Berdesain Unik, HP Omen X Desktop Siap Lahap 4K atau VR Gaming dengan Mudah

Bulan Mei kemarin, HP memperkenalkan lini perangkat gaming besutannya, Omen. Sejauh ini sudah ada sebuah laptop, PC desktop, monitor, kemudian disusul oleh prototipe VR backpack. Namun HP tampaknya belum puas, hingga akhirnya mereka mengungkap perangkat lain dari lini Omen yang sangat menarik.

Dijuluki Omen X Desktop, wujudnya sangat tidak biasa: berbentuk kubus dan diposisikan dalam keadaan miring dengan sepasang ‘kaki’ kecil yang menumpu. Tentu saja, desain semacam ini bukan sekadar untuk gaya-gayaan, tetapi juga bermaksud menambah fungsionalitas.

Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP
Desain unik HP Omen X Desktop memastikan sirkulasi udara berjalan dengan lancar / HP

Utamanya adalah perihal sirkulasi udara. Dalam Omen X Desktop, hawa panas yang berasal dari prosesor, GPU dan hard drive akan disalurkan keluar melalui bilik yang berbeda sehingga semua komponen tersebut bisa tetap adem, apalagi ditambah bantuan sistem liquid cooling.

Spesifikasinya juga tidak main-main, bahkan konfigurasi terendahnya saja sudah bisa melahap 4K maupun VR gaming dengan berbekal prosesor Intel Core i7, GPU AMD Radeon RX 480, RAM 8 GB DDR4, HDD 2 TB dan SSD 256 GB. HDD-nya ini terpasang pada kompartemen khusus sehingga mudah sekali dilepas-pasang. Port USB-nya juga sangat melimpah, total ada 8 port USB 3.0 dan 2 port USB-C.

Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB, baik USB 3.0 maupun USB-C / HP
Panel belakang HP Omen X Desktop dihuni sederet port USB / HP

Konfigurasi tertingginya jangan ditanya, dimana HP menawarkan antara sepasang GPU Nvidia GeForce GTX 1080 atau sepasang AMD Radeon R9 Fury X. Namun yang lebih menarik, HP juga berencana memasarkan casing Omen X Desktop saja untuk penggemar PC rakitan.

HP Omen X Desktop kabarnya bakal dijual seharga $1.800 untuk konfigurasi terendahnya seperti dirincikan di atas. Casing-nya sendiri akan dijajakan seharga $600.

Sumber: The Verge dan HP.

Ingin Mendapatkan Pengalaman VR Terbaik? MSI Aegis Ti Sajikan Sepasang GeForce GTX 1080

Diungkap resmi kira-kira dua bulan sebelum Computex 2016 berlangsung, Aegis merupakan salah satu produk yang MSI siapkan dalam rangka menyambut tersedianya headset-headset virtual reality. Sebagai contohnya, sistem digunakan produsen di booth pameran untuk menangani Oculus Rift maupun HTC Vive. Dan minggu ini, MSI mengumumkan versi tercanggihnya.

Jika Anda menganggap MSI Aegis sudah sangat canggih, Aegis Ti akan membuat Anda terkesima. Perusahaan hardware asal Taiwan ini mendeskripsikannya sebagai ‘gaming PC paling mumpuni untuk gamer ekstrem yang menginginkan performa maksimal’. Dalam form factor berukuran 510x195x506 itu tersimpan spesifikasi monster, di mana Micro-Star International memampatkan sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080 via SLI.

MSI Aegis TI 1

Aegis Ti mempunyai penampilan menyudut ala pedang katana seperti varian standar, tetapi MSI juga turut menerapkan sejumlah facelift untuk merepresentasikan kehadiran hardware high-end di sana. Air-inlet di sisi depan membuat Aegis Ti tampak seperti kepala robot ninja, dipadu kehadiran LED Mystic Light di mana Anda bisa mengustomisasi warna lampu serta memilih pola pencahayaan.

Segala macam konektivitas penting diletakkan di area atas depan (HDMI ‘VR Link’, dua USB 3.1, port audio, serta USB 3.1 type-C), memudahkan Anda memasangkan headset virtual reality. MSI turut menerapkan solusi pendingin Silent Storm Cooling 3, mengusung tiga ruang terpisah untuk menangani panas yang dihasilkan CPU, GPU serta power supply. Udara dingin masuk dari sisi depan dan samping kiri, dikeluarkan dari kanan, atas dan belakang.

MSI Aegis TI 2

Seperti sistem gaming garapan MSI lain, Anda dipersilakan mengonfigurasi jeroannya sesuai kebutuhan. Jika dua buah GTX 1080 terasa berlebihan, Anda dapat menggantinya dengan GTX 1070 atau satu GTX 1080. Ada opsi prosesor Intel Core i7-6700K dan i5-6600K, sistem turut mendukung RAM hingga 64GB, serta penyimpanan berupa dua SSD (Super RAID 4) dan dua drive 3,5-inci; dibekali pula oleh networking Killer (Wireless AC 1435 dan Gigabit Ethernet E2400) serta power supply 850W 80 Plus Platinum.

Sebagai perangkat hiburan mutakhir, Aegis Ti turut dilengkapi teknologi amplifier Audio Boost 3 yang terintegrasi ke motherboard, mendukung beragam headset premium plus fitur noise cancelling, sanggup menghidangkan suara 30 persen lebih detail. Di sisi software, tersedia Nahimic Audio Enhancer 2 buat menyuguhkan audio virtual 7.1, juga berfungsi memudahkan Anda melacak keberadaan lawan dalam video game.

MSI Aegis TI 3

Di press release, MSI belum menyingkap berapa harga Aegis Ti. Sudah pasti ia bukanlah barang murah, saya menerka, perangkat ini ditawarkan di harga setara MSI Vortex.

Asus Singkap Rencana Untuk Hadirkan Gaming PC Futuristis ROG GT51CA ke Indonesia

Setelah dua pemain besar di ranah grafis akhirnya mengungkap deretan GPU mereka, kini tinggal para produsen hardware saling adu balap menciptakan produk canggih serta melakukan refresh komponen terhadap device yang masih dipasarkan. Asus sendiri tidak membuang banyak waktu, segera melangsungkan acara gathering kecil selepas masa liburan.

Di sini, sang perusahaan teknologi asal Taiwan itu tidak melangsungkan peluncuran besar-besaran seperti biasa, hanya menginformasikan agenda jangka pendek serta men-tease satu device anyar di keluarga Republic of Gamers, ditujukan bagi konsumen ‘tradisional’ yang masih menganggap PC desktop sebagai medium gaming terbaik. Sempat dipamerkan di Computex 2016, Asus menyingkap rencana untuk membawa ROG GT51CA ke Indonesia.

Asus ROG Gathering 10

Sebelum membahasnya lebih jauh, ada satu kabar buruk: unit demo ROG GT51CA yang seharusnya dipamerkan di acara itu masih tertahan di Bea Cukai. Jadi Asus hanya bisa memberikan presentasi mengenai fitur dan performa hardware, tapi tidak ada sesi hands-on serta demonstrasi.

Asus ROG Gathering 9

Desktop gaming ROG memang terkenal dengan penampilan uniknya, dan GT51CA sama sekali tidak mengecewakan jika Anda menginginkan desain yang futuristis serta agresif. Sekalias, bagian depannya mengingatkan saya pada robot Decepticon. Kesan ini diperkuat oleh sepasang lampu LED berwarna merah mirip mata, dan area ‘mulut’ asimetris ala turbin pesawat tempur.

Asus ROG Gathering 11

Wujud tubuhnya terinspirasi dari prinsip aerodinamis, terdiri atas rangkaian poligon. Di sisi samping, terdapat jendela buat memudahkan kita mengintip hardware di dalam. Asus menyediakan sistem pengelolaan kabel sehingga jeroan PC Anda terlihat rapi. Besarnya perhatian Asus terhadap desain membuahkan hasil membanggakan, GT51CA merupakan penerima penghargaan CES Innovation Awards 2016 dan memenangkan iF Design Award 2016.

Asus ROG Gathering 12

GT51CA turut membawa kabar gembira bagi Anda yang gemar mengutak-atik. PC ini menawarkan keleluasaan kustomisasi efek pencahayaan di casing, dari mulai logo khas ROG, air in-take ‘turbin jet’, serta striping – dengan pilihan sebanyak delapan juta warna. Satu lagi: saat mode overclock diaktifkan, pola pencahayaan akan berubah lebih dramatis. PC mengusung lighting ‘Aura’ di mana efek LED tak cuma terbatas di luar, namun juga tersinkronisasi ke LED di motherboard.

Asus ROG Gathering 1

Melihat wujudnya secara keseluruhan, Asus TOG GT51CA memang kurang cocok bagi ruang gaming berukuran kecil. Dimensi desktop gaming tersebut cukup besar, yaitu 262,17×599,5×582,88-milimeter, dan mempunyai bobot 23-kilogram.

Buat mempermudah user, Asus mencantumkan port-port penting di bagian depan PC, di antaranya tiga USB 3.0, sebuah port USB type-C, dan sepasang port audio in/out. Selain sajikan kecepatan transfer hingga 10Gbps, USB type-C juga mendukung fitur Quick Charging. Oh, port audio di sana bukan tipe biasa, Asus tak lupa membubuhkan chip DAC dan amplifier ESS Sabre.

Asus ROG Gathering 2

Beralih ke performa hardware, Asus mempersenjatai ROG GT51 mereka dengan CPU Intel Core generasi ke-6 (i7-6700K) yang sudah dimodifikasi sehingga performanya lebih kencang sekitar 14 persen dari varian standar. Produsen kemudian menambahkan fitur Turbo Gear, yaitu kemudahan overclock via satu tombol, mendongkrak CPU hingga 4,6GHz tanpa perlu reboot. Buat solusi panas, Asus telah menyiapkan Hydro Overclocking System.

Asus ROG Gathering 3
Produk-produk lain yang dipamerkan di ROG Store Mangga Dua.

Representasi Asus sempat menjelaskan sistem pendingin yang dipakai di GT51: solusi mereka ialah memisah zona panas. CPU ditangani oleh pendingin berbasis cairan, GPU diberikan saluran udara sendiri, lalu unit power supply di bawah juga mempunyai ruang sirkulasi terisolasi. Asus mengklaim, metode tersebut bisa mengurangi temperatur sistem sampai 31 persen.

Asus ROG Gathering 4
Asus ROG ‘Dream Machine’ dengan casing yang bisa dibuka-tutup secara otomatis.

Di dapur pacu grafis, Asus menyiapkan opsi dual GPU Nvidia GeForce GTX Titan X (12GB GDDR5) atau sepasang GTX 980 (4GB GDDR5) via SLI. Menjawab pertanyaan saya, ke depan akan ada pilihan GTX seri 1000, tetapi tidak ada rencana buat menghadirkan GPU Radeon.

Asus ROG Gathering 7
Sistem water-cooling dari GX700.
Asus ROG Gathering 8
Asus ROG GX700.

Menopang kedua komponen di atas, Asus membekali ROG GT61CA dengan memori RAM 16GB atau 64GB, penyimpanan SSD M.2 Gen 3 x4 (RAID 0) plus hard drive 2TB atau SSD 256GB SATA 3 256GB ditambah hard disk 1TB (tersedia konfigurasi HDD sampai 3TB dan SSD hingga 512GB), ditenagai oleh power supply 700- atau 500-Watt.

Keunikan lain ROG GT51 adalah kehadiran aksesori wearable ROG Band. Dengan mengenakan device tersebut layaknya smartband, sistem baru akan mengizinkan Anda mengakses data-data personal dalam GT51CA, atau dapat juga digunakan untuk mengaktifkan mode overclocking.

Asus ROG Gathering 13
ROG Band.

Berbicara harga, ROG GT51CA memang merupakan barang premium. Ada dua varian yang masuk ke Indonesia, tipe ‘entrylevel‘ dibanderol Rp 33,4 juta, sedangkan model ‘topend‘ ditawarkan seharga Rp 80,4 juta. Produk kabarnya akan tersedia pada bulan Agustus nanti.

Alienware Ramaikan E3 2016 dengan Empat Perangkat Gaming Anyar

Sepanjang event Computex 2016 kemarin, Alienware kelihatan seperti tenang-tenang saja di saat pesaing-pesaingnya tengah unjuk gigi, di antaranya MSI dan HP lewat lini gaming barunya yaitu HP Omen. Namun ternyata Dell menunggu hingga E3 2016 dimulai guna memamerkan senjata-senjata gaming terbarunya di bawah bendera Alienware.

Total ada empat perangkat baru yang dipertontonkan Alienware dalam gelaran E3 2016. Dua di antaranya adalah PC desktop dengan spesifikasi mengerikan, didampingi oleh suksesor Steam Machine dan sebuah notebook berlayar istimewa.

Alienware Aurora R5

Alienware Aurora R5 / Alienware
Alienware Aurora R5 / Alienware

Aurora R5 merupakan penerus dari Aurora R4 yang menawarkan performa epik dalam paket berukuran ringkas, ala MSI Aegis. Dimensi R5 kini bertambah kecil dibandingkan pendahulunya, tetapi di balik gaya minimalis tersebut bernaung spesifikasi kelas hardcore.

Bukan Alienware namanya kalau konsumen tak diberi opsi kustomisasi. R5 bisa dikonfigurasikan dengan spesifikasi tertinggi yang mencakup prosesor 10 core baru milik Intel, sepasang kartu grafis Nvidia GeForce GTX 1080, RAM 64 GB DDR4, serta M.2 SSD 1 TB dan HDD 2 TB dalam konfigurasi RAID.

Konfigurasi tertinggi tersebut juga bisa ditemani oleh sistem pendingin cair, dengan catatan budget Anda masih cukup. Harga buat konfigurasi terendahnya dipatok $800, tapi bisa naik berlipat-lipat jika Anda memilih konfigurasi tertingginya, mengingat prosesor 10 core Intel itu sendiri harganya $1.723.

Alienware Area 51

Alienware Area 51 / Alienware
Alienware Area 51 / Alienware

Anda tentunya belum lupa dengan Area 51 bukan? Sempat dipamerkan di ajang Computex tahun kemarin, Area 51 kini hadir mengusung spesifikasi terkini. Desain segitiganya masih dipertahankan, memastikan perangkat tidak overheating sekaligus terlihat keren setiap saat.

Dibandingkan Aurora R5 di atas, Area 51 benar-benar tidak mau kompromi soal spesifikasi. Konfigurasi tertingginya sama-sama mengusung prosesor Intel Core i7-6950X yang harganya selangit itu, tapi Area 51 juga dapat dijejali dengan tiga kartu grafis GTX 1080 sekaligus.

Area 51 memang ditujukan buat gamer yang secara teori punya modal tak terbatas. Harganya berawal di angka $1.700, dan terus naik hingga menembus $5.000 ketika Anda memilih konfigurasi tertingginya.

Alienware Alpha R2

Alienware Alpha R2 / Alienware
Alienware Alpha R2 / Alienware

Meski gaungnya terbilang tidak seberapa, Steam Machine belum mati. Buktinya, Alienware baru saja memperkenalkan generasi penerusnya, yakni Alpha R2. Desain R2 tidak banyak berubah, masih ringkas dan elegan, serta lebih kelihatan seperti sebuah game console ketimbang PC.

Spesifikasinya tentu saja sudah diperbarui dengan komponen generasi terkini yang meliputi prosesor Intel Core generasi keenam, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 960, RAM 16 GB DDR4, serta kombinasi M.2 SSD dan HDD. Anda memang belum bisa menikmati Oculus Rift atau HTC Vive dengan spesifikasi ini, tapi setidaknya Alpha R2 berjanji dapat menyajikan The Witcher 3 dalam resolusi 1080p 60 fps.

Soal harga, Alpha R2 dipatok mulai $500 untuk konfigurasi terendahnya. Konsumen juga bisa menyandingkannya dengan komponen Graphics Amplifier yang dijual secara terpisah.

Alienware 13 OLED

Alienware 13 OLED / Alienware
Alienware 13 OLED / Alienware

Sempat diendus eksistensinya di event CES bulan Januari kemarin, Alienware 13 OLED bisa dibilang sebagai salah satu gaming notebook dengan layar paling istimewa. Panel OLED beresolusi 2560 x 1440 pixel miliknya punya response time yang sangat tinggi, yakni 1 milidetik, memastikan grafik tersaji seapik mungkin tanpa kendala ghosting maupun artifact.

Spesifikasinya cukup mumpuni, mencakup prosesor Intel Core i7-6500U, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965, RAM 16 GB DDR3, M.2 SSD berkapasitas 512 GB, serta speaker khusus rancangan ahli pabrikan audio Klipsch. Semua itu dibungkus dalam bodi yang terbentuk dari material aluminium, tembaga dan serat karbon.

Sumber: Engadget.

Digital Storm Aura Merupakan Monster Gaming dalam Wujud ala iMac

Gaming PC yang kita kenal selama ini umumnya terdiri dari CPU tower, monitor beserta peripheral pendukung lainnya, entah itu PC rakitan atau PC branded dari nama-nama seperti Asus ROG atau MSI. Namun pernahkah tebersit di benak Anda sebuah PC gaming dalam wujud all-in-one (AIO), dimana CPU tower dan monitor dilebur menjadi satu ala iMac?

Tak usah dibayangkan lagi, sebab perangkat serupa sudah terlahir ke dunia. Namanya Digital Storm Aura, dan ia merupakan sebuah ‘monster’ gaming dalam wujud all-in-one PC. Digital Storm sendiri merupakan pabrikan gaming PC dan laptop asal AS yang sudah berkiprah sejak didirikan di tahun 2002.

Sisi luar Aura cukup menipu, pasalnya Anda hanya akan menganggapnya sebagai monitor 34 inci berlayar melengkung pada pandangan pertama. Padahal, di balik panel layar beresolusi 3440 x 1440 pixel tersebut bernaung sebuah gaming PC kelas atas dengan spesifikasi yang mengejutkan.

Aura sendiri hadir dalam empat konfigurasi. Yang paling standar ditenagai oleh prosesor Intel Core i5–6500, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 960 dan RAM 16 GB DDR4. Varian ini saja sebenarnya sudah cukup untuk menyajikan pengalaman gaming yang memuaskan, tapi setting grafik yang bisa diterapkan tentunya masih agak terbatas.

Selain prosesor 10-core, Digital Storm Aura juga mengemas GPU GTX 1080 yang berukuran bongsor di dalamnya / Digital Storm
Selain prosesor 10-core, Digital Storm Aura juga mengemas GPU GTX 1080 yang berukuran bongsor di dalamnya / Digital Storm

Lompat ke konfigurasi termahalnya, Aura mengusung prosesor Intel Core i7–6950X, yaitu prosesor 10-core yang baru saja diumumkan Intel di ajang Computex 2016. Namun itu baru separuh cerita, mengingat kartu grafis yang digunakan adalah Nvidia GeForce GTX 1080 yang punya kinerja dua kali lipat lebih kencang dibanding GTX Titan X.

Melengkapi semua itu adalah RAM Corsair Dominator Platinum DHX 32 GB DDR4, SSD Samsung 950 Pro 512 GB, HDD 1 TB, serta sistem pendingin cair untuk menjaga agar prosesornya tidak kepanasan di dalam casing yang penuh sesak tersebut.

Lalu berapa biaya yang dibutuhkan untuk meminang Digital Storm Aura? Pastinya tidak murah; varian terendahnya saja dipatok $1.999, sedangkan varian tertingginya yang mengemas prosesor 10-core dan GPU GTX 1080 itu akan menguras tabungan Anda senilai $4.998, belum termasuk peripheral pendukung seperti pada gambar. Mahal sekali? Well, prosesornya saja sudah berharga sepertiganya.

Sumber: PC Gamer.

Casing PC Besutan Cryorig Ini Punya Desain Seperti Mac Pro

Salah satu nilai jual utama PC adalah konsep modularnya. Hal ini turut didukung juga oleh sederet pabrikan casing PC yang tidak henti-hentinya menumpahkan ide-ide inovatif ke dalam produk-produknya, seperti salah satunya brand asal Taiwan bernama Cryorig berikut.

Sekadar informasi, Cryorig merupakan produsen CPU cooler, akan tetapi mereka kini sudah siap memperluas bisnisnya dengan merambah kategori lain yakni casing. Dalam debutnya ini, Cryorig sudah menyiapkan dua casing PC unik bernama Ola dan Taku.

Cryorig Ola bisa menampung kartu grafis kelas atas macam Nvidia GTX 1080 / Cryorig
Cryorig Ola bisa menampung kartu grafis kelas atas macam Nvidia GTX 1080 / Cryorig

Melihat wujud Cryorig Ola, saya jamin Anda pasti teringat akan Mac Pro. Memang benar casing ini terinspirasi oleh komputer termahal Apple tersebut, akan tetapi Cryorig telah membubuhkan sentuhan unik berupa panel depan dan belakang yang bisa dilepas-pasang, serta tersedia dalam dua tekstur yang berbeda, yaitu Brushed Aluminium dan Wood Veneer.

Wujud silindrisnya sendiri bukan tanpa alasan. Cryorig telah merancang supaya aliran udara di dalam casing bisa mengalir dengan lancar, serta memastikan tidak ada satu pun sudut yang tidak terkena udara. Lebih lanjut, terdapat kompartemen terpisah untuk CPU, GPU dan PSU sehingga panas yang dihasilkan masing-masing komponen tidak berbaur.

Pada bagian atasnya, sebuah kipas berukuran 140 mm bertugas menyedot dan membuang udara panas dari dalam casing, mirip seperti mekanisme yang terdapat di Mac Pro. Ola sendiri punya ruang yang cukup untuk kartu grafis kelas atas macam Nvidia GeForce GTX 1080 plus sepasang SSD atau sebuah HDD.

Cryorig Taku juga berfungsi sebagai dudukan monitor / Cryorig
Cryorig Taku juga berfungsi sebagai dudukan monitor / Cryorig

Beralih ke Cryorig Taku, casing ini pun tidak kalah fungsional dari Ola. Selain menjadi rumah dari komponen PC, ia juga merangkap tugas sebagai dudukan untuk monitor. Anda tak perlu khawatir tubuhnya bakal bengkok, sebab sasis Taku terbuat dari aluminium setebal 3 mm.

Pada sisi depannya, terdapat sebuah laci dimana semua komponen akan tersimpan, mulai dari motherboard mini-ITX, PSU, GPU sepanjang 250 mm, serta sepasang SSD atau sebuah HDD. Semua ini ditopang oleh empat kaki kayu yang membuat penampilannya secara keseluruhan terlihat kontras.

Semua komponen tersimpan dalam laci milik Cryorig Taku / Cryorig
Semua komponen tersimpan dalam laci milik Cryorig Taku / Cryorig

Kedua casing ini bakal dipamerkan di ajang Computex 2016 pada bulan Juni mendatang. Cryorig rencananya baru akan merilis Ola pada kuartal kedua tahun 2017, sedangkan Taku pada akhir 2016 atau kuartal pertama 2017.

Sumber: Ars Technica dan Cryorig.

HP Perkenalkan Omen, Lini Perangkat Gaming yang Terdiri dari Laptop, Desktop dan Monitor

Dell punya Alienware. Asus punya ROG. Acer punya Predator. Razer punya, well, Razer. Intinya, pasar perangkat gaming itu besar, kalau tidak pabrikan-pabrikan ini tak akan mau repot-repot membangun branding baru. Dan HP pun kini juga berpendapat sama.

Mereka memperkenalkan lini produk baru bernama Omen. Kalau Anda ingat, sebenarnya HP pernah merilis gaming laptop bernama Omen di tahun 2014. Namun kali ini Omen merupakan lini perangkat gaming lengkap yang terdiri dari laptop, desktop dan monitor.

Omen Laptop

HP Omen Laptop akan hadir dalam dua ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci / HP
HP Omen Laptop akan hadir dalam dua ukuran: 15,6 inci dan 17,3 inci / HP

Dari luar aura gaming-nya sudah amat terasa berkat penempatan logo Omen tepat di tengah-tengah bodi berbalut warna hitam dengan aksen serat karbon. Saat Anda buka, lagi-lagi aura gaming-nya makin menonjol berkat LED merah yang menyala di seluruh tuts keyboard-nya.

Omen Laptop hadir dalam dua varian ukuran: 15,6 inci dengan prosesor Intel Core i3 atau 17,3 inci dengan prosesor Core i5. Tentu saja ini merupakan spesifikasi dasar, mengingat konsumen bisa memilih konfigurasi yang lebih perkasa, mencakup layar beresolusi 4K, prosesor Core i7, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 965M, RAM 16 GB dan pilihan storage SSD 512 GB atau HDD 2 TB.

Soal harga, Omen Laptop varian 15,6 inci dengan konfigurasi standar akan dilepas seharga $900, sedangkan varian 17,3 incinya seharga $980. HP berencana untuk memasarkan keduanya mulai tanggal 10 Juli mendatang.

Omen Desktop

HP Omen Desktop datang dengan spesifikasi "VR-ready" / HP
HP Omen Desktop datang dengan spesifikasi “VR-ready” / HP

Didapuk sebagai PC yang VR-ready, Omen Desktop memiliki spesifikasi yang amat powerful. Casing berbahan logamnya pun tidak kalah keren dari Omen Laptop, lengkap dengan deretan LED di panel depan yang bisa berganti warna sesuai yang ditetapkan pengguna.

Konfigurasi termahalnya mencakup prosesor Core i7 6700K, kartu grafis Nvidia GTX GeForce 1080 Founder Edition atau AMD Radeon R9 390X, RAM 32 GB dan pilihan storage SSD 512 GB atau HDD 3 TB. Melengkapi itu semua adalah sistem liquid colling yang opsional, memastikan game VR yang terberat sekalipun dapat dilumatnya dengan mudah.

Berapa harganya? Untuk konfigurasi yang terendah saja, Anda harus merogoh kocek $1.000. Penjualannya sendiri baru akan dimulai pada bulan Agustus mendatang.

Omen 32 Display

HP Omen 32 Display dibekali teknologi AMD FreeSync untuk mengatasi problem tearing / HP
HP Omen 32 Display dibekali teknologi AMD FreeSync untuk mengatasi problem tearing / HP

Mendampingi Omen Desktop adalah Omen 32 Display, sebuah monitor dengan bentang diagonal layar 32 inci dan resolusi Quad HD (2560 x 1440 pixel). HP mengklaim spektrum warnanya mencapai 100 persen sRGB, dan ia juga telah mendukung teknologi AMD FreeSync. Sejauh ini belum ada informasi soal harganya, namun monitor ini juga akan dipasarkan mulai Agustus.

Sumber: The Verge dan HP.

[Review] Notebook Gaming Asus ROG G752VT Siap Sikat Game-Game Blockbuster Bergrafis Berat

Sudah lama gamer PC memandang rendah ide di belakang perancangan gaming notebook. Menurut mereka, kecilnya ruang membatasi kinerja hardware. Namun selama beberapa tahun ke belakang, ranah laptop spesialis gaming berkembang begitu pesat. Di brand-brand baru yang turut berkecimpung di sana, Republic of Gamers dikenal sebagai salah satu nama bereputasi tinggi.

Diungkap di penghujung 2015, G752VT adalah anggota baru keluarga ROG Asus sekaligus penerus model top-end G751. Seperti pendahulunya itu, notebook sudah masuk ke kategori desktop replacement. Gaming device eksotis semisal GX700 memang sangat mudah mencuri perhatian orang, tapi G752VT-lah yang berpeluang lebih tinggi untuk sampai ke tangan gamer.

Ada banyak penyempurnaan yang Asus terapkan agar G752 menjadi mesin gaming  ideal, dan saya diberikan kesempatan oleh sang produsen hardware asal Taiwan itu buat menjajal G752VT secara lebih pribadi. Dari sana, saya melihat sejumlah aspek unggulan pada penyajian produk: perubahan arah desain, keleluasaan opsi konfigurasi, harga ‘masuk akal’, dan sudah pasti performa hardware di dalam.

Penasaran secanggih apa ROG G752VT? Ayo simak ulasan lengkapnya.

Design, appearance & build quality

Asus Republic of Gamers G752VT 11

Asus Republic of Gamers G752VT 01

Republic of Gamers boleh dibilang merupakan salah satu brand pertama yang menggunakan warna hitam dan merah untuk menunjukkan identitas gaming. Tapi di acara pers Oktober lalu, Asus mengungkap arahan baru: style ala ‘Iron-Man’. Mereka digantikan palet warna lebih cerah: tubuh metalik mirip tembaga dengan finish brushed dan kombinasi warna jingga. Logo ROG di punggung layar akan menyala merah begitu notebook diaktifkan. Warna hitam hanya terdapat di area papan ketik.

Asus Republic of Gamers G752VT 15

Asus Republic of Gamers G752VT 34

Buat saya, G752VT memiliki desain paling menarik di antara laptop gaming sekelasnya. Asus tak melupakan detail-detail kecil, contohnya lapisan plastik transparan di sisi bawah, memperlihatkan sistem pendingin internal; serta pola-pola garis asimetris di beberapa zona (dekat tombol power dan di bawah). Dipadu heat sink ala exhaust di belakang, wujud G752VT menyerupai pesawat tempur alien.

Asus Republic of Gamers G752VT 13

Asus Republic of Gamers G752VT 17

Meskipun Asus mencoba mempresentasikan kesan metalik, tak semua bagian tubuhnya terbuat dari logam. Sebagian besar permukaan tubuh serta frame didominasi plastik. Dan ada kelemahan dari pemakaian material berbeda: terdapat sejumlah gap di area-area sambungan, misalnya di pinggiran lapisan karet, atau antara panel palm rest dengan body bawah.

Asus Republic of Gamers G752VT 18

Asus memanfaatkan chassis logam pada engsel display. Panel tersebut mempunyai ukuran cukup tebal, namun strukturnya tidak sekokoh yang saya harapkan. Ketika monitor ditarik dengan satu tangan, Anda bisa melihat panel sedikit melengkung. Hal serupa terjadi sewaktu area keyboard ditekan ke bawah. Buat saya, kendala ini sebenarnya tidak memengaruhi kenyamanan ber-gaming, tapi alangkah baiknya jika ia lebih solid lagi.

Seperti yang dibahas sedikit di atas, ROG G752VT merupakan desktop replacement. Ukurannya besar dan berbobot hampir empat kilogram tanpa menyertakan unit adapter dan kabel. Ruang seluas 41,66×32,26-sentimeter digunakan Asus untuk menaruh set keyboard lengkap, tanpa ada pengurangan ukuran tuts numpad.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Keyboard dilengkapi LED backlight merah dengan dua pilihan mode via Hot Zone. Tidak ada warna lain, cuma opsi tiga level kecerahan. Saya menyayangkan, lampu LED merah tersebut tampak bocor ke pinggir tuts, sehingga kadang jadi mengalihkan perhatian sewaktu saya memakai G752VT di ruangan gelap.

Display

G752VT menyuguhkan resolusi 1080p di panel IPS LG Philips LP173WF-SPF3 17,3-inci. Setting ini terlihat biasa saja, apalagi kompetitor sudah mulai mengadopsi 4K. Namun setup standard itu terbayarkan melalui topangan teknologi G-Sync dan refreh rate 75Hz. G-Sync ialah fitur primadona notebook, memastikan kenyamanan bermain walaupun frame rate terpaksa turun ke bawah 40. Berkatnya, game tetap terasa mulus dan tidak stuttering. Batasan maksimal di full-HD juga menjaga kartu grafis agar tidak ‘kelebihan beban’.

Asus Republic of Gamers G752VT 16

Layar tersebut menghasilkan kontras 680:1, dan mutu secara sekeluruhan mirip dengan G751. Melalui sedikit riset di internet, color gamut berada di 92 persen sRGB dan 72 persen AdobeRFB. Output gambarnya tajam, level brightness-nya tinggi, viewing angle-nya luas, kemudian warna juga cerah dan akurat. Andai Asus memanfaatkan coating gloss, visual akan lebih baik lagi, tapi jenis matte di G752VT membuat display tampil prima saat Anda memakainya di luar ruangan.

Asus Republic of Gamers G752VT 10

Di game, display tersebut memudahkan kita mendeteksi lawan yang sedang bersembunyi. Dan untuk film, tone tersuguh secara natural.

Keyboard, touchpad & palm rest

Dalam pemakaian selama beberapa minggu, baik untuk gaming maupun bekerja, saya sangat mengapresiasi komponen papan ketik G752VT. Anda dimanjakan dengan fitur anti-ghosting serta key travel sejauh 2,5-milimeter. Untuk kelas chiclet, tiap tuts-nya berkualitas tinggi, kokoh dan stabil, mengeluarkan suara ‘tik’ lembut ketika jari menari di atasnya – walaupun belum mampu menyaingi keyboard mekanik GT80 Titan. Di kiri atas, Anda dapat mengkustomisasi (dan mengakses) lima tombol macro plus shortcut ke app XSplit Gamecaster.

Asus Republic of Gamers G752VT 09

Asus Republic of Gamers G752VT 06

Touchpad G752 diadopsi dari G751, berbentuk trapesium seluas 11,6-12,2×7,75cm. Permukaannya halus, memastikan pengendalian kursor mouse-nya akurat. Anda dipersilakan menggunakan Asus Smart Gesture untuk mengkonfigurasi input sampai empat jari. Dua tombol mouse di sana mempunyai tekstur lebih kasar, terasa empuk sewaktu ditekan.

Asus Republic of Gamers G752VT 04

Area palm rest sangat lapang, juga nyaman karena lapisan karet – kira-kira 40 persen dari total luas notebook. Temperatur area kanan relatif lebih tinggi dibanding kiri palm rest, tapi tanpa memakainya di ruangan berpendingin udara, suhu berada di level yang nyaman.

Audio

Asus memposisikan speaker di belakang display dan membubuhkan sebuah subwoofer di bawah unit. Output-nya seimbang – jernih, tajam dan subwoofer sangat membantu bass; efek ledakan di permainan action cukup meyakinkan. Tapi akan lebih terasa memuaskan jika speaker-nya dibuat lebih lantang lagi. Supaya optimal, saya tetap merekomendasikan Anda menambahkan speaker atau mengenakan headset gaming.

Asus Republic of Gamers G752VT 35

Connectivity & Interface

Notebook gaming ini dibekali sebuah port USB type-C Thunderbolt, satu HDMI, empat USB 3.0, SD card reader, satu jack microphone-in, satu jack headphone-out, port LAN, konektivitas Wi-Fi dual-band 802.11AC, Bluetooth 4.0, serta optical drive Blu-ray.

Asus Republic of Gamers G752VT 14

Hardware & battery

Asus membenamkan prosesor Intel Core i7-6700HQ berkecepatan 2,6GHz, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan RAM DDR4 sebesar 64GB (Anda tidak salah baca). Unit review ini menggunakan storage SSD SAMSUNG MZVPV512 512GB dan hard drive Seagate 2TB 5400rpm. Laptop dibundel bersama baterai non-removable 67Wh, kapasitasnya sangat kecil. Untuk gaming, ia segera habis kurang dari satu jam. Itu mengapa sekali lagi, G752 lebih cocok disebut sebagai desktop replacement, sebab ia tidak bisa jauh-jauh dari sumber listrik.

Gaming performance

Buat menakar performa gaming ROG G752VT, saya memanfaatkan software benchmark Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, serta mengujinya secara instensif dengan permainan Fallout 4, The Witcher 3: Wild Hunt dan Grand Theft Auto V. Satu aspek paling istimewa dari notebook ini ialah ia bekerja dengan sangat hening, meskipun di kondisi full-load.

Asus Republic of Gamers G752VT 22

Asus Republic of Gamers G752VT 21

Di kedua app benchmark Unigine itu, saya memilih API DirectX11 di setting ultra, level tessellation extreme, dan anti-aliasing 8x. Skor tertingi Heaven ialah 759, dengan rata-rata 30fps, minimal 17,8 dan maksimal 63. Kemudian di Valley, G752VT memperoleh nilai 1364, rata-rata 32fps, minimal 18fps dan tertinggi 61fps.

Asus Republic of Gamers G752VT 23

Asus Republic of Gamers G752VT 24

Grand Theft Auto V konon merupakan salah satu permainan dengan spesifikasi hardware paling menuntut. Lewat setting default di resolusi 1080p, game beroperasi semulus sutra. GTA V jarang sekali turun dari 50fps, stabil di 65 ke atas. Detail karakter serta objek tidak berkurang dan terlihat jelas: pori-pori dan kerutan di wajah Michael, efek kerutan pada pakaian, bayangan, pencahayaan dan pantulan sinar matahari, semua hadir di sana.

Asus Republic of Gamers G752VT 27

Asus Republic of Gamers G752VT 36

Asus Republic of Gamers G752VT 28

Fallout 4 juga berjalan sangat baik lagi tanpa masalah ketika saya set opsi grafis di ultra. Frame rate memang tidak setinggi GTA V, namun G752VT sanggup menjaga performa tetap stabil, dan tidak pernah jatuh di bawah 40. Berkat G-Sync, transisi frame rate dari 41 ke 60-an sangat halus, tidak tersendat-sendat. Efek light shaft terlihat menonjol sewaktu terjadi badai radiasi, lalu saat langit cerah, Anda bisa melihat runtuhan-runtuhan kota di seberang perairan.

Asus Republic of Gamers G752VT 26

Asus Republic of Gamers G752VT 33

Asus Republic of Gamers G752VT 25

Tes terakhir bagi ROG G752VT adalah menangani Nvidia HairWorks di The Witcher 3. Di setting ultra dengan slider HairWorks maksimal, game berjalan di 24fps sampai 33fps. Tingkat frame rate paling rendah ialah sewaktu Geralt harus menghadapi gerombolan monster Drowner di gorong-gorong bawah tanah. Namun ketika saya kembalikan setting grafis ke default, fps segera meroket ke 50 sampai 60.

Asus Republic of Gamers G752VT 29

Asus Republic of Gamers G752VT 37

Asus Republic of Gamers G752VT 30

Saya sama sekali tidak ragu, G752VT tak akan kesulitan mengangkat berbagai game 3D anyar. Syaratnya, permainan tersebut harus dioptimalkan untuk PC. Dengan penggunaan platform Windows 10 dan kehadiran chip GeForce GTX 970M, G752VT kompatibel ke judul-judul yang mendukung API DirectX 12.

Verdict

Brand Republic of Gamers selalu menjadi rekomendasi bagi Anda yang mencari hardware berkualitas. Asus ROG G752VT memang berukuran besar, tapi penampilannya sangat anggun. Notebook menawarkan kinerja mumpuni buat menangani game-game bergrafis berat. Walupun demikian, ia bukanlah lompatan besar dari G751, apalagi mengingat kompetitor terus mengejar dengan agresif.

Faktor-faktor unggulan di dalam G752VT antara lain ialah layar berteknologi G-Sync, kesanggupan laptop berjalan dengan begitu hening di temperatur yang rendah, serta masih menyisakan ruang buat upgrade komponen. Namun sedikit masukan untuk Asus: quality control masih bisa ditingkatkan lagi, khususnya di produk high-end seperti G752. Saya masih bisa melihat sinar keluar dari gap di layar.

Seperti penjelasan sebelumnya, G752 ditawarkan di harga yang masuk akal dan Asus turut menyediakan lima pilihan model, masing-masing mempunyai susunan hardware berbeda. Harganya dibanderol mulai dari US$ 1500 sampai US$. 3.500. G752VT sendiri dijajakan di US$ 1.800.

Asus Republic of Gamers G752VT 03

iBuyPower Ramu Gaming PC Spesialis Esport, Revolt 2

Berbeda dari gamer hardcore, menyediakan perangkat yang tepat bagi atlet esport memerlukan sentuhan khusus. Mereka memang sangat menuntut produk berperforma tinggi, tapi tak seperti para antusias hardware, kebanyakan gamer profesional tak mau ambil pusing dalam menyiapkannya. Hal ini mendorong iBuyPower memperkenalkan generasi kedua PC small form factor mereka.

Dinamai Revolt 2, ia sudah mulai menampakkan diri di penghujung 2015. Sang produsen asal Amerika itu menghadirkannya sebagai solusi dari kendala umum pemakaian PC desktop: komponen-komponen penting tertutup dan sulit dijangkau. Revolt 2 didesain agar kompatibel dengan hardware berukuran penuh, tapi tetap berprinsip pada pengoptimalan penggunaan ruang.

iBuyPower Revolt 2 01

Lalu apa hubungannya hal tersebut dengan esport? Tyrone Wang selaku manager of esports development iBuyPower memberikan penjelasan pada Polygon, “Masalah besar [saat turnamen atau streaming] adalah para pemain menggunakan setting sendiri. Kadang mereka perlu membongkar-pasang SSD. Artinya, sekrup dan panel samping harus dilepas. Kami mendapatkan ide untuk menaruhnya di depan [via fitur SSD Swapping] supaya proses hanya memakan waktu 20 detik.”

Rancangan Revolt 2 sendiri fokus pada kartu grafis. Di website, iBuyPower menyatakan bahwa PC SFF tersebut memastikan GPU Anda jadi pusat perhatian. Sebagai bumbu penampilan, produsen turut membubuhkan fitur smart light RGB. Saat sistem aktif, kita bisa melihat komponen itu bekerja, dipadu efek-efek pencahayaan – warna-warni dapat berubah, berputar-putar atau mengeluarkan pola pulsing.

iBuyPower Revolt 2 03

Untuk panel penutup hardware, iBuyPower menggunakan jenis plastik non-transparan. Bagian ini dapat dijadikan wadah branding, memungkinkan kita untuk membubuhkan logo tim esport atau sekedar menyesuaikannya warna luar dengan jeroan di dalam. Lighting sendiri bisa dikonfigurasi melalui app. Di sana terdapat pilihan 16 juta warna.

Penempatan kartu grafis di sisi atas membuat ruang di dalamnya lapang. Revolt 2 mendukung motherboard jenis mini-ITX serta sistem pendingin ‘full-sized‘. Ia mempunyai dimensi 45,7×22,9×38,1cm, mampu menyimpan dua buah SSD di depan dan satu hard drive 3,5-inci di dalam, serta cocok ke hampir semua tipe GPU Nvidia maupun Radeon (kecuali PowerColor Devil 13).

iBuyPower Revolt 2 02

Tersedia tiga model Revolt 2, yaitu varian standard, Pro serta Extreme dalam dua opsi warna – hitam dan putih. Tentu saja konsumen dipersilakan mengkustomisasi susunan hardware-nya sesuai kebutuhan. Revolt 2 dijajakan seharga mulai dari US$ 900 sampai US$ 1.900.

Sumber: iBuyPower.com.

Berdesain Compact, Gaming PC MSI Vortex Sanggup Tangani 4K

Dua bulan lalu, MSI membuat sebuah pengumuman di website mereka. Isinya adalah berita tentang tiga produk yang memperoleh penghargaan CES 2016 Innovation Awards. Dua model mempunyai penyuguhan cukup familier, tapi satu tipe terbilang unik dan misterius. Saat itu MSI hanya memperkenalkannya dengan nama Vortex, meski detail mengenainya masih sangat minim.

Tentu saja, MSI Vortex melakukan debut perdana di ajang Consumer Electronics Show 2016. Ia adalah PC compact dengan spesialisasi gaming, mungkin sedikit mengingatkan kita pada Apple Mac Pro, namun dilengkapi pernak-pernik khas sang produsen asal Taiwan itu. Tak cuma penampilannya yang unik, kapabilitas hardware Vortex hanya bisa ditemui di PC-PC tower rakasa atau notebook gaming premium.

Wujud keseluruhan Vortex sangat mengesankan. Ia mengusung wujud silinder dipadu desain futuristik, dengan kombinasi warna hitam serta perak di tubuhnya, dibumbui garis LED merah (bisa dikustomisasi) sebagai ciri khas Gaming G-Series. Buat saya pribadi, ia mirip versi masa depan helm kesatria abad Pertengahan. Vortex sanggup menjadi rumah bagi hardware-hardware high-end walaupun cuma memiliki volume 6,5-liter.

MSI Vortex 03

Casing mini Vortex mampu menyimpan dua kartu grafis Nvidia GeForce GTX 980Ti dalam formasi SLI, menopang prosesor Intel Skylake i7-6700K, menyediakan dua slot PCI-e 3.0 x4 M.2 SSD, dan dapat dibubuhkan RAM DDR4 sampai 64GB. Sebelum Anda heboh bagaimana GTX 980Ti bisa dimampatkan di sana, MSI memanfaatkan varian mobile dari tipe desktop. Secara teori, hampir tidak ada gap performa antara kedua versi.

Kendala pada rancangan padat adalah temperatur yang tinggi. Solusi MSI ialah sistem pendingin 360 derajat Silent Storm. Ia menghisap udara dari sisi atas, mengalirkannya ke bagian dalam pola memutar, kemudian mengeluarkannya dari bawah. Metode ini menjaga semua komponen interior tetap berada di suhu normal. Saat full-load, fan hanya mengeluarkan suara 37-desibel.

MSI Vortex 02

Menariknya lagi, desain Vortex memungkinkan kita mengakses hardware untuk melakukan upgrade. Lalu seperti biasa, Anda turut disajikan fitur-fitur fimilier contohnya networking Killer (DoubleShot-X3 Pro, Shield), Nahimic Audio Enhancer, bundel XSplit Broadcaster, serta konektivitas Thunderbolt 3.0.

Vortex disiapkan untuk menangani output video 4K, didemonstrasikan di CES 2016 buat menjalankan The Witcher 3. PC gaming berukuran mungil ini juga memperoleh ‘sertfikasi’ VR Ready dari Nvidia.

MSI belum mengumumkan harganya, tapi dapat dipastikan Vortex dijajakan sebagai produk premium. Kabarnya, Vortex akan diluncurkan di tahun ini juga.

Sumber: Tom’s Hardware, Tom’s Guide & MSI.