Earphone Bluetooth Beoplay E4 Tawarkan Noise Cancelling dan Daya Baterai 20 Jam

Pabrikan audio asal Denmark, Bang & Olufsen, kembali meluncurkan earphone Bluetooth yang cukup istimewa. Didapuk Beoplay E4, sepintas ia kelihatan mirip sekali dengan Beoplay H3 ANC, dengan desain yang ringkas sekaligus elegan, akan tetapi B&O rupanya telah membenahi kinerja sistem noise cancelling-nya.

Beoplay E4 kini mengemas teknologi active noise cancelling (ANC) yang sama dengan Beoplay H9 yang ukurannya berkali lipat lebih besar. Sepasang mikrofon yang ditugaskan untuk memblokir suara luar diyakini sanggup meredam kebisingan hingga 15 desibel.

Beoplay E4

Namun terisolasi dari sekitar tidak selamanya berujung baik, apalagi kalau sampai Anda ketinggalan kereta komuter gara-gara terbawa alunan musik yang demikian merdu. Untuk itulah B&O menerapkan fitur Transparency Mode pada E4: dengan satu gerakan gesture saja, ANC dan musik akan langsung dimatikan sehingga Anda bisa ‘terhubung’ lagi dengan sekitar – gesture yang sama akan kembali mengaktifkan ANC dan lanjut memutar musik.

Sebagai produk Bang & Olufsen, hampir bisa dipastikan E4 memiliki kualitas suara yang memuaskan. Sepasang driver electro-dynamic berukuran 10,8 mm yang terbungkus dalam perpaduan material stainless steel, karet dan polimer menawarkan respon frekuensi 20 – 16.000 Hz, dengan bobot total tidak lebih dari 50 gram.

Beoplay E4

Kedua earpiece-nya turut didampingi oleh sebuah remote control dan balok tipis yang menyimpan baterai 350 mAh. Dalam satu kali charge, pengguna bisa menikmati musik sampai 20 jam nonstop dalam posisi ANC menyala. Yang menarik, E4 ternyata masih tetap bisa digunakan setelah itu, tapi tanpa noise cancelling, sedangkan charging-nya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam.

Buat yang tertarik, Beoplay E4 saat ini sudah dipasarkan seharga $250 dengan satu pilihan warna saja.

Sumber: Digital Trends dan The Verge.

Beoplay P2 Ialah Speaker Bluetooth Terkecil dari Bang & Olufsen

Tahun lalu, Bang & Olufsen meluncurkan speaker Bluetooth terkecilnya, Beoplay A1. Tahun ini, ahli audio asal Denmark tersebut rupanya punya speaker Bluetooth yang bahkan lebih ringkas lagi, yakni Beoplay P2.

Dimensi P2 tidak jauh lebih besar dari kebanyakan phablet. Fisiknya juga lebih mirip carrying case untuk earphone ketimbang speaker. Namun mengingat ini merupakan produk besutan B&O, kualitas suara tetap menjadi prioritas utama terlepas dari ukurannya yang mini.

B&O bahkan telah merevisi mid-woofer milik A1 dan menyematkannya pada P2. Kinerjanya juga ditopang oleh tweeter berukuran 0,75 inci, lagi-lagi sama seperti yang terdapat pada Beoplay A1. Semua ini diposisikan supaya suara bisa menyebar secara 360 derajat, satu lagi kemiripan P2 dengan A1.

Meski kecil, Beoplay P2 tetap tidak kompromi soal kinerja dan siap menyebar suara ke segala sudut / Bang & Olufsen
Meski kecil, Beoplay P2 tetap tidak kompromi soal kinerja dan siap menyebar suara ke segala sudut / Bang & Olufsen

Meski bentuk keduanya jelas berbeda, sejumlah elemen desain P2 dan A1 sebenarnya masih mirip-mirip. Utamanya adalah penggunaan material aluminium sebagai rangka bodinya. Strap berbahan kulit turut hadir di sini guna semakin memudahkannya dibawa-bawa.

Yang unik dari P2 adalah absennya tombol kontrol fisik. Jadi selain dioperasikan via aplikasi pendamping Beoplay di smartphone, P2 ternyata telah mengemas panel sentuh pada rangka aluminiumnya. Cukup Anda ketuk dua kali atau kocok perangkatnya, maka Anda bisa mengaktifkan fungsi play, pause, skip track, mengganti profil suara atau bahkan memanggil asisten virtual di ponsel.

Mengikuti standar terkini, Beoplay P2 mengandalkan port USB-C untuk charging / Bang & Olufsen
Mengikuti standar terkini, Beoplay P2 mengandalkan port USB-C untuk charging / Bang & Olufsen

Soal konektivitas, Beoplay P2 mengandalkan Bluetooth 4.2. Baterainya diklaim bisa bertahan sampai 10 jam nonstop, sedangkan charging-nya memakan waktu sekitar 2 jam menggunakan kabel USB-C.

Bang & Olufsen saat ini sudah memasarkan Beoplay P2 seharga $169, jauh lebih murah ketimbang A1 yang dihargai $249. Pilihan warna yang tersedia ada tiga: Sand Stone, Royal Blue dan Black.

Sumber: Engadget.

BeoSound Shape Adalah Speaker Berdesain Modular Sekaligus Dekorasi Ruangan yang Mewah

Speaker sebagai pelengkap dekorasi ruangan bukan lagi ide yang asing di telinga kita. Lihat saja Sonos Playbase atau B&O Beolit 17 sebagai contohnya. Yang tidak biasa adalah ketika speaker itu menjadi pusat perhatian utama dengan menghuni tembok di ruang keluarga.

Namun Bang & Olufsen percaya ide ini bisa diwujudkan. Pabrikan asal Denmark itu memperkenalkan BeoSound Shape, speaker wireless modular yang menjanjikan keseimbangan antara fungsi dan estetika. Seperti yang bisa Anda lihat pada gambar di atas, speaker ini memang berniat untuk menjadi pusat perhatian di ruangan.

Tiap modul BeoSound Shape dibekali peredam suara untuk meningkatkan akustika ruangan / Bang & Olufsen
Tiap modul BeoSound Shape dibekali peredam suara untuk meningkatkan akustika ruangan / Bang & Olufsen

B&O membebaskan kreativitas Anda yang bekerja dalam menyusun pola yang diinginkan. Jumlah modul minimal yang dibutuhkan adalah enam, tapi seandainya budget Anda tidak terbatas, jumlah modulnya pun juga bisa ikut tak terbatas, demikian klaim B&O.

Desain BeoSound Shape bisa dikustomisasi sesuai selera dan kebutuhan konsumen. Deretan kain penutup dalam beragam warna telah B&O sediakan, termasuk halnya kain wol mewah yang akan semakin menonjolkan aura premiumnya.

Sifat modularnya membuat BeoSound Shape bisa diadaptasikan ke ruangan apa saja / Bang & Olufsen
Sifat modularnya membuat BeoSound Shape bisa diadaptasikan dengan ruangan apa saja / Bang & Olufsen

Namun apalah arti desain yang cantik kalau kinerjanya jelek, mengingat Shape bagaimanapun juga tetap merupakan sebuah speaker? Untuk itu, tiap-tiap modulnya telah dibekali dengan peredam suara terintegrasi guna menyempurnakan akustika ruangan, dan desain modularnya sendiri bisa memberikan pengaruh besar pada soundstage.

Dari minimal enam modul yang terpasang, salah satunya merupakan modul BeoSound Core yang bertugas menjembatani antara speaker dan sumber audio; bisa melalui Bluetooth 4.1, AirPlay, DLNA, Chromecast atau Spotify Connect, dan B&O juga tak lupa menyematkan kapabilitas multi-room.

Speaker ini tidak untuk semua orang, apalagi mengingat banderol harga untuk konfigurasi paling standarnya dipatok £3.400 (± Rp 56,4 juta). B&O rencananya akan mulai memasarkannya pada bulan Agustus mendatang.

Sumber: Engadget dan B&O.

B&O Ungkap Speaker Bluetooth Baru, Beolit 17

Didirikan pada tahun 1925, Bang & Olufsen merupakan salah satu pabrikan audio tertua yang masih besar namanya hingga sekarang. Di tahun 2012, perusahaan asal Denmark itu memutuskan kalau sudah waktunya bagi mereka untuk lebih berfokus pada generasi modern, dan dari situ lahirlah divisi B&O Play.

Salah satu produk pertama B&O Play adalah Beolit 12, sebuah speaker Bluetooth dengan desain mirip kotak makan siang yang sangat ikonik. Tiga tahun setelahnya, mereka merilis suksesornya, Beolit 15, yang mempertahankan desainnya namun di saat yang sama juga membenahi performanya. Tahun ini, mereka sudah siap dengan penerus barunya lagi, Beolit 17.

Tidak ada lagi kompartemen kabel pada Beolit 17; charging-nya kini mengandalkan USB-C / B&O Play
Tidak ada lagi kompartemen kabel pada Beolit 17; charging-nya kini mengandalkan USB-C / B&O Play

B&O sepertinya tidak mau merusak apa yang sudah bisa dikatakan sempurna. Desain Beolit 17 hampir tidak berubah jika dibandingkan kedua pendahulunya, hanya saja B&O telah merancang ulang speaker grille berbahan aluminium-nya sekaligus meniadakan kompartemen khusus untuk menyimpan kabel charger.

Hasilnya, suara yang direproduksi diyakini jauh lebih baik lagi ketimbang Beolit 15, meskipun secara teknis amplifier yang digunakan masih sama, dengan daya total 240 watt. Terlepas dari dimensi Beolit 17 yang masih tergolong ringkas, B&O cukup yakin speaker ini sanggup mengisi satu ruangan besar dengan alunan musik yang merdu.

Lalu kalau tidak ada lagi kompartemen kabel, charging-nya bagaimana? Tenang, Beolit 17 telah mengadopsi teknologi yang sekiranya sudah menjadi standar di tahun 2017 ini, yaitu USB-C, yang berarti Anda juga bisa memakai charger-nya untuk mengisi ulang smartphone. Baterainya sendiri diperkirakan mampu bertahan sampai 24 jam, dan proses charging-nya tidak memakan waktu lebih dari 2,5 jam.

Tombol yang paling atas dapat diprogram dengan empat fungsi yang berbeda / B&O Play
Tombol yang paling atas dapat diprogram dengan empat fungsi yang berbeda / B&O Play

Pembaruan lain yang diusung Beolit 17 adalah sebuah tombol multifungsi yang dapat diprogram lewat Beoplay App. Tombol ini bisa dimanfaatkan untuk mematikan fitur alarm, memutar lagu terakhir yang dimainkan di Spotify, play/pause dan skip track, serta untuk memilih preset equalizer. Konektivitasnya sendiri mengandalkan Bluetooth 4.2, dan pengguna dapat menyambungkan dua unit Beolit 17 guna mendapatkan konfigurasi stereo.

Beolit 17 saat ini sudah dipasarkan seharga $499. Wajar apabila banderolnya tergolong premium, wong handle-nya saja terbuat dari kulit asli pilihan.

Sumber: Bang & Olufsen.

Bang & Olufsen Luncurkan Headphone Bluetooth Baru yang Lebih Ekonomis

$500 adalah harga yang tergolong tinggi buat mayoritas konsumen, apalagi untuk sebuah headphone. Bang & Olufsen tahu betul bahwa tidak semua konsumen sanggup meminang Beoplay H9, wireless headphone unggulannya yang dirilis belum lama ini. Untuk itu, mereka rupanya telah menyiapkan alternatif yang lebih terjangkau.

Bernama Beoplay H4, ia masih mempertahankan gaya desain simpel dan kontemporer milik kakaknya yang lebih mahal tersebut. Perpaduan material yang digunakan juga masih bisa dikatakan premium, mencakup aluminium, stainless steel serta kulit asli pada masing-masing earcup berukuran besarnya.

Performanya ditopang oleh sepasang electro-dynamic driver berukuran masing-masing 40 mm, dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Tidak seperti H9, H4 tidak dilengkapi fitur noise cancelling – sekali lagi demi menekan ongkos produksi dan menjadikannya lebih terjangkau di pasaran.

Beoplay H4 mengandalkan tiga tombol fisik untuk pengoperasiannya, bukan kontrol sentuh / Bang & Olufsen
Beoplay H4 mengandalkan tiga tombol fisik untuk pengoperasiannya, bukan kontrol sentuh / Bang & Olufsen

Pengoperasian H4 mengandalkan tiga buah tombol yang terdapat pada salah satu sisi earcup-nya. H9, sebagai perbandingan, mengandalkan kontrol sentuh. Bagi sebagian orang, penggunaan tombol fisik pada H4 bisa diartikan sebagai kekurangan, namun bagi sebagian lain, mereka justru akan merasa lega karena tidak perlu berhadapan dengan kontrol sentuh yang terkadang membingungkan sekaligus kurang responsif.

Beoplay H4 mengandalkan konektivitas Bluetooth 4.2. Baterainya diperkirakan bisa bertahan selama 19 jam penggunaan, dan waktu charging-nya hanya memakan sekitar 2,5 jam. Secara keseluruhan, bobotnya berkisar 235 gram.

Akan tetapi pertanyaan yang terpenting, seberapa terjangkau H4 jika dibandingkan H9? Well, Bang & Olufsen saat ini telah memasarkannya seharga $299, masih lebih mahal dibanding wireless headphone lain di pasaran, tapi semoga saja kualitas suaranya masih mencerminkan superioritas yang selama ini ditunjukkan Bang & Olufsen.

Sumber: The Verge dan Bang & Olufsen.

Bang & Olufsen Kembali Hadirkan Headphone Bluetooth, Kali Ini dengan Noise-Cancelling

Noise cancelling oh noise cancelling, betapa engkau mendominasi topik perbincangan seputar wireless headphone. Memang benar, belakangan teknologi pemblokir suara ini kerap dijadikan senjata andalan produsen headphone. Salah satunya adalah Bang & Olufsen, yang baru-baru ini memperkenalkan Beoplay H9.

Beoplay H9 merupakan suksesor dari H7 yang dirilis di tahun 2014. Kala itu, H7 dinilai cukup banyak orang sebagai salah satu wireless headphone terbaik, memadukan aspek kenyamanan dan kualitas suara dengan desain yang manis di mata. Pun begitu, kesannya masih ada satu fitur yang ketinggalan, apalagi kalau bukan noise cancelling itu tadi.

Secara fisik, hampir tidak ada yang berubah dari H7. Bergaya over-ear, bantalannya yang tebal dan empuk akan menyelimuti daun telinga pengguna secara menyeluruh. Untuk menavigasikan musik, menyesuaikan volume atau menerima panggilan telepon, pengguna tinggal menyentuh atau mengusap sisi earcup-nya.

Kontrol Beoplay H9 mengandalkan panel sentuh yang tertanam di sisi earcup / Bang & Olufsen
Kontrol Beoplay H9 mengandalkan panel sentuh yang tertanam di sisi earcup / Bang & Olufsen

Satu-satunya perubahan yang dibawa H9 adalah teknologi active noise cancelling (ANC), dimana kini tertanam mikrofon ekstra di sisi luar earcup guna mengeliminasi suara luar. Kapanpun pengguna mau, fitur ini bisa dinyala-matikan menggunakan panel sentuh itu tadi.

H9 dapat beroperasi selama 14 jam nonstop dengan fitur ANC dalam keadaan aktif. Charging-nya memakan waktu sekitar tiga jam, namun pengguna juga bisa menggunakannya bersama kabel audio 3,5 mm standar. Supaya konsumsi baterainya lebih efisien, headphone akan mati dengan sendirinya saat sudah tidak digunakan beberapa lama.

Beoplay H9 dijajakan seharga $499, dan tersedia dalam dua pilihan warna. Kalau noise cancelling tidak menjadi prioritas, ada Beoplay H7 yang dibanderol $100 lebih murah.

Sumber: Engadget dan Bang & Olufsen.

Bang & Olufsen Luncurkan Earphone Nirkabel Perdananya, Beoplay H5

Kalau Anda mengikuti perkembangan perangkat audio, besar kemungkinan Anda mengenal nama Bang & Olufsen lewat deretan speaker dan headphone premiumnya. Kini pabrikan asal Denmark tersebut kembali membuktikan bahwa elegansi dan nuansa premium sudah ‘mendarah daging’ lewat earphone nirkabel perdananya, Beoplay H5.

Dalam merancang Beoplay H5, B&O ingin memastikan bahwa desainnya tak cuma manis di mata, tetapi juga nyaman dikenakan setiap saat dengan bobot tak lebih dari 18 gram. Wujudnya sedikit berbeda dari earphone nirkabel lain yang umumnya mengadopsi model neckbud, dimana ada unit berisikan baterai dan chip Bluetooth di tengah-tengah kabel yang menempel pada leher belakang pengguna.

Beoplay H5 memiliki desain yang elegan sekaligus fungsional / Bang & Olufsen
Beoplay H5 memiliki desain yang elegan sekaligus fungsional / Bang & Olufsen

Dalam kasus Beoplay H5, baterainya tertanam di masing-masing earpiece – menyuguhkan total daya tahan baterai selama lima jam – demikian pula dengan chip Bluetooth 4.2. Alhasil kedua earpiece-nya hanya disambungkan oleh sebuah kabel braided dengan desain dan bahan yang mirip seperti tali sepatu sneaker. Rancangan seperti ini jelas lebih nyaman ketimbang kabel berbahan karet yang terkadang bisa ‘menyangkut’ di kulit.

Keunggulan Beoplay H5 dari segi desain masih belum berhenti, earphone nirkabel ini juga tahan cipratan air dan debu. Saat sedang tidak digunakan, sisi samping kedua earpiece-nya yang berlapis magnet bisa saling menempel, membentuk sebuah kalung dan secara otomatis masuk dalam posisi standby untuk menghemat baterai.

Beoplay H5 saat menempel pada USB charging cube / Bang & Olufsen
Beoplay H5 saat menempel pada USB charging cube / Bang & Olufsen

Bagaimana dengan kualitas suaranya? Kebesaran nama B&O di dunia audio sudah semestinya menjamin kinerja Beoplay H5, apalagi mengingat masing-masing earpiece-nya ditenagai oleh driver 6,4 mm dengan respon frekuensi 20 – 20.000 Hz. Saat baterainya habis, pengguna tinggal menempelkan Beoplay H5 ke sebuah USB charging cube yang akan mengisinya hingga penuh selama sekitar dua jam.

Bang & Olufsen saat ini telah memasarkan Beoplay H5 seharga €249, atau sekitar Rp Rp 3,65 juta, cukup mahal untuk ukuran sebuah earphone nirkabel. Terdapat dua pilihan warna, yakni hitam dan pink.

Sumber: The Verge dan Bang & Olufsen.

B&O BeoPlay A1 Tawarkan Keseimbangan Antara Desain dan Kualitas Suara dalam Kemasan Mini

Selama bertahun-tahun, pabrikan audio asal Denmark, Bang & Olufsen, sudah amat dikenal lewat produk-produknya yang menawarkan keseimbangan antara desain dan kualitas suara. Berkaca pada tren perangkat audio portable, mereka kembali mengaplikasikan pengalaman panjangnya tersebut pada BeoPlay A1.

Fisik A1 sangat sederhana, elegan sekaligus kokoh berkat pemakaian material aluminium sebagai rangka utamanya. Sepintas ia terlihat seperti panci dalam posisi terbalik, namun lekukan-lekukannya begitu mulus, membuatnya sangat mudah dijejalkan ke dalam tas atau kantong jaket.

Ukurannya sangat ringkas, dengan bobot sekitar 600 gram. Pada kenyataannya, ia merupakan speaker terkecil yang pernah B&O buat hingga kini. Namun jangan sesekali meremehkan kemampuannya, sepasang amplifier miliknya sanggup menggelontorkan suara berdaya 2 x 140 watt, dan berkat bentuknya yang membulat, suara terdistribusi secara 360 derajat.

Separuh bagian atas BeoPlay A1 terbuat dari aluminium, sedangkan separuh ke bawahnya berlapis karet lembut / Bang & Olufsen
Separuh bagian atas BeoPlay A1 terbuat dari aluminium, sedangkan separuh ke bawahnya berlapis karet lembut / Bang & Olufsen

A1 memiliki respon frekuensi 60 – 24.000 Hz. Tepat di bagian tengahnya, bernaung sebuah sub-woofer dengan bahan inti aluminium, siap mendetumkan bass yang mantap; “lebih dahsyat ketimbang yang kita bayangkan dari perangkat sekecil ini,” koar B&O.

B&O melengkapi A1 dengan konektivitas Bluetooth 4.2, plus jack audio standar jikalau dibutuhkan. Baterainya diklaim sanggup bertahan selama 24 jam nonstop, sebelum perlu di-charge lewat sambungan USB-C. Yup, USB-C, sama seperti yang smartphone flagship terkini tawarkan.

Sama halnya seperti mayoritas speaker Bluetooth, A1 turut mengemas mikrofon untuk kebutuhan panggilan telepon. Sebuah tombol di sisinya berfungsi untuk menerima sekaligus menolak panggilan telepon yang masuk ke smartphone.

BeoPlay A1 dilengkapi tali berbahan kulit yang bisa digantungkan di berbagai tempat / Bang & Olufsen
BeoPlay A1 dilengkapi tali berbahan kulit yang bisa digantungkan di berbagai tempat / Bang & Olufsen

Fitur lain yang cukup unik dari A1 adalah pengguna bisa menyambungkan dua unit untuk mendapatkan suara stereo. Sebuah tali berbahan kulit memudahkan pengguna untuk menggantungnya di tembok. Sederhananya, ia ideal ditempatkan di mana saja.

Saat ini B&O memasarkan BeoPlay A1 seharga $249. Ia tersedia dalam dua pilihan warna: silver atau hijau lumut.

Sumber: Engadget dan B&O.

Bang & Olufsen Pamerkan BeoLab 90, Speaker Monster Untuk Audiophile

Krisis ekonomi di 2008 menghantam Bang & Olufsen sangat telak. Penjualan produsen audio dari Denmark itu menurun tajam, berujung pada pemberhentian 300 orang karyawan, memaksa mereka meninggalkan pengembangan ponsel dan MP3 player. Namun kabar gembiranya, B&O tetap berdiri gagah, kini sedang merayakan ulang tahun ke-90 lewat produk baru. Continue reading Bang & Olufsen Pamerkan BeoLab 90, Speaker Monster Untuk Audiophile

[Review] Ultrabook Gaming Asus Republic of Gamers G501JW

Umumnya gamer PC memilih satu dari dua cara untuk menikmati hobinya. Bagi kalangan antusias, merakit sistem sendiri memastikan mereka memperoleh performa tinggi di harga terbaik. Tapi konsumen yang menginginkan mobilitas sudah pasti akan melirik notebook, dan lewat brand Republic of Gamers, Asus bukanlah nama asing di ranah laptop spesialis gaming. Continue reading [Review] Ultrabook Gaming Asus Republic of Gamers G501JW