Bekraf Kirim Ahlijasa dan Lima Startup Lainnya ke Ajang Startup World Cup 2017

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) siap mengirimkan satu startup sebagai delegasi Indonesia untuk bersaing di Grand Final Startup World Cup (SWC) 2017 dan lima startup lainnya untuk menghadiri konferensi SWC 2017.

SWC diadakan oleh Fenox Venture Capital, merupakan acara kompetisi sekaligus konferensi internasional yang mempertemukan startup, venture capital, pengusaha, sekaligus CEO teknologi global di Silicon Valley, Amerika Serikat pada 24 Maret 2017.

Ahlijasa adalah finalis Indonesia yang berkompetisi di Grand Final SWC 2017, bersama dengan 15 startup lainnya dari 12 negara di antaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Chili, dan lainnya. Ahlijasa terplih menjadi finalis setelah menjuarai kompetisi SWC Indonesia yang telah diselenggarakan pada 23 Agustus 2016.

Lima startup lainnya, yakni Talenta, Qlue, Paprika, Azzam Trade, dan Ojesy untuk menghadiri konferensi SWC 2017. Keenam startup tersebut akan tiba di San Francisco pada 19 Maret 2017, kemudian mengunjungi beberapa perusahaan teknologi global, di antaranya Plug and Play Tech Center, Microsoft, Google, Apple, Facebook, dan Amazon.

Selama acara, mereka berkesempatan mengikuti diskusi yang dihadiri oleh Steve Wozniak (Co-Founder Apple), Daymond John (Shark Tank dan Founder & CEO FUBU), Alexis Ohanian (General Partner Initialized Capital), Phil Libin (Co-Founder Evernote), dan lainnya.

Jadi ajang pembelajaran sekaligus buka peluang investasi

Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo menjelaskan ajang ini menjadi langkah startup Indonesia untuk belajar langsung dari para pemimpin perusahaan teknologi skala global untuk dapat diimplementasikan ke bisnis masing-masing. Mereka juga dapat membuka peluang koneksi dengan berbagai pelaku, entah untuk mencari mentor, berkolaborasi bisnis, atau membuka potensi penggalangan dana.

“Enam startup Indonesia ini berpeluang terjaring pada komunitas startup internasional. Mereka berkesempatan belajar dari ahli industri dunia, bertemu dengan lebih dari 200 investor global, lebih dari 300 eksekutif perusahaan besar, serta menjalin network dengan lebih dari 500 startup global,” kata Fadjar, Kamis (2/3).

SWC, lanjut Fadjar, adalah salah satu dari tiga pokok fokus kegiatan Bekraf sepanjang tahun lalu hingga kini. Bekraf ingin memperbanyak pertemuan antara startup lokal dengan para pemain dari kancah global dan dalam negeri, sebagai upaya membuka peluang kerja sama dan investasi.

Wakil Kepala Bekraf Ricky J Pesik menambahkan, bagi Bekraf acara seperti SWC menjadi upaya untuk berjualan demi membuka peluang investasi. Startup digital memiliki nilai bisnis dengan taksiran valuasi yang berkali-kali lebih besar daripada bisnis konvensional, padahal awalnya hanya berupa ide.

Hal ini terjadi karena startup menjual user based dan proyeksi nilai yang bisa mereka dapatkan lewat investasi yang didapat dari investor. Apalagi dengan user based di Indonesia sebagai salah satu negara berpopulasi terbesar di dunia, menjadikan Indonesia sangat seksi untuk dijadikan lahan bisnis.

“Bagi kami [Bekraf] dengan mengirimkan startup ke luar, mereka bisa jadi duta investasi karena menjual potensi startup Indonesia dengan user based-nya yang sangat besar. Kami ingin dorong startup sebagai pendorong investasi dari luar masuk ke sini, jadi tidak hanya dorong investor bangun pabrik saja. Makanya kami expose mereka ke investor global,” ucap Ricky.

Founder Ahlijasa Jay Jayawijayaningtyas mengatakan pihaknya percaya diri bisa memenangkan kompetisi ini. Pasalnya, Ahlijasa adalah startup on-demand dengan mengedepankan layanan jasa. On-demand merupakan segmen bisnis yang diperlukan dan membutuhkan oleh banyak orang dalam kehidupan sehari-hari.

We are pretty confident akan memenangkan kompetisi ini, sebab bisnis kami adalah on-demand service yang dapat membantu banyak hajat hidup banyak orang. Sama halnya dengan Uber yang juga merupakan startup on-demand. Berangkat dari segmen yang sama, kini Uber telah menjelma jadi perusahaan global yang telah membantu banyak orang,” ucap Jay.

Talenta Umumkan Perolehan Dana Pra-Seri A yang Dipimpin East Ventures dan Skystar Capital

Platform SaaS untuk manajemen sumber daya manusia Talenta mengumumkan perolehan dana pra-seri A, yang dipimpin East Ventures dan Skystar Capital dengan jumlah yang tak disebutkan, untuk membantu Talenta menjadi solusi semua kebutuhan platform manajemen sumber daya manusia. Investor Talenta yang lain, Fenox VC, juga terlibat dalam pendanaan ini. Dana disebutkan akan digunakan untuk mengembangkan jumlah anggota tim dan kebutuhan pemasaran. Selain pengumuman pendanaan, Talenta juga memanfaatkan momentum ini dengan merilis produk baru Talenta Lite.

Talenta sebelumnya mendapatkan bantuan pendanaan non-ekuitas dari program Google Accelerator dan telah menjalin kemitraan dan pembukaan API dengan layanan pelaporan pajak OnlinePajak. Secara total, Talenta menyebutkan saat ini melayani proses HR untuk lebih dari 15 ribu karyawan setiap bulannya.

Talenta Lite, sebagai produk baru Talenta, sendiri difokuskan untuk karyawan startup dan UKM dengan total karyawan kurang dari 50 orang.

Terhadap perolehan pendanaan ini, Founder dan CEO Talenta Joshua Kevin mengatakan, “Kami sangat senang dengan masa depan kami dan dengan Skystar Capital hadir di pendanaan kali ini kami [berharap] bisa lebih cepat mencapai tujuan kami. Saya percaya kami telah melewati fase product market fit dan kami saat ini telah berada di fase untuk berkembang (scaling) dengan cepat. Investasi strategis oleh Skystar juga sangat penting untuk model bisnis kami dengan kami berekspansi dari sekedar layanan payroll ke platform B2B2C.”

Direktur Skystar Capital Abraham Hidayat menambahkan, “Kami bertemu Joshua ketika dia hendak meluncurkan Talenta 1,5 tahun yang lalu. Sejak itu ia telah mengembangkan Talenta menjadi platform manajemen HR berbasis awan yang paling dominan di Indonesia. Hal ini menjadi keputusan investasi yang mudah bagi kami dan perusahaan afiliasi kami, yang pada akhirnya menggunakan Talenta [sebagai solusi]. Kami percaya Joshua dan Talenta akan terus ‘mengganggu’ (disrupt) segmen ini dengan produk yang inovatif dan terjangkau dan Skystar akan terus mendukung mereka dengan keahlian dan jaringan kami.”

Hadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, 57 Juta UKM di Indonesia Memperkuat Dirinya dengan SaaS

Lima puluh tujuh juta UKM Indonesia belum pernah mendapatkan kesempatan yang begitu besar dan juga belum pernah menghadapi persaingan seperti sekarang ini. Karena adanya persatuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), hampir 600 juta masyarakat Asia Tenggara sudah dapat dijangkau oleh perusahaan-perusahan Indonesia. Para ekonom dan investor percaya bahwa teknologi akan menjadi kunci dalam membuka berbagai potensi lokal.

MEA juga menjadi suatu tanda kemudahan bagi perusahaan asing untuk memasuki Indonesia. Founder Moka Haryanto Tanjo, startup mobile point-of-sale yang berbasiskan di Jakarta, menjelaskan, “Untuk tetap dapat bersaing, pebisnis UKM dituntut untuk menjalankan bisnis mereka secara lebih efisien dan juga dapat mengakses informasi secara real-time.”

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menjelaskan bahwa di dalam era transparansi, di mana informasi menjadi sangat mudah di akses, akan ada banyak persaingan antar UKM yang memiliki kesamaan dalam model bisnis, pelanggan dan cara berbisnis. Menurutnya, kelebihan kompetitif yang dimiliki setiap bisnis yang ada terletak pada kemampuan dalam menjalankan bisnis tersebut.

Cuaca mengatakan, “Perusahaan kami terus mencari kunci pertumbuhan di Indonesia yang juga meningkatkan perkembangan teknologi. Inilah saat di mana software dapat membantu mereka dalam menjalankan bisnis secara lebih efisien dan kami percaya bahwa UKM yang dilengkapi dengan software akan muncul sebagai pemenang. Kami mengelompokkan grup pemenang ini sebagai ‘UKM pintar’.”

Senjata Pertahanan Regional

“Saya percaya bahwa hanya perusahaan besar dan multinasional yang dapat memiliki kemampuan dan sumber daya dalam menggunakan software seperti SAP dan Oracle, “ jelas Joshua Kevin, co-founder Talenta, startup SaaS yang bergerak di bidang human resources di Indonesia.

Dalam triwulan pertama di tahun 2016, Talenta melaporkan ada lebih dari 75 perusahaan pengguna dan 10.000 karyawan yang aktif dalam software-nya. Startup ini memproyeksikan di akhir tahun akan ada peningkatan 50.000 karyawan aktif.

Selain Talenta, juga ada startup tenaga kerja lokal lainnya yang dibantu dengan adanya pendanaan dari kapitalis ventura. Ketika Talenta membantu perusahaan dalam mengurus karyawan yang sudah ada, Rekruta membantu usaha bisnis dalam melacak pelamar kerja baru.

“Lokalisasi adalah kuncinya,” jelas Silvia Pratama, founder Rekruta, yang startupnya menawarkan suatu sistem yang dapat membantu proses perekrutan kerja bagi perusahaan menengah ke atas secara otomatis. Ia berkata, “Salah satu contoh lokalisasi di Indonesia dan Asia Tenggara adalah fitur resume parsing.”

Walaupun Rekruta masih tergolong baru, perusahaan ini menargetkan 100 pengguna aktif pada tahun 2017 yang Pratama harap adalah perusahaan e-commerce lokal.

Di bagian akunting, perusahaan seperti Jurnal dan Jojonomic telah menjadi salah satu pemainnya di Indonesia. Jurnal membuat suatu software bookkeeping yang interaktif sedangkan Jojonomic adalah suatu software manajemen keuangan pribadi gratis. Dalam versi premiumnya, Jojonomic Pro, adalah suatu solusi SaaS untuk mengatasi reimbursement yang ditargetkan kepada bisnis-bisnis. Produk ini menggunakan kamera smartphone untuk dengan mudah memindai dan menyimpan kuitansi. Founder Jojonomic Indrasto Budisantoso mengatakan
bahwa penggunaan mobile phone adalah tenaga penggerak di balik kemajuan SaaS dalam UKM di Asia Tenggara.

“Sekarang, semua smartphone memliki kamera dan hampir seluruh jajaran karyawan pasti memiliki smartphone. Hal ini belum terjadi untuk tiga sampai empat tahun yang lalu,” jelasnya.

Jojonomic Pro melaporkan adanya lebih dari 40 perusahaan berlangganan dan pertumbuhan 100 persen setiap bulannya sejak Desember 2015.

CEO dan co-founder SIRCLO Brian Marshal mengatakan bahwa platform pembuatan website toko online-nya yang berbasiskan cloud ini telah memiliki lebih dari 10.000 user aktif. Marshal menyatakan bahwa SIRCLO akan segera melewati pendapatan tahunan US$200.000. Ia percaya bahwa perusahaannya adalah salah satu dari banyak SaaS startup di Indonesia yang telah berhasil mencapai angka tersebut. SIRCLO sampai saat ini telah memfasilitasi lebih dari US$4.000.000 dalam GMV (gross merchandise volume).

“Kami telah melihat berbagai kisah sukses belakangan ini,” jelas Marshal. “Hari ini, bukanlah suatu kasus yang jarang untuk melihat bisnis perseorangan dalam platform kami yang mendapatkan revenue bulanan dari US$0 hingga US$5000.”

Waktu Keemasan SaaS (Software as a Service)

Tercatat ada lebih dari 140 startup SaaS yang tersebar di seluruh Asia Tenggara. Karena banyaknya bisnis yang mulai berpindah kepada solusi cloud-based untuk distribusi produk, software tradisional akan semakin tertinggal di belakang. Riset menjelaskan bahwa sekitar 60 persen dari startup SaaS yang ada di Asia Tenggara telah mendapatkan funding senilai sekitar US$90 juta per Mei tahun lalu.

Golongan menengah Indonesia diperkirakan akan terus meningkat dan bertumbuh sekitar 70 juta penduduk dan mencapai 141 juta pada tahun 2020. Hal ini terus mengindikasikan bahwa akan ada lebih banyak UKM yang akan bergabung ke dalam ekonomi digital ini. Ini juga menjadi faktor bahwa SaaS akan memiliki peran yang sangat signifikan dalam pertumbuhan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan.


Disclosure: artikel tamu ini ditulis oleh East Ventures setelah melalui proses penyuntingan

Google Umumkan Enam Startup Indonesia yang Mengikuti Launchpad Accelerator Gelombang Kedua

Google secara resmi telah mengumumkan 24 startup yang akan mengikuti gelombang kedua program Launchpad Accelerator. Dari empat negara yang berpartisipasi, terdapat masing-masing enam startup yang bergabung di gelombang kedua yang rencananya akan berjalan pada 13 Juni 2016 nanti. Hijup, Talenta, Codapay, Jarvis Store, Ruangguru, dan IDNtimes adalah startup yang mewakili Indonesia di program Google Launchpad Accelerator kali ini.

Sedikit berbeda dengan gelombang pertamanya, di gelombang kedua Launchpad Accelerator ini Google hanya mencari enam startup untuk berpartisipasi. Selain itu, Meksiko ditambahkan sebagai negara baru di samping Indonesia, Brazil, dan India yang sebelumnya telah ikut di gelombang pertama.

Pendaftaran gelombang kedua program Launchpad Accelerator sendiri dibuka pada awal Maret 2016 dan berakhir pada 31 Maret 2016 kemarin. Total ada 24 startup terpilih yang akan mengikuti program Launchpad Accelerator gelombang kedua yang diumumkan oleh Google minggu lalu (11/5).

Berikut adalah daftar lengkap enam startup yang mewakili Indonesia untuk ikut dalam program Launchpad Accelerator gelombang kedua:

  • Hijup: Platform e-commerce untuk busana perempuan muslim
  • Talenta: Perangkat lunak berbasis awan yang bertujuan membantu UKM dalam mengelola proses SDM
  • Jarvis Store: Layanan pembuatan situs bagi e-commerce kecil dan menengah
  • Ruangguru: Platform yang menghubungkan siswa dengan pengajar untuk belajar di luar sekolah
  • IDNtimes: Perusahaan media online independen yang membidik generasi muda Indonesia
  • Codapay: Layanan payment gateway

CEO eFishery Gibran Chuzaefah Amsi El Farizy yang ikut dalam program Launchpad Accelerator gelombang pertama mengatakan, “Musuh terbesar Anda bukanlah kegagalan, namun godaan untuk menjadi biasa. […] Para mentor [di program Launchpad Accelerator] akan mendorong Anda untuk menciptakan produk yang luar biasa dan dengan skala startup yang juga luar biasa.”

Launchpad Accelerator sendiri adalah program percepatan pertumbuhan startup dari Google yang akan memberikan peluang pendanaan bebas ekuitas sebesar $50.000, bootcamp selama dua minggu di markas pusat Google, pembinaan berkelanjutan selama enam bulan, dan akses ke peralatan dan sumber daya Google.

Deals@DS Terbaru Minggu ini

Minggu lalu kami memperkenalkan Deals@DS, keluarga baru DailySocial yang memberikan penawaran diskon signifikan untuk berbagai layanan online. Sesuai komitmen kami, daftar ini akan kami perbarui tiap minggunya.

Kami memberikan diskon-diskon menarik dari berbagai layanan e-commerce, SaaS, cloud hosting, atau co-working space yang produk-produknya menjadi kebutuhan pembaca kami.

Untuk dapat menikmati penawaran ini, pembaca diwajibkan melakukan login, yang bisa dilakukan dengan menautkan akun Facebook atau LinkedIn. Tenang, kami menjaga privasi data-data Anda.

Berikut ini adalah promo yang sedang berjalan:

Tunggu apalagi, daftar sekarang dan nikmati privilege menjadi pembaca terdaftar dengan penambahan deals sepanjang waktu. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku.

OnlinePajak Umumkan Pembukaan API dan Kemitraan dengan Accurate, Talenta, dan Etobee

Menjelang bulan-bulan pelaporan pajak yang biasanya ramai menjadi pembicaraan di bulan Maret, OnlinePajak mengumumkan pembukaan API dan kemitraan dengan tiga layanan, yaitu software accounting Accurate, layanan SaaS HR Talenta, dan layanan logistik on-demand Etobee. OnlinePajak berharap kemudahan yang diberikan bisa dioptimasi untuk kemudahan tiga layanan tersebut mengurusi soal pembayaran dan pelaporan bukti pembayaran pajak untuk perusahaan.

Dengan kerja sama ini, klien B2B Accurate dan Talenta bisa langsung mengurusi pembayaran pajak pegawainya melalui API OnlinePajak secara seamless. Caranya adalah dengan mengimpor bukti transaksi finansial dan data gaji perusahaan ke aplikasi OnlinePajak untuk memudahkan pencetakan e-Faktur, penyiapan dokumen perpajakan (PPN, PPh 21 dan 23), dan mengirimkannya secara elektronik menggunakan proses e-filing.

OnlinePajak sendiri sudah diakui oleh DJP (Direktorat Jenderal Pajak) dalam pengurusan hal ini dan saat ini mengatakan telah memiliki 60 ribu klien pembayarpajak dan memiliki Astra Otoparts, TNT, dan Coca Cola di antara kliennya.

[Baca juga: Sistem OnlinePajak Mudahkan Kegiatan Pajak untuk UKM]

Tersedia pula opsi untuk mengirimkan bukti potong pajak, yang harus dikirimkan secara fisik, melalui layanan logistik Etobee. Secara umum, mereka berharap pengalaman perpajakan bisa dilakukan dengan lebih mudah, nyaman, dan transparan.

Dalam sebuah acara di bilangan Kuningan, Pendiri dan CEO OnlinePajak Charles Guinot mengatakan, “Kami percaya sistem perpajakan seharusnya terbuka dan gratis untuk semua. Kami percaya bakal semakin banyak perusahaan bergabung bersama kami dan membangun layanan hebat di atas platform kami.”

Nantinya layanan seperti Accurate dan Talenta akan memberikan tambahan biaya untuk opsi kemudahan ini, yang akan menjadi salah satu cara monetisasi OnlinePajak yang didirikan sejak tahun 2014.

Selain kerja sama pembukaan API ini, OnlinePajak juga menyebutkan pihaknya akan segera merilis fitur pelaporan pajak untuk individu dan berharap bisa memperoleh 30 ribu pengguna baru.

Talenta Peroleh Pendanaan Baru dari Fenox Venture Capital

Talenta memperoleh pendanaan baru dan siap berekspansi soal jumlah pegawai dan model bisnis / DailySocial

Platform manajemen sumberdaya manusia Talenta telah memperoleh pendanaan baru yang tidak disebutkan jumlahnya, dengan investo utama Fenox Venture Capital. Investor awal Talenta East Ventures juga berpartisipasi di putaran pendanaan kali ini. Dana yang diperoleh akan digunakan untuk menambah pegawai baru, terutama di bidang penjualan dan pemasaran. Hingga kini, 1500 pegawai dari berbagai perusahaan klien telah memanfaatkan Talenta dan perusahaan berencana untuk berekspansi ke model bisnis berbasis transaksi.

Continue reading Talenta Peroleh Pendanaan Baru dari Fenox Venture Capital

Talenta Scores New Funding from Fenox Venture Capital

With new funding, HRM platform Talenta wants to add new hires and new business model / Shutterstock

Human resource management platform Talenta has raised new undisclosed funding, led by Fenox Venture Capital. Talenta’s initial investor East Ventures also participates in this round. The funding will used to add new hires, especially in sales and marketing. To date, 1500 employees from many clients have already utilized Talenta and the company plans to expand beyond subscription based scheme to transactional.

Continue reading Talenta Scores New Funding from Fenox Venture Capital

Rising Expo 2015 Tampilkan Enam Startup Indonesia

Rising Expo Asia Tenggara 2015 Diadakan di Jakarta/ CyberAgent Ventures

Acara tahunan yang mempertemukan investor ternama dan startup terbaik yang digagas oleh CyberAgent Ventures dengan tajuk Rising Expo berlangsung hari ini. Enam dari empat belas startup Indonesia yang ikut pitching yaitu Qraved, Pricebook, Kincir, HarukaEdu, Sribulancer, dan Talenta. Dihadiri sekitar 50 delegasi investor internasional, Rising Expo Asia Tenggara yang diadakan di Jakarta ini menjadi kesempatan bagi para startup yang ingin memasuki fase pendanaan berikutnya.

Continue reading Rising Expo 2015 Tampilkan Enam Startup Indonesia

Tiga Tantangan Penyedia Platform “Job Outsourcing” di Indonesia

Pendiri Talenta Joshua Kevin dan Pendiri Sribulancer Ryan Gondokusumo
Pendiri Talenta Joshua Kevin dan Pendiri Sribulancer Ryan Gondokusumo

Kini pilihan bekerja bukan hanya terletak kepada bidang tertentu atau perusahaan tertentu, namun juga bisa menjadi pekerja lepas (freelancer) atau tetap. Potensi pasar untuk pekerja lepas saat ini masih sangat luas. Begitu juga perusahaan biasanya memiliki proyek yang tidak terlalu perlu memperkerjakan orang baru. Pendiri sekaligus CEO dari Sribulancer Ryan Gondokusumo, dan Pendiri Talenta Joshua Kevin untuk membahas tema “Job Outsourcing” di sesi diskusi Echelon Indonesia 2015 hari pertama.

Continue reading Tiga Tantangan Penyedia Platform “Job Outsourcing” di Indonesia