Ajak Anak Belajar Memasak di Game Magic Baby Food Maker

Educa Studio kembali meluncurkan game bertema edukasi untuk anak. Dalam game terbarunya yang berjudul Magic Baby Food Maker, Educa Studio mencoba membawa nuansa yang sedikit berbeda dengan gamegame sebelumnya.

Jika dalam game edukasi milik Educa Studio sebelumnya diisi dengan permainan yang sederhana, kali ini Magic Baby Food Maker mencoba menampilkan permainan yang sedikit lebih kompleks. Di sini anak akan dicoba untuk melakukan aktivitas dengan objektif yang memerlukan pemahaman yang baik terhadap tugas yang diberikan.

Screenshot_2015-10-01-19-54-27

Dalam Magic Baby Food Maker, ada karakter gajah serta ada tugas yang harus dikerjakan, nah pemain akan diminta membuat makanan sesuai dengan apa yang karakter gajah di dalam game inginkan.

Untuk membuat makanan tersebut, dibutuhkan beberapa bahan yang bisa dipilih. Dari bahan tersebut, kita harus mengolahnya terlebih dahulu sebelum bisa disajikan.

Info menarik: 5 Game Simulasi Merawat Bayi untuk Android

Jika dibutuhkan tiga buah wortel, maka kita harus mencari dahulu bahan makanan berupa wortel di invetori kita. Ketika sudah ketemu, kita harus meletakkan wortel tersebut di talenan. Setelah itu pemain harus memotong wortel tersebut menggunakan pisau.

Kemudian wortel tersebut dimasak di panci lalu dimasukan ke dalam mangkuk. Langkah ini harus diulang sesuai dengan berapa banyak wortel yang dibutuhkan. Demikian juga untuk bahan makanan lainnya.

Screenshot_2015-10-01-19-54-40

Proses memasak ini juga melibatkan proses belajar dimana anak bisa mengenal berbagai jenis bahan seperti sayur, buah, dan makanan lainnya. Game ini juga dibawakan dalam bahasa Inggris sehingga anak bisa turut belajar bahasa Inggris juga melalui game ini.

Magic Baby Food Maker sudah bisa diunduh di Google Play secara gratis. Game ini tepat dimainkan untuk anak-anak karena mengusung unsur edukasi dan ramah dimainkan oleh anak-anak.

Dengan Program Baru Microsoft, Minecraft Berubah Jadi Medium Edukasi

Game Minecraft sebagai platform pembelajaran bukanlah hal baru. Beberapa tahun silam, sebuah organisasi bernama MinecraftEdu dibentuk demi mengenalkannya ke sekolah-sekolah. Bahkan pemerintah Denmark memakai Minecraft buat pendukung mata pelajaran geografi. Tapi apa nasibnya masa depan sisi edukasi Minecraft setelah Mojang diakuisisi Microsoft? Continue reading Dengan Program Baru Microsoft, Minecraft Berubah Jadi Medium Edukasi

Intel Coba Maksimalkan Tablet Sebagai Medium Pendidikan Melalui GramediaBook

Dengan akses internet yang kian mudah, dan ketersediaan ensiklopedia bebas semisal Wikipedia, seharusnya mempelajari suatu topik ilmu bukan lagi hal sulit. Realitanya tidak begitu, pendidikan ialah hal kompleks, dan membutuhkan sentuhan khusus dari para instansi serta individu spesialis. Tapi alangkah baiknya jika edukasi tak lupa dipadu kecanggihan teknologi. Continue reading Intel Coba Maksimalkan Tablet Sebagai Medium Pendidikan Melalui GramediaBook

Aplikasi “Cody’s App Academy” Siap Temani Anak Belajar Pemrograman

Ilustrasi Pemanfaatan Gadget Oleh Anak / Shutterstock

Menapaki tangga pertama proses edukasi pemrograman sejak dini, anak-anak bisa melaluinya dengan bantuan aplikasi permainan Cody’s App Academy. Aplikasi ini dibuat oleh Solite Studio dan Cody’s App Academy. Cody’s App Academy sendiri merupakan sekolah pemrograman untuk anak-anak. Aplikasi berbasis permainan ini diharapkan mampu mendorong kemampuan kreasi dan inovasi digital pada anak-anak. Cody’s App Academy setelah tersedia di platform Windows, Windows Phone, dan Android.

Continue reading Aplikasi “Cody’s App Academy” Siap Temani Anak Belajar Pemrograman

Layanan Les Privat Ruangguru Segera Sediakan Fasilitas Mengajar secara Online

Saat ini sudah tersedia beragam online marketplace yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan publik, mulai dari rumah, mobil, produk kecantikan, kebutuhan bayi, hingga keperluan menimba ilmu. Saat ini sudah tumbuh layanan online yang terkait kursus privat atau les keterampilan tertentu. Salah satu layanan di segmen ini adalah Ruangguru yang mengusung slogan “Belajar apa pun dari siapa pun”.

Continue reading Layanan Les Privat Ruangguru Segera Sediakan Fasilitas Mengajar secara Online

Marketplace Les Privat Ruangguru Peroleh Investasi dari East Ventures

Marketplace les privat Ruangguru mengumumkan perolehan seed funding dari East Ventures dengan jumlah investasi yang tidak disebutkan. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan platform online, mencapai target pasar, dan meningkatkan layanan di sejumlah kota besar di Indonesia. Ruangguru adalah portofolio startup pertama East Ventures yang bergerak di bidang edukasi di Asia Tenggara.

Continue reading Marketplace Les Privat Ruangguru Peroleh Investasi dari East Ventures

Berbekal iPad, Buah Hati Anda Dapat Berkreasi dengan Printer 3D Printeer

Bahkan perusahaan-perusahaan mainan raksasa di dunia seperti Lego dan K’Nex mengakui bahwa invasi digital tak lagi dapat dibendung. Mau tak mau, mereka harus beradaptasi di era baru ini. Untuk menjembatani dunia virtual dengan dunia nyata, developer Mission Street Manufacturing merancang sebuah medium baru untuk bermain dan belajar dalam bentuk printer 3D. Continue reading Berbekal iPad, Buah Hati Anda Dapat Berkreasi dengan Printer 3D Printeer

Ngajarin: Layanan Edukasi Interaktif Berupa Playgroup Online

Seperti biasa, saya sedang melakukan ‘jalan-jalan’ di Startuplokal Showcase, dan kali ini saya menemukan sebuah proyek media pembelajaran anak, yang menurut saya memiliki tampilan visual yang cukup menarik. Namanya Ngajar.in.

Secara singkat bisa dijelaskan bahwa Ngajar.in ini merupakan media pembelajaran untuk anak 2 – 6 tahun yang memberikan fasilitas bagi orang tua yang ingin mengajarkan beberapa hal pada anak mereka dengan bantuan internet. Di situs ini Anda atau anak Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti mewarnai atau memainkan game edukasi sederhana. Ada beberapa jenis pilihan menu/permainan edukasi yang bisa dinikmati, antara lain lingual, sosial, logika, musikal, visual, kinetik, natural, personal dan spiritual. Beberapa menu ini telah bisa diakses, namun ada beberapa yang belum dikembangkan lebih lanjut.

Atas ketertarikan visual dari proyek ini, saya kemudian mengontak penggagas Ngajar.in yaitu Satriyo Niti Atmojo. Satriyo menjelaskan bahwa Ngajar.in ini awalnya merupakan proyek waktu luang, namun setelah 1 bulan pengerjaan, ia berhasil menambahkan beberapa orang dalam tim Ngajar.in, antara lain Samuel Philips Kawuwung, Iqqi Phoenix, dan Fly – yang merupakan para blogger dari Surabaya – untuk mengembangkan media pembelajaran Ngajar.in. Satriyo sendiri saat ini mengembangkan studio desain di Surabaya bernama Vordaya.

Continue reading Ngajarin: Layanan Edukasi Interaktif Berupa Playgroup Online

M-Campus: Kerjasama Sony Ericsson dan Universitas Bunda Mulia

Inovasi yang dilakukan oleh Sony Ericsson dan Universitas Bunda Mulia (UBM) ini cukup menarik. Dengan mem-bundle ponsel dan aplikasi M-Campus, keduanya memberikan solusi sistem akademik untuk mahasiswa UBM yang berjalan di platform Android. Ponsel yang di-bundle dengan paket ini adalah Xperia X8 yang tidak terlalu mahal. Sony Ericsson telah menyiapkan 200 ponsel khusus sebagai pilot project yang sudah terinstalasi aplikasi M-Campus ini di dalamnya. Nantinya kriteria mahasiswa baru seperti apa yang bisa memperoleh ponsel ini menjadi kebijaksanaan UBM selaku pengelola.

Apakah yang bisa disediakan oleh aplikasi M-Campus ini? Menurut Danny Johannes, Direktur Pemasaran & Pengembangan Universitas Bunda Mulia, yang dikutip melalui Okezone, “Aplikasi ini bisa digunakan oleh mahasiswa UBM untuk mengecek nilai IPK, daftar hadir dosen, susunan mata kuliah, jadwal-jadwal ujian, dan lain-lain.”

Continue reading M-Campus: Kerjasama Sony Ericsson dan Universitas Bunda Mulia

Stack The Stuff dari Nightspade dan Potensi Aplikasi di Bidang Edukasi

Stack The Stuff adalah permainan baru yang mulai membuat saya ketagihan. Ketagihan karena sistem permainannya mirip dengan Cut The Rope, di mana Anda harus menyusun segala macam alat perlengkapan sekolah (penggaris, pensil, peraut pensil, penghapus) supaya bisa seimbang dan dapat menjangkau bintang sebanyak-banyaknya. Istimewanya permainan yang tersedia secara universal untuk iPhone dan iPad (dan bakal tersedia juga untuk Android) ini ternyata buatan anak negeri, yaitu Nightspade yang berbasis di Bandung. Nightspade, yang baru-baru ini mendapatkan pendanaan dari East Ventures, memang memiliki spesialisasi untuk membuat permainan di platform mobile.

Stack The Stuff dapat dengan bebas diunduh dan setelah sekian level (model levelnya bertingkat seperti Cut The Rope atau Angry Birds; 1-1, 1-2, dan seterusnya), Anda akan diberi pilihan untuk membeli versi full secara in-app seharga $0.99. Tersedia pula pilihan untuk melakukan donasi secara in-app. Pilihan ini menurut saya sangat efektif karena tidak perlu membuat dua versi permainan, lite dan full. Stack The Stuff nampaknya mendapatkan sambutan luas secara global dan termasuk dalam daftar New & Noteworthy di App Store berbagai negara. Rating yang diperolehnya pun tinggi.

Continue reading Stack The Stuff dari Nightspade dan Potensi Aplikasi di Bidang Edukasi