Alpha JWC Ventures Bukukan 1,7 Triliun Rupiah dalam Penggalangan Dana Keduanya

Alpha JWC Ventures mengumumkan telah menutup pengumpulan dana investasi keduanya senilai $123 juta atau setara 1,7 triliun Rupiah. Sejak dibuka pada pertengahan tahun 2018, Fund 2 ini ditutup “oversubscribed” — jumlah investor yang ingin bergabung lebih banyak dari slot yang tersedia. Selain itu hampir seluruh investor di Fund 1 turut bergabung pada putaran ini.

Dana yang dikumpulkan dalam Fund 2 telah diinvestasikan sejak akhir 2018 ke 14 startup. Salah satu yang mendapatkan investasi terbesar adalah Kopi Kenangan pada November 2018 dengan perolehan $8 juta atau sekitar 121 miliar Rupiah. Hingga saat ini sudah ada 33 startup dalam portofolio mereka.

“Salah satu faktor penting dari kesuksesan startup portofolio kami selama ini adalah dukungan dari tim kami dalam perjalanan dan perkembangan para startup tersebut; serta fokus kami pada fundamental bisnis tiap-tiap perusahaan. Kami selalu menekankan pada pendiri dan tim startup mengenai pentingnya perhitungan unit economics yang tepat serta akuntabilitas finansial sejak hari pertama mereka bergabung dengan Alpha JWC. Kami percaya pendekatan tersebut esensial bagi keberlangsungan startup secara jangka panjang,” jelas Co-Founder & Managing Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan.

Dalam manajemen portofolio, pihaknya memakai pendekatan hands-on dalam berbagai lini bisnis terkait, mulai dari dukungan rekrutmen, pemasaran, dan legal.

“Kami juga menghindari investasi di perusahaan sejenis atau yang berkompetisi langsung dengan startup yang telah kami danai sebelumnya. Prinsip kami untuk mendukung startup kami secara langsung dan intensif berarti kami harus benar-benar memilih founder yang tepat dan terus membantu mereka sepanjang perjalanan startup tersebut,” imbuh Co-Founder & Managing Partner Alpha JWC Ventures Jefrey Joe.

Saat ini Alpha JWC telah memiliki 20 orang anggota tim. Tahun ini mereka menambah tiga partner baru, yakni Alan Hellawell (mantan CSO SEA Group), Erika Go (sebelumnya Principal Alpha JWC), dan Eko Kurniadi (mantan VP of Investment Creador). Selain itu kini mereka telah membuka kantor permanen di Singapura untuk bisa menjangkau lebih banyak startup di Asia Tenggara.

“Kami terus memperhatikan industri digital Vietnam secara aktif untuk kesempatan pendanaan. Sebagai salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, kami yakin Vietnam adalah pasar terbesar selanjutnya di Asia Tenggara. Sejauh ini, kami telah memiliki tiga investasi di Vietnam dan sedang mendalami beberapa startup lainnya,” tambah Chandra.

Dalam debut awalnya di tahun 2016, Alpha JWC Ventures meluncurkan Fund 1 senilai $50 juta atau sekitar 700 miliar Rupiah. Dana tersebut disalurkan kepada 23 startup di Asia Tenggara, mayoritas dari Indonesia. Kurang dari 4 tahun, Fund 1 diklaim telah berkembang hingga 3,2x dalam Net Asset Value (NAV). Alpha JWC juga telah berhasil melakukan dua exit, yaitu jaringan coworking space Spacemob (akuisisi oleh WeWork di 2017) dan media bisnis DealStreetAsia (akuisisi oleh Nikkei di 2019).

Bobobox Receives Pra-Series A Funding, to Expand Service in Indonesia

Bandung-based smart accommodation startup, Bobobox, today (3/5), announces Pra-Series A funding from Alpha JWC Ventures, Genesia Ventures, and three hidden investors with undisclosed value. It’s to be used for service expansion in all over Indonesia within the next two years.

Founded in 2017, Bobobox provides pods, bed capsules that offers convenience and calming atmosphere for customers at affordable price. The pods are including an app to control gate access, lamp adjusting, safety feature, bluetooth speaker, and air conditioner.

Bobobox presents as a game changer that focuses on millennials/ travelers market in need for convenience and easy at affordable price. Using the technology in pods, Bobobox answered the needs of space, safety, and accommodation of affordable hostel.

“We aim to be the biggest chain accommodation in Indonesia by 2020 with more than 200 locations. Properties are owned or managed by Bobobox. We’re now planning to build new property around Jakarta, Bogor, Bali, and Yogyakarta,” Bobobox’s Co-Founder, Antonius Bong said.

Previously, Alpha JWC Ventures and Ganesha Ventures are involved in Bobobox funding in mid-2018. Bobobox is expected to continue developing, particularly in hospitality industry revolution in Indonesia.

“Bobobox’s growth and traction has gone exponential since our first investment in team, no wonder we’re supporting them with our best, in terms of funding and business support. We believe within the next two years, Bobobox will achieve their target to be the fastest growing pods service in Indonesia supported by technology which going to create hospitality industry revolution,” Alpha JWC Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, Chandra Tjan said.

Bobobox’s Co-founder, Indra Gunawan explained that Bobobox started to offer single bed pods this year. Previously, they just offered king size bed. In addition, they will form some new partnerships, and create opportunity for frenchise.

“”We also renovate the current hotels. Unlike the other hospitality SaaS which only provides branding, we also help independent hotels with pods, system, even marketing. Trial project has done and we’re to expand with this model,” he added.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here

Bobobox Terima Pendanaan Pra-Seri A, Segera Perluas Layanan di Indonesia

Startup smart accommodation asal Bandung, Bobobox, hari ini, (5/3), mengumumkan telah menerima pendanaan Pra-Seri A dari Alpha JWC Ventures, Genesia Ventures, dan tiga investor yang tidak disebutkan dengan nilai yang tidak disebutkan. Pendanaan kali ini akan dimanfaatkan untuk memperluas layanan di seluruh Indonesia dalam kurun waktu dua tahun mendatang.

Didirikan pada tahun 2017, Bobobox menghadirkan pods, kapsul ruang tidur, yang menawarkan kebutuhan yang membuat para pengguna tenang dan nyaman dengan biaya yang terjangkau. Pods tersebut dilengkapi dengan aplikasi yang mampu mengendalikan akses pintu, nyala lampu yang bisa disesuaikan, fitur keamanan, bluetooth speaker, hingga pendingin ruangan.

Bobobox dihadirkan sebagai game changer yang fokus pada pasar milenial/traveler yang membutuhkan kenyamanan dan kemudahan yang terjangkau. Dengan teknologi yang ada di pods, Bobobox juga menjawab kebutuhan akan ruang, keamanan, dan akomodasi tempat istirahat yang terjangkau.

“Kami bertujuan untuk menjadi biggest chain accommodation di Indonesia pada tahun 2020 dengan operasi di lebih dari 200 lokasi. Properti dimiliki oleh atau dioperasikan oleh Bobobox. Kami sekarang menggulirkan rencana untuk membangun tempat baru di sekitar Jakarta, Bogor, Bali, dan Yogyakarta,” terang Co-Founder Bobobox Antonius Bong.

Sebelumnya, Alpha JWC Ventures dan Genesia Ventures juga terlibat dalam pendanaan Bobobox para pertengahan tahun 2018. Bobobox diharapkan bisa terus berkembang, terutama dalam merevolusi industri hospitality di Indonesia.

“Pertumbuhan dan traksi Bobobox telah eksponensial sejak kami pertama kami berinvestasi di tim, jadi wajar kami terus mendukung mereka dengan cara terbaik yang kami bisa, dalam hal pendanaan dan dukungan bisnis. Kami percaya dalam dua tahun ke depan Bobobox akan mencapai target mereka untuk menjadi pods dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia dengan fitur yang didukung teknologi yang akan merevolusi industri hospitality,” terang Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan.

Co-founder Bobobox Indra Gunawan menjelaskan Bobobox mulai menawarkan pods dengan single bed tahun ini. Sebelumnya mereka hanya menawarkan tempat tidur king size. Indra juga menjelaskan tahun ini mereka akan lebih banyak menjalin kerja sama, karena juga membuka peluang untuk frenchise.

“Kami juga memperbaiki hotel yang sudah ada. Tidak seperti banyak SaaS perhotelan yang hanya menyediakan branding, kami membantu hotel independen dengan menyediakan pods, sistem, dan bahkan pemasaran. Proyek percontohan telah berhasil dan kami menantikan memperluas model ini,” pungkas Indra.  

Application Information Will Show Up Here

Alpha JWC Ventures Involves in Vietnam SaaS Startup Funding Base.vn

Alpha JWC Ventures involves in Pre-Series A funding for Base.vn (Base), a Vietnam-based startup developing SaaS platform for corporate. The funding has reached $1.3 million, also led by Beenext.

The previous investors, 500 Startup and VIISA are also involved. The cash injection becomes the biggest in Vietnam in SaaS and B2B sectors.

“Base’s mission is to build a future work (process). We imagine in the next five years, the company will effectively run and manage its work through technology,” Hung Pham, Base’s Co-Founder & CEO, said.

He also said in the past two years, they had built a special model which capable to integrate various apps into one centralized channel.

Regarding this investment, Alpha JWC Ventures’ Co-founder & Managing Partner Chandra Tjan said to offer solutions for the corporate sector has its own challenge. Base, with its product, is confident enough to be the leading SaaS in Vietnam.

“Pham is a serial entrepreneur with strong technical founder and we believe in Base to be the leading SaaS platform in Southeast Asia and beyond,” he added.

This is Alpha JWC Ventures first investment in Vietnam. Tjan explained in his official statement, after Indonesia, Singapore, and Malaysia; Vietnam is considered to be the country that soon to have a large technology startup in Southeast Asia.

Base, through this funding, plans for regional expansion. However, the current priority is to recruit more talent for product development.

“Our first priority is to acquire more talents for product development and build a strong foundation for expansion in Southeast Asia by mid-2019. Supported by its product, solid team, and strategic investors; we are optimistic to be the leading SaaS platform in the region,” Pham concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Alpha JWC Ventures Terlibat dalam Pendanaan Startup SaaS Vietnam Base.vn

Alpha JWC Ventures terlibat dalam pendanaan pra-seri A untuk Base.vn (Base), startup asal Vietnam yang mengembangkan platform SaaS untuk korporasi. Nominal pendanaan mencapai $1,3 juta. Selain Alpha JWC, pendanaan ini turut dipimpin Beenext.

Investor sebelumnya yakni 500 Startup dan VIISA turut mendukung juga. Suntikan modal ini sekaligus menjadi yang terbesar di Vietnam untuk sektor SaaS dan B2B.

“Misi Base adalah membangun masa depan (proses) kerja. Kami membayangkan dalam lima tahun ke depan perusahaan akan beroperasi dan mengelola secara efektif pekerjaannya melalui teknologi,” terang Co-founder & CEO Base Hung Pham.

Hung juga menjelaskan bahwa dalam dua tahun terakhir mereka telah membangun model khusus yang mampu mengintegrasikan berbagai aplikasi ke dalam satu kanal terpusat.

Menanggapi investasi ini Co-founder & Managing Partner Alpha JWC Chandra Tjan menyebutkan, bahwa menjual solusi untuk kalangan korporasi memiliki tantangan tersendiri. Base dengan produknya diyakini bisa menjadi pemimpin SaaS di Vietnam.

“Hung adalah serial entrepreneur dengan strong technical founder dan kami percaya Base akan menjadi platform SaaS terkemuka di Asia Tenggara dan sekitarnya,” imbuh Chandra.

Ini adalah pendanaan Alpha JWC Ventures pertama di Vietnam. Chandra dalam keterangan resminya menjelaskan, setelah Indonesia, Singapura, dan Malaysia; pihaknya percaya Vietnam akan menjadi negara yang akan memiliki startup teknologi besar di Asia Tenggara.

Melalui pendanaan ini pihak Base juga merencanakan ekspansi regional. Namun untuk saat ini, prioritasnya merekrut lebih banyak talenta untuk pengembangan produk.

“Prioritas pertama kami memperoleh lebih banyak talenta untuk pengembangan produk dan membangun landasan yang kuat untuk ekspansi di Asia Tenggara pada pertengahan 2019. Dengan produk, tim yang solid, dan investor strategis; kami optimis dapat menjadi platform SaaS terkemuka di wilayah ini,” tutup Hung.

Alpha JWC Ventures Leads Series A Funding for “Target Media Nusantara”

Target Media Nusantara (TMN), a digital advertising network company, announces Series A funding from Alpha JWC Ventures. The value wasn’t mentioned but this time, it’ll be fully used for operational and business development.

In term of business, TMN is a part of Focus Media Group, a China-based digital lifestyle media company. Its business includes LCD displays, poster frames, movie theater, and in-store advertising networks.

In Indonesia, TMN started working in mid-2018 bringing a vision to be the market leader for indoor digital advertising sector in Indonesia. TMN provides services in some commercial buildings, such as office buildings, apartments, and hotels. TMN, with 450 billboards attached to 104 buildings in Jabodetabek, has made a record as one of the indoor advertising alternatives in Indonesia. In an effort to maximize potential growth, TMN targets to install 900 screens in 200 Jabodetabek’s commercial buildings.

“In replicating Focus Media Group’s success in Indonesia, we’ll be focused on getting the premium audiences in the market by offering products with high-quality, effective, and capable to reach lots of people,” Thomas Chan, Target Media Nusantara’s CEO, explained.

He also mentioned according to their current vision, the funding obtained from Alpha JWC Ventures is to be used for operational and business development, including other media channels related to their vision.

“TMN has a vision to be the popular and leading media channel in Indonesia. Therefore, all investment, including Series A funding from Alpha JWC Ventures will be fully used for operational and business development at an early stage. In long term, we are to develop other media channel in synergy along with our vision,” he added.

In his statement, TMN did not place itself as a media provider, instead, they act as the communication partner with an understanding of audience behavior, business prospect, and communication market dynamic. TMN intends to provide effective communication solutions for their clients.

TMN is currently developing the latest screen with eyeball tracking analytics. It is capable to record how long a person watches certain parts of an advertisement and the data result will be used for the client’s communication strategy and evaluation.

In the meantime, Alpha JWC Ventures is showing their satisfaction in supporting TMN in Indonesia. Chandra Tjan, Alpha JWC Ventures’ Co-Founder and Managing Partner, said that he is proud to be the exclusive partner of Focus Media Group in its expansion to Indonesia.

“We’re thrilled to be the exclusive and trusted partner of Focus Media Group in its expansion to Indonesia. Thomas Chen has over 25 years of experience in digital advertising and an extensive client network worldwide. Financial and practical assistance from Alpha JWC Ventures, Chan’s experience, and support from Focus Media Group are very convincing for TMN to develop further and take over the Indonesian market,” he concluded.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Alpha JWC Ventures Beri Pendanaan Seri A untuk “Target Media Nusantara”

Target Media Nusantara (TMN), sebuah perusahaan jaringan periklanan digital, mengumumkan perolehan pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures. Tidak disebutkan berapa jumlah yang didapat, hanya saja pendanaan kali ini disebut akan dimaksimalkan untuk pengembangan bisnis dan operasional.

Sebagai sebuah bisnis, TMN adalah bagian dari Focus Media Group, sebuah perusahaan media gaya hidup digital yang berasal dari Tiongkok. Bisnis Focus Media Group meliputi LCD display, poster frame, movie theater, dan in-store advertising network.

Di Indonesia, TMN mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2018 dengan mengusung visi menjadi market leader di sektor periklanan digital dalam ruangan di Indonesia. TMN sendiri menyediakan layanan periklanan di berbagai jenis bangunan komersial, seperti gedung perkantoran, apartemen, dan hotel. Dengan 450 layar iklan yang terpasang di 104 gedung di Jabodetabek, sejauh ini TMN telah berhasil membuat jejak sebagai salah satu alternatif periklanan dalam ruangan di Indonesia. Untuk memaksimalkan potensi pertumbuhannya, TMN memasang target pemasangan 900 layar di 200 gedung komersial Jabodetabek.

“Untuk mereplikasi sukses Focus Media Group di Indonesia, kami akan fokus untuk mendapatkan audience premium di pasaran dengan menyediakan produk yang berkualitas tinggi, efektif, dan mampu menjangkau banyak orang,” terang CEO Target Media Nusantara Thomas Chan.

Thomas juga menjelaskan bahwa sesuai dengan visi mereka saat ini, pendanaan yang didapat dari Alpha JWC Ventures akan diperuntukkan untuk memaksimalkan pengembangan bisnis dan operasional, termasuk mengembangkan kanal media lainnya yang sesuai dengan visi mereka.

“TMN memiliki visi untuk menjadi kanal media papan atas dan utama di Indonesia. Untuk itu, semua dana investasi termasuk pendanaan Seri A dari Alpha JWC Ventures ini akan kami maksimalkan untuk pengembangan bisnis dan operasional pada tahap awal. Dalam jangka panjang, kami juga akan mengembangkan kanal media lainnya yang bersinergi dengan visi kami,” lanjut Thomas.

Dari penjelasan Thomas, pihak TMN tidak menempatkan diri sebagai penyedia media tetapi sebagai rekanan komunikasi yang mengerti perilaku audience, prospek bisnis dan dinamika pasar komunikasi. TMN berniat menyediakan solusi komunikasi yang efektif bagi klien mereka.

Saat ini TMN sedang mengembangkan layar terbaru dengan fitur analisa pelacakan gerakan mata (eyeball trackig analytics) . Fitur ini dapat merekam berapa lama seseorang melihat bagian tertentu dari sebuah iklan dan nantinya data yang dihasilkan akan menjadi pertimbangan evaluasi dan strategi komunikasi klien.

Sementara itu pihak Alpha JWC Ventures menyatakan kebanggaan mereka dalam mendukung TMN di Indonesia. Co-founder dan Managing Partner Alpha JWC Ventures Chandra Tjan menyebutkan bahwa pihaknya bangga menjadi rekan ekslusif bagi Focus Media Group dalam ekspansinya ke Indonesia.

“Kami bangga menjadi rekan ekslusif dan terpercaya bagi Focus Media Group dalam ekspansinya ke Indonesia. Thomas Chen memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun dalam periklanan digital serta jaringan klien yang luas di seluruh dunia. Dengan dukungan finansial dan praktis dari Alpha JWC Ventures, pengalaman Thomas serta dukungan dari Focus Media Group kami yakin TMN bisa berkembang ke tingkatan selanjutnya dan memenangkan pasar Indonesia,” tutup Chandra.

Pasca Perolehan Pendanaan, Co-Working Space Spacemob Segera Buka Cabang di Jakarta

Co-working space Spacemob yang berbasis di Singapura kemarin mengumumkan perolehan pendanaan awal yang terbilang fantastis senilai $5,5 juta (sekitar Rp 74 miliar) dari sejumlah investor yang dipimpin oleh Vertex Ventures Holdings. Perusahaan investasi Indonesia Alpha JWC juga terlibat dalam pendanaan ini. Salah satu hal yang bakal dilakukan Spacemob adalah berekspansi ke Jakarta dan membuka cabangnya di sini di kuartal pertama 2017.

Spacemob didirikan oleh Turochas ‘T’ Fuad, seseorang berkebangsaan Indonesia yang telah lama menetap dan berbisnis di Singapura. Jika namanya terdengar familiar, Fuad sebelumnya adalah pendiri Travelmob, sebuah startup travel (dengan model bisnis mirip Airbnb) yang diakuisisi HomeAway tahun 2013 lalu.

Kepada DailySocial, Fuad mengatakan bahwa Spacemob didirikan berdasarkan pemahamannya tentang kemitraan pengelola hotel dan pemilik properti saat mengelola Travelmob. Dari sana ia melihat peluang untuk membawa model seperti ini ke industri co-working. Spacemob lahir dengan premis bahwa ruang adalah “hal terpenting kedua”. Yang utama adalah dukungan dan ekosistem yang disediakan untuk anggota.

Sebagai sebuah co-working space, Spacemob bisa dikatakan unik karena memiliki tim teknis lengkap, dari full stack developer, front end engineer, designer, hingga product manager. Disebutkan tim ini membangun sistem pembayaran untuk pemesanan makanan dan ruangan melalui QR code, membangun sistem administrasi ruang (misalnya untuk mengunci ruangan) secara nirkabel, dan memiliki sistem keanggotaan yang memberikan berbagai benefit.

“Segera meluncur adalah direktori anggota yang menyediakan profil in-depth setiap anggota dan layanan yang mereka berikan dan butuhkan. Tim juga dalam proses membangun teknologi pelacakan berbasis RFID untuk memaksimalkan efisiensi ruang,” ungkapnya.

Spacemob Jakarta

Khusus untuk ekspansinya di Jakarta, Fuad menyebutkan ruangannya di Jakarta akan menjadi ekstensi DNA mereka saat ini, sebuah co-working space yang fokus untuk membangun dasar bisnis dengan membawa mindset teknologi untuk mengelola co-working space dan mendorong terciptanya kegiatan co-working di antara para anggotanya.

Co-Founder dan Managing Partner Alpha JWC Chandra Tjan dalam pernyataannya menyebutkan, “Yang membuat Spacemob benar-benar spesial adalah visi kuat T, kepercayaannya untuk membuat perubahan di dunia industri working space di zaman sharing economy, dan kemampuannya menginspirasi orang-orang terbaik untuk bergabung dalam perjalanannya.”

Tentang kemungkinan perekrutan engineer di Jakarta, Fuad mengatakan, “Kami terbuka untuk merektut talenta dari berbagai negara di kawasan ini, termasuk di Jakarta. Salah satu front-end engineer kami adalah orang Indonesia yang direkrut dari Jakarta.”

“Kami memiliki rencana ekspansi yang agresif, berniat meluncurkan 30 lokasi Spacemob di Asia Pasifik pada tahun 2019. Investasi ini akan mendanai hal tersebut,” tutup Fuad menjustifikasi nominal perolehan pendanaan awal ini.

Jualo Closes Seed Funding from Mountain Kejora and Alpha JWC Ventures

Jualo’s CEO Chaim Fetter announced that his business has just sealed an undisclosed seed funding from Mountain Kejora Ventures and Alpha JWC Ventures. The money will go to the development of HR, product as well as Jualo’s market in Indonesia. A couple of times ago, Jualo also renewed its website to provide better experience to consumers and Jualo users. Continue reading Jualo Closes Seed Funding from Mountain Kejora and Alpha JWC Ventures

Jualo Peroleh Seed Funding dari Mountain Kejora dan Alpha JWC Ventures

Investor

Hari ini (17/4), CEO Jualo Chaim Fetter, mengumumkan bahwa situs iklan baris online Jualo telah memperoleh seed funding dari Mountain Kejora Ventures dan Alpha JWC Ventures dalam jumlah yang tidak diungkapkan. Dana tersebut akan diinvestasikan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pengembangan produk dan juga pasar Jualo di Indonesia. Beberapa waktu yang lalu, Jualo juga telah melakukan perombakan tampilan situsnya untuk memberikan pengalaman yang lebih baik pada konsumen dan pengguna Jualo di berbagai perangkat.

Continue reading Jualo Peroleh Seed Funding dari Mountain Kejora dan Alpha JWC Ventures