Tokopedia Tambah Fitur “Penerimaan Negara”, Layani Pembayaran Pajak, Cukai dan PNBP

Tokopedia menjalin kerja sama dengan Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengumumkan peluncuran fitur pembayaran “Penerimaan Negara”. Fitur ini memungkinkan Tokopedia bisa digunakan untuk melakukan pembayaran lebih dari 900 jenis pernerimaan negara.

Untuk saat ini di fitur pembayaran Penerimaan Negara terdiri dari tiga jenis kategori, yakni Pajak Online yang meliputi pembayaran pajak yang ada di bawah naungan Direktorat Jendral Pajak seperti PPh, PPh 21, PPh 22, PPh 23, PPh 25, PPh 26, PPh 29, dan PPh Final; kategori Bea Cukai yang bisa dimanfaatkan untuk pembayaran pajak di bawah naungan Dirjen Bea Cukai; dan bayar PNBP yang mencakup pembayaran di bawah Direktorat Jendral Anggaran seperti biaya perpanjangan paspor, biaya pernikahan, biaya perpanjangan SIM, dan lainnya.

“Sejak awal berdiri, Tokopedia berkomitmen mempermudah masyarakat Indonesia, baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga mencapai lebih. Dengan adanya fitur pembayaran ‘Penerimaan Negara’ di Tokopedia, masyarakat bisa dengan lebih mudah membayar pajak dan bentuk penerimaan negara lainnya kapan pun dimana pun,” ujar Co-Founder & CEO Tokopedia William Tanuwijaya.

William menambahkan, bahwa peluncuran fitur ini merupakan upaya Tokopedia untuk membantu pemerintah dalam mempermudah proses pembayaran pajak demi meningkatkan penerimaan negara, mengingat pajak dan penerimaan negara lainnya merupakan jembatan pemerataan ekonomi.

Sementara itu Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut baik proses pembayaran pajak yang mudah dengan demikian diharapkan bisa meningkatkan partisipasi wajib pajak.

“Kami menyambut baik agar proses pembayaran pajak dapat semudah membeli pulsa. Untuk itu kami bekerja sama dengan berbagai channel pembayaran pajak yang salah satunya adalah Tokopedia sebagai salah satu cara untuk lebih mempermudah masyarakat dalam membayar pajak. Kemudahan ini diharapkan bisa mendorong partisipasi Wajib Pajak dalam melakukan pembayaran pajak sehingga berdampak pada peningkatan penerimaan negara,” jelas Sri Mulyani.

Untuk melakukan pembayaran pajak masyarakat cukup mendapatkan kode bayar atau kode billing dari portal masing-masing institusi pajak, seperti DJP Online untuk Dirjen Pajak, Simponi untuk Dirjen Anggaran, dan CEISE untuk Dirjen Bea Cukai. Setelah itu masuk ke fitur pembayaran “Penerimaan Negara” dan menyelesaikan transaksi dengan metode pembayaran yang disediakan, seperti Ovo Cash, transfer, virtual account, kartu debit dan kredit, dan beberapa lainnya.

Application Information Will Show Up Here

ASSA Rent Perkenalkan Unit Usaha Logistik “Last Mile” Anteraja

ASSA Rent (PT Adi Sarana Armada) memperkenalkan unit usaha teranyarnya yang bergerak di bidang logistik last mile Anteraja Peresmian perusahaan sudah dilakukan sejak Februari 2019 dan sebulan kemudian soft launch dengan pilot project layanan di Tokopedia.

CEO ASSA Prodjo Sunarjanto menerangkan, perusahaan sudah didirikan sejak Agustus 2018 berbentuk perusahaan patungan bersama layanan logistik asal Tiongkok SF Express dan PT Semangat Bambu Runcing yang sahamnya dimiliki oleh salah satu pemegang saham di layanan e-commerce terbesar di Indonesia. ASSA menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 55%, SF Express 20%, dan Semangat Bambu Runcing 25%.

Prodjo menegaskan Tokopedia tidak bergabung sebagai pemegang saham di Anteraja, sekaligus mengoreksi pemberitaan DealStreetAsia yang menyebutkan Tokopedia memiliiki saham 25% di Anteraja. PT Semangat Bambu Runcing disebut sebagai investasi pribadi co-founder sebuah perusahaan e-commerce ternama.

Kepada DailySocial, VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak menyampaikan perusahaan tidak berkomentar atas rumor pasar terkait pendirian Anteraja ini.

Tahun ini Tokopedia bakal lebih fokus mengembangkan IaaS (Infrastructure-as-a-Platform), bermitra dengan sejumlah pemain smart warehouse dan logistik.

Anteraja nantinya bukan cuma untuk serving Tokopedia saja, tapi open juga untuk melayani [e-commerce] yang lain dan online retail trading,” terang Prodjo kepada DailySocial.

Menurutnya, pertimbangan ASSA untuk ikut terjun ke layanan logistik karena perdagangan ritel dunia sudah berubah menjadi ekonomi digital. Layanan e-commerce dan perdagangan via sosial media meningkat secara eksponensial. Hal itu perlu didukung oleh pengantaran last mile, pick up, dan fulfillment yang harus mengikuti perkembangan teknologi.

Perseroan ikut mengambil peluang tersebut karena sudah didukung oleh cabang, divisi logistik transporter dan pelanggan yang sudah tersebar secara nasional. Anteraja bisa memanfaatkan seluruh jaringan tersebut.

“Teknologinya memanfaatkan keunggulan SF Express yang telah berpengalaman dan proven sebagai perusahaan teknologi yang berkaitan dengan logistik dan last mile. Mereka sudah one step ahead dari pemain lainnya yang memanfaatkan algoritma untuk menentukan density market.”

SF Express disebutkan mampu mengelola sumber daya kurir dengan teknologi dan pemetaan, sehingga utilisasi dan routing menjadi efisien dan efektif untuk mengantisipasi dinamika pergerakan pasar. Dukungan tersebut diharapkan bisa membuat Anteraja lebih cepat memperdalam penetrasi pasarnya di Indonesia. Terlebih pemain last mile sudah ramai hadir dengan segala solusi yang ditawarkan.

Menurut situsnya, Anteraja memiliki layanan regular dan next day. Untuk pengiriman regular, barang akan sampai dalam kurun waktu 1-2 hari. Sedangkan untuk next day lebih cepat, hanya 1 hari. Ada dua moda kendaraan yang tersedia, roda empat dan roda dua.

Sementara ini, Anteraja baru tersedia di Tokopedia. Ketika konsumen memilih Anteraja, kurir akan mengambil pesanan tersebut dari merchant, lalu mengantarkan ke gudang untuk proses internal. Berikutnya baru diantarkan oleh kurir ke end user. Cakupan layanan baru menjangkau seluruh Jakarta.

Tokopedia-UI Berkolaborasi, Percepat Adopsi Teknologi Lewat Pusat Pengembangan AI

Indonesia masih berada di fase awal jika bicara implementasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Namun, bukan berarti ekosistemnya saat ini masih nol.

Sudah banyak pelaku industri di bidang AI. Sejumlah perusahaan juga sudah mulai mengadopsi teknologi ini untuk peningkatan layanan. Menurut riset IDC, adopsi AI telah mencapai 14 persen di Indonesia, itupun untuk pebisnis.

Kemarin kolaborasi terjadi antara Tokopedia dan Universitas Indonesia (UI) untuk mengakselerasi adopsi AI di Tanah Air. Kolaborasi ini menghasilkan AI Center of Excellence yang diresmikan langsung, Kamis (28/3) di Fakultas Ilmu Komputer UI.

AI Center of Excellence menjadi pusat pengembangan AI yang menggunakan teknologi super-komputer deep learning dari NVIDIA, yakni NVIDIA® DGX-1. Pusat ini akan mempertemukan para peneliti dan akademisi dalam merancang solusi untuk menyelesaikan beragam masalah.

“Teknologi AI menjadi jalan untuk rujukan akademisi di internasional. Maka itu, kami bekerja sama dengan mitra industri, Tokopedia, supaya ke depan kami dapat menghasilkan solusi AI yang teoritas dan aplikatif,” tutur Rektor UI Muhammad Anis di acara peluncuran.

Pada kesempatan sama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir mengatakan bahwa bentuk kerja sama semacam ini dapat direalisasikan secara masif untuk pengembangan riset di masa depan.

Tidak hanya UI, kerja sama dapat berlaku untuk semua perguruan tinggi. Sebelumnya sudah ada kerja sama untuk pusat pengembangan AI dan cloud computing di Indonesia, hasil kerja sama Bukalapak dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Dulu riset itu hasilnya hanya dicetak dan ditinggal di perpustakan. Saya pikir ini semua perlu diaplikasikan ke industri. Makanya, nanti riset seharusnya on-demand dan market driven,” ucapnya.

CEO Tokopedia William Tanuwijaya menyebutkan bahwa kolaborasi ini bisa terjadi karena Indonesia sangat minim terhadap talenta di bidang teknologi dan teknologi lebih lanjut (advanced).

“Kolaborasi perlu dari akademisi, praktisi, sehingga bisa mencari jalan keluar. Kami pun mostly gunakan investasi untuk sumber daya manusia. Nantinya AI bakal jadi nadi perubahan teknologi di masa depan, tidak hanya untuk sektor tertentu, tetapi untuk semua.”

Pengembangan AI untuk mendorong pemerataan ekonomi

William menekankan pentingnya teknologi dalam memudahkan pengguna saat bertransaksi di platform jual-belinya. Hingga Januari 2019, transaksi di Tokopedia telah terjadi di 93 persen kecamatan di seluruh Indonesia.

Kehadiran teknologi AI diharapkan menjadi salah satu moda untuk mendorong pemerataan ekonomi yang selama ini menjadi mimpi besar Tokopedia. Saat ini, ungkap William, pihaknya tengah melakukan riset untuk pengembangan merchant on-demand.

“Kami terus lakukan riset AI untuk prediksi demand pada merchant dengan membangun smart warehouse. Nantinya, setiap pebisnis dapat melayani ke semua provinsi dengan mengikuti di mana pasarnya tanpa harus membangun warehouse. Makanya, ke depan tren urbanisasi tak perlu dilakukan,” jelas William dalam sambutannya.

Tokopedia juga mengembangkan AI yang dikemas dalam sebuah fitur yang sederhana di dalam platform-nya. Fitur ini diperagakan langsung saat Demo Session usai peluncuran resmi AI Center of Excellence.

Head of Research Scientist Tokopedia Irvan Bastian Arief mengungkapkan, fitur “Image Search” dirancang sedemikian rupa agar dapat langsung dipakai dengan mudah oleh seluruh penggunanya.

“Fitur ini sudah tersedia di aplikasi pada bagian kolom pencarian. Pengguna bisa langsung mencari produk yang diinginkannya tanpa perlu menuliskan teks, hanya dengan gambar,” ujar Irvan.

Fitur ini sendiri juga dengan dirancang dengan sejumlah variabel, salah satunya memperhitungkan lokasi penjual produk yang dicari pembeli dengan lokasi pembeli dari hasil pencarian.

Selain itu, Demo Session juga menampilkan Vehicle Recognition dan Emotion Recognition yang merupakan hasil pengembangan riset akademisi di UI.

Application Information Will Show Up Here

Wujudkan IaaS, Tokopedia Segera Bangun Gudang Berbasis Teknologi untuk UKM

Tokopedia mengungkapkan akan segera membangun gudang berbasis teknologi di seluruh Indonesia pasca menerima pendanaan senilai $1,1 miliar (16 triliun Rupiah). Tokopedia mencari mitra yang berkompetensi di bidang logistik untuk mewujudkan ambisinya sebagai penyedia IaaS sampai 10 tahun mendatang.

“9 tahun pertama kami membantu orang [merchant UKM] jadi perusahaan e-commerce. 10 tahun mendatang kami akan mengubah mereka jadi perusahaan teknologi, tidak lagi jadi perusahaan e-commerce. Kami akan banyak investasi di infrastruktur yang berbentuk nyata,” terang Co-Founder dan CEO Tokopedia William Tanuwidjaja di Indonesia Economic Day 2019, Kamis (31/1).

Gudang tersebut nantinya akan disewakan kepada para merchant UKM untuk mengembangkan bisnis mereka sesuai kapasitas masing-masing tanpa harus membuka gudang sendiri. Lokasi yang bakal disasar adalah tidak terlayani dengan cukup baik oleh merchant besar berdasarkan big data yang dikumpulkan Tokopedia. William tidak merinci lebih lanjut kapan wacana tersebut dapat segera direalisasikan.

“Tadinya kalau mau beli keripik pisang di Aceh harus nunggu sampai beberapa hari, sekarang bisa lebih cepat. Penjual keripik pisang pun seakan-akan bisa punya cabang di seluruh Indonesia,” William mencontohkan.

Menurutnya, ambisi Tokopedia sedari awal adalah mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital maka targetnya tidak selesai hanya dengan menggiring penjual memanfaatkan platform e-commerce, tetapi juga memikirkan solusi yang bisa dimanfaatkan lewat teknologi.

William kembali mencontohkan, di Indonesia hingga kini tidak semua orang mau hijrah ke ranah online. Ada yang sehari-harinya sudah nyaman dengan bisnis offline-nya. Salah satunya dialami langsung oleh Paman William, seorang pengusaha toko kelontong di Pematang Siantar.

Pamannya itu mengaku sangat nyaman dengan bisnisnya offline-nya tersebut karena dia bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Dia tidak bisa serta merta mengalihkan bisnisnya ke Tokopedia.

Bila dikorelasikan dengan ambisi Tokopedia saat ini, mengalihkan toko kelontong milik pamannya tersebut menjadi perusahaan teknologi. Maka pengalaman konsumen tentu akan jauh lebih baik.

Pasalnya, isu toko kelontong saat ini adalah hanya bisa berjualan sesuai dengan stok yang mereka punya. Kalau stok suatu produk sedang kosong, mau tak mau harus menunggu agen tersebut untuk mendatangi toko mereka dan membelinya.

Masalah lainnya, jumlah stok produk yang bisa mereka beli itu tergantung cash flow kendati secara fakta bisnis mereka tetap tumbuh. Untuk itu, di era teknologi sebenarnya credit profiling sudah bisa dilakukan seperti halnya penjual online yang sudah bisa menerima fasilitas modal usaha lewat rekam jejaknya.

“Isu ini bisa disolusikan dengan stock now, pay later atau stock on demand. Toko kelontong bisa restock barang dalam waktu singkat dan bisa berjualan lagi. Solusi ini sudah menjadikan mereka sebagai perusahaan teknologi, meski bisnisnya offline.”

Gambaran Tokopedia 10 tahun mendatang

William juga berfilosofi tentang gambaran Tokopedia pada 10 tahun mendatang. Dari tahun pertama hingga tahun ke sembilan, Tokopedia sedang dalam perjalanan menuju dasar gunung. Di tahun ke-10 akan mulai mendaki gunung selama 10 tahun kemudian sampai akhirnya sampai ke puncak.

Selama perjalanan tersebut, dia berharap semua bisnis di Indonesia sudah berbasis teknologi. Tidak lagi membedakan antara e-commerce dengan commerce. Huruf e dalam e-commerce semata-mata adalah kanal dan core drive yang membantu commerce agar lebih efisien namun skala bisnisnya dapat tumbuh berkali-kali lipat lebih cepat.

Saat ini Tokopedia memiliki sekitar 5 juta merchant UKM, sekitar 70% diantaranya adalah pebisnis baru yang belum memiliki pengalaman sama sekali. Sebanyak 90 juta kunjungan tiap bulannya terjadi di dalam aplikasi dan situs Tokopedia.

Tahun lalu bisnis Tokopedia tumbuh hampir 4 kali lipat secara tahunan. Bahkan William mengklaim pertumbuhan tersebut lebih cepat dibandingkan tahun 2017. Percepatan ini menurutnya dikarenakan dorongan bisnis merchant yang sudah bergabung di awal tahun pertama sampai ke delapan mengalami pertumbuhan yang eksponensial.

“Di tahun tersebut [2017] ada 4 juta penjual, sekarang ada 5 juta penjual. Itu artinya kami tumbuh bersama dengan orang lain dan hasilnya luar biasa,” pungkasnya.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Hadirkan Laman Khusus Jakarta untuk Dukung UMKM Lokal Goes Online

Tokopedia kembali menghadirkan laman khusus untuk dukung UMKM lokal goes online. Kali ini provinsi yang disasar adalah DKI Jakarta, setelah sebelumnya menggaet Bandung dan Semarang. Saat ini diklaim jumlah UMKM yang telah tergabung dalam laman khusus tersebut sebanyak 400 UMKM.

Laman Kota adalah inisiatif yang dilakukan Tokopedia dengan pemerintah kota setempat dalam menunjang ekonomi inklusif. Sesuai dengan program Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian RI dan misi Presiden Jokowi dalam mewujudkan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi digital terbesar di ASEAN pada 2020.

Laman khusus tersebut tidak hanya menampilkan produk-produk buatan UMKM lokal tetapi juga identitas secara detil UMKM binaan BUMD Jakarta. Selain itu, tersedia artikel seputar Jakarta dan kalender acara terkini yang akan diselenggarakan sekitar Ibukota.

[Baca juga: Raksasa E-Commerce Tiongkok JD Dikabarkan Berminat Berinvestasi di Tokopedia]

“Jakarta selain menjadi pusat ekonomi dan bisnis juga memiliki banyak UMKM lokal yang kreatif dan BUMD dengan produk yang mampu bersaing dengan pasaran. Semoga melalui Tokopedia, Laman Kota Jakarta, karya mereka dapat semakin dikenal dan tersalurkan kepada masyarakat Indonesia,” kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam keterangan resmi yang diterima DailySocial.

Tampilan Laman Khusus Jakarta
Tampilan Laman Khusus Jakarta

CEO Tokopedia William Tanuwijaya menambahkan UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 58% terhadap GDP, namun kebanyakan prosesnya masih offline. Padahal, di sini ada lebih dari 100 juta pengguna internet.

“Yang dibutuhkan UMKM yang belum online, bukan sekadar akses ke pasar. Hal yang tidak kalah penting adlaah pelatihan sehingga produk memiliki daya saing, akses ke infrastruktur dan tak jarang akses ke permodalan. Kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta inilah yang akan menjadi solusi hulu ke hilir,” kata William.

Berdasarkan peningkatan transaksi bisnis, hingga April 2017 UMKM asal Jakarta diklaim telah menjual sebanyak 9,79 juta produk ke seluruh Indonesia. Angka ini tumbuh 183 kali lipat atau senilai 53.589 produk pada lima tahun lalu.

Tak hanya memberikan wadah berjualan untuk UMKM, Tokopedia juga memberikan keterbukaan akses untuk pemprov untuk menganalisa produk asal Jakarta mana saja yang diminati orang Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk membantu pemprov dalam mengambil keputusan sebelum memutuskan inisiatif atau kebijakan baru dalam mendukung perkembangan UMKM.

Application Information Will Show Up Here

Tokopedia Gelar Roadshow Di Sepuluh Kota

Tokopedia menggelar acara roadshow di sepuluh kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Medan, Malang, Solo, Yogyakarta, dan Banjarmasin. Acara roadshow dibuka di Jakarta (10/10), menghadirkan CEO Tokopedia William Tanuwijaya yang berbagi pengalaman tentang usahanya merintis Tokopedia dalam acara talkshow di Plaza Bapindo.

Continue reading Tokopedia Gelar Roadshow Di Sepuluh Kota

Inovasi dalam Industri Digital Kreatif, Kompetisi, dan Lompatan Industri E-Commerce Indonesia

/ Shutterstock

Dewasa ini industri e-commerce di Indonesia, perlahan tapi pasti, bergerak menjadi tren baru di masyarakat. Ini tak lepas dari ekosistem e-commerce Indonesia itu sendiri yang semakin matang  dan juga inovasi yang dihadirkan para pelakunya. Dalam workshop CSIS dan Kemenlu, Executive Director Lippo Group John Riady, CEO Tokopedia William Tanuwijaya, dan Marketing Director Intel Rini F Hasbi mendiskusikan mengenai seberapa jauh tren e-commerce ini berkembang dengan segala bumbu yang ada di dalamnya.

Continue reading Inovasi dalam Industri Digital Kreatif, Kompetisi, dan Lompatan Industri E-Commerce Indonesia

Berumur Enam Tahun, Tokopedia Gelar Kampanye “Ciptakan Peluangmu”

/ DailySocial

Salah satu pemain terdepan dalam industri e-commerce Indonesia, Tokopedia, kini telah genap berusia enam tahun. Di perayaan ulang tahunnya, Tokopedia meluncurkan kampanye “Ciptakan Peluangmu” sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku UKM Indonesia. Selain itu, Tokopedia juga umumkan dua kemitraan barunya, yakni dengan Indomaret untuk kemudahan pembayaran dan Go-Jek untuk kemudahan pengiriman barang.

Continue reading Berumur Enam Tahun, Tokopedia Gelar Kampanye “Ciptakan Peluangmu”

Do We Still Need Foreign VCs?

It’s not a secret that many tech industry practitioners wish for a conducive ecosystem under the newly established government. All this time, the trend of foreign investors’ (VC) expansion in Indonesia has failed to effectively draw the government’s attention, while their presence here keeps growing stronger. Continue reading Do We Still Need Foreign VCs?

Perusahaan E-commerce Indonesia Bersatu, Bentuk Asosiasi E-commerce Indonesia

E-commerce di Indonesia benar-benar ‘panas’, kita telah membicarakannya sejak waktu yang lama, menunggunya untuk bertumbuh. Tidak ada yang bisa membantah bahwa industri ini masih dalam masa pertumbuhan, dan mencari ruang untuk bertumbuh menjadi industri skala penuh dengan pengaruh yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia.

Satu hal lain yang tidak bisa dibantah adalah tentang peran pemerintah dalam memelihara ekosistem di sekitar e-commerce. Sistem perbankan, logistik, proteksi konsumen, proteksi merchant, dll. Nampaknya menjadi sangat sulit bagi perusahaan e-commerce untuk berhadapan dengan pemerintah. Jadi, daripada berjuang sendirian, lebih baik berjuang secara kelompok. Ngomong-ngomong, saya mencoba sebisa mungkin untuk tidak membuat artikel ini menjadi tulisan satir.

Continue reading Perusahaan E-commerce Indonesia Bersatu, Bentuk Asosiasi E-commerce Indonesia