Patrick Walujo Didapuk Sebagai Direktur Utama GoTo yang Baru

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengumumkan Sugito Walujo atau lebih dikenal sebagai Patrick Walujo sebagai calon Direktur Utama perseroan menyusul pencalonan Andre Soelistyo sebagai Komisaris dan Deputy Chairman.

Agenda pencalonan akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Juni 2023 terkait perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.

GoTo menyampaikan bahwa Andre Soelistyo akan mengundurkan diri dari posisinya sebagai Direktur Utama GoTo. Selain Patrick, perseroan juga mengumumkan Thomas Husted sebagai calon Wakil Direktur Utama GoTo.

Lewat peran barunya, Andre akan mengawasi dan memberi arahan strategis menuju EBITDA disesuaikan positif yang ditargetkan terealisasi akhir 2023, serta pertumbuhan jangka panjang.

Komisaris Grup GoTo Patrick Walujo mengungkap, dalam beberapa bulan terakhir, Dewan Komisaris terus berkoordinasi erat dengan manajemen GoTo untuk memastikan pelaksanaan strategi mencapai target profitabilitas.

“Sebagai salah satu investor pertama Gojek dan Komisaris GoTo, saya selalu memiliki kepercayaan besar terhadap perseroan. Apabila nominasi saya disetujui oleh pemegang saham dalam RUPST mendatang, saya akan berdedikasi penuh kepada GoTo dan bekerja sama dengan jajaran direksi lainnya untuk mendorong kemajuan unit bisnis, mengoptimalisasi strategi menuju target profitabilitas, serta memperkokoh landasan pertumbuhan jangka panjang.”

Lebih lanjut, Patrick memiliki pengalaman mendalam mengenai GoTo dan ekosistemnya, termasuk lanskap investasi dan sektor teknologi di Indonesia dan global. Pemahaman Patrick telah dibangun sejak awal perjalanannya saat menjadi investor pertama di Gojek.

Selain itu, Thomas Husted yang juga veteran Gojek, akan mengemban tugas sebagai Chief Operating Officer (COO). Thomas sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan Gojek pada periode 2017-2021, dan memegang peranan penting dalam penggabungan Gojek dan Tokopedia.

Peran baru

Sementara, Co-Founder dan Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo menyampaikan bahwa GoTo berupaya memprioritaskan pertumbuhan para pemimpin agar dapat dapat beralih dari kepemimpinan para pendiri menuju kepemimpinan oleh profesional dalam jangka panjang.

“Pencapaian GoTo hingga saat ini merupakan hasil kerja keras banyak pihak, termasuk para pemimpin kelas dunia yang kini menjalankan bisnis GoTo. Saya percaya sekarang adalah waktu yang tepat bagi para pemimpin, termasuk para presiden unit bisnis kami, Catherine, Hans, dan Melissa, untuk membawa GoTo melangkah maju,” tutur Andre dalam keterangan resmi.

Ia meyakini GoTo akan menjadi katalis perubahan positif dan mempertahankan nilai-nilai untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan membawa kemajuan dalam ekosistem, termasuk  mitra pengemudi, pedagang dan konsumen.

Merangkum perjalanannya, Andre menjabat sebagai Presiden Gojek pada 2015. Ia kemudian ditunjuk sebagai co-CEO Gojek pada 2019. Usai Gojek dan Tokopedia resmi melebur pada 2021, ia kembali ditunjuk sebagai Direktur Utama Grup GoTo.

Andre juga disebut sebagai penggagas Program Saham Gotong Royong, yang memberikan kesempatan kepada mitra pengemudi, pedagang dan konsumen, serta karyawan, untuk turut berperan serta dalam IPO GoTo.

Selain pencalonan direksi, GoTo juga mengajukan pengalihan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dalam RUPST ini, yaitu Agus D. W. Martowardojo menjadi Komisaris Utama dan Garibaldi Thohir menjadi Komisaris.

Tokopedia Pertajam Bisnis Mitra Lewat Produk Digital

Tokopedia mengambil langkah penyesuaian pada lini bisnis Mitra Tokopedia dengan mengeliminasi layanan pembelian produk grosir di aplikasi dan fokus pada produk digital. Perusahaan disebut tengah mengupayakan keberlanjutan bisnis dengan mempertajam fokus menjadi platform yang lebih spesifik demi menghasilkan dampak positif jangka panjang.

Head of Mitra Tokopedia Carlo Yudhistira Praditya mengungkapkan presentase pengguna produk digital seperti pulsa, paket data, game voucher, dan token listrik di aplikasi Mitra Tokopedia jauh lebih tinggi dibandingkan produk grosir, seperti sembako dan produk fisik lainnya.

“Melihat data tersebut, kami memutuskan untuk  menyesuaikan bisnis kami dengan mengeliminasi fitur pembelian produk grosir di aplikasi Mitra Tokopedia, dan memfasilitasi individu dan pemilik usaha untuk menjual 21 jenis produk digital dengan harga kompetitif, sehingga mereka bisa mendapatkan penghasilan lebih,” jelas Carlo.

Sebanyak 21 jenis produk digital terbagi atas tiga kategori, antara lain Pembelian (mencakup 5 produk, seperti pulsa dan voucher game), Dompet Digital (mencakup 3 produk, seperti saldo dan top up GoPay, dan Pembayaran (mencakup 13 produk, seperti tagihan Tokopedia dan PDAM).

“Penyesuaian bisnis Mitra Tokopedia ini sejalan dengan tujuan grup GOTO untuk membangun bisnis yang bertumbuh secara jangka panjang,” tambahnya.

Di samping itu, Mitra Tokopedia juga berupaya membantu masyarakat yang terkendala mengakses produk digital. Masyarakat di lebih dari 700 kota atau kabupaten kini bisa mengakses berbagai produk digital lewat individu atau pemilik usaha (termasuk warung) melalui aplikasi Mitra Tokopedia.

Berdasarkan data Mitra Tokopedia, sejumlah produk digital tercatat mengalami pertumbuhan pesat pada kuartal I 2023, seperti biaya pendidikan, internet dan TV kabel, serta e-samsat. Rata-rata peningkatan transaksi mencapai hampir 4x lipat dibandingkan periode yang sama di 2022.

“Ke depannya Mitra Tokopedia bersama seluruh mitra strategis akan terus fokus membantu pemerataan ekonomi secarar digital di Indonesia. Kami percaya bahwa hal tersebut hanya bisa terwujud jika ada kolaborasi dan inovasi.”

Digitalisasi warung

Mengutip data Euromonitor, tercatat ada sebanyak 3,61 juta bisnis ritel di Indonesia. Angka ini mencakup ekosistem bisnis warung yang sudah ada sejak lama dan sangat dekat dengan orang Indonesia. Menurut survei internal Warung Pintar, sebanyak 9 dari 10 orang Indonesia memenuhi kebutuhan hariannya di warung, mulai dari kebutuhan pokok hingga makanan siap santap.

Kehadiran warung dan toko kelontong ini membawa dampak positif terhadap roda perekonomian nasional, dan sekaligus menjadi fenomena bisnis mikro yang prospektif di Indonesia. Nilai penjualan ritel tradisional bahkan disebut tembus Rp6 triliun setiap harinya. Salah satu cara untuk bisa tetap relevan serta  menjaga dinamika dan keberlangsungan industri ini adalah melalui digitalisasi.

Di Indonesia sendiri, pemerintah juga terus menggulirkan berbagai upaya dan menargetkan setidaknya 30 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk dapat go digital pada 2024Selain itu, program transformasi digital nasional Indonesia juga telah menciptakan sebuah kerangka pembangunan ekonomi dan kebutuhan atas infrastruktur digital.

Terkait digitalisasi warung, Tokopedia juga telah berkolaborasi dengan Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia demi mendorong adopsi platform digital untuk pengembangan usaha para pemilik warung. Selain Mitra Tokopedia, platform seperti Gudang Ada, Warung Pintar, Dagangan, dan Ula juga menawarkan solusi digitalisasi warung di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here

6 Aplikasi Belanja Online yang Populer dan Banyak Digunakan Terbaik 2023

Kegiatan berbelanja saat ini sangat familiar bahkan bisa dilakukan secara online melalui berbagai toko yang ada di pasar. Melalui aplikasi e-commerce, seseorang dapat membeli berbagai barang yang berhubungan dengan makanan, barang rumah tangga, fashion, transportasi, dll. Apalagi di Indonesia, belanja online bukan lagi kata yang asing, mengingat belanja online terus berkembang.

Kehadiran aplikasi belanja online semakin memudahkan pemenuhan kebutuhan masyarakat karena sangat mudah digunakan. Hanya dengan koneksi internet, semua produk yang ada di pasaran cepat tersedia dimanapun dan kapanpun. Banyak orang yang memilih belanja online biasanya karena lebih murah dan banyak cash reward yang menanti, terutama diskon gratis, diskon menarik, bundle dan masih banyak jenis lainnya.

Lalu apa saja sih aplikasi belanja online terbaik dan terpercaya hingga hari ini yang masih diminati oleh banyak pengguna?

1. Shoope

Google Play Store

E-commerce atau aplikasi belanja online yang pertama kali diperkenalkan di Singapura sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia, khususnya yang menyukai belanja online murah. Selain itu toko online ini merupakan brand ambassador dari girl group asal Korea Selatan yaitu Blackpink.

Selain popularitas para brand ambassador yang bekerja sama dengan Shopee, Shopee juga dikenal dengan beberapa promo menarik yang sering dipublikasikan, mulai dari flash sale, Shopee 12.12 hingga gratis ongkos kirim yang kami terima dengan syarat tertentu.

Selain itu, program ini juga menawarkan pengalaman bertransaksi online yang aman dengan adanya “Garansi Toko”. Berkat jaminan ini, Anda tidak perlu khawatir jika barang yang Anda beli tidak sampai atau melebihi batas waktu yang ditentukan oleh sistem, karena uang yang dibayarkan akan langsung dikembalikan ke rekening kamu.

2. Tokopedia

Google Play Store

Tokopedia adalah platform belanja online terbesar di Indonesia dan perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang dikenal dengan warna hijau dengan simbol burung hantu khasnya. Pendiri Tokopedia adalah William Tanuwijaya. Ia mendirikan platform pemasaran ini pada 17 Agustus 2009 dengan misi pemerataan ekonomi digital untuk membantu perusahaan, khususnya UKM, meningkatkan penjualan mereka di platform online. Saat ini, aplikasi elektronik tersebut menjadi unicorn paling berpengaruh di Indonesia dan Asia Tenggara.

Tak mau kalah, Tokopedia menggandeng boyband terpopuler Korea Selatan BTS sebagai brand ambassador. Tokopedia menawarkan berbagai kemudahan dalam berbelanja online, terutama dengan slogan “Waktu Belanja Indonesia”, dengan berbagai penawaran menarik dan diskon untuk membantu kamu dalam berbelanja menjadi lebih hemat.

Tokopedia adalah salah satu marketplace terpercaya. Pada tahun 2021, unicorn e-commerce ini bekerja sama dengan GoJek kemudian bergabung dengan GoTo, nama gabungan GoJek dan Tokopedia, dan bisa juga dikatakan bahwa GoTo berarti gotong royong. Pasca merger, perusahaan ini melantai sahamnya di bursa saham (IPO) pada April 2021.

3. Lazada

Google Play Store

Lazada adalah salah satu toko online B2C terbaik dan termurah, yang merupakan anak dari Grup Alibaba China. Didirikan di Jerman pada tahun 2012 oleh Rocket Internet dan Pierre Poignant, namun diakuisisi oleh Alibaba pada tahun 2016. Hingga saat ini, Lazada telah memperluas cakupannya ke hampir semua negara di Asia, termasuk Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Tak mau kalah dengan pesaing aplikasi e-commerce lainnya, Lazada memperkenalkan beberapa fitur menarik untuk dinikmati para penggunanya. Mendukung diskon harian, penawaran di acara tertentu, bahkan LazMall yang menawarkan berbagai produk dari brand ternama menjadikan Lazada sebagai salah satu aplikasi belanja online terbaik dan termurah.

Beragam produk dari Lazada bisa kamu dapatkan mulai dari harga termurah. Oleh karena itu, program elektronik ini cocok bagi pedagang maupun konsumen biasa untuk mendapatkan berbagai barang. Lazada menjual berbagai kebutuhan pokok seperti peralatan rumah tangga, alat masak, elektronik, pernak pernik, aksesoris dan lainnya, dengan diskon menarik untuk membantu kamu berhemat saat berbelanja.

4. Bukalapak

Google Play Store

Toko online atau toko online yang identik dengan warna merah tua itu didirikan pada 10 Januari 2010 oleh Achmad Zaky. Bukalapak juga cukup terkenal dengan iklannya yang unik dan menarik. Bukalapak yang sedikit berbeda dengan toko online lainnya juga kerap memberikan penawaran menarik, seperti flash sale dan program diskon lainnya.

Toko online ini juga memiliki kategori khusus yaitu BukaMall yang menawarkan barang-barang yang dijamin asli dari berbagai merek, dan BukaMart yang menawarkan berbagai kebutuhan rumah tangga dan sehari-hari seperti berbelanja di mini market virtual. Dengan demikian, Bukalapak merupakan aplikasi belanja online murah dan terpercaya.

5. Bibli

Google Play Store

Dengan lebih dari 3,2 juta produk yang terbagi dalam 15 kategori, toko online atau toko online beridentitas biru ini tidak diragukan lagi merupakan salah satu toko online terbesar di Indonesia. Blibli.com menawarkan banyak fitur seperti kemungkinan untuk membayar dengan cicilan 0% untuk membeli produk yang diinginkan.

Selain itu, Blibli.com juga memiliki kategori khusus BlibliMart yang menawarkan berbagai kebutuhan sehari-hari seperti minimarket virtual dengan pilihan grosir untuk produk tertentu. Selain aman, kamu juga bisa membeli dalam jumlah banyak untuk berbagai kebutuhan sehari-hari dengan harga lebih murah.

6. Sociolla

Google Play Store

Sebagian besar wanita Indonesia biasanya mengetahui platform belanja online yang satu ini yaitu Sociolla. Karena sebagian besar Sociollas menjual berbagai kebutuhan dari ujung rambut hingga ujung kaki, parfum, kosmetik, dan produk kecantikan menjadi basis produk yang dijual di platform tersebut. Toko kecantikan online ini banyak diminati kalangan wanita karena menjamin keaslian produknya.

Sociolla, toko kecantikan online, didirikan pada tahun 2015 dengan situs webnya. Kemudian di tahun 2019 berkembang menjadi toko O2O (Online To Offline) yang menawarkan pengalaman berbelanja terbaik di toko offline yaitu Sociolla Store. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang Indonesia yang mengenali marketplace ini karena kemampuannya meyakinkan konsumen bahwa produk yang dijual 100% asli.

Nah, itulah aplikasi belanja online terbaik yang paling banyak dipakai hingga sekarang.

GOTO Optimistis Capai EBITDA Positif di Akhir 2023

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) optimistis dapat mencetak hasil positif untuk EBITDA yang disesuaikan pada kuartal IV 2023 dalam rangka mempercepat target profitabilitas. Target ini diestimasi terealisasi lebih cepat dari proyeksi sebelumnya, yakni 18 bulan atau kuartal II 2025.

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo menyampaikan target ini akan membawa perseroan semakin mendekati arus kas operasional positif. Hal ini merupakan hasil dari rencana strategis GoTo, meliputi optimisasi pendapatan (revenue optimization), pengelolaan beban usaha (cost management), serta pengembangan produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi (ecosystem product growth).

“Perseroan harus menempuh langkah baru yang memprioritaskan profitabilitas secara berkesinambungan di atas pertumbuhan pesat. Hal ini dicapai dengan terus melakukan inovasi produk yang memastikan terciptanya nilai jangka panjang bagi GoTo dan para pemangku kepentingan,” katanya dalam keterangan pers, kemarin (16/2).

Menurutnya, secara struktur EBITDA yang disesuaikan (adjusted EBITDA) merupakan proxy indikator untuk menunjukkan arus kas yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis secara mandiri, tanpa pendanaan eksternal.

EBITDA yang disesuaikan merupakan ukuran keuangan non-PSAK yang dimulai dengan rugi sebelum pajak penghasilan dan menyesuaikan untuk beban penyusunan dan amortisasi, penghasilan keuangan, biaya bunga, hingga perhitungan kerugian atas penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi.

Andre melanjutkan, sepanjang tahun lalu perseroan telah menerapkan rencana matang untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas, berfokus pada optimisasi pendapatan, pengelolaan beban usaha secara disiplin, serta pengembangan berbagai produk dan layanan berbasis ekosistem terintegrasi.

“Perseroan memiliki sumber daya manusia yang tepat, didukung oleh likuiditas yang mencukupi untuk melaksanakan rencana kami, sejalan dengan misi kami untuk membangun ekosistem teknologi paling berdampak di Indonesia, dan mampu memberi nilai positif bagi masyarakat.”

Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo menambahkan, margin kontribusi untuk kuartal IV 2022 telah melampaui pedoman kinerja perseroan, sementara nilai transaksi bruto (GTV) dan pendapatan bruto berada dalam pedoman kinerja perseroan.

“Hal ini menunjukkan perseroan dapat terus tumbuh secara sehat sambil terus melaju cepat menuju profitabilitas. Perseroan melakukan kajian secara berkala untuk memastikan implementasi optimal dari strategi bisnsi yang berfokus pada bisnis intinya,” kata Lo.

Ia juga menuturkan bahwa perseroan sedang mempertimbangkan opsi untuk melakukan divestasi aset non-core (non-inti), seiring dengan fokus mencapai target profitabilitas di akhir tahun ini.

Berikut tiga langkah strategis GoTo yang sudah diterapkan sejak 2022:

    • Optimisasi Pendapatan

Mencakup eksplorasi peluang untuk optimalisasi struktur komisi di unit bisnis On-Demand Services dan E-Commerce, termasuk yang telah diumumkan pada bulan Desember 2022 dan Januari 2023 lalu. Strategi ini juga meliputi pengembangan bisnis dengan margin pendapatan lebih tinggi, seperti iklan, layanan transportasi premium, serta produk pinjaman yang terus dikembangkan.

    • Pengelolaan Beban Usaha

Mencakup analisis menyeluruh yang dilakukan secara rutin terhadap tiap komponen beban usaha, untuk memastikan setiap biaya yang dikeluarkan memberikan imbal hasil yang optimal yang mendukung pencapaian target profitabilitas perseroan. Hal ini meliputi optimisasi biaya insentif dan marketing yang lebih tepat sasaran, unifikasi poin penghargaan, serta inisiatif rasionalisasi biaya lain, termasuk pengembangan infrastruktur engineering bersama, piranti dan aplikasi middle layer, optimisasi beban operasional, serta peningkatan efisiensi dan efektivitas organisasi

    • Pengembangan Produk berbasis Ekosistem Terintegrasi

Keunggulan kompetitif GoTo berada pada ekosistem produk yang meliputi layanan On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology. Perseroan akan terus mengembangkan produk-produk yang memanfaatkan keunggulan tersebut, sehingga mampu memberikan lebih banyak solusi bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan berkualitas secara jangka panjang.

Saat ini perseroan belum memaparkan kinerja keuangannya secara penuh untuk periode kuartal IV dan full year. Rencananya akan disampaikan pada Maret mendatang.

Kinerja keuangan

  1. Di kuartal IV 2022, nilai GTV Grup GoTo tumbuh 18% (YoY) mencapai Rp162 triliun. Di Sepanjang 2022, GTV tahunan naik 33% mencapai Rp613 triliun.
  2. Pendapatan bruto di kuartal IV 2022 dan kinerja full year hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.
  3. Margin kontribusi di kuartal IV 2022 dan kinerja full year, hanya disampaikan berada pada batas atas pedoman kinerja.

Momentum Bisnis E-commerce Indonesia di Tahun 2023

Dalam 15 tahun terakhir, sekitar 15 layanan e-commerce kelas menengah dan besar di Indonesia terpaksa tutup karena tidak bisa bertahan di kerasnya persaingan bisnis. Elevenia gulung tikar awal Desember 2022 lalu, sedangkan JD.ID akan menghentikan seluruh operasional bisnisnya di Indonesia per Maret mendatang.

Memasuki tahun 2023, perusahaan besar yang mendominasi tinggal Shopee dan Tokopedia yang menyasar segmen C2C, sedangkan Blibli dan Lazada di segmen B2C. Memasuki tahun 2023, bagaimana momentum bisnis untuk layanan marketplace?

Kategori unggulan

Platform teknologi automasi yang pengumpulan data di layanan e-commerce, Compas, memberikan sedikit gambaran dominasi Shopee dan Tokopedia di Indonesia.

“Keunggulan dari dua marketplace tersebut dari awal sudah fokus dengan target pasar yang mereka sasar. Shopee dengan ibu-ibu dan Tokopedia yang fokus menjual gadget. Image tersebut sudah melekat kepada masing-masing pelanggan dari kedua marketplace tersebut,” kata CEO Compas Hanindia Narendrata.

Berdasarkan Indonesia FMCG E-Commerce Report 2022 yang dirilis Compas, Shopee dan Tokopedia menjadi dua marketplace teratas favorit masyarakat Indonesia. Per November 2022, market share Shopee untuk kategori FMCG lebih unggul dari Tokopedia. Selain itu, distribusi share kategori FMCG di Shopee dan Tokopedia cukup berbeda.

Beauty & Care mendominasi Shopee, sedangkan kategori Health dikuasai Tokopedia. Perbedaan ini menunjukkan fokus yang dipilih oleh kedua marketplace. Memanfaatkan tren belanja masyarakat, terutama perempuan, menjadi rahasia Shopee untuk keberhasilan ini.

Laporan Compas soal kategori produk e-commerce / Compas

Terkait Blibli, menurut Hanindia, perusahaan ini memiliki roadmap yang solid dengan mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka. Blibli saat ini telah memiliki unified omnichannel ecosystem yang disebut sebagai Blibli Tiket terdiri dari entitas Blibli, tiket.com, dan Ranch Market. Perusahaan telah melakukan IPO tahun 2022 lalu.

“Menurut saya Blibli mainnya secara long term game. Perusahaan dengan level mereka cara berpikirnya sudah kepada profitabilitas. Didukung dengan Grup Djarum, saat ini fokus mereka bukan hanya ke produk gadget saja namun juga sudah mulai merambah ke Home & Living,” kata Hanindia.

Terkait potensi Lazada tahun ini, Hanindia menyebut dirinya masih kesulitan melihat peluang layanan ini. Salah satu alasannya adalah kultur yang berbeda dan perubahan yang terus terjadi secara internal.

Sebagai salah satu portofolio layanan e-commerce raksasa Alibaba, Lazada memiliki rencana melakukan berbagai kerja sama dengan anak-anak usaha Alibaba lainnya di Indonesia, termasuk mengembangkan layanan logistik dan mengembangkan gudang yang dikelola secara mandiri.

Inovasi teknologi

LazBeauty salah satu kanal terbaru Lazada / Lazada

Executive Director Lazada Indonesia Ferry Kusnowo mengungkapkan, sebagai salah satu perusahaan e-commerce terdepan di Asia Tenggara, Lazada terus melakukan inovasi berbasis teknologi untuk mengembangkan bisnisnya.

Saat ini perusahaan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mempercepat proses pengiriman barang serta memanfaatkan teknologi chatbot untuk menjawab berbagai pertanyaan konsumen. Kecerdasan data perusahaan diklaim membantu mitra penjual menargetkan audiens dengan lebih akurat dan meningkatkan konversi.

Penggunaan Augmented Reality (AR) juga meningkatkan pengalaman bagi pembeli. Teknologi AR Lazada memungkinkan pengguna mencoba produk kecantikan secara real-time dengan hasil nyata.

Perusahaan juga berupaya meningkatkan pengalaman omnichannel dengan berbagai fitur terintegrasi, termasuk fitur live commerce LazLive dan toko offline.

Ketika disinggung tentang strategi Lazada dengan makin masifnya layanan Direct to Consumer (D2C) saat ini, perusahaan menyambut baik tren D2C dan terus mendorong kolaborasi dengan para seller.

“Kami berharap tren pertumbuhan ini akan terus berlanjut. Kami berkeinginan untuk terus tumbuh dan menjalankan operasional bisnis yang berkelanjutan melalui kekuatan utama kami: e-commerce, teknologi, dan logistik,” kata Ferry.

Laporan yang dirilis Lazada Sponsored Solutions (LSS) bertajuk Transforming Southeast Asia: From Discovery to Delivery menemukan 57% konsumen di Asia Tenggara mencari produk secara langsung lewat platform e-commerce. Hal ini menjadikan platform e-commerce sebagai mesin pencari baru. Meski ada prediksi melambat dan pelanggan akan cenderung untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja, daya beli konsumen Indonesia diperkirakan tetap stabil dan berpotensi memiliki tren pertumbuhan.

Sementara menurut VP Marketplace Tokopedia Yudhiaji Cahya Kusuma, Tokopedia terus bertransformasi menjadi super ecosystem. Mereka mengklaim  jumlah penjual di Tokopedia telah bertambah dari 7,3 juta (Februari 2020) menjadi sekitar 12 juta saat ini.

Di sisi lain, Tokopedia menggencarkan inisiatif hyperlocal yang menerapkan teknologi geotagging untuk mendekatkan pembeli dengan penjual di mana pun mereka berada. Program ini bertujuan agar pembeli bisa mendapatkan produk kebutuhan dengan lebih cepat dan efisien dan UMKM punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh dan berkembang tanpa harus pindah ke kota besar.

“Kami percaya kolaborasi dan inovasi menjadi kunci beradaptasi di tengah era digitalisasi sekaligus menjadikan UMKM lebih berdaya dan berjaya untuk menjawab tantangan perubahan zaman.”

GoTo Ambil Alih Bisnis Pergudangan Milik Tokopedia “Swift Logistics”

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) mengumumkan penyertaan saham baru dalam rangka pengambilalihan PT Swift Logistics Solutions (SLS). Transaksi ini dilakukan melalui anak usaha GOTO, PT Paket Anak Bangsa (PAB) atau GoSend, yang membeli saham baru senilai Rp583,12 miliar.

Sekretaris Perusahaan GOTO R. A. Koesoemohadiani menuturkan PAB merupakan anak perusahaan yang dimiliki sekurang-kurangnya sebesar 99% oleh GOTO. SLS merupakan anak perusahaan yang sahamnya dimiliki GOTO sebesar 67%. “Transaksi tidak berdampak merugikan terhadap keuangan Perseroan,” ucapnya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam keterbukaan, perseroan juga menyampaikan alasan di balik transaksi ini adalah untuk melakukan reorganisasi dan konsolidasi struktur grup.

Setelah transaksi ini, struktur pemegang saham di SLS otomatis berubah. PAB menguasai 99,44%, kepemilikan SGT terdilusi menjadi 0,38%, dan sisanya dimiliki PT Garda Jaya Sejahtera sebanyak 0,18%. GOTO menguasai saham secara tidak langsung pada SLS, melalui PAB dan SGT dengan total 99,81%.

Sebagai informasi, Swift Solutions merupakan anak usaha Tokopedia di bidang logistik yang menawarkan solusi pergudangan dan pengiriman. Dalam prospektus GOTO, SLS diakuisisi oleh Tokopedia, melalui PT Semangat Gerak Tangkas (SGT), pada 2021. SGT melakukan penyertaan saham sebesar 67% di SLS.

Tak hanya SLS, Swift juga memiliki anak usaha lainnya, yakni PT Swift Shipment Solutions (SSS) dan PT Swift Enabler Solutions (SES). Keduanya juga diakuisisi oleh SGT dan kini menjadi bagian dari Grup GoTo. SLS mengoperasikan Dilayani Tokopedia, yang sebelumnya dikenal dengan nama TokoCabang.

Orang-orang di balik SLS adalah pendiri Sorabel, startup e-commerce yang gulung tikar pada Juli 2020. Salah satunya adalah Samuel Simanjuntak yang kini menjabat sebagai CEO dan Co-Founder SLS.

Survei GoSend

Mengutip dari Katadata, menurut survei yang diselenggarakan oleh INDEF, mayoritas pedagang online di Indonesia menggunakan layanan logistik online dari aplikasi Gojek, yaitu GoSend. Layanan ini dipilih oleh 64% responden, kemudian lainnya menggunakan layanan milik Grab (42,19%), Shopee Express (28,13%), Lalamove (18,75%), AnterAja (10,94%), Ninja Express (7,81%), dan Deliveree (5,47%).

“GoSend dinilai sebagai layanan logistik online yang memberikan kemudahan penggunaan aplikasi, serta paling mendukung produktivitas penjual dengan menghadirkan pelayanan yang paling efisien. GoSend juga menjadi layanan logistik online yang paling memberikan rasa aman bagi penggunanya di atas rata rata kepuasan industri,” kata INDEF dalam laporannya.

Secara umum, INDEF menemukan layanan logistik online di Indonesia terus tumbuh seiring dengan perkembangan tren belanja daring lewat e-commerce, media sosial, ataupun media lainnya.

“Sebagian besar responden pengguna layanan logistik online (61%) mengaku menggunakan platform pesan instan seperti WhatsApp, Facebook Messenger, Telegram, dan lainnya dalam melakukan penjualan produk.”

Survei ini dilakukan INDEF pada periode Agustus-September 2022 di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Total responden berjumlah 1.152 orang dari kalangan pedagang yang memanfaatkan layanan logistik online untuk mengirim barang. Sebanyak 41% responden merupakan laki laki dan 59% perempuan.

Mayoritas responden berusia antara 18-29 tahun (45,83%) dan 30-41 tahun (41,67%), dengan pendapatan per bulan rata rata Rp2,5 juta-Rp5 juta (31,58%) dan Rp5 juta-Rp10 juta (28,95%).

GoTo Pertimbangkan Divestasi Aset untuk Dorong Kinerja

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus berupaya mengencangkan ikat pinggang keuangannya agar dapat merealisasikan profitabilitas. Pihaknya tengah menjajaki langkah divestasi aset yang sekiranya tidak berdampak signifikan terhadap keuntungan perusahaan.

“Kami mempertimbangkan opsi divestasi pada aset non-core dan portofolio investasi. Kami tidak akan melakukan investasi baru yang tidak memberikan kontribusi terhadap percepatan profitabilitas,” ujar Direktur Keuangan GoTo Jacky Lo dalam paparan public expose GoTo, Kamis (8/12).

Selain ini, GoTo telah mempersiapkan sejumlah strategi untuk menekan beban operasional dan fokus terhadap kualitas pelanggan dan penghematan biaya untuk menuju pertumbuhan yang sustainable. Adapun, pihaknya terus melanjutkan strategi peningkatan monetisasi, insentif, hingga inovasi demi mendorong customer engagement di berbagai lini produk.

“Margin kontribusi dan EBITDA kami menunjukkan peningkatan solid. Pada layanan on-demand, margin kami tumbuh positif di kuartal III 2022, lebih cepat dua kuartal dari pedoman kinerja yang ditetapkan perusahaan,” ungkapnya.

GoTo fokus untuk mengejar profitabilitas dengan mendorong bisnis inti yang terdiri dari lima lini bisnis, yakni GotoPlus, GopayLater Cicil, GopayCoins, GoTransit, dan Gofood Hemat. Pada November lalu, GoTo memangkas lebih dari 1.000 karyawan demi membatasi pengeluaran perusahaan.

Performa sahamnya juga terus merosot sejak IPO pada April lalu. Per hari ini, harga saham GoTo tercatat di level Rp87 dari harga awal penawaran perdana sebesar Rp346 per lembar saham. Market cap-nya anjlok di kisaran Rp103 triliun.

Rugi bengkak

Berdasarkan laporan keuangan di kuartal III 2022, rugi GoTo tercatat membengkak sebesar 32% menjadi Rp20,9 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp15,8 triliun.

Total nilai transaksi (GTV) juga tumbuh 33% (YoY) menjadi Rp161 triliun. Pendapatan bersih melesat 206% menjadi Rp4,5 triliun dari periode sama tahun lalu senilai Rp1,4 triliun.

GTV pada layanan on-demand tercatat sebesar Rp15,7 triliun atau 24% (YoY), sedangkan pendapatan brutonya sebesar Rp3,5 triliun atau tumbuh 31% (YoY). Sementara, GTV e-commerce melalui Tokopedia naik 15% menjadi Rp69,9 triliun dengan pendapatan brutonya senilai Rp2,2 triliun. 

Pertumbuhan ini didukung dengan take rate bisnis C2C melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Adapun di segmen fintech, GoTo mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% (YoY). Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Perusahaan mengaku optimistis dapat merealisasikan margin positif layanan on-demand pada kuartal I 2023 dan e-commerce pada kuartal IV 2023. Dengan begitu, GoTo dapat mencapai margin kontribusi positif pada kuartal I 2024.

“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional ini menegaskan bahwa GoTo berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia,” ujar Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo.

Application Information Will Show Up Here

Catat Penguatan Kinerja di Kuartal III 2022, GoTo Optimistis Menuju Kondisi Profitabilitas

Grup GoTo, hasil peleburan dua entitas (Gojek dan Tokopedia) yang membentuk ekosistem digital terbesar di Indonesia pada hari ini (22/11) mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal ketiga tahun 2022 (3Q22). Laporan ini menunjukkan adanya pertumbuhan pendapatan dan penggerusan rugi EBITDA yang disesuaikan.

Pada kuartal III ini, GoTo secara konsisten mempercepat langkah menuju profitabilitas dengan terus mendorong monetisasi, melakukan efisiensi terhadap belanja insentif, serta mengoptimalkan beban usaha.

Perusahaan baru saja mengumumkan PHK pada 12% atau sekitar 1300 orang karyawannya.

Total nilai transaksi (GTV) di kuartal ketiga tumbuh 33% (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai 161 triliun Rupiah. Hal ini disebut telah melampaui target pencapaian perusahaan di kuartal tersebut.

Di samping itu, perusahaan juga membukukan pendapatan bersih senilai 4,5 triliun Rupiah, tumbuh 206% dari kuartal yang sama di tahun sebelumnya senilai 1,4 triliun Rupiah. Angka ini mencakup kontribusi dari tiga layanan utama perusahaan, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen on-demand services tumbuh mencapai 15,7 triliun pada 3Q22, dipicu  peningkatan layanan mobilitas, termasuk kegiatan sektor konvensional yang berangsur normal, seperti kembali ke sekolah dan bekerja dari kantor.

Upaya monetisasi terus berkembang seiring pertumbuhan layanan premium. Hal ini bersamaan dengan peningkatan biaya platform untuk layanan mobilitas dan take rate dari skema komisi merchant serta biaya platform pada bisnis pesan antar makanan.

Di segmen e-commerce, peningkatan mobilitas masyarakat menuju aktivitas sosial secara fisik tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan GTV. Tercatat pertumbuhan pendapatan bruto segmen ini pada 3Q22 melampaui pertumbuhan GTV, meningkat 27% YoY di angka 2,2 triliun Rupiah.

Hal ini didukung take rate bisnis konsumen-ke-konsumen (C2C) melalui implementasi skema komisi baru untuk mitra pedagang C2C, peluncuran skema biaya platform baru, dan pemanfaatan value-added service seperti iklan dan logistik.

Pada segmen fintech (financial technology), GoTo masih konsisten mencatatkan pertumbuhan GTV dan pendapatan bruto masing-masing sebesar 78% dan 48% YoY. Inisiatif perusahaan dalam memperluas penetrasi dompet digital GoPay ke seluruh ekosistem mendorong peningkatan penggunaan.

Ke depannya, pihak GoTo mengungkap akan terus meningkatkan margin kontribusi melalui optimalisasi beban promosi, bersamaan dengan pergeseran sumber pendapatan dengan produk yang memiliki margin lebih tinggi khususnya pinjaman, di mana Perseroan secara aktif melakukan uji coba terhadap produk baru, seperti pinjaman tunai yang sudah mulai diuji coba pada Oktober 2022.

Masih merugi

Tidak bisa dimungkiri bahwa perusahaan hingga saat ini masih belum mencetak laba. Dengan meningkatnya beban-beban perusahaan, rugi bersih GoTo makin membengkak. Hingga kuartal III 2022, rugi bersih perusahaan 20,9 triliun Rupiah, melonjak 32% dari periode yang sama di tahun sebelumnya senilai 15,8 triliun Rupiah.

Rincian beban termasuk beban penjualan dan pemasaran yang mencapai Rp11,27 triliun, meningkat dua kali lipat lebih dari tahun lalu. Beban pokok pendapatannya juga meningkat sebesar 52,43% (yoy) menjadi Rp3,85 triliun.

Lalu beban umum dan administrasi GoTo meningkat 67,45% (yoy) menjadi Rp8,62 triliun, beban pengembangan produk naik menjadi Rp3,33 triliun, beban penyusutan dan amortisasi Rp2,27 triliun, serta beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp1,36 triliun.

Meskipun begitu, perusahaan tetap optimistis menargetkan margin kontribusi positif pada kuartal I 2024, disokong margin positif dari on-demand service (kuartal I 2023) dan e-commerce (kuartal IV 2023).

Direktur Utama Grup GoTo Andre Soelistyo mengungkapkan, “Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja
keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia.”

Alasan GOTO Rumahkan 12% Karyawan, Ingin Lebih Efisien dan Fokus di Layanan Inti

Setelah ramai pemberitaan terkait isu pemutusan hubungan kerja, Grup GoTo akhirnya memberikan pernyataan resmi terkait strategi efisiensi yang dilakukan perusahaan. Hal itu disampaikan pada hari ini (18/11) melalui townhall yang melibatkan seluruh karyawan dan dipimpin langsung oleh Grup CEO GoTo Andre Soelistyo.

Sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo akan segera dirumahkan atas dasar efisiensi. Perusahaan mengungkapkan bahwa hal ini merupakan langkah strategis yang harus diambil dalam upaya mendorong percepatan kemandirian finansial perusahaan.

Seperti diketahui dalam laporan keuangan grup GoTo per semester I (H1) 2022, perseroan disebut masih mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% yoy. Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Tantangan makro ekonomi global juga berdampak signifikan bagi para pelaku usaha di seluruh dunia. Keputusan efisiensi ini diambil supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan positif bagi semua stakeholder dalam ekosistemnya.

Pihaknya mengakui bahwa efisiensi ini merupakan keputusan sulit namun tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk memberi dukungan yang komprehensif selama masa transisi mengingat kontribusi para karyawan pada perusahaan selama ini.

Karyawan terdampak akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan di tiap negara tempat GoTo beroperasi. Lebih dari itu, GoTo juga memberikan sejumlah dukungan finansial seperti tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice-in-lieu).

Selain itu, perusahaan juga memberi dukungan pencarian kerja serta layanan konseling. Karyawan terdampak berhak memiliki laptop yang saat ini mereka gunakan, mengakses berbagai program pelatihan, serta dapat bergabung ke direktori alumni GoTo dan mendapat rekomendasi untuk bekerja dalam jaringan rekanan bisnis grup GoTo. Fasilitas ini akan tersedia hingga akhir bulan Mei 2023.

Sepanjang 2022, sejumlah startup terpantau melakukan efisiensi bisnis dengan merumahkan karyawannya, antara lain Xendit, JD.ID, LinkAja, Shopee, HappyFresh, serta Tokocrypto.

Fokus selanjutnya

Dalam pemaparan sebelumnya, manajemen GoTo sendiri menyebutkan bahwa perseroan saat ini tengah memiliki prioritas untuk mempercepat langkah menuju profitabilitas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengarahkan fokus pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan fintech.

Segmen bisnis on-demand GoTo akan terus berkembang, seiring berangsur kembalinya mobilitas masyarakat, utamanya di sisi online food delivery (OFD). Layanan GoFood kini telah menjadi elemen yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat. Akselerasi layanan ini menjadi signifikan salah satunya berkat pandemi.

Di samping itu, GoTo disebut telah mencatatkan kenaikan kinerja pada segmen bisnis e-commerce dan fintech. Secara rinci, bisnis ini mencatatkan performa baik dengan kenaikan pendapatan bruto sebesar 57 persen menjadi Rp4,01 triliun dari Rp2,56 triliun untuk e-commerce. Lalu, disusul fintech naik 52 persen menjadi Rp759,43 miliar dari sebelumnya Rp501,22 miliar.

Andre turut menjelaskan, strategi perusahaan yang bergeser dari bisnis berbasis subsidi menuju diferensiasi produk bekerja dengan baik, sebagaimana ditunjukkan dengan meningkatnya penggunaan lintas platform, serta memberikan ruang bagi perusahaan untuk menajamkan fokus dan meningkatkan jumlah pelanggan loyal yang menghasilkan monetisasi bernilai tinggi.

Kuartal kedua tahun 2022 menampilkan pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan, didukung peningkatan monetisasi, belanja insentif yang lebih efektif, dan pemanfaatan beban operasional secara lebih optimal. GOTO membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% secara yoy dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Sejak awal tahun, pihaknya mengaku telah melakukan evaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk penyelarasan kegiatan operasional, integrasi proses kerja, serta negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama. Pada akhir kuartal kedua 2022, perusahaan tercatat menghemat biaya struktural sebesar Rp800 miliar dari berbagai aspek, termasuk teknologi, pemasaran dan outsourcing.

Application Information Will Show Up Here

GoTo akan PHK 10% Karyawan Demi Kejar Profitabilitas

GoTo Group akan melakukan PHK sebanyak 10% karyawan atau setara dengan pemangkasan lebih dari 1.000 pekerjaan dalam waktu dekat. Dilaporkan Bloomberg, perusahaan tengah membatasi biaya sebagai upaya untuk mengejar profitabilitas.

Menurut sumber, pemangkasan sebanyak 10% karyawan GoTo akan berdampak terhadap seluruh divisi perusahaan. Beroperasi di Indonesia, Singapura, dan Vietnam, GoTo telah memiliki 9.630 pegawai tetap per akhir Juni 2022. GoTo dikabarkan memiliki sekitar 455 pegawai tidak tetap pada akhir tahun 2021.

Rencana PHK yang akan dilakukan oleh GoTo menambah daftar perusahaan teknologi yang juga telah melakukan kegiatan serupa tahun ini. Mulai dari Meta yangg dikabarkan melakukan PHK terhadap pegawai, hingga Twitter dan Apple Inc.

DailySocial mencatat sepanjang 2022, sejumlah startup melakukan PHK. Di antaranya, Carsome dikabarkan PHK 10% karyawan regional, Koinworks merumahkan sebanyak 70 orang atau 8% dari total karyawannya, Xendit melakukan rightsizing tim sebanyak 5% di Indonesia dan Filipina, hingga Tokocrypto sebanyak 45 pegawai dari total 227 karyawan.

Sebelumnya, induk perusahaan marketplace Shopee, Sea Ltd juga telah merumahkan sekitar 3% dari karyawannya di Indonesia sebagai bagian dari efisiensi perusahaan secara regional untuk memangkas kerugian dan memperbaiki reputasi di mata investor.

Fokus kepada profitabilitas

Dalam laporan keuangan GoTo H1 2022 tercatat bisnis Gojek dan Tokopedia berjalan cukup bagus sepanjang tahun ini. GoTo membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,38 triliun, naik 73,32% (YoY) dari Rp1,96 triliun di kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Rinciannya, penghasilan dari imbalan jasa melesat 102,93% secara tahunan menjadi Rp7,99 triliun. Kemudian, imbalan iklan naik 417,77% menjadi Rp1,16 triliun, jasa pengiriman naik 24,33% menjadi Rp907,71 miliar. Imbalan transaksi dan pembayaran kini tercatat Rp424,39 miliar.

Dalam menuju posisi profitabilitas, sebagai konsekuensinya perseroan harus mengucurkan banyak investasi di awal. Menurut laporan keuangan yang dipaparkan per semester I 2022, perseroan mengalami rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp13,64 triliun, naik 117,28% (YoY). Adapun pada semester I 2022, perseroan mengalami rugi bersih Rp6,28 triliun.

Dalam artikel Bloomberg juga disebutkan, pada bulan Agustus, GoTo melaporkan kerugian penyesuaian kuartal kedua sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi melebar menjadi Rp4,14 triliun ($264 juta) dari Rp3,9 triliun tahun sebelumnya.

Sejak IPO pada April lalu, saham GoTo turun hingga 40%. GoTo mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan pemiliknya untuk penjualan terkontrol saham mereka, berusaha menghindari potensi penurunan saham ketika penguncian kepemilikan mereka berakhir pada 30 November mendatang.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here