Blibli Rugi Rp5,53 Triliun di 2022, Terus Dorong Efisiensi Biaya

PT Global Digital Niaga Tbk (IDX:BELI) atau Blibli mencatat rugi bersih sebesar Rp5,53 triliun di sepanjang 2022, atau naik 65% dari Rp3,35 triliun di 2021. Meningkatnya kerugian ini dikarenakan beban pokok pendapatan Blibli bengkak menjadi Rp14,04 triliun dari tahun sebelumnya Rp8,27 triliun.

Pendapatan bersih perseroan naik 72,3% menjadi sebesar Rp15,26 triliun dari Rp8,85 triliun pada 2021. Pendapatan terbesar datang dari segmen ritel online Rp10,42 triliun (naik 38,71%), toko fisik Rp3,58 triliun (naik 299,25%), dan institusi Rp2,47 triliun. Dari pendapatan tersebut, perseroan mencetak laba bruto Rp1,22 triliun, naik 111% dari sebelumnya Rp580 miliar.

Akan tetapi, terdapat sejumlah beban yang nilainya melampaui angka laba bruto. Di antaranya, beban pokok penjualan Rp14,04 triliun, beban umum dan administrasi Rp3,37 triliun, beban lainnya Rp50,41 miliar, dan pendapatan lainnya Rp92,08 miliar. Rugi usahanya mencapai Rp5 triliun atau membengkak dari rugi Rp3,78 triliun di 202.

Divestasi GoTo

Masih merahnya kinerja Blibli membuat total aset turun menjadi Rp14,07 triliun dari sebelumnya Rp18,38 triliun. Penyebabnya, ada pembayaran utang ke sejumlah bank yang membuat penurunan aset kas dan setara kas menjadi Rp3,07 triliun dari sebelumnya Rp4,9 triliun.

Kemudian, terdapat penurunan aset investasi menjadi Rp1,97 triliun dari Rp4,8 triliun dikarenaan Blibli menjual seluruh aset investasinya pada saham GoTo. Liabilitas juga turun menjadi Rp3,59 triliun dari Rp8,3 triliun. Kendati total aset dan liabilitas turun, Blibli menyebut masih memiliki cashflow positif sehingga ada runway yang cukup untuk operasional selanjutnya.

Co-Founder dan CFO Blibli Hendry menyampaikan, tahun lalu seluruh segmen bisnis perseroan tumbuh pesat di atas tren industri, disertai dengan kinerja keuangan yang lebih sehat. Menurutnya, ini merupakan hasil dari usaha berkelanjutan melalui beberapa langkah strategis, termasuk ekspansi pilihan produk, pengembangan ekosistem, dan penerapan efisiensi biaya di berbagai area untuk memperoleh struktur biaya yang lebih baik.

Untuk tahun ini, manajemen berencana untuk memperbaiki kondisi keuangannya dengan melakukan efisiensi biaya di berbagai area untuk memperoleh struktur biaya yang lebih baik. Caranya dengan berfokus pada strategi kepemimpinan biaya (cost leadership), optimalisasi marjin, dan keunggulan operasional ekosistem.

Ia meyakini strategi ini merupakan jalur yang tepat untuk mengembangkan bisnis lebih jauh dan pada saat bersamaan, semakin mendekatkan perseroan pada profitabilitas. “Sementara itu, posisi kas serta fasilitas kredit yang kami miliki saat ini cukup untuk membiayai seluruh strategi bisnis masa yang akan datang,” kata dia dalam keterangan resmi, kemarin (30/3).

Perkuat omnichannel

Manajemen perseroan juga menyampaikan rencana untuk memperkuat sinergi potensial di dalam ekosistem untuk mendorong penjualan silang (cross-selling) antar platform, serta memperkuat strategi omnichannel melalui ekspansi toko-toko fisik yang lebih luas lagi.

Diyakini strategi ini membuat perseroan mampu bertumbuh secara lebih efisien dengan mengurangi biaya iklan dan pemasaran, serta menurunkan biaya akuisisi pelanggan.

Informasi terbaru disampaikan, perseroan ditunjuk menjadi salah satu dari mitra kunci strategis di Indonesia oleh merek global Apple, untuk melengkapi hubungan jangka panjang yang telah terjalin sebelumnya dengan beberapa merek global terkemuka lain, termasuk Samsung. Hal ini akan menjadi pendorong pertumbuhan positif untuk bisnis Ritel 1P di masa yang akan datang.

Per akhir 2022, perseroan telah membuka sebanyak 74 toko consumer electronics, sehingga jumlah toko yang dioperasikan menjadi 126 toko. Rinciannya, 79 toko merek-tunggal (monobrand), seperti Samsung Experience Store, hello (toko merek-tunggal Apple), dan lainnya; 47 toko multi-merek (multibrand), seperti Blibli Store dan Tukar Tambah, dan 70 gerai supermarket premium secara nasional.

GOTO Kembali PHK 600 Karyawan Demi Rampingkan Bisnis

GOTO kembali melakukan PHK 600 karyawan di sejumlah unit bisnis. Langkah efisiensi ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja bisnis yang dijalankan perusahaan jadi lebih efisien dan keberlanjutan.

Mengutip edaran dari Direktur Utama GOTO Group Andre Soelistyo untuk karyawan pada hari ini (10/3) yang diterima DailySocial.id, disampaikan sebelum mengambil keputusan tersebut, perseroan telah mengkaji secara menyeluruh bagaimana meningkatkan kontribusi dari setiap kegiatan bisnis.

Kesimpulannya adalah:

Prioritas ulang dengan fokus pada bisnis inti.

“Kita harus mengambil keputusan sulit untuk menjauh dari area non-inti hingga tiba waktunya untuk berinvestasi lagi dalam masa pertumbuhannya,” kata Andre.

Untuk menjadi berkelanjutan, perseroan berhenti melakukan hal-hal yang tidak harus dilakukan jika tidak memberikan dampak yang tinggi untuk jangka panjang. Contohnya, perseroan akan menutup bagian tertentu dari bisnis Mitra agar sumber daya perusahaan dapat difokuskan pada kegiatan yang akan mendorong dampak lebih besar. Juga dalam kondisi di mana kebutuhan perekrutan menurun karena ada restrukturisasi di tim rekrutmen.

Penyederhanaan

Ada beberapa area di seluruh bisnis yang di mana beberapa tim melakukan hal yang sama. Mungkin mereka menggunakan alat yang berbeda untuk hal yang sama atau mungkin dibuuthkan karena beberapa di antaranya diperlukan karena keberagaman konsumen yang dilayani. Manajemen pun mengidentifikasi duplikasi yang tidak diperlukan, kemudian mengonsolidasikan dan memusatkan tim demi memastikan hasil yang konsisten.

Dampaknya, perseroan akan menggabungkan beberapa unit dalam bisnis merchant GOTO Financial menjadi satu tim layanan merchant yang terdiri dari online, offline, dan pinjaman, dengan dua bisnis merchant offline digabungkan menjadi satu unit.

“Dengan melakukan ini, kami membuat satu unit kohesif yang memungkinkan kami memberikan proposisi nilai holistik untuk pedagang kami, sambil menghilangkan tim dan proses yang tumpang tindih.”

“Kami juga merampingkan grup fungsi perusahaan induk GOTO karena berbagai bagian digabungkan dan redundansi, serta duplikasi dikurangi untuk memastikan dukungan kualitas yang lebih tinggi untuk bisnis yang lebih akurat,” lanjut Andre.

Teknologi

Sebagai perusahaan yang bekerja dengan data dalam jumlah besar, ada banyak peluang untuk menyempurnakan teknologi untuk meningkatkan cara perseroan bekerja dengan data tersebut. Dengan memanfaatkan teknologi lebih dalam, ada proses rekonsiliasi manual yang sulit sedang dilakukan, percepatan eksekusi, mengurangi proses manual dan margin of error, serta meningkatkan layanan. Proses dan alat baru yang telah diperkenalkan dalam tim di seluruh bisnis akan memastikan pengoperasian yang lebih lancar, layanan yang lebih baik, dan penanganan data yang lebih cepat.

“Meski perubahan ini diperlukan untuk GOTO, dengan berhati-hati saya sampakan bahwa akibatnya, sekitar 600 posisi dalam ekositem GOTO akan terpengaruh,” kata Andre.

Karyawan yang terdampak akan memperoleh dukungan lebih dari diwajibkan oleh peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku selama masa transisi, mulai dari dukungan finansial, karier, dan kesejahteraan.

Seluruh informasi di atas juga telah disampaikan secara resmi oleh manajemen GOTO melalui media rilis.

“Setiap karyawan telah berperan penting dalam perjalanan GoTo, dan kami sangat mengapresiasi kontribusi mereka dalam membangun bisnis dan bersama-sama mendukung GoTo untuk mencapai misi perusahaan,” tulis juru bicara GOTO.

Ini merupakan efisiensi gelombang kedua yang dilakukan GOTO setelah terakhir pada November 2022. Saat itu GOTO merumahkan 1.300 karyawan.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 Desember 2022, jumlah karyawan GOTO tercatat sebanyak 10.541 karyawan tetap.

Application Information Will Show Up Here

GOTO Optimistis Capai EBITDA Positif di Akhir 2023

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis dapat mencetak hasil positif untuk EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023 dalam rangka mempercepat target profitabilitas. Target ini diestimasi terealisasi lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, yakni 18 bulan atau kuartal II 2025.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menyampaikan target ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif. Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo, meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth).

“Perseroan harus menempuh langkah baru yang memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan di atas pertumbuhan pesat. Hal ini dicapai dengan terus melakukan inovasi produk yang memastikan terciptanya nilai jangka panjang bagi GoTo dan para pemangku kepentingan,” katanya dalam keterangan pers, kemarin (16/2).

Menurutnya, secara struktur EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri, tanpa pendanaan eksternal.

EBITDA yang disesuaikan merupakan ukuran keuangan non-PSAK yang dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusunan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.

Andre melanjutkan, sepanjang tahun lalu perseroan telah menerapkan rencana matang untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, berfokus pada optimisasi pendapatan, pengelolaan beban usaha secara disiplin, serta pengembangan berbagai produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi.

“Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat.”

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menambahkan, margin kontribusi untuk kuartal IV 2022 telah melampaui pedoman kinerja perseroan, sementara nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto berada dalam pedoman kinerja perseroan.

“Hal ini menunjukkan perseroan dapat terus tumbuh secara sehat sambil terus melaju cepat menuju profitabilitas. Perseroan melakukan kajian secara berkala untuk memastikan implementasi optimal dari strategi bisnsi yang berfokus pada bisnis intinya,” kata Lo.

Ia juga menuturkan bahwa perseroan sedang mempertimbangkan opsi untuk melakukan divestasi aset non-core (non-inti), seiring dengan fokus mencapai target profitabilitas di akhir tahun ini.

Berikut tiga langkah strategis GoTo yang sudah diterapkan sejak 2022:

    • Optimisasi Pendapatan

Mencakup eksplorasi peluang untuk optimalisasi struktur komisi di unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce, termasuk yang telah diumumkan pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 lalu. Strategi ini juga meliputi pengembangan bisnis dengan margin pendapatan lebih tinggi, seperti iklan, layanan transportasi premium, serta produk pinjaman yang terus dikembangkan.

    • Pengelolaan Beban Usaha

Mencakup analisis menyeluruh yang dilakukan secara rutin terhadap tiap komponen beban usaha, untuk memastikan setiap biaya yang dikeluarkan memberikan imbal hasil yang optimal yang mendukung pencapaian target profitabilitas perseroan. Hal ini meliputi optimisasi biaya insentif dan marketing yang lebih tepat sasaran, unifikasi poin penghargaan, serta inisiatif rasionalisasi biaya lain, termasuk pengembangan infrastruktur engineering bersama, piranti dan aplikasi middle layer, optimisasi beban operasional, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi

    • Pengembangan Produk berbasis Ekosistem Terintegrasi

Keunggulan kompetitif GoTo berada pada ekosistem produk yang meliputi layanan On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology. Perseroan akan terus mengembangkan produk-produk yang memanfaatkan keunggulan tersebut, sehingga mampu memberikan lebih banyak solusi bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan berkualitas secara jangka panjang.

Saat ini perseroan belum memaparkan kinerja keuangannya secara penuh untuk periode kuartal IV dan full year. Rencananya akan disampaikan pada Maret mendatang.

Kinerja keuangan

  1. Di kuartal IV 2022, nilai GTV Grup GoTo tumbuh 18% (YoY) mencapai Rp162 triliun. Di Sepanjang 2022, GTV tahunan naik 33% mencapai Rp613 triliun.
  2. Pendapatan bruto di kuartal IV 2022 dan kinerja full year hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.
  3. Margin kontribusi di kuartal IV 2022 dan kinerja full year, hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.

GoTo Umumkan Jajaran Kepemimpinan Baru, Akan Diusulkan di RUPSLB Maret Mendatang

GoTo hari ini (08/2) mengumumkan pembaruan kepemimpinan perusahaan. Pengumuman ini sebagai bagian dari agenda Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada 2 Maret 2023, dengan agenda yang mencakup di antaranya pengajuan perubahan jajaran Dewan Komisaris, Direksi, serta penunjukan Komisaris Independen baru.

Penyegaran direksi juga diharapkan bisa membuat GoTo bisa menjalankan operasional bisnis secara lebih efisien dan mempercepat upayanya untuk mencapai profitabilitas.

Susunan baru yang diajukan

Dewan Komisaris

Komisaris Utama

Garibaldi Thohir

Komisaris

William Tanuwijaya

Komisaris

Agus D. W. Martowardojo

Komisaris

Patrick Sugito Walujo

Komisaris

Winato Kartono

Komisaris

Wishnutama Kusubandio

Komisaris Independen

Dirk Van den Berghe

Komisaris Independen

Robert Holmes Swan

Komisaris Independen

Marjorie Lao

Dewan Direksi

Direktur Utama

Andre Soelistyo

Direktur

Wei-Jye Jacky Lo

Direktur

Catherine Hindra Sutjahyo

Direktur

Hans Patuwo

Direktur

Melissa Siska Juminto

Direktur

Nila Marita

Direktur

Pablo Malay

Pengajuan komisaris baru

Nama pertama yang diajukan adalah Agus Martowardojo untuk masuk ke jajaran Komisaris. Agus sendiri seharusnya bukan nama baru bagi perusahaan, karena mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut sebelumnya adalah Komisaris Utama Tokopedia — ditunjuk pada Januari 2019.

Agus Martowardojo saat ditujuk sebagai Komisaris Utama Tokopedia / Tokopedia
Agus Martowardojo saat ditujuk sebagai Komisaris Utama Tokopedia / Tokopedia

Nama baru lainnya adalah Marjorie Lao (CFO LEGO Group) yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen perseroan. Lalu ada Patrick Walujo yang akan menjabat sebagai Komisaris — tentu sebagai pimpinan Northstar Group (investor awal Gojek) Patrick juga bukan orang baru bagi GoTo.

Terakhir ada Winato Kartono yang juga ditunjuk sebagai Komisaris GoTo. Ia merupakan Founding Partner Provident, perusahaan modal ventura yang juga sempat berinvestasi ke perseroan.

Pada saat yang sama, William Tanuwijaya akan bertransisi dari tanggung jawab eksekutifnya di Tokopedia dan mendedikasikan waktunya secara penuh di Grup GoTo. William akan terus menjalankan fungsinya di Dewan Komisaris GoTo, sebagai Co-Chairman.

“Kini, saya akan mendedikasikan waktu saya untuk membangun dan mencapai visi misi Grup GoTo, bekerja secara erat dengan manajemen untuk membangun salah satu perusahaan paling ikonik dan bermakna di panggung dunia,” ujar William.

Presiden Grup GoTo, Patrick Cao, akan bertransisi menuju peran baru, yakni mengepalai GoTo Future Fund, dana abadi yang akan fokus pada inisiatif keberlanjutan untuk mendukung tercapainya komitmen keberlanjutan Tiga Nol GoTo pada tahun 2030 yaitu nol emisi karbon, nol sampah dan nol hambatan.

Kevin Aluwi dan Anthony Wijaya mundur

Adanya penunjukan komisaris baru tersebut salah satunya ditengarai dari mundurnya Kevin Aluwi dari jajaran Komisaris Perseroan. Kendati demikian, ia tetap merupakan pemegang saham dengan hak suara multipel (SDHSM) di GoTo.

Kevin Aluwi adalah salah satu co-founder Gojek / Gojek

Sementara Direksi GoTo Anthony Wijaya juga mundur dari jabatannya, karena ingin fokus di unit e-commerce GoTo. Selanjutnya ia akan menjadi COO Tokopedia.

Direksi baru, tunjuk presiden di setiap unit bisnis

Pablo Malay dan Nila Marita diajukan untuk menjadi Direktur baru di Perseroan, masing-masing akan menjadi Chief Corporate Officer dan Head of External Affairs.

Dan kini GoTo juga menambahkan jabatan Presiden dalam struktur organisasinya, disesuaikan 3 pilar bisnis utamanya, yakni On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology. Melisa Siska Jumianto diajukan sebagai Presiden untuk unit bisnis e-commerce, dengan tetap merangkap jabatan sebagai CHRO GoTo dan COO Tokopedia.

Sementara Catherine Hindra Sutjahyo akan menjadi Presiden untuk unit bisnis on-demand. Dan Hans Patuwo di unit bisnis fintech.

“Menetapkan para Presiden untuk mengepalai unit bisnis dalam Grup adalah langkah kunci untuk mendorong integrasi ekosistem lebih erat sebagai One GoTo. Perseroan telah mengawali babak baru sebagai perusahaan terbuka, hal ini membutuhkan gaya kepemimpinan baru, yang dapat bekerja sama untuk menjadikan GoTo ekosistem yang unik secara global,” ujar Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo.

Tambah struktur baru

GoTo juga melakukan penyesuaian pada struktur kepemimpinannya untuk memperkuat proses pengambilan keputusan dan mempercepat pelaksanaan strategi. Pertama, kini akan ada Divisi Teknologi baru yang akan dikepalai Severan Rault. Sebelumnya ia adalah CTO Gojek, selanjutnya akan jadi CTO GoTo.

Selanjutnya ada divisi Shared Consumer Platform, sebuah direktorat yang bertugas untuk mempercepat dan memastikan terbentuknya pengalaman konsumen yang seragam di seluruh ekosistem GoTo. Ini akan dikepalai oleh Ramesh Gururaja, sebelumnya adalah CPO Tokopedia.

Kemudian akan ada divisi logistik GoTo Logistic. Kevin Widlansky, CEO Swift Fulfillment and Logistics, anak usaha dari GoTo, akan mengepalai GoTo Logistics. Terakhir adalah divisi hubungan investor, yang akan dikomandoi Jacky Lo, CFO GoTo.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Gojek Ungkap Strategi dan Capaian Bisnis Pesan-Antar Makanan “GoFood” di 2022

Gojek mengungkap data teranyar mengenai kinerja layanan pesan-antar makanan GoFood, merespons laporan Momentum Works yang dipaparkan sebelumnya. Gojek menyebut nilai transaksi GoFood Indonesia dan Vietnam berhasil tumbuh lebih dari 2x lipat, lebih tinggi dari rata-rata industri pesan-antar makanan di Asia Tenggara sepanjang 2022.

Sebelumnya disampaikan dalam laporan Momentum Works, transaksi GrabFood di Asia Tenggara hampir empat kali lipat lebih tinggi dibandingkan GoFood selama 2022. Diterangkan lebih jauh, nilai GMV GrabFood mencapai $8,8 miliar, sementara Gojek menempati posisi ketiga dengan capaian GMV $2,4 miliar. Atas pencapaian tersebut, GrabFood dinobatkan sebagai pemimpin pasar pesan-antar makanan di Asia Tenggara selama tiga tahun berturut-turut.

Kendati Gojek tidak merinci lebih jauh dengan data spesifik, perseroan mengklaim kinerja positif GoFood ini karena pertumbuhan jumlah pelanggan setia (nilai pesanannya di atas nilai transaksi rata-rata pelanggan lainnya) dan meningkatnya rata-rata nilai transaksi per pelanggan di semester II 2022.

Disebutkan selama satu tahun kemarin disokong oleh peningkatan proporsi pelanggan setia di Indonesia dari 38% menjadi 52% dari total jumlah pelanggan GoFood. Tren positif ini juga diikuti oleh capaian bisnis di Vietnam, yang mana nilai transaksi meningkat lebih dari 2x lipat dibanding tahun 2021.

“Kesuksesan ini merupakan wujud keberhasilan strategi GoFood yang berfokus pada pertumbuhan basis pelanggan setia dan berkualitas melalui inovasi produk,” ucap Director/Head of Food and Indonesia Sales GOTO Catherine Hindra Sutjahyo dalam keterangan resmi, kemarin (19/1).

Catherine melanjutkan perusahaan setiap inovasi di GoFood itu selalu berfokus untuk mengembangkan solusi produk agar pelanggan semakin setia, sebab pada dasarnya, pelanggan memiliki keinginan dan perilaku konsumsi makanan yang berbeda-beda.

“Dengan berbekal pengalaman kami selama delapan tahun menjadi ahli di pasar OFD (online food delivery), kami menganalisis dan memanfaatkan data untuk memetakan kebutuhan setiap pelanggan (personalisasi) agar dapat menghadirkan pilihan yang tepat supaya konsumen semakin loyal terhadap layanan kami.”

Dia melanjutkan, “Tidak hanya di sisi pelanggan, kami pun mampu mengembangkan solusi bagi mitra usaha kuliner agar mereka dapat menargetkan segmen pelanggan dengan lebih efektif. Secara bersamaan, kami juga membantu mitra usaha kuliner GoFood meningkatkan keahlian mengelola bisnis secara berkelanjutan. Tujuannya agar basis pelanggan setia di GoFood dapat tumbuh dan mendukung bisnis yang sehat tanpa ketergantungan pada promosi”.

Catherine juga mengungkap strategi GoFood untuk mempercepat profitabilitas, yakni:

  1. Memperkuat brand GoFood sebagai layanan OFD yang memberikan pengalaman kuliner paling menyenangkan dengan rekomendasi tepat berbasis teknologi pencarian. Teknologi ini mampu merekomendasikan menu makanan dan pilihan resto yang sesuai dengan selera, histori, dan budget masing-masing pelanggan.
  2. Mengembangkan teknologi machine learning untuk alokasi promo yang lebih efektif ke calon pelanggan (potential user), pelanggan baru (new user) maupun yang telah menjadi pelanggan GoFood (existing user) yang dapat didorong menjadi pelanggan setia.
  3. Meningkatkan efisiensi dari promo yang dilakukan secara mandiri oleh mitra usaha GoFood (merchant funded promo) untuk membantu meningkatkan pendapatan mitra usaha sekaligus menekan biaya pemasaran mereka.

Pencapaian GoFood

Berikutnya, sejumlah pencapaian dan inovasi GoFood sepanjang tahun lalu juga tak lupa dipaparkan, di antaranya:

  1. Menghadirkan Mode Hemat untuk memberikan opsi biaya ongkir yang lebih terjangkau untuk menjaga daya beli pelanggan.
  2. Meluncurkan menu dengan porsi lebih kecil dengan harga lebih terjangkau.
  3. Paket berlangganan GoFood PLUS yang diklaim memperoleh animo positif dari masyarakat, jumlah paket langganan naik hampir 60% dibandingkan tahun sebelumnya.
  4. Jaringan cloud kitchen “Dapur Bersama GoFood” meningkat 170% menjadi 73 lokasi yang tersebar di 12 kota besar, di tengah ramainya pemain sejenis yang gulung tikar sepanjang tahun lalu.
  5. Jumlah mitra usaha kuliner GoFood Indonesia meningkat 45% sepanjang 2022.

Mengutip dari laporan kinerja GOTO, GTV (Gross Transaction Value) GoFood yang termasuk ke dalam lini bisnis on-demand meliputi mobilitas, pesan-antar makanan dan logistik, mencapai Rp15,7 triliun pada kuartal ketiga 2022, tumbuh 24% year-on-year.

Lini bisnis ini mencatatkan peningkatan signifikan pada margin kontribusi dan EBITDA Grup yang disesuaikan, lebih cepat dari perkiraan. Margin kontribusi mencapai 86% peningkatan quarter-on-quarter atau -0,5% sebagai persentase dari GTV. Dalam panduan resmi manajemen GOTO, pencapaian titik impas kontribusi segmen ini ditargetkan menjadi positif pada kuartal I 2023.

Semakin positif margin kontribusi menjadi salah satu indikator GOTO menuju titik impas kemudian dilanjutkan dengan profitabilitas. Titik impas berarti tidak merugi, tapi juga belum untung.

Application Information Will Show Up Here

GoTo Ambil Alih Bisnis Pergudangan Milik Tokopedia “Swift Logistics”

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengumumkan penyertaan saham baru dalam rangka pengambilalihan PT Swift Logistics Solutions (SLS). Transaksi ini dilakukan melalui anak usaha GOTO, PT Paket Anak Bangsa (PAB) atau GoSend, yang membeli saham baru senilai Rp583,12 miliar.

Sekretaris Perusahaan GOTO R. A. Koesoemohadiani menuturkan PAB merupakan anak perusahaan yang dimiliki sekurang-kurangnya sebesar 99% oleh GOTO. SLS merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki GOTO sebesar 67%. “Transaksi tidak berdampak merugikan terhadap keuangan Perseroan,” ucapnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam keterbukaan, perseroan juga menyampaikan alasan di balik transaksi ini adalah untuk melakukan reorganisasi dan konsolidasi struktur grup.

Setelah transaksi ini, struktur pemegang saham di SLS otomatis berubah. PAB menguasai 99,44%, kepemilikan SGT terdilusi menjadi 0,38%, dan sisanya dimiliki PT Garda Jaya Sejahtera sebanyak 0,18%. GOTO menguasai saham secara tidak langsung pada SLS, melalui PAB dan SGT dengan total 99,81%.

Sebagai informasi, Swift Solutions merupakan anak usaha Tokopedia di bidang logistik yang menawarkan solusi pergudangan dan pengiriman. Dalam prospektus GOTO, SLS diakuisisi oleh Tokopedia, melalui PT Semangat Gerak Tangkas (SGT), pada 2021. SGT melakukan penyertaan saham sebesar 67% di SLS.

Tak hanya SLS, Swift juga memiliki anak usaha lainnya, yakni PT Swift Shipment Solutions (SSS) dan PT Swift Enabler Solutions (SES). Keduanya juga diakuisisi oleh SGT dan kini menjadi bagian dari Grup GoTo. SLS mengoperasikan Dilayani Tokopedia, yang sebelumnya dikenal dengan nama TokoCabang.

Orang-orang di balik SLS adalah pendiri Sorabel, startup e-commerce yang gulung tikar pada Juli 2020. Salah satunya adalah Samuel Simanjuntak yang kini menjabat sebagai CEO dan Co-Founder SLS.

Survei GoSend

Mengutip dari Katadata, menurut survei yang diselenggarakan oleh INDEF, mayoritas pedagang online di Indonesia menggunakan layanan logistik online dari aplikasi Gojek, yaitu GoSend. Layanan ini dipilih oleh 64% responden, kemudian lainnya menggunakan layanan milik Grab (42,19%), Shopee Express (28,13%), Lalamove (18,75%), AnterAja (10,94%), Ninja Express (7,81%), dan Deliveree (5,47%).

“GoSend dinilai sebagai layanan logistik online yang memberikan kemudahan penggunaan aplikasi, serta paling mendukung produktivitas penjual dengan menghadirkan pelayanan yang paling efisien. GoSend juga menjadi layanan logistik online yang paling memberikan rasa aman bagi penggunanya di atas rata rata kepuasan industri,” kata INDEF dalam laporannya.

Secara umum, INDEF menemukan layanan logistik online di Indonesia terus tumbuh seiring dengan perkembangan tren belanja daring lewat e-commerce, media sosial, ataupun media lainnya.

“Sebagian besar responden pengguna layanan logistik online (61%) mengaku menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan lainnya dalam melakukan penjualan produk.”

Survei ini dilakukan INDEF pada periode Agustus-September 2022 di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Total responden berjumlah 1.152 orang dari kalangan pedagang yang memanfaatkan layanan logistik online untuk mengirim barang. Sebanyak 41% responden merupakan laki laki dan 59% perempuan.

Mayoritas responden berusia antara 18-29 tahun (45,83%) dan 30-41 tahun (41,67%), dengan pendapatan per bulan rata rata Rp2,5 juta-Rp5 juta (31,58%) dan Rp5 juta-Rp10 juta (28,95%).

GoTo Pertimbangkan Divestasi Aset untuk Dorong Kinerja

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berupaya mengencangkan ikat pinggang keuangannya agar dapat merealisasikan profitabilitas. Pihaknya tengah menjajaki langkah divestasi aset yang sekiranya tidak berdampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan.

“Kami mempertimbangkan opsi divestasi pada aset non-core dan portofolio investasi. Kami tidak akan melakukan investasi baru yang tidak memberikan kontribusi terhadap percepatan profitabilitas,” ujar Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo dalam paparan public expose GoTo, Kamis (8/12).

Selain ini, GoTo telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk menekan beban operasional dan fokus terhadap kualitas pelanggan dan penghematan biaya untuk menuju pertumbuhan yang sustainable. Adapun, pihaknya terus melanjutkan strategi peningkatan monetisasi, insentif, hingga inovasi demi mendorong customer engagement di berbagai lini produk.

“Margin kontribusi dan EBITDA kami menunjukkan peningkatan solid. Pada layanan on-demand, margin kami tumbuh positif di kuartal III 2022, lebih cepat dua kuartal dari pedoman kinerja yang ditetapkan perusahaan,” ungkapnya.

GoTo fokus untuk mengejar profitabilitas dengan mendorong bisnis inti yang terdiri dari lima lini bisnis, yakni GotoPlus, GopayLater Cicil, GopayCoins, GoTransit, dan Gofood Hemat. Pada November lalu, GoTo memangkas lebih dari 1.000 karyawan demi membatasi pengeluaran perusahaan.

Performa sahamnya juga terus merosot sejak IPO pada April lalu. Per hari ini, harga saham GoTo tercatat di level Rp87 dari harga awal penawaran perdana sebesar Rp346 per lembar saham. Market cap-nya anjlok di kisaran Rp103 triliun.

Rugi bengkak

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal III 2022, rugi GoTo tercatat membengkak sebesar 32% menjadi Rp20,9 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,8 triliun.

Total nilai transaksi (GTV) juga tumbuh 33% (YoY) menjadi Rp161 triliun. Pendapatan bersih melesat 206% menjadi Rp4,5 triliun dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,4 triliun.

GTV pada layanan on-demand tercatat sebesar Rp15,7 triliun atau 24% (YoY), sedangkan pendapatan brutonya sebesar Rp3,5 triliun atau tumbuh 31% (YoY). Sementara, GTV e-commerce melalui Tokopedia naik 15% menjadi Rp69,9 triliun dengan pendapatan brutonya senilai Rp2,2 triliun. 

Pertumbuhan ini didukung dengan take rate bisnis C2C melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Adapun di segmen fintech, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% (YoY). Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Perusahaan mengaku optimistis dapat merealisasikan margin positif layanan on-demand pada kuartal I 2023 dan e-commerce pada kuartal IV 2023. Dengan begitu, GoTo dapat mencapai margin kontribusi positif pada kuartal I 2024.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional ini menegaskan bahwa GoTo berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.

Application Information Will Show Up Here

Gojek Segera “Spin-Off” Layanan Gopay dari Aplikasi Utama [UPDATED]

Gopay, layanan uang elektronik milik Gojek, bakal segera tersedia dalam aplikasi sendiri alias spin-off dari aplikasi utama Gojek. Pada fase awal, Gopay versi beta sudah tersedia, namun hanya dibuka untuk pengguna terpilih.

Saat dihubungi DailySocial.id, Head of Corporate Communications GoTo Financial Alina Darmadi menyampaikan sesuai dengan visi GoTo Financial yang ingin menjadikan GoPay sebagai layanan terpusat dalam pengaturan keuangan, perusahaan dalam tahap uji coba aplikasi GoPay untuk pengguna terpilih.

“Harapan kami tentunya uji coba ini akan membawa hasil yang baik agar nantinya masyarakat luas dapat segera menggunakan aplikasi ini. Selama tahap uji coba, pelanggan dapat terus mengakses layanan GoPay melalui aplikasi Gojek untuk kemudahan dan kenyamanan bertransaksi,” kata Alina.

Secara terpisah dalam laman blognya, dijelaskan bahwa Gopay Beta ada karena Gopay segera merilis aplikasinya sendiri. “Supaya aplikasinya bisa sesuai dengan kebutuhan di kehidupan nyata, kami merilis Gopay Beta buat dapetin masukan dari pengguna,” tulisnya (02/12).

Lebih lanjut, Gopay akan mengirimkan surat undangan kepada para pengguna terpilih untuk mengunduh aplikasi di Play Store atau App Store. Aplikasi tidak akan bisa diakses kecuali masuk dengan e-mail yang sama seperti alamat menerima undangan dari GoPay. Perusahaan akan menerima semua masukan sebelum akhirnya dirilis resmi untuk publik.

Dalam pantauan DailySocial.id, aplikasi Gopay memiliki fitur-fitur yang disempurnakan dari sebelumnya. Fitur seperti transfer uang ke rekening bank, belanja via QRIS, juga tersedia. Di luar itu, terdapat fitur Tagihan untuk membayar berbagai tagihan dan melihat histori transaksi.

Lalu fitur Finance yang diarahkan untuk mengatur metode sumber dana untuk berbagai transaksi, dilengkapi dengan rekapitulasi semua pengeluaran yang terbagi menjadi beberapa kategori pengeluaran. Sebelumnya kemampuan tersebut disediakan oleh Gopay melalui e-mail yang setiap bulannya dikirim ke konsumen.

Berikutnya, ada fitur Promo yang berisi voucher-voucher yang dapat dibeli konsumen, hasil kerja sama dengan berbagai merchant Gopay dan ditukar saat berbelanja. Sementara, di kolom yang sama di aplikasi Gojek, berisi paket berlangganan yang sudah di-bundling dengan berbagai benefit dari layanan Grup GoTo dan merchant untuk pengguna pilih.

Hasil riset

Dalam riset termutakhir yang dirilis oleh InsightAsia bertajuk “Consistency That Leads: 2023 E-Wallet Industry Outlook” menunjukkan dompet digital kini menjadi metode pembayaran yang paling banyak dipilih masyarakat digital Indonesia, dibandingkan tunai dan transfer bank.

Sebanyak 74% responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai transaksi keuangan. Sisanya, memilih uang tunai (49%), transfer bank (24%), QRIS (21%), paylater (18%), kartu debit (17%), VA transfer (16%). Riset ini melibatkan 1.300 responden tersebar di tujuh kota, meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang, dan Pekanbaru, berlangsung dari tanggal 19-30 September 2022.

Dalam riset tersebut juga menunjukkan Gopay sebagai platform yang secara konsisten paling banyak digunakan oleh konsumen, sejak lebih dari lima tahun belakangan hingga kini. Riset memperlihatkan, sebagian besar pengguna dompet digital pernah menggunakan Gopay (71%) dan terus setia menggunakannya sampai saat ini (58%).

Urutan kedua ditempati OVO dengan 70% responden pernah menggunakan dan 53% menggunakannya dalam tiga bulan terakhir. Kemudian, DANA menyusul dengan 61% responden pernah menggunakan, namun tidak termasuk dalam tiga besar kategori penggunaan dalam tiga bulan terakhir. Lalu ada ShopeePay yang digunakan oleh 51% responden dalam tiga bulan terakhir, namun tidak masuk dalam tiga besar kategori pernah digunakan.

Research Director InsightAsia Olivia Samosir mengatakan, terdapat lima faktor pendorong utama yang memungkinkan pemain dompet digital berhasil memimpin pasar. Yakni, aman digunakan dan memastikan saldo konsumen terlindungi, mudah sekaligus nyaman digunakan dalam bertransaksi, bebas limit penggunaan bulanan dan dapat digunakan untuk pembayaran kebutuhan sehari-hari secara maksimal.

“Kemampuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan inilah yang membuat sebuah brand dapat meraih kepercayaan tertinggi dari konsumen,” ungkapnya, seperti dikutip dari Investor.id.

*) Kami menambahkan pernyataan dari GoTo Financial

Catat Penguatan Kinerja di Kuartal III 2022, GoTo Optimistis Menuju Kondisi Profitabilitas

Grup GoTo, hasil peleburan dua entitas (Gojek dan Tokopedia) yang membentuk ekosistem digital terbesar di Indonesia pada hari ini (22/11) mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal ketiga tahun 2022 (3Q22). Laporan ini menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan dan penggerusan rugi EBITDA yang disesuaikan.

Pada kuartal III ini, GoTo secara konsisten mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan terus mendorong monetisasi, melakukan efisiensi terhadap belanja insentif, serta mengoptimalkan beban usaha.

Perusahaan baru saja mengumumkan PHK pada 12% atau sekitar 1300 orang karyawannya.

Total nilai transaksi (GTV) di kuartal ketiga tumbuh 33% (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai 161 triliun Rupiah. Hal ini disebut telah melampaui target pencapaian perusahaan di kuartal tersebut.

Di samping itu, perusahaan juga membukukan pendapatan bersih senilai 4,5 triliun Rupiah, tumbuh 206% dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya senilai 1,4 triliun Rupiah. Angka ini mencakup kontribusi dari tiga layanan utama perusahaan, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen on-demand services tumbuh mencapai 15,7 triliun pada 3Q22, dipicu  peningkatan layanan mobilitas, termasuk kegiatan sektor konvensional yang berangsur normal, seperti kembali ke sekolah dan bekerja dari kantor.

Upaya monetisasi terus berkembang seiring pertumbuhan layanan premium. Hal ini bersamaan dengan peningkatan biaya platform untuk layanan mobilitas dan take rate dari skema komisi merchant serta biaya platform pada bisnis pesan antar makanan.

Di segmen e-commerce, peningkatan mobilitas masyarakat menuju aktivitas sosial secara fisik tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan GTV. Tercatat pertumbuhan pendapatan bruto segmen ini pada 3Q22 melampaui pertumbuhan GTV, meningkat 27% YoY di angka 2,2 triliun Rupiah.

Hal ini didukung take rate bisnis konsumen-ke-konsumen (C2C) melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Pada segmen fintech (financial technology), GoTo masih konsisten mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% YoY. Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Ke depannya, pihak GoTo mengungkap akan terus meningkatkan margin kontribusi melalui optimalisasi beban promosi, bersamaan dengan pergeseran sumber pendapatan dengan produk yang memiliki margin lebih tinggi khususnya pinjaman, di mana Perseroan secara aktif melakukan uji coba terhadap produk baru, seperti pinjaman tunai yang sudah mulai diuji coba pada Oktober 2022.

Masih merugi

Tidak bisa dimungkiri bahwa perusahaan hingga saat ini masih belum mencetak laba. Dengan meningkatnya beban-beban perusahaan, rugi bersih GoTo makin membengkak. Hingga kuartal III 2022, rugi bersih perusahaan 20,9 triliun Rupiah, melonjak 32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai 15,8 triliun Rupiah.

Rincian beban termasuk beban penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp11,27 triliun, meningkat dua kali lipat lebih dari tahun lalu. Beban pokok pendapatannya juga meningkat sebesar 52,43% (yoy) menjadi Rp3,85 triliun.

Lalu beban umum dan administrasi GoTo meningkat 67,45% (yoy) menjadi Rp8,62 triliun, beban pengembangan produk naik menjadi Rp3,33 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp2,27 triliun, serta beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp1,36 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan tetap optimistis menargetkan margin kontribusi positif pada kuartal I 2024, disokong margin positif dari on-demand service (kuartal I 2023) dan e-commerce (kuartal IV 2023).

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengungkapkan, “Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja
keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia.”

Alasan GOTO Rumahkan 12% Karyawan, Ingin Lebih Efisien dan Fokus di Layanan Inti

Setelah ramai pemberitaan terkait isu pemutusan hubungan kerja, Grup GoTo akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait strategi efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hal itu disampaikan pada hari ini (18/11) melalui townhall yang melibatkan seluruh karyawan dan dipimpin langsung oleh Grup CEO GoTo Andre Soelistyo.

Sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo akan segera dirumahkan atas dasar efisiensi. Perusahaan mengungkapkan bahwa hal ini merupakan langkah strategis yang harus diambil dalam upaya mendorong percepatan kemandirian finansial perusahaan.

Seperti diketahui dalam laporan keuangan grup GoTo per semester I (H1) 2022, perseroan disebut masih mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% yoy. Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Tantangan makro ekonomi global juga berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. Keputusan efisiensi ini diambil supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan positif bagi semua stakeholder dalam ekosistemnya.

Pihaknya mengakui bahwa efisiensi ini merupakan keputusan sulit namun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi mengingat kontribusi para karyawan pada perusahaan selama ini.

Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara tempat GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial seperti tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice-in-lieu).

Selain itu, perusahaan juga memberi dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo dan mendapat rekomendasi untuk bekerja dalam jaringan rekanan bisnis grup GoTo. Fasilitas ini akan tersedia hingga akhir bulan Mei 2023.

Sepanjang 2022, sejumlah startup terpantau melakukan efisiensi bisnis dengan merumahkan karyawannya, antara lain Xendit, JD.ID, LinkAja, Shopee, HappyFresh, serta Tokocrypto.

Fokus selanjutnya

Dalam pemaparan sebelumnya, manajemen GoTo sendiri menyebutkan bahwa perseroan saat ini tengah memiliki prioritas untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengarahkan fokus pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen bisnis on-demand GoTo akan terus berkembang, seiring berangsur kembalinya mobilitas masyarakat, utamanya di sisi online food delivery (OFD). Layanan GoFood kini telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat. Akselerasi layanan ini menjadi signifikan salah satunya berkat pandemi.

Di samping itu, GoTo disebut telah mencatatkan kenaikan kinerja pada segmen bisnis e-commerce dan fintech. Secara rinci, bisnis ini mencatatkan performa baik dengan kenaikan pendapatan bruto sebesar 57 persen menjadi Rp4,01 triliun dari Rp2,56 triliun untuk e-commerce. Lalu, disusul fintech naik 52 persen menjadi Rp759,43 miliar dari sebelumnya Rp501,22 miliar.

Andre turut menjelaskan, strategi perusahaan yang bergeser dari bisnis berbasis subsidi menuju diferensiasi produk bekerja dengan baik, sebagaimana ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan lintas platform, serta memberikan ruang bagi perusahaan untuk menajamkan fokus dan meningkatkan jumlah pelanggan loyal yang menghasilkan monetisasi bernilai tinggi.

Kuartal kedua tahun 2022 menampilkan pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, didukung peningkatan monetisasi, belanja insentif yang lebih efektif, dan pemanfaatan beban operasional secara lebih optimal. GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% secara yoy dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Sejak awal tahun, pihaknya mengaku telah melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, serta negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama. Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan tercatat menghemat biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek, termasuk teknologi, pemasaran dan outsourcing.

Application Information Will Show Up Here