Induk Volta Umumkan Pendanaan dari Lengan Ventura Terafiliasi LG dan Perusahaan Otomotif Tiongkok

PT Energi Selalu Baru (ESB) atau dikenal sebagai induk perusahaan di balik produsen motor listrik Volta sekaligus anak perusahaan dari PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX), berhasil meraih pendanaan strategis dari LX Ventures dan SAIC Capital dalam putaran pra-seri A.

Investasi ini diharapkan dapat memperkuat pengembangan infrastruktur dan ekspansi pasar ESB, sejalan dengan visi bersama untuk masa depan yang berkelanjutan.

LX Ventures merupakan corporate VC dari LX Group yang terafiliasi perusahaan elektronik raksasa LG. Mandatnya fokus pada kemajuan dalam energi terbarukan, automasi manufaktur dan logistik, bahan ramah lingkungan, dan teknologi semikonduktor.

“Kami sangat antusias mendukung ESB dalam misinya untuk merevolusi pasar kendaraan listrik. Investasi kami sejalan dengan komitmen kami untuk membangun masa depan yang berkelanjutan melalui energi terbarukan, daur ulang sumber daya, dan teknologi pangan,” ujar Direktur Investasi LX Ventures Wanjoong Jun.

Sementara SAIC Capital, lengan investasi raksasa otomotif asal Tiongkok “SAIC”, berfokus pada inovasi di industri otomotif dan teknologi masa depan seperti kendaraan otonom dan energi baru (listrik dan hidrogen). Memanfaatkan keahlian dan sumber daya SAIC di industri otomotif, ESB siap menghadirkan solusi mobilitas yang berkelanjutan dan berteknologi canggih.

Pendanaan sebelumnya

ESB sebelumnya telah mendapatkan dana dari Rigel Capital dan Twin Towers Ventures, yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan pertumbuhan mereka.

Dana segar yang didapat akan dimanfaatkan untuk mempercepat pengembangan produk, memperluas jangkauan pasar, dan meningkatkan kemampuan teknologi ESB. Rencananya, ESB akan memanfaatkan investasi ini untuk mengembangkan armada motor listrik Volta, memperluas infrastruktur pertukaran baterai, dan mengeksplorasi solusi inovatif dalam teknologi kendaraan listrik.

Kerja sama ini menegaskan komitmen LX Ventures dan SAIC Capital dalam mendukung ide-ide inovatif yang mendorong ekonomi berkelanjutan.

Direktur NFCX Okie Octavia Kurniawan mengatakan, “Investasi dari LX Ventures dan SAIC Capital adalah perubahan besar bagi kami. Ini akan secara signifikan mempercepat upaya kami dalam memperluas armada kendaraan listrik dan infrastruktur pertukaran baterai. Dengan dukungan mereka, kami siap memberikan solusi mobilitas yang lebih inovatif dan berkelanjutan kepada pelanggan kami, memperkuat komitmen kami untuk mengubah lanskap kendaraan listrik.”

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Volta Akuisisi 50% Saham Infi Asia E-Mobility untuk Ekspansi Regional

PT Energi Selalu Baru (ESB), anak perusahaan dari PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX) dan bagian dari Grup MCASH, mengumumkan akuisisi strategis sebesar 50% saham di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Langkah signifikan ini bertujuan untuk mempercepat ekspansi ESB ke pasar utama di Asia Tenggara, termasuk Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

ESB, yang dikenal dengan merek electric vehicle “Volta” telah mencapai kemajuan substansial di industri. ESB telah mengembangkan jaringan stasiun penukaran baterai (SGB) yang luas untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas mobilitas listrik.

Melalui layanan “Semolis,” motor listrik Volta menawarkan layanan sewa beli yang inovatif, yang memungkinkan perluasan jangkauan dan penetrasi pasar. Hingga kuartal pertama tahun 2024, ESB telah memfasilitasi lebih dari 665.000 transaksi penukaran baterai melalui 299 stasiun SGB, menekankan adopsi luas dan kesuksesan solusi EV mereka.

Selama setahun terakhir, ESB telah mencapai prestasi signifikan, termasuk membentuk kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan terkemuka seperti Alfamart, Indomaret, Bluebird, AstraZeneca, Kalbe Group, dan Gentari. Volta juga meluncurkan dua varian motor listrik baru, “Volta Eagle” dan “Volta Cyrus,” yang menjadi model andalan untuk menyediakan solusi ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.

Selain itu, layanan sewa motor listrik Volta telah diperkenalkan di Surabaya dan Bali, sebagai ekspansi dari layanan sebelumnya di Jakarta. Harga sewa motor listrik Volta di Surabaya adalah Rp 35.000 per hari untuk 360 hari, sementara di Bali Rp 50.000 per hari untuk 450 hari. Setiap pengguna Semolis dapat memiliki motor listrik Volta setelah periode kontrak berakhir.

Investasi di Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. menandai langkah penting dalam strategi ESB untuk memperluas jangkauannya di luar Indonesia. Dengan memanfaatkan pasar Infi Asia di Thailand, Malaysia, dan Vietnam, ESB siap memperkenalkan motor listrik dan infrastruktur penukaran baterai canggih kepada audiens yang lebih luas. Ekspansi ini tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ESB tetapi juga berkontribusi pada pengembangan transportasi berkelanjutan di wilayah tersebut.

CEO Volta Group Okie Octavia Kurniawan mengatakan, “Kolaborasi dengan Infi Asia E-Mobility adalah bukti komitmen kami untuk memajukan solusi e-mobility dan mempromosikan transportasi berkelanjutan di seluruh Asia Tenggara. Kami sangat antusias untuk membawa produk dan layanan inovatif kami ke pasar yang baru dan lebih luas, meningkatkan ekosistem EV secara keseluruhan dan menyediakan alternatif ramah lingkungan untuk kendaraan konvensional.”

CEO Infi Asia E-Mobility Pte Ltd. Arun Mambully menambahkan, “Seiring dengan semakin pentingnya tema keberlanjutan bagi konsumen dan perusahaan di seluruh dunia, kemitraan ini dengan salah satu perusahaan EV terdepan di Indonesia akan membantu kami menghadirkan solusi e-mobility ke Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Volta adalah mitra ideal karena produk mereka dirancang sesuai dengan kebutuhan unik pasar ini dan kami sangat bersemangat untuk membangun bisnis yang berfokus pada keberlanjutan di pasar ini.”

Kolaborasi ini sejalan dengan visi ESB untuk berada di garis depan revolusi e-mobility di Asia Tenggara, memperkuat posisi kuatnya di industri sepeda motor EV. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan opsi transportasi yang berkelanjutan dan efisien, ESB tetap berdedikasi untuk menyediakan solusi superior yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bisnis yang terus berkembang.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Produsen EV Volta Dapat Suntikan Dana dari Twin Towers dan Rigel Capital

Twin Towers Ventures (TTV) dan Rigel Capital berpartisipasi pada putaran investasi ke produsen infrastruktur dan motor listrik Volta melalui induk usahanya PT Energi Selalu Baru (ESB). Tidak disebutkan berapa nominal pendanaan yang diterima.

Selain injeksi modal tahap awal, TTV dan Rigel juga akan mentransfer keahlian dan jaringan yang dimiliki untuk membangun transportasi berkelanjutan di Indonesia. Diketahui, ESB adalah anak usaha PT NFC Indonesia Tbk (IDX: NFCX), bagian dari M Cash Group.

TTV adalah lengan investasi Petronas Ventures yang berinvestasi pada perusahaan teknologi bidang transisi energi dan mobilitas di wilayah Asia Pasifik (APAC), Australia dan Selandia Baru, serta Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA). Sementara, Rigel adalah firma pengelolaan investasi yang fokus membangun ekosistem teknologi di Asia Tenggara dan India.

“Investasi dari TTV dan Rigel Star akan memberikan kami bahan bakar yang diperlukan bagi ESB untuk memperluas infrastruktur, meningkatkan teknologi, dan mempercepat penetrasi pasar,” ungkap Direktur Utama NFC Indonesia Abraham Theofilus dalam siaran resminya.

Sementara, CEO dan Managing Partner TTV Fariz Ali menambahkan, “Kemitraan ini mencerminkan komitmen kami terhadap dunia dekarbonisasi dan keyakinan kami pada dampak signifikan yang dapat dihasilkan oleh ESB pada masa depan mobilitas.”

3 juta transaksi pertukaran baterai

Sekilas mengenai Volta, ESB berupaya memimpin sektor motor listrik dan stasiun penukaran baterai (SGB). Sejauh ini, Volta telah bermitra dengan perusahaan biofarmasi global AstraZeneca untuk layanan sewa dengan opsi kepemilikan motor lewat anak usaha NFC lainnya, Semolis.

Klaimnya, perusahaan telah mengantongi total 3 juta transaksi pertukaran baterai di stasiun SGB. Selain itu, motor listrik Volta tercatat telah menghasilkan total akumulasi perjalanan lebih dari 212 juta km, yang disebut efektif mengurangi emisi karbon sebesar lebih dari 20.000 ton.

Adapun, upaya ESB untuk memimpin pasar meliputi pengembangan solusi sinergi teknologi, pembangunan infrastruktur penukaran baterai, dan penciptaan platform digital internal untuk memastikan pengalaman pengguna yang mulus dan terintegrasi.

MCASH memiliki jaringan anak perusahaan yang luas, dengan lebih dari 350.000 titik distribusi, termasuk koneksi utama di ritel, yang semuanya akan berperan penting dalam mendorong ekspansi ESB di seluruh Indonesia.

Saat ini ada 50 perusahaan pengembang EV di Indonesia dengan total investasi lebih dari Rp3 triliun, termasuk Alva One, MAKA Motors, dan Charged. Adapun, penjualan motor listrik di Indonesia tercatat naik hingga 13 kali lipat dalam dua tahun terakhir, dari 1.947 unit pada 2020 menjadi 25.782 unit pada 2022.

Application Information Will Show Up Here

Inisiatif Kendaraan Listrik di Indonesia Terus Didukung Pebisnis Digital

NFC Indonesia bersama SiCepat membentuk perusahaan patungan PT Energi Selalu Baru (ESB) yang akan difokuskan pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai, dan layanan pendukung lainnya. Sebagai langkah awal, ESB akan mengakuisisi saham minoritas PT Volta Indonesia Semesta (Volta), perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai sepeda dan motor listrik di Indonesia.

Didukung anak perusahaan M Cash lainnya, seperti DMMX dan Telefast, ESB akan berupaya meningkatkan penyerapan dan distribusi penggunaan kendaraan listrik dengan pendekatan teknologi. Menjelaskan hal itu, Presdir NFC Abraham Theofilus menyampaikan, “Melalui platform digital kami yang memungkinkan pengguna untuk mengelola kendaraan listrik mereka dan penggunaan baterai terkait, kami berusaha untuk meredakan keraguan yang berkaitan dengan adopsi EV (Electric Vehicle) terutama perihal jarak tempuh dan frekuensi penggunaan.”

Ia melanjutkan, “Dalam prosesnya, NFCX juga akan secara bertahap memperkenalkan mekanisme loyalitas dalam platform digital yang akan memberi reward kepada pengguna sepeda motor listrik kami.”

Volta akan menjadi rumah produksi utama sepeda motor listrik untuk ESB dengan NFCX menyediakan dan mengelola platform digital untuk registrasi dan pengelolaan kendaraan, pembayaran dan reward. ESB akan memanfaatkan kemampuan logistik serta jaringan SiCepat dan Telefast untuk merencanakan dan menyebarkan stasiun penukaran baterai. Ekspansi jaringan penukaran baterai ini juga akan menggunakan jaringan toko ritel DMMX yang luas di seluruh Indonesia.

Misi dengan kendaraan listrik

Inisiatif penggunaan kendaraan listrik juga disampaikan oleh decacorn Gojek. Dalam sebuah kesempatan di acara peluncuran laporan keberlanjutan perusahaan, salah satu eksekutif perusahaan mengatakan bahwa mereka berencana menjadikan setiap unit kendaraan di platformnya menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030 mendatang. Realisasinya dengan menggandeng produsen dan pengaturan leasing yang menguntungkan mitra.

Pemain lain, yakni Grab, juga mulai agresif memulai inisiatif kendaraan listrik. Mereka mulai melakukan pilot project pada awal tahun 2020 di Jabodetabek memanfaatkan unit mobil dari Hyundai dan motor listrik Gesits. PLN turut digandeng untuk perencanaan bersama, riset, pengembangan model bisnis, dan pelaksanaan percontohan tersebut.

Di sisi hulu, pengembang unit kendaraan listrik juga tengah mendapatkan perhatian investor. Sebut saja ION Mobility, perusahaan berbasis di Singapura, Shenzhen (Tiongkok), dan Jakarta tersebut belum lama ini membukukan pendanaan awal $3,3 juta dari Monk’s Hill Ventures, TNB Aura, Village Global, 500 Startup (melalui fund 500 Durians), AngelCentral, kipleX, dan Seeds Capital.

Pada dasarnya ION Mobility adalah perusahaan pengembang motor elektrik pintar. Pintar di sini karena mereka turut tanamkan perangkat lunak kecerdasan buatan untuk beberapa tugas, seperti penghematan daya dan kemudahan penggunaan.

Tantangan implementasi

Di sisi pemerintah, Kementerian ESDM memiliki konsentrasi khusus dalam mendukung program percepatan kendaraan listrik. Menurut data yang diungkapkan pada April 2021 lalu, saat ini sudah ada 122 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terbangun dan tersebar di 83 lokasi. Jika merujuk pada peta jalan yang sudah disusun, pemerintah menargetkan pada tahun 2025 dapat membangun 3.860 SPKLU dan 17.000 Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran (SPBK).

Di sisi infrastruktur, jika melihat kondisi saat ini dan cita-cita yang ingin dicapai, pekerjaan rumah yang dimiliki masih cukup banyak. Walau bagaimana pun, kehadiran sistem pendukung seperti layanan pengisian daya perlu terdistribusi dengan baik untuk menjadi langkah awal mengajak masyarakat melakukan transisi ke kendaraan listrik.

Di sisi lain, masih ada tantangan yang saat ini perlu dipikirkan bersama. Pertama adalah harga jual kendaraan listrik yang masih cenderung tinggi dan opsinya pun belum terlalu banyak. Pemerintah, lewat Kementerian Perindustrian juga mewajibkan produsen kendaraan listrik luar negeri yang ingin memasarkan produknya di sini harus memiliki kandungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sampai 2023 sebesar 35 persen.

Kedua, penetrasi kendaraan listrik yang belum banyak secara tidak langsung juga membuat masyarakat bertanya-tanya tentang efektivitasnya digunakan di Indonesia. Bagaimana keandalan baterai dan jarak tempuh yang bisa diakomodasi, mengingat dua tantangan utama di sini adalah soal lalu-lintas dan geografi yang berkontur.

Perspektif publik Indonesia tentang kendaraan listrik / marketresearchindonesia.com

Hadirnya pemain digital dalam dorongan penetrasi kendaraan listrik menjadi hal penting. Selain meningkatkan awareness, kekuatan yang mereka miliki dapat secara langsung berperan dalam menumbuhkan ekosistemnya sendiri. Misalnya yang dilakukan NFC dan SiCepat dengan masuk ke dalam lini supply chain, atau Grab dan Gojek yang berupaya menghadirkan mekanisme terbaik untuk memfasilitasi para mitranya dengan kendaraan ramah lingkungan.

Karena selain aspek bisnis, kendaraan listrik dinilai mampu memberikan masa depan lingkungan yang lebih terjaga – dengan kualitas udara yang lebih bersih dan sumber daya energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.

Dibanderol $3.000, Nvidia Titan V Ialah Kartu Grafis Monster Untuk Pengembangan AI

Meski namanya tak bisa dilepaskan dari teknologi grafis, 2017 merupakan momen penting bagi Nvidia dalam memperluas bisnisnya ke ranah kecerdasan buatan. Di bulan Mei, perusahaan Santa Clara itu bekerja sama dengan Toyota dalam implementasi PX-series demi menunjang sistem driverless. Kemudian di bulan Agustus kemarin, mereka membuka pusat pengembangan AI di Universitas Binus.

Dan di konferensi Neural Information Processing Systems 2017 beberapa jam yang lalu, Nvidia resmi memperkenalkan Titan V. Titan V diklaim sebagai kartu grafis paling paling bertenaga di dunia, mengusung arsitektur Volta. Namun target pasarnya bukanlah gamer atau bahkan pengguna PC kelas antusias. Sesuai tema acara NIPS, Titan V dispesialisasikan ke segmen artificial intelligence serta untuk membantu proses simulasi ilmiah.

Data-data berupa angka terkati Titan V yang Nvidia pamerkan akan membuat Anda menganga: GPU menyimpan memori HBM2 sebesar 12GB dan 640 Tensor Core, mampu menghidangkan performa sebesar 110-teraFLOP (berdasarkan perhitungan mentah, kinerjanya 31 persen lebih tinggi dari Titan Xp). Selanjutnya, Titan V memiliki 21 miliar transistor dan CUDA core sebanyak 5.120-nya dioptimalkan untuk arsitektur Volta.

Nvidia Titan V 1

Base clock, boost clock dan kecepatan VRAM Titan V berada di bawah GTX 1080 Ti – masing-masing 1.200MHz, 1.455MHz dan 1.700MT/s. Clockspeed memori 1,7Gbps dan interface memori 3.072-bit di sana cukup baik untuk bandwidth 653-gigabyte per detik.

Nvidia Titan V 2

“Visi kami untuk Volta adalah mendorong batasan-batasan performa tinggi di ranah komputasi dan kecerdasan buatan,” kata CEO Nvidia Jensen Huang. “Kami berhasil memperoleh pencapaian baru ini berkat arsitektur anyar di prosesor, instruksi, format numerik, memori dan link prosesor. Dengan Titan V, kami memberikan kecanggihan Volta ke tangan para peneliti di seluruh dunia. Saya tidak sabar menyaksikan terobosan-terobosan yang akan mereka buat.”

Nvidia Titan V 3

Bersamaan dengan pengungkapan Titan V, perusahaan juga mempersilakan developer buat memanfaatkan software AI di Nvidia GPU Cloud, semua tersuguh gratis. Mereka bisa menggunakannya untuk pengembangkan kecerdasan buatan, mendalami deep learning serta high performance computing.

Wujud Titan V sendiri hampir menyerupai Titan Xp, termasuk pada posisi kipas, dengan case berdesain ala poligon. Bedanya, warna emas dipadu hitam mendominasi permukaan GPU Volta itu dan Anda bisa segera melihat branding ‘Titan V’ di sana.

Kabarnya, Nvidia Titan V sudah mulai dipasarkan pada hari ini. Kartu grafis monster tersebut dibanderol seharga US$ 3.000 atau sekitar Rp 40,6 juta.

Sumber: Nvidia.

Arsitektur Nvidia Pascal Dijanjikan 10 Kali Lebih Cepat Dari Maxwell

Jauh sebelum co-founder Nvidia Jen-Hsun Huang memamerkan Titan X tiba-tiba dalam presentasi Epic Games di GDC 2015, mereka telah mengungkap penerus mahkota Maxwell. Artistektur baru itu dinamai Pascal, terinspirasi dari sang fisikawan legendaris. Dalam ajang GPU Technology Conference minggu ini, akhirnya Nvidia turut pamerkan kecanggihan performanya. Continue reading Arsitektur Nvidia Pascal Dijanjikan 10 Kali Lebih Cepat Dari Maxwell