KoinWorks Telah Salurkan Dana Rp27,3 Triliun ke Lebih dari 900 Ribu UMKM

Startup fintech lending KoinWorks mengumumkan peluncuran edisi kedua dari Impact Report yang berjudul “Leveling Up The MSME Ecosystem”. Laporan ini menyoroti berbagai pencapaian sosial perusahaan sepanjang tahun 2023 dan menegaskan komitmennya untuk menjadi fintech bertanggung jawab dalam mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia pada tahun 2025.

Co-Founder & CEO KoinWorks Group Benedicto Haryono menekankan dedikasi perusahaan dalam memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk memberikan layanan keuangan unggul dan inklusif. Pada tahun 2023, KoinWorks mencatat terobosan signifikan dalam pembiayaan inklusif yang menjangkau berbagai bisnis dalam rantai pasokan yang saling terhubung,” ujarnya.

Meningkatkan ekosistem UMKM

KoinWorks telah mengambil langkah besar dalam mendukung UMKM melalui berbagai sektor seperti fast moving consumer goods (FMCG), pertanian, dan kesehatan. Lebih dari 60% bisnis menghadapi tantangan dalam mengelola rantai pasokan secara efisien, terutama mengenai kendala arus kas.

Dengan akses ke pembiayaan yang efisien dari KoinWorks, UMKM dapat bernegosiasi lebih baik dengan pemasok, merekrut lebih banyak anggota tim, berinvestasi dalam teknologi, dan memanfaatkan peluang pasar baru.

Co-Founder & CEO Eratani Andrew Soeherman berbagi pengalamannya, “KoinWorks memfasilitasi akses keuangan melalui pendanaan yang lebih mudah dan cepat, terutama bagi petani dan unit bisnis lainnya.”

Kolaborasi KoinWorks dengan para pemain kunci UMKM dan dukungan dari pemerintah serta fasilitator UMKM memperkuat rantai pasokan dan mengatasi kendala likuiditas. Mayoritas UMKM didanai oleh investor individu dari Indonesia yang percaya pada ekosistem UMKM Indonesia.

Mendorong inklusi dan pertumbuhan

KoinWorks telah menyalurkan Rp27,3 triliun ($1,8 miliar) kepada lebih dari 900 ribu UMKM, memberdayakan ribuan bisnis untuk berkembang. Dengan 83% dari pinjaman dibiayai oleh investor muda, ini menunjukkan komitmen kuat dari generasi muda untuk mendukung UMKM.

Portofolio KoinWorks 80% bisnis adalah usaha mikro, 36% dimiliki oleh perempuan dan 48% berlokasi di daerah pedesaan.

Penciptaan lapangan kerja adalah pencapaian signifikan KoinWorks pada tahun 2023, dengan 95.000 lapangan kerja baru diciptakan oleh UMKM yang menerima pinjaman. UMKM melaporkan peningkatan rata-rata 37,8% dalam nilai penjualan dan 37,2% dalam total aset, menunjukkan dampak positif dari pembiayaan KoinWorks.

Komitmen terhadap praktik ESG

KoinWorks mematuhi standar perlindungan klien lokal dan internasional, dengan sertifikasi ISO 27001:2022 dan partisipasi dalam Digital Finance Service Client Protection Assessment Tools oleh Cerise+SPTF.

“Komitmen kami melampaui aturan dan regulasi, mencerminkan janji kami kepada pengguna bahwa setiap interaksi dilakukan dengan standar etika yang tinggi,” kata Chief of Impact KoinWorks Group Angelique Timmer.

KoinWorks berencana untuk memperkuat praktik ESG, kesehatan bisnis UMKM, dan membuka jalan bagi pembiayaan hijau serta layanan yang disesuaikan dengan pengusaha perempuan. Inisiatif ‘Play It Forward’ mengundang pembawa perubahan untuk berbagi cerita dan membantu komunitas melalui olahraga sepak bola.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Superbank Resmikan Kerja Sama dengan Grab

Superbank hari ini (19/6) mengumumkan kemitraan strategis dengan Grab untuk menyediakan layanan perbankan langsung melalui aplikasi Grab. Jutaan pengguna dan mitra Grab kini dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan menggunakan rekening tersebut sebagai metode pembayaran tanpa perlu mengunduh aplikasi Superbank.

Fitur utama dan penawaran

  1. Pembukaan Rekening Tanpa Aplikasi Tambahan: Pengguna Grab dapat membuka rekening Superbank langsung melalui aplikasi Grab. Rekening ini bisa digunakan untuk berbagai layanan seperti GrabFood, GrabBike, GrabCar, GrabExpress, dan GrabMart. Proses registrasi yang cepat dan efisien ini juga mengurangi penggunaan penyimpanan ponsel pengguna.
  2. Bunga 6% per Tahun: Pengguna yang membuka rekening Superbank melalui aplikasi Grab mendapatkan bunga tabungan sebesar 6% per tahun yang dapat dicairkan kapanpun. Ini memberikan kesempatan menabung dengan lebih efisien dan menguntungkan.
  3. Super Diskon dan Diskon Dine-Out: Pengguna Superbank di Grab mendapatkan Super Diskon 75% untuk layanan GrabFood dan GrabBike, serta Diskon Dine-Out di lebih dari 1.000 restoran. Penawaran ini dapat digabungkan dengan promo lainnya, memberikan nilai lebih bagi pengguna.

Turut didukung pemegang saham Superbank

Kemitraan ini didukung oleh Grab, Grup EMTEK, Singtel, dan KakaoBank. Superbank terus berinovasi dalam layanan finansial untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berkembang.

Presiden Direktur Superbank Tigor M. Siahaan menyatakan, “Kami sangat antusias melihat bagaimana masyarakat dapat dengan mudah membuka rekening, menabung, dan melakukan pembayaran langsung melalui aplikasi Grab. Kehadiran Superbank di Grab tidak hanya memberikan kemudahan akses layanan perbankan dan penawaran yang menarik, tapi juga mendukung mereka dalam menabung dan mengelola keuangan dengan lebih baik.”

Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi menambahkan, “Kini jutaan pengguna serta mitra kami dapat dengan mudah, cepat, dan aman mengakses layanan perbankan serta layanan Grab dalam satu aplikasi. Penawaran bunga tabungan yang tinggi dari Superbank diharapkan dapat membantu masyarakat. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk memberikan dampak positif yang lebih luas secara berkelanjutan melalui inovasi teknologi dan pemberdayaan ekonomi.”

Fitur lainnya

Selain fitur utama tersebut, Superbank juga menawarkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS) kepada pengguna Grab terpilih. PAS adalah pinjaman digital tanpa agunan yang mudah diajukan dengan limit kredit dan tenor fleksibel serta informasi bunga dan biaya yang transparan.

Superbank terus memperkenalkan produk tabungan inovatif seperti Celengan by Superbank yang menawarkan bunga tinggi 10% per tahun untuk menabung harian secara otomatis. Langkah ini mempertegas komitmen Superbank untuk inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Accion Umumkan Pendanaan Rp287 Miliar ke Amartha

Organisasi nirlaba global Accion mengumumkan pendanaan ekuitas senilai $17,5 juta atau setara Rp287 miliar ke Amartha. Investasi dikucurkan melalui Accion Digital Transformation Fund, bertujuan membantu Amartha membangun platform yang menyediakan rangkaian lengkap produk dan layanan keuangan bagi bisnis kecil yang dipimpin oleh perempuan di daerah pedesaan di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan kekuatan data dan AI.

Amartha telah mengembangkan infrastruktur keuangan digital yang komprehensif yang menghubungkan bisnis mikro di kota-kota tingkat 2 dan 3 di luar Pulau Jawa. Dengan mengintegrasikan model pemberian dan pendanaan yang tersemat untuk investor institusi dan ritel, Amartha menyederhanakan solusi keuangan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan mereka.

Amartha juga menawarkan layanan pembayaran dan sistem penilaian kredit yang eksklusif, menyediakan opsi teknologi mikrofinansial yang sangat terintegrasi untuk mendigitalkan komunitas akar rumput di Indonesia.

Hingga saat ini, Amartha telah menyalurkan modal kerja lebih dari Rp25 triliun ($1,6 miliar) kepada lebih dari 2,5 juta bisnis yang dipimpin oleh perempuan di daerah pedesaan dan peri-urban di Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Kalimantan.

Platform pendanaan Amartha memberikan akses ke modal bagi bisnis akar rumput, sekaligus mewakili bisnis kecil sebagai instrumen investasi alternatif bagi investor institusi yang menguntungkan dan berdampak. Selain modal investasi, Accion Digital Transformation Fund akan memberikan dukungan strategis untuk memperkuat keterlibatan pelanggan, efisiensi operasional, dan inovasi produk menggunakan teknologi digital.

Tentang Accion Digital Transformation Fund

Dikelola oleh Accion Impact Management, Accion Digital Transformation Fund didasarkan pada pengalaman Accion dalam mendukung bank dan perusahaan keuangan di seluruh dunia untuk menghubungkan jutaan orang dan bisnis kecil ke ekonomi digital. Investasi dari dana sebesar $152.5 juta ini fokus pada perusahaan yang melayani usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Asia Selatan dan Tenggara, Amerika Latin, dan Afrika, memberikan modal pertumbuhan dan dukungan strategis untuk transformasi digital.

Managing Partner Accion Transformation Capital Njord Andrewes, yanag kini menjadi anggota Dewan Komisaris Amartha mengatakan, “Melalui model bisnis unik dan platform pasar, kami percaya Amartha berada dalam posisi yang tepat untuk menghubungkan banyak bisnis kecil yang dipimpin oleh perempuan di seluruh Indonesia dengan layanan keuangan yang bertanggung jawab untuk pertama kalinya. Kami bermitra dengan Amartha untuk menyediakan dukungan strategis dan modal pertumbuhan, saat mereka bekerja untuk menjangkau pelanggan baru di daerah yang kurang terlayani menggunakan teknologi digital.”

Investasi terbaru ini memposisikan Amartha untuk meningkatkan penawaran produknya di sektor UMKM, memperkuat sistem analitik audiens yang canggih, dan mendorong adopsi layanan digitalnya, menghubungkan lebih banyak orang dan bisnis kecil ke layanan keuangan yang bertanggung jawab.

CFO Amartha Ramdhan Anggakaradibrata mengatakan “Amartha dan Accion memiliki tujuan yang sama — mengurangi ketidaksetaraan dalam akses ke layanan keuangan. Pendanaan terbaru dari Accion Digital Transformation Fund akan membantu memperkuat kemampuan kami untuk memanfaatkan kekuatan data dan AI. Kami tidak hanya akan memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini, tetapi juga mengantisipasi tren dan tantangan di masa depan. Pendekatan ini akan membantu kami tetap berada di garis depan inovasi fintech, terus berkembang untuk menyediakan solusi keuangan mutakhir yang memberdayakan pelanggan kami dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.”

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Discovery/Shift Report: Indonesian Startup Ecosystem Shows Resilience in Q1 2024

The startup landscape in Indonesia experienced a remarkable shift in the first quarter of 2024. Despite the lingering effects of the 2023 “tech winter,” which saw significant challenges in global funding, the Indonesian startup ecosystem showed resilience and a notable increase in funding activities.

Key Highlights from Q1 2024 Report:

  1. Overall Funding Increase: Startup funding in Indonesia saw a 14.6% rise compared to the same period last year. This growth is attributed to an improving global economy, renewed investor trust, and emerging technological innovations.
  2. Shift in Funding Types: An almost equal split between equity and debt funding was observed in Q1 2024. This marks a shift from the traditional dominance of equity funding, with debt funding becoming a critical resource for fintech startups to expand their lending capabilities.
  3. Top Sectors for Investment:
    • Fintech: Continued to dominate the funding landscape, driven by increasing mobile internet penetration and a strong demand for digital payments and lending solutions.
    • Agritech: Gained attention for improving agricultural productivity and sustainability.
    • Climate Tech: Attracted investments for renewable energy, waste management, and conservation efforts.
    • Edtech: Benefited from the pandemic-induced shift to online learning, maintaining strong investor interest.
    • Legaltech and SaaS: These sectors also saw significant investments, highlighting the growing need for tech solutions in legal processes and business efficiencies.
  4. Mergers and Acquisitions: With no IPOs in 2023, M&A activities became a crucial strategy for startups to expand their market reach and enhance competitiveness.

Download the full report here: Indonesia Startup Funding Report – Q1 2024

This article generated by AI with supervision from content writer

Sinar Mas Adopsi Teknologi AI untuk Transformasi Digital dengan RISE with SAP

SAP SE mengumumkan bahwa Sinar Mas, salah satu konglomerat terbesar di Indonesia, telah memilih RISE with SAP untuk mengoptimalkan efisiensi operasional dan memanfaatkan inovasi terbaru SAP, termasuk Business AI. Langkah ini menandai awal transformasi digital Sinar Mas melalui migrasi lima bisnis mereka ke cloud.

Sinar Mas, yang beroperasi di tujuh pilar bisnis: Pulp & Paper, Agribisnis & Pangan, Layanan Keuangan, Pengembang & Real Estat, Telekomunikasi & Teknologi, Energi & Infrastruktur, serta Layanan Kesehatan, sebelumnya mengandalkan sistem on-premise. Keputusan untuk beralih ke SAP S/4 HANA Cloud didorong oleh keinginan untuk merampingkan operasi, meningkatkan kelincahan, mempercepat inovasi, dan mendorong skalabilitas, yang semuanya dimungkinkan oleh inti digital yang bersih.

Migrasi ke Cloud untuk Efisiensi dan Inovasi

Franky Widjaja, Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness & Food serta Golden Agri-Resources, menyatakan bahwa perpindahan ke cloud dengan bantuan mitra jangka panjang mereka, SAP, akan memastikan Sinar Mas dapat menavigasi tantangan masa depan dengan lebih baik serta memanfaatkan manfaat teknologi AI.

“Perusahaan-perusahaan saat ini harus beradaptasi cepat terhadap inovasi baru untuk terus tumbuh dan mencapai ambisi mereka,” ujar Franky. “Langkah ini juga akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Jesslyne Widjaja, Executive Director-Strategy & People di Golden Agri-Resources, menambahkan bahwa akses ke data yang akurat dan berkualitas tinggi dari seluruh organisasi sangat penting bagi Sinar Mas untuk mengintegrasikan dan merampingkan operasi.

“Dengan beralih ke SAP’s Cloud ERP, kami akan memiliki pandangan holistik atas data kami, memungkinkan kami untuk beradaptasi lebih baik terhadap perubahan yang berdampak pada semua industri tempat kami beroperasi,” kata Jesslyne Widjaja.

Dukungan SAP untuk Transformasi Sinar Mas

Scott Russell, Chief Revenue Officer dan anggota Dewan Eksekutif SAP SE, menyatakan bahwa keputusan strategis Sinar Mas untuk mengadopsi RISE with SAP adalah contoh utama bagaimana perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia memanfaatkan teknologi cloud untuk membangun ketahanan dan kelincahan di pasar yang dinamis saat ini.

“Dengan kekuatan business AI yang terintegrasi langsung ke dalam proses bisnis inti mereka, Sinar Mas akan dapat membawa sejarah pertumbuhan dan inovasi mereka ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Scott. “Kami berharap dapat mendukung Sinar Mas dalam fase baru yang menarik dari transformasi bisnis mereka.”

Verena Siow, Presiden dan Managing Director SAP South East Asia, menekankan bahwa selama kemitraan mereka dengan Sinar Mas yang telah berlangsung selama 28 tahun, Sinar Mas selalu melihat ke masa depan dan apa yang harus dilakukan untuk terus tumbuh dan berkembang.

“Perpindahan mereka ke teknologi cloud dengan RISE bersama SAP mencerminkan pendekatan yang berorientasi ke depan dan akan menyiapkan Sinar Mas untuk masa depan yang lebih baik dalam melayani pelanggan mereka serta terus berkontribusi pada perekonomian nasional Indonesia,” kata Verena Siow.

Transformasi digital yang dilakukan Sinar Mas dengan bantuan RISE with SAP tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga untuk memanfaatkan inovasi AI yang terus berkembang. Langkah ini menandai komitmen Sinar Mas untuk tetap relevan dan kompetitif di era digital, sambil berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Traveloka Memperdalam Jangkauan di Filipina Melalui Kemitraan Strategis dengan Cebu Pacific

Traveloka mengumumkan kemitraan strategis dengan Cebu Pacific (CEB), salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah dari Filipina. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat wisatawan mancanegara dalam berkunjung ke Filipina. Kemitraan ini, yang mengimplementasikan application programming interface (API), akan memudahkan wisatawan dalam menjelajahi penerbangan CEB melalui aplikasi Traveloka.

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Traveloka dalam memulihkan industri pariwisata di Asia Tenggara pasca-pandemi, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di Filipina. Hal ini akan mempermudah akses bagi wisatawan mancanegara untuk mengeksplorasi destinasi menarik di negara tersebut.

Filipina terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata Filipina mencatat lebih dari 5,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2023, dengan target mencapai 7,7 juta kunjungan pada tahun 2024.

Data dari Traveloka juga menunjukkan peningkatan pencarian hingga 2,5 kali lipat ke lima bandara teratas di Filipina pada tahun 2024 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Lima destinasi terpopuler di Filipina di platform Traveloka meliputi Manila, Laguindingan, Cebu, Davao, Boracay, dan Palawan.

CEO Transport Traveloka Iko Putera,menyatakan, “Traveloka melihat potensi besar Filipina dalam pengembangan industri pariwisata yang berkelanjutan. Kemitraan dengan Cebu Pacific, salah satu maskapai penerbangan terjangkau terbaik untuk Filipina, akan memberikan alternatif baru bagi para pelancong. Hal ini juga akan mendorong inovasi dalam memberikan layanan terbaik kepada pelanggan serta mendukung pertumbuhan industri pariwisata di Filipina dan kawasan sekitarnya.”

Presiden & Chief Commercial Officer Cebu Pacific Air Xander Lao menyatakan, “Kami bangga dapat berkolaborasi dengan Traveloka dalam mendukung pemulihan industri pariwisata lokal dan memudahkan wisata ke Filipina. Filipina menawarkan pantai terbaik, alam yang menakjubkan, dan warisan budaya yang kaya. Kami mengundang wisatawan dari seluruh dunia untuk menikmati keindahan Filipina melalui kemitraan kami dengan Traveloka.”

Dengan kolaborasi ini, wisatawan akan memiliki lebih banyak pilihan penerbangan untuk mengunjungi Filipina dan mengeksplorasi keindahan destinasi wisatanya. Informasi lebih lanjut tentang penawaran menarik ini dapat ditemukan melalui aplikasi dan media sosial resmi Traveloka.

Application Information Will Show Up Here
Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten