Xbox One X Edisi Gears 5 Sajikan Desain Bertema Salju dan Case Semi-Transparan

Mungkin dalam waktu kurang dari setahun, kita akan berkenalan dengan  penerus Xbox One dan PlayStation 4. Proses pengembangannya telah dikonfirmasi baik oleh pihak Microsoft maupun Sony, dan dalam prosesnya, para produsen juga mulai mempersiapkan diri menghadapi datangnya era cloud gaming – yang mulai naik daun berkat pertisipasi Google lewat Stadia.

Namun betapa pun menariknya kemudahan akses dan teknologi-teknologi mutakhir itu, sejumlah gamer tetap lebih memilih menikmati permainan secara tradisional, berbekal hardware dedicated semisal home console. Dan bagi penggemar berat judul-judul tertentu, mereka bahkan tidak ragu untuk membeli edisi berbeda dari produk serupa. Dan khusus bagi kalangan inilah Xbox One X Gears 5 Limited Edition sengaja Microsoft siapkan.

Edisi Gears 5 dari Xbox One X diramu untuk memeriahkan pelepasan permainan third-person shooter terbaru di seri Gears of War itu. Seperti penawaran produk edisi terbatas sebelumnya, tema game Gears 5 diterapkan pada unit console dan controller, menyuguhkan kombinasi antara warna es/salju yang tidak rata serta ilustrasi super-stylish. Desainnya digarap secara kolaboratif oleh developer The Coalition dan Xbox Industrial Design Team.

Xbox One X Gears 5 Limited Edition 2

Khusus pada console, Microsoft memanfaatkan case berjenis semi-transparan di area berwarna gelap. Di sana Anda juga bisa segera menjumpai ilustrasi tengkorak di tengah-tengah bingkai roda gigi yang jadi simbol seri Gears. Anda lihat retakan-retakan yang seolah-olah terdapat di permukaan es? Xbox Industrial Design Team membuatnya dengan memanfaatkan metode ukiran laser.

Unit controller-nya juga tidak kalah istimewa. Periferal bertajuk Xbox Wireless Controller Gears 5 Kait Diaz Limited Edition itu mengusung warna salju serupa console, tetapi Microsoft menggunakan decal yang membuatnya terlihat seperti lempengan-lempengan armor milik sang protagonis Kait Diaz. Microsoft turut membubuhkan emblem elang di bagian depan serta simbol Locust Horde di sisi punggung. Selanjutnya, produsen menerapkan warna biru di sisi dalam thumb stick serta trigger button.

Masih belum puas? Anda dipersilakan untuk membeli Xbox Pro Charging Stand edisi spesial Kait Diaz yang mempunyai skema warna dan decal serupa controller, headset Razer Thresher Xbox One Gears 5 Edition, Seagate Game Drive Gears 5 Special Edition, serta satu set keyboard dan mouse wireless Razer Turret – jika Anda menginginkan kecepatan dan keakuratan tinggi saat bermain.

Bundel Xbox One X Gears 5 Limited Edition sudah bisa Anda pre-order sekarang, dijajakan seharga US$ 500 dan akan tersedia berbarengan dengan perilisan game pada tanggal 9 September 2019. Di luar paket penjualan, controller (US$ 75), charging stand (US$50), headset Thresher, Seagate Game Drive dan Razer Turret (US$ 300) versi Gears 5 dapat dibeli terpisah.

Xbox One X Gears 5 Limited Edition

Sumber: Xbox Wire.

Versi Console Remake Call of Duty: Modern Warfare Dukung Penuh Keyboard dan Mouse

Gamepad merupakan periferal fleksibel yang memperkenankan kita menikmati hampir seluruh jenis permainan. Itulah alasan mengapa produsen console terus menyempurnakan desain controller mereka, karena perangkat ini adalah cara utama konsumen berinteraksi dengan konten sekaligus bagian dari identitas brand: Sony punya DualShock, Microsoft bangga pada controller Xbox-nya, dan Joy-Con jadi andalan Nintendo.

Namun seberapun revolusionernya rancangan controller, keyboard dan mouse masih dianggap sebagai sistem input terbaik untuk menikmati beberapa permainan yang membutuhkan keakuratan tinggi dan kecepatan, seperti shooter serta strategi. Tampaknya kondisi ini mendorong tim Infinity Ward untuk tidak tanggung-tanggung dalam memberikan dukungan penuh dua periferal kontrol khas PC itu di versi console  remake Call of Duty: Modern Warfare.

Lewat blog PlayStation, Infinity Ward menyampaikan bagaimana game shooter anyar itu bisa dimainkan dengan menggunakan keyboard dan mouse baik edisi PlayStation 4 maupun Xbox One-nya. Langkah ini merupakan salah satu wujud komitmen developer demi menunjang fitur cross-platform play. Kehadiran cross-play memungkinkan gamer di console untuk menikmati Call of Duty: Modern Warfare bersama rekan-rekannya di PC.

Beberapa produsen console memang sempat ragu merangkul fitur cross-platform play dan Sony merupakan brand yang paling lambat mengadopsinya (dibanding Microsoft dan Nintendo). Dilihat dari perspektif konsumen, cross-play memang membuat sesi multiplayer jadi lebih sulit diprediksi dan ada sejumlah penyesuaian yang harus developer terapkan di game demi menjaga pertandingan tetap seimbang.

Di Call of Duty: Modern Warfare, prosedur matchmaking sengaja disesuaikan dengan periferal input milik Anda. Jadi jika Anda menyambungkan keyboard dan mouse di PlayStation 4, maka Anda hanya akan bermain atau bertanding bersama gamer yang menggunakan skema kontrol serupa. Itu artinya, Anda yang cuma punya DualShock 4 atau controller Xbox tidak perlu cemas akan bertemu lawan ‘bersenjata’ keyboard-mouse.

Selain sistem input dan cross-platform play, ada banyak informasi menarik lain terkait remake Modern Warfare yang Activision/Infinity Ward ungkap. Misalnya, developer berjanji untuk menyingkirkan Season Pass dan menyajikan segala macam konten pasca-rilis secara cuma-cuma. Kemudian karakter Operator yang Anda pilih hanya bersifat kosmetik dan tidak memengaruhi gameplay. Dan selanjutnya, progres di semua mode (single-player, co-op dan multiplayer kompetitif) digabung jadi satu – sehingga Anda dapat meng-unlock senjata dan item di single-player, kemudian menggunakannya di multiplayer.

Call of Duty: Modern Warfare remake akan tiba di Windows via Battle.net, PlayStation 4 dan Xbox One pada tanggal 25 Oktober 2019. Sebelum momen itu tiba, Activision berencana untuk melangsungkan uji coba beta terbuka di tanggal 14 September.

Guilty Gear Baru, The King of Fighters XV, dan Pengumuman Lainnya di EVO 2019

EVO memang memiliki ketenaran sebagai kompetisi esports fighting game terbesar di dunia, namun signifikansinya lebih dari itu. Acara ini mengumpulkan puluhan ribu penggemar genre yang sama di satu tempat, juga menyiarkan tayangan yang ditonton ratusan ribu bahkan jutaan orang lainnya di seluruh dunia. Artinya, EVO adalah momen yang sangat tepat untuk mempromosikan produk yang berhubungan dengan dunia fighting game.

Tahun ini pun berbagai perusahaan developer serta penerbit game saling berlomba memanfaatkan EVO 2019 untuk membawa karya mereka ke bawah lampu sorot. Banyak sekali pengumuman penting yang menarik, dan pastinya sesuai dengan audiens target mereka yaitu penggemar genre fighting. Apa saja pengumuman tersebut?

Karakter Baru Street Fighter V: Arcade Edition

Seperti sudah dikabarkan sebelumnya, Street Fighter V akan mendapat tiga karakter baru yaitu E. Honda, Poison, serta Lucia, juga stage baru yang merupakan arena pertarungan khas E. Honda di Street Fighter klasik. Pengumuman yang satu ini seharusnya diungkap di momen EVO, namun bocor terlebih dahulu karena kesalahan oleh pihak Valve/Steam. Valve kemudian merilis permintaan maaf secara terbuka atas kebocoran tersebut.

Menariknya, Yoshinori Ono (produser Street Fighter) berkata bahwa akan ada pengumuman menarik lagi di bulan November dan Desember, bertepatan dengan Capcom Cup. Pengumuman apa yang dimaksud?

Guilty Gear Baru, Rilis 2020

Arc System Works mengungkap keberadaan Guilty Gear baru yang masih belum memiliki judul di EVO 2019. Melanjutkan seri Guilty Gear Xrd, video teaser game ini menunjukkan Sol Badguy dan Ky Kiske dengan desain baru, serta fitur baru yaitu arena yang dapat berpindah tempat seperti Tekken 7. Tampak juga seorang karakter baru, yaitu samurai berkulit hitam yang belum diketahui namanya.

The King of Fighters XV Sedang Dikembangkan

The King of Fighters XV - Poster

SNK telah mengkonfirmasi bahwa sekuel baru The King of Fighters ini sedang dalam pengembangan. Akan tetapi selain menunjukkan logo, mereka tidak memberi info apa pun baik itu fitur, karakter, atau platform rilisnya. Kita tunggu saja kabar lebih lanjut.

Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r]

Satu kabar dari seri game yang namanya cukup panjang ini adalah kemunculan sekuel baru dengan judul Under Night In-Birth Exe:Late[cl-r], atau disingkat UNICLR. Game ini akan dirilis di awal 2020 untuk PS4, kemudian menyusul versi Switch pada bulan Mei 2020. Dibanding versi Exe:Late[st], UNICLR akan memiliki karakter baru, jurus-jurus baru, serta berbagai perubahan balance.

Tekken 7 Season Pass 3

Sebuah fakta menarik tentang Tekken 7 adalah bahwa game ini merupakan satu-satunya cabang pertandingan di EVO yang jumlah partisipannya meningkat dari tahun 2018 ke 2019. Memfasilitasi komunitas Tekken yang masih terus berkembang, Bandai Namco merilis Season Pass 3 untuk musim dingin tahun 2019. Dua karakter telah diungkap, yaitu Zafina dan Leroy Smith. Tekken 7 juga akan mendapat berbagai update gratis, termasuk perubahan antarmuka, jurus baru, dan sebagainya.

Soulcalibur VI Season Pass 2

Masih dari Bandai Namco, Soulcalibur VI juga akan mendapat Season Pass baru dalam waktu dekat. Season Pass ini memberikan empat karakter baru, salah satunya adalah Haohmaru yang berasal dari Samurai Shodown. Sementara itu para pemilik Season Pass 1 akan mendapat satu karakter terakhir, yaitu Cassandra yang sempat absen dari Soulcalibur V.

Karakter Baru Mortal Kombat 11

Para pemain Mortal Kombat 11 yang telah membeli Kombat Pack berhak untuk mendapat 6 karakter baru di samping berbagai kostum eksklusif. Karakter yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu antara lain Shang Tsung, Sindel, dan Spawn. Kini NetherRealm Studios mengungkap satu lagi karakter Kombat Pack, yaitu Nightwolf.

BlazBlue: Cross Tag Battle Version 2.0

BlazBlue: Cross Tag Battle juga akan mendapat update besar di masa depan, dengan judul Version 2.0. Pada tanggal 21 November, seluruh pemilik game ini bisa mengunduh update gratis yang berisi berbagai perbaikan balance. Tersedia juga DLC Version 2.0 Content Pack berisi 9 karakter baru yang dijual dengan harga US$24,99. Sejauh ini Arc System Works sudah mengungkap 4 karakter, yaitu Yumi dari Senran Kagura: Estival Versus, Blitztank dan Akatsuki dari Akatsuki Blitzkampf, serta Neo Politan dari RWBY.

Karakter Baru Samurai Shodown

Samurai Shodown akan mendapatkan sejumlah karakter baru dalam beberapa bulan ke depan, satu karakter setiap bulannya. Untuk bulan Agustus ini, SNK merilis karakter Rimururu. Dilanjutkan dengan Shizumaru Hisame di bulan September, Basara di bulan Oktober, Kazuki Kazama di bulan November, dan Wan-Fu di bulan Desember. Dari daftar karakter ini, khusus Shizumaru Hisame akan tersedia secara gratis.

SNK juga mengumumkan hasil polling karakter di kalangan penggemar, yang dimenangkan oleh Mina Majikina. Karakter ini akan menjadi karakter pertama dari Season Pass 2 yang dirilis pada tahun 2020 nanti.

Karakter Baru Dragon Ball FighterZ

Dragon Ball FighterZ juga tidak mau ketinggalan momen. Kali ini Arc System Works menawarkan dua karakter yang dulu muncul dalam movie Dragon Ball Z: Fusion Reborn. Mereka adalah Janemba dan Gogeta (muncul dalam versi Super Saiyan Blue). Janemba bisa dimainkan mulai tanggal 8 Agustus, dengan Gogeta menyusul di kemudian hari. Mereka melengkapi jajaran karakter yang tersedia dalam bundel FighterZ Pass 2.

Itulah sederet pengumuman baru seputar fighting game yang turut meramaikan EVO 2019. Mana di antara jajaran game di atas yang menarik perhatian Anda? Saya sendiri adalah penggemar seri Guilty Gear, jadi saya tak sabar ingin memainkan sekuel barunya. Samurai Shodown juga tampaknya akan menjadi cabang esports yang banyak digemari, mengingat game ini berhasil memberikan hype cukup besar di EVO 2019. Satu hal yang pasti, apa pun fighting game kesukaan Anda, Anda punya alasan untuk merasa senang dalam satu tahun ke depan.

Update: Penambahan berita Dragon Ball FighterZ

Street Fighter V Dapatkan 3 Karakter Baru: E. Honda, Poison, dan Lucia

Ajang kompetisi Evolution Championship Series alias EVO sudah lama jadi pilihan bagi developer fighting game yang ingin mengungkap pengumuman baru. Begitu pula EVO 2019, apalagi EVO kali ini disponsori langsung oleh Sony PlayStation. Penggemar tentu semakin bertanya-tanya, bakal ada hal baru apa yang muncul. Akan tetapi tampaknya tahun ini keseruan melihat pengumuman baru tersebut akan sedikit berkurang.

Tak lama sebelum acara EVO 2019 dimulai, sebuah video trailer baru Street Fighter V: Arcade Edition bocor ke Steam. Trailer tersebut menunjukkan tiga karakter baru, yaitu E. Honda, serta Poison dan Lucia yang sama-sama berasal dari seri Final Fight.

Tidak jelas apakah pembocoran trailer tersebut disengaja atau tidak, namun akun Twitter resmi Street Fighter berkata bahwa mereka bersikap “terlalu bersemangat”. Hal ini kemudian diikuti oleh beberapa cuitan dari produser seri Street Fighter, Yoshinori Ono. Ia berkata bahwa hal tak terduga telah terjadi, dan ia marah serta sedih karenanya. “Saya kehilangan beberapa tahun dari hidup saya. Tim #SFVAE telah bekerja keras untuk membagikan pengumuman spesial ini!”

Mungkin karena sudah terlanjur basah, akhirnya Capcom dan Ono pun langsung merilis trailer resmi berisi pengumuman tiga karakter tersebut. E. Honda, Poison, dan Lucia akan dirilis pada tanggal 4 Agustus—seharusnya tepat setelah Grand Final Street Fighter V di EVO. Masing-masing karakter dirilis bersama empat kostum alternatif, serta satu stage baru yang merupakan stage khas E. Honda di Street Fighter klasik.Mereka juga tersedia dalam versi bundel bernama Summer 2019 Character Bundle.

Channel YouTube resmi Street Fighter kemudian mengunggah tiga video terpisah yang menunjukkan cuplikan gameplay dari masing-masing karakter. Secara umum, baik E. Honda maupun Poison sama-sama menunjukkan gaya main yang masih mirip dengan penampilan mereka di judul-judul Street Fighter sebelumnya. Kecuali beberapa perubahan dengan rasa Street Fighter V, seperti command grab milik E. Honda yang kini menjadi salah satu V-Trigger, atau V-Trigger I milik Poison yang memberinya senjata berupa bom molotov. Sementara Lucia jelas merupakan karakter yang baru pertama kali ada dalam seri ini.

Kabar lain yang muncul adalah bahwa Yoshinori Ono tidak akan hadir dalam EVO 2019, tidak seperti biasanya di mana beliau selalu datang dan menyapa para penggemar. Namun bukan berarti ia batal datang karena marah terhadap bocoran ini. Ono hanya berharap agar para penggemar menyukai konten-konten baru Street Fighter, dan ia akan kembali hadir di tengah fans untuk pengumuman berikutnya.

Bocoran berita terkadang memang menarik bagi kita yang menemukannya. Akan tetapi di sisi developer/penerbit game, hal seperti ini bisa berdampak cukup buruk. Apalagi bila mereka telah menghabiskan cukup banyak dana untuk mempersiapkan pengumuman besar. Katsuhiro Harada, produser Tekken, juga pernah mengungkapkan kemarahan di Twitter karena berbagai informasi tentang Bandai Namco sempat bocor sebelum E3. Semoga saja hal-hal seperti ini tidak terjadi lagi di masa depan. Lagi pula, lebih seru bila sebuah pengumuman dinikmati secara serentak oleh seluruh penggemar, bukan?

Sumber: Capcom, Yoshinori Ono

Nintendo Switch Lite Sudah Bisa Dipesan Sekarang

Menyusul rentetan rumor dan bocoran dari narasumber terpercaya terkait versi baru Switch, Nintendo akhirnya resmi mengumumkan Switch Lite di bulan Juli kemarin. Perancangan perangkat ini tampaknya didorong oleh banyaknya gamer yang menikmati console hybrid itu di mode handheld sekaligus merupakan upaya produsen memoles sejumlah kekurangan serta memberikan alternatif lebih terjangkau.

Bersamaan dengan pengungkapan Switch Lite, perusahaan juga mengabarkan kapan produk mulai dipasarkan. Dan beberapa saat lalu, Nintendo sudah memperkenankan kita untuk melakukan pemesanan via Amazon. Di situs  eCommerce raksasa itu, Nintendo menawarkan keempat versi Switch Lite, yaitu warna abu-abu, pirus, kuning serta edisi Pokémon Zacian dan Zamazenta. Berdasarkan keterangan di Amazon, Switch Lite siap dikirimkan ke Indonesia.

Nintendo Switch Lite 2

Nintendo Switch Lite ialah alternatif dari versi Switch standar yang ditujukan pada mereka yang gemar menikmati game-game anyar Nintendo di mana pun berada. Sejumlah penyesuaian telah diterapkan Nintendo pada aspek desain. Misalnya, Switch Lite punya layar dan dimensi lebih kecil, serta bobot lebih ringan dibanding Switch standar. Perangkat menyuguhkan display selebar 5,5-inci, luas 9,1×20,8-sentimeter, dan berat 280-gram.

Di Switch Lite, input kendali tidak dapat dilepas seperti Joy-Con. Karena itu Nintendo tidak merasa perlu untuk membuat tombol-tombol di zona kanan dan kirinya simetris. Directional pad pada Switch Lite tak lagi tersaji dalam tombol terpisah, melainkan satu tombol utuh berwujud plus sehingga lebih nyaman digunakan. Dan walaupun lebih kecil, produsen turut meng-upgrade kapasitas baterai sehingga mampu menyajikan durasi bermain dari 3 sampai 7 jam (baterai Switch biasa berdaya tahan 2,5 hingga 6,5 jam).

Nintendo Switch Lite.

Namun tentu saja ada kompensasi dari absennya mode home console di Switch Lite. Perangkat ini tidak mempunyai kamera IR dan fitur HD Rumble, dan ia hanya mendukung game-game yang bisa dimainkan di mode handheld saja. Switch Lite tetap bisa menyajikan permainan seperti 1-2-Switch, tapi Anda memerlukan unit Joy-Con terpisah (ia dapat terhubung ke controller eksternal lain). Di dalam, Nintendo tetap mempertahankan sensor gyroscope, serta konektivitas Wi-Fi, Bluetooth dan NFC.

Pemilik Switch Lite yang mencoba membeli permainan yang membutuhkan mode televisi di eShop akan diberi notifikasi mengenai inkompatibilitas tersebut.

Nintendo Switch Lite rencananya akan meluncur secara global pada tanggal 20 September 2019 dan dijajakan seharga US$ 200. Edisi Pokémon Zacian dan Zamazenta sendiri baru dirilis belakangan di tanggal 8 November – sekitar seminggu sebelum permainan Pokémon Sword dan Shield dilepas.

Nintendo Switch Lite 1

Via DigitalTrends.

Street Fighter V dan Konten Season 3 Bisa Dinikmati Gratis di Bulan Agustus 2019

Saat Street Fighter V meluncur di awal 2016, banyak orang mengeluhkan minimnya konten dan pilihan karakter, serta sejumlah kendala teknis yang mengurangi kualitas pengalaman bermain. Akibat masalah-masalah itu, penjualan Street Fighter V gagal mencapai target yang Capcom tetapkan. Menariknya, hal ini punya dampak positif: developer terpanggil untuk meluncurkan permainan secara lebih lengkap lewat Arcade Edition.

Kini, Street Fighter V merupakan salah satu judul esport fighting terfavorit. Dan ada kabar gembira jika Anda, seperti saya, ingin mencobanya namun masih ragu buat membelinya atau Anda bermaksud buat lebih dulu mencari tahu seberapa bersahabat komunitasnya. Lewat akun Twitter resmi Street Fighter, Capcom mengumumkan agenda untuk menggratiskan game selama kurang lebih 10 hari.

Gerbang akses gratis bermain Street Fighter V akan dibuka pada tanggal 1 Agustus dan berakhir di 11 Agustus 2019. Menariknya, Capcom tak hanya mempersilkan kita menikmati konten dasar saja, tapi juga menyertainya bersama seluruh karakter Season 3. Itu artinya, kita disuguhkan lebih dari 20 pilihan petarung – beberapa adalah nama-nama familier dan ada pula tokoh-tokoh baru. Ini dia daftar lengkapnya:

  • Birdie
  • Cammy
  • Chun-Li
  • Dhalsim
  • F.A.N.G.
  • Karin
  • Ken
  • Laura
  • M. Bison
  • Nash
  • Necalli
  • R. Mika
  • Rashid
  • Ryu
  • Vega
  • Zangief

Karakter di DLC Season 3:

  • Blanka
  • Cody
  • Falke
  • G
  • Sagat
  • Sakura

Di versi cuma-cuma ini, kita tidak bisa memilih tokoh-tokoh Season 1 dan 2 semisal Alex, Guile, Abigail serta Akuma. Jika kebetulan sudah mempunyai permainan, Anda bisa memainkan petarung-petarung Season 3 hingga periode free trial usai. Selain itu, kita juga dipersilakan menikmati mode story serta mengumpulkan kredit in-game. Semua progres tersebut akan tersimpan dan bisa dilanjutkan begitu Anda memutuskan untuk membeli game.

Walaupun usianya sudah menginjak tiga tahun lebih, Street Fighter V ialah salah satu permainan esports genre fighting terpopuler saat ini. Ambil contohnya di turnamen EVO 2019. Street Fighter V menempati urutan kedua dengan peserta terbanyak (di belakang Super Smash Bros. Ultimate), melampaui Tekken 7, Mortal Kombat 11, Dragon Ball FighterZ serta Soulcalibur 6.

Street Fighter V versi gratis tersaji di dua platform, yaitu PC via Steam serta PlayStation 4. Jika tertarik membelinya, Capcom menawarkan permainan dalam beberapa pilihan edisi: standar, Arcade Edition (plus konten Season 1 dan Season 2), serta Arcade Edition Deluxe (semua konten yang ada sejauh ini). Tersedia pula DLC berisi bundel kostum dan stage musim 2016.

Via DualShockers.

HP Luncurkan 3 Laptop Gaming Baru, Ada Opsi Entry-Level Hingga Model High-End Berlayar Ganda

Bertambah besarnya industri gaming mendorong mereka yang berbisnis di industri PC berlomba-lomba untuk menyediakan perangkat ideal bagi gamer. Hampir semua perusahaan kini mempunyai sub-brand gaming, termasuk Hewlett-Packard. Secara personal, saya berkenalan dengan HP Omen saat menghadiri Computex 2014, namun baru tiga tahun setelahnya brand ini tiba di Indonesia.

Meski frekuensinya tidak sesering kompetitor, HP terus menghadirkan produk-produk baru ke pasar lokal. Tahun lalu, Omen 15 disasarkan ke ranah esports dan sengaja ditawarkan di harga kompetitif. Namun ada yang sedikit berbeda dari peluncuran laptop gaming HP di 2019. Kali ini, perusahaan asal Palo Alto itu mencoba menjangkau lebih banyak konsumen dengan menyediakan pilihan yang lebih bervariasi.

HPO 22

Tepat di tanggal 25 Juli kemarin, Hewlett-Packard melepas tiga laptop gaming di Indonesa. Mereka adalah Pavilion Gaming 15, Omen 15 versi 2019 serta Omen X 2S. Pavilion Gaming menjadi andalan produsen di segmen ‘pemula’, lalu Omen 15 merupakan refresh versi sebelumnya yang kini mengusung kartu grafis GeForce RTX. Omen X 2S sendiri disiapkan untuk memperkuat formasi laptop high-end HP, ia adalah notebook gaming berlayar ganda pertama di dunia.

HPO 23

Lewat ketiga model ini, HP mencoba mencuri hati 43 juta gamer yang ada di Indonesia…

 

Omen X 2S

Diungkap di Acara HP Gaming Festival di Beijing pada bulan Mei lalu, Omen X 2S ialah sebuah perangkat gaming portabel berkonsep unik. Ketika layarnya tertutup, perangkat berlayar 15,6-inci itu terlihat seperti notebook biasa. Namun saat lid dibuka, Anda disuguhkan bukan satu, tapi dua panel beresolusi full-HD. Display sekunder seluas 6-inci tersebut diposisikan di bagian chassis dekat keyboard.

HPO 8

Penyesuaian pada desain tentu perlu dilakukan. Karena ada layar sekunder, penempatan papan ketik dan touchpad Omen X 2S jadi menyerupai ROG Zephyrus S – yang menjorok ke depan. Eksistensi dari panel 6-inci tersebut dimaksudkan untuk menunjang kegiatan multi-tasking. Misalnya buat bermain game sambil menyimak video walkthrough dari YouTube, browsing lagu Spotify buat menemani grinding di MMORPG, serta bisa juga untuk mengawasi update chat Twitch.

HPO 1

Di sesi wawancara, Hansen Wijaya selaku consumer lead HP Indonesia mengonfirmasi pada saya bahwa Omen X 2S masih masuk dalam kategori laptop ultra-thin dan ditujukan pada kalangan antusias. Selain desain yang unik, Omen X 2S juga ditopang oleh susunan hardware papan atas. Kegiatan gaming Anda dimanjakan oleh kehadiran layar IPS full-HD 240Hz, prosesor Intel Core generasi kesembilan i9-9880H, kartu grafis Nvidia GeForce RTX 2080 Max-Q, RAM DDR4-3200 32GB dan penyimpanan berbasis dua buah SSD 1TB PCIe NVMe M.2 Raid 0.

 

Omen 15

Versi refresh dari Omen 15 ini menjadi andalan HP di kelas menengah. Penampilannya tak berbeda dari pendahulunya: ada layar full-HD 15,6-inci, keyboard full-size plus backlight RGB tiga zona, serta tubuh tipis ber-form factor 14-inci setebal 20mm. Tak mau ketinggalan dari rival-rivalnya, Hewlett-Packard turut meng-upgrade bagian display dengan refresh rate tinggi, ada opsi 144Hz sampai 240Hz.

HPO 10

Pembaruan internal tentu juga diterapkan di sana. Omen 15 kini dipersenjatai oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan, tepatnya varian i7-9750H, lalu tersedia opsi GPU mulai dari GeForce RTX 2060. Selain itu terdapat pula RAM DDR4-2666 16GB yang bisa di-upgrade sampai 32GB, penyimpanan SSD M.2 512GB plus hard drive 1TB, serta sistem audio persembahan Bang & Olufsen.

HPO 11

Satu aspek di Omen 15 2019 yang saya ingin bahas sedikit ialah solusi penanganan panas. Laptop ini dibekali sistem pendingin anyar, terdiri dari dua kipas dengan motor 3-phase dan ‘fluid dynamic bearing‘. Sistem dijanjikan mampu menjinakkan panas yang dihasilkan oleh CPU dan GPU ketika Anda sedang menikmati video game dengan intens.

 

Pavilion Gaming 15

Mungkin Anda bisa melihat sebuah pola di momen peluncuran ini: semua notebook gaming baru yang HP hadirkan di Indonesia mengusung layar 15-inci, termasuk Pavilion Gaming 15. Sama seperti model yang lebih high-end, Pavilion Gaming 15 menghidangkan hardware terkini. Produsen kembali mempercayai prosesor Intel Core 9th-gen untuk mengotakinya (ada pilihan i5 dan i7) serta mengandalkan GPU Nvidia GeForce GTX 1650 Max-Q buat menangani olah grafis.

HPO 14

Hansen Wijaya menjelaskan bahwa Pavilion Gaming 15 sangat ideal bagi para gamer casual serta para pekerja yang memerlukan perangkat komputasi berperforma tinggi. Satu hal unik dari penampilan laptop ini adalah penggunaan papan ketik dengan LED hijau yang serasi dengan logo HP bulat di sisi punggungnya. Perlu Anda ketahui bahwa Pavilion Gaming 15 2019 belum memanfaatkan panel 144Hz, masih 60Hz.

 

Harga dan ketersediaan

Saat ini, Hewlett-Packard telah memperkenankan kita untuk membeli Omen 15 dan Pavilon Gaming 15. Masing-masing notebook dibanderol mulai dari Rp 24 juta serta Rp 15 juta. Harga ini relatif terjangkau dibanding penawaran dari merek lain. Omen X 2S sendiri rencananya baru akan hadir di bulan September 2019, dan Anda dipersilakan melakukan pre-order di bulan Agustus nanti. Harganya memang tidak murah, tapi cukup masuk akal melihat dari segala macam fitur yang ia tawarkan. Produk dipatok seharga Rp 65 juta.

HPO 21

Tiga Laptop Gaming Mutakhir Andalan MSI di Computex 2019 Tiba di Indonesia

Belum diketahui jelas brand apa yang memimpin pasar laptop gaming tahun ini, tapi berdasarkan informasi dari Nvidia di bulan Maret kemarin, kabarnya pertumbuhan notebook khusus gamer naik sepuluh kali lipat dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Di 2018, nilainya melampaui angka US$ 12 miliar. Tidak heran mengapa para produsen tanpa kenal lelah terus menggodok produk baru.

Sebagai pemain lama di sana, Micro-Star International tentu sudah menyiapkan sederet notebook gaming yang jadi andalan mereka di paruh kedua tahun 2019. Perangkat-perangkat ini melakukan debutnya di Computex 2019, dan diperkenalkan di Indonesia awal minggu ini. Yang paling menarik di sini adalah, ketika sejumlah kompetitor mencurahkan perhatian di kelas mainstream dan entry-level, MSI malah memutuskan untuk membawa varian-varian paling high-end ke tanah air.

msi 18

Ada tiga model notebook yang MSI presentasikan kemarin. Mereka adalah GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth. Sebagai penerus perangkat unggulan, MSI tak mau hanya sekadar me-refresh hardware. Di sana, sang produsen mengimplementasikan rentetan upgrade, baik pada sisi desain maupun fitur-fitur penunjang gaming. Upaya mereka membuahkan hasil membanggakan. Beberapa model menyabet banyak sekali penghargaan.

msi 21

Di acara kemarin, MSI membahas tema esports cukup banyak, termasuk mengumumkan program baru yang digodok secara kolaboratif bersama Discovery Channel. Program itu mereka namai Esports: The Rise of the New King. Namun melihat dari kapabilitas dan potensi tiga laptop anyar ini, saya rasa esports hanyalah satu dari banyak hal yang bisa mereka tangani.

msi 19

 

GT76 Titan

MSI menyebutnya sebagai perangkat ‘untuk mendominasi menyeluruh’. Di model top-end ini, MSI mencantumkan komponen-komponen paling canggih yang dapat mereka temukan. Lalu semua itu dikemas dalam chassis stylish yang perancangannya terinspirasi dari McLaren F1 GTR ‘Longtail’. Konstruksinya mengusung kombinasi aluminium dan serat karbon (betulkah serat karbon atau sekadar plastik berpola anyaman?), dihias oleh lekukan-lekukan (plus LED merah) khas kendaraan eksotis legendaris itu.

msi 5

Selain menyajikan varian high-end dari kartu grafis Nvidia GeForce RTX 20, GT76 Titan juga dipersenjatai prosesor Intel Core i9 generasi kesembilan kelas desktop. Yang paling mengagumkan adalah, kedelapan core di CPU itu bisa di-overclock hingga melewati batasan 5GHz dan mampu berjalan stabil tanpa crash. Hal ini tercapai berkat dukungan sistem pendingin Cooler Boost Titan yang memanfaatkan empat kipas dan sebelas heat pipe.

msi 7

Sejatinya, GT76 Titan ialah desktop replacement. Notebook menghidangkan layar seluas 17,3-inci IPS-level beresolusi hingga 3840x2160p (ada pula opsi 1080p 144Hz). Menariknya, pemangkasan ukuran bingkai memungkinkan laptop monster ini menyuguhkan form factor 15-inci. Pencapaian di segmen desain serta performa membuat GT76 Titan sukses menyabet sejumlah penghargaan Best of Computex 2019 dan Best Choice Award.

 

GS75 Stealth

Ada banyak update MSI terapkan pada penjelmaan terkini dari laptop gaming berkonsep ultra-thin ini, namun yang paling signifikan terletak pada eksteriornya. Produsen akhirnya menemukan desain engsel aluminium baru yang lebih kuat dan mampu mencengkeram bagian layar lebih erat. GS75 Stealth menghidangkan display 17,3-inci full-HD 144H 3ms dengan rasio ke tubuh sebesar 85 persen berkat penggunaan bingkai tipis – berketebalan cuma 5,2mm.

msi 13

Seperti pada varian high-end 17-inci lain, GS75 Stealth turut dibekali papan ketik full-size dengan pencahayaan RGB Mystic Light per-key. Betul sekali, walaupun layout-nya sedikit rapat, MSI tidak menghilangkan bagian numerical pad. Bahkan ukuran tombol cursor-nya sama sekali tidak dikurangi. Selanjutnya, desainer menempatkan touchpad yang luas di tengah-tengah wrist rest. Touchpad tersebut dibuat dari kaca, punya permukaan yang halus dan mampu membaca 10 titik sentuhan.

msi 15

MSI menyediakan tiga konfigurasi GS75 Stealth, dengan perbedaan terletak pada GPU: GeForce RTX 2080 Max-Q, RTX 2070 Max-Q, atau RTX 2060. Semuaya diotaki oleh prosesor Intel Core generasi kesembilan dan ditopang memori RAM DDR4-2666 maksimal 32GB. Dan meski tubuhnya tipis (berketebalan cuma 18,95mm), GS75 siap menunjang tiga buah penyimpanan SSD M.2.

 

GE65 Raider

Seri GE, terutama ‘edisi spesial RGB’, boleh dibilang sebagai keluarga gaming notebook MSI yang paling meriah. Namun inkarnasi teranyarnya tampil lebih rendah hati. Pencahayaan warna-warni kini cuma bisa ditemukan pada keyboard backlight per-key-nya plus LED merah buat memudahkan kita menemukan port USB. Lihat bagian bawahnya, dan Anda akan menemukan lubang-lubang thermal intake berdesain ‘Dragon Armor’ asimetris.

msi 3

GE65 Raider bisa jadi pertimbangan jika Anda sedang mencari laptop gaming berperforma tinggi dengan layar 15,6-inci. Tapi ada hal istimewa di panel IPS-level full-HD tersebut, yakni tersedianya opsi refresh rate 240Hz – sempurna bagi para penikmat game-game bertempo cepat. MSI tak lupa membubuhkan prosesor Intel Core generasi kesembilan, RAM sampai 64GB, serta dua pilihan kartu grafis: Nvidia GeForce RTX 2070 atau 2060.

 

Harga dan ketersediaan

Ada sedikit kabar kurang menggembirakan bagi Anda yang menanti info soal kapan GT76 Titan, GE65 Raider, dan GS75 Stealth akan tersedia serta berapa harga rupiahnya. Representasi MSI masih belum bisa memastikannya. Ia cuma bilang bahwa harganya akan berbeda di tiap negara bergantung dari susunan hardware.

Buat sekarang, yang jadi prioritas MSI ialah menghadirkan varian Prestige 15 di Indonesia. Jika seluruh rencana mereka berjalan lancar, laptop untuk pekerja profesional itu secepat-cepatnya akan tiba di bulan September besok. Khusus untuk tiga notebook gaming ini sendiri, MSI menargetkan agar mereka semua dapat tersedia luas di kuartal tiga atau empat 2019.

msi 8

10 Soundtrack Kolaborasi GameDev dan Musisi Lokal untuk Penikmat Senja

Video game dan musik adalah dua hal yang dari dulu sudah tak bisa dipisahkan. Lewat bantuan musik lah, medium ini bisa menjadi penghantar emosi yang kuat lagi serta memberi kenangan yang melekat lama. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dan emosi memiliki peran dalam membentuk ingatan dalam otak manusia, sehingga kadang dengan mendengar suatu musik kita bisa langsung terngiang suatu adegan dalam game meski game itu sendiri sudah tidak kita mainkan untuk waktu lama.

Developer-developer game di Indonesia pun belakangan ini semakin getol memasukkan musik sebagai aspek penting dalam karya mereka. Tak jarang pula ada game yang mengandung kolaborasi dengan musisi lokal untuk mengisi track lagu di dalamnya.  Untuk mengisi akhir pekan Anda, mari kita sejenak menikmati beberapa soundtrack yang telah menjadi bahan kolaborasi antara developer dan musisi lokal berkualitas. Sebetulnya bila harus membuat versi lengkap, daftar ini tentu akan panjang sekali karena kolaborasi itu jumlahnya sangat banyak. Tapi setidaknya kami mencoba memilihkan beberapa yang menarik dan cocok untuk Anda nikmati sambil bersantai di kala senja. Check them out!

Ikkubaru – Love Me Again

Band asal Bandung yang satu ini mungkin sudah tak asing lagi di kalangan para pecinta musik indie dan penggemar lagu-lagu Jepang. Melantunkan lagu-lagu bergenrey city pop, Ikkubaru mengajak kita bernostalgia ke era 80an namun dengan sentuhan modern. Warna musik yang mereka hasilkan cukup unik karena mendapat influence dari gaya barat dan Indonesia juga. Lagu “Love Me Again” dapat Anda temukan dalam album musik pertama mereka, Amusement Park, dan muncul sebagai soundtrack dalam game Rage in Peace.

Pathetic Experience feat. Christabel Annora – Purna

Lantunan gitar akustik dengan suasana musik tradisional nusantara adalah karakter yang akan Anda temui di karya-karya Pathetic Experience. Karena itulah karya mereka cocok untuk jadi bagian dari game She and the Light Bearer. Dipadu dengan vokal Christabel Annora yang sendu, lagi ini seolah-olah mengantar Anda bercengkerama dengan sosok ibu pertiwi. Simak juga ulasan She and the Light Bearer kami di sini.

The Panturas – Queen of the South

The Panturas adalah salah satu dari beberapa musisi yang mengisi trek lagu untuk film DreadOut. Film adaptasi game karya Digital Happiness itu baru tayang di layar perak di awal 2019 kemarin, namun lagu “Queen of the South” ini sebetulnya sudah dirilis sejak Februari 2018. Tema dan lirik lagunya memang sedikit mistis karena terinspirasi kisah Nyi Roro Kidul, tapi jangan tertipu. Lagu ini sangat fun dan dijamin membuat tubuh bergoyang!

L’Alphalpha – Future Days

Band yang katanya merupakan salah satu favorit bos Hybrid ini tergolong senior di kancah permusikan indie dalam negeri. Maklum, mereka sudah berkarier selama kurang lebih 13 tahun sejak dibentuk. “Future Days” pun sudah terbit di dalam album mereka pada tahun 2013, Von Stufe Zu Stufe (yang artinya kira-kira adalah “Dari Waktu ke Waktu”). Seperti hangatnya sore, lirik lagu ini mengajak kita merenung banyak dalam kesederhanaan. Anda dapat menemukannya dalam game Rage in Peace.

Vesuvia – Memories Yet to Come

Sejak masih berkecimpung di komunitas Touhou dan Vocaloid, Vesuvia sudah terkenal sebagai salah satu musisi dengan warna unik dan kualitas produksi yang tinggi. Karya-karya mereka pun memiliki variasi yang cukup luas, dari nuansa jaz, EDM, hingga orkestra. Sayangnya, “Memories Yet to Come” yang merupakan lagu ending Valthirian Arc: Hero School Story ini masih belum tersedia di platform musik seperti iTunes atau Spotify. Tapi Anda dapat mendengar cuplikannya lewat trailer di bawah. Valthirian Arc: Hero School Story dapat Anda mainkan di PC, PS4, dan Switch.

Polka Wars – Mapan

Puitis, sendu, dan baper. Kira-kira demikian kesan yang saya dapatkan saat mendengar lagu ini. Di balik susunan katanya yang penuh rima, lirik “Mapan” menyimpan kesedihan yang mungkin sangat relatable dengan kondisi banyak kaum Millennial perkotaan. Ketika impian-impian bertabrakan dengan seramnya realita, terkadang kita terpaksa (atau sebenarnya tidak terpaksa?) mengambil pilihan yang tak sesuai kata hati demi sebuah label, “mapan”. Lagu ini menjadi salah satu pengisi di film DreadOut.

Okky Ade Chandra & Various Artists – In Peace

Sekali mendengar suara berat dan petikan gitar akustik Okky Ade Chandra, pasti rasanya sulit untuk dilupakan. Apalagi dengan lirik-lirik yang biasa berbahasa Inggris, orang yang tak tahu siapa penyanyinya bisa mengira pria ini bukan orang Indonesia. Dalam lagu “In Peace”, ia berkolaborasi dengan beberapa musisi lain, yaitu Novi Purnama, serta Ezza dan Koi dari band post-rock UnderTheBigBrightYellowSun (UTTBBYS). Dari judulnya, tentu Anda bisa menebak lagu ini muncul dalam game apa, bukan?

Peonies – Thin Holidays

Grup musik asal Jakarta yang satu ini cukup unik karena mengusung formasi tiga orang tanpa memiliki drummer. Dalam proses penciptaan lagunya mereka kerap dibantu oleh additional drummer, tapi bila Anda menonton mereka live, nuansanya akan berbeda. Peonies membawakan lagu alternative pop yang enak untuk didengar secara santai, sambil ngemil donat atau milk tea. Contohnya seperti lagu “Thin Holidays” ini. Lagi-lagi lagu indie keren yang mengisi soundtrack Rage in Peace.

North to East feat. Faishal Tanjung – Sky

Satu lagi lagu keren pengisi film DreadOut. Dentuman lembut kick drum diselingi akor piano sesekali, dan langit biru yang baru selesai menyibak mendung, adalah resep mujarab untuk menghibur Anda ketika mengalami patah hati. Tapi langit biru pun pada waktunya akan pergi, berganti dengan ufuk jingga atau malam yang penuh kerlip bintang. Kehidupan pun begitu. Ada waktunya cerah, tapi tak boleh enggan memberi ruang bagi masa yang lebih kelam. Mari hadapi dengan terus berjalan ke depan.

Sajama Cut – Rest Your Head on the Day

Satu lagi band senior yang telah aktif sejak tahun 1999, Sajama Cut sudah melanglang buana ke berbagai penjuru dunia serta mengisi soundtrack untuk beberapa film populer. Dan kini mereka bekerja sama dengan Rolling Glory Jam untuk mengisi game Rage in Peace. Seperti judulnya, “Rest Your Head on the Day” sangat cocok sebagai lagu penutup hari, sekaligus penutup dari playlist artikel ini. Apalagi sambil menonton video dokumenter di bawah. Selamat mendengarkan, selamat beristirahat. Mari jumpa lagi ketika mentari terbit esok hari.

Sumber Gambar: Pexels

Sistem Anti-Cheat Baru Overwatch Akan Hentikan Pertandingan Ketika Mendeteksi Cheater

Single-player merupakan wadah penyajian aspek sinematik dan cerita utama dalam game, tapi multiplayer-lah yang memastikan permainan dinikmati hingga bertahun-tahun ke depan. Sejak tersedia untuk publik, bermain bersama memang tak bisa dipisahkan dari aktivitas gaming. Tingginya minat konsumen terhadap jenis mode tersebut mendorong digarapnya judul-judul eksklusif multiplayer.

Overwatch merupakan salah satu game multiplayer yang hingga kini terus dinikmati jutaan pemain tanpa perlu ikut-ikutan menyajikan battle royale. Namun seperti judul kompetitif lain, pertempuran melawan eksploitasi dan cara-cara curang ialah perjuangan tanpa akhir sejak permainan dirilis. Untuk menanggulangi masalah cheater, Blizzard telah mengambil langkah sangat tegas berupa pemblokiran permanen pada para pelaku.

Via video update developer bulan Juli 2019, director Jeff Kaplan mengungkapkan rencana pembaruan fungsi anti-cheat di Overwatch. Di waktu dekat, Blizzard akan mengimplementasikan sistem deteksi cheat yang lebih mutakhir. Developer tidak menjelaskan cara kerjanya secara detail, namun sistem ini dirancang buat mengentikan pertandingan ketika seseorang terdeteksi bermain curang.

Meski belum diketahui kapan sistem anyar ini diterapkan di server umum, Blizzard sudah mulai mengujinya di Public Test Server. Begitu mengetahui adanya aktivitas cheating, permaian segera disetop. Menariknya, hal ini tidak banyak memengaruhi mereka yang bertanding secara jujur (baik yang jadi lawan ataupun rekan satu tim si cheater) dan skill rating (SR) para gamer sama sekali tidak terpengaruh – tak sama seperti saat mereka kabur dari match.

Lalu buat para pemain curang, Kaplan menyampaikan bahwa ‘hukuman berat telah menanti mereka’. Sekali lagi, Blizzard tidak memaparkannya secara spesifik, tapi melihat reputasi sang developer, mereka sama sekali tak segan menjatuhkan ban. Jika pengembangannya berjalan lancar, pemblokiran ini akan menyebabkan cheater sama sekali tidak bisa menyelesaikan pertandingan.

Mungkin Anda sudah tahu, pemblokiran bukanlah satu-satunya strategi yang diambil Blizzard untuk membuat ekosistem permainan jadi lebih sehat. Sistem Looking For Group dan Endorsement, diluncurkan tepat tahun lalu, juga terbukti efektif mendorong gamer berinteraksi secara positif.

Masih berkaitan dengan developer update Overwatch, Jeff Kaplan sempat mambahas agenda peluncuran hero baru. Fans pasti tahu, pengenalan karakter anyar kali ini sedikit lebih terlambat dibanding sebelum-sebelumnya. Blizzard paham kondisi tersebut , dan meminta kita untuk bersabar menunggu sedikit lebih lama.

Hero [Overwatch] ke-31 akan mengagumkan. Dia akan segera tiba, jangan cemas. Kami membutuhkan sedikit lebih banyak waktu demi membuatnya lebih keren,” tutur Kaplan. Dalam pernyataannya, sang game director menggunakan kata ganti ‘he‘ saat menyebut si karakter.

Via DigitalTrends.