Mendarat di Indonesia, Fitur Unik Samsung Gear S2 Dijanjikan Bisa Membantu Keseharian Anda

Sebuah produk wearable akan jadi ideal jika produsen bisa menemukan keseimbangan antara fungsi dan desain. Menurut riset Gfk Tech Trend 2015, teknologi saja tidak lengkap tanpa memperhitungkan faktor fashion serta penampilan. Aspek inilah yang Samsung tekankan saat mempresentasikan keluarga smartwatch baru mereka di acara peluncurannya di Indonesia.

Beberapa bulan selepas pengenalannya di awal September, Samsung Gear S2 akhirnya resmi menapakkan kakinya di nusantara. Sang raksasa consumer electronics asal Korea Selatan itu menerangkan, Gear S2 merupakan hasil dari inovasi yang berkelanjutan, dan mereka yakin smartwatch akan menjaga brand tetap memimpin pasar wearable. Samsung tidak menargetkan kategori konsumen secara spesifik, S2 dijanjikan ‘siap menemani konsumen di berbagai aktivitas’.

Samsung Gear S2 Indonesia 02

Samsung Gear S2 ditawarkan dalam dua opsi model, yaitu standard dan Classic. Ditakar dari kapabilitas, keduanya ditopang hardware dan fitur serupa. Variasi sengaja diambil demi menarik perhatian preferensi konsumen berbeda: khalayak peminat rancangan modern serta simpel, atau mereka yang lebih menyukai tema timeless layaknya arloji.

Samsung Gear S2 Indonesia 11

Samsung bilang, Gear S2 ialah smartwatch berbingkai lingkaran dengan bezel berputar pertama. Pendekatan ini bukan cuma bagian dari bumbu desain, tetapi diusung sebagai pendukung navigasi konten, dikombinasikan bersama UI melingkar. Smartwatch tersambung ke handset lewat Bluetooth serta Wi-Fi. Sewaktu terkoneksi, Gear S2 akan memunculkan notifikasi kalender, email, berita, panggilan telepon, dan dapat jadi medium membaca ataupun membalas pesan.

Samsung Gear S2 Indonesia 09

Samsung Gear S2 Indonesia 10

Panel layar seluas 1,2-inci di sana menyuguhkan resolusi 360×360-pixel dengan 302ppi. Device berjalan di sistem operasi Tizen, dibekali prosesor dual-core Pega-W 1GHz, RAM 512MB, memori internal 4GB, dan mengambil tenaga dari baterai 250mAh. Samsung mengklaim produk itu sanggup aktif selama dua sampai tiga hari dalam ‘pemakaian standard’, dan tetap yakin penambahan jumlah app tidak akan terlalu banyak memengaruhi daya tahannya.

Samsung Gear S2 Indonesia 05

Samsung Gear S2 Indonesia 12

Kedua smartwatch mempunyai ketebalan 11,4-milimeter. Tipe standar sedikit lebih lebar dibanding Classic (42,3×49,8mm versus 39,9x43mm), dan sekitar lima-gram lebih berat (bobot Classic: 42g). Gear S2 biasa memanfaatkan strap karet, lalu Samsung membubuhkan strap kulit pada Classic. Khususnya di tipe terakhir ini, ukuran strap dan panjang engsel sengaja disesuaikan supaya sama seperti jam tangan biasa sehingga kita mudah menggonta-gantinya.

Samsung Gear S2 Indonesia 08

Di ajang tersebut, Samsung mengajak para tamu undangan buat menjajal segala kemampuan Gear S2, dari mulai untuk keperluan profesional, olahraga, serta penggunaan sehari-hari. Ketika dikenakan di pergelangan tangan, S2 betul-betul terasa seperti arloji. Kombinasi bobot ringan dan desain sederhana memastikan smartwatch nyaman dipakai. Tali kulitnya lentur, dan Samsung menjamin bagian itu awet serta tidak gampang rusak.

Samsung Gear S2 Indonesia 04

Tapi bagaimana soal komponen intinya? Untuk pemakaian normal, jam tangan akan sering sekali terbentur. Seberapa kuatkah smartwatch anyar ini? Samsung merakit Gear S2 menggunakan material stainless steel. Baret mungkin memang tidak bisa dihindari, namun setidaknya ketangguhan baja anti-karat sanggup mengamankan hardware-hardware krusial di dalam.

Selain itu Gear S2 sudah memperoleh sertifikasi IP68, artinya mampu menahan terjangan debu dan tidak masalah seandainya tercemplung ke air, maksimal sedalam satu meter selama setengah jam. Tim Samsung mendemonstrasikan fitur ini di salah satu experience zone dengan menceburkan smartwatch ke akuarium.

Samsung Gear S2 Indonesia 03

Setelah melakukan pairing ke smartphone, seluruh potensi Gear S2 segera terbuka. Anda diperkenankan buat melakukan kustomisasi pada susunan app – mana yang paling sesuai dengan keperluan dan aktivitas Anda – serta watch face. Samsung menyediakan banyak sekali pilihan watch face, beberapa di antaranya berdesain simpel, dan ada pula yang dilengkapi chronograph. Di sejumlah theme, kita juga bisa mengonfigurasi warna angka serta jarum.

Samsung Gear S2 Indonesia 06

Untuk fungsi fitness, sang produsen tak lupa mencantumkan S Health serta Nike+ Running. Tim Samsung mengajak saya mengujinya dengan merekam detak jantung, menyuruh saya berlari di tempat (via game), kemudian menjalankan kembali heart rate monitor. Satu hal yang perlu diingat, pastikan Gear S terpasang mantap di tangan karena jika tidak, hitungan tidak akan akurat.

Samsung Gear S2 Indonesia 07

Samsung Gear S2 Indonesia 13

Samsung juga bersikeras Gear S dapat memudahkan kita membalas pesan teks, lewat keyboard virtual (yang sangat mungil), suara, atau kata-kata preset. Dari penuturan mereka, ternyata sistem preset itulah yang paling efektif, dan berdasarkan permintaan konsumen, Samsung memperbanyak pilihan-pilihannya.

Anda dapat memesan Samsung Gear S2 di situs Galaxy Launch Pack. Periode pre-order telah berjalan dan akan berakhir tanggal 13 Desember 2015. Gear S2 dijajakan seharga  Rp 4 juta, dan Gear S2 Classic dibanderol Rp 4,5 juta, belum termasuk promo cashback.

Hands-on Perangkat Microsoft Lumia 950

Perangkat Lumia sudah cukup lama menarik minat saya, karena memang mereka terkenal beda dibandingkan iOS dan Android. Menjadi beda bisa jadi keharusan untuk perangkat ini karena kalau tidak ada pembeda tak akan memberi keunikan tersendiri. Jadi ketika saya mendapatkan undangan dari Microsoft untuk mencoba Lumia 950, saya langsung setuju.

Kesan pertama saya atas perangkat Lumia 950 ini adalah sangat ringan untuk telepon genggam dengan layar berukuran 5.2 inci. Bahan utamanya plastik, tapi terlihat cukup premium.

Lumia 950 warna putih yang saya coba mengingatkan saya terhadap perangat Xiaomi Mi4i. Bagian belakang terdapat lensa kamera yang desainnya agak keluar dan disebelahnya terdapat triple color LED Flash, ini keren tapi kita bahas nanti. Tombol fisik ada di sisi kanan semua, dari tombol power, volume dan tombol khusus kamera. Saya lebih suka bila tombolnya sebagian ada di kiri, tapi itu tidak terlalu masalah.

lumia 950

Ok, kembali ke kamera. Microsoft menambahkan banyak fitur untuk bagian ini mulai dari efek bokeh, slow motion dan dengan spesifikasi kamera 20MP, pastinya kita bisa mengambil foto yang bagus. Tapi yang paling menarik buat saya adalah fitur mengubah intensitas flash SETELAH kamu mengambil foto. Yep, setelah.

Jadi Anda bisa membuat kameranya mengambil 2 gambar sekaligus, dengan dan tanpa flash. Setelah Anda mengambil foto, Anda bisa menentukan apakah Anda membutuhkan cahaya lebih, atau tetap ingin dengan cahaya yang ada. Ok ini videonya biar lebih jelas.

This is wicked, #lumia950 bisa sekaligus moto with and without flash dan bisa edit in between.

Video kiriman rajasa (@rajasa) pada

Fitur yang paling mencuri perhatian adalah kemampuan Lumia 950 yang bisa dijadikan workstation. Jadi PC!

Dengan menggunakan Display Dock (terjual terpisah sayangnya), Anda bisa mencolok Lumia 950 ke monitor, tambahkan keyboard dan mouse dan BOOM! Jadi workstation. Menonton YouTube dan Netflix akan jadi lebih menarik di layar yang lebih besar. Bisa menggunakan kabel HDMI atau jika mau tanpa kabel, Anda bisa memancarkan layar dengan protokol miracast. Fitur ini membutuhkan SmartTV atau Dongle yang mendukung Miracast.

Fitur lain yang menarik adalah Anda bisa membuka (unlock) Lumia 950 dengan tatapan mata. Yang lain bisa dibuka dengan kode atau sidik jari, Lumia 950 bisa mengenali mata Anda dan langsung membuka kuncinya.

Sedangkan yang kurang dari Lumia 950 bagi saya adalah aplikasi Windows 10 yang bisa digunakan di mobile dan desktop (Universal Application) sayangnya masih sedikit. Meski demikian, perangkat Lumia 950 ini memang cukup untuk membuat dan mengubah dokumen Microsoft Office, mengecek email, dan menonton YouTube dan video lainnya.

Microsoft membuka pre-order (www.microsoft.com/preorderlumia950‎) mulai tanggal 27 November 2015 seharga IDR 8,999,000. Keyboard Bluetooth yang bisa dilipat serta Display Dock bisa didapatkan gratis dalam pre-order ini.

Tulisan ini pertama kali dimuat di blog Aria. Dipublikasi ulang dengan seizin penulis. 

Di ZenFestival 2015, Asus Bawa Sejumlah Smartphone ZenFone Baru ke Indonesia

Jika mengikuti gerak-gerik Asus dalam membawa produk baru ke pasar lokal, Anda pasti cukup akrab dengan metode mereka mengeksekusinya: sang produsen consumer electronics asal Taiwan itu punya kebiasaan untuk mengungkapnya secara frontal. Dan buat dua kalinya di tahun ini, Asus kembali melangsungkan event peluncuran berskala besar, kali ini mengangkat tema festival.

Dari segi penyampaian, event ZenFestival boleh dibilang lebih padat dari peluncuran ZenFone 2 di bulan April kemarin. Tak hanya satu, Asus resmi menghadirkan setidaknya empat varian ke Indonesia, dan itu belum menghitung nama model spesifik, dipisahkan oleh hardware, lebar layar, dan pernak-pernik lain. Presentasinya sangat meyakinkan, mereka mendandani panggung ballroom hotel Ritz-Carlton dengan dekorasi ala kristal.

ZenFestival 2015 01

Ternyata pendekatan ini diambil demi mewakilkan aspek desain, kemewahan dan ‘craftmanship‘ dari salah satu smartphone flagship mereka, ZenFone 2 Deluxe. Kedatangannya di nusantara ditemani oleh ZenFone Selfie, ZenFone Max, dan ZenFone Laser. Sebetulnya, konsep poligon hanya diimplementasikan pada satu tipe. Untuk tiga varian lain, rancangan serta spesialisasi fungsi tentu saja berbeda.

 

ZenFone Laser

ZenFestival 2015 06

Masih berkiblat pada penampilan khas keluarga ZenFone, Asus meng-upgrade kapabilitas fotografi mobile dengan menambatkan laser autofocus. Teknologi ini mendongkrak laju pencarian fokus saat diarahkan ke objek foto, merespons di kecepatan 0,03 detik. Menurut Asus, ia merupakan solusi teknik point-and-shoot terbaik, turut membantu saat pemotretan di kondisi temaram – dijanjikan 400 persen lebih terang.

ZenFestival 2015 07

Laser focus sendiri mungkin bukan teknologi baru di ranah fotografi, tetapi Asus berhasil mengemasnya dalam smartphone. Demi mendukungnya, Asus turut membubuhkan PixelMaster Camera, fitur ZenMotion Swipe C, sensor 13-megapixel dengan diafragma lensa f/2.0, plus flash dual-tone LED. Tertarik? Saya harap Anda tidak bingung karena handset ini terbagi lima tipe lagi:

ZenFestival 2015 18

  • ZenFone Laser 5.0 3G ZE500KG, dengan flash memory 8GB (Rp 1,8 juta) atau 16GB (Rp 1, 95 juta)
  • ZenFone Laser 5.0 LTE ZE500KL, besar layar sama seperti model 3G, memori internal 16GB – Rp 2,1 juta
  • ZenFone Laser 5.5 3G ZE550KG, panel 5,5-inci dengan penyimpanan 16GB – Rp 2,3 juta
  • ZenFone Laser 5.5 LTE ZE550KL, sama, ditambah konektivitas 4G – Rp 2,4 juta
  • ZenFone Laser 6.0 ZE601KL, sudah 4G LTE dipadu penyimpanan 32GB – Rp 3,5 juta

 

ZenFone Selfie

ZenFestival 2015 03

Jika Anda lebih cenderung gemar mengarahkan kamera ke diri sendiri ketimbang objek lain, maka ZenFone Selfie ialah pilihan tepat. Kini kita tak perlu lagi berkompromi dengan buruknya mutu kamera depan, yang pada dasarnya disiapkan buat video chat. Asus memang tidak tanggung-tanggung, mencantumkan kamera bersensor 13-megapixel di depan dan di belakang, serta ditopang sepasang flash dual-tone.

ZenFestival 2015 08

Menyimak presentasi panjang tim Asus, teknologi di belakang kemampuan fotografinya kurang lebih setara ZenFone Laser, termasuk kehadiran teknik autofofus serupa. Produsen mengklaim, kamera depan ZenFone Selfie adalah yang terbaik di kelasnya. Mereka menyematkan lensa wide-angle 88 derajat, memungkinkan selfie panorama seluas 140 derajat. Sebagai sentuhan akhir hasil foto, tersedia pula mode Beautification.

ZenFestival 2015 04

Zenfone Selfie alias ZD551KL memiliki dua varian, yaitu dengan memori 16GB (Rp 2,8 juta) atau 32GB (Rp 3 juta).

 

ZenFone Max

ZenFestival 2015 09

Merupakan tipe ZenFone paling unik, dan menjadi favorit saya pribadi di ajang ZenFestival 2015 Jakarta. Desainnya sedikit kontras dari ZenFone pada umumnya, terutama dengan penggunaan frame logam di samping, serta back cover menyerupai kulit. Wujudnya lebih berkesan serius dibanding saudara-saudaranya, memberikan warna baru di ekosistem ZenFone. Dari data di spec sheet, performa kameranya mirip Selfie dan Laser. Namun menariknya, Max punya fitur unggulan lain.

ZenFestival 2015 11

ZenFone Max sangat cocok untuk para jurnalis dan konsumen yang sering bepergian jauh. Baterai 5.000mAh di sana memastikan perangkat bisa tetap menyala dalam waktu yang sangat lama. Lewat tes internal, Asus melaporkan bahwa Max sanggup melakukan panggilan di jaringan 3G berdurasi 37,6 jam non-stop, browsing hingga 32,5 jam, dan mampu menjalankan video sepanjang 22,6 jam. Max juga dapat digunakan sebagai power bank. Teorinya, penggunaan SoC Qualcomm Snapdragon 410 turut membantu penghematan konsumsi daya. ZenFone Max ZC550KL diberi harga Rp 2,5 juta.

ZenFestival 2015 10

 

ZenFone 2 Deluxe & Deluxe Special Edition

ZenFestival 2015 13

Asus tidak main-main dalam meramu produk level flagship, ZenFone 2 Deluxe. Dekorasi mirip kristal di panggung acara tampaknya diracik demi merepresentasikan faktor rancangan smartphone tersebut. Gagasan penampilan asimetris dengan 500 sisi poligon itu membuat Deluxe sangat distingtif dan spesial, ditambah cat ‘bunglon’ yang bisa merespons pantulan cahaya secara berbeda – meskipun Illusion Cover itu sebenarnya memanfaatkan material polikarbonat.

ZenFestival 2015 14

Di tingkatan paling atas ini, Asus tidak lupa mempersenjatainya dengan spesikasi serta fitur tercanggih yang bisa mereka temukan. Tak puas sampai di sana, Asus turut memamerkan ZenFone 2 Deluxe Special Edition. Konstruksinya hampir mirip Deluxe standard, namun terdapat bingkai logam membatasi layar. Untuk jeroannya, CEO Jerry Shen sendiri sangat bangga terharap kapasitas penyimpanan super-besar, sanggup menyamai PC notebook: 256GB, kombinasi flash memory 128GB dan microSD 128GB.

ZenFestival 2015 12

Rincian model ZenFone 2 Deluxe ialah sebagai berikut:

  • ZenFone 2 Deluxe ZE551ML 2GB dengan memori internal 16GB – Rp 3 juta
  • ZenFone 2 Deluxe ZE551ML 4GB, berpenyimpanan 32GB – Rp 3,3 juta
  • ZenFone 2 Deluxe Special Edition ZE551ML 4GB – Rp 6 juta

ZenFestival 2015 16

ZenFestival 2015 05

ZenFestival 2015 17

ZenFestival 2015 15

ZenFestival 2015 19

 

Usung Visi Value For Money, Lenovo A6010 Hadir Lewat Program Online Revolution Lazada

Membahas soal smartphone entry-level di nusantara, Anda tidak akan kehabisan topik perbincangan. Perilaku konsumen jadi kian unik berkat tersedianya banyak pilihan online shop. Hal ini diakui sendiri oleh salah seorang representasi Lenovo di acara peluncuran tipe A6010 yang mereka laksanakan bersama Lazada, masih dalam momentum program Online Revolution.

Online Revolution merupakan sebuah inisiatif sekaligus ajang diskon terbesar dari sang penyedia platform belanja secara serentak di Indonesia dan sejumlah negara-negara Asia Tenggara mulai tanggal 11 November minggu lalu. Event akan terus dilangsungkan hingga sampai titik puncaknya pada Hari Belanja Online Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Desember 2015. Dan Lenovo A6010 boleh dibilang sebagai salah satu produk andalan.

Lenovo A6010. 11

Untuk melangkah ke pasar smartphone budget lokal yang sudah begitu sesak, Lenovo A6010 diusung dengan memegang konsep value for money. Sang produsen asal Beijing itu menonjolkan beberapa aspek pada produk, yaitu desain menarik, build berkualitas, dan spesifikasi canggih, demi memastikan pengguna memperoleh pengalaman mobile memuaskan. Demi mewakilkan kinerjanya secara simbolis, peresmian Lenovo A6010 dilakukan CMO Lazada Sebastian Sieber di atas kursi simulator sembari ‘bermain’ Asphalt 8.

Lenovo A6010. 08

Tapi bagaimana dengan prakteknya? Melalui sesi hands-on singkat, sayang sekali Asphalt 8 belum terinstal pada unit demo yang tersedia. Uji coba hanya saya tujukan pada desain dan penampilan. Untuk sebuah smartphone ekonomis, Anda mungkin tak sulit menerka bahwa tubuh A6010 didominasi material plastik, berukuran 141×70 x8,2-milimeter.

Lenovo A6010. 03

Frame gloss hitam membingkai layar IPS 5-inci beresolusi 720p. Tombol menu, back dan home kapasitif diletakkan di luar display. Ujungnya sedikit membundar, dengan cover baterai putih bertekstur garis diagonal. Material tersebut dimaksudkan supaya smartphone tidak mudah tergelincir saat Anda menggenggamnya. Lebar tujuh sentimeter memang kurang ideal buat Anda selipkan di kantong celana, namun handset cukup leluasa untuk dioperasikan satu tangan ketimbang phablet.

Lenovo A6010. 02

Melihat dari sisi belakang, modul kamera berada di pojok kiri atas. Untuk fitur fotografi utama, Lenovo telah menggunakan sensor kamera ‘berstandard’ modern 13-megapixel dengan kemampuan merekam video 1080p di 30fps, plus kamera depan 5-megapixel. Hal menarik yang saya temukan adalah, berdasarkan kameranya, handset lebih mirip A6010 Plus ketimbang A6010 biasa.

Lenovo A6010. 05

Di segmen hiburan, Lenovo mengunggulkan performa gaming dan audio. Sang produsen yakin system-on-chip Qualcomm Snapdragon 410 (berprosesor quad-core 64-bit Cortex-A53 1,2GHz, dipadu GPU Adreno 306 dan RAM 2GB) sanggup memastikan permainan-permainan mobile berjalan lancar. Soal ruang penyimpanan, A6010 dibekali flash memory sebesar 16GB yang bisa ditambah 32GB lagi melalui microSD.

Lenovo A6010. 04

Output suara ditopang speaker Dolby Atmos, dengan sepasang rangkaian lubang terdapat di bawah cover baterai. Penempatan ini memang cukup lazim, hanya saja audio jadi kurang optimal saat Anda memakainya secara horisontal (misalnya untuk menikmati game) karena tertutup jari.

Lenovo A6010. 09

Lenovo A6010 sudah didukung teknologi 4G LTE meski baru memanfaatkan FDD saja. Tenaga dipasok oleh unit baterai 2300mAh, dan pernak-pernik konektivitasnya tak jauh berbeda dari handset entry-level: Wi-Fi 802.11 b/g/n, Bluetooth 4.0, GPS, radio FM, plus sensor accelerometer dan proximity.

Adrie R. Suhandi selaku country head Lenovo bilang bahwa mereka gembira dapat bermitra bersama Lazada di program Online Revolution, karena A6010 ialah salah satu handset pertama Lenovo yang diproduksi secara lokal. Melalui sedikit bincang-bincang dengan 4P Manager Anvid Erdian, persentase Tingkat Komponen Dalam Negeri A6010 masih berada di 20 persen – mereka menargetkan 40 persen.

Lenovo A6010. 10

Untuk smartphone di seri A sendiri, Lenovo telah menyiapkan tidak kurang dari enam tipe di Indonesia, yaitu A2010, A6000, A6000 Plus, A6010, A7000 dan A7000 Special Edition. Harganya berbeda tipis, antara Rp 1,35 juta sampai Rp 2,5 juta. Dan beberapa varian sengaja ditawarkan via online shop saja.

Kehadiran Lenovo A6010 eksklusif di Lazada didorong oleh suksesnya penjualan Lenovo A7000, langsung menjadi produk terpopuler begitu Online Revolution dimulai. Smartphone dijajakan melalui metode flash sale pada hari selasa 17 November 2015 jam 11:00 WIB. Di sana A6010 dibanderol seharga Rp 2 juta, Rp 100 ribu lebih murah dari harga normal, disajikan dalam tiga pilihan warna – hitam, putih dan merah.

Lenovo A6010. 06

Sebagai Dedikasi ke Pengguna Setia di Indonesia, BlackBerry Hadirkan Tiga Device Baru

Gempuran dari kepoluaritasan device Android dan iOS sejak 2011 memicu BlackBerry untuk melakukan langkah-langkah drastis. Mereka melepas ‘eksklusivisme’ BlackBerry Messenger, meramu platform supaya sanggup menjalankan app Android, dan belakangan kita tahu BlackBerry sedang menyiapkan handset perdana yang beroperasi di OS mobile milik Google itu. Continue reading Sebagai Dedikasi ke Pengguna Setia di Indonesia, BlackBerry Hadirkan Tiga Device Baru

Mencoba Lumia 950 dan Microsoft Display Dock di Ajang TechDays 2015

Sejak tanggal 6 sampai tanggal 8 kemarin adalah hari yang cukup istimewa bagi Microsoft, baik global maupun untuk wilayah Indonesia. Tanggal 6 malam (waktu Indonesia) telah diperkenalkan berbagai perangkat dan teknologi baru dari Microsoft dan sejak tanggal 7 sampai 8 Oktober kemarin, di Jakarta digelar acara TechDays 2015.

Microsoft ‘Baru’

Bagi saya sendiri, dan juga mungkin sebagian besar pembaca Trenologi, acara peluncuran produk dan teknologi oleh Microsoft di ajang Microsoft Device Event sendiri memberikan sebuah suasana baru, terutama bagi pendekatan Microsoft atas teknologi serta produk yang dirilis.

Sebenarnya sejak Windows 8 dirilis, ada sedikit harapan dalam diri saya agar Microsoft kembali menjadi keren, live tile, desain modern membawa warna baru bagi produk mereka, Meski perjalanan tidak terlalu mulus, kini dengan Windows 10 Microsoft mencoba untuk kembali menghadirkan perubahan, yang bisa jadi lebih monumental.

Nuansa openness yang dibawa begitu kental, tidak hanya dari acara Microsoft sendiri, dengan menghadirkan integrasi serta keterbukaan dengan platform lain, namun kita juga terkejut ketika dalam acara Apple Event kemarin, perwakilan Microsoft hadir di panggung untuk mendemokan aplikasi mereka yang mendukung perangkat Apple.

Microsoft

Nuansa keterbukaan ini juga sedikit disinggung dalam acara keynote di acara TechDays di Jakarta kemarin, selain itu di panggung pengunjug juga melihat ada produk Apple dipajang sebagai perangkat untuk demo, yang tentu saja jarang atau bahkan tidak bisa kita lihat sebelumnya.

Memikat hati konsumen yang kini telah dibanjiri oleh produk Android dan tentu saja Apple bisa jadi akan menjadi momen penting bagi Microsoft. Persaingan semakin keras, kalau tidak ada hal ‘keren’ baru yang diperlihatkan maka konsumen tidak akan tertarik. Nah, dari rilis perangkat terbaru yang diperkenalkan kemarin, ada dua perangkat cukup menarik yang juga ikut dipamerkan di acara TechDays 2015. Kebetulan saya juga ikut mencoba serta melihat demo beberapa fitur yang disediakan.

Dua perangkat itu adalah Lumia 950 serta Microsoft Display Dock. Pembaca TRL mungkin sudah membaca tentang spesifikasi serta tampilan dari Lumia 950. Perangkat anyar dari Microsoft yang memberikan standar baru dari perangkat Lumia. Sebenarnya bagi saya Lumia 950 XL lebih menarik, setidaknya dari desain tampilan kamera belakang serta prosesor yang lebih mumpuni, namun sepertinya yang akan hadir di Indonesia terlebih dahulu adalah Lumia 950, jadi pada saat demo hanya smartphone ini yang tersedia.

Satu lagi perangkat yang menarik untuk dicoba adalah Microsoft Display Dock, seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, perangkat ini memungkinkan smartphone Lumia 950 dan 950 XL untuk difungsikan sebagai ‘desktop’. Dengan fitur Continuum, Anda bisa mencolokkan Lumia 950 ke dock dengan USB Type-C, colokkan layar dengan HDMI port yang tersedia, hubungkan dengan mouse plus keyboard dan voila, Anda bisa mengakses berbagai aplikasi universal yang ada di smartphone lewat layar.

Lumia 950

Lumia 950

Dari sisi penampilan, smartphone ini sebenarnya mengingatkan pada berbagai seri Lumia sebelumnya, misalnya Lumia 640, casing yang bisa dilepas dengan tampilan seperti ditempelkan ke body ponsel. Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai desain Lumia 925 atau Lumia 930 alih-alih seri x40 atau x50, karena lebih terasa premiumnya. Menjadi smarthone terbaru dari seri Lumia, dengan sistem operasi baru serta berbagai fasilitas yang disematkan, saya merasa desain body Lumia 950 ini terasa kurang keren.

Meski demikian, grip dan kenyamanan genggaman disediakan oleh Lumia 950, ringan serta bagi mereka yang pernah memiliki perangkat sejenis, berbagai tombol akan terasa familiar, tombol volume, power dan shutter untuk akses cepat aplikasi camera berada di bagian samping.

Saya memang tidak terlalu lama mencoba perangkat ini, hanya mencoba merasakan desain dan grip dari smartphone dan sedikit tampilan OS-nya, karena Windows 10 Mobile yang ada masih preview jadi bukan yang tahap final. Sempat juga mencoba kamera yang ada dan hasilnya cukup baik, tentu saja karena di atas kertas smartphone ini cukup mumpuni dengan spesifikasi cukup tinggi.

Lumia 950

Lumia 950 hadir dengan layar 5.2 inci (2.560 x 1440 – 564 ppi) dan menggunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 (enam inti – 1800 MHz), kamera belakang 20 MP dan depan Full HD 5 MP sudut lebar. Kemampuan rekam video 4K dan baterai 3000 mAh, lalu RAM 3GB dan memori internal 32GB + slot up to 200 GB. Smartphone ini juga memiliki teknologi yang memungkinkan perangkat untuk tetap ada dalam kondisi dingin, dual SIM serta smartphone juga telah mendukung jaringan 4G.

Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock

Dukungan spesifikasi yang tinggi dari Lumia 950 berhubungan dengan perangkat kedua yang akan dibahas yaitu Microsoft Display Dock. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk merasakan pengalaman penggunaan desktop dengan berbekal perangkat smartphone.

Display Dock yang ada dihubungkan dengan Lumia 950 dengan USB Type-C. Dalam perangkat demo yang saya coba, layar dihubungkan lewat port HDMI, untuk supply power menggunakan adaptor sendiri layaknya ponsel. Keyboard dan mouse terbuhubung secara wireless (meski ada penjelasan pula bahwa keyboard dan mouse non nirkabel tetap bisa digunakan dengan mencolokkan ke slot yang ada di bagian belakang dock). Slot ini bisa digunakan juga untuk modem, clicker wireless atau perangkat lain yang mendukung, sedangkan bagian depan dock hanya tersedia colokan USB Type-C saja untuk menghubungkan ke perangkat Lumia 950.

Display Dock ini memungkinkan pengguna untuk mengakses masing-masing perangkat, bekerja dengan Microsoft Office di layar (up to 1080p) dan secara bersamaan mengakses aplikasi atau fitur di smartphone. Fitur ini disokong oleh Continuum yang juga menjadi salah satu keunggulan yang ditonjolkan dalam Windows 10.

Meski tidak bisa mencoba dalam waktu yang cukup lama, karena dua perangkat ini dipajang bersama dengan beberapa perangkat Lumia lain di lokasi umum sehingga banyak orang lain yang juga ingin mencoba, namun setidaknya saya mendapatkan gambaran tentang bagaimana Lumia dan Display Dock ini bisa saling mendukung untuk menciptakan pengalaman ‘komputer dalam saku’.

Aplikasi yang di-highlight saat demo tentu saja aplikasi Office milik Microsoft. Anda bisa membuat presentasi, mengolah dokumen dengan kombinasi dua perangkat ini, tidak perlu lagi laptop atau desktop PC. Aplikasi yang bisa digunakan adalah aplikasi universal, artinya aplikasi yang didesain baik untuk mobile atau pun untuk dekstop di lingkungan Windows 10. Berbagai aplikasi bawaan Microsoft sudah mendukung hal ini.

Microsoft Display Dock

Bagaimana dengan game? Asalkan aplikasi itu merupakan aplikasi universal maka kita bisa memainkannya di layar. Jika aplikasi atau game bukan merupakan aplikasi universal maka Anda hanya bisa menggunakan aplikasi tersebut di smartphone-nya saja tidak bisa diteruskan untuk diakses lewat desktop.

Kombinasi Lumia dan Display Dock ini juga memungkinkan penggunanya untuk menikmati dua kegiatan komputasi secara bersamaan. Anda bisa mengakses aplikasi tertentu di layar dengan tetap menggunakan smartphone seperti biasa, misalnya melihat SMS. Dalam sesi demo, tim dari Microsof menampilkan kemampuan kombinasi dua perangkat ini, menonton film di layar dan disaat bersamaan mengakses Cortana. Film akan otomatis masuk dalam kondisi pause ketika Cortana memberikan jawaban.

Dari sisi tampilan, pengalaman yang didapatkan pada desktop juga cukup familiar, dalam arti tidak membingungkan. Ada tombol ‘windows’ di bagian kiri untuk mengakses menu utama, ada tombol untuk mengakses menu ponsel di bagian kanan bawah. Jadi tampilannya seperti kombinasi antara pengalaman penuh desktop dengan tampilan Windows 10 Mobile di perangkat Lumia. Untuk koneksi sendiri, jika membutuhkan jaringan internet maka Anda bisa menggunakan jaringan operator yang ada di ponsel atau WiFi yang ada di ruangan.

Dukungan Hardware

Lumia 950 dan Microsoft Display Dock

Microsoft Display Dock memang bekerja secara baik dengan dukungan perangkat keras yang ada di Lumia 950 dan 950 XL. RAM yang dibutuhkan minimal 2GB, lalu prosesornya pun harus mendukung (Lumia 950 menggunakan prosesor Qualcomm® Snapdragon™ 808 enam inti dengan RAM 3 GB dan 950 XL menggunakan delapan inti).

Dukungan lain yang dibutuhkan tentu saja harus berjalan dengan OS Windows 10 dan satu hal lagi yang juga memaksimalkan kinerja adalah sistem liquid cooling yang membantu perangkat untuk tidak cepat panas. Untuk sambungan kabel dari Lumia ke dock juga harus menggunakan USB Type-C. Dijelaskan pula saat mengajukan pertanyaan di booth, untuk mode wireless bisa juga menggunakan Miracast, sayang saat demo skenario ini tidak dicoba.

Overall Experience

Lumia 950

Di atas kertas Lumia 950 adalah smartphone dengan spesifikasi yang mumpuni, kamera, display serta jeroan dari perangkat mendukung untuk kinerja berat, dibuktikan dengan fasilitas Continuum yang terhubung ke Display Dock. Tentu saja membutuhkan hands-on yang lebih lama serta sistem operasi Windows 10 Mobile yang versi final (bukan preview) untuk melihat dan merasakan pengalaman penuh. Tapi untuk kesan awal, Lumia 950 bisa menjadi magnet baru untuk menggoda penikmat gadget memiliki smartphone ini.

Microsoft Display Dock yang dikombinasikan dengan Lumia 950 serta fitur Continuum juga memberikan nuansa baru yang bisa menggoda penikmat gadget. Meski bukan hal baru kita bisa mengakses file smartphone dari dekstop namun menjadikan smartphone sebagai perangkat utama komputasi tanpa memerlukan lagi PC lain yang digabungkan dengan aplikasi dari Microsoft tentunya menjadi sebuah pengalaman yang menarik.

Tentu saja, sistem operasi serta aplikasi buatan Microsoft menjadi kata kunci yang menjadikan daya tarik utama, setidaknya untuk saat ini karena Microsoft akan membutuhkan dukungan aplikasi universal yang lebih banyak untuk membuatnya semakin menggoda.

Tapi setidaknya, image bahwa kita bisa bekerja (mengolah dokumen termasuk akses file dari layanan cloud) dengan aplikasi Microsoft menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya dekstop bisa jadi daya tarik bagi para die hard Microsoft app user yang bekerja dalam lingkungan mobile tetapi tetap membutuhkan kerja dalam lingkungan desktop.

Pertanyaan selanjutnya tentu saja akan masuk ke ranah harga, jika Display Port bisa dijual dengan harga yang menarik alias tidak mahal (menurut gosip sih dalam kisaran 1-2 juta rupiah), tentu saja ini akan menjadi daya tarik tambahan bagi konsumen.

Microsoft Display Dock

Dari laman Lumia yang ada, sepertinya Microsoft akan menyediakan Lumia 950 dulu untuk pasar tanah air, strateginya bisa jadi seperti yang sudah-sudah, melihat animo konsumen lalu jika bagus baru akan menghadirkan versi 950 XL. Untuk Display Dock sepertinya akan hadir bersamaan dengan Lumia 950, bisa juga ada program paket khusus untuk mendapatkan dua perangkat sekaligus.

Untuk waktu ketersediaan, kemungkinan tidak akan jauh dengan ketersediaan global bulan depan, atau bahkan mungkin bisa jadi bersamaan, yang pasti sebelum tutup tahun. Harga sendiri akan tergantung nilai tukar rupiah, namun dari pengumuman resmi Lumia 950 akan dijual dengan harga $549, dan untuk Display Dock, belum ada harga resmi.

PS: Dear Microsoft, jika saja Surface Pro 4 dan Surface Book dibawa ke acara TechDays 2015 kemarin, setidaknya untuk demo, kami penikmat gadget akan histeris. 😀

Blibli Bawa Meizu M2 ke Indonesia, Smartphone Berkualitas Untuk Kalangan Muda

Pendaratan Meizu pertama di Indonesia lewat M2 Note mungkin memunculkan satu pertanyaan: dapatkah sang produsen dari Guangdong itu berhasil menembus pasar smartphone mid-range nusantara yang saat ini sudah begitu padat? Tapi tampaknya M2 Note cukup sukses, karena Meizu sangat bersemangat untuk menghadirkan satu lagi produk mereka. Continue reading Blibli Bawa Meizu M2 ke Indonesia, Smartphone Berkualitas Untuk Kalangan Muda

[Guest Post] Pengalaman ‘Bertemu’ OnePlus 2 di Jakarta

Saya sudah menjadi penggemar Oneplus sejak awal sekali, namun baru sempat menikmati telepon genggam OnePlus (versi One) ini selama beberapa bulan ke belakang.

Maklum, untuk mendapatkan perangkat ini butuh undangan dari pengguna lain yang sudah punya, dan saat rilis di Lazada pun tetap menggunakan metode undangan. (OnePlus akhirnya meninggalkan sistem undangan untuk OnePlus One tetapi tetap menggunakan sistem undangan untuk seri OnePlus 2 pada awal pemasaran. – ed).

Setelah menjadi pengguna Apple iPhone selama bertahun-tahun, akhirnya OnePlus One membuat saya percaya lagi dengan Android. Benar-benar telepon genggam terbaik saat itu!

Jadi, ketika mendengar OnePlus 2 akan hadir dan mengadakan acara peluncuran/perkenalan di Jakarta hari tanggal 31 Juli 2015 lewat OnePlus Pop Up Experince, saya bergegas untuk datang. Acara sendiri diadakan di Conclave (sebuah co-working space di Jakarta- ed) dan penuh sekali!

Sekitar 200 orang hadir di lokasi, dan sayangnya hanya ada 5 unit OnePlus 2 yang disediakan untuk dilihat dan merasakan hands-on, jadi masing-masing orang hanya bisa melihat selama 1 menit. (OnePlus menyediakan dua acara dalam acara OnePlus 2 ini, batch pertama untuk undangan (media) dan yang kedua untuk umum para fans) – ed).

Untuk itu artikel ini bukanlah sebuah review penuh, hanya laporan pandangan pertama dengan flagship killer terbaru dari OnePlus.

oneplus 2 launch
Suasana acara OnePlus 2 di Jakarta

Setelah mencoba untuk waktu yang singkat, harus diakui bahwa saya kembali terpesona dengan kualitas dari perangkat OnePlus ini. Sama sekali tidak terlihat seperti telepon genggam seharga 4 juta-an. Dengan kualitas seperti ini, perangkat lain yang bisa disandingkan dengan OnePlus 2, yang terdekat mungkin adalah Nexus 6 yang dijual seharga 7.9 juta atau Xiaomi Note Pro yang dijual seharga 6,5 juta.

OnePlus 2

Jika dibandingkan dengan OnePlus One, versi penerusnya ini memiliki 3 tambahan fitur menarik dibandingkan pendahulunya. Yaitu fingerprint recognition, dual sim slot dan tombol khusus untuk mengatur profil dari normal menjadi do not disturb. Meski demikian, saya sendiri tidak menggunakan 2 nomor telepon dan kedua fitur lainnya tidak terlalu menarik buat saya.

Selain dari 3 fitur tambahan di atas, tentunya ada pemutakhiran teknologi yang didapatkan di seri OnePlus 2, seperti memory dan kamera (sayang saya tidak sempat mencobanya). Baterai juga ditingkatkan dari 3100 mAh jadi 3300 mAh.

Meski terpesona akan kualitas OnePlus 2, ada beberapa hal yang terasa kurang asik dari perangkat ini. antara lain adalah pengubahan colokan charger dari micro usb jadi USB-C. Memang, pastinya semua fasilitas ponsel akan mengarah ke port USB-C, tapi untuk sementara ini (berhubung teknologinya masih belum banyak diadopsi pabrikan – ed) akan sangat susah untuk mencari pinjaman charger.

Satu lagi yang menurut saya menjadi problem adalah berubahnya OS yang disematkan para perangkat, dari Cyanogen ke Oxygen. Secara pribadi saya lebih suka Cyanogen OS karena lebih banyak fiturnya.

OnePlus 2 sendiri akan dirilis dalam 2 versi: 16GB HD – 3GB RAM dan versi lain adalah 64GB HD – 4GB RAM. Sayangnya di acara kemarin tidak disebutkan harga jual perangkat ini untuk pasar Indonesia, tapi saya punya tebakan kisaran harganya adalah 4.4 juta dan 5.3 juta. Rencananya akan dirilis di Lazada di bulan September dengan sistem undangan, sama seperti saat awal Oneplus One dirilis. (Baca juga: OnePlus 2 Resmi Diperkenalkan, Simak Spesifikasi Lengkapnya di Sini!).

Kesimpulannya, apakah worth buying? Tentunya!

Tapi bila Anda masih punya telepon genggam teranyar seperti Oneplus One, LG G4, Nexus 6 atau Xiaomi Note Pro, sepertinya belum ada alasan untuk upgrade, kecuali lagi sedang ingin buang-buang uang. Saya pribadi masih sangat puas dengan Oneplus One dan mungkin baru akan mempertimbangkan untuk menggantinya nanti ketika OnePlus 3 dirilis.

2015-07-31 16.58.32
Tampilan belakang OnePlus 2
OnePlus 2
Salah satu sisi OnePlus 2 yang menghadirkan tombol do not distrub.

 

Artikel ini adalah guest post dari Aria Rajasa Masna – Co-Founder dan CEO Tees. Aria berkesempatan hadir di acara peluncuran OnePlus 2 di Jakarta beberapa hari yang lalu, dan menuliskan pengalamannya khusus untuk pembaca Trenologi. 

Hands-On Oculus Rift Crescent Bay Prototype Bersama AMD Radeon R9 Fury X

Kini setelah hampir seluruh info mengenai headset virtual reality Oculus Rift terungkap, tugas terakhir developer ialah memolesnya agar lebih unggul dari device kompetitor. Satu-satunya model yang paling mendekati tipe konsumen adalah prototype Crescent Bay. Dan kebetulan saya sempat menjajalnya dalam acara peluncuran jajaran GPU AMD Radeon terbaru. Continue reading Hands-On Oculus Rift Crescent Bay Prototype Bersama AMD Radeon R9 Fury X