Kano PC Adalah Tablet Windows 10 Modular untuk Mengeksplorasi Cara Kerja Komputer

Setahun yang lalu, produsen permainan STEM Kano meluncurkan tablet Windows 10 pertamanya setelah sebelumnya berkutat dengan sejumlah perangkat yang menjalankan sistem operasi bikinannya sendiri. Sayang meski kedengarannya menjanjikan, perangkat bernama Kano PC itu hanya sempat dijual ke sekelompok kecil konsumen saja.

Lalu di tengah pandemi dan berlangsungnya tahun ajaran baru di sejumlah negara, Kano mencoba untuk kembali mendapat sorotan lewat versi anyar Kano PC. Versi baru ini hadir dengan sejumlah peningkatan, utamanya terkait performa. Kalau sebelumnya Kano PC hanya ditenagai salah satu varian Intel Atom, versi barunya kini mengandalkan prosesor dual-core Intel Celeron N4000 yang lebih bertenaga.

Kapasitas RAM dan storage-nya masih sama, DDR3 4 GB dan eMMC 4 GB, akan tetapi daya tahan baterainya meningkat menjadi 10 jam pemakaian. Perubahan lainnya mencakup konektivitas Bluetooth 5.0 (sebelumnya cuma Bluetooth 4.2), charging via USB-C, sepasang port USB 3.0 (sebelumnya satu 3.0 dan satu 2.0), serta tombol volume di sisi kanan perangkat.

Menurut Kano, spesifikasi baru ini punya kinerja yang lebih unggul ketimbang laptop lain yang berharga lebih mahal, seperti Chromebook Acer Spin 11 misalnya, saat diuji menggunakan software benchmark Novabench. Peningkatan performa memang merupakan hal positif yang semestinya kita dapatkan dari produk generasi kedua, akan tetapi nilai jual utama Kano PC sebenarnya bukanlah itu.

Kano PC

Daya tarik utamanya justru terletak pada konsep perakitan ala Lego. Jadi sebelum bisa digunakan seperti tablet Windows 10 pada umumnya, Kano PC harus dirakit terlebih dulu. Sejumlah komponen, seperti misalnya modul speaker atau baterai, harus disambungkan ke papan sirkuit utamanya sebelum akhirnya dibungkus dalam case transparan.

Sejumlah indikator LED akan menyala untuk menandakan apakah suatu komponen sudah berfungsi dengan baik atau belum. Konsepnya memang tidak sekompleks merakit komputer pada umumnya, tapi setidaknya bisa memberikan gambaran kepada anak-anak mengenai cara kerja suatu komputer, dan pastinya ada kepuasan tersendiri ketika mereka bisa belajar menggunakan perangkat yang dibangunnya sendiri.

Berhubung modular, Kano PC juga punya potensi untuk di-upgrade ke depannya, dan ini penting demi mengajarkan anak-anak selaku target pasar utama Kano PC tentang besarnya dampak dari limbah elektronik. Daripada harus dibuang ketika baterai atau layarnya sudah rusak, Kano PC bisa ‘dihidupkan’ kembali dengan memasang modul yang baru.

Bicara soal layar, layar sentuh milik Kano PC diklaim cukup tangguh dan mampu bertahan meski dijatuhi bola baja dari ketinggian hampir 2 meter. Layarnya sendiri punya bentang diagonal 11,6 inci dan resolusi 1366 x 768 pixel.

Kano PC

Beralih ke software, Kano tidak lupa menyertakan sejumlah aplikasi edukasi racikan mereka sendiri. Mereka juga menyediakan layanan berlangganan Kano Club yang akan memberikan konten pendidikan secara rutin setiap dua minggu. Terakhir, mengingat Kano PC merupakan hasil kolaborasi antara Kano dan Microsoft, jangan terkejut kalau integrasi Microsoft Teams sudah tersedia secara default, dan ini diharapkan bisa membantu para murid dan pengajar dalam menjalani masa-masa sulit seperti sekarang.

Di Amerika Serikat, Kano PC saat ini telah dipasarkan seharga $300. Ke depannya, Kano berencana meluncurkan sejumlah periferal untuk Kano PC, mulai dari headphone, mouse sampai webcam modular yang dibekali sejumlah lensa yang berbeda.

Sumber: Engadget dan Kano.

Lupakan Switch, Ini yang Terjadi Jika Konsep Portable Diterapkan Pada Super Nintendo

Sejumlah masalah tidak bisa meredam euforia peluncuran Nintendo Switch. Buat sekarang, console hybrid itu merupakan komoditas hiburan terpanas. Harganya yang mahal tak menghentikan fans Nintendo di Indonesia untuk meminang Switch. Jika dana belum mencukupi, Anda disarankan agar tidak buru-buru membelinya, atau silakan ikuti jejak user Twitter bernama @huxarufaxara ini.

Lewat jejaring sosial itu, sang inventor asal Jepang memerkan sebuah kreasi yang tidak kalah unik dari Switch, bahkan boleh dibilang lebih canggih dari NES Classic Edition. Huxarufaxara berhasil menerapkan konsep portable pada console klasik Super Nintendo Entertainment System, membuatnya jadi platform permainan handheld – meskipun wujudnya sangat besar untuk dibawa-bawa.

Huxarufaxara merombak hampir seluruh bagian SNES. Port cartridge kini berada di atas, dan device menyuguhkan layar LCD di sisi depan – tepat di atas bekas slot kaset yang ditutup. Untuk input kendali, sang kreator memotong tubuh console dan membenamkan controller SNES di sana. Dan berkatnya, Anda memperoleh layout familier: tombol directional pad dan action button tetap bisa dijangkau oleh kedua jempol.

Karena tertanam dalam body, fungsi tombol trigger kiri dan kanan dipindahkan ke sisi samping console handheld, sehingga tetap bisa dijangkau oleh jari telunjuk. Dan buat mempercantik penampilannya, Huxarufaxara membubuhkan lingkaran di sisi kiri display, berisi warna biru, merah, kuning dan hijau serupa tombol action. Ketika perangkat aktif, lampu indikator di pojok kanan bawah akan menyala.

Tak seperti kebanyakan console ‘retro modern’ yang memanfaatkan solusi emulator, device ini betul-betul mampu membaca cartridge (didemonstrasikan buat menjalankan Final Fantasy V). Tentu saja ada kekurangan pada penyajian seperti ini: kemungkinan besar sistem tidak mendukung dua pemain, kecuali Huxarufaxara menyediakan port untuk menyambungkan controller kedua.

Huxarufaxara juga tidak lupa melengkapi SNES ‘portable‘ dengan speaker build-in, memungkinkannya menghidangkan audio 16-bit tanpa perlu aksesori tambahan. Volumenya bisa diatur lewat kenop di bagian belakang, dan suara keluar dari lubang-lubang di sisi samping. Satu aspek yang belum diketahui secara jelas adalah sumber tenaganya. Dari video yang diunggah ke Twitter, perangkat sepertinya bisa bekerja tanpa tersambung kabel, mengindikasikan kehadiran unit baterai internal.

Sayang sekali, sejauh ini belum ada indikasi Huxarufaxara memiliki niatan buat menjualnya, dan ia juga tidak menyediakan panduan untuk menciptakan SNES handheld tersebut.

Sumber: RocketNews24.

Simak Video Ini dan Buat Robot BB-8 Anda Sendiri

Sebelum The Force Awakens hadir di layar lebar, Mark Hamill pernah menyampaikan bahwa ia terkejut J.J. Abrams berhasil menciptakan droid yang lebih lucu dari R2-D2. Sebagai ‘penerus’ R2, BB-8 memang menggemaskan. Dan menemani penayangan film Star Wars episode VII, Sphero turut menawarkan miniatur robot BB-8 yang seolah-olah memiliki kesadaran diri.

Tidak sedikit penggemar berat Star Wars rela mengeluarkan uang ratusan dolar untuk mengadopsinya Sphero BB-8. Ingin memiliki BB-8 sendiri tapi tak mau mengorbankan isi kantong terlalu banyak? Ada solusi menarik dari user YouTube bernama Angelo Casimiro. Lewat channel TechBuilder miliknya, pemuda jenius berusia 17 tahun ini melepas video DIY (do-it-yourself) pembuatan robot BB-8 dari nol.

Ada beberapa faktor yang membuat upaya Angelo tersebut sangat istimewa. Ia memanfaatkan objek-objek biasa, sehingga tidak membutuhkan modal terlalu besar. Tak kalah canggih dari produk Sphero, BB-8 kreasinya dapat dikendalikan via smartphone. Dan karyanya itu mempunyai ukuran sebesar astromech droid milik Poe Dameron, bukan miniatur.

BB-8 01

Melalui Instructables, Angelo menceritakan alasan mengapa ia memulai proyek ini. Ayahnya adalah seorang kolektor mainan sekaligus fans Star Wars. Mereka berdua memang tertarik dengan Sphero BB-8, tapi produk dijual online seharga US$ 150, dan setelah sampai di Filipina (negara asal Angelo), harganya naik hingga US$ 210. Belum lagi, toko seringkali kehabisan stok.

Karena keterbatasan material, Angelo memutuskan buat menggunakan barang sehari-hari, contohnya deodoran roll-on sebagai ball bearing, canvas untuk jadi fiberglass, styrofoam, bola pantai, bola Natal sebagai mata serta pernak-pernik lain. Ia menyampaikan, BB-8-nya tidak memerlukan 3D printer, unit CNC, atau bor berukuran besar. ‘Otak’ dari robot ialah board microcontroller Arduino Uno, tersambung ke roda internal di dalam tubuh.

Yang paling mengagumkan adalah, Angelo merancang BB-8 sehingga droid bisa bergerak seperti di film: bagian kepala tetap berada di atas sementara tubuhnya bergerak. Caranya? Sang kreator memanfaatkan magnet speaker untuk menghasilkan sistem gyro dengan rotasi 360 derajat. Baterai, rangkaian motor dan komputer diletakkan bersama pemberat di area bawah BB-8. Begitu selesai, Angelo mengendalikannya melalui aplikasi Arduino gratis (didesain buat mobil remote control) via Bluetooth.

Ingin mulai merakit BB-8 Anda sendiri? Silakan ikuti panduan lengkap Angelo dalam video berdurasi 20 menit ini.

Via The Verge.

 

Tak Usah Beli, 3 Aksesori Gadget Ini Bisa Anda Buat Sendiri

Sebuah gadget tak akan lengkap tanpa aksesorinya. Entah itu berbagai macam kabel, casing, stylus maupun lainnya, kita sudah terbiasa membeli produk-produk ini guna melengkapi smartphone atau tablet kesayangan.

Bagi yang gemar mengutak-atik sesuatu, bisa jadi mereka tertarik untuk membuat aksesori versinya sendiri. Kalau Anda termasuk salah satunya, berikut 3 aksesori gadget yang bisa Anda buat sendiri. Modalnya tidak banyak, hanya butuh sedikit waktu luang dan ketekunan.

1. Kabel USB OTG (On-The-Go)

Kabel USB OTG

USB OTG, seperti yang kita tahu, sudah cukup umum didapati mayoritas smartphone terkini. Fitur ini pada dasarnya memungkinkan pengguna untuk menyambungkan bermacam perangkat ke smartphone, seperti misalnya card reader atau flashdisk sekalipun.

Tapi untuk bisa menikmati fitur USB OTG, dibutuhkan kabel khusus. Kalau Anda punya sepasang kabel USB bekas, Anda bisa membuatnya sendiri. Yang diperlukan adalah satu kabel USB ‘cewek’ (yang biasanya dipakai sebagai kabel extension) dan kabel micro-USB ‘cowok’.

Kabel USB OTG

Langkah-langkah maupun persiapannya bisa Anda lihat selengkapnya di situs Makezine. Pada dasarnya Anda diminta untuk menyambungkan kedua kabel tersebut, lalu melakukan sedikit modifikasi pada colokan micro-USB sehingga fitur USB OTG bisa diaktifkan.

Harga kabel USB OTG sendiri memang tidak mahal dan mudah sekali ditemui di pusat perbelanjaan. Namun tidak ada salahnya mencoba membuat sendiri, hitung-hitung kabel-kabel lama yang tidak terpakai bisa digunakan kembali dalam wujud yang baru.

2. Stylus Kapasitif

Macam-macam objek yang bisa dijadikan stylus kapasitif

Tidak terhitung macam stylus yang ada di pasaran, mulai dari yang murah sampai yang mahal macam Apple Pencil. Tapi di saat mendadak dan Anda benar-benar membutuhkan stylus, Anda bisa memanfaatkan berbagai objek sehari-hari untuk dijadikan stylus smartphone atau tablet.

Untuk memulai, silakan kunjungi panduan yang ada di situs Makezine. Di situ dijelaskan berbagai material yang bisa dijadikan sebagai stylus, beberapa bahkan sama sekali tidak perlu dimodifikasi, seperti misalnya menggunakan ujung negatif sebuah baterai AA.

Bahan lain yang cukup menarik adalah spons. Tapi berhubung spons sifatnya amat elastis, Anda perlu menambatkannya ke semacam bolpen atau objek lain yang ujungnya bisa dijejali spons. Cara lain yang tak kalah simpel dan menarik adalah membungkus ujung bawah pensil dengan aluminium foil.

3. Kartu Nama NFC

Kartu Nama NFC

Ini memang tidak termasuk aksesori gadget, tapi masih ada hubungannya dengan penggunaan smartphone sehari-hari. Bayangkan skenario dimana Anda hanya perlu mengusapkan kartu nama ke smartphone seorang kenalan baru, lalu data kontak Anda akan langsung tersimpan di sana. Itulah tujuan dari proyek ini.

Persiapan dan panduan langkah demi langkahnya bisa langsung Anda lihat di situs Instructables. Bahan utama yang dibutuhkan tentu saja adalah chip NFC, yang bisa dibeli dari situs macam Kaskus, Tokopedia atau Bukalapak.

Selanjutnya, Anda perlu menyambungkan chip tersebut ke smartphone. Menggunakan aplikasi bernama NFC Tools atau sejenisnya, Anda bisa mengisi informasi kontak Anda ke dalam chip tersebut.

Langkah terakhir adalah melekatkan chip NFC ke kartu nama Anda. Prosesnya memang terdengar simpel, tapi sangat bermanfaat. Karena data kontak Anda langsung tersimpan di smartphone, Anda pun tak perlu khawatir sang kenalan baru lupa menyimpan nomor Anda dan peluang kerja sama bisnis sirna begitu saja.

Gambar header: DIY via Shutterstock.

Pesawat Mainan Volta Flyer Cuma Butuh Sinar Matahari Untuk Terbang Berjam-Jam

Berkat mengusung konsep kesederhanaan serta kepraktisan dalam proses desain, kini muncullah berbagai macam drone dan mainan pesawat terbang ekonomis yang bisa dinikmati semua orang. Gagasan tersebut turut dipakai oleh tim ToyLabs demi mengerjakan karya terbaru mereka: sebuah perangkat unik, diramu sebagai medium edukasi buat anak-anak, orang tua dan juga para pengajar.

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan drone terkecil di dunia, atau modul yang dapat mengubah pesawat kertas jadi drone. Meski ranah drone begitu menggoda, tim developer dari San Carlos itu tidak berupaya ikut-ikutan melangkah ke sana. Mereka memperkenalkan Volta Flyer, yaitu sebuah proyek sains untuk siswa-siswi berupa mainan pesawat terbang DIY bertenaga matahari pertama di dunia.

Premis Volta Flyer sangat unik. Ia benar-benar cuma memanfaatkan sinar matahari melalui lapisan solar (photovoltaic) cell tanpa didukung baterai, dan sanggup terbang selama berjam-jam. Kit do-it-yourself-nya terdiri dari bagian-bagian yang mudah dirakit, tidak memerlukan alat potong dan lem, pengerjaannya diklaim hanya menghabiskan waktu kurang dari 20 menit. Ia dirancang untuk mengajarkan dasar teknik mesin, ilmu penerbangan, elektronik dan pemanfaatan sumber daya renewable.

Volta Flyer 02

Volta Flyer memiliki lapisan film tipis nan fleksibel (0,025mm) berbahan silikon di sisi atas. Material tubuhnya super-ringan dan ramah lingkungan. Komponen elektronik ditanamkan sedemikian rupa tanpa memberi dampak pada kapabilitas terbang, dan tentu saja ia dilengkapi sepasang sayap serta vertical stabilizer. Sistem pendorong sendiri menggunakan sebuah baling-baling di belakang. Rancangan ini memungkinkan Volta Flyer untuk memaksimalkan pasokan energi matahari, memastikannya melayang dalam waktu yang lama.

Cara mengoperasikannya sangat mudah. Pertama, sudah pasti Anda harus merakitnya terlebih dulu. Setelah itu, cukup arahkan solar panel ke matahari selama 90 detik. Untuk memberikan energi ekstra, tinggal bantu dorong baling-baling dengan jari. Kemudian, luncurkan Volta Flyer layaknya menerbangkan pesawat kertas. Flyer dapat dikonfigurasi supaya melesat di pola lingkaran berbeda.

Sebelum Volta Flyer dikembangkan dan dipresentasikan via platform crowdfunding Kickstarter, ToyLabs melakukan debut perdana mereka lewat Volta Racer – mainan mobil balap bertenaga matahari, sempat memenangkan penghargaan Good Design Award.

Sayang sekali, buat sekarang Volta Flyer baru bisa dipesan oleh konsumen di Amerika Serikat. Khusus para backer, satu paketnya dibanderol dengan harga US$ 40.

Desain Google Cardboard Diperbarui Demi Mendukung Lebih Banyak Smartphone

Menghadapi tahap selanjutnya di era virtual reality, produsen menyambut dengan cara yang beragam. Bagi Oculus VR, kesempurnaan dapat diperoleh lewat topangan hardware canggih. Namun Google ingin supaya virtual reality bisa dinikmati semua orang, itulah alasannya mengapa mereka menyiapkan platform sekaligus rancangan DIY head-mounted display Cardboard. Continue reading Desain Google Cardboard Diperbarui Demi Mendukung Lebih Banyak Smartphone

Robot Imut Ini Bisa Dikustomisasi dengan Sistem Open-Source

Akibat pengaruh dari game ataupun film seperti Terminator Salvation, tidak jarang terpatri di otak kita bahwa robot itu aneh, seram, dan di satu titik, berwujud raksasa untuk ‘medan perang’. Apakah kenyataannya seperti itu? Tidak demikian kalau menurut perusahaan asal Jepang, Plen Project Committee. Continue reading Robot Imut Ini Bisa Dikustomisasi dengan Sistem Open-Source

Mari Buat Headset Virtual Reality Menggunakan Kardus dan Smartphone Anda

Sudahkah Anda menjajal perangkat headset virtual reality seperti Oculus Rift? Bagaimana rasanya? Apakah menurut Anda virtual reality memang benar-benar menjanjikan seperti seperti yang diklaim oleh banyak orang? Anda ingin memilikinya? Berita baik, Google mengajak Anda untuk membuat perangkat VR sendiri berbekal peralatan rumah, app dan smartphone. Continue reading Mari Buat Headset Virtual Reality Menggunakan Kardus dan Smartphone Anda

Smartphone Mahal? Silakan Rakit Telepon Selular Anda Sendiri

Dengan produsen yang memperkenalkan model baru setiap saat, pernahkan berpikir bahwa smartphone kini telah menjadi komoditas yang tidak lagi spesial? Kabar baik untuk Anda yang bertangan dan juga berkepala dingin, David Mellis telah mengunggah cetak biru ke internet yang memungkinkan Anda membuat telepon seluler sendiri. Continue reading Smartphone Mahal? Silakan Rakit Telepon Selular Anda Sendiri