Lima Hal Dasar yang Wajib Diketahui Saat Membangun Startup

Membangun startup merupakan proses yang panjang dan juga melelahkan. Bukan hanya bisa berakhir kegagalan, namun jika tidak dibarengi dengan ide serta eksekusi yang tepat, bisa menjadi upaya yang sia-sia. Artikel berikut ini akan membahas 5 hal dasar yang wajib dicermati oleh Anda calon pelaku startup, sebelum terjun ke dunia startup yang cukup berat, berubah dengan cepat dan dinamis.

Mulai sekarang juga

Apa pun idenya, seberapa rumit produk yang bakal diluncurkan, idealnya adalah ketika Anda merasa siap dan memiliki niat yang cukup kuat terhadap startup, mulai segera startup Anda. Lalui proses yang ada, apakah nantinya startup Anda bakal berhasil atau tidak, akan ditentukan dari aksi yang telah Anda lakukan. Jangan tunda terlalu lama rencana dan niat Anda untuk memulai startup.

Ciptakan ide yang beragam

Ketika satu ide startup ternyata tidak berhasil, jangan langsung menyerah. Carilah ide lain yang menarik dan tentunya memiliki potensi untuk berkembang. Idealnya ketika Anda berniat untuk terjun ke dunia startup, buatlah beberapa ide yang beragam, sebagai cadangan jika ide awal yang menurut Anda paling solid, ternyata tidak berfungsi dengan baik.

Dirikan startup bersama

Menurut Paul Graham dari Y Combinator calon entrepreneur baiknya tidak memulai usaha seorang diri. Ajaklah rekan kerja, teman baik hingga kerabat untuk ikut serta. Apakah itu dalam bentuk pendanaan, ide, tenaga hingga kreativitas. Saat ini banyak startup yang mengajak teman SMA hingga teman kuliah untuk menjadi bagian dari startup. Jika Anda ingin memiliki orang yang bisa dipercaya, adik atau kakak kandung juga bisa diajak untuk mendirikan startup bersama.

Lokasi yang strategis

Idealnya jika Anda berniat untuk mendirikan startup carilah lokasi yang paling strategis untuk bisnis Anda. Tentunya pusat kota menjadi lokasi yang paling ideal untuk mulai menjalankan startup. Selain lebih efektif, pusat kota juga memberikan akses lebih mudah dan kesempatan untuk bertemu serta menawarkan produk atau layanan langsung kepada target pasar. Jika di awal startup Anda berlokasi di perumahan atau lokasi yang jauh dari pusat kota, ada baiknya untuk memindahkan lokasi tersebut ke pusat kota.

Promosi yang masif

Ketika produk telah siap diluncurkan langkah selanjutnya adalah melakukan kegiatan pemasaran yang masif dan tentunya tepat sasaran. Cara-cara berikut tentunya wajib dilakukan, seperti melakukan pendekatan dengan media, media sosial, iklan berbayar hingga email marketing. Jangan lupakan juga SEO untuk mempercepat proses pemasaran.

Jika Anda mempunyai cukup uang untuk memperluas kegiatan pemasaran tidak ada salahnya dengan memanfaatkan tenaga agensi kehumasan, yang selama ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan rintisan.

Global Venture Summit 2017 di Bali akan Datangkan Venture Capital dari Silicon Valley

Untuk kali pertama di Indonesia Global Venture Summit bakal digelar selama 3 hari di Bali (19-21 April 2017). Ajang internasional yang akan mempertemukan lebih dari 25 venture capital dari Silicon Valley, 50 lebih angel investor internasional, 100 lebih korporasi serta pelaku startup dari Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya.

Kepada media hari ini (22/03) di Jakarta, Founder GVS Ahmed Shabana mengungkapkan, dipilihnya Bali sebagai lokasi GVS tahun ini diharapkan bisa menjadi ajang internasional dengan skala besar.

“Meskipun baru pertama kali digelar di Indonesia, namun kami pastikan semua venture capital, angel investor asal AS, Korea, Malaysia, Singapura hingga Tiongkok, adalah mereka yang benar-benar memiliki niat untuk berinvestasi di Indonesia. Sehingga pertemuan tersebut nantinya bisa membantu pelaku startup di Indonesia.”

Indonesia saat ini sudah menjadi pasar yang menarik untuk dijajaki terutama untuk kalangan investor internasional. Potensi tersebut merupakan salah satu alasan mengapa GVS pertama kali diadakan di Indonesia.

Selain sebagai ajang networking skala internasional, acara Global Venture Summit 2017 nanti juga akan diisi dengan kegiatan seperti panel diskusi, promosi startup dengan booth hingga pitch battle dengan hadiah uang tunai untuk startup yang beruntung.

“Kami telah menyiapkan sekitar 30 keynotes dan diskusi panel untuk acara tersebut yang diisi oleh speaker terkemuka dari mancanegara seperti Justin Kan dari Y Combinator, Dave McClure dari 500 Startup hingga Indonesia, di antaranya adalah Nadiem Makarim, Achmad Zaky dan Nicko Wijaya dari MDI,” kata Ahmad.

Didukung oleh Kejora Ventures

Turut hadir dalam acara tersebut Founding Partner Kejora Ventures Sebastian Togelang, dalam hal ini Kejora Ventures sebagai salah satu pendukung acara melihat ajang GVS 2017 merupakan kesempatan yang sangat baik untuk dimanfaatkan oleh semua startup yang berada dalam bimbingan Kejora Ventures dan startup lainnya.

“Saya sudah menunggu sejak lama kapan para VC hingga angel investor dari Silicon Valley datang ke Indonesia, dengan acara GVS 2017 tentunya bisa membuka pintu lebih lebar kepada pelaku startup lokal untuk mempromosikan startup secara global.”

Agar relasi yang telah terbina nantinya tetap terjaga, GVS 2017 yang menjadi langkah awal untuk mempertemukan VC internasional ke Indonesia, akan dilanjutkan tahun mendatang dengan menggelar kegiatan GVS setiap tahun.

“Tentunya kita tidak ingin kegiatan GVS hanya menjadi kegiatan yang sia-sia usai GVS digelar, untuk itu kita akan terus melakukan pendekatan dan menjaga hubungan baik dengan pelaku startup, investor lokal hingga pemerintah secara berkelanjutan,” pungkas Ahmad.

Lima Tahap Membuat Desain Produk Startup

Peranan utama dari seorang Product Manager (PM) sebuah startup adalah harus bisa mengimplementasikan ide menjadi sebuah produk yang berfungsi dengan baik untuk pengguna. Untuk bisa mewujudkan semua itu diperlukan koordinasi yang baik dengan anggota tim, terutama dalam hal kreativitas hingga deployment.

Artikel berikut akan mengupas 5 tahap yang wajib diterapkan kepada anggota tim demi membuat produk dengan desain yang tepat dan tentunya berfungsi dengan baik.

Tahap 1 – Menjelajahi ide

Sebagai seorang Product Manager, tugas awal Anda adalah menciptakan sebuah ide untuk kemudian dibuat menjadi sebuah produk. Ketika ide telah ada, Anda sebagai PM wajib untuk memberikan penjelasan hingga gambaran yang jelas kepada anggota tim. Mulai dari rencana, skema hingga strategi sebelum tahapan lanjutan dilakukan. Tumbuhkan komitmen dari anggota tim yang terlibat, demi menciptakan produk yang berfungsi dengan baik.

Tahap 2 – Mengurai masalah

Langkah selanjutnya yang wajib untuk dilakukan adalah menguraikan masalah demi mendapatkan solusi yang tepat. Mulai dari mengumpulkan data, membuat kerangka hingga menentukan tengah waktu untuk produk. Dalam tahap ini biasanya akan lebih ‘chaos’ karena tahap ini yang bakal menentukan langkah paling tepat yang akan diambil oleh Anda sebagai PM bersama dengan anggota tim. Untuk itu lakukan koordinasi dan konsolidasi yang tepat sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.

Tahap 3 – Membuat desain produk

Tahap berikut ini biasanya sudah tersusun dengan jelas desain seperti apa yang akan dibuat oleh anggota tim. Tugas Anda sebagai PM di sini adalah memastikan desain tersebut sesuai dan tentunya berfungsi dengan baik. Lakukan pengecekan serta pengawasan secara rutin kepada anggota tim yang terlibat, pastikan desain tersebut telah melalui validasi. Tahap ini biasanya masalah atau kendala akan muncul, untuk itu Anda sebagai PM dan anggota tim harus lebih cerdas menentukan solusi yang paling tepat terkait masalah yang bakal dihadapi.

Tahap 4 – Pembuatan

Seiring berjalannya waktu, tidak terasa deadline akan segera tiba, tahap berikut ini akan menjadi penentu seberapa besar keberhasilan akan diraih. Lakukan proses pembuatan secepat mungkin, agar Anda bisa menghemat waktu dan tenaga. Tentunya pembuatan bisa dilakukan setelah tahap sebelumnya telah dilalui dengan baik. Lakukan komunikasi yang lancar dengan anggota tim, karena biasanya pada tahap ini kreativitas akan lebih sulit untuk didapatkan karena proses yang ada.

Tahap 5 – Penyelesaian

Tahap yang satu ini tentunya bakal menjadi penentu apakah produk berfungsi dengan baik, diterima oleh target pasar atau tidak. Sebagai PM Anda wajib untuk memberikan penghargaan serta apresiasi kepada anggota tim yang terlibat, apakah hasilnya bakal berakhir baik atau tidak, terima semua respon yang ada. Karena tahap akhir menjadi pembuktian kerja keras anggota tim yang telah mewujudkan ide awal Anda sebagai PM.

Demikian lima tahap yang Anda butuhkan untuk membuat produk di startup. Sebagai PM, Anda harus bisa menguasai kemampuan umum seperti dalam artikel ini.

Anda bisa memulainya dengan melakukan langkah-langkah tepat untuk menjadi seorang PM yang andal. Setelah itu, pelajari lebih dalam mengenai product management dan peran PM dalam startup. Dengan begitu, Anda akan dapat melakukan lima tahapan di atas dengan mudah dan tanpa hambatan.

Beberapa Hal Yang Akan Ditemui Ketika Bekerja di Startup

Realitas sering kali tidak sejalan dengan apa yang diharapkan dalam ekspektasi. Pun demikian realitas bekerja di startup, kendati merupakan sebuah startup populer, seperti yang diceritakan oleh Andrew Ettinger dalam tulisannya. Setidaknya ada empat hal yang diperkirakan, terkait dengan etos kerja di startup, yakni (1) seseorang akan bekerja keras, didukung dengan banyak hal di dalamnya, (2) ide keren menjadi kunci semuanya, (3) prioritas kerja yang mudah diatur, dan (4) komunikasi yang lebih terbuka.

Sayangnya pemikiran tersebut semakin lama ia berada di startup semakin terkikis. Lantas ada hal baru yang ia rasakan. Dan hal tersebut tampaknya juga umum terjadi kepada para pekerja (khususnya millennial) yang berada dalam sebuah lingkungan startup.

(1) Bekerja di startup tidak mudah, menantang, namun menyenangkan

Banyak hal yang akan dilakukan, setidaknya dicoba. Berpindah divisi menjadi hal yang tak sulit seperti korporasi. Kadang role yang digenggam tidak sama dengan kompetensi yang didapat semasa studi. Itu akan menjadi hal yang tidak mudah, bahkan sangat berat, lantaran harus mempelajari dari awal. Setiap hari akan selalu ada tantangan. Bagi beberapa orang yang memiliki “passion” di sana, bisa jadi hal ini akan menjadi hal yang sangat menyenangkan.

(2) Budaya startup berbeda, mampu beradaptasi adalah kuncinya

Menjadi sesuatu yang harus diperhatikan, bahwa kehidupan bekerja di startup erat kaitannya dengan anomali kultur di dalamnya. Semua akan bergerak begitu dinamis seperti bisnis digital itu sendiri. Kuncinya adalah mampu menyesuaikan dengan ragam perubahan yang akan sering terjadi, yang kadang juga berisiko. Saat sudah mampu beradaptasi, maka di situlah “jiwa berjuang dalam startup” mulai tertanam.

(3) Malu-malu akan membunuhmu

Ya, keterbukaan memang menjadi salah satu bagian dalam startup. Itupun akan sangat bergantung bagaimana tiap anggotanya menyikapi. Ide kreatif terkadang datang secara individual, oleh karenanya penting untuk tidak malu berbicara menyampaikan apa yang menjadi gagasan dalam benaknya, khususnya dalam inovasi produk dan strategi bisnis. Begitu juga sebaliknya, penerimaan terhadap gagasan orang lain juga perlu diterapkan dalam diri (open mind).

(4) Semua harus serba transparan

Memiliki tim yang kecil, produk yang spesifik hingga kompetisi yang sengit membawakan binsis harus bisa menjadi transparan. Membagikan apa yang ada dalam tubuh bisnis bukan berarti menyampaikan aib, justru menghadirkan banyak umpan balik yang baik untuk bisnis itu sendiri. Itu cakupan secara umum. Lebih spesifiknya transparansi juga penting diterapkan dalam manjerial dan komunikasi antar tim. Itulah startup, ketika semua harus tahu agar bisa berperan.

(5) Memiliki banyak rencana dan tanggung jawab

Ide yang muncul akan selalu menghadirkan to-do list baru, di luar penyempurnaan produk itu sendiri. Sikap tanggung jawab penting untuk dimiliki, sehingga semua dapat berjalan mulus. Keutuhan tim dalam startup juga bergantung pada masing-masing individu di dalamnya. Saat semua berjalan dengan baik, maka semua rencana akan mulus melaju, demikian sebaliknya.

Mengenai Peluang dan Tantangan Ekonomi Kreatif Indonesia di Tahun 2017

Bekraf secara khusus didirikan pemerintah untuk fokus memajukan ekonomi kreatif Indonesia. Pemerintah sadar betul akan potensi ekonomi kreatif yang diyakini akan perlahan-lahan mendominasi jadi sumber pendapatan negara. Agar dapat terus bergerak ke arah sana, maka dari itu perlu kerja sama nyata antara pemerintah, swasta dan pelakunya itu sendiri. Namun seperti apa langkahnya?

Dalam diskusi panel yang diadakan Plug and Play Indonesia bertajuk “Indonesia Creative Economy 2017”, menghadirkan berbagai pembicara dari ketiga pelaku. Mulai dari Ricky J Pesik selaku Wakil Kepala Bekraf, Mari Pangestu (Mantan Mendag), Gandi Sulistiyanto (Managing Director Sinarmas), Aloysius Budi (Chief Human Capital Dev Astra Intl), dan Dino Patti Djalal (Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat).

Dari sisi Bekraf, Ricky menegaskan bahwa saat ini Indonesia perlu meluruskan lagi pemahaman mengenai ekonomi kreatif. Dari ranah kementerian dan lembaga (K/L) rupanya ekonomi kreatif itu bersinggungan dengan 27 K/L, oleh karenanya perlu pemetaan tugas kembali agar tidak saling tumpang tindih.

Untuk mendukung hal tersebut, saat ini Bekraf bersama K/L lainnya sedang dalam tahap penyusunan regulasi yang menggantikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2009 Tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif, terhitung sudah resmi tidak berlaku lagi sejak 2015.

Selain itu, Ricky mengungkapkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah pemerintah lainnya dalam rangka mendukung ekonomi kreatif lewat pengembangan startup. Misalnya mengevaluasi atau membuat regulasi baru yang mendukung aktivitas industri.

“Dari kacamata pemerintah untuk dukung ekonomi kreatif adalah mengevaluasi ulang sejumlah regulasi lama atau melahirkan regulasi baru yang lebih adaptif. Menurut saya startup itu sangat memerlukan dukungan regulasi yang jelas karena mereka lahir akibat perubahan yang cepat,” ucap Ricky, kemarin (8/3).

Sementara dari sisi swasta, Aloysius Budi mengatakan bahwa saat ini Astra mulai concern untuk bekerja sama dengan startup untuk bergabung dalam Astra Digitalization Program. Hal ini dimaksudkan agar terjadi akselerasi bisnis Astra lewat inovasi yang ditawarkan dari para startup.

Begitupula dengan Sinarmas, Gandi Sulistiyanto menambahkan perhatian Sinarmas kepada startup terlihat dari pendirian Sinarmas Digital Ventures (SMDV) dan bergabung menjadi anggota Plug and Play Indonesia. Menurutnya, dengan menjadi member dapat memberi akses kepada Sinarmas untuk menambah jaringan startup-startup yang berpotensi akan diincar Sinarmas untuk diinvestasikan.

Involvement dari swasta itu penting untuk keberhasilan startup. Pasalnya mereka juga membutuhkan mentor, sementara bagi kami perlu menghubungkan diri dengan startup untuk akselerasi bisnis. Ini jadi solusi win-win,” terang Gandi.

Sedangkan dari sisi Mari Pangestu dan Dino Patti, mereka hanya memberi masukan untuk startup agar dapat lebih kompetitif ke depannya. Mari bilang, bahwa startup diharuskan untuk dekat dengan industri. Tujuannya agar startup dapat memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi industri.

Tak hanya itu, Mari juga menekankan pada pentingnya kemampuan untuk manajemen bisnis startup. Menurutnya, ide yang baik belum tentu akan berjalan sukses bila manajemennya tidak tepat.

Dino pun sepakat dengan ucapan Mari. Dino mengatakan bahwa startup tidak boleh memiliki pola pemikiran nasionalisme sempit. Hal ini, lanjutnya, masih ditemukan dalam kampus di Indonesia yang menganggap penggunaan bahasa asing sebagai kapitalisme.

“Jargon seperti ini tidak bisa membuat mereka bersaing setelah keluar dari kampus. Ekonomi kreatif itu mengenai bagaimana Anda bersikap nasionalisme terbuka, jangan tertutup. Penguasaan bahasa asing itu sangat diperlukan saat berbisnis,” pungkas dia.

Gandeng PT KAI, Traveloka Hadirkan Pembelian Tiket Kereta Api

Setelah berhasil menjadi market leader untuk penjualan tiket pesawat hingga hotel, startup lokal Traveloka awal tahun ini kembali meluncurkan layanan terbaru untuk pembelian tiket kereta api. Dengan menggandeng PT Kereta Api Indonesia (KAI), saat ini pengguna Traveloka sudah bisa memesan, membeli dan mendapatkan boarding pass secara langsung hanya melalui Traveloka.

“Mulai akhir tahun 2016 lalu Traveloka mulai mengembangkan layanan tiket kereta api, setelah menerima banyak permintaan dari pengguna kami. Setelah kami luncurkan ternyata disambut baik oleh pengguna dari Traveloka,” kata Senior VP Business Development Traveloka Caesar Indra.

Tiket kereta api yang bisa di pesan melalui Traveloka bisa dilakukan dalam waktu 90 hari hingga 6 jam sebelum waktu keberangkatan. Tujuan yang bisa dipilih mulai dari pulau Jawa hingga Sumatera. Menyambut mudik 2017 mendatang, mulai pertengahan bulan Maret pembelian untuk tiket kereta api sudah bisa dimanfaatkan oleh pengguna.

“Fokus kami adalah menjaga stabilitas dan user experience dari pengguna, agar bisa lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan tiket kereta api sesuai tujuan,” kata Caesar.

Saat ini layanan pembelian tiket kereta api melalui Traveloka sudah bisa dilakukan di aplikasi mobile platform Android dan iOS dan mobile site. Sementara untuk desktop akan segera diluncurkan dalam waktu dekat.

Peningkatan jumlah pembeli secara online di PT KAI

Selama ini PT Kai tidak pernah memberikan kuota tiket kereta api secara khusus kepada Traveloka atau agen atau perusahaan lainnya yang bermitra dengan PT KAI dalam hal penyediaan tiket. Hal tersebut dilakukan agar proses bisa berjalan secara adil, sesuai dengan kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan tersebut.

“Meskipun masih sekitar 1 bulan lebih Traveloka menjadi salah satu mitra kami yang turut menjual tiket kereta api secara online, namun kami mencatat Traveloka telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan untuk PT KAI,” kata EVP Passenger and Ticketing Sales PT Kereta Api Indonesia (KAI).

PT KAI juga mencatat sepanjang tahun 2016 pembelian tiket kereta api secara external sebanyak 60%, sementara pembelian tiket langsung di loket hanya berkisar 40% saja dari total keseluruhan. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat saat ini sudah mulai terbiasa melakukan pembelian tiket kereta api secara online.

“Bukan hanya di pulau Jawa, namun kita juga berharap masyarakat Indonesia lainnya bisa menerapkan kebiasaan cashless untuk pembelian tiket kereta api, sehingga memudahkan kami untuk mengumpulkan data yang akurat dan tentunya memberikan kemudahan untuk pengguna,” kata Mukti

Terkait dengan perubahan jadwal dan pembatalan tiket kereta api oleh pengguna yang membeli tiket melalui Traveloka, Mukti menegaskan semua perubahan tersebut sepenuhnya tanggung jawab dari PT KAI. Dalam arti pengguna tidak bisa melakukan perubahan atau pengembalian uang (refund) melalui Traveloka.

“Semua permintaan refund, pembatalan hingga perubahan jadwal masih berada dibawah naungan PT KAI, untuk itu pengguna Traveloka bisa langsung datang ke loket resmi PT KAI untuk memproses semua permintaan yang ada bukan ke Traveloka,” kata Mukti.

Application Information Will Show Up Here

Lima Cara Mendapatkan Mentoring dan Pendanaan dari Venture Capital di Silicon Valley

Silicon Valley hingga kini masih menjadi pusat pertumbuhan startup baru serta berkumpulnya para venture capital (VC) terbaik di Amerika Serikat. Meskipun saat ini sudah mulai banyak bermunculan VC dari mancanegara seperti Jepang, Belanda hingga Tiongkok, namun VC dari kawasan Silicon Valley masih menjadi tujuan utama semua startup secara global, termasuk Indonesia.

Permasalahannya adalah kebanyakan VC yang berasal dari Sillicon Valley hanya akan berinvestasi kepada startup yang memang berada disekitar kawasan tersebut. Hal tersebut tentunya menyulitkan startup di luar kawasan Siliocn Valley untuk menjangkau.

Cara paling efektif tentunya adalah dengan memindahkan lokasi startup Anda ke Silicon Valley, namun jika saat ini startup Anda belum memiliki dana yang cukup untuk melakukan cara tersebut, mungkin akan sangat berat untuk beranjak ke sana. Namun artikel berikut ini akan membantu Anda mencari cara terbaik untuk bisa mendapatkan mentoring hingga pendanaan dari VC di Silicon Valley.

Mengikuti program akselerasi/inkubator dengan mentor dari Silicon Valley

Salah satu kegiatan paling terjangkau tanpa harus langsung ke Silicon valley adalah dengan mengikuti kegiatan akselerator atau inkubator yang melibatkan mentor dari Silicon Valley di tanah air. Sudah banyak kegiatan yang bisa dipilih dan saat ini tersedia, di antaranya adalah Founder Institute, TechStars and Y Combinator. Kegiatan ini menyediakan pelatihan terbaik untuk startup, sekaligus memberikan peluang kepada Anda untuk bertemu langsung kepada investor terkait.

Mengahadiri konferensi teknologi di Silicon Valley

Saat ini sudah banyak acara teknologi, mulai dari eksibisi, konferensi hingga pertemuan kelas dunia yang digelar di Silicon Valley. Jika Anda berniat untuk berkenalan dengan VC dan penggiat startup yang berlokasi di kawasan tersebut, cara yang satu ini bisa dilakukan. Pilihlah konferensi atau acara yang paling sesuai, gunakan kesempatan tersebut untuk membuka jaringan, promosi sekaligus mendapatkan informasi agar bisa mendapatkan mentoring dan pendanaan dari VC di Silicon Valley.

Membuat video promosi yang menarik

Kebanyakan VC di Silicon Valley lebih tertarik untuk memberikan investasi kepada startup yang telah mengalami pertumbuhan yang baik. Dalam hal ini lebih kepada startup yang telah lama menjalankan bisnis. VC pada umumnya enggan untuk memberikan investasi kepada startup baru yang masih belum memiliki cukup pengalaman. Cara paling efektif yang bisa dilakukan adalah jangan terlalu memfokuskan kepada pendanaan, namun cara cari untuk Anda bisa mendapatkan konsultasi atau mentoring dari mereka.

Untuk itu buatlah video promosi atau perkenalan yang menarik dan temukan angel investor di Silicon Valley yang sesuai dengan startup Anda. Sampaikan video tersebut kepada mereka, dan jika mereka bersedia, cobalah kesempatan untuk mendapatkan mentoring terlebih dahulu, sebelum penggalangan dana dilancarkan.

Memperluas jaringan dengan angel investor dan entrepreneur

Jika Anda masih kesulitan untuk melakukan pertemuan dengan VC yang besar dan ternama di Silicon Valley, mulailah untuk melakukan pendekatan dengan angel investor hingga penggiat startup yang ada di Silicon Valley. Ciptakan relasi yang baik dan utarakan dengan jelas tujuan Anda kepada mereka, jika kesempatan terbuka untuk Anda, relasi atau kenalan yang sebelumnya sudah pernah bertemu dengan VC besar di Silicon valley, bisa membantu untuk mempertemukan Anda dengan mereka. Untuk itu binalah hubungan baik dengan para entrepreneur tersebut.

Membuka kantor cabang di Silicon Valley

Cara lain yang bisa dilakukan agar startup Anda bisa dikenal oleh VC di Silicon Valley, dengan memindahkan kegiatan pemasaran dan operasional ke kawasan tersebut. Tempatkan tim kecil di Silicon Valley, yang bertugas untuk melakukan kegiatan networking hingga pemasaran, sementara jalankan kantor Anda di negara tanah air seperti biasa. Untuk bisa melakukan rencana ini tentunya memiliki biaya yang cukup besar. Untuk itu sebelum Anda mulai melakukan kegiatan tersebut, pastikan startup memiliki cukup dana untuk menjalankan operasional di dua negara sekaligus.

Memilih Desain Situs dan Aplikasi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Startup

Tahukah Anda perhatian manusia terhadap sesuatu hanya berlangsung kurang lebih 8 detik saja, kemudian akan beralih kepada hal yang baru jika tidak menarik perhatian. Untuk itu menjadi penting bagi pelaku startup untuk memperhatikan tampilan situs hingga aplikasi yang mampu menyerap dengan cepat perhatian calon pengguna kemudian tertarik untuk menjelajahi lebih dalam hingga akhirnya membeli produk atau layanan yang startup Anda tawarkan.

Artikel berikut ini akan membahas 7 desain menarik yang bisa diterapkan oleh startup untuk situs dan aplikasi mobile perusahaan.

Integrasi

Gabungkan pesan pemasaran atau promosi yang jelas dan memberikan efek langsung dengan visual atau gambar yang menarik. Tonjolkan visual serta kalimat yang jelas di halaman muka situs Anda, misalnya jika startup Anda mencoba untuk menawarkan program donasi kepada orang yang membutuhkan dan berbasis teknologi, jangan terlalu banyak menggunakan visual yang terkesan rumit dan sarat dengan visual teknologi. Hal tersebut akan membingungkan pengunjung situs Anda yang ternyata tertarik untuk memberikan donasi. Tampilkan visual yang menggambarkan jenis donasi yang ingin startup berikan dengan visual orang atau kegiatan kemanusiaan yang jelas.

Manifestasi

Tampilkan profil perusahaan Anda dengan tulisan singkat yang jelas dan mudah dicerna dengan visual yang menarik dan dapat dilihat dengan baik. Dalam hal ini menjadi hal yang relevan misalnya startup Anda mencoba untuk menawarkan stok foto atau visual yang dibutuhkan untuk kepentingan content marketing, company profile dan lainnya. Idealnya buatlah tulisan yang singkat dengan warna tampilan yang lembut, intinya tulisan tentang layanan yang ingin ditawarkan harus terlihat dengan jelas, tanpa adanya gangguan dari visual yang dipilih.

Buat desain lebih engaging

Agar pengguna merasakan kemudahan dan tertarik untuk langsung memesan layanan atau produk yang Anda tawarkan, buatlah visualiasasi dilengkapi dengan tahap atau pilihan yang jelas. Dalam hal ini dicontohkan sebuah startup yang ingin menghadirkan layanan pemesanan layanan kecantikan di salon. Agar pengguna bisa langsung menikmati fitur di aplikasi, buatlah video demo dalam bentuk animasi yang berisikan cara mudah untuk melakukan pemesanan hingga pengaturan waktu yang diinginkan. Dengan demikian pengguna akan merasa memiliki kontrol sekaligus pilihan terhadap layanan yang ingin dinikmati di salon tersebut.

Olah dari materi yang telah dimiliki

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk merubah tampilan situs atau aplikasi adalah dengan menggunakan logo atau warna yang sudah ada, yaitu dengan menonjolkan warna yang sebelumnya tidak terlalu terlihat, atau merubah desain logo menjadi sedikit lebih berbeda namun tidak keluar dari jalur yang ada. Dengan melakukan perubahan skala kecil tersebut ternyata mampu mebuat tampilan situs atau aplikasi mobile menjadi lebih segar dan tentunya berbeda.

Pilihan warna

Selain tagline yang menarik serta pilihan visual yang beragam, pemilihan warna dalam situs atau aplikasi juga bisa mempengaruhi keputusan pengguna untuk mengunjungi situs atau mencoba aplikasi yang ada. Menurut CoSchedule sekitar 90% pada akhirnya orang tertarik untuk berlama-lama di situs atau aplikasi mobile adalah karena tertarik dengan warna yang ada. Sementara berdasarkan seorang praktisi pemasaran Neil Patel, sekitar wara mempengaruhi conversion rate hingga 85%. Untuk itu perhatikan pilihan warna di situs hingga aplikasi mobile startup Anda.

Visualisasi

Gambar yang menarik dan memiliki cerita sendiri merupakan hal yang cukup berpengaruh dalam tampilan situs atau aplikasi mobile. Untuk itu tentukan pilihan visual yang paling sesuai untuk produk atau layanan yang Anda miliki. Misalnya jika startup Anda bergerak dalam sistem perekrutan talenta atau HR, idealnya tampilkan visual orang dan hindari pemilihan warna yang terlalu muda atau foto yang terlalu ‘sibuk’. Intinya adalah, lakukan proses penyaringan dan pemilihan visual yang paling tepat untuk bisnis Anda.

Pemilihan logo yang sesuai

Jika Anda telah menemukan logo yang sesuai untuk startup Anda, pastikan dilengkapi dengan visual atau tulisan yang mewakili layanan atau produk yang ditawarkan. Dalam hal ini jangan hanya menuliskan logo perusahaan namun sertai juga dengan visual yang menggambarkan dengan jelas layanan yang ingin Anda berikan. Dalam hal ini seperti yang dilakukan oleh Changejar, berupa platform mobile untuk uang tunai yang dioptimalkan untuk pembayaran ritel. Dalam logo tersebut ditambahkan ikon mata uang sesuai dengan negara asal. Pilihan tersebut tentunya akan berguna ketika perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi ke negara lainnya dengan hanya mengganti ikon mata uang negara tersebut.

 

Empat Cara Ampuh Agar Startup Berhasil Diakuisisi

Selain Initial Public Offering (IPO) atau Penawaran Umum Perdana Saham, salah satu impian terbesar dari sebuah startup adalah diakuisisi oleh perusahaan besar. Tidak mudah untuk startup mendapatkan kesempatan diakuisisi oleh perusahaan yang besar, kebanyakan dari startup tersebut berakhir bangkrut dan tidak bisa lagi menjalankan bisnisnya, hanya beberapa startup saja yang memiliki kesempatan dan cukup beruntung diakuisisi. Salah satu kegagalan sebuah startup diakuisisi adalah, kurang berpengalamannya pendiri startup, yang pada akhirnya membuat startup gagal untuk diakuisisi.

Artikel berikut ini akan membahas 4 cara tepat agar startup berhasil diakuisisi.

Pasarkan startup secara efektif

Akan menjadi hal yang sulit sebuah startup diakuisisi jika tidak dipasarkan dengan benar dan secara masif. Promosi dan pemasaran yang baik akan memancing perusahaan besar yang relevan untuk kemudian melirik produk yang dimiliki oleh startup Anda. Untuk itu lancarkanlah pemasaran yang efektif, hal ini akan membantu Anda menentukan perusahaan mana yang sesuai dengan kriteria Anda sebagai pemilik startup, jika pada akhirnya ditawar oleh beberapa perusahaan untuk diakuisisi.

Seperti yang telah berhasil dilakukan oleh Zite aplikasi untuk membaca berita dari Amerika Serikat, yang pada akhirnya diakuisisi oleh CNN dengan nilai $25 juta, atau Scoop platform e-book yang beroperasi di Indonesia, yang pada bulan Desember 2016 lalu diakuisisi oleh Kompas Gramedia.

Memiliki produk atau layanan yang berfungsi dengan baik

Produk yang baik dan terbukti diminati oleh pengguna hingga klien yang potensial menjadi salah satu hal yang menjadi kunci sukses sebuah akuisisi. Untuk itu pastikan produk atau layanan yang dimiliki oleh startup, telah memenuhi kriteria dari perusahaan yang tertarik untuk melakukan akuisisi. Hal sederhana bisa dilakukan dengan cara menawarkan jasa atau layanan yang dimiliki oleh perusahaan besar tersebut untuk mencoba, dan pastikan produk bekerja dengan baik. Jika perusahaan besar tersebut puas dan tertarik untuk menambah layanan sesuai dengan produk yang ada tawarkan, akan menjadi hal yang organik jika perusahaan tersebut pada akhirnya mengakuisisi startup Anda.

Contoh startup yang telah berhasil diakuisisi oleh perusahaan besar karena memiliki produk yang baik adalah, BigMachines yang diakuisisi oleh Oracle, dan AppDynamics yang diakuisisi oleh Cisco.

Perbanyak jumlah calon pembeli

Saat proses akuisisi akan dilakukan pihak pembeli biasanya akan memiliki peluang dan pilihan lebih besar, agar peluang Anda sebagai pemilik startup bisa lebih besar perluas jaringan Anda dengan pembeli dalam jumlah yang besar. Posisikan pula penawaran dan ketentuan yang ingin Anda sampaikan kepada para calon pembeli tersebut di muka untuk memperkuat proses negosiasi. Di sisi lain dengan menerapkan cara tersebut, bisa meningkatkan nilai akuisisi startup menjadi lebih besar.

Ciptakan visi yang jelas

Ketika startup pada akhirnya berhasil diakuisisi oleh perusahaan besar, artinya Anda sebagai pendiri startup harus berbagi kekuasaan dengan pemilik perusahaan yang mengakuisisi startup. Hal tersebut akan mempengaruhi kepemimpinan Anda hingga masa depan dari perusahaan dan tentunya pegawai. Untuk itu buatlah visi yang jelas dan tekankan hal tersebut kepada perusahaan yang mengakuisisi startup.

Ramalan Investasi Startup di Tahun Ayam Api

Tahun 2016 menunjukkan sikap baiknya kepada kancah startup Tanah Air. Berdasarkan Indonesia’s Tech Startup Report 2016, setidaknya ada empat catatan khusus yang dapat ditinjau dengan seksama.

Laporan tahunan yang disusun oleh DailySocial ini menunjukkan bahwa ranah e-commerce dan fintech masih bersaing ketat sebagai ranah tech startup dengan investasi terbanyak, masing-masing sebesar 21% dan 20%. Itulah fakta pertama yang kemudian diikuti dengan fakta kedua bahwa fintech diprediksi menjadi sektor terpopuler di tahun 2017.

Catatan ketiga, 40% dari investasi startup tahun 2016 ditujukan untuk startup tahap awal (seed) sedangkan 24% ditujukan untuk startup yang telah mencapai tahap Seri A.

Sayangnya, menyambung fakta di atas, catatan keempat dari annual report DailySocial ialah mengenai kurangnya talenta dan akses ke pendanaan yang diproyeksikan masih akan ‘menghantui’ tech startup di 2017 ini.

Tantangan tersebut dapat diubah menjadi peluang oleh para pelaku startup, asalkan mereka dapat memahami secara komprehensif apa yang telah dan akan terjadi pada ekosistem bisnis teknologi rintisan di Indonesia.

Go-Jek, contohnya. Startup yang telah mengakuisisi empat perusahaan teknologi India ini telah memasang standar tersendiri dalam memanfaatkan peluang tersebut, hingga akhirnya berhasil mengeruk pendanaan $550 juta dan secara resmi menjadi startup unicorn pertama di Indonesia.

Bagaimana langkah yang tepat untuk mencapai peluang agar mendapat pendanaan? Apakah pintu untuk meraih gelar unicorn seperti Go-Jek masih terbuka lebar di tahun Ayam Api? Menjawab pertanyaan semacam ini, Mandiri Capital Indonesia (MCI), Metra Digital Innovation (MDI), dan DailySocial.id berinisiatif kembali menggelar DigiTalks yang kali ini mengambil tema Investment Trend in 2017.

DigiTalks: Investment Trend in 2017 / DailySocial
DigiTalks: Investment Trend in 2017 / DailySocial

Diskusi panel DigiTalks pada kesempatan ini akan mengajak para startup owner/founder, revenue officer, business development officer, dan mereka yang ingin terlibat di dalam tubuh tech startup untuk mengenal dan berdiskusi mengenai lanskap pendanaan di tahun 2017 bersama pengamat industri dan venture capitalist, antara lain Raditya Pramana (Investment Manager Venturra Capital) Antonny Liem (CEO Merah Putih Incubator), dan Amir Karimuddin (Editor-in-chief DailySocial Business), yang akan dimoderatori oleh Aldi Adrian Hartanto (Head of Investments Mandiri Capital Indonesia).

DigiTalks yang akan diselenggarakan pada 31 Januari 2017 di Mandiri Inkubator Bisnis ini akan menguak cerita yang berkisar dari soal ekosistem startup Indonesia, pendanaan, juga tantangan dan masa depan tech entrepreneurs, venture capitalist, dan startup anak bangsa.

Dengan mendaftar gratis di sini, Anda akan mendapatkan insight terkini agar bisnis semakin bergengsi di tahun Ayam Api.

Disclosure: DigiTalks adalah kolaborasi bersama Mandiri Capital Indonesia, Metra Digital Innovation, dan DailySocial