Moka Terintegrasi dengan Layanan OVO, TCASH, dan DANA

Moka sebagai startup penyedia layanan point-of-sale (POS) berbasis cloud mengumumkan kerja sama strategis bersama OVO, TCASH dan DANA untuk integrasi sistem pembayaran. Kini merchant yang berlangganan Moka bisa memanfaatkan layanan penjualan sekaligus pembayaran terpadu di satu platform.

Kerja sama tersebut dinilai Co-Founder & CEO Moka, Heryanto Tanjo, sebagai langkah konkret bagi startupnya dalam memasuki babak baru di industri point-of-sale Indonesia. Implementasi e-payment diharapkan dapat memobilisasi pelanggan untuk lebih nyaman bertransaksi, sehingga memberikan dampak baik kepada merchant itu sendiri.

Dengan adanya pembaruan sistem, Moka juga berambisi untuk memperluas jangkauan pelayanan di seluruh Indonesia. Hingga saat ini Moka telah menjangkau lebih dari 10 ribu pengguna di berbagai wilayah di Indonesia. Pada tahun 2017 tercatat terdapat lebih dari 50 juta transaksi senilai $600 juta.

“Besar harapan kami agar integrasi inovatif ini bisa menjadi solusi bagi pelaku bisnis untuk terus meningkatkan skala bisnisnya. Kami berkomitmen agar selalu memberikan solusi teknologi terbaik bagi seluruh merchant, dan memperluas pelayanan lainnya agar pelaku bisnis dapat tumbuh bersama Moka,” ujar Heryanto.

Layanan e-payment yang digandeng Moka merupakan yang cukup bertumbuh saat ini. Sebaran pengguna OVO mencapai 9,5 juta pengguna, sementara TCASH sudah mencapai 20 juta pengguna tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk saat ini yang sudah terintegrasi dan bisa digunakan secara penuh untuk pembayaran di Moka adalah layanan OVO, sementara untuk TCASH dan DANA akan segera menyusul dalam waktu dekat.

“Kemitraan dengan Moka adalah kerja sama yang menguntungkan kedua belah pihak, di mana dapat membantu kami memperluas jangkauan layanan OVO di gerai fisik serta meningkatkan transaksi. Selain itu, kami juga memiliki tujuan untuk mendukung para pemilik bisnis dengan memberi akses akan pelanggan berkualitas dan memungkinkan pembayaran elektronik, loyalty points, dan penawaran eksklusif secara lebih mudah,” ujar Adrian Suherman, Presiden Direktur OVO.

Layanan Moka sendiri sudah dihadirkan sejak tahun 2014 dalam bentuk SaaS (Software as a Services). Beberapa layanan yang disuguhkan untuk pelaku bisnis (khususnya UKM) meliputi fitur adubustrasu penjualan, inventaris, operasional, loyalty program untuk pelanggan, ingredient inventory, hingga fitur merchant intelligence yang dapat membantu merchant untuk menganalisis kinerja bisnis.

Application Information Will Show Up Here

IDEC Kembali Adakan Workshop Kewirausahaan, Bahas “Pitch Deck” dan Layanan POS

Indonesia Entrepreneur Center (IDEC) akan kembali mengadakan acara bertajuk workshop dan seminar kewirausahaan. Kali ini memfokuskan untuk memberikan pengetahuan bagi wirausahawan digital yang tengah merintis bisnis di bidang ritel. Acara workshop bulan ini akan dilaksanakan pada 31 Maret 2018 mendatang bertempat di Wisma Barito Pacific, Jakarta Barat. Dalam acara ini akan dibahas tentang bagaimana seorang pemilik usaha dapat memberikan presentasi atau pitch yang baik ke investor.

Maredith Peng selaku direktur Connector.ID dan konsultan senior ANGIN akan menjadi pemateri dalam workshop ini. Meredith akan berbagi ilmu mengenai seperti apa yang baik, apa saja yang harus ada dalam sebuah pitch deck, dan apakah ada pitch deck berbeda untuk jenis investor yang berbeda. Meredith juga akan secara langsung mengajak peserta untuk membuat pitch deck dan akan memberikan tanggapan kepada pitch deck yang telah dibuat.

Selain acara workshop, IDEC juga akan menyelenggarakan seminar mengangkat tema peranan layanan berbasis Point of Sales (POS) untuk membantu akselerasi bisnis ritel. Pemateri yang dihadirkan adalah Bayu Ramadhan, VP Brand & Marketing MOKA. Secara khusus seminar ini mengangkat judul besar “Secret Suce to Increase Your Retail Business”. Seminar akan berlangsung pada 10 April 2018 mendatang, dimulai pukul 14.00 bertempat di Centennial Tower, Jakarta Selatan.

Dua acara tersebut di atas merupakan bagian dari komitmen IDEC untuk membantu peningkatan kualitas wirausahawan lokal. Sejak mengawali debut di tahun 2017, IDEC telah berhasil menyelenggarakan 23 kegiatan seminar/workshop dan 5 kegiatan bertema expert dating. Pendekatan berbasis event seperti ini dinilai menjadi langkah yang sesuai, karena dengan mempertemukan peserta dengan pelaku bisnis, berbagai pemahaman dapat ditanamkan secara efisien. Terlebih IDEC membatasi jumlah peserta di setiap acara, rata-rata berbentuk kelas kecil.

IDEC mengharapkan, dengan inisiatif yang digalakkan wirausahawan Indonesia tidak perlu mencari jauh-jauh kesempatan untuk belajar dari dan bertemu dengan mentor andal serta pakar dalam dunia bisnis. IDEC hadir di tengah masyarakat Indonesia untuk memfasilitasi wirausahawan Indonesia dengan seminar, workshop dan program kewirausahaan lainnya.

Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran ke acara, silakan kunjungi tautan berikut: workshop dan seminar.

Disclosure: DailySocial merupakan media partner untuk Indonesia Entrepreneur Center (IDEC).

Pundi X Mulai Distribusikan Perangkat POS Berbasis Cryptocurrency di Indonesia

Pundi X dengan platform POS (Point of Sale) berupaya memudahkan masyarakat melakukan transaksi berbasis cryptocurrency untuk keseharian. Perangkat POS dari Pundi X akan bisa digunakan di toko atau merchant sehingga masyarakat lebih mudah untuk menjangkaunya.

Di awal tahun 2018 ini, Pundi X akan melanjutkan crowdsale pada tanggal 21 Januari hingga 31 Januari. Selain itu Pundi X juga tengah gencar mempromosikan perangkat Pundi X di beberapa negara. Dari informasi yang kami terima, Pundi X akan memulainya di Jakarta, Bali dan Singapura, kemudian di lanjutkan ke negara-negara lain.

“Untuk tahun 2018, kami akan fokus untuk mendistribusikan perangkat POS kami sebagai starting point di Jakarta, Bali, dan Singapura. Selain itu kami juga akan mencari rekanan untuk bekerja sama mengembangkan Pundi X. Sejauh ini banyak sekali pemain besar di dunia blockchain yang telah bekerja sama dengan Pundi X, seperti NEM, Stellar Lumens dan QTUM,” jelas Product Manager Pundi X Indra Winarta.

Pundi X direncanakan akan meluncurkan tiga buah perangkat yang berbeda-beda. Perangkat-perangkat tersebut dibuat untuk menyesuaikan merchant. Misalnya X POS 1 yang memiliki codename Mount Agung. Disediakan untuk merchant atau toko yang memiliki tempat terbatas, seperti cafe atau restoran.

Lalu perangkat POS yang memiliki codename Halla, disiapkan dengan layar besar dan didesain untuk merchant atau toko yang memiliki tempat kosong lumayan besar seperti toko-toko ritel. Untuk perangkat versi kedua (Jade Dragon Snow Mountain) dan ketiga (Halla) sudah dikembangkan dan bisa menerima pembayaran menggunakan kartu kredit Visa dan Master.

Indra menjelaskan untuk masa awal pihaknya hanya meluncurkan perangkat POS dalam jumlah kecil. Namun pihaknya juga telah mengirimkan beberapa perangkat POS ke beberapa negara seperti Amerika, Jepang, India, Korea Selatan, dan Inggris untuk melakukan pengujian oleh tim expert Pundi X yang ada di masing-masing negara tersebut.

Indonesia menjadi salah satu negara awal Pundi X. Sejauh ini belum ada aturan yang melarang jual beli cryptocurrency sehingga Bali dipilih menjadi salah satu kota awal.

“Sejauh ini, aturan di Indonesia hanya melarang penggunaan cryptocurrency sebagai alat tukar. Untuk transaksi jual-beli barang kami akan mematuhi aturan ini di Indonesia. Kami akan berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku,” terang Indra.

Cryptocurrency, terlebih Bitcoin sekarang memang menjadi salah satu topik bahasan yang mulai banyak dibicarakan. Pihak Pundi X juga menuturkan bahwa pihaknya tertarik untuk mengenalkan teknologi blockchain di Indonesia, karena blockchain pada dasarnya tidak hanya soal cryptocurrency atau Bicotin. Masih banyak solusi yang bisa dihadirkan oleh teknologi blockchain.

“Untuk itulah, kami sangat bangga dapat menjadi salah satu anggota pertama dari Asosiasi Blockchain Indonesia terdiri dari beberapa pemain blockchain di Indonesia, seperti Oscar Darmawan, CEO dari Bitcoin Indonesia sehingga kami dapat mengedukasikan blockchain ke seluruh penjuru Indonesia,” pungkas Indra.

NADIPOS Berikan Kemudahan Industri Kuliner Melalui Teknologi Komputasi Awan

Mengandalkan teknologi komputasi awan, platform manajemen untuk restoran, food truck dan layanan F&B lainnya, NADIPOS menyediakan layanan terpadu untuk memudahkan pengaturan sistem pembayaran dan keuangan. Kepada DailySocial, CEO NADIPOS Tarun Agarwal mengungkapkan NADIPOS yang diluncurkan sejak tahun 2015 lalu ingin membantu industri kuliner di Indonesia.

“Setelah berbicara dengan ratusan teman dan pemilik industri F&B. Kami menyadari banyak masalah dalam memulai dan mengelola bisnis F&B dan pilihan sulit juga mahal yang tersedia di pasar. Oleh karena itu kami memulai dengan sistem point of sales (POS) yang mudah digunakan dari manapun, kapanpun,” kata Tarun.

NADIPOS dapat diunduh di perangkat Android dan digunakan untuk menghubungkan beberapa printer, laci kas dan terminal di bisnis F&B kecil, besar atau multi-lantai. Nantinya informasi dari perangkat dapat dikirim ke back office berbasis komputasi awan di mana pemilik dan pengelola dapat melihat analisis penjualan, inventaris, pelanggan, staf, dan keuangan secara langsung.

“Solusi dari kami menggunakan router NADI untuk mengoperasikan dan menghubungkan semua perangkat namun dapat bekerja dalam mode online atau offline dengan semua printer yang masih bekerja,” kata Tarun.

Kemudahan yang ditawarkan NADIPOS diharapkan bisa dimanfaatkan oleh restoran hingga pemilik bisnis kuliner lainnya di Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Secara khusus NADIPOS menargetkan bisnis F&B seperti restoran, Bar / Lounge, Café / Bakery, Food Truck, Bazaar, Kios dan lainnya.

“Kami bekerja dengan restoran baru dan lama yang berjuang untuk mengelola restoran mereka dan ingin berkembang lebih jauh,” ujar Tarun.

Manfaat lebih yang ditawarkan NADIPOS

Saat ini sudah banyak sistem POS untuk restoran dan bisnis kuliner lainnya yang tersedia di Indonesia, namun demikian untuk memberikan layanan yang lebih, NADIPOS mengklaim memiliki perbedaan yang tidak dimiliki oleh layanan lainnya.

NADIPOS disebutkan merupakan satu-satunya POS di pasar yang memiliki konektivitas nirkabel penuh di antara semua perangkatnya dan dirancang khusus untuk mengerti industri F&B dengan berbagai fitur yang dibutuhkan. Melalui solusi berbasis tablet sehingga lebih mudah digunakan dan upgrade.

”NADIPOS bukan hanya sistem POS yang lengkap namun memungkinkan pemilik mengelola persediaan, pelanggan, staf dan keuangan dalam satu sistem,” kata Tarun.

Di tahun 2017 ini masih banyak rencana yang bakal dilancarkan oleh NADIPOS, termasuk ekspansi ke kota-kota lain di Indonesia. NADIPOS juga terpilih sebagai salah satu wakil Indonesia di Google Launchpad Accelerator batch keempat.

“Rencana kami tahun 2017 ini adalah untuk mengembangkan basis klien kami dengan mendirikan kantor cabang di kota-kota besar dan memberikan fitur unik yang khusus untuk industri F&B yang membantu bisnis mereka,” tutup Tarun.

Application Information Will Show Up Here

KliknKlin Tawarkan Peluang Usaha Baru Melalui LaundryKlin

Satu tahun menjalankan bisnis sebagai layanan laundry on-demand di Jakarta, KliknKlin startup lokal yang didirikan oleh Raka Destama (Co-Founder & CEO), Jeremia Michael (Co-Founder & Managing Director), Irfan Fadhila (Co-Founder & CTO) dan Simon Siahaan (COO), tahun 2017 ini menghadirkan inovasi yang diklaim mampu memberikan peluang kerja baru kepada masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri.

Kepada DailySocial, Co-Founder dan Managing Director KliknKlin Jeremia Michael mengungkapkan, saat ini KliknKlin telah memperluas wilayah layanan bukan hanya di Jakarta, namun dalam waktu 1-2 bulan mendatang mulai membuka layanan di kota Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Surabaya, dan Semarang. Saat ini KliknKlin telah memiliki kantor cabang di Bandung.

Jumlah pengguna KliknKlin sampai saat ini ada sekitar 20 ribu. Untuk mitra yaitu pemilik laundry yang telah bergabung dengan KliknKlin saat ini sudah mencapai angka ratusan. Sedangkan terkait dengan kategori layanan laundry yang saat ini tersedia di KliknKlin di antaranya adalah laundry kiloan, laundry satuan dan laundry express.

“Untuk ke depannya kami juga berencana untuk menambah fitur laundry sepatu, laundry karpet, laundry tas, laundry premium. Sementara untuk wilayah layanan diharapkan tahun 2017 ini bisa menjangkau 12 kota besar di Indonesia,” kata Jeremia.

Setelah sebelumnya hanya tersedia di aplikasi mobile platform Android, awal tahun 2017 ini KliknKlin telah merilis aplikasi mobile versi iOS.

Layanan POS dan LaundryKlin

Tim KliknKlin

Selain menambah jumlah pengguna dan mitra, tahun 2017 ini KliknKlin juga memperluas bisnis dengan menghadirkan sister company bernama LaundryKlin. Layanan terkini dari KliknKlin ini menawarkan kesempatan kepada masyarakat yang ingin memiliki usaha sendiri dengan membuka outlet laundry.

“Melalui LaundryKlin kami menawarkan peluang usaha untuk berbisnis dan mempunyai outlet laundry dengan cakupan seluruh kota di Indonesia,” kata Jeremia.

Untuk mendukung usaha tersebut KliknKlin juga memiliki sistem POS khusus untuk pemilik usaha, yang berfungsi memonitor jumlah transaksi, laporan keuangan dan pembukuan setiap harinya.

“POS menjadi media penunjang untuk menjadi laporan pembukuan dan keuangan bagi para investor (yang mengambil peluang usaha LaundryKlin). Jadi investor bisa tracking transaksi harian dari outlet mereka masing-masing,” kata Jeremia.

Saat ini hampir semua pemilik usaha di LaundryKlin telah memanfaatkan sistem POS buatan KliknKlin, dengan desain yang dibuat khusus layaknya outlet laundry premium. Saat ini LaundryKlin sudah tersedia di seluruh kota di Indonesia, terutama di kota-kota besar.

“Dengan adanya LaundryKlin, kita ingin mengajak semua calon pengusaha  untuk bisa membuka dan mempunyai bisnis Laundry sendiri, yang kami tawarkan dari USP-nya adalah online order tersebut,” tutup Jeremia.

Application Information Will Show Up Here

Daftar Layanan Manajemen Keuangan untuk UKM Indonesia

Manajemen keuangan yang rapi menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha kecil menengah. Sebagai pelaku bisnis dengan skala yang tidak terlalu besar, tak sedikit dari orang-orang di dalamnya menganggap pencatatan keuangan dan tata kelola aktiva tidak terlalu penting. Padahal, untuk berhasil dalam bisnis, dibutuhkan dukungan yang solid dari segala aspek, bukan hanya soal modal, ide dan pemasaran. Tapi juga hal kecil seperti penggajian, pencatatan penjualan, dan aliran kas.

Di era digital sekarang, kita beruntung dipertemukan oleh internet. Di mana kini bermunculan sejumlah layanan manajemen keuangan dalam berbagai skala yang menawarkan solusi pengelolaan finansial khususnya bagi para pelaku UKM. Beberapa di antaranya:

MOKA

42033-Logo-MOKA-Selling-Made-Easy-01

MOKA adalah startup layanan point-of–sale mobile (mPOS) yang telah beroperasi di Indonesia sejak 2014. Menyasar UKM, MOKA menawarkan sistem POS yang lebih modern, lebih murah dan mudah dipergunakan.

Moka menerapkan biaya berlangganan bulanan, tergantung pada jumlah barang. Manfaat lain dari Moka adalah bahwa data transaksi langsung tersimpan di cloud. Hal ini tidak hanya memberikan jaminan keamanan. Teknologi berbasis cloud juga memungkinkan pengguan dapat mengakses data penjualan kapan saja, dan di mana saja.

Application Information Will Show Up Here

 

Olsera

Olsera

Seperti MOKA, Olsera menawarkan solusi manajemen terpadu untuk UKM dengan mengandalkan dukungan teknologi. Bermarkas di Batam, Olsera mempunyai tiga layanan utama, yaitu Point of Sale (POS), Online Store, hingga Mobile Apps untuk Android dan iOS. Olsera hadir untuk memberikan kemudahan dalam mengelola produk, persediaan dan laporan manajemen baik untuk bisnis kecil menengah berbasis offline atau online.

Application Information Will Show Up Here

 

Sleekr

Sleekr

Sleekr adalah startup yang berada di bawah bendera Harnods, agensi yang fokus pada usaha pengembangan solusi digital bagi korporat. Sukses diterapkan di internal Harnods, Sleekr pun dilempar ke publik khusus untuk para pelaku UKM. Menyajikan layanan manajemen sumber daya manusia mulai dari pencatatan data karyawan, kebijakan privasi, gaji, cuti dan absensi berbasis teknologi.

CyberLabs

CyberLabs

CyberLabs mempunyai tiga layanan utama, yaitu Atom, Hydro dan Molecule. Layanan Atom menawarkan solusi pembuatan aplikasi mobile berbasis iOS, Android dan Windows. Sedangkan Hydro untuk UKM yang ingin membuat situs ecommerce. Kemudian Molecule, layanan Point of Sale yang merupakan layanan paling bungsu dari Cyberlabs.

Modalku

Modalku

Modalku yang merupakan perusahaan teknologi pinjam meminjam langsung (peer-to-peer lending) yang berada di bawah PT Mitrausaha Indonesia Group. Diluncurkan pada awal tahun 2016 lalu, Modalku adalah model bisnis pertama di Indonesia yang meluncurkan produk bisnis alternatif dari investasi yang berbasis teknologi digital.

Application Information Will Show Up Here

 

Cashlez
cashlez

PT Cashlez Worldwide Indonesia (Cashlez) ikut meramaikan sektor bisnis kelas menengah dengan menawarkan layanan dongle mPOS (mobile point of sales) yang sudah menyediakanpenggunaan PIN untuk otorisasi kartu debit dan kredit. Layanan yang juga tersedia di platform Android ini menawarkan banyak kemudahan, seperti e-receipt, photo description, dan calculator.

Application Information Will Show Up Here

 

Jurnal.id

jurnalid

Jurnal merupakan startup lokal yang menawarkan layanan piranti lunak akunting berbasis cloud yang menjanjikan kemudahan dan keamanan. Menyasar usaha kecil dan menengah di Indonesia, Jurnal ingin memberikan solusi permasalahan terkait administrasi, operasional, dan perpajakan kepada pelaku usaha.

Zahir

zahir-pos-6

PT Zahir Internasional menghadirkan produk peranti lunak akuntansi yang ditempa oleh pengalaman selama 20 tahun. Beberapa produk yang mereka tawarkan, antara lain Zahir Accounting 6, Zahir Point of Sale (POS) 6, Zahir POS Mobile, Zahir Report Server 6, Zahir Sales Order Mobile, Zahir Enterprise Plus, dan Zahir Online.

Hingga tahun 2016 ini, Zahir telah digunakan oleh lebih dari 30.000 perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar dengan 50.000-an pengguna (user/ lisensi) di Indonesia dan juga mancanegara.

Application Information Will Show Up Here

 

Itu dia 8 startup lokal yang menawarkan manajemen keuangan bagi para pelaku bisnis kecil menengah. Masing-masing punya keunggulan dan faktor pembeda. Sebagian berupaya mencakup beberapa layanan lain demi memenuhi kebutuhan di segmen yang lain.

Sumber gambar header Pixabay.

Turboly Bantu Bisnis UKM dengan Teknologi SaaS

Ada banyak pilihan bagi usaha kecil menengah untuk mengadopsi teknologi, lebih spesifiknya perangkat lunak. Beberapa di antaranya bisa dengan membeli perangkat lunak dari software house, membeli perorangan atau menggunakan model sistem sewa. Opsi terakhir ini yang menjadi peluang bagi startup yang menyediakan sistem manajemen seperti POS (Point Of Sale), ERP (Enterprise Resource Planning), dan sistem manajemen lainnya. Salah satu startup yang ada di segmen ini adalah Turboly.

Ide awal Turboly berangkat dari masih banyaknya usaha kecil dan menengah masih banyak yang menggunakan manual dalam hal manajemennya. Hal ini tidak lepas dari sistem ERP yang ada di pasaran dinilai terlalu mahal. Karena tidak adanya sistem tersebut maka kontrol atas inventaris, keuangan dan pajak menjadi berantakan. Kepada DailySocial, Founder Turboly Santoso Suratso menegaskan Turboly hadir untuk memecahkan permasalahan tersebut.

“Platform kami adalah modern cloud based integrated accounting / ERP system untuk multi-outlet businesses yang sedang berkembang. Platform kami unik karena memiliki fiture Franchise-Ready yang sangat menguntungkan untuk pemilik multi-store,” papar Santoso.

Santoso juga menjelaskan bahwa saat ini Turboly menargetkan untuk menggaet pengguna dari kalangan usaha kecil dan menengah seperti usaha yang memiliki multi outlet / store, franchise, dan perusahaan menengah dan perusahaan kecil.

Santoso bersama dengan Co-founder Romi Hartanto dan dengan pendanaan yang masih mengandalkan pribadi bersama-sama berusaha membawa Turboly mendapat lebih banyak pengguna. Meski baru beberapa bulan didirikan dengan nama resmi PT Turboly Teknologi Indonesia, proses pengembangannya sudah dimulai sekitar satu tahun.

Saat ini Turboly sudah menangani beberapa pelanggan di berbagai kota, seperti Medan, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Dengan beberapa fitur andalan seperti fitur akunting, fitur POS, mini ERP, dan memberikan pilihan kustomisasi, termasuk dengan teknologi berbasis cloud,  Turboly optimis bisa meraih banyak pengguna.

“Tantangan utama bukan di teknologi tapi di mental pengusaha kecil menengah, yang mana sudah kami siapkan sistem training dan sistem konsultan (multilevel) untuk memberi pengajaran atas akuntansi yang terpadu dan benar. Ini bisa lewat video training dan assisted on boarding process,” terang Santoso.

Perkuat Lini Tablet Untuk Bisnis, Asus ZenPad M Series Hadir Dengan Dukungan ADAM

Menjelang perhelatan Mobile World Congress (MWC) 2016, Asus diam-diam telah merilis dua buah perangkat tablet baru yang bertajuk ASUS ZenPad M. Perangkat tablet yang lebih menyasar untuk pengguna bisnis ini hadir dengan software tambahan bernama ADAM.

Continue reading Perkuat Lini Tablet Untuk Bisnis, Asus ZenPad M Series Hadir Dengan Dukungan ADAM

Kazir Targetkan Solusi Kasir Online untuk UKM

Sudah banyak tersedianya aplikasi POS (Poin of Sales), baik yang open source maupun yang berbayar, tak membuat Kazir tak gentar menghadapi persaingan dengan solusi digitalisasi kasir yang mereka tawarkan. Aplikasi yang dikembangkan Andromedia Group optimis dengan menyasar market UKM dan usaha mikro lainnya yang merupakan early adopter teknologi.

Meski konsep yang diusung Kazir ini bisa disebut mainstream, tim Kazir tetap optimis dengan keunggulan yang mereka miliki mampu menjadi solusi utama bagi para UKM dan usaha mikro. Mereka mengklaim bahwa Kazir didesain sedemikian rupa agar mudah digunakan oleh early adopter teknologi. Selain itu dengan fitur yang lengkap dan setup yang cepat bisa memudahkan dan memanjakan penggunanya.

Zaenal Arifin, Co-Founder Kazir, kepada DailySocial menjelaskan mereka memang secara khusus menargetkan perusahaan mikro dan UKM seperti pedagang kaki lima, toko ritel kecil di pusat perdagangan, pedagang pasar, toko pinggir jalan, dan sejenisnya.

Menyediakan fitur sesuai kebutuhan

Secara default Kazir menawarkan versi gratis yang bisa digunakan di semua gawai ber-platform Andorid. Jika pengguna merasa terbantu dengan aplikasi Kazir, mereka telah menyiapkan layanan Kazir dengan integrasi ke layanan penyimpanan cloud dan memungkinkan pengguna menggunakan Kazir untuk lokasi toko atau bisnis di banyak tempat.

“Untuk versi cloud kami menyediakan jaminan akan kerahasiaan data dan keamanan. Dan secara berkala akan dilakukan backup data secara periodik,” terang Zaenal.

Memang bukan perkara mudah untuk memenangi persaingan di sektor bisnis mainstream. Banyak strategi yang harus di lakukan. Bagi Kazir, salah satu tantangan untuk mengembangkan bisnisnya justru ada pada mengedukasi pelanggan. Sebab dari segmen yang mereka incar yakni UKM dan bisnis mikro lainnya jelas masih banyak yang belum cakap menggunakan teknologi dan memandang sebagai sesuatu yang mahal.

“Tantangan terbesar saat ini adalah mengedukasi segment user kelas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang sebagian besar masih melihat IT adalah biaya dan susah dalam pengoperasian. Maka Kazir menjawab ini dengan solusi cepat, lengkap dan murah. Hanya dengan smartphone atau tablet, maka Kazir siap membantu bisnis mereka,” papar Zaenal.

Saat ini Kazir baru memiliki sekitar 50 pengguna aktif, namun mereka tetap optimis ke depan akan menjadi penyedia POS terbaik untuk kalangan UKM dan usaha mikro dengan berkelanjutan menambahkan fitur-fitur yang dibutuhkan penggunanya.