Mekari Dikabarkan Telah Mengakuisisi Qontak (UPDATED)

Minggu lalu, Mekari mengonfirmasi perolehan pendanaan seri D senilai $18 juta. Kepada DailySocial, Co-Founder & CEO Suwandi Soh menuturkan, dana segar salah satunya akan digunakan untuk mengakuisisi startup SaaS lain.

Kabar terbaru, Mekari telah mengakuisisi Qontak, sebuah startup pengembang layanan CRM dan Omnichannel. Diketahui, valuasi Qontak sebelum diakuisisi berkisar $4 juta.

Kami sudah mencoba mengonfirmasi kabar ini kepada eksekutif masing-masing perusahaan, namun keduanya enggan memberikan berkomentar. (Update: Mekari mengonfirmasi kabar ini melalui rilis yang disebarkan ke media.)

Setelah akuisisi, CEO Qontak akan bergabung sebagai jajaran eksekutif di Mekari dan tetap memimpin Qontak sebagai salah satu unit bisnis Mekari. Disebutkan juga bahwa saat ini Mekari telah digunakan oleh lebih dari 30 ribu perusahaan dan 300 ribu karyawan. Sementara Qontak telah memiliki lebih dari seribu klien untuk membantu proses digitalisasi penjualan dan layanan pelanggan.

“Adanya kesamaan visi dan misi antara Mekari dan Qontak dalam menciptakan ekosistem SaaS yang bersinergi di Indonesia agar lebih baik lagi dalam mendukung operasional dan pertumbuhan bisnis dari pelanggan kami. Penggabungan ini akan memberikan solusi yang lebih terintegrasi dan cakupan yang lebih menyeluruh untuk berbagai area operasional bisnis,” ujar Founder & CEO Qontak Brendan Rakphongphairoj.

“Solusi dari Qontak akan memberikan nilai tambah yang lebih baik untuk pengguna produk Mekari dalam meningkatkan pendapatan bisnis, menciptakan pengalaman komunikasi pelanggan yang lebih baik, serta meningkatkan produktivitas tim penjualan dan support,” jelas CEO Mekari Suwandi.

Aksi strategis ini akan memperluas layanan di ekosistem Mekari. Seperti diketahui bahwa Mekari memang memiliki misi untuk menjadi penyedia SaaS terlengkap untuk bisnis. Saat ini mereka mengoperasikan Telenta (payroll), Sleekr (HRIS), Jurnal (akuntansi), dan KlikPajak (perpajakan).

Brand Mekari mulai digaungkan sejak April 2019, kala itu Sleekr resmi melakukan konsolidasi dengan tiga startup lainnya. Perluasan layanan juga terus digencarkan. Tahun 2020, mereka baru meluncurkan Mekari Flek untuk bantu perusahaan kelola tunjangan pegawai; juga Mekari University sebagai platform edtech B2B. Selain itu memasuki, aplikasi Attendance juga diluncurkan untuk memudahkan tim HR lakukan presensi bagi para pekerja remote mereka.

Selain Brendan, Qontak turut dirikan oleh Burhanudin Hakim (Co-Founder & CTO) sejak tahun 2015. Terakhir mereka telah mendapatkan pendanaan pra-seri A pada Agustus 2019. Putaran investasi dipimpin Azure Ventures, didukung Amand Ventures, SeaCap Venture, dan Indonusa Dwitama.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Platform SaaS JALA.ai Bantu Bisnis Pantau Kinerja Tim Penjualan

JALA.ai dikembangkan sebagai layanan SaaS untuk membantu bisnis memonitor kinerja tim penjualan. Didirikan sejak tahun 2019, saat ini mereka sudah memiliki beberapa fitur unggulan, meliputi Real-Time Lead Distribution, Sales Pipelne, Lead Performance Report, Campaign Performance Report, Hingg Ads/Zapier Integration. Misinya ingin menghadirkan laporan proses kerja tim dalam satu dasbor terpusat.

Kepada DailySocial, Founder & CEO JALA.ai Mirfagah Iqbal mengungkapkan, platformnya diluncurkan setelah melakukan beberapa tesis dan uji coba langsung di lapangan. Melihat peluang yang ada, mereka memiliki spesialisasi untuk melayani sektor properti, kemudian kini mulai merambah ke berbagai sektor lainnya.

“Model bisnis kami adalah SaaS dengan langganan bulanan untuk ritel dan korporasi. Untuk model korporasi ini menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, kita fleksibel untuk menyediakan fitur dengan bentuk plug-in sesuai dengan kebutuhan.”

Layanan serupa sebenarnya sudah ada di pasaran, baik dari pengembang dalam atau luar negeri. Dari startup lokal, salah satu yang mengembangkan layanan sales performance report adalah Qontak. Terakhir mereka membukukan pendanaan pra-seri A yang dipimpin oleh Azure Ventures, dengan keterlibatan Amand Ventures dan SeaCap Venture.

Dalam upaya untuk memenangkan pasar, JALA.ai berusaha mengembangkan produk yang spesifik melayani pasar Indonesia. Untuk itu mereka sangat memperhatikan masukan dari para klien. Misalnya terkait adanya kebutuhan untuk mengukur investasi promosi secara real-time, sehingga dihadirkan layanan Campaign Performance Report dan Ads Integration.

“JALA.ai juga bisa diintegrasikan dengan platform pihak ketiga. Kita
mencoba membuat friendly ecosystem dengan sistem layanan lain yang sekiranya digunakan oleh perusahaan,” kata Mirfagah.

Platform untuk semua industri

“Layanan utama yang ditawarkan JALA.ai ada dua, yakni JALA Assistant dan JALA Dashboard. Dua layanan ini saling bersinergi dan dibutuhkan dalam membantu meningkatkan efektivitas tingkat penjualan terutama bagi bisnis properti,” Kata Mirfagah.

Aplikasi JALA Assistant bisa terintegrasi dengan sistem backend yang dimiliki perusahaan, misalnya agar dapat menampilkan data produk yang dijual atau basis data pengguna. Sementara JALA Dashboard difokuskan untuk kebutuhan monitoring.

Hingga saat ini layanan JALA.ai telah digunakan sekitar 50 perusahaan dengan 1000 pengguna aktif. Sempat mengalami kendala pertumbuhan bisnis saat pandemi, karena 76% klien bergerak di bidang industri properti, namun memasuki kuartal ketiga bisnis sudah mulai bisa menyesuaikan dengan keadaan dan berangsur pulih kembali.

Tahun ini ada beberapa target yang ingin dicapai oleh JALA.ai, di antaranya adalah rencana penggalangan dana yang saat ini masih dalam tahap penjajakan.

“JALA.ai juga ingin ke depannya bisa digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia ataupun di luar negeri. Selain di industri properti, industri lain yang sudah menggunakan platform kita di antaranya adalah otomotif dan beberapa Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM),” kata Mirfagah.

Pahami Kebutuhan Pelanggan untuk Berikan Layanan Terbaik Lewat CRM

Tujuan utama membangun bisnis tentu saja adalah untuk meraih keuntungan atau laba. Keuntungan dapat diperoleh jika ada pembelian yang dilakukan oleh para pelanggan atau pelanggan. Sebaik apapun kualitas produk dan layanan yang dimiliki, tentu tak akan menghasilkan apa-apa bagi pebisnis jika tak ada yang ingin membeli dan menggunakannya.

Pelanggan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam bisnis. Salah satu faktor keberhasilan bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk terus-menerus mendapatkan pelanggan baru, menjaga dan meningkatkan kepuasan para pelanggan, serta membuat para pelanggan tersebut kembali lagi dan menjadi pelanggan loyal bagi produk dan layanan yang ditawarkan.

Untuk mewujudkan bisnis yang berkelanjutan, pebisnis perlu memahami setiap pelanggan dan calon pelanggannya dengan baik. Mulai dari mengetahui siapa saja calon pelanggan yang potensial, apa saja interaksi yang dilakukan oleh para pelanggan dengan perusahaan lewat berbagai saluran, serta bagaimana membuat para pelanggan tetap puas dan loyal terhadap perusahaan. Melakukan semua dengan cara manual tentu akan merepotkan. Namun semua hal tersebut dapat diautomasi lewat solusi teknologi, yaitu dengan implementasi Customer Relationship Management (CRM).

Mengenal Customer Relationship Management

Secara umum, CRM merupakan proses pengelolaan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. Dengan implementasi CRM, pebisnis dapat mengetahui informasi mengenai pelanggan serta calon pelanggan, juga interaksi apa saja yang telah dilakukan dengan perusahaan. Semua data tersebut dikumpulkan secara terpusat dan dapat dianalisis untuk menentukan strategi bisnis yang akan dilakukan, mulai dari untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan pengalaman dan loyalitas pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan untuk menyediakan produk dan layanan yang lebih baik, serta mendapatkan ROI (return of investment) yang lebih tinggi dari usaha-usaha pemasaran yang dilakukan.

Secara garis besar, CRM dapat membantu meningkatkan produktivitas serta efisiensi perusahaan, terutama dari segi penjualan dan pemasaran. Dengan teknologi dan automasi yang dijalankan, CRM dapat mengeliminasi berbagai pekerjaan manual dan repetitif yang sebelumnya perlu dilakukan oleh tim. Termasuk dalam pembuatan laporan, karena semua data tersebut dapat dilihat langsung oleh semua anggota tim lewat dashboard CRM software yang digunakan.

Penggunaan CRM dalam Perusahaan

Dalam perusahaan, CRM umumnya digunakan oleh bagian pemasaran, penjualan, dan customer support. Sebab, ketiga bagian tersebut yang paling lekat hubungannya dengan pelanggan. Dari sisi customer support, CRM dapat membantu menjawab pertanyaan dan menangani masalah pelanggan dengan lebih baik. Salah satunya adalah dengan fitur yang mampu mengkategorikan dan menentukan prioritas dari pertanyaan serta keluhan yang masuk, sehingga masalah yang sifatnya penting atau darurat dapat diselesaikan lebih cepat.

Dari sisi pemasaran, CRM dapat membantu menjalankan berbagai program promosi dan kampanye pemasaran, salah satunya lewat broadcast email. Tim pemasaran juga dapat menentukan siapa saja pelanggan yang akan menerima email tersebut dengan membagi kontak yang dimiliki menjadi beberapa segmen. Misalnya dari segi demografi seperti usia, jenis kelamin, lokasi, dan variabel lainnya sesuai kebutuhan perusahaan. Dengan cara ini, kampanye pemasaran yang dilakukan akan lebih tepat sasaran. Setelah dikirim, CRM juga dapat menampilkan statistik dari para pelanggan yang membuka email, atau mengklik tautan yang ada di dalamnya. Statistik tersebut kemudian dapat dianalisis untuk menentukan sales funnel, serta menyusun langkah yang akan dilakukan selanjutnya.

CRM juga sangat penting digunakan untuk meningkatkan penjualan. Tim penjualan dapat menggunakan CRM untuk mengumpulkan dan mengelola kontak dari para pelanggan dan calon pelanggan potensial, mengirimkan informasi dan penawaran lewat email, serta mengelola sales pipeline secara keseluruhan. Segala kegiatan dan usaha penjualan yang dilakukan juga dapat ditampilkan dalam bentuk statistik, sehingga CRM juga dapat membantu tim penjualan untuk melakukan analisis dari segala aktivitas yang telah dilakukan. Dengan visibilitas sales pipeline yang baik dan jelas, tentu akan semakin mudah untuk mengukur kinerja penjualan, melakukan analisis, serta menyusun strategi ke depannya.

Jika tertarik untuk menerapkan CRM dalam bisnis yang sedang dijalankan, Anda dapat mencoba Deskera sebagai salah satu pilihan tepat. Didesain untuk startup dan UKM, Deskera memberi Anda kombinasi antara fitur lengkap dengan harga yang tepat, dengan sistem yang intuitif dan mudah digunakan.

Deskera memiliki berbagai fitur penting, mulai dari menentukan sales funnel, menyiapkan kontak dan penawaran, serta menggunakan sistem email bawaan untuk melacak semua korespondensi penjualan Anda di satu tempat. Anda juga dapat mengirim email broadcast menggunakan Deskera. Nikmati berbagai layanan dan fitur CRM, mulai dari otomasi alur kerja pemasaran, penjualan, dan customer support, pembuatan sales pipeline yang apik, hingga insight dan analisis lengkap lewat dashboard yang intuitif.

Jangan lewatkan juga penawaran eksklusif untuk menikmati akses seumur hidup semua layanan Deskera, dengan harga mulai Rp 2,2 juta. Penawaran terbatas dan hanya berlaku hingga tanggal 30 November 2020. Untuk informasi lebih lengkap, silakan kunjungi tautan berikut: appsumo.com/deskera/

Disclosure: Artikel ini adalah konten bersponsor yang didukung oleh Deskera

Dapat Pendanaan Pra-Seri A, Qontak Mantapkan Diri sebagai Platform “Social CRM”

Qontak yang dulu sempat dikenal sebagai penyedia informasi kontak bisnis, kini makin perkuat lini bisnis ke ranah B2B dengan menghadirkan solusi berupa platform “Social CRM”. Kepada DailySocial, CEO Qontak Brendan Rakphongphairoj menyebut mereka sebagai “The First Social CRM in Indonesia and Southeast Asia”. Mereka juga baru saja mengamankan pendanaan pra-seri A yang akan digunakan untuk memperkuat posisinya di pasar.

Putaran tersebut dipimpin oleh Azure Ventures, dengan keterlibatan Amand Ventures dan SeaCap Venture. Investornya di tahap awal juga turut terlibat, yakni Indonusa Dwitama. Mengenai detail nominal, pihak Qontak enggan untuk menginformasikan.

“Social CRM menghubungkan bisnis lebih dekat dengan klien, prospek, dan tim melalui solusi pelacakan dan automasi. Basis klien kami telah berkembang dan jumlah industri yang kami layani sangat luas. Solusi kami mendukung UKM, Fortune 500 dan BUMN,” terang Brendan.

Qontak mengklaim saat ini mereka sudah membantu lebih dari 100 bisnis di bidang distribusi, teknologi, asuransi, dan masih banyak lagi. Pihaknya cukup optimis bisa terus berkembang dan menjadi perusahaan penyedia Social CRM yang mampu membantu klien tumbuh dan berkembang.

“Qontak bertujuan untuk menyediakan solusi teknologi penjualan yang terjangkau untuk semua bisnis di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara,” ujar Brendan ketika ditanya rencananya setelah mendapatkan pendanaan.

Sebagai penyedia solusi B2B, mereka memiliki beberapa solusi utama seperti CRM, HR Tracking, KPI Tracking, sistem pemesanan dan pembelian, integrasi percakapan aplikasi pesan, solusi call center, dan omni-channel untuk saluran e-commerce.

Application Information Will Show Up Here

Pembaruan Aplikasi Qontak Hadirkan Berbagai Fitur Baru

Tugas wajib startup adalah untuk terus bertumbuh, dan Qontak memperhatikan betul hal itu. Sejak datang dari Singapura dan mengejar pasar Indonesia, Qontak telah mengalami banyak penambahan produk atau fitur. Semuanya untuk bisa lebih bersaing dan diterima di pasar Indonesia. Kabar terbaru, Qontak berusaha mengubah pola tim penjualan di ranah Business to Business (B2B) dan Business to Professional dengan menyediakan solusi teknologi penjualan di Asia Tenggara.

Fitur-fitur yang sekarang ada di Qontak antara lain adalah fitur laporan dan analisis instan. Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk menetapkan target dan membuat keputusan yang lebih strategis tanpa harus menghabiskan waktu dalam membuat laporan dan analisa secara manual. Selain itu ada juga fitur pemantauan tim sales yang meliputi pelacakan lokasi GPS, integrasi email dan telepon.

Qontak juga menghadirkan kemampuan integrasi antara CRM dengan website atau perangkat lunak lain yang digunakan dalam perusahaan. Integrasi ini dinilai dapat menciptakan proses organisasi yang lebih efisien dan lebih mudah digunakan. Juga fitur-fitur lain yang akan diterus dikembangkan untuk melengkapi fitur Qontak sebagai “yellow pages” era digital.

“Ini adalah ruang dengan perubahan cepat dan peluang BWB yang mulai bertumbuh, seiring dengan perkembangan teknologi di Indonesia. Qontak benar-benar fokus pada pengembangan teknologi berdasarkan apa yang klien kami butuhkan yang tidak dapat disediakan solusi luar dengan mudah,” terang CEO Qontak Brendan Rakphongphairoj.

Kepada DailySocial Brendan juga menjelaskan bahwa ada beberapa kendala yang ditemui untuk masuk dalam industri SaaS (Software as a Services) Indonesia. Beberapa di antaranya adalah mengenalkan solusi-solusi baru kepada mereka yang masih aktif menggunakan teknologi tradisional dan mengerti pasar lokal butuh sesuatu yang disesuaikan.

Sejauh ini Qontak disebut berhasil mendapatkan beberapa klien besar di tanah air. Seperti Telkom, Fabelio, Talenta dan beberapa lainnya. Sebagai sebuah startup Qontak tidak berhenti di titik ini. Brendan membocorkan mereka tengah menyiapkan beberapa teknologi terbaru seperti Artificial Intelligence dan akan segera melakukan penetrasi lebih jauh di pasar Indonesia.

Bornevia Hentikan Layanan Bulan Depan (Updated)

Melalui milis yang dikirimkan kepada para pelanggannya, pengembang layanan SaaS lokal untuk produk CRM Bornevia memutuskan untuk mengakhiri operasional bisnisnya pada akhir April 2017 mendatang. Dalam email tersebut dikemukakan bahwa para kustomer disarankan untuk melakukan migrasi ke layanan sejenis, seperti Zendesk.

“Sebagai co-founder, kami memutuskan untuk menghentikan layanan kami pada akhir April 2017 dan mengembalikan uang sisa capital dan revenue ke investor secara sah menurut shareholder agreement,” tulis Benny Tjia selaku Co-Founder dan CEO dalam pernyataannya via email.

Benny melanjutkan, “Alasan utama kami adalah karena masalah komitmen sebagai full-time entrepreneur yang dimiliki oleh Co-founder/CTO kami, Tjiu Suryanto, selama 2 tahun terakhir yang mengakibatkan banyak terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman dengan saya selaku CEO, dan juga investor. Saya melihat hal ini tidak sehat untuk kelangsungan perusahaan kami untuk ke depannya, sehingga kami sebagai pendiri memutuskan untuk menghentikan layanan kami dan mengembalikan uang investor.”

Kabar ini cukup mengejutkan, ketika sebelumnya (kurang lebih 4 bulan lalu) Bornevia baru saja merilis sejumlah fitur baru untuk menguatkan posisinya di pangsa pasar korporasi. Beberapa inovasi terbaru juga belum lama ini digalakkan, seperti melakukan integrasi dengan LINE@.

Sebelumnya Bornevia mengklaim telah memiliki lebih dari 3000 perusahaan yang menggunakan layanan sejenis secara global, dan 50 persennya merupakan perusahaan lokal.

“Kami akan membantu customer kami dalam migrasi sistem ke alternative solution,” ujar Benny.

Bornevia didirikan oleh Benny Tjia dan Tjiu Suryanto pada tahun 2013. Di awal debutnya, Bornevia mendapatkan seed funding dari angel investor. Kemudian sempat mendapatkan pendanaan pre-seri A yang dipimpin oleh East Ventures (EV) dan Beenos Partners dengan nilai yang tidak disebutkan.

Melalui produk berbasis SaaS, Bornevia digadang-gadang sebagai startup lokal yang akan mungkin memberikan pengaruh besar di lanskap produk teknologi korporasi. Ternyata layanan ini harus layu sebelum memenuhi prediksi awalnya.

Tambahan sekaligus klarifikasi dari Benny:

“Saya sudah 10 tahun kenal Tjiu. Hubungan kami saat ini masing baik-baik saja. Ketidakcocokan kami hanya di ruang lingkup sebagai founder.”

Bidik Pasar Enterprise, Bornevia Tambah Pilihan Paket Produk dan Siap Sematkan Fitur-Fitur Baru

Bertempat di D.LAB by SMDV, Jakarta, hari ini (1/12) startup Indonesia penyedia layanan CRM Bornevia mengumumkan kehadiran dua paket produk terbarunya, Enterprise Plan dan Lite Plan. Bersamaan dengan itu, berbagai fitur baru juga mulai disematkan dalam layanan Bornevia seperti Personal Messages dan 360 degree review yang lebih ditujukan untuk pasar enterprise. Ke depannya, selain mengejar target untuk profitable dan menggelar event offline rutin, Bornevia juga berencana untuk menambah kanal yang dapat terintegrasi seperti Facebook Messenger dan LINE.

CEO Bornevia Benny Tjia mengatakan bahwa salah satu alasan dari diluncurkannya paket Enterprise adalah karena melihat adanya kebutuhan Brands dan Digital Agency dalam menangani jumlah akun media sosial yang banyak dalam satu waktu. Sementara itu paket Lite Plan diluncurkan untuk membidik pasar startup yang masih baru meluncur dan tanpa modal pendanaan. Lite Plan sendiri ditawarkan gratis dan tanpa batasan waktu, tetapi terbatas untuk satu mailbox, satu widget, dan tiga pengguna.

Paket layanan baru Bornevia / DailySocial
Paket layanan baru Bornevia / DailySocial

“Kami meluncurkan Lite Plan ini karena melihat ada banyak startup baru yang masih kecil dan belum mampu menggunakan software dengan harga $10 per user per month [Standard Plan Bornevia],  sedangkan mereka butuh untuk menaikkan trafik layanan. [Di sisi lain] Live chat itu terbukti bisa menaikkan conversion, jadi kami gratiskan itu [layanan Live Chat Bornevia]. Namun, kami tetap batasi hanya untuk satu mailbox, satu widget, dan tiga user,” jelas Benny.

Benny menambahkan, “Sebelum memutuskan untuk memasuki pasar Enterprise, tim kami melakukan riset terlebih dahulu. […] Kami temukan bahwa memang Brand dan Digital Agency [besar] yang terbiasa menangani banyak akun media sosial memiliki tantangan dalam memberikan social customer service yang berkualitas di saat traffic media sosial mereka sangat tinggi. Tentu menerima dan membalas semua pesan di satu platform akan lebih efisien dan meningkatkan produktivitas perusahaan.”

Peningkatan back end dan penyematan fitur-fitur baru

Dengan membidik pasar yang lebih luar, enterprise skala besar, Benny mengungkapkan bahwa mereka juga melakukan pembenahan dari sisi back – end agar platform yang ditawarkan dapat menangani trafik yang masuk dengan cost yang terjangkau. Ini demi memperoleh margin yang tinggi dan membuat platform menjadi lebih andal.

Benny menjelaskan, “Jadi di produk baru ini kami melakukan peningkatan di sisi reliability untuk [target pasar] enterprise-nya, terutama yang memiliki banyak akun media sosial untuk brand-nya [20 ke atas]. Kami harus make sure trafik yang masuk itu bisa tertahan dengan cost yang terjangkau. Meski terlihat simple, tinggal connect akun-akun tersebut dan balas pesan yang masuk, tetapi ini sebenarnya berat untuk server.”

“Untuk handle trafik API media sosial dan pesan yang masuk dari akun-akun media sosial brand itu cost-nya bisa hampir 7000 dollar. Kemarin cost kami juga sempat melambung tinggi untuk handle semua klien enterprise, trial dan yang sudah bayar. Namun, kami sudah menemukan caranya. […] Jadi, yang kami lakukan itu optimize berbagai query yang datang dari media sosial, distribute ke server, dan macam-macam lagi sih. Ini agar kami bisa mendapat margin yang tinggi,” lanjut Benny.

Jadi, menurut Benny, inovasi yang dilakukan Bornevia sebagai sebuah perusahaan itu tidak harus berada di produk depan yang terlihat oleh konsumen, tetapi juga di sisi back – end  atau infrastruktur server juga. Sementara itu dari sisi front – end sendiri, menurut Benny ada dua fitur baru yang cukup signifikan dan sudah tersemat di Bornevia.

Dashboard Bornevia / DailySocial
Dashboard Bornevia / DailySocial

Fitur pertama adalah Personal Messages yang memberikan kemudahan bagi klien Bornevia untuk membalas pesan customer yang masuk melalui kanal publik atau yang lebih personal seperti private message dan direct message.

Fitur kedua adalah 360 degree yang memungkinkan Bornevia untuk mendeteksi consumer yang mengirim pesan ke brand adalah sorang public figure dengan follower yang banyak atau bukan. Ini akan membuat brand menjadi lebih berhati-hati dalam membalas pesan nantinya.

Rencana lainnya yang diungkapkan oleh Benny adalah penambahan kanal yang dapat terintegrasi. Benny mengungkapkan bahwa Bornevia sedang menjajaki kemungkinan untuk bisa terintegrasi dengan berbagai platform messenger seperti Facebook Messenger, LINE, Kik, dan lainnya. Paling dekat, menurut Benny, yang memiliki kemungkinan terbesar untuk terintegrasi terlebih dahulu adalah Facebook Messenger karena menyediakan API terbuka.

Mengenai rencana untuk tahun depan, Benny hanya mengungkapkan bahwa pihanya masih mengejar target untuk bisa profitable. Baru setelah itu akan mencoba untuk maju ke putaran pendanaan berikutnya.

Di samping itu, Bornevia juga berencana untuk menggelar berbagai event offline ke depannya. Tujuannya, selain memberi edukasi klien yang baru bergabung, juga untuk menggaet klien-klien potensial.

Saat ini, Bornevia sendiri mengklaim telah memiliki lebih dari 3000 perusahaan yang menggunakan platform mereka secara global. Dari 3000 perusahaan tersebut, hampir 50 persennya adalah perusahaan lokal.

Sementara untuk pelanggan enterprise, Benny mengungkapkan sudah ada empat enterprise yang bergabung dan dua dintaranya adalah yang sudah menjadi klien berbayar, yaitu Kalbe Nutritionals dan Bounche. Dua enterprise lainnya saat ini masih dalam masa trial. Satu enterprise bergerak di sektor FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) dan satu lagi bergerak di sektor penerbangan.

Chatkoo Tawarkan Solusi CRM Toko Online Menggunakan Kanal Aplikasi Pesan Instan

Proses membalas keluhan dan pertanyaan yang sama terus-menerus dari konsumen sering kali menyita perhatian yang cukup banyak bagi para penjual online. Mengalami permasalahan ini secara langsung, tim pendiri Chatkoo mengembangkan sebuah solusi yang dapat membalas chat perihal penerimaan order hingga status pengiriman menggunakan aplikasi pesan instan.

Continue reading Chatkoo Tawarkan Solusi CRM Toko Online Menggunakan Kanal Aplikasi Pesan Instan

Sales1CRM Sediakan Layanan Cloud Kelas Enterprise untuk Perusahaan di Indonesia

Sales1CRM Hadir dengan Layanan Kelas Enterprise / Shutterstock

Dewasa ini perkembangan startup kian bervariasi dan mulai menjangkau ke berbagai permasalahan. Diluncurkan tahun lalu, Sales1CRM turut mencoba mewarnai geliat dunia startup tanah air dengan menyediakan layanan yang dikhususkan untuk kalangan enterprise. Startup yang mencoba menjadi pioner layanan cloud-based di Asia ini melalui layanannya mencoba membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia menjalankan tim penjualan mereka menjadi lebih efisien, kompetitif, dan produktif.

Continue reading Sales1CRM Sediakan Layanan Cloud Kelas Enterprise untuk Perusahaan di Indonesia

Telkom Mencoba Bermain di Pasar CRM Perhotelan dengan Hadirkan USmart Hotel (Update)

Ilustrasi Reservasi Hotel / Shutterstock

Sektor pariwisata yang terus berkembang di Indonesia berimplikasi pada bertumbuhnya bisnis penginapan dan perhotelan, dari yang berskala kecil hingga yang besar. Pertumbuhan tersebut disikapi dengan sigap oleh Telkom dengan menghadirkan solusi Customer Relationship Management (CRM) perhotelan bernama USmart Hotel. USmart Hotel memiliki dua produk utama, yaitu platform web marketing dan aplikasi e-hotel dikemas dalam dua varian bentuk, SaaS (Software as a Service) dan Hybrid. Continue reading Telkom Mencoba Bermain di Pasar CRM Perhotelan dengan Hadirkan USmart Hotel (Update)