Serial TV Fallout Akhirnya Akan Mulai Diproduksi Tahun Ini

Meskipun Fallout 5 hingga kini masih belum memiliki kabar baru apapun, untungnya serial TV adaptasi dari game post-apocalyptic ini kini mendapatkan beberapa detail baru.

Setelah diumumkan oleh Amazon pada bulan Juli 2020 lalu, proyek ini memang belum memberikan informasi baru apapun. Namun untungnya menurut laporan yang diunggah oleh Deadline kini diketahui bahwa serial TV ini masih tetap dikerjakan.

Serial TV Fallout ini dikabarkan akan mulai dikerjakan pada tahun ini, dan episode pilotnya akan ditangani langsung oleh co-creator serial Westworld milik HBO, Jonathan Nolan. Baik Fallout dan Westworld memang berbagi konsep dunia distopia post-apocalyptic yang akan dieksekusi dengan baik oleh Nolan.

Jonathan Nolan (kanan). Image Credit: HBO

Adik dari sutradara kenamaan Christopher Nolan ini bahkan memuji Fallout sebagai “seri game terbaik yang pernah ada”. Nolan bahkan memuji bahwa setiap chapter dari cerita imajinatif yang gila ini telah menghabiskan banyak waktu yang seharusnya dihabiskan untuk keluarga dan teman.

“Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan Todd Howard dan juga orang-orang jenius lainnya di Bethesda untuk membawa semesta yang masif, subsersif, dan juga penuh komedi gelap ini ke dalam Amazon Studios.” ungkap Nolan

Nantinya, tanggung jawab showrunner untuk serial ini akan diserahkan pada penulis film Captain Marvel, Geneva Robertson dan penulis serial Sillicon Valley, Graham Wagner. Sayangnya hingga sekarang, serial adaptasi Fallout ini tidak mengumumkan pemeran dalam filmnya sama sekali.

Selain dikerjakan oleh para sineas profesional yang telah lama berkecimpung di dunia film dan serial TV, serial adaptasi Fallout ini juga akan tetap dikerjakan oleh para developer dari Bethesda Game Studios.

Bahkan Direktur Bethesda, Todd Howard disebut juga akan masuk ke dalam proyek ini sebagai Executive Producer. Kehadiran Todd Howard ini tentunya dapat menjadi jaminan bahwa film adaptasi ini tetap mempertahankan tone original dari video game-nya.

Bethesda sendiri kelihatannya ingin mempertahankan otentisitas video game-nya sebanyak mungkin. Karena sebelumnya, Direktur Desain untuk Bethesda Emil Pagliarulo juga telah menyatakan bahwa Bethesda telah membuat informasi mengenai sejarah dan juga pedoman untuk para penulis serial TV-nya.

Sayangnya, belum ada kepastian kapan proses produksi ini akan dimulai sehingga belum diketahui juga kapan serial adaptasi Fallout ini akan dirilis. Namun setidaknya kita mengetahui bahwa proyek ini telah berada di jalan yang benar.

Akuisisi Monster Games, iRacing Optimis Tingkatkan Kualitas Game serta Jangkau Pasar Konsol

iRacing Motorsport Simulations atau iRacing baru saja resmi mengakuisisi Monster Games Inc. (MGI) pada 4 Januari 2022 lalu. Pembelian ini diharapkan akan meningkatkan kualitas game mereka selanjutnya di bawah naungan iRacing, serta membuka peluang baru di pasar yang lebih luas, termasuk konsol.

Monster Games merupakan sebuah Developer video game, yang berbasis di Minnesota, Amerika Serikat. Berdiri sejak November 1996, perusahaan ini memiliki sejarah panjang dalam perkembangan game balapan. Mereka dikenal dari game seperti seri NASCAR Heat dan Tony Stewart’s Sprint Car Racing game.

sumber: iracing.com

Pemilik dari Monster Games, Rich Garcia, merasa senang dan optimis, dengan bergabungnya dirinya ke dalam tim pengembang iRacing. Pasalnya, ia akan kembali bekerjasama dengan Dave Kaemmer, CEO & CTO dari iRacing. Keduanya pernah bekerja pada Papyrus Racing Games, sebuah perusahaan yang menjadi cikal bakal dari iRacing pada hari ini.

Garcia bersama timnya akan melanjutkan pengerjaan dari sebuah project, yang direncanakan bakal rilis di tahun 2022. Proses pengembangan ini nantinya akan memanfaatkan teknologi dan konten dari resources, yang berasal dari Monster Games, iRacing, dan Orontes Games, yang telah diakuisisi pada Desember 2021.

Pada masa pandemi ini, salah satu perusahaan video game yang memiliki pertumbuhan yang pesat adalah iRacing. Perusahaan ini menyediakan sim racing service yang mendetail dan realistis, dengan sistem subscription berbayar.

Dengan minimnya liga balapan di dunia olahraga konvensional, iRacing mampu tumbuh dan meraup banyak keuntungan. Basis pemain mereka saat ini telah mencapai lebih dari 20 ribu pemain, dari yang sebelumnya sekitar 110 ribu pemain per Januari 2020.

sumber: iracing.com

“Kami sangat bahagia untuk bisa mengumumkan berita ini,” ujar presiden iRacing Tomy Gardner. “Rich dan timnya merupakan studio yang teruji, dengan kemampuan unik, yang benar-benar akan membantu tim kami di iRacing. Kami akan menambahkan produk-produk dari MGI, termasuk asset, grafis, dan teknologi. Kami juga melihat sebuah sinergi yang baik, yang dapat dimanfaatkan oleh setiap studio,” tambahnya. “Walaupun demikian, strategi utama kami, nilai dan kultur kami akan tetap utuh, untuk membangun game balapan terbaik dan seralistis mungkin.”

Dying Light 2 Pamerkan Gameplay Baru dengan Sistem Skill Tree

Game tembak-tembakan zombi yang dikombinasikan dengan parkour “Dying Light 2” memang menjadi salah satu game yang sangat dinantikan perilisannya. Meskipun beberapa kali perilisannya sempat ditunda, para penggemar masih saja antusias menunggu sekuel dari Dying Light ini.

Kali ini, pengembang dari Dying Light 2, Techland sepertinya sudah sangat siap meluncurkan game besutan mereka ini pada 4 Februari nanti. Kabar ini diperkuat dengan beberapa cuplikan gameplay yang dipamerkan oleh studio game asal Polandia itu.

Menariknya, cuplikan gameplay Dying Light 2 terbaru memamerkan sistem skill tree yang memuat berbagai ability yang dapat dikuasai oleh Aiden. Selain sistem skill tree-nya, ada beberapa ability yang ikut ditunjukkan pada trailer tersebut.

Beberapa ability yang terdapat di skill tree meliputi Block Charge yang memungkinkan pemain untuk menyerang musuh dengan mendorongnya sampai jatuh. Ada Perfect Parry yang bisa menangkis sambitan musuh dan membuat mereka tidak berdaya untuk waktu yang singkat. Terakhir, ada Ground Pound yang bisa membuat Aiden menumbuk tanah dan mengeluarkan area damage ke sekitarnya.

Image Credit: Techland

Selain tentang combat, pemain juga bisa menjelajahi sejumlah skill parkour baru seperti Far Jump (lompat jauh), Bash (lari melalui rintangan maupun musuh tanpa berhenti), dan Tic Tac (lari menempel ditembok atau wall-run).

Melihat cuplikan-cuplikan dari Dying Light 2 membuat saya sebagai penggemar game horor menjadi tidak sabar. Beberapa hal dari Dying Light yang tetap dibawa ke Dying Light 2 seperti siklus siang dan malamnya juga membuat game zombie ini ikonik. Apalagi gameplay serta grafis dari Dying Light 2 diberikan banyak peningkatan dibanding pendahulunya.

Menurut cuplikan di atas, Dying Light 2 terlihat sangat realistik sekaligus cantik. Di sisi lain, saya sedikit terbayang bagaimana menyeramkannya Dying Light 2 saat malam hari dengan grafik seperti itu. Sedikit cerita pengalaman pribadi di Dying Light pertama, saya paling tidak bisa menjelajah pada malam hari. Tidak hanya menyeramkan, resiko untuk meninggal juga sangat tinggi.

Terlepas semua itu, Dying Light merupakan salah satu game paling seru dan intens yang pernah saya mainkan. Semoga saja Dying Light 2 bisa melanjutkan kejayaan yang dibawa oleh pendahulunya dan memenuhi ekspektasi saya hehe…

Dying Light 2 Stay Human akan rilis resmi pada 4 Februari 2022 mendatang di platform PC, PS4, PS5, Xbox One, serta Xbox Series X. Techland juga sudah membuka pre-order dengan harga Rp849 ribu.

Jika Anda mungkin tidak familiar dengan Dying Light 2, Anda dapat membaca artikel yang kami terbitkan beberapa waktu lalu mengenai cerita lengkap dari game zombi ini.

Feat image credit: Techland

Monitor 27 Inci Beresolusi 1440p Bakal Jadi Standar Baru Esport Menurut Nvidia

Monitor gaming terbaik adalah yang bisa memenuhi preferensi bermain penggunanya secara tepat. Percuma Anda menggunakan monitor 4K 60 Hz kalau yang dimainkan setiap saat adalah game-game kompetitif seperti Valorant atau Apex Legends. Sebaliknya, menggunakan monitor 1080p 360 Hz untuk memainkan Red Dead Redemption 2 akan terasa seperti buang-buang uang.

Kesimpulan sederhananya, gamer kompetitif lebih mementingkan kemulusan permainan berkat refresh rate yang tinggi, sementara gamer non-kompetitif lebih memprioritaskan kualitas visual yang terbaik. Itulah mengapa di saat monitor-monitor 1440p dan bahkan 4K sudah menjadi mainstream, monitor 1080p masih menjadi kepercayaan di ranah esport.

Namun berhubung performa prosesor dan kartu grafis selalu meningkat dari generasi ke generasi, Nvidia menilai sudah waktunya standar resolusi monitor esport naik kelas dari 1080p menjadi 1440p. Nvidia mencontohkan bahwa kombinasi prosesor Intel Core i9-12900K dan kartu grafis GeForce RTX 3080 kini sanggup menjalankan beberapa judul game esport di lebih dari 360 fps pada resolusi 1440p secara konsisten.

27 inci dengan resolusi 1440p, serta refresh rate hingga 360 Hz, itulah spesifikasi yang Nvidia harapkan bisa menjadi standar baru untuk monitor esport ke depannya. Sepintas ini mungkin terdengar seperti trik murahan yang Nvidia galakkan untuk membujuk konsumen agar mereka mau membeli kartu grafis yang lebih high-end, akan tetapi Nvidia mengklaim ada manfaat dari sisi kompetitif yang bisa didapat oleh pengguna.

Berdasarkan riset internalnya, Nvidia bilang monitor 27 inci 1440p dapat membantu meningkatkan akurasi bidikan hingga 3% dibanding jika menggunakan monitor 24 inci 1080p, sebab target yang pengguna lihat lebih besar sekaligus lebih detail. 3% mungkin kedengarannya sepele bagi sebagian besar orang, tapi Nvidia percaya ini bisa berdampak besar buat para gamer kompetitif.

Selain resolusi, kekayaan warna juga menjadi faktor yang tak kalah penting dalam konteks gaming kompetitif. Itulah mengapa monitor-monitor esport baru ini juga akan mengemas fitur bernama Esports Vibrance, yang dapat diaktifkan kapan saja untuk meningkatkan intensitas warna secara optimal.

Fitur Reflex Analyzer kini juga bisa dikonfigurasikan secara otomatis pada monitor-monitor esport baru ini. Jadi cukup dengan menyambungkan mouse yang kompatibel ke monitor dan menekan tombol Alt + R, maka pengguna dapat langsung memonitor latensi sistem secara real-time.

Yang mungkin jadi pertanyaan adalah, setelah terbiasa menggunakan monitor 1080p selama bertahun-tahun, bisakah pengguna beradaptasi dengan ukuran dan resolusi baru ini? Untuk mengatasinya, Nvidia punya siasat dalam bentuk fitur Dual-Format. Saat fitur ini diaktifkan, tampilan layar otomatis mengecil menjadi 25 inci (jadi seperti punya bezel yang amat tebal), dan resolusinya pun turun menjadi 1080p. Jadi kalau memang masih kesulitan beradaptasi, pengguna tidak perlu repot mengganti monitor.

Tanpa perlu menunggu lama, sejauh ini sudah ada empat produsen monitor yang berpartisipasi untuk mewujudkan visi baru Nvidia ini. Mereka adalah Asus, AOC, MSI, dan ViewSonic. Tiga di antaranya bahkan turut mengadopsi teknologi Mini-LED yang menjanjikan tingkat kontras yang lebih superior.

Kapan kita bisa membeli monitor-monitor esport baru ini? Nvidia cuma bilang dalam waktu dekat, dan sejauh ini baru ViewSonic saja yang mengumumkan bahwa monitornya akan meluncur pada kuartal ketiga tahun 2022 ini. Harga jualnya pun masih belum diketahui, namun saya menduga pasti lebih mahal dari Rp14,5 juta (harga monitor 24 inci 1080p 360 Hz bikinan Asus).

Sumber: Nvidia via Engadget.

Ini harga jual Samsung Galaxy S21 FE 5G di Indonesia

Samsung Galaxy S21 FE 5G telah diumumkan resmi hadir di Indonesia. Sebelumnya kami telah memberikan informasi tentang perangkat ini namun dari rilis yang diterima belum tersedia informasi harga maupun kapan ketersediaan perangkat. 

Dalam acara bersama media dan reviewer gadget, Samsung memberikan informasi detail tentang perangkat ini termasuk harga serta promo yang dihadirkan. Samsung S21 FE 5G memang agak unik, bukan karena perangkatnya tetapi karena waktu rilisnya yang terasa tidak pas karena berdekatan dengan rutinitas jadwal rilis perangkat S seri terbaru Samsung yaitu S22. 

Meski demikian, dari sisi spesifikasi perangkat ini tetap membawa fitur yang cukup menarik. Anda bisa mendapatkan layar 6.4 inci FHD+ Dynamic AMOLED 2X Display, refresh rate 120Hz, dapur pacu Exynos 2100 5nm, baterai 4500mAh yang sudah support 25W pengisian daya cepat, Android 12 dengan UI terbaru dari Samsung.

Serta 3 kamera di bagian belakang dengan spesifikasi 12MP ultra wide, 12MP wide camera dan 8Mp telephoto. Di depan ada 32MP selfie camera. Perangkat ini juga sudah IP68 untuk tahan cipratan air dan debu. 

Samsung sendiri menjelaskan bahwa perangkat ini hadir untuk generasi muda yang membutuhkan perangkat yang bisa diandalkan untuk membuat konten dan mendukung aktivitas mereka. Daya jual selain dari spesifikasi yang bisa diandalkan adalah tersedianya beragam pilihan warna yang keninian seperti olive alias hijau, graphite alias hitam, lavender alias pink dan putih. 

Untuk harga sendiri, perangkat ini dijual dengan harga Rp. 8.999.000 untuk kapasitas memori 128GB dan Rp. 9.999.000 untuk kapasitas 256GB. Tetapi pada masa early bird alias di tanggal 9 – 10 Januari 2022, konsumen bisa mendapatkan keuntungan hingga senilai Rp. 2.172.500,- setiap pembelian Galaxy S21 FE 5G di dua tanggal Early Bird tersebu.Perangkat ini akan dijual di situs resmi Samsung dan mitra e-commerce Samsung. 

Dari sisi harga sendiri memang bisa dibilang tidak terlalu menarik mengingat persaingan dengan perangkat terbaru yang hadir akhir tahun kemarin, atau jika dibandingkan dengan perangkat Samsung lain di seri yang sama. Karena seri FE biasanya adalah versi ‘ringan’ dari versi aslinya. Belum lagi seri S21 sudah cukup lama rilisnya dan seharusnya S22 sudah di depan mata. 

Meski demikian, namanya juga konsumen, lebig banyak pilihan akan lebih baik, jadi S21 FE 5G ini bisa memberikan alternatif jika mereka menginginkan layar lebih compact den warna lebih menarik tetapi dengan spesifikasi yang tetap handal. 

Atau Anda yang suka barang gratisan? Pada masa penjualan 9 dan 10 Januari 2022, dengan harga banderol yang disebutkan di atas, Anda bisa mendapatkan free Galaxy Fit2, wireless charger dan diskon Samsung Care sebesar 50%.

Informasi lengkap perangkat bisa cek di tatuan ini sedangkan tautan untuk pembelian bisa cek di sini

[Tekno] Ramaikan CES 2022, Samsung Luncurkan Metaverse di Platform Decentraland

Sebagai salah satu brand teknologi terbesar, Samsung tentu tidak mau melewatkan kesempatan untuk mendemonstrasikan inovasi-inovasi terbarunya di event tahunan CES. Namun di samping mengumumkan sejumlah produk baru, Samsung rupanya juga mencoba bereksperimen dengan salah satu tren terkini, yaitu metaverse.

Di CES 2022, Samsung secara resmi membuka Samsung 837X, sebuah metaverse yang berjalan di platform Decentraland. Lokasi virtual ini diadaptasikan dari Samsung 837, gerai flagship Samsung yang berlokasi di kota New York. Di 837X, pengunjung bisa menjelajahi tiga area virtual dengan tema yang berbeda-beda.

Area utamanya dinamai Connectivity Theater, dan di sini Samsung bakal menampilkan pengumuman-pengumuman terbaru yang dibuatnya selama gelaran CES 2022 berlangsung. Selanjutnya, ada area bernama Sustainability Forest yang dibuat untuk mengilustrasikan program penanaman dua juta pohon yang Samsung gagaskan bersama Veritree belum lama ini. Ketiga, Samsung juga menyiapkan area bernama Customization Stage yang akan dipakai untuk sesi after-party bersama seorang DJ tamu.

Untuk menjelajahi metaverse Samsung 837X, kita perlu membuka tautan berikut menggunakan perangkat desktop. Dari situ, kita bisa memilih untuk masuk sebagai tamu (guest) atau dengan menghubungkan akun MetaMask masing-masing. Tamu atau bukan, sesi Anda bakal diwakili oleh sebuah avatar yang dapat dikustomisasi. Namun kalau memilih opsi yang kedua (login), pengunjung juga punya kesempatan untuk mendapatkan badge NFT.

Total ada empat badge NFT yang akan diterima setelah pengunjung menyelesaikan tiga quest interaktif di ketiga area tadi (Connectivity, Sustainability, dan Customization). Anda juga perlu bergerak cepat karena quest-nya akan segera berakhir pada 8 Januari pukul 07.00 WIB.

Setelahnya, pada pukul 08.37 WIB, akan diadakan sesi undian berhadiah NFT eksklusif, yakni koleksi item yang bisa dipakaikan ke avatar di platform Decentraland, dengan tiga tingkat rarity yang berbeda. Di tingkat terbawah, ada koleksi Epic untuk 727 pengunjung beruntung yang mengumpulkan setidaknya satu badge NFT tadi.

Berikutnya, koleksi Legendary dihadirkan untuk 100 pengunjung beruntung yang mengumpulkan dua badge. Terakhir, koleksi Mythic bisa didapatkan oleh mereka yang cukup beruntung dan sempat menggaet keempat badge NFT secara lengkap.

Sepintas, inisiatif ini mungkin hanya terkesan sebagai program asyik-asyikan belaka. Namun Samsung bilang bahwa di sepanjang 2022, mereka sudah berencana untuk menghadirkan Samsung 837X di lebih banyak platform selain Decentraland. Multiverse kalau kata Samsung, tapi tentu saja tanpa melibatkan Dr. Strange di dalamnya.

Sumber: Samsung.

Tutorial Membuat Reminder dan Mencetak Label Pengiriman di Selly Keyboard

Selly adalah aplikasi keyboard dengan berbagai fitur yang mendukung berbagai aktivitas dalam toko online. Pengingat pembayaran dan pengiriman adalah dua dari berbagai fitur yang ada di Selly keyboard.

Pada artikel panduan menggunakan Selly telah dibahas beberapa tutorial terkait fitur pengiriman, kecuali cara mencetak label pengiriman. Untuk itu, artikel ini akan membahas cara membuat reminder dan label pengiriman di Selly Keyboard.

Cara Membuat Pengingat Transaksi Pending di Selly Keyboard

Sebagai pemilik online shop, membuat pesan pengingat pembayaran penting untuk Anda lakukan apabila ada pesanan yang belum dibayar sehingga menghambat proses transaksi. Anda bisa membuat pengingat ini di dashboard Selly dan mengirimkannya langsung dari keyboard Selly.

Cara membuat pengingat pembayaran:

  • Buka aplikasi Selly dan masuk ke menu Pengaturan melalui ikon tiga garis di kiri atas halaman dashboard.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Klik Pengingat Transaksi Pending pada bagian Template Pesan.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Pilih metode pembayaran yang ingin Anda buat template pengingatnya.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Ubah format pesan pada kolom Pengingat sesuai dengan keinginan Anda dengan klik tombol edit dengan ikon pensil di pojok kanan atas.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Anda bisa melihat tampilan pesan saat dikirim ke pelanggan pada bagian Preview Pesan.
  • Jika sudah, klik tanda centang di pojok kanan atas.

Cara mengirim pengingat pembayaran:

  • Masuk ke kolom chat pelanggan dengan transaksi pending.
  • Buka keyboard Selly.
  • Klik logo transaksi Pending.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Kemudian, pilih nama pelanggan yang ingin Anda berikan pengingat.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Lalu, klik Ingatkan.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Terakhir, kirim pengingat ke pelanggan.

Video Selly Mobile App – Cara Mengirim Pengingat ke Pelanggan

https://www.youtube.com/watch?v=FQ0eIpNOYWU

Cara Mencetak Label Pengiriman di Selly

Setelah pelanggan melunasi tagihan, selanjutnya Anda perlu memproses pengiriman. Namun, jangan lupa untuk mencetak label pengiriman terlebih dahulu. Ini cara mencetak label pengiriman dari aplikasi Selly.

  • Buka aplikasi Selly.
  • Masuk ke tab Sudah Bayar dan pilih transaksi yang ingin Anda cetak label pengirimannya.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Lalu, klik Cetak Label Pengiriman yang ada di bagian kiri bawah.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Periksa detail informasi. Pastikan semua telah benar.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Jika sudah, gulir layar hingga Anda sampai pada bagian Tampilan Label. 

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Pilih tampilan label yang diinginkan dengan mencentang kotak di samping kanan pilihan.
  • Terakhir, klik Cetak Label Pengiriman.

 

membuat reminder dan label di selly keyboard

 

  • Label pengiriman akan terkirim ke e-mail terdaftar untuk Anda unduh dan cetak.

Video Cara Cetak Label Pengiriman oleh Selly Mobile App

https://www.youtube.com/watch?v=75m_wuDCWWg

Selesai. Itu dia cara membuat reminder transaksi pending dan label pengiriman di Selly keyboard. Jangan lupa untuk cek juga tutorial cek ongkos kirim di Selly dan cara membuat autotext dengan Selly keyboard.

Hanindia Narendrata: Keberuntungan Membawa Telunjuk Melanjutkan Mimpi

Di akhir tahun 2021 platform pembanding harga Telunjuk diakuisisi oleh PT Diamond Food Indonesia Tbk. (Diamond). Melalui entitas anak Perseroan, yakni PT Sukanda Djaya, mereka telah menandatangani perjanjian jual-beli saham bersyarat untuk kepemilikan 81% perusahaan. Ini merupakan babak baru bagi startup yang didirikan tahun 2012 lalu.

Kepada DailySocial, CEO Telunjuk Hanindia Narendrata mengungkapkan, misi Telunjuk selanjutnya adalah mengembangkan Compas dan mempertahankan produk pertama mereka, yaitu platform pembanding harga.

Perjalanan perusahaan

Salah satu tonggak milestone perusahaan adalah saat mendapatkan pendanaan Seri A dari Venturra di tahun 2015. Saat itu Telunjuk sempat agresif melakukan aksi pemasaran, namun kemudian mereka mengubah strategi dan fokus ke metrik profit.

“Kesannya jika hanya fokus kepada branding akan seperti kosmetik saja, yaitu hanya di permukaan namun value tidak dirasakan. Bagi saya justru value adalah ketika bisa memberikan hasil positif kepada stakeholder,” kata Hanindia.

Memasuki tahun 2019, Telunjuk menggarap segmen B2B. Tak sekadar platform pembanding harga biasa, mereka memanfaatkan big data untuk mengolah data SKU di berbagai marketplace.

Di akhir tahun 2020 Telunjuk memperkenalkan Compas, sebuah dasbor e-commerce market insight untuk memfasilitasi lebih banyak pengusaha online mengembangkan usahanya. Di dalam Compas, pengguna dapat melihat data marketshare yang dirangkum dari empat pemain e-commerce, yakni Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan JD.id.

“Selama tiga tahun terakhir kami mengalami pertumbuhan yang baik, bahkan saat pandemi. Meskipun pada awal diluncurkan Compas tidak langsung mendapatkan hasil yang positif, di kuartal keempat tahun 2020 kami mulai melihat tantangan yang baru,” kata Hanindia.

Berawal dari klien

Hanindia Narendrata dan tim Compas / Compas

Diamond adalah salah satu klien yang memanfaatkan Compas. Saat melakukan diskusi, entitas anak perusahaan, yakni PT Sukanda Djaya, tertarik melakukan kolaborasi yang lebih intensif. Melihat adanya kesamaan misi, visi, dan value, mereka tertarik mengakuisisi Telunjuk.

“Saat itu, di saat yang bersamaan, Telunjuk juga didekati oleh dua perusahaan yang berbeda, untuk memberikan investasi dan melakukan akuisisi juga. Namun kami lebih memilih PT Sukanda Djaya,” klaim Hanindia.

Menurut Hanindia, menjadi mimpi besar bagi dirinya dan Telunjuk untuk bergabung dengan perusahaan yang telah berpengalaman.

Keterbukaan dan rasa kekeluargaan yang diterapkan Diamond diklaim memiliki kesamaan dengan kultur yang diterapkan Telunjuk selama ini. Rasa kepercayaan dan kenyamanan antara kedua belah pihak meyakinkan Hanindia dan tim untuk menyetujui rencana akuisisi ini.

“Meskipun ada hambatan yang ditemukan saat proses akuisisi, namun semua bisa diselesaikan bersama. Saya juga melihat bagaimana mereka membuat perencanaan, menerapkan corporate governance sambil eksekusi dengan baik. Menurut saya hal-hal tersebut yang menarik perhatian,” kata Hanindia.

Meskipun sebagian besar saham perusahaan sudah diambil PT Sukanda Djaya, Hanindia menegaskan tidak ada perubahan dari bisnis dan rencana Telunjuk ke depannya. Hanindia juga masih menempati posisi Direktur PT Telunjuk Komputasi Indonesia.

“Ke depannya data [hasil kelolaan Telunjuk] tersebut akan dimanfaatkan untuk monetisasi [proses bisnis] Diamond selanjutnya. Bukan hanya berguna untuk kepentingan perusahaan, melainkan juga [industri] FMCG secara keseluruhan,” kata Hanindia.

Ingin jadi mentor untuk generasi baru

Hanindia menegaskan, untuk jangka panjang fokusnya adalah mengembangkan Telunjuk. Pengalamannya menjalankan bisnis startup ingin dimanfaatkan untuk membantu startup next generation–apakah sebagai mentor atau akses informasi hingga konsultasi.

“Saya merasa beruntung di masa awal banyak dibantu oleh komunitas startup. Saya pribadi masih ingin fokus di sini untuk jangka panjang. Tidak ada rencana untuk meluncurkan produk sendiri dan tidak tertarik sebagai angel investor. Ke depannya lebih terbuka menjadi mentor dan ingin melanjutkan mimpi baru,” katanya.

Tips yang disarankan Hanindia bagi startup yang ingin mengembangkan bisnisnya ke tahap lanjutan adalah melakukan kolaborasi luas sejak dini. Jangan pernah takut untuk lebih terbuka dan transparan, karena di masa sulit kolaborasi membantu bisnis untuk bertahan.

“Saya termasuk yang terlambat menyadari konsep ini. Startup pada umumnya memiliki pendanaan yang terbatas. [..] Biasanya [mereka] bisa membangun bisnis yang bisa dipercaya dan bergerak bersama jika ada teman yang bisa mendukung. Intinya harus bisa lebih terbuka,” kata Hanindia.

Power Commerce Asia Receives Series A Funding, Expanding Business to Malaysia

The ERP solution provider startup, Power Commerce Asia, announced series A funding with an undisclosed amount from PT Interport Mandiri Utama, a subsidiary of PT Indika Energy, and a logistics and courier company, PT SAP Express. The fresh money will be used to expand to Malaysia to serve global brand partners in serving its customers in the country.

After this investment, Interport’s directors, including Yukki Nugrahawan Hanafi and Alif Sasetyo with SAP Express’ President Director, Budiyanto Darmastono, are now part of the Board of Commissioners at Power Commerce Asia.

On this occasion, he officially announced the launching of Power Commerce after running in stealth mode since its operations began three years ago. Starting this year, the company will significantly scale its business using the latest investment round.

The Power Commerce Asia’s Founder & CEO, Hadi Kuncoro said that the team is now focused on building the company’s fundamentals in the form of omni-channel ERP and supply chain solutions for the business ecosystem. Thus, Power Commerce Asia can become a sustainable company.

“We did not build an app, but a tech company that is building a digital ecosystem for industry. We have B2B users, from brands, manufacturers, brand owners, global brands and SMEs. Conceptually, we want to build an omni-channel e-commerce and supply chain solution, therefore, brands can sell through any platform and integrated in real-time,” Hadi explained at a press conference yesterday (1/6).

The investment, he continued, was not solely for the money but also strategic partnerships with investors. It is known that Interport has an extensive network in handling cross-border transactions, while SAP Express has a warehousing and procurement network throughout Indonesia.

Power Commerce will optimally utilized these assets to expand its business, targeting growth up to seven times this year. “Our vision is not only applicable in Indonesia, we are trying to build something to solve problems in the global market. Therefore, we will enter the regional market in the near future.”

The company will explore the SME segment in order to experience omni-channel and supply chain solutions. The solution is planned to be available in the middle of this year as an SaaS concept with a subscription model. Hadi said, the subscription model is considered more effective to capture the SME market as it doesn’t require them to pay for long term.

Solutions

Power Commerce Asia provides an end-to-end solution that includes e-commerce marketplace enabler, technology development, warehouse management, shipping management & delivery service, digital marketing, payment management, and omni-channel ERP system management. Power Commerce Asia’s omni-channel technology ensures all brands to take advantage of all existing sales channels, both offline and online.

Within three years of operation, Power Commerce Asia claims to have grown significantly up to 132 times. It began with the start-up phase, smart-up company, and has now turned into a scale-up company. The positive growth in late  2021 is indicated by some metrics, including the total transaction that increased by 28 times, the average monthly transaction grew by 28 times, the Net Revenue (NMV) increased by 22 times, and the average monthly sales grew by 12 times. The previous percentages aren’t followed with detailed numbers.

The company has collaborated with several local and global brands from various industries in managing e-commerce sales channels. The partners include Soho Global (Imboost, Curcuma, Diapet), Menarini (Dermatix, Transpulmin), Kino Indonesia, Galeri24, Mamasuka, Combiphar, Twinings, Ovaltine, Probalance, Prodiet, Evalube, Dompet Dhuafa and many others.

In the future, the company will expand ERP solutions not only for finished products, but also for raw materials that can be integrated in a real-time system from upstream to downstream. This will certainly make it easier for manufacturers to monitor the work flow to be more efficient.

Hadi is optimistic with the well-developed business fundamentals to lead the company achieving sustainability and accelerate the IPO in 2025. “In 2025 our mission is to enter the ASEAN market, and conduct an IPO for the exit plan,” he said.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Startup POS Olsera Terima Pendanaan Awal 35,8 Miliar Rupiah dari Kejora-SBI Orbit Fund

Startup pengembang platform point-of-sales (POS) Olsera hari ini (07/1) mengumumkan perolehan pendanaan awal $2,5 juta atau setara 35,8 miliar Rupiah dari Kejora-SBI Orbit Fund — dana kelolaan hasil kerja sama antara Kejora Capital (Indonesia) dan SBI Holdings (Jepang).

Dengan dana segar ini, Olsera akan terus memperkuat infrastruktur teknologi, merekrut lebih banyak talenta, dan membantu digitalisasi usaha para pelaku UMKM di lebih dari 200 kota lainnya di Indonesia.

Didirikan sejak 2014, Olsera mengklaim telah melayani lebih dari 10.000 UMKM di 300 kota di Indonesia untuk mendigitalkan bisnis mereka. Solusi yang dihadirkan POS Olsera bukan hanya sebatas pencatatan transaksi saja, pengguna juga dibantu dengan fitur ERP yang mencakup pengelolaan inventori, akuntansi, pemasaran, personalia, pelayanan, dan fungsi lainnya.

“Sebagai sesama pengusaha, kami sangat memahami bahwa membangun dan mempertahankan bisnis di masa seperti ini bukanlah hal yang mudah. Sejak 2015, kami sendiri terus belajar dan berfokus pada satu hal, bagaimana Olsera dapat membantu para pengusaha lainnya untuk semakin bertumbuh dengan menerapkan teknologi yang memudahkan pengelolaan usaha mereka,” ungkap Co-founder & CEO Olsera Novendy Chen.

Variasi produk jadi proposisi nilai

Tidak dimungkiri di ranah pengembangan layanan POS Olsera berhadapan langsung dengan banyak kompetitor. Sebut saja Moka, Qasir, majoo, Pawoon, Youtap, iSeller, dan masih banyak lainnya. Untuk itu, penting bagi masing-masing pemain untuk fokus menekankan proposisi nilai mereka.

Bagi Olsera, inovasi produk dijadikan kunci untuk memberikan nilai lebih kepada penggunaannya. Pada 2020 lalu, mereka meluncurkan layanan Zenwel untuk memudahkan pelaku usaha di bidang jasa untuk kelola reservasi secara online. Baru-baru ini, mereka perkenalkan layanan e-commerce enabler Olsera Store untuk membantu UMKM untuk bisa mengelola jualan secara online.

“Selama pandemi berlangsung, kami melihat cukup banyak UMKM yang terkena dampak di penjualan karena bisnis yang dimilikinya masih offline. Kami meluncurkan Olsera Store sehingga para pebisnis dapat mengubah toko offline mereka menjadi online agar dapat terus menjalankan bisnisnya,” ujar Co-founder & CTO Olsera Ali Tjin.

Ali melanjutkan, “Di saat yang sama, para pelaku usaha di bidang jasa menderita kerugian terkait penerapan social distancing. Kami ingin membantu mereka, dan dikembangkanlah Zenwel. Didesain khusus untuk lini usaha jasa, Zenwel dilengkapi dengan fitur penjadwalan kalender, reservasi online, CRM dan program loyalty untuk mendukung akuisisi dan retensi pelanggan mereka.”

Riuh kompetisi pemain POS

Secara global, ukuran pasar layanan POS secara global telah mencapai $10,39 miliar pada tahun 2021, diproyeksikan akan bertumbuh 9.5% dari 2021 sampai 2028 mendatang. Tentu ini pasar yang sangat besar, pun demikian di Indonesia, potensi datang dari ekosistem UMKM yang sangat besar dan menjadi komponen penting dalam perekonomian nasional.

Data KemenkopUKM menunjukkan sekitar 64,2 juta UMKM memiliki kontribusi terhadap perekonomian negara sebesar 61,07 persen atau senilai Rp8.573,89 triliun. Pemerintah sendiri memasang target ambisius, yakni membawa 30 juta UMKM untuk masuk ke dalam ekonomi digital di tahun 2024. Per September 2021, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) mencatat sekitar 16,4 juta (25%) sudah masuk ke dalam ekosistem digital; bertumbuh hampir 2 kali lipat semasa pandemi.

Potensi tersebut mendorong para inovator untuk menghadirkan layanan POS paling relevan, khususnya di segmen UMKM. Dari catatan kami, sejumlah pemain POS juga telah mendapatkan dukungan dari investor, bahkan dua di antaranya sudah exit melalui akuisisi dan IPO, berikut daftarnya:

Platform Pendanaan Terakhir Keterangan
Moka Diakuisisi Diakuisisi Gojek senilai $130 juta
Qasir Seri A Tidak disebutkan
Majoo Pendanaan Awal Total dana yang dikumpulkan dalam 2 putaran seed $8,5 juta
Pawoon Seri A 30% saham diakuisisi DIVA
Youtap Merupakan hasil joint ventures Salim Group dan Youtap Global
iSeller Pra-Seri B $8 juta
Cashlez IPO Kapitalisasi pasarnya telah mencapai Rp354,92 miliar
Olsera Pendanaan Awal $2,5 juta
Application Information Will Show Up Here