Mayoritas Saham Dimiliki OLX, BeliMobilGue Bersalin Nama Jadi “OLX Autos”

Platform jual-beli mobil bekas BeliMobilGue mengumumkan pergantian nama menjadi OLX Autos Indonesia yang disingkat menjadi OLX Autos. Perubahan nama ini kian mengukuhkan perusahaan yang dipimpin oleh Johnny Widodo itu sebagai bagian dari OLX Indonesia.

“Bergabungnya kami dengan OLX juga memungkinkan kami untuk bisa melayani pelanggan lebih luas lagi, dengan kekuatan kami yang menggabungkan keunggulan penjualan mobil secara online dan offline, menawarkan cara yang mudah, nyaman dan instan dalam menjual mobil,” ujar Johnny melalui keterangan resmi.

Johnny mengklaim OLX Autos sudah hadir di 7 kota dengan 100 pusat inspeksi dan menggandeng lebih dari 2000 mitra diler. Pencapaian ini satu kali lipat lebih besar dari yang mereka peroleh di tahun lalu. Pada tahun lalu pula, Johnny saat itu mengumumkan pihaknya memperoleh suntikan dana sebesar Rp429 miliar untuk dua tahun.

Johnny juga mengonfirmasi perubahan nama ini terjadi seiring kepemilikan saham mayoritas BeliMobilGue yang beralih ke tangan OLX. Selain itu, pria yang sebelumnya memimpin payment gateway OVO itu memastikan akan ada perubahan bisnis yang terjadi mengikuti rebranding ini.

“Kami akan lebih bersinergi dengan OLX dalam sisi bisnis. Layanan-layanan baru akan segera kami luncurkan,” ucapnya lewat pesan singkat.

Sementara itu Direktur Marketing OLX Indonesia Ichmeralda Rachman menyebut, rebranding ini sebagai langkah strategis mereka untuk fokus memenuhi kebutuhan pelanggan. Ia menyadari layanan BeliMobilGue yang sudah dikenal sebelumnya dapat memperkaya pilihan konsumen mereka.

“Dengan bergabungnya BMG dengan OLX dan berubah nama menjadi OLX Autos, kami berharap dapat meningkatkan komitmen bersama kami di pasar otomotif di Indonesia dengan terus memberikan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan pelanggan yang terus berkembang,” imbuh Ichmeralda.

Dari perspektif OLX, perubahan nama tersebut merupakan dukungan besar untuk memperkuat kehadirannya dalam pasar mobil bekas. Seperti diketahui, kategori otomotif selalu menjadi salah satu kategori terkuat di platform iklan baris tersebut.

Tampilan situs BeliMobilGue yang sudah beralih ke OLX Autos.
Tampilan situs BeliMobilGue yang sudah beralih ke OLX Autos.

Diprediksi segera bangkit

Pandemi memang menyebabkan hampir segala sektor ekonomi anjlok, tak terkecuali pasar mobil bekas. Namun OLX Indonesia dan OLX Autos meyakini pasar mobil bekas akan bangkit lebih cepat dibanding pasar mobil baru ataupun kebanyakan sektor lain.

Berdasarkan kajian yang mereka buat tentang industri mobil bekas di Tanah Air, kondisi pandemi menyebabkan 54% responden lebih mempertimbangkan membeli mobil bekas ketimbang mobil baru. Alasannya tak lain karena pengetatan bujet yang dilakukan hampir semua orang selama wabah masih terjadi.

Hasil kajian itu membuat mereka yakin bahwa pasar mobil bekas segera pulih dalam kurun 2-3 bulan ke depan. Ada lebih dari 50% responden mereka menyatakan sudah berencana membeli mobil dalam setahun ke depan.

“Data dalam whitepaper yang belum lama kami luncurkan juga mengungkapkan bahwa menjadi penting bagi penjual untuk terus menawarkan layanan-layanan baru yang inovatif untuk pembeli, termasuk di antaranya layanan secara online dan tanpa kontak fisik, mulai dari proses administrasi hingga pembayaran,” pungkas Johnny.

LacakHarga Compiles Classified Ads from Various Property Sites

The decision to buy property, is not an instant process. It requires careful calculations, including the right locations. There are various classified ad sites in Indonesia with various offers given by sellers. Checking the sites one by one might not be very effective. LacakHarga intends to overcome this issue.

This site collects lists of property classified ads, as well as vehicles from various sites such as Rumah123, Carmudi, OLX, and so on. When a user selects one of the advertisements, LacakHarga will redirect to the classified ad site used by the seller. Furthermore, the user can continue the negotiation process later.

In addition to simplifying search, LacakHarga also adds various filter options to help narrow down search results, according to user needs. In total, Track Price included 15 classified ad sites in its database.

“Currently, it’s yet to monetize, however, we do not rule out the possibility to develop these features in the future,” Creative Director of Andrastudio Andra Yogi told DailySocial, Friday (17/4).

He explained that the current LacakHarga’s visitors have not been able to submit their own listings to LacakHarga. It is duo to possibility of double listing by the seller, before entering the database, LacakHarga team will do a certain examination to minimize this possibility.

LacakHarga is said to collect more than 300 thousand ads listing property and vehicles on its site. The number is predicted to continue to grow every day.

Yogi said LacakHarga will be working more seriously in the future to provide benefits for its users. For example, optimizing loading speed, especially in search pages, therefore, users can have faster results.

“Our team will continue to add new features to the LacakHarga website to further benefit property seekers and vehicles.”

LacakHarga is one of the internal projects developed by a client-based project called “andrastudio”. The internal team did the whole developing process to product-market fit aside from their main jobs. LacakHarga still uses its own funds for its operations.

“Ours is still a small team, only consists of me as the owner and project manager. Also, there are three members to support me.”

LacakHarga is a website only accessible via desktop and mobile. Application is yet to available.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

LacakHarga Kumpulkan Iklan Baris dari Berbagai Situs Properti dan Kendaraan di Satu Kanal

Keputusan membeli properti, bukanlah proses yang instan. Butuh perhitungan yang cermat, termasuk saat mencari lokasi. Ada berbagai situs iklan baris bertebaran di Indonesia dengan macam-macam penawaran yang diberikan oleh penjual. Bila buka situs satu per satu, tentu tidak efektif. LacakHarga hadir ingin mengatasi permasalahan tersebut.

Situs ini mengumpulkan listing iklan baris properti, juga kendaraan dari berbagai situs seperti Rumah123, Carmudi, OLX, dan sebagainya. Ketika pengguna memilih salah satu iklan, LacakHarga akan men-direct langsung ke situs iklan baris yang dipakai penjual. Setelah itu, pengguna bisa melanjutkan proses negoisasi lebih lanjut.

Selain permudah pencarian, LacakHarga juga menambahkan berbagai pilihan filter untuk bantu persempit hasil pencarian, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Secara total, LacakHarga memasukkan 15 situs iklan baris ke dalam database-nya.

“Saat ini belum ada monetisasi, namun kita tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan fitur tersebut ke depannya,” ucap Creative Director andrastudio Andra Yogi kepada DailySocial, Jumat (17/4).

Dia menjelaskan, saat ini pengunjung LacakHarga belum bisa men-submit listing mereka sendiri ke LacakHarga. Mengingat, kemungkinan besar ada double listing yang dilakukan oleh penjual, sebelum masuk ke database, tim LacakHarga akan melakukan pengecekan khusus untuk meminimalisir kemungkinan tersebut.

Disebutkan, LacakHarga telah mengumpulkan lebih dari 300 ribu iklan listing properti dan kendaraan di situsnya. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah setiap harinya.

Yogi mengungkapkan, ke depannya LacakHarga akan digarap lebih serius agar bisa memberikan manfaat buat penggunanya. Misalnya, mengoptimasi kecepatan loading situs, khususnya dalam laman pencarian agar hasil pencarian semakin cepat diperoleh pengguna.

“Tim kami akan terus menambahkan fitur-fitur baru pada situs LacakHarga untuk lebih memberikan benefit buat para pencari properti dan kendaraan.”

LacakHarga adalah salah satu proyek internal yang kembangkan oleh client project based bernama “andrastudio”. Proses pengembangan hingga product market fit dilakukan sendiri oleh tim internal di sela-sela pekerjaan utama mereka. LacakHarga masih menggunakan dana sendiri untuk operasionalnya.

“Tim kami sendiri masih berupa tim kecil, hanya berisi saya sebagai owner dan project manager. Lalu ada tiga orang anggota yang membantu saya.”

LacakHarga masih berbentuk situs yang dapat diakses melalui desktop dan mobile. Aplikasi belum tersedia.

Oto.com Akuisisi Grup Media Carvaganza, Berambisi Digitalkan Bisnis Otomotif secara Menyeluruh

Platform teknologi otomotif Oto.com baru-baru ini mengumumkan telah mengakuisisi media otomotif Carvaganza beserta dua anak usahanya Motorvaganza dan Autovaganza. Akuisisi ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan bisnis perusahaan untuk mendigitalisasi seluruh proses penjualan produk otomotif di Indonesia.

Sejak debut di tahun 2015, Oto.com dikenal sebagai portal online (listing) yang membantu penggunanya mendapatkan informasi detail mengenai produk mobil dan motor. Termasuk informasi promo, asuransi dan kredit pembelian.

Kepada DailySocial, CEO Oto.com Wasudewan mengatakan bahwa pascaakuisisi tidak akan ada peleburan situs — kendati Oto.com sebelumnya juga sajikan berita dan tips ringkas soal otomotif. Ketiga portal media tetap akan berdiri terpisah seperti sediakala.

Rencana bisnis di tahun 2020

Lebih lanjut Wasudewan menceritakan, tahun ini perusahaannya juga sudah terapkan pendekatan berbasis AI berkelanjutan. Salah satu tujuannya untuk membantu mitranya (dalam hal ini ATPM – agen tunggal pemegang merek; perusahaan yang ditunjuk oleh oleh produsen mobil/motor untuk memasarkan produk) dalam mengenali lebih dalam kebiasaan dan keinginan konsumen.

Setiap kali pengguna mengunjungi situs Oto.com dalam mencari produk otomotif, mereka dapat mengisi data diri untuk di-follow up dengan penawaran oleh ATPM. Oto.com tidak melakukan transaksi jual-beli di portalnya dan memang fokus sajikan informasi untuk unit baru. Wasudewan ungkap sebulan bisa mendapatkan sekitar 250 ribu data untuk prospek penjualan.

Oto.com sendiri merupakan bagian dari CarDekho Group. Startup digital otomotif tersebut berbasis di Indonesia, saat ini telah mengumpulkan dana sekitar US$190 juta dari sejumlah investor, termasuk Sequoia, Hillhouse Capital, CapitalG, Tybourne Capital dll. Mereka hadir ke Indonesia bekerja sama dengan korporat media KMK Online (bagian dari EMTEK).

Pergeseran tren konsumsi media

Wasudewan turut mengomentari terkait tren konsumsi media di kalangan masyarakat Indonesia saat ini. Tidak sedikit orang yang bergeser ke kanal seperti YouTube untuk mendapatkan ulasan produk otomotif. Oleh karenanya salah satu landasan Oto.com mengakuisisi Carvaganza adalah untuk sajikan informasi komprehensif soal industri terkait.

Latar belakang founder, Munawar Chalil, juga diyakini akan memberikan peran kunci. Terlebih di industri ia dinilai sebagai salah satu tokoh penting di lini pemberitaan otomotif. Dengan tetap menghadirkan pembahasan mendalam soal produk otomotif, diyakini model pemberitaan Carvaganza tetap akan relevan dan diminati masyarakat.

“Setiap tahun ada 1 juta mobil baru terjual di Indonesia, angka ini diproyeksikan terus meningkat seiring peningkatan PDB dan infrastruktur. Ketika pertama kali memulai di tahun 2015, kami melihat tidak ada portal yang fokus memberikan informasi detail tentang produk mobil. Kemudian kami memulai situs yang fokus ke sana,” ujar Wasudewan.

Ia melanjutkan, “Salah satu faktor kunci Carvaganza, Motovaganza dan Autovaganza adalah mereka cukup dekat dengan antusiasme otomotif dan memiliki ikatan yang baik di antara mereka. Dengan akuisisi ini, kami akan memberikan nilai komprehensif dan holistik untuk semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam industri ini (termasuk konsumen, bank, multi-finance, dealer, pemasar dll).”

Sementara itu Munawar selaku Publsiher & Group Chief Editor Carvaganza “Dengan bergabung dengan Oto.com, kami memiliki peluang untuk tumbuh lebih baik. Kami juga dapat memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi industri otomotif. Oto.com adalah platform listing dan tempat pasar mobil terbesar di Indonesia yang didukung orang dan teknologi berkualitas. Tidak heran dalam empat tahun kehadirannya sudah menjadi pasar otomotif nomor satu di Indonesia.”

Situs otomotif di Indonesia

Dalam publikasi bertajuk “Car Marketplace Survey 2018DSResearch mendapati temuan, dari 1871 responden survei sebanyak 96,02% di antaranya memanfaatkan platform digital untuk mendapatkan informasi tentang produk otomotif.

Karenanya kini situs otomotif bertubuh subur di Indonesia. Tidak hanya yang sajikan informasi saja, namun juga kanal penjualan. Ada yang berbentuk marketplace, ada juga yang khusus menjual atau membeli mobil bekas, dan lain-lain.

Car Marketplace di Indonesia

Application Information Will Show Up Here

Bisnis “Car Marketplace” Moncer di Tengah Tingginya Minat Mobil Bekas

Menurut laporan “Car Marketplace Survei 2018” yang diterbitkan DSResearch, 96% konsumen kini memanfaatkan medium digital ketika mencari informasi, membeli, atau menjual mobil. Data tersebut turut divalidasi oleh pangsa pasar, sepanjang tahun 2019 dinamika bisnis platform marketplace mobil cukup bergairah.

Sepanjang tahun lalu setidaknya ada lima startup yang mengumumkan aksi perusahaannya ke publik, baik berupa penambahan modal usaha, penguatan manajemen dan akuisisi oleh pemain di sektor serupa di tingkat regional.

Car Marketplace di Indonesia

Di kancah digital, layanan terkait ritel otomotif terbagi ke dalam beberapa model bisnis, baik yang mengakomodasi skema B2C atau C2C. Paling populer berupa layanan penjualan mobil baru (oleh bisnis), layanan penjualan mobil bekas (oleh bisnis maupun konsumen), dan layanan penjualan mobil bekas (oleh konsumen).

Prospek bisnis mobil bekas

Dari tahun ke tahun, minat konsumen untuk membeli mobil bekas terus meningkat. Salah satunya dicatat dalam hasil studi Ipsos Business Consulting Indonesia per tahun 2016 lalu. Faktor pendukung utamanya sistem pembayaran yang fleksibel dan dealer mobil bekas yang terpercaya, di samping secara harga juga lebih murah.

Pada semester pertama 2019 tercatat ada perlambatan penjualan mobil domestik hingga 11,5%. Kendati demikian menurut Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih fenomena tersebut tidak terlalu dirasakan di pasar mobil bekas, hanya turun sekitar 7%. Itu pun terselamatkan karena dampak beberapa kebijakan seperti pemberlakuan nomor polisi ganjil dan genap, serta minat masyarakat untuk bisnis taksi online.

Di sudut pandang bisnis digital yang mengakomodasi penjualan mobil bekas, CEO BeliMobilGue Johnny Widodo membenarkan hal tersebut. Dalam wawancaranya dengan DailySocial ia mengatakan “Tren startup penjualan mobil bekas di 2020 sepertinya akan terus maju dan bertumbuh pesat. Meskipun pertumbuhan ekonomi global akan sedikit melambat. Ini dikarenakan mobil saat ini sudah lebih menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat akan lebih melirik mobil bekas dibanding mobil baru saat kondisi finansial mereka lebih terbatas.”

Bisnis BeliMobilGue sendiri membeli mobil bekas dari masyarakat. Pengguna dapat mengunggah informasi unit yang akan dijual secara online, kemudian dilakukan follow up berupa inspeksi, penilaian sampai transaksi penjualan.

Melihat belum adanya pemain car marketplace Johnny menilai bahwa ekosistem startup di vertikal tersebut masih di fase awal atau permulaan. Menjadi tantangan juga untuk mengubah kebiasaan masyarakat, dari menjual mobil secara langsung ke dealer ke platform digital.

Marketplace jadi perantara

Kebiasaan orang melakukan transaksi di online marketplace disinyalir yang membentuk tren jual-beli melalui platform digital. Sebelum populer layanan khusus seperti BeliMobilGue, pengguna juga sudah terbiasa melakukan penawaran penjualan/pembelian mobil melalui marketplace sebut saja Kaskus Jual Beli, OLX, dan sebagainya. Bahkan dengan perkembangan yang ada, OLX pun memberikan perhatian lebih untuk kategori produk mobil.

Head of Automotive OLX Indonesia Ivo Wassenar menyampaikan di tahun 2019 (per Oktober) terjadi peningkatan jumlah pencari mobil bekas hingga 33% atau mencapai 490 ribu orang. Merek populer seperti Toyota Avanza, Toyota Innova, Honda Jazz, Daihatsu Xenia dan Honda Brio jadi yang paling banyak diburu.

Carro adalah platform car marketplace asal Singapura yang tengah gencar melakukan ekspansi regional. Berniat mantapkan diri di pasar Indonesia, mereka mengakuisisi online marketplace Jualo. Founder & CEO Carro Aaron Tan mengatakan bahwa akuisisi akan meningkatkan jangkauan platform, karena mereka menganggap Indonesia adalah pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara.

CEO Jualo Pedro Principe menambahkan, pada dasarnya model bisnis kedua perusahaan saling melengkapi dalam banyak aspek.

Hal itu turut diamini OLX, sebagai marketplace yang miliki konsep C2C serupa. Per tahun 2019 mereka menyepakati berkolaborasi strategis dengan BeliMobilGue untuk meningkatkan penetrasi layanan di kategori otomotif.

“Kami akan terus mengembangkan potensi kolaborasi kami dengan OLX sebagai partner strategis kami di 2020. Pengembangan yang ada bukan hanya di bidang yang sudah ada sekarang tetapi juga akan masuk ke bidang baru di dalam lifecycle mobil bekas,” terang Johnny.

Tantangan bisnis

Di tengah pertumbuhan minat masyarakat untuk memanfaatkan car marketplace ada dua hal yang harus dilakukan penyedia platform, yakni menjaga kepercayaan dan inovasi.

Kepercayaan pengguna adalah hal yang paling sering menjadi tantangan industri teknologi digital untuk tumbuh. Demikian juga bagi industri startup jual beli mobil bekas. Bahkan banyak orang masih merasa takut untuk menjual mobilnya karena belum banyak mengetahui cara dan proses apa saja yang ada di dalamnya.

Sementara inovasi diharapkan dapat meningkatkan aspek-aspek bisnis yang ada di dalamnya, memberikan simplifikasi dari proses rumit yang terjadi dalam bisnis konvensional. Misalnya, beberapa platform sudah mulai menghadirkan jasa inspeksi mobil untuk memastikan onderdilnya masih baik atau memberikan layanan asuransi terpadu bersamaan dengan proses pembelian.

Carsome Umumkan Pendanaan Seri C Senilai Lebih dari 701 Miliar Rupiah

Platform perdagangan mobil bekas Carsome hari ini (11/12) mengumumkan perolehan pendanaan seri C senilai $50 juta atau setara 701,5 miliar Rupiah. Putaran investasi ini diikuti MUFG Innovation Partners, Daiwa PI Partners, Endeavour Catalyst, Ondine Capital, serta investor di putaran sebelumnya termasuk Gobi Partners dan Convergence Ventures.

Tambahan modal tersebut akan difokuskan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis di negara-negara operasionalnya saat ini, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Juga segera lancarkan ekspansi ke negara baru di Asia Tenggara. Turut disampaikan Carsome akan meluncurkan produk finansial untuk dealer dan konsumen guna memudahkan proses transaksi.

Di tiga negara, perusahaan mengklaim telah membukukan sekitar 40 ribu transaksi jual-beli mobil per tahunnya senilai $300 juta. Portofolio layanan pinjaman yang sudah digulirkan satu tahun terakhir juga dinilai mendapat sambutan baik, untuk itu di waktu mendatang akan memperluas jumlah dan cakupan mitra, termasuk dengan perbankan dan lembaga finansial non-bank.

“Kami ingin menjadi (layaknya) jaringan Visa/Master untuk transaksi mobil dan membangun ekosistem mitra kolaboratif untuk memberikan pengalaman terbaik bagi konsumen di Asia Tenggara,” sambut Co-Founder & CEO Carsome Eric Cheng.

Ia turut memaparkan, bisnisnya telah mampu membantu lebih dari 6 ribu dealer mobil. Diyakini setara memproses transaksi 1% dari seluruh penjualan mobil bekas di kawasan regional.

Carsome juga akan memanfaatkan kemitraan strategis yang dijalin bersama MUFG, salah satunya dengan menjadikan Bank Danamon sebagai mitra pembiayaan di Indonesia. Sementara MUFG juga akan mengembangkan platform pembiayaan B2B dan B2C di bidang otomotif memanfaatkan data transaksi Carsome.

“MUFG Innovation Partners bersama dengan mitra perbankannya yakni Bank Danamon di Indonesia dan Bank Krungsri di Thailand akan berkolaborasi untuk mendukung strategi pertumbuhan Carsome seiring dengan solusi inovatif yang mereka berikan ke pasar dan menjalankan visi jangka panjangnya,” ujar President & CEO MUIP Nobutake Suzuki.

Sebelumnya pada Maret 2018 lalu, Carsome telah membuka putaran pendanaan seri B senilai $19 juta dari sejumlah investor. Ditutup dengan penambahan $8 juta pada Agustus 2018. Penguatan jajaran manajemen juga terus dilakukan, baru-baru ini mereka mengumumkan CMO dan CTO baru, yakni Danny Chin dan Chet Sin.

Situs Penjualan Mobil Terfavorit
Platform penjualan mobil bekas terfavorit menurut responden / DSResearch

DSResearch pernah menerbitkan laporan bertajuk “Car Marketplace Survey 2018“. Salah satu temuannya, Carsome jadi platform favorit nomor 2 untuk penjualan mobil bekas di Indonesia setelah BeliMobilGue.

Application Information Will Show Up Here

Carmudi Indonesia Diakuisisi iCar Asia Senilai 42 Miliar Rupiah

iCar Asia hari ini (19/9) mengumumkan tengah dalam proses finalisasi akuisisi terhadap situs jual-beli mobil Carmudi Indonesia. Nilai akuisisinya $3 juta atau setara 42,2 miliar Rupiah.

Terkait transaksinya, iCar Asia memaparkan akan memberikan dalam 2 tahap. Tahap pertama pada tahun ini $2 juta, sisanya $1 juta Oktober tahun depan. Adapun penyelesaian dokumen akuisisi ditargetkan rampung pada 15 Oktober 2019.

Selain di Indonesia, Carmudi juga mengoperasikan layanan serupa di Filipina dan Sri Lanka. Sebelumnya mereka juga memiliki basis di Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan Singapura; namun ketika tulisan ini dipublikasikan, situs Carmudi.com sudah di-redirect ke Carmudi.co.id. Sementara situs di Filipina dan Sri Lanka masih bisa diakses secara independen.

Total valuasi Carmudi sekitar $45 juta atau setara 633,3 miliar Rupiah. Terakhir mereka mendapatkan pendanaan seri C senilai $10 juta pada akhir tahun 2017. Konsorsium investor HV Holtzbrinck Ventures, Tengelmann Ventures, dan APACIG terlibat dalam putaran investasi tersebut.

Angka $3 juta jadi terlihat relatif kecil jika dibandingkan dengan valuasi yang dimiliki, terlebih Indonesia digadang-gadang sebagai pasar utama Carmudi. Pertengahan tahun lalu Carmudi juga mengakuisisi pemain di sektor yang sama, yakni GudangMobil.id.

Persaingan di Indonesia untuk marketplace serupa memang sangat kencang. Selain Mobil123, pesaingnya ada juga OLX, Oto.com dll yang menjajakan model bisnis serupa. Adapun dua model bisnis yang diterapkan Carmudi, yakni advertising dan lead generation — atau menghasilkan calon pembeli potensial ke penjual mobil.

Selain Mobil123, iCar Asia juga mengoperasikan media otomotif di Indonesia, yakni Otospirit.com. Perusahaan yang sudah go-public melalui bursa saham Australia (ASX) tersebut saat ini juga melayani pasar Malaysia dan Thailand.

Application Information Will Show Up Here

BeliMobilGue Umumkan Perolehan Investasi 429 Miliar Rupiah dan Penunjukan Johnny Widodo sebagai CEO

Platform jual-beli mobil bekas, BeliMobilGue, menunjuk Johnny Widodo sebagai CEO baru mereka menggantikan Rolf Monteiro. Dari penugasan ini Johnny bertekad menggenjot volume transaksi perusahaan sampai mendapat predikat platform jual-beli mobil bekas nomor satu di Indonesia.

Johnny sebelumnya menjabat sebagai direktur OVO. Selama berkarier di sana, ia terbilang sukses membawa OVO sebagai salah satu pemimpin pasar pembayaran digital di Indonesia. Sementara dalam bisnis mobil bekas ini, Johnny memandang belum ada satu pun pelaku yang mendominasi pasar.

“Artinya tidak ada pemain saat ini yang nomor satu,” ujar Johnny.

Potensi pasar yang begitu besar juga jadi pertimbangan Johnny bergabung ke BeliMobilGue. Data dari Gaikindo menunjukkan penjualan mobil baru pada 2018 menyentuh 1,15 juta unit, sedangkan untuk mobil bekas Johnny memperkirakan ada 3,5 juta unit mobil bekas yang diperjualbelikan.

“Dengan kemitraan bersama FCG (Frontier Car Group) dan OLX saya sangat yakin kita bisa mendominasi market,” tegas Johnny.

Dalam kesempatan tersebut, BeliMobilGue juga mengumumkan mereka baru menerima investasi sebesar US$30 juta (setara dengan 429,5 miliar Rupiah) dari FCG untuk dua tahun ke depan. Suntikan dana ini memperdalam modal mereka, pada awal tahun ini mendapat pendanaan seri A senilai US$10 juta.

Layanan lokapasar BeliMobilGue fokus untuk memudahkan konsumen menjual mobil bekas di platform mereka, mulai dari valuasi secara online, pengecekan kondisi mobil, hingga penjualan mobil. Platform BeliMobilGue dapat melakukan semua proses itu dalam satu jam.

Sejak beroperasi pada April 2017, BeliMobilGue saat ini mengklaim memiliki 10.000 lebih konsumen, 1.000 lebih diler, 51 lokasi inspeksi mobil di 4 kota, dengan kenaikan pertumbuhan nilai bisnis 20 kali lipat sejak awal berdiri.

Kendati demikian, Johnny belum mau membagi rencana monetisasi BeliMobilGue. Ia mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu fokus menggenjot volume transaksi.

“Harapan saya dalam 2-3 tahun ke depan kita sudah dapat traksi yang cukup baik dan bisa menjadi pilihan utama dalam menjual mobil,” pungkas Johnny.

Carro Umumkan Pendanaan Lebih dari 428 Miliar Rupiah, Akuisisi Layanan Jualo.com

Pengembang layanan marketplace otomotif Carro hari ini (06/8) mengumumkan mendapatkan pendanaan lanjutan senilai $30 juta atau setara dengan 428,2 miliar Rupiah. Investasi ini merupakan kelanjutan dari penggalangan seri B yang sebelumnya diumumkan pada Mei 2018 ($30 juta) dan Maret 2019 ($30 juta).

SoftBank Ventures Asia kembali memimpin pendanaan, kali ini bersama EDB Investment. Dietrich Foundation, NCORE Ventures, Insignia Ventures, B Capital Group, Singtel Innov8 dan Alpha JWC turut terlibat dalam pendanaan ini.

Jika ditotal dari pendanaan pertama, kurang lebih Carro telah mengumpulkan total lebih dari $100 juta dari para investor.

Suntikan modal tambahan tersebut akan difokuskan untuk melanjutkan ekspansi Carro di Asia Tenggara. Termasuk melakukan akuisisi platform marketplace C2C Jualo.com di Indonesia.

“Akuisisi kami terhadap Jualo.com akan meningkatkan jangkauan platform teknologi kami Asia Tenggara, terutama karena Indonesia merupakan pasar otomotif terbesar di kawasan ini,” ujar Founder & CEO Carro Aaron Tan.

Sementara itu terkait akuisisi ini, CEO Jualo.com Pedro Principe mengatakan “Model bisnis kami saling melengkapi dalam banyak aspek dan akuisisi ini mendorong visi kami bersama dalam memberdayakan masyarakat Indonesia dengan marketplace yang aman dan terpercaya.”

Selama setahun terakhir, Carro cukup berkembang di pasar Indonesia dan Thailand. Mereka mengklaim per bulan sudah ada lebih dari 4 ribu transaksi kendaraan dengan nilai $500 juta. Sementara pada Maret 2019 lalu, Carro meluncurkan layanan mobil berlangganan pertamanya di Singapura.

Sementara Jualo.com didirikan pada 2013 oleh Chaim Fetter. Awalnya Jualo diposisikan sebagai marketplace penjualan barang baru dan bekas seperti OLX. Beberapa waktu terakhir, Jualo fokus menyajikan feature produk otomotif.

Mengenal CAReady, Platform Lelang Mobil Bekas dari Perusahaan Patungan Blue Bird

CAReady adalah platform digital berbasis web yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk mengikuti lelang mobil bekas. Layanan tersebut dikembangkan oleh perusahaan patungan (joint venture) antara Blue Bird Group, Mitsubishi UFG Lease and Finance dan PT Takari Kokoh Sejahtera.

Nantinya produk yang akan dilelang adalah mobil bekas yang telah berusia di atas 5 tahun. Mengenai tipenya akan bermacam-macam, mulai kendaraan pribadi seperti MVP hingga kendaraan komersial seperti truk. Pada debutnya di akhir Juni 2019, CAReady sudah mulai melelang sekitar 200 unit mobil.

PT Balai Lelang Caready sebagai perusahaan yang menaungi CAReady mendapatkan suntikan pendanaan awal senilai 23 miliar Rupiah. Merupakan modal yang terkumpul dari 3 perusahaan pendiri, dengan pembagian BlueBird dengan total 51%, Mitsubisi UFG 39%, dan Takari 10%.

Pendirian CAReady merupakan salah satu realisasi dari visi yang ingin dicapai Dirut Blue Bird Group Noni Purnomo. Dalam sebuah kesempatan ia mengatakan akan mendorong perusahaan mengembangkan bisnis di luar penyewaan mobil. Namun dipastikan usaha baru tersebut masih akan berhubungan dengan sistem transportasi.

“Kita bisa fokus menjual kendaraan bekas tapi berkualitas. Ini salah satu diversifikasi usaha Blue Bird. Salah satunya membentuk anak perusahaan baru dengan memilih partner yang sejalan,” sambut Noni.

Bermarkas pusat di Balai Lelang CAReady di kawasan Bekasi, perusahaan dipimpin oleh Hery Sugiarto. Sebelumnya ia menjabat sebagai Used Car & Operational Specialist di Blue Bird Group. Dalam sambutannya ia mengatakan, pangsa pasar mobil bekas masih sangat besar, mencapai 5x lebih besar dari mobil baru.

“Kami melihat pasar mobil bekas lebih stabil dibanding mobil baru. Mobil bekas penjualannya rata-rata 2 juta unit per tahun. Kalau mobil baru penjualan rata-rata per tahun sekitar 1 juta unit,” ujar Hery.

Selain melakukan penawaran secara virtual, peminat juga bisa mendatangi langsung balai lelang milik CAReady untuk melakukan transaksi secara offline.

“Kunci dari usaha ini kan harus memiliki barang, mulai dari MPV, SUV dan ke depannya akan ada truk serta sepeda motor. Pembeli di lelang ini kalau malas datang bisa (ikut) secara online. Jadi kita bisa melakukan transaksi lewat offline dan online […] Kami ke depan akan membuka di berbagai daerah, karena peluangnya cukup besar” ujar Hery.