Karena Fortnite Jadi Fokus Utama, Epic Games Akan Segera Memensiunkan Paragon

Paragon ialah upaya Epic Games menyegarkan multiplayer online battle arena yang saat itu mulai terasa jenuh. Game tetap menyimpan elemen-elemen khas genre itu seperti tower, lane, jungle hingga minion. Hal yang membuatnya berbeda ialah penyajian perspektif: saat mayoritas MOBA mengusung kamera isometrik, Paragon dimainkan dari sudut pandang orang ketiga ala game action.

Walaupun sejak bulan Februari silam para gamer bisa menikmati Paragon tanpa perlu membayar, versi early access-nya disuguhkan secara pay-to-play. Respons gamer terhadapnya memang cukup positif, namun developer melihat adanya penurunan jumlah pemain secara signifikan tak lama sesudah mereka melepas mode Battle Royale untuk Fortnite. Dan pada akhirnya, Epic Games mengumumkan sebuah berita duka.

Lewat situs resminya, developer menyingkap rencana buat menutup Paragon secara permanen. Keputusan ini dilakukan setelah tim berdebat secara internal dan mempertimbangkan secara mendalam. Hasilnya, mereka tidak melihat adanya arahan jelas demi mengembangkan Paragon sebagai game MOBA dengan populasi pemain yang memastikannya dapat terus hidup.

Di sana, Epic Games menyampaikan permohonan maaf dan bilang bahwa mereka gagal mengeksekusi seluruh janji terkait Paragon, terlepas dari segala usaha yang telah mereka curahkan. Developer juga mengucapkan terima kasih untuk semua partisipasi komunitas gamer dalam permainan. Melaluinya, Epic Games menerima banyak sekali ide-ide dan masukan berharga.

Sebagai kompensasi dari penutupan ini, Epic Games menawarkan pengembalian uang secara penuh untuk semua gamer Paragon di seluruh platform – baik Windows PC ataupun PlayStation 4. Caranya cukup sederhana: Pertama-tama Anda perlu mengoneksikan akun Epic, lalu jika sudah (atau Anda memainkan game ini di PC), Anda dapat segera mengajukan permohonan refund.

Versi early access Paragon dirilis pada bulan Maret 2016, dan mempersilakan para gamer di PS4 dan PC untuk bermain bersama. Saat itu, game tersedia dalam tiga versi, yakni Founder’s Pack, Challenger Packs, dan Master Packs; masing-masing berisi bundel item kosmetik berbeda. Khusus PlayStation 4, Epic menawarkan versi retail eksklusif bertajuk Essentials Edition, yang turut dibekali sejumlah item in-game.

Server permainan Paragon akan terus beroperasi hingga tanggal 26 April 2018.

Epic Games sempat menegaskan bahwa Paragon sama sekali tidak menggunakan formula pay-to-win. Segala item yang bisa pemain beli bersifat kosmetik. Namun sepertinya hal ini belum bisa menyelamatkan permainan. Hal ini mungkin mengindikasikan rasa bosan gamer terhadap MOBA. Semoga keadaan serupa tidak cepat-cepat terjadi pada battle royale

Via Kotaku.

Tersedia Opsi 4K, Tapi Sanggupkah PC Anda Menjalankan Far Cry 5?

Dengan memegang franchise-franchise blockbuster seperti Assassin’s Creed, Tom Clancy dan Far Cry, Ubisoft merupakan salah satu pengembang game open world paling produktif. Setelah pelepasan Assassin’s Creed Origins yang cukup sukses, kini perhatian gamer tertuju pada permainan shooter terbaru garapan tim Ubisoft Montreal yang akan tiba sebentar lagi, Far Cry 5.

Permainan akan kembali menghidangkan gameplay khas seri Far Cry, mengedepankan aspek penjelajahan di dunia yang terbuka luas, dan menyajikan perspektif orang pertama. Namun ada satu aspek berbeda yang membuat game kelima ini lebih unik: untuk pertama kalinya Anda dipersilakan menciptakan karakter dari nol, termasuk memilih gender, warna kulit dan mengustomisasi penampilannya.

Tertarik? Jangan buru-buru mem-pre-order. Sebelum terbawa suasana, pastikan dulu PC Anda mampu menjalankannya, terutama jika Anda ingin menikmati Far Cry 5 versi Windows. Lewat blog resmi, Ubisoft mengumumkan daftar kebutuhan hardware Far Cry 5 dari mulai minimal, rekomendasi, hingga konfigurasi buat menjalankan game di 4K. Silakan simak detailnya di bawah.

 

Minimal, memungkinkan game berjalan di resolusi 720p dengan preset visual low:

  • Sistem operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i5-2400 3,1GHz atau AMD FX-6300 3,5GHz atau setara
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 670 atau AMD Radeon R9 270 (menyimpan VRAM 2GB dengan Shader Model 5.0)
  • Memori RAM: 8GB

 

Rekomendasi, permainan menyajikan resolusi 1080p di setting high:

  • Sistem operasi: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-4770 3,4GHz atau AMD Ryzen 5 1600 3,2GHz atau sekelas
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 970 atau AMD Radeon R9 290X (dengan VRAM 4GB, Shader Model 5.0)
  • Memori RAM: 8GB

 

Konfigurasi resolusi 4K (2160p) di 30-frame rate per detik, dengan preset high:

  • Sistem operasi: Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-6700 3,4GHz atau AMD Ryzen 5 1600X 3,6GHz atau setara
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX atau AMD RX Vega 56 (VRAM 4GB, Shader Model 5.0)
  • Memori RAM: 16GB

 

Untuk menyuguhkan 4K dengan 60-frame rate per detik di setting high sampai ultra:

  • Sistem operasi: Windows 10 64-bit
  • Prosesor: Intel Core i7-6700K 4GHz atau AMD Ryzen 5 1700X 3,4GHz atau yang lebih baik
  • Kartu grafis: Nvidia GeForce GTX 1080 SLI atau AMD RX Vega 56 CFX (VRAM 8 GB, Shader Model 5.0)
  • Memori RAM: 16GB

 

Berikut adalah daftar kartu grafis yang didukung Far Cry 5:

Nvidia: GeForce GTX670, GeForce GTX760, GeForce GTX950, GeForce GTX1050, serta varian yang lebih canggih.

AMD: Radeon R9 270, Radeon R7 370, Radeon RX 460 dan versi yang lebih high-end, serta semua model Radeon Vega.

Far Cry 5 akan dirilis pada tanggal 27 Maret 2018 secara serempak di PC, PlayStation 4 dan Xbox One.

Far Cry 5 1

Tidak muluk-muluk, saya sudah cukup bahagia jika game ini bisa berjalan mulus di full-HD dengan opsi visual ultra. Secara pribadi, saya lebih suka memperoleh ratusan frame rate per detik via panel dengan refresh rate tinggi, khususnya buat permainan-permainan first-person shooter.

Analis: Penundaan Monster Hunter: World di PC Akan Berdampak Besar Pada Penjualan

Di minggu ini, pemilik PlayStation 4 dan Xbox One sedang bersiap-siap menyambut pendaratan Monster Hunter: World, yaitu game action role-playing open world terbaru garapan Capcom. Namun seperti yang mungin sudah Anda ketahui, gamer PC harus menunggu lebih lama karena developer membutuhkan lebih banyak waktu buat memolesnya.

Dalam bincang-bincang bersama GamesRadar, produser Ryozo Tsujimoto menjelaskan bahwa penundaan selama berbulan-bulan itu diperlukan untuk memastikan segala kontennya tersaji sempurna. Perlu diingat, Monster Hunter: World merupakan game Monster Hunter pertama yang dirilis di PC. Proses porting tidak dilakukan oleh tim third-party, tapi ditangani langsung oleh tim inti Capcom.

Alasan tersebut terdengar sangat masuk akal. Memang jauh lebih baik game hadir terlambat namun kualitasnya memuaskan, dibanding tiba lebih cepat tapi kontennya setengah matang atau belum optimal – seperti yang terjadi pada Batman: Arkham Knight di PC. Namun menurut pakar industri, penundaan Monster Hunter: World versi PC yang terlalu lama punya peluang memberikan dampak negatif pada penjualan game.

Analis senior SuperData Carter Rogers menjelaskan bahwa rentang waktu selama berbulan-bulan (dari akhir Januari hingga musim gugur 2018) sampai versi PC-nya tiba akan menekan potensi penjualan Monster Hunter: World secara lifetime. Penyebabnya adalah, Monster Hunter: World PC nanti akan menghadapi persaingan yang lebih ketat dari game-game PC yang meluncur lebih dulu.

Rogers memberikan sebuah contoh: Nioh dirilis di console pada bulan Februari 2017, lalu versi PC-nya baru menyusul di November 2017. Dampaknya, total pemain di PC hanya 28 persen dari jumlah seluruh gamer satu bulan setelah tersedia. Sebagai perbandingan, versi PC Dark Souls III diluncurkan di minggu yang sama dengan versi console-nya (di awal 2016). Efeknya, gamer PC menguasai populasi pemain di 40 persen, sebulan sesudah dirilis.

Meski berbeda publisher (Capcom, Koei Tecmo, dan Bandai Namco); Monster Hunter: World, Nioh dan Dark Souls III punya satu kesamaan: mereka digarap oleh developer Jepang.

Sang analis memprediksi, Monster Hunter: World akan terjual sebanyak 300 ribu sampai 600 ribu kopi dalam periode 30 hari sesudah tersedia.

Kesuksesan Monster Hunter: World sangat esensial bagi franchise ini. Meski game telah terjual sebanyak 40 juta kopi lebih sejak debutnya di tahun 2004 dan berhasil menghimpun penggemar setia di Jepang, kepopularitasan Monster Hunter di level global masih belum menyamai franchise RPG terkenal lain.

Saya menerka, hal ini yang mendorong Capcom memutuskan untuk mengusung formula open world dan menyesuaikan gameplay-nya agar lebih mudah dinikmati gamer mainstream.

Sumber: VentureBeat.

Corsair Gelar Kompetisi Modifikasi Case Komputer Terbesar di Indonesia

Untuk menikmati gaming, tersedia banyak pilihan laptop dan komputer built-up penunjang hobi ini. Namun ada alasan kuat mengapa banyak orang lebih suka merakit sistem gaming-nya sendiri: rasa puas dan aspek personalisasi yang tidak bisa ditukarkan dengan uang. Dan sejak dulu, proses kustomisasi dan modifikasi PC menjadi salah satu daya tarik utama di ranah PC DIY.

Kompetisi modifikasi case PC sudah sering dilakukan di pameran-pameran teknologi ternama, Computex misalnya. Kali ini, perusahaan hardware dan perferal komputer asal Fremont, Corsair Components menggumumkan agenda untuk menggelar ajang serupa dengan skala terbesar di Indonesia. Mereka tentu tidak melakukannya sendirian. Corsair turut menggandeng para partner ternama seperti Asus, Nvidia, Seagate, serta Dremel; dan juga didukung oleh komunitas case modder Unimod.

“Kecenderungan memamerkan komponen PC telah jadi tren sejak beberapa tahun terakhir,” tutur Corsair. “Tidak cukup menikmati performa hardware yang dimiliki, ada kebanggaan tersendiri jika dapat menunjukkan isi dari PC kita. Para vendor pun menjawab tren ini dengan membuat komponen yang tidak cuma hebat dari sisi kinerja, tapi juga memiliki nilai estetika lebih – contohnya penggunaan RGB atau side panel dengan tempered glass.”

Corsair Casemod Competition Indonesia

Dinamai Corsair Casemod Competition Indonesia, sang produsen menyiapkannya sebagai wadah para modder lokal buat mengekspresikan kreativitas mereka dan memberikan ruang bagi ‘bibit-bibit’ berpotensi untuk tumbuh. Penyelanggara berharap di sana akan bermunculan inovasi serta ide-ide baru, baik dari aspek tema maupun teknis.

Saat ini tidak sulit lagi untuk menemukan komponen-komponen internal seperti motherboard, kartu grafis hingga RAM yang telah dibekali RGB. Uniknya lagi, sistem pencahayaan juga bisa disinkronkan sehingga menghasilkan pola warna secara seirama. Tetapi di turnamen seperti ini, mengandalkan kecantikan hardware saja tidaklah cukup. Modifikasi umumnya turut diterapkan pada bagian eksternal sehingga PC mereka jadi tidak ada duanya.

Corsair Casemod Competition Indonesia sudah dimulai dan akan berlangsung hingga akhir Maret nanti. Panitia telah menyiapkan hadiah senilai puluhan juta rupiah untuk tiga pemenang utama plus satu juara favorit. Dewan juri sendiri merupakan perwakilan dari tim Corsair Components Indonesia dan modder profesional dari Unimod. Proses penilaian dan voting rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 sampai 7 April 2018.

Menurut saya, tak cuma mereka yang antusias terhadap hardware PC, event seperti ini sudah pasti mudah dinikmati oleh kalangan umum karena case-case custom unik para peserta yang nanti dipajang berpeluang mengubah lokasi turnamen jadi galeri seni.

Catatan: DailySocial adalah media partner dari Corsair Casemod Competition Indonesia.

Di Tengah Winter Sale, Humble Bundle Kembali Bagi-Bagi Game Gratis

Bahkan tanpa berpartisipasi dalam festival diskon Steam Sale beberapa minggu lalu, gamer PC tetap berkesempatan untuk menambah koleksi permainan mereka. Caranya, Anda hanya perlu selalu sigap dan bersedia mengikuti beberapa prosedur saat bagi-bagi game gratis dilangsungkan. Salah satu platform yang paling sering mengadakan program ini adalah Humble Store.

Setelah mempersilakan kita memiliki versi Steam dari Brutal Legends dan Layers of Fear secara permanen, Humble Bundle kembali melakukan bagi-bagi permainan gratis, kali ini tepat di tengah-tengah berlangsugnya Humble Winter Sale. Permainan yang bisa Anda dapatkan berjudul The Red Solstice, yaitu game isometrik taktis survival bertema sci-fi garapan tim Ironward.

The Red Solstice adalah penerus spiritual dari Night of the Dead, sebuah mod co-op survival untuk StarCraft 2 – yang dilengkapi cerita dan sistem progresinya sendiri. The Red Solstice menantang Anda memastikan satu tim Marinir Angkasa bertahan hidup dan sukses melaksanakan misi mereka. Permainan di-setting di planet Mars di masa depan, ketika manusia berhasil menciptakan koloni di sana.

Seperti biasa, buat mendapatkan permainan ini, Anda perlu mengunjungi laman The Red Solstice di Humble Store, log-in, memasukkannya ke dalam keranjang belanja, dan melakukancheckout. Proses redeem dapat dilakukan via software Steam di Windows. Tentu saja akses ke game gratis ini punya batas waktu, akan berakhir pada hari Kamis tanggal 18 Januari jam 1:00 dini hari. Selama countdown masih berjalan, kesempatan Anda tetap ada.

Program Humble Winter Sale sendiri akan terus digelar hingga tanggal 25 Januari nanti. Tapi perlu diketahui, masing-masing item punya periode diskon yang berbeda. Misalnya: potongan harga Civilization VI dan dua DLC-nya akan terus ada sampai lebih dari dua minggu, namun diskon di beberapa game hasil publikasi Paradox Interactive akan habis tiga hari lagi.

Karena alasan ini, saya menyarankan Anda untuk segera melakukan pembelian ketika melihat judul-judul yang diinginkan (atau mungkin Anda lewatkan saat Steam Winter Sale berlangsung. Beberapa permainan baru yang memperoleh potongan harga cukup signifikan meliputi:

  • Astroneer (early access) – US$ 16 (-20%)
  • Cuphead – US$ 17 (-15%)
  • Dungeons 3 – US$ 26 (-35%)
  • Hollow Knight – US$ 10 (-34%)
  • Project CARS 2 Deluxe Edition – US$ 63 (-30%)
  • Resident Evil 7: Biohazard – US$ 24 (-20%)
  • South Park: The Fractured But Whole – US$ 30 (-50%)
  • The Evil Within 2 – US$ 30 (-50%)
  • Wolfenstein II: The New Colossus – US$ 30 (-50%)

Controller Xbox Klasik ‘The Duke’ Akan Kembali Hadir Untuk Xbox One

Karena dibundel bersama, controller merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas console game. PlayStation telah merangkul DualShock, sedangkan Xbox tetap setia pada desain thumb stick asimetrisnya yang terpercaya. Tapi beberapa tahun sebelum periferal kendali Xbox 360 diungkap, wujud controller Xbox orisinal begitu bulky sehingga bisa Anda gunakan untuk mengganjal pintu.

Desain tersebut membuatnya mendapatkan beberapa julukan, di antaranya Fatty (si gendut) dan The Duke, juga memperoleh ‘penghargaan’ sebagai controller game terbesar di dunia versi Guinness World Records Gamer’s Edition tahun 2008. Jika kebetulan Anda merasa rindu dan ingin bernostalgia bersama sang Duke, terdengar kabar gembira dari CES 2018. Microsoft memberikan izin pada ‘Bapak dari Xbox’ Seamus Blackley untuk menyelesaikan apa yang telah ia rintis.

The new Duke

Microsoft punya rencana untuk mempersilakan para gamer Xbox One dan PC buat menikmati permainan berbekal controller Xbox klasik. Proyek ini juga dimaksudkan untuk memberikan kesempatan bagi Blackley dalam menuangkan seluruh visinya terhadap rancangan controller. Konon, kreasinya itu masih belum tuntas 100 persen. Dan di CES 2018, ia memamerkan versi hampir rampung dari The ‘new’ Duke.

The new Duke 1

Varian anyar ini mengusung penampilan yang hampir identik dari model lawasnya. Tubuhnya membulat, lalu tombol-tombol dan thumb stick berada di posisi aslinya. Tentu saja Blackley sudah mengimplementasi sejumlah modifikasi. Pertama-tama, slot kartu memori telah dihilangkan, kini digantikan oleh kabel dengan connector USB buat menyambungkannya ke Xbox One atau PC. Ia juga dibekali dua tombol bumper tambahan agar mendukung penuh game-game modern.

Upgrade terbesar di sana terletak pada penambahan layar LED. Masih ingat logo ‘X’ Xbox hijau berukuran raksasa di tengah frame bulat? Bagian tersebut digantikan oleh layar OLED plus tombol besar. Saat tombol ditekan, panel bundar itu segera menampilkan animasi, diciptakan oleh chip grafis internal melalui teknik procedurally generated. Selain logo, yang Anda lihat bukanlah video, melainkan kode. Fitur inilah yang sebenarnya ingin Seamus Blackley bubuhkan di controller sejak awal.

Hal yang mendorong Blackley mengerjakan proyek ini adalah respons para follower atas tweet berisi foto dari The Duke. Seorang follower-nya berkomentar bahwa Blackley seharusnya membuatnya lagi, dan sarannya itu mendapatkan hampir 2.000 like dan retweet.

Controller Xbox orisinal itu rencananya akan diluncurkan di bulan Maret 2018, kompatibel ke Xbox One serta PC. Produk dijajakan seharga US$ 70.

Sumber: CNET & Twitter.

Asus Vivo AiO V272, PC All-in-One yang Nyaman untuk Bekerja

Bagi Anda yang kurang nyaman menggunakan laptop sebagai komputer pribadi, tapi juga tak mau dibuat repot dengan ribetnya PC Desktop tradisional. Jenis PC All-in-one (AiO) mungkin akan cocok bagi Anda yang bekerja di satu tempat, misalnya meja kerja atau cubicle kantor. Bisa lebih praktis dan hemat ruang tanpa mengurangi fungsi utamanya sebagai komputer kerja.

Memanfaatkan ajang Consumer Electronics Show 2018, Asus memberi penyegaran di lini ZenBook, vendor asal Taiwan ini juga meluncurkan PC All-in-One Vivo AiO V272.

Keunggulan Vivo AiO V272 ialah layar sentuh multitouch ukuran 27 inci resolusi Full HD 1920×1080 piksel dengan color gamut 100% sRGB yang lebar serta teknologi wide-view untuk memastikan bahwa layar kontras dan warna tidak terdegradasi pada sudut pandang hingga 178 derajat. Cocok untuk kolaborasi dan jika membutuhkan berbagi layar.

Selain visual, Asus juga membenamkan teknologi audio SonicMaster dengan bass-reflex untuk pengalaman hiburan yang mendalam. Inti Vivo AiO V272  adalah prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, dan grafik NVIDIA GeForce MX15 yang kuat.

Yang pasti Vivo AiO V272 ini didesain untuk pekerjaan harian dan tidak cocok untuk tugas berat seperti gaming atau rendering video.  Selain informasi yang disebutkan di atas, sayangnya detail lebih lengkap belum diungkap oleh Asus, pun demikian dengan harganya.

Sumber: Ubergizmo.

Versi Remaster Dark Souls Akan Hadir di PC, Xbox One, PS4 dan Switch

Sebagai penerus spiritual Demon’s Souls, Dark Souls menawarkan pemain hal yang belum pernah ada di permainan action-role playing lain: pertempurannya sulit namun sangat adiktif, kemudian developer FromSoftware berhasil menciptakan dunia permainan yang begitu kompleks dan mampu ‘menyampaikan cerita’ tanpa memanfaatkan elemen sinematik.

Dark Souls pertama kali dirilis untuk sistem PlayStation 3 dan Xbox 360, kemudian di-port ke PC setelah publisher Bandai Namco melihat banyaknya konsumen yang mengharapkan game ini hadir di Windows. Versi PC-nya (diberi judul Prepare To Die Edition) menyimpan banyak kendala teknis, tapi dapat dimaklumi karena sebelumnya produser Takeshi Miyazoe sudah mengingatkan bahwa timnya tidak terlalu berpengalaman dalam menggarap game PC.

Kemarin, terdengar sebuah kabar gembira bagi fans yang bermimpi untuk menikmati Dark Souls pertama dengan memanaatkan segala kecanggihan platform game modern. Dalam presentasi Nintendo Direct di tanggal 11 Januari, Bandai Namco mengumumkan rencana buat menghadirkan versi remaster permainan itu ke Nintendo Switch, PC, PlayStation 4, dan Xbox One.

Tentu saja, fokus FromSoftware dan Bandai Namco adalah upgrade pada faktor grafis. Dark Souls versi Switch kabarnya akan menyuguhkan resolusi 1920x1080p 30fps di mode TV, dan 1280×720p 30fps di mode handheld. Lalu pemilik Xbox One dan PlayStation 4 dapat menikmati permainan ini di resolusi 1080p dengan 60-frame rate per detik. Di Xbox One X atau PS4 Pro, resolusi permainan di-upscale ke 4K dan menghidangkan 60fps.

Versi PC sendiri mendapatkan sentuhan istimewa. Di platform ini, Dark Souls siap menyajikan resolusi 4K native dengan tekstur objek 2K, dijalankan di 60-frame rate per detik.

Mungkin Anda yang sempat dikecewakan oleh Prepare To Die Edition melihat upaya porting kedua ini dengan penuh waspada. Namun jangan terlalu cemas. Kemampuan FromSoftware dalam meramu versi PC dari game mereka semakin baik. Dilihat dari sisi teknis, Dark Souls II di PC lebih baik dibanding pendahulunya. Lalu Dark Souls III terasa jauh lebih sempurna dan optimal.

Selain uprade visual, versi remaster Dark Souls juga dibundel bersama beragam add-on yang dahulu dihadirkan via DLC. Akan ada bos Black Dragon, Sanctuary Guardian, dan Artorias of the Abyss; disertai area-area, NPC, musuh, dan berbagai persenjataan serta set baju zirah baru.

Dark Souls ‘Remaster’ rencananya akan meluncur di seluruh platform game current-gen pada tanggal 25 Mei 2018.

Via Polygon.

HP Mendominasi Pasar PC di Tahun 2017

Seperti di tahun-tahun sebelumnya, para analis pasar terus melihat turunnya angka pengapalan PC di 2017. Tapi hal ini juga diiringi transisi menarik: terhitung di kuartal pertama tahun lalu, Lenovo tak lagi jadi brand komputer nomor satu. Posisinya itu kini digantikan oleh Hewlett-Packard. Dan sepertinya, produsen asal Amerika itu terus mendominasi sepanjang tahun.

Berdasarkan data dari Gartner dan IDC, HP adalah produsen PC dengan angka distribusi terbesar di 2017. Selanjutnya, Lenovo berada di urutan kedua, dibuntuti oleh Dell di tempat ketiga; baru setelah itu ada Apple, Asus, kemudian Acer. Menariknya, kedua firma ini punya hasil perhitungan berbeda soal penjualan. Menurut Gartner, pasar PC masih merosot landai, sedangkan IDC melihat adanya peningkatan.

Di kuartal empat 2017, data pengapalan PC dari Gartner dan IDC tak jauh berbeda. HP menguasai pasar sebesar 22,5 (Gartner) sampai 23,5 (IDC) persen, kemudian Lenovo berada di 22-22,5 persen. Meski tampak ketat, laju pertumbuhan kedua merek sebetulnya cukup kontras. Dari komparasi di triwulan empat tahun 2016 dan 2017, distribusi PC HP meningkat antara 6,6 sampai 8,3 persen; sedangkan Lenovo dilaporkan menurun 0,7 persen (Gartner) atau stagnan (IDC).

Dari data kedua firma, hanya ada tiga merek yang mengalami kenaikan pengapalan selama setahun: HP, Dell dan Apple. Sisanya menyusut. Asus merupakan brand dengan penurunan terbesar, yaitu 10,6-11,3 persen.

Gartner memperkirakan bahwa distribusi PC global di triwulan terakhir 2017 merosot sebesar 2 persen ke 71,6 juta unit, namun menurut IDC, angkanya naik 0,7 persen dengan jumlah pengapalan 70,6 juta PC. Kedua firma sepertinya setuju penurunan tersebut hampir mencapai level paling rendah, dan dalam waktu dekat, titik baliknya akan segera tiba.

idc_pc_shipments_2017

 

gartner_pc_shipments_2017

Gartner mengabarkan ada 262,5 juta unit PC yang dikapalkan di tahun 2017, menurun 2,8 persen dibanding 2016. Mikako Kitagawa selaku principal analyst Gartner berpendapat, para brand ternama mulai memanfaatkan kemampuan operasional mereka untuk mengurangi ongkos produksi, menyingkirkan sejumlah vendor kecil hingga kelas menengah.

Menurut IDC, distribusi PC dari 2016 ke 2017 berkurang sebesar 2 persen ke 259,5 juta unit. Research manager Jay Chou menyampaikan, “Hasil di triwulan keempat menunjukkan adanya potensi peningkatan di ranah retail dan PC kelas konsumen. Hal ini dipicu oleh sejumlah produk yang menjanjikan daya tahan baterai, portabilitas tinggi, dan munculnya perangkat-perangkat dengan performa tinggi, sehingga konsumen kembali melihat segmen PC secara lebih serius.”

Sumber: VentureBeat.

Game Total War Terbaru Akan Membawa Anda ke Era ‘Three Kingdoms’

Sudah dua tahun Creative Assembly memfokuskan perhatian pada sekuel Halo Wars dan dua permainan berbasis jagat dark fantasy Warhammer milik Games Workshop. Namun para penggemar Total War tahu, spesialisasi studio favorit mereka itu ialah game-game strategi berlatar belakang sejarah. Kali ini, Total War mengajak pemainnya mengunjungi era yang belum mereka hidangkan sebelumnya.

Lewat situs resmi, Steam, sosial media, dan trailer perdana via YouTube, Creative Assembly mengumumkan eksistensi dari Total War: Three Kingdoms. Dan sesuai judulnya, game ini akan membawa Anda ke periode China Kuno, saat tiga kaisar mengklaim dirinya sebagai penerus sah Dinasti Han. Era ini cukup sering diadaptasi ke video game, mungkin yang paling dikenal orang adalah seri Dynasty Warriors.

Developer saat ini belum menjelaskan sejumlah fitur gameplay baru yang mereka usung di Three Kingdoms, tapi kita boleh berasumsi permainan anyar ini akan menyuguhkan formula familier yang memadukan mode turn-based 4X dengan real-time tactics. Di sesi turn-based, Anda bisa melakukan perundingan dan memperluas wilayah kekuasaan. Lalu di mode perang, pemain disuguhkan betrokan berskala besar.

Total War Three Kingdoms 1

Di beberapa game Total War sebelumnya (misalnya Medieval dan Shogun), pernikahan (dan upaya pembunuhan seorang karakter penting) bisa dilakukan buat memantapkan aliansi atau melemahkan kestabilan politik faksi lawan.

Berdasarkan deskripsi Total War: Three Kingdoms di Steam, perjalanan Anda dimulai di tahun 190 Masehi, beberapa dekade sebelum negara Wei terbentuk (kira-kira di tahun 220).

Total War Three Kingdoms 2

“Dinasti Han runtuh di hadapan sang kaisar-anak,” tulis Creative Assembly. “Ia hanyalah pemimpin boneka yang dimanfaatkan oleh sang panglima perang tiran Dong Zhuo. Dalam rezim penuh penindasan yang brutal, kekuasaan Dong Zhao terus tumbuh, membuat kekaisaran merosot kian jauh dalam kekacauan. Tetapi harapan tetap ada.”

Total War Three Kingdoms 3

“Tiga pahlawan yang telah bersumpah untuk menghadapi penindasan ini bangkit dan mulai mengumpulkan dukungan. Melihat adanya kesempatan, para laksamana dari keluarga terkenal di Tiongkok turut mengikuti langkah itu, dan membentuk koalisi demi menentang kekuasaan Dong Zhou yang semena-mena. Akankah mereka berhasil menundukkan sang tiran, atau ambisi pribadi malah menghancurkan persekutuan itu?”

Untuk sekarang, Creative Assembly baru melepas satu trailer sinematik dan sejumlah screenshot yang diambil dari video berdurasi dua menit lebih tersebut. Developer juga belum mengabarkan daftar kebutuhan hardware serta waktu rilis game, hanya mengabarkan akan melepasnya di musim gugur 2018.