Rilis Versi Chrome ke-50, Google Singkap Pencapaian dan Strategi Mereka

Di masa kepemimpinannya, selama enam tahun CEO Google Eric Schmidt menentang ide untuk pembuatan browser web. Ia berpendapat bahwa Google masih merupakan perusahaan kecil, kurang bijak jika mereka turut serta dalam perang browser. Keputusan tidak berubah hingga akhirnya Sergey Brin dan Larry Page menyewa developer Mozilla buat menggarap versi demo Chrome.

Delapan tahun telah berlalu semenjak Chrome dilepas untuk publik di Windows XP. Kini ia adalah browser terfavorit, menguasai ranah desktop, dan juga menjadi pilihan 45 persen pemilik perangkat bergerak. Dan bulan April ini merupakan momen penting bagi Google, karena mereka sedang merayakan pelepasan versi Chrome ke-50. Varian mobile menyusul tak lama setelah peluncuran Chrome 50 di Windows, Mac dan Linux.

Google Chrome 50 02

Meski terbilang penting, Google tidak mengumumkannya dengan cara yang heboh. Mereka mengundang beberapa media untuk berbincang-bincang langsung bersama Rahul Roy-Chowdhury mengenai pencapaian selama ini dan langkah-langkah apa yang telah mereka ambil. Pembahasan lebih didominasi app Chrome di handset karena ternyata penggunaan smartphone dan tablet turut memengaruhi evolusinya di era mobile.

Sebelum membahasnya lebih jauh, via infografis Google menginformasikan bahwa saat ini terhitung ada satu miliar pengguna Chrome di perangkat bergerak tiap bulan – 118 kali lebih banyak dari populasi kota New York. Selama 30 hari itu, user membuka page sebanyak 771 miliar kali. Google juga bangga dengan prestasi Chrome, terutama dalam menyajikan kecepatan, kesederhanaan dan keamanan.

Google Chrome 50 06

Berkat Chrome, pengguna menghemat pengetikan lebih dari 500 miliar karakter dan dua juta gigabyte data tiap bulan. Di periode yang sama, browser membantu menerjemahkan 3,6 miliar page serta menyederhanakan proses input password sebanyak 9,1 miliar kali. Di bidang keamanan, Chrome melindungi user hingga 145 juta kali. Untuk terus meningkatkan level proteksi, Google akan memberikan hadiah US$ 2,5 juta bagi siapapun yang bisa menemukan bug di sistem.

Kemudian bagaimana selanjutnya? Target mereka cukup simpel: agar Chrome lebih cepat, lebih sederhana dan lebih aman. Google ingin terus mengembangkan platform ini ke arah open web. Di negara maju, smartphone umumnya berperan sebagai gadget komplemen, namun bagi mayoritas user di Indonesia dan India, handset merupakan satu-satunya device yang mereka punya. Di sini, data plan adalah hal sensitif bagi konsumen. Dan tahukah Anda, gambar-gambar di internet ternyata mengonsumsi bandwidth sebesar 70 persen.

Google Chrome 50 03

Menyadari keadaan ini, Google bertekad untuk meramu app browser agar sesuai dengan pengguna yang peduli terhadap data plan. Rahul menjelaskan, platform web perlu berubah, dari yang tadinya fokus ke desktop menjadi ke mobile. Itulah alasannya mereka memperkenalkan Progressive Web App. Ia mengombinasikan elemen web dan aplikasi, serta bekerja untuk semua user apapun pilihan browser mereka. ‘Cepat, immersive dan selalu melibatkan pengguna’ begitu janji sang product lead Chrome.

Kehadiran Progressive Web App mendapatkan sambutan hangat serta antusiasme tinggi dari developer-developer di negara ‘mobile first‘ seperti India dan Indonesia. Di sini, sejumlah tim secara aktif memanfaatkannya, contohnya BaBe, JalanTikus, Buka Lapak, KapanLagi, serta Kaskus. Mereka ini adalah para pengguna awal, dan Rahul yakin Progressive Web App akan digunakan oleh lebih banyak developer, dan Indonesia serta India menjadi ujung tombaknya.

Google Chrome 50 05

“Kami gembira melihat banyak perubahan, mobile web mengubah banyak aspek. Google merespons perubahan itu dengan tanggap dan usaha kami belum selesai. Ada banyak hal yang masih harus dikerjakan,” ucap Rahul.

Di desktop, Chrome versi 50 (tepatnya 50.0.2661.75) telah tersedia semenjak tanggal 13 April lalu, dan Google menjabarkan berbagai macam perbaikan dan fitur baru secara lengkap di Blogspot mereka. Pembaruan dapat dilakukan melalui dua cara: via fitur silent update build-in atau langsung mengunduhnya di Google.com/Chrome. Perlu Anda ketahui juga, bersamaan dengan versi ke-50, Chrome tak lagi mendukung Windows XP, Vista, OS X 10.6 Snow Leopard, OS X 10.7 Lion, serta OS X 10.8 Mountain Lion.

Google Chrome 50 04

Varian mobile-nya sendiri baru meluncur beberapa jam lalu. Tampaknya proses pembaruan diterapkan secara bertahap, karena saat artikel ini ditulis, Chrome di tablet tujuh-inci dan smartphone Android saya masih menunjukkan angka 49.

Peralihan dari 49 ke 50 menandai langkah besar, namun selain itu, Google tak lupa selalu menyajikan update kecil secara berkala paling tidak setiap enam minggu sekali.

Kuartal ke-4 Tahun 2016 Nokia Kembali ke Ranah Smartphone

Perusahaan smartphone asal Finlandia yang telah diakuisisi oleh Microsoft itu akan kembali ke ranah smartphone. Seperti yang kami rangkum dari situs KnowYourMobile, Rajeev Suri selaku CEO Nokia telah mengatakan bahwa pada kuartal keempat tahun 2016 ini kesepakatan antara Microsoft dan Nokia akan berakhir, dan itu artinya Nokia boleh kembali memproduksi perangkat smartphone di bawah nama merek Nokia.

Untuk menyambut hal tersebut pihak Nokia telah menyiapkan tidak hanya satu buah perangkat namun ada dua perangkat yang telah mereka siapkan, yakni smartphone Nokia C1 dengan layar 5,5 inci dan Nokia C1 dengan layar yang lebih kecil yakni 5 inci.

Gambar render dari smartphone besutan Nokia itu telah menyeruak bersama dengan sejumlah fitur yang akan menyertainya. Kendati keduanya masih sama-sama menyandang nama C1, namun selain perbedaan dari ukuran layarnya, kedua varian dari smartphone tersebut juga akan mengusung spesifikasi yang sedikit berbeda.

Smartphone Nokia C1 dengan layar 5,5 inci akan hadir dengan spesifikasi yang sedikit bertenaga, ia akan hadir dengan dukungan RAM 3GB serta media penyimpanan internal dengan kapasitas 64GB yang juga ditemani dengan kamera utama berkemampuan 13 megapiksel.

Sedangkan varian dengan penampang layar yang lebih kecil yakni 5 inci akan hadir dengan dukungan RAM 2GB serta media penyimpanan internal sebesar 32GB. Kemampuan kamera utama dari smartphone ini juga sedikit berbeda, yakni hanya akan memiliki kamera belakang 8 megapiksel, namun begitu kedua varian dari smartphone tersebut akan sama-sama memiliki kamera depan berkemampuan 5 megapiksel.

Varian dari smartphone teranyar racikan Nokia ini akan berjalan dengan sistem operasi Android, namun berdasarkan informasi dari sumber yang sama menyebutkan bahwa smartphone ini juga akan hadir dengan dukungan platform Windows 10, akan tetapi model ini hanya akan hadir untuk pasar di negara tertentu.

Sementara itu, sempat tersiar kabar bahwa Nokia juga tengah menyiapkan smartphone dengan nama model Nokia A1. Smartphone yang sebelumnya disebut-sebut akan lebih menyasar segmen kelas menengah itu ternyata hanyalah sebuah lelucon April Mop saja.

Sumber dan Gambar Header: KnowYourMobile.

Indivara Luncurkan Platform Mobile Terpadu Bagi E-commerce

Kemarin (28/3) PT Indivara Sejahtera Sukses Makmur (Indivara Group) memperkenalkan layanan berbasis cloud barunya bernama Sapphire Lifestyle Paltform. Platform tersebut diluncurkan guna mendukung perkembangan industri e-commerce Indonesia yang sudah menjamur dengan teknologi mobile. Sebelumnya, Indivara juga telah meluncurkan sistem pembayaran online untuk pelaku UKM bernama VioletPay.

Sebagai negara berkembang, Indonesia adalah salah satu negara dengan penetrasi mobile tertinggi. Berdasarkan laporan IPSOS Asiabus yang diungkap Tiket, 85 persen dari 88,1 juta pengguna internet di Indonesia mengakses internet lewat perangkat mobile dengan smartphone menjadi perangkat paling umum digunakan. Sementara itu, hasil riset Google menyebutkan bahwa 66 persen orang Indonesia akan meriset produk secara online melalui smatphone terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membelinya.

Dengan perkembangan yang mengarah ke mobile ini, masuk akal bila pemain e-commerce mengoptimalkan seluruh kanal penjualan mereka, termasuk di perangkat mobile. Namun, menurut Indivara, masih banyak para pelaku e-commerce yang tidak memiliki situs yang teroptimasi untuk perangkat mobile dan kurangnya pengetahuan akan aplikasi mobile untuk mendukung bisnis mereka.

Hal ini coba dijawab Indivara melalui peluncuran Sapphire Lifestyle Platform yang merupakan produk white label Indivara berbasis cloud.

VP Product Indivara Group Khristianto Herwahyudi dalam keterangannya menjelaskan, “Sapphire adalah platform white label berbasis cloud yang dikembangkan khusus untuk mengadopsi tren yang berkembang di industri e-commerce [mobile based] baik saat ini maupun masa depan. Fokusnya [adalah] untuk membangun keterikatan antara pelanggan dengan bisnis.”

Empat fungsi yang diunggulkan Sapphire

Sapphire Lifestyle Ecosystem / Indivara Sapphire

Dijelaskan oleh Marketing Communication dan PR Manager Indivara Group Ketut Adi Yogiswara, target pasar dari Sapphire adalah para pelaku bisnis dengan model bisnis B2C. Baik itu yang berskala kecil seperti UKM, maupun yang sudah besar sekelas pusat perbelanjaan. Sapphire sendiri saat ini direncanakan untuk menjalankan pilot dengan salah satu pengembang shopping mall di Indonesia.

Ketut juga menjelaskan, klien yang ingin menggunakan Sapphire perlu mengirimkan informasi kebutuhannya terlebih dahulu ke pihak Indivara melalui email. Nantinya, pihak Indivara akan menindaklanjuti melalui tim sales dan Indivara akan mengumpulkan data-data terkait yang ingin ditamplikan melalui platform, siapa target market, dan lainnya.

“Platform ini sangat fleksibel untuk dikustomisasi. […] Kustomisasi bisa menyesuaikan dengan keinginan klien, misalnya klien ingin antarmukanya mirip dengan nuansa dari corporate indentity-nya, maka kami akan akomodir itu. Atau klien ingin nuansanya sesuai dengan generalisasi target pasarnya juga memungkinkan,” ujar Ketut.

Pada dasarnya, ada empat fungsi dalam ekosistem Sapphire yang menjadi keunggulan. Keempat fungsi tersebut adalah Interaksi, E-commerce, Loyalty, dan Analytics.

Melalui fungsi Interaksi, retailer dapat melakukan personalisasi aplikasi sesuai dengan target pasar yang dibidik untuk menciptakan keterikatan secara emosional. Sedangkan melalui fungsi E-commerce yang di dalamnya ada platform Etalaze, retailer bisa memasarkan produk dengan konten yang mudah untuk dipersonalisasi, sekaligus juga meningkatkan interaksi dengan pelanggan/pengguna aplikasi dengan fasilitas Fast Checkout.

Dalam fungsi Loyalty, retailer diberikan kemampuan untuk membuat program-program yang menarik sebagai strategi pemasaran guna meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap produk ataupun layanan. Terakhir, Indivara mengadopsi teknologi big data dalam fungsi Analytics untuk menyajikan laporan perilaku pelanggan yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk menentukan langkah strategi klien ke depannya.

Ketut mengatakan, “Data yang dapat diolah Sapphire adalah data atau informasi masuk melalui perangkat mobile atau sistem Poin of Sales (POS). Data dari sana yang nantinya di tangkap oleh Sapphire untuk kemudian diolah dan kemudian disajikan ke klien dalam bentuk analisis.”

“Tetapi platform ini tidak harus sekaligus diimplementasi setiap modulnya. Jika klien belum merasakan ada kebutuhan ataupun masih belum cocok dengan harga, bisa diimplementasikakan parsial. Misalnya, E-commerce lebih dahulu atau Loyalty lebih dahulu,” tambah Ketut.

Perakit Asal AS Akan Investasikan $18 Juta, Penyedia Konten Asal Malaysia Akan Gelontorkan $10 Juta

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa salah satu perusahaan perakit gadget kenamaan asal Amerika Serikat yang akan membangun fasilitas riset senilai $18 Juta (atau senilai Rp 240 Miliar). Turut diberitakan pula bahwa penyedia konten asal Malaysia akan menggelontorkan dananya sebesar $10 Juta (Rp 130 Mililar).

Kepala BKPM Franky Sibarani memaparkan bahwa perusahaan AS ini akan membentuk research and development (R&D) center yang melingkupi fasilitas, perakitan, peralatan, dan perekrutan untuk membantu dan membina SDM Indonesia untuk mengembangkan aplikasi dan desain produk.

“Mereka [perusahaan asal AS] menargetkan SDM muda Indonesia untuk dilatih sebagai pengembang aplikasi agar mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital bangsa,” kata Franky, mengutip Deal Street Asia (29/3). Dalam pemberitaan tersebut, Franky tidak menyebutkan nama perusahaan, namun berdasarkan pemaparan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Apple Inc memiliki rencana ke arah yang dimaksud.

Rencana Apple ini nampaknya juga merupakan sebuah skema sebagai salah satu bentuk pemenuhan TKDN (Tingkatan Kandungan Dalam Negeri) yang ditetapkan pemerintah ditujukan pada para vendor impor yang ingin masuk ke pasar Indonesia.  Kebijakan TKDN itu sendiri akan mematok vendor untuk merakit perangkat 4G hingga mencapai angka 40% per tanggal 1 Januari 2017 nanti.

“Kalau kurang dari 40%, Kementerian Perdagangan nggak akan kasih izin. iPhone mau nggak mau juga harus, kalau nggak ya nggak kita izinin. Ini berlaku untuk semua vendor,” tegas Rudiantara.

Penyedia Konten Asal Malaysia Akan Investasikan $10 Juta

Tumbuh suburnya konten mobile di Indonesia tak lepas dari besarnya kepemilikan smartphone 4G yang ada di tengah masyarakat Indonesia. Franky menambahkan adanya perjanjian oleh jawara penyedia konten di tanah negeri Jiran yang akan memproduksi konten mobile di Indonesia dengan dana senilai $10 Juta. Mampu meraup penghasilan sekitar  3 Juta Ringgit per hari, perusahaan tersebut akan mencoba peruntungannya dalam ekspansi ke Indonesia.

Kini pihaknya dikabarkan tengah berada dalam perbincangan menjajaki tahap lanjutan untuk memproses kerja sama sinergis ini.

Video Ini Tampilkan Fitur Continuum Pada Smartphone Acer Jade Primo

Setelah hadir di berbagai perhelatan elektronik dunia seperti Consumer Electronic Show (CES) dan Mobile World Congress (MWC), smartphone Acer Jade Primo akhirnya hadir pula dalam bentuk video promo. Di video ini perangkat juga menampilkan kemampuannya saat menjalankan fitur Continuum.

Fitur Continuum ialah kemampuan yang memungkinkan bagi sebuah smartphone bersistem Windows 10 Mobile untuk memberikan pengalaman layaknya perangkat mini PC ketika ia dihubungkan dengan keyboard, mouse dan monitor eksternal melalui docking khusus.

Dari video ini bisa terlihat bahwa smartphone Acer Jade Primo yang tampil dengan berbagai fitur Continuum terutama multitasking menggunakan smartphone tetapi dengan pengalaman layaknya PC.

Seperti yang pernah kami ulas sebelumnya, smartphone Acer Jade Primo memang akan hadir dengan docking khusus sebagai aksesoris tambahan yang menyertai paket penjualan pada smartphone tersebut.

Smartphone Acer Jade Primo disebut-sebut sebagai perangkat non-Microsoft yang memiliki spesifikasi bertenaga dan mampu mendukung fitur Continuum. Jade Primo hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 808 SoC, didukung dengan RAM sebesar 3GB serta kapasitas penyimpanan internal sebesar 32GB, smartpone ini juga hadir dengan layar AMOLED Full HD berukuran 5.5 inci yang secara teknis akan nyaman saat dipandang.

Selain fitur yang berhubungan dengan Continuum, spesifikasi kamera yang ada juga boleh dibilang menggoda karena hadir dengan modul lensa autofokus berkemampuan 21 megapiksel, serta kamera depan 8 megapiksel yang hadir dengan fitur wide-angle selfie.

Belum ada informasi detail mengenai berapa harga jual dari smartphone ini dan di negara mana saja smartphone ini akan tersedia.

Sumber: WinBeta | Gambar Header: Acer

Lima Tren Mobile Tahun 2016 di Asia Pasifik Menurut Opera Mediaworks

Tren mobile tahun 2016 untuk kawasan Asia Pasifik (APAC) telah berjalan, dan di awal tahun biasanya selalu menjadi momen yang dimanfaatkan banyak pihak untuk memperkirakan tren yang akan berkembang. Kali ini prediksi tersebut datang dari Opera Mediaworks. Disampaikan Managing Director Opera Mediaworks APAC Vikas Gulati, setidaknya ada lima poin yang disoroti tentang dunia mobile di tahun 2016 untuk kawasan APAC.

Konten video mobile terus berkembang

Tahun 2015 adalah tahun bagi video mobile. Pertumbuhan yang pesat didorong tingginya konsumsi dari beragam sistem operasi di negara-negara yang menjadikan perangkat mobile sebagai “layar pertama” yang dilihat. Opera sendiri mencatat bahwa APAC adalah kawasan dengan permintaan video tertinggi di Q2 tahun lalu.

Vikas menyampaian, “Faktanya, konsumsi terhadap video dan pengeluaran brand akan bertambah besar, lebih besar dari yang dapat kita bayangkan. Native videos akan meraih momentum di Facebook, Instagram, Twitter, Snapchat, dan lainnya. Di tahun 2016, kita akan melihat peningkatan adopsi format native video di antara pengiklan dan penerbit premium.”

Mobile apps memimpin dan mobile web mengikuti

Dengan tingkat penetrasi perangkat mobile yang tinggi, jumlah waktu yang dihabiskan dengan perangkat mobile juga ikut meningkat. Indonesia, sebagai negara yang memiliki penetrasi perangkat mobile tinggi juga merasakan hal tersebut. Ini tak lepas dari semakin maraknya aplikasi yang hadir dengan menawarkan kekayan konten yang beragam.

“Tren saat ini, yang menunjukkan bahwa mobile apps mendapatkan lebih banyak traffic daripada aktivitas browsing biasa di mobile web, akan mengalami peningkatan. Mobile apps memiliki format yang lebih kaya dan menghadirkan pengalaman yang jauh lebih baik daripada mobile web. […] Di masa yang akan datang, kita akan menyaksikan integrasi konten in-app yang lebih mendalam dan kreatif,” ujar Vikas.

Regulasi, larangan, dan reaksi pelanggan

Pemblokiran iklan (Ad-blocking) adalah salah satu isu hangat yang mencuat di tahun 2015, selain peningkatan konten video. Ini tak lepas dari isu iklan yang menggagu yang berujung pada reaksi perlawanan dari konsumen. Menurut Vikas, isu ini akan jadi lebih hangat di tahun 2016 dan berkembang lebih jauh ke ranah penerapan pengawasan kualitas iklan.

Vikas mengatakan, “Kita juga akan melihat lebih banyak penerapan pengawasan pemerintah terhadap kualitas iklan, penggunaan data, dan dorongan terhadap transparansi dalam segala hal, tidak hanya dalam hal kualitas media yang dibeli, tetapi juga data. Perusahaan juga harus lebih transparan saat menjelaskan bagaimana mereka menggunakan data konsumen.”

Format baru, hiburan baru, alat-alat baru

Pesatnya penetrasi mobile di pasar APAC, terutama ponsel pintar, diyakini Vikas akan dapat menutup kesenjangan atas akses konten dan informasi yang selama ini ada. Hal tersebut juga dipercaya akan menghadirkan kecerdasan buatan yang lebih pintar dan membawa pembayaran melalu mobile menjadi lebih populer.

M-commerce secara bertahap [akan] menjadi pusat perhatian di negara-negara berkembang yang sangat kuat penetrasi mobile-nya. Pembayaran mobile akan menjadi hal yang umum. […]. Pemain-pemain baru di bidang data publik [juga akan bermunculan. Tahun ini kita [juga] akan menyaksikan konsolidasi kekayaan data dari telekomunikasi, bank, dan penyedia jasa ritel dalam sebuah platform umum yang akan mampu menyediakan mobile audiences yang tepat sasaran bagi industri.”

Tahun 2016 adalah tentang “brand dan performance

Vikas juga  memaparkan bahwa dalam strategi periklanan di ranah mobile batas antara brand dan performance akan menjadi semakin tipis di tahun 2016 ini. Contoh paling nyatanya adalah perilaku para pengembang yang akan mulai fokus untuk menargetkan pengguna berkualitas.

Vikas mengatakan, “Performance business di industri mobile akan semakin berkembang pesat dan tahun 2016 ini para developer akan mengurangi fokus untuk sekedar mengejar jumlah install. Mereka akan lebih memusatkan perhatian untuk menemukan dan menargetkan pengguna berkualitas.”

“Tidak hanya itu, kita tidak akan melihat lagi brand mengejar performance hanya dalam perangkat mobile. Kami melihat terjadinya pengembangan platform ke saluran seperti televisi dan OOH (out-of-home) untuk mempercepat kesuksesan. Ketika ini sudah menjadi praktek yang umum, nantinya ampanye brand berbasis mobile akan memasukkan unsur respon secara langsung,” tandasnya.

Kerja Lebih Tenang dengan Dukungan Flash Charge

Daya tahan baterai pada smartphone menjadi persoalan tersendiri ketika digunakan untuk mendukung kerja sehari-hari. Kemampuan baterai yang terbatas sering menjadi kendala, terutama jika habis di saat genting. Itu lah mengapa power bank laris manis.

Yakin Anda mau ribet membawa power bank kemana-mana? Anda pun tetap harus mengisi daya power bank. Jika Anda jeli, maka pilihan smartphone dengan fitur flash charge bisa membantu menyelesaikan permasalahan baterai.

Dukungan baterai yang cukup besar, misalnya di atas 3000 mAh bisa mendukung kerja di smartphone. Semakin besar baterai akan semakin lama waktu hidupnya, dan semakin bisa mendukung produktivitas. Tetapi sebesar apapun daya baterai tentu akan habis juga, bagaimana jika saat genting Anda lupa men-charge baterai tetapi sedang butuh banget? Fitur flash charge bisa menjadi solusi.

Fitur flash charge memungkinkan smartphone lebih cepat mengisi daya sampai penuh. Fitur ini juga memungkinkan waktu yang singkat untuk mendapatkan daya tertentu agar smartphone bisa bertahan beberapa jam. Saat dibutuhkan, fitur flash charge layak untuk diandalkan, baik itu untuk mengisi daya lebih cepat dibandingkan smartphone lain atau saat genting, misalnya butuh melakukan telepon darurat.

Smartphone yang menyediakan fitur untuk memberi ketenangan dalam bekerja dengan dukungan faster charging adalah OPPO R7s. Smartphone ini memiliki spesifikasi teknis 3070mAh VOOC flash charge battery. Dengan spesifikasi ini Anda bisa menikmati dukungan baterai yang cukup besar serta berbagai fitur yang memudahkan saat mengisi daya. Misalnya saja Anda bisa menikmati fasilitas mengisi daya dengan 4 kali lebih cepat dari smartphone biasa. Tidak ada lagi cerita kalau Anda harus berjam-jam mengisi baterai smartphone.

OPPO R7s

Anda pun tidak perlu khawatir saat smartphone low-bat dan tidak memungkinkan untuk nge-charge secara penuh. Karena fitur flash charge dari OPPO R7s Anda bisa mendapatkan daya untuk 2 jam panggilan telepon hanya dalam waktu 5 menit. Atau Anda juga bisa menikmati proses isi daya sampai 75% hanya dalam waktu 30 menit.

Selain ketenangan, Anda pun bisa memperoleh kenyamanan bekerja, terutama ketika bekerja di outdoor di bawah terik sinar matahari langsung. Pasalnya ada AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) yang mempunyai ketajaman layar tinggi tapi dengan daya rendah. Teknologi ini membuat Anda tetap bisa membaca semua pesan yang masuk ke smartphone tanpa ada cerita layar gelap di bawah terik sinar matahari langsung.

Tugas memotret pun bisa Anda lakukan dengan kualitas profesional dengan kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP. Kinerja Anda dapat terus berjalan lancar dengan dukungan prosesor octa-core dari Qualcomm dan RAM 4GB. Spesifikasi antar muka ColorOS 2.1 pun memudahkan Anda yang bekerja secara multi-tasking dengan membuka banyak aplikasi di smartphone. Tentunya memuaskan ketika Anda bisa merasakan the best user experience dari smartphone yang memudahkan pekerjaan.

Gabungan antara spesifikasi, antar muka dan dukungan baterai yang ditambah fitur flash charge, menjadikan smartphone OPPO R7s teman setia yang bisa membuat kerja jadi lebih tenang. Produktivitas Anda pun tidak akan terganggu. Agar Anda semakin yakin bahwa produktivitas Anda akan meningkat bersama OPPO R7s, klik di sini untuk mengetahui fitur-fitur mumpuni lainnya dari OPPO R7s.

Artikel ini dipersembahkan oleh DailySocial.id dan OPPO R7s untuk produktivitas dalam keseharian Anda.

5 Teknologi Mobile yang Diprediksi Bersinar di Tahun 2016

Di tahun 2015 kita sudah banyak menemukan hal-hal baru di jagat teknologi khususnya mobile, beberapa di antaranya teknologi virtual reality, sensor sidik jari, dan wireless charging meskipun belum sepenuhnya sempurna. Kini tahun 2015 telah berlalu dan 2016 pun datang, tapi bukan berarti perkembangan teknologi terhenti, saya dan Andapun tentu percaya di tahun 2016 ini akan lahir teknologi-teknologi baru yang berpotensi menarik perhatian dunia. Berikut, kami punya prediksi, di antaranya:

Wireless Fast Charging

Pengembangan teknologi wireless charging sudah digodok matang di tahun 2015, sejumlah pabrikan pun sudah mulai mengadopsi teknologi ini untuk sejumlah perangkat, hanya saja terbatas pada flagship terbarunya. Di tahun 2016, teknologi ini dipercaya akan mulai jadi fitur standar di perangkat tidak hanya kelas atas tapi juga menengah, termasuk perangkat earphone, otomotif, dan monitor. Bahkan bukan tak mungkin, selain mengeliminasi kabel, pabrikan juga mengembangkan teknologi pengisian nirkabel yang memakan waktu yang lebih sedikit.

Smartphone Modular

Project Ara menjadi percontohan bagi banyak pengembang di tahun 2015 lalu. Dan di tahun 2016 ini dipercaya akan bermunculan ponsel-ponsel pintar modular yang siap dikomersilkan, termasuk ponsel besutan Project Ara dan tentu saja produk-produk final dari Fairphone 2, Fonkraft dan PuzzlePhone.

Force Touch

Teknologi Force Touch pertama kali diadopsi oleh Apple untuk perangkat Apple Watch dan MacBook pada tahun 2015 lalu, di iPhone 6s disebut dengan 3D Touch. Secara kasat mata, teknologi ini tak berbeda dengan teknologi layar sentuh pada umumnya, hanya saja Force Touch mempunyai kemampuan untuk membedakan sebuah ketukan dan tekanan pada layar. Setiap tekanan dan ketukan dapat mewakili sebuah perintah, sehingga pengguna dapat mengatur sendiri tekanan yang diperlukan untuk pengoperasian aplikasi atau fungsi tertentu.

Di tahun 2016, teknologi semacam ini akan makin banyak kita temukan di perangkat mobile. Samsung diyakini berniat membenamkan fitur serupa tapi tak sama di Galaxy S7, begitu juga Xiaomi dan Huawei.

Smartwatch

Memang betul tahun 2015 merupakan tahun kelahiran sebagian besar perangkat wearable khususnya smartwatch. Namun di sejumlah negara termasuk Indonesia, adopsi smartwatch di tahun lalu tergolong rendah. Nah, di tahun 2016 inilah dipercaya akan jadi titik balik yang mengubah peta pangsa pasar smartwatch di tanah air.

Sistem Operasi Mobile

Cyanogen sudah sejak lama menyatakan “perang” melawan Google, kendati garapannya masih seputar Android. Namun Cyanogen mempunyai misi mengambil alih Android dari Google, lewat versi lain yang lebih terbuka, memberikan akses yang seluas-luasnya kepada pengembang untuk menyentuh inti terdalam dari Android.

Di tahun 2016 Android diyakini masih merajai sistem operasi mobile di dunia, tapi Cyanogen punya kans menjegal dengan konsep yang meyakinkan.

Tak mau kalah, pengembang lokal Tata Sarana Mandiri (TSM) pun ikut ambil bagian dengan menghadirkan custom ROM Android bernama ID3OS yang diklaim tak kalah hebat dari Cyanogen. ID3OS dijanjikan segera memulai debut tahun ini dan akan hadir dalam dua versi.

Jangan lupakan juga kehadiran sistem operasi Tizen hasil kembangan Samsung. Meskipun pangsa pasarnya masih sangat kecil, namun di masa mendatang bukan tak mungkin kehadiran mereka dapat mengubah arah kompetisi.

Sumber gambar header Shutterstock.

LG Boyong Smartphone Spirit 4G ke India

Negara India boleh jadi merupakan pasar yang menarik bagi sejumlah pabrikan smartphone.

Laporan dari Yahoo yang dikutip The Economic Times bulan Juni 2015 lalu pernah menyebutkan bahwa penggunaan aplikasi mobile di India telah mengalami pertumbuhan hingga 131 persen, tak heran jika negara ini menjadi sasaran sejumlah produsen dalam memasarkan produknya, salah satu produsen tersebut adalah LG Electronic.

Produsen elektronik yang sekampung dengan Samsung ini juga belakangan  makin rajin dalam menelurkan perangkat smartphone ber-sistem Android, ia telah membidik negara India sebagai sasaran untuk memasarkan produk teranyarnya. Salah satu produk smartphone besutan LG yang baru saja mendarat di negara tersebut adalah LG Spirit 4G.

Smartphone LG Spirit 4G hadir dengan bentang layar 4.7 inci yang mampu menampilkan resolusi 1,280 x 720 piksel. Kinerja smartphone yang lebih ditujukan untuk menempati pasar smartphone di lini mid-range ini telah ditopang oleh chipset Snapdragon 410 besutan Qualcomm yang bisa dipacu hingga menyentuh clock-speed 1,2 Ghz. Sedangkan untuk mendukung proses kinerjanya, smartphone ini hadir dengan RAM 1GB serta media penyimpanan internal berkapasitas 8GB.

Untuk menambah nilai sentuhan di sisi estetika, pihak LG telah menyematkan bentuk body yang cukup ramping melalui dimensi 33.25mm x 66.12mm x 9.95mm serta bobot 120 gram. Pihak produsen juga mengklaim bahwa smartphone ini memiliki sistem yang telah dikustomisasi agar tidak membebani resource yang dimilikinya sehingga bisa melakukan sejumlah tugas dengan cukup gegas, dipadu dengan tampilan antarmuka sangat simple dan elegan.

Selain dijejali dengan kamera utama 8 megapiksel yang terletak di bagian belakang serta kamera berkemampuan 1 megapiksel yang ada di bagian depan, smartphone ini juga hadir dengan sejumlah fitur seperti WiFi, Bluetooth 4.0, GPS + AGPS, dukungan dual-SIM dan micro USB 2.0 serta kemampuan untuk bisa terhubung dengan jaringan 4G VoLTE. Fitur yang  disebutkan terakhir inilah yang menjadi fokus LG pada produk ini. Sedangkan untuk proses pengoperasian sehari-harinya, smartphone ini ditenagai dengan baterai berkapasitas 2,100 mAh sebagai catu dayanya.

Smartphone yang berjalan dengan sistem operasi Android 5.0 Lollipop ini ditawarkan dengan harga Rs. 11.900 atau setara dengan $180 untuk tiap unitnya, sedikit mahal jika dibandingkan dengan smartphone lain yang berada dikelas yang sama. Meskipun demikian dengan janji pengalaman penggunaan yang unik, keseimbangan desain serta performa yang ditawarkan, sepertinya harga ini cukup berimbang.

Para konsumen di India dapat memilih warna dari smartphone LG Spirit 4G yang hadir dalam dua varian berbeda, yakni gold dan hitam. Produk bisa dibeli di toko Reliance Retail yang ada di negara tersebut.

Sumber: PhonesReview