Pasca Perolehan Seed Funding, Minutes Barber Siap Lakukan Transformasi Bisnis

Pengembang aplikasi mobile pengelola booking tukang pangkas rambut Minutes baru-baru ini mendapatkan pendanaan. Tepatnya pendanaan diperoleh dari Prasetia Dwidharma, perusahaan investasi yang dimiliki Presiden Komisaris PT Astra Internasional Budi Setiadharma. Beberapa angel investor turut bergabung dalam seed funding kali ini. Perolehan ini didapat lantaran Minutes menjadi 3 terbaik dalam inkubator startup Indigo Creative Nation.

Menurut pemaparan CEO Minutes Angki Rinaldy, pendanaan ini akan difokuskan untuk pengembangan fitur tambahan guna memperlancar proses bisnis bersama rekanan. Selain itu perekrutan anggota tim juga akan menjadi fokus Minutes beberapa waktu ke depan. Saat ini Minutes memang sedang memfokuskan di satu layanan yakni pangkas rambut, dengan penambahan modal pihaknya kini berencana melakukan ekspansi vertikal ke kategori lain, seperti salon, spa, brow house dan sejenisnya.

Minutes menjadi platform aplikasi yang lebih luas

Layaknya Go-Jek yang memiliki berbagai layanan di dalamnya, Minutes pun tampaknya mengarah ke sana. Beberapa waktu ke depan pihaknya akan segera meluncurkan Minutes 2.0. Di dalam aplikasi ini nantinya akan ada beberapa kategori personal services business yang dapat dipilih. Dari kategori vertikal yang direncanakan saat ini yang akan ditambahkan yakni Minutes Barber, Minutes Salon, Minutes Spa dan lain-lain.

“Dengan launching aplikasi 2.0 ini sekaligus kami akan melakukan re-branding dari Minutes Barber menjadi Minutes,” ujar Angki.

Sebelumnya bersama Minutes Barber, pihaknya menyediakan layanan terpadu yang memudahkan pengguna dalam mendapatkan jadwal booking di tempat pangkas rambut. Beberapa fitur seperti Online Booking, Quick Book, dan Smart Notification dibubuhkan untuk menghubungkan antara rekanan pemangkas rambut dengan pengguna aplikasi.

Optimis dengan perkembangan startup di Indonesia

Saat ini layanan on-demand dan e-commerce terus mencoba untuk mentransformasikan berbagai unsur dalam keseharian. Beragam jenis startup unik seperti Minutes Barber pun turut menjamur. Kendati demikian, Angki mewakili timnya optimis dengan potensi yang masih bisa terus digerus oleh inovator digital untuk merangkul pasar digital di Indonesia.

“Dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar dan banyaknya masyarakat yang terjun ke bisnis kecil dan menengah menghadirkan banyak gap yang bisa dimanfaatkan oleh para tech-startup di Indonesia,” ujar Angki.

Menurut Angki ketika startup sudah memiliki visi yang benar terkait dengan produk dan model bisnis yang disuguhkan, maka peluang itu nyata adanya. Secara lebih mendetail ia mengatakan, bahwa yang menjadi DNA sebuah layanan startup adalah bagaimana ia mampu menyelesaikan permasalahan umum di masyarakat secara lebih efektif dan efisien.

“Startup dapat memiliki peluang berhasil lebih besar jika produk yang dikembangkannya benar-benar menyelesaikan masalah yang nyata dan mereka bisa cukup jeli untuk mengeksploitasi gap yang ada dan menghadirkan layanan yang belum pernah ada atau terpikirkan sebelumnya,” pungkas Angki.

Application Information Will Show Up Here

6 Tips Galang Dana Tahap Awal untuk Startup Pemula

Sebagai founder dalam startup pemula, Anda biasanya akan menghadapi rintangan yang tak terhingga. Dari sekian banyak rintangan, ada satu permasalahan yang harus Anda hadapi, yakni memulai penggalangan dana tahap awal (seed funding). Matt Barba, Co-Founder dan CEO Placester, berbagi pengalamannya mengenai hal ini dan merangkumnya menjadi enam tips. Berikut rangkumannya:

Cek kesiapan

Sebelum Anda mengambil keputusan, periksa kembali kesiapan perusahaan apakah sudah siap atau belum. Sebab, proses pendanaan bakal melewati banyak putaran, mulai dari tahap awal, seri A, seri B, seri C, dan IPO. Di sisi lain, salah mengambil keputusan justru malah memicu bisnis hancur. Mungkin pada awalnya Anda akan menanyakan diri sendiri, “Apakah mendapatkan pendanaan adalah kebutuhan saya untuk melangkah ke tahap berikutnya?.”

Pasalnya, mendapatkan pendanaan bukan hanya mengenai perluasan bisnis saja, tetapi juga menciptakan komitmen penuh yang Anda berikan ke investor, karyawan, dan konsumen. Untuk itu, sebaiknya ubah pertanyaan sebelumnya dengan menanyakan ini, “Apakah saya siap tumbuh, bila perlu tumbuh paksa dengan cara yang tidak wajar? Apakah saya siap berkomitmen untuk pertumbuhan bisnis di masa mendatang?”

Cari penasihat, bukan investor

Saat proses pendanaan berlangsung, kemungkinan besar bisa membuat Anda menjadi lupa diri dan hanya fokuskan hubungan dengan investor yang berpotensi saja. Pada kenyataannya, penting untuk diingat ada banyak hal yang secara tidak langsung bisa menghubungkan Anda dengan uang.

Di luar sana, ada banyak investor potensial, namun hanya sedikit diantara mereka yang akan serius dengan Anda. Dengan mencari penasihat, Anda bisa memupuk hubungan lebih panjang, bahkan bisa menjelma lebih dari hubungan pada umumnya.

Saat mencari masukan dari mereka, jangan hanya mengejar dari kalangan CEO saja. Sebaliknya, carilah orang profesional yang berpengalaman di bidangnya misalnya kepala teknis, penjualan, atau marketing. Orang-orang tersebut sangat kaya ilmu dan dapat membantu perkembangan bisnis. Banyak terjadi di lapangan, investor didekati pebisnis karena dibelakangnya banyak orang-orang ahli yang bisa dimintai masukannya.

Diskusi dengan founder yang sudah berpengalaman

Saat Anda menjaring banyak orang untuk menjadi penasihat, pastikan orang-orang tersebut sebelumnya sudah pernah melakukannya. Berbicara mengenai startup dan penggalangan dana, prosesnya akan berbeda di tiap wilayah. Jadi fokuskan cari founder yang lingkungannya sesuai dengan Anda. Paling tidak mereka sudah lebih dulu dari Anda sekitar 9-18 bulan.

Saat Anda mencoba melakukan pendanaan tahap awal (seed), coba diskusikan dengan founder yang baru saja mendapatkan investasi pada tahap tersebut. Dengan bersikap transparan tentang apa yang Anda inginkan dan dimana posisi Anda, jangan takut untuk bertanya apa yang Anda belum ketahui. Sebab semua founder pasti pernah berada di posisi yang sama dengan Anda.

Pilih investor yang tepat

Founder terkadang cenderung fokus mencari investor yang berukuran besar dan kaya. Padahal, sebenarnya ada banyak jenis investor untuk pendanaan tahap awal, sekaligus ada plus dan minusnya. Pada dasarnya ada tiga tipe investor.

Pertama, Angel Investor. Mereka memiliki uang sendiri yang bisa diinvestasikan kemana saja, jumlah kecil antara ribuan dolar hingga ratusan ribu dolar saja. Kelebihannya, mendapatkan angle investor merupakan tercepat daripada tipe investor lainnya. Mereka juga cenderung lebih kolaboratif, fleksibel, seperti penasihat, dan bersedia memberikan guideline bisnis. Namun kekurangannya mereka seringkali ikut terlibat dalam keputusan bisnis. Bila Anda memiliki banyak angel investor, artinya ada banyak koki di dapur. Namun hal ini jarang terjadi.

Kedua, Super Angel. Mirip seperi tipe pertama, namun mereka memiliki uang yang bisa diinvestasi sekitar $1 juta hingga $50 juta. Terkadang mereka juga menginvestasikan orang lain dan bekerja sampai full time. Hubungannya bisa jadi lebih formal. Kelebihannya, mereka cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan Anda dan memberikan bimbingannya. Kekurangannya, super angel mungkin mengaharapkan kontribusinya terhadap bisnis sama besarnya dengan nilai uang yang ia investasikan. Ini sama seperti tipe pertama, dimana mereka bisa sedikit mengganggu, apabila Anda memiliki banyak Super Angel di perusahaan.

Terakhir, Modal Ventura (VC). Mereka memiliki uang dengan jumlah terbanyak dari dua tipe sebelumnya, juga memiliki investasi di berbagai tempat di seluruh dunia. Kelebihannya, dengan memboyong nama perusahaan VC tentunya lebih prestise di kalangan startup. Mereka juga tidak tertarik terlibat di perusahaan yang diinvestasikan. Kekurangannya, untuk mendapatkan investor sekelas VC butuh waktu yang panjang, bisa sampai berbulan-bulan.

Hati-hati terhadap Yes Men

Saat pengembangan bisnis, Anda mungkin banyak mendengar kata “tidak” diucapkan oleh investor, konsumen, atau lainnya. Mendengar kata itu, memang menyedihkan. Namun perlu hati-hati bila mendengar investor yang terus menerus berkata “ya” atau istilahnya “Yes Men.”

Mereka akan jadi bahaya, sebab orang seperti itu akan selalu menyetujui apa yang Anda ucapkan demi menunjukkan ketertarikannya dengan bisnis Anda. Jika Anda bertemu calon investor seperti ini, belum memberikan jawaban ya atau tidak, mungkin sebaiknya Anda harus menarik diri dari mereka.

Persiapkan diri untuk melanjutkan prosesnya

Setelah Anda mulai menggalang dana, artinya secara efektif Anda harus siap ada di jadwal investor. Dengan kata lain, Anda harus siap melepaskan kontrol. Ini bisa jadi efek yang merusak. Pasalnya Anda memiliki jadwal meeting penting namun tiba-tiba investor memanggi Anda untuk hadir di meeting lainnya.

Efek berikutnya terasa di tim perusahaan Anda. Untuk mengurangi efek, pastikan orang-orang di sekitar Anda memahami kondisi ini bakal terjadi ke depannya. Buat tim Anda percaya perusahaan tetap bisa berjalan kendati Anda sedang berada di luar kantor.

Startup Penyedia Layanan Affiliate Network Conversion 8 Amankan Seed Funding

Conversion 8 sebagai pemain di bidang layanan affiliate network di Indonesia baru saja mengamankan pendanaan tahap awal (seed funding) dari salah satu affiliate network besar serta perusahaan yang bergerak di bidang digital dari Belanda. Belum ada informasi resmi seputar nilai investasi yang dikucurkan. Informasi dari Conversion 8, pendanaan ini akan difokuskan untuk kepentingan penguatan human resources.

Selain itu, pendanaan awal ini juga akan dimanfaatkan untuk melakukan ekspansi wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder Conversion 8, Romeo Reijman.

“Dana ini akan kami gunakan untuk ekspansi wilayah dan merekrut sejumlah personel baru untuk mendukung tim kami. Menurut saya saat ini kita sudah seharusnya beralih pada marketing berdasarkan kinerja atau performance-based marketing. Hasil yang ditunjukkan jelas lebih pasti karena kami hanya memperhitungkan kinerja,” ujar Romeo.

Ke depannya, Conversion 8 akan tetap fokus meningkatkan kinerja sebagai affiliate network terbesar di Indonesia. Khususnya dengan mengkhususkan diri pada direct response marketing.

Conversion 8 telah beroperasi sejak awal 2015. Sejak itu, Conversion 8 sukses menghasilkan jutaan pesanan produk, penginstalan aplikasi, total engagement, serta pendaftaran keanggotaan dalam berbagai bidang industri. Klien yang bekerja sama dengan affiliate network nomor satu di Indonesia ini pun beragam. Tidak hanya brand lokal, tetapi juga brand internasional.

Seni Melakukan Penggalangan Dana Startup

Proses penggalangan dana bagi pemilik startup baru bisa menjadi panjang dan sia-sia jika tidak dilakukan dengan baik dan itu bisa menghambat pengembangan bisnis. Meski ada banyak faktor, namun penyebab utama terhambatnya penggalangan dana startup adalah tidak adanya minat dan ketertarikan investor untuk berinvestasi di startup yang sedang dibangun.

Artikel berikut ini akan mencoba untuk mengupas poin-poin penting yang baiknya dilakukan bila ingin melakukan penggalangan dana startup, seperti yang ditulis oleh Managing Director Techstars Alex Iskold.

[Baca juga: Mengoptimalkan Penggalangan Dana Bagi Pendiri Baru Startup]

Evaluasi diri

Sebelum bersiap untuk melakukan penggalangan dana startup Anda, coba cermati lagi bisnis yang Anda jalankan. Apakah sudah waktunya untuk melakukan penggalangan dana? Apakah Anda sebagai seorang Founder siap untuk melakukan proses tersebut?

Baiknya adalah pastikan produk Anda sudah selesai dan siap diluncurkan. Selain itu siapkan diri Anda sebagai Founder untuk bertemu langsung dengan investor dan membawa pitch deck yang lengkap sebelum melakukan penggalangan dana.

Semakin kuat niat Anda menggalang dana, lebih siap, dan lebih disiplin Anda, semakin tinggi kemungkinan Anda untuk dapat menyelesaikannya dengan cepat.

Buat daftar lengkap investor

Setelah Anda melakukan evaluasi diri, langkah selanjutnya adalah buat daftar lengkap calon investor yang ingin Anda dekati. Dengan demikian, bila Anda mendapat penolakan dari satu investor di awal proses penggalangan dana startup Anda, masih ada banyak investor lain yang bisa didekati.

Jika saat ini Anda masih belum memiliki jaringan yang luas dari kalangan investor, jangan memaksakan proses penggalangan dana. Lakukan kegiatan sosialisasi terlebih dahulu dengan menghadiri ragam kegiatan yang relevan, seperti bergabung dengan komunitas startup dan kegiatan lainnya.

Pastikan Anda berkenalan dengan investor dan promosikan diri Anda. Jalankan kegiatan ini hingga daftar investor Anda terus bertambah jumlahnya.

Pahami masukan dari investor

Ketika penggalangan dana telah dilakukan, pastikan Anda menerima dengan baik dan tentunya memahami semua feedback dari investor. Cermati koreksi dan kritikan yang disampaikan. Upayakan untuk menjawab semua pertanyaan dengan jawaban yang relevan dan jangan paksakan ide Anda kepada investor.

Kebanyakan investor tidak percaya dengan ide dan produk yang Anda buat, begitu juga dengan target pasar, strategi akuisis pelanggan, dan lainnya. Apa pun alasannya, cobalah untuk menerima semua feedback tersebut.

Lakukan penelitian dan cari tahu sebanyak mungkin informasi yang Anda perlukan. Dengan demikian, ketika waktunya dipertemuan kembali, Anda sudah memiliki data yang lengkap dan akurat untuk mendukung produk yang dibangun.

Buat strategi penggalangan dana untuk tiap putaran pendanaan awal

Penggalangan dana startup juga membutuhkan strategi di tiap putarannya. Anda bisa mulai mulai membuat strategi untuk penggalangan dana startup dari pre-seed funding, berlanjut ke seed funding, hingga ke putaran pendanaan seri A.

[Baca jugaTips Penggalangan Dana dari Co-Founder Telunjuk Hanindia Narendrata]

1. Pre-seed funding

Jika startup Anda saat ini berada pada tahap pre-seed funding, jangan tergesa untuk bertemu dengan venture capital atau investor dalam skala besar. Baiknya adalah mencoba menawarkan ide serta bisnis Anda dengan orang-orang terdekat seperti orang tua, teman, atau keluarga terlebih dahulu. Di tahap ini Anda juga idealnya memiliki cukup uang pribadi yang kemudian bisa digunakan untuk pengembangan produk.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah berkenalan dengan pihak-pihak terkait seperti angel investor, yang biasanya tidak memiliki dana besar namun setidaknya mampu membiayai keperluan Anda di tahap awal.

Saat ini sudah banyak investor potensial yang secara khusus memberikan pendanaan kepada startup pada tahap pre-seed. Cari tahu siapa saja investor yang bisa Anda dekati dan bisa menjadi peluang untuk penggalangan dana.

Di tahap ini, yang perlu diperhatikan adalah biasanya investor akan melihat sejauh mana bisnis Anda sudah berjalan hingga proses apa saja yang sudah Anda lakukan. Semua milestones itu yang biasanya menjadi acuan keberhasilan sebuah startup.

2. Seed funding

Seed funding merupakan kelanjutan dari pre-seed funding dan biasanya juga akan menjadi patokan seberapa besar pendanaan yang akan di dapatkan. Di tahap ini biasanya startup sudah memiliki traksi dan sudah punya konsumen.

Idealnya, Anda harus mencoba mendekati angel investor dan investor lainnya. Targetkan juga venture capital yang fokus pada pendanaan skala kecil. Hindari dulu pertemuan dengan venture capital yang kebanyakan hanya akan menganggap startup Anda masih terlalu kecil untuk mendapatkan pendanaan.

Anda juga bisa mengumpulkan pendanaan dalam jumlah kecil di tahap ini, namun lebih dari satu investor. Dengan demikian Anda sudah bisa membuat model finansial yang tepat untuk startup Anda.

Selalu lebih baik untuk memulai [di jumlah] rendah dan kemudian, berdasarkan permintaan, mengalami kelebihan permintaan dibandingkan memulai [di jumlah] tinggi dan tidak pernah sampai pada target.

3. Seri A funding

Di tahap seri A, penggalangan dana akan menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Sebagai Founder, Anda wajib memiliki matriks yang tepat untuk penilaian. Jika startup Anda sudah mendapatkan revenue, penilaian akan dilihat dari MRR/ARR dan MoM Growth. Pun demikian matriks yang tepat serta persiapan yang baik tidak menjadi penjamin keberhasilan Anda mendapatkan pendanaan.

Pastikan untuk selalu menerima semua feedback dari investor dan berikan laporan serta informasi secara rutin kepada investor terkait dengan perkembangan startup.

Kunci kesuksesan dalam tahap seri A ini adalah menemukan VC yang tepat, melihat dan mencari partner yang sesuai. Jika kedua aspek tersebut masih belum bisa Anda raih, akan menjadi sulit untuk sukses melakukan penggalangan dana di tahap seri A.

Penggalangan dana memang merupakan proses yang tidak mudah dan bisa menguras pikiran dan tenaga. Lakukan proses ini dengan baik agar startup Anda bisa berkembang.

Jangan ragu juga untuk berbagi pengalaman dengan Founder lainnya agar mendapat gambaran dan informasi terkait dengan venture capital dan mendapat tips yang berguna. Jika memungkinkan, lakukan penggalangan dana dengan bantuan dari penasihat yang Anda percaya. Dengan demikian Anda tidak harus melakukan penggalangan dana sendirian.

KerjaDulu Peroleh Pendanaan Awal dari MNC Grup

Hari ini (1/3) platform jejaring sosial bagi profesional di Indonesia, KerjaDulu, mengumumkan telah menerima putaran pendanaan awal dari MNC Grup. Meski tidak disebutkan jumlahnya, KerjaDulu kini mendapat valuasi 5 juta dollar (sekitar 66 miliar Rupiah). Melalui investasi ini juga, Board of Director MNC Group Media David Fernando Audy bergabung dalam jajaran dewan komisaris KerjaDulu.

Melalui keterangan yang kami terima, CEO KerjaDulu Chris Liu menjelaskan bahwa dana ini akan digunakannya untuk pengembangan produk yang berkelanjutan dan memperluas operasional. Sayangnya Liu tak menjelaskan secara rinci mengenai scale-up operasional yang akan dilakukan KerjaDulu.

“Dengan bergabungnya MNC Grup dalam tim kami, saya percaya KerjaDulu akan menjadi lebih dalam berbagai hal. Kunci yang dibawa MNC Grup ke sini adalah ketajaman dan keahlian bisnis, serta jaringan [mereka] yang kuat. [Sebelumnya] KerjaDulu telah mendapatkan traksi pasar yang kuat karena investasi angel investor kami di bulan Oktober 2014 lalu,” ujar Liu.

Sebagai informasi, di tahun 2014 lalu KerjaDulu telah mendapatkan investasi senilai enam digit US dollar dari angel investor Presiden Komisaris Astra International Budi Setiadharma. Bersamaan proses pengucuran pendanaan tersebut juga Arya Pradana Setiadharma dan Ardi Dwinanta Setiadharma duduk di jajaran direksi dan komisaris KerjaDulu.

MNC sendiri akan memanfaatkan platform KerjaDulu sebagai prioritas mereka untuk mencari talenta-talenta berbakat yang akan direkrut untuk bergabung dengan perusahaan.

David mengatakan, “MNC sebagai perusahaan media dapat membantu promosi pasar dari KerjaDulu. MNC sendiri sekarang mempekerjakan lebih dari 40.000 karyawan dan sangat aktif dengan perekrutan. Kami dapat memanfaatkan platform rekrutmen [jejaring] sosial inovatif KerjaDulu sebagai prioritas kami dalam menyewa orang-orang berbakat untuk bergabung dengan perusahaan kami.”

KerjaDulu adalah platform social rekrutmen yang didirkan oleh Chris Liu dan Bruce Sung dan diluncurkan resmi pada 1 Januari 2014. Sebagai salah satu pionir di ranah ini, KerjaDulu mengklaim telah berhasil memperoleh ratusan ribu pengguna aktif di negara kepulauan terbesar di dunia ini.

Startup Pengembang Wearable TuringSense Kantongi Pendanaan Senilai 3 Juta Dollar

TuringSense, startup pengembang teknologi wearable untuk olahraga asal Silicon Valley yang juga digawangi researcher Indonesia, mengumumkan bahwa pihaknya telah memperoleh seed funding senilai $3 juta (atau lebih dari 41 miliar Rupiah). Dalam putaran pendanaan ini terdapat beberapa venture capital yang berpartisipasi, seperti Angel Plus, ChinaRock Capital, Ideosource, SV Tech Ventures, dan Zen Water Capital. Dalam rilis yang diterbitkan TuringSense juga disebutkan bahwa beberapa pengusaha dan angel investor terlibat.

Dalam wawancara khusus dengan dua petinggi TuringSense Joseph Chamdani dan Chris Lim beberapa waktu lalu, DailySocial banyak mengulik tentang solusi yang dikembangkan startup tersebut. Produk wearable bernama PIVOT adalah produk yang saat ini tengah dimatangkan. PIVOT dirancang dengan menggabungkan kecanggihan teknologi biomekanik, sensor dan kecerdasan buatan untuk membantu atlet tenis belajar teknik bermain yang benar, menghindari cedera, dan melakukan analisis permainan.

Pendanaan yang diperoleh akan dimanfaatkan TurinSense untuk memperluas pusat pengembangan serta menguatkan strategi pemasaran dan penjualan produk PIVOT. TuringSense juga mengatakan bahwa diraihnya pendanaan ini juga akan dijadikan sebagai salah satu modal untuk memperluas cakupan produk yang dimiliki.

Disampaikan Co-Founder dan CEO TuringSense Limin He, pendanaan ini merupakan salah satu indikasi yang baik, artinya produk multi-sensor yang dikembangkan dianggap berpotensi di pasar oleh banyak pihak.

“Dana ini memberikan kami kekuatan finansial untuk memajukan tujuan kami merevolusi cara olahraga dimainkan, dipraktikkan dan dilatih dengan mengubah metode latihan yang memungkinkan sang atlet mempelajari teknik secara lebih detil sembari mengurangi terjadinya risiko cidera,” ujar Limin He.

Managing Partner Ideosource Andi S. Boediman mengatakan pihaknya meyakini solusi inovatif TuringSense memiliki potensi besar dalam berbagai hal, termasuk potensinya dalam pasar Internet of Things (IoT). Andi juga mengatakan bahwa produk PIVOT yang dimiliki TuringSense akan banyak diminati di pasar Asia, karena di pasar ini solusi untuk kebutuhan olahraga dan kesehatan cukup berkembang dan diminati masyarakat.

Andi menambahkan minat TuringSense untuk membuka lebih banyak pusat pengembangan dapat disinergikan dengan komunitas pengembang game di Asia yang saat ini begitu bertumbuh di pasar dunia. Dalam wawancara DailySocial dengan Joseph Chamdani yang menjadi CTO TuringSense, dikatakan bahwa TuringSense akan membuka pusat pengembangan di wilayah Asia, khususnya di Indonesia.

Laku6 Secured Seed Funding from Golden Gate Ventures

One of pre-owned phones marketplaces Laku6 recently closed a funding from Golden Gate Ventures. The funding will  be allocated to develop the team, build inventory, and improve its promotion and marketing activities. Continue reading Laku6 Secured Seed Funding from Golden Gate Ventures

Laku6 Amankan Seed Funding dari Golden Gate Ventures

Salah satu marketplace jual beli smartphone bekas  bergaransiLaku6 baru-baru ini dikabarkan telah mengamankan pendanaan awal dari Golden Gate Ventures. Pendanaan tersebut akan digunakan Laku6 untuk mengembangkan tim, membangun inventory, dan meningkatkan kegiatan promosi serta pemasaran. Continue reading Laku6 Amankan Seed Funding dari Golden Gate Ventures

YesBoss Grabs Seed Funding

As a pioneer in conversation commerce segment, Yesboss has just secured a seed funding from Convergence Ventures, IMJ Investment Partners, and 500 Startups. The money will be allocated to recruit the best talents and develop the product. Continue reading YesBoss Grabs Seed Funding

Pemenang Indonesia Next App 2.0 Goers Dapatkan Seed Funding dari Lima Investor

CEO Goers Sammy Ramadhan mempertunjukkan aplikasinya / DailySocial

Startup pemenang Indonesia Next Apps 2.0 Goers terus menunjukkan sepak terjangnya. Mereka berhasil mendapatkan seed funding dari lima pihak yang berbeda, terdiri dari tiga angel investor, sebuah institusi finansial, dan Indigo Incubator. Goers baru saja merilis aplikasi Android dan kini telah memiliki 3000 pengguna. Continue reading Pemenang Indonesia Next App 2.0 Goers Dapatkan Seed Funding dari Lima Investor