Lebih dari 200 Karya NFT Akan Ramaikan Festival Indo NFT Festiverse

Indo NFT Festiverse, festival NFT terbesar di Indonesia akan hadir besok tepatnya dari 9-17 April 2022. Pengalaman menikmati karya NFT secara langsung ini akan mengambil tempat di Galeri R.J Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Kec. Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.

Acara yang diadakan hybrid offline dan online ini akan menghadirkan pengalaman menjelajahi dunia Non-Fungible Token (NFT) yang mengesankan baik bagi kreator, kolektor, maupun komunitas secara luas.

Founder Art Pop Up, Intan Wibisono selaku ketua pelaksana kegiatan ini mengatakan, “Fokus dari Indo NFT Festiverse adalah mempertemukan dan mengapresiasi teknologi yang bersinggungan dengan dunia seni. Sehingga festival ini diharapkan bisa menjadi wadah untuk bertemunya para kreator NFT, kolektor NFT, pegiat, komunitas, dan pelaku industri teknologi.”

Bekerja sama dengan Sewon NFT Club dan Galeri R.J Katamsi dari Institut Seni Indonesia, Indo NFT Festiverse nantinya akan dimeriahkan dengan suguhan 200 lebih karya kreator NFT yang akan berpameran melalui 80 layar tampil dan instalasi seni serta koleksi karya NFT dari 8 kolektor NFT.

Tak hanya itu saja, para pengunjung juga bisa lebih memahami dinamika dunia NFT dengan mengikuti sesi talkshow dan lelang karya NFT yang diadakan setiap harinya. Keduanya pun bisa disaksikan langsung secara daring melalui kanal YouTube Live dan Instagram Live  DailySocial.id selaku partner penyelenggara.

Sebanyak 15 pembicara ahli dari dunia seni dan industri NFT akan turut berpartisipasi dalam talkshow. Beberapa di antaranya ialah Indra Aziz, Matter Mos, Sudjud Dartanto, Rain Rosidi, Rudi Hermawan, Dettytoski, Deathless Ramz, Sewon NFT Club, Monday Art Club, dan DagoDAO. 

Adapun acara ini disponsori oleh perusahaan teknologi ternama seperti TokoMall dan Stickerverse by GoPlay  serta didukung brand penyedia perlengkapan kegiatan luar ruang asal Indonesia, EIGER Adventure.

Tertarik mengunjungi dan merasakan pengalaman langsung menikmati karya NFT?

Dapatkan tiket gratis sekarang di website resmi Art Pop Up!

Compfest 2020 Masuki Acara Puncak, Hadirkan Puluhan Sesi Webinar Bahas Tren Bisnis Teknologi

Compfest adalah acara TI tahunan yang diinisiasi oleh Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Dalam rangkaiannya termasuk kegiatan berbagi pengetahuan terkini, kompetisi teknologi, hingga job fair. Di tengah pandemi, seluruh agenda Compfest ke-12 ini dieksekusi secara daring.

Setelah dilaksanakan sejak beberapa minggu lalu, akhirnya acara puncak akan segera digelar. Bertajuk “Compfest Talks”, acara puncak ini akan menghadirkan sesi talkshow menghadirkan pembicara ternama dari Indonesia. Pelaksanaannya pada tanggal 3-4 Oktober 2020.

Berbagai topik akan dibahas oleh para pemateri yang mendalami bidang terkait, mulai dari industri kreatif, blockchain, kecerdasan buatan, startup, big data, dan lain sebagainya. Total ada 20 sesi yang akan diikuti sekitar 50 pemateri.

Beberapa nama yang sudah dikonfirmasi akan hadir adalah Johnny G. Plate, Sandiaga Uno, Rachmat Kaimuddin (CEO Bukalapak), Alfatih Timur (CEO Kitabisa), Pangeran Siahaan (CEO Asumsi), Dayu Dara Permata (CEO Pinhome), dan lain-lain.

Saat ini pendaftaran peserta masih dibuka. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi situs resmi Compfest melalui tautan: https://compfest.id.

Compfest 2020

DailySocial merupakan media partner Compfest

SMART IT Fest 2017 Sajikan Ragam Acara Seputar Teknologi di Solo

Jurusan D3 Teknik Informatika Universitas Sebelas Maret bekerja sama dengan E-Mailkomp (Entitas Mahasiswa D3 Teknik Informatika) akan kembali menyelenggarakan agenda tahunan mereka. Bertajuk “SMART IT Fest 2017” atau “Sebelas Maret IT Fest 2017”, acara ini akan diselenggarakan di atrium Hartono Mall Solo Baru, Jawa Tengah, pada tanggal 15-17 September 2017 mulai dari pukul 09.00 – 21.00. SMART IT Fest 2017 membawakan tema besar “Sinergisitas Teknologi Pada Era Industri Kreatif”.

Ada beberapa agenda yang akan disajikan dalam rangkaian acara ini. Pertama ialah pameran tugas akhir mahasiswa D3 Teknik Informatika UNS. Para peserta akan memamerkan tiap produk yang dikembangkan, dan pengunjung dapat mencoba karya tersebut. Adapun produk yang dipamerkan terdiri dari tiga kategori, yang pertama sistem informasi dan mobile app, kemudian produk multimedia dan produk berbasis game.

Selain itu ada juga acara bertajuk Information Technology Competition, merupakan sebuah lomba di bidang teknologi. Ada dua hal yang dilombakan, pertama tentang server security dan yang kedua game competition. Untuk lomba Server Security bertajuk “Capture The Flag” ditujukan untuk siswa/i SMA/SMK sederajat dengan membentuk tim yang terdiri dari 3 orang. Sedangkan game competition dalam hal ini menggunakan Dota 2 ditujukan untuk umum.

Acara talkshow juga menjadi salah satu agenda dalam SMART IT Fest 2017. Bekerja sama dengan Komunitas Masyarakat Anti Hoax Solo, di sini akan didiskusikan tentang bagaimana persebaran berita hoax dan bagaimana menyikapinya. Diharapkan sesi ini dapat memberikan pemahaman dan pengertian tentang bahaya dari penyebaran berita hoax dan juga cara mengurangi penyebaran berita hoax. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 16 September 2017.

Yang terakhir terkait acara seminar seputar teknologi. Ada empat tema yang akan disajikan dalam rangkaian seminar ini, yakni:

  • Security: Secure Your Data From Carding
  • Android: Smart Building an Awesome App For Every People
  • Startup: Execute Locally Potential, Innovate Globally
  • IoT: Building Smart Energy With Internet Of Things

Untuk pendaftaran rangkaian acara ini dapat dilakukan secara online melalui http://bit.ly/seminarsif17.


Disclosure: DailySocial merupkan media partner SMART IT Fest 2017.

inter airport South East Asia dan Gebrakan “SMART Airport”

Coba sebutkan bidang industri mana yang dewasa ini tidak melibatkan teknologi di dalamnya? Jelas bisa ditebak, antara hanya dalam hitungan jari atau tidak ada sama sekali yang melakukan itu.

Dari industri makanan hingga industri pakaian kini sudah merasakan kemajuan yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya dengan produk-produk teknologi informasi dan komunikasi yang telah ditanam di dalamnya. Tak ketinggalan, industri aviasi kini mengadopsi langkah serupa.

Data The SITA Airport IT Trends Survey 2016 memproyeksikan bahwa secara global peningkatan pendapatan bandara akan mencapai $158 miliar hingga akhir tahun, dengan investasi pada instrumen teknologi informasi menyentuh angka $9 miliar. Melihat tahun 2017, tren sehat ini diramalkan akan terus bertumbuh hingga lebih dari 50%, meningkatkan bujetnya dalam memanjakan para penumpang.

inter airport memfasilitasi mereka yang memiliki perhatian lebih kepada dunia aviasi dan teknologi lewat rangkaian event inter airport South East Asia. “inter airport selalu menjadi garda terdepan dalam mengembangkan efisiensi dan operasi sebuah bandara,” ujar Senior Manager Mack Brooks Exhibitions Asia Ltd. Kanokwara (Wendy) Anutarawatr.

inter airport South East Asia adalah tempat berkumpul profesional dunia aviasi dan kebandaraan terbesar se-Asia Tenggara. Exhibition yang dihadirkan di inter airport menyajikan perlengkapan, teknologi, perancangan, pelayanan, dan solusi bandara bagi mereka yang bergelut di industri ini. inter airport South East Asia adalah one-stop shop bagi airport professional.

Suasana event inter aiport / inter airport
Suasana event inter aiport / inter airport

Gelaran tersebut ini berlangsung bersamaan dengan konferensi SMART Airports South East Asia yang akan menyajikan beragam topik dan informasi dari beragam pembicara yang memiliki pengaruh di industri ini.

Pasar smart airport disinyalir akan berkembang hingga US$19.33 miliar per tahun 2024. Ekspektasi ini perlu menjadi landasan bagi para pengelola bandara dalam implementasi ‘bandara pintar’, dan landasan yang kuat akan hadir bila para pelaku kaya akan pengetahuan.

Mendorong konsep dan gagasan tersebut, konferensi SMART Airports South East Asia akan menghadirkan para ahli yang akan berbagi mengenai bagaimana bandara yang ada di setiap negara dapat menghasilkan keuntungan dengan menerapkan best practice dari pengembangan dan rancangan smart airport.

Konferensi tersebut akan dibagi ke dalam empat sesi dengan empat pembahasan utama, yaitu:

  1. Sesi Satu: Bandara sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan pembaharuan perkotaan
  2. Sesi Dua: Perancangan smart airport
  3. Sesi Tiga: Desain bandara ramah lingkungan
  4. Sesi Empat: Mendorong non-aeronautical revenue dan pertumbuhan komersil dari bandara.

Masih bertalian dengan rangkaian inter airport South East Asia, Singapore Aviation Academy (SAA) juga turut serta melangsungkan talkshow yang pembahasannya berkisar pada ranah-ranah penting yang berhubungan dengan bandara di Asia Tenggara. Dua topik utama yang akan dibahas adalah “Inovasi Sistem Pencahayaan di Lapangan Udara” oleh Keith Costall, Associate Speaker SAA dan Technical Services Director Perfect Airport Solutions Pte Ltd, dan “Best Practice dalam Penjaminan Sistem Penanganan Bagasi secara Teknis” oleh Lim Yi, Associate Speaker SAA dan Director of Business Strategy & Development (Asia Pacific) CHS Engineering Services.

“Kegiatan ini sangat memungkinkan pengelola bandara di setiap daerah untuk mendapatkan standar best practice internasional dari smart airport,” jelas Wendy.

“Selama tiga hari itu, Anda tak cuma bisa mencoba peralatan dan teknologi bandara terbaik, namun juga dapat mengakses pembaruan yang ada di industri ini.”

Konferensi dan exhibition inter airport South East Asia akan berlangsung di MAX Atria, Singapore, pada tanggal 15 – 17 Februari 2017. Info lengkap mengenai inter airport South East Asia dan associate event yang ada di dalamnya serta bagaimana pendaftarannya, Anda dapat langsung mengakses situs resmi inter airport South East Asia.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial yang didukung oleh inter airport South East Asia.

Ramalan Investasi Startup di Tahun Ayam Api

Tahun 2016 menunjukkan sikap baiknya kepada kancah startup Tanah Air. Berdasarkan Indonesia’s Tech Startup Report 2016, setidaknya ada empat catatan khusus yang dapat ditinjau dengan seksama.

Laporan tahunan yang disusun oleh DailySocial ini menunjukkan bahwa ranah e-commerce dan fintech masih bersaing ketat sebagai ranah tech startup dengan investasi terbanyak, masing-masing sebesar 21% dan 20%. Itulah fakta pertama yang kemudian diikuti dengan fakta kedua bahwa fintech diprediksi menjadi sektor terpopuler di tahun 2017.

Catatan ketiga, 40% dari investasi startup tahun 2016 ditujukan untuk startup tahap awal (seed) sedangkan 24% ditujukan untuk startup yang telah mencapai tahap Seri A.

Sayangnya, menyambung fakta di atas, catatan keempat dari annual report DailySocial ialah mengenai kurangnya talenta dan akses ke pendanaan yang diproyeksikan masih akan ‘menghantui’ tech startup di 2017 ini.

Tantangan tersebut dapat diubah menjadi peluang oleh para pelaku startup, asalkan mereka dapat memahami secara komprehensif apa yang telah dan akan terjadi pada ekosistem bisnis teknologi rintisan di Indonesia.

Go-Jek, contohnya. Startup yang telah mengakuisisi empat perusahaan teknologi India ini telah memasang standar tersendiri dalam memanfaatkan peluang tersebut, hingga akhirnya berhasil mengeruk pendanaan $550 juta dan secara resmi menjadi startup unicorn pertama di Indonesia.

Bagaimana langkah yang tepat untuk mencapai peluang agar mendapat pendanaan? Apakah pintu untuk meraih gelar unicorn seperti Go-Jek masih terbuka lebar di tahun Ayam Api? Menjawab pertanyaan semacam ini, Mandiri Capital Indonesia (MCI), Metra Digital Innovation (MDI), dan DailySocial.id berinisiatif kembali menggelar DigiTalks yang kali ini mengambil tema Investment Trend in 2017.

DigiTalks: Investment Trend in 2017 / DailySocial
DigiTalks: Investment Trend in 2017 / DailySocial

Diskusi panel DigiTalks pada kesempatan ini akan mengajak para startup owner/founder, revenue officer, business development officer, dan mereka yang ingin terlibat di dalam tubuh tech startup untuk mengenal dan berdiskusi mengenai lanskap pendanaan di tahun 2017 bersama pengamat industri dan venture capitalist, antara lain Raditya Pramana (Investment Manager Venturra Capital) Antonny Liem (CEO Merah Putih Incubator), dan Amir Karimuddin (Editor-in-chief DailySocial Business), yang akan dimoderatori oleh Aldi Adrian Hartanto (Head of Investments Mandiri Capital Indonesia).

DigiTalks yang akan diselenggarakan pada 31 Januari 2017 di Mandiri Inkubator Bisnis ini akan menguak cerita yang berkisar dari soal ekosistem startup Indonesia, pendanaan, juga tantangan dan masa depan tech entrepreneurs, venture capitalist, dan startup anak bangsa.

Dengan mendaftar gratis di sini, Anda akan mendapatkan insight terkini agar bisnis semakin bergengsi di tahun Ayam Api.

Disclosure: DigiTalks adalah kolaborasi bersama Mandiri Capital Indonesia, Metra Digital Innovation, dan DailySocial

Mengintip Antusiasme Cloud Geek di AliLounge Yogyakarta dan Bandung

Keberhasilan mengumpulkan kerumunan massa sudah bisa kita lihat banyak contohnya di kehidupan masyarakat, dari mulai kampanye politik sampai pengeroyokan maling ayam. Karena itu, kuatnya sebuah komunitas semestinya menjadi sebuah tanda tanya, mengapa kelompok orang ini dapat terikat satu dan yang lainnya. Jawabnya setidaknya antara tiga hal; mereka memiliki tujuan yang sama, musuh yang sama, atau keduanya. Para pegiat IT asal Yogyakarta dan Bandung dalam rangkaian kegiatan AliLounge adalah contoh dari jawaban pertama.

Di kota pertama, Yogyakarta, AliLounge memperlihatkan bagaimana komunitas IT Kota Pelajar begitu solid, bahkan dalam membantu menyukseskan acara dengan terlibat bersama panitia. Pun dengan kota kedua, Bandung, sangat terlihat obrolan makan malam yang begitu akrab satu dan yang lainnya antara sesama pelaku startup dan industri IT.

Satu hal yang jelas sama, baik di Yogyakarta maupun Bandung, talkshow yang diselenggarakan Alibaba Cloud dan DailySocial ini memperlihatkan antusiasme para IT enthusiast dan cloud geek tentang isu startup, scaling, dan cloud computing. Inilah mengapa kedua kota tersebut disebut-sebut tadi memiliki kultur kuat dalam masyarakat IT-nya; tujuan mereka sama, ingin terus berkembang dari teknologi yang mereka kembangkan.

Yogyakarta

Suasana daerah istimewa malam itu memang benar-benar terasa istimewa. Pasalnya, Yogyakarta yang biasanya lekat dengan suasana hangat kala itu diguyur hujan deras. Seiring waktu semakin mendekati acara AliLounge Yogyakarta, hujan malah kian deras saja.

Istimewanya, para peserta AliLounge Yogyakarta masih meluangkan waktu untuk menghadiri talkshow tentang scale-up startup ini, di tengah cuaca yang boleh jadi lebih mendukung untuk berada di dalam kamar tidur.

Sekitar pukul 19.30, CEO DailySocial Rama Mamuaya membuka acara dengan opening remarks yang menyoal scaling dalam startup dan menceritakan pengamatan pribadinya mengenai pemanfaatan cloud computing untuk startup scaling.

AliLounge Yogyakarta kemudian berlanjut ke sesi keynote pertama yang diisi oleh Sabith Venkitachalapathy, Cloud Architect dari Alibaba Cloud. Sabith menerangkan tentang kapabilitas AliCloud dan berbagai layanan yang mereka miliki, dari yang berbentuk PaaS dan IaaS, baik yang berupa cloud server, keamanan dan scale up.

Selanjutnya, pemateri di keynote kedua adalah Senior Editor DailySocial Randi Eka Yonida. Tech journalist sekaligus tech blogger ini menjelaskan tentang efektivitas cloud untuk sumber daya server dalam startup serta layanan apa saja yang umumnya digunakan untuk produktivitas startup (SaaS, IaaS, PaaS).

Setelah sesi keynote, barulah semakin terlihat antusiasme dari para cloud geek Yogyakarta di sesi tanya-jawab dengan para pembicara. Diskusinya mengarah ke persoalan seperti integrasi layanan server Alibaba dengan lingkungan pengembangan, sistem pembayaran layanan, dan kiat memanfaatkan layanan cloud untuk startup.

Bandung

Bernasib agak serupa dengan talkshow di Yogyakarta dalam hal cuaca, AliLounge Bandung juga dihadapkan dengan dingin dan hujan yang awet terjaga intensitasnya. Meski tak sederas hujan yang terjadi di Yogyakarta, tetap saja menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta talkshow saat menuju ke venue. Dan ternyata, cuaca yang demikian tidak mematahkan hasrat mereka untuk ikut serta mendengarkan pembahasan seputar startup scaling di Eduplex, Dago, Bandung.

Tepat pukul 18.00, pintu venue sudah terbuka bagi para peserta AliLounge Bandung. Satu per satu dari mereka mulai hadir, menuju meja registrasi, menyeduh kopi atau teh, mengambil makanan ringan, dan berbincang santai dengan sesama pelaku IT, bahkan dengan salah satu pembicara AliLounge Bandung, Head of Technologies DailySocial Tommy Dian Pratama.

Acara dibuka oleh opening remarks dari CEO DailySocial Rama Mamuaya, yang sejak awal sudah menyinggung soal pengembangan bisnis dalam startup. Menurutnya, perhatian terhadap cloud dalam proses scaleup perusahaan startup adalah agenda penting.

Setelah Rama, tim Alibaba Cloud kemudian mulai memberikan presentasi. Dibuka oleh Leon Chen, Business Development for Southeast Asia dari Alibaba Cloud, sesi keynote tim Alibaba Cloud berisi cerita tentang pengalaman bagaimana Alibaba menggunakan data dan memonetisasinya, yang disampaikan oleh Ken Ly, Cloud Architect Alibaba Cloud.

Ken bercerita tentang kisah sukses bagaimana skala bisnis Alibaba Cloud dapat bertumbuh pesat, hingga pada tahun 2015, Alibaba Cloud membuat rekor baru di Sort Benchmark Competition dengan memproses data sebesar 100 TB dalam waktu 377 detik. Peningkatan skala bisnis juga sekaligus memberikan pembuktian bahwa Alibaba Cloud dapat membantu scaleup dari startup dengan kemampuan skalabilitasnya, ujar Ken.

Selanjutnya giliran Tommy yang mengisi sesi keynote kedua. Berdasarkan pada pengalaman pribadinya selama memegang sistem IT di DailySocial, Tommy bercerita tentang kebutuhan-kebutuhan yang perlu diperhatikan serta manfaat dari cloud computing, khususnya saat memasuki fase scaleup.

Sesi tanya-jawab kemudian dilakukan setelah Tommy presentasi, yang mana ternyata banyak dari para peserta AliLounge yang ingin berdiskusi dengan Ken dan Tommy. Bahkan karena terlalu banyak, MC sampai-sampai menganjurkan para peserta untuk ngobrol langsung dengan para pembicara sembari makan malam di sesi dinner and networking.

Disclaimer: DailySocial adalah media partner dari rangkaian acara AliLounge.

Bincang-Bincang Soal Startup Scaling dari Aspek Teknis

Ruang bisnis startup Indonesia sepertinya perlu direnovasi atau, lebih tepatnya, diperbesar. Pasalnya, dari hari ke hari ide-ide kreatif yang merupakan embrio dari startup mulai muncul di berbagai komunitas, khususnya komunitas teknologi. Banyak memang yang meledak, beriringan dengan itu, tak sedikit pula yang gugur dimakan seleksi alam. Persoalan kegagalan startup dalam mengembangkan bisnisnya seringkali berujung pada diskusi di kedai kopi soal pendanaan yang kurang atau dompet perusahaan yang kering.

Pembicaraan soal uang tersebut tidak sepenuhnya salah. Fase startup scaling sejatinya memang akan bertemu rintangan, meski tidak melulu soal uang. Seperti sifat alamiahnya, startup hadir di masyarakat dengan daya gedor ide-idenya yang inovatif dan solutif. Hal ini bergulir satu nafas dengan bisnis mereka yang berorientasi pada kebutuhan user/customer.

Gebrakan ide harus terus bergulir bersamaan dengan sifat lainnya dari startup yakni dinamis. Ingatlah, naik-turun dari laju bisnis startup adalah lumrah, dan perlu disiasati dengan pembaruan ide serta sarana teknologi.

Menyoal sarana teknologi, cloud computing ternyata menjadi bagian dari kunci scaling yang dilakukan startup. Bayangkan, sayang sekali bila fitur atau sistem yang ditawarkan startup kepada user, ternyata tidak berujung pada conversion rate yang memuaskan, hanya karena sistem cloud computing yang kendor. Bisa jadi, inilah titik mimpi buruk startup.

Agar para pendiri startup yang sekarang mulai merangkak tidak mengalami hal tersebut, Alibaba Cloud bekerja sama dengan DailySocial menyelenggarakan sebuah talkshow bernama AliLounge, dengan tajuk “How to Scale Your Startup”.

AliLounge, talkshow hasil kolaborasi Alibaba Cloud dan DailySocial. / DailySocial
AliLounge, talkshow hasil kolaborasi Alibaba Cloud dan DailySocial. / DailySocial

AliLounge rencananya akan diselenggarakan di dua kota, yakni Yogyakarta (8 November 2016) dan Bandung (10 November 2016). AliLounge Yogyakarta akan mengambil tempat di Smart Lounge Lippo Jogja. Sedangkan untuk Bandung, AliLounge bertempat di Eduplex Dago.

Dua orang Cloud Architect Alibaba Cloud, Sabith Venkitachalapathy dan Ken Ly, akan menjadi pembicara tetap di AliLounge Yogyakarta dan Bandung. Selain itu, kursi pembicara dari praktisi industri teknologi dan startup akan diisi Randi Eka Yonida (Senior Editor DailySocial) untuk AliLounge Yogyakarta dan Tommy Dian Pratama (Chief Technology Officer DailySocial) untuk AliLounge Bandung.

Nah, apakah startup Anda sudah siap untuk melakukan scaling dari sisi teknis? Cari tahu dan temukan insight menarik di AliLounge Yogyakarta dan Bandung!

Oh iya, Anda juga bisa melakukan networking dengan rekan-rekan startup dan para pakar teknologi serta makan malam bersama lho.

Tak ketinggalan, tim Alibaba Cloud punya hadiah untuk 20 pendaftar pertama AliLounge di masing-masing kota, yang sebelumnya telah membuat akun Alibaba Cloud dan mendaftarkan kartu kredit atau akun PayPal-nya. Hadiah tersebut adalah kupon senilai $200.

Ayo, daftar sekarang juga, gratis! Info lengkap dan pendaftaran dapat Anda akses di tautan berikut untuk AliLounge Yogyakarta dan Bandung.


Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama Alibaba Cloud dan DailySocial untuk rangkaian kegiatan AliLounge.

Goers Talkshow Akan Diskusikan Seputar Event, Kampanye Digital dan Pembayaran Online

Sebuah acara dari GOERS dalam waktu dekat akan dilaksanakan. Bertajuk Goers Talkshow, acara ini akan dilaksanakan gratis hari esok selama 3 hari (27-29 April 2016) bertempat di Kolega Co-Working Space, Jl. Suryo No. 50, Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta mulai pukul 18.00 – 20.00 WIB. Acara akan diisi dengan diskusi bermateri berbeda setiap harinya dengan pembicara para praktisi di bidangnya.

Hari pertama akan membawakan tema “How to Plan your Creative Event“. Sebagai pemateri akan hadir Kevin Wiyardana (PR & Media Relation of Ismaya Live), Ardian Eka Putra dan Ilham Parulian (Owner of Info Pensi). Sesi ini akan mendiskusikan tentang bagaimana mengadakan sebuah acara kreatif untuk sebuah momen, misal peluncuran aplikasi startup atau jumpa pers.

Di hari kedua para peserta akan disuguhkan dengan diskusi menarik membawakan tema “How To Manage Your Digital Campign” bersama Yoga Adhitrisna (CEO & Co-Founder Berakar Komunikasi) dan Rade Tampubolon (CEO & Co-Founder Sociabuzz). Kedua pemateri akan membagikan wawasan dan konsep seputar proses sebuah kampanye digital dan bagaimana mengeksekusi ide-ide kreatif sehingga dapat dicerna oleh publik.

Di hari terakhir, Michael Salam (Head of Business Process Improvement dari Veritrans) dan Niki Tsuraya Utami (COO & Co-Founder Goers) akan menyajikan diskusi hangat seputar “Ease of Using Online Payment“. Dalam diskusi ini akan dikupas tuntas seputar meraih keuntungan dari sistem pembayaran online untuk mendukung sebuah bisnis digital, termasuk bagaimana kiat memastikan konsumen merasa aman dan nyaman dalam bertransaksi online di layanan yang dikembangkan.

Kesempatan untuk mengikuti acara ini sangat terbatas. 10 pendaftar pertama yang melakukan registrasi melalui aplikasi Goers akan mendapatkan goodie bag eksklusif dari Goers. Untuk informasi lebih lanjut seputar acara, kunjungi halaman berikut ini goers.co/talkshowcreativeevent, goers.co/talkshowdigital, dan goers.co/onlinepayment.


Disclosure: DailySocial adalah media partner acara Goers Talkshow 2016

Hasil Diskusi Para Ahli Mengenai Meledaknya Smartphone 4G LTE

Istilah 4G LTE belakangan mendapatkan perhatian intensif dari media, vendor dan konsumen Indonesia, meski sebetulnya ia telah dilepas beberapa tahun silam. Faktor pemicu tidak lain adalah mulai aktifnya para operator ternama beralih ke standard baru ini. Tapi apa dampaknya buat kita semua dan industri, serta upaya seperti apa yang akan mempermudah proses adopsi? Continue reading Hasil Diskusi Para Ahli Mengenai Meledaknya Smartphone 4G LTE

Ayo Hadiri Acara Sticker Talk Bersama Komunitas Stikeren

Meskipun awalnya bisnis emoticon atau emoji terasa sedikit menggelikan, dari penjualan sticker, developer aplikasi messaging bisa meraup pemasukan sebesar jutaan dolar tiap bulan. Tak aneh jika dari sini ranah penciptaan sticker mulai dilirik banyak orang, dengan premis memperoleh keuntungan yang tidak kalah banyak, berbekal usaha dan daya cipta. Continue reading Ayo Hadiri Acara Sticker Talk Bersama Komunitas Stikeren