Acer Predator Helios 300 Resmi Mendarat di Indonesia, Tawarkan Value yang Sangat Baik untuk Gamer Maupun Kreator

Acer kembali memperkenalkan laptop gaming yang sangat menarik untuk pasar tanah air, yakni Predator Helios 300 (PH315-53). Menarik karena ia didukung oleh spesifikasi yang sangat mumpuni, tapi di saat yang sama dijual dengan harga yang terbilang kompetitif.

Banderol resmi perangkat ini dipatok di angka Rp26.999.000, dan sepintas itu jelas terdengar jauh dari kata terjangkau. Namun di tengah kelangkaan stok GPU seperti sekarang, membeli laptop gaming mungkin bisa menjadi keputusan yang lebih bijaksana daripada merakit PC.

Sentimen itulah yang saya dapatkan setelah mendengar testimoni Tara Arts, YouTuber gaming yang hadir dalam acara media hands-on Predator Helios 300. Saya tahu Tara Arts merupakan brand ambassador (BA) Predator Gaming, namun ketika ia mulai mengaitkan value yang ditawarkan laptop ini dengan fakta bahwa harga kartu grafis di pasaran yang sedang di luar nalar, saya pun langsung mengangguk-angguk setuju.

Memangnya spesifikasi seperti apa yang bakal Anda dapatkan dengan modal 27 juta rupiah itu? Yang paling utama, prosesor 8-core/16-thread Intel Core i7-10870H dan GPU Nvidia GeForce RTX 3070 Max-Q. Kombinasi ini, menurut Tara Arts, sudah mampu menjalankan Cyberpunk 2077 di resolusi 1080p dengan setting rata kanan, dibantu oleh DLSS. Kalau Anda pernah memainkan Cyberpunk 2077, saya yakin Anda pasti tahu betapa beratnya game tersebut.

Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 16 GB dan SSD NVMe berkapasitas 512 GB. Angka-angka ini bisa dikatakan tentatif, sebab konsumen masih bisa menambahnya lebih jauh lagi berkat keberadaan 2 slot NVMe, 1 slot SATA, dan 2 slot RAM. Dalam posisi mentok alias endgame, Predator Helios 300 bisa menawarkan RAM 32 GB, SSD 2 TB, dan HDD 2 TB, dan ini pada dasarnya menjadikannya ideal untuk keperluan kreasi konten.

Tara Arts sendiri membenarkan pendapat bahwa laptop ini tak hanya cocok untuk gamer, melainkan juga untuk kalangan kreator. Tugas-tugas berat seperti render video 4K dapat diselesaikannya dengan cepat, dan semua itu dilakukan selagi perangkat tetap terasa dingin. Seperti yang kita tahu, ‘penyakit’ umum laptop adalah panas, terutama kalau spesifikasinya setinggi ini. Namun itu rupanya tidak berlaku untuk Predator Helios 300.

Rahasianya terletak pada sistem pendingin dua kipas yang sangat efisien, yang mampu memaksimalkan aliran udara selagi meminimalkan kebisingan. Tiap-tiap bilah kipasnya memiliki tebal cuma 0,1 mm, dan karena lebih tipis, otomatis jumlah bilahnya pun bisa diperbanyak di setiap unit kipas.

Selain tipis, bilah kipasnya juga mempunyai rancangan yang cukup unik yang mencakup tepi bergerigi, sayap kecil di ujung atas dan bawah, serta sirip melengkung di sepanjang bagian dalam setiap bilah. Hasilnya adalah peningkatan aliran udara hingga 45% jika dibandingkan dengan kipas biasa.

Pada kenyataannya, sistem pendingin yang lebih baik merupakan salah satu kelebihan seri Predator Helios ketimbang seri Predator Nitro kalau berdasarkan penjelasan Dimas Setyo selaku Presales Manager Acer Indonesia. Faktor pembeda lainnya meliputi material yang lebih bagus, serta layar yang lebih superior.

Benar saja, pada Predator Helios 300, superioritas layarnya sebenarnya sudah bisa diterka dari namanya. Perangkat ini mengemas panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 1080p dan refresh rate 300 Hz. Menurut Adrian Lesmono, Country Consumer Business Lead Nvidia untuk Indonesia, dengan refresh rate setinggi itu, otomatis laptop ini sudah bisa dimasukkan ke dalam standar esport, apalagi mengingat ia sudah didukung penuh oleh teknologi Nvidia Reflex yang akan semakin memangkas latensi lebih jauh lagi.

Sebagai referensi, refresh rate paling tinggi yang bisa kita dapatkan dari monitor gaming terkini sejauh ini adalah 360 Hz. Acer sebenarnya bisa saja menyematkan resolusi yang lebih tinggi, akan tetapi perpaduan resolusi 1080p dan refresh rate 300 Hz pada dasarnya merupakan indikasi bahwa fokus yang dituju adalah ranah gaming kompetitif.

Sekali lagi, banderol harga Rp26.999.000 itu relatif mahal, namun Tara Arts berpendapat bahwa value yang didapat cukup sepadan. Secara fisik, dimensi perangkat ini juga tergolong cukup ringkas, dengan tebal 22,9 mm dan bobot 2,3 kg. Menurut Tara Arts, ukurannya pas untuk dibawa-bawa dan digunakan selama masa WFH alias “work from hanywhere“.

Premier League Gandeng Tencent untuk Adakan ePremier League China, Red Bull Kumite Digelar di London

Minggu lalu, ada beberapa berita menarik di ranah esports. Salah satunya, Premier League baru saja menggandeng Tencent dan EA untuk menggelar ePremier League China. Sementara itu, Riot Games bekerja sama Uniqlo untuk merilis koleksi kaos bertema League of Legends. Thrustmaster juga baru saja meluncurkan setir replika dari Ferrari F1.

Premier League Gandeng Tencent untuk Gelar ePremier League China

Premier League mengumumkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan Tencent Sports, Tencent Esports, dan EA Sport untuk mengadakan ePremier League China. Turnamen itu akan dimulai pada 28 April 2021 sampai 15 Mei 2021. Turnamen tersebut akan menjadi ePremier League pertama yang digelar di luar Inggris. Dalam turnamen itu, masing-masing tim di Premier League akan diwakili oleh dua orang asal Tiongkok: seorang gamer profesional dan seorang kreator konten, lapor The Esports Observer. Kompetisi ePremier League ini akan disiarkan di platform video milik Tencent dan ditayangkan secara live di DouYu dan Huya.

Thrustmaster Meluncurkan Setir Replika Ferrari F1

Minggu lalu, Thrustmaster meluncurkan SF1000 Edition Wheel Add-on, setir replika dari setir yang digunakan oleh Charles Leclerc dan Sebastian Vettel pada 2020 Ferrari F1. SF1000 dilengkapi dengan 11 tombol, 7 encoders, dan 2 thumbwheels, yang fungsinya bisa diatur sesuai selera pengguna. SF1000 juga dilengapi dengan layar sebesar 4,3 inci, yang akan menampilkan berbagai informasi , seperti suhu ban, gears, serta penggunaan bahan bakar dan energi. SF1000 sudah tersedia di Eropa saat ini. Sementara di Asia Pasifik, ia baru akan tersedia pada 18 Mei 2021. Penjualan global akan dimulai pada 26 Agustus 2021.

Setir replika dari Ferrari F1 buatan Thrustmaster. | Sumber: Motor1

Thrustmaster dan Ferrari telah bekerja sama selama 10 tahun terakhir. Dan peluncuran SF1000 akan memperkuat hubungan antara keduanya. Sebelum ini, Thustmaster juga mendukung 2021 Ferrari Esports Series. Kompetisi sim racing itu akan dimulai pada 5 April 2021. Sim racer yang berhasil keluar jadi juara akan mewakili Ferrari dalam kompetisi sim racing, menurut laporan Motor1.

Red Bull Kumite 2021 Bakal Diadakan di London

Red Bull Kumite akan diadakan di London, Inggris. Pada Sabtu, 22 Mei 2021, Guilty Gear Strive akan menjadi game yang diadu. Sementara pada hari Mingu, 23 Mei 2021, Red Bull Kumite akan menampilkan pertandingan antara 16 pemain Street Fighter V terbaik. Red Bull Kumite pertama kali diadakan di Paris, Prancis. Dan selama 3 tahun, pada 2015-2018, turnamen itu selalu digelar di Prancis. Pada 2019, lokasi Red Bull Kumite baru dipindahkan ke Jepang, sebagai penghormatan pada developer di balik Street Fighter, lapor Bleeding Cool. Red Bull Kumite mendapatkan dukungan ASTRO Gaming sebagai peripheral partner dan AOC sebagai monitor partner.

Uniqlo Bakal Rilis Koleksi Kaos Bertema League of Legends

Riot Games baru saja mengumumkan kerja sama dengan Uniqlo. Dengan ini, Uniqlo akan meluncurkan beberapa kaos bertema League of Legends. Kaos-kaos itu akan menampilkan berbagai gambar a la Runeterra, termasuk Poros, Summoners Rift, dan K/DA, girlband virtual yang didasarkan pada karakter di League of Legends, menurut laporan Dot Esports.

Menurut Ryan Crosby, Head of Entertainment Marketing and Consumer Products, Riot Games, alasan Uniqlo terpilih untuk menjadi rekan Riot adalah karena mereka punya dedikasi dalam menciptakan pakaian yang unik. Dalam beberapa tahun belakangan, Riot memang aktif untuk bekerja sama dengan sejumlah merek fashion, termasuk Louis Vuitton dan A Bathing Ape. Selain itu, mereka juga meluncurkan koleksi merchandise mereka sendiri.

Acer Bakal Gelar Predator Sim Racing Cup 2021

Acer mengumumkan rencana mereka untuk menggelar turnamen sim racing baru, yaitu Predator Sim Racing Cup 2021. Kompetisi itu dibuka untuk umum, dengan tujuan mencari sim racer berbakat dan membuat semakin banyak orang kenal dengan sim racing. Secara total Predator Sim Racing akan menawarkan total hadiah sebesar US$50 ribu.

Menurut laporan The Esports Observer, Predator Sim Racing Cup akan diadakan di Arab Saudi, Belanda, Denmark, Inggris, Irak, Italia, Jerman, Kuwait, Mesir, Norwegia, Oman, Polandia, Prancis, Qatar, Rusia, Republik Ceko, Slovakia, Spanyol, Swedia, Turki, Ukraina, dan Uni Emirat Arab. Para pemenang kompetisi nasional akan bisa melaju ke turnamen tingkat internasional.

Acer Nitro 5 (AN515-56) Resmi, Laptop Gaming dengan Intel Core Generasi Ke-11 Seri H

Acer telah meluncurkan Nitro 5 (AN515-56), diklaim sebagai laptop gaming pertama di Indonesia yang ditenagai prosesor Intel Core generasi ke-11 Tiger Lake seri H. Nitro 5 model 2021 ini dibanderol Rp12.999.000 dengan konfigurasi Intel Core i5-11300H, GPU NVIDIA GeForce GTX 1650, RAM 8GB DDR4 3200 MHz yang dapat di-upgrade hingga 64GB DDR4, dan penyimpanan SSD 512GB PCIe Gen 4.

Laptop gaming ini juga memiliki sepasang slot SSD M.2 PCIe dan sebuah slot SATA yang memungkinkan pengguna untuk memperluas kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Selain itu, Nitro 5 mendapatkan panel dengan refresh rate tinggi 144Hz dan memiliki RGB keyboard 4 zona. Serta, sudah dilengkapi dengan fitur mutakhir seperti Thunderbolt 4, WiFi 6 AX201 (802.11ax), dan Killer Ethernet E2600 untuk meningkatkan stabilitas dan kinerja jaringan.

Acer merupakan brand teknologi yang selalu berkomitmen untuk menghadirkan inovasi kepada para pelanggan setianya. Di Acer, kami menggabungkan teknologi dan masukan dari pelanggan untuk penuhi kebutuhan akan perangkat gaming yang bisa diandalkan tidak hanya bermain game, tapi juga untuk sekolah, bekerja dan membuat konten. Acer Nitro 5 hadir sebagai jawaban atas kebutuhan tersebut, terutama para gamer yang menginginkan perangkat gaming dengan spesifikasi kelas atas dan performa terbaik,” ujar Herbet Ang – President Director Acer Indonesia.

Acer-Nitro-5-3

Acer Nitro 5 hadir dengan layar IPS 15,6 inci beresolusi FHD, cukup besar untuk bermain game dan bekerja multitasking. Teknologi layar pada Nitro 5 mengalami peningkatan, dengan refresh rate tinggi 144Hz dan waktu respons 3ms. Angka-angka ini berperan penting saat bermain game-game kompetitif dan tingkat kecerahan juga ditingkatkan menjadi 300 nit.

Desain eksterior juga mendapat penyegaran, sambil tetap mempertahankan ciri khasnya, dengan balutan warna merah untuk sirip di bagian belakang laptop. Di balik keyboard terdapat backlit RGB dengan 4 zona yang dapat diatur sehingga laptop dapat mempertahankan aksen gaming secara keseluruhan dan memperkaya pengalaman gaming yang lebih imersif.

Acer-Nitro-5-2

Seperti generasi sebelumnya, Acer Nitro 5 sudah dilengkapi dengan NitroSense, sebuah aplikasi untuk memantau kinerja dan mengatur sistem. Hanya melalui satu sentuhan tombol hotkey, pengguna bisa melihat suhu komponen, kinerja loading, penggunaan daya, pengaturan kecepatan kipas hingga pengaturan RGB backlit keyboard.

Kenyamanan gaming ini dimaksimalkan dengan solusi termal inovatif guna efisiensi pendinginan lebih baik, bahkan dalam kondisi beban kerja yang berat. Nitro 5 dilengkapi sistem pendingin kipas ganda yang memanfaatkan port intake yang ditempatkan secara strategis dan empat ventilasi hawa panas guna mencapai peningkatan keseluruhan sebesar 25% dalam hal kinerja termal, dibandingkan model sebelumnya. Sistem ini dioptimalkan lebih lanjut oleh teknologi CoolBoost yang mampu meningkatkan kecepatan kipas sebesar 10% dan pendinginan CPU/GPU sebesar 9%.

Sebagai informasi tambahan, menyambut Grand Final APAC Predator League 2020/21, Acer Predator memberikan berbagai promo menarik khusus untuk para gamer di Indonesia. Di mana setiap pembelian Nitro 5 (AN515-56) di bundle dengan Nitro Gaming Headset senilai Rp700.000 dan juga setiap pembelian produk laptop, desktop, dan monitor gaming lainnya bisa mendapatkan cashback up to Rp500.000. Periode promo berlaku dari 20 Februari hingga 30 April 2021.

Acer Predator Triton 300 SE Sajikan Performa Gaming yang Mumpuni dalam Kemasan ala Laptop Bisnis

Seperti halnya Asus maupun Lenovo, Acer juga memperkenalkan sederet laptop baru di CES 2021. Namun satu yang paling memikat menurut saya adalah Acer Predator Triton 300 SE. Lucunya, ketimbang harus tampil heboh agar mengundang banyak perhatian, daya tarik Predator Triton 300 SE justru terletak pada sisi minimalisnya.

Dalam keadaan tertutup, mungkin tidak akan ada yang mengira bahwa laptop ini merupakan laptop gaming. Bahkan saat sudah dibuka pun, Anda mungkin masih akan menganggapnya sebagai laptop biasa sebelum akhirnya sadar bahwa keyboard-nya dilengkapi backlight RGB. Dengan penampilan serba logam yang seelegan itu, Predator Triton 300 SE semestinya bisa menarik perhatian para pebisnis profesional yang hobi bermain game.

Berbeda dari Predator Triton 300, laptop ini punya wujud yang lebih ringkas. Tebalnya cuma 17,9 mm, dan bobotnya tidak lebih dari 1,7 kg. Ukuran layar IPS-nya juga lebih kecil di angka 14 inci, tapi masih dengan resolusi 1080p dan refresh rate 144 Hz. Pada samping kiri dan kanannya, Anda bisa menjumpai beragam port, mulai dari Thunderbolt 4, USB 3.2 Gen 2, sampai port HDMI.

Sebagai laptop keluaran tahun 2021, jeroannya sudah pasti menggunakan komponen-komponen yang terbaru. Pada konfigurasi termahalnya, Predator Triton 300 SE mengandalkan prosesor Intel Core i7-11375H yang memiliki boost clock 5 GHz plus GPU RTX 3060 versi laptop yang baru Nvidia umumkan belum lama ini. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM dengan kapasitas maksimum 24 GB dan SSD sebesar 1 TB.

Satu detail yang belum Acer ungkap sejauh ini adalah kapasitas baterai yang tertanam di Predator Triton 300 SE, akan tetapi mereka menargetkan masa pakai selama 10 jam per charge – tentu saja bukan untuk dipakai gaming, dan cukup rasional untuk standar laptop dengan layar FHD.

Rencananya, Acer bakal melepas Predator Triton 300 SE ke pasaran mulai bulan Februari. Di Amerika Serikat, harganya dibuka di angka $1.400, akan tetapi Acer tidak merincikan seperti apa spesifikasi yang ditawarkan varian termurahnya tersebut. Buat yang mendambakan laptop gaming ringkas dengan gaya industrial yang simpel, doakan saja Acer bisa segera mendatangkannya ke tanah air.

Sumber: The Verge.

Acer Meluncurkan Tiga Perangkat True Wireless Stereo Terjangkau

Saat tren smartphone tanpa konektor jack audio 3.5mm dimulai, awalnya banyak para penikmat musik maupun audiophile menyesalkan keputusan tersebut. Namun siapa sangka, inovasi dari perangkat audio dengan teknologi True Wireless Stereo (TWS) sangat digemari banyak orang.

Tingginya minat konsumen terhadap perangkat TWS membuat banyak produsen elektronik ikut merilis aksesori audio tanpa kabel tersebut dan yang terbaru ialah Acer. Salah satu vendor PC terbesar di dunia asal Taiwan itu telah meluncurkan tiga perangkat True Wireless Stereo.

Dua TWS di bawah merek Acer langsung dengan tampilan dan fitur yang identik dan satu versi yang paling premium menggunakan merek Gateway (GAHR012). Sebagai informasi, Gateway merupakan perusahaan elekronik asal Amerika Serikat yang telah diakuisisi oleh Acer.

Kesamaan yang dimiliki oleh ketiga TWS Acer terbaru ini adalah memiliki charging case yang menyuguhkan total waktu dengar hingga 28 jam. Di luar case, tiap earbud dapat bertahan hingga 4 jam dan isi ulang case-nya membutuhkan waktu satu setengah jam.

TWS Gateway (GAHR012) ini dijual dengan harga INR 3.500 di India atau sekitar Rp674 ribuan. Tampilannya mirip Apple AirPods Pro, earbud dan charging case-nya berwarna dengan warna putih dengan desain in-ear monitoring.

Earbud-nya memiliki driver berukuran 9mm, dibekali konektivitas Bluetooth 5.0, memiliki sertifikasi IPX4, dan charging case-nya dilengkapi port USB Type-C untuk pengisian daya. Bagian luar earbud memiliki sensor untuk pintasan kontrol musik, juga berfungsi untuk memanggil asisten suara dari smartphone.

Beralih ke TWS Acer GAHR10 dan GAHR11, keduanya mengusung desain yang identik dan dibanderol dengan harga terjangkau yakni INR 2.500 atau Rp480 ribuan. Menariknya, TWS Acer GAHR011 hadir dengan dock untuk charging case-nya yang dilengkapi kabel USB-C dan USB-A.

Artinya, dock tersebut bisa dihubungkan ke laptop atau power bank untuk mengisi charging case TWS Acer GAHR011 secara nirkabel. Keduanya TWS Acer menggunakan driver audio 8mm dan memiliki konektivitas Bluetooth 5.1.

Sumber: GSMArena

Acer Umumkan Tiga Monitor Gaming Terbarunya, Pertama Dengan Port HDMI 2.1

Acer telah mengumumkan tiga monitor gaming baru yang nantinya akan dipamerkan di CES 2021 dan akan tersedia mulai bulan Mei mendatang. Dari segi spesifikasi, produk yang paling menonjol ialah Acer Nitro XV28. Sebuah monitor gaming berukuran 28 inci dengan panel IPS beresolusi 4K dan punya refresh rate 144Hz dengan fitur FreeSync Premium.

Nitro XV28 juga merupakan monitor gaming pertama dari Acer yang dilengkapi port HDMI 2.1. Standar baru konektor High Definition Multimedia Interface ini menawarkan dukungan konten game hingga resolusi 4K pada 120fps dengan fitur variable refresh rate (VRR).

Dengan spesifikasi tersebut, Acer Nitro XV28 tak hanya bakal memikat para gamer PC. Namun juga siap memanjakan pemilik konsol PlayStation 5 atau Xbox Series X. Hal ini sejalan dengan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home yang menambah jam produktif setiap orang dan dorongan bermain game merupakan salah satu hiburan yang paling diminati.

Untuk kelengkapan konektivitasnya, monitor gaming ini meliputi dua port HDMI versi terbaru 2.1, satu DisplayPort, satu port USB Type-C yang mampu mengisi daya 65W PD, empat port USB Type-A 3.0, dan sebuah port USB Type-B. Acer menjual Nitro XV28 dengan harga US$899 atau sekitar Rp12,6 jutaan.

PSX_20210108_161453

Selanjutnya ialah Acer Predator XB27, monitor gaming 27 inci ini menggunakan panel IPS beresolusi QHD dengan kapabilitas HDR400. Hal ini berarti layar monitor ini kompatibel dengan HDR level terendah dengan tingkat kecerahan maksimum 400 nit yang mana masih sebetulnya kurang cerah.

Panel yang digunakan Acer Predator XB27 memiliki refresh rate native 240Hz dan mendukung sampai 275Hz dengan overclocking, serta memiliki response time hanya 0,5ms. Juga dilengkapi modul Nvidia G-Sync dengan fitur Nvidia Reflex Latency Analyzer yang berguna untuk membantu para gamer secara akurat mengukur dan mengoptimalkan latensi dari mouse, layar, dan PC gaming mereka.

Kelengkapan konektivitasnya meliputi dua port HDMI, satu DisplayPort, tiga port USB Type-A 3.0, satu port USB Type-A 2.0, dan port USB Type-B. Acer Predator XB27 akan dijual seharga US$1.099 atau Rp15,4 jutaan.

PSX_20210108_161508

Terakhir Acer Predator XB32 yang dibanderol US$1.199 atau Rp16,8 jutaan. Monitor gaming 4K dengan panel IPS berukuran 31,5 inci ini kompatibel dengan G-Sync, memiliki refresh rate native 144Hz, dan mendukung HDR400. Konektivitasnya meliputi dua port HDMI, satu DisplayPort, satu port USB Type-C dengan pengisian 65W PD, empat port USB Type-A 3.0, dan port USB Type-B untuk memberi daya.

Sumber: TheVerge

Acer Luncurkan Jajaran Laptop dan Perangkat Desktop dengan Prosesor Intel Generasi ke-11

Menyusul kehadiran Acer Swift 3X belum lama ini, Acer akhirnya menyingkap secara resmi jajaran laptop dan perangkat desktop terbarunya yang dibekali prosesor Intel generasi ke-11 untuk pasar Indonesia. Portofolio lengkap ini tentu dimaksudkan supaya konsumen bisa memiliki banyak pilihan untuk disesuaikan dengan kebutuhan maupun budget-nya.

Acer cukup berbangga menjadi salah satu brand pertama di Indonesia yang meluncurkan jajaran lengkap laptop dan perangkat desktop generasi terbaru ini. Sepintas kesannya memang cuma sebatas penyegaran spesifikasi, tapi kalaupun Anda beranggapan demikian, setidaknya penyegaran tersebut bisa berujung pada peningkatan performa yang signifikan.

Acer Aspire 5 Slim / Acer
Acer Aspire 5 Slim / Acer

Di titik yang paling terjangkau, ada Aspire 5 Slim (A514-54) yang ditawarkan dengan harga mulai Rp8.999.000. Wujudnya ringkas dan cukup trendi, dan tentu saja ia mengunggulkan prosesor Intel Core i5 atau i7 generasi ke-11, lengkap beserta chip grafis Intel Iris Xe yang mumpuni.

Satu nilai jual tambahan model entry-level ini adalah kemudahan untuk meng-upgrade RAM beserta storage-nya, sehingga konsumen bisa sedikit memperpanjang umur perangkat ketika dibutuhkan.

Acer Swift 3 Infinity 3 / Acer
Acer Swift 3 Infinity 3 / Acer

Naik ke rentang harga 12 jutaan, ada Swift 3 Infinity 3 (SF314-59) yang dibanderol mulai Rp12.499.000. Model ini sangat ringkas dengan ketebalan hanya 15,95 mm, dan bobotnya juga tidak lebih dari 1,2 kg berkat penggunaan material magnesium dan aluminium pada rangkanya.

Berbeda dari seri Aspire tadi, Swift 3 Infinity 3 sudah mengantongi sertifikasi Intel Evo, dan itu berarti baterainya tahan lama (hingga 16 jam pemakaian), serta dapat diisi ulang dengan cepat (30 menit charging sudah cukup untuk menenagai laptop selama sekitar 4 jam).

Acer Swift 3 Air 3 / Acer
Acer Swift 3 Air 3 / Acer

Di atasnya lagi ada Swift 3 Air 3 (SF313-53) yang dijual dengan harga mulai Rp13.499.000. Menurut saya pribadi, model ini adalah yang paling menarik bagi kalangan fotografer. Pasalnya, ia mengemas layar dengan aspect ratio 3:2, aspect ratio yang mungkin paling umum digunakan oleh fotografer profesional. Di samping itu, tentu saja layar yang lebih panjang secara vertikal juga ideal untuk membaca dokumen atau browsing secara umum.

Acer tidak lupa mengklaim bahwa daya tahan baterainya sekitar 1,4x lebih lama daripada laptop lain di kelasnya (kurang lebih hingga 18 jam pemakaian). Sertifikasi Intel Evo lagi-lagi menjadi poin yang hendak disoroti, dan sertifikasi ini ternyata juga mencakup kelebihan-kelebihan yang mungkin cukup sepele, seperti misalnya proses wake from sleep yang instan (kurang dari satu detik).

Acer Swift 3X / Acer
Acer Swift 3X / Acer

Beralih ke kalangan videografer, kandidat yang pas buat mereka adalah Swift 3X (SF314-510G) yang sebelumnya sudah pernah kita bahas. Dengan harga mulai Rp13.499.000, model ini unik karena ia dibekali kartu grafis diskret Intel Iris Xe Max yang bisa diandalkan untuk memuluskan proses penyuntingan video menggunakan Adobe Premiere, serta siap dipakai untuk bermain game macam GTA V secara lancar di waktu senggang.

Keunggulan lain Swift 3X adalah kehadiran pipa pendingin ganda beserta kipas yang ukurannya lebih besar daripada biasanya. Secara umum, sistem pendingin yang optimal bisa diartikan bahwa performa laptop bisa tetap konsisten dalam jangka waktu yang lebih lama, alias tidak cepat anjlok akibat suhu yang terlalu tinggi.

Acer Swift 5 Antimicrobial / Acer
Acer Swift 5 Antimicrobial / Acer

Di antara semua laptop baru Acer ini, mungkin yang bakal paling mencuri perhatian adalah Swift 5 Antimicrobial (SF514-55TA). Pasalnya, ia bisa dibilang yang paling relatable dengan kondisi kita sekarang: Acer melapisi seluruh permukaannya, bahkan sampai ke engsel dan karet kakinya, dengan lapisan silver-ion yang diklaim mampu mereduksi mikrob hingga 99,9%, dan sudah lulus uji sertifikasi ISO.

Semuanya tentu tanpa melupakan aspek-aspek penting dari laptop itu sendiri. Pada kenyataannya, Swift 5 Antimicrobial adalah yang paling ringkas di sini, dengan tebal hanya 14,95 mm dan bobot 1 kilogram. Harganya memang juga yang paling mahal, start di Rp16.499.000.

Acer Aspire C24 / Acer
Acer Aspire C24 / Acer

Buat konsumen yang sedang mencari perangkat desktop, Acer menghadirkan desktop all-in-one Aspire C22 (C22-1650) dan Aspire C24 (C24-1651). Keduanya sama-sama mengemas rasio layar ke bodi yang tinggi di angka 92%, dan bezel layarnya juga sangat tipis di 3,7 mm. Perbedaan antara keduanya tentu ada di ukurannya, C22 dengan bentang diagonal layar 22 inci, C24 dengan bentang diagonal 24 inci, tapi sama-sama beresolusi 1080p.

Kedua model Aspire C Series hadir dengan RAM dan storage yang upgradeable, sekali lagi supaya ia bisa tetap relevan dalam jangka waktu yang lebih panjang. Acer saat ini sudah menjual Aspire C22 dengan harga Rp8.299.000, sedangkan Aspire C24 dibanderol mulai Rp15.799.000.

Porsche Design Acer Book RS / Acer
Porsche Design Acer Book RS / Acer

Terakhir, ada perangkat yang paling istimewa, yakni Porsche Design Acer Book RS (AP714-51GT) yang akan dijual dalam jumlah terbatas. Kolaborasi pertama antara Acer dan Porsche Design ini tentu saja hadir dengan desain yang sangat premium, misalnya saja cover depannya, yang dibalut material serat karbon ala mobil-mobil sport.

Meski sasisnya terbuat dari logam secara menyeluruh, bobot perangkat ini cuma berada di kisaran 1,2 kg, dan tebalnya pun tidak lebih dari 15,99 mm. Layarnya sendiri merupakan panel sentuh 14 inci dengan dukungan 100% spektrum warna sRGB, serta lapisan kaca Gorilla Glass Antimicrobial. Laptop ini akan dibundel bersama Porsche Design Acer Mouse RS dan Travel Pack RS, dan dibanderol mulai Rp42.999.000.

Acer saat ini sudah menerima pemesanan seluruh perangkat di atas lewat online store resminya, maupun official store-nya di sejumlah platform e-commerce. Seluruh paket penjualannya akan dilengkapi dengan software Office Home and Students 2019 dengan lisensi seumur hidup.

Acer Swift 3X dengan Prosesor Intel Generasi ke-11 Kini Sudah Tersedia di Indonesia

Peluncuran prosesor Intel generasi ke-11 pada bulan September lalu menandai munculnya deretan laptop baru yang lebih superior dari segala aspek. Beberapa di antaranya sudah mendarat di tanah air, salah satunya Acer Swift 3X.

Secara teknis, Acer Swift 3X (SF314-510G) ini datang mengusung prosesor Intel Core i5-1135G7 yang memiliki 4-core dan 8-thread, dengan base clock 2,4 GHz dan boost clock 4,2 GHz. Prosesor tersebut ditemani oleh RAM LPDDR4 8 GB dan SSD tipe NVMe berkapasitas 512 GB.

Namun yang lebih istimewa adalah, Swift 3X turut dibekali dengan Intel Iris Xe Max, chip grafis diskret perdana Intel yang diyakini memiliki performa setara laptop gaming. Spesifiknya, hasil pengujian internal Intel menunjukkan bahwa untuk urusan gaming, kinerja Iris Xe bahkan mampu mengungguli Nvidia MX350 maupun chip Radeon bawaan Ryzen 7 4800U.

Performa gaming yang oke pada dasarnya dapat mengindikasikan bahwa laptop ini juga mumpuni untuk keperluan kreasi konten. Demi memastikan agar performa Swift 3X bisa konsisten, Acer tak lupa melengkapinya dengan pipa pendingin ganda dan kipas yang berukuran cukup besar, sekaligus yang dapat diatur kecepatannya sesuai dengan skenario penggunaan – ada tiga mode yang bisa dipilih, yaitu Silent, Normal, dan Performance.

Layar milik Swift 3X merupakan panel IPS 14 inci dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Tingkat kecerahan maksimumnya tercatat di 340 nit, sedangkan rentang warnanya mencapai 72% NTSC. Perlu diingat, layar ini bukanlah touchscreen.

Penggunaan prosesor Intel generasi ke-11 juga berarti konsumsi energi Swift 3X sangat efisien. Dalam sekali pengisian, baterainya diperkirakan dapat bertahan sampai sekitar 16 jam pemakaian. Fast charging turut menjadi salah satu fitur unggulan; pengisian selama 30 menit saja cukup untuk memberi daya tahan baterai setara 4 jam penggunaan. Semua itu dikemas dalam sasis magnesium yang kokoh sekaligus ringan dengan bobot hanya 1,3 kg.

Saat ini Acer Swift 3X (SF314-510G) sudah dapat dipesan secara online melalui Acer eStore maupun JD.ID dengan harga mulai Rp13.499.000 untuk varian Core i5 – tersedia pula varian Core i7 yang lebih mahal tapi statusnya masih out of stock. Selama periode pre-order yang berlangsung sampai 30 November 2020, Acer juga menawarkan promo menarik berupa cashback sebesar Rp500.000.

Juga sangat menarik adalah bonus software Office Home & Student 2019 yang sudah pre-installed pada Swift 3X senilai Rp1.799.000 yang dapat digunakan seumur hidup.

Acer Perkenalkan Desktop PC ConceptD 300 Sekaligus Perbarui Spesifikasi Laptop ConceptD 7

Acer memperkenalkan segudang produk baru belum lama ini, salah satunya dari lini ConceptD yang ditujukan untuk para kreator konten, baik yang masih kelas amatir maupun yang sudah di taraf profesional. Total ada tiga produk anyar dari lini Acer ConceptD, yakni desktop ConceptD 300 dan laptop ConceptD 7 beserta ConceptD 7 Pro.

Kita mulai dari ConceptD 300 dulu, yang berhasil mencuri perhatian saya berkat desainnya yang sangat elegan. Bodinya putih bersih khas lini ConceptD, dengan aksen warna hitam pada grille bagian depannya. Tambahan panel kayu di bagian atasnya membuat desainnya secara keseluruhan tampak timeless.

Secara teknis, ConceptD 300 masuk kategori mid-tower dengan volume 18 liter, cukup ringkas untuk ditempatkan di atas meja – mempunyai PC dengan desain secantik ini tentu akan terasa sia-sia kalau harus disembunyikan di bawah meja. Kebetulan panel depannya turut dilengkapi slot SD card, yang pastinya bakal semakin memudahkan workflow.

Konsumen juga tidak perlu khawatir keberadaannya di atas meja bakal mengganggu konsentrasi, sebab tingkat kebisingannya diklaim kurang dari 40 dBA, atau setara dengan kondisi di ruang perpustakaan. Namun yang lebih penting tentu saja adalah bagaimana PC ini dapat mengakomodasi keperluan kreasi konten lewat kinerjanya yang mumpuni.

Hal itu diwujudkan berkat penggunaan prosesor Intel Core i7 generasi ke-10, GPU Nvidia GeForce RTX 3070, RAM DDR4 64 GB 2666 MHz, SSD NVMe 1 TB dan HDD 4 TB. Berdasarkan pengujian yang dilakukan oleh banyak reviewer, RTX 3070 terbukti mempunyai performa setara atau bahkan melampaui RTX 2080 Ti, yang sendirinya sudah menjadi andalan banyak kalangan profesional. Bonusnya tentu saja PC ini siap dipakai untuk gaming dalam resolusi 4K sekalipun.

Beralih ke ConceptD 7 dan ConceptD 7 Pro, di sini Acer telah melakukan penyegaran agar spesifikasinya makin bertenaga sekaligus makin optimal berkat sistem pendingin baru. Keduanya sama-sama ditenagai prosesor Intel Core i7 generasi ke-10, dan letak perbedaan utamanya adalah pada kartu grafis yang digunaka: ConceptD 7 dengan RTX 2080 Super Max-Q, sedangkan ConceptD 7 Pro dengan Quadro RTX 5000 Max-Q pada varian termahalnya.

Namun salah satu faktor yang selalu menjadi daya tarik utama lini ConceptD selama ini adalah layar dengan reproduksi warna yang sangat akurat. Baik pada ConceptD 7 maupun ConceptD 7 Pro, panel yang digunakan adalah panel IPS 15,6 inci dengan resolusi 4K dan dukungan 100% spektrum warna Adobe RGB. Lebih lanjut, validasi dari Pantone pada dasarnya menjamin bahwa layar kedua laptop ini benar-benar bisa diandalkan dalam konteks profesional.

Ketiga produk ini kabarnya bakal tersedia di tanah air, tapi masih belum dipastikan kapan dan berapa harganya. Sebagai referensi, Acer ConceptD 300 dihargai mulai 1.299 euro di dataran Eropa (± Rp22,4 jutaan), sedangkan ConceptD 7 dan ConceptD 7 Pro masing-masing mulai 2.899 euro (± Rp50,1 jutaan) dan (± Rp63,9 jutaan).

[Review] ACER Swift 3 SF314-42: Ryzen 5 4500U Dalam Dimensi Tipis yang Indah

Seri Swift dari Acer memang memiliki badan yang cukup ramping. Namun, yang baru kali ini adalah penggunaan prosesornya yang lain dari lini lainnya. Saat ini, saya sudah kedatangan laptop Acer Swift 3 yang menggunakan prosesor Ryzen 5 4500u. Prosesor yang satu ini juga baru diluncurkan pada tahun 2020.

Nama lengkap dari laptop tipis ini adalah Acer Swift 3 SF314-42. Dengan memiliki badan yang tipis, laptop ini juga memiliki bobot yang ringan. Yang pasti, dengan 1,2 kg saja tidak akan membuat punggung sang pemilik kesakitan. Dimensi yang dibawa juga lebih ramping dibandingkan dengan laptop 14 inci yang ada di pasaran.

ACER Swift 3

Hal yang cukup menarik adalah janji dari Acer pada Swift 3 versi AMD ini. Acer menjanjikan daya tahan baterai yang sangat panjang, yaitu 10 jam. Hal ini salah satunya bisa dicapai berkat kebutuhan daya dari AMD Ryzen 5 4500u yang cukup kecil, yaitu dengan TDP 15 watt saja.

Spesifikasi lengkap dari Acer Swift 3 yang saya dapatkan adalah sebagai berikut

Prosesor AMD Ryzen 5 4500U 6 core 2,3 GHz Turbo 4 GHz
GPU AMD Radeon Graphics (6 core) 1,5 GHz
RAM 8 GB LPDDR4
Storage SK Hynix M.2 NVMe PCI-e Gen 3 512 GB
Layar 14 inci 1920×1080 IPS
WiFi 802.11 ax atau WiFi 6
Bobot 1,2 kg
Sistem operasi Windows 10 64 Bit
Dimensi 323 x 218 x 15.95 mm
Baterai 3 cell 48 Wh

Spesifikasi yang diambil dari CPU-Z adalah sebagai berikut

Unboxing

Perlengkapan inilah yang didapat dari paket penjualan Acer Swift 3. Sayang memang, steker yang didapat bukanlah standar Indonesia. Jadi, pengguna harus membeli sebuah konverter lagi agar bisa mengisi baterai pada laptop ini.

ACER Swift 3 - Charger

Desain

Badan yang kokoh dari Acer Swift 3 saya sudah rasakan semenjak mengeluarkannya dari kotak paket penjualan. Hal tersebut disebabkan oleh bahan aluminium yang digunakan pada laptop tipis ini. Warna perak yang digunakan juga menggambarkan bahan dasar yang digunakan untuk casing-nya.

ACER Swift 3 - Kanan

Layar yang digunakan pada Acer Swift 3 menggunakan jenis IPS. Resolusi dari layar tersebut adalah 1920×1080 dengan dimensi 14 inci. Dengan bingkai yang tipis, membuat dimensi dari Swift 3 menjadi seperti laptop dengan layar 13,3 inci. Layarnya sendiri sangat nyaman digunakan untuk menonton video dengan resolusi full HD.

ACER Swift 3 - Keyboard layoyt

Keyboard yang digunakan pada Acer Swift 3 cukup nyaman untuk digunakan. Saat digunakan, tombolnya yang cukup besar membuat jari tangan saya pas saat menekannya. Keyboard ini sendiri juga sudah memiliki LED backlight yang sangat membantu saat mengetik di ruang dengan cahaya yang rendah. Touchpad yang ada pada bagian bawah keyboard-nya juga nyaman dan responsif saat digunakan.

ACER Swift 3 - Sisi Kiri

Pada sisi kanannya akan ditemukan sebuah audio port 3,5 mm, USB 2.0, LED indikator, serta Kenshington lock. Pada sisi kirinya ditemukan port untuk mengisi daya, USB-C, HDMI, serta USB 3.2. Tidak ditemukan adanya reader untuk microSD pada laptop ini sehingga pengguna harus membelinya secara terpisah.

Pengujian

Acer Swift 3 menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 4500U yang baru diluncurkan pada tahun 2020 ini. Dengan kecepatan 2,3 GHz, prosesor enam inti dan enam thread ini bisa berjalan di kecepatan 4 GHz dalam kondisi tertentu. TDP-nya sendiri di-rating pada 15 watt. Dengan proses pabrikasi 7 nm juga membuatnya tidak menghasilkan panas yang berlebih.

AMD Ryzen 5 4500U sendiri menggunakan GPU terintegrasi yang saat ini dinamakan sebagai AMD Radeon Graphics. Dengan menggunakan 6 core, GPU ini juga dikenal dengan nama Vega 6. GPU terintegrasi ini ternyata juga memiliki kinerja yang cukup untuk menjalankan game-game yang ringan seperti Valoran dan CS: GO.

ACER Swift 3 - 04

Jika dipakai untuk bekerja, maka laptop ini sudah tidak usah diragukan lagi. Software office dan editing seperti Microsoft Office dan Adobe Photoshop juga membutuhkan hardware acceleration dari kartu grafis. AMD Radeon Graphics yang memiliki clock 1,5 GHz ini tentu sudah lebih dari cukup dalam membantu meningkatkan kinerja dari software-software tersebut.

RAM yang digunakan pada laptop ini adalah LPDDR4 dengan kapasitas 8 GB. Jika kita lihat dari deteksi CPU-Z, Acer Swift 3 sudah menggunakan mode Dual Channel. Sayangnya, kapasitas RAM pada laptop ini sudah tidak bisa lagi ditambahkan. Jadi jika menginginkan kapasitas yang lebih besar, Anda harus berkonsultasi dulu dengan Acer apakah menyediakan varian lain dengan RAM lebih besar.

Pada pengujian kali ini, saya kembali membawa laptop dengan prosesor Ryzen 7 3700U dan hasil pengujian Acer Swift 3 dengan prosesor Ryzen 7 4700U. Mari kita lihat seberapa kencang kinerja dari Ryzen 5 4500U ini dibandingkan dengan sang pendahulu dan “kakaknya”. Berikut adalah hasil benchmark-nya.

Baterai

DailySocial menguji laptop yang satu ini berdasarkan berapa lama sebuah perangkat bisa menonton file video 1080p dengan container file MP4. Perlu diketahui bahwa tidak satu tes baterai pun yang mampu memberikan hasil yang sama dengan penggunaan sehari-hari. Hanya saja, sebuah riset pernah dilakukan untuk mengukur pemakaian sebuah laptop.

Hasilnya, untuk nonton video, laptop yang satu ini ternyata bisa bertahan selama 11 jam 30 menit. Tentu saja saat digunakan dalam menggunakan Office ringan, hasilnya bisa jadi lebih lama. Tetapi jika digunakan untuk melakukan rendering video dan bermain game, sepertinya akan lebih cepat habis.

ACER Swift 3 - 03

Acer juga menjanjikan pengisian baterai cepat pada Swift 3. Saya pun langsung mencoba janji tersebut setelah laptop mati dari pengujian baterai. Hasilnya, saya mendapatkan dari kondisi mati sekitar 6% ke 100% dengan waktu 1 jam 50 menit saja.

Verdict

Selama ini, laptop dengan dimensi yang ramping dan bobot yang ringan selalu menggunakan prosesor buatan Intel. Saat ini, Acer merupakan salah satu vendor laptop yang berhasil menelurkan lagi laptop dengan kinerja tinggi namun menggunakan prosesor dari AMD. Acer Swift 3 adalah nama dari laptop tersebut dan kembali menggunakan AMD Ryzen Mobile.

Kinerja yang ditawarkan oleh Acer Swift 3 yang menggunakan AMD Ryzen 5 4500u memang kencang. Dengan daya yang sama, kinerjanya bahkan mencapai 50% dari generasi pendahulunya. Hal tersebut menyebabkan performa laptop secara keseluruhan lebih baik dari sebelumnya. Kinerja game juga akan meningkat, walaupun akan tertahan oleh GPU terintegrasi yang digunakan.

Kinerja baterai yang digunakan pada Acer Swift 3 juga cukup memukau. Hal tersebut dikarenakan daya tahannya bisa melebihi 11 jam dari pengujian yang saya lakukan. Pengisian baterainya juga tidak terlalu lama, hanya sekitar dua jam saja untuk bisa dipakai selama seharian.

Acer Swift 3 dengan Ryzen 5 4500U dijual dengan harga Rp. 9.999.000. Sayang memang, versi Ryzen 7 4700U tidak dijual di Indonesia secara resmi. Walaupun begitu, dengan harga tersebut konsumen akan disajikan dengan kinerja yang tinggi dengan baterai yang tahan lama tanpa harus keberatan saat dibawa ke mana saja.

Sparks

  • Kinerja tinggi dengan AMD Ryzen 5 4500U
  • Daya tahan baterai yang sangat baik
  • Dimensi yang ramping dan tipis
  • Bobot yang ringan
  • Casing aluminium yang membuatnya terasa kokoh

Slacks

  • Absennya slot microSD
  • Tidak bisa menambah RAM
  • Tombol Power yang menyatu dengan keyboard membuat bisa tertekan secara tidak sengaja.