Cara Menambahkan Ikon Media Sosial di Blog WordPress Berbayar

Media sosial bukan lagi hal baru, karena hampir semua orang punya kehidupan di dalamnya. Lebih dari itu, media sosial juga bisa jadi tempat berbagi informasi yang disajikan di dalam blog.

Anda yang punya blog WordPress dengan server sendiri atau biasa disebut WordPress self hosted, tentu ingin konten-konten di dalam blog bisa dibagikan dengan mudah ke media sosial oleh pengunjung. Salah satu cara yang paling efektif adalah dengan menambahkan ikon media sosial di atas atau di bawah tulisan anda.

Ini enaknya menggunakan platform WordPress.org dengan server sendiri. Karena mereka telah menyediakan berbagai plugin untuk menjawab berbagai kebutuhan blogger.

  • Login seperti biasa ke dashboard Anda, kemudian tambahkan plugin baru.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_1

 

  • Kemudian di kolom pencarian, ketikkan kata kunci social.
  • Ketika muncul hasil pencarian, temukan plugin Shareholic, klik Install Sekarang untuk memasang plugin.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_2

  • Setelah terpasang, aktifkan plugin.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_3

  • Selanjutnya, setelah plugin berhasil diaktifkan, Anda akan menemukan sebuah menu baru Shareholic di dalam dashboard. Arahkan kursor ke menu tersebut dan klik App Manager.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_4

  • Seperti ini panel pengaturan Shareholic. Perhatikan dengan seksama. Karena kita ingin menambahkan ikon media sosial, jadi fokus Anda cukup di bagian In-Page Share Buttons saja, yang lain nanti dulu. Di sana ada Post, Page, Index dan Category yang masing-masing menampilkan dua opsi lagi, Above Content dan Below Content.
  • Di ke empat tempat inilah nanti ikon media sosial Anda akan tampil, tapi dengan catatan Anda memberi centang di salah satu dari dua opsi (above content atau below content). Jika dihapus keduanya, maka ikon tidak akan tampil di halaman bersangkutan.
  • Halaman yang saya rekomendasikan untuk dipilih adalah di Post dan Index, dengan opsi Below Content. Dua halaman lainnya dikosongkan saja semua. Setelah itu, klik Customize tepat di opsi Post – Below Content.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_5

  • Sebuah jendela popup nanti akan muncul, menampilkan dua buah menu tab Layout dan Analytics. Anda cukup fokus ke Layout saja. Di menu tersebutlah Anda bisa mengatur bagaimana tampilan ikon sosmed Anda. Silahkan dicoba dan diatur sesuai selera masing-masing.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_6

  • Anda juga bisa memilih media sosial apa saja yang akan ditampilkan. Apabila dirasa sudah tepat, klik Save Settings.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_7

  • Terakhir baru klik Save Settings sekali lagi.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_8

  • Hasilnya seperti ini.

cara menambahkan ikon media sosial di blog WordPress Self hosted_9

Anda bisa mencoba layout yang berbeda untuk mendapatkan tampilan terbaik.

Selamat mencoba dan semoga tips ini bermanfaat untuk Anda.

Sumber gambar header Pixabay.

Batasan 280 Karakter di Twitter Kini Bisa Dinikmati Semua Pengguna

Bulan September kemarin, Twitter mengejutkan dunia dengan menguji batasan karakter baru dalam sebuah tweet menjadi 280 karakter. Sifat dasar manusia yang takut akan perubahan langsung kumat, dan keputusan ini pun menuai kontroversi secara global.

Mereka yang tidak setuju merasa takut timeline-nya akan diisi oleh cuitan-cuitan yang lebih panjang. Sebaliknya, tidak sedikit juga yang merasa senang dengan keputusan ini, sebab mereka jadi lebih mudah berekspresi. Ini merupakan perubahan terbesar yang Twitter terapkan sejak mereka memutuskan untuk tidak lagi menghitung lampiran media sebagai karakter.

Kini, batasan 280 karakter ini sudah bisa dinikmati oleh semua pengguna Twitter tanpa terkecuali. Anda yang merasa takut karena alasan yang sama seperti di atas tidak perlu khawatir, sebab hasil observasi Twitter menunjukkan bahwa hanya ada 5% tweet yang mengemas lebih dari 140 karakter, dan hanya 2% yang melampaui 190 karakter.

Jadi secara garis besar timeline pengguna tidak akan berubah terlalu drastis. Kalaupun ada perubahan, hal itu dikarenakan orang-orang sedang asyik mencoba fitur baru ini, dan seiring berjalannya waktu semua diyakini bakal kembali normal.

Twitter more characters

Apa yang ingin Twitter capai sejatinya adalah mempermudah pengguna dalam berekspresi. Jadi ketika mereka benar-benar membutuhkan lebih dari 140 karakter, mereka bisa tetap lanjut menulis dengan leluasa dan tidak harus menghabiskan waktu lama untuk mengedit tweet yang kepanjangan.

Sama seperti sebelumnya, pengguna yang berbahasa Jepang, Korea atau Tionghoa masih dibatasi dengan 140 karakter saja. Hal ini dikarenakan batasan karakter bukanlah masalah besar bagi mereka mengingat satu abjadnya bisa mengemas dua atau bahkan tiga alfabet biasa.

Sumber: Twitter. Gambar header: Pixabay.

Laporan GetCRAFT: Meningkatnya Penggunaan Media Sosial, “Influencer”, dan “Native Ads” untuk Kegiatan Pemasaran

Untuk memberikan gambaran jelas tentang kegiatan pemasaran secara online, GetCRAFT, platform yang memenuhi kebutuhan content marketing, influencer marketing dan native ads, meluncurkan survei yang berjudul Indonesia Native Advertising & Influencer Marketing Report 2018.

Dalam survei tersebut disebutkan Instagram merupakan platform media sosial populer saat ini (97%) di kalangan influencer, disusul Twitter (67%). Sementara kehadiran influencer masih menempati pilihan pertama perusahaan menyalurkan kegiatan pemasaran, disusul dengan iklan berbayar secara online. Laporan yang dibuat berdasarkan tiga survei terpisah ini ditujukan untuk brand, agensi, penerbit, media hingga influencer.

Media sosial dan kehadiran influencer

Salah satu platform yang paling banyak digunakan brand dan perusahaan melakukan kegiatan pemasaran dan membina relasi serta engagement dengan pengguna adalah melalui media sosial.

Sebagai salah satu negara di Asia yang mengalami peningkatan cukup tinggi terkait dengan penggunaan mobile internet, yaitu 47% (123 juta orang) dan penggunaan internet secara keseluruhan sekitar 51% (133 juta orang), laporan GetCraft menyebutkan media sosial yang paling aktif digunakan adalah YouTube sebanyak 49%, disusul Facebook sebanyak 48%, Instagram 39%, Twitter 38%, Whatsapp (38%), FB Messenger (31%), Line (30%), Linkedin (28%), BBM (26%), Pinterest (22%) dan WeChat (21%).

Selain platform iklan berbayar seperti Google Adwords, Facebook Ads, dan lainnya, kehadiran para influencer di media sosial juga sudah memiliki peranan yang tidak kalah pentingnya dari platform berbayar yang ada. Kegiatan pemasaran memanfaatkan influencer berupa engagement yang dilakukan individu yang memiliki jumlah pengikut yang besar di akun media sosial. Dalam bentuk percakapan, brand dan perusahaan menyematkan konten pemasaran yang beragam, mulai dari gambar, video, hingga blog.

Dalam laporan tersebut juga disebutkan Instagram merupakan platform paling favorit digunakan para influencer untuk melancarkan kegiatan pemasaran dan terbilang paling ampuh. Sebanyak 97% influencer memanfaatkan Instagram, disusul dengan Twitter 67%, Youtube 33%, dan Facebook sebanyak 30%.

Penggunaan native ads yang makin populer

Laporan menarik lainnya yang juga disampaikan oleh GetCRAFT adalah penggunaan native ads yang makin banyak dipilih brand dan perusahaan untuk kegiatan pemasaran. Format native ads yang fleksibel menyatu dengan konten, memberikan kesempatan advertiser untuk mempromosikan konten. Contohnya adalah opsi untuk mendorong posting di Facebook, iklan berbayar di mesin pencari Google, hingga listing promosi di layanan e-commerce.

Definisi native ads sendiri yang dijabarkan dalam laporan tersebut adalah iklan berbayar yang memiliki kesamaan dari sisi format, fungsi hingga kualitas dari konten di media. Biasanya konten ini tidak terkesan “hard sell” namun menyatu dengan topik layaknya sebagai pendukung dari konten tersebut.

Di tahun 2018 nanti diprediksi brand dan perusahaan bakal lebih fokus di penggunaan native ads. Tercatat budget yang dialokasikan brand untuk native ads (dibanding total biaya pemasaran) akan mencapai 16% pada tahun 2018, dibandingkan 9% pada tahun 2017.

Kembangkan Analisis​ ​Sentimen​ ​Percakapan​ ​di​ ​Media​ ​Sosial, Ivosights Jalin Kerja Sama dengan LIPI

Untuk menganalisis percakapan netizen di media sosial, Ivosights, startup yang menawarkan solusi end-to-end dan mitigasi untuk mendukung kesuksesan perusahaan menjangkau lebih banyak pelanggan, mengumumkan kerja sama strategis dengan Lembaga​ ​Ilmu​ ​Pengetahuan​ ​Indonesia (LIPI)​. Kerja sama strategis ini, dalam setahun ke depan, menurut CEO​ dan ​Co​-founder​ ​Ivosights Elga​ ​Yulwardian, nantinya tidak hanya menguntungkan bagi Ivosights namun juga untuk LIPI.

Kepada DailySocial, Elga mengungkapkan LIPI memiliki potensi besar untuk dapat mendukung startup lainnya di Indonesia. LIPI pun mendapat keuntungan insights market needs sekaligus sharing data dan resources.

“LIPI ternyata memiliki banyak riset menarik yang sangat relevan dengan produk dan platform dari Ivosights. Salah satunya adalah sentiment analysis (digital monitoring/listening tool) dan voice to text. Dengan tenaga ahli dan fasilitas yang sangat baik, kami yakin bisa bersinergi untuk sharing effort dan resources dalam penelitian yang sama,” kata Elga.

Kerja​ ​sama​ ​ini​ ​diklaim merupakan​ ​yang​ ​pertama​ ​kali​ ​di​ ​Indonesia,​ ​dalam​ ​hal​ ​penelitian​ ​dan pengembangan​ ​analisis​ ​sentimen. Nantinya LIPI bersama Ivosights berupaya untuk memahami​ ​dan​ ​menganalisis​ ​data​ ​percakapan​ ​di​ ​media sosial​ ​lebih​ ​dalam​ ​lagi.

Mengukur Sentimen negatif dan opini publik

Makin masifnya pengguna media sosial untuk mengajukan keluhan, opini terbuka menyulitkan perusahaan untuk bisa mengontrol komentar negatif tersebut. Bagi​ ​perusahaan,​ ​data​ ​tersebut​ ​merupakan​ ​sumber​ ​informasi​ ​penting​ ​untuk mengetahui​ ​tanggapan​ ​masyarakat​ ​atas​ ​merek​ ​produk,​ ​dan​ ​layanan​ ​mereka.​ ​Begitu juga​ ​bagi​ ​partai​ ​politik​ ​atau​ ​politikus​ ​yang​ ​ingin​ ​mengukur​ ​tingkat​ ​popularitas mereka. Tetapi,​ ​mengukur​ ​suatu​ ​sentimen​ ​atas​ ​percakapan​ ​di​ ​media​ ​sosial​ ​bukanlah​ ​hal mudah.​

​Bahasa​ ​yang​ ​digunakan​ ​di​ ​media​ ​sosial​ ​umumnya​ ​bukan​ ​bahasa formal.​ Hal tersebut​ ​yang​ ​memerlukan​ ​suatu​ ​analisis​ ​agar​ ​opini​ ​media​ ​sosial​ ​itu​ ​dapat diartikan,​ ​dan​ ​dapat​ ​digunakan​ ​untuk​ ​pengambilan​ ​keputusan.

“Opini​ ​mining​ ​atau​ ​sentimen​ ​analysis​ ​adalah​ ​riset​ ​komputasional​ ​atas​ ​opini, sentimen​ ​dan​ ​emosi​ ​yang​ ​diekspresikan​ ​secara​ ​tekstual,”​ ​jelas​ ​Kepala​ ​Pusat​ ​Penelitian​ ​Informatika​ ​LIPI Dr.​ ​Yan​ ​Riyanto.

Sebagai perusahaan yang memiliki produk terintegrasi​ ​melalui​ ​tiga​ ​platform​ ​andalan​ ​yaitu Ripple10,​ ​Sociomile,​ ​dan​ ​Sociomation, kolaborasi ini diharapkan bisa meningkatkan teknologi yang telah dimiliki Ivosights.

“Jadi targetnya kami bisa meningkatkan kapabilitas akurasi sentimen salah satu platform kami, yaitu Ripple10, melalui kerja sama ini,” tutup Elga.

Lima Kesalahan Saat Melakukan Pemasaran Melalui Media Sosial

Media sosial saat ini sudah menjadi salah satu media paling ampuh dan banyak digunakan oleh startup untuk mempromosikan dan melakukan engagement dengan pelanggan. Namun demikian dari sekian banyak akun media sosial yang banyak beredar saat ini, masih banyak startup yang masih salah menerapkan cara yang tepat.

Artikel berikut ini akan membahas 5 kesalahan yang masih dilakukan oleh brand hingga startup saat melancarkan kegiatan promosi melalui media sosial, belajar dari CEO Tatu, agensi media sosial di Amerika Serikat.

Tidak memprioritaskan media sosial

Salah satu kesalahan yang masih banyak dilakukan oleh startup saat berencana untuk melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah tidak memprioritaskan kegiatan ini dengan optimal dan menyerahkan pengerjaannya kepada fresh graduate atau kalangan millennial. Kebanyakan startup menganggap kalangan millennial yang baru memasuki bursa tenaga kerja saat ini memiliki pengalaman dan wawasan yang cukup baik terkait dengan media sosial, namun faktanya kurangnya pengetahuan hingga rendahnya pendekatan yang mereka kuasai terkait dengan kegiatan pemasaran, menjadikan akun media sosial Anda kurang optimal.

Untuk bisa memiliki akun media sosial yang aktif dan menarik, perkerjakan tenaga ahli yang memiliki wawasan hingga pengalaman yang cukup terkait dengan pengelolaan media sosial.

What happens on social media has real consequences for your brand. It deserves every bit as much attention as your pricing strategy or your branding.

Fokus kepada jumlah pengguna, interaksi hingga konversi

Kesalahan lain yang masih banyak dilakukan oleh startup saat melancarkan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah, terlalu fokus dengan hasil seperti mendapatkan pengikut dalam jumlah tertentu, jumlah like setiap postingan, click-throughs hingga conversions.

Strategi yang paling tepat saat melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial adalah untuk selalu “menghormati” target pengguna Anda di media sosial. Yang perlu diingat adalah kebanyakan dari mereka menggunakan media sosial untuk berbagi foto hingga informasi kepada teman hingga keluarga, sifat personal tersebut yang harus dihormati. Sehingga ketika startup Anda ingin menyisipkan sebuah info atau promo, upayakan untuk membuat kegiatan tersebut secara relevan dan tidak mengganggu target pengguna Anda saat melihat update terbaru di media sosial.

It’s great to have a narrative, but it has to have value to the people you’re talking to as well as yourself,” is how Janet expresses it.

Tidak menggunakan kalimat yang “mengajak” dan kasual

Kesalahan lain yang banyak dilakukan oleh startup hingga brand saat melakukan kegiatan pemasaran memanfaatkan media sosial adalah penggunaan kalimat yang terlalu “menjual” dan tidak bersifat personal. Kalimat baku yang biasa digunakan saat melakukan promosi di media konvensional kerap dilakukan. Hal tersebut dinilai salah dan tidak bersifat dua arah.

Kegiatan pemasaran yang baik adalah informasi yang bersifat seperti percakapan dan mampu mengajak target pengguna Anda masuk dan terlibat dari percakapan tersebut. Hindari kegiatan yang terlalu hard selling dan fokus kepada konten yang menarik dan engaging.

It’s about conversation, not spamming people with the same old messaging.

Tidak membuat konten yang relevan

Sebelum Anda melakukan kegiatan pemasaran melalui media sosial, kenali dulu brand Anda dan siapa target pengguna yang tepat. Kemudian lancarkan kegiatan pemasaran berupa foto, video hingga kalimat sederhana yang relevan dengan target pengguna Anda. Jangan sebarkan promosi tersebut secara acak, namun tentukan siapa pengguna media sosial yang membutuhkan dan mencari layanan atau produk startup Anda.

If it doesn’t resonate, or if they feel like it’s automated and there’s no human behind it, they are not going to respond to you.

Lebih fokus kepada kuantitas bukan kepada kualitas

Saat ini sudah banyak layanan berbayar yang bisa digunakan oleh startup hingga brand untuk mempercepat pertumbuhan akun media sosial. Dari semua layanan tersebut pastinya akan memberikan hasil yang cukup pasti mulai dari follower hingga jumlah like, namun yang perlu dicermati adalah, peningkatan jumlah tersebut belum menjamin jumlah pengikut akun media sosial Anda bakal memiliki relasi atau koneksi dengan brand yang Anda miliki. Untuk itu agar kegiatan Paid Promotion Anda bisa berjalan dengan baik secara optimal, jaga kualitas konten agar bisa mendapatkan hasil yang lebih baik.

It doesn’t matter how big your following is. It’s about how much they care about you

Empat Cara Menumbuhkan Bisnis E-commerce Melalui Media Sosial

Meskipun saat ini toko online atau layanan e-commerce yang Anda telah memiliki cukup banyak jumlah follower dan Likes pada setiap postingan di akun media sosial, belum cukup untuk menciptakan engagement dan relasi yang long-lasting dengan pengikut Anda. Ada beberapa cara yang baiknya diterapkan agar secara organik pengikut Anda bisa mendapatkan informasi dan pastinya terus memonitor konten dari akun media sosial perusahaan Anda secara rutin.

Artikel berikut akan mengupas 4 cara menumbuhkan bisnis melalui media sosial.

Pilih jenis media sosial yang tepat untuk bisnis

Saat ini ketika beragam media sosial sudah bisa digunakan, ada baiknya untuk bisnis memilih dengan tepat media sosial apa yang paling cocok digunakan. Jika Anda melihat Instagram dan Facebook hingga Twitter sudah terlalu “mainstream” untuk menonjolkan bisnis Anda, temukan media sosial lainnya. Jika bisnis Anda bersifat “niche” tentukan dengan tepat media sosial yang akan Anda gunakan, apakah itu Tumblr, komunitas online atau yang lebih spesifik seperti Kaskus, OLX hingga Reddit. Lakukan eksperimen dan lancarkan kegiatan promosi dengan memanfaatkan media sosial yang paling sesuai untuk bisnis.

Temukan percakapan pelanggan Anda di media sosial

Saat ini sudah banyak media sosial yang menawarkan pilihan untuk brand menemukan berbagai percakapan atau conversation pelanggan terkait dengan bisnis Anda. Apakah itu dengan memanfaatkan tagar, komentar dan kata kunci atau keywords. Manfaatkan fitur-fitur tersebut dan lancarkan komunikasi secara langsung dengan menampung feedback dan membalas semua komentar terkait dengan bisnis Anda dari konsumen. Demikian juga dengan konsumen yang merasa senang dengan bisnis Anda, sampaikan rasa apresiasi dan penghargaan dengan komentar dan sampaikan juga beberapa bonus atau ajakan untuk terus memanfaatkan produk atau layanan Anda.

Jangan lupa untuk juga melakukan pendekatan dengan influencer dan brand ambassador yang relevan.

Manfaatkan rasa antusias dari pelanggan

Jika saat ini Anda sudah memiliki cukup banyak jumlah pelanggan yang setia, manfaatkan momen tersebut dengan memberikan bonus atau diskon kepada mereka melalui akun media sosial. Cara ini dinilai lebih efisien dibandingkan menggunakan paid advertising untuk merekrut pelanggan baru, memanfaatkan antusias pelanggan yang sudah menjadi loyal bisa membantu mengembangkan bisnis.

Buat konten menarik untuk tema tertentu

Hari-hari istimewa seperti tahun baru, hari raya hingga perayaan keagamaan lainnya bisa dijadikan momen penting untuk melancarkan kegiatan promosi. Untuk memberikan sentuhan personal, tampilkan foto bersama dengan pegawai Anda menjadi konten promosi, dengan demikian pelanggan Anda akan menjadi lebih dekat dengan brand Anda. Sesuaikan kegiatan promosi dengan target pelanggan, lakukan cara ini agar pelanggan yang relevan bisa menerima dengan baik konten promosi yang bisnis Anda lakukan, dibandingkan mengirimkan secara acak kepada pelanggan Anda.

Instagram Stories Kini Bisa Dijadikan Medium Polling

Bertambah satu lagi alasan untuk terus menggunakan Instagram Stories. Berkat update terbaru, fitur tersebut kini dapat dipakai sebagai medium polling alias pemungutan suara. Caranya sangat mudah, dan hanya melibatkan satu jenis sticker saja.

Jadi setelah mengambil foto atau video untuk diunggah ke Story, pengguna dapat memilih sticker berlabel “Poll” dan menempatkannya di mana saja mereka suka. Dari situ pengguna tinggal menuliskan pertanyaan sekaligus dua pilihan jawabannya – tidak terbatas pada “Yes” atau “No” saja.

Selanjutnya, follower Anda bisa langsung memberikan suaranya dan melihat hasilnya (dalam persentase) secara real-time. Buat Anda sendiri sebagai yang mengunggah, Anda dapat melihat hasil polling dengan mengusap layar ke atas. Di situ hasilnya akan ditampilkan berupa angka, lengkap dengan daftar lengkap para pemilihnya.

Karena diunggah dalam wujud Story, polling ini akan hilang secara otomatis setelah lewat 24 jam. Bersamaan dengan itu, Instagram juga menghadirkan sejumlah tool baru untuk membuat konten Story jadi semakin atraktif.

Instagram Stories eyedropper and alignment tool

Yang pertama adalah color picker. Jadi saat pengguna memilih warna, akan muncul sebuah icon eyedropper yang dapat digunakan untuk memilih warna apapun dari area tertentu pada foto atau video, untuk kemudian dipakai pada teks maupun coretan-coretan lainnya.

Yang kedua adalah alignment tool untuk menempatkan teks dan sticker (khusus iOS). Jadi saat pengguna sedang menempatkan teks atau sticker di atas foto atau videonya, akan muncul sebuah garis biru vertikal untuk membantu mereka menempatkannya persis di tengah.

Sumber: Instagram.

Twitter Mulai Uji Cuitan 280 Karakter

Selain tatap muka dan konsepnya yang minimalis, Twitter juga dikenal dengan cuitan yang dibatasi hanya sebanyak 140 karakter. Bagi sebagian orang, batasan karakter ini dianggap sebagai faktor pembeda yang membuat Twitter justru disukai. Meskipun tak sedikit yang menuntut perubahan agar lebih bebas dalam berekspresi.

Dan rupanya Twitter mendengarkan harapan itu. Pesaing terbesar Facebook itu baru saja mengumumkan manuver berani dengan menguji batasan baru menjadi 280 karakter atau dua kali lipat dari batasan sebelumnya. Batasan baru ini disebutkan bakal diimplementasikan untuk semua bahasa, kecuali bahas Jepang, Tiongkok dan Korea. Selama fase pengujian, Twitter hanya akan melibatkan sejumlah kecil pengguna sebelum nantinya digulirkan secara global.

Aliza Rosen, Product Manager, Twitter dalam rilis pers resminya mengatakan, “Kami ingin setiap orang di seluruh dunia dapat mengekspresikan diri mereka dengan mudah di Twitter. Oleh karena itu, kami melakukan sebuah percobaan baru: memberikan batas karakter lebih panjang (280 karakter) pada bahasa yang dipengaruhi oleh adanya batas karakter sebelumnya — yang mana dialami oleh semua bahasa; kecuali bahasa Jepang, Cina, dan Korea).”

Manuver ini tentu jadi kabar gembira bagi mereka yang masih loyal menggunakan Twitter. Tambahan karakter akan memberi luang yang lebih luas kepada mereka untuk mengekspresikan diri, terutama kalangan jurnalis, politikus, selebritis hingga pemimpin dunia.

Namun secara khusus keputusan untuk berevolusi diambil berdasarkan hasil penelitian yang mereka lakukan. Bahwa hanya 0,4% Tweet yang dikirim dalam bahasa Jepang memiliki 140 karakter. Tapi dalam bahasa Inggris, ada 9% Tweet yang menggunakan 140 karakter.

Kemudian sebagian besar Tweet dalam bahasa Jepang hanya menggunakan 15 karakter, sementara kebanyakan Tweet dalam bahasa Inggris memiliki 34 karakter. Batas karakter adalah penyebab utama orang-orang sedikit frustasi saat akan Tweet dalam bahasa Inggris. Namun demikian, hal ini tidak terjadi pada orang-orang yang menggunakan bahasa Jepang dalam Tweet mereka.

Di semua negara, ketika orang tidak perlu terbatas dengan 140 karakter dan benar-benar memiliki cadangan karakter untuk mencuitkan pemikiran mereka, ada lebih banyak orang berbagi di Twitter.

Jauh sebelum uji coba ini akhirnya ditempuh, Twitter sebenarnya sudah punya niatan ke arah sana kendati tak diketahui mengapa begitu lama mengambil keputusan untuk memulai. Gelombang protes dari sejumlah pengguna tampaknya menjadi alasan mengapa Twitter begitu berhati-hati untuk membuat keputusan. Kita lihat saja, apakah perubahan baru ini juga akan menuai kontroversi atau sebaliknya disambut gembira oleh pengguna setianya.

Sumber berita Twitter.

Di Jejaring Sosial Ini, Anda Bisa Menyukai Foto dengan Tersenyum

Simbol hati di Instagram tidak bisa menggambarkan ekspresi sebenarnya dari orang-orang yang melihat foto atau video Anda. Lebih lanjut, Anda juga tidak akan pernah tahu apa yang dirasakan mereka yang hanya melihat dan tidak meninggalkan tanda hati sama sekali. Apakah mereka terkejut atau malah merasa jijik? Cuma mereka sendiri yang tahu.

Di Facebook, situasinya masih lebih baik berkat fitur Reaction. Namun sebuah jejaring sosial baru bernama Polygram ingin memberikan cara yang lebih praktis dalam menunjukkan ekspresi Anda terhadap post dari pengguna lain, yaitu dengan mendeteksi raut muka Anda dan menerjemahkannya menjadi emoji yang sesuai.

Secara mendasar, Polygram sebenarnya lebih mirip Instagram yang hanya berfokus pada konten foto dan video. Bedanya, di sini Anda bisa tahu apa reaksi alami orang-orang ketika melihat selfie duck face Anda, hanya saja Anda tidak bisa tahu siapa orang-orang itu.

Polygram app

Jadi ketimbang menyentuh dan menahan tombol Like untuk memunculkan deretan reaksi, pengguna tinggal tersenyum atau tertawa saja ketika ada post yang menghibur dari seorang teman, dan Polygram akan langsung memunculkan emoji yang tepat. Kemampuan mendeteksi raut wajah yang ditenagai oleh kecerdasan buatan inilah sejatinya nilai jual utama dari Polygram.

Pada bulan November tahun lalu, Facebook sempat mengakuisisi sebuah startup bernama FacioMetrics yang pada dasarnya mengerjakan teknologi serupa, yang memungkinkan pengguna untuk menyukai suatu post hanya dengan tersenyum. Kapan fitur tersebut diimplementasikan di Facebook masih misteri, tapi yang pasti teknologi racikan Polygram sudah bisa dinikmati sekarang juga.

Selain mendeteksi raut muka, Polygram juga punya fitur unik lain untuk mencegah pengguna mengambil screenshot tanpa izin pada pesan pribadi yang diterimanya. Bagi yang tertarik mencoba, Polygram saat ini sudah bisa diunduh di iPhone secara cuma-cuma.

Sumber: TechCrunch.

Facebook Perkenalkan Watch, Layanan Video Orisinil dan Berseri ala TV

Dalam waktu yang terbilang singkat, YouTube sudah berhasil mengusik saluran TV tradisional. Layanan lain seperti Netflix tentunya juga berkontribusi terhadap pergeseran tren ini, dan kini Facebook pun berniat untuk semakin mempercepat perkembangannya melalui layanan barunya yang dinamai Watch.

Facebook Watch pada dasarnya merupakan kelanjutan dari tab Video terpisah yang Facebook luncurkan tahun lalu untuk pasar AS. Watch dideskripsikan sebagai platform untuk berbagai macam tayangan episodik – termasuk yang disiarkan secara live – yang mengemas tema atau jalan cerita tertentu.

Facebook Watch

Watch nantinya akan muncul sebagai tab tersendiri di aplikasi mobile, web maupun smart TV. Koleksi video orisinilnya akan disuguhkan dalam sejumlah kategori macam “Most Talked About”, “What Friends Are Watching”, atau “What’s Making People Laugh” yang mencakup video-video yang paling banyak mendulang reaksi “Haha” dari para penontonnya.

Pengguna bebas mengikuti tayangan-tayangan yang disukai, dan setelahnya episode-episode baru nanti akan muncul di bawah menu Watchlist, bersamaan dengan episode-episode yang disimpan untuk ditonton di lain waktu. Dengan demikian, pengguna tak akan ketinggalan episode terbaru dari sebuah tayangan.

Facebook Watch

Facebook melihat Watch sebagai tempat yang ideal untuk macam-macam genre, mulai dari reality show, komedi sampai tayangan olahraga live. Kreator independen juga dipersilakan membuat tayangan untuk Watch, dan di awal peluncurannya ini Facebook telah mendanai sejumlah kreator untuk menciptakan konten berseri maupun yang mengedepankan keterlibatan komunitas, yang pada akhirnya bisa dijadikan contoh ke depannya.

Dalam waktu dekat, Watch akan tersedia tapi baru untuk kalangan terbatas di Amerika Serikat, namun Facebook sudah punya niatan untuk menghadirkannya ke kalangan yang lebih luas – meski sejauh ini belum ada singgungan terkait ketersediannya di negara-negara lain. Akses oleh para kreator pun juga masih terbatas, tapi Facebook berencana untuk segera membukanya ke semua.

Sumber: Facebook.