NuMoney Launchpad Bantu Penggalangan Dana Melalui Penjualan Mata Uang Virtual

Penggalangan dana merupakan cara yang paling ampuh dilakukan oleh startup, demi mendapatkan dana segar untuk menjalankan bisnis. Mulai dari mendapatkannya dari venture capital hingga angel investor, banyak para pendiri startup yang melakukan proses ini.

Jika bisnis model menjanjikan dan ide dari startup tersebut sudah tervalidasi, funding baru pun pada akhirnya bisa diraih. Namun demikian banyak para pendiri startup yang harus mengorbankan saham mereka, demi mendapatkan tambahan modal untuk usaha.

Salah satu cara bagi para pendiri startup bisa mendapatkan pendanaan adalah melalui cara alternatif, yaitu memanfaatkan mata uang virtual melalui teknologi blockchain. Cara ini diklaim NuMoney Launchpad bisa membantu startup memulai bisnis.

“Numoney Launchpad merupakan salah satu business model dari NuMoney itu sendiri. NuMoney didirikan dengan latar belakang karena adanya teknologi Blockchain dan cryptocurrency yang muncul dan mulai banyak diperhatikan bahkan diaplikasikan oleh dunia, sehingga NuMoney ingin menjadi salah satu platform yang dapat mengembangkan teknologi ini di Asia terutama di Indonesia,” kata CEO NuMoney Indonesia Andika Sutoro Putra.

Fokus NuMoney Launchpad di Indonesia

Didirikan pada tahun 2017, NuMoney adalah platform transaksi cryptocurrency yang telah beroperasi di Singapura, Malaysia, dan Indonesia. NuMoney memiliki 70 ribu pengguna yang tersebar secara global.

“Saat ini, Indonesia adalah pasar yang terbaik di seluruh dunia untuk proyek mata uang virtual. Sebagai contoh, ada beberapa proyek ICO (Initial Coin Offering) di Indonesia tahun 2018 yang berhasil, antara lain Lyfe berhasil menggalang dana 4 juta US Dollar, Playgame berhasil menggalang dana 5.9 juta US Dollar, dan proyek ICO kami sendiri, NuMoney Coin (NMX) yang menjadi solusi untuk menjembatani antara fiat (mata uang pemerintah) dengan cryptocurrencies (mata uang virtual) di NuMoney Exchange, yang telah berhasil menggalang dana lebih dari 4 juta dolar Singapura,” kata Andika.

Di Indonesia sendiri, beberapa Virtual Currency lokal yang tersedia adalah HARA, Lyfe, Playgame, NMX, dan Tokoin.

“Jadi selain membantu startup dan entrepreneur, NuMoney Launchpad juga ingin membentuk ekosistem blockchain dan cryptocurrency di Indonesia agar tidak ketinggalan dengan negara-negara maju lainnya yang sudah mengaplikasikan teknologi ini,” kata Andika.

Melalui NuMoney Launchpad, bisnis dapat mencetak mata uang virtual (dengan e-wallet dan gateway pembayaran), mendapatkan akses ke 70 ribu lebih pelanggan NuMoney untuk e-store secara instan, hingga biaya untuk layanan secara gratis.

“Rencana NuMoney Launchpad untuk Indonesia adalah membantu para startup, UKM maupun korporasi di Indonesia untuk memperluas usahanya dengan kemudahan fundraising method yang disediakan oleh NuMoney Launchpad. Juga membantu pembentukan ekosistem blockchain dan cryptocurrency dapat berkembang di Indonesia,” tutup Andika.

Aplikasi TukangSayur Pertemukan Pelanggan dengan Tukang Sayur secara Online

Berangkat dari pengalaman pribadi founder Chelly Triwibowo yang sering kesulitan membeli keperluan bahan rumah tangga membuatnya terinspirasi untuk mengembangkan platform TukangSayur. Selain itu, faktor lain yang juga juga diamati adalah terkait kondisi pasar, saat ini jumlah tukang sayur dinilai semakin berkurang.

Tren penurunan jumlah pedagang tersebut turut divalidasi survei AC Nielsen, saat ini populasi pasar tradisional di indonesia setiap tahun mulai berkurang jumlahnya karena tidak mampu bersaing dengan pasar modern

Bersama dengan dua rekannya Endang Achmad (COO) dan Miftah Sanaji (Head Of Product & Design), TukangSayur dihadirkan untuk menjembatani tukang sayur ke pangsa pasar yang lebih luas melalui pendekatan digital.

“Berawal dari kejadian itu akhirnya saya research dan due diligence ke pasar tradisional untuk menangkap kebiasaan konsumen dan tukang sayur keliling selama hampir tiga bulan. Dari pengamatan tersebut, ditemukan algoritma yang bisa membuat masyarakat Indonesia bisa belanja kebutuhan sayuran dan dapur lebih hemat, lengkap, dan tetap segar sampai di rumah.”

Untuk hasil yang lebih komprehensif, TukangSayur turut memanfaatkan teknologi seperti big data untuk dapat melakukan analisis secara terus menerus. Aplikasi juga menerapkan layanan berbasis lokasi, sehingga memberikan efisiensi dalam penyediaan stok komoditas –menghubungkan konsumen dengan mitra pedagang di lokasi terdekat.

Cara kerja TukangSayur

 

Bagi pengguna yang ingin memanfaatkan layanan TukangSayur, bisa mengunduh aplikasinya di perangkat Android atau iOS. Pemesanan dapat dilakukan mulai pukul 09:00 sampai 21:00.

Mitra TukangSayur dengan radius terdekat akan memproses pesanan yang masuk. Pelanggan kemudian akan menerima pesanan keesokan harinya di rumah. Saat ini ada dua pilihan pembayaran yang ditawarkan, yakni transfer bank dan COD.

TukangSayur mengklaim telah memiliki 60 ribu lebih pengguna yang sudah mengunduh aplikasi, dengan persentase pengguna aktif mencapai 70 persen. Sementara mitra tukang sayur yang sudah bergabung berjumlah 250, tersebar di 14 kota seputar Jawa dan Bali.

“Layanan TukangSayur saat ini sudah tersedia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cimahi, Bandung, Cileunyi, Yogyakarta, Semarang, Gresik, Surabaya, Sidoarjo dan Bali. Uniknya setiap kota memiliki perbedaan produk dan harga yang selalu kami update secara real time setiap hari,” kata Chelly.

Dengan model bisnis yang dijalankan, pendapatan TukangSayur saat ini diambil dari pembagian untung dengan mitra. Selain itu mereka juga mengenakan ongkos kirim dan iklan yang tersemat di aplikasi.

TukangSayur berharap bisa mengedukasi generasi milenial khususnya perempuan untuk membiasakan masak di rumah. Selain lebih sehat dan bergizi, kebiasaan tersebut akan membantu rantai ekosistem perdagangan kecil dan pertanian tetap berjalan normal dan menjadi lebih baik.

“Belum pernah ada startup atau perusahaan yang berhasil di online groceries. Hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk saya sebagai pendiri. Namun demikian saya yakin model bisnis TukangSayur sudah proven untuk bisa scale-up dan ekspansi,” kata Chelly.

Lakukan fundraising untuk ekspansi

TukangSayur saat ini tengah melakukan fundraising untuk seri A. Nantinya dana modal ini akan dimanfaatkan untuk pengembangan fitur, layanan, dan ekspansi ke kota lainnya.

Dalam waktu dekat TukangSayur ingin meluncurkan dua fitur terbaru, yakni Recipe Story dan Home Made. Total akan ada sembilan fitur baru yang segera melengkapi aplikasi, khususnya untuk mendukung layanan berbasis F&B.

“Kami juga ingin memperluas jangkauan layanan ke 30-50 kota besar di Indonesia, mengakuisisi 1% customer market yang memiliki potensial dari jumlah populasi,” tutup Chelly.

Application Information Will Show Up Here

Strategi Mendapatkan Pendanaan di Tahap Awal

Fundraising merupakan sesuatu hal yang harus dipersiapkan dari awal dan dikawal prosesnya. Bukan hanya oleh satu orang founder, tetapi juga setiap anggota tim yang merintis bisnis dari awal. Rencana dan strategi disusun untuk menghindari kesalahan pada saat sebelum proses dan menghindari kegagalan setelah mendapatkan fundraising.

Berikut beberapa strategi-strategi yang bisa diadopsi startup untuk menyiapkan dan mengantisipasi kesalahan dan kegagalan.

Membangun tim

Membangun sebuah tim memegang peranan penting bagi startup. Selain mengandalkan kemampuan teknis mereka untuk bisa membangun produk atau layanan yang berkualitas, namun kebutuhan tim lebih dari itu. Tim yang solid di tahap awal adalah mereka yang memiliki pemikiran terbuka dan bisa dengan mudah belajar hal baru. Coachable. Dalam perjalanannya startup tidak hanya soal sistem, tetapi juga pemasaran, komunikasi, finansial dan hal-hal lainnya.

Dalam konteks fundraising, tim biasanya sangat menentukan pandangan investor terhadap bisnis yang dijalankan. Jika di dalam tim terdapat seorang “bintang” di bidangnya dan memiliki sejumlah track record yang baik, kemungkinan investor akan tertarik, setidaknya memberikan masukkan untuk bagaimana startup berkembang.

Di sisi lain, jika tidak ada seorang pun “bintang” di tim Anda cobalah untuk membangun tim yang solid dan memiliki masa depan cerah. Yakinkan investor dengan membentuk tim yang bisa terus belajar dan berkembang, menciptakan “bintang-bintang” baru.

Mendapatkan pertumbuhan

Masih dalam bagian strategi sebelum fundraising, hal yang bisa dilakukan adalah mengupayakan pertumbuhan pengguna dan jika dimungkinkan mulai mendapatkan uang dari mereka. Pastikan startup dalam kondisi baik, tren akuisisi pengguna meningkat, dan mencoba terus berinovasi dengan mendengarkan kebutuhan pengguna.

Capaian positif startup menjadi bekal penting jika sudah berhadapan dengan investor. Sedikit banyak bisa menggambarkan bahwa startup memang dikembangkan untuk terus tumbuh dan menghasilkan.

Temukan Minumum Viable Product (MVP), meluncurkan versi beta, dapatkan pengguna awal, cari aspek pembeda dari pesaing yang ada atau kembangkan solusi unik dan berbeda, dan teruskan banyak pengguna. Langkah-langkah yang setidaknya harus ditempuh untuk sampai ke keputusan mendapatkan pengguna.

Menyiapkan pitch

Selanjutnya, yang masih memiliki peran penting dalam proses mendapatkan fundraising, adalah pitch. Yang satu ini harus disiapkan sebaik mungkin dengan informasi real yang detail. Susun pitch deck yang terbaik, jika dimungkinkan melibatkan anggota tim yang lain untuk memberi masukan. Lakukan latihan presentasi di depan rekan-rekan yang ada, karena deck yang baik aja tidak cukup.

Masuk dalam kategori ini, startup yang sedang mencari pendanaan wajib melakukan riset mengenai investor. Perluas jaringan bisnis dengan menghadiri acara temu komunitas, seminar atau event-event yang diadakan venture capital. Bisa juga dengan mengikuti program inkubator.

Jika yang ditargetkan adalah seorang angel investor, coba lakukan perkenalan dengan mereka. Hubungi melalui kanal-kanal resmi seperti situs resmi, email hingga media sosial. Gunakan bahasa yang baik, singkat dan jelas untuk menggambarkan apa maksud dan tujuan.

Selalu sediakan Plan B dan evaluasi

Fundraising tidak menjamin keberhasilan startup. Banyak juga yang berhasil hanya dengan mengandalkan bootstrap. Namun fundraising bisa menyelamatkan startup yang di ujung tanduk atau bahkan mempercepat akselerasi bisnis di tahap awal. Semua tergantung rencana dan eksekusi. Jika fundraising tidak berjalan dengan baik, pastikan ada rencana cadangan.

Jika sudah banyak investor didatangi, sudah banyak kesempatan presentasi dilalui namun belum bisa menghasilkan pendanaan sama sekali, mulailah untuk berbenah. Jika startup sangat butuh dana, jalani Plan B yang seharusnya sudah ditentukan sejak awal, kemudian lakukan evaluasi, menyeluruh dari hulu hingga hilir. Lihat lagi MVP yang ada, lihat kembali tren pertumbuhan pengguna, cari tahu apa yang salah dan jika diperlukan lakukan pivot.

Hal ini dilakukan jika memang sudah menemui banyak investor dan banyak melakukan presentasi di hadapan mereka. Jika masih satu-dua kali berarti mungkin hanya bagian-bagian kecil yang perlu diperhatikan dan mulai dikembangkan. Selalu usahakan meminta kritik dan saran ketika melakukan presentasi di hadapan investor, karena mereka pun sangat menghargai mereka yang bekerja keras dan mau berbenah. Jika ditolak di pertemuan pertama dan kembali dengan lebih siap dan lebih baik di pertemuan selanjutnya, barangkali itu yang diminta investor.

Bersiap Diri “Fundraising” di Tahap Awal Startup

Dalam proses mendapatkan fundraising, ada beberapa hal yang harus disiapkan oleh startup. Beberapa di antaranya berkaitan dengan kesiapan startup untuk “dibantu” oleh investor. Masih dalam seri penulisan dasar-dasar fundraising, tulisan kali ini akan melengkapi tulisan sebelumnya.

Siap sebelum memutuskan

Fundraising sebenarnya tidak menjamin keberhasilan sebuah startup. Tapi dengan fundraising banyak startup akhirnya bisa bertumbuh dan berkembang. Yang perlu dipahami, proses fundraising tidak selamanya membawa startup ke arah positif. Bisa jadi ketika memutuskan mendapatkan pendanaan, startup malah tidak berkembang karena ditemukan masalah pada proses pendanaan.

Untuk menghindari hal tersebut, sebelum memutuskan untuk mencari pendanaan startup harus lebih dulu mengetahui arah dan tujuanya. Termasuk kebutuhan apa yang harus dipenuhi setelah mendapatkan pendanaan. Kejelasan tujuan ini juga bisa menjadi nilai lebih ketika menghadap investor.

Selain alasan dan tujuan untuk mendapatkan pendanaan, pertanyaan kapan dan berapa yang harus dihimpun juga harus masuk dalam perhitungan. Keduanya penting, terlebih soal berapa banyak uang yang ingin didapatkan. Ini berkaitan dengan pembagian dan juga penawaran-penawaran yang ditawarkan untuk startup.

Pertanyaan-pertanyaan seperti “Apakah perlu pendanaan untuk tahap selanjutnya?”, “Berapa besar dana yang harus didapatkan?”, dan “Apa saja yang ditawarkan ke investor?” sudah harus dijawab dengan jelas sebelum menghadap ke investor. Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebagai bagian dari proses pemantapan diri seorang founder sebelum memutuskan untuk mendapatkan dana.

Sebagai organiasasi bisnis akan lebih baik jika startup juga peduli dengan legalitas organisasi atau perusahaan. Legalitas juga akan berperan penting dalam proses mendapatkan pendanaan, karena dengan legalitas startup yang dijalankan bisa benar-benar dinilai sebagai perusahaan atau bisnis, bukan hanya sekedar proyek. Meskipun tidak menutup kemungkinan ada investor yang tertarik pada proyek dengan ide dan potensi yang brilian. Jadi sungkan untuk berkonsultasi atau mencari tahu mengenai bagaimana startup bisa mendapat legalitas hukum dan sejenisnya.

Unsur lain yang sering menjadi pertimbangan adalah persaingan, model bisnis, dan anggota tim. Tim berisikan orang-orang berkompeten dengan track record positif akan memberikan nilai lebih di mata calon investor. Untuk itu membangun tim termasuk dalam proses persiapan sebelum memutuskan untuk fundraising.

Memahami investor

Satu kalimat yang sering disebut dari banyak sumber mengenai tips pendanaan adalah memahami investor. Mulai dari memahami latar belakang investor hingga apa yang sebenarnya investor mau. Selain bisa menentukan seperti apa startup akan dibawa ke mana selanjutnya, penting juga untuk mengetahui hal apa yang diinginkan investor.

Untuk hal yang satu ini butuh peran aktif founder dan mungkin jajaran lain untuk melakukan research mengenai investor-investor yang diharapkan berinvestasi atau minimal mereka yang cocok dengan bisnis sehingga nantinya bisa membawa dampak positif. Bagaimana portofolio investasi mereka, bagaimana progress startup yang ada di portofolio mereka, dan beberapa latar belakang lain yang harus dicermati.

Memahami investor bukan hanya soal latar belakang, tetapi juga tentang apa yang mereka ingin dapatkan dari investasi yang mereka berikan. Setelah semua proses fundraising rampung, tugas berikutnya adalah membawa startup berkembang, termasuk memenuhi ekspektasi para investor. Itulah pentingnya untuk selektif memilih investor, sekaligus jujur dari awal mengenai rencana, angka-angka, dan posisi startup saat ini. Ukurannya harus sesuai, sementara rencananya harus berjalan lancar untuk bisa memenuhi ekspektasi.


Sumber: YCombinator, Entrepreneur

Dasar-Dasar “Fundraising” untuk Startup

Fundraising atau pengumpulan dana bisa jadi salah satu bagian penting dalam sejarah perjalanan startup. Fundraising bisa jadi titik balik setelah sebelumnya startup tidak berkembang atau cenderung berada di ambang kehancuran karena kekuarangan dana. Meskipun demikian, fundraising bukan seharusnya menjadi tujuan berdirinya startup.

Sama seperti hal-hal lain dalam pengembangan startup, tidak ada sesuatu yang baku pada persiapan, proses, dan pasca fundraising. Hanya saja beberapa hal wajib diketahui minimal untuk menambah wawasan atau membantu memahami apa itu fundraising bagi startup.

Kesiapan “berbagi”

Setiap pendiri startup memiliki alasan dan tujuan khusus sebelum memutuskan untuk melakukan penggalangan dana. Ada yang memang membutuhkan untuk terus mengembangkan bisnisnya atau untuk mencapai target-target lain. Namun dengan melakukan penggalangan dana ke investor, founder harus udah rela untuk membagi equity dengan investor.

Itu juga alasan beberapa founder tetap teguh dengan bootstrapping. Tidak ada salahnya memang, toh pada dasarnya menjalankan startup tidak memiliki aturan baku. Butuh pertimbangan dan alasan yang kuat sebelum menggalang dana.

Mencari dan memilih investor

Salah satu yang berperan penting dalam proses mendapatkan fundraising adalah dengan mencari dan memilih investor. Proses pencarian ini butuh tenaga yang ekstra, terlebih startup yang dikembangkan masih berada di fase awal atau belum begitu ramai dibicarakan. Banyak investor yang tertarik dengan startup di fase ini, namun potensi menjadi salah satu hal wajib yang dipertimbangkan.

Selain menghubungi investor melalui kanal online resmi, baik itu email atau lainnya, proses mencari investor lebih efektif melalui event-event offline. Bisa melalui pameran atau bertandang ke acara-acara startup lainnya. Networking juga memiliki peran penting dalam proses mencari investor.

Event offline lainnya yang bisa dicoba adalah kompetisi atau program inkubator yang dalam beberapa tahun belakangan mulai banyak diadakan di Indonesia. Dengan mampu menembus seleksi di event-event tersebut, startup bisa lebih dekat dengan investor.

Jika bisnis Anda termasuk yang sudah banyak dikenal dan ditawari oleh banyak investor, selektif bisa jadi hal penting yang diperhatikan. Mengetahui berapa dana yang mereka suntikan, berapa besar porsi yang diminta dan hal-hal lain yang bersifat kepemilikan, dan ekspektasi mereka terhadap startup. Penting untuk menghindari kesalahpahaman di tengah-tengah perjalanan startup. Jika diperlukan, lakukan screening dengan melihat daftar portofolio dan track record calon investor Anda.

Tidak hanya soal pendanaan

Meski sangat erat kaitannya dengan dana, proses fundraising bagi startup bisa lebih dari itu. Biasanya investor yang baik tidak hanya menawarkan uang tetapi juga bantuan lain berupa koneksi jaringan dan pendampingan untuk akselerasi bisnis (mentoring) dan di sanalah kebutuhan sebenarnya startup tahap awal.

Modal dana mungkin terlihat seperti segalanya bagi bisnis di tahap awal, tetapi pada kenyataannya modal lain juga sangat diperlukan. Seorang founder harus bisa menentukan sikapnya mengenai hal ini. Pada proses pencarian investor, hal-hal seperti keuntungan relasi dan mentoring wajib menjadi pertimbangan. Di tahap awal kebutuhan startup tidak hanya mendapat untung tetapi juga harus berkembang (scale).

Rencana Insider Usai Kantongi Pendanaan Seri B dari Sequoia

Setelah mendapatkan pendanaan Seri B dari Sequoia senilai $ 11 juta, platform multi channel untuk kegiatan pemasaran Insider berencana melakukan ekspansi ke berbagai negara. Kepada DailySocial, Country Manager Insider Indonesia Joe Harahap mengungkapkan, selain pasar Amerika, Insider juga tertarik untuk melakukan eksplorasi ke negara lainnya.

“Rencana kami selanjutnya adalah melakukan ekspansi ke pasar Amerika sambil terus melanjutkan penetrasi di pasar baru dan menjanjikan seperti Jepang, Korea Selatan, SEA, Australia, dan Eropa.”

Insider juga masih konsisten dengan rencana sebelumnya yaitu merekrut talenta terbaik dengan memanfaatkan pendanaan yang terbarunya. Selain itu juga masih akan terus berusaha mendapatkan talenta terbaik di setiap pasar yang bakal dituju.

Luncurkan Growth Management Platform

Perusahaan asal Turki tersebut saat ini juga tengah mengembangkan teknologi baru yang diklaim mampu meminimalkan biaya pemasaran, yaitu Growth Management Platform (GMP).

Cara kerjanya data pengunjung yang dikumpulkan dari situs, mobile web dan aplikasi. Kemudian teknologi artificial intelligence dan machine learning dimanfaatkan untuk mengolah data tersebut dan membuat prediksi segmentasi berdasarkan perilaku pengunjung secara real-time.

Digital marketer kemudian bisa menggunakan segmentasi tersebut untuk memberikan personalised user experience di situs, mobile web, mobile app dan juga ad channels kepada setiap individu,” kata Joe.

Dengan platform ini, kegiatan pemasaran bisa menjadi lebih terpadu secara end-to-end dan mampu menyebar ke seluruh channel. Mulai dari akuisisi pelanggan, activation, retensi dan revenue. Growth Management Platform juga diklaim dapat membantu bisnis untuk menambah pendapatan, pertumbuhan dan loaylitas kepada brand.

GMP sebenarnya sudah diluncurkan awal April 2018 lalu, menargetkan sektor perbankan, layanan e-commerce, publisher, maskapai penerbangan, OTA, Classified, UKM dan korporasi.

Melalui platform ini, Insider berharap bisa membantu kegiatan pemasaran menjadi lebih cerdas saat melakukan interaksi dengan konsumen, melalui konten yang relevan sesuai dengan channel sekaligus menciptakan pengalaman yang terbaik bagi konsumen.

Apa Saja yang Harus Ada dalam Pitch Deck Startup?

Perjalanan sebuah startup dari peluncuran produk sampai scale-up umumnya tidak bisa berjalan dengan satu roda. Artinya banyak pihak yang harus dilibatkan dalam proses tersebut, tak terkecuali investor. Melalui berbagai tahapan investasi, startup didukung untuk bisa mencapai milestone dan kesuksesannya. Dan melalui investasi itu pula startup bisa menguatkan sumber daya di dalam tubuh bisnis untuk menyelesaikan produk dan mendatangkan traksi.

Rama's Presetation on SelasaStartup

Itulah pengantar dalam sesi diskusi mingguan DailySocial bertajuk #SelasaStartup yang dibawakan oleh Founder & CEO Rama Mamuaya. Selebihnya dalam presentasi yang disampaikan, Rama banyak membahas kiat membuat sebuah pitch deck, sebagai langkah awal bagi startup untuk membuka pintu investasi. Sebelum masuk ke pada poin-poin materi yang ada dalam sebuah pitch deck, Rama menekankan dua aspek berkaitan dengan tujuan sebuah pitch deck.

Pertama tujuan pitch deck harus menggambarkan mengapa investor harus berinvestasi ke startup tersebut, apakah investasi mereka akan membuahkan hasil –dalam Return of Investment (ROI) atau Break Even Point (BEP). Dan yang kedua tentang bagaimana rencana startup memanfaatkan investasi yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Apa yang akan dilakukan dengan uang tersebut sehingga membuat bisnis bisa berkesinambungan dan bertumbuh.

Selanjutnya, berikut poin-poin yang perlu ada dalam sebuah dokumen atau presentasi pitch deck.

One Liner Pitch

Di sini tuliskan sebuah pernyataan sederhana yang jelas dan lugas menjelaskan tentang startup dan bisnisnya. Tidak usah muluk-muluk, atau terlalu mendetail dalam paragraf. Cukup diwakilkan dengan satu kalimat atau ilustrasi singkat yang menggambarkan tujuan bisnis secara umum.

Founder

Pada dasarnya investor akan berinvestasi kepada orang di dalamnya, yang tak lain kepada para founder startup tersebut. Untuk itu tunjukkan kepada mereka tentang siapa para founder, dengan menceritakan latar belakang, kelebihan, dan passion yang dimiliki berkaitan dengan bisnis yang sedang dikerjakan.

Vision or Mission

Gambarkan apa yang menjadi mimpi founder dengan startup yang didirikan ini. Apa yang dideskripsikan di sini harus sebuah mimpi yang besar, pemikiran visioner dari masa depan bisnis yang digeluti. Lalu mengapa hal tersebut penting untuk dicapai, baik bagi pangsa pasar yang disasar ataupun konsumen secara umum.

Market Information

Data. Data. Dan Data. Itu yang ditegaskan oleh Rama dalam presentasinya di poin ini. Untuk menggambarkan kondisi pasar yang akan disasar, dalam sebuah pitch deck perlu dipaparkan data yang matang dari hasil riset atau survei. Adanya angka-angka mengenai kondisi pasar yang ada (masa lalu, saat ini, dan proyeksi masa depan) akan menjadi gambaran yang lebih riil.

Problem and Solution

Memberikan gambaran masalah yang ingin diselesaikan, seberapa besar pangsa pasar yang mengalami permasalahan tersebut. Lalu suguhkan solusi apa yang ingin dikerjakan dengan bisnis yang sekarang dibuat.

Product-Market Fit

Di sini dijelaskan tentang bagaimana solusi yang tadi disampaikan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Jelaskan juga tentang bagaimana pengguna (dalam tahap Alpha atau Beta) menanggapi produk yang disajikan, misalnya dengan melihatkan rating aplikasi atau testimoni. Termasuk apakah sudah ada traksi yang menggambarkan kemauan pengguna untuk membayar layanan yang ditawarkan.

Product Roadmap

Berikan apa saja rencana yang dilakukan dalam beberapa waktu ke depan, tentang pembaruan produk/fitur, peluncuran versi teranyar, dan proyeksi lainnya terkait dengan proses pengembangan.

Business Plan

Singkatnya menjelaskan bagaimana rencana startup menghasilkan uang dari produk yang dimiliki.

Financial Projection

Berisi proyeksi pada pengelolaan finansial startup. Ini bagian yang sangat penting, karena seberapa besar budget yang dimiliki dan alokasinya akan menentukan banyak hal, misalnya strategi talent acquisition, peluncuran produk, hingga menghasilkan angka yang dibutuhkan dalam fundraising. Sebenarnya Financial Projection ini penting dibuat secara rutin, selain melengkapi pitch deck, juga membantu founder untuk mengelola cashflow.

Rencana HelloBeauty Jalin Kemitraan dengan EV Hive Coworking Space

Setelah menjalankan bisnisnya selama satu tahun, HelloBeauty yang merupakan marketplace untuk make up artist di Indonesia kini sudah hadir kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan kota lainnya. Selanjutnya HelloBeauty berencana untuk menjalin kerja sama dengan EV Hive Coworking Space, untuk menyediakan Co-Beauty Space dan Studio pertama di Asia.

Kepada DailySocial Co-founder HelloBeauty Dennish Tjandra mengungkapkan, kegiatan ini nantinya menjadi wadah untuk make up artist mengadakan berbagai acara, mengikuti tren kecantikan yang saat ini sedang digemari oleh kalangan perempuan millennial.

“Kami mau menyediakan sarana bagi para make up artist untuk dapat mengadakan kelas kecantikan privat maupun grup, workshop, events, photoshoot, YouTube shoot, dan kebutuhan lainnya, hingga membantu mereka untuk mengembangkan bisnis kecantikan mereka tanpa harus mengeluarkan ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah untuk tempat atau ruko untuk membuat beauty studio mereka sendiri.”

Untuk tahap awal kerja sama strategis antara EV Hive Coworking Space dan HelloBeauty masih akan mencoba beberapa ruangan, melihat feedback dan permintaan dari anggota selanjutnya.

Masih melakukan fundraising

Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, saat ini HelloBeauty masih menjalankan bisnis secara bootstrapping dan tengah dalam proses fundraising. Jika nantinya dana segar tersebut berhasil didapatkan, akan digunakan untuk kegiatan pemasaran, perekrutan pegawai, pengembangan aplikasi mobile, dan beauty events.

“Target kami di tahun 2018, kami dapat meningkatkan jumlah anggota make up artist kami, memperluas komunitas kami dan memperbesar jumlah pemesanan di HelloBeauty hingga 5x lipat dari jumlah pemesanan saat ini,” kata Dennish.

Saat ini HelloBeauty telah memiliki 1300 make up artist yang bergabung dalam platformnya. Sementara untuk pilihan pembayaran, HelloBeauty menyediakan kartu kredit dan bank transfer.

“Saat ini kami baru saja bekerja sama dengan Bank BNI untuk segera menyediakan metode pembayaran cicilan tanpa kartu kredit. Sehingga dapat memudahkan klien yang ingin memesan jasa make up artist yang harganya tinggi,” kata Dennish.

Untuk bisa mempromosikan layanan sekaligus mengakuisisi lebih banyak make up artist, Dennish dan tim kerap hadir dalam kegiatan konferensi teknologi hingga kompetisi startup. Hal tersebut dilakukan sejalan dengan rencana HelloBeauty untuk bertemu secara langsung kepada calon investor.

“Kebetulan 2 September 2017 lalu saya baru menikah, bahkan kemarin saya dan istri sampai harus balik ke Jakarta dan potong honeymoon karena Hello Beauty masuk Top 10 Startup World Cup competition, dan akhirnya masuk ke Top 5, jadi perjuangannya tidak sia-sia,” tutup Dennish.

Lima Alasan Startup di Tahap Awal Harus Menunda Kegiatan Penggalangan Dana

Kegiatan fundraising merupakan salah satu kegiatan yang kerap dilakukan oleh startup di masa awal atau ketika tengah bersiap melakukan scale-up. Dari sekian banyak investor baik lokal hingga asing yang tertarik untuk menanamkan modal di startup, menjadikan kegiatan penggalangan dana lebih mudah dengan beragam pilihan yang ada. Terutama jika startup Anda memiliki potensi dan produk yang baik.

Sebelum Anda mulai bersiap melakukan pendekatan dengan investor, ada baiknya untuk menunda terlebih dahulu kegiatan fundraising tersebut dan fokus kepada pengembangan produk hingga uji coba produk lebih matang.

Artikel berikut akan mengupas 5 hal yang perlu dicermati startup untuk menunda kegiatan penggalangan dana.

Memanfaatkan waktu yang ada

Terkadang persoalan dana menjadi masalah yang paling krusial bagi startup yang masih dalam tahap awal. Mulai dari pengembangan produk, riset hingga uji coba, semua proses tersebut wajib untuk dilakukan dan membutuhkan dana yang cukup besar jumlahnya. Idealnya, saat startup baru mulai, melakukan proses tersebut sebaiknya menggunakan uang pribadi (bootstrapping) dan hindari sedini mungkin untuk melakukan penggalangan dana. Dengan demikian waktu yang tersedia di awal bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk membangun startup. Bisnis yang dijalankan di awal tanpa adanya modal dari investor merupakan investasi ekuitas di masa mendatang.

Lebih ketat dalam pengeluaran

Karena kondisi keuangan yang terbatas, startup dipaksa untuk bisa memanfaatkan dana sebaik mungkin. Untuk itu pengeluaran yang tidak dibutuhkan bisa dibatasi menyesuaikan keadaan yang ada. Kondisi tersebut juga bisa membuat startup lebih fokus untuk bisa melakukan monetisasi dan mendapatkan pendapatan sejak awal.

Mempertahankan kontrol sepenuhnya

Ketika startup berhasil mendapatkan investasi di tahap awal artinya Anda pemilik startup harus rela kehilangan kontrol atau kuasa penuh dari bisnis startup saat ini. Mulai dari pengeluaran, pemilihan kandidat pegawai hingga target pasar, akan di kontrol oleh investor. Hal tersebut bisa mempersempit peluang dan inovasi Anda pemilik startup untuk melakukan pengembangan produk hingga penentuan target pasar yang sesuai dengan kriteria, semua harus didiskusikan terlebih dahulu dengan investor.

Menentukan visi dan misi

Masa awal startup merupakan masa penentuan visi dan misi startup. Tidak selamanya ide awal yang sudah diyakini akan dikembangkan menjadi produk adalah sama, ketika keadaan mendesak dan mengharuskan Anda untuk melakukan pivoting, ide tersebut bisa berubah secara drastis. Untuk itu sebelum startup bersiap untuk melakukan akselerasi, idealnya tunda dulu kegiatan penggalangan dana, hingga startup sudah benar-benar menemukan MVP (minimum viable product), target pengguna dan bisnis model yang sesuai dengan visi dan misi startup.

Lakukan penggalangan dana pada saat yang tepat

Kebanyakan startup saat ini melakukan kegiatan fundraising di masa awal untuk memulai bisnis, namun demikian banyak juga investor yang pada akhirnya lebih tertarik untuk melakukan kegiatan penggalangan dana kepada startup yang mulai mengalami pertumbuhan positif dan telah berdiri dalam waktu yang cukup lama. Jika startup Anda memiliki sejarah dan latar belakang bisnis yang baik dan terus berkembang, investor akan secara langsung menawarkan modal tanpa Anda melakukan kegiatan penggalangan dana.

Seekmi Perkenalkan Tiga Layanan Baru dan Siap Galang Pendanaan Berikutnya

Setelah merampingkan layanannya pada akhir tahun 2016 lalu, marketplace jasa Seekmi yang hanya fokus kepada laundry, perbaikan AC dan asisten rumah tangga, meluncurkan tiga layanan baru untuk pengguna di kawasan Jabodetabek. Masih dalam versi beta, ketiga layanan baru tersebut adalah tukang harian, tukang ledeng dan servis elektronik.

Kepada DailySocial, CEO Seekmi Clarissa Leung menjelaskan penambahan tiga layanan ini akan menjadi solusi terbaik untuk pengguna setia dan pengguna baru Seekmi.

“Setelah melakukan beberapa survei dan percobaan rencananya minggu depan Seekmi akan meresmikan tiga layanan baru ini. Bukan hanya memudahkan pengguna namun kualitas dan mutu dari penyedia layanan baru tersebut dijamin terbaik dan pilihan dari Seekmi.”

Berbeda dengan layanan serupa, yang masih menggunakan cara-cara umum saat pemesanan dan menentukan jadwal kunjungan hingga penentuan harga yang harus ditawar terlebih dahulu, tiga layanan terbaru Seekmi diklaim akan menerapkan standardisasi yang jelas dan tentunya harga yang tetap atau fixed price.

“Dengan demikian pengguna tidak usah lagi melakukan penawaran atau penyesuaian waktu dengan penyedia layanan, karena semuanya sudah ditentukan langsung dari aplikasi,” kata Clarissa.

Clarissa menambahkan semua harga jasa sudah merupakan harga tetap, namun jika memang adanya penambahan spare part atau alat pendukung lainnya, pengguna bisa melakukan negosiasi harga lebih lanjut dengan mitra Seekmi diluar dari biaya jasa.

“Kami memastikan mulai dari penyedia jasa hingga teknologi yang dihadirkan oleh Seekmi adalah yang terbaik, agar proses pemesanan hingga pembayaran berjalan dengan lancar,” kata Clarissa.

Fitur terbaru Seekmi Agent

Selain meluncurkan tiga layanan baru, saat ini Seekmi juga tengah menggarap Seekmi Agent. Fitur terbaru ini bisa dimanfaatkan oleh semua orang yang ingin mendapatkan pendapatan tambahan, dengan bergabung menjadi agen Seekmi.

“Saat ini kami masih dalam tahap proses perekrutan untuk orang di luar mitra Seekmi yang tertarik untuk menjadi agen lepas atau full time di Seekmi, tentunya dengan komisi yang menjanjikan,” kata Clarissa.

Selain mendapatkan biaya pemesanan sebesar Rp.10 ribu langsung dari Seekmi, agen dari Seekmi nantinya juga bisa mendapatkan keuntungan lebih yang bisa didapatkan langsung dari layanan yang telah diberikan.

“Untuk mereka yang tertarik menjadi agen Seekmi dan meiliki keterampilan dari layanan yang tersedia di Seekmi bisa langsung mendaftarkan diri.”

Meskipun masih dalam tahap percobaan, namun awal tahun 2018 mendatang fitur Seekmi Agent akan menjadi prioritas Seekmi selanjutnya.

Rencana penggalangan dana Seekmi

Untuk mengembangkan teknologi terkini dan mengejar pertumbuhan, akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018 mendatang, Seekmi berencana untuk melakukan penggalangan dana tahapan Seri A.

“Saat ini masih dalam tahap penjajakan dengan beberapa investor, namun jika nantinya kami menemukan investor yang tepat, dana tersebut bisa membantu Seekmi untuk scale-up dan tentunya fokus kepada pertumbuhan,” tutup Clarissa.

Application Information Will Show Up Here