Untukmu.AI Terima Pendanaan Awal Dipimpin 1982 Ventures

Startup personalized gifting Untukmu.AI mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan yang dipimpin 1982 Ventures. Putaran ini juga diikuti oleh sejumlah angel investor.

Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jangkauannya ke seluruh Indonesia dan mendisrupsi pasar pemberian hadiah yang diperkirakan memiliki nilai $20 miliar. Inovasi yang digulirkan memanfaatkan blockchain dan token kripto untuk memberikan penghargaan bagi pengguna platform.

Untukmu.AI didirikan oleh mantan founder Tokocrypto, Pang Xue Kai, bersama Pang Xue Cong. Solusinya baru resmi hadir pada awal tahun ini.

Di tengah persaingan bisnis yang semakin dinamis, membangun dan memelihara hubungan antar perusahaan menjadi salah satu aspek penting untuk dilakukan. Memahami pentingnya aspek ini, Untukmu.AI mengembangkan sebuah aplikasi berbasis AI yang dirancang untuk merevolusi cara korporasi, profesional seperti agen asuransi, UMKM, hingga startup, untuk memberikan hadiah yang terpersonalisasi kepada karyawan, mitra, dan klien.

Untukmu.AI menghadirkan platform yang memungkinkan pengguna, mulai dari individu hingga entitas korporat, untuk terhubung langsung dengan berbagai merchant penyedia produk hadiah. Aplikasi ini dapat mengidentifikasi preferensi dan kebutuhan penerima hadiah, memastikan bahwa setiap pilihan hadiah itu personal dan bermakna.

Sebab salah satu tantangan terbesar dalam pemberian hadiah korporat adalah menemukan hadiah yang sesuai dan memberikan kesan personal kepada penerima. Seringkali, hadiah yang diberikan terasa generik, memakan waktu, serta biaya yang besar untuk mengurus pembelian dan pengiriman hadiah.

Untukmu.AI menyelesaikan masalah ini dengan menawarkan solusi melalui teknologi AI yang mampu menganalisis data untuk menghasilkan rekomendasi hadiah yang tidak hanya unik tetapi juga sesuai dengan profil penerima.

“Kami ingin pemberian hadiah korporat menjadi lebih personal dan bermakna. Dengan aplikasi kami, setiap hadiah akan menceritakan sebuah cerita, sebuah apresiasi yang tulus dari perusahaan kepada individu atau mitra bisnis yang berkontribusi dalam kesuksesannya,” terang Co-founder & CEO Untukmu.AI Pang Xue Kai dalam keterangan resmi, Kamis (07/3).

Solusi yang ditawarkan

Kai menuturkan sepanjang tahun ini perusahaan akan memfokuskan layanannya pada sektor korporat, mengenali kebutuhan unik dan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan dalam memberikan hadiah terpersonalisasi.

“Dengan fokus pada korporasi, kami dapat menyediakan solusi yang tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan dan mitra bisnis, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai entitas yang peduli dan berorientasi pada hubungan personal,” tambahnya.

Solusi yang ditawarkan terbilang menyeluruh. Berikut rinciannya:

  • Layanan untuk memberikan hadiah dengan branding korporasi yang bisa membantu peningkatan kesadaran merek hingga 35%. Juga bisa memberikan hadiah yang dipesan khusus untuk klien dan mitra, sehingga berpotensi meningkatkan kepuasan mereka lebih dari 25%.
  • Di hari-hari istimewa seperti hari raya Idulfitri dan Natal, Untukmu.AI bisa membantu korporasi untuk menyediakan hadiah musiman yang dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas klien, serta menumbuhkan semangat karyawan.
  • Dari aspek teknis, Untukmu.AI memberikan kemudahan kepada korporasi dalam bentuk integrasi HRIS yang sederhana, tetapi bisa memberikan dampak signifikan.
  • Korporasi juga bisa menggunakan analitika hadiah yang disediakan untuk memastikan hadiah tersebut memiliki rasio nilai kepuasan yang tinggi.
  • Mendukung korporasi dalam mengelola anggaran pemberian hadiah dengan lebih efektif, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses pemilihan hadiah.
  • Menyediakan akses langsung ke berbagai pedagang hadiah yang telah terverifikasi demi memastikan kualitas produk.
  • Tersedia fitur Dewi.AI yang merupakan personal AI gift advisor yang membantu pengguna dalam menyederhanakan pencarian hadiah yang unik dan dipersonalisasi sesuai dengan preferensi, minat, kepribadian, gender, hingga usia penerima hadiah.
  • Fitur kalender yang membantu mengingatkan perusahaan tentang hari-hari penting, dan terhubung dengan Dewi.AI untuk memberikan rekomendasi hadiah yang sesuai untuk momen tersebut, mulai dari opsi umum hingga hadiah yang dipersonalisasi sesuai dengan selera dan kebutuhan penerima hadiah.

“Dengan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan kepuasan pelanggan, Untukmu.AI terus mengembangkan fitur-fitur baru dan meningkatkan kualitas layanannya. Kami tidak hanya menyediakan platform, tetapi juga berupaya untuk menjadi bagian dari perjalanan korporasi dalam membangun hubungan yang lebih bermakna,” tutup Kai.

Diklaim, saat ini aplikasi Untukmu.AI telah digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna dan puluhan merchant penyedia produk hadiah sudah tergabung ke dalam platform.

Application Information Will Show Up Here

Platform Personalisasi Hadiah Untukmu.AI Masuki Segmen B2B

Hampir satu tahun mengeksplorasi layanannya, kini platform Untukmu.AI memperluas segmen pengguna ke sektor korporasi (B2B). Strategi ini diharapkan jadi upaya untuk meningkatkan skala pasar dan monetisasi bisnisnya.

Untukmu.AI mengintegrasikan layanannya dengan Human Resource Information System (HRIS) melalui kemitraan dengan merchant atau pemilik brand. Di sini, Untukmu.AI dapat melayani kebutuhan korporasi, misalnya hampers yang dipersonalisasi sesuai preferensi klien.

Untukmu.AI menyediakan fitur dashboard yang memungkinkan merchant untuk mengelola dan meningkatkan penjualan. “Layanan ini bisa menjadi langkah strategis korporasi dalam membangun hubungan yang kuat dengan klien, mitra, dan karyawan internal,” tulis Co-Founder & CEO Untukmu.AI Pang Xue Kai dalam keterangan resminya.

Dalam mengawali strategi ini, Untukmu.AI berkolaborasi dengan PT Global Digital Niaga Tbk yang menaungi e-commerce dan omnichannel Blibli. Pengguna tak hanya dapat melakukan pencarian hadiah, tetapi juga sekaligus berbelanja berbagai produk yang tersedia dan didukung metode pembayaran, pengiriman, dan customer care di Blibli.

Sebagai informasi, Untukmu.AI resmi hadir pada April 2023; didirikan oleh Pang Xue Kai (Co-Founder Tokocrypto) serta nama-nama lain, yakni Estelle Van Der Linden, Oceane Alagia, Cory Xuecong Pang, dan Muhammad Wendy Taufiq.

Untukmu.AI adalah platform layanan pemberian hadiah yang dipersonalisasi. Platform ini dibekali dengan kemampuan AI yang memungkinkan pengguna untuk melakukan pencariah hadiah yang unik dan terpersonalisasi sesuai dengan preferensi, minat, kepribadian, gender, dan penerima hadiah.

Dalam memberikan hasil pencarian tersebut, Untukmu.AI mengembangkan mesin berbasis data yang diklaim dapat beradaptasi dengan perubahan tren, memahami perubahan minat, dan mencari merek baru yang paling cocok untuk seseorang atau acara spesial.

“Kolaborasi merupakan salah satu kunci keberhasilan inovasi. Melalui kerja sama yang telah terjalin, Untukmu.AI dan Blibli berkomitmen untuk membawa pengalaman berbelanja yang lebih luas dan memuaskan. Sekarang, produk-produk unggulan Blibli dapat diakses langsung melalui aplikasi Untukmu.AI,” tambah Kai.

Dalam kesempatan yang sama, Untukmu.AI juga resmi meluncurkan aplikasinya baru-baru ini. Diklaim sebagai aplikasi all-in-one, aplikasi menjadi langkah strategis perusahaan untuk menjangkau pasar lebih luas dan memberikan pengalaman pengguna lebih baik. Saat ini, Untukmu.AI sudah dapat diunduh di Google Play Store dan Apple Store.

Aplikasi ini dilengkapi dengan asisten virtual Dewi.AI yang akan mendampingi pengguna dapat mencari tahu kebutuhannya.Ada juga fitur kalendar yang terhubung dengan Dewi.AI, untuk membantu memberikan rekomendasi hadiah. Pengguna juga bisa langsung melacak pesanan yang dibeli lewat aplikasi ini.

Meski pemainnya belum banyak di Indonesia, sudah ada beberapa nama yang mengembangkan platform berbekal AI. Misalnya Yippy dan Tada Gifting yang sama-sama bermain di segmen korporasi. Yippy menawarkan kebutuhan pre-made hampers, customize, atau yang sifatnya otomasi. Sementara, Tada Gifting menawarkan corporate gifting, program rewards, dan loyalty.

Application Information Will Show Up Here

Untukmu AI dan D3 Labs, Berkenalan dengan Dua Startup Besutan Eks-Petinggi Tokocrypto

Setelah Binance mengambil alih Tokocrpto pada akhir tahun lalu, berdampak pada hengkangnya para petinggi dan pemangkasan jumlah karyawan. Kini mantan eksekutif Tokocrypto melanjutkan perjalanannya di dunia Web3 dengan mendirikan startup baru.

Menurut pantauan DailySocial.id, Co-Founder Tokocrypto Pang Xue Kai mendirikan Untukmu AI, sementara Co-Founder yang lain, Teguh Kurniawan Harmanda, menjadi advisor untuk startup baru D3 Labs. Kedua startup sama-sama sudah beroperasi tahun ini.

Untukmu AI

Kai mendirikan Untukmu AI untuk mendigitalkan proses pemberian hadiah (gifting) dengan cara yang lebih efisien dan modern ditenagai oleh AI. Rencananya Untukmu AI akan meresmikan kehadirannya pada 17 April 2023.

Dalam situsnya, dijelaskan melalui aplikasi Untukmu AI, dengan bantuan asisten AI bernama Dewi, pengguna akan dibantu dalam penjadwalan pemberian hadiah secara otomatis, hingga personalisasi hadiah untuk berbagai kebutuhan. Bahkan, memungkinkan seseorang memberi hadiah secara anonim dan patungan dengan beberapa teman untuk seseorang yang spesial.

Untukmu AI

Perusahaan mengembangkan mesin rekomendasi hadiah dinamis berbasis data yang beradaptasi dengan perubahan tren, memahami perubahan minat, dan mencari merek baru yang paling cocok untuk seseorang atau acara spesial.

Selain Pang sebagai co-founder, terdapat jajaran nama lainnya di Untukmu, di antaranya Estelle Van Der Linden, Oceane Alagia, Cory Xuecong Pang, dan Muhammad Wendy Taufiq. Dua nama terakhir adalah eks-karyawan di Tokocrypto.

Sebelumnya, solusi yang sama juga ditawarkan oleh Yippy yang menempatkan dirinya sebagai gifting as a service yang menyasar korporasi sebagai target pengguna yang ingin mendistribusikan hadiah ke karyawan internal dan klien dari korporasi tersebut.

Selanjutnya, juga ada Tada yang menghadirkan Tada Gifting dengan target pengguna yang sama. Nilai tambah yang ditawarkan adalah, klien hanya hanya perlu membayar hadiah yang di-redeem saja sehingga pemberian hadiah dapat lebih terencana dan terukur.

D3 Labs

Adapun D3 Labs memiliki visi untuk menyederhanakan dan memberdayakan sektor keuangan melalui adopsi blockchain demi memberikan manfaat yang maksimal bagi konsumen. Blockchain diyakini membuat automasi transaksi keuangan dan kebutuhan perantara dapat dihilangkan, sehingga mampu mengurangi waktu dan biaya terkait proses keuangan tradisional.

D3 Labs

Mengutip dari Antara, salah satu penawaran utama dari D3 Labs adalah menyediakan sistem programmable money berbasis blockchain. Platform ini memungkinkan individu dan bisnis untuk mengirim dan menerima pembayaran dengan cepat, aman, dan biaya rendah, untuk siapa saja, kapan saja, dan di mana saja tanpa batasan apapun.

Solusi hadir karena platform tersebut dibangun di atas jaringan terdesentralisasi yang menghilangkan kebutuhan akan perantara untuk membuat transaksi lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan.

“Teknologi blockchain berpotensi merevolusi sektor keuangan di Indonesia, menjadikan layanan keuangan lebih mudah diakses, efisien, dan aman untuk bisnis dan individu,” ucap CEO D3 Labs Chung Ying Lai yang sebelumnya pernah menjadi Chief Strategy Officer Tokocrypto.

Dikutip secara terpisah, melalui laman LinkedIn D3 Labs, Chung Ying menjelaskan programmable money diperlukan karena saat ini dunia sedang bergerak menuju ekonomi digital. Programmable money memiliki potensi untuk merevolusi industri keuangan, menjadi solusi untuk menyederhanakan proses sistem dan layanan finansial.

DailySocial.id juga menemukan sejumlah eks-karyawan Tokocrypto yang bergabung dalam startup tersebut.

Tak hanya D3 Labs, Manda, panggilan akrab Teguh, kini menempati posisi strategis untuk startup Aruvana sebagai Business Advisor. Aruvana adalah startup yang mengembangkan produk kustomisasi berbasis AR/VR untuk industri kesehatan, keinsinyuran, dan alat berat.

Disclosure: DS/X Ventures (bagian DailySocial Group) merupakan salah satu investor D3 Labs

Diakuisisi Binance, Tokocrypto Lakukan Restrukturisasi Menyeluruh

Platform perdagangan aset kripto Tokocrypto kembali mengumumkan perubahan signifikan di dalam organisasi menyusul aksi penambahan kepemilikan oleh Binance selaku pemegang saham mayoritas perusahaan.

Tokocrypto melakukan pemangkasan karyawan (layoff) jilid kedua dengan penyesuaian hingga 58%. Di luar exchange, kegiatan unit usaha lainnya akan ditunda sementara waktu sampai nanti diselaraskan dengan rencana bisnis Tokocrypto di 2023.

Restrukturisasi organisasi

Binance resmi menambah kepemilikan porsi saham secara bertahap hingga hampir 100%. Dalam keterangan resminya, kesepakatan tersebut telah diputuskan kedua belah pihak kala Binance pertama kali menyuntik investasi ke Tokocrypto pada 2020 dengan nominal yang dirahasiakan.

Sebelumnya, CoinDesk Indonesia bilang Binance resmi mencaplok salah satu platform perdagangan aset kripto terbesar di Indonesia tersebut. Namun, Founder Binance Changpeng Zao (CZ) menanggapinya kalau Binance adalah pemegang saham mayoritas di Tokocrypto sejak awal. “[Binance] just injected more cash and increased our shareholding a bit,” tutur CZ lewat cuitannya.

Keputusan ini berdampak terhadap perubahan dan perampingan struktur organisasi agar dapat memenuhi aturan terbaru Bappebti. Alhasil, Founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai akan mundur dari posisinya dan menyerahkan bangku kepemimpinan kepada Yudhono Rawis selaku CEO Interim. Kai akan mendukung perusahaan dengan posisi barunya sebagai Dewan Komisaris.

Kemudian, Tokocrypto kembali memangkas jumlah karyawannya agar dapat fokus meningkatkan kinerja dan mengelola biaya operasional dengan situasi pasar yang sedang bergejolak ini. Sebelumnya, Tokocrypto telah melakukan layoff terhadap 45 pegawai dari total 227 karyawan pada September lalu.

“Keputusan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. Kami memutuskan bahwa langkah terbaik untuk Tokocrypto ke depan adalah memanfaatkan kemampuan Binance untuk membangun platform perdagangan fisik aset kripto yang berkelanjutan,” ujar Pang Xue Kai dalam keterangan resminya.

Namun, perusahaan memastikan tidak akan ada perubahan nama Tokocrypto, dan kedua perusahaan akan tetap beroperasi secara independen. “Tokocrypto hadir dari gagasan kami lebih dari empat tahun lalu, dan saya sangat bangga melihat setiap pertumbuhan, pencapaian, dan kontribusi yang telah dibuat perusahaan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia,” tambah Kai.

Adapun, karyawan yang terdampak akan diberikan hak sesuai dengan aturan pemerintah dan mendapatkan rekomendasi pekerjaan ke perusahaan Web3 atau blockchain lain yang menjadi mitra Tokocrypto. Salah satunya adalah Binance.

CEO Interim Tokocrypto Yudhono Rawis menambahkan, “sangat disayangkan, kami harus melakukan perampingan perusahaan untuk memastikan kami tetap dalam posisi yang baik untuk menghadapi kondisi ekonomi makro yang tidak pasti. Kami menyampaikan permintaan maaf yang tulus kepada karyawan yang terkena dampak.”

Resmi hadir sejak 2018, Tokocrypto tercatat sebagai pedagang aset kripto yang pertama teregulasi di Bappebti. Perusahaan menerima pendanaan dari QCP Capital, perusahaan perdagangan aset digital dan investasi yang berbasis di Singapura. Di 2019, pihaknya meluncurkan Toko Launchpad untuk menjembatani proyek blockchain melalui Initial Exchange Offering (IEO).

Pasar kripto

Langkah ini dinilai akan mendukung pertumbuhan sektor Web3 di Indonesia di mana keduanya akan terus menciptakan lingkungan kripto yang patuh dan bertanggung jawab. Selain itu, Binance akan terus mendukung Tokocrypto untuk menjalin komunikasi erat dengan regulator di Indonesia untuk memastikan seluruh aktivitasnya taat aturan.

Bagi perusahaan, minat masyarakat terhadap investasi digital akan menjadi wadah yang tepat untuk mengadopsi produk/layanan Web3 dan menyediakan tempat uji coba untuk memperluas kemampuan blockchain lebih lanjut di Indonesia.

Berdasarkan laporan terbaru “Indonesia Crypto Outlook 2022” yang dirilis Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I) dan Indonesia Crypto Network (ICN), pasar kripto telah tumbuh eksponensial sejak enam tahun terakhir. Penetrasi digital memicu pertumbuhan ekosistem blockchain dan kripto di Indonesia.

Saat ini, penetrasi internet mencapai 77% atau sebanyak 271 orang terhubung jaringan. Menariknya, laporan ini mengungkap jumlah investor kripto di Indonesia per Oktober 2022 sebanyak 16,4 juta orang, melampaui investor pasar modal yang sebesar 9,98 juta orang.

Namun, sepanjang periode Januari-Oktober 2022, transaksi kripto di Indonesia merosot hingga 61% atau menjadi Rp279,8 triliun dari periode sama tahun lalu yang menembus angka Rp717,99 triliun.

Mengutip Liputan6.comKetua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda menilai penurunan volume transaksi kripto di Indonesia terjadi karena efek domino krisis makroekonomi global. Pasar lesu akibat kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),

“Guncangan sistem keuangan global bisa memberikan efek cukup besar bagi pasar kripto. Guncangan tersebut adalah situasi makroekonomi yang goyah akibat resesi dan geopolitik yang memanas. Hal ini bisa membuat situasi crypto winter bisa terjadi.” Tuturnya.

Application Information Will Show Up Here

Nexticorn Fasilitasi Potensi Investasi Web3 di Indonesia

Nexticorn (NXC) International Summit 2022 oleh WIR Group kembali digelar dari 31 Agustus s/d 2 September 2022 di Nusa Dua, Bali, dengan tema besar membuka potensi Indonesia sebagai tujuan investasi Web3 di Asia.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa ajang ini membuka kesempatan bagi industri untuk mendorong pemanfaatan Web3 sekaligus menghubungkan founder, startup, atau developer dengan investor-investor global.

Emergen Research mencatat nilai pasar Web3 di global sebesar $3,2 miliar di 2021 dan diproyeksi menembus $81,5 miliar di 2030. Sebagai konteks, saat ini Indonesia masih tahap awal dalam pemanfaatan Web3. Namun, sejumlah pemangku kepentingan di bidang ini tengah mengeksplorasi use case yang dapat diadopsi oleh pasar Indonesia. Beberapa yang sudah berjalan adalah Blockchain, NFT, dan aset kripto.

“Kita akan segera melihat startup unicorn selanjutnya karena kegiatan business matchmaking akan menstimulasi pertumbuhan ekosistem startup di Indonesia,” ujar Johnny saat menyampaikan keynote speech. Sekadar informasi, Indonesia kini memiliki sebanyak 14 unicorn.

Utilisasi Web3 dalam skala besar akan menciptakan nilai tambah bagi masa depan ekonomi digital di Indonesia yang saat ini menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Mengacu laporan Google, Temasek, dan Bain & Company, nilai ekonomi digital di Indonesia di 2021 mencapai $70 miliar dan diestimasi naik menjadi $146 miliar di 2025.

Ajang Nexticorn akan memfasilitasi kegiatan business matchmaking startup dengan investor. Ada sebanyak 156 investor global yang berpartisipasi dengan 3000 permintaan dan 1.200 pertemuan terkonfirmasi. Sebelumnya, Nexticorn diikuti oleh 88 startup di 2018 dan 97 startup partisipan di 2019, dan tahun ini diikuti oleh 100 startup.

Bursa kripto

Dalam sesi terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menargetkan bursa khusus perdagangan aset kripto dapat meluncur tahun ini. Menurut Jerry, saat ini pihaknya tengah menyelesaikan sejumlah proses verifikasi.

Melalui inisiatif tersebut, pemerintah berupaya untuk  menjadikan platform ini terbuka bagi stakeholder, mengutamakan perlindungan konsumen secara komprehensif, serta menciptakan ekosistem kripto yang aman.

“Mudah-mudahan [dapat terealisasi tahun ini]. Kami berupaya hati-hati, tidak ingin terlalu buru-buru. Membentuk bursa perlu banyak persiapan, siapa yang akan masuk, validasi entity, ada syarat minimum permodalan, depository, kustodian. Lebih ke hal-hal teknis,” ujarnya.

Co-founder dan CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyambut antusias inisiatif pemerintah mendirikan bursa kripto. Selain pertumbuhan, hal ini juga dapat mendorong fairness bagi ekosistem kripto di Indonesia.

Benefit yang dapat dibawa adalah membuka likuiditas lebih tinggi untuk industri kripto. Saat ini, kebanyakan [pengguna] dari ritel, belum masuk ke segmen institusional. Kami melihat industri mulai terbuka untuk institusional dan korporasi, produk yang lebih kompleks, bukan retail. Ini menjadi katalis untuk seluruh ekosistem,” jelasnya.

Rencana untuk mendirikan bursa khusus asep kripto telah diwacanakan sejak tahun lalu. Menurut Bappebti, tingginya minat transaksi kripto mendorong regulator untuk membuat bursa sebagai langkah perlindungan.

Bappebti Tutup Pendaftaran Calon Pedagang Fisik Kripto

Bappebti mengumumkan penghentian penerbitan izin pendaftaran calon pedagang fisik aset kripto per 15 Agustus 2022. Pengumuman ini tertuang dalam Surat Edaran Nomor 208/BAPPEBTI/SE/08/2022.

Dalam surat tersebut, Bappebti beralasan langkah tersebut diambil karena pihaknya ingin mewujudkan kegiatan perdagangan pasar fisik aset kripto yang transparan, efektif, dan efisien dalam suasana persaingan yang sehat guna melindungi kepentingan semua pihak dalam perdagangan pasar fisik aset kripto.

“Serta, untuk meningkatkan efektifitas pengawasan Bappebti kepada calon Pedagang Fisik Aset Kripto dalam melakukan kegiatan perdagangan pasar fisik Aset Kripto maka perlu melakukan penghentian penerbitan tanda daftar sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto,” ucap Plt. Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko.

Menurut Didid, penghentian penerbitan tanda terdaftar ini berlaku bagi pelaku aset fisik kripto yang bermaksud mengajukan izin berupa tanda daftar sebagai calon pedagang fisik aset kripto. “Penerbitan perizinan pendaftaran sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto dihentikan dan Bappebti tidak menerima pengajuan permohonan sebagai calon Pedagang Fisik Aset Kripto.”

Ia juga menyebutkan surat edaran ini dapat diubah sewaktu-waktu dan ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Seperti diketahui, Bappebti menerbitkan peraturan terkait penyelenggaraan perdagangan pasar fisik aset kripto yang tertuang dalam Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik di Bursa Berjangka. Dalam beleid yang ditetapkan pada 29 Oktober 2021 tersebut, ada delapan syarat yang ditetapkan bagi pedagang fisik aset kripto yang diatur oleh Bappebti.

Di antaranya, calon pedagang juga harus memenuhi persyaratan lainnya, seperti model minimal paling sedikit Rp80 miliar, mempertahankan ekuitas paling sedikit sebesar 80% dari modal yang disetor, dan punya sistem dan/atau sarana perdagangan online yang dipergunakan untuk memfasilitasi penyelenggaraan perdagangan kripto yang terhubung dengan bursa berjangka dan lembaga kliring berjangka.

Pasca beleid diterbitkan, saat ini Bappebti telah memberikan izin kepada 24 perusahaan. Mereka adalah:

1 PT Tumbuh Bersama Nano Nanovest
2 PT Kagum Teknologi Indonesia Ajaib
3 PT Aset Digital Berkat Tokocrypto
4 PT Aset Digital Indonesia Incrypto
5 PT Bumi Santosa Cemerlang Pluang
6 PT Cipta Koin Digital Koinku.id
7 PT Coinbit Digital Indonesia Coinbit.id
8 PT Galad Koin Indonesia Galad.id
9 PT Gudang Kripto Indonesia GudangKripto.id
10 PT Indodax Nasional Indonesia Indodax
11 PT Indonesia Digital Exchange Digital Exchange
12 PT Kripto Maksima Koin Kripto Maksima
13 PT Luno Indonesia LTD Luno
14 PT Mitra Kripto Sukses Kripto Sukses
15 PT Pantheras Teknologi Internasional Pantheras
16 PT Pedagang Aset Kripto Pedagang Aset Kripto
17 PT Pintu Kemana Saja Pintu
18 PT Rekeningku Dotcom Indonesia Rekeningku
19 PT Tiga Inti Utama Triv
20 PT Triniti Investama Berkat Bitocto
21 PT Upbit Exchange Indonesia Upbit
22 PT Utama Aset Digital Indonesia Bittime
23 PT Ventura Koin Nusantara Vonix
24 PT Zipmex Exchange Indonesia Zipmex

Investasi kripto dikenal dengan volatilitasnya, meskipun begitu investor kripto di Indonesia jumlahnya terus bertumbuh. Data dari Bappebti menunjukkan, jumlah investor kripto hingga Juni 2022 mencapai 15,1 juta dengan nilai transaksi mencapai Rp212 triliun.

Beleid penetapan daftar aset kripto

Sebelumnya, Bappebti juga menetapkan daftar aset kripto terbaru yang dapat diperdagangkan di pasar fisik aset kripto. Hal ini tertuan dalam Perba Nomor 11 Tahun 2022. Dalam regulasi teranyar itu, Bappebti menetapkan 383 jenis aset kripto yang dapat diperdagangkan dan calon pedagang fisik aset kripto wajib menyesuaikan diri dengan daftar tersebut. Peraturan baru ini sekaligus mencabut Peraturan Bappebti Nomor 7 Tahun 2020.

Angka tersebut meningkat signifikan dari 229 aset kripto yang sebelumnya boleh diperdagangkan. Toko Token (TKO) menjadi salah satu project kripto lokal yang masuk dalam daftar baru Bappebti dan diperbolehkan memperdagangkannya secara resmi.

Di luar daftar, aset digital harus di-delisting namun calon pedagang wajib menyelesaikan transaksi tanpa merugikan pelanggan. Delisting ini ditetapkan berdasarkan metode penilaian Analytical Hierarchy Process (AHP).

Penyesuaian aturan ini dilakukan atas dasar kebutuhan dan perkembangan blockchain secara global. Terlebih, pertumbuhan data pelanggan dan volume transaksinya terus meningkat.

Dijelaskan lebih jauh, Perba ini mengadopsi pendekatan positive list yang bertujuan untuk memperkecil risiko perdagangan aset kripto. Misalnya, aset kritpo yang tidak memiliki kejelasan whitepaper atau yang memiliki tujuan ilegal seperti pencucian uang dan sebagainya.

Didid menjelaskan, Perba itu mengatur tata cara, persyaratan, serta mekanisme penambahan dan pengurangan jenis aset kripto yang diperdagangkan. “Dengan mempertimbangkan prinsip umum untuk aset kripto yang dapat diperdagangkan, seperti berbasis distributed ledger technology dan lulus hasil penilaian dengan metode AHP,” kata Didid.

Selain itu, mempertimbangkan nilai kapitalisasi pasar aset kripto, risiko, manfaat ekonominya, serta apakah telah masuk dalam transaksi bursa aset kripto besar dunia. Perba ini juga mendorong efisiensi tata cara pengusulan aset kripto yang diperdagangkan selama Bursa Berjangka Aset Kripto belum terbentuk.

Secara terpisah dalam pernyataan resmi, CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyambut baik atas terbitnya Perba teranyar ini. Dalam proses menentukan masa depan dari proyek blockchain yang layak untuk terdaftar di Tokocrypto harus melalui proses uji tuntas yang sangat ketat.

“Tokocrypto memiliki proses seleksi dan kelayakan yang sangat ketat dalam listing koin maupun token kripto. Kami memiliki Assessment Scorecard dan Due Diligence Checklist yang cukup komprehensif untuk mengevaluasi kelayakan Token yang mendaftar dalam exchange kami,” kata Kai.

Tokocrypto Suntik Lima Startup Pengembang Blockchain, Nanovest Salah Satunya

Tokocrypto mengungkapkan telah berinvestasi untuk lima startup blockchain di Asia Tenggara dalam rangka mendukung ekosistem web3 yang lebih masif. Tidak disebutkan nominal masing-masing yang kucurkan perusahaan untuk kelima startup tersebut, namun dipastikan bahwa investasi ini masuk dalam tahap awal.

Nama-nama dari lima startup tersebut adalah Avarik Saga (Indonesia), Play it Forward DAO (Singapura), Avarta (Singapura), Diamond Protocol (Singapura), dan Nanovest (Indonesia).

Kepada DailySocial.id, Founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan seluruh pendanaan tersebut dilakukan dari kantong sendiri perusahaan dan terjadi dalam kurun waktu sepanjang 2021 kemarin. Keinginan perusahaan untuk berinvestasi karena tak lain bentuk dukungan dalam rangka menggairahkan ekosistem web3 di Asia Tenggara.

“Fokus sekarang adalah mengidentifikasi lebih banyak lagi startup web3, dan ini kami lakukan melalui serangkaian program inkubasi dan akselerasi yang kami luncurkan melalui TokoLabs,” kata Pang.

Ia pun membuka kemungkinan untuk melibatkan Cydonia Fund turut serta dalam pendanaan ini. Ini adalah fund khusus yang dibentuk Indogen Capital dan Finch Capital dengan menggaet Tokocrypto. Dana kelolaan ini memiliki mandat berinvestasi dalam pengembangan ekosistem web3 berskala global dan menjadi penghubung bagi pelaku industri.

“Dengan perkembangan ekosistem aset digital, investasi kini tidak hanya berbentuk equity shares, namun juga bisa berbentuk token atau koin. Sebagai modal ventura, kami memiliki investment tesis sendiri. Inilah mengapa kami membentuk satu fund baru khusus melakukan investasi ke perusahaan dalam bentuk token atau coin,” ujar Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto dalam peresmian Cydonia Fund beberapa waktu lalu.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai startup yang didanai oleh Tokocrypto:

1. Avarik Saga

Startup lokal ini merupakan GameFi yang mengusung konsep gim Japanese RPG (role-playing game) 2D di jaringan Ethereum. Memanfaatkan teknologi blockchain, Avarik Saga memungkinkan para pemain mendapatkan manfaat ekonomis melalui game rewards atas kontribusi mereka. Kevin Cahya selaku founder dan timnya mengaku membuat proyek gim ini karena terinspirasi oleh game P2E fenomenal Axie Infinity.

Avarik Saga merupakan satu dari 13 startup blockchain yang mengikuti angkatan pertama program Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA). Gim yang mereka kembangkan ini menjadi yang perdana mendapatkan dukungan pengembangan dari ekosistem blockchain lengkap dari Tokocrypto, yakni TokoVerse. Gim ini sendiri nantinya bakal diluncurkan secara resmi pada kuartal III mendatang, saat ini masih dalam penjualan koleksi NFT yang dijual di OpenSea.

2. Play it Forward DAO

Play It Forward DAO adalah kombinasi unik dari guild management platform (P2E Board) dan guild skala besar yang terdiri dari lebih dari 3.000 sarjana (PIF Guild). Memungkinkan akses luas ke game Play-to-Earn, PIF DAO diposisikan sebagai mesin pertumbuhan Metaverse Plug-and-Play.

Sama seperti Avarik Saga, startup asal Singapura ini juga masuk ke dalam angkatan pertama di TSBA. Pada awal tahun ini, PIF DAO mengumumkan penggalangan dana sebesar $6 juta yang dipimpin oleh Signum Capital. Tokocrypto dan BRI Ventures menjadi jajaran investor yang turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

3. Avarta

Avarta mengatasi tantangan autentikasi dan identifikasi yang meliputi aplikasi tradisional dan blockchain. Startup ini mengembangkan dompet kripto multi-rantai yang memberi pengguna blockchain keamanan yang tak tertandingi. Aplikasi blockchain memanfaatkan solusi canggih untuk pemeriksaan dan autentikasi identitas pengguna termasuk teknologi biometrik tanpa kunci, sistem TrustScore, dan daftar putih. Menawarkan protokol keamanan tingkat militer, dompet multi-rantai Avarta menumbuhkan lingkungan DeFi bagi pengguna untuk berdagang dengan percaya diri tanpa rasa takut akan penipuan.

4. Diamond Protocol

Startup asal Singapura ini dirintis oleh Coinomo dan belum dirilis secara resmi. Diamond Protocol adalah protokol vault modular yang memungkinkan setiap orang dapat memperoleh hingga 20% hasil APY.

Coinomo berdiri setelah Turn Capital mengakuisisi Dapp Pocket (pemain dompet kripto asal Taiwan) dan Cappuu (layanan yield aggregator). Coinomo adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk jual-beli mata uang kripto dan berpartisipasi dalam produk hasil dari berbagai pengembalian investasi (DeFi). Aplikasinya sudah dirilis versi beta untuk pasar Indonesia dan Taiwan sejak Juni 2021.

5. Nanovest

Ini adalah marketplace produk investasi aset digital dan saham luar negeri besutan Grup Sinar mas. Startup ini juga tergabung ke dalam TSBA. Meski belum dirilis secara resmi, Nanovest ini menawarkan kemudahan membeli saham global dan aset kripto mulai dari Rp5 ribu. Tokocrypto menjadi pihak penyedia platform untuk mengakomodasi transaksi kripto di Nanovest. Sementara untuk saham global, perusahaan bermitra dengan pedagang perantara yang terdaftar pada Financial Industry Regulatory Authority (FINRA) Amerika Serikat.

Tidak hanya marketplace, Nanovest juga memulai proyek kripto token sendiri yang belum diluncurkan—bernama NanoByte Token (NBT), berkolaborasi dengan entitas di Singapura. NBT merupakan solusi keuangan desentralisasi, dengan use-cases di dunia nyata untuk mendorong adopsi kripto secara massal di Indonesia. NBT akan menjadi native crypto token di aplikasi Nanovest.

***
Ikuti kuis dan challenge #NgabubureaDS di Instagram @dailysocial.id selama bulan Ramadan, yang akan bagi-bagi hadiah setiap minggunya berupa takjil, hampers hingga langganan konten premium DailySocial.id secara GRATIS. Simak info selengkapnya di sini dan pantau kuis mingguan kami di sini.

Tokocrypto dan BRI Ventures Resmikan Program Akselerator Blockchain

Setelah peluncuran TokoLaunchpad versi 2.0 di akhir 2021 lalu, Tokocrypto kini berkolaborasi dengan BRI Ventures melalui inisiatif Sembrani Wira Akselerator mengembangkan Tokocrypto Sembrani Blockchain Accelerator (TSBA). Program ini bertujuan untuk memberdayakan proyek startup dengan teknologi blockchain dan tokenisasi di Indonesia.

CEO Tokocrypto Pang Xue Kai menyebut kolaborasi ini sebagai pencapaian karena berhasil mendapatkan kepercayaan dari salah satu CVC di bawah naungan bank pelat merah Indonesia, BRI Ventures. Harapannya untuk program akselerator ini dapat mengembangkan ekosistem dan memberi dampak bagi industri startup dan blockchain di Indonesia.

“Kami berharap, kolaborasi ini dapat menjadi akselerator dari berbagai inisiatif Web3 dan perkembangan ekosistem metaverse. Terlebih kami memiliki dua dana ventura yang tengah berkembang yaitu Sembrani Nusantara dan Sembrani Kiqani yang berfokus pada pendanaan di sektor-sektor non-fintech,” ungkap CEO BRI Ventures Nicko Widjadja dalam pernyataan resmi.

Program akselerator dan kriteria pesertanya

Melalui TSBA, kedua perusahaan membentuk program akselerator yang menyediakan modul ekstensif khusus dirancang demi membawa proyek dan startup blockchain untuk muncul ke panggung dunia. Program ini meliputi berbagai aspek seperti pengembangan teknologi blockchain itu sendiri, nilai ekonomi atau tokenomics, pembentukan budaya tim, pendampingan untuk listing, serta fundraising.

Adapun kriteria proyek blockchain untuk program ini adalah startup yang sudah memiliki validasi dari sisi kapital atau pendanaan tahap awal. Lalu, perusahaan juga diwajibkan untuk memiliki teknologi blockchain sendiri serta rencana pengembangan secara smart contract. Lalu, perusahaan harus sudah memiliki working products atau white paper secara tokenomics. 

Markus Liman Rahardja, VP of Investment dan Business Development BRI Ventures yang turut hadir dalam acara penandatanganan MoU di Seminyak, Bali (20/1) menyoroti bahwa dua sisi aspek penggalangan dana yaitu crypto fundraising dan venture fundraising akan menjadi fokus dari partisipasi BRI Ventures.

BRI Ventures sendiri telah melakukan investasi ke lebih dari 18 startup baik fintech maupun non-fintech dan meluncurkan dua dana ventura yang diikuti oleh Grab Ventures, Celebes Capital, Mahanusa Capital, Buana Investment, Pulau Intan, dan beberapa bisnis keluarga.

Dana Ventura Sembrani Nusantara yang diluncurkan pada awal 2021 telah melakukan investasi di bidang agritech seperti Sayurbox, sektor new retail seperti Haus!, Brodo, Yummy Corp, dan sektor logistik seperti Andalin. Sedangkan, Dana Ventura Sembrani Kiqani yang baru diluncurkan awal tahun 2022 dengan fokus di sektor D2C atau consumer brands serta metaverse.

Menyediakan hub bagi para penggiat kripto

Selama tahun 2021, Tokocrypto dengan gerilya meluncurkan berbagai inisiatif untuk mengembangkan ekosistem aset kripto di Indonesia. Mulai dari meluncurkan token sendiri (TKO) di bulan April lalu, meresmikan platform marketplace NFT (TokoMall) di bulan Agustus, hingga menggandeng Bekind untuk mengembangkan berbagai CSR program melalui TokoCare.

Bersamaan dengan peluncuran TSBA, Tokocrypto resmi mengenalkan T-Hub yang berlokasi di Batubelig, Bali. Ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi dan berkumpulnya komunitas untuk berdiskusi dan mengembangkan berbagai ide guna mendorong perkembangan investasi kripto di Bali. Sebelumnya, Tokocrypto telah lebih dulu mengoperasikan T-hub yang berlokasi di Senayan, Jakarta.

Sebagai marketplace aset kripto yang legitimate, Tokocrypto merasa adalah sebuah keharusan untuk bisa mewadahi setiap kegiatan yang berpotensi untuk mengembangkan ekosistem aset kripto, “Karena salah satu cara agar blockchain dan aset kripto bisa mengakar dan bertumbuh dalam industri ini adalah dengan koneksi. Maka dari itu, Tokocrypto ingin menjembatani semua kebutuhan terkait pengembangan aset kripto di tengah sistem finansial tradisional yang ada,” tutup Kai.

Di luar TSBA, hingga saat ini, sudah ada berbagai startup maupun proyek yang berpartisipasi program inkubator TokoLaunchpad yang sudah berjalan. Beberapa di antaranya termasuk Play it Forward DAO, Avarik Saga dan Nanovest. Kai juga menyebutkan terdapat lebih dari 15 startup maupun proyek yang masih dalam tahap penjajakan.

Sebagai informasi, proses registrasi program akselerator TSBA akan ditutup pada 10 Februari 2022, lalu peserta yang lolos seleksi akan diumumkan pada 14 Februari 2022, sementara kick-off akselerator akan dimulai pada 21 Februari 2022.

Application Information Will Show Up Here

Treasury Gold Investment Platform Provides Crypto Asset Trading Service

Treasury digital gold investment platform officially provides crypto asset trading services. Treasury collaborates with Tokocrypto to offer crypto assets as an alternative investment besides gold.

In a virtual press conference today (03/6), Treasury’s CEO, Dian Supolo said that Indonesian people’s interest in digital assets has experienced significant growth in recent years. The Commodity Futures Trading Regulatory Agency (BAPPEBTI) noted that the Indonesian crypto asset investors has reached 4.45 million as of March 2021.

In addition, through this new service, his team wants to drive financial balance in digital asset transactions. He said, the concept of financial balance in asset diversification is the basic principle of financial management.

“We don’t just make crypto [investment] services because we don’t want users to only think about money. We also want to educate the public through our products,” Dian said.

Treasury partners with Tokocrypto because it is considered to have the same frequency, not only investing for the sake of profits, but also being responsible for creating a balanced investment culture.

On the same occasion, Tokocrypto’s Co-founder & CEO, Pang Xue Kai also said that this collaboration is expected to improve the crypto asset ecosystem as a better and safer alternative asset class in Indonesia.

“Many still assume that crypto trading is illegal in Indonesia, even though the government has unlocked the access. We encourage a safe crypto trading ecosystem here as we are trying to avoid potential money laundering,” Kai said.

In a general note, Tokocrypto is the first crypto platform in Indonesia to have a license from BAPPEBTI. In April 2021, Tokocrypto officially introduces Toko Token (TKO) which is the first local crypto project with a hybrid model (CeFi and DeFi) in Indonesia.

Previously, Pluang, which started as a gold investment application which later also diversified into crypto instruments. Pluang partners with Zipmex for strategic collaboration.

Crypto investment starts from Rp5,000

Treasury users can now buy and sell crypto assets starting at IDR 5,000. Currently, there are five options, including Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), and Tether (USDT), while Toko Token (TKO) can be purchased in multiples of one token.

Dian said that Rp5,000 to start crypto investments are the ideal price for the Indonesian people. He said, this price should not interfere with the user’s money management for other needs, especially emergency funds.

Furthermore, his team currently offers five options as the Indonesian market enthusiasm for crypto is quite large. However, Dian added that there will be more options in the future. “We don’t want instant and rush to analyze data [on the market], everything has a process,” he said.

Just like other investments, users can buy and sell crypto assets through a piggy bank balance that can be top up via various available payment methods. Treasury also provides some features where users can check the total asset value or the details of each asset to an easy-to-understand profit/loss estimation.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Platform Investasi Emas Treasury Hadirkan Layanan Jual-Beli Aset Kripto

Platform investasi emas digital Treasury resmi menghadirkan layanan jual-beli aset kripto. Treasury turut menggandeng Tokocrypto untuk menawarkan aset kripto sebagai alternatif investasi selain emas.

Dalam konferensi pers yang digelar virtual hari ini (03/6), CEO Treasury Dian Supolo mengatakan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap aset digital mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) mencatat terdapat 4,45 juta investor aset kripto di Indonesia per Maret 2021.

Di samping itu, lewat layanan baru ini, pihaknya ingin mendorong penerapan konsep keseimbangan keuangan dalam bertransaksi aset digital. Menurutnya, konsep keseimbangan keuangan pada diversifikasi aset menjadi prinsip dasar pengelolaan keuangan.

“Kami tidak sekadar buat layanan [investasi] kripto karena kami tidak ingin pengguna hanya berpikir soal cuan. Kami juga ingin edukasi masyarakat lewat produk kami,” ungkap Dian.

Treasury menggandeng Tokocrypto karena dinilai memiliki frekuensi yang sama, yakni tak hanya sekadar berinvestasi untuk menikmati keuntungan, tetapi bertanggung jawab dalam menciptakan kultur investasi yang seimbang.

Pada kesempatan sama, Co-founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai juga mengatakan, kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan ekosistem aset kripto sebagai alternatif asset class yang lebih baik dan aman di Indonesia.

“Masih banyak yang berasumsi kalau crypto trading itu ilegal di Indonesia, padahal pemerintah sudah membuka akses. We encourage safe crypto trading ecosystem di sini karena kami berupaya menghindari potensi money laundring,” kata Kai.

Sekadar informasi, Tokocrypto merupakan platform kripto pertama di Indonesia yang mengantongi izin dari BAPPEBTI. Pada April 2021, Tokocrypto resmi memperdagangkan Toko Token (TKO) yang merupakan proyek kripto lokal pertama dengan model hybrid (CeFi dan DeFi) di Indonesia.

Sebelumnya ada Pluang, yang berawal dari aplikasi investasi emas yang kemudian juga melakukan diversifikasi ke instrumen kripto. Pluang menggandeng Zipmex sebagai mitra stratgis.

Investasi kripto mulai dari Rp5.000

Pengguna Treasury kini dapat melakukan jual-beli aset kripto mulai dari harga Rp5.000. Saat ini, baru terdapat lima pilihan koin, antara lain Bitcoin (BTS), Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Tether (USDT), sedangkan Toko Token (TKO) dapat dibeli dengan kelipatan satu token.

Dian menilai, investasi kripto mulai dari Rp5.000 menjadi harga ideal yang dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia. Menurutnya, investasi di harga tersebut juga diharapkan tidak sampai mengganggu pengelolaan uang pengguna untuk kebutuhan lain, terutama dana darurat.

Lebih lanjut, saat ini pihaknya baru menghadirkan lima koin karena antusiasme pasar Indonesia terhadap kripto tersebut terbilang besar. Namun, Dian menambahkan akan ada lebih banyak pilihan koin ke depannya. “Kami tidak mau instan dan tidak mau terburu-buru menganalisis data [di pasar], semua ada prosesnya,” tuturnya.

Sama seperti investasi lainnya, pengguna dapat melakukan jual-beli aset kripto melalui saldo Celengan yang dapat di-top up lewat berbagai metode pembayaran yang tersedia. Treasury juga menghadirkan sejumlah fitur di mana pengguna dapat mengecek nilai aset total atau rincian dari setiap aset hingga estimasi profit/loss dengan persentase yang mudah dipahami.

Application Information Will Show Up Here