Layanan Cloud Gaming GeForce Now Kini Tersedia di Chromebook

Di berbagai negara, sebagian besar pengguna Chromebook adalah kalangan pelajar. Tren ini semakin menguat semenjak pandemi melanda dan mengharuskan mereka semua belajar dari kediamannya masing-masing.

Namun kalau menurut Nvidia, Chromebook tidak hanya pantas dipakai untuk belajar. Deretan laptop dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi ini sebenarnya juga cocok untuk keperluan gaming. Bagaimana bisa komputer berspesifikasi rendah menjalankan game AAA dengan mulus? Dengan bantuan layanan cloud gaming tentu saja.

Ya, layanan GeForce Now sekarang sudah tersedia di Chrome OS, baik untuk para pelanggan gratisan maupun berbayarnya. Nvidia bilang bahkan Chromebook seharga $299 yang ditenagai prosesor Intel Celeron pun sanggup menjalankan beragam game via GeForce Now dengan baik.

Seperti halnya layanan cloud gaming lain, yang lebih penting dari spesifikasi perangkat secara umum justru adalah koneksi internet; kita butuh koneksi yang cepat sekaligus stabil kalau mau mendapatkan pengalaman dan kualitas grafik terbaik. Satu hal yang cukup disayangkan adalah, Chromebook yang dibekali prosesor berarsitektur ARM sejauh ini belum kompatibel.

Ini memang kedengaran agak aneh, apalagi mengingat GeForce Now sudah bisa dinikmati lewat sejumlah smartphone Android yang notabene juga mengemas chipset ARM. Jadi buat yang memiliki perangkat seperti Lenovo Chromebook Duet, sayang sekali perangkat itu belum bisa dipakai untuk mengakses GeForce Now meski masih tergolong baru.

Sejauh ini, GeForce Now tercatat sudah memiliki sekitar empat juta pengguna terdaftar, sedangkan katalog game-nya sudah mencakup lebih dari 650 judul yang berbeda terlepas dari kontroversi yang sempat melanda. Selain game yang terdapat Steam, GeForce Now juga punya akses ke game yang dijajakan di Epic Games Store maupun Uplay milik Ubisoft.

Satu kekecewaan yang terakhir adalah, GeForce Now masih belum tersedia buat kita yang berdomisili di Indonesia.

Sumber: ZDNet dan Nvidia.

Nvidia Siap Upgrade Server GeForce Now dengan GPU Ampere

Kalau Anda mengikuti berita perkembangan hardware PC gaming, pastinya Anda tahu bahwa Nvidia sedang bersiap untuk memperkenalkan kartu grafis generasi baru, yang sejauh ini dikenal dengan nama Ampere.

Ampere sendiri bukanlah berita baru, hanya saja versi consumer-nya memang belum ada sampai saat ini. Sejak diumumkan secara resmi pada bulan Mei lalu, Ampere sejauh ini baru digunakan di data center saja, termasuk halnya milik Google. Versi consumer-nya, yang kemungkinan bakal diwakili oleh seri GPU RTX 30XX, diprediksi baru akan hadir dalam beberapa bulan mendatang.

Namun ternyata menunggu Nvidia merilis keluarga GeForce RTX 30XX bukanlah satu-satunya opsi untuk menikmati peningkatan performa grafik yang ditawarkan Ampere. Opsi lainnya adalah melalui layanan cloud gaming GeForce Now. Pasalnya, Nvidia sudah punya rencana untuk menyematkan GPU dengan arsitektur Ampere pada server yang menenagai GeForce Now.

“Kami ingin GeForce Now membuka peluang bagi gamer untuk menikmati teknologi gaming terkini dari Nvidia. Maka dari itu, Anda bisa mengekspektasikan Ampere di GeForce Now ke depannya,” ucap Andrew Fear selaku Senior Product Manager GeForce Now kepada PC Gamer.

Nvidia memang tidak bilang kapan pastinya server GeForce Now bakal di-upgrade menggunakan GPU Ampere. Bisa jadi kedatangannya lebih cepat daripada upgrade sebelumnya – dari arsitektur Pascal ke Turing – yang baru diterapkan pada bulan Februari lalu, alias setahun lebih semenjak perilisan awalnya menggunakan Pascal.

Lalu apakah ini berarti tarif GeForce Now bakal dinaikkan pasca implementasi Ampere? Nvidia belum bisa memastikan. Yang pasti tidak dalam waktu dekat, dan Nvidia baru akan mempertimbangkannya paling cepat tahun depan. Untuk sekarang, Nvidia bakal tetap mematok tarif $5 per bulan bagi konsumen yang ingin menikmati GeForce Now secara maksimal, alias tanpa batasan waktu dan dengan efek ray tracing selalu aktif pada game yang mendukung.

Sumber: PC Gamer.

Akhiri Kontroversi, Nvidia Terapkan Kebijakan Baru untuk GeForce Now

Pasca perilisan resminya, GeForce Now terus mendapat banyak perhatian di industri gaming. Sayang perhatian tersebut lebih mengarah ke sisi negatifnya, di mana banyak publisher game ternama yang mangkir dan memutuskan untuk menarik semua game-nya dari katalog GeForce Now.

Menyimpulkan bahwa Activision Blizzard, Bethesda, 2K Games dan nama-nama besar lain di dunia gaming yang meninggalkan GeForce Now sebagai korporasi yang serakah adalah reaksi yang paling gampang kita berikan sebagai konsumen. Namun di saat yang sama, kita tidak boleh mengabaikan sudut pandang developer itu sendiri.

Seorang developer indie bernama Raphael van Lierop sempat bercerita di Twitter bahwa Nvidia mencantumkan game buatannya, The Long Dark, di katalog GeForce Now tanpa izin. Poin yang ingin dia sampaikan adalah, developer berhak mengatur di mana saja game garapannya eksis, sebab ini merupakan bagian dari strategi pemasaran mereka dalam menjalankan bisnis di industri gaming.

Yup, bisa jadi sumber perkaranya memang hanya sesimpel seputar perizinan, bukan perkara duit seperti yang banyak konsumen asumsikan. Itulah mengapa Nvidia memutuskan untuk mengambil kebijakan baru: mulai sekarang, suatu game baru bisa muncul di katalog GeForce Now apabila developer dan publisher-nya sudah menyetujui.

Nvidia bilang bahwa respon developer dan publisher cukup positif terhadap kebijakan barunya. Sejauh ini sudah ada lebih dari 200 publisher yang setuju, termasuk salah satunya studio indie pimpinan Raphael van Lierop itu tadi, Hinterland.

Tanpa mengabaikan transparansi, Nvidia juga memaparkan bahwa sejumlah publisher masih belum punya strategi bulat seputar cloud gaming. Alhasil, Nvidia bakal menghapus semua game dari publisher yang belum menyetujui kebijakannya mulai tanggal 31 Mei mendatang.

Kebijakan baru ini pastinya bakal menghambat pertumbuhan katalog game milik GeForce Now. Pun begitu, para pelanggan setidaknya tidak perlu lagi khawatir game yang sedang asyik dimainkannya di GeForce Now tiba-tiba hilang begitu saja karena ditarik oleh publisher-nya.

Sumber: The Verge dan Nvidia.

Selain Epic Games, Ubisoft Juga Berikan Dukungan Penuh Terhadap GeForce Now

Kontroversi yang melanda GeForce Now masih belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti. Tiga publisher besar – Activision Blizzard, Bethesda dan 2K Games – sudah meninggalkan layanan cloud gaming tersebut, dan sekarang giliran Xbox Game Studios, Warner Bros. Interactive, Codemasters, dan Klei Entertainment yang menyusul.

Per 24 April, gamegame terbitan keempat publisher itu bakal dihapus dari katalog GeForce Now. Kendati demikian, Nvidia tampaknya sudah jauh lebih siap ketimbang sebelumnya dalam menghadapi kabar semacam ini; mereka bilang bahwa sampai akhir Mei mendatang, mereka bakal menambah sekaligus menghapus game dari katalog GeForce Now.

Di balik layar, Nvidia mengaku sudah menerapkan optimasi bersama platform distribusi digital macam Steam atau Epic Games Store dengan tujuan memudahkan para publisher yang berminat menawarkan game-nya di GeForce Now. Seandainya publisher berminat, game keluaran mereka bisa langsung tersedia di katalog GeForce Now pada hari peluncuran.

Dalam kesempatan yang sama, Nvidia boleh berbangga melihat 30 dari 40 game terpopuler di Steam sudah tersedia di platform cloud gaming mereka. Target menyuguhkan lebih dari 1.500 game mungkin masih jauh dari pencapaian, tapi setidaknya Nvidia menunjukkan bahwa mereka tidak patah semangat begitu saja hanya karena ada kesalahpahaman dengan pemain top di industri gaming.

Ya, publisher seperti Activision Blizzard, Bethesda, dan 2K Games itu tadi seakan tidak terima dengan fakta bahwa GeForce Now kini menarik biaya berlangganan pasca lepas dari status beta. Sebaliknya, Epic Games justru melihat GeForce Now sebagai layanan cloud gaming paling bersahabat bagi pihak developer sekaligus publisher, dan itu mendorong mereka untuk memberikan dukungan penuh.

Selain Epic, Ubisoft adalah pemain besar lain yang memberikan dukungan penuh kepada GeForce Now. Sebagian besar franchise AAA-nya sudah tersedia di GeForce Now – termasuk seluruh seri Assassin’s Creed dan Far Cry – dan sisanya diperkirakan bakal menyusul dalam beberapa minggu ke depan.

Sentimen positif yang serupa juga datang dari Bandai Namco dan Bungie. Keduanya sama-sama melihat GeForce Now sebagai medium yang efektif untuk menarik lebih banyak pemain baru, khususnya mereka yang tidak punya perangkat yang cukup mumpuni untuk memainkan game berat seperti Destiny 2.

Sumber: Nvidia.

GeForce Now dan Google Stadia, Mana yang Performanya Lebih Baik?

Layanan cloud gaming ada banyak, namun dua yang paling populer adalah Nvidia GeForce Now dan Google Stadia. Meski menawarkan konsep yang sama (game dijalankan di server, lalu di-stream oleh perangkat konsumen), keduanya juga punya cukup banyak perbedaan.

Perbedaan yang paling utama adalah soal konten. Stadia punya toko game sendiri, sedangkan GeForce Now tidak. Di Stadia, Anda harus membeli game-nya terlebih dulu melalui Stadia Store. Di GeForce Now, Anda bisa langsung memainkan game yang sudah Anda beli lewat Steam atau Epic Games Store, dengan catatan game-nya memang tersedia di katalog GeForce Now.

Perbedaan lainnya, kalau berdasarkan pengujian yang dilakukan PC Gamer, adalah perihal performa, spesifiknya input latency. Keduanya sama-sama memiliki input latency yang cukup rendah jika koneksi internet kita mumpuni – PC Gamer menggunakan koneksi dengan kecepatan 400 Mbps+.

Singkat cerita, kalau koneksi kita cepat dan stabil, performa gaming di kedua layanan ini tidak akan terasa begitu berbeda dibanding jika kita memainkannya di PC sendiri – dengan catatan PC yang kita gunakan memang punya spesifikasi yang cukup untuk menjalankan game-nya secara mulus. Input latency-nya masih masuk dalam batas wajar dan tidak terlalu mengganggu aksi kita dalam game.

Google Stadia

Lain ceritanya kalau koneksi internet yang kita gunakan lambat, 5 Mbps misalnya. Dalam skenario ini, input latency mulai naik drastis, dan yang paling parah dirasakan di Stadia. Menggunakan koneksi 5 Mbps, game di Stadia pada dasarnya jadi tidak bisa dimainkan karena lag parah.

Di GeForce Now tidak demikian. Game masih berjalan lancar tanpa lag, hanya saja kualitas grafisnya menurun cukup signifikan (gambar jadi kelihatan pixelated). Tidak peduli sambungan internetnya via kabel ataupun wireless, hasil yang ditunjukkan rupanya sama.

Untuk lebih detailnya, Anda bisa baca langsung artikel pengujiannya. Di situ juga ada beberapa video yang menunjukkan performa di tiap-tiap skenario pengujian.

Sumber: PC Gamer.

Susul Activision Blizzard, Bethesda Juga Tarik Deretan Game-nya dari Katalog GeForce Now

Tahap beta testing selama tujuh tahun merupakan periode yang sangat panjang untuk sebuah layanan digital, tapi itulah yang secara tabah dijalani GeForce Now sebelum akhirnya diluncurkan secara resmi belum lama ini. Apesnya, peluncuran layanan cloud gaming milik Nvidia itu malah diwarnai kabar yang kurang mengenakkan.

Secara tiba-tiba dan tanpa alasan yang jelas, Activision Blizzard menarik seluruh game-nya dari katalog GeForce Now. Lebih parah lagi, sekarang giliran Bethesda Softworks yang ikut-ikutan. Semua game yang mereka publikasikan, mulai dari seri Fallout, The Elder Scrolls, sampai Doom, juga akan ditarik dari GeForce Now. Satu-satunya properti Bethesda yang tersisa dan bisa dimainkan pelanggan GeForce Now hanyalah Wolfenstein: Youngblood.

Jelas saja kabar ini memicu pertanyaan, “salah apa Nvidia sampai-sampai terkesan dijauhi oleh nama-nama besar di industri gaming?” Untuk kasus Activision Blizzard, masalahnya ternyata berakar pada kesalahpahaman antar kedua belah pihak, seperti dilaporkan oleh Bloomberg.

Dijelaskan bahwa Activision Blizzard sebenarnya ingin ada persetujuan baru pasca lepasnya GeForce Now dari fase beta dan menjadi layanan komersial. Di sisi sebaliknya, Nvidia beranggapan persetujuannya sudah ada sejak GeForce Now masih dalam tahap beta testing, sebab Activision Blizzard memang mempersilakan para penguji GeForce Now untuk memainkan gamegame yang mereka publikasikan.

Ilustrasi ketersediaan GeForce Now di beragam perangkat / Nvidia
Ilustrasi ketersediaan GeForce Now di beragam perangkat / Nvidia

Untuk kasus Bethesda, sejauh ini belum ada penjelasan dari pihak Nvidia maupun Bethesda, tapi saya menduga akar permasalahannya tidak jauh berbeda. Sebelum ini (selama fase beta), GeForce Now bisa dinikmati secara cuma-cuma. Sekarang, Nvidia mematok tarif berlangganan GeForce Now sebesar $5 per bulan.

Bisa jadi Activision Blizzard dan Bethesda mendambakan persetujuan baru dimana mereka bisa kebagian jatah beberapa persen dari pemasukan GeForce Now. Di sisi lain, Nvidia mungkin berpikiran bahwa mereka tidak perlu membayar royalti atau sejenisnya karena GeForce Now memang tidak punya toko game-nya sendiri.

Ini berbeda dari Google Stadia, yang mewajibkan para pelanggannya untuk membeli game di toko khusus milik mereka sendiri (Stadia Store). GeForce Now di sisi lain mempersilakan pelanggan membeli game-nya di platform mainstream seperti Steam dan Epic Games Store. Tarif $5 per bulan itu pada dasarnya cuma sebatas biaya sewa gaming PC kelas high-end yang ada di datacenter Nvidia.

Tampilan Stadia Store di browser komputer / 9to5Google
Tampilan Stadia Store di browser komputer / 9to5Google

Apakah ini berarti saya membela Nvidia dan menuduh Activision Blizzard serta Bethesda serakah? Pada dasarnya begitu, tapi jangan lupa juga kalau semua ini hanya sebatas spekulasi. Nvidia sendiri akan terus berusaha supaya publisher yang minggat berkenan menyediakan game-nya kembali di GeForce Now. Mereka juga menegaskan bahwa ke depannya kasus gamegame yang ditarik dari katalog GeForce Now seperti ini akan berkurang.

Terlepas dari itu, GeForce Now tetap masih memiliki daya tarik yang tinggi, khususnya jika Anda mengidolakan developer seri The Witcher, CD Projekt Red. Game terbaru mereka yang akan dirilis pada tanggal 17 September nanti, Cyberpunk 2077, bakal bisa langsung dimainkan via GeForce Now di hari peluncurannya.

Sumber: GamesRadar.

Pelanggan GeForce Now Dapat Memainkan Cyberpunk 2077 di Hari Peluncurannya

Kalau Anda suka The Witcher 3, besar kemungkinan Anda juga bakal suka dengan Cyberpunk 2077. Lucunya, meski sama-sama RPG, dua game itu sangatlah berbeda; satu mengambil setting medieval, satunya bertema distopia masa depan. Sistem combat-nya pun bahkan berbeda jauh; satu lebih ke arah hack-and-slash, dan satunya justru merupakan first-person shooter.

Basis pernyataan saya di atas adalah sosok yang bertanggung jawab atas terciptanya kedua game tersebut. Keduanya sama-sama dibuat oleh CD Projekt Red, dan developer asal Polandia tersebut sudah menegaskan bahwa mereka tidak akan menahan-nahan konten Cyberpunk 2077 untuk disuguhkan pasca perilisan demi meraup untung lebih banyak.

Singkat cerita, sebagai penggemar seri The Witcher sendiri, saya excited dengan Cyberpunk 2077. Namun yang jadi masalah sekarang adalah, kemungkinan besar PC tua saya tidak akan mampu menjalankannya secara mulus. Ketimbang harus upgrade, alternatif yang lebih terjangkau mungkin adalah memainkannya via layanan cloud gaming.

Cyberpunk 2077

Google Stadia maksudnya? Ya, tapi itu bukan satu-satunya opsi. Pada kenyataannya, hati saya justru lebih condong ke Nvidia GeForce Now yang baru saja lepas dari status beta. Pasalnya, Nvidia baru saja mengumumkan kalau konsumen GeForce Now bakal bisa memainkan Cyberpunk 2077 di hari peluncurannya nanti, tepatnya tanggal 17 September 2020.

Bukan cuma itu, Nvidia bahkan juga menjanjikan efek ray tracing yang terus aktif selama pelanggan memainkan Cyberpunk 2077 lewat platform cloud gaming-nya, yang berarti pencahayaan di Night City (setting lokasi Cyberpunk 2077) bakal kelihatan jauh lebih realistis ketimbang jika saya memaksa memainkannya di PC uzur saya.

Satu hal yang perlu dicatat adalah, tidak seperti Stadia, GeForce Now tidak punya toko game-nya sendiri. Maka dari itu, Nvidia menyarankan pelanggan untuk membeli Cyberpunk 2077 terlebih dulu lewat Steam sebelum mengaksesnya di GeForce Now. GeForce Now sendiri juga mematok biaya berlangganan sebesar $5 per bulannya.

Ya, saya mungkin terdengar kelewat antusias mengantisipasi perilisan game ini, tapi Nvidia rupanya juga demikian.

Sumber: PC Gamer dan Nvidia.

Activision Blizzard Tarik Semua Game-nya dari GeForce Now, Ada Apa?

Setelah masa uji coba yang begitu panjang, GeForce Now akhirnya meluncur resmi minggu lalu. Bukan lagi sebuah nama baru, ia merupakan layanan cloud gaming ciptaan Nvidia. Berbeda dari Stadia, platform milik sang raksasa teknologi grafis itu menawarkan kemudahan akses melalui integrasi ke Steam hingga Epic Games Store – sehingga pelanggan tak lagi perlu membeli game ketika ingin memainkannya via cloud.

Respons gamer terhadap GeForce Now memang lebih positif dibanding Stadia, yang ternyata tidak didukung sejumlah fitur esensial saat dirilis dan dianggap minim pilihan game. GeForce Now sendiri menyuguhkan kompatibilitas ke lebih dari 100 permainan dan sudah bisa dinikmati dari Windows, Mac, perangkat Android dan Shield TV. Tapi ketika kita berharap jumlahnya terus bertambah, layanan Nvidia itu malah kehilangan beberapa judul besar dari Blizzard dan Activision.

Secara tiba-tiba, Activision Blizzard memutuskan untuk menarik semua permainan mereka dari GeForce Now. Kabar ini diungkap oleh Nvidia melalui forumnya. Itu berarti, seluruh seri Call of Duty dan StarCraft, Overwatch, Diablo III, Crash Bandicoot N. Sane Trilogy sampai Spyro Reignited Trilogy tak lagi dapat diakses dari layanan ini. Dan karena Sekiro: Shadows Die Twice dipublikasikan oleh Activision, permainan juga menghilang dari GeForce Now.

Saat artikel ini ditulis, baik Nvidia maupun Activision Blizzard belum menjelaskan alasan penghapusan game-game tersebut. Juru bicara Nvidia hanya menyampaikan bahwa semuanya merupakan permintaan sang publisher. Ia juga bilang, “Walaupun hal ini sangat disayangkan, kami berharap untuk bisa bekerja sama lagi dengan Activision Blizzard dan kembali menyajikan permainan mereka [di GeForce Now] beserta judul-judul yang akan hadir di masa depan.”

Sebagai kompensasinya, Nvidia menjanjikan kehadiran lebih dari 1.500 permainan di GeForce Now. Para developer kabarnya ‘sudah mengantre’ buat memasukkan game mereka di platform on demand Nvidia itu. Judul-judul baru rencananya akan disingkap setiap minggu melalui update.

Hilangnya dukungan game-game Battle.net boleh dikatakan sebagai pukulan cukup telak bagi Nvidia. Dan keadaan ini sangat aneh, karena begitu GeForce Now melepas status beta, nama-nama seperti Capcom, EA, Konami, Remedy, Rockstar serta Square Enix juga menarik permainan mereka. Banyak pelanggan tampak menyalahkan Nvidia atas kejadian ini, namun perlu diingat bahwa keputusan tersebut datang dari pihak publisher.

Metode penyajian GeForce Now tidak sama seperti Google Stadia: Kita harus memiliki game-nya terlebih dulu agar dapat menikmati layanan cloud dengan membelinya dari distributor digital yang ada. Itu berarti, tersedianya permainan-permainan tersebut di GeForce Now pada dasarnya tidak merugikan publisher maupun developer – bahkan berpeluang menguntungkan karena memberikan kesempatan bagi orang-orang yang tak punya PC ber-hardware canggih untuk tetap bisa bermain.

Via The Verge & PC Gamer.