Memiliki Ketebalan Kurang dari 10mm, Acer Swift 7 Bisa Jadi Pesaing Berat MacBook

Acer punya sederetan produk menarik yang mereka pamerkan di IFA 2016, dari mulai ponsel pintar Liquid dan tablet Iconia baru, Chromebook, StarVR, sampai Predator 21 X. Device terakhir itu melampaui norma-norma kewajaran sebuah laptop: berukuran raksasa, berlayar curved, ditambah keyboard mekanik. Dan satu produk ini tampak sangat kontras dengan penyajian 21 X.

Masih di ajang yang sama, produsen PC dan hardware asal Taiwan itu memperkenalkan Swift 7, sebuah notebook atraktif yang berpeluang mengusik ketenangan tim pencipta MacBook. Alasannya bisa segera Anda lihat dari wujud Swift 7. Sejauh ini, ia merupakan laptop tertipis di dunia, mengusung ketebalan kurang dari 1-sentimeter (tepatnya 9,98mm ). Uniknya lagi, angka pada namanya juga kebetulan serasi dengan pemakaian prosesor Intel generasi ke-7, Kaby Lake.

Acer Swift 7 2

Lewat Swift 7, Acer memimpin ranah laptop clamshell ultra-thin. Perangkat menghidangkan panel IPS 13,3-inci full-HD berlapis Corning Gorilla Glass. Layar tersebut dilengkapi teknologi Color Intelligence, fungsinya ialah untuk menyesuaikan tingkat gamma dan saturation secara real-time, mengoptimalkan output warna serta kecerahan.

Penampilannya juga sama sekali tidak membosankan. Acer mengombinasikan warna hitam matte pada eksterior dan warna emas di dalam, memberikan kesan mewah. Tubuhnya diolah dari satu bongkah aluminium, dan bagian pinggirnya dibuat miring dengan ujung membundar. Selain tipis, Swift 7 juga ringan, bobotnya hanya 1,1kg.

Salah satu ciri khas notebook Acer di sana adalah penempatan tombol power sebagai bagian dari keyboard – menggunakan tipe chiclet tenkeyless. Dari gambar, touchpad-nya terlihat sangat lapang, diposisikan tepat di tengah-tengah area palm rest.

Acer Swift 7 1

Konektivitasnya memang terbatas dibanding laptop yang lebih tebal, namun Anda tetap memperoleh sepasang port USB type-C dan colokan audio 3,5mm. Buat konektivitas nirkabel, Swift 7 menyuguhkan teknologi MU-MIMO 2×2 802.11ac. Selain itu terdapat sistem audio Acer TrueHarmony, dipadu Dolby Audio Premium.

Terlepas dari wujud super-rampingnya, Acer berjanji tidak ada kompromi pada kinerja hardware. Seperti yang sempat dibahas sedikit di atas, produsen membekali Swift 7 dengan Intel Kaby Lake, tepatnya prosesor Core m7, tipe tertinggi di kelas M. Komponen tersebut didampingi RAM 8GB dan penyimpanan berbasis SSD sebesar 256GB.

Acer memang belum menyingkap info mengenai spesifikasi dan fitur lebih rinci di website mereka. Kabarnya, produk akan tiba di wilayah Amerika dan Eropa pada bulan Oktober 2016, ditawarkan seharga mulai dari US$ 1.000.

Via CNET.

Nvidia Umumkan Kartu Grafis GeForce GTX Seri 10 Untuk Laptop

Selepas pengungkapan deretan kartu grafis Nvidia GeForce generasi baru di bulan Mei, GPU canggih tersebut sudah bisa dipastikan akan turut diimplementasikan ke notebook. Pertanyaannya cuma tinggal: kapan ia tersedia? Rumor yang beredar belakangan terbukti tepat, baru saja, perusahaan spesialis teknologi grafis asal Santa Clara itu mengonfirmasi kehadiran GTX seri 10 untuk notebook.

Sebetulnya, kabar ini telah saya dengar sejak bulan Juli silam, diinformasikan langsung oleh salah satu produsen perangkat gaming ternama. Namun mereka mewanti-wanti untuk tidak membocorkannya hingga Nvidia melakukan pengumuman secara resmi. GeForce GTX seri 10 memiliki satu keunikan distingtif dibanding varian berarsitekstur Maxwell: mereka tidak lagi mengusung kode ‘M’ buat menandai kelas mobile.

GeForce GTX 10-Series Laptop 2

Kini, boleh dikatakan Nvidia membawa seluruh GPU desktop Pascal ke laptop, terdiri dari GTX 1080, GTX 1070, dan GTX 1060; menjanjikan performa serta kecepatan tinggi buat menangani permainan-permainan anyar serta headset virtual reality. GTX seri 10 menyajikan lompatan kinerja hingga 75 persen dari generasi terdahulu. Nvidia bilang, masa-masa full-HD dengan 60fps sudah lewat, kini laptop mampu menangani Rise of the Tomb Raider di 120 frame rate lebih.

Tentu saja GTX seri 10 di desktop dan laptop tidak sepenuhnya identik, meski demikian perbedaan mereka cukup tipis. Di sana, GTX 1070 terlihat menonjol karena memiliki CUDA core lebih banyak dengan kecepatan boost  clock sedikit lebih rendah – masing-masing 2.048-core dan 1.645MHz versus 1.920-core dan 1.683MHz. Di atas kertas, kehadiran GTX seri 10 memastikan laptop sanggup menjalankan konten VR. Spesifikasi singkatnya dapat Anda lihat di bawah.

GeForce GTX 10-Series Laptop 3

Sejumlah teknologi penting semisal Dual-FET power supply dan Multi Phased Power Controllers turut Nvidia bubuhkan di sana, sehingga walau gaming laptop lebih bertenaga (kurang lebih tiga kali lipat dari GPU notebook berarsitektur Maxwell), pemakaian listrik juga lebih efisien dan lebih sedikit mengeluarkan suara; memberikan notebook pontesi overclocking yang lebih besar.

Bagi Nvidia, laptop merupakan platform gaming esensial dengan angka pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan tidak hanya buat bermain, perangkat ini umumnya dimanfaatkan konsumen untuk belajar sampai bekerja. Dibanding penjualan console current-gen, adopsi laptop gaming menunjukkan pertumbuhan besar, melampaui 30 persen.

GeForce GTX 10-Series Laptop 1

Sudah bisa dipastikan, kita akan segera menemui Nvidia GeForce GTX seri 10 di produk-produk high-end garapan Acer, Alienware, Asus, Clevo, HP, Lenovo, dan MSI.

Sumber: GeForce.com.

Laptop-Laptop Gaming Terbaik yang Bisa Anda Miliki Sekarang

Gagasan laptop gaming memang ditentang gamer PC puritan. Menurut mereka, buat apa mengeluarkan uang begitu besar jika Anda bisa memperoleh performa jauh lebih tinggi di harga yang lebih murah. Namun semakin canggihnya teknologi hardware membuat fungsi gaming notebook kian meluas. Kini mereka lebih portable, mendukung beragam kegiatan produktif, bahkan sanggup menangani VR.

Ada banyak sekali laptop gaming dari para produsen lokal maupun global tersedia di pasar saat ini. Tapi Anda tak perlu bingung, saya sudah merangkum beberapa model yang patut mendapatkan perhatian karena mereka boleh dibilang merupakan varian terbaik di kelasnya:

6. Asus ROG GL502VT Strix

Gaming Notebook List 1

Di kelas ukuran layar terpopuler, ROG GL502VT Strix dari Asus merupakan penawaran menarik. Ia cukup mungil (berketebalan 23,5mm) dan ringan (2,2kg) untuk Anda bawa sehari-hari, namun menyimpan susunan komponen mumpuni buat menangani permainan-permainan blockbuster anyar: prosesor Intel Skylake Core i7-6700HQ, RAM DDR4 16GB, kartu grafis Nvidia GeForce GTX 970M, dan penyimpanan SSD 256GB serta HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 26 juta.

5. Acer Predator 17

Gaming Notebook List 2

Setelah vakum cukup lama, brand Acer Predator kembali dengan line-up tangguh yang mengusik ketenangan para rival. Predator 17 ialah andalan Acer di kelas 17-inci, dan meski belum mengusung sertifikasi ‘VR Ready’ seperti varian 17 X, permainan-permainan baru dipastikan berjalan mulus di sistem berprosesor Intel Core i7-6700HQ dipadu GPU GeForce GTX 970M ini. Hardware lainnya meliputi RAM DDR4 16GB, serta storage SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Bhinneka, harga Rp 30 juta.

4. Xenom Hercules HC17S G-Sync

Gaming Notebook List 3

Diramu oleh talenta nusantara, Hercules adalah salah satu notebook  gaming high-end terbaik yang dapat Anda beli. Di tubuh dengan layar 17-incinya tersimpan kartu grafis desktop Nvidia GeForce GTX 980, ditemani Intel Core i7-6700K, RAM DDR4 16GB, dan storage SSD M.2 256GB plus HDD 1TB. Selain tidak kesulitan suguhkan VR, panel 1080p di sana telah dibekali teknologi G-Sync, memastikan pengalaman gaming super-mulus.
Beli di Blibli, harga Rp 54,4 juta.

3. MSI GT72S 6QF Dominator Pro G Dragon Edition

Gaming Notebook List 4

Ketika uang tak jadi masalah dan Anda ingin sesuatu yang istimewa, GT72S Dominator Pro G Dragon Edition ialah jawabannya. Bagian punggung berwarna merah dengan ilustrasi khas sudah pasti akan menarik perhatian siapapun. Lalu berkat kombinasi GPU desktop GeForce GTX 980, prosesor Intel Core i7-6820HK serta RAM DDR4 16GB, Anda bisa menikmati konten VR terbaik via Oculus Rift maupun HTC Vive, kapan pun dan di mana pun.
Beli di Bhinneka, harga Rp 50 juta.

2. Xenom Shiva SV15S

Gaming Notebook List 5

Terbatasnya modal tidak menutup kemungkinan untuk memiliki laptop gaming canggih, hanya saja Anda perlu mencarinya di ‘tempat yang tepat’. Lupakan produk-produk asing, Xenom punya solusinya berupa perangkat bernama Shiva. GeForce GTX 960M di sana cukup ampuh buat menjalankan game-game baru, dengan sedikit penyesuaian pada setting grafis. Komponen lain sama sekali tidak mengecewakan: ada Intel Core i7-6700HQ, RAM DDR3L 8GB, penyimpanan SSD 256GB dan HDD 1TB.
Beli di Blibli, harga Rp 18 juta.

1. MSI GS40 6QE Phantom

Gaming Notebook List 6

Jika alasan Anda membeli notebook  gaming adalah mencari titik keseimbangan teroptimal antara mobilitas dan performa, maka GS40 dijamin memenuhi dua kriteria itu. Di review, saya tidak segan-segan bilang bahwa GS40 6QE Phantom merupakan gaming laptop terbaik di segmen 14-inci. Desain tubuhnya yang kecil membuat notebook sangat mudah dibawa-bawa, tapi di dalam, ia menyimpan spesifikasi monster – tak kesulitan melahap judul-judul game terbaru.
Beli di Lazada, harga 23,2 juta.

Lenovo Air 13 Pro Siap Saingi MacBook Air dan Mi Notebook Air

Baru beberapa hari setelah Xiaomi memperkenalkan laptop perdananya, kini giliran Lenovo yang mengungkap perwakilannya untuk menantang MacBook Air. Oke, ini memang bukan pertama kali raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut merilis pesaing MacBook Air, tapi namanya sangat menunjukkan maksudnya: Lenovo Air 13 Pro.

Laptop Windows 10 ini dibekali spesifikasi yang cukup mumpuni. Pada kenyataannya, jeroannya agak mirip dengan kepunyaan Mi Notebook Air: layar IPS 13,3 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel, prosesor Intel Core i5 atau i7, RAM hingga 8 GB, SSD hingga 512 GB dan GPU Nvidia GeForce GTX 940MX.

Menemani itu semua adalah sensor pemindai sidik jari – laptop besutan Xiaomi tidak mempunyainya. Dimensinya hampir identik dengan Mi Notebook Air, dengan ketebalan 14,8 mm dan bobot 1,29 kg. Singkat cerita, Lenovo Air 13 Pro telah memenuhi berbagai syarat untuk diadu dengan MacBook Air.

Namun sayangnya, laptop ini hanya akan dipasarkan di Tiongkok saja, sama seperti Mi Notebook Air – paling tidak sejauh ini. Varian terendahnya dibanderol 5.499 yuan (± Rp 10,9 juta), sedangkan yang tertinggi seharga 6.999 yuan (± Rp 13,9 juta). Yup, sepertinya masih belum ada yang bisa menandingi Xiaomi untuk masalah harga.

Sumber: The Verge dan Lenovo.

Laporan Terbaru: MSI Ialah Produsen Gaming Notebook Terbesar di Dunia

Jika notebook diibaratkan seperti kendaraan roda empat, maka brand-brand semisal Alienware dan Republic of Gamers merupakan Porsche serta Ferrari-nya laptop. Dengan target pasar yang lebih kecil, angka penjualan mereka tidak sebesar produk kelas mainstream. Namun begitu, persaingan di sana jauh lebih ketat karena para produsen memperebutkan gelar prestisius.

Layaknya supercar, masing-masing nama mempunyai fans setia, dan hanya sejumput konsumen (bermodal besar) saja yang sanggup membeli notebook gaming. Di kawasan Asia, beberapa merek tertentu memang lebih familier di telinga kita, tapi tahukah Anda siapa produsen gaming notebook terbesar di dunia saat ini? Berdasarkan informasi dari Economic Daily News, Digitimes melaporkan bahwa MSI sukses merebut gelar bergengsi itu.

Harian asal Taiwan itu menyatakan, market share Micro-Star International tercatat berada di angka 19 persen, sukses melampaui rival senegaranya Asustek yang menguasai 15 persen. Para pengawas pasar memprediksi, porsi EPS (earning per share) MSI sanggup mencapai NT$ 5,41 (atau sekitar US$ 0,17) di tahun 2016, naik hampir sebesar 20 persen dari NT$ 4,39 di tahun lalu. Hal ini ialah efek dari naiknya penjualan produk-produk gaming high-end serta peningkatan permintaan terhadap device penopang virtual reality.

Digitimes memperkirakan, jumlah pengapalan laptop gaming secara global di tahun ini akan mencapai 4,5 juta unit, naik 15,4 persen dari 2015. Meski demikian, ruang untuk tumbuh masih terbuka lebar – baik buat MSI sendiri maupun para kompetitor – karena line up notebook spesialis gaming hanya mencakup tiga persen dari keseluruhan pasar laptop.

Menyambut dimulainya era virtual reality, MSI merupakan salah satu vendor pertama yang menyediakan device gaming portable serta mobile workstation bersertifikasi VR Ready. Dan di Computex 2016 silam, mereka juga diketahui me-refresh sejumlah produk serta memperkenalkan laptop gaming generasi baru. Dengan tersedianya GPU anyar Nvidia dan AMD, saya berasumsi, kita tidak perlu menunggu lama hingga laptop mengadopsi teknologi grafis next-gen. Saat hari itu tiba, persaingan di ranah notebook  gaming akan jadi lebih sengit dan menarik.

Terlepas dari dugaan yang menyatakan bahwa mobile gaming akan menjadi masa depan industri hiburan, awal tahun ini SuperData menyampaikan bahwa PC belum dapat ditumbangkan oleh aktitivitas ber-gaming di device berlayar mungil. Nilai pasar PC gaming mencapai US$ 32 miliar, sedangkan mobile ‘hanya’ US$ 25 miliar. Penyumbang terbesarnya adalah penjualan konten digital dari permainan-permainan free-to-play seperti League of Legends, CrossFire, sampai World of Tanks.

Via MSI.

[Review] HP Spectre x360, Ketika Desain ala MacBook Air Dipadu Fleksibilitas Lenovo Yoga

Di tengah meningkatnya permintaan terhadap device komputasi yang bisa berperan sebagai laptop sekaligus tablet, Spectre x360 diramu oleh Hewlett-Packard sebagai salah satu produk 2-in-1 flagship mereka. Tipe ini tediri dari beberapa konfigurasi, namun semuanya memiliki kesamaan: HP Spectre x360 disiapkan khusus untuk menyaingi rival-rival sekelasnya.

Meski Anda melihat sebuah sistem dengan branding HP, Spectre x360 merupakan hasil kolaborasi sang produsen PC bersama tim teknisi Microsoft demi mengoptimalkan segala macam aspek dari mulai suara i pendingin sampai color gamut di layar. Hasilnya adalah perangkat convertible berperforma tinggi yang dipadu OS Windows 10 bebas bloatware.

Unit review ini adalah Spectre x360 dengan layar 13-inc FHD, ukuran notebook convertible paling populer, menyimpan chip Intel Core i7. Dari hasil uji coba selama beberapa minggu, saya paham jika banyak orang jatuh hati pada penampilannya, dan HP memang punya pembenaran terhadap harga premium yang mereka tawarkan untuk satu unit device.

Design

Demi meramu Spectre x360, HP seolah-olah mengadopsi elemen terbaik dari Apple MacBook Air dengan struktur seri Lenovo Yoga. Tubuh laptop 2-in-1 ini tersusun dari material aluminium, baik untuk punggung layar, area keyboard dan palm rest, serta sisi bawahnya. Tulisan ‘Hewlett-Packard’ di punggung serta frame berwarna hitam di tubuh abu-abu metaliknya mendukung kesan minimalis dari Spectre x360, membuatnya terlihat sangat cantik.

Review HP Spectre x360 13

Review HP Spectre x360 35

Review HP Spectre x360 21

HP Spectre x360 merupakan laptop yang sangat tipis (meski tak setipis HP Spectre 13), dibekali engsel unik buat mencengkram bagian layar dan tubuh secara mantap, dengan ketebalan hanya 16mm. Rasio panjang dan lebar tubuh, yaitu 324,86×218,44-milimeter, juga disesuaikan agar ia mudah dibawa-bawa serta diselipkan dalam tas. Engsel tersebut memungkinkan Spectre x360 dapat Anda gunakan dalam empat mode berbeda: notebook, tablet stand, tent dan tablet; hanya tinggal memutar bagian layar.

Review HP Spectre x360 25

Review HP Spectre x360 14

Windows segera mengetahui saat Anda memutar layar, memindahkan sistem ke mode selanjutnya. Keyboard ber-backlight LED putihnya menjadi nonaktif ketika panel sudah melewati batas 180 derajat (ditandai dengan matinya LED). Papan ketik Spectre x360 tidak mempunyai mekanisme untuk menarik masuk tuts, namun tombol-tombol diposisikan di zona yang sedikit menjorok ke dalam sehingga mereka tidak tertekan selama Anda menaruh notebook di permukaan datar.

Review HP Spectre x360 0

Review HP Spectre x360 23

Dengan struktur convertible non-detachable, HP menaruh tombol-tombol tambahan dan konektivitas fisik di sisi samping. Di kiri, Anda bisa menemukan sebuah slot USB 3.0, SD card reader, dan tombol power (plus colokan power); dan di bagian kanan ada port audio 3.5mm combo, sepasang USB 3.0, HDMI, mini DisplayPort, tombol volume dan Windows. HP Spectre x360 versi review belum memiliki port USB type-C.

Review HP Spectre x360 16

Review HP Spectre x360 17

Build quality

Tubuh Spectre x360 tersusun atas aluminium kokoh dengan permukaan anodized. Laptop ini terasa solid bagaimanapun cara Anda menggunakannya. Saya tidak merasakan adanya zona-zona ’empuk’ baik di tubuh maupun monitor. Bagian layar mudah digerakkan tanpa menampilkan kesan ringkih. Tentu saja Anda tetap tidak boleh memperlakukan Spectre x360 secara semena-mena. Ia bukanlah device rugged, dan tekanan berlebihan di area display menyebabkannya distorsi.

Review HP Spectre x360 27

Review HP Spectre x360 20

Display

Sempat dibahas sedikit di pembukaan ulasan ini, HP Spectre x360 dibekali layar berkualitas tinggi, bahkan mampu menandingin sejumlah gaming notebook – sangat menopang konsep 2-in-1 ketika viewing angle menjadi sangat penting. Layar sentuh 13,3-inci 1920×1980-pixel di sana mempunyai level color gamut yang luas, objek-objek terlihat tajam dan cemerlang, lalu tingkat brightness monitor mampu mengalahkan bayangan serta cerahnya sinar matahari meskipun laptop menggunakan lapisan kaca glossy.

Review HP Spectre x360 30

Review HP Spectre x360 29

Kualitas seperti ini sangat jarang ditemukan di produk sekelas, memastikan Spectre x360 dapat dipakai di bermacam-macam skenario. Respons touchscreen-nya juga akurat untuk berteraksi dengan tombol-tombol berukuran kecil walau di-setting di resolusi 1080p. Buat navigasi dalam Windows 10, saya sendiri akhirnya lebih sering menggunakan touchscreen ketimbang touchpad karena lebih ringkas.

Review HP Spectre x360 15

Keyboard, touchpad & palm rest

Tanpa menyertakan numpad, Spectre x360 menghidangkan papan ketik chiclet ber-keycap plastik yang lapang untuk para user. Tombol-tombol utama seperti huruf dan angka mempunyai besar 1,5×1,5-sentimeter, memiliki jarak kurang lebih 3,5mm. Ukuran ini sangat pas dengan jari mungil saya. Keyboard juga cukup nyaman dan presisi buat mengetik sehari-hari.

Review HP Spectre x360 34

Namun seperti di sejumlah laptop HP lain, saya tetap mengeluhkan rancangan tombol kursornya (tombol panah): kursor kiri dan kanan lebih kecil dari tombol lain, kemudian produsen memampatkan tombol atas serta bawah di satu lubang. Bagi user yang kadang menggunakan kursor sebagai alternatif input, rancangan ‘irit tempat’ ini menyebabkan sering salah tekan.

Review HP Spectre x360 33

Ketika umumnya produsen menempatkan touchpad ke sebelah kiri palm rest agar sejajar dengan tombol spasi, touchpad Spectre x360 tepat berada di tengah, memberikan ruang selebar 9cm buat mengistirahatkan telapak tangan Anda. Ukuran touchpad juga tergolong luas, yaitu 14×6,5-sentimeter dengan ujung membundar. Touchpad dapat membaca dua jari, tapi sayang tak merespons input secara akurat sehingga saya lebih sering memakai layar sentuhnya.

Review HP Spectre x360 32

Satu hal yang saya belum (berani) coba adalah seberapa tahan papan ketik dalam menanggulangi tumpahan atau cipratan air.

Hardware

Spesifikasi dan sususan hardware HP Spectre x360 bisa Anda lihat lengkap dari hasil screenshot software Speccy di bawah:

Review HP Spectre x360

Review HP Spectre x360 1

Review HP Spectre x360 2

Review HP Spectre x360 3

Performance

Komposisi hardware Spectre x360 memang disiapkan untuk kebutuhan kerja sehari-hari, olah data level menengah, serta hiburan multimedia. Ia belum optimal buat menangani game-game 3D, terutama kelas blockbuster multiplatform. Walaupun berhasil mencetak skor 2837 di PCMark 8 dengan catatan ‘lebih baik dari 54 persen produk lain’ dan berada di atas rata-rata notebook umumnya, Spectre x360 belum sanggup memuaskan gamer. Hasil benchmark bisa Anda lihat di bawah.

PCMark 8:

Review HP Spectre x360 10

Unigine Heaven 4.0 dan Valley 1.0, di-setting ‘default’:

Review HP Spectre x360 5

Review HP Spectre x360 7

3D Mark Sky Diver:

Review HP Spectre x360 8

Review HP Spectre x360 9

Monster Hunter Online:

Review HP Spectre x360 12

Final Fantasy XIV Heavensward:

Review HP Spectre x360 11

Using experience

Biasanya, semakin mungil ukuran notebook, semakin sulit bagi produsen untuk meminimalisir suara kipas pendingin. Hebatnya, sejauh ini Spectre x360 sanggup bekerja dengan hening, apapun tugas yang saya berikan padanya; dengan satu kelemahan signifikan: penggunaan di waktu lama menyebabkan suhunya meningkat.

Review HP Spectre x360 24

Hampir semua area terkena dampaknya. Pojok kiri atas keyboard merupakan zona terpanas, merembes ke tuts hingga palm rest. Di ruang tanpa pendingin udara, suhu tinggi tersebut akan memengaruhi faktor kenyamanan.

Review HP Spectre x360 31

Fleksibilitas dan layar bermutu tinggi Spectre x360 memastikan aktivitas menonton video jadi berkualitas, apalagi entah bagaimana HP berhasil memampatkan baterai berkapasitas cukup besar di tubuh notebook tipis ini. Dengan menggunakan setting power ‘HP Recommended’, ia sanggup tetap menyala selama hampir enam jam – saya pakai buat mengetik, download, menyaksikan trailer-trailer di YouTube, dan mendengarkan musik. Di tes baterai PCMark 8, Spectre x360 dapat aktif selama 4 jam 38 menit.

Berbicara soal musik, audio adalah aspek terlemah dari HP Spectre x360. Terlepas dari kehadiran speaker Bang & Olufsen disertai app companion, output suaranya terbilang lemah walaupun preset telah saya utak-atik. Nada-nada tinggi dan mid memang nyaring, tetapi terdengar keruh di sana-sini; kemudian bass hampir tidak terasa sama sekali.

Review HP Spectre x360 28

Review HP Spectre x360 19

Agar pengalaman menonton video jadi maksimal, menambahkan speaker eksternal sangat dianjurkan.

Verdict

Beberapa faktor memang menghambat HP Spectre x360 untuk merebut gelar notebook covertible premium 13-inci terbaik: touchpad bisa digarap lebih baik dan intuitif lagi, device memerlukan speaker yang lebih bermutu, lalu pemakaian material logam juga berpengaruh pada bobot (sekitar 1,48kg), dan menakar lebih kritis, juga menyebabkan ujung palm rest menjadi tajam.

Tapi saya berpendapat, sulit untuk tidak merekomendasikan Specter x360 bagi mereka yang sedang mencari laptop 2-in-1. Di kelasnya, performa device ini tergolong tinggi, layarnya jempolan, baterainya awet, dan yang terpenting buat saya, build-quality-nya istimewa.

HP Spectre x360 dengan chip Intel Core i7 dibanderol mulai dari harga Rp 19 kurang sedikit sampai Rp 21 juta. Anda yang tertarik bisa membeli secara online lewat Blibli.com.

Superbook Ubah Smartphone Menjadi Laptop dalam Sekejap

Peningkatan performa smartphone yang begitu pesat dari tahun ke tahun membuat kita bertanya-tanya apakah smartphone bisa benar-benar menggantikan laptop. Soal performa sebenarnya tidak ada masalah, yang kerap menjadi masalah adalah ukuran layar yang terlampau kecil untuk bisa mengakomodasi sesi produktif.

Jadi intinya kita tetap membutuhkan laptop? Jawabannya tergantung situasi, tapi sekarang setidaknya ada solusi lain yang jauh lebih terjangkau ketimbang membeli sebuah laptop baru. Namanya Superbook, dan tugasnya adalah ‘menyulap’ ponsel Anda menjadi laptop.

Superbook bisa dikatakan sebagai laptop ‘tanpa isi’. Semua proses komputasi diatasi oleh smartphone yang terhubung via sambungan USB – Type-C ataupun micro, selama ponsel mendukung fitur USB OTG, kemungkinan besar ia kompatibel dengan Superbook. Kendati demikian, Superbook masih mengemas sejumlah komponen yang mustahil disematkan ke ponsel, yaitu layar HD 11,6 inci, keyboard fisik dan multitouch trackpad.

Superbook siap menjalankan hampir semua aplikasi dari Google Play Store / Andromium
Superbook siap menjalankan hampir semua aplikasi dari Google Play Store / Andromium

Saat ponsel tersambung ke Superbook, seketika itu juga aplikasi pendamping bernama Andromium OS akan dijalankan – Anda tetap harus mengunduhnya lebih dulu sebelumnya. Aplikasi ini sejatinya merupakan sistem operasi mini yang menyajikan tampilan desktop yang optimal untuk layar 11,6 inci milik Superbook.

Dengan demikian, aktivitas browsing atau mengerjakan dokumen bisa terasa seperti menggunakan laptop yang sebenarnya. Superbook diklaim memiliki baterai yang dapat bertahan hingga delapan jam nonstop, dan menariknya, ponsel akan di-charge selama ia tersambung ke Superbook.

Saat ini pengembangnya tengah menjalani kampanye crowdfunding Superbook di Kickstarter. Harga yang dipatok cuma $99, sangat terjangkau apalagi jika mempertimbang fungsionalitasnya.

Inilah Mi Notebook Air, Laptop Perdana dari Xiaomi

Setelah dirumorkan sejak lama, Xiaomi akhirnya merilis laptop perdananya. Dijuluki Mi Notebook Air, jelas sekali bahwa laptop ini mengemban misi untuk menantang MacBook Air. Kendati demikian, ia tidak serta-merta merupakan hasil kloning dari laptop garapan Apple tersebut.

Desainnya sendiri menurut saya lebih mirip dengan MacBook Pro Retina, dimana tidak ada satu sisi yang meruncing yang lebih tipis daripada sisi lainnya. Xiaomi menawarkan dua varian dengan ukuran layar yang berbeda: 13,3 inci dan 12,5 inci, masing-masing dengan resolusi full-HD.

Varian 13,3 inci terdengar lebih menarik karena mengusung spesifikasi yang lebih mumpuni: prosesor Intel Core i5-6200U 2,3 GHz, GPU Nvidia GeForce 940MX, RAM 8 GB DDR4, SSD berkapasitas 256 GB dan baterai berdaya tahan 9,5 jam. Semua itu dikemas dalam tebal bodi tidak lebih dari 14,8 mm, dengan bobot hanya 1,28 kg.

Varian 12,5 inci di sisi lain malah punya bodi yang lebih tipis dan lebih ringan lagi, tepatnya 12,9 mm dan 1,07 kg. Pun begitu, performanya tidak segalak kakaknya: prosesor Intel Core m3 dengan GPU terintegrasi, RAM 4 GB dan SSD 128 GB. Beruntung daya tahan baterainya lebih awet di angka 11,5 jam.

Meski lebih tipis daripada MacBook Air, Mi Notebook Air masih mengemas port yang cukup lengkap / Xiaomi
Meski lebih tipis daripada MacBook Air, Mi Notebook Air masih mengemas port yang cukup lengkap / Xiaomi

Melihat tipisnya kedua varian Mi Notebook Air ini, Anda mungkin khawatir mereka bakal mengemas port tunggal seperti MacBook. Tidak, kasusnya berbeda dengan Apple. Xiaomi membekali kedua laptop-nya dengan port USB-C, sepasang port USB 3.0, port HDMI dan jack audio 3,5 mm.

Mi Notebook Air mengandalkan Windows 10 sebagai sistem operasinya. Fitur lain yang tidak kalah menarik adalah speaker besutan AKG, lengkap dengan teknologi Dolby Audio. Lebih lanjut, kedua laptop ini bisa di-pair dengan Mi Band, dimana pengguna selanjutnya bisa mem-bypass lock screen tanpa perlu memasukkan kata sandi, macam yang ditawarkan Apple lewat OS versi terbarunya.

Bagian luar Mi Notebook Air sama sekali tidak dihiasi logo apapun / Xiaomi
Bagian luar Mi Notebook Air sama sekali tidak dihiasi logo apapun / Xiaomi

Mendompleng nama Xiaomi, tentu saja Mi Notebook Air dipasarkan dengan banderol harga yang sangat menggiurkan. Varian 13,3 incinya yang punya spesifikasi teratas cuma dipatok 5.000 yuan, atau setara Rp 9,9 juta. Varian 12,5 incinya malah lebih murah lagi di angka 3.500 yuan, atau kurang lebih sekitar Rp 6,9 juta.

Kedua varian bakal dipasarkan di Tiongkok mulai tanggal 2 Agustus mendatang. Sejauh ini tidak ada keterangan terkait rencana Xiaomi untuk memasarkan Mi Notebook Air di luar kampung halamannya, tapi saya yakin banyak sekali konsumen tanah air yang sudah menantikan kedatangannya.

Sumber: Ars Technica dan Xiaomi.

Usung Desain Tipis dan Ditenagai GPU Desktop, Aorus X7 DT Disiapkan Untuk Streamer

Kesuksesan Nvidia menyulap GPU desktop GeForce mereka sehingga bisa disematkan di notebook merupakan inovasi besar di ranah itu. Para produsen segera berbondong-bondong memanfaatkannya, membuat persaingan di segmen laptop gaming jadi semakin seru. Tapi sejauh ini, laptop ber-GPU desktop umumnya dikemas dalam desain yang bongsor.

Di tahun 2014, Gigabyte mencoba memecahkan persepsi konsumen dengan mengenalkan Aorus X3, diklaim sebagai notebook gaming teringan di kelasnya. Mengusung prinsip yang kurang lebih sama, mereka memutuskan buat membenamkan kartu grafis GeForce GTX 980 ke device berlayar 17-inci berketebalan hanya 22,9mm bernama Aorus X7 DT. Hasilnya adalah gaming laptop paling kuat dan paling portable saat ini.

Aorus X7 DT 2
Aorus X7 DT sajikan keyboard full-size ber-backlight.

Keberadaan GeForce GTX 980 dan desain ringkasnya membuka banyak potensi penggunaan. Di era meroketnya kepopularitasan virtual reality, Aorus X7 DT merupakan salah satu notebook VR ready. Dan untuk gamer secara umum, tentu saja GPU papan atas itu sanggup menghidangkan visual cantik di game-game blockbuster serta hiburan multimedia di resolusi 4K secara mulus, disempurnakan oleh panel berteknologi Nvidia G-Sync.

Menariknya lagi, Aorus X7 DT juga dibuat untuk memanjakan para streamer. Selain dibundel bersama XSplit Gamecaster dan Broadcaster, Gigabyte menyuguhkan kartu video processing opsional AVerMedia M.2 yang berfungsi menyingkirkan beban saat streaming atau ketika merekam video dari CPU. Bukan hanya memberikan performa tambahan, komponen ini memastikan proses stream tidak terganggu karena lag atau stuttering sewaktu sistem menjalankan game berat.

Aorus X7 DT 4
Terlepas dari desainnya yang tipis, Aorus X7 DT simpan GPU GeForce GTX 980 desktop.

Selain kartu grafis desktop Nvidia, Aorus X7 DT dipersenjatai prosesor Intel Core i7-6820, RAM DDR4 2133MHz 8/16GB, dan penyimpanan berupa tiga buah SSD M.2 plus satu SSD/HDD 2,5-inci. Kehadiran chip Killer LAN di sana juga sangat membantu Anda saat menikmati permainan online serta meminimalisir eror sewaktu live streaming. Sisi konektivitasnya sekelas produk high-end, sudah termasuk USB 3.1 type-C.

Aorus X7 DT menyajikan layar IPS full-HD seluas 17,3-inci. Papan ketiknya fullsize, dipadu fitur anti-ghosting plus rangkaian tombol macro tambahan. Pernak pernik lainnya meliputi audio system berisi sepasang speaker dan sepasang sub-woofer dengan teknologi Aorus Acoustic+ dan terdapat pula fitur overclockone click‘, mendongkrak kecepatan CPU dari 3,6GHz ke 4.0GHz.

Aorus X7 DT 5
Device mengusung desain khas produk Aorus.

Namun seperti device mutakhir lain, Anda perlu mengeluarkan modal cukup besar agar bisa menikmati segala kecanggihan produk ini. Untuk versi paling dasarnya, Aorus X7 DT dibanderol seharga US$ 2.800.

Sumber: Aorus.com.

Dell Siapkan Vostro dan Latitude Baru Demi Penuhi Kebutuhan Profesional di Indonesia

Meski bukan lagi pendatang baru, bulan Juni ini menandai tahun pertama Dell beroperasi di bawah nama PT. Dell Indonesia setelah mereka mendarat di tanah air 16 tahun silam. Momen tersebut tidak Dell sia-siakan, di tanggal 15 Juni kemarin, mereka bawa anggota baru dari dua keluarga perangkat komersial ke pasar lokal, yaitu seri Vostro dan Latitude.

Dell Vostro & Latitude 8
Managing director Dell Indonesia Catherine Lian.

Produk-produk di atas dimaksudkan untuk melengkapi kiprah Dell dalam menyediakan solusi buat client dan enterprise, software serta bermacam-macam layanan yang mereka yakini sebagai keunggulan kompetitif dibanding perusahaan-perusahaan lain di kancah industri IT Indonesia. Deretan device tersebut melipui PC desktop Vostro 3650, Vostro 3250 small form factor, ultrabook Dell Latitude 13 7000 dan notebook Latitude 12 7000 2-in-1.

Vostro 3650 dan 3250

Dari penjelasan EUC commercial director Primawan Badri, seri Vostro sengaja disiapkan untuk kebutuhan usaha kecil-menengah. Device menyajikan keseimbangan antara fitur dan performa, desain yang difokuskan ke konsumen serta servis khusus. Vostro mudah digunakan, lulus uji ketahanan sehingga tetap dapat beroperasi di lingkungan ekstrem, dan ditopang fitur-fitur bisnis – termasuk kehadiran port legacy.

Dell Vostro & Latitude 3
Dell Vostro 3250 (kiri) dan 3650 (kanan).

Dell mengerti bahwa di kelas small-medium business, mayoritas pengusaha belum memiliki departemen IT sendiri. Tapi itu tidak masalah karena sang perusahaan komputer asal Texas itu sudah mempersiapkan ProSupport. Menyempurnakan servis on-site, ProSupport adalah layanan prioritas 24/7, di mana tim Dell bisa membantu Anda kapanpun dibutuhkan, misalnya jika terjadi kerusakan tiba-tiba. Tiap pembelian Vostro sudah disertai ProSupport selama setahun dan dapat diperpanjang sampai empat tahun.

Dell Vostro & Latitude 14
Commercial director Primawan Badri menunjukkan betapa ringannya Vostro 3250.

Buat Vostro Sendiri, perangkat sudah melewati 50 tahapan uji coba, dan alhasil, rata-rata baru menunjukkan kerusakan setelah 500 ribu jam pemakaian. Dengannya, Dell juga sukses memperkecil peluang insiden Vostro tipe desktop sebesar lebih dari 30 persen.

Dell Vostro & Latitude 2
Tipe Vostro dilengkapi dengan dukungan ProSupport.

Vostro seri 3000 didesain agar scalable dan menghemat tempat, dirancang dalam wujud small maupun mini tower. Baik 3650 dan 3250 mempunyai spesifikasi yang kurang lebih serupa: prosesor Intel generasi ke-6 hingga Core i7, GPU Intel HD, RAM 16GB, hard drive sampai 2TB, optical disk drive DVD, MCR 5-in-1, rangkaian port termasuk Gigabit Ethernet, konektivitas Bluetooth dan Wi-Fi, dibundel bersama McAfee Security Center dan ProSupport.

Desain Vostro 3250 memang lebih padat, namun Anda bisa memasangkan GPU discreet dari AMD ataupun Nvidia di 3650, menambahkan performa grafisnya.

Latitude 13 7000

Dell Vostro & Latitude 10
Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 7000 2-in-1 (kanan).

Angka 7000 di nama mengindikasikan bahwa ia diramu sebagai produk premium. Terpilih menjadi penerima penghargaan CES Innovation Awards 2016, Latitude 13 7000 merupakan notebook bisnis terkecil di kelasnya saat ini; dengan bobot hanya 1,12kg dan berketebalan 14,32mm. Berkat teknologi Infinity-Edge, Dell berhasil menyematkan layar 13,3-inci di form factor 11-inci.

Dell Vostro & Latitude 12
Latitude 13 7000.

Di aspek desain, Latitude 13 hampir identik dengan varian XPS 13, sama-sama mengusung bahan serat karbon. Hanya saja ia mempunyai tipe finishing berbeda misalnya tubuh doff dipadu tekstur anti-slip, kemudian ditambah fitur-fitur keamanan. Anda ditawarkan opsi layar full-HD serta QHD+, diproteksi Gorilla Glass. Walaupun kecil, baterai dijanjikan mampu menjaga ultrabook tetap aktif hingga 10 jam.

Dell Vostro & Latitude 7
Primawan Badri mempresentasikan fitur-fitur Latitude 13 7000.

Di dalam, Latitude 13 7000 ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-enam (hingga M7), kartu grafis Intel HD Graphics 515, RAM 16, serta storage SSD 512GB. Buat akses dan keamanan, tersedia TPM, FPR, Smart card reader, NFC, serta software dan sistem enkripsi Dell. Produsen tak lupa membubuhkan port USB type-C dengan teknologi Thunderbolt 3.0.

Dell Vostro & Latitude 9
Sisi punggung Latitude 13 7000 (kiri) dan Latitude 12 2-in-1 (kanan).

Latitude 12 7000 2-in-1

Menurut Dell, device 2-in-1 sekarang sedang naik daun, dan menunjuk Latitude 12 7000 2-in-1 sebagai perwakilan mereka di level high-end. Perangkat ini ialah salah satu notebook 12,5-inci tertipis, dengan berat cuma 0,73kg (jadi 1,4kg ditambah keyboard). Rangkaian port diposisikan di bagian display agar perangkat mendapatkan segala konektivitas penting meskipun digunakan di mode tablet.

Dell Vostro & Latitude 11
Kedua Latitude masuk ke kategori premium.

Latitude 12 7000 menyuguhkan pilihan layar touch FHD ataupun 4K, dan transisi dari mode laptop ke tablet diklaim seamless melalui connector bermagnet. Komponen keyboard ultraslim-nya ber-backlight, dan Anda bisa menambahkan beragam aksesori lain semisal Folio (cover pelindung), Dell Adapter (USB type-C ke VGA, HDMI, RJ-45 dan USB 3.0), Dell Power Companion (power bank), serta Active Stylus.

Dell Vostro & Latitude 1
Latitude 12 7000 2-in-1 (kiri) dan Latitude 13 7000 (kanan).

Seperti Latitude 13 7000, Dell membekali perangkat 2-in-1 ini dengan Intel Skylake hingga Core M7 dan GPU HD Graphics 515, RAM 8GB, penyimpanan SSD 512GB, dibantu baterai yang memastikannya bisa beroperasi sampai sembilan jam tanpa perlu tersambung ke sumber listrik. Selain Wi-Fi, tampaknya ada fitur mobile broadband opsional.

Dell Vostro & Latitude 6
Primawan Badri di sesi presentasi Latitude 12 7000 2-in-1.

Dell Vostro & Latitude 13

Harga

  • Dell Vostro 3650 dan 3250 SFF – mulai dari Rp 5,3 juta
  • Dell Latitude 12 7000 2-in-1 – mulai dari Rp 18,9 juta
  • Dell Latitude 13 7000 – mulai dari Rp 22 juta