Berita-Berita Seru dari Konferensi ‘BE3’ Bethesda di E3 2016

E3 2016 merupakan tahun kedua Bethesda mengadakan konferensi E3. Mereka tampaknya berniat mengulang kehebohan di tahun lalu, kali ini dengan dua judul yang dinanti-nanti, satu penerus shooter klasik, agenda pengembangan konten Fallout 4 dan Fallout Shelter ke depan, serta bermaksud merilis permainan role-playing fenomenal di platform current-gen.

Quake: Champions

Didorong oleh kesuksesan remake Doom, Bethesda berencana mengembalikan kejayaan permainan shooter multiplayer bertempo cepat dengan mengumumkan Quake: Champions. Game menyuguhkan pilihan karakter bervariasi, mengadu mereka dalam arena, dan didesain sebagai judul kompetitif yang dipertandingkan di turnamen-turnamen. Meski demikian, direktur id Software Tim Willits berjanji, Champions juga ‘bersahabat bagi pemula’.

id Software memastikan permainan berjalan mulus, mencapai 120Hz dan dengan frame rate tidak terkunci. Info lebih lanjut mengenainya akan diungkap di QuakeCon.

Fallout 4 dan Fallout Shelter

Fallout 4 ialah salah satu game dengan penjualan terlaris tahun lalu, dan Bethesda sudah melepas tiga DLC buat memperkaya kontennya. Upaya developer tidak berhenti di sana: mereka menyingkap lebih banyak DLC, dimulai minggu depan lewat update Contraptions Workshop. Lalu di bulan Juli, gamer akan memperoleh Vault-Tec Workshop, memungkinkan kita membangun vault (tempat pengungsian bawah tanah) sendiri.

Fallout Shelter juga akan kedatangan update besar – antara lain karakter, musuh, dan lokasi baru yang bisa Anda kunjungi, plus perombakan di sistem pertempuran; dan game mobile itu kabarnya segera tiba di PC.

Prey

Seperti bocoran sebelumnya, kini dikonfirmasi bahwa sekuel Prey yang sempat dibatalkan oleh ZeniMax Media, akan diteruskan. Publisher memperkenalkannya lewat trailer baru, fokus pada karakter bernama Morgan Yu. Mengangkat tema fiksi ilmiah, Morgan adalah subjek eksperimen untuk ‘memperbaiki manusia’ di atas pesawat angkasa Talos 1, di mana akhirnya ia diburu oleh sekelompok alien misterius.

Seperti Prey versi 2006, game disajikan sebagai shooter melalui perspektif orang pertama, dan Morgan mempunyai kemampuan spesial yang membantunya memerangi alien. Dikerjakan oleh para talenta di belakang Dishonored, Prey secepat-cepatnya baru diluncurkan di tahun 2017.

Dishonored 2

Di E3 2016, pandangan penuh harap tertuju pada Arkane yang sibuk memoles sekuel game stealth action first-person Dishonored. Untuk pertama kalinya mereka memperlihatkan trailer gameplay, berisi adegan-adegan permainan bertenaga engine Void – hasil dari modifikasi id Tech 4. Dishonored 2 di-setting 15 tahun setelah game pertama, dan Anda diberi pilihan buat bermain sebagai protagonis sebelumnya, Corvo Attano; atau putrinya, Emily Kaldwin.

Co-creative director Arkane Harvey Smith menyampaikan, timnya menghidangkan kembali aspek eksplorasi dan memberikan Anda banyak pilihan (melalui kemampuan-kemampuan supernatural) dalam menyelesaikan level. Dishonored 2 akan tiba di PC, Xbox One dan PlayStation 4 pada tanggal 11 November nanti.

The Elder Scrolls V: Skyrim Special Edition dan The Elder Scrolls Legends

Terjual lebih dari 22 juta kopi, tidak mengherankan jika Bethesda berupaya menghadirkan fenomena bernama Skyrim ke gamer console current-gen (termasuk PC). Versi remaster ini diberi judul Special Edition, dan Bethesda menitikberatkan upgrade grafis. Seperti Fallout 4, di console, Skyrim Special Edition akan turut mendukung mod PC. Ia hadir di tahun ini juga, tepatnya tanggal 28 Oktober 2016.

Anda mungkin sudah tahu, The Elder Scrolls Legends merupakan jawaban Bethesda atas kepopularitasan Hearthstone. Ia adalah permainan card battle, awalnya dikembangkan untuk PC dan iOS, dan kini akan dihadirkan ke device Mac serta Android. Lewat trailer VP marketing Pete Hines mengungkap mode campaign singleplayer serta mode arena dan battle yang dapat dinikmati dengan melawan pemain lain ataupun AI.

Selain itu, Bethesda turut mengumumkan versi virtual reality dari permainan Fallout 4 dan Doom.

Via Gamespot.

[Review] Notebook Gaming MSI GS40 6QE Phantom

Untuk memperoleh pengalaman gaming maksimal, hanya ada satu device yang langsung terbersit di benak para gamer PC puritan: komputer dekstop tower. Para produsen ternama mencoba mengubah pendapat mereka melalui beragam laptop berperforma tinggi, memastikan konsumen tidak kehabisan pilihan. Dan buat saya, MSI GS40 6QE Phantom bisa mengubah persepsi banyak orang.

GS40 6QE Phantom merupakan evolusi dari GS30 2M, dengan konsep desain yang jauh lebih matang. Dalam uji coba selama beberapa minggu ini, sejumlah kendala pada produk notebook gaming memang masih muncul di sana. Akan tetapi, saya juga melihat banyak aspek unggulan yang membuat perangkat patut dipertimbangkan oleh kalangan gamer hardcore – terutama jika Anda sering bepergian.

Tak banyak laptop berlayar 15,4-inci ke bawah yang sanggup menangani permainan-permainan bergrafis berat, dan mungkin inilah alasannya mengapa kepopularitasan sistem gaming berdesain padat belakangan meningkat. Dan fakta bahwa sang produsen Taiwan menyediakan notebook high-end 14-inci menguatkan dugaan tersebut. Dalam tubuh kecilnya, MSI memampatkan segala macam hardware bertenaga.

Silakan simak ulasan lengkapnya:

Design

Di ranah notebook gaming, warna hitam berbumbu merah tampaknya sudah menjadi ciri khas. Meski demikian, dengan berpegang pada kiblat desain sang produsen, GS40 6QE Phantom memiliki rancangan menawan. Bagi saya ia ideal: tidak terlalu menarik perhatian namun tetap merepresentasikan tema gaming. Tubuh GS40 6QE memanfaatkan material plastik dan logam.

Review MSI GS40 6QE Phantom 42

Di belakang layar, tekstur brushsed metal vertikal dipadu bersama dua pasang lekukan yang menyerupai kap mobil muscle. Dan garis merah pembatas antara logam dan plastik memperkuat imajinasi tersebut. Di bawah logo MSI, ada branding tameng naga Gaming G-Series, menyala ketika laptop dinyalakan. Kesan simpel pada penampilan juga terjaga sewaktu lid Anda buka.

Review MSI GS40 6QE Phantom 40

Review MSI GS40 6QE Phantom 39

Frame hitam plastik mengelilingi layar 14-inci, dan logo MSI perak kembali hadir di sana. Area papan ketik menggunakan brushed metal hitam yang sama seperti punggung. Di pojok kiri atas terdapat tombol power segi tiga asimetris. Keyboard backlight SteelSeries-nya hanya bisa menyala merah, tapi tentu faktor kosmetik ini tidak memengaruhi kinerjanya.

Review MSI GS40 6QE Phantom 33

Memiliki tubuh setebal 21,8-22,8mm serta rasio panjang dan lebar 345x245mm, GS40 6QE belum dapat dimasukkan di kategori ultra-thin. Walaupun begitu, notebook sangat portable, dengan bobot hanya 1,6-kilogram. Tidak sulit menyelipkan unit ini (beserta adapter) ke tas. Dan karena MSI tidak bersikeras mengusung konsep ultrabook, konstruksinya terasa mantap.

Review MSI GS40 6QE Phantom 22

Review MSI GS40 6QE Phantom 24

Saran saya ialah, selalu bersihkan notebook setelah dipakai: minyak dan lemak mudah menempel pada area-area logam yang sering disentuh, terutama palm rest dan layar.

Build quality

Seperti tradisi Micro-Star International, build quality-nya tidak meragukan. Ia memang bukan produk rugged, tapi struktur kokoh GS40 6QE sanggup menjaganya dari kerusakan dalam pemakaian normal, terutama ketika laptop tertindih. Gap sambungan antar bagiannya sangat tipis dan konsisten, LCD tidak terdistorsi sewaku belakang layar ditekan, dan tubuh bawah baru benar-benar bergerak jika saya menekannya dengan tenaga.

Review MSI GS40 6QE Phantom 41

Review MSI GS40 6QE Phantom 38

Lid-nya tipis, walaupun Anda tidak perlu cemas sewaktu mengangkatnya dengan satu tangan. Sayangnya layar tidak bisa dibuka hingga sejajar body. Ketika didorong ke posisi paling ujung, ia akan memantul, mengindikasikan potensi titik kelemahan.

Display

MSI membekali GS40 dengan panel IPS 14-inci full-HD premium besutan LG Philips. Komponen ini adalah salah satu elemen andalannya. MSI tidak repot-repot mencoba menjejalkan 4K (apa gunanya UHD di layar14-15-inci?), alih-alih, mereka memaksimalkan apa yang ada. Display tersebut cerah, sanggup menghasilkan warna-warni cemerlang, dan mempunyai viewing angle luas. Ia dilapisi finish matte anti-glare buat melawan terjangan sinar matahari.

Review MSI GS40 6QE Phantom 18

Review MSI GS40 6QE Phantom 25

Dari sedikit riset di internet, panel mempunyai jangkauan sRGB 86 persen, cukup baik; sayangnya AdobeRGB hanya 56 persen. Artinya, GS40 memang diramu buat gaming, bukan untuk kalangan profesional. Setting display dan setup window/icon dapat dikonfigurasi sesuai keinginan lewat app Dragon Gaming Center serta MSI Sizing Options.

Keyboard, touchpad & palm rest

Review MSI GS40 6QE Phantom 29

Presentasi papan ketik GS40 6QE tidak semewah notebook gaming atau desktop replacement top-end MSI dengan warna-warni LED, namun SteelSeries membuatnya sangat nyaman digunakan bermain. Kombinasi tuts huruf berukuran kurang lebih 14,5x15mm dan gap hampir 4mm memberikan ruang lapang bagi jari saya untuk menari lincah di atasnya. Keyboard-nya reponsif, lalu key travel-nya sangat memanjakan mereka yang gemar mengetik.

Review MSI GS40 6QE Phantom 28

Dua tombol utama mouse tersembunyi di area bawah touchpad persegi panjang berdimensi kira-kira 15×7-cm. Tekstur halus di bagian ini menjaga kendali kursor mouse tetap mulus dan akurat. Di ‘momen-momen darurat’, touchpad seringkali saya pakai buat menikmati XCOM 2, dan saya tidak menemui kendala. Tentu saja Anda memerlukan mouse sungguhan ketika memainkan game shooter atau MOBA.

Review MSI GS40 6QE Phantom 30

Touchpad diletakkan tepat di tengah-tengah tombol spasi, sedikit menyerong ke kiri dari zona palm rest, namun masih berada di area tengah. Terdapat ruang yang lebar di palm rest sebelah kiri sehingga pangkal jempol Anda tidak mengganggu.

Connectivity

Perlu diketahui, dengan membeli GS40 6QE, Anda harus sepenuh hati menerima metode distribusi game digital. Tim desainer notebook telah meninggalkan optical disk drive di masa lalu, dan mencoba mengamankan masa depannya dengan kehadiran sebuah port USB 3.1 Type-C Thunderbolt 3. Selain itu terdapat dua USB 3.0 di masing-masing sisi, HDMI 1.4, card reader SD, mini-DisplayPort, port LAN, dan sepasang colokan audio in/out 3,5mm standar.

Review MSI GS40 6QE Phantom 21

Review MSI GS40 6QE Phantom 23

Gaming experience

Untuk notebook gaming di kelasnya, kinerja MSI GS40 6QE Phantom berada di atas rata-rata. Saya menginstal Rise of the Tomb Raider, Fallout 4, dan XCOM 2; semua berjalan lancar di 1080p dengan sedikit kustomisasi opsi grafis – dibahas lebih lengkap di segmen gaming performance di bawah.

Problem yang saya temui dalam pemakaian terkait pada audio dan temperatur, keduanya secara tidak langsung saling berhubungan.

Review MSI GS40 6QE Phantom 32

Review MSI GS40 6QE Phantom 34

Walaupun bidang penyajian suara ditopang oleh speaker Dynaudio dan software Nahimic, output terdengar kurang lantang, apalagi sewaktu Anda membawa GS40 buat bermain atau menonton video di tempat ramai. Masalah tersebut jadi lebih buruk saat notebook mengolah app bergrafis berat semisal video game, karena menyebabkan kipas pendingin berputar lebih kencang. Dengungannya meng-interferensi speaker.

Review MSI GS40 6QE Phantom 36

Dan sayangnya lagi, fan tersebut belum mampu membuat notebook tetap sejuk. Temperatur permukaan kadang mencapai tingkatan mengkhawatirkan, terutama wilayah atas dekat dengan monitor. Suhu tinggi juga menjalar ke keyboard, untungnya panas tidak mencapai palm rest.

Semua fitur krusial MSI bundel dalam aplikasi Dragon Gaming Center. Di sana Anda bisa memonitor sistem (pemakaian CPU, GPU, memori, baterai, penyimpanan, kecepatan fan) dan mengkases mode (green, comfort dan sport), mengatur software utility (GeForce Experience serta Xsplit Gamecaster), serta meng-kustomisasi instant play.

Hardware

Via Speccy, ini dia daftar spesifikasi hardware dan sistem operasinya.

Review MSI GS40 6QE Phantom 01

Review MSI GS40 6QE Phantom 03

Review MSI GS40 6QE Phantom 02

Benchmark

Berikut ialah hasil benchmark dengan menggunakan Unigine Valley 1.0, Heaven 4.0, 3DMark Fire Strike dan Final Fantasy IV Heavensward.

Di Valley dan Heaven, saya memanfaatkan setting custom di resolusi full-HD. Selain opsi multi-monitor dan 3D, semua pilihan saya set di tingkat paling tinggi dengan API DirectX 11. Di bawah ini skor terbaiknya.

Review MSI GS40 6QE Phantom 06

Review MSI GS40 6QE Phantom 07

Ini nilai 3DMark Fire Strike:

Review MSI GS40 6QE Phantom 04

Review MSI GS40 6QE Phantom 05

Dan ini hasil uji coba benchmark Final Fantasy IV Heavensward benchmark di 1920×1080.

Review MSI GS40 6QE Phantom 08

Gaming performance

Mayoritas waktu review, saya habiskan untuk menjajal Rise of the Tomb Raider. Setting default permainan berada di high (paling tinggi adalah very high), dan game berjalan sangat fantastis di full-DH. Bahkan dengan efek bloom, vignette dan motion blur, lens flare, film grain dan teknologi Purehair menyala; frame rate terjaga stabil di 45-an, hanya sesekali turun ke 40. Di GS40 6QE, tak sulit mengatakan bahwa Rise of the Tomb Raider merupakan salah satu game bergrafis terbaik saat ini.

Anda akan lebih mengerti kecanggihan hardware dengan menikmati screenshot-screenshot di bawah.

Review MSI GS40 6QE Phantom 12

Review MSI GS40 6QE Phantom 16

Review MSI GS40 6QE Phantom 13

Review MSI GS40 6QE Phantom 49

Review MSI GS40 6QE Phantom 11

Review MSI GS40 6QE Phantom 14

Review MSI GS40 6QE Phantom 15

Review MSI GS40 6QE Phantom 09

XCOM 2 sendiri berjalan sedikit lebih berat karena sepertinya terdapat problem performa pada game. Terlepas dari itu, GS40 6QE sanggup menyikatnya di opsi grafis high (satu level di bawah maximum): full-HD, anisotropic filtering 8x, anti-aliasing FXAA, ambient occlusion SSAO, depth of field bokeh, sampai bloom. Di pertempuran, frame rate tersuguh antara 39 sampai 47, namun tidak banyak memengaruhi gameplay mengingat XCOM 2 adalah permainan turn-based.

Review MSI GS40 6QE Phantom 48

Review MSI GS40 6QE Phantom 46

Review MSI GS40 6QE Phantom 47

Kinerja dalam Fallout 4 setara dengan notebook berkartu grafis GeForce GTX 970M. Di resolusi 1920×1080 di tingkatan ultra, anisotropic filtering 16x, anti-aliasing TAA, depth of field bokeh, ambient occlusion SSAO, serta screen space reflection aktif; GS40 6QE mampu menyajikan frame rate minimal 40, stabil di kisaran 42-45. Ini beberapa sampel screenshot-nya:

Review MSI GS40 6QE Phantom 45

Review MSI GS40 6QE Phantom 43

Review MSI GS40 6QE Phantom 44

Walaupun GS40 6QE belum mampu mengejar notebook gaming berspesifikasi monster, ‘keterbatasannya’ terbayarkan oleh portabilitas tinggi. Cukup sulit mencari alternatif laptop gaming 14-inci semumpuni GS40 tanpa mengorbankan faktor desain ataupun build quality.

Tanpa tersambung ke sumber listrik, untuk sebuah laptop gaming GS40 cukup irit dalam pemakaian daya, sekitar empat sampai lima jam untuk pemakaian standar. Namun jangan heran jika Anda melihat indikator baterai tidak penuh ketika bermain game, padahal notebook terus menerus tercolok. Itu disebabkan karena GS40 mengonsumsi lebih dari 150-watt, melewati output nominal adaptor.

Review MSI GS40 6QE Phantom 27

Seandainya hanya memakai baterai, kinerja GPU juga akan berkurang, bahkan dengan profile high performance. GTX 970M hanya bekerja di beberapa ratus MHz saja, kira-kira separuh dari performa aslinya.

Verdict

Meski menawarkan banyak poin-poin positif, sudah pasti tidak sedikit gamer menampik ide notebook gaming, secanggih apapun perangkatnya. Tidak masalah, tapi untuk saya MSI GS40 6QE Phantom merupakan device terbaik di kelasnya. Alasannya: MSI berhasil menyuguhkan keseimbangan antara mobilitas sejatinya sebuah laptop dengan performa maksimal. Bukankah hal ini ialah inti dari laptop gaming?

Tetapi desain portable dan performa tinggi tentu menuntut harga yang tidak ekonomis. Dan saya mengerti mengapa tak semua orang menyukai laptop gaming. MSI juga belum bisa menyingkirkan kekurangan terbesar dari produk sejenis: kendala pada konsumsi tenaga, audio, tingginya temperatur saat full-load, dan khususnya di GS40, ketiadaan optical drive.

MSI GS40 6QE Phantom dibanderol seharga Rp 26 juta.

Fallout 4 Kalahkan Rise of the Tomb Raider dan The Witcher 3 di 19th DICE Awards

Penyelenggaraan DICE Awards adalah upaya yang dilakukan Academy of Interactive Arts & Sciences tiap tahun untuk menghormati judul-judul permainan terbaik beserta segala aspek di industri. Kira-kira sebulan silam, organisasi non-profit itu mengungkap tidak kurang dari 53 game istimewa dalam nominasi DICE Awards ke-19, dan baru saja para pemenangnya diumumkan.

Sebelumnya, The Witcher 3: Wild Hunt memperoleh persaingan keras dari Rise of the Tomb Raider. Karya digital Crystal Dynamics itu terlihat mendominasi daftar nominasi dengan masuk ke sembilan kategori. Meski keduanya merupakan judul terbaik di tahun lalu, The Witcher 3 boleh dibilang lebih unggul dari sisi teknis dan konten. Namun ternyata, mereka berdua bukanlah peraih gelar Game of the Year versi DICE Awards. Titel itu jatuh pada salah satu game terlaris di 2015.

Silakan simak daftar lengkap pemenangnya:.

Outstanding Achievement in Animation:
Ori and the Blind Forest

Nominasi: Assassin’s Creed Syndicate, Batman: Arkham Knight, Rise of the Tomb Raider, The Order: 1886

Outstanding Achievement in Art Direction:
Ori and the Blind Forest

Nominasi: Lara Croft Go, Rise of the Tomb Raider, The Order: 1886, Star Wars Battlefront

Outstanding Achievement in Character:
Rise of the Tomb Raider – Lara Croft

Nominasi: Assassin’s Creed Syndicate – Evie Frye, Her Story – Hannah Smith, Life is Strange – Max, The Witcher 3: Wild Hunt – Geralt of Rivia

Outstanding Achievement in Original Music Composition: Ori and the Blind Forest

Nominasi: Batman: Arkham Knight, Everybody’s Gone To The Rapture, Starcraft II: Legacy Of The Void, The Witcher 3: Wild Hunt

Outstanding Achievement in Sound Design:
Star Wars Battlefront

Nominasi: Destiny: The Taken King, Ori and the Blind Forest, Rise of the Tomb Raider, The Order: 1886

Outstanding Achievement in Story:
The Witcher 3: Wild Hunt

Nominasi: Fallout 4, Her Story, Tales from the Borderlands: A Telltale Game Series, Rise of the Tomb Raider

Outstanding Technical Achievement:
The Witcher 3: Wild Hunt

Nominasi: Just Cause 3, Rise of the Tomb Raider, Star Wars Battlefront, The Order: 1886

Action Game of the Year:
Star Wars Battlefront

Nominasi: Destiny: The Taken King, Helldivers, Just Cause 3, Splatoon

Adventure Game of the Year:
Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

Nominasi: Batman: Arkham Knight, Life is Strange, Ori and the Blind Forest, Rise of the Tomb Raider

Family Game of the Year:
Super Mario Maker

Nominasi: Guitar Hero Live, Lego Dimensions, Rock Band 4, Tearaway Unfolded

Fighting Game of the Year:
Mortal Kombat X

Nominasi: Dead or Alive 5 Last Round, Rising Thunder

Racing Game of the Year:
Forza Motorsport 6

Nominasi: Need for Speed, Project Cars

Role-Playing/Massively Multiplayer Game of the Year:
Fallout 4

Nominasi: Bloodborne, Pillars of Eternity, The Witcher 3: Wild Hunt, Undertale

Sports Game of the Year:
Rocket League

Nominasi: FIFA 2016,Madden NFL 2016, MLB 15 The Show, NBA 2K16

Strategy/Simulation Game of the Year:
Heroes of the Storm

Nominasi: Cities: Skylines, Fallout Shelter, Grey Goo, Kerbal Space Program

D.I.C.E. Sprite Award:
Rocket League

Nominasi: Her Story, Galak-Z, Kerbal Space Program, Undertale

Handheld Game of the Year:
Helldivers

Nominasi: Earth Defense Force 2: Invaders from Planet Space, Pokemon: Super Mystery Dungeon, Yo-Kai Watch

Mobile Game of the Year:
Fallout Shelter

Nominasi: Dominations, Lara Croft Go, Pac-Man 256, The Room Three

Outstanding Achievement in Online Gameplay:
Rocket League

Nominasi: Destiny: The Taken King, Halo 5: Guardians, Hearthstone: Heroes of Warcraft, Splatoon

Outstanding Achievement in Game Design:
The Witcher 3: Wild Hunt

Nominasi: Fallout 4, Her Story, Lara Croft Go, Massive Chalice

Outstanding Achievement in Game Direction:
Fallout 4

Nominasi: Life is Strange, Rise of the Tomb Raider, The Witcher 3: Wild Hunt, Undertale

Game of the Year:
Fallout 4

Nominasi: Bloodborne, Ori and the Blind Forest, Rise of the Tomb Raider, The Witcher 3: Wild Hunt

Seremoni DICE Awards 2016 disertai penganugerahan Lifetime Achievemen Award kepada Satoru Iwata, sambil menampilkan video berisi momen-momen ceria serta kutipan kata-kata klasik darinya. Penghargaan diterima oleh presiden Nintendo Amerika Reggie Fils-Aime yang tak lupa mengucapkan terimakasih pada AIAS atas nama keluarga programmer legendaris itu.

Ada kejadian menarik lain, yaitu ketidakhadiran Konami untuk menerima trofi Adventure Game of the Year Award yang diraih Metal Gear Solid 5: The Phantom Pain – disambut oleh tawa penonton. Sang publisher diketahui keberatan melihat Hideo Kojima mendapatkan pengakuan atas permainan tersebut, dan Academy tampaknya lebih tertarik mengundang sang desainer ketimbang Konami.

Via GameSpot. Sumber: YouTube.

Tiga Add-On Fallout 4 Baru Ini Buat Petualangan Anda Jadi Lebih Mengasikkan

Banyak orang sudah menamatkan Fallout 4, tapi mungkin hanya sedikit gamer yang benar-benar menguak seluruh rahasia Boston di era paska perang nuklir. Konten game memang bisa membuat pemainnya kewalahan, dan ia akan bertambah lebih besar lagi. Menyusul tweet minggu lalu, Bethesda akhirnya memberi mengumuman soal kelanjutan kisah Fallout 4.

Sang publisher mengungkap rencana besar untuk memperkaya gameplay. Sebelumnya mereka menyampaikan agenda buat menyuguhkan mode survival. Ia meningkatkan kompleksitas game; karakter pemain bisa kelaparan, lemah karena kurang tidur, dan dapat tertular penyakit. Namun update konten andalan utama Bethesda hadir berupa tiga DLC (downloadable content) premium.

Ketiga DLC akan diluncurkan secara berurutan pada bulan Maret, April dan Mei 2016. Mereka terdiri atas jalan cerita tambahan, lokasi, item, musuh, hingga fitur-fitur unik baru. Add-on meliputi Automatron, Wasteland Workshop dan Far Harbor – disajikan di harga berbeda, dan dari mulai US$ 5 sampai US$ 25.

Fallout 4 DLC 04

Menjadi DLC termahal, Bethesda Game Studios membubuhkan bumbu kisah detektif di Far Harbor (US$ 25). Pemain diminta mencari sorang gadis dan menjelajahi koloni synth (robot yang menyerupai manusia). Konten mengajak Anda bertualang di pulau misterius Far Harbor, di mana tingkat radiasi tinggi menyebabkan mutasi berjalan lebih ganas. Di sana terdapat konflik antara synth, penduduk lokal, dan geng pemuja radiasi, Children of Atom.

Fallout 4 DLC 02

Automatron (US$ 10) sedikit lebih ringan dari Far Harbor. DLC mengenalkan tokoh antagonis baru, Mechanist, yang melepas gerombolan robot ganas di Commonwealth. Selain menantang pemain memburu makhluk-makhluk mekanik tersebut, kita dapat merakit robot sendiri dan mengkustomisasinya. Terdapat ratusan tipe item untuk modifikasi: bagian tubuh, armor, serta persenjataan. Anda bahkan bisa membubuhkan cat serta mengonfigurasi suara robot.

Fallout 4 DLC 01

Wasteland Workshop (US$ 5 ) sendiri tak menyajikan narasi baru, tapi ia tidak kalah unik. Melalui DLC ini, Anda dapat mendesain dan mendirikan sangkar. Gunanya? Untuk menangkap segala macam makhluk – dari mulai anggota perompak sampai Deathclaw. Anda bisa ‘menjinakkan’ mereka, atau (serasi dengan tema kelam Fallout 4) mengadu mereka dalam arena pertandingan.

Menurut Bethesda, isi bundel DLC lebih besar dari estimasi sebelumnya. Dan dengan alasan itu, publisher memutuskan untuk menaikkan harga Season Pass dari US$ 30 menjadi US$ 50.

Namun bagaimana jika sebelumnya Anda sudah membeli Season Pass? Tidak ada yang berubah, Anda berhak mendapatkan semuanya tanpa perlu mengeluarkan uang lagi.

Sumber: Bethesda.net.

[Review] Notebook Gaming Asus ROG G752VT Siap Sikat Game-Game Blockbuster Bergrafis Berat

Sudah lama gamer PC memandang rendah ide di belakang perancangan gaming notebook. Menurut mereka, kecilnya ruang membatasi kinerja hardware. Namun selama beberapa tahun ke belakang, ranah laptop spesialis gaming berkembang begitu pesat. Di brand-brand baru yang turut berkecimpung di sana, Republic of Gamers dikenal sebagai salah satu nama bereputasi tinggi.

Diungkap di penghujung 2015, G752VT adalah anggota baru keluarga ROG Asus sekaligus penerus model top-end G751. Seperti pendahulunya itu, notebook sudah masuk ke kategori desktop replacement. Gaming device eksotis semisal GX700 memang sangat mudah mencuri perhatian orang, tapi G752VT-lah yang berpeluang lebih tinggi untuk sampai ke tangan gamer.

Ada banyak penyempurnaan yang Asus terapkan agar G752 menjadi mesin gaming  ideal, dan saya diberikan kesempatan oleh sang produsen hardware asal Taiwan itu buat menjajal G752VT secara lebih pribadi. Dari sana, saya melihat sejumlah aspek unggulan pada penyajian produk: perubahan arah desain, keleluasaan opsi konfigurasi, harga ‘masuk akal’, dan sudah pasti performa hardware di dalam.

Penasaran secanggih apa ROG G752VT? Ayo simak ulasan lengkapnya.

Design, appearance & build quality

Asus Republic of Gamers G752VT 11

Asus Republic of Gamers G752VT 01

Republic of Gamers boleh dibilang merupakan salah satu brand pertama yang menggunakan warna hitam dan merah untuk menunjukkan identitas gaming. Tapi di acara pers Oktober lalu, Asus mengungkap arahan baru: style ala ‘Iron-Man’. Mereka digantikan palet warna lebih cerah: tubuh metalik mirip tembaga dengan finish brushed dan kombinasi warna jingga. Logo ROG di punggung layar akan menyala merah begitu notebook diaktifkan. Warna hitam hanya terdapat di area papan ketik.

Asus Republic of Gamers G752VT 15

Asus Republic of Gamers G752VT 34

Buat saya, G752VT memiliki desain paling menarik di antara laptop gaming sekelasnya. Asus tak melupakan detail-detail kecil, contohnya lapisan plastik transparan di sisi bawah, memperlihatkan sistem pendingin internal; serta pola-pola garis asimetris di beberapa zona (dekat tombol power dan di bawah). Dipadu heat sink ala exhaust di belakang, wujud G752VT menyerupai pesawat tempur alien.

Asus Republic of Gamers G752VT 13

Asus Republic of Gamers G752VT 17

Meskipun Asus mencoba mempresentasikan kesan metalik, tak semua bagian tubuhnya terbuat dari logam. Sebagian besar permukaan tubuh serta frame didominasi plastik. Dan ada kelemahan dari pemakaian material berbeda: terdapat sejumlah gap di area-area sambungan, misalnya di pinggiran lapisan karet, atau antara panel palm rest dengan body bawah.

Asus Republic of Gamers G752VT 18

Asus memanfaatkan chassis logam pada engsel display. Panel tersebut mempunyai ukuran cukup tebal, namun strukturnya tidak sekokoh yang saya harapkan. Ketika monitor ditarik dengan satu tangan, Anda bisa melihat panel sedikit melengkung. Hal serupa terjadi sewaktu area keyboard ditekan ke bawah. Buat saya, kendala ini sebenarnya tidak memengaruhi kenyamanan ber-gaming, tapi alangkah baiknya jika ia lebih solid lagi.

Seperti yang dibahas sedikit di atas, ROG G752VT merupakan desktop replacement. Ukurannya besar dan berbobot hampir empat kilogram tanpa menyertakan unit adapter dan kabel. Ruang seluas 41,66×32,26-sentimeter digunakan Asus untuk menaruh set keyboard lengkap, tanpa ada pengurangan ukuran tuts numpad.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Keyboard dilengkapi LED backlight merah dengan dua pilihan mode via Hot Zone. Tidak ada warna lain, cuma opsi tiga level kecerahan. Saya menyayangkan, lampu LED merah tersebut tampak bocor ke pinggir tuts, sehingga kadang jadi mengalihkan perhatian sewaktu saya memakai G752VT di ruangan gelap.

Display

G752VT menyuguhkan resolusi 1080p di panel IPS LG Philips LP173WF-SPF3 17,3-inci. Setting ini terlihat biasa saja, apalagi kompetitor sudah mulai mengadopsi 4K. Namun setup standard itu terbayarkan melalui topangan teknologi G-Sync dan refreh rate 75Hz. G-Sync ialah fitur primadona notebook, memastikan kenyamanan bermain walaupun frame rate terpaksa turun ke bawah 40. Berkatnya, game tetap terasa mulus dan tidak stuttering. Batasan maksimal di full-HD juga menjaga kartu grafis agar tidak ‘kelebihan beban’.

Asus Republic of Gamers G752VT 16

Layar tersebut menghasilkan kontras 680:1, dan mutu secara sekeluruhan mirip dengan G751. Melalui sedikit riset di internet, color gamut berada di 92 persen sRGB dan 72 persen AdobeRFB. Output gambarnya tajam, level brightness-nya tinggi, viewing angle-nya luas, kemudian warna juga cerah dan akurat. Andai Asus memanfaatkan coating gloss, visual akan lebih baik lagi, tapi jenis matte di G752VT membuat display tampil prima saat Anda memakainya di luar ruangan.

Asus Republic of Gamers G752VT 10

Di game, display tersebut memudahkan kita mendeteksi lawan yang sedang bersembunyi. Dan untuk film, tone tersuguh secara natural.

Keyboard, touchpad & palm rest

Dalam pemakaian selama beberapa minggu, baik untuk gaming maupun bekerja, saya sangat mengapresiasi komponen papan ketik G752VT. Anda dimanjakan dengan fitur anti-ghosting serta key travel sejauh 2,5-milimeter. Untuk kelas chiclet, tiap tuts-nya berkualitas tinggi, kokoh dan stabil, mengeluarkan suara ‘tik’ lembut ketika jari menari di atasnya – walaupun belum mampu menyaingi keyboard mekanik GT80 Titan. Di kiri atas, Anda dapat mengkustomisasi (dan mengakses) lima tombol macro plus shortcut ke app XSplit Gamecaster.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Asus Republic of Gamers G752VT 06

Touchpad G752 diadopsi dari G751, berbentuk trapesium seluas 11,6-12,2×7,75cm. Permukaannya halus, memastikan pengendalian kursor mouse-nya akurat. Anda dipersilakan menggunakan Asus Smart Gesture untuk mengkonfigurasi input sampai empat jari. Dua tombol mouse di sana mempunyai tekstur lebih kasar, terasa empuk sewaktu ditekan.

Asus Republic of Gamers G752VT 04

Area palm rest sangat lapang, juga nyaman karena lapisan karet – kira-kira 40 persen dari total luas notebook. Temperatur area kanan relatif lebih tinggi dibanding kiri palm rest, tapi tanpa memakainya di ruangan berpendingin udara, suhu berada di level yang nyaman.

Audio

Asus memposisikan speaker di belakang display dan membubuhkan sebuah subwoofer di bawah unit. Output-nya seimbang – jernih, tajam dan subwoofer sangat membantu bass; efek ledakan di permainan action cukup meyakinkan. Tapi akan lebih terasa memuaskan jika speaker-nya dibuat lebih lantang lagi. Supaya optimal, saya tetap merekomendasikan Anda menambahkan speaker atau mengenakan headset gaming.

Asus Republic of Gamers G752VT 35

Connectivity & Interface

Notebook gaming ini dibekali sebuah port USB type-C Thunderbolt, satu HDMI, empat USB 3.0, SD card reader, satu jack microphone-in, satu jack headphone-out, port LAN, konektivitas Wi-Fi dual-band 802.11AC, Bluetooth 4.0, serta optical drive Blu-ray.

Asus Republic of Gamers G752VT 14

Hardware & battery

Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6700HQ berkecepatan 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan RAM DDR4 sebesar 64GB (Anda tidak salah baca). Unit review ini menggunakan storage SSD SAMSUNG MZVPV512 512GB dan hard drive Seagate 2TB 5400rpm. Laptop dibundel bersama baterai non-removable 67Wh, kapasitasnya sangat kecil. Untuk gaming, ia segera habis kurang dari satu jam. Itu mengapa sekali lagi, G752 lebih cocok disebut sebagai desktop replacement, sebab ia tidak bisa jauh-jauh dari sumber listrik.

Gaming performance

Buat menakar performa gaming ROG G752VT, saya memanfaatkan software benchmark Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, serta mengujinya secara instensif dengan permainan Fallout 4, The Witcher 3: Wild Hunt dan Grand Theft Auto V. Satu aspek paling istimewa dari notebook ini ialah ia bekerja dengan sangat hening, meskipun di kondisi full-load.

Asus Republic of Gamers G752VT 22

Asus Republic of Gamers G752VT 21

Di kedua app benchmark Unigine itu, saya memilih API DirectX11 di setting ultra, level tessellation extreme, dan anti-aliasing 8x. Skor tertingi Heaven ialah 759, dengan rata-rata 30fps, minimal 17,8 dan maksimal 63. Kemudian di Valley, G752VT memperoleh nilai 1364, rata-rata 32fps, minimal 18fps dan tertinggi 61fps.

Asus Republic of Gamers G752VT 23

Asus Republic of Gamers G752VT 24

Grand Theft Auto V konon merupakan salah satu permainan dengan spesifikasi hardware paling menuntut. Lewat setting default di resolusi 1080p, game beroperasi semulus sutra. GTA V jarang sekali turun dari 50fps, stabil di 65 ke atas. Detail karakter serta objek tidak berkurang dan terlihat jelas: pori-pori dan kerutan di wajah Michael, efek kerutan pada pakaian, bayangan, pencahayaan dan pantulan sinar matahari, semua hadir di sana.

Asus Republic of Gamers G752VT 27

Asus Republic of Gamers G752VT 36

Asus Republic of Gamers G752VT 28

Fallout 4 juga berjalan sangat baik lagi tanpa masalah ketika saya set opsi grafis di ultra. Frame rate memang tidak setinggi GTA V, namun G752VT sanggup menjaga performa tetap stabil, dan tidak pernah jatuh di bawah 40. Berkat G-Sync, transisi frame rate dari 41 ke 60-an sangat halus, tidak tersendat-sendat. Efek light shaft terlihat menonjol sewaktu terjadi badai radiasi, lalu saat langit cerah, Anda bisa melihat runtuhan-runtuhan kota di seberang perairan.

Asus Republic of Gamers G752VT 26

Asus Republic of Gamers G752VT 33

Asus Republic of Gamers G752VT 25

Tes terakhir bagi ROG G752VT adalah menangani Nvidia HairWorks di The Witcher 3. Di setting ultra dengan slider HairWorks maksimal, game berjalan di 24fps sampai 33fps. Tingkat frame rate paling rendah ialah sewaktu Geralt harus menghadapi gerombolan monster Drowner di gorong-gorong bawah tanah. Namun ketika saya kembalikan setting grafis ke default, fps segera meroket ke 50 sampai 60.

Asus Republic of Gamers G752VT 29

Asus Republic of Gamers G752VT 37

Asus Republic of Gamers G752VT 30

Saya sama sekali tidak ragu, G752VT tak akan kesulitan mengangkat berbagai game 3D anyar. Syaratnya, permainan tersebut harus dioptimalkan untuk PC. Dengan penggunaan platform Windows 10 dan kehadiran chip GeForce GTX 970M, G752VT kompatibel ke judul-judul yang mendukung API DirectX 12.

Verdict

Brand Republic of Gamers selalu menjadi rekomendasi bagi Anda yang mencari hardware berkualitas. Asus ROG G752VT memang berukuran besar, tapi penampilannya sangat anggun. Notebook menawarkan kinerja mumpuni buat menangani game-game bergrafis berat. Walupun demikian, ia bukanlah lompatan besar dari G751, apalagi mengingat kompetitor terus mengejar dengan agresif.

Faktor-faktor unggulan di dalam G752VT antara lain ialah layar berteknologi G-Sync, kesanggupan laptop berjalan dengan begitu hening di temperatur yang rendah, serta masih menyisakan ruang buat upgrade komponen. Namun sedikit masukan untuk Asus: quality control masih bisa ditingkatkan lagi, khususnya di produk high-end seperti G752. Saya masih bisa melihat sinar keluar dari gap di layar.

Seperti penjelasan sebelumnya, G752 ditawarkan di harga yang masuk akal dan Asus turut menyediakan lima pilihan model, masing-masing mempunyai susunan hardware berbeda. Harganya dibanderol mulai dari US$ 1500 sampai US$. 3.500. G752VT sendiri dijajakan di US$ 1.800.

Asus Republic of Gamers G752VT 03

Berkat Teknologi Ini, Anda Bisa Bermain Sebagai Diri Sendiri Dalam Game Fallout 4

Anda mungkin sudah menghabiskan ratusan jam menjelajahi kota Boston paska perang nuklir dalam Fallout 4, tapi permainan itu terus memberikan kejutan, seolah-olah memiliki konten tidak terbatas. Mungkin itulah alasannya mengapa ia terpilih sebagai salah satu game terlaris di 2015. Menariknya lagi, ada teknologi yang berpotensi membuat permainan jadi jauh lebih istimewa.

Melalui fitur character creation komprehensif Fallout 4, tak sedikit gamer mencoba merancang tokoh utama agar mirip dengan wajah mereka. Kadang upaya tersebut menghabiskan banyak waktu, padahal permainan sama sekali belum dimulai. Di ajang CES 2016 minggu lalu, Intel memanfaatkan serangkaian device dan teknologi untuk menjawab rasa penasaran ‘bagaimana jika Anda bisa bermain sebagai diri sendiri dalam Fallout 4?’

Sangat keren, begitu menurut The Verge berdasarkan pengalaman mereka berkunjung ke booth Intel. Solusi dari Intel tersebut sangat praktis, dan cuma memerlukan proses selama beberapa menit. Tim asal Santa Clara itu menggunakan kombinasi teknologi RealSense di kamera tablet, app itSeez3D, program bernama Uraniom, dan tentu saja versi PC Fallout 4 dengan dukungan mod.

Pertama-tama, pengunjung diminta duduk di atas kursi, lalu staf Intel mulai melakukan pemindaian dengan tablet HP yang dibekali kamera Intel RealSense melalui aplikasi itSeez3D. RealSense mengusung teknik imaging 3-in-1 via kamera inframerah, proyektor laser infrared, serta kamera 1080p. Software itSeez3D sendiri dirancang buat menciptakan model 3D beresolusi tinggi suatu objek, untuk dicetak 3D printer.

Setelah prosedur pemindaian beres, model 3D tercipta di device mobile. Anda dipersilakan memoles area-area scan yang kurang sempurna. Dari sini, data diunggah ke Uraniom – software unik buat mengubah hasil pemindaian jadi avatar video game (developer-nya juga ber-partnership dengan Intel dan itSeez3D). Di sana, pengguna bisa mengkustomisasi secara detail, misalnya menentukan tinggi badan atau warna rambut.

Dengan Uraniom, karakter dapat di-upload ke sejumlah permainan, misalnya FIFA, GTA V dan Skyrim. Tentu saja di demonstrasi, Intel menerapkannya ke Fallout 4 lewat modifikasi. Kualitas detailnya sangat tinggi, namun ia masih menyimpan satu kelemahan besar dibanding sistem character creation standard: wajah terpaku pada satu ekspresi saja.

Jadi bayangkan jika Anda menyeringai saat scan dilakukan, sang tokoh protagonis akan menyeringai hingga akhir hayatnya (atau sampai Anda menghapus file save Fallout 4 dari PC).

Sumber: The Next Web & IGN.

Daftar 10 Game Terbaik di 2015 Pilihan Amazon

Menurut Anda, judul apa saja yang layak membawa pulang gelar Game of the Year 2015? Menjelang penutupan tahun, hampir tiap media mempublikasikan daftar permainan terbaik berdasarkan pertimbangan mereka (Termasuk DailySocial). Namun pemerhati video game pasti akan sangat tertarik mendengar opini dari salah satu spesialis bisnis retail dan pengelola situs e-commerce terbesar di dunia.

Pada tanggal 22 Desember 2015, tim editorial di belakang Amazon Game Studios mengumumkan 10 permainan terbaik di tahun 2015 versi mereka. Deretan ini mungkin tidak menunjukan urutan judul terlaris, tapi gamer dapat melihatnya sebagai sebuah rekomendasi profesional. Beberapa nama boleh jadi bisa mudah Anda tebak, tapi sungguh menggembirakan Amazon turut mencantumkan beberapa gamenon-mainstream‘ di sana.

Ini dia list-nya:

10. Rocket League
9. Splatoon
8. Life Is Strange
7. Batman: Arkham Knight
6. Bloodborne
5. Cities: Skylines
4. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
3. The Witcher 3: Wild Hunt
2. Fallout 4
1. Super Mario Maker

Kehadiran Life Is Strange adalah kejutan menyenangkan bagi fans petualangan dan game sinematik. Menurut Amazon, penyajian soundtrack ala film indie sampai pada penggunaan elemen fiksi ilmiah adalah bagian terkuat dari Life Is Strange. Pilihan-pilihan sulit nan emosional serta para karakter yang Anda temui membuat permainan begitu mengesankan.

Amazon 2015 Top 10 Games 03

Tiga game role-playing populer berlomba di kontes bergengsi ini, dan Amazon memutuskan bahwa Fallout 4 lebih unggul dibanding Bloodborne dan The Witcher 3. Mereka bilang, Fallout 4 merupakan satu dari sedikit judul yang menjadi tolak ukur selanjutnya dari industri gaming. Amazon memuji skala permainan, para tokoh, dan cara developer Bethesda Game Studios membebaskan gamer menikmati Fallout 4 sesuai keinginan mereka.

Amazon 2015 Top 10 Games 02

Namun Fallout 4 bukanlah Game of the Year pilihan Amazon. Titel tersebut jatuh pada Super Mario Maker.

“Nintendo memberikan gamer semua peralatan lengkap untuk menciptakan level Mario dan bermain-main dengan fantasi masa kecil mereka,” tutur tim Amazon Game Studios. “Game menyulut kreativitas pemain, membuat imajinasi mengalir, sembari membebaskan mereka saling berbagi kreasi. Cuma ada sedikit permainan yang betul-betul menawarkan keleluasaan ‘create and play‘ sejati, dan melihat dari aspek ini, Nintendo sukses menangkap esensi sesungguhnya dari gaming.”

Amazon 2015 Top 10 Games 05

Via GameSpot. Sumber: Amazon. Gambar-gambar diambil dari website resmi.

Ini Dia 10 Game Terbaik di 2015

Sesuai tradisi gaming, momen pergantian tahun tidak akan lengkap tanpa rangkuman permainan-permainan terbaik yang dirilis dalam 12 bulan ke belakang. Dan saya berani bilang, 2015 merupakan salah satu tahun monumental bagi gamer. Hanya beberapa waktu sejak tahun berganti, kita sudah disodori judul-judul istimewa. Dan tak terasa, kita akan segera mengucapkan selamat tinggal.

Di artikel ini, saya mengurutkan judul-judul game terfavorit di tahun 2015. Jumlahnya memang banyak sekali, tapi untungnya kita bisa memanfaatkan layanan website agregasi. Saya menggunakan OpenCritic sebagai basisnya, dengan sedikit revisi. Sepuluh judul masuk dalam daftar di bawah, kecuali versi remaster, DLC, dan expansion-pack.

Apakah game favorit Anda masuk di sini? Siapkan secangkir kopi hangat, dan mulailah membaca.

10. Forza Motorsport 6

Mahkota game simulasi balap yang tadinya diklaim Project CARS malah direbut oleh Forza Motorsport 6. Pers memujinya dari perspektif artistik hingga sudut pandang teknis, dengan konten melimpah: game menyajikan 21 sirkuit balap autentik, beserta lebih dari 450 pilihan kendaraan.

9. Tales from the Borderlands – Season One

Telltales memang terkenal mahir dalam meramu game petualangan episodik, sayang belakangan formulanya terasa kian usang. Namun ternyata memadukan gameplay khas mereka dan setting sci-fi Gearbox ialah keputusan tepat. Gamer kini tak sabar menanti season kedua dari Tales from the Borderlands.

8. Her Story

Kejeniusan dari game indie ciptaan Sam Barlow ini terletak pada setiap detail dan fitur permainan, dari mulai presentasi, naskah, narasi dan sang karakter utama yang begitu meyakinkan. Her Story mampu menggelitik rasa empati dan keintiman pemain, melalui kombinasi eksperimen dan penyuguhan ala genre FMV.

7. Super Mario Maker

Super Mario Maker lebih dari sekedar medium menakjubkan untuk berkreasi, ia juga merupakan platform sandbox yang dilengkapi berbagai mainan. Eksekusinya sederhana namun istimewa. Bukannya cuma menikmati, Super Mario Maker memberi keleluasaan bagi Anda buat menciptakan level dan men-sharing-nya ke sesama pemain.

6. Bloodborne

Para jenius di belakang seri Dark Souls kembali melepas karya digital yang tidak kalah kelam. Dan bagi pecinta permainan super-sulit, Bloodborne adalah judul eksklusif PlayStation 4 paling esensial. Ia mengadopsi mekanisme pertempuran memuaskan seperti dalam Dark Souls, sehingga mengalahkan lawan terasa begitu memuaskan.

5. Ori and the Blind Forest

Permainan dengan visual yang begitu menonjol kadang mendapatkan keluhan dari sisi konten, tetapi Ori and the Blind Forest mampu menyeimbangkan semua aspeknya. Ia adalah game terkuat di Xbox One semenjak diluncurkan, sanggup meninggalkan kesan mendalam di memori Anda. Ori and the Blind Forest sangat indah, susah, dan mengagumkan.

4. Pillars of Eternity

Pillars of Eternity ialah permainan yang ditenagai oleh nostalgia. Developer Obsidian tanpa gentar mengusung formula RPG lawas untuk bermanuver di era modern. Hasilnya jauh lebih baik dari perkiraan gamer, dan jangan heran jika banyak orang membanding-bandingkannya dengan Baldur’s Gate – salah satu game PC terbaik sepanjang masa.

3. Kerbal Space Program

Merupakan kombinasi canggih dari ilmu pengetahuan sesungguhnya, lelucon, gameplay sandbox dan simulasi ruang angkasa. Bahkan satu pencapaian kecil saja terasa bak kemenangan besar. Dan saat Anda telah merasakan kegembiraan tersebut, akan sangat sulit bagi Anda untuk berhenti memainkan Kerbal Space Program.

2. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain

The Phantom Pain memang masih jauh dari kata sempurna, dan peluncurannya dinodai konflik internal. Namun kendala tersebut tidak menghentikan Hideo Kojima dan tim merampungkan permainan terakhir dan pelengkap seri Metal Gear. Bukan cuma sekedar memuaskan fans, The Phantom Pain mengembalikan franchise ini ke masa kejayaannya.

1. The Witcher 3: Wild Hunt

The Witcher 3: Wild Hunt mengakhiri perjalanan Geralt of Rivia dengan kisah penutupan yang spektakuler. CD Projekt Red meramunya sedemikian rupa sehingga permainan mampu mempersembahkan elemen-elemen unggulan dari gaming: pertempuran seru, dunia fantasi kelam yang istimewa, karakter-karakter mengagumkan, plus update konten gratis. Seperti inilah seharusnya RPG, atau video game secara umum, dibuat.

 

Honorable mention:

Fallout 4

Rise of the Tomb Raider

Xenoblade Chronicles X

Rocket League

The Witcher 3 Dominasi Daftar Nominasi The Game Awards 2015

Diracik sebagai penerus Video Game Awards oleh Spike TV serta diproduksi oleh sang host Geoff Keighley, The Game Awards merupakan acara pemberian gelar terhadap judul-judul permainan istimewa dalam rentang setahun. Tidak seperti sebelumnya, event disiarkan secara eksklusif lewat internet, dan kita bisa menikmatinya tanpa perlu membayar via platform video streaming.

Setelah menggelar debutnya tahun 2014 silam, The Game Awards 2015 kembali siap dilangsungkan. Selain pemilihan permainan terbaik, akan ada penayangan trailer premier serta pertunjukan musik dari musisi ternama. Dan pada minggu lalu, tim penyelenggara mengumumkan daftar nominasi game yang dihimpun oleh para juri dari 32 media internasional. List terbagi dalam dua bagian, yaitu Jury Voted dan Fan’s Choice.

Untuk Fan’s Choice, opsi vote memang tidak sebanyak Golden Joystick Awards, namun setidaknya Anda dipersilakan ikut memberikan suara. Nominasinya ialah sebagai berikut:

esports Player of the Year

  • Kenny “KennyS” Schrub
  • Lee “Faker” Sang-hyeok
  • Olof “olofmeister” Kajbjer
  • Peter “ppd” Dager
  • Syed Sumail “Suma1L” Hassan

Best Fan Creation

  • GTA V – Targets (Hoodoo Operator)
  • Real GTA (Corridor Digital)
  • Portal Stories: Mel (Prism Studios)
  • Super Mario Maker e-Reader Levels (Baddboy78 / theycallmeshaky)
  • Twitch Plays Dark Souls (Twitch Community)

Trending Gamer

  • Total Biscuit
  • Christopher “MonteCristo” Mykles
  • Greg Miller
  • Markiplier
  • PewDiePie

esports Team of the Year

  • Evil Geniuses
  • Fnatic
  • Optic Gaming
  • SK Telecom T1
  • Team SoloMid

esports Game of the Year

  • Call of Duty: Advanced Warfare
  • Counter-Strike: Global Offensive
  • Dota 2
  • Hearthstone
  • League of Legends

Most Anticipated Game

  • Horizon Zero Dawn
  • No Man’s Sky
  • Quantum Break
  • The Last Guardian
  • Uncharted 4: A Thief’s End

Kemudian buat Jury Voted, para anggota pers telah mengumpulkan puluhan permainan dalam 16 kategori berbeda. Berdasarkan informasi ini, The Witcher 3: Wild Hunt tampak mendominasi dengan total tujuh nominasi, termasuk perebutan titel paling bergengsi Game of the Year. Silakan simak daftar lengkapnya di bawah:

Best Independent Game

  • Axiom Verge
  • Her Story
  • Ori and the Blind Forest
  • Rocket League
  • Undertale

Best Mobile/Handheld Game

  • Downwell
  • Fallout Shelter
  • Lara Croft GO
  • Monster Hunter 4: Ultimate
  • Pac-Man 256

Best Family Game

  • Disney Infinity 3.0
  • Lego Dimensions
  • Skylanders: SuperChargers
  • Splatoon
  • Super Mario Maker

Best Sports/Racing Game

  • FIFA 16
  • Forza Motorsport 6
  • NBA 2K16
  • Pro Evolution Soccer 2016
  • Rocket League

Best Fighting Game

  • Guilty Gear Xrd -SIGN-
  • Mortal Kombat X
  • Rise of Incarnates
  • Rising Thunder

Best Multiplayer

  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Destiny: The Taken King
  • Halo 5: Guardians
  • Rocket League
  • Splatoon

Best Role Playing Game

  • Bloodborne
  • Fallout 4
  • Pillars of Eternity
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Undertale

Best Action/Adventure Game

  • Assassin’s Creed Syndicate
  • Batman: Arkham Knight
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • Rise of the Tomb Raider

Best Shooter

  • Call of Duty: Black Ops 3
  • Destiny: The Taken King
  • Halo 5: Guardians
  • Splatoon
  • Star Wars Battlefront

Games for Change Award

  • Cibele (Nina Freeman)
  • Her Story (Sam Barlow)
  • Life Is Strange (DONTNOD Entertainment / Square Enix)
  • Sunset (Tale of Tales)
  • Undertale (tobyfox)

Best Performance

  • Ashly Burch – Chloe Price (Life is Strange)
  • Camilla Luddington – Lara Croft (Rise of the Tomb Raider)
  • Doug Cockle – Geralt (The Witcher 3: Wild Hunt)
  • Mark Hamill – The Joker (Batman: Arkham Knight)
  • Viva Seifert (Her Story)

Best Score/Soundtrack

  • Fallout 4
  • Halo 5: Guardians
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • The Witcher 3: Wild Hunt

Best Art Direction

  • Batman: Arkham Knight
  • Bloodborne
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Ori and the Blind Forest
  • The Witcher 3: Wild Hunt

Best Narrative

  • Her Story
  • Life Is Strange
  • Tales From The Borderlands
  • The Witcher 3: Wild Hunt
  • Until Dawn

Developer of the Year

  • Bethesda Game Studios
  • CD Projekt Red
  • FromSoftware
  • Kojima Productions
  • Nintendo

Game of the Year

  • Bloodborne
  • Fallout 4
  • Metal Gear Solid V: The Phantom Pain
  • Super Mario Maker
  • The Witcher 3: Wild Hunt

The Game Awards 2015 02

Voting untuk Fan’s Choice bisa Anda lakukan langsung di situs TheGameAwards.com. Event rencananya akan diselenggarakan di Microsoft Theater Los Angeles pada tanggal 3 Desember pukul 18:00 PDT (Pacific Daylight Time) atau Jumat tanggal 4 Desember 2015 jam 9:00 pagi WIB. The Game Awards 2015 dapat diakses dari Go90, PlayStation Network, Xbox Live, Wii U, Steam, Twitch, YouTube, IGN, Polygon, Gamespot, Kotaku, Niconico, dan MLG.

Sibuk Bermain Fallout 4? Ini Dia 8 Hal yang Perlu Anda Ketahui

Berakhirlah sudah penantian panjang para fans. Tanpa kendala, Bethesda Game Studios resmi melepas Fallout 4 Pada tanggal 10 November kemarin. Jika teman gamer Anda belakangan datang ke kantor lebih siang lalu pulang lebih dini, maka bisa dipastikan Fallout 4 sudah ter-install di platform permainan favorit mereka. Atau boleh jadi, ini malah sedang Anda alami sendiri.

Sejak momentum perilisannya, sejumlah peristiwa terkait Fallout 4 telah terjadi. Peluncuran game terbilang istimewa karena turut memicu fenomena sosial di ekosistem geek culture. Dan inilah dia artikel mengenai delapan hal yang perlu Anda ketahui tentang Fallout 4, dipersembahkan buat penggemar setia franchise permainan Bethesda itu, serta para gamer secara umum.

1. Bethesda menyiapkan ‘izin sakit’ untuk karyawan dan siswa sekolah di hari peluncuran game
Rasa penasaran dan tidak sabar gamer kadang mendorong mereka melakukan hal ekstrem, misalnya meninggalkan kewajiban belajar atau bekerja. Melalui Twitter-nya, ‘Dokter’ Pete Hines alias vice president Bethesda Softworks mengedarkan surat izin sakit, lengkap dengan tanda tangannya.

Fallout 4 List 01

2. Fallout 4 langsung meroket di Steam
Di laman statistik Steam, judul-judul familier mendominasi deretan 10 game dengan pemain aktif terbanyak. Tanpa menghitung permainan Valve, Fallout 4 tidak kesulitan melengserkan rekor yang dipegang Grand Theft Auto V (dahulu sukses mencuri mahkota Skyrim). Hebatnya, lonjakan tersebut cuma memerlukan satu hari, di mana GTAV membutuhkan tiga hari untuk mencapai angka gamer aktif tertinggi. Berarti, surat izin sakit Pete Hines cukup manjur.

Fallout 4 List 04

3. Bethesda pasarkan Nuka Cola sungguhan, minuman soda fiktif di jagat Fallout
Sebagai salah satu upaya komersial, publisher berkolaborasi dengan Jones Soda untuk mengeluarkan produk tie-in, dan kali ini ialah minuman legendaris bernama Nuka Cola. Stok yang terbatas diburu para fans, dan kini harganya jadi berkali-kali lipat lebih mahal, antara US$ 50-150. Cek saja eBay.

4. Game dapat mengetahui nama Anda
Selain memberi voice acting pada karakter utama, aspek unik lain di Fallout 4 adalah kemampuan permainan untuk mengetahui nama Anda melalui robot pelayan Codsworth. Sebenarnya Fallout 4 tidak benar-benar membacakan nama pemain, tapi andai kebetulan nama tersebut dikenali, game baru meresponsnya. GamesRadar menjabarkan daftarnya dengan lengkap.

Fallout 4 List 05

5. Xbox, PlayStation 4, atau Xbox One; mana sistem terbaik untuk memainkan Fallout 4?
Saya sarankan Anda sendiri yang menilainya. Ini dia komparasi grafis ketiga platform, hasil karya Candyland.

6. Fallout 4 disukai media game, namun dianggap ‘mengecewakan’ oleh banyak gamer
Opini profesional memang sangat dibutuhkan, terutama untuk menakar sebuah produk, tetapi Anda tidak boleh mengesampingkan pendapat sesama konsumen. Lucunya, Fallout 4 mendapatkan skor rata-rata tinggi dari pers, namun cuma memperoleh 7/10 dari khalayak gamer di Steam.

7. Tersedia daftar cheat lengkap untuk Anda pakai
Seperti kreasi Bethesda lain, Fallout 4 bukan cuma sekedar game. Ia merupakan ‘plaform hiburan dan berkarya’, membebaskan kita menikmatinya dengan cara apapun – sebagai permainan role-playing, petualangan, hingga ala Minecraft atau The Sims. Dan developer sama sekali tidak keberatan jika Anda bermain menggunakan kode curang. PC Gamer punya list-nya.

Fallout 4 List 03

8. Tambahkan konten gratis melalui mod
Beberapa orang meringis saat mendengar agenda DLC premium dari Bethesda – diumumkan bahkan sebelum Fallout 4 tersedia. Kabar gembiranya, kita tidak perlu mengeluarkan uang lebih dari yang sudah dibayarkan buat satu kopi permainan. Tinggal kunjungi laman Nexus Mods Fallout 4, dan silakan modifikasi konten game Anda gratis.