Tanammduit Claims Increasing in User Growth, Introducing Koleksi Emasku Feature

The number of customers doing KYC (Know Your Customer) on the Tanamduit platform has grown by 31% from 175 thousand customers in December 2019 to 230 thousand in May 26, 2020.

The surge of investment interest since mid-May 2020 was also due to the low-rate momentum of stock market valuation which has been decreased since the Covid-19 pandemic outbreak and was declared a global pandemic by the World Health Organization (WHO) in early March.

As a wealth management platform, Tanamduit offers investment instruments such as mutual funds, Government Securities (SBN) and bonds. Tanamduit also offers self-protection insurance with its current products available in the application, including protection against the current Covid-19 virus.

In late 2019, made a pact with Premiro, a digital insurance broker registered in OJK, Tanamduit launched an in-app insurance product. The insurance platform offers variety of products, targeting millennial market share.

Launching the Koleksi Emasku feature

Aiming to complete the investment products, Tanamduit launches the latest feature named Koleksi Emasku. This new feature exists to buy, store and sell physical gold online. Through this feature, customers can buy physical gold starting from 0.1 gram easily, anytime, personalized and flexible.

Tanamduit’s Founder & Chairman, Indra Suryawan told DailySocial, this feature is expected to introduce gold products better to the target user. Tanamduit also targets to increase the user growth while providing education about investment awareness and a variety of investment products in Tanamduit.

“Koleksi Emasku is an innovation to make  gold investment more fun with attractive card designs. Therefore, customers can easily sell, buy, print and store gold through an application,” Indra said.

In order to optimize service and convenience, Tanamduit collaborates with Masduit, a subsidiary and sole distributor of PT Hartadinata Abadi, a company engaged in gold manufacturing and trading.

Meanwhile, to facilitate customers, printed gold can be resold at competitive and transparent buyback prices in more than 20 gold/jewelery stores partnered with Tanamduit or general gold/jewelry stores.

As for purchasing gold, customers can use the existing balance in Gopay, LinkAja, Dana, and Shopeepay electronic money. Aside from being part of the lifestyle, with the current PSBB situation, Tanamduit claims that buying gold online can be more effective for customers.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Klaim Alami Pertumbuhan Nasabah, Tanamduit Luncurkan Fitur “Koleksi Emasku”

Hingga saat ini  jumlah nasabah yang melakukan KYC (Know Your Customer) di platform Tanamduit mengalami pertumbuhan 31% menjadi 230 ribu nasabah pada 26 Mei 2020 dari 175 ribu nasabah pada Desember 2019.

Melonjaknya minat investasi nasabah sejak pertengahan bulan Mei 2020 lalu, juga terbentuk karena momentum murahnya valuasi pasar saham yang sudah tertekan sejak pandemi Covid-19 merebak dan ditetapkan sebagai pandemi global oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) awal Maret lalu.

Sebagai wealth management platform, Tanamduit menawarkan instrument investasi seperti reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN), dan obligasi. Tanamduit juga menawarkan perlindungan diri dengan produk-produk asuransi yang tersedia di dalam aplikasi, termasuk proteksi dari penyakit yang ditimbulkan akibat terjangkit virus Covid-19 yang ada saat ini

Akhir tahun 2019 lalu menggandeng Premiro yang merupakan pialang asuransi digital dan telah terdaftar di OJK, Tanamduit meluncurkan produk asuransi dalam aplikasi. Platform asuransi yang ditawarkan memiliki berbagai cakupan produk, menargetkan pangsa pasar milenial.

Luncurkan fitur Koleksi Emasku

Bertujuan untuk melengkapi produk investasi, Tanamduit meluncurkan fitur terbaru Koleksi Emasku. Fitur baru ini hadir untuk membeli, menyimpan, dan menjual emas fisik secara online. Melalui fitur Koleksi Emasku, nasabah dapat membeli emas fisik mulai dari ukuran 0,1 gram, kapan saja dengan mudah, personalized dan fleksibel.

Kepada DailySocial Founder & Chairman Tanamduit, Indra Suryawan mengungkapkan, dengan diluncurkannya fitur ini diharapkan bisa memperkenalkan lebih baik produk emas kepada target pengguna. Tanamduit juga memiliki target dengan fitur baru ini bisa menambah jumlah pengguna sekaligus memberikan edukasi tentang kesadaran berinvestasi dan ragam produk investasi di Tanamduit.

“Koleksi emasku adalah inovasi investasi emas sehingga membuatnya lebih menyenangkan dengan adanya desain kartu yang menarik. Jadi nasabah bisa lebih mudah jual, beli, cetak dan simpan emas hanya dari aplikasi,” kata Indra.

Untuk memaksimalkan pelayanan dan kenyamanan, Tanamduit bekerja sama dengan Masduit anak usaha dan distributor tunggal dari PT Hartadinata Abadi yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pabrikan dan perdagangan emas.

Sementara untuk memudahkan nasabah, emas yang telah dicetak dapat dijual kembali dengan harga buyback yang kompetitif dan transparan di lebih dari 20 toko emas/perhiasan yang bekerja sama dengan Tanamduit atau seperti layaknya emas di toko toko emas pada umumnya. 

Adapun untuk pembelian emas ini nasabah dapat menggunakan saldo yang ada di uang elektronik Gopay, LinkAja, Dana, dan Shopeepay. Selain sebagai bagian dari gaya hidup, dengan aturan PSBB saat ini, Tanamduit mengklaim kegiatan pembelian emas secara online bisa menjadi lebih efektif untuk nasabah.

Application Information Will Show Up Here

Produk Asuransi Mikro Terkustomisasi Jadi Kunci Meningkatkan Penetrasi

Masuknya Gojek, Grab dan perusahaan teknologi lainnya ke ranah insurtech memberi keyakinan bahwa sudah saatnya masyarakat untuk diperkenalkan lebih dalam dengan variasi produk wealth management berikutnya, yakni asuransi. Di bank, produk asuransi masuk dalam rangkaian produk wealth management, setelah sekuritas dan reksa dana.

Berdasarkan data dari OJK, penetrasi asuransi pada tahun lalu tergolong rendah yaitu 3,01%. Rasio jumlah penduduk dengan polis asuransi yang dimiliki Indonesia tertinggal dari Malaysia, Thailand dan Filipina. Angka kecil ini menjadi kue gurih bila dilihat menurut kacamata bisnis. Makanya, insurtech menjadi vertikal bisnis berikutnya dari fintech yang kini ramai-ramai dirambah.

Mengutip dari laporan DSResearch, faktor-faktor keengganan orang Indonesia terhadap asuransi disebabkan oleh sejumlah faktor. Yakni, terkait prosedur untuk mendapatkannya (33,62%); harga yang dinilai terlalu mahal (24,15%); tidak memahami tentang produk dan manfaat (20,76%). Ada beberapa responden (13,56%) yang mengaitkan dengan larangan agama.

Pemain teknologi yang terjun sebenarnya membuka akses terhadap produk-produk baru dengan cara yang simple namun punya dampak besar. Selain Gojek dan Grab, Traveloka, Tokopedia, Bukalapak, ada Tanamduit yang sudah buat unit khusus membuat insurtech.

Bila diperhatikan, produk yang mereka tawarkan bersama mitra asuransi kebanyakan adalah produk mikro dengan harga premi terjangkau dan punya jangka waktu pendek. Itu semua ada tujuannya. Bahwa mereka ingin perlahan-lahan memfamiliarkan produk asuransi berdasarkan kebutuhan sehari-hari.

Gojek, melalui produk GoSure bersama PasarPolis, menyediakan produk asuransi untuk gadget, asuransi perjalanan untuk pesawat dan kereta api, dan asuransi motor. Harga premi yang ditawarkan cukup terjangkau, misalnya Rp20 ribu/tahun untuk gadget, dan Rp50 ribu/tahun untuk motor dengan manfaat perlindungan hingga Rp2,5 juta.

Layanan GoSure / Gojek
Layanan GoSure / Gojek

“Sejak hadir dalam versi beta pada Oktober 2019, GoSure mendapat antusiasme positif dari pelanggan. Secara keseluruhan, total produk yang terjual sampai Januari 2020 meningkat hingga 60 kali lipat, asuransi gadget yang paling banyak diminati,” ucap Head of Third Party Platform Gojek Sony Radhityo kepada DailySocial.

“Sehingga ke depan, kami akan terus mengembangkan ragam perlindungan yang unik dan sesuai dengan kebutuhan yang memudahkan keseharian pelanggan kami,” tambahnya.

GoSure juga mencakup layanan perlindungan asuransi kecelakaan untuk mitra pengemudi dan penumpang saat menggunakan layanan GoRide.
Grab juga melakukan strategi yang mirip. Sebelumnya, Grab melakukan uji coba dengan Qoala, salah satu peserta dari Grab Velocity Ventures, untuk meluncurkan insurtech khusus pasar Indonesia. Produk yang disediakan adalah asuransi gadget.

Sementara di Singapura, melalui Grab Financial Group, mereka merilis GrabInsure Insurance Agency dengan menggandeng Chubb sebagai mitra asuransi. Produk yang pertama kali dijual adalah asuransi perjalanan, dengan harga premi 2,5 dolar Singapura per hari untuk destinasi manapun di global.

Disebutkan produk ini akan dirilis secara bertahap untuk pasar Grab lainnya di Asia Tenggara untuk beberapa bulan ke depan. Chubb juga memiliki kantor operasional di Indonesia.

Produk mikro agar lebih mudah dikenal

Director Insurtech Tanamduit Itha Sargianitha menjelaskan, merilis produk asuransi mikro dan unik adalah pendekatan tercepat agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari berasuransi. Sebelum digital mendisrupsi industri asuransi, produk ini dikenal sangat eksklusif dan punya kesan sangat susah untuk klaim. Satu lain hal, ini menjadi suatu alasan kuat mengapa produk asuransi punya penetrasi yang rendah.

“Langkah awal terbaik adalah masuk ke produk mikro agar lebih mudah dimengerti dan lebih mudah mengombinasikan dengan gaya hidup masyarakat,” terang Itha kepada DailySocial.

Proses klaim yang cepat sebenarnya bisa dilakukan, namun untuk beberapa produk tertentu saja. Diantaranya asuransi perjalanan apabila penerbangan dibatalkan maskapai. Informasi tersebut sudah bisa diintegrasikan dengan perusahaan asuransi, sehingga bila kondisi itu terjadi klaim otomatis akan langsung dibayarkan tanpa nasabah harus membuat laporan.

Mengindetifikasi klaim agar tidak terjadi penipuan adalah SOP wajib buat perusahaan asuransi. Ada proses-proses yang tidak bisa dipotong. “Ini jadi challenge terbesar di asuransi. Tapi dengan teknologi bisa dibantu sebagai solusinya. Di kami, setiap ada klaim secara otomatis akan memberitahu progresnya melalui aplikasi.”

“Masyarakat bukan enggak mau beli asuransi, tapi karena belum percaya, after sales-nya yang susah pas mau klaim. Yang bisa kita lakukan sekarang bukan menjanjikan klaim yang cepat, tapi klaim yang mudah,” sambungnya.

Tanamduit, awalnya berbasis aplikasi investasi online, merambah insurtech  sejak September 2019 karena melihat dibutuhkannya produk tambahan yang bisa melengkapi produk sebelumnya. Pendekatan yang diambil juga kemudahan membeli asuransi dengan metode pembayaran terkini seperti LinkAja, Dana dan GoPay.

Sejauh ini Tanamduit telah merilis lima produk asuransi gadget, proteksi bebas penyakit, proteksi 5 penyakit, proteksi penyakit tropis dan proteksi DBD.

Jajaran manajemen tanamduit saat peluncuran produk asuransi / DailySocial
Jajaran manajemen tanamduit saat peluncuran produk asuransi / DailySocial

Strategi ke depannya, Tanamduit akan merilis produk asuransi perjalanan dan kecelakaan diri, asuransi hewan peliharaan, asuransi kendaraan, dan produk unik lainnya yang berbasis komunitas. Di sisi lain, perusahaan juga terus meningkatkan teknologinya agar pelayanan klaim semakin seamless.

“Kita mau produk asuransi yang unik-unik untuk mendampingi rangkaian produk asuransi yang biasa didengar masyarakat. Produk unik ini tidak asal kita cari partner yang sudah punya saja, tapi melihat lebih dalam benefit-nya. Kita juga melakukan seleksi dan minta costum agar sesuai dengan apa yang nasabah cari.”

Insurtech mendorong asuransi lebih kreatif

Perusahaan teknologi dengan bank data konsumen yang kuat adalah senjata ampuh untuk mengetahui seperti apa kemauan konsumen. Korelasi ini membuat Gojek dan Tanamduit punya “power” lebih untuk mendorong perusahaan asuransi lebih kreatif dalam meramu produk baru secara kostumisasi menyesuaikan target masing-masing.

Gambaran lebih jelasnya dilakukan oleh Tokopedia yang menyediakan fitur InsurLater. Di dalam sini perusahaan menyediakan produk asuransi yang sudah dikostumisasi untuk setiap transaksi yang terjadi di dalam platform.

Perusahaan menjual asuransi proteksi gadget, elektronik, elektronik kecantikan, furnitur, perjalanan, otomotif, ibu dan anak, kecantikan, makanan. Perlindungan ini akan di-bundling ketika checkout ke laman pembayaran dengan harga premi yang ringan.

Masa perlindungan akan bergantung pada jenis produk yang dibeli, akan tetapi di Tokopedia dimulai dari 30 hari sampai maksimal 12 bulan.

“’Kami juga melakukan riset, misalnya untuk asuransi hewan peliharaan. Kami tanya-tanya ke pengguna, biasanya hewan kalau sakit seperti apa, biaya rawat inap dan rawat jalan seperti apa. Dari situ kita kasih tahu ke asuransi untuk diskusi lebih lanjut untuk proses berikutnya,” tutup Itha.

Application Information Will Show Up Here

Gandeng Premiro, tanamduit Luncurkan Produk Ausransi di Aplikasi

Menggandeng Premiro yang merupakan pialang asuransi digital dan telah terdaftar di OJK, tanamduit meluncurkan produk asuransi dalam aplikasinya. Platform asuransi yang ditawarkan memiliki berbagai cakupan produk, menargetkan pangsa pasar milenial.

Salah satunya yang saat ini menjadi andalan adalah asuransi perlindungan gadget atau smartphone. Ada juga asuransi untuk perlindungan demam berdarah dengue (DBD) dan Hospital Cash Plan 5 Disease yang bekerja sama Adira Insurance. tanamduit juga berencana untuk menambah produk asuransinya sampai 20 item hingga akhir tahun 2019.

“Mulai dari asuransi untuk gadget, nantinya tanamduit juga akan menambah berbagai produk asuransi lainnya yang relevan dan dibutuhkan oleh target pasar. Untuk fase awal kita meluncurkan 5 produk asuransi dulu,” kata Director Insurtech tanamduit Itha Sargianitha.

Melalui aplikasi asuransi tanamduit menghadirkan informasi yang transparan dengan tujuan memberikan pilihan yang lebih fleksibel untuk calon nasabah memilih produk asuransi yang dibutuhkan. tanamduit juga menawarkan premi yang terjangkau dan benefit menarik, informasi polis, layanan klaim dan metode secara digital dengan proses mudah dan cepat hanya dalam aplikasi.

“Usai pengguna memilih produk asuransi dan melakukan pembayaran secara langsung e-polis akan langsung diterbitkan untuk nasabah. Tersedia pula dalam versi e-mail ke nasabah,” kata Itha.

Pilihan pembayaran yang ditawarkan oleh tanamduit bukan hanya bank transfer dan kartu kredit, tapi juga melalui Gopay, Dana dan LinkAja. Dengan pilihan pembayaran yang lumayan banyak digunakan oleh target pasar, diharapkan bisa mempermudah dan mempercepat transaksi.

Integrasi asuransi dan reksa dana

Meskipun saat ini mulai menyasar produk asuransi, tidak mengalihkan fokus tanamduit terhadap produk andalan mereka yaitu reksa dana. Sejak diluncurkan dua tahun yang lalu, mereka telah memiliki sekitar 60 produk reksa dana yang dikelola oleh 16 perusahaan manajer investasi dan Surat Berharga Negara Ritel. Perusahaan mengklaim saat ini telah memiliki sekitar 125 ribu pengguna aktif. Dengan dihadirkannya produk asuransi, mereka menargetkan hingga akhir tahun 2019 bisa mendapatkan sekitar 300 ribu pengguna aktif.

“Untuk memaksimalkan produk yang kami miliki, kami juga menawarkan bonus produk reksa dana bagi nasabah yang membeli e-polis di asuransi tanamduit. Hal sebaliknya juga rencananya akan kita berlakukan. Dengan demikian integrasi kedua produk bisa kita dapatkan,” kata Director Business Development tanamduit Muhammad Hanif.

Disinggung apakah tanamduit memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana tahun ini, Hanif menegaskan masih belum memiliki rencana tersebut. Fokus dari tanamduit adalah memperkenalkan produk paling anyar milik mereka yaitu asuransi digital, kemudian mulai melancarkan kampanye pemasaran yang masif secara online dan offline.

“Dengan dana yang ada saat ini kami belum memiliki rencana melakukan penggalangan dana saat ini atau dalam waktu dekat. Masih fokus mengakuisisi nasabah baru untuk asuransi dan reksa dana juga produk lainnya di platform, kami harapkan jumlah tersebut bisa bertambah hingga akhir tahun,” tutup Hanif.

Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Partners with Tanamduit for BukaReksa

Bukalapak’s BukaReksa increased diversification of its investment product by establishing a strategic partnership with an investment service startup, Tanamduit. Bukalapak started BukaReksa based on a partnership with Bareksa.

Destya Danang Pradityo, Bukalapak’s Head of Payment & Financial Services, said the main reason behind the partnership is Tanamduit as an APERD (Mutual Fund Sales Representatives) has acquired license from OJK (Financial Services Authority). Later, there will be 5 new investment products from 3 asset management companies.

The five new investment products of BukaReksa are Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, and Batavia Dana Saham.

“We apply a strict KYC process within only 3-hour approval after the registration. BukaReksa and Tanamduit has no administration fees and all processes are transparent,” Pradityo said.

BukaReksa has now provided 21 mutual fund products with variant risks and return, and has managed to reach nearly 150,000 investors.

Tanamduit’s effort to expand its services

Previously, Mercato Digital Asia, a parent company of the mutual fund platform, Tanamduit, received seed funding worth of Rp44.7 billion (US$3 million) from RDN Kapital, a local venture capital affiliated with Minna Padi Group.

The fresh funding will be relocated to develop Tanamduit products, recruit new talents in IT and marketing, and launch some marketing activity initiatives. Regarding the current service, Muhammad Hanif, Tanamduit’s Business Development Director, considered the partnership with Bukalapak as a strategic move.

“Learn from our previous experience, the user experience is the most important thing for us at Tanamduit and BukaReksa. Therefore, by creating a strict KYC with an easy and fast process for users.”

Hanif added, the easy process is very relevant for retail customers who often experience difficulties and obstacles when registering to buy mutual fund in offline way. The online service technology, such as Bukalapak and Tanamduit, are expected to simplify the process.

Bank as agent is still dominating

Halim Haryono, OJK Investment Management’s Deputy Director, welcome the strategic partnership of both. As a regulator supervising directly all activities of mutual fund transactions online, he said the service provided by BukaReksa and Tanamduit has affected the public’s habit in purchasing mutual funds.

Showing a positive growth, either from increasing investors or online sales trend, OJK sees the bank as an entity that has the most customers in terms of mutual funds. The bank is considered to have clear markets and customers. However, OJK views the rise of fintech services is starting to help promote mutual fund products to the public.

Regarding its limit, the bank still has difficulty in reaching out to certain target markets. It’s the market most online mutual fund service has targeted. This is expected to help government extending the public’s interest in purchasing mutual funds.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Bukalapak Gandeng Tanamduit di BukaReksa

BukaReksa dari Bukalapak meningkatkan diversifikasi produk investasinya dengan menjalin kemitraan strategis dengan startup layanan investasi Tanamduit. Sebelumnya Bukalapak memulai BukaReksa berbasiskan kemitraan dengan Bareksa.

Head of Payment & Financial Services Bukalapak Destya Danang Pradityo mengungkapkan, alasan utama kemitraan adalah Tanamduit sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Nantinya akan dihadirkan 5 produk investasi baru dari 3 perusahaan manajemen aset.

Lima produk investasi baru yang hadir di BukaReksa adalah Bahana MES Syariah, Batavia Dana Dinamis, Sucorinvest Sharia Equity Fund, Sucorinvest Maxi Fund, dan Batavia Dana Saham.

“Kami menerapkan proses KYC yang ketat dengan proses persetujuan hanya sekitar 3 jam saja setelah pengguna melakukan pendaftaran. BukaReksa dan Tanamduit juga tidak mengenakan biaya administrasi dan semua proses berjalan secara transparan,” kata Destian.

BukaReksa kini telah menyediakan 21 produk reksa dana dengan berbagai pilihan risiko dan return serta berhasil menjaring hampir 150 ribu investor.

Upaya Tanamduit memperluas layanan

Sebelumnya Mercato Digital Asia, induk usaha platform reksa dana Tanamduit, menerima investasi tahap awal sekitar Rp44,7 miliar (US$3 juta) dari RDN Kapital, sebuah perusahaan modal ventura lokal yang terafiliasi dengan Minna Padi Group.

Dana segar tersebut akan dipakai untuk mengembangkan produk Tanamduit, merekrut talenta baru di bidang TI dan pemasaran, dan melancarkan sejumlah inisiatif kegiatan pemasaran. Terkait layanan yang diberikan, kerja sama dengan Bukalapak dinilai Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif merupakan langkah yang strategis.

“Belajar dari pengalaman kami selama ini, user experience menjadi hal yang paling penting bagi kami di Tanamduit dan tentu saja BukaReksa. Untuk itu dengan mengedepankan proses KYC yang ketat namun dengan kemudahan dan kecepatan proses kepada pengguna.”

Hanif menambahkan, kemudahan ini juga sangat relevan untuk nasabah ritel yang kerap mengalami kesulitan dan kendala saat mulai mendaftarkan diri membeli produk reksa dana secara offline. Teknologi yang dihadirkan layanan online seperti Bukapalak dan Tanamduit diharapkan memangkas proses tersebut menjadi lebih efisien.

Pembelian via bank masih mendominasi

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Deputi Direktur Pengelolaan Investasi OJK Halim Haryono yang menyambut baik kerja sama strategis antara keduanya. Sebagai regulator yang mengawasi langsung semua aktivitas transaksi reksa dana secara online, Halim menyebutkan, layanan yang diberikan BukaReksa dan Tanamduit secara langsung telah mempengaruhi kebiasaan masyarakat umum melakukan pembelian reksa dana.

Meskipun telah menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi jumlah kenaikan investor dan maupun tren pembelian reksa dana secara online, OJK melihat bank masih memiliki jumlah nasabah yang paling besar dalam hal penjualan reksa dana. Bank dinilai memiliki pasar dan nasabah yang sudah jelas. Namun demikian, OJK melihat kehadiran layanan fintech mulai membantu mempromosikan produk reksa dana kepada masyarakat.

Karena keterbatasan yang dimiliki, bank masih belum bisa menjangkau target pasar tertentu. Pasar ini yang disasar layanan reksa dana online. Hal ini diharapkan bisa membantu pemerintah memperluas minat masyarakat melakukan pembelian reksa dana.

“Jika kita lihat tren pembelian reksa dana pada gelombang pertama banyak dilakukan oleh Manajer Investasi (MI) secara manual, kemudian gelombang kedua bank mulai banyak menawarkan produk tersebut kemudian gelombang selanjutnya tren mulai berubah kepada layanan fintech. Di sisi lain saya melihat bank juga sudah mulai mengadopsi teknologi untuk menghadirkan layanan lebih kepada nasabah,” kata Halim.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Induk Usaha Tanamduit Terima Investasi Tahap Awal 45 Miliar Rupiah

Mercanto Digital Asia, induk usaha platform reksa dana Tanamduit, menerima investasi tahap awal sekitar Rp44,7 miliar (US$3 juta) dari RDN Kapital, sebuah perusahaan modal ventura lokal yang terafiliasi dengan Minna Padi Group.

Dana segar tersebut sepenuhnya akan dipakai untuk mengembangkan produk Tanamduit, merekrut talenta baru di bidang IT dan marketing, dan melancarkan sejumlah inisiatif kegiatan marketing.

“Kita masih punya banyak kesempatan memperluas market share dan membantu pergerakan ekonomi Indonesia. Untuk itu, Tanamduit harus terus berekspansi. Penambahan modal akan membantu kita mewujudkan tujuan tersebut,” ujar CEO Mercanto Digital Asia Indra Suryawan, Selasa (4/9).

Tanamduit akan mengembangkan produk baru yang akan menyasar nasabah korporat, selain nasabah ritel. Nantinya nasabah korporat bisa mendapatkan keuntungan yang lebih dari menempatkan dananya di reksa dana, ketimbang di giro karena imbal hasilnya yang jauh lebih tinggi. Basis layanannya akan lebih ke arah situs desktop, berbeda dengan nasabah ritel yang lebih ditekankan ke aplikasi mobile.

Perusahaan juga akan perluas channel distribusi reksa dengan layanan e-commerce, namun belum banyak informasi yang bisa disampaikan oleh Indra. Dia hanya menuturkan pengumuman kerja sama antara keduanya baru akan diresmikan pada bulan depan.

“Tanamduit itu seperti wealth management. Tapi beda dengan wealth management yang ada di bank, kalau kami ingin buat orang jadi kaya. Makanya butuh kerja sama dengan banyak mitra untuk mewujudkan hal tersebut.”

Kinerja Tanamduit

Sejak berdiri pada tahun lalu, Tanamduit kini memiliki sekitar 8 ribu nasabah ritel dengan total dana kelolaan sekitar Rp20 miliar. Total manajer investasi yang telah bermitra di Tanamduit ada delapan perusahaan, di antaranya Bahana TCW Investment Management, Bahana Prosperindo Aset Manajemen, BNP Paribas Investment Partners, dan Mandiri Manajemen Investasi.

Dari delapan MI yang bermitra, terdapat sekitar 30 produk investasi reksa dana yang bisa dipilih nasabah. Kebanyakan didominasi jenis pasar uang, kemudian disusul saham.

“Karena sasaran kita adalah nasabah pemula, maka banyak produk reksa dana yang dihadirkan adalah pasar uang, lebih stabil dan cocok untuk mulai berkenalan dengan dunia pasar modal,” tambah Direktur Pengembangan Bisnis Tanamduit Muhammad Hanif.

Dia melanjutkan Tanamduit tidak ingin sembarang dalam menghadirkan produk reksa dana di dalam platform-nya. Untuk itu pihaknya memilih untuk selektif, biasanya produk yang ada di Tanamduit dipilih berdasarkan kinerja, umur produk, dan jenisnya apakah baru atau tidak.

Sampai akhir tahun ini diharapkan bakal ada penambahan dua MI baru yang hadir dalam Tanamduit sehingga nantinya akan ada 10 MI yang bergabung dalam platform.

“Kita tidak mau banyak-banyak bekerja sama dengan MI, mau diseleksi saja. Tujuannya agar nasabah tidak bingung.”

Hingga akhir 2018 ini, dari seluruh inisiatif yang bakal dilakukan Tanamduit, diharapkan dapat mendongkrak kinerja perusahaan secara keseluruhan. Untuk jumlah nasabah ditargetkan dapat menjadi 40 ribu orang, dengan dana kelolaan sebesar Rp100 miliar.

Tanamduit sebelumnya telah merilis aplikasi versi Android pada Februari 2018, menyusul kemudian versi iOS pada Juli 2018. Versi Android diklaim telah diunduh 6 ribu kali, sementara iOS sebanyak 2 ribu kali.

Application Information Will Show Up Here

Investree dan Tanamduit Bermitra, Tambah Varian Akses Berinvestasi

Bertujuan  menambah pengguna dan menambah kolaborasi dengan layanan P2P lending, platform reksa dana online Tanamduit yang merupakan produk PT Star Mercato Capitale hari ini meresmikan kemitraan dengan Investree. Kerja sama ini diharapkan bisa memberdayakan idle money yang dimiliki lender (pemberi pinjaman) Investree dengan melakukan investasi reksa dana di Tanamduit. Produk reksa dana yang ditawarkan adalah reksa dana pasar uang.

“Selama ini cukup banyak para lender yang kehabisan borrower (peminjam) untuk kemudian dana yang dimiliki bisa diinvestasikan. Kerja sama ini memungkinkan para lender di Investree melakukan investasi uang mereka dalam bentuk reksa dana,” kata Direktur Tanamduit Muhammad Hanif.

Sebagai platform reksa dana yang telah mengantongi izin OJK, Tanamduit aktif mengembangkan infrastruktur, menambah talenta dan kemitraan dengan perusahaan asset management. Secara keseluruhan saat ini Tanamduit telah memiliki delapan mitra perusahaan asset management, 2500 pengguna aktif, dan aplikasi untuk platform Android dan iOS.

Tanamduit juga berencana mengumumkan pendanaan baru dari investor lokal dan asing. Masih dalam tahap penjajakan, nantinya dana baru ini akan digunakan untuk menambah infrastruktur Tanamduit.

“Saat ini Tanamduit sudah memiliki sekitar 20 anggota tim. Jumlah tersebut masih kita maksimalkan sambil mengembangkan teknologi dan produk kami,” kata Hanif.

Idle money dan aturan OJK

Perihal idle money tersebut ternyata mendapat sorotan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator. Rencananya dalam waktu dekat peraturan terkait uang tersimpan dalam investasi yang tidak dimaksimalkan dan mengendap akan diatur OJK dalam peraturan khusus.

“Kami melihat hal tersebut bisa menjadi peluang bagi Tanamduit untuk melancarkan kegiatan penjualan dan pemasaran kami dengan menjalin kolaborasi dengan layanan fintech seperti Investree,” kata Hanif.

Hanif menambahkan, selama ini Tanamduit dan platform serupa lainnya masih kesulitan melakukan edukasi untuk mulai melakukan investasi dalam bentuk reksa dana. Dengan kolaborasi ini, Tanamduit berharap bisa menambah jumlah pengguna sekaligus melakukan edukasi lebih masif lagi terkait produk reksa dana online.

“Untuk saat ini jenis reksa dana yang kita jual adalah tipe pasar uang, namun tidak menutup kemungkinan ke depannya kerja sama akan dikembangkan dalam bentuk produk dan layanan yang berbeda,” kata Hanif.

Alternatif bagi lender Investree

Lender Investree yang telah terdaftar akan mendapatkan notifikasi untuk bisa berinvestasi dalam bentuk reksa dana. Setelah pilihan dan verifikasi dilakukan, lender bisa melakukan proses tersebut hanya dalam tiga langkah mudah. Dengan nilai investasi yang terjangkau, mulai dari Rp 100 ribu, lender nantinya bisa mendapatkan return yang dikelola manajer investasi profesional sehingga dapat menjaga lender dari risiko pendanaan tunggal secara online.

Layanan reksa dana ini tidak mengenakan biaya apapun untuk keseluruhan prosesnya. Kerja sama yang dijalin antara Investree dan Tanamduit merupakan kolaborasi pertama yang dilakukan oleh layanan fintech P2P lending dan agen penjual efek reksa dana (APERD). Menurut CEO Investree Adrian Gunadi, ke depannya akan lebih banyak lagi kolaborasi antara layanan fintech dengan bank dan institusi keuangan lainnya.

Reksa dana for lender merupakan layanan khusus yang dihadirkan Investree sebagai nilai tambah dan alternatif bagi lender untuk mendiversifikasi portofolio dan cash-in-hand di akun Investree mereka.

“Saya melihat kolaborasi ini sangat ideal untuk Investree. Menggandeng Tanamduit yang sudah memiliki pengalaman dan kredibilitas dalam hal manajemen aset, kami berharap bisa memberikan pilihan lebih kepada lender,” kata Adrian.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Tanamduit Online Mutual Fund Platform Offers Investment in Financial Program

Online mutual fund platform Tanamduit, PT Star Mercato Capitale’s product, held a soft launching to introduce its service to public. Official announcement will be held in February 2018, while launching its app. In the meantime, Tanamduit is available via web, in desktop or mobile. The company is established last year and acquired license as a mutual fund securities agent (APERD) from OJK.

“Unlike other players, Tanamduit is designed in such way for customer to see and
directly monitoring the investment growth. Therefore, it will encouraged and helped customer in realizing vision in the future,” Rini Hapsari, Tanamduit’s CEO, said on Monday (12/18).

Rini then explains a feature differentiate Tanamduit to other online mutual fund platforms, a product recommendation adjusting customer’s risk profile and target vision. The objective is to make customers as active investors.

In terms of mutual fund products available in Tanamduit will not be massively sold, instead, it will be selective. Tanamduit selects mutual fund products with well proven and unique track record.

Meanwhile, Tanamduit partners with four products from three investment managers. They are Mandiri Investasi, Bahana TCW Investment and Batavia Prosperindo.

Tanamduit’s Director Muhammad Hanif said to this day, the team will extend partnerships with three to four investment manager companies. Some of the existing partnerships are Manulife Asset Management, BNP Paribas, Trimegah Asset Management, dan Avrist Asset Management.

Explore fresh funding

Previously served as Mandiri Investment President Director, Hanif added the biggest challenge the company dealt with is to increase retail investors. Mutual fund retail investors in Indonesia has reached 600 thousands of total population.

For him, the solution is to educate intensely. The company chooses to educate its customers by social media.

There will be many video made later to educate customers, on understanding mutual fund and making use of it in achieving target vision.

Total cost the company must spend becomes a consideration for Tanamduit to seek new investors. Hanif admitted, Tanamduit is currently doing beauty contest regarding investors and still uncertain of announcement.

Recently exposed, Tanamduit gains new investors from retail company with undisclosed identity. The investor enters Tanamduit through 10% share release. Tanamduit currently has five investors in its corporate structure.

By next year, Tanamduit targets to reach 20 thousand active investors and 70 thousand app downloads.

Besides Tanamduit, other online mutual fund platforms already acquired licence from OJK are Bareksa, XDana and Invisee.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Platform Reksa Dana Online Tanamduit Tawarkan Investasi untuk Perencanaan Keuangan

Platform reksa dana online Tanamduit, produk dari PT Star Mercato Capitale, melakukan soft launching untuk memperkenalkan layanannya ke publik. Peluncuran resmi  akan dilakukan pada Februari 2018, sekaligus meluncurkan aplikasinya. Untuk sementara, Tanamduit baru bisa diakses via web, baik di desktop maupun mobile. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun lalu dan mengantongi izin sebagai agen penjual efek reksa dana (APERD) dari OJK.

“Yang berbeda dengan pemain lainnya, Tanamduit didesain sedemikian rupa agar nasabah bisa melihat dan memonitor langsung pertumbuhan investasinya secara langsung. Dengan begitu, nasabah akan merasa terdorong dan terbantu dalam mewujudkan mimpinya di masa depan,” terang CEO Tanamduit Rini Hapsari, Senin (18/12).

Rini melanjutkan fitur lainnya yang membedakan Tanamduit dengan platform reksa dana online lainnya adalah rekomendasi produk yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah dan impian yang ingin disasar nasabah. Tujuan yang ingin disasar adalah menjadikan nasabah sebagai investor yang aktif berinvestasi secara rutin.

Dari segi pengadaan produk reksa dana yang dijual dalam Tanamduit pun tidak akan masif, malah akan selektif menjual produk. Tanamduit memilih produk reksa dana dengan rekam jejak yang terbukti baik dan unik.

Untuk sementara Tanamduit bermitra dengan empat produk dari tiga perusahaan manajer investasi. Mereka adalah Mandiri Investasi, Bahana TCW Investment, dan Batavia Prosperindo.

Direktur Tanamduit Muhammad Hanif menambahkan sampai akhir ini pihaknya akan menambah kemitraan dengan tiga sampai empat perusahaan manajer investasi lainnya. Beberapa nama di antaranya yang sedang berlangsung adalah Manulife Asset Management, BNP Paribas, Trimegah Asset Management, dan Avrist Asset Management.

Cari dana segar

Hanif yang sebelumnya menjabat sebagai Presdir Mandiri Investasi menambahkan tantangan terbesar yang ingin dilakukan perusahaan untuk meningkatkan jumlah investor ritel. Investor ritel reksa dana di Indonesia disebutkan masih mencapai 600 ribu dari total penduduk.

Menurutnya solusi yang perlu dilakukan adalah melakukan edukasi yang gencar. Perusahaan memilih untuk edukasi nasabah dengan menggunakan media visual.

“Nanti akan ada banyak video yang kami buat untuk edukasi nasabah, bagaimana memahami apa itu reksa dana, bagaimana menggunakan reksa dana untuk memperoleh impian di masa depan.”

Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan edukasi ini menjadi salah satu pertimbangan Tanamduit mencari investor baru. Hanif mengaku saat ini Tanamduit masih melakukan beauty contest terkait hal tersebut, sehingga belum dipastikan kapan akan diumumkan.

Diungkapkan pula, baru-baru ini Tanamduit kedatangan investor baru berasal dari perusahaan ritel dengan identitas yang dirahasiakan. Investor ini masuk ke Tanamduit melalui pelepasan saham baru sebesar 10%. Terhitung saat ini Tanamduit memiliki lima investor dalam struktur perusahaannya.

Ditargetkan sampai akhir tahun depan, Tanamduit dapat menjangkau 20 ribu investor aktif dan 70 ribu untuk total unduhan aplikasinya.

Selain Tanamduit, platform reksa dana online lainnya yang sudah mengantongi izin dari OJK adalah Bareksa, XDana, dan Invisee.