Memahami Impression: Definisi, Fungsi, Hingga Cara Meningkatkannya

Bila Anda adalah seorang digital marketer atau sering terlibat dalam kampanye, iklan, ataupun pembuatan konten di sosial media, Anda perlu memahami metrik-metrik yang berhubungan dengan hal itu. Dengan begitu, Anda dapat mengetahui apa saja yang menjadi penilaian keberhasilan, kemudian bisa menentukan strategi apa untuk mencapai hal tersebut.

Nah, kali ini, yuk kita kupas lebih dalam mengenai impression!

Definisi Impression

Secara sederhana, impression merupakan metrik yang mengukur jumlah tayangan konten. Jika total impression suatu konten adalah 100, maka artinya konten tersebut telah tayang sebanyak 100 kali di layar audiens. Mungkin saja, audiens yang sama melihat tayangan konten yang sama lebih dari satu kali.

Google mendefinisikan impression sebagai seberapa sering iklan dapat tampil. Impresi ini dihitung setiap kali iklan muncul pada halaman pencarian, atau halaman lainnya dalam Google Network.

Impresi tidak mengukur apakah audiens benar-benar melihat iklan ataupun konten, serta tidak mengukur apakah audiens melakukan interaksi. Intinya, baik dalam konteks iklan di website maupun media sosial, metrik ini menunjukkan seberapa banyak iklan atau konten tersebut telah tayang.

Fungsi Impression dalam Periklanan

Setelah mengetahui definisi impression, sekarang kita akan membahas kegunaan dari metrik ini. Karena impression menunjukkan total penayangan iklan, tentunya hal tersebut berfungsi untuk mengukur jangkauan dari iklan.

Total jangkauan ini berguna bila iklan, konten, atau kampanye memiliki tujuan utama berupa branding atau brand awareness, yang menekankan pada terpaan iklan semaksimal mungkin terhadap audiens. Bila Anda menggunakan beberapa platform untuk beriklan, Anda juga bisa menganalisis platform mana yang paling menghasilkan banyak tayangan. Dengan kata lain, impression berguna untuk mengukur efektivitas iklan.

Cara Menghitung Biaya yang Berhubungan dengan Impression

  • CPI

Dalam periklanan, sering kali untuk memasang iklan di suatu website Anda akan dikenakan biaya per impression atau cost per impression (CPI).
CPI dihitung dengan membagi biaya iklan dengan total impression. Hasil tersebut merupakan biaya yang dikenakan.

  • CPM

Sementara, bila Anda memasang iklan di media sosial, biasanya model yang digunakan adalah biaya per seribu tayangan atau cost per mille (CPM).
CPM ini dihitung dengan membagi biaya iklan dengan total impression, kemudian dikali dengan 1.000. Hasilnya merupakan biaya CPM yang perlu Anda bayarkan.

Apa Bedanya dengan Reach?

Setelah memahami impression, kini kita akan membahas metrik lain yang sering kali tertukar dengan impression karena sekilas agak mirip. Yap, reach.

Sementara impression menunjukkan total tayangan iklan, reach menunjukkan total audiens yang melihat iklan. Jika total reach suatu iklan maupun konten adalah 100, maka artinya konten tersebut telah dilihat oleh 100 audiens.

Cara Meningkatkan Impression

Berikut beberapa tips untuk meningkatkan impression suatu iklan:

  • Buat iklan semenarik mungkin

Iklan harus dibuat berdasarkan selera dan kebutuhan audiens. Anda bisa mencoba untuk membuat iklan yang sesuai dengan tren saat ini, sehingga lebih relevan dan disukai. Ketahui tren yang banyak menjadi pembicaraan, dan analisis engagement dari konten-konten tersebut. Jangan lupa, visual juga memainkan peran penting.

  • Maksimalkan berbagai channel

Bila Anda memasang iklan, Anda bisa menggunakan lebih dari satu channel. Lebih banyak channel komunikasi yang digunakan, maka jumlah tayangan iklan juga lebih tinggi. Dari beberapa channel tersebut, Anda bisa menganalisis channel mana yang mempunyai performa paling baik.

  • Analisis performa

Yang terakhir, Anda bisa memonitor performa analitik iklan, guna mengetahui performa iklan yang Anda buat. Perhatikan apakah engagement-nya cukup baik, apakah channel yang digunakan sudah tepat, apakah pemilihan waktu sudah sesuai, dan lain-lain.

Setelah membaca penjelasan di atas, semoga Anda jadi lebih paham dengan impression dan jangan sampai tertukar dengan reach, ya!

Credit: Photo by Stephen Phillips – Hostreviews.co.uk on Unsplash

Promosi Jualan di Tiktok? Bisa Dicoba Nih Beberapa Cara yang Efektif

Tiktok ini menjadi aplikasi yang sedang digunakan oleh banyak orang, selain karena kontennya yang mudah dilihat dan lucu-lucu, Tiktok ini menjadi ajang tempat orang berkreasi meskipun dengan waktu yang sedikit.

Apabila anda adalah seorang yang memiliki Bisnis, sudah saatnya anda mengenal cara promosi jualan anda di Tiktok untuk mengenalkan toko anda pada banyak orang. 

Cara Promosi Jualan yang Efektif di Tiktok

Ada berbagai cara promosi jualan anda di Tiktok yang bisa anda ikuti dengan mudah, yuk simak dibawah ini:

Pasanglah Tiktok Ads

Tiktok Ads kini memiliki beberapa jenis iklan yang berbeda yang bisa anda manfaatkan untuk mengenalkan maupun mempromosikan bisnis anda dengan memilih beberapa iklan dibawah ini yaitu:

  1. Branded Ar Content: Pada jenis iklan ini anda akan diperbolehkan menggunakan filter ataupun stiker dengan nama brand yang anda miliki sendiri.
  2. In-Feed Video : Iklan jenis ini akan membuat konten video anda muncul di For Your Page (FYP) setelah anda melihat dua atau 3 video di bernada anda, iklan ini anda bisa mendapatkan keuntungan yaitu di-like maupun dikomentari.
  3. Brand Takeover : Iklan jenis ini akan ada apabila anda membuka aplikasi Tiktok.
  4. Hashtag Challenge: Iklan akan anda apabila anda bisa mengajak para content creator untuk berpartisipasi di Challenge.

Gunakanlah Fitur Stitch dalam Konten Anda. 

Fitur di Tiktok kebanyakan memang digunakan untuk membuat para penggunanya juga menciptakan video dalam waktu yang singkat dan kreatif, nah fitur stitch ini bisa juga menjadi salah satu trik marketing anda di Tiktok. 

Coba Buat Hashtag Challenge

Cara promosi satu ini bisa digunakan untuk membangun ulang konten anda agar adanya interaksi antar pengguna yaitu dengan membuat Hashtag Challenge, dengan cara ini bisa membuat pengguna Tiktok yang lain untuk ikut membuat konten dengan menggunakan Hastag dari anda. 

Kondisi mudahnya akses internet dan sosial media tentu saja juga membuka peluang anda untuk promosikan bisnis anda menjadi semakin terbuka lebar, tak sedikit pula brand yang menyadari Tiktok bisa jadi salah satu alternatif dalam memasarkan produk anda. Kira-kira cara promosi mana yang ingin anda gunakan di Tiktok? 

Video Cara Mudah Jualan di Tiktok Bisa Anda Lihat di Bawah ini:

Sumber Gambar Pixabay

Tak Hanya di Mobile, Iklan di Game akan Masuk ke PC dan Konsol?

Semakin mahalnya biaya pengembangan video game memang membuat para pengembang dan penerbit terus memutar otak untuk mendapatkan pendapatan. Salah satunya tentu berasal dari sponsor dan iklan.

Gamer mobile pastinya sudah sangat terbiasa dengan sistem iklan dalam game yang mengharuskan mereka menonton iklan 15-30 detik untuk mendapatkan item gratis atau bahkan sekedar melanjutkan level.

Sistem tersebut kelihatannya akan segera diimplementasikan pada game PC dan konsol oleh Electronic Arts (EA) dan juga pengembang game Paladin, Hi-Rez Studios. Kedua perusahaan ini akan menjadi yang pertama bekerja sama dengan platform periklanan baru bernama PlayerWON.

Meski begitu, EA melakukan konfirmasi kepada PC Gamer bahwa informasi tersebut tidak benar. EA mengatakan bahwa mereka tidak akan meletakkan iklan ke dalam game-game mereka, dan tidak ada kesepakatan apapun untuk hal tersebut.

“Menyusul laporan tidak benar mengenai kami yang disebut akan memperkenalkan iklan bergaya TV di dalam game kami, kami ingin mengklarifikasi bahwa kami tidak punya tujuan itu sekarang ataupun tidak ada perjanjian perihal terkait yang telah ditandatangani.” Ungkap juru bicara EA.

Image credit: Hi-Rez Studios

Dilansir dari Axios, PlayerWon merupakan sebuah platform periklanan yang dimiliki oleh perusahaan periklanan TV di Amerika bernama Simulmedia. Prakteknya, platform ini dapat menampilkan video iklan di dalam game PC maupun konsol.

Pihak Simulmedia bahkan juga berkomentar tentang cepatnya pertumbuan dari game free-to-play pada platform PC dan konsol. Mereka bahkan mengklaim bahwa lebih dari 90% pemain tidak pernah mengeluarkan uang untuk game-game tersebut.

Untuk membuktikan bahwa apa yang yang PlayerWON tawarkan ini masuk akal, mereka telah mencoba menggunakan sistem iklan tersebut di dalam game Smite milik Hi-Rez.

Hadiah yang didapat oleh para pemain juga bervariasi mulai dari sejumlah mata-uang game tersebut hingga skin/kostum untuk karakter dalam game mereka.

Penampakan iklan dalam game Smite (image credit :Reddit)

Hasilnya, dikatakan bahwa 22% pemain lebih tertarik untuk memainkan game yang memiliki iklan di dalamnya jika mereka menerima keuntungan karena melakukannya. Dan 11% dari total pemain yang tertarik tadi disebut memiliki kemungkinan lebih besar untuk menghabiskan uangnya di dalam game.

Simulmedia bahkan menemukan fakta bahwa para gamer disebut rela untuk menonton hingga 10 iklan per hari demi mendapatkan hadiah.

Ke depannya, Simulmedia menargetkan untuk dapat mengimplementasikan platform PlayerWON milik mereka tersebut ke dalam lebih banyak game untuk mengembangkan pasar “iklan dalam game” tersebut.

Simulmedia berencana untuk menggandeng 12 game lain hingga akhir tahun ini. Meskipun tidak disebutkan secara jelas, namun Simulmedia sempat menyinggung judul-judul seperti Fortnite, Apex Legends, Call of Duty Warzone, dan juga Roblox.

Facebook akan Mulai Coba Pasang Iklan di dalam Game Oculus

Salah satu perangkat virtual reality atau VR Oculus mengumumkan bahwa mereka akan mulai mencoba memasangkan iklan di dalam game-game mereka. Hal ini diumumkan lewat postingan blog resminya.

Iklan-iklan yang nantinya akan muncul merupakan iklan yang sudah disesuaikan lewat profil Facebook para pemain. Oculus memang telah dimiliki oleh Facebook sejak 2014. Dan sebelumnya mereka telah membuat para pengguna Oculus untuk login menggunakan akun Facebook mereka.

Pengembangan yang kini dipegang oleh Facebook Reality Labs (FRL) ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak orang ke dalam VR. Pemasangan iklan dalam game ini diklaim merupakan bagian penting agar mereka dapat menciptakan platform yang mandiri.

Oculus Quest (image credit: Oculus)

Facebook awalnya sudah menguji coba iklan ini pada aplikasi mobile Oculus bulan lalu. Sistemnya adalah Oculus menarik data dari aktivitas Facebook pemain dan akan menampilkan iklan yang relevan di slot-slot spesifik dalam game-nya.

Data pengguna ini juga termasuk apa saja yang mereka lakukan di dalam Oculus, seperti aplikasi apa saja yang mereka lihat dan instal. Namun Facebook menjamin kerahasiaan hal-hal sensitif seperti percakapan pribadi baik tulisan maupun pembicaraan — termasuk informasi tinggi, berat badan, dan juga gender dari pemainnya.

Pemain nantinya akan dapat mengklik ikan yang dilihat dan bisa memilih untuk membukanya atau menyimpan tautan iklannya untuk nanti. Pemain juga memiliki kemampuan untuk melaporkan iklan atau menyembunyikannya. Meskipun tidak diketahui apakah ada pilihan atau cara untuk menon-aktifkan iklan tersebut secara penuh.

Pemain bisa menyembunyikan iklan atau bahkan melaporkannya (image credit: oculus)

Berita baiknya adalah dari setiap iklan yang diklik para pemain di dalam game, maka para pengembang game tersebut juga mendapatkan bagian. Meskipun sayangnya tidak dijelaskan berapa persentase yang bisa didapatkan oleh para pengembang ini dari iklan real-time di dalam game-nya.

Pada percobaannya, game yang akan digunakan adalah Blaston buatan Resolution Games. Ke depannya, dikatakan bahwa telah ada beberapa pengembang lain yang akan mengadaptasi fitur ads ini di dalam game-nya. Sayangnya tidak ada informasi game apa sajakah yang dimaksud.

Lewat Akuisisinya Terhadap Promogo, Gojek Luncurkan Layanan Iklan GoScreen

Setelah diakuisisi tahun 2018 lalu oleh Gojek, startup pemasang iklan kendaraan Promogo memperkenalkan produk terbarunya yang merupakan integrasi dengan ekosistem di Gojek yaitu “GoScreen”. Direktur Promogo Kiranjeet Purba mengungkapkan, melalui GoScreen yang menggunakan konsep Digital Out Of Home (OOH) diharapkan bisa dimanfaatkan oleh brand besar hingga pelaku UKM dan merchant Gojek untuk melancarkan kegiatan pemasaran.

Memanfaatkan mitra pengemudi Gojek, nantinya iklan OOH ini akan dihadirkan oleh GoScreen dengan beberapa fitur unggulan. Di antaranya adalah teknologi iklan terprogram (programmatic ads) untuk personalisasi konten sesuai waktu dan lokasi audiens, pengukuran impresi secara real-time, memanfaatkan armada roda dua Gojek yang memiliki mobilitas tinggi.

“Bukan hanya memberikan produk yang bermanfaat untuk semua, melalui GoScreen kami juga ingin memberikan penghasilan tambahan kepada mitra pengemudi Gojek hingga 20% dari pendapatan normalnya,” kata Kiranjeet.

Memanfaatkan data yang terkumpul dari tiga aplikasi utama di ekosistem Gojek, yaitu aplikasi untuk konsumen, merchant dan mitra pengemudi; diharapkan bisa memberikan data yang relevan yang tentunya bisa dimanfaatkan oleh brand hingga UKM yang ingin memasarkan produk mereka. Bukan hanya untuk awareness, melalui GoScreen diharapkan bisa menjadi channel pemasaran baru brand dan UKM.

“Saat ini GoScreen masih terbatas di wilayah Jakarta saja. Namun kami memiliki target teknologi ini bisa dinikmati oleh mereka di kota tier 2 hingga 3 juga. Targetnya ada 20 ribu screen di Indonesia melalui GoScreen hingga akhir tahun 2021 mendatang,” kata Kiranjeet.

Disinggung apakah layanan GO-ICE dan GO-VEND yang diluncurkan oleh Promogo tahun 2018 lalu masih berjalan, Kiranjeet menyebutkan kedua layanan tersebut tidak aktif lagi, dan saat ini Promogo fokus kepada GoScreen.

Di pasaran sudah ada beberapa platform serupa yang menawarkan teknologi OOH untuk brand, di antaranya adalah IDN Programmatic Out-of-Home (IDN POOH) dan StickEarn. GoScreen baru akan resmi dikomersialisasikan pada bulan Januari 2021 mendatang.

Kegiatan pemasaran OOH saat pandemi

Meskipun kondisi pandemi, namun menurut Kiranjeet tidak menurunkan minat brand untuk melancarkan kegiatan pemasaran secara offline. Inovasi terbaru dari Promogo ini diklaim mendapat antusiasme tinggi dari pengiklan, mengingat inovasi ini termasuk salah satu dari 12 tren teknologi periklanan yang telah dan akan terus berkembang.

“Saat pandemi ini justru mendorong kami dari Promogo dan Gojek untuk menciptakan solusi baru yang bisa dimanfaatkan mitra pengemudi untuk menambah penghasilan. Harapannya GoScreen bisa memberikan social impact yang membantu bukan hanya mitra tapi merchant mempromosikan bisnis,” kata Kiranjeet.

GoScreen dilengkapi kamera serta teknologi berbasis suar (beacon technology) untuk menghitung tingkat impresi iklan, sehingga brand bisa secara transparan memantau tingkat eksposur, jumlah kendaraan yang aktif maupun jarak tempuh yang dicapai oleh para mitra. Solusi teknologi periklanan inovatif GoScreen ini juga telah mendapatkan sertifikasi Open Measurement SDK (OM SDK) dari lembaga internasional IAB Tech Lab (Interactive Advertising Bureau Tech Lab).

“Layanan yang kami tawarkan ini memberikan brand solusi periklanan yang lebih terukur secara data, dengan harga kompetitif. Brand dapat mengoptimalkan iklan mereka secara real-time, serta memonitor performanya melalui online dashboard khusus yang transparan dan jelas,” kata Kiranjeet.

Efektivitas GoScreen telah dirasakan oleh Publicis Media, salah satu mitra bisnis pertama yang telah merasakan GoScreen dalam fase uji coba selama dua bulan di Jabodetabek, saat mempromosikan Disney+ Hostar di Indonesia.

“Hasilnya, lebih dari empat juta tayangan dengan 40% Share of Voice, menjangkau lebih dari 850 ribu orang melalui 2 ribu jam pemutaran iklan dengan waktu dan lokasi yang tepat sebagai kuncinya,” kata General Manager Publicis Media Saravanan Mudaliar.

Application Information Will Show Up Here

LacakHarga Compiles Classified Ads from Various Property Sites

The decision to buy property, is not an instant process. It requires careful calculations, including the right locations. There are various classified ad sites in Indonesia with various offers given by sellers. Checking the sites one by one might not be very effective. LacakHarga intends to overcome this issue.

This site collects lists of property classified ads, as well as vehicles from various sites such as Rumah123, Carmudi, OLX, and so on. When a user selects one of the advertisements, LacakHarga will redirect to the classified ad site used by the seller. Furthermore, the user can continue the negotiation process later.

In addition to simplifying search, LacakHarga also adds various filter options to help narrow down search results, according to user needs. In total, Track Price included 15 classified ad sites in its database.

“Currently, it’s yet to monetize, however, we do not rule out the possibility to develop these features in the future,” Creative Director of Andrastudio Andra Yogi told DailySocial, Friday (17/4).

He explained that the current LacakHarga’s visitors have not been able to submit their own listings to LacakHarga. It is duo to possibility of double listing by the seller, before entering the database, LacakHarga team will do a certain examination to minimize this possibility.

LacakHarga is said to collect more than 300 thousand ads listing property and vehicles on its site. The number is predicted to continue to grow every day.

Yogi said LacakHarga will be working more seriously in the future to provide benefits for its users. For example, optimizing loading speed, especially in search pages, therefore, users can have faster results.

“Our team will continue to add new features to the LacakHarga website to further benefit property seekers and vehicles.”

LacakHarga is one of the internal projects developed by a client-based project called “andrastudio”. The internal team did the whole developing process to product-market fit aside from their main jobs. LacakHarga still uses its own funds for its operations.

“Ours is still a small team, only consists of me as the owner and project manager. Also, there are three members to support me.”

LacakHarga is a website only accessible via desktop and mobile. Application is yet to available.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

LacakHarga Kumpulkan Iklan Baris dari Berbagai Situs Properti dan Kendaraan di Satu Kanal

Keputusan membeli properti, bukanlah proses yang instan. Butuh perhitungan yang cermat, termasuk saat mencari lokasi. Ada berbagai situs iklan baris bertebaran di Indonesia dengan macam-macam penawaran yang diberikan oleh penjual. Bila buka situs satu per satu, tentu tidak efektif. LacakHarga hadir ingin mengatasi permasalahan tersebut.

Situs ini mengumpulkan listing iklan baris properti, juga kendaraan dari berbagai situs seperti Rumah123, Carmudi, OLX, dan sebagainya. Ketika pengguna memilih salah satu iklan, LacakHarga akan men-direct langsung ke situs iklan baris yang dipakai penjual. Setelah itu, pengguna bisa melanjutkan proses negoisasi lebih lanjut.

Selain permudah pencarian, LacakHarga juga menambahkan berbagai pilihan filter untuk bantu persempit hasil pencarian, sesuai dengan kebutuhan pengguna. Secara total, LacakHarga memasukkan 15 situs iklan baris ke dalam database-nya.

“Saat ini belum ada monetisasi, namun kita tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan fitur tersebut ke depannya,” ucap Creative Director andrastudio Andra Yogi kepada DailySocial, Jumat (17/4).

Dia menjelaskan, saat ini pengunjung LacakHarga belum bisa men-submit listing mereka sendiri ke LacakHarga. Mengingat, kemungkinan besar ada double listing yang dilakukan oleh penjual, sebelum masuk ke database, tim LacakHarga akan melakukan pengecekan khusus untuk meminimalisir kemungkinan tersebut.

Disebutkan, LacakHarga telah mengumpulkan lebih dari 300 ribu iklan listing properti dan kendaraan di situsnya. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah setiap harinya.

Yogi mengungkapkan, ke depannya LacakHarga akan digarap lebih serius agar bisa memberikan manfaat buat penggunanya. Misalnya, mengoptimasi kecepatan loading situs, khususnya dalam laman pencarian agar hasil pencarian semakin cepat diperoleh pengguna.

“Tim kami akan terus menambahkan fitur-fitur baru pada situs LacakHarga untuk lebih memberikan benefit buat para pencari properti dan kendaraan.”

LacakHarga adalah salah satu proyek internal yang kembangkan oleh client project based bernama “andrastudio”. Proses pengembangan hingga product market fit dilakukan sendiri oleh tim internal di sela-sela pekerjaan utama mereka. LacakHarga masih menggunakan dana sendiri untuk operasionalnya.

“Tim kami sendiri masih berupa tim kecil, hanya berisi saya sebagai owner dan project manager. Lalu ada tiga orang anggota yang membantu saya.”

LacakHarga masih berbentuk situs yang dapat diakses melalui desktop dan mobile. Aplikasi belum tersedia.

Browser ini Bayar Penggunanya yang Mau Melihat Iklan

Di era 90-an, pernah ada sebuah perusahaan bernama AllAdvantage yang bersedia membayar orang untuk menjelajah internet. Sebagai gantinya, mereka akan melacak dan menayangkan iklan di perangkat pengguna aplikasinya. Konsep itu kemudian punah menyusul terhentinya operasional perusahaan.

Tetapi Brave Software, perusahaan yang dinahkodai mantan CTO Mozilla Brendan Eich meyakini konsep lawas itu bisa diadopsi di era sekarang. Melalui versi terbaru Brave browser, perusahaan ini melucurkan program iklan Brave Ads yang bertujuan mencari cara untuk memberikan kompensasi bagi para penerbit dan kreator konten online.

Brave-ads_blockcard

Program Brave Ads ini menjadi bagian penting untuk mewujudkan misinya itu. Dijelaskan oleh perusahaan sebagaimana dikutip dari Techcrunch, bahwa siapapun yang ikut berpartisipasi dalam program ini akan memperoleh pembagian sebesar 70% dari pendapatan yang diperoleh oleh iklan yang mereka lihat. Pendapatan tersebut dikonversikan ke dalam Basic Attention Tokens (BAT), sebuah mata uang kripto yang bisa dibagikan untuk berdonasi ke penerbit atau kreator konten dan dikonversikan ke berbagai bentuk, seperti gift card, voucher komersil dan bahkan mata uang nyata.

Brave sendiri awalnya merupakan browser yang secara ketat menjaga privasi dengan mencegah situs menayangkan iklan dan melacak jejak penggunanya. Inisiasi baru ini tentu mengubah arah semula. Tetapi Brace Software menegaskan bahwa pengguna memiliki wewenang untuk menghentikan tayangan iklan jika dirasa mengganggu.

Menurut Brave, dengan memakai cara tradisional ini, di mana iklan dikelola dan dimanage dalam browser, maka iklan dapat tampil di pengguna yang tepat tanpa mengirimkan data pribadi ke server pengiklan ataupun penerbit. Brave mengklaim hanya mengirimkan notifikasi ke server klien ketika pengguna melihat tayangan iklan tanpa mengirimkan serta data-data sensitif mereka. Dengan begini, Eich menyebut semua senang semua menang. Browser dapat uang, pengguna dapat bagian dan privasinya terlindungi, pengiklan dapat target pasar yang tepat tanpa khawatir menabrak aturan dan penerbit ikut kecipratan rejeki di indrustri di mana makin banyak pengguna internet yang memasang aplikasi pemblokir iklan.

Sumber berita Brave via Techcrunch.

Platform Marketplace Iklan ADX Asia Berkomitmen Dorong Pertumbuhan UKM Indonesia

Sejak awal tahun ini, ADX Asia telah mengumumkan komitmennya untuk mendorong segmen UKM di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dengan memberikan akses yang lebih mudah bagi UKM untuk beriklan di platform-nya.

Kemudahan yang dimaksud adalah akses untuk beriklan secara end-to-end, dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp10.000. Demikian juga pilihan kategori iklan yang beragam.

Menurut Head of Marketing ADX Asia Frebriansyah Hermansyah, saat ini terdapat 50 juta UKM di Indonesia yang belum mampu memaksimalkan usaha karena keterbatasan biaya dalam mempromosikannya.

Padahal, kata Frebri, UKM sebetulnya lebih membutuhkan impact daripada exposure saat beriklan. Berkebalikan dengan perusahaan atau brand besar. UKM juga memiliki keterbatasan biaya.

“Misi kami adalah membantu semua UMKM di Indonesia untuk memiliki kesempatan beriklan yang sama dengan brand-brand yang sudah besar,” ujar Frebri saat bertandang ke kantor DailySocial.

ADX Asia merupakan platform yang menyediakan marketplace atau spot untuk beriklan. Sebelum menyasar ke segmen UKM, layanan ADX Asia tadinya hanya menyasar korporat dan brand besar saja. ADX Asia telah berdiri selama 2,5 tahun dan baru digunakan oleh 200 perusahaan.

Perusahaan memetakan jasa beriklan ke dalam beberapa kategori, mulai dari billboard, digital screen (SPBU, mol, lifestyle, airport, inFlight, Videotren, dan Cinema), digital advertising (Adwords, Facebook & Instagram, SMS Blast, dan SMS Targeted), dan experience branding.

Selain itu, ADX memiliki jangkauan iklan di sejumlah area atau tempat di berbagai titik lokasi yang tersebar di DKI Jakarta hingga ke Tangerang.

Lebih lanjut, untuk menjangkau target pasar, ADX akan membantu menyiapkan konten iklan agar hasilnya lebih optimal. ADX juga akan mendukung pengembangan bisnisnya melalui edukasi, seperti kelas komunitas setiap bulan, blog, dan beragam jenis konten lainnya yang dapat diakses oleh UKM.

“Kami akan approach komunitas-komunitas bisnis untuk membantu mereka, mulai dari cara membuat konten, copywriting, dan berbagai aspek bisnis. Dengan begitu, mereka bisa membawa bisnisnya ke next level dari sisi branding dan iklan,” tutur Frebri.

Sementara dari sisi ADX, pihaknya akan melakukan pengembangan User Interface (UI) dan User Experience (UX) pada website-nya sesuai kebutuhan pengguna. Frebri menyebut pihaknya tengah menggarap fitur reporting agar pengguna dapat melihat laporan langsung melalui website.

“Teknologinya tetap kami yang sediakan, karena kita seperti Content Management System (CMS). Tetapi inventorinya tetap ada di pengguna,” katanya.

Dengan membidik segmen UKM, ADX Asia membidik pertumbuhan bisnis hingga sepuluh kali lipat dari tahun 2018, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah pengguna. Tahun lalu, bisnis ADX Asia mengalami pertumbuhan 15 kali lipat dari tahun 2017.

Dilengkapi Pengolahan Big Data, Alibaba Mobile Business Group Luncurkan UC Ads

Guna memberikan platform yang dilengkapi dengan intelligence dan pengolahan big data, hari ini (12/10) Alibaba Mobile Business Group meluncurkan platform pemasaran mobile UC Ads di Indonesia. Kepada media General Manager Overseas Business Alibaba Mobile Business Group Kenny Ye mengungkapkan, meskipun memiliki kesamaan dari sisi teknologi dengan Google Ads, namun UC Ads diklaim mampu memberikan hasil yang lebih relevan untuk brand melakukan kegiatan pemasaran.

“Kami ingin menawarkan solusi kegiatan pemasaran dengan menargetkan secara tepat referensi hingga kebutuhan dari target pengguna yang ingin di sasar.”

Untuk memberikan layanan yang sempurna, UC Ads yang nantinya bakal terintegrasi dengan UC Browser dan UC Web, akan memberikan penawaran harga yang lumayan terjangkau.

“Namun demikian bisa dipastikan biaya tersebut bisa memangkas budget marketing yang selama ini cukup masif dikeluarkan oleh brand hingga UMKM yang menyasar ke pengguna secara acak,” kata Kenny Ye.

Nantinya brand yang ingin melakukan kegiatan pemasaran bisa memilih secara detail kawasan, hobi hingga kesukaan dari target pengguna yang ingin disasar. Sebelum meluncurkan UC Ads ke pasaran, UC Ads bersama dengan brand Vivo telah melakukan uji coba. Dan terbukti dengan sistem yang diterapkan mampu menjangkau 21% lebih besar target dan dilihat oleh 600 juta orang.

“Bukan hanya brand awareness yang akan diraih namun juga exposure yang lebih luas kepada target pengguna,” kata Kenny Ye.

Iklan yang bersifat personal dan bisa dikustomisasi

UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial
UC Ads platform pemasaran mobile dari Alibaba / DailySocial

Di Indonesia UC Ads akan terfokus untuk berinteraksi dengan bisnis dari berbagai industri, seperti pendidikan, keuangan, FMCG, e-commerce, gaming, pariwisata, hiburan, teknologi informasi.

“Selain membantu bisnis dan brand, UC Ads juga bisa dimanfaatkan oleh content creator dan blogger yang tergabung dalam UC We-media, untuk melancarkan strategi monetisasi dengan menargetkan pembaca yang relevan,” kata Kenny Ye.

Secara khusus UC Ads didesain untuk analisis big data dari consumer behavior yang diperoleh melalui perilaku jaringan, untuk melacak pelanggan yang potensial bagi pengiklan, disesuaikan dengan skenario yang paling tepat. Semua dilakukan dari data yang dikumpulkan setelah mendapatkan otorisasi dari pengguna.

“Merupakan sebuah standar industri untuk mengumpulkan informasi dan data dari pengguna, menggunakan skenario yang sesuai untuk menyediakan layanan yang tepat bagi pelanggan,” kata Kenny Ye.

Application Information Will Show Up Here