Gandeng Pos Indonesia, Blibli Incar Konsumen dari Area Rural

Blibli mulai gencar meningkatkan penetrasi bisnis ke area rural dengan menggandeng Pos Indonesia sebagai mitra strategis. Diharapkan strategi ini dapat membuka akses masyarakat yang unbankable untuk mulai transaksi secara online.

Salah satu realisasinya Blibli menempatkan kiosk Blibli InStore dalam Kantorpos. Di sana konsumen Pos Indonesia dapat secara langsung bertransaksi lewat perangkat yang disediakan dan membayarnya secara tunai menggunakan Pospay. Pengiriman barang akan memanfaatkan layanan Pos Kilat Khusus, terdapat pula fasilitas return barang secara gratis.

“Kami melihat kekuatan jaringan yang dimiliki Pos Indonesia hingga ke wilayah tier dua dan tier tiga seluruh Indonesia. Ini merupakan prospek besar untuk memperluas jangkauan pasar Blibli, sekaligus membantu masyarakat untuk mendapatkan produk yang diinginkan secara online,” terang CEO Blibli Kusumo Martanto, Kamis (1/2).

Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi W Setijono menambahkan kemitraan ini menjadi salah satu terobosan perseroan agar tetap relevan dengan perkembangan industri e-commerce. Menurutnya untuk menjadi pemenang di ekonomi digital, ada tiga unsur yang dibutuhkan yakni people, network, dan technology.

Pos Indonesia baru memiliki dua kekuatan dari ketiga unsur tersebut, hanya teknologi yang belum ada. Maka dari itu, perseroan berusaha memanfaatkan teknologi yang dihadirkan mitra.

Dengan menggabungkan kekuatan Pos Indonesia dan Blibli, diharapkan bisa dorong masyarakat di area rural termasuk di antaranya pengguna Kantorpos, karyawan Kantorpos, dan penduduk sekitar Kantorpos untuk bertransaksi online.

“Kehadiran e-commerce di Kantorpos juga diharapkan dapat menambah segmen pelanggan baru bagi kami, juga meningkatkan offering layanan yang bisa kami berikan,” kata Gilarsi.

Untuk tahap awal, penempatan kiosk Blibli InStore telah tersedia di Jabodetabek, Bandung, Pandeglang, Rangkasbitung, Serang, Cilegon, dan sekitarnya. Bila ditotal, jumlah kiosk telah mencapai di 32 titik. Ke depannya, kiosk ini akan tersedia di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Kami mau serius bermain, akan terus berinvestasi lagi. Sebab online atau offline itu hanya sekadar media saja, yang terpenting adalah konsumennya. Kami ingin konsumen bisa lebih mudah menemui kita.”

Tambahan gudang

Untuk mempersingkat waktu pengiriman paket, Kusumo menuturkan akan menambah delapan gudang baru sepanjang tahun ini. Sehingga ditargetkan total gudang yang dimiliki Blibli dapat mencapai 15 gudang yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Kalau ada warehouse, kita bisa bekerja sama dengan semakin banyak perusahaan logistik. Intinya pengiriman akan lebih cepat, daripada semua pengiriman terpusat di Jakarta saja.”

Sejauh ini baik situs maupun aplikasi Blibli telah memiliki 40 juta sampai 50 juta unique visitor per bulannya. Ditargetkan sampai akhir tahun ini bisnis Blibli secara keseluruhan dapat meningkat tiga sampai lima kali lipat.

Application Information Will Show Up Here

EV Hive Umumkan Kemitraan dengan Anak Usaha Pos Indonesia, Hadirkan Co-Working Space

Startup co-working space EV Hive mengumumkan kemitraan dengan anak usaha Pos Indonesia, PT Pos Properti Indonesia, dengan meresmikan lokasi terbaru EV Hive di kantor pusat Pos Indonesia di Pasar Baru, Jakarta.

“Rencana ini [mendirikan coworking space] sudah ada sejak beberapa tahun lalu, tapi baru sekarang terealisasi. Kami mau kembali jadi top of mind buat anak muda saat ingin mengembangkan usahanya,” terang Direktur Utama Pos Properti Handriana Tjatur Setijowati, Rabu (31/1).

CEO dan Co-Founder EV Hive Carlson Lau menambahkan, “Baik Pos Properti maupun EV Hive bersama memiliki visi untuk menciptakan lokasi ini menjadi suatu wadah di mana komunitas dapat berkumpul, berbagi pengalaman dan gagasan, inovasi dan menciptakan bisnis baru bersama.”

Handriana melanjutkan, Pos Indonesia memiliki berbagai jenis aset yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari kantor sampai rumah dinas. Pemilihan aset yang akan direvitalisasi itu akan ditentukan berdasarkan skala prioritasnya, apakah di kota besar, ada pasarnya, dan lain sebagainya.

“Ada yang kami investasi sendiri atau kerja sama dengan pihak ketiga untuk disewa. Salah satu yang sudah kami lakukan adalah menyewakan space untuk Starbucks di gedung Filateli. Ada juga rencana untuk kerja sama buat hotel budget.”

Di lokasi ini akan lebih banyak diperuntukkan untuk pegiat startup yang bergerak di bidang logistik dan e-commerce. Ke depannya akan banyak serangkaian aktivasi dan lokakarya yang dapat menampung hingga 400 orang, ditujukan untuk mengembangkan komunitas EV Hive, termasuk memanfaatkan berbagai jasa Pos Indonesia.

Setelah meresmikan lokasi tersebut, berikutnya Pos Indonesia akan memanfaatkan aset lainnya untuk menjadi co-working space di gedung Filateli, Jakarta. Rencananya lokasi tersebut akan diresmikan pada Maret 2018.

Lokasi kedua tersebut akan difokuskan untuk aktivasi industri kreatif dan mengangkat tema-tema seputar budaya Indonesia. Diharapkan tempat ini menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin mengetahui lebih banyak sejarah Pos Indonesia dan dearah sekitarnya.

Buka lokasi baru

Carlson melanjutkan lokasi terbaru ini menambah kehadiran EV Hive di Indonesia. Hingga kini, EV Hive telah berada di 14 titik di Jakarta dan satu lokasi di Medan.

Sepanjang tahun ini, EV Hive akan membuka 29 lokasi baru dan mulai ekspansi ke luar kota. Menurut Carlson, kota yang akan disasar EV Hive di antaranya Bandung dan Yogyakarta. Pihaknya mengaku akan membangun sendiri co-working space namun juga ada hasil kolaborasi dengan pihak lain.

“EV Hive akan membidik lokasi baru yang memiliki banyak mahasiswa dan startup baru yang bermunculan.”

Menurut data terakhir, EV Hive menampung lebih dari 1.300 anggota dan 11 ribu acara dan workshop yang diselenggarakan para anggota. Beberapa anggota EV Hive di antaranya SquLine, Member.id, HelloBeauty, dan Ride Jakarta.

EV Hive akan memanfaatkan pembukaan lokasi baru dengan pendanaan segar pra-A yang didapat dari Insignia Venture Partners sebesar US$3,5 juta atau sekitar Rp46 miliar pada akhir 2017.

POS Indonesia Applies Blockchain with Digiro.in

Technology industry is currently stuffed with cryptocurrency discussion, including the technology behind it, blockchain. Blockchain gets the spotlight as it offers a concept that capable of changing transaction technology and information exchange. The decentralized nature of the concept offers an information exchange that can spread easily with security claimed to be unshakeable.

One of the massive news about the blockchain in Indonesia is the involvement of a red-plate company, PT POS Indonesia in this technology implementation. Through a system called Digiro.in, POS Indonesia wants to use blockchain technology for many things. One of which is for multicurrency services.

A news in Media Indonesia shows that PT POS Indonesia’s Director, Gilarsi Wahju Setijono, explained the blockchain technology can be applied to giro service. It is expected to evolve the giro transaction process. Setijono explain on the news that until today, POS Indonesia has functioned in the financial services such as payment, transfer or remittance to the distribution of former TNI and civil servants. Later, through Digiro.in, giro asset management can be unlimited, crosscurrency or multicurrency to the gold-form of money.

“Multicurrency in the same application can be used as a means of payment. It can also be used to manage assets, as to be used to buy gold that can be disbursed at the post office. Land certificates can also be stored there,” he explained.

Furthermore, Digiro.in system is predicted to reduce transfer cost for TKI from 6%-7% to only 2%. The system will complete POS Indonesia, not only on sales and purchases, but also to manage funding or customer’s assets in blockchain system. For further information, Digiro.in is a blockchain system developed by POS Indonesia by cooperating with Corechain.

There is no further information regarding Digiro.in system and the implementation in POS Indonesia. POS Indonesia’s step in the blockchain technology can be appreciated as a concrete step in seeking technology-based solution.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

POS Indonesia Terapkan Blockchain Melalui Digiro.in

Industri teknologi saat ini diramaikan dengan pembahasan mengenai cryptocurrency, termasuk juga teknologi di belakangnya, blockchain. Teknologi blockchain mendapat banyak sorotan karena dinilai menawarkan sebuah konsep yang mampu mengubah teknologi transaksi dan pertukaran informasi. Sifatnya yang terdesentralisasi secara konsep menawarkan pertukaran informasi yang bisa dengan mudah tersebar dengan keamanan yang diklaim sulit digoyahkan.

Salah satu kabar mengenai blockchain di Indonesia yang cukup ramai adalah turut sertanya salah satu perusahaan plat merah PT POS Indonesia dalam penerapan teknologi ini. Melalui sistem yang dinamai Digiro.in, POS Indonesia ingin memanfaatkan teknologi blockchain untuk banyak hal. Salah satunya adalah untuk layanan multicurrency.

Dalam sebuah pemberitaan Media Indonesia beberapa waktu lalu Direktur Utama PT POS Indonesia Gilarsi Wahju Setijono memaparkan teknologi blockchain bisa diterapkan untuk layanan giro. Hal tersebut diharapkan bisa mengevolusi proses transaksi giro. Dalam pemberitaan tersebut Gilarsi menjelaskan bahwa selama ini POS Indonesia memiliki fungsi dalam pelayanan jasa keuangan, seperti pembayaran, transfer atau pengiriman uang hingga penyaluran pensiunan PNS dan TNI. Nantinya melalui Digiro.in diharapkan pengelolaan aset giro bisa tidak terbatas, lintas mata uang atau multi currency hingga emas dalam bentuk uang.

“Multicurrency dalam aplikasi yang sama bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Bisa juga untuk mengelola aset, seperti digunakan untuk membeli emas yang nantinya tinggal dicairkan di kantor pos. Termasuk sertifikat tanah bisa disimpan di dalamnya,” terangnya.

Selanjutnya sistem Digiro.in juga digadang-gadang bisa menghemat biaya pengiriman uang bagi TKI yang semula 6% sampai 7% menjadi 2%. Sistem tersebut akan melengkapi POS Indonesia tidak hanya sebagai penjualan dan pembelian tetapi juga mengelola dana atau aset nasabah dalam sistem blockchain. Untuk informasi Digiro.in adalah salah satu sistem blockchain yang dikembangkan oleh POS Indonesia hasil kerja sama dengan Corechain.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai sistem Digiro.in dan bagaimana implementasinya di POS Indonesia saat ini. Langkah POS Indonesia dalam implementasi teknologi blockchain dapat diapresiasi sebagai sebuah langkah konkret dalam mencari berinovasi dan mencari solusi berbasis teknologi.

M Cash Creates Enterprise Partnership Program to Support Digital Kiosk Marketing

Digital kiosk provider M Cash push its business performance by launching M Cash Partnership Program targeting enterprise player to market digital kiosk machine in their area.

The partnership aims to enrich kinds of services and products offered by enterprise players, for them to follow the rapid growth of digital and e-commerce business in Indonesia.

This program allows enterprise partners to market their digital products in each business areas by offering electronic, (Electricity) PLN, multifinance, cable TV, transportation ticket, entertainment, attraction rides, games and restaurant vouchers.

A unique feature of M Cash digital is the ability to produce physical card such as telco starter pack, e-toll and gift cards.

“We see this program as an innovation to tighten the competitive act of enterprise players in order to develop more and stay relevant in the growth of market interest,” said Martin Suharlie, M Cash’s President Director, on Tuesday, (12/6).

In its implementation, M Cash offers two partnership packages called “Paket Kios Grosir”. For a mini kiosk package, including a slot of card dispenser up to 200 cards, is offered at 30 million rupiahs. For a large-scale kiosk package with 4 slots of card dispenser up to 200 cards per slot is offered at 75 million rupiahs.

In financing, M Cash team up with Bank Permata as banking partner. With 2,5 million seed funding, enterprise partners can start digital kiosk business. The loan interest rate is 9.0% per year through Public’s Business Credit (KUR) scheme up to three years tenor.

“The program along with Bank Permata vision to be a pioneer in providing innovative financial solution for Indonesians. We will continue to explore all synergi potential with numerous partners to optimize Bank Permata’s intermediate function for all business players,” Bianto Surodjo, Bank Permata’s Retail Director, said.

Besides Bank Permata, M Cash also announces partnership with Pos Indonesia to provide digital box/locker service starting next year. Charles Sitorus, Pos Indonesia’s Information and Technology’s Director explained through this service, companies are expected to provide faster and efficient delivery service.

It will be easier for consumers. For the digital box, is not only available in public companies, but also in various locations which easier to find. It has flexibility to be developed into a daycare in public places such as shopping centers.

“Therefore, looking at the potential, Pos Indonesia set this service as a strategic innovation in adopting digital era development in Indonesia and strengthening company’s network and services in the future,” said Sitorus.

Pos Indonesia currently has 58,700 service points and 4,700 post offices all around Indonesia.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

M Cash Buat Program Kemitraan UMKM Dorong Pemasaran Kios Digital

Perusahaan penyedia mesin kios digital, M Cash, memacu kinerja bisnisnya dengan meluncurkan Program Kemitraan M Cash yang menyasar pelaku UMKM untuk memasarkan mesin kios digital di lokasi usaha mereka.

Program kemitraan ini bertujuan untuk memperkaya ragam layanan dan produk yang ditawarkan pelaku UMKM, sehingga mereka dapat ikut menikmati pertumbuhan bisnis digital dan e-commerce yang sedang pesat di Indonesia.

Dengan program ini, mitra UMKM dapat memasarkan produk digital di lokasi usaha masing-masing dengan menawarkan voucher elektronik, PLN, multifinance, TV berbayar, tiket transportasi, e-voucher hiburan, wahana atraksi, permainan, hingga restoran.

Fitur unik yang dimiliki kios digital M Cash adalah kemampuan mengeluarkan kartu fisik, seperti kartu perdana telco (starter pack), kartu e-toll, dan gift card.

“Kami memandang program ini adalah salah satu bentuk inovasi yang dapat memperkuat daya saing pelaku UMKM agar dapat lebih berkembang dan terus relevan dengan perkembangan selera pasar,” ujar Direktur Utama M Cash Martin Suharlie, Selasa, (6/12).

Dalam implementasi program ini, M Cash menawarkan dua paket kemitraan yaitu “Paket Kios Mini” dan “Paket Kios Grosir”. Untuk Paket Kios Mini, dilengkapi 1 slot card dispenser berkapasitas 200 kartu, ditawarkan dengan harga Rp30 juta. Sementara Paket Kios Grosir dilengkapi dengan 4 slot card dispenser berkapasitas 200 kartu per slot ditawarkan dengan harga Rp75 juta.

Untuk pembiayaannya, M Cash menggandeng Bank Permata sebagai mitra perbankan. Dengan modal awal Rp2,5 juta, mitra UMKM bisa memulai bisnis kios digital. Tingkat bunga pinjaman sebesar 9,0 persen per tahun melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tenor hingga tiga tahun.

“Program ini sejalan dengan visi Bank Permata untuk menjadi pelopor dalam memberikan solusi finansial yang inovatif bagi masyarakat Indonesia. Kami akan terus jajaki semua potensi sinergi dengan banyak mitra untuk mengoptimalkan fungsi intermediari Bank Permata ke seluruh pelaku usaha,” terang Direktur Ritel Bank Permata Bianto Surodjo.

Selain menggandeng Bank Permata, M Cash juga mengumumkan kemitraan dengan Pos Indonesia untuk penyediaan layanan digital box/locker yang akan dimulai pada tahun depan. Direktur Informasi dan Teknologi Pos Indonesia Charles Sitorus menjelaskan lewat layanan ini, perseroan diharapkan mampu memberikan layanan pengiriman yang lebih cepat dan efisien.

Konsumen pun akan lebih dimudahkan. Pasalnya layanan digital box ini tidak hanya tersedia di kantor perseroan saja, namun juga di berbagai macam lokasi yang lebih dekat dan mudah ditemukan. Digital box tersebut juga memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan menjadi tempat penitipan di berbagai tempat umum, seperti pusat perbelanjaan.

“Oleh karena itu, melihat besarnya potensi yang dimiliki, Pos Indonesia memandang layanan digital box ini sebagai salah satu bentuk inovasi strategis dalam mengadopsi perkembangan era digital di Indonesia dan memperkuat jaringan serta layanan perseroan ke depannya,” pungkas Charles.

Saat ini Pos Indonesia memiliki 58.700 titik layanan dan 4.700 kantor pos online tersebar di seluruh Indonesia.

Pinjam Resmikan Kemitraan Strategis dengan Pos Indonesia

Startup gadai online Pinjam meresmikan kemitraan strategis dengan Pos Indonesia, dengan merangkul 20 kantor Pos yang tersebar di Jakarta. Hal ini mengikuti perizinan ruang lingkup yang baru dipegang Pinjam dari OJK.

Kemitraan ini sebenarnya sudah diumumkan sejak April 2017, namun baru diresmikan hari ini (25/10). Alasannya pada tahap awal kedua belah pihak perlu menyatukan sistem, sehingga prosesnya harus ditempuh secara parsial.

“Kami memulainya secara parsial. Satu per satu kantor Pos kami integrasikan. Tujuannya ingin memastikan tumbuhnya itu bisa sesuai model awal yang direncanakan, sehingga bisa kami replikasi saat ekspansi ke daerah lain,” terang Co-Founder dan CEO Pinjam Teguh Ariwibowo, Rabu (25/8).

Untuk model bisnisnya, kantor pos akan menjadi mitra resmi Pinjam sebagai tempat penaksir barang jaminan, menyimpan di brankas, hingga pencairan dana. Hanya saja, tenaga penaksir tetap berasal dari Pinjam yang sebelumnya sudah dilatih selama satu bulan.

Setelah calon nasabah melakukan penaksiran online via situs Pinjam, mereka dapat mengunjungi kantor pos terdekat untuk bertransaksi.

Nantinya nasabah juga dapat langsung menerima pencairan dana lewat Pospay. Pospay adalah sistem pembayaran elektronik yang dimiliki Pos Indonesia dengan menggunakan sistem online payment point (SOPP). Nasabah dapat lebih cepat menerima dana dalam hitungan menit.

Pos Indonesia akan menerima komisi dari setiap pengajuan yang disetujui. Meskipun demikian, Teguh enggan membeberkan persentasenya. Yang penting, sambungnya, jaringan Pos Indonesia yang luas diharapkan dapat mempermudah masyarakat yang selama ini kesulitan menjangkau layanan keuangan.

“Kami dan Pinjam memiliki kesamaan visi dan misi yang ingin memajukan inklusi keuangan. Juga salah satu bentuk transformasi Pos Indonesia dan inovasi produk layanan kami yang terus berkembang,” tambah Direktur Ritel dan Sumber Daya Manusia Pos Indonesia Ira Puspadewi.

Sampai akhir tahun, Ira menargetkan dapat menambah kantor pos hingga 40 titik di wilayah Jakarta. Pada tahun depan dapat menambah hingga 120 kantor di tiga provinsi mengikuti rencana area ekspansi Pinjam. Pinjam berencana untuk ekspansi ke Jawa Timur, Makassar, dan Denpasar sebagai target operasinya.

Saat ini Pinjam telah memiliki tiga cabang utama dan 29 mitra ritel yang terdiri atas toko emas, toko elektronik, toko kamera, dan showroom kendaraan bekas tersebar di seluruh Jakarta.

Buat konsep keagenan

Selain menambah kemitraan, Pinjam juga tengah menyiapkan konsep keagenan untuk individu sebagai tenaga pemasar. Konsep ini dikembangkan sebagai upaya perusahaan yang ingin menyebarluaskan layanannya dapat dinikmati lebih banyak masyarakat.

Untuk menjadi agen, sebelumnya mereka harus menempuh proses verifikasi dengan melampirkan dokumen pribadi dan wawancara. Agen yang berhasil membawa rujukan akan menerima komisi atas imbalannya.

Karena hanya bertugas sebagai perpanjangan tangan, agen tidak diperbolehkan melakukan penaksiran. Taksir hanya boleh dilakukan di lokasi mitra untuk menjaga keamanan.

Pada tahap awal, konsep ini dimulai dengan kemitraan lewat Pos Indonesia. Karyawan Pos maupun individu dapat menjadi agen Pinjam.

“Kami akan rutin mengadakan workshop secara offline untuk memastikan mereka teredukasi sebagai perpanjangan tangan Pinjam. Apabila dalam kurun beberapa waktu tidak perform, kami akan terapkan sistem terminasi,” pungkas Teguh.

Pos Logistik Indonesia dan Rencana Akuisisi Tiga Startup Teknologi

Pos Logistik Indonesia, anak perusahaan Pos Indonesia, berencana untuk mengakusisi tiga startup teknologi di bidang enterprise solution, mobile application, dan big data analytics tahun ini. Langkah ini diambil sebagai bagian dari transformasi digital yang dilakukan dalam tubuh Pos Logistik Indonesia. Bila semua berjalan sesuai rencana, Initial Public Offering (IPO) di tahun 2020 menjadi target berikutnya yang ingin dicapai.

Rencana akuisisi tiga startup teknologi Pos Logistik Indonesia

CEO Pos Logistik Indonesia Yan Hendry Jauwena mengatakan, “Kami di Pos Logistik akan melakukan transformasi digital dengan investasi di tech startup company [lewat akuisisi] untuk memperkuat posisi Pos Logistik agar siap melayani konsumen-konsumen yang dimiliki, khususnya di area e-commerce logistics service.”

Yan melanjutkan lebih jauh bahwa alasannya memilih startup di sektor enterprise solution yaitu agar platform bekerja perusahaan berada di atas teknologi yang dapat memberikan efesiensi dari sisi proses kerja. Dengan kata lain, tidak dilakukan secara manual lagi.

“Memang ada solusi enterprise yang ditawarkan dari sistem provider merek ternama yang banyak di pakai oleh perusahaan besar, tetapi kami memilih jalan ini karena ingin dapat menyesuaikan sendiri sistem kami di waktu mendatang untuk bisa adaptasi dengan market lebih cepat. Untuk itu, kami memutuskan melakukannya sendiri dengan jalan berinvestasi di dalam perusahaan jenis ini,” tegas Yan.

Sementara itu dipilihnya startup di sektor mobile application didasari pada kebutuhan konsumen untuk kemudahan layanan. Yan menjelaskan bahwa Pos Indonesia grup sendiri melihat ada kebutuhan konsumen yang bisa dijawab dengan aplikasi, seperti order management for logistics and transport, payment, ataupun integrasi dengan produk lain yang bisa memberikan solusi yang lebih baik nantinya.

Terakhir, startup di sektor big data dipilih karena Yan percaya inforamsi berbasis data yang kuat bisa mendorong bisnis di grup Pos Indonesia atau Pos Logistik Indonesia ke arah yang lebih baik.

Yang mengatakan, “Simply kami tahu di era big data saat ini, dan waktu mendatang, kami perlu informasi yang berbais data yang kuat untuk men-drive bisnis di grup kami di Pos Indonesia maupun Pos Logistik. Untuk itu kami siapkan [rencana akusisi di startup big data] agar setiap keputusan bisnis bisa di ambil berdasarkan informasi yang bermodalkan data yang tajam untuk strategi yang akan di lakukan di waktu mendatang.”

Saat ini, proses akusisi tiga startup tersebut masih dalam tahap due diligence. Bila sesuai rencana, Pos Logistik akan mengumumkan akusisi di kuartal ketiga tahun ini. Pos Logistik Indonesia sendiri akan memiliki 90 persen saham di masing-masing tiga startups tersebut.

Transformasi digital Pos Logistik Indonesia dan rencana IPO di 2020

Satu hal yang perlu diketahui, rencana akuisisi startup teknologi yang akan dilancarakan Pos Logistik Indonesia ini tidak akan mengambil startup yang masih baru atau fresh from the oven. Salah satu alasannya adalah regulasi perusahaan yang membatasi sebagai bagian dari institusi BUMN.

Di samping itu, tujuan utama dari transformasi digital Pos logistik Indonesia sendiri adalah untuk membangun keunggulan layanan berbasis teknologi yang bisa mengangkat portofolio perusahaan hingga bisa mengajukan IPO di tahun 2020. Selain akuisisi, langkah transformasi digital dalam tubuh perusahaan juga dimulai dari hal yang kecil seperti mengubah perilaku dalam menggunakan teknologi. Contohnya dalam menggunakan email.

“Sederhananya, kami sangat tahu kondisi kami dan tahu mau ke mana kami bawa transformasi digital dan teknologi di tubuh korporasi kami. Untuk itu kami mulai dengan yang kecil, you have to walk before you can run,” kata Yan.

Pos Logistik juga memiliki divisi ICT (Information Commucation Technology) sendiri saat ini yang digawangi oleh orang-orang terbaik dalam bidang IT logistics dan e-commerce. Divisi  IT yang sebelumnya difungsikan sebagai support ini pun kini berada di bawah divisi operation yang dipimpin oleh COO Pos Logistik Indonesia Syaiful Rachman.

Yan mengatakan, “Divisi teknologi sudah ada sejak Pos Logistik berdiri, tetapi pada awalnya tidak berada di bawah operation karena difungsikan sebagai support. Sekarang kami menaruhnya di bawah operation karena fungsinya […] jadi strategic dan jadi ada competitive advantage-nya. Kami [bisa] scale up timnya dengan orang infrastuktur IT sendiri, sistem integrasi sendiri, dan software development sendiri.”

“Dampaknya, ICT team kami akan segera merevolusi cara kami bekerja di waktu mendatang yang akan mendatangkan banyak keunggulan yang bisa memberikan solusi kepada custumers, khususnya juga di bidang e-commerce logistics,” tandas Yan.

Gandeng Pos Indonesia, Tokopedia Tambah Metode Pembayaran

Tokopedia hari ini mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan Pos Indonesia untuk menambah pilihan metode pembayaran miliknya. Dengan kerja sama ini memungkinkan pengguna Tokopedia untuk bisa membayar transaksi mereka di kantor atau agen pos terdekat.

“Kini Toppers [pengguna Tokopedia] juga bisa membayar barang pesanannya lewat kantor atau agen pos,” ungkap Vice President Tokopedia Melissa Siska Juminto.

Bagi pengguna yang ingin menggunakan metode pembayaran ini tinggal memilih Pos Indonesia di kolom metode pembayaran. Setelah itu pengguna akan mendapatkan kode pembayaran yang kemudian di tunjukkan kepada petugas kantor atau agen pos tempat dilakukan pembayaran. Selanjutnya sistem Tokopedia akan secara otomatis memverifikasi kode tersebut dan pesanan langsung diteruskan ke penjual.

Ini bukan kali pertama Tokopedia berinovasi dengan metode pembayaran. Sebelumnya dengan pendekatan yang sama (online to offline) Tokopedia juga telah menggandeng Indomaret dan 7-Eleven untuk memungkinkan penggunanya membayar di gerai-gerai Indomaret dan 7-Eleven terdekat.

Menyediakan sebanyak mungkin metode pembayaran memang merupakan satu dari banyak strategi untuk mendapatkan pengguna. Dengan pilihan dan kemudahan yang ditawarkan tentu akan menambah nilai lebih pada pengalaman pengguna. Termasuk pendekatan online to offline yang bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang belum memiliki atau belum terbiasa menggunakan layanan perbankan.

Seperti diungkapkan Melissa dalam rilisnya, pihak Tokopedia berharap dengan kerja sama ini bisa lebih memudahkan pengguna Tokopedia dalam bertransaksi, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.

“Pos Indonesia memiliki ribuan kantor dan puluhan ribu agen yang tersebar di seluruh Indonesia. Toppers yang tinggal di kota-kota kecil kini bisa merasakan kemudahan pembayaran barang pesanan melalui kantor atau agen pos terdekat,” tutur Melissa.

Application Information Will Show Up Here

Lazada Gandeng Pos Indonesia Permudah Proses Pengembalian Barang

E-commerce dan penyedia jasa logistik adalah layanan yang saling diuntungkan satu sama lain. Kerja sama kedua jenis layanan pun tentu akan memberikan dampak positif bagi keduanya. Lazada Indonesia mengumumkan kerja sama PT Pos Indonesia yang memungkinkan pembeli di Lazada melakukan proses pengembalian barang dengan menitipkannya secara gratis di Kantor Pos.

Dari keterangan yang diterima DailySocial, mulai hari ini (27/4) para konsumen Laza Indonesia dapat melakukan pengembalian barang, yang hasilnya tidak sesuai harapan konsumen, secara gratis melalui Kantor Pos yang tersebar di lebih dari 4.000 titik di seluruh wilayah Indonesia. Lazada dijelaskan telah mengintegrasikan sistemnya dengan PT Pos Indonesia untuk melacak status barang yang dikembalikan oleh konsumen melalui Kantor Pos.

“Bagi Lazada, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online menjadi prioritas utama. Hal ini meliputi memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pengembalian barang, apabila barang yang mereka terima tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Untuk itu, kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memudahkan konsumen dalam mengembalikan barang,” jelas co-CEO Lazada Indonesia Florian Holm.

Dalam rilisnya pihak Lazada juga mengklaim bahwa Lazada merupakan e-commerce pertama yang menghadirkan kebijakan perlindungan konsumen yang meliputi pengembalian produk, pengembalian dana dan penggantian produk. Kebijakan ini menurut mereka dihadirkan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online.

Di sisi lain VP Komunikasi Korporat PT Pos Indonesia Bambang Dwi Purwanto mengungkapkan bahwa untuk saat ini logistik masih menjadi isu utama yang dihadapi oleh para pelaku e-commerce di Indonesia. Kerja sama yang terjalin dengan Lazada ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, tidak hanya untuk keduanya tapi juga keseluruhan pasar e-commerce di tanah air.