Tips Mengoptimalkan Konten untuk Pemasaran Media Sosial yang Efektif ala Zilingo

Indonesia tengah menyambut era baru yang disebut dengan New Normal, kendati pandemi masih jauh dari usai. Meski begitu, bisnis tetap harus berjalan demi mempertahankan eksistensi dunia usaha.

Continue reading Tips Mengoptimalkan Konten untuk Pemasaran Media Sosial yang Efektif ala Zilingo

Pengiklan Bulanan di Instagram Sentuh Angka 2 Juta

Sejak dibeli oleh Facebook lima tahun silam, Instagram mengalami banyak perubahan dari sisi layanan. Sejumlah fitur barupun hadir, memanjakan pengguna yang ada dan menarik gelombang pengguna baru. Di akhir bulan September 2017 lalu, total Instagram telah mengantongi sebanyak 800 juta pengguna aktif setiap bulannya, atau naik 100 juta sejak bulan April di tahun yang sama.

Lonjakan pengguna aktif tersebut secara otomatis menarik lebih banyak pelaku bisnis untuk mengiklankan produk dan jasa mereka di Instagram. Tergambar dari rilis pers terbaru yang Dailysocial terima, di mana lebih dari dua juta pengiklan telah tergabung di dalam platform mereka.

Angka ini dua kali lipat dari capaian bulan Maret lalu yang hanya sebanyak satu juta pengiklan. Orang-orang menggunakan Instagram setiap hari untuk berbagi minat, dan terhubung dengan hal-hal yang penting bagi mereka. Kini mereka menghabiskan lebih banyak waktu di  Instagram untuk memproduksi dan mengeksplorasi konten, terutama video seluler.

Waktu yang dihabiskan pengguna Instagram untuk menonton video meningkat lebih dari 80% dari tahun ke tahun, sementara  jumlah video yang diproduksi per hari meningkat hingga empat kali lipat dari tahun lalu1. Munculnya format video seluler inovatif, seperti Instagram Stories dan Live Stories, membuka kesempatan lebih luas bagi pebisnis untuk terhubung dengan konsumen  mereka, di berbagai kesempatan.

Lionsgate UK (@lionsgatemoviesuk) mempunyai kisah sukses dalam memanfaatkan fitur video di Instagram ketika ketika menyambut kehadiran film terbesarnya, La La Land. Untuk menarik lebih banyak minat penonton, mereka merilis 10 video yang dirancang khusus untuk Instagram. Kampanye dibuat dengan menyasar pengguna dengan minat dan kriteria yang berbeda.

Hasilnya, kampanye tersebut mencapai peningkatan ad recall sebanyak 24 poin, peningkatan brand awareness sejumlah 8 poin, dan peningkatan 4 poin dalam minat menonton pasar usia muda.

YOOX (@yoox) ikut memanfaatkan Instagram Stories untuk memposisikan brand mereka sebagai salah satu top-of-mind di dunia fashion. Mereka merancang video unik memanfaatkan tren desain di Instagram dengan target pengguna yang mencintai mode, seni dan desain. Kampanye mereka menghasilkan peningkatan ad recall sebesar 11 poin dan brand awareness sebesar 6 poin.

“Bagi kami pengguna Instagram adalah individu yang sadar fashion. Kini kami berupaya menghadirkan video dan konten kreatif yang sangat sesuai di platform ini. Format Instagram Stories merupakan evolusi alami storytelling YOOX dan kami telah melihat hasil yang bagus dari kampanye ini.” – YOOX.

Sumber gambar header MarketingLand.

Empat Cara Tepat Melakukan Kegiatan Pemasaran Memanfaatkan Email

Saat ini masih banyak perusahaan hingga brand besar yang memanfaatkan email sebagai media untuk kegiatan pemasaran dan berkomunikasi dengan pelanggan. Meskipun terbilang cara yang cukup mudah dan lebih menghemat budget, pemanfaatan email marketing idealnya harus diterapkan dengan tepat. Jangan mengirimkan email marketing tanpa dilengkapi konten yang menarik dan menargetkan pengguna yang relevan. Jika tidak diterapkan dengan benar, bakal menjadi spam dan tentunya tidak dilihat dengan baik oleh pengguna.

Sebagai salah satu platform untuk Marketing Automation yang memanfaatkan Email, SMS, Voice, Push Nitification, Browser Notification, Web Messaging, In-app Messaging dan Audience Targeting, Netcore Solution yang berbasis komputasi awan, mengklaim bisa memberikan layanan yang terbaik dan tentunya tepat sasaran untuk perusahaan.

Seperti yang diungkapkan oleh Senior VP Global Enterprise Sales Netcore Solutions Abithab Bhaskar:

“Jika perusahaan banyak melakukan kesalahan ketika sedang melakukan kegiatan pemasaran melalui email, pasti akan banyak pelanggan yang unsusbcribe layanan mailing list tersebut karena tidak relevan dengan mereka.”

Berikut ini adalah 4 tips melakukan kegiatan pemasaran menggunakan email yang tepat.

Kumpulkan dan olah data yang dimiliki

Saat perusahaan sudah memiliki cukup banyak data dan informasi terkait email dari pelanggan, coba di data dengan baik dan cari tahu latar belakang hingga hal-hal yang disukai oleh pelanggan tersebut. Buat kategori untuk masing-masing pelanggan, agar ketika sedang bersiap membuat konten, bisa disasar dengan benar target pelanggan yang tepat.

Personalisasi

Saat ini sudah banyak situs hingga email marketing dari perusahaan yang menyampaikan sapaan dengan nama langsung dari pelanggan. Hal tersebut menurut Bhaskar sangat ideal untuk dilakukan. Dengan demikian pelanggan yang awalnya merasa terganggu mendapatkan email dari perusahaan soal promo hingga informasi terbaru, bisa lebih menerima email yang masuk karena kata sapaan tadi yang bersifat personal.

Buat konten yang menarik

Konten yang menarik dan secara berkala menyampaikan promo, diskon atau penawaran lainnya tentunya bisa lebih menarik perhatian pengguna, dibandingkan dengan email marketing yang kurang menarik dan tidak memiliki konten yang cukup. Untuk itu buatlah konten yang menarik, dengan informasi yang bermanfaat untuk pelanggan.

Melakukan follow-up kepada pelanggan

Jika email marketing yang dikirimkan tidak dibuka oleh pelanggan Anda, cobalah cara lain untuk menarik perhatian mereka. Bisa memanfaatkan channel lain seperti SMS atau lainnya. Buatlah masing-masing informasi berbeda dan sesingkat mungkin, agar bisa diterima dan tentunya dibaca oleh pelanggan yang diincar.

YouTube Hadirkan Teknologi untuk Membuat Ribuan Video Iklan Berbeda

Dalam gelaran Advertising Week di New York City awal pekan ini, YouTube meluncurkan sejumlah fitur baru untuk membantu pemasar menghantarkan iklan yang sangat cocok dengan kriteria yang diinginkan.

Yang pertama, YouTube menambahkan opsi targeting baru untuk tool Custom Affinity yang diluncurkan pada bulan Januari lalu. Tool ini sejatinya memungkinkan pemasar untuk menargetkan pencarian tentang apa yang benar-benar orang butuhkan dan inginkan. Yang membedakan, pembaruan ini memungkinkan pemasar untuk menjangkau orang-orang yang mungkin memiliki ketertarikan dengan produk yang menyerupai milik pemasar, kendati audiens mungkin mencari atau menonton video produk lain di YouTube. Tool ini bekerja di lintas platform dan data, mencakup basis data Google Maps, data pencarian, aplikasi yang dipasang dan konten yang diunduh.

Berikutnya, YouTube menghadirkan pula tool baru bernama Director Mix. Ini adalah tool yang akan membantu pemasar atau perusahaan dalam menghantarkan ribuan versi dari iklan yang sama, di mana masing-masing iklan ditargetkan untuk audiens yang spesifik. Cara kerjanya, pengiklan cukup memberikan komponen iklan seperti video, voice-over dan salinan latar belakang. Selanjutnya Director Mix akan mengambil elemen-elemen yang berbeda untuk dicampurkan dengan metode yang berbeda secara otomatis, menghasilkan ribuan versi dari iklan bersangkutan.

Yang ketiga, ada fitur Video Ad Sequencing yang memungkinkan pemasar mengaitkan dan membuat rangkaian iklan untuk mengomunikasikan pesan-pesan pemasaran. Pengiklan dapat membuat satu set video berdurasi 15 detik, misalnya untuk memperkenalkan sebuah produk baru. Kemudian mereka bisa melanjutkan iklan pertama tersebut dengan iklan lainnya yang menjabarkan detail produk lebih dalam dari sebelumnya, lalu dilanjutkan dengan iklan ketiga yang bertujuan menanamkan brand di ingatan konsumen sampai pada goal yang hendak dicapai, yaitu mendorong keputusan pembelian.

Di tempat yang sama Google juga mengumumkan pendekatan baru untuk membantu pelaku bisnis menentukan efektivitas kampanye iklan mereka di YouTube. Periklanan di YouTube kini menggunakan teknologi Nielsen yang disebut dengan Matched Panel Analysis, tool yang membantu mengidentifikasi iklan mana yang paling banyak mendatangkan penjualan offline.

Sumber berita MarketingLand dan gambar header Pixabay.

Mengembangkan Strategi Pemasaran untuk Bisnis

Pemasaran adalah hal penting bagi setiap bisnis di mana pun posisinya berada, baik di awal maupun yang sudah mapan atau yang berkelanjutan. Pemasaran selain membantu bisnis menjangkau para penggunanya juga berfungsi sebagai salah satu cara untuk membangun sebuah brand, termasuk mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai-nilai yang dibawa produk ke para pelanggannya.

Berikut beberapa catatan untuk bisa tetap mengoptimalkan pemasaran di mana pun posisi bisnis berada.

Yang utama, mengenali pelanggan

Yang pertama dan paling utama dari strategi pemasaran dan mengembangkan bisnis adalah bagaimana mengenali pelanggan. Semua produk atau layanan tidak mungkin bisa sama, segmen pengguna mereka pasti bervariasi, mulai dari usia, lokasi, budaya, selera, hingga nilai yang ditawarkan pasti mengandung unsur pembeda. Tugas dari bisnis untuk mengoptimalkan pemasaran adalah mengenali target pengguna mereka dengan baik.

Ketika merancang sebuah strategi penasaran, sebelum menentukan kanal dan gimmick lain dalam proses pemasaran pertama dan yang utama adalah menentukan siapa yang menjadi target. Seperti lokasi, usia, dan hobi pengguna harus dipetakan. Selanjutnya cari tahu bagaimana menjangkau mereka, di situ nantinya keputusan kanal pemasaran paling efektif.

Kustomisasi rencana

Pemasaran adalah tentang bagaimana menarik perhatian di keramaian. Mencuri perhatian dengan hal-hal pembeda dari apa yang dilakukan oleh pesaing. Dengan demikian nilai-nilai yang ingin disampaikan dan penawaran-penawaran yang ingin ditunjukkan bisa tepat sasaran.

Untuk bisa memaksimalkan pemasaran ada baiknya untuk membuat beberapa jenis rencana. Mengetahui kanal favorit target pelanggan misalnya. Jika terdapat lebih dari satu kanal yang potensial untuk menjangkau pelanggan usahakan manfaatkan semuanya. Jika bentuk kampanye dirasa monoton, bisa dibuat beberapa variasi. Manfaatkan konten pemasaran, kerja sama, dan hal lain yang bisa menunjang kegiatan promosi.

Berkelanjutan

Pemasaran bukan sebuah hal yang bisa dilakukan sekali dua kali dalam proses menjalankan bisnis. Perlu proses yang berlanjut untuk mengokohkan posisi produk dalam pasar. Biasanya salah satu yang terpengaruh dari proses pemasaran yang berlanjut adalah harga. Harga yang harus dibayarkan oleh bisnis dan harga yang harus dibayarkan oleh pengguna.

Di sisi lain pemasaran tidak bisa berbuat banyak tanpa kualitas dan produk yang solutif. Jadi jauh sebelum merencanakan untuk menyusun strategi pemasaran yang berkelanjutan perlu dipastikan kualitas produk yang terbaik dan bisa memecahkan solusi, sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.

Content Marketing vs Traditional Advertising

Seiring dengan adanya pergeseran gaya hidup, maka akan membawa dampak pada tradisi pemasaran brand, tidak terkecuali bagi para startup.

Iklan konvensional melalui saluran televisi bisa jadi saat ini menjadi kurang efektif karena banyak perhatian mulai teralihkan pada media sosial, portal berita online, dan video YouTube. Hal ini membuat Anda yang memulai bisnis dengan budget kecil (startup) memiliki kesempatan melakukan pemasaran menggunakan content marketing.

Apa kelebihan content marketing dari iklan konvensional?

Budget bukan penentu kesuksesan

Untuk iklan konvensional, semakin besar budget Anda, semakin besar kemungkinan kesuksesan Anda dalam menjangkau konsumen. Dengan content marketing, kreativitas menjadi penentu kesuksesan. Semakin kreatif content Anda, berarti semakin besar pula kemungkinan konsumen Anda akan share atau berbagi dengan network di linimasa mereka.

Drive traffic to website

Jika Anda memfokuskan content marketing melalui digital, berarti Anda berbicara soal lalu lintas bríand Anda di dunia maya. Semakin sering braínd ‘disebut-sebut’, akan semakin cepat braínd tersebut mendapatkan eksistensinya.

Anda dapat memberdayakan media sosial, situs/blog, atau bahkan video YouTube untuk selalu membahas tentang brand Anda. Selain itu yang paling penting, Anda dapat membawa konsumen Anda langsung ke situs Anda, di sini mereka bisa melakukan tindakan, misalnya membeli atau memesan produk atau jasa Anda. Dengan proses ini, kemungkinan Anda untuk kehilangan potential customers akan semakin kecil.

You buy loyalty

Membuat content marketing tidaklah harus panjang dan bertele-tele. Kuncinya hanyalah isi yang berbobot, dalam artian yang bermanfaat bagi konsumen Anda dan mampu memberikan inspirasi.

Content marketing yang Anda jalankan tidak melulu hanya membahas tentang brand Anda, namun fokus pada apa yang bisa diberikan brand Anda kepada target konsumen Anda. Dan jangan lupa untuk membuat konten secara konsisten, karena kalau tidak konsisten, maka akan menjadikan konten Anda tidak memiliki identity.

Membutuhkan kesabaran? Ya, pada setiap strategi pemasaran tidak ada yang instan. Namun, konten yang kreatif dapat membantu Anda secara maksimal.

Tidak perlu terlalu menekan target konsumen Anda di tahap awal. Lakukan dengan berkala agar audiences Anda tidak merasa diarahkan apalagi dipaksa. Saat ini orang semakin diberi kebebasan untuk memilih, tapi siapa yang dapat menolak konten-konten kreatif yang ‘berkeliaran’ di dunia maya?

Ingin tahu brand mana yang berhasil menerapkan kick ass content marketing? Anda kenal dengan LEGO? Perusahaan pembuat mainan anak dari Denmark ini sudah ada sejak 1949. Mereka menciptakan content yang orisinil dengan mengeluarkan film berjudul The Lego Movie di tahun 2014.

Melalui film tersebut, LEGO mengingatkan konsumen mereka bahwa penting untuk selalu memiliki imajinasi, tidak peduli berapa pun usia Anda. Posisi anak-anak dan orang dewasa disetarakan sebagai kelompok orang yang sama-sama mencintai LEGO. LEGO berhasil memasarkan kembali mainan mereka dengan menciptakan konten yang inspiratif. Setelah The Lego Movie dikeluarkan, penjualan LEGO naik 11% di awal 2014.

Namun memang pemasaran melalui konten saat ini masih dalam tahap awal di Asia. Joe Pulizzi, pendiri dari Content Marketing Institute memprediksi bahwa bisnis di Asia saat ini hanya menghabiskan rata-rata 25% dari anggaran pemasaran dalam pembuatan dan distribusi konten.

Mungkin Anda bertanya, untuk menjalankan content marketing harus dimulai dari mana? Visi dan Misi perusahaan Anda bisa dijadikan tema awal untuk membuat content marketing.

Tidak ada ruginya beralih ke content marketing yang memiliki sejuta manfaat. Terlebih dengan minimum budget, content marketing bisa menjangkau audiens yang akan setia dengan brand Anda.

Gambar header: Pixabay.

Disclosure: Tulisan tamu ini ditulis oleh Gina Dwi Prameswari. Gina adalah Content Consultant di BBOX Consulting. Ia bisa dihubungi melalui blog BBOX 

Personalisasi Data Rekatkan Hubungan Pemasaran dan Penjualan

Beberapa tahun belakangan kita sudah banyak mendengar bahwa teknologi-teknologi seperti big data, internet of things dan teknologi terkait bisa berimbas baik terhadap teknik pemasaran baru, personalisasi. Dengan teknologi mutakhir tersebut pemasar bisa lebih teliti dengan menempatkan produk tepat pada pengguna dan menginginkannya. Nantinya pemasaran akan benar-benar terkait dengan penjualan.

Teknologi yang paling banyak dibicarakan untuk mengoptimalkan pemasaran adalah big data. Tanpa mengesampingkan peran teknologi lainnya, big data memegang peran penting dalam pengolahan data yang kemudian bermuara pada personalisasi pengguna.

Dengan mengetahui lebih jauh keinginan pengguna sampai ke level individu, pemasar bisa mengklaim apa yang mereka lakukan benar-benar efektif dalam hal menyasar pengguna. Tentu untuk sampai ke level ini, selain teknologi yang mumpuni data yang dibutuhkan juga besar dan kompleks. Data pribadi yang dikoleksi mulai dari perangkat apa yang digunakan sampai apa yang rutin dilakukan pelanggan.

Personalisasi dengan data inilah yang akhirnya bisa menghubungkan proses pemasaran dan penjualan. Jika dulu dua departemen ini dipisah, dengan data personalisasi keduanya bisa diselaraskan atau bahkan mungkin disatukan.

Dengan pemasaran yang lebih canggih dan tepat sasaran mereka bisa lebih cepat tanggap dalam memahami perilaku konsumen. Dengan demikian tenggat waktu pemasaran dan penjualan bisa semakin dekat. Keduanya harus berjalan selaras, karena pada dasarnya keduanya berjalan berkesinambungan. Dengan hadirnya teknologi tentu harapannya kinerja keduanya bisa semakin optimal. Belum lagi fitur real time yang disediakan alat-alat big data, ini bisa menjadi salah satu senjata ampuh untuk mengetahui kebutuhan pengguna saat itu juga.

Data bisa dikatakan sebagai rantai yang hilang yang menghubungkan pemasaran dan penjualan. Data melengkapi dua hal tersebut untuk menjadi kesatuan yang menguntungkan bagi bisnis. Salah satu yang menjadi perhatian adalah kualitas data.

Untuk menjaga tren bagus dalam pemasaran dan penjualan yang mengandalkan data, kualitas data harus terjamin. Artinya data haruslah bisa dipertanggungjawabkan dihasilkan benar-benar oleh pengguna. Memilah data mungkin tidak semudah kedengarannya, tapi semua harus dilakukan demi data yang baik.


Disclosure: DailySocial bekerja sama dengan Bigdata-madesimple.com untuk seri penulisan artikel tentang big data.

Menerapkan Strategi Pemasaran yang Tepat Untuk Perusahaan

Seiring dengan berkembangnya teknologi juga menyebabkan strategi komunikasi perusahaan berevolusi. Hal tersebut perlu dilakukan untuk dapat memberikan dampak yang positif agar bisnis tetap bisa bertahan di tengah iklim persaingan yang makin dinamis. Menjawab tantangan evolusi dalam hal berkomunikasi, Growinc Indonesia menginisisasi acara SeringSharing yang mengundang para praktisi media, periklanan, tokoh dan lainnya.

Acara SeringSharing kali ini diadakan di Auditorium Conclave Jakarta dan dihadiri oleh CEO Jawa Pos Group dan Menteri BUMN Periode 2011-2014 Dahlan Iskan, Creative Cirector beberapa strategi periklanan brand Lembu Wiworojati, dan praktisi periklanan digital Pandu Truhandito.

Mengusung tema “Business Survival: When Do We Need To” acara SeringSharing kali ini mengupas lebih jauh bagaimana beradaptasi dan melakukan promosi pemasaran tepat sasaran saat ini.

Cara yang benar memanfaatkan media sosial

Bicara mengenai media sosial pastinya sudah banyak perusahaan, brand dan pihak lainnya yang memanfaatkan platform ini. Namun yang perlu diperhatikan adalah apakah strategi media sosial yang telah diterapkan sudah benar? Berfungsi dengan baik? Dan memiliki hasil yang diinginkan?

Dalam hal ini Lembu Wiworojati yang telah terjun ke dunia periklanan sejak awal tahun 2000-an yang pada saat itu masih bersifat konvensional dan belum didominasi dengan digital ads, smartphone dan ragam media sosial seperti saat ini, melihat tantangan yang ada makin berat dan tentunya memerlukan effort yang tepat.

“Saat ini media sosial sudah menjadi medium yang umum digunakan untuk memasarkan produk, promosi dan lainnya, meskipun demikian masih banyak perusahaan yang melakukan pemasaran dengan cara konvensional,” kata Lembu.

Kehadiran teknologi serta makin besarnya penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari-hari telah merubah kebiasaan konsumen untuk menerima dan melihat sebuah iklan, disinilah perusahaan hingga brand harus pintar beradaptasi dan tentunya mengadopsi semua perubahan tersebut.

“Agar bisa survive harus beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dengan demikian bisa tetap eksis dan menjalankan usaha dan kreativitas yang ada,” kata Lembu.

Lembu juga menambahkan, salah satu perubahan yang ada adalah makin banyak restoran atau cafe yang menawarkan fasilitas wi-fi demi mendapatkan pelanggan. Artinya konsumen lebih memilih hal yang berbeda dalam hal ini teknologi dibandingkan produk sebenernya.

“Era sekarang dalam hal pemasaran adalah memanfaatkan platform yang ada untuk berpromosi. Namun demikian Ide atau kreativitas tetap yang menjadi hal yang utama dalam advertising,” kata Lembu.

Tren digital saat ini

Di sisi lain praktisi periklanan digital Pandu Truhandito mengatakan, diperlukan strategi yang tepat untuk bisa menghasilkan promosi pemasaran yang tepat dan tentunya tepat sasaran. Hal ini penting agar perusahaan bisa tetap bertahan dan menjadi yang terdepan ketika waktunya memberikan layanan yang terbaik kepada perusahaan hingga brand.

“Sebagai langkah awal penting bagi Anda pelaku periklanan untuk menentukan principle-based execution terlebih dahulu, sebelum melancarkan kegiatan yang memberikan hasil terbaik kepada klien,” kata Pandu.

Dalam hal ini Pandu mengkategorikan 5 hal yang perlu dilakukan, mulai dari Why? yaitu menentukan target, goal dan ukuran kesuksesan. Who? siapa yang ingin dijangkau? Dengan menentukan target audience baru kemudian monopolization bisa dijalankan. Do what? Mempelajari consumer behaviour atau kebiasaan yang biasanya dilakukan oleh target audience. Demographic tanpa adanya pengenalan serta pencarian informasi dan mempelajari kebiasaan yang ada akan menjadi percuma. Pada akhirnya semua harus menjadi solusi terbaik untuk konsumen yang ditarget.

Dan yang terakhir adalah How?, ketika telah sukses melakukan kebiasaan jangan berfokus untuk melakukan hal yang sama, lakukan perubahan dan adopsi teknologi yang ada. Contoh sederhana adalah memanfaatkan sepenuhnya keuntungan yang ditawarkan oleh teknologi mobile. Dengan memanfaatkan data driven nanti bisa dipakai untuk menyesuaikan semua kebiasaan yang ada demi mendapatkan hasil yang sesuai.

“Agar bisa bertahan baiknya tetap loyal kepada prinsip yang ada dan bisa survive di dunia pemasaran,” tuntas Pandu.

Disclosure: DailySocial adalah media partner SeringSharing.

aCommerce Menjadi Mitra Google AdWords Premier SMB

Hasil Kemitraan Akan Maksimalkan Potensi Pemasaran Online / Shutterstock

Hari ini aCommerce mengumumkan pihaknya telah terpilih sebagai Mitra Google AdWords Premier SMB. Kemitraan ini memungkinkan aCommerce untuk menawarkan solusi online marketing melalui plaftorm Google AdWords bagi para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di pasar Asia Tenggara. Pemilihan aCommerce oleh Google bukanlah tanpa alasan. Dewasa ini aCommerce terkenal cukup licah menjalankan kampanye pemasaran strategis bersama beberapa rekanannya, seperti MatahariMall, Cdiscount, Blibli dan juga Groupon. Continue reading aCommerce Menjadi Mitra Google AdWords Premier SMB

5 Jejaring Sosial ini Ampuh Naikkan Omzet Lapak Jualan Anda

Di era serba digital sekarang ini menjual barang tidak harus dilakukan secara offline di pasar-pasar tradisional. Dengan modal komputer dan jaringan internet Anda pun bisa menjajakan barang secara online, lebih murah karena tidak perlu menyewa toko dan membeli alat-alat pendukung lainnya.

Continue reading 5 Jejaring Sosial ini Ampuh Naikkan Omzet Lapak Jualan Anda