Startup SaaS Kuliner “Runchise” Umumkan Pendanaan Awal

Startup pengembang layanan SaaS untuk bisnis kuliner Runchise mengumumkan pendanaan tahap awal dengan nilai yang dirahasiakan. Putaran investasi ini dipimpin oleh East Ventures, diikuti sejumlah investor meliputi Genesia Ventures, Arise MDI Ventures, Init-6, Prasetya Dwidharma, Alto Partners, dan sejumlah angel investor.

Ini bukan kali pertama SaaS yang spesifik untuk industri kuliner hadir, sebelumnya sudah ada Esensi Solusi Buana (ESB) yang juga fokus di area tersebut. Bahkan startup yang didukung Alpha JWC dan sejumlah investor ini sudah membukukan pendanaan seri B tahun ini senilai $29 juta atau sekitar 420 miliar Rupiah.

Runchise sendiri hadir tahun ini, didirikan Daniel Witono, yang sebelumnya dikenal sebagai founder Jurnal (diakuisisi Mekari). Dalam wawancaranya bersama DailySocial.id di bulan Juni 2022 lalu, ia mengatakan bahwa Runchise dibangun sebagai sebuah “outlet management solution“.

“Perkembangan bisnis kuliner dipengaruhi oleh pengelolaan atau sistem manajemen yang baik. Dengan menggunakan teknologi, kami yakin para pengusaha akan bisa meningkatkan profit dan meningkatkan output dari usaha. Runchise hadir menjadi solusi bagi pemilik bisnis kuliner, memberi para usaha kuliner solusi yang lengkap dalam satu platform di mana kebutuhan seluruh operasional usaha kuliner bisa terpenuhi,” ujar Daniel seperti disampaikan dalam rilis resminya.

Daniel juga mengatakan, salah satu segmen pasar utama Runchise adalah pebisnis waralaba (franchise). Persoalan tentang pengelolaan hingga pembinaan franchise masih menjadi tantangan yang kerap dirasakan oleh pemilik brand F&B. Mulai dari kurangnya transparansi dari penerima waralaba hingga penggunaan bahan baku yang tidak sesuai.

Layanan Runchise

Ada tiga layanan utama yang disajikan Runchise. Pertama adalah Supply Chain Management, tugasnya memudahkan operasional restoran yang memiliki banyak outlet, mulai dari pengaturan dan pengadaan stok, bahan baku, hingga pengaturan akses data perusahaan yang fleksibel. Kedua ada Point of Sales, memudahkan proses transaksi dengan pelanggan. Dan ketiga Online Ordering, untuk memudahkan pemilik gerai mengintegrasikan dengan layanan food delivery.

Runchise akan mengalokasikan dana dari investor untuk menambah talenta dan memperkuat tim, mengembangkan produk, dan inisiatif pemasaran. “Melalui investasi dan kolaborasi dengan investor, kami akan terus melakukan inovasi dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan performa bisnis F&B  dan menjadi mitra teknologi terpercaya di industri ini,” kata Daniel.

General Partner Genesia Ventures Takahiro Suzuki memberikan pandangannya terhadap potensi digitalisasi industri kuliner. “Dalam beberapa tahun terakhir ini, kita telah melihat bagaimana inovasi dan digitalisasi telah memberikan peluang baru bagi UMKM, khususnya sektor kuliner pada masa pandemi. Industri consumer food menjangkau hingga $50 miliar, dengan sebagian besar masih dijalankan secara offline, hal ini membuktikan bahwa masih banyak kesempatan untuk berinovasi, digitalisasi dan pertumbuhan di sektor ini,” ujarnya.

Ia melanjutkan, “Dengan pengalaman mengoperasionalkan perusahaan yang sedang berkembang dan menjadi founder untuk yang kedua kalinya, kami yakin Daniel beserta tim dapat menangkap peluang tersebut serta membawa progres yang positif bagi industri F&B di Indonesia.”

Runchise Tawarkan Platform SaaS untuk Pengelolaan Bisnis Waralaba dan Kuliner

Nama Daniel Witono sudah tidak asing di komunitas penggiat startup Indonesia. Setelah sukses membangun Jurnal tahun 2015 lalu, sampai akhirnya diakuisisi oleh Mekari, kini ia tengah disibukkan dengan kegiatan barunya yaitu mengembangkan platform outlet management solution bernama Runchise.

Kepada DailySocial.id, Daniel mengungkapkan, alasan didirikannya Runchise berawal dari pengalamannya dulu saat mengembangkan Jurnal. Banyak klien mereka yang bertanya jika ada solusi atau teknologi yang bisa digunakan untuk melancarkan bisnis franchise (waralaba) mereka.

Persoalan tentang pengelolaan hingga pembinaan franchise ternyata masih menjadi tantangan yang kerap dirasakan oleh pemilik restoran hingga pemilik brand. Mulai dari kurangnya transparansi dari penerima waralaba, hingga penggunaan bahan baku yang tidak sesuai. Hal ini lalu memberikan inspirasi bagi Daniel untuk menghadirkan platform end-to-end kepada pemilik franchise.

“Saat bersama Mekari konsep ini tidak bisa saya kembangkan karena fokus perusahaan adalah hanya kepada akunting dan personalia saja. Karena itu setelah saya keluar, saya mulai mengembangkan Runchise untuk membantu sektor F&B di Indonesia yang sangat luas potensinya,” kata Daniel.

Masih dalam tahap pengembangan, saat ini Runchise menjalankan bisnis secara bootstrap. Rencananya dalam waktu 1 hingga 2 bulan mendatang, platform SaaS akan segera diluncurkan kepada target pasar.

Sebelumnya untuk SaaS khusus bisnis kuliner sudah ada Esensi Solusi Buana yang telah didukung sejumlah investor termasuk Alpha JWC Ventures. Solusi yang ditawarkan termasuk ERP, POS, dan manajemen layanan food delivery. Selain itu juga ada beberapa lainnyas seperti DigiResto yang dikembangkan MCAS.

Model bisnis dan strategi monetisasi

Secara umum saat ini ada dua model bisnis franchise, di antaranya adalah brand royalty dan penyediaan bahan baku. Untuk bisa menjaga kualitas dari produk yang dimiliki oleh pemilik franchise kepada penerima waralaba, dibutuhkan solusi terpadu yang bisa mengatur proses, integrasi sistem, hingga pengelolaan bahan baku dan pengiriman kepada pelanggan. Hingga saat ini Daniel melihat belum ada platform yang menawarkan solusi tersebut.

“Dengan ketatnya persaingan di kalangan franchise, mengharuskan mereka untuk bisa mengembangkan bisnis secara stabil dan profitable. Selain kurangnya integrasi sistem, persoalan seperti kecurangan seputar pemilihan bahan baku yang tidak sesuai hingga kurang transparannya laporan penjualan dari penerima waralaba, menjadikan bisnis franchise tidak bisa bertahan. Dengan teknologi yang ditawarkan oleh Runchise, diharapkan bisa mengatasi kendala tersebut,” kata Daniel.

Franchise hingga restoran yang disasar oleh Runchise adalah dari bisnis skala kecil hingga besar. Banyak di antara pemilik restoran dan franchise tersebut berpusat di pulau Jawa, namun karena besarnya skala layanan mereka, banyak juga di antara restoran tersebut yang saat ini sudah mulai melayani kota tier 2 dan tier 3. Melalui Runchise nantinya pemilik restoran bisa menjaga kualitas dan konsistensi dari brand di berbagai lokasi.

Selain pengelolaan supply chain, Runchise juga menawarkan solusi multi outlet management dan franchise solution. Untuk produk dan layanan yang mereka hadirkan di antaranya adalah, outlet management, point of sales, dan online ordering.

“Fokus kita saat ini adalah kepada sistem dan proses integrasi. Untuk online delivery kami juga menawarkan kepada pemilik restoran dan franchise untuk bisa memiliki channel tambahan di luar marketplace saat ini,” kata Daniel

Runchise juga menjalin kemitraan dengan logistik pihak ketiga untuk menghadirkan layanan pengantaran internal kepada restoran. Sementara itu untuk strategi monetisasi, selain mengenakan subscription plan, mereka juga mengenakan MDR (Merchant Discount Rate) untuk online order.

Selain memberikan layanan kepada franchise dan restoran, ke depannya Runchise juga ingin menghadirkan layanan terpadu ke restoran secara internal. Mulai dari mengembangkan bisnis mereka hingga mengembangkan kegiatan marketing mereka seperti loyalty program dan lainnya.

“Saya melihat hingga saat ini belum ada platform yang menghadirkan layanan seperti Runchise. Harapannya Runchise bisa menjadi end-to-end solution bagi sektor F&B di Indonesia,” kata Daniel.

Sleekr Officially Forms Consolidation with Three Startups, “Rebranding” to Mekari

Sleekr, an SaaS startup for cloud-based HR solution, has announced a new name, Mekari, as the consolidation result (M&A) with Talenta, Jurnal, and Klikpajak. The business is expected to grow four times up along the increase of SME’s business productivity as consumers.

Suwandi Soh, Mekari’s CEO, previously was Sleekr’s CEO, said the consolidation process has started for a year gradually and supported by the investors. However, he’s yet to reveal further detail regarding investment value of the M&A series.

In Mekari’s board of directors, Jurnal’s CEO, Daniel Witono is appointed as CPO, and Anthony Kosasih, Jurnal’s COO has now become Mekari’s. Total employees after M&A has reached 360.

Quoted from Ministry of Communication and Informatics (Kemenkominfo), the SMEs that using digital technology is currently at 6.5 million from 59.2 million throughout Indonesia.

“Mekari, through this consolidation, trying to offer complete and solid soolution for SMEs. After this, we’re going to build up the low digital awareness, which is only 9%-10% (Deloitte Study) SMEs using digital access,” he mentioned, Wed (4/10).

Future Business Plan

In the first stage, Mekari is to focus on all startup services integration as one platform, in order to create more seamless customer’s experience. Everything will be executed gradually and to be finalized this year.

Furthermore, Mekari’s platform will be designed as platform-as-a-service (PaaS) integrated with the other tech startups which is capable to provide additional value to consumers.

Talenta, focused on HRIS software which facilitate business through payroll automation or Resource management. Sleekr, an intuitive modern solution of employee management for developing companies.

Meanwhile, Jurnal is a business software to make financial management and business record easier. Last, Klikpajak, the tax management app for private and business. Klikpajak was founded in the beginning of this year and supported by Indonesia’s Tax Directorate General as registered software.

“Each product has its own advantage with more innovation to develop. There are many products we intend to develop and to be released within this year. There might be one or two to be announced in Mekari Conference.”

The result is to extend consumer’s target of various business scale. Without any detailed number, Soh explained that Mekari has hundred thousands of users from thousands of companies.

Mekari’s subscription fee has varied, depends on what kind of services, starts from Rp20 thousand per person for Sleekr, up to Rp200 thousand for Jurnal’s accounting service.

Sleekr operates under MidPlaza Holdings. Last year, the company has received investment from Money Forward with undisclosed value. In 2016, Sleekr has made acquisition over SaaS startup, Kiper.


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Sleekr Resmi Konsolidasi dengan Tiga Startup, “Rebranding” Jadi Mekari

Sleekr, startup SaaS untuk solusi HR berbasis cloud, mengumumkan nama baru Mekari yang merupakan hasil konsolidasi (berbentuk M&A) dengan startup SaaS Talenta, Jurnal, dan Klikpajak. Diharapkan bisnis tumbuh empat kali lipat dari konsolidasi tersebut, seiring dengan meningkatnya produktivitas bisnis UKM sebagai konsumen.

CEO Mekari Suwandi Soh, sebelumnya CEO Sleekr, mengatakan, proses konsolidasi ini sudah dimulai sejak setahun lalu secara bertahap dan mendapat dukungan dari para investornya. Namun dia enggan membeberkan lebih lanjut terkait nilai investasi dari rangkaian M&A tersebut.

Di jajaran direksi Mekari, CEO Jurnal Daniel Witono kini menjabat sebagai CPO Mekari, sedangkan COO Jurnal Anthony Kosasih kini sebagai COO Mekari. Total karyawan setelah penggabungan mencapai 360 orang.

Mengutip data Kemenkominfo, saat ini UMKM yang benar-benar memanfaatkan teknologi digital baru menyentuh angka 6,5 juta usaha dari total 59,2 juta UMKM di seluruh Indonesia.

“Mekari, melalui penggabungan ini, hadir untuk memberikan solusi yang lengkap dan solid bagi UKM. Setelah konsolidasi, kami ingin bangun awareness untuk digital masih sangat rendah, hanya 9%-10% UKM (studi Deloitte) yang sudah pakai akses digital,” terang Suwandi, Rabu (10/4).

Rencana berikutnya

Pada tahap awal, Mekari akan fokus pada integrasi layanan semua startup menjadi satu platform, sehingga pengalaman konsumen akan jauh lebih seamless. Semuanya akan dilakukan secara bertahap dan diharapkan selesai pada tahun ini.

Selanjutnya, platform Mekari akan didesain sebagai platform-as-a-service (PaaS) terintegrasi dengan startup teknologi lainnya yang dinilai dapat memberikan nilai tambah untuk konsumen.

Talenta, fokus pada software HRIS uang memudahkan bisnis melalui otomasi payroll maupun manajemen SDM. Sleekr, solusi modern pengelolaan karyawan yang intuitif untuk perusahaan berkembang.

Sementara, Jurnal adalah software bisnis yang memudahkan pengelolaan finansial dan pembukuan bisnis. Terakhir, Klikpajak, aplikasi pengelolaan pajak untuk pribadi dan bisnis. Klikpajak ini baru berdiri pada awal tahun dan telah mendapat dukungan dari Direktorat Jenderal Pajak Indonesia sebagai software dengan izin resmi.

“Tiap produk punya kelebihan masing-masing dan banyak inovasi yang bisa kita terus kembangkan dari situ. Ada banyak produk yang sudah kami rencanakan akan rilis dalam setahun ini. Mungkin satu atau dua di antaranya akan diumumkan saat Mekari Conference.”

Hasil dari konsolidasi ini menambah cakupan target konsumen dari berbagai skala usaha. Tanpa menyebut angka detail, Suwandi mengatakan, Mekari memiliki ratusan ribu pengguna yang datang dari puluhan ribu perusahaan.

Biaya berlangganan di Mekari cukup beragam, tergantung pada layanan apa yang konsumen butuhkan, mulai dari Rp20 ribu per kepala untuk layanan Sleekr, sampai Rp200 ribu untuk layanan accounting dari Jurnal.

Sleekr berdiri di bawah naungan MidPlaza Holdings. Tahun lalu perusahaan menerima investasi dari Money Forward dengan nilai yang tidak disebutkan. Pada 2016, Sleekr mengakuisisi startup SaaS Kiper.

SaaS Platform Sleekr Reportedly to Acquire Jurnal

SaaS platform for financial and human resources, Sleekr, is said to acquire an accounting SaaS platform, Jurnal, according to two people in the industry. Jurnal is currently still an independent company. Sleekr has no comment of this information.

Sleekr, an SaaS platform under MidPlaza Holdings, has aggressively made some moves to support its business. After acquiring an Accounting SaaS, Kiper, in 2016, Sleekr made an acquisition over HR SaaS, Talenta, in May 2018.

In 2018, Jurnal currently has more than 80,000 users and Anthony Kosasih, Jurnal’s COO, said in an occasion that Jurnal will accelerate expansion to all first-tier cities in Indonesia. Jurnal was founded by Daniel Witono and Anthony Kosasih in 2015.

In 2015, according to Odin report, the cloud market for Indonesian SME has reached $1.2 billion with the biggest investment will be focusing on IaaS (Infrastructure-as-a-Service).


Original article is in Indonesian, translated by Kristin Siagian

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Platform SaaS Sleekr Dikabarkan Akuisisi Jurnal

Platform SaaS di bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia Sleekr disebut telah mengakuisisi platform SaaS Akuntansi Jurnal, menurut dua orang yang mengerti proses ini. Jurnal disebut saat ini akan tetap menjadi perusahaan independen. Pihak Sleekr menolak berkomentar terhadap informasi ini.

Sleekr, sebuah platform SaaS yang kini berada di bawah naungan MidPlaza Holdings, cukup agresif selama dua tahun terakhir dalam memperkuat lini bisnisnya. Setelah mengakuisisi platform SaaS Akuntansi Kiper di tahun 2016, di bulan Mei 2018 Sleekr mengakuisisi platform SaaS SDM Talenta.

Jurnal kini memiliki lebih dari 80 ribu pengguna dan di tahun 2018 ini COO Jurnal Anthony Kosasih dalam suatu kesempatan menyampaikan bahwa Jurnal akan menguatkan proses ekspansi ke seluruh kota besar di Indonesia. Jurnal didirikan oleh Daniel Witono dan Anthony Kosasih di tahun 2015.

Di tahun 2015, menurut laporan Odin, pasar cloud untuk UKM Indonesia mencapai $1,2 miliar dengan potensi terbesar disumbangkan oleh IaaS (Infrastructure-as-a-Service).

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Jalin Kerja Sama dengan Xendit, Jurnal.id Hadirkan Fitur Jurnal Pay

Pengembang perangkat akuntansi online Jurnal.id baru-baru ini memperkenalkan fitur barunya yang diberi nama Jurnal Pay. Fitur ini diperuntukkan untuk membantu pengusaha UKM melakukan pembayaran akun melalui virtual account, baik berupa bank transfer ataupun kartu kredit. Sehingga kini para UKM dapat memproses penagihan agar pelanggan mereka melakukan pembayaran online dari setiap invoice yang dikirim.

Selain itu, melalui Jurnal Pay, pelaku UKM dapat mengelola dan merangkai rencana keuangan dengan memberikan pilihan proses pembayaran serta menerima pembayaran dengan cepat, di mana pun dan kapan pun. Pengembangan Jurnal Pay sendiri dilakukan bekerja sama dengan Xendit, yang merupakan penyedia jasa infrastruktur teknologi finansial di Asia Tenggara. Xendit menyediakan Payment Gateway Portal untuk pemrosesan transaksi melalui virtual account tadi.

Melalui fitur ini, pengguna Jurnal.id tidak perlu repot lagi untuk mendaftarkan virtual account sendiri. Dengan memasukkan beberapa informasi seperti nama perusahaan, email, nama bank, nama akun, rekening Jurnal.id, serta akun biaya pada Jurnal Pay, pengguna dapat menerima pembayaran melalui bank-bank terpilih meliputi Mandiri, BRI, BCA, dan BNI. Pencatatan transaksi penerimaan dan pencairan dana terverifikasi secara otomatis, sehingga pengguna Jurnal Pay tidak perlu melakukan pengecekan pembayaran secara manual karena semua telah tercatat pada sistem Jurnal.id.

“Mengamati bahwa pelaku UKM cenderung terpengaruh faktor eksternal sehingga mereka melewatkan faktur wajib untuk dibayarkan dan masih melakukan konfirmasi penerimaan uang secara manual, mendorong kami untuk berinovasi dengan menyediakan layanan praktis bagi UKM. Dengan menggandeng Xendit, kami memberikan solusi praktis agar pengguna dapat menerima pembayaran secara langsung dan mendapatkan notifikasi konfirmasi pembayaran serta pencatatan invoice yang telah dibayar secara otomatis sehingga para pelaku UKM tidak lagi khawatir melewatkan faktur wajib yang harus dibayarkan,” ujar Chief Executive Officer Jurnal.id Daniel Witono.

Terintegrasi dari Xendit memudahkan Jurnal.id mengakomodasi kebutuhan transaksi beragam tipe perusahaan untuk menerima pembayaran transfer bank dan kartu kredit, mengelola dana dengan sistem escrow, serta mengirim pembayaran skala besar.

Sementara itu Moses Lo selaku Founder & CEO Xendit mengungkapkan, “Hal ini sejalan dengan misi kami yang bertujuan membantu para pebisnis untuk menerima pembayaran secara mudah dan terkendali. Sebaliknya dari sisi pembayar dipermudah pada segi waktu dalam melakukan pembayaran melalui pilihan virtual account (bank transfer) atau kartu kredit. Kami harap kontribusi ini menuai respons positif dari pengguna Jurnal.id dan menguatkan posisi Jurnal.id sebagai software akuntansi.”

Application Information Will Show Up Here

DScussion #84: Jurnal dan Potensi Layanan SaaS di Indonesia

Sebagai layanan SaaS yang menyasar kalangan UKM, Jurnal memiliki fokus sebagai layanan yang mengedepankan sistem finansial sekaligus menjadi enabler bisnis terkait lainnya.

Dalam sesi DScussion kali ini, CEO Jurnal Daniel Witono menjabarkan tren dan potensi layanan SaaS di Indonesia serta bagaimana tanggapannya soal bisnis SaaS yang dianggap “kurang seksi” dibanding vertikal populer seperti e-commerce. Simak wawancara lengkapnya berikut ini.

Jurnal.id Luncurkan Platform Cash Link

Jurnal.id sebagai startup lokal yang menawarkan layanan perangkat lunak akuntansi berbasis komputasi awan, dalam waktu dekat berencana mengeluarkan fitur baru berupa perhitungan dan pembayaran pajak secara online. Kepada media CEO Jurnal.id Daniel Witono mengungkapkan rencana tersebut saat peluncuran fitur Cash Link di Jakarta (04/10).

“Saat ini kami sedang mempersiapkan pilihan tersebut kepada bisnis untuk memudahkan proses perhitungan dan pembayaran pajak. Timeline pastinya belum bisa kami tentukan namun kemungkinan besar adalah tahun depan.”

Saat ini Jurnal.id mengklaim telah berhasil mencatat transaksi lebih dari $1 miliar bagi para penggunanya dan menghubungkan puluhan ribu pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ratusan mitra akuntan profesional. Para mitra tersebut bertindak membantu dalam hal pembuatan invoice/faktur, pengecekan inventori, perpajakan, pembayaran hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan secara real time di mana pun dan kapan pun.

Peluncuran platform Cash Link

Dalam kesempatan tersebut turut hadir COO Jurnal.id Anthony Kosasih yang mengumumkan peluncuran platform Cash Link kepada pengguna Jurnal.id dari kalangan bisnis hingga individu, yang ingin memiliki laporan keuangan. Menggandeng Bank CIMB Niaga, semua pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga, bisa mendapatkan laporan keuangan secara otomatis dengan fitur Direct Feeds, yang merupakan produk dari Cash Link.

“Melalui platform Cash Link dari Jurnal.id, nantinya kalangan bisnis UMKM yang masih kesulitan untuk membuat laporan keuangan yang teratur dan transparan, bisa memanfaatkan fitur Direct Feeds ini di Jurnal.id,” kata Anthony.

Pembukuan data transaksi dari rekening CIMB Niaga dapat langsung dilakukan oleh Jurnal.id secara berkala. Sistem integrasi ini mewajibkan nasabah CIMB Niaga untuk mengisi dokumen surat kuasa sebagai izin resmi agar Jurnal.id dapat mengakses bank feeds tersebut sesudah melewati proses pengaktifan dari pihak Jurnal.id dan CIMB Niaga.

Selanjutnya pengguna Jurnal.id yang memiliki rekening CIMB Niaga dapat menikmati kemudahan yang sudah diatur secara sistem untuk membukukan transaksi keuangannya yang tercatat di rekening koran ke dalam aplikasi Jurnal secara otomatis dan aman.

“Saat ini kerja sama untuk fitur terbaru ini secara eksklusif baru dilakukan dengan bank CIMB Niaga, namun ke depannya tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pula kerja sama dengan bank-bank lainnya,” kata Anthony.

Sementara itu menurut Deputy Chief of Transaction Banking CIMB Niaga Andrew Suhandinata, kerja sama ini merupakan tahap awal. Selanjutnya akan dikembangkan pula fitur-fitur menarik lainnya untuk nasabah bank CIMB Niaga dan pengguna Jurnal.id seperti bayar pajak online dan lainnya.

Platform Cash Link ini secara gratis bisa digunakan oleh pengguna Jurnal.id dan nasabah CIMB Niaga yang ingin memiliki laporan keuangan lengkap secara otomatis.

Application Information Will Show Up Here

Jurnal Sealed Seed Funding from East Ventures

Jurnal cloud-based accounting service published an undisclosed seed funding they’ve just secured from East Ventures. The funding will go to product and team development. Jurnal expected that the service would reach 5000 business owners to deal with their accounting matters by the end of this year. Continue reading Jurnal Sealed Seed Funding from East Ventures