nama Prodiler yang awalnya dibuat sebagai platform SaaS untuk diler mobil bekas, lalu pivot menjadi platform titip jual mobil. PT Otofrens Teman Favorit resmi meluncur pada Agustus 2022.

Dalam operasionalnya, setiap mobil akan diinspeksi secara profesional, lalu dipasarkan dengan foto, video, dan iklan yang optimal. Penjual dapat memantau seluruh prosesnya secara online, hingga bertemu dengan calon pembeli serius untuk negosiasi final. Dengan demikian, penjual tidak perlu lagi melayani calon pembeli yang kurang serius, pedagang yang menawar dengan harga di bawah pasaran, ataupun modus penipuan.

Dari sisi pembeli, mereka akan mendapatkan laporan inspeksi yang komprehensif, sehingga sudah mempunyai ekspektasi yang tepat sebelum melihat mobilnya langsung, yang dapat dilakukan di lokasi penjual maupun layanan home test drive di lokasi pembeli.

Selain itu, pengguna juga ditawarkan keuntungan seperti garansi mesin & transmisi, jaminan bebas banjir & tabrakan, opsi kredit yang jujur & lengkap, reparasi, hingga pengurusan dokumen. Dengan berbagai nilai tambah tersebut, praktis mobil berkesempatan terjual dengan harga terbaik, walaupun masih lebih kompetitif dari harga jual diler.

Selama proses pemasaran, mobil tetap dapat digunakan oleh pemilik karena tidak perlu dititipkan. Komisi pun hanya dibayarkan apabila mobil sukses terjual melalui Otofrens.

“Sebagai pencinta otomotif, kami tidak puas dengan kondisi industri saat ini dan arahan yang diusung oleh para pemain besar. Maka itu kami memilih untuk berjuang melalui startup ini demi mewujudkan mimpi kami untuk industri. Hal ini hanya dapat terwujud dengan dukungan teman-teman pelaku dan pencinta otomotif sekalian,” ungkap David.

Perusahaan sendiri telah didukung oleh beberapa investor yang percaya pada visi misinya. Saat ini ada sekitar 3 angel investor yang memilih untuk tidak disebutkan namanya. Mereka merupakan bagian dari co-founding team (sebagai advisor) dengan latar belakang praktisi industri digital di Indonesia (e-commerce dan digital advertising).

Kedepankan efisiensi dan transparansi

David turut mengungkapkan masa-masa jatuh bangun dan kembali ke titik nol. Menurutnya, tantangan terbesar adalah membangun kepercayaan pengguna, baik seller maupun buyer. Hal ini disebabkan oleh minimnya transparansi di industri ini. Apalagi sebagai pemain baru, tidak mudah untuk membangun reputasi dalam waktu singkat.

Perusahaan memosisikan diri sebagai “biro jodoh” yang mempertemukan penjual dan pembeli mobil bekas yang pas. Mimpi besar Otofrens adalah transaksi antar pemakai langsung yang 100% transparan tanpa batas jarak & waktu, serta kesempatan bagi siapa pun untuk berkontribusi dan mencari rezeki. Atau singkatnya menjadi seperti ojol untuk industri mobil bekas.

David mengungkapkan, “Model bisnis kami yang berbeda dari diler konvensional membuat prosesnya lebih efisien dan transparan. Tanpa memegang stok sendiri, komisi yang kami terapkan jauh lebih rendah dari margin keuntungan diler. Kondisi mobil pun dapat dilihat dengan apa adanya, dan jika diperlukan pembeli dapat memilih opsi reparasi sesuai keperluan. Hasilnya adalah solusi yang win-win bagi penjual dan pembeli dari segmen yang sesuai.”

Selama menjalankan bisnis ini, David juga mengungkapkan bahwa timnya telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan pembiayaan, baik konvensional maupun syariah, bengkel reparasi, biro jasa, dan yang terbaru dengan Warranty Smart Indonesia untuk penyediaan garansi mesin yang diberi nama “Otofrenshield”.

Hingga saat ini, David mengungkapkan bahwa perusahaan masih memiliki skala bisnis yang terbilang kecil. Namun, ia percaya bahwa timnya telah membangun fundamental yang semakin solid dengan pertumbuhan organik yang konsisten. Dari sisi pengguna, perusahaan bisa menangani sekitar 40-50 unit mobil setiap bulannya.

Target ke depan

Saat ini, lanskap industri tengah didominasi oleh dua kubu. Di satu sisi segelintir diler besar beserta beberapa platform raksasa yang tengah fokus pada layanan jual instan. Pada dasarnya, mereka mengadopsi model diler konvensional dengan modal yang jauh lebih besar dan dukungan teknologi. Di sisi lain, ada banyak sekali makelar dan pedagang rumahan yang masih bekerja secara tradisional dan sering kali kurang transparan dalam menjalankan bisnisnya.

Dikotomi ini persis seperti yang terjadi di industri transportasi beberapa tahun silam, hingga revolusi digital oleh ojek/taksi online berhasil membawa kebaikan bagi pelaku usaha dan konsumen. Tentu masih melekat di benak kita, bagaimana resistensi para pelaku usaha di fase awal, sebelum akhirnya mereka menyadari keuntungannya.

“Kami percaya suatu hari orang dari Sumatra bisa beli mobil dari Jawa tanpa perlu datang. Kami percaya suatu hari banyak orang awam yang bisa ikut mencari nafkah secara jujur melalui Otofrens,” ungkap Onie Sunoto selaku co-founder & CTO Otofrens.

Dengan mengusung konsep sharing economy, layanan Otofrens dilakukan oleh ‘Teman Jual Beli Mobil’, layaknya pengemudi ojol yang terbuka untuk semua kalangan. Bahkan ke depannya konsep Teman ini juga akan diterapkan ke UMKM pendukung ekosistem seperti bengkel, biro jasa, dll. Sama seperti ojol yang turut membawa dampak positif bagi warung makan dan UMKM lainnya.

“Keberadaan kami bukan bertujuan menggantikan atau mematikan makelar dan pedagang rumahan. Justru sebaliknya kami ingin merangkul mereka untuk bekerja lebih efektif dengan dukungan teknologi,” jelas Onie.

David turut menegaskan bahwa di tahun ini, timnya tengah fokus memperkuat fundamental perusahaan. “Dengan fondasi yang kuat, kami yakin bisa lepas landas di tahun depan. Targetnya, dalam 2 tahun ke depan, kami bisa menangani total 1000 mobil per bulan, yang akan dikelola oleh 100 mitra (Teman Jual Beli Mobil).”

Carsome Dikabarkan Segera PHK 10% Karyawan

Startup marketplace mobil Carsome dikabarkan akan memutus hubungan kerja (PHK) 10% karyawan regional yang akan dilakukan secara bertahap. Karyawan dari unicorn asal Malaysia diisukan mulai melepas karyawan yang ada di Indonesia dan Thailand, dan sedang mempertimbangkan untuk memberlakukan di kantor pusatnya, Malaysia.

Menurut laporan Tech Wire Asia, belum bisa dipastikan pula apakah langkah efisiensi ini dilakukan secara menyeluruh atau hanya berfokus pada tenaga kerja Malaysia terlebih dulu. Carsome sendiri telah beroperasi penuh di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Singapura. Menurut sumber yang mengetahui hal tersebut, pengumuman disampaikan kemarin, PHK bakal dilakukan dalam tiga gelombang yang berbeda.

Startup ini sejak awal tahun aktif merekrut banyak karyawan, terutama pasca mengantongi pendanaan seri E senilai Rp4,1 triliun yang diumumkan pada awal tahun ini. Namun, secara bersamaan berada di industri ini tidak melepas kemungkinan perusahaan akan menanggung beban ekonomi global dan ambang resesi yang diprediksi terjadi tahun depan.

Sebelumnya, mengutip dari Bloomberg, Carsome menunda rencana pencatatan ganda (dual listing) di Singapura dan AS karena kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi makro yang memburuk dapat mengurangi valuasinya. Carsome merengkuh posisinya sebagai unicorn asal Malaysia pertama, pasca aksi akuisisi saham iCar Asia pada Juli tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan di tahun lalu, startup ini berhasil menggandakan pendapatannya menjadi $656 juta. Namun kerugiannya melebar lebih dari tujuh kali menjadi $138,6 juta. Peningkatan kerugian ini disebabkan oleh penyesuaian nilai wajar yang merupakan beban non-kas dan tidak terkait dengan kinerja operasi Carsome.

Carsome Indonesia

Carsome berupaya merevolusi proses jual beli mobil dengan pendekatan teknologi. Inovasinya tidak terlepas dari situs sebagai tempat listing saja, tapi juga membuat standarisasi sendiri yang disebut Carsome Certified untuk memberi nilai lebih dari setiap mobil yang dijual melalui Carsome.

Carsome Certified ini bertugas untuk menginspeksi bahwa mobil akan direkondisi dengan standar keamanan tinggi, untuk memenuhi tingkat kenyamanan dan nilai estetik yang ada pada mobil. Terdapat 175 titik inspeksi, meliputi setiap aspek di mobil seperti sasis, undercarriage/bagian kolong mobil, mesin, girboks, kelistrikan hingga interior mobil, dan tes jalan.

Setelah inspeksi, mobil akan dibawa ke Carsome Certified Lab untuk melakukan rekondisi, setelah pemeriksaan terakhir selesai dilakukan oleh tim profesional. Fasilitas ini diklaim tercanggih dan terbesar di Asia Tenggara dengan luas 40 meter persegi yang mampu menampung rekondisi mencapai 4 ribu mobil per bulan.

Bagi konsumen yang tidak puas hanya melihat dari situs, mereka dapat mendatangi titik Carsome Experiencce Center. Lokasinya tersebar di Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang Selatan, Bandung, Depok, dan Malang.

Kepemimpinan tertinggi Carsome Indonesia kini dipegang oleh Andrew Mawikere sebagai CEO per Februari 2022 yang sebelumnya ditempati oleh Delly Nugraha. Pada karier sebelumnya, Andrew adalah founder marketplace B2B e-procurement bernama Mbiz. Kemudian, memimpin Bizzy Digital, platform business-to-business (B2B) untuk logistik dan distribusi rantai pasok terintegrasi yang kini masuk menjadi bagian dari Warung Pintar Group.

Zoomcar Alokasikan Dana 366 Miliar Rupiah untuk Kembangkan Bisnis “Car Sharing” di Indonesia

Zoomcar, platform car-sharing marketplace asal India, mengumumkan kemitraan dengan OTO, startup end-to-end solusi otomotif, dalam rangka akuisisi pengguna (host) OTO. Para host nantinya dapat memanfaatkan tambahan pendapatan dengan mendaftarkan kendaraan roda empatnya di platform Zoomcar.

Zoomcar sendiri resmi masuk ke Indonesia pada Maret 2022, setelah memimpin pasar sewa mobil di India pada 2013. Di sini, Zoomcar menunjuk Tessa Karina sebagai Marketing Head yang bertanggung jawab untuk mengembangkan bisnis.

Dalam keterangan resmi yang disampaikan (12/8), pengguna OTO bisa mendapatkan tambahan pendapatan hingga Rp10 juta per bulan jika mendaftarkan kendaraannya di Zoomcar. Para pengguna yang memenuhi persyaratan (guest) dapat memesan mobil-mobil tersebut untuk kepentingannya.

Untuk menjadi host di Zoomcar, pengguna cukup mendaftarkan diri untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan mobil selama proses onboarding. Pemeriksaan ini bersifat komplimen dan tidak dipungut biaya. Setelah itu, mobil dipasangi dengan alat monitor untuk menjamin keselamatan dan keamanan mobil dengan memantau perilaku pengemudi saat mengemudikan kendaraannya.

Setelah proses pemasangan alat monitor selesai, mobil sudah terdaftar di dalam platform dan host bisa mendapat tambahan pendapatan segera setelah mobilnya sukses di-booking. Zoomcar akan mengkreditkan pendapatannya ke rekening bank host.

Melalui model bisnis ini, Zoomcar berusaha mengubah kapasitas kendaraan menganggur dengan menyewakan mobil pribadi agar bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Selain menyediakan income tambahan, Zoomcar juga dapat dijadikan sebagai alternatif mengurangi kemacetan jalan dan polusi di daerah perkotaan.

Marketing Head Zoomcar Indonesia Tessa Karina menyampaikan, kemitraan strategis ini tidak hanya akan menguntungkan Zoomcar dan OTO, tapi pada saat bersamaan juga akan memberikan kemudahan akses bagi host-host Zoomcar di masa yang akan datang.

“Saya merasa yakin bahwa kemitraan dengan salah satu dealer mobil terbesar di Indonesia ini akan semakin menopang bisnis kami dan juga menguntungkan pelanggan kami,” kata dia.

President Director & Group CEO OTO Gaurav Gupta menambahkan, kemitraan kedua perusahaan ini adalah bentuk konkret dalam memberikan solusi untuk pengguna kendaraan yang ingin mendapatkan pendapatan secara langsung. Di samping itu, apa yang ditawarkan OTO selama ini juga sejalan dengan program yang diberikan Zoomcar karena memudahkan penyewa kendaraan di Indonesia.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan warna baru pada industri otomotif Tanah Air, serta kesempatan bisnis baru bagi masyarakat khususnya pengguna mobil.”

Alokasikan dana 366 miliar Rupiah

Komitmen Zoomcar untuk mengembangkan pasar di Indonesia terbukti cukup serius. Perusahaan menyiapkan dana sebesar $25 juta (sebesar 366 miliar Rupiah) siap dikucurkan untuk ekspansi bisnis. Sebelumnya, perusahaan meraih pendanaan melalui private placement senilai $92 juta yang dipimpin oleh SternAegis Ventures dan partisipasi dari pengelola dana dan investor institusional terkemuka di dunia.

Dana segar tersebut dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis Zoomcar di India, beberapa pasar di Asia, serta kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Juga, memperkuat teknologi IoT, machine learning, visi komputer, dan Zoomcar Mobility Services, solusi mobilitas untuk bisnis berbasis SaaS, yang ditujukan pada produsen suku cadang orisinal dan perusahaan perusahaan. Keseluruhan investasi tersebut didorong demi meningkatkan pengalaman pengguna.

Disebutkan saat ini perusahaan memiliki lebih dari 20 ribu mobil terdaftar di seluruh negara operasionalnya. Zoomcar dengan solusi baru yang sedikit berbeda dapat memberikan angin segar untuk para pemilik mobil. Mereka bersaing dengan Share Car (ASSA), Movic & TRAC (Grup Astra), yang merupakan petahana di industri otomotif, juga level startup seperti Trevo. Nama-nama tersebut belum menghitung Grab yang kini sediakan solusi rental mobil di dalam aplikasinya.

Di Indonesia sendiri, bisnis car marketplace berkembang dengan baik dengan model bisnis C2B2C. Beberapa platform yang telah melayani pasar ini di antaranya Carsome, Carro, Moladin, OLX Autos, OTO, sampai dengan yang paling baru ada Broom. Selain memberikan platform, mereka juga bertindak untuk membeli dan menjual mobil bekas langsung dari/ke pelanggan.

Di industri jual-beli kendaraan bekas memang masih ada sejumlah tantangan klasik yang dihadapi pelakunya. Mulai dari fragmentasi pasar, transparansi harga, inventarisasi produk, sistem inspeksi, sampai dengan kemudahan dalam pembiayaan. Setiap bermain berlomba-lomba untuk menyajikan solusi terbaik dalam menyelesaikan isu tersebut.

OTO sejauh ini memiliki solusi otomotif menyeluruh, tak hanya listing jual-beli mobil dan motor, juga sediakan inspeksi kendaraan, portal informasi, dan solusi keuangan. OTO tak hanya beroperasi di Indonesia saja, tapi sudah di 26 negara lainnya. Perusahaan ini merupakan entitas dari Girnar Software Pvt Ltd yang membawahi Cardekho, Zigwheels dan Gaadi, portal otomotif terbesar di India.

OTO juga telah meluncurkan app Android dan iOS di bawah satu app bersama untuk 27 negara, yaitu aplikasi “Oto”, menawarkan pengalaman baru dalam pencarian kendaraan roda empat dan roda dua lewat aplikasi.

Application Information Will Show Up Here

Carro Caplok 50% Saham Perusahaan Sewa Mobil “MPMRent” Senilai 783 Miliar Rupiah

Startup marketplace otomotif Carro mencaplok 50% saham milik PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent), anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (IDX: MPMX) senilai $53,8 juta atau setara 783,8 miliar Rupiah. Melalui kemitraan strategis ini, Carro dan MPMX akan mengembangkan ekosistem otomotif O2O secara end-to-end di Indonesia.

Dalam keterangan resminya, aksi korporasi tersebut disepakati lewat penandatanganan perjanjian jual-beli antara MPMX dengan Trusty Cars Pte Ltd (Carro) pada 31 Mei 2022. Carro akan menggenggam saham MPMRent dengan kepemilikan saham 50% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.

Berdasarkan data sumber yang diperoleh DailySocial.id, MPMX juga ikut menyuntik investasi ke Carro sebesar $25 juta atau sekitar 361,4 miliar Rupiah dalam putaran seri C tahun 2021 lalu.

Group CEO MPMX Suwito Mawarati meyakini kemitraan ini menjadi babak baru yang penting untuk menghadirkan ekosistem otomotif O2O yang terintegrasi, mulai dari marketplace, pembiayaan, sewa kendaraan, layanan perbaikan, hingga purnajual, untuk melayani pasar B2B dan B2C di Indonesia.

Adapun, kemitraan strategis ini disebut dapat terwujud berkat peran perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk selaku pemegang saham induk MPMX. “MPMX dan Saratoga percaya Carro dapat meningkatkan nilai strategis bisnis perusahaan dengan rekam jejak kesuksesan dan pengalaman operasional yang luas di ekosistem otomotif,” ujar Suwito.

Sebagai informasi, MPMX merupakan perusahaan otomotif dan transportasi terkemuka yang didirikan oleh William Soeryadjaya pada 1987. Sementara, Carro merupakan marketplace otomotif yang beroperasi di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Pertimbangan strategis

Disampaikan bahwa kemitraan ini menjadi upaya berkelanjutan MPMX untuk mengembangkan nilai (unlocking value) dari bisnis yang sudah berjalan, termasuk berinvestasi pada inovasi dan mengakselerasi transformasi digital perusahaan. Pasalnya, Carro memiliki ekosistem online yang terintegrasi dari pasar mobil, pembiayaan, big data, akses database kendaraan, termasuk teknologi computer vision dan algoritma harga.

Dengan menggandeng Carro, MPMRent dapat memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar persewaan mobil terkemuka di Asia Tenggara, menyediakan akses ke jaringan bengkel, lokasi persewaan dan pelelangan nasional, memiliki basis pelanggan, dan mempertahankan kemampuan operasional yang kuat.

Selain itu, kemitraan ini akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan dan dealer untuk membuka akses ke lebih banyak pilihan mobil bekas berkualitas, sedangkan, menghadirkan praktik manajemen dan kontrol kualitas lebih baik, dan meneruskan digitalisasi layanan MPMRent bagi pelanggan B2B.

Co-Founder & CEO Carro Aaron Tan menambahkan, “Kami tetap berkomitmen untuk berinvestasi dan memajukan bisnis kami di Indonesia meskipun situasi makro dan global penuh ketidakpastian. Kami tak sabar bermitra dengan MPMX untuk meningkatkan pertumbuhan dan memberikan pengalaman kepada pelanggan melalui ratusan engineer dan data scientist di grup Carro.”

Aksi serupa

Langkah ini juga ikut menandai semakin ketatnya persaingan platform marketplace untuk memenangkan pasar otomotif Indonesia, seperti Carsome, Carmudi, OLX, dan Moladin.

Sebelumnya aksi serupa di atas telah dilakukan oleh marketplace Carsome tahun lalu dengan berinvestasi pada perusahaan jasa lelang mobil dan motor offline PT Universal Collection (UC). Investasi ini memungkinkan Carsome untuk memperluas jangkauan jaringan, akses ke penyedia keuangan dan leasing, serta berpotensi memasuki pasar sepeda motor.

Ada pula Moladin yang baru pivot untuk fokus pada segmen jual-beli mobil bekas, kini tersedia di lebih dari 115 kota di Indonesia. Moladin memperkuat posisinya dengan strategi pemberdayaan jaringan agen dan platform omnichannel untuk menawarkan pengalaman transaksi mobil yang personalized. Baru-baru ini Moladin dikabarkan mengantongi pendanaan seri B senilai $95 juta atau setara Rp1,4 triliun.

Berdasarkan laporan Ken Research berjudul “Indonesia Used Car Market Outlook to 2025”, penjualan mobil bekas di Tanah Air akan didorong oleh adopsi omnichannel, digitalisasi layanan, dan meningkatnya permintaan di kota-kota tier 2. Platform mobil bekas diprediksi akan lebih fokus pada pengembangan layanan secara end-to-end yang memungkinkan konsumen bertransaksi secara online tanpa harus mengunjungi showroom. 

Maka itu, platform mobil bekas mempertimbangkan penerapan teknologi AI dan 3D untuk menciptakan pengalaman pengguna dalam melakukan penelusuran dan analisis mobil yang lebih baik. Selain itu, banyak dealer multibrand dan independen mulai memasuki pasar mobil bekas online untuk meningkatkan transaksi berbasis digital mereka. 

Application Information Will Show Up Here

Moladin to Secure Series B Funding Worth of 1.4 Trillion Rupiah

The car marketplace Moladin is reported to have secured a series B funding of $95 million or equivalent to 1.4 trillion Rupiah. Based on the regulator’s data, this round was led by DST Global, with the involvement of Sequoia Capital India, Northstar Group, East Ventures and a number of other investors.

We tried to confirm with Moladin, however, the rep still refuse to comment regarding funding.

The latest funding is estimated to bring Moladin’s valuation to over $700 million — one step closer to a unicorn. Previously, the company had announced series A funding in early 2022 worth $42 million. Sequoia Capital India and Northstar Group are leading this funding.

The startup was founded by Jovin Hoon and Mario Tanamas, it is accelerating its business even faster after pivoting in 2021, from a motorcycle purchasing platform to a used cars marketplace.

In an interview with DailySocial.id last January, Moladin’s CEO, Jovin Hoon said the used car market in Indonesia is still very fragmented and unorganized. There are many players in the ecosystem such as agents, micro dealers, and large dealers with no structured platform and work system. Moladin is here to bridge the gap.

Post-pivot, Jovin said that Moladin has experienced explosive business growth for the past 6 months. This provide founders with confidence to focus their resources on the used car business, with short-term plans to expand the business to other verticals such as financing and other automotive additional services.

Market competition

Car marketplace services is commonly have a C2B2C business model. It provides services of buying used cars from consumers, then auctioning them off to dealer partners and/or reselling them to consumers through the digital platform. They also carry out detailed inspections, allowing consumers to get the most ideal price due to the vehicle’s current.

There are also several players in Indonesia, including Carro, Carsome, and OLX Autos. The first two has reached the unicorn milestone last year, prompting them to make a massive expansion by presenting Experience Centers in various cities in Indonesia to reach more consumers.

Jovin and the Moladin management team are well aware of its position in the market. A series of business models and strategies are prepared. One thing that sets Moladin apart from other car marketplaces is its focus on empowering its network of agents.

“Our agents is our value proposition. They are key and an integral part of our business. By empowering agents through providing the right tools and ecosystem, we can offer customers a highly personalized car transaction experience,” Jovin said.

In addition, technology adoption will also be Moladin’s main focus, in order to digitize business processes as a whole. Some of the things in the roadmap include: (1) speed of transaction and disbursement on the same day; (2) competitive price; (3) good inventory selection; and (4) accessibility, with a strong presence even outside the big cities. Currently, Moladin is available in more than 115 cities throughout Indonesia.

The above model is claimed to be well received by the market. Jovin said that the company has experienced rapid growth from its used car business with transaction volume growing >20x over the last few months. Their digital services are also claimed to have increased the productivity of agents and dealers by >2.5x.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here