Terus Berekspansi secara Regional, Aplikasi Traveloka Sudah Memperoleh 7 Juta Unduhan

Sebagai penyedia layanan online travel agent (OTA), posisi Traveloka saat ini cukup cemerlang. Tidak hanya erada pada posisi teratas di pasar akomodasi dan perjalanan wisata, Traveloka dengan ekspansi internasionalnya terbilang cukup diterima dengan baik di Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam. Dalam berita yang dikutip dari Indotelko, Traveloka segera menyambangi Brunei, Laos, dan Myanmar.

“Bagi kami, bisa melebarkan sayap ke luar Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun merupakan sebuah capaian positif karena hal ini membuktikan bahwa perusahaan internet Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di pasar global. Selain di Jakarta, saat ini kami telah memiliki kantor yang berada di Kuala Lumpur, Bangkok, Ho Chi Minh City, Singapura dan Manila dengan fokus untuk melayani pengguna kami di kawasan Asia Tenggara,” kata Head of Marketing Traveloka Dannis Muhammad kepada DailySocial.

“Hingga saat ini kami masih menggunakan strategi yang sama, yakni fokus pada pengembangan produk dan layanan terbaik. Hanya saja, eksekusinya berbeda-beda tergantung dari ekspektasi pengguna di masing masing negara dan juga media bergantung pada apa yang mereka konsumsi,” lanjutnya.

Peningkatan jumlah pengguna aktif di aplikasi

Hal menarik lain yang diungkapkan Dannis kepada DailySocial adalah saat ini aplikasi Traveloka telah diunduh lebih dari 7 juta kali oleh pengguna di kawasan Asia Tenggara. Selain itu diklaim lebih dari 50% pengunduh aplikasi Traveloka tergolong sebagai active user.

“Dengan dibukanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), mobilitas masyarakat akan semakin tinggi karena semakin banyak user yang akan melakukan perjalanan lintas negara sehingga kami optimis bisa menjaga pertumbuhan yang positif hingga akhir tahun 2016,” tutup Dannis.

Application Information Will Show Up Here

[Panduan Pemula] Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka

Di panduan pemula sebelumnya, saya sudah berikan tutorial lengkap cara memesan tiket pesawat menggunakan aplikasi Traveloka. Sebagai lanjutannya, hari ini kita akan coba memesan tempat penginapan atau hotel, masih dari aplikasi Traveloka.

  • Langsung saja, saya asumsikan Anda sudah mengunduh aplikasi dari Google Play Store.
  • Jalankan aplikasi kemudian pilih menu Search Hotel.
Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka_1
Selain tiket pesawat, di Traveloka Anda juga bisa memesan kamar hotel
  • Tentukan lokasi pencarian hotel di kota di mana Anda akan menginap, atau tetap gunakan opsi Hotels near you yang artinya pencarian akan difokuskan di lokasi sekitar Anda.
Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka_2
Ada ribuan hotel seluruh Indonesia yang bisa dibooking menggunakan Traveloka
  • Pilih satu dari sekian pilihan yang ditampilkan.
Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka_3
Memesan hotel di Traveloka selalu update real-time
  • Lalu pilih kamar dengan men-tap Select Room.
  • Tap Continue setelah data Anda benar.
Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka_4
Pesanan melalui Traveloka terhubung ke hotel, sehingga Anda tidak perlu berhubungan dengan pihak hotel
  • Sekali lagi tap Continue.
Cara Booking Hotel Menggunakan Aplikasi Traveloka_5
Pembayaran via melalui ATM, transfer, kartu kredit, alfamart dan indomaret
  • Lalu pilih metode pembayaran. Lakukan pembayaran sesuai jumlah tagihan dan selesai, e-ticket akan dikirimkan ke Anda melalui email. Berikutnya Anda tinggal check-in ke hotel yang dipilih dengan menunjukkan kode booking.

Selamat mencoba dan enjoy your rest!

Application Information Will Show Up Here

[Panduan Pemula] Cara Memesan Tiket Pesawat dengan Traveloka

Sudah pernah dengar aplikasi Traveloka? Yap, tebakan Anda benar. Traveloka adalah aplikasi pemesanan tiket dan hotel yang cukup populer di Indonesia. Selain menawarkan harga yang menarik, dengan Traveloka Anda dapat memesan tiket pesawat dan hotel tanpa harus keluar rumah. Semua proses dapat dilakukan dari perangkat smartphone atau desktop.

Nah, di panduan pemula kali ini saya akan coba berikan tutorial bagaimana cara memesan tiket pesawat menggunakan aplikasi Traveloka di perangkat Android. Siap? Ayo, langsung kita coba!

  • Unduh terlebih dahulu aplikasi Traveloka dari Play Store jika belum punya. Jika sudah punya, langsung jalankan aplikasi di perangkat Anda.
  • Buat akun bagi yang belum, caranya sangat mudah, saya sengaja lewati fase ini karena saya yakin siapapun bisa melakukannya meski tanpa panduan. Setelah akun berhasil dibuat, sekarang silahkan tap Search Flights.

Cara Memesan Tiket Pesawat dengan Traveloka

  • Masukkan kota asal, tujuan, tanggal dan jumlah penumpang dan tap Search.
  • Tunggu beberapa menit sampai hasil pencarian ditampilkan. Setelah terlihat, sekarang pilih salah satu maskapai yang Anda anggap menawarkan harga paling menarik.

Cara Memesan Tiket Pesawat dengan Traveloka_2

  • Isi data diri, kemudian tap Continue.

Cara Memesan Tiket Pesawat dengan Traveloka

  • Tunggu aplikasi melakukan verifikasi ke server maskapai. Jika ada perubahan harga, biasanya di tahap ini Anda akan mendapatakan notifikasi. Dan jika semua sudah benar, tap Continue.
  • Pilih cara pembayaran dan tap Pay Now.

Cara Memesan Tiket Pesawat dengan Traveloka

  • Bayar melalui alat pembayaran yang Anda pilih, tidak perlu konfirmasi, karena dari pengalaman, tak lebih dari 30 detik sistem akan mengeluarkan e-ticket sebagai bukti pembayaran Anda telah diterima dan pesanan tiket Anda sudah berhasil dilakukan.

Selamat mencoba dan enjoy your flight!

Application Information Will Show Up Here

Gandeng AiryRooms, Traveloka Sediakan Pencarian Budget Hotel

Ada yang baru dari aplikasi perusahaan teknologi penyedia layanan booking online hotel dan tiket pesawat Traveloka. Setelah melakukan pembaruan di aplikasi pada awal Juni 2016 lalu kini di Traveloka pengguna bisa memesan hotel dengan harga terjangkau (budget hotel) di 5 kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Yogyakarta, Bali, Bogor dan Bandung. Kerja sama dengan Airyrooms memungkinkan Traveloka untuk menyediakan lebih dari 300 lebih kamar hotel  untuk pengguna Traveloka.

Sebelumnya Traveloka telah menjalin kemitraan dengan 14 partner hotel secara resmi untuk hotel domestik dan internasional. Kemitraan Traveloka dengan AiryRooms merupakan salah satu strategi yang dilancarkan untuk menyediakan lebih banyak budget hotel yang saat ini semakin dicari oleh pengguna. AiryRooms sendiri sebagai jaringan pemesanan kamar untuk budget hotel belum resmi diluncurkan.

Communications Executive Traveloka Busyra Oryza menjawab pertanyaan DailySocial mengatakan, “Benar, opsi hotel budget kami tambahkan di aplikasi Traveloka versi terbaru (V. 2.4) karena kami menerima banyak feedback dari customer yang ingin mendapatkan hotel dengan harga terjangkau dengan fasilitas yang nyaman.”

Tentang alasan Traveloka memilih AiryRooms sebagai mitra dan apakah kemitraan ini bersifat eksklusif, pihak Traveloka enggan untuk memberikan jawaban.

“Untuk pertanyaan tambahan ini kami memilih untuk tidak berkomentar, tapi saya bisa memastikan bahwa penambahan opsi hotel budget di aplikasi Traveloka adalah untuk memudahkan pengguna dalam mencari kamar berkualitas yang terstandarisasi dengan harga terjangkau,” lanjut Busyra.

Pemesanan budget hotel adalah segmen baru yang mulai ramai di akhir tahun 2015. Setidaknya sudah ada 3 pesaing Traveloka-Airyrooms yang bermain di segmen ini, yaitu RedDoorz, Nida Rooms, dan Tinggal. Mengklaim sebagai perusahaan teknologi, sebelumnya Traveloka juga telah merambah segmen yang berbeda dengan memberikan fitur Last Minute Booking.

Application Information Will Show Up Here

Fitur Easy Reschedule di Traveloka Permudah Pengguna Atur Ulang Jadwal Keberangkatan

Perusahaan teknologi penyedia layanan booking online hotel dan tiket pesawat Traveloka kembali menghadirkan inovasi terbaru bernama Easy Reschedule. Dengan fitur terbaru ini bagi pengguna yang telah melakukan reservasi bisa mengubah jadwal keberangkatan melalui laman Traveloka di website dan aplikasi mobile.

“Kini pelanggan bisa mengubah jadwal penerbangan secara online dan langsung di Traveloka, sehingga lebih menghemat waktu,” ujar CEO Traveloka Ferry Unardi.

Tampilan fitur Easy Reschedule di aplikasi Android

Traveloka mengklaim fitur Easy Reschedule ini merupakan layanan pertama di Indonesia yang memudahkan pengguna untuk mengubah waktu dan tanggal keberangkatan juga mengganti maskapai penerbangan domestik.

Fitur Easy Reschedule ini bisa digunakan untuk pengguna yang telah melakukan pemesanan tiket pesawat pada penerbangan domestik dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Nam Air, Kal Star Aviation, Xpress Air, Trigana Air dan Aviastar.

Dengan 4 cara mudah dan cepat pengguna yang ingin memanfaatkan fitur Easy Reschedule ini bisa memilih submenu Pesanan Saya, kemudian pilih tombol Reschedule, pilih jadwal penerbangan baru. Setelah pembayaran telah dilakukan selanjutnya pengguna akan mendapatkan e-tiket baru yang langsung dikirim ke Traveloka App dan email dan dikenakan biaya Reschedule sebesar Rp 15.000 per orangnya.

Fitur Easy Reschedule saat ini baru bisa digunakan di aplikasi mobile platform Android, untuk iOS akan segera dirilis dalam waktu dekat.

Tiket.com dan Traveloka Kini Sediakan Fitur “Last-Minute Booking”, Apa Kabar HotelQuickly?

Setelah sebelumnya Tiket.com menghadirkan fitur baru di layanannya, yakni last-minute booking untuk pemesanan hotel, baru-baru ini di update aplikasi terbarunya, aplikasi Traveloka juga mengusung fitur yang sama. Lalu bagaimana dengan HotelQuickly, sebagai penyedia layanan yang memang mengkhususkan dirinya sebagai layanan pemesanan kamar hotel dengan mode last-minute booking?

Pembaruan Traveloka dengan Fitur Last-Minute Booking
Pembaruan Traveloka dengan Fitur Last-Minute Booking

DailySocial telah mendiskusikannya dengan Co-Founder dan Managing Director HotelQuickly Indonesia Faustine Tan, terkait dengan tanggapan dan strategi ke depan saat penyedia layanan pesan hotel sudah merambah ke fitur last minute booking. Berikut wawancara kami dengan Faustine.

Tanya (T): Sebagai pemain pertama di Indonesia yang menyediakan layanan last-minutes booking untuk pemesanan hotel, bagaimana tanggapan Faustine dengan makin banyaknya layanan yang menyediakan fitur yang sama?

Jawab (J): Sejak pertama kami launching 3 tahun lalu, kami sudah mengetahui adanya sebuah tren yang terjadi di dunia traveling. Ditambah dengan penggunaan sosial media yang tinggi oleh generasi milenial menjadikan traveling sendiri adalah sebuah lifestyle (bisa disebut urban lifestyle). Dan yang namanya lifestyle itu merupakan gaya hidup, ya bagian dari kehidupan sehari-hari itu sendiri, menjadi sebuah kebutuhan seperti butuh pengakuan masyarakat atau eksistensi. Contohnya kalau tidak upload foto makanan, maka tidak gaul. Sama halnya traveling, kalau tidak weekend getaway lalu foto di kamar hotel, berarti kurang update dan sebagainya.

Jadi semakin banyak yang last-minute ini menandakan memang pangsa pasarnya sangat luas, trennya ada, dan dengan adanya OTA (Online Travel Agency) yang mengikuti tren tersebut justru memudahkan penetrasi pasar last-minute yang sudah bisa dibilang mulai matang. Semakin banyak yang mengedukasi masyarakat urban untuk menjadikan traveling last-minute sebagai sebuah kebutuhan masyarakat perkotaan.

Moto kami dari awal adalah kami percaya bahwa momen-momen spontanlah yang akan memperkaya nilai hidup, karena itu HotelQuickly tetap konsisten dalam bisnis memberikan produk, layanan dan fasilitas penawaran yang terbaik, ini sudah terbukti bahwa harga kami rata-rata lebih murah hingga 30% dari semua jasa layanan online, karena kami sistemnya eksklusif hanya di aplikasi dan untuk member saja.

T: Tentu dari awal HotelQuickly sudah memprediksi bahwa fitur ini akan hadir di berbagai layanan pemesanan hotel, ada kiat khusus untuk menguatkan brand bahwa ketika orang membutuhkan hotel dengan harga terjangkau melalui pemesanan last-minutes maka jawabannya adalah HotelQuickly?

J: Brand kami sudah sangat jelas, the best last-minute hotel booking. Karena ini adalah main-target, main-product kami. Sedangkan kalau kita lihat OTA yang belakangan ini meluncurkan campaign sejenis, hanya merupakan compliment atau tambahan. Jadi jika diibaratkan sama dengan ketika melihat kedai kopi, maka main-product dari OTA adalah kopi semua jenis. Untuk layanan kami khusus kopi luwak atau kopi jenis terbaik yang dipilih dan spesial menjadi produk utama kami.

Di sana kita melihat ada dua kedai kopi berbeda yang menjual benda yang bernama kopi (sama), hanya beda kualitas.

Apakah kedai kopi A akan mengorbankan jenis kopi yang lain apabila sudah tau saat ini kopi luwak menjadi tren lalu semua produknya ganti kopi luwak? Saya rasa tidak, itu hanya tambahan.

Kami curated hanya hotel-hotel pilihan bintang 2-5 dengan rating minimal 7 untuk pelanggan kami. Tujuan yang kami tampilkan di aplikasi adalah tujuan last-minute, dengan harga terbaik hingga 30% lebih murah. Yang terpenting, akurasi kecepatan booking di kami hanya 40-60 detik, itulah kenapa namanya HotelQuickly. It’s fast, a tool that make your life easier while you completing your travel journey/plan.

Kami sudah mengikuti kebutuhan masyarakat lokal juga, contohnya dengan bekerja sama dengan Doku untuk memudahkan pembayaran via ATM untuk hotel-hotel di Indonesia

T: Terkait dengan aplikasi HotelQuickly, adakah update terkini dan fitur-fitur baru yang sudah atau akan segera dirilis?

J: Yang terakhir kami melakukan total rebranding, termasuk membagikan freebies dalam layanan hotel booking (freebies-nya ada di dalam aplikasi). Saat ini kami sudah bekerja sama dengan lebih dari 15.000 hotel di 16 negara, termasuk Jepang, setelah kami akuisisi Tonight App, dan 15.000 hotel tersebut adalah hotel-hotel pilihan terbaik. Jadi kualitas produk dan layanan kami, kami sangat percaya dengan 2 hal tersebut adalah yang utama.

Kembali pada pengalaman pelanggan sampai benar-benar puas dan membuktikan kami yang terbaik itu yang penting.

Application Information Will Show Up Here

Traveloka Luncurkan Aplikasi Mobile Terbaru

Inovasi dan pembaruan fitur atau layanan merupakan hal wajib dalam startup. Traveloka, salah satu startup penyedia layanan pemesanan daring untuk tiket pesawat dan hotel, hari ini resmi merilis Traveloka App versi 2.0. Pembaruan kali ini meliputi perubahan antarmuka, sistem navigasi dan interaksi pengguna dan lebih baik.

Traveloka sebagai salah satu pimpinan di sektor pemesanan tiket daring memang sudah seharusnya memberikan yang terbaik bagi penggunanya. Melalui Traveloka App versi 2.0 ini selain segi tampilan, perubahan juga termasuk penyesuaian mata uang sesuai dengan negara yang dipilih (Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Thailand).

Versi terbaru aplikasi Traveloka ini juga memungkinkan pengguna melihat seluruh riwayat pemesanan tiket pesawat dan hotel dalam satu tempat melalui menu My Booking. Kemudahan lain yang disuguhkan dalam pembaruan aplikasi ini adalah sistem pendaftaran dan masuk ke dalam sistem yang hanya perlu dengan memasukan nomor telepon dan juga kemudahan berbagi informasi e-tiket atau voucher langsung dari aplikasi.

iOS - home

CEO Traveloka Ferry Unardi mengatakan, “Pembaruan aplikasi ke versi 2.0 merupakan salah satu wujud komitmen Traveloka untuk terus memberikan produk dan layanan terbaik sehingga proses booking bisa lebih cepat dan mudah. Kami percaya bahwa perubahan besar pada tampilan dan sistem navigasi ini dapat mempermudah lebih dari lima juta pengguna yang selalu mengandalkan Traveloka App, baik dalam pencarian tiket pesawat maupun hotel.”

Aplikasi Traveloka sendiri pertama kali dirilis pada Agustus 2014 silam. Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun aplikasi tersebut sudah diunduh sebanyak 5 juta kali dan menjadi aplikasi populer di kategori travel di App Store dan Google Play.

Tokopedia dan Traveloka adalah Startup Pengiklan TV Terbesar Tahun 2015

Indonesia sebagai negara berkembang dengan populasi yang masif selalu menjadi negara dengan potensi menggiurkan untuk berbagai sektor industri, termasuk e-commerce. Berdasarkan data Adstensity, sepanjang tahun 2015 kemarin layanan e-commerce secara total tercatat menghabiskan sekitar Rp 1,792 Triliun untuk belanja iklan di televisi. Tokopedia sendiri menduduki posisi teratas dengan biaya belanja iklan yang dihabiskan mencapai lebih dari Rp 559 miliar.

Tahun 2015 kemarin bisa dibilang adalah tahun untuk industri e-commerce. Pertumbuhan ekosistem yang kian matang dan juga drama yang muncul dari berbagai sisi mewarnai perjalan e-commerce Indonesia tahun lalu. Munculnya berbagai pemain baru pun tak bisa dilupakan, seperti Matahari Mall yang mendapat dukungan dari Grup Lippo.

Salah satu alasan pertumbuhan e-commerce yang semakin seksi adalah besarnya potensi pasar Indonesia sebagai negara berkembang  dengan populasi yang masif. Berbagai upaya pun dilakukan oleh para pelakunya demi merengkuh potensi sebesar-besarnya, termasuk melalui iklan di layar kaca (TV). Berdasarkan data Adstensity yang dikutip Indotelko, tercatat bahwa e-commerce Indonesia menghabiskan biaya belanja iklan untuk TV hingga Rp 1,792 Triliun.

Tokopedia, sebagai salah satu pemain lama, tercatat sebagai perusahaan yang mengalami pertumbuhan belanja iklan paling tinggi sepanjang tahun 2015. Ini tak lepas dari kampanye yang diluncurkan Tokopedia di akhir kuartal II tahun 2015 kemarin. Secara total, Tokopedia menghabiskan belanja iklan lebih dari Rp 559 Miliar dan kini berada di posisi puncak perusahaan e-commerce yang menghabiskan belanja iklan paling tinggi.

Traveloka berada di posisi kedua dengan dengan total belanja iklan yang dihabiskan sepanjang tahun 2015 lalu mencapai lebih dari Rp 553 Miliar.

Traveloka dan Tokopedia sendiri masuk ke dalam daftar 10 besar perusahaan yang menghabiskan belanja  iklan TV tinggi.  Dalam daftar 10 besar tersebut secara berurutan ada Djarum, Sampoerna, Pepsodent, Dettol, Lifebuoy, Frisian Flag, Indomie, Mie Sedaap, Tokopedia, dan Traveloka. Selain dua layanan e-commerce ini, sisanya adalah brand atau perusahaan FMCG.

Hal menarik lainnya adalah masuknya pemain baru Matahari Mall ke dalam daftar 10 besar perusahaan e-commerce dengan biaya belanja iklan TV yang tinggi. Dalam rentang waktu tujuh bulan sejak resmi meluncur, Matahari Mall berhasil menghabiskan biaya belanja iklan dengan total lebih dari Rp 83 Miliar.

Berikut adalah 8 besar pemain e-commerce dengan biaya belanja iklan TV yang tinggi berdasarkan data Adstensity:

  1. Tokopedia (Rp 559 M)
  2. Traveloka (Rp 553 M)
  3. OLX (Rp 283 M)
  4. Blibli (Rp 237 M)
  5. Bukalapak (Rp 119 M)
  6. Lazada (107 M)
  7. Matahari Mall (Rp 83M)
  8. Trivago (Rp 80 M)

Angka-angka yang disebutkan ini diperoleh Adstensity berdasarkan rekaman semua iklan TVC yang ada di 13 televisi nasional di Indonesia. Adstensity mencatat volume iklan dan harga iklan sesuai dengan data yang dipublikasikan (published rate), sehingga nilai yang tercatat adalah nilai bruto.

5 Startup Indonesia Terpopuler Sepanjang Tahun 2015

Tahun 2016 akan menjadi tahun yang sangat menarik melanjut kelanjutan perkembangan industri startup Indonesia. Catatan yang patut diapresiasi adalah pengadopsian layanan dari  para startup yang mulai mainstream di tengah masyarakat. Berikut ini kami rangkumkan lima startup yang gaungnya nyaring terdengar sepanjang tahun 2015 sebagai perusahaan baru yang berbasiskan teknologi.

BukaLapak

Dipimpin Achmad Zaky, online marketplace BukaLapak menjadi salah satu pemain yang keberadaannya cukup diperhitungkan. Bermodalkan kucuran dana dari Group EMTEK, BukaLapak gencar melakukan aktivitas pemasaran melalui kanal konvensional seperti iklan televisi dan radio. Belum lama ini BukaLapak juga menerima dua penghargaan sekaligus dalam ajang penganugerahan dan apresiasi industri teknologi bergengsi Indonesia IDByte.

MatahariMall

Marketplace O2O MatahariMall yang merupakan langkah pertama Lippo Group memasuki ranah e-commerce sempat mewarnai headline media-media nasional seputar bisnisnya. Diawali pengenalannya pada bulan Februari lalu, MatahariMall menggebrak industri ini dengan klaim modal dana sekitar Rp 6.6 triliun kala itu. Berangkat dari dana masif tersebut, pihaknya merekrut profil besar seperti Hadi Wenas, Emirsyah Satar, Adrian Suherman, dan lainnya. Pihaknya juga merevolusi konsep online-to-offline dalam pengiriman produknya memanfaatkan eLocker atas kerja samanya dengan PopBox.

Go-Jek

Dalam pembahasan kami tentang startup unicorn, aman untuk menyebutkan bahwa Go-Jek menjadi gerbang bagi masyarakat awam tentang pemahaman startup digital bekerja. Layanannya yang “mengganggu” dalam skala besar, menawarkan alternatif metode transportasi, memberikan kisah inspiratif, dan berita kontroversional lainnya nyaris terdengar sepanjang minggu. Rasanya mayoritas masyarakat di kota besar, yang telah maupun yang belum mencoba layanannya, setidaknya mengetahui apa itu Go-Jek. Penilaian ini juga dilatari bahwa Go-Jek pernah menduduki puncak tertinggi sebagai aplikasi gratis terpopuler di App Store. Di platform Android, Go-Jek terpilih sebagai salah satu aplikasi terbaik Google Play Indonesia tahun ini, bersanding dengan Traveloka dan Tokopedia.

Traveloka

Menjadi platform top-of-mind untuk pembelian tiket pesawat, Traveloka juga dinobatkan sebagai aplikasi terpopuler di Google Play Indonesia dalam segmen travel. Dalam riset Nielsen dikatakan bahwa belanja iklan Traveloka selama tahun 2015 ini mengalami peningkatan hingga 700% hingga senilai Rp 547 miliar. Sama seperti BukaLapak, televisi juga menjadi kanal favorit Traveloka untuk menyuarakan layanannya.

Tokopedia

Riset Nielsen turut memberitakan bahwa Tokopedia memiliki belanja iklan yang senilai dengan Traveloka. Menariknya, peningkatan tersebut tercatat hingga 17 kali lipat dari tahun sebelumnya. Tak jauh berbeda dengan BukaLapak dan Traveloka, Tokopedia turut menjalankan strategi pengiklanan menggunakan cara konvensional yang tidak bisa diukur dalam angka dan data. Metode yang nampaknya berhasil merebut perhatian banyak masyarakat secara luas dengan perlahan. Kita tak bisa melupakan kala Tokopedia mengejutkan industri startup dengan perolehan pendanaan raksasa $100 juta tahun 2014 silam.

Tiga dari lima startup di atas sebelumnya juga kami bahas perihal prediksi label unicorn yang akan disandang pada tahun mendatang. Tidak heran jika sudah semestinya mereka telah diterima dengan akrab oleh masyarakat Indonesia. Kelimanya menjelma menjadi startup yang paling dikenal, dibicarakan, digunakan sepanjang tahun ini.

Pendapat masyarakat

Kami juga membuka polling singkat melalui Twitter mengenai popularitas dari startup-startup tersebut. Go-Jek meraup suara terbanyak dengan perolehan 67% dari total suara, disusul oleh Traveloka, Tokopedia, dan BukaLapak. Polling ini direspon oleh 54 orang dalam waktu 24 jam pada tanggal 1 Desember 2015.

Tiga Startup Indonesia Yang Segera Menyandang Status Unicorn

Kematangan industri startup Indonesia dan seluruh entitas yang terlibat di dalamnya mencapai titik terbaik untuk segera meroket dan mendobrak fase selanjutnya. Melihat ekosistemnya, pertanyaan mengenai kapan kelahiran startup unicorn di kancah lokal hanya menunggu waktu.

Managing Partner East Ventures Willson Cuaca pun senada dalam hal ini. Willson di ajang IDByte 2015 mengucapkan, “Melihat industrinya, akan ada unicorn sebentar lagi”.

Lantas pertanyaan selanjutnya ialah, startup mana yang divaluasi senilai lebih dari $1 miliar lebih dulu?

Traveloka

Traveloka menawarkan harga tiket penerbangan yang sangat kompetitif sejak tahun 2012 bermodalkan pendanaan awal dari East Ventures dalam jumlah yang tidak diumumkan. Startup ini mewujud menjadi portal online untuk penerbangan dan reservasi penginapan terbesar di Indonesia. Putaran pendanaan selanjutnya [Seri A] yang dikabarkan dari Traveloka, dipimpin oleh Global Founders Capital pada tahun 2013 silam dalam jumlah yang juga tidak disebutkan.

Banyak pihak meyakini bahwa Traveloka telah menutup pendanaan putaran lanjutan mengingat penetrasinya di sepanjang tahun 2015 ini berhasil menjadikan mereka top-of-mind di tengah masyarakat.

Tokopedia

Berbeda dengan dua kandidat lainnya di tulisan ini, Tokopedia menjadi satu-satunya startup yang merilis nilai pendanaannya. Dipimpin oleh Sequioa dan Softbank, Tokopedia menerima pendanaan Seri E bernilai U$ 100 juta (sekitar Rp 1,2 triliun saat itu) pada tahun lalu. Momen ini menjadi babak baru dalam industri e-commerce dan startup digital Indonesia.

Dalam perkembangannya kini, Tokopedia justru melakukan strategi periklanan non-digital. Metode yang cenderung dihindari oleh startup karena tak hanya membutuhkan biaya yang lebih besar, tetapi juga sulit diukur. Nampaknya, Tokopedia berhasil mengeksekusi dengan baik.

Go-Jek

Bukan rahasia lagi jika Go-Jek berada di daftar ini. Bermodalkan lebih dari 200.000 mitra pengemudi tersebar di seluruh Indonesia, Go-Jek tidak menurunkan kecepatan ekspansinya hingga melayani seluruh kota di pelosok Nusantara.

Acap kali diberitakan secara kontroversial, nyatanya jajaring layanan yang ditawarkan oleh Go-Jek berhasil merebut pasar mayoritas dari industri yang dijajaki. Sebut saja Go-Ride, Go-Send, Go-Food, dan Go-Mart.

Traveloka dan Tokopedia mungkin berhasil men-disrupt sebagian pasar, namun tak ada yang membeli tiket pesawat atau belanja online setiap hari. Go-Jek berhasil mengeksekusi layanan yang memang dibutuhkan dalam keseharian.

Didanai oleh Sequioa dalam jumlah yang tak disebutkan, Go-Jek memiliki kemewahan untuk bermanuver dalam mengembangkan eksperimen-eksperimen yang secara efektif mampu meraup pengguna dalam jumlah masif.

Satu benang merah: e-commerce

“E-commerce terus berkembang, hal tersebut tercermin berdasarkan besarnya biaya belanja iklan dari Traveloka dan Tokopedia,” kata lembaga riset Nielsen, dikutip dari pemberitaan Jakarta Globe (19/11).

Traveloka, Tokopedia, dan Go-Jek, menunjukkan traksi, inovasi, dan model bisnis yang valid secara konsisten. Pencapaiannya di sepanjang tahun ini jelas merefleksikan bagaimana industri e-commerce dan startup digital di tahun-tahun mendatang.

Memang tidak ada yang bisa memastikan startup mana yang lebih dulu meraup titel “unicorn” dengan valuasi senilai U$1 miliar, tapi setidaknya tiga kandidat yang memiliki kesempatan dan potensi terbaik.

Jika harus memiliki opsi lainnya, mungkin Tiket.com dan BukaLapak menjadi startup yang layak untuk dipantau karena memiliki kapabilitas yang tak jauh berbeda.