RajaOngkir Resmi Bergabung dengan Komerce untuk Tingkatkan Layanan Logistik E-commerce

Komerce, startup penyedia solusi komprehensif bagi bisnis e-commerce di Indonesia, mengumumkan bahwa RajaOngkir, platform perhitungan ongkos kirim dan integrasi API logistik, kini resmi bergabung dengan ekosistem bisnis mereka. Langkah ini diharapkan akan memperkuat posisi Komerce sebagai pemain utama dalam industri e-commerce enabler tanah air.

RajaOngkir, yang telah diunduh lebih dari 5 juta kali di Google Play Store dan digunakan oleh ribuan perusahaan melalui integrasi API, akan membantu Komerce dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi layanan logistiknya. Dengan bergabungnya RajaOngkir, Komerce kini dapat menawarkan solusi end-to-end yang lebih lengkap, mulai dari pengecekan ongkos kirim, penjemputan paket, hingga manajemen pengiriman dan Cash on Delivery (COD).

Menurut Nofi Bayu Darmawan, Founder & CEO Komerce, kolaborasi ini adalah langkah strategis untuk terus mengembangkan layanan dan memperkuat penetrasi Komerce di bidang logistik dan pengiriman.

“Dengan masuknya RajaOngkir ke dalam ekosistem Komerce, kami semakin dekat dengan visi kami untuk menjadi mitra terpercaya bagi UKM dan brand besar yang ingin memasuki industri e-commerce di Indonesia. Kami yakin bahwa solusi terintegrasi yang kami tawarkan akan membantu klien mencapai kesuksesan yang lebih besar,” ungkap Nofi.

Founder RajaOngkir Damar Riyadi juga menyatakan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Bergabung dengan Komerce memberikan kami kesempatan untuk mengembangkan integrasi teknologi pengiriman dengan lebih baik, serta mendorong pertumbuhan industri e-commerce di Indonesia,” kata Damar.

Sebelumnya, dalam upaya memperluas bisnisnya, tahun lalu Komerce juga telah merampungkan akuisisi terhadap startup omnichannel, Boostr. Akuisisi ini menandai keseriusan Komerce dalam membantu lebih banyak UMKM di bidang e-commerce dengan solusi yang semakin komprehensif. Langkah tersebut, bersama dengan bergabungnya RajaOngkir, menunjukkan komitmen Komerce dalam memberikan solusi end-to-end yang efektif bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Komerce, yang didirikan pada tahun 2020, telah melayani lebih dari 30.000 UKM dengan berbagai solusi seperti Komship untuk manajemen pengiriman, Kompack untuk pergudangan, dan Komplace untuk omnichannel SaaS. Pada tahun 2023, Komerce mencatatkan profitabilitas dengan pertumbuhan pendapatan tahunan sebesar 300%. Saat ini, perusahaan juga sedang melakukan penggalangan dana Seri A untuk memperluas adopsi solusinya di seluruh Indonesia.

Kolaborasi antara Komerce dan RajaOngkir ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam memajukan ekosistem e-commerce di Indonesia, terutama dalam hal efisiensi logistik dan pengiriman bagi para pelaku usaha.

Application Information Will Show Up Here

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Unit Bisnis E-commerce Enabler Milik Shipper “Aloshop” Resmi Masuk ke Pasar Thailand

Aloshop, salah satu unit bisnis milik Shipper, mengumumkan ekspansi strategisnya ke pasar Thailand. Setelah sukses dengan uji coba layanan di sana dan bermitra dengan TikTok, Aloshop siap membawa keahliannya dalam pemberdayaan e-commerce dan social commerce ke negara tersebut.

Sejak awal 2024, Aloshop telah melakukan uji coba layanannya di Thailand dengan menggandeng klien seperti McJeans, Super Sport, dan Warrix. Fase uji coba ini telah menunjukkan hasil yang signifikan, membuktikan potensi pertumbuhan di lanskap e-commerce Thailand yang dinamis.

Layanan komprehensif Aloshop, termasuk pemasaran media sosial, pemasaran KOL, pemasaran kinerja, pemasaran afiliasi, dan live shopping, telah memberikan dampak besar.

Pada bulan April 2024, Aloshop didapuk TikTok sebagai salah satu dari tiga TikTok Seller Partners terbaik dalam menghasilkan Gross Merchandise Value (GMV) yang tinggi. Penghargaan ini menegaskan strategi efektif dan pendekatan inovatif Aloshop dalam sektor e-commerce.

Super Sport, salah satu klien Aloshop juga menerima penghargaan sebagai merek top yang menghasilkan GMV tinggi, menyoroti kolaborasi sukses dan nilai yang diberikan Aloshop kepada kliennya. Tidak berhenti sampai di situ, pada Mei 2024, Aloshop meraih penghargaan puncak sebagai TikTok Shop partner dengan pertumbuhan GMV tertinggi.

Keputusan Aloshop untuk berekspansi ke Thailand didorong oleh pasar e-commerce negara tersebut yang tumbuh pesat. Lanskap e-commerce Thailand mengalami pertumbuhan eksponensial yang didorong oleh penetrasi internet yang meningkat, adopsi smartphone yang luas, dan infrastruktur logistik yang semakin baik. Pemain besar seperti Lazada, Shopee, dan Central memimpin pasar, dengan lebih dari setengah populasi aktif berbelanja online.

Penelitian menunjukkan bahwa 69,5% populasi Thailand menggunakan internet, dan 52,3% terlibat dalam e-commerce, menjadikannya pasar yang berkembang baik untuk ritel online. Dengan hampir 99% pengguna internet mengakses web melalui perangkat mobile, adopsi smartphone yang luas memfasilitasi belanja online yang nyaman dan mendukung pertumbuhan mobile commerce, pendorong utama di sektor e-commerce yang dipimpin oleh live shopping.

CIO Shipper & Aloshop Jessica Hendrawidjaja menyatakan, “Kami sangat senang mengumumkan ekspansi strategis kami ke Thailand. Langkah ini adalah bukti komitmen kami untuk membawa solusi inovatif ke pasar baru dan mendukung bisnis lokal dalam perjalanan pertumbuhan mereka.”

Country Head Aloshop Thailand Fern Niti menambahkan, “Proyek percontohan kami telah menunjukkan potensi yang luar biasa, dan kami yakin solusi ecommerce dan social commerce inovatif kami akan membawa nilai signifikan bagi bisnis di Thailand. Pengakuan dari TikTok dan kesuksesan klien kami seperti Super Sport memvalidasi pendekatan kami dan memotivasi kami untuk mencapai tonggak yang lebih besar di Thailand.”

Disclosure: Artikel ini diproduksi dengan teknologi AI dan supervisi penulis konten

Komerce Terima Pendanaan Awal dari Achmad Zaky dan 500 Global

Startup penyedia solusi e-commerce enabler Komerce mengumumkan telah menerima pendanaan tahap awal dengan nominal dirahasiakan dari Achmad Zaky dan 500 Global. Komerce akan gunakan dana tersebut untuk pengembangan produk dan akuisisi pengguna baru.

Sebelum masuk sebagai angel investor di Komerce, Zaky juga berinvestasi melalui Achmad Zaky Foundation (AZF) bersama Indigo Telkom Acceleraton Program pada 2021. Catatan lainnya, Zaky merupakan salah satu Limited Partner (LP) di 500 Global. Hubungan antara Zaky dengan 500 Global sudah terjalin lama sejak VC tahap awal tersebut menyuntikkan dana untuk Bukalapak saat baru dirintis.

Dalam keterangan resmi, Co-Founder & CEO Komerce Nofi Bayu Darmawan menuturkan, pendanaan ini akan membantu mereka mengembangkan produk dan ekspansi ke pasar baru. “Kami percaya bahwa e-commerce memiliki potensi yang besar untuk membantu UMKM di Indonesia untuk berkembang,” kata dia, Senin (26/2).

Zaky menyampaikan optimismenya yang tinggi terhadap potensi Komerce dalam membantu UMKM di Indonesia untuk berkembang. “Komerce memiliki tim yang kuat dan berpengalaman di bidang e-commerce,” ucapnya.

Managing Partner 500 Global Khailee Ng menambahkan, “Kami sangat terkesan dengan tim Komerce dan visi mereka untuk membantu UMKM di Indonesia untuk berkembang.” Disebutkan saat ini 500 Global telah berinvestasi di lebih dari 3 ribu startup yang tersebar di lebih dari 70 negara.

Perkembangan Komerce

Komerce didirikan pada 2020 oleh Nofi Bayu Darmawan bersama Syaefullah Syeif (COO) dan Satriyo Budi Utomo (CTO) yang bergabung setahun setelahnya. Startup ini menyediakan solusi lengkap bagi operasional UMKM secara end-to-end, mulai dari remote team untuk pengembangan e-commerce, aggregator pengiriman, e-fulfillment, omnichannel SaaS, CRM dan solusi lainnya. Bila dirinci sebagai berikut:

  1. Komtim: layanan ini memungkinkan UMKM tanpa repot untuk hiring & onboarding menemukan talenta remote workers dengan gaji yang kompetitif untuk membantu operasional e-commerce mereka, di antaranya live streamer, customer support, marketplace admin, performance marketer, & social media management.
  2. Komclass: melakukan upskilling dan training terhadap UMKM agar lebih bertumbuh.
  3. Komship: mendorong efisiensi biaya dan manajemen operasional yang kompleks dalam hal manajemen pengiriman.
  4. Kompack: untuk solusi pergudangan, manajemen, pengemasan barang.
  5. Komplace: untuk omnichannel dan mengelola berbagai situs marketplace dalam satu dasbor. Layanan ini hadir berkat hasil akuisisi terhadap Boostr pada Agustus 2023.
  6. Komchat: untuk sarana promosi yang memungkinkan penjual untuk kirim banyak pesan ke banyak nomor WhatsApp dengan sekali klik.

Nofi menuturkan, nilai proposisi unik yang ditawarkan Komerce ialah memungkinkan pengusaha UMKM lebih mudah dan simpel dalam mengelola aktivitas operasional e-commerce dari ujung ke ujung dengan data pelanggan yang terintegrasi. Perusahaan juga tidak memaksakan mereka untuk menggunakan semua layanan yang ada sebab setiap layanan yang diberikan bersifat standalone.

“Namun jika UMKM menggunakan layanan lebih dari satu, maka data operasionalnya saling terintegrasi dan dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Inilah perbedaan utama dibandingkan dengan kompetitor yang lainnya,” tuturnya.

Komerce menargetkan usaha skala kecil dan menengah yang ingin memaksimalkan kanal penjualan online atau sudah memanfaatkannya, namun kurang maksimal dari berbagai operasionalnya sebagai pengguna utama.

Tercatat terdapat 3 juta jumlah penjual online di Indonesia atau setara dengan 38% dari total pelaku usaha yang bertransaksi di sepanjang tahun 2022, mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pemetaan pelaku penjual online masih didominasi oleh kota-kota besar di Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan bagi UMKM yang berada di kota lapis 3 dan 4 untuk ikut serta memanfaatkan trend dan potensi jualan online.

Diklaim, Komerce telah menggaet 25 ribu UMKM telah terdaftar dan bertransaksi pada ekosistem mereka, memiliki lebih dari 10 gudang, 450 e-commerce talent, serta lebih dari 2 juta transaksi ditangani sepanjang tahun lalu. Total karyawan tetapnya mencapai lebih dari 100 orang yang berkantor pusat di Purbalingga, Jawa Tengah.

Startup ini juga mengaku sudah mencatatkan profitabilitas pada awal 2023 dan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 300% (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya.

Application Information Will Show Up Here

SIRCLO dan Shopify Umumkan Kolaborasi Solusi untuk Perkuat Pasar Lokal

Dua startup di sektor e-commerce, SIRCLO dan Shopify mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat platformnya dan dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan bisnis di Indonesia. Dalam kesepakatan tersebut, Shopify akan mengintegrasikan infrastruktur teknologi miliknya dengan layanan teknologi SIRCLO, yakni SWIFT Omnichannel.

Disampaikan dalam keterangan resminya, keduanya berupaya mentransformasikan pengalaman ritel online agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan di pasar yang terus berubah. Kolaborasi ini juga disebut mampu melayani bisnis di berbagai skala, mulai dari pemula, menengah, hingga perusahaan besar.

“Tujuan kami adalah menyederhanakan operasi dan pengelolaan pada perdagangan ritel untuk seterusnya,” tutur Bharati Balakrishnan selaku Country Head & Director untuk Shopify India dan Asia Tenggara.

Balakrishnan menambahkan, kolaborasi ini memberikan solusi lokal, komprehensif, dan terukur bagi pemilik usaha kecil dan menengah, serta perusahaan besar yang mengelola bisnis di seluruh marketplace dan memiliki situs web D2C.

Sebagai informasi, SIRCLO adalah startup e-commerce enabler yang menawarkan solusi di segmen enterprise, entrepreneur, dan new retail. Berdasarkan keterangan di situs resminya, solusi SIRCLO telah digunakan oleh sekitar 1000 korporasi, 1 juta pemilik usaha, dan menjangkau 25 juta pengguna akhir.

Sementara, Shopify adalah platform e-commerce dan website builder asal Kanada dan beroperasi di Indonesia sejak 2013. Di global, Shopify telah menjangkau jutaan merchant dari 17 negara.

Lokalitas untuk jangkau global

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan sejumlah keuntungan yang dapat diperoleh pelaku bisnis lewat solusi terintegrasi SIRCLO dan Shopify, antara lain:

    • Toko online dapat disesuaikan dengan identitas merek mereka.
    • Tools untuk membantu menyederhanakan kegiatan operasi.
    • Jangkauan global bagi pelanggan dan digital marketing tool yang diklaim tepat sasaran.
    • Peningkatan keterikatan dan loyalitas pelanggan.
    • Teknologi yang diklaim scalable dan mampu mendukung perusahaan terkemuka di kawasan global.

Kemitraan ini berfokus pada pelokalan,  SIRCLO mengaku memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan pasar lokal. Maka itu, kolaborasi ini menjadi strategi Shopify untuk mengakomodasi kebutuhan khusus bisnis dan konsumen di Indonesia lewat pendekatan solusi pemasaran digital, metode pembayaran hingga jasa ekspedisi.

“Dengan sepuluh tahun keahlian SIRCLO di bidang e-commerce Indonesia, kami bertekad memberikan layanan unggul yang disesuaikan dengan kebutuhan unik pasar lokal. Kami memastikan pelaku ritel online di Indonesia punya akses terhadap kapabilitas commerce global,” ungkap CTO SIRCLO Muliadi Jeo.

Sektor e-commerce masih menjadi penggerak ekonomi digital di Indonesia dengan proyeksi kontribusi 75% dari total Gross Merchandise Value (GMV) $110 miliar pada 2025 berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2023. Sementara, jumlah UMKM di Indonesia yang telah go digital tercatat telah mencapai 22,68 juta.

Application Information Will Show Up Here
Application Information Will Show Up Here

Komerce Akuisisi Boostr, Perkaya Solusi E-commerce Enabler

Startup penyedia solusi e-commerce enabler Komerce mengumumkan telah merampungkan akuisisi terhadap startup omnichannel platform Boostr. Akuisisi ini menandai keseriusan Komerce dalam membantu lebih banyak UMKM di bidang e-commerce dengan solusi yang komprehensif.

“Kami sangat bersemangat terkait akuisisi ini dan potensi besarnya yang ada untuk Komerce dan pengguna kami. Fitur Boostr.id akan mendukung komitmen kami ke level yang lebih tinggi. Harapannya bisa menjajaki kesempatan-kesempatan baru untuk memberdayakan usaha di bidang e-commerce,” Co-Founder & CEO Komerce Nofi Bayu Darmawan.

Menurutnya, dengan Boostr, UMKM akan mendapatkan akses ke fitur-fitur unggulan untuk dapat mengelola tokonya secara efektif di berbagai marketplace. Beberapa di antaranya update stok secara real-time, pengelolaan chat dari berbagai platform secara terpusat, promosi produk otomatis, scrap produk dan toko, dan lain sebagainya.

“Komerce mengajak pengguna untuk mengambil kesempatan ini dan merasakan manfaat menggunakan Boostr.id agar UMKM dapat berkembang lebih baik lagi.”

Bayu juga memastikan bahwa akuisisi tidak akan berdampak buruk pada pengguna Komerce. “Sebaliknya, akuisisi ini akan memberikan layanan dan dukungan yang Komerce berikan. Komerce terus berkomitmen untuk memberikan layanan dan produk berkualitas kepada para penggunanya.”

Rencana perusahaan

Nantinya Komerce akan melakukan rebrand Boostr menjadi Komplace, melengkapi solusi-solusi yang sudah diluncurkan, yakni Komtim: penyedia tim remote untuk operasional UMKM e-commerce; Komship: agregator logistik; Kompack: last-mile delivery fulfillment.

Selain itu, perusahaan berencana untuk masuk ke fitur pembayaran dengan menyediakan virtual debit card khusus, platform CRM (consumer relationship management, dan form builder (checkout page). Seluruh fitur tersebut diharapkan dapat mempermudah pekerjaan para pengusaha online. Rencananya ketiga fitur ini akan dirilis jelang akhir tahun ini.

Sejak dirilis 2019, Komerce mengklaim telah mencapai EBITDA positif dengan pertumbuhan annual recurring revenue (ARR) sebesar empat kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Bayu juga menuturkan saat ini perusahaan sedang menggalang pendanaan tahap pra-seri A dengan salah satu investor yang berbasis di Silicon Valley. Sebelumnya, perusahaan berhasil menarik mantan pendiri Bukalapak, Achmad Zaky berinvestasi melalui Achmad Zaky Foundation (ZAF) bersama Indigo Telkom Acceleraton Program dalam putaran tahap awal.

Application Information Will Show Up Here

SIRCLO Dikabarkan Galang Pendanaan Seri C

Startup pengembang solusi e-commerce enabler SIRCLO dikabarkan tengah menggalang pendanaan baru dalam putaran seri C. Menurut data VentureCap Insight, saat ini Vertex Ventures telah berpartisipasi ke dalam putaran tersebut dengan menggelontorkan dana Rp10,4 juta atau setara 156,7 miliar Rupiah.

Ketika dihubungi, pihak SIRCLO menolak untuk berkomentar mengenai pendanaan baru ini.

Sebelumnya SIRCLO telah menerima pendanaan seri B dalam beberapa putaran diikuti oleh sejumlah investor termasuk East Ventures, OCBC NISP Ventura, Skystar Capital, Traveloka, dan beberapa lainnya. Nilai yang diumumkan mencapai 512 miliar Rupiah dengan fokus utama meningkatkan kapabilitas teknologi serta mengakselerasi digitalisasi ritel bagi berbagai usaha di Indonesia.

Perusahaan tengah mengejar target profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang, termasuk dilakukan dengan cara efisiensi operasional. Menjelang akhir tahun 2022 lalu, SIRCLO secara resmi mengumumkan pengurangan 8% dari total karyawan yang dimiliki.

Di sisi lain, seluruh unit bisnis yang ada juga terus dioptimalkan dengan menitikberatkan pengembangan lini bisnis e-commerce enabler yang melayani klien korporasi. Salah satu realisasinya dilakukan bersama Bio Farma dengan mengembangkan platform marketplace B2B terpadu bernama “Medbiz“.

Namun demikian fokusnya ke UMKM juga masih akan tetap ditajamkan melalui solusi terpadu yang dimiliki. Saat ini SIRCLO memiliki 4 lini layanan utama, mulai dari SIRCLO Store, Swift, SRICLO Commerce, dan ICUBE.

Menurut data yang disampaikan di situs mereka, saat ini telah melayani sekitar 150 ribu brand dan menjangkau lebih dari 25 juta konsumen melalui 80 lebih titik distribusi. Solusinya kini juga diperluas berkat akuisisinya atas Orami dan Warung Pintar, salah satunya dengan masuk ke model bisnis social commerce.

Bisnis e-commerce enabler memang masih mendapatkan momentum seiring dengan pertumbuhan pesat e-commerce di Indonesia yang diproyeksi akan menciptakan nilai ekonomi $95 miliar di tahun 2025 nanti. Sejumlah pemain pun turut kencangkan ikat kepala untuk memenangkan momentum pasar. Salah satunya Shipper yang belum lama ini memperkenalkan Aloshop untuk melengkapi solusi bagi UMKM. Sebelumnya fokus Shipper adalah sebagai agregator layanan logistik.

Bulan Mei 2023 ini Power Commerce Asia juga baru mengantongi pendanaan pra-seri B, dengan salah satu fokus utamanya untuk mengoptimalkan layanan PowerBiz sebagai one-stop technology platform yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis omnichannel, B2B, B2C, dan manajemen distribusi rantai pasok.

Peta persaingan bisnis e-commerce enabler memang sudah mulai ramai sejak lima tahun lalu, saat kanal digital menjadi rujukan utama banyak peritel untuk menjual produk mereka. Tak heran jika para pemain yang ada terus berusaha meningkatkan kapabilitas dan perluasan layanan untuk menghadirkan proposisi nilai yang lebih meyakinkan bagi para pengguna.

Application Information Will Show Up Here

AnyMind Group Akuisisi Perusahaan E-commerce Enabler Lokal DDI

AnyMind Group, perusahaan end-to-end commerce enabler, mengumumkan telah mengakuisisi seluruh saham yang diterbitkan oleh e-distributor dan e-commerce enabler asal Indonesia, PT Digital Distribusi Indonesia (DDI). Transaksi tersebut bernilai $7,5 juta atau senilai 111 miliar Rupiah (mencakup pertimbangan earnout sebesar $2,5 juta).

Ini merupakan akuisisi perdana AnyMind Group di Indonesia, sekaligus akuisisi pertama pasca menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Tokyo Growth Market pada 29 Maret 2023.

Melalui langkah strategis ini, kedua perusahaan akan saling menggabungkan kemampuannya. AnyMind Group dengan teknologinya untuk end-to-end commerce dan jaringan mitra global, serta tim operasi e-commerce lokal dan jaringan pelanggan DDI di Indonesia.

Dalam keterangan resmi, Co-founder dan CEO AnyMind Group Kosuke Sogo mengatakan, pihaknya menyadari potensi pasar Indonesia dan menjadikannya salah satu dari beberapa pasar pertama yang diekspansikan. “Selama bertahun-tahun, kami telah membangun momentum bisnis di Indonesia melalui lini bisnis pemasaran kami dan akuisisi DDI memberikan kami pemimpin yang kuat dan dorongan tambahan ke dalam ruang e-commerce di sini,” ucapnya.

DDI didirikan pada 2019 oleh Tatum Kembara (CEO). Sebelum mendirikan DDI, Tatum merupakan VP of Business Growth Bliblimart di Blibli, kemudian memegang peran korporat dan analis di perusahaan-perusaahaan, seperti Sale Stock dan A.T. Kearney.

Tatum akan bergabung dengan tim manajemen AnyMind Group sebagai Managing Director, dan tim DDI saat ini akan terus terlibat dalam pengelolaan DDI setelah akuisisi.

Tatum menuturkan, “Sejak awal, kami menyadari sinergi yang dimiliki oleh kedua perusahaan: DDI dengan keahlian kami di bidang e-commerce di Indonesia, dan AnyMind dengan teknologi dan jaringan mitra mereka. Kami tahu bahwa kedua perusahaan hanya dapat bergerak ke atas dari sini, dan memberikan yang terbaik dari kedua kelompok pelanggan.”

DDI menyediakan berbagai layanan di seluruh rantai nilai e-commerce untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia, dengan fokus pada merek-merek barang konsumen. Layanannya mencakup semua aspek rantai nilai e-commerce yang mencakup: strategi penjualan online, operasi toko, pemasaran dalam aplikasi, layanan pelanggan, pergudangan, dan pemenuhan.

Perkembangan AnyMind Group

DDI merupakan akuisisi pertama perusahaan terhadap e-commerce enabler, dan akuisisi kedelapan secara global, yang mencakup meja perdagangan publisher FourM (berbasis di Jepang; diakuisisi pada 2017) dan Acqua Media (berbasis di Hong Kong; diakuisisi pada 2018), jaringan influencer Moindy (berbasis di Thailand; diakuisisi pada 2019), dan GROVE (berbasis di Jepang; diakuisisi pada 2019), perusahaan periklanan seluler POKKT Mobile Ads (berbasis di India; diakuisisi pada 2020), merek pakaian fitnes direct-to-consumer LÝFT (berbasis di Jepang; diakuisisi pada 2020), dan perusahaan pemasaran lintas negara ENGAWA (berbasis di Jepang; diakuisisi pada 2021).

Dalam rangkaian solusinya, AnyMind Group telah meluncurkan platform conversational commerce AnyChat, dan platform manajemen e-commerce AnyX, yang mengoptimasi sistem operasi e-commerce melalui manajemen pusat dari beberapa saluran e-commerce. Sebelumnya, perusahaan telah mengembangkan dan meluncurkan platform manufaktur AnyFactory dan platform manajemen logistik AnyLogi.

AnyMind Group merintis di industri pemasaran teknologi dengan platform untuk iklan dan influencer marketing, dan setelah itu memperluas ke ruang teknologi bagi publisher dan kreator. Strategi ini diambil untuk membentuk dan memperkuat rangkaian tools yang akan membentuk inti bisnis perusahaan di masa depan.

Masa depan ini akan menjadi masa di mana bisnis dapat dilakukan hanya melalui satu platform, tanpa batas dan terbuka, dan data dapat digunakan dan dimaksimalkan secara bebas di seluruh fungsi bisnis yang tertutup secara tradisional. AnyMind Group menyebut ini sebagai “next-generation commerce”.

AnyMind Group

Prospek Cerah Omnichannel dan Strategi Power Commerce Asia Menyambutnya

Hipotesis bisnis omnichanel semakin tervalidasi semenjak pandemi. Oleh karenanya, semakin banyak peritel yang masuk ke sana. Mengutip dari dua laporan dari The Trade Desk dan McKinsey, dapat dirangkum bahwa omnichannel akan tetap ada untuk sekarang dan yang akan mendatang bagi bisnis ritel.

Hipotesis ini dipegang teguh oleh Hadi Kuncoro yang ia tuangkan dalam seluruh konsep bisnis di Power Commerce Asia. Perusahaan yang ia rintis bersama dua rekannya sejak 2019 ini, kini memantapkan visinya tersebut pasca baru-baru ini merilis resmi produk PowerBiz. Digadang-gadang produk ini adalah one-stop technology platform yang mampu memenuhi kebutuhan bisnis omnichannel, B2B, B2C, dan manajemen distribusi rantai pasok.

“Seiring dengan perubahan kondisi dan situasi, dulu dan sekarang post-Covid, dan ke depannya planning kami adalah mengembangkan omnichannel. [..] ini sesuai dengan strategic plan kami. PowerBiz sudah jadi, maka kita akan banyak fokus dorong produk teknologi ini, kebetulan pasar juga berubah antara online dan offline mulai balance, dan kami ada teknologi omnichannel yang bisa integrasikan itu,” terang Co-founder dan CEO Power Commerce Asia Hadi Kuncoro kepada DailySocial.id.

PowerBiz diklaim memiliki teknologi yang komprehensif untuk membantu para pengguna mengelola multi-channel dalam satu platform. Misalnya, pengguna dapat mengintegrasikan setiap sales channel, seperti web-commerce, B2B website platform, social commerce: TikTok Shop, marketplace: Tokopedia, Shopee, Lazada, Shopify, untuk sinkronisasi produk, manajemen produk, monitor setiap pesanan yang masuk, hingga fulfillment order. Pengintegrasian ini akan mempermudah pengguna dalam melihat setiap aktivitas dan transaksi dari multi-channel tersebut secara akurat.

PowerBiz

Selain itu, pengguna dapat mengelola logistik melalui warehouse management system (WMS) yang sudah ada di dalam platform. Fitur tersebut dapat dikatakan cukup mutakhir karena memiliki banyak turunan fitur pendukungnya, seperti update stok langsung di multi-channel, memantau perpindahan barang antar gudang, memberikan informasi produk berdasarkan masa kedaluwarsa, dan mengintegrasikannya dalam sistem barcode.

“Kami juga mengintegrasikan multi-fulfillment yang bentuknya enggak selalu warehouse, tapi bisa gudang milik distributor, atau toko offline yang dimiliki oleh brand owner. Dalam konteks ekosistem omnichannel ini, kami jadi punya kapabilitas untuk melakukan inovasi setiap saat karena PowerBiz ini bentuk platform-nya plug-and-play.”

Dia melanjutkan, “Namun kami juga bisa mengembangkan teknologi sesuai dengan perilaku pasar yang berubah. Misal, semenjak TikTok dorong live streaming, maka sekarang platform ini sudah bisa di-plug-in atau affiliate program yang sudah jadi tren. Teknologi kami bisa terhubung ke sana. Ini jadi kekuatan omnichannel PowerBiz, sebuah platform plug and play yang sangat mengikuti perkembangan inovasi, perubahan pasar, dan pelanggan itu sendiri.”

Perkembangan bisnis

Sebelum PowerBiz muncul, Power Commerce berfokus pada penyediaan solusi on-premise menyeluruh untuk fulfillment, digital marketing, dan operating e-commerce enabler. Solusi ini biasanya sangat dibutuhkan oleh korporasi atau usaha yang sudah berskala besar. Kini dengan PowerBiz, target penggunanya justru akan lebih luas menyasar UMKM karena berbentuk SaaS. Didukung pula dengan kondisi semakin berjamurnya para pengusaha UMKM yang terus bermunculan sejak pandemi.

Warehouse Power Commerce Asia

Dipaparkan solusi Power Commerce telah digunakan oleh lebih dari 60 merek, berasal dari multi-kategori, seperti fesyen, kosmetik, healthcare, farmasi, elektronik, F&B, smartphone, logam mulia, hingga otomotif beserta sparepart-nya.

“Dengan kombinasi itu, pada Q1 2023 kami berhasil menjual lebih dari 3 juta pesanan, GMV naik hampir 500%, dan transaksi order naik lebih dari 100% bila dibandingkan secara yoy. Periode ini menunjukkan performance yang sesuai dan bahkan beberapa area melebih target.”

Pencapaian lainnya yang berhasil diraih sejak tahun lalu adalah ekspansi gudang dengan menambah kapasitas di berbagai kota. Salah satunya, gudang di Jakarta seluas 4.000 meter persegi akan diperlebar hingga dua kali lipat, gudang di Surabaya seluas 2.000 meter persegi, dan di Bandung seluas 1.000 meter persegi. Kota lain yang sedang dipersiapkan, di antaranya Yogyakarta, Medan, dan Makassar.

Tambahan izin baru juga berhasil diraih sebagai bentuk perluasan layanan kepada para pengguna. Yakni, importer dan exporter of record untuk membantu merek internasional yang mau impor atau ekspor dari/ke Indonesia dengan dukungan fasilitas izin dari BPOM. Kemudian, izin lisensi yang dapat mengakomodasi perusahaan dapat melayani produk-produk dari industri farmasi, dan menyediakan tim terdedikasi untuk dukung impor dan ekspor dalam rangka mendorong transaksi antar negara.

Seriusi pasar Malaysia

Tak hanya itu, Hadi juga mengungkapkan rencananya untuk melanjutkan ekspansi di Malaysia. Sebetulnya, rencana ekspansi sudah diungkapkan saat perusahaan mengantongi pendanaan Seri A pada awal tahun lalu. Secara infrastruktur dan organisasi, semuanya sudah siap. Nama badan hukumnya adalah Mitra Semeru Indonesia Sdn Bhd, persis sama dengan di Indonesia dan sudah ada lokasi kantornya.

Persiapan sudah mulai matang, namun kondisinya belum mendukung dipengaruhi oleh peralihan Covid-19. Akhirnya diputuskan untuk sementara dihentikan hingga akhirnya perusahaan mengumumkan perolehan dana segar pra-Seri B baru-baru ini. Tidak disebutkan nominal dan investornya. Hadi hanya memastikan dana segar tersebut dipergunakan untuk mengaktifkan kembali kantornya di Negeri Jiran tersebut. Selain itu, dana akan digunakan untuk mendorong teknologi PowerBiz agar semakin banyak UMKM yang terjamah.

“Kita mau bantu brand dari Indonesia yang mau penetrasi pasar ke Malaysia dengan menggunakan e-commerce cross border yang difasilitaskan oleh Shopee. Kemudian, kami juga bantu klien existing di Indonesia dengan performa yang baik untuk memakai solusi digital marketing untuk penetrasi ke sana dan bantu brand yang ingin impor atau ekspor untuk mengurus izin BPOM.”

Tak hanya ekspansi, Hadi berencana sepanjang tahun ini akan terus meningkatkan teknologi PowerBiz agar semakin terautomasi dengan AI/ML, ekspansi cakupan solusi bisnis, hingga meningkatkan produktivitas di internal dengan automasi agar proses kerja lebih modern.

Di Indonesia, Power Commerce bersaing dengan Sirclo, aCommerce, JET Commerce, dan Jubelio.

Mengenal Layanan Omnichannel “Aloshop” Besutan Shipper

Memasuki tahun kelima beroperasi, Shipper semakin memperluas jangkauan bisnisnya. Tidak hanya berperan sebagai agregator logistik dan manajemen pergudangan, perusahaan juga menyediakan platform omnichannel dan e-commerce enabler melalui Atoor yang kini berganti nama menjadi Aloshop.

Awalnya, Atoor didesain sebagai layanan Omnichannel Management System (OCMS) untuk memudahkan pelaku usaha mengatur aktivitas penjualan di marketplace secara terintegrasi, mulai dari pengaturan informasi produk dengan mengganti deskripsi produk, merevisi harga produk, mengunggah foto produk, pengaturan pesanan, hingga pengelolaan stok inventor dalam satu platform.

Seiring berkembangnya layanan, Atoor rebranding menjadi Aloshop yang menawarkan dua produk utama. Pertama, solusi omnichannel yang efisien dan kaya fitur untuk membantu mengelola stok, pesanan, dan produk di berbagai saluran penjualan. Fitur ini cocok untuk bisnis skala kecil yang mengelola total pesanan berkisar 20-300 per hari dengan 2-5 admin.

Kedua, layanan e-commerce enabler yang membantu aktivasi bisnis online dari ujung ke ujung. Layanan ini sudah termasuk konsultasi untuk e-commerce, operasional toko, dan strategi pemasaran. Fitur ini didesain untuk bisnis berskala lebih besar dengan jumlah pesanan lebih dari 300 per hari. Kedua produk ini juga dilengkapi akses logistik dan pengadaan dari Shipper.

Sejak diluncurkan pada Januari 2022, Aloshop telah menghubungkan lebih dari 1.500 toko online dan membantu ratusan penjual menghemat lebih banyak waktu dan sumber daya, sehingga mereka dapat fokus dalam penjualan dan pengembangan bisnis.

Di Indonesia, potensi bisnis e-commerce enabler terbilang menggiurkan. Sektor e-commerce Indonesia merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan terpesat di dunia. Ekonomi digitalnya bernilai sekitar $77 miliar pada tahun ini menurut laporan e-Conomy SEA Report 2022, dan diprediksi mencapai $130 miliar pada 2025 dengan dominasi dari sektor e-commerce.

Di ranah e-commerce enabler, beberapa pemain yang juga menawarkan solusi serupa Aloshop, termasuk aCommerce, SIRCLO, dan JetCommerce.

Chief Customer Officer Aloshop Craig Wheeler dalam wawancara terpisah juga mengungkapkan bahwa pengguna software saat ini sudah sekitar 300. Untuk saat ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan lebih dari 2.000 merchant per akhir tahun ini baik yang menggunakan Platform Omnichannel, maupun Jasa E-commerce Enabler.

Omnichannel mulai bangkit

Pada dasarnya, omnichannel merupakan sebuah strategi tahap lanjut dari multichannel, sehingga penggunanya dapat mengetahui perkembangan bisnis secara real time. Strategi ini menggabungkan berbagai saluran komunikasi ke dalam satu bentuk antarmuka secara universal serta memungkinkan interaksi perusahaan dengan konsumen sehingga tercipta garis waktu yang komprehensif.

Omnichannel kerap digunakan dalam bisnis ritel, karena strategi ini memudahkan pelanggan dalam mencari informasi terkait barang yang dijual. Strategi ini memiliki fokus untuk memberikan pengalaman pelanggan tanpa batas, saat berbelanja secara online melalui perangkat seluler, laptop, maupun secara offline di toko fisik.

Saat ini, penggunaan omnichannel yang sering ditemui adalah akun-akun toko online di Instagram yang menghubungkan akunnya dengan toko online mereka di berbagai marketplace atau website. Tujuannya, agar konsumen yang mengetahui produk mereka dapat langsung terhubung ke channel penjualan yang berbeda.

Sepanjang pandemi, strategi omnichannel sempat mengalami penurunan akibat terhambatnya aktivitas offline. Aktifitas di ruang online dianggap sebagai normal yang baru. Namun, seiring dicabutnya aturan PPKM, masyarakat kembali beraktivitas layaknya pra-pandemi, seperti bekerja ke kantor, pergi ke mal, dan makan di restoran.

Meskipun begitu, hal ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk berbelanja secara offline. Menurut survei yang dilakukan oleh Dataindonesia.id pada periode 25 Agustus-10 September 2022, mayoritas atau 43,2% responden menyatakan frekuensi belanja online mereka tidak berubah saat ini dibandingkan ketika kasus Covid-19 masih tinggi. Hal ini semakin menguatkan hipotesis terkait strategi omnichannel sebagai masa depan industri ritel.

Sumber: Dataindonesia.id

Menurut keterangan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, 90% dari anggotanya telah mengadopsi strategi omnichannel. Akan tetapi,  sebagian besar peritel fisik di seluruh Indonesia masih tidak memiliki keahlian dan sumber daya internal yang memadai maupun investasi teknologi yang substansial untuk menjalankan model ritel omnichannel secara efektif.

Dalam menjalankan model ini, dibutuhkan usaha yang berkelanjutan untuk menciptakan nilai tambah agar tetap unggul. Oleh karena itu, hanya sejumlah kecil peritel besar yang mampu menerapkan inisiatif omnichannel. Di Indonesia sendiri, beberapa pemain e-commerce sudah menerapkan strategi ini, termasuk Blibli dan Sociolla.

Desty Dikabarkan Galang Pendanaan Baru

Startup pengembang full stack e-commerce solution untuk merchant Desty dikabarkan menggalang putaran dana baru. Menurut regulatory filings, sejumlah investor berpartisipasi di seri ini, termasuk pemodal sebelumnya seperti East Ventures, Jungle Ventures, Square Peg, turut berpartisipasi dalam putaran tersebut.

Ada pula nama-nama investor baru, seperti ZVC Investment (VC hasil merger dengan YJ Capital dengan Line Ventures), dan BAce Capital.

Manajemen Desty tidak bersedia berkomentar mengenai informasi ini ketika dihubungi DailySocial.id.

Desty mengumumkan pembukaan pendanaan pra-seri A senilai $3,2 juta pada Juli 2021 lalu dipimpin 5Y Capital. Putaran tersebut mendapatkan tambahan dana senilai $5 juta dengan East Ventures sebagai pemimpin berikutnya pada November 2021. Lalu di Juni 2022 lalu Square Peg masuk dalam pendanaan tambahan untuk putaran yang sama.

Perkembangan Desty

Desty Commerce

Desty merupakan platform yang fokus menyediakan solusi menyeluruh untuk bisnis dari berbagai sektor sejak Oktober 2020. Kini solusi yang ditawarkan terbagi menjadi empat layanan, yaitu layanan untuk tampilan depan (Desty Page), serta layanan untuk membantu operasional penjualan (Desty Store, Desty Omni, dan Desty Menu).

“Sebagai tech startup yang menawarkan solusi bagi merchant, Desty Commerce terus berupaya untuk menemukan solusi atas segala permasalahan yang terjadi di lapangan. Misi kami berfokus pada penyediaan solusi digital untuk menunjang bisnis di Indonesia. Kami harap, dengan Desty Commerce, para merchant dapat mengembangkan bisnisnya serta membawa pengaruh positif bagi ekonomi digital,” ujar Co-founder dan CEO Desty Mulyono Xu dalam keterangan resmi beberapa waktu lalu.

Desty Page memungkinkan merchant untuk menyatukan seluruh informasi yang berhubungan dengan bisnisnya ke dalam satu halaman bio-link, seperti konten sosial media (Youtube, TikTok, dan sebagainya), katalog toko, informasi mengenai promosi, kanal penjualan, kontak bisnis, dan lain-lain. Selain itu, Desty Page juga dilengkapi dengan fitur built-in analytics dan pixel tracking dari Google dan Facebook.

Fitur ini pun ditawarkan secara cuma-cuma bagi para pelaku e-commerce maupun content creator tanpa dikenakan biaya berlangganan. Bahkan beberapa selebriti atau content creator ternama juga sudah merasakan manfaat dari penggunaan Desty Page seperti Luna Maya, Farah Quinn, Choky Sitohang, Titan Tyra, dan Greysia Polii.

Kemudian, Desty Store memberikan akses bagi bisnis e-commerce untuk membuat web-store fungsional yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tampilan brand. Laman ini telah terhubung dengan layanan logistik maupun ride-hail app nasional, seperti Wahana, SiCepat, Lion Parcel, GoSend, dan Grab Express. Opsi pembayarannya pun lengkap mulai dari Virtual Account, kartu kredit serta e-wallet seperti GoPay, OVO, dan ShopeePay. Desty Store juga dilengkapi dengan fungsi built-in analytics dan pixel tracking dari Google dan Facebook.

Untuk mendukung integrasi penjualan e-commerce di berbagai marketplace maupun web store, Desty Commerce menghadirkan layanan Desty Omni untuk mengelola produk, pesanan, serta stok barang. Belum lama ini, Desty meluncurkan fitur baru bertajuk Omni Chat, dashboard kolektif untuk mengakses seluruh chat pelanggan dari berbagai marketplace. Fitur ini diharapkan dapat mempermudah bisnis untuk melayani pelanggan secara efektif serta meningkatkan chat response time yang merupakan sebuah indikator penting bagi pelanggan e-commerce saat memilih toko untuk berbelanja.

Diklaim sejak diluncurkan hingga saat ini, Desty Omni telah berhasil mencapai ratusan miliar rupiah Gross Merchandise Value (GMV). Desty turut mengembangkan layanan Desty Menu yang dirancang khusus untuk pelaku bisnis dalam industri F&B untuk memangkas rantai operasional pemesanan, dapat digunakan di restoran, coffee shop, bioskop, karaoke, dan sebagainya.

Dengan Desty Menu, merchant dapat memanfaatkan berbagai layanan seperti pick-up, dine-in, delivery, dan scheduled order. Lebih dari itu, Desty Menu memberikan akses bagi pemilik bisnis untuk mengumpulkan dan memusatkan data pelanggan dalam sistem Customer Relationship Management (CRM). Fitur delivery dan CRM ini akan segera diluncurkan untuk dapat digunakan oleh merchant.

Disebutkan merchant yang telah menggunakan Desty Menu membuktikan kenaikan omset hingga 30%, efisiensi waktu pelayanan hingga 5 menit, serta mendapat testimoni positif lebih dari 90% pelanggannya.

Menurut Mulyono, setiap e-commerce dapat menggunakan berbagai layanan Desty Commerce sesuai kebutuhan maupun seluruh layanan yang tersedia karena seluruh layani dapat terintegrasi dan kedepannya akan disatukan ke dalam sebuah super app.

Hingga saat ini, Desty Commerce sudah menggandeng banyak brand ternama, seperti Electronic City, PVN, DAMN I Love Indonesia, NAMA Beauty, Kurumi, Duvaderm, SOVLO, Mirael Sugar Wax, Cinepolis, NAV Karaoke, Liberica, Omija, Pison Coffee, Vilo Gelato, dan masih banyak lainnya.

Application Information Will Show Up Here