Nvidia Luncurkan RTX 2060 12 GB, Performa Sedikit di atas Versi Standarnya

Februari lalu, Nvidia mengungkap rencananya untuk memproduksi kembali RTX 2060 dan GTX 1050 Ti sebagai salah satu solusi untuk mengantisipasi isu kelangkaan stok kartu grafis yang terus berkelanjutan. Ketimbang sebatas berwacana, Nvidia rupanya sudah siap untuk mengeksekusi rencana tersebut dalam waktu dekat.

Kepada The Verge, Nvidia mengonfirmasi bahwa mereka akan segera merilis varian baru RTX 2060 Founders Edition yang dibekali VRAM sebesar 12 GB, dengan pemasaran yang dijadwalkan berlangsung mulai 7 Desember 2021. Selain versi Founders Edition, nantinya juga akan ada versi custom dari pihak OEM.

Kenapa kapasitas VRAM-nya harus didobel? Nvidia memang tidak memberi penjelasan, tapi bisa diasumsikan ini demi mengantisipasi tuntutan game yang semakin tinggi. Di game seperti Battlefield 2042 misalnya, pengujian yang dilakukan Tom’s Hardware menunjukkan bahwa GPU Nvidia dengan VRAM 6 GB atau kurang kerap mengalami stuttering apabila setelan texture quality-nya dalam posisi mentok — meski perlu diingat juga bahwa game itu memang masih dilanda banyak kendala teknis.

Namun yang ditingkatkan rupanya bukan cuma kapasitas VRAM-nya saja. Dibandingkan varian standarnya, RTX 2060 12 GB turut mengemas jumlah CUDA core yang lebih banyak (2.176 dibanding 1.920) dan base clock speed yang lebih tinggi (1.470 MHz dibanding 1.365 MHz), sehingga performanya pun dipastikan bakal lebih baik. Juga sedikit bertambah adalah konsumsi dayanya, dari 160 W menjadi 185 W.

Menariknya, jumlah CUDA core dan base clock speed-nya itu sama persis seperti yang dimiliki RTX 2060 Super. Yang berbeda adalah spesifikasi memory bus width dan total memory bandwith-nya. Terkait dua hal ini, RTX 2060 Super masih lebih unggul dengan bus width 256-bit dan total bandwith sebesar 448 GB/detik, sehingga performanya secara keseluruhan semestinya tetap bakal lebih kencang daripada RTX 2060 12 GB.

Sayang sekali Nvidia sejauh ini belum mengungkap harga jual resmi RTX 2060 12 GB. Mereka cuma bilang bahwa berhubung ini merupakan versi premium dari RTX 2060 6 GB, harganya pun bakal menyesuaikan. Sebagai konteks, RTX 2060 6 GB dihargai $349 saat pertama dirilis di tahun 2019.

Sumber: The Verge.

AMD Introduces RX 6600 XT for Your 1080p Gaming Needs

AMD just launched a new GPU: RX 6600 XT. Based on RDNA 2 architecture, it has 32 Compute Units (CUs). For comparison, RX 6700 XT, sold at US$479, has 40 CUs and PlayStation 5 has 36CUs. With 8GB of GDDR6, RX 6600 XT will need 160W of power. Just like other graphic cards with RDNA 2 architecture, RX 6600 XT also has Infinity Cache. But the newest GPU from AMD only has 32MB Infinity Cache while other RX-6000 series can have 96MB or 128MB Infinity Cache.

Inside the RX 6600 XT, AMD puts 32 Ray Accelerators. These dedicated ray-tracing cores are meant to handle the ray tracing workload. That way, the cores of RX 6600 XT can handle other workloads. These ray-tracing cores are powerful enough that you can use ray tracing with compatible games in low or medium settings. With 1080p settings, AMD says that RX 6600 XT can run AAA games at high frame rates. As you can see on the graphic below, with 1080p settings, you can play the likes of Assassin’s Creed Valhalla and Battlefield 5 at 90 fps.

Performance comparison between AMD RX 6600 XT and NVIDIA RTX 3060.

When it comes to building a gaming PC, gamers usually want to have the best specs. Alas, not everyone can afford to get a 4K gaming rig. Some gamers have no choice but to settle with 1080p gaming rigs. And those gamers are AMD’s target market for RX 6600 XT, as pointed out by The Verge. Citing research from IDC, AMD says that around two-thirds of gaming displays that were sold had 1080p resolution last year. It shows that there is a market for graphic cards meant for 1080p settings.

Unfortunately, AMD is aware that RX 6600 XT might also face a scarcity problem. In July 2021, AMD said that the GPUs scarcity problem might persist throughout this year. There are two possible reasons behind the GPUs scarcity: the unnaturally high demand for GPUs and the supply constraints due to the pandemic. Even so, AMD also says that it will do its best to make sure its GPUs can go to the hands of the consumers. That said, RX 6600 XT will be available on August 11 2021 from AMD board partners, such as ASRock, ASUS, Biostar, Gigabyte, MSI, Powercolor, XFX, and Yeston.

Nvidia Tingkatkan Persediaan RTX 3060 untuk Pasok Warnet

Setelah berbulan-bulan para gamer dan PC builder dipusingkan dengan langkanya stok kartu grafis, perlahan-lahan pasokan kartu grafis mulai stabil.

Seperti yang dilaporkan banyak pihak, NVIDIA kini tengah meningkatkan pasokan kartu grafis RTX 3060 nya. Namun dikatakan bahwa stok awal ini diprioritaskan untuk para pemilik internet cafe alias warnet khususnya di Tiongkok yang ingin memesan kartu grafis baru.

Kiriman besar kartu grafis tersebut dilaporkan akan mulai tiba di pasaran sekitar 10 Juli mendatang dan para pemilik warnet sudah dapat membayar deposit mulai Juni ini untuk memenuhi kebutuhan warnet-nya.

Namun untuk orang-orang yang ingin membeli kartu grafis untuk personal tidak perlu khawatir. Pasalnya, setelah pesanan untuk warnet ini terpenuhi, dikabarkan bahwa akan ada lebih banyak pasokan kartu grafis yang akan dikirimkan untuk sektor retail.

Image Credit: 3DCenter

RTX 3060 memang menjadi salah satu kartu grafis Nvidia paling populer tahun ini. Kartu grafis ini menjadi opsi bagi para gamer untuk menjajal kartu grafis dengan teknologi ray-tracing dengan harga terjangkau.

Namun daya tarik tersebut juga berlaku buat para penambang crypto karena performa mining-nya yang menggiurkan. Hingga akhirnya Nvidia mengeluarkan versi LHR (Limited Hash Rate) yang membatasi kemampuan mining dari RTX 3060.

Tren mining yang melonjak pada awal tahun ini bahkan membuat harga RTX 3060 yang awalnya dipasarkan dengan harga Rp5,6-8 jutaan ini meroket hingga Rp10-15 jutaan.

Image credit: jcutrer

Selain stok kartu grafis yang terus berusaha dipenuhi, NVIDIA juga berusaha tetap mengeluarkan produk-produk terbaru mereka untuk mengisi pasar. NVIDIA mengeluarkan kartu grafis yang memang dikhusukan untuk mining bernama Nvidia CMP serta penyegaran lini RTX lewat RTX 3080Ti dan RTX 3070Ti.

Harga kartu grafis juga diprediksi akan turun setelah pihak pemerintah Tiongkok menutup banyak tambang Bitcoin yang ada di sana. Hal tersebut akhirnya membuat harga Bitcoin turun drastis dan permintaan untuk pasar cryptocurrency menjadi berkurang.

Jadi, bagi Anda yang berencana untuk membangun PC ataupun melakukan upgrade dari kartu grafis lama. Ada baiknya untuk sedikit bersabar setidaknya hingga beberapa bulan lagi bila menginginkan harga kartu grafis yang lebih bersahabat.

Nvidia Rilis GPU Flagship Baru RTX 3080 Ti, RTX 3070 Ti akan Menyusul

Meskipun masih dihantui dengan keterbatasan stok karena pandemi, mining, dan juga para penimbun. NVIDIA tetap berusaha untuk menghadirkan produk barunya di 2021 ini lewat RTX 3080 Ti dan juga RTX 3070 Ti.

Varian terbaru yang lebih kencang ini diumumkan pada gelaran event virtual Computex 2021. Dua kartu grafis ultra high-end tersebut diluncurkan untuk mengisi celah di antara jajaran kartu grafis RTX 30 series mereka sebelumnya.

RTX 3080 Ti (Image credit: NVIDIA)

RTX 3080 Ti memiliki tampilan dan bahkan spesifikasi yang mendekati kakak tertingginya yaitu RTX 3090. NVIDIA melakukan peningkatan di hampir seluruh komponen untuk RTX 3080 Ti yang membuatnya jauh meninggalkan RTX 3080. Satu-satunya yang diturunkan pada RTX 3080 Ti dari pendahulunya adalah kecepatan clock (base/boost) yang kini menjadi 1,37Ghz/1,67Ghz dari sebelumnya 1,44Ghz/1,71 Ghz.

Sesaat setelah dirilis pada 3 Juni lalu, para tech reviewer langsung memberikan pendapatnya tentang pengujian mereka terhadap RTX 3080 Ti. Mayoritas mereka mengaku kecewa dengan GPU baru ini. Selain karena masalah performanya yang ternyata tak signifikan di atas RTX 3080, para reviewer juga mempertanyakan keputusan NVIDIA untuk merilis varian terbaru dari GPU flagship mereka dengan harga yang jauh lebih mahal ketimbang memenuhi permintaan para gamer terhadap kartu grafis gaming yang sudah ada.

Gamer Nexus bahkan mengatakan dalam video-nya bahwa RTX 3080 Ti ini adalah buang-buang uang karena mereka merasa bahwa GPU ini seakan memaksa para gamer untuk membeli kartu grafis yang lebih mahal dengan peningkatan yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan terutama untuk gaming. Hardware Canucks juga menyebutkan bahwa selama NVIDIA belum mampu menyetabilkan stoknya di pasaran, RTX 3080 Ti tetap akan menjadi sasaran empuk dari para penimbun yang akan menaikkan harganya gila-gilaan.

RTX 3070 Ti (Image credit: NVIDIA)

Di sisi lain, RTX 3070 TI juga mendapatkan peningkatan spesifikasi yang serupa, meskipun tidak sesignifikan RTX 3080 Ti. Sektor VRAM mendapat peningkatan generasi ke GDDR6X mengikuti kakaknya yang lebih tinggi. Meskipun besarnya masih sama dari versi non Ti yaitu 8GB. NVIDIA juga tetap memberikan peningkatan performa mulai dari CUDA cores hingga Clock (base/boost) yang bahkan membuat kebutuhan daya untuk kartu grafis baru ini menjadi 290W dari 220W di versi non Ti.

Image credit: NVIDIA

RTX 3070 Ti (Image credit: NVIDIA)RTX 3070 Ti dibanderol $599 (Rp 8,5 jutaan), naik sebesar $100 atau sekitar Rp1,5 jutaan dari versi non Ti-nya. Sedangkan RTX 3080 Ti dibanderol $1.199 (Rp 17 jutaan), jauh meninggalkan versi non Ti-nya yang dibanderol $699 (Rp10 jutaan).

Harga di atas adalah untuk varian Founder Edition dari NVIDIA, sedangkan untuk versi reference dari brand-brand lain tentu harganya akan bervariasi. RTX 3080 Ti sendiri kini sudah dirilis resmi ke pasaran, sedangkan RTX 3070 Ti akan dirilis nanti tanggal 10 Juni 2021.

[Review] Lenovo Legion 7i 15IMHg05: Laptop Gaming dengan GeForce RTX dan RGB

Pasar laptop gaming sampai saat ini masih diminati oleh banyak orang. Oleh karena itu, walaupun memiliki harga yang cukup tinggi namun penjualan laptop jenis ini tidak lah sepi. Salah satu laptop gaming yang cukup menarik adalah solusi dari Lenovo. Laptop tersebut adalah Lenovo Legion 7i dengan seri 15IMHg05.

Lenovo Legion 7i yang satu ini memang terlihat lebih tipis dibandingkan dengan laptop gaming pada umumnya. Laptop ini memiliki bobot yang hanya sekitar 2.1 kg saja. Bandingkan dengan bobot 3-4 kg yang dimiliki oleh laptop gaming lainnya. Laptop ini juga dihiasi dengan warna-warni RGB pada bagian dalam maupun luarnya.

Lenovo Legion 7i - Depan

Laptop ini dijual oleh Lenovo tentu saja untuk pangsa pasar gamer. Akan tetapi, ada pasa lain yang mereka tuju untuk penjualan Lenovo Legion 7i ini. Content creator dan mereka yang bekerja di dunia kreatif yang membutuhkan spesifikasi tertinggi, serta mereka yang membutuhkan mobilitas tinggi juga menjadi sasarannya.

Spesifikasi yang dimiliki oleh laptop Lenovo Legion 7i 15IMHg05 adalah sebagai berikut

Prosesor Intel Core i7 10875H 8 Core 16 Thread 2,3 GHz Turbo 5,1 GHz
GPU NVIDIA GeForce RTX 2070 Super Max-Q
RAM 16GB 2933MHz DDR4
Storage Samsung MZVLB1T0HBLR M.2 NVMe PCI-e Gen 3 1 TB
Layar 15,6 inci 1920×1080 144 Hz
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 2.1 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 360 x 255 x 20 mm
Baterai 4 cell 80 Wh

CPU-Z dan GPU-Z mencatat spesifikasinya sebagai berikut

Unboxing

Didalam paket penjualannya, selain dokumen dan kartu garansi, hanya terdapat charger dan kabel listrik. Unit charger yang ada pada paket penjualannya tergolong cukup besar dan memiliki bobot yang berat. Hal ini tentu saja cukup mengganggu saat kita ingin membawanya ke luar rumah.

Lenovo Legion 7i - Charger

Desain

Walaupun tidak memiliki sertifikasi militer, namun laptop yang satu ini terasa sangat kokoh semenjak saya keluarkan dari paket penjualannya. Hal tersebut salah satunya karena penggunaan material aluminium pada badan Legion  7i ini. Hal tersebut juga akan terasa saat badannya diketuk dan akan menandakan bahwa build quality-nya cukup baik. Dengan warna hitam, laptop ini juga terlihat cukup keren.

Lenovo Legion 7i - Kiri

Layar dengan dimensi 15,6 inci ini menggunakan tipe IPS. Resolusi yang dimiliki adalah 1920 x 1080 dengan refresh rate 144 Hz. Layar ini juga sudah mendukung 100% Adobe sRGB serta Dolby Vision. Dan bingkai yang dimiliki oleh Lenovo Legion  7i ini pada bagian kanan, kiri dan atasnya di desain cukup tipis.

Keyboard yang digunakan pada Lenovo Legion 7i memiliki RGB LED backlit. Pada unit yang saya dapatkan ternyata mendukung software Corsair iCUE RGB yang bisa membuat warna backlit-nya sesuai dengan keinginan pengguna. Legion  7i menggunakan teknologi TrueStrike Keyboard yang memang responsif saat dipakai untuk bermain game. Desainnya sendiri juga merupakan full keyboard.

Lenovo Legion 7i - Kanan

Pada bagian bawah keyboard terdapat sebuah touchpad yang cukup responsif. Touchpad yang satu ini juga cukup nyaman saat ditekan pada bagian kanan dan kirinya. Hal ini tentu saja akan menambah tingkat kenyamanan pada saat bekerja untuk melakukan editing gambar dan video yang saya lakukan untuk tugas anak-anak saya saat sekolah di rumah.

Pada bagian kiri dari laptop ini akan ditemukan dua port USB-C (yang satu adalah Thunderbolt 3) dan audio 3,5 mm. Pada bagian kanannya ditemukan port USB 3.1 Gen 2. Di bagian belakangnya akan ditemukan dua buah port USB 3.1 Gen 2, sebuah HDMI 2.0, RJ45 Ethernet, Kensington lock, dan Power-in charge.

Lenovo Legion 7i - Belakang

Pada setiap sisinya, laptop ini juga memiliki ventilasi. Hal ini cukup baik mengingat kinerja tinggi membutuhkan alur pembuangan panas yang lebih terbuka. Untuk mengambil udaranya, laptop ini sendiri menyedotnya langsung dari bagian bawah.

Pengujian

Lenovo Legion 7i masih menggunakan prosesor Intel Core generasi ke 10. Pada unit yang saya dapatkan, prosesornya adalah Core i7-10875 yang memiliki 8 inti dan 16 thread dengan kecepatan 2,3 GHz serta dapat mencapai clock 5.1 GHz pada saat Turbo-nya menyala. Prosesor ini sendiri masih menggunakan proses pabrikasi 14 nm dengan TDP 45 watt.

Pada Intel Core i7-10875H terdapat IGP Intel UHD Graphics. Namun secara default, Lenovo sepertinya mematikan IGP tersebut. Setidaknya, seperti itulah yang saya temukan pada unit uji yang dikirimkan langsung dari Lenovo. Tentu saja, hal tersebut menyingkat waktu uji yang saya lakukan pada laptop yang satu ini.

Game

Sebuah laptop gaming tentu saja harus diuji dengan beberapa software permainan. Dengan menggunakan GeForce RTX 2070 Super Max-Q, laptop yang satu ini tentu saja sudah bisa menjalankan beberapa game dengan setting yang tinggi. Dipadu dengan Intel Core i7 yang memiliki clock tinggi juga akan membuat game akan jauh dari lag.

Lenovo Legion 7i - RGB Keyboard

Saya menggunakan beberapa game dalam menguji perangkat yang satu ini. Tentu saja, semua pengujian saya lakukan dengan memasang profile setting yang paling tinggi. Oleh karena layar yang digunakan hanya mendukung resolusi 1080p, tentu saja resolusi tersebut yang digunakan serta refresh rate 144 Hz. Selain dengan game, saya juga menggunakan 3DMark untuk menguji kinerja gaming-nya.

Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Produktivitas dengan Sintetis

Laptop ini tidak hanya dipasarkan untuk para gamer yang ingin bermain game dengan lancar. Pasar lain yang dituju oleh Lenovo untuk menjual produk yang satu ini adalah para pembuat konten yang butuh sebuah komputer dengan kinerja tinggi. Hal tersebut tentu saja sangat berdampak saat melakukan editing video dan animasi.

Semua itu tergambar pada benchmark sintetis yang saya lakukan. CineBench dan GeekBench akan melakukan perhitungan kinerja dari prosesor Intel Core i7-10875H. Selain kedua benchmark tersebut, saya juga menggunakan PCMark 10 sebagai pengukur kinerja komputer untuk digunakan dalam bekerja sehari-hari.

Berikut adalah hasil dari benchmark tersebut

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 6 jam 48 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

Verdict

Setiap tahun, sebuah produsen harus memperbarui spesifikasi laptop gaming-nya. Hal tersebut tentu saja agar kinerja yang dimilikinya lebih kencang dari tahun ke tahun. Berbicara mengenai kinerja yang kencang, Lenovo saat ini memiliki Legion 7i yang memiliki kinerja kencang. Hal tersebut tentu saja karena ramuan spesifikasi yang mereka miliki.

Kinerjanya yang kencang muncul berkat Intel Core i7-10875H dan GPU NVIDIA GeForce RTX Super Max-Q. Selain itu setting seperti RAM dengan Dual Channel juga dimiliki oleh perangkat ini sehingga performanya optimal. Oleh karena itu, sepertinya tidak ada kata lag saat bermain dengan Lenovo Legion 7i ini.

Lenovo Legion 7i

Lenovo menjual Legion 7i dengan harga Rp. 35.999.000 untuk versi dengan Intel Core i7 10875H dan RTX 2070 Super Max-Q. Tentunya, Lenovo masih memiliki varian lain yang menggunakan prosesor serta kartu grafis yang berbeda. Oleh karena itu, sesuaikan saja dengan kebutuhan Anda.

Sparks

  • Kinerja yang kencang untuk bermain game dan rendering
  • Build-nya kokoh
  • Menggunakan NVIDIA GeForce RTX 2070 Super Max-Q untuk gaming 
  • Layar mendukung 144 Hz
  • Menggunakan SSD NVMe PCIe
  • Daya tahan baterai yang bagus untuk sebuah laptop gaming

Slacks

  • Tidak ada slot SDCard
  • Walaupun tidak Throttle, namun cukup mengeluarkan panas
  • Dimensi charger yang cukup besar dan berat

Lenovo Luncurkan Legion Slim 7i, Laptop Gaming dengan GeForce RTX Teringan di Dunia

Lenovo membuka kuartal pertama tahun 2021 dengan meluncurkan sebuah laptop gaming. Laptop yang satu ini ternyata memiliki dimensi yang tipis dan merupakan yang paling ramping dengan membawa kartu grafis GeForce RTX. Lenovo Legion Slim 7i saat ini sudah bisa didapatkan di Indonesia karena sudah diluncurkan semenjak tanggal 5 Februari 2021 pada kanal Youtube resmi dari Lenovo.

Media Briefing Legion Slim 7i (2)

“Lenovo Legion selalu memberikan solusi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang bekerja dan aktivitas gaming mereka, baik dari sisi performa yang luar biasa serta desain yang stylish. Lenovo Legion Slim 7i hadir tidak hanya bagi para gamers tetapi juga content creator dan mereka yang bekerja di dunia kreatif yang membutuhkan spesifikasi tertinggi, serta mereka yang membutuhkan mobilitas tinggi. Oleh karena itu, kami memberikan sebuah laptop gaming yang tidak hanya memberikan performa kencang, tetapi juga profil yang tipis dan ringan untuk segala keperluan saat bepergian. Hal ini juga wujud bagian komitmen Lenovo yang selalu menyediakan teknologi yang lebih cerdas bagi seluruh masyarakat di Indonesia—smarter technology for all,” ujar Hendra Wijaya, Gaming Business Development Manager Lenovo Indonesia.

Legion Slim 7i yang hadir di Indonesia memiliki spesifikasi seperti di bawah ini:

  • Hingga Prosesor 8 Core Intel® Core™ i7 10870H series Generasi ke-10
  • Hingga NIVIDA GeForce RTX 2060 dengan Max-Q Design
  • Hingga memori 32GB 3200MHz DDR4
  • Hingga pengimpanan 1TB PCIe SSD
  • Layar 15,6 inci FULL HD IPS, 144Hz, 300nits, 100% sRGB dengan Dolby Vision
  • Legion Coldfront 2.0 dan TrueStrike Keyboard dengan pilihan backlighting RGB
  • Fingerprint reader yang terintegrasi di tombol power
  • Webcam dengan physical shutter
  • Software Lenovo Vantage dan Fn + Q untuk manajemen daya

Legion Slim 7i menggunakan teknologi TrueStrike Keyboard yang diklaim sangat responsif untuk bermain game. Papan ketik ini juga memiliki teknologi soft landing switches dan 1,3mm key travel untuk meningkatkan kenyamanan serta feel tactile. Desain keyboard-nya full sized gaming termasuk anti-ghosting 100%, numpad khusus, tombol panah, dan glass trackpad besar. LEnovo juga memberikan pilihan Corsair iCUE RGB untuk pencahayaan masing-masing tombol.

Legion Slim 7i

Selain laptop gaming, Lenovo juga menghadirkan Lenovo Legion H500 Pro 7.1 Surround Gaming Headset yang diklaim memiliki desain ear cup yang ergonomis. Lalu dua gaming mouse Lenovo Legion M600 RGB Wireless dan M500 RGB yang juga hadir pada acara peluncuran tersebut dan memiliki desain yang dibuat untuk seorang gamer. Untuk keyboard, Lenovo memperkenalkan Lenovo Legion K500 Mechanical serta paket Legion KM300 keyboard dengan M300 RGB mouse untuk kelas gamer yang lebih bawah.

Lenovo Legion Slim 7i dijual mulai dengan harga Rp27.999.000. Legion H500 Pro 7.1 memiliki harga Rp. 1.099.000. Lalu untuk M600 RGB wireless ada pada harga Rp. 999.000. Legion K500 Mechanical keyboard dijual pada harga Rp. 1.199.000. Terakhir, paket KM300 dijual pada harga Rp. 949.000.

Panas?

Lenovo Legion Slim 7i memang memiliki dimensi yang ramping. Namun, dimensi yang ramping kerap menyebabkan sirkulasi udara dan sistem pendingin menjadi lebih kecil pula. Hal tersebut tentu akan menyebabkan panas yang cukup berlebih. Apalagi, didalam laptop ini terdapat sebuah prosesor 10 nm serta GPU NVIDIA RTX yang keduanya memiliki kinerja yang tinggi.

Legion Slim 7i - 3

Hendra mengatakan bahwa walaupun laptop yang satu ini tipis, tidak akan menyebabkan panas yang berlebih. Hal tersebut dikarenakan Coldfront 2.0 didesain untuk meredam panas yang dihasilkan oleh prosesor serta kartu grafis. Hal ini sudah dicoba oleh Hendra sendiri dan mampu menjalankan game dengan nyaman hingga 8 jam. Hendra juga mengatakan bahwa panas yang dia dapatkan pada mode balanced hanya berkisar 70-80 derajat celcius saja.

Laptop ini juga diklaim cukup kuat. Saya juga bertanya apakah Lenovo membekali laptop ini dengan sertifikasi militer yang saat ini masih dirasa perlu agar dapat meyakinkan konsumen bahwa perangkat ini kuat atau tidak. Lenovo tidak memiliki sertifikasi militer tersebut pada Legion Slim 7i ini. Akan tetapi, Hendra meyakinkan bahwa hal tersebut bukan masalah karena laptop ini terbuat dari bahan yang sangat durable.

Nvidia Luncurkan RTX 3060 Ti, Cuma $399 tapi Performanya Sekelas RTX 2080 Super

Menyusul kedatangan kartu grafis RTX 3070, RTX 3080, dan RTX 3090 di bulan September lalu, sekarang giliran RTX 3060 Ti yang hadir menyapa gamer kelas mainstream, terlepas dari minimnya stok barang yang ada di pasaran.

Sepintas, premis yang diusung RTX 3060 Ti terdengar amat sangat menarik. Dengan bermodalkan $399, konsumen bisa meminang kartu grafis yang performanya setara atau tidak jarang malah melampaui RTX 2080 Super, yang sendirinya dihargai $699 ketika diluncurkan.

Ya, ini merupakan kartu grafis kelas mainstream yang kinerjanya sekelas kartu grafis high-end dari generasi sebelumnya. Lalu kalau dibandingkan dengan pendahulunya secara langsung, yakni RTX 2060 Super yang juga meluncur dengan banderol $399 tahun kemarin, Nvidia bilang kinerja RTX 3060 Ti rata-rata 40% lebih kencang.

Dari sudut pandang teknis, RTX 3060 Ti merupakan RTX 3070 yang sedikit dipangkas di beberapa bagian. Unit GPU berarsitektur Ampere yang digunakan sama persis, yakni model GA104, hanya saja jumlah CUDA core yang tertanam yang lebih sedikit: 4.864 dibanding 5.888 pada RTX 3070.

Terkait clock speed, RTX 3060 Ti memiliki base clock 1.410 MHz dan boost clock 1.665 MHz, lagi-lagi sedikit lebih rendah daripada kakaknya yang dihargai $100 lebih mahal tersebut. Untuk memory-nya, RTX 3060 Ti dan RTX 3070 identik: GDDR6 8 GB dengan total bandwith 448 GB per detik.

Sebagai bagian dari seri RTX, tentu saja 3060 Ti kapabel dalam hal penyajian efek ray tracing maupun teknik super sampling berbasis AI yang Nvidia sebut dengan istilah DLSS. Singkat cerita, segala fitur yang ada pada keluarga RTX 30 Series juga tersedia sebagai standar di sini.

Nvidia merekomendasikan penggunaan power supply unit (PSU) dengan kapasitas minimal 600 W, dan RTX 3060 Ti sendiri diprediksi mampu menyedot hingga 200 W pada performa puncaknya (20 W lebih rendah daripada RTX 3070). Secara fisik, model RTX 3060 Ti Founders Edition ini sama persis seperti RTX 3070, hanya saja dengan balutan warna yang berbeda.

Seperti yang saya bilang, Nvidia GeForce RTX 3060 Ti bakal dijual dengan SRP (suggested retail price) $399, dan pemasarannya dijadwalkan berlangsung mulai 2 Desember ini juga, termasuk penawaran dari pihak ketiga. Nvidia secara spesifik bilang bahwa ini merupakan anggota pertama dari keluarga RTX 3060, yang berarti ke depannya mereka juga akan merilis RTX 3060 versi non-Ti.

Sumber: Nvidia.

Aplikasi Nvidia Broadcast Kini Sudah Tersedia untuk Semua Pengguna GPU Seri RTX

Usai diumumkan bersama Nvidia Reflex di acara peluncuran GeForce RTX 30 Series beberapa waktu lalu, aplikasi Nvidia Broadcast kini sudah tersedia dan dapat diunduh secara cuma-cuma oleh semua pengguna. Bukan cuma untuk kalangan streamer, aplikasi ini juga menawarkan banyak kegunaan selagi tren WFH masih terus berlanjut di masa pandemi.

Sederet fitur yang Nvidia Broadcast tawarkan pada dasarnya mampu menyulap webcam dan mikrofon standar menjadi perangkat pintar yang ditenagai oleh kecerdasan buatan (AI). Fitur-fiturnya pun cukup beragam, mulai dari yang simpel seperti Virtual Background untuk mengubah latar belakang dengan gambar atau video apapun – atau mungkin sekadar dibuat blur – sampai fitur yang lebih kompleks seperti Noise Removal.

Saya yakin sebagian besar dari kita pasti pernah mengalaminya dalam beberapa bulan terakhir ini; saat sedang berbicara di hadapan orang banyak dalam suatu sesi video conference, tiba-tiba semua dibuat kaget oleh teriakan atau tangisan anak kecil, atau mungkin malah suara seseorang membanting pintu.

Gangguan-gangguan seperti ini sangat sulit dihindari karena, seperti yang kita tahu, hampir semua anggota keluarga kita menghabiskan lebih banyak waktunya di rumah. Itulah mengapa fitur seperti Noise Removal ini jadi sangat menarik, sebab fungsi utamanya memang untuk menghilangkan suara-suara di sekitar yang mengganggu.

Fitur ini tentu juga sangat berguna buat para streamer, dan yang sangat menarik adalah, Noise Removal juga dapat mengeliminasi suara pengganggu yang berasal dari pengguna lain yang tergabung dalam percakapan. Jadi misalnya seorang streamer sedang bermain bersama temannya, dan teman tersebut lupa menyalakan fitur push-to-talk sehingga suara keyboard mekanisnya terdengar jelas di siaran langsung sang streamer, Noise Removal siap menanganinya.

Terakhir, ada fitur Auto Frame yang bisa mengatur framing webcam secara otomatis, memanfaatkan AI untuk mendeteksi pergerakan kepala pengguna. Kalau diibaratkan, memakai fitur Auto Frame ibarat mempunyai seorang kru kamera pribadi.

Seperti yang saya bilang, Nvidia Broadcast bisa didapatkan tanpa dipungut biaya satu sen pun. Namun syaratnya Anda harus punya kartu grafis seri RTX, minimal RTX 2060, sebab kinerja-kinerja berbasis AI-nya akan diproses oleh komponen Tensor Core, dan komponen ini tidak tersedia di GPU seri GTX.

Berkat Ray Tracing, Minecraft Pun Kelihatan Seperti Game Baru

Populasi game yang mendukung teknologi ray tracing (RTX) sampai saat ini masih belum begitu banyak, meski jumlahnya terus meningkat dari waktu ke watu. Sejumlah developer bahkan berupaya untuk memperbarui game-nya agar mendukung ray tracing dan bisa tampil lebih memukau (di perangkat yang kapabel).

Ray tracing bukanlah fitur eksklusif untuk game baru. Bahkan game setua Minecraft pun juga bisa memanfaatkan teknologi grafis paling mutakhir itu. Kabar baiknya, Minecraft versi RTX sekarang sudah tersedia di Windows 10 melalui Microsoft Store, meski sejauh ini statusnya masih beta.

RTX pada dasarnya mampu menyulap Minecraft menjadi seperti game baru. Meski yang diubah cuma elemen-elemen seperti bayangan dan pencahayaan, perubahannya begitu drastis sehingga mampu membuat permainan jadi terasa lebih ‘hidup’. Refleksi di atas permukaan air kelihatan jauh lebih alami, sorotan cahaya dari ventilasi kelihatan sangat akurat, dan warna-warna pun tampak lebih cerah.

Setelah menonton videonya, jujur saya tidak pernah menyangka Minecraft bisa kelihatan sebagus ini hanya dengan diubah pencahayaannya. Selama bermain, pemain dapat melihat sendiri perbandingan tampilan Minecraft dengan atau tanpa RTX, cukup dengan menekan tombol “;”.

Minecraft RTX

Peningkatan kualitas grafik itu tentunya harus dibayar dengan tuntutan spesifikasi yang tinggi. Untuk bisa menjalankan Minecraft dengan ray tracing, spesifikasi PC minimum yang dibutuhkan adalah prosesor Intel Core i5, RAM 8 GB, dan tentu saja GPU GeForce RTX 2060. Lebih lanjut, jangan heran seandainya framerate turun drastis ketika RTX diaktifkan, sebab teknologi ini memang memerlukan resource yang sangat besar.

Sumber: VentureBeat dan Minecraft.

Gamer Hardcore? Ini Dia Kartu Grafis Nvidia GeForce RTX Edisi Cyberpunk 2077

Bukan hal baru bagi developer game dan vendor hardware untuk berkolaborasi dalam menciptakan produk edisi terbatas. Produsen console berkali-kali melakukannya: Sony lewat PlayStation 4 versi God of War, Marvel’s Spider-Man dan Death Stranding. Sementara itu, Microsoft punya Xbox One X bertema Gears 5, controller Xbox berpermukaan rumput edisi FIFA hingga gamepad anti-minyak PlayerUnknown’s Battlegrounds.

Di segmen PC sendiri, edisi terbatas lebih sering ditemukan pada gaming gear dan aksesori ketimbang hardware. Nvidia ialah satu dari sedikit nama yang menyediakan komponen bertema spesial. Di tahun 2017 menjelang perilisan Star Wars: Battlefront II, perusahaan teknologi grafis itu meluncurkan GPU Titan Xp dengan desain ala Jedi dan Imperial. Dan setelah sempat di-tease sebelumnya, Nvidia resmi menyingkap kartu grafis GeForce edisi Cyberpunk 2077.

GeForce RTX 2080 Ti Cyberpunk 2077 Edition 1

Tema game Cyberpunk 2077 diterapkan pada unit RTX 2080 Ti. Nvidia mengganti warna hitam dan abu-abu metalik di Founders Edition dengan kuning-hitam, lalu membubuhkan logo permainan di sisi atas. Nvidia juga mengubah cahaya LED hijau di tulisan GeForce RTX menjadi biru muda. Selain garis-garis dan decal futuristis, wujud kartu grafis secara keseluruhan tidak berbeda jauh versi Founder. GPU tetap memanfaatkan sepasang kipas untuk menjinakkan panas.

GeForce RTX 2080 Ti memang bukan hardware murah, tapi bahkan seandainya uang bukan masalah bagi Anda, GPU edisi Cyberpunk 2077 ini tidak dijual. Untuk memilikinya, Anda harus mengikuti program undian/sweepstakes – dengan me-retweet video yang di-posting Nvidia di Twitter kemudian men-tag seorang kawan yang ‘juga bersemangat menanti Cyberpunk 2077 seperti Anda’. Jika beruntung, Anda berdua masing-masing akan mendapatkan GPU istimewa tersebut.


Nvidia hanya memproduksi 200 buah GeForce RTX 2080 Ti Cyberpunk 2077 Edition, dan 77 unit disiapkan buat dibagikan ke komunitas gamer PC. Program sweepstakes akan berlangsung hingga tanggal 28 Februari 2020. Mungkin satu hal yang mengecewakan adalah, Nvidia memberi nama yang panjang dan kurang atraktif bagi GPU edisi terbatas ini. Padahal, sangat keren (dan lebih mudah diingat) jika mereka memanggilnya GeForce RTX 2077.

Awalnya dijadwalkan untuk dirilis di bulan April besok, peluncuran Cyberpunk 2077 diundur ke September 2020 karena CD Projekt Red membutuhkan lebih banyak waktu buat memoles dan melakukan sejumlah pengujian. Saat ini developer tengah mencurahkan perhatian mereka untuk menyempurnakan konten single-player. Mode multiplayer rencananya baru akan tiba secepat-cepatnya di tahun 2022.

GeForce RTX 2080 Ti Cyberpunk 2077 Edition 2

Selain Windows PC, Cyberpunk 2077 juga akan tersedia di Xbox One dan PlayStation 4. Sejauh ini CD Projekt Red belum mengonfirmasi keberadaan dari versi PS5 serta Xbox Series X-nya, namun kita tahu mereka didukung fitur backward compatibility, jadi ada kemungkinan game tetap bisa dijalankan di dua console next-gen tersebut.

Via PC Gamer.